MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO"

Transkripsi

1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh: TIKA NOVELINA SEMBIRING (Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar) Universitas Negeri Gorontalo A B S T R A K Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan siswa membaca intensif melalui teknik klos dapat meningkat di Kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango? tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa membaca intensif melalui teknik klos di kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Data yang diteliti dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Penelitian yang silaksanakan pada setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, analisis dan refleksi. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika guru menggunakan teknik klos maka kemampuan siswa membaca intensif di kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango akan meningkat. Hasil penelitian tindakan kelas pada observasi awal diperoleh data, dari 25 siswa yang dikenai tindakan hanya 6 siswa (24%) sudah dapat dikatakan memiliki kemampuan membaca intensif. Sedangkan pada siklus I diperoleh data bahwa dari jumlah siswa 25 orang yang dikenai tindakan hanya 15 orang siswa (60%), yang memiliki kemampuan membaca intensif, dan siklus II meningkat menjadi 20 orang (80%) atau dikatakan sudah memiliki kemampuan membaca intensif. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa dengan menggunakan teknik klos kemampuan siswa membaca intensif di kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango meningkat Kata Kunci : Membaca Intensif, Teknik Klos 1 Dra. Hawa Pattiiha, S.Pd, M.Pd. Adalah Dosen Pembimbing I Skripsi 2 Dra.Ratnarti Pahrun, M.Pd. Adalah Dosen Pembimbing II Skripsi

2 I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia. Selain itu, bahasa juga merupakan suatu keterampilan. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat jenis yaitu berbicara, membaca, menyimak, menulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan catur tunggal yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, tetapi dalam pengajaran dan pengevaluasiannya dapat dipisahkan, hal itu untuk mencapai hasil pengajaran masing-masing keterampilan tersebut dapat dicapai secara maksimal dan optimal. Membaca intensif merupakan studi seksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari. Pengembangan keterampilan membaca secara detail dengan menekankan pada pemahaman kata, kalimat, pengembangan kosa kata dan juga pemahaman keseluruhan isi wacana, merupakan tujuan dari membaca intensif (Tarigan, 2008:36-38). Dalam hal ini siswa melihat teks, membacanya dan setelah itu diukur kemampuan menjawab sederet pertanyaan yang disusun mengikuti teks sebagai alat evaluasi, tanpa mengetahui apakah siswa tersebut sudah memahami isi teks atau tidak. Kenyataan di lapangan berdasarkan hasil pengamatan awal peneliti di kelas IV SD Negeri 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah siswa 25 orang, 18 orang atau sekitar 72% siswa belum mampu membaca intensif dan 7 orang atau 28% yang mampu membaca intensif. Ketidakmampuan siswa dalam membaca intensif dapat dilihat dari masih banyak siswa yang tidak mengerti tentang bahasa/lambang tulisan pada pelajaran Bahasa Indonesia. Untuk mengatasi masalah di atas agar tidak berkelanjutan, maka guru berusaha menggunakan salah satu alternatif yaitu dengan menggunakan teknik klos. Kamidjan (1996:66) menjelaskan bahwa teknik klos merupakan suatu cara untuk menyempurnakan suatu pola yang tidak lengkap secara mental menjadi satu kesatuan yang utuh, dan melihat bagian-bagian sebagai suatu keseluruhan. Dalam teknik klos pembaca diminta untuk memahami wacana yang tidak lengkap, karena bagian tertentu telah dihilangkan akan tetapi pemahaman pembaca tetap

3 sempurna. Bagian bagian kata yang dihilangkan itu biasanya disebut kata ke an. Kata ke an itu diganti dengan tanda garis mendatar atau tanda titik-titik, karena kata ke an bisa berupa kata benda, kata kerja, kata penghubung, dan kata lain yang dianggap penting. Tugas pembaca ialah mengisi bagian-bagian yang kosong itu sama dengan wacana aslinya. Berdasarkan dari uraian di atas maka peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Intensif Melalui Teknik Klos di Kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. b. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah adalah Apakah kemampuan siswa membaca intensif melalui teknik klos di kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango dapat ditingkatkan? c. Tujuan Peneltian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa membaca intensif melalui teknik klos di kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. d. Manfaat Penelitian yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi sekolah, guru, siswa, dan peneliti. II. KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN a. Pengertian Membaca Menurut Rahim (2007 : 2) membaca merupakan suatu kegiatan yang sering kali kita lakukan. Membaca berasal dari kata dasar baca yang artinya memahami arti tulisan. Membaca merupakan suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berfikir, psiokolinguistik, dan metakognitif. Menurut Nurhadi (dalam Samadayo, 2011:5) Menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang kompleks dan rumit. Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui

4 kata-kata atau bahasa tulis, dan suatu proses yang menuntut agar makna kata-kata akan dapat diketahui Manfaat Membaca Menurut Burns, dkk (Rahim 2007:1) bahwa membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar. Namun anak-anak yang tidak memahami pentingnya belajar membaca tidak akan termotivasi untuk belajar. Belajar membaca merupakan usaha yang terus menerus dan anak-anak yang melihat tingginya nilai (value) membaca dalam kegiatan pribadinya akan lebih giat belajar dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menemukan keuntungan dari kegiatan membaca. Secara umum manfaat membaca dapat disimpulkan sebagai salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mendidik dan memperluas wawasan pembaca Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Manurut Rahim (2007 : 19) Kegiatan membaca tidak timbul secara alami tetapi ada faktor dalam (intern) pembaca dan faktor luar (ekstern) pembaca. Faktor yang berasal dari dalam diri pembaca antara lain tuntutan kebutuhan pembaca, adanya rasa persaingan antara sesamanya sedangkan faktor yang berasal dari luar membaca meliputi tersedianya waktu, tersedianya sarana yang diperlukan oleh pembaca, adanya dorongan dari luar (guru misalnya) adanya hadiah atau sejenis dalam waktu tertentu Pengertian Membaca Intensif Menurut Tarigan (2008: 36) membaca intensif adalah studi seksama, telaah telliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari. Membaca intensif sering diidentikkan dengan teknik membaca untuk belajar. Dengan keterampilan membaca intensif pembaca dapat memahami baik pada tingkatan lateral, interpretatif, kritis, dan evaluatif Pengertian dan Fungsi Teknik Klos Metode Klos pertama sekali diperkenalkan oleh Taylor (dalam Muchlisoh 1993:187) yang berasal dari istilah Clozure suatu istilah dari ilmu jiwa Gestalt. Di dalam teknik klos, siswa diminta untuk bisa memahami wacana yang tidak

5 lengkap (bagian-bagian tertentu dihilangkan). Penghilangan bagian-bagian kata dalam teknik klos, mungkin juga tidak berdasarkan secara konsisten. Berbicara tentang teknik klos, menurut Muchlisoh (1993:188) terdapat dua fungsi utama dalam teknik klos ini. Pertama, sebagai alat untuk mengukur tingkat keterbacaan. Kedua, teknik klos juga merupakan suatu alat pengajaran membaca Langkah-langkah pelaksanaan Teknik Klos Wacana Anak perlu memperhatikan kepada alam sekitarnya sedini mungkin. Ini penting untuk perkembangan intelektual dan emosinya. Anda dapat menceritakan proses mekarnya bunga dan mengenalkan aneka warna bunga pada anak, kepada anak yang lebih besar, anda dapat menceritakan bentuk dan warna bunga yang indah serta baunya yang harum atau yang membuat serangga tertarik dan datang untuk mengisap madu. Berbagai macam nama bunga yng tumbuh di lingkungan sekitar kita. Wacana yang telah diubah dengan menggunakan teknik Klos Anak perlu memperhatikan kepada alam sekitarnya sedini mungkin. Ini penting untuk perkembangan (1) dan emosinya. Anda dapat (2) proses mekarnya bunga dan (3) aneka warna bunga pada (4), kepada anak yang lebih (5), anda dapat menceritakan bentuk (6) warna bunga yang indah (7) baunya yang harum atau (8) membuat serangga tertarik dan (9) untuk mengisap madu. Berbagai macam nama bunga (10) lingkungan sekitar kita. Langkah-langkah dalam pelaksanaan teknik Klos yaitu 1) Sediakan teks wacana yang relatif sempurna. 2) Siapkan alat tulis menulis. 3) Lakukan delisi / pengosongan secara sistematis disetiap kata kelima. 4) Biarkan kalimat pertama utuh. 5) Lakukanlah delisi/pengosongan pada deretan kalimat kedua sampai dengan seterusnya. 6) Tandailah pengosongan/delisi dengan angka Pembelajaran Membaca Intensif Melalui Teknik Klos di SD Pembelajaran membaca intensif menekankan pada pemahaman kata, kalimat, pengembangan kosa kata, dan juga pemahaman keseluruhan isi wacana (Tarigan, 2008 : 38). Dalam pelaksanaannya membaca intensif melalui teknik klos

6 yakni guru menyuruh para siswa untuk membaca wacana yang sempurna di depan kelas, kemudian guru menempelkan sebuah wacana yang sudah dikosongkan. Guru menyuruh siswa satu-persatu maju kedepan kelas untuk mengisi wacana yang sudah dikosongkan. III. METODE PENELITIAN 1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Lokasi penelitian berada di wilayah Bulango Selatan yang terletak di Desa Huntu Barat Kabupaten Bone Bolango. Karakteristik penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 6 Bulango Selatan yang terletak di Jalan Huntu Barat kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah siswa 25 orang, yang terdiri dari 14 orang laki - laki dan 11 orang perempuan dengan karasteristik dan kemampuan yang berbeda serta memiliki latar belakang sosial ekonomi yang berbeda pula. 2. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel input (kehadiran, aktivitas siswa, sumber belajar, dan prosedur evaluasi), variabel proses (penggunaan metode, dan variabel output (peningkatan kemampuan siswa membaca intensif melalui tehnik klos) 3. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas terdiri atas 4 langkah yaitu (1) Persiapan, (2) Pelaksanaan, (3) pemantauan dan evaluasi dan (4) analisis dan refleksi yang dapat diuraikan sebagai berikut: 4. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan hasil yang di harapkan dalam pengumpulan data maka digunakan beberapa teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dokumentasi dan analisa data. a. Observasi Observasi dilakukan sebagai langkah awal yang digunakan untuk mengumpulkan data umum objek penelitian, yaitu dengan mengamati secara langsung situasi proses pembelajaran, kegiatan aktivitas siswa selama

7 pembelajaran dan hasil capaian belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada aspek membaca di kelas 1V SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango dan terfokus pada saat membaca. b. T e s Tes merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, kemampuan atau bakat, intelengensi, keterampilan yang dimiliki individu atau kelompok. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan bukti fisik pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Adapun bentuk dokumentasi ini berupa gambar, lembar kerja tes siswa dan lembar ppengematan kegiatan siswa serta guru. 5. Teknik Analisis Data Analisis data untuk pengujian hipotesis penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua tahap. Pertama data terkumpul, kedua setelah semua data dalam siklus terkumpul. Data yang diperoleh di lapangan tentang pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran, pengamatan kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung dan capaian hasil belajar siswa dikumpulkan, kemudian diatur, diurut dan dikelompokkan dengan menggunakan rumus: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diuraikan meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango, pada kelas IV dengan jumlah siswa 25 siswa yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Untuk melihat tingkat kemampuan siswa, maka dilakukan observasi awal kemudian dilanjutkan dengan tindakan

8 siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dengan mengacu pada prosedur penelitian Pelaksanaan Pembelajaran Pada Observasi Awal Pelaksanaan observasi awal tersebut dilaksanakan pada tanggal 16 April Dari hasil observasi awal ditemukan bahwa di kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango pada aspek bahasa dan lambang tulisan, dari 25 orang siswa, yang mampu hanya 6 orang siswa atau 24 persen, dan yang tidak mampu 19 orang siswa atau 76 persen yang artinya masih banyak siswa yang belum mampu mengenal bahasa dan lambang tulisan. Kemudian pada aspek gagasan/isi, terdapat 6 orang siswa atau 24 persen yang mampu mengungkapkan gagasan/isi dan 19 orang siswa atau 76 persen yang tidak mampu. Pada aspek makna/nilai, yang mampu hanya 6 orang siswa atau 24 persen, kemudian yang tidak mampu terdapat 19 orang siswa atau 76 persen Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Kegiatan siklus I adalah tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti setelah menganalisa data hasil obeservasi awal. Pelaksanaan pada Siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan yakni pada hari Selasa 23 April 2013 pada jam ke IV-V ( ).Sedangkan pertemuan ke dua dilaksanakan pada hari kamis tanggal 25 April 2013 pada jam ke I-II ( ) pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengacu pada prosedur penelitian. 1). Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus 1 Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dilakukan secara individual selama pembelajaran berlangsung. Pada penelitian ini ada 3 aspek yang dinilai berdasarkan pemahaman isi sesuai yang dikemukakan oleh Safari (92:1997) yaitu (1) bahasa dan lambang tulisan, (2) gagasan/isi, (3) makna/nilai. Materi pada setiap aspek yang diteliti mencakup 3 kemampuan siswa yaitu mampu (M), kurang mampu (KM), dan tidak mampu (TM). Berdasarkan hasil tindakan kelas pada siklus I tentang peningkatan kemampuan siswa membaca intensif melalui teknik klos di kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango didapatkan data sebagai berikut.

9 Tabel. Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada siklus I NO Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Bahasa dan Jumlah Lambang Gagasan/Isi Makna/Nilai Tulisan Skor M KM TM M KM TM M KM TM 1 Perolehan Jumlah Persentase 60% 32% 8% 56% 28% 16% 56% 36% 8% ). Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus I Pada Siklus I, aktifitas guru yang diteliti mencakup kegiatan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran yang berhubungan langsung dengan kemampuan atau kompetensi guru dalam mengelola proses pembelajaran. Pada pengamatan aktivitas guru ini, terdapat dua orang yang melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru peneliti. Pengamat pertama adalah guru mitra kelas, sedangkan pengamat kedua adalah guru honorer yang ada di sekolah tempat penelitian ini dilakukan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dalam kegiatan menunjukkan bahwa dari 24 aspek yang diamati aktivitas guru, sebagian besar terlihat ada 19 aspek aspek yang memenuhi kriteria atau 79 persen. Hal ini menunjukkan dalam pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru terdapat beberapa aktivitas yang perlu diperbaiki misalnya pembelajaran yang belum runtut, penggunaan media yang kurang efektif, dan kurang menarik bagi siswa sehingga perlu diperbaiki untuk kegiatan di siklus berikutnya. Sedangkan pengamat kedua menjelaskan peneliti mencapai 17 aspek atau 70 persen dari 24 aspek yang diamati atas aktifitas yang dilakukan. Hal yang perlu diperbaki adalah penguasaan materi pembelajaran, dan kaitannya dengan realitas kehidupan. Hal ini menunjukkan pengelolaan dalam pembelajaran yang dilaksanakan belum berhasil sehingga perlu perbaikan pada siklus berikutnya.

10 4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Pada pelaksanaan tindakan siklus II pada dasarnya merupakan lanjutan dari kegiatan siklus I, didasarkan pada hasil refleksi diantisipasi pada siklus II. Pada siklus II lebih diupayakan untuk memecahkan kendala yang telah ditemui baik oleh peneliti maupun oleh guru pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus II ini proses pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II dilaksanakan juga selama dua tahapan. NO 1). Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II Siklus II (kedua) pada pengamatan aktivitas siswa merupakan serangkaian proses penelitian untuk meyakinkan peneliti dan pembaca tentang manfaat penggunaan teknik klos di kelas IV yang dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada siklus II Nama Siswa Bahasa dan Lambang Tulisan Aspek Yang Dinilai Gagasan/Isi Makna/Nilai Jumlah Skor M KM TM M KM TM M KM TM 1 Perolehan Jumlah Persentase 80% - 20% 80% - 20% 80% - 20% ). Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus II Hasil pengamatan terhadap aktifitas guru dalam kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa dari aspek-aspek yang telah diamati yaitu terdiri dari 24 aspek guru sudah mencapai kriteria baik, yakni guru sudah menguasai kompetensi-kompetensi yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan guru dan adanya perbaikan dari siklus I (Tabel 5). Dengan keberhasilan guru tersebut maka tujuan pembelajaran yang akan dicapai berhasil. Sementara hasil observasi terhadap kegiatan siswa menunjukkan perubahan yang cukup berarti didalam meningkatkan kemampuan siswa membaca intensif dalam mengisi sebuah wacana yang sudah dikosongkan, yakni terlihat siswa sangat termotivasi dan lebih aktif

11 dalam mengikuti pelajaran dengan antusias dalam mengisi wacana yang sudah di kosongkan siswa berlomba-lomba maju ke depan kelas. Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar pada siklus II sebagaimana tercantum dalam tabel 3 tersebut, menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru telah memenuhi target yang diharapkan. Dan perbandingan hasil pengamatan yang diperoleh guru mitra sebanyak 22 aspek atau 91,7 persen. Sedangkan pengamat kedua, peneliti mencapai 21 aspek atau 87,5 persen. Dari data ini terlihat ada peningkatan kualitas mengajar guru sebesar 12,7 persen sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Berdasarkan hasil yang telah diuraikan di atas diperoleh data bahwa dari siklus I sampai Siklus II terdapat perubahan peningkatan nilai dari setiap aspek yang menjadi fokus penelitian sebagaimana dapat digambarkan dalam tabel berikut ini. Tabel Perbandingan hasil penelitian dari observasi awal sampai dengan siklus II NO 1 Kegiatan Observasi awal Bahasa dan Lambang Tulisan Aspek Yang Dinilai Gagasan/Isi Makna/Nilai M KM TM M KM TM M KM TM Jumlah Skor 24% - 76% 24% - 76% 24% - 76% Siklus I 60% 32% 8% 56% 28% 16% 56% 36% 8% Siklus II 80% - 20% 80% - 20% 80% - 20% Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan pada hasil penelitian di atas terhadap aktifitas siswa dapat dilihat adanya kemajuan yang sangat baik dengan pendekatan teknik klos ini. Dimana keaktifan siswa dalam proses pembelajaran berangsur-angsur meningkat, keberanian siswa juga meningkat. Penelitian yang dilakukan bukan hanya pada aktifitas siswa saja, namun kegiatan guru selama dalam proses pembelajaran berlangsung sangat mempengaruhi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian kegiatan guru, dapat diketahui bahwa adanya peningkatan yang lebih

12 baik pada siklus II dibandingkan dengan siklus I (79% pada siklus I dan 91.7% pada siklus II). Tindakan dalam pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca intensif melalui teknik klos yang telah diberikan pada siklus I belum mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan dari hasil tindakan kelas pada siklus I ditemukan bahwa pada aspek bahasa dan lambang tulisan sudah ada peningkatan sebesar 36% namun belum memenuhi indikator pencapaian yang diharapkan yaitu 80%. Dari 25 orang siswa yang mampu hanya 15 orang siswa atau 60%, yang kurang mampu 8 orang siswa atau 32%, dan yang tidak mampu 2 orang siswa atau 8%. Dengan teknik klos pada siklus I yang dilihat pada aspek bahasa dan lambang tulisan memiliki peningkatan yang signifikan dan hal ini sesuai dengan fungsi utama teknik klos sendiri sebagai alat untuk mengukur tingkat keterbacaan sebagaimana dikemukakan oleh Muclisoh (1993). Pada aspek gagasan/isi, dari 25 orang siswa terdapat 14 orang siswa atau 56% yang mampu mengungkapkan gagasan/isi, yang kurang mampu terdapat 7 orang siswa atau 28%, dan yang tidak mampu mengungkapkan gagasan/isi terdapat 4 orang siswa atau 16%. Sedangkan pada aspek makna/nilai, dari 25 orang siswa yang mampu hanya 14 orang siswa atau 56%, kemudian yang kurang mampu terdapat 9 orang siswa atau 36%, dan yang tidak mampu terdapat 2 orang siswa atau sekitar 8%. Dengan hasil tersebut peneliti bersama guru mitra merefleksi dan melihat kelemahan dan kekurangan selama proses pembelajaran yaitu siswa yang tidak berani menjawab pertanyaan-pertanyaan guru dan tidak memiliki keberanian untuk maju kedepan kelas untuk mengisi wacana yang sudah di kosongkan. Karena pada siklus I belum memenuhi target yang diharapkan maka peneliti meneruskan ke siklus II. Pada siklus II dari 25 orang siswa pada aspek bahasa dan lambang tulisan, yang mampu adalah 20 orang siswa atau 80% (meningkat 20%) kemudian pada aspek gagasan/isi 80% yang mampu mengungkapkan gagasan/isi (meningkat 20%) dan pada aspek makna/nilai siswa yang mampu 80% (meningkat 20%). Berdasarkan pembahasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa dengan teknik klos terjadi peningkatan pemahaman siswa dari 3 aspek yang diteliti (aspek lambang/tulisan, gagasan/isi, dan makna/nilai). Besarnya peningkatan pemahaman siswa adalah 56% ( 24% pada observasi awal

13 meningkat menjadi 80% pada siklus II). Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik klos merupakan suatu metode sederhana yang membantu guru menyampaikan maksud dan tujuan pembelajaran. Selain itu, teknik klos membantu siswa dalam memahami secara cermat dan seksama apa yang menjadi maksud/nilai dari suatu wacana. Salah satu faktor keberhasilan pembelajaran adalah timbulanya motivasi, semangat dan kemampuan siswa dalam mempraktekkan isi yang terkandung dalam wacana yang disampaikan oleh guru kepada siswa. V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan didalam dua siklus dengan menggunakan teknik klos dapat disimpulkan bahwa dengan teknik klos terjadi peningkatan pemahaman siswa dari 3 aspek yang di teliti (aspek lambang/tulisan, gagasan/isi, dan makna/nilai). Besarnya peningkatan pemahaman siswa adalah 56% (24% pada observasi awal meningkat menjadi 80% pada siklus II) Saran Berdasarkan kesimpulan tersebut saran dari peneliti adalah: (1) Penggunaan teknik klos sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran khususnya membaca intensif. Sehingga perlu diberikan sedini mungkin kepada siswa, khususnya pada kelas III agar siswa terbiasa memakai teknik klos dalam proses pembelajaran, (2) Diharapkan pada guru untuk dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan masukan untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

14 DAFTAR PUSTAKA Cahyani, Fitria Nur Membaca Intensif dan Ekstensif. (Online). Tersedia ( diakses pada tanggal 22 Januari 2013). Cahyani, dkk Kemampuan Berbahasa Indonesia Di SD. UPI : UPI Press. Darmiati Peningkatan Hasil Belajar Membaca Melalui Keterampilan Proses. Jurnal Ilmu Pendidikan. (Online). http: // www. Darmiati. wordpress.com, diakses 14 desember 2011 Kuswari, Asep Membaca Intensif. (Online). Tersedia ( diakses pada tanggal 22 Januari 2013). Muchlisoh, dkk Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Poiyo, Elis Meisiskawati D Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Intensif Melalui Model Cooperative Script Di Kelas IV SDN 2 Upomela Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. [skripsi]. Gorontalo: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Resmini, Novi dan Tatat Hartati Membaca dan Menulis di SD:Teori dan Pembelajarannya. Bandung : UPI Press Rahim, Farida Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Bumi Aksara. Safari Pengujian dan Penilaian Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya Somadayo, Samsu Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yokyakarta : Graha Ilmu Tarigan, Henry Guntur Membaca Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa Yulianto, Toto Metode Pembelajaran Klos. (Online) wordpress.com/2013/03/02/metode-klos-i-metode-pembelajaran/. diakses pada tanggal 24 Maret 2013.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diuraikan meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Telaga

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA DI KELAS IV SDN 13 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA DI KELAS IV SDN 13 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO FAK 0 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA DI KELAS IV SDN 13 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO Fitrianti Hasan, Evi Hasim, Wiwy T. Pulukadang 1 Abstrak Fitrianti Hasan. 2014. Faktor-Faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan,

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Peningkatan Kemampuan Menentukan Ide Pokok Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas V SD Negeri Koyobunga Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Buhari A. Mayada, Sahrudin Barasandji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua jenjang pendidikan di Indonesia. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitan Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO NOVITA Evi Hasim 1 Wiwy T. Pulukadang 2 Jurusan /

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK DIALOG DALAM MENULIS KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS III SDN 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO. Oleh : Rukmana Ismail

PENERAPAN TEKNIK DIALOG DALAM MENULIS KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS III SDN 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO. Oleh : Rukmana Ismail PENERAPAN TEKNIK DIALOG DALAM MENULIS KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS III SDN 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh : Rukmana Ismail Pembimbing I : Dra.Ratnarti Pahrun, M.Pd Pembimbing II: Dra.Hawa Pattiiha,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Suwawa Timur Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. SDN 18 Pulubala merupakan salah satu sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

Lebih terperinci

MENULIS ISI PENGUMUMAN MELALUI METODE THINK PAIR SHARE (Penelitian Tindakan Siswa Kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango)

MENULIS ISI PENGUMUMAN MELALUI METODE THINK PAIR SHARE (Penelitian Tindakan Siswa Kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango) 1 MENULIS ISI PENGUMUMAN MELALUI METODE THINK PAIR SHARE (Penelitian Tindakan Siswa Kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango) Oleh: Ningsih Gani 1. Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd 2. Pembimbing

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DALAM MENEMUKAN PIKIRAN POKOK

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DALAM MENEMUKAN PIKIRAN POKOK Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DALAM MENEMUKAN PIKIRAN POKOK Leni Ade Putri 1, Prana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 7 Bonepantai, Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena

Lebih terperinci

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

Lebih terperinci

Sekar Nurgupita 1, Riana Irawati, 2 Prana Dwija Iswara, 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 1. 2

Sekar Nurgupita 1, Riana Irawati, 2 Prana Dwija Iswara, 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 1. 2 Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE PQRST (PREVIEW, QUESTION, READ, SUMARY, TEST) DENGAN TEKNIK PERMAINAN AMPLOP WARNA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA ANAK Sekar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Latar Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Latar Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 10 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango tempat peneliti

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK Muhammad Fathan Al Farizi 1), St. Y. Slamet 2), Kuswadi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas 1 SDN 10 Paguyaman Kecamatan Paguyaman Kabupaten

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis melalui media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo. Kelas yang dikenai tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo. Kelas yang dikenai tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hakikat belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan siswa agar mampu berkomunikasi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SD INPRES 1 PADENGO KABUPATEN POHUWATO MIKYA NAKI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SD INPRES 1 PADENGO KABUPATEN POHUWATO MIKYA NAKI MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SD INPRES 1 PADENGO KABUPATEN POHUWATO MIKYA NAKI Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 10 Tenilo koata Barat Kota Gorontalo kelas V dengan jumlah 20 siswa. Peneliti adalah guru kelas

Lebih terperinci

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang Safitri 1), Eti Sunarsih 2) 1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi pembelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PERMAINAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA KELAS IV SDN 38 HULONTHALANGI KOTA GORONTALO JURNAL.

PENERAPAN MODEL PERMAINAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA KELAS IV SDN 38 HULONTHALANGI KOTA GORONTALO JURNAL. PENERAPAN MODEL PERMAINAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA KELAS IV SDN 38 HULONTHALANGI KOTA GORONTALO JURNAL Oleh SITI SUMIATY ABAS NIM : 151411031 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menyusun huruf menjadi kata, dan

Lebih terperinci

MENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KATA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE FLASHCARD DI KELAS V MI AL FALAH KECAMATAN LIMBOTO BARAT

MENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KATA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE FLASHCARD DI KELAS V MI AL FALAH KECAMATAN LIMBOTO BARAT 1 MENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KATA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE FLASHCARD DI KELAS V MI AL FALAH KECAMATAN LIMBOTO BARAT NIKMAWATI TUNA Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pembimbing I : Dra. Hj. Evi

Lebih terperinci

Penulis : Zenab L. Danial Nim : Pembimbing I : Dra Martianty Nalole, M.Pd Pembimbing II : Dra Syamsiar RivaI S.Pd, M.

Penulis : Zenab L. Danial Nim : Pembimbing I : Dra Martianty Nalole, M.Pd Pembimbing II : Dra Syamsiar RivaI S.Pd, M. MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH BERKAITAN DENGAN BANGUN DATAR MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS V SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO. Penulis : Zenab L. Danial Nim : 151

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Biluhu Tengah Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo.

Lebih terperinci

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MODEL SCRAMBLE DI KELAS IV SDN 04 LAGAN GADANG HILIR KABUPETEN PESISIR SELATAN Deswira Wahyuni 1 Gusnetti, 2 Zulfa Amrina 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: membaca cepat, media audio visual

ABSTRAK. Kata kunci: membaca cepat, media audio visual PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 PURWOREJO KECAMATAN BRUNO KABUPATEN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Dhian Eka Henry Siadi

Lebih terperinci

Peningkatan Aktivitas dan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan Proses di Kelas III SD Negeri 15 Tanah Garam

Peningkatan Aktivitas dan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan Proses di Kelas III SD Negeri 15 Tanah Garam Peningkatan Aktivitas dan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan Proses di Kelas III SD Negeri 15 Tanah Garam Yossy Sufrida SD Negeri 15 Tanah Garam Solok Yossy.sufrida@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Silvia Anggraini 1, Yetty Morelent 2, Rona Taula Sari 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengandung pengertian bahwa dengan membaca akan diperoleh pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung pengertian bahwa dengan membaca akan diperoleh pengetahuan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan kita untuk selalu belajar. Proses belajar yang efektif adalah membaca. Slogan membaca adalah jendela

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. komunikasi tulisan. Dalam komunikasi tulisan, lambang-lambang bunyi

BAB II KAJIAN TEORI. komunikasi tulisan. Dalam komunikasi tulisan, lambang-lambang bunyi 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Membaca Membaca termasuk aspek penting dari keterampilan berbahasa. Dalam keterampilan berbahasa membaca sebagai satu bagian dari komunikasi tulisan.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PADA TIAP PARAGRAF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PADA TIAP PARAGRAF Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PADA TIAP PARAGRAF Asep Saiful Alfazr 1, Diah Gusrayani

Lebih terperinci

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGGUNAAN HURUFMELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS III SDN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango khususnya pada di kelas IV, penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa, selain keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai media interaksi penulis dengan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah. MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DENGAN METODE REORGANISASI BARRETT TAXONOMY PADA SISWA KELAS VIII A MTsN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Nur Fitriana Rahmawati 1, Julia 2, Prana Dwija Iswara

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG Sri Wahyuni 1, Marsis 1, Hidayati Azkiya 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR AKSARA JAWA MELALUI STRATEGI SCRAMBLE KELAS V SD N DUKUH 03 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR AKSARA JAWA MELALUI STRATEGI SCRAMBLE KELAS V SD N DUKUH 03 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR AKSARA JAWA MELALUI STRATEGI SCRAMBLE KELAS V SD N DUKUH 03 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF Aknes Triani, 2 Nur Hafsah Yunus MS, 3 Muhammad Syaeba Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Al Asyariah Mandar Aknes.Triani@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu sarana mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah. Maka melalui

Lebih terperinci

Oleh: Dani Kristanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mali:

Oleh: Dani Kristanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mali: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING BERDASARKAN ILUSTRASI TOKOH IDOLA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 WADASLINTANG TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Dani Kristanto Program

Lebih terperinci

Oleh : Nur Utami Guru SDN Mendiro 2 Kecamatan Ngrambe Kata Kunci : Kemampuan Membaca, Pemahaman, Surat Kabar

Oleh : Nur Utami Guru SDN Mendiro 2 Kecamatan Ngrambe   Kata Kunci : Kemampuan Membaca, Pemahaman, Surat Kabar Pemanfaatan Surat Kabar Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V SDN Mendiro 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh : Nur Utami Guru SDN Mendiro 2 Kecamatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN TEKNIK BERCERITA (STORY TELLING) PADA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN TEKNIK BERCERITA (STORY TELLING) PADA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN TEKNIK BERCERITA (STORY TELLING) PADA SEKOLAH DASAR Zainal Abidin, Sri Utami, Kartono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Adapun

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Adapun BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi ke dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, secara

Lebih terperinci

EJOURNAL. diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) SRI TULARSIH NIM

EJOURNAL. diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) SRI TULARSIH NIM KORELASI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS TEKS NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 EJOURNAL diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya mengarah pada tujuan pengetahuan bahasa sampai penggunaannya, oleh karena itu harus benar-benar dipahami siswa. Penggunaan

Lebih terperinci

Aningsih, M.Pd* Icy Putri Jayanty*

Aningsih, M.Pd* Icy Putri Jayanty* UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINGKING ACTIVITY (DRTA) DI KELAS III SDBANI SALEH 2 BEKASI PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Aningsih, M.Pd* Icy

Lebih terperinci

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstrak

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta   Abstrak PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA MELALUI STRATEGI DIRECT INSTRUCTION DI SD NEGERI 23 MARAPALAM PADANG Rangga Kurniawan Yusyaf 1, Hasnul Fikri 2, Syofiani

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki 31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN 2 Telaga. Alasan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN TANDA BACA MELALUI MEMBACA WACANA DI KELAS III SDN 11 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN TANDA BACA MELALUI MEMBACA WACANA DI KELAS III SDN 11 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN TANDA BACA MELALUI MEMBACA WACANA DI KELAS III SDN 11 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO Maryam Talib¹, Dajani Suleman², Rusmin Husain³ PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Penggunaan Media Kata-Kata Bergambar Pada Siswa Kelas 1 SDN Uekambuno 2

Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Penggunaan Media Kata-Kata Bergambar Pada Siswa Kelas 1 SDN Uekambuno 2 Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Penggunaan Media Kata-Kata Bergambar Pada Siswa Kelas 1 SDN Uekambuno 2 Apriani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDN 11 KURAO PAGANG PADANG oleh RiaParamita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteritik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN No. 86 Kota Tengah Kota Gorontalo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Hopkins dengan pendekatan kualitatif. Pelaksanaan penelitan tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bolango. Alasan peneliti memilih sekolah tersebut karena sekolah tersebut adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Bolango. Alasan peneliti memilih sekolah tersebut karena sekolah tersebut adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Alasan peneliti memilih sekolah tersebut karena sekolah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGASEM

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGASEM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT DALAM MENEMUKAN GAGASAN UTAMA

KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT DALAM MENEMUKAN GAGASAN UTAMA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT DALAM MENEMUKAN GAGASAN UTAMA Ade Husnul Khotimah 1, Dadan Djuanda 2, Dadang Kurnia 3 1,2,3 Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG Bakiyatusolichah, Kanthi Pamungkas Sari ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MELALUI METODE ROLE PLAYING KELAS IV SDN 3 TOLINGGULA TENGAH KECAMATAN TOLINGGULA KABUPATEN GORONTALO UTARA Oleh WIWIN KARES YASIN NIM. 151

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Meningkatkan Kemampuan Menulis Melalui Metode Bermain Huruf di Kelompok B TK Dewantara Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango JURNAL Oleh: Salmawati Bania MENINGKATKAN KEMAMPUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus terus dibina untuk meningkatkan mutu pembelajaran bahasa sekarang ini. Kita mengenal ada berbagai macam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan karakteristik subjek penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dalam

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO OLEH OLA HENDRIK Pembimbing I: Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd M.Pd Pembimbing II: Dra. Ratnarti Pahrun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di kelas III SDN 11 Telaga Biru

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI SDN SE- KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI SDN SE- KABUPATEN MALANG HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI SDN SE- KABUPATEN MALANG Kiki Calista 1), Syaiful Imam 2), Endang Setyo Winarni 2)* Universitas Negeri

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VI SDN 1 JOSARI KABUPATEN PONOROGO

KORELASI ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VI SDN 1 JOSARI KABUPATEN PONOROGO KORELASI ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VI SDN 1 JOSARI KABUPATEN PONOROGO Mulyono Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Kemampuan membaca seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI SDN 26 JATI UTARA PADANG Modika Hadmi Julanda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan sebelumnya, maka metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rahmawati, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua jenis kegiatan yang kita lakukan sehari-hari, baik dalam keluarga maupun di dalam masyarakat, tidak terlepas dari bahasa. Manusia menyadari pentingnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah Dasar Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah Dasar Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini terletak di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindak kelas (PTK) yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 1 Kabila Kabupaten

Lebih terperinci

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta   Abstract PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI KELAS IV SD NEGERI 03 PURUS KECAMATAN PADANG BARAT Winda Anggraini 1,Marsis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini dititikberatkan pada keterampilan siswa. Berdasarkan kurikulum 2006 siswa dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang secara grafis dikehendaki oleh penulis. 1. kemampuan berpikir tentang konsep verbal. 2

BAB I PENDAHULUAN. yang secara grafis dikehendaki oleh penulis. 1. kemampuan berpikir tentang konsep verbal. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak terlepas dari kegiatan membaca. Membaca merupakan suatu proses dinamis untuk merekonstruksi suatu pesan yang secara grafis

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETIS 4 NUSAWUNGU CILACAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Indiarti Purnamasari Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Oleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo

Oleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE KUANTUM MELALUI MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Teguh Priyambodo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang peneliti laksanakan ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini merupakan pengembangan penelitian terpakai (applied

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS LAPORAN PENGAMATAN LINGKUNGAN DI KELAS V SDN 19 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS LAPORAN PENGAMATAN LINGKUNGAN DI KELAS V SDN 19 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS LAPORAN PENGAMATAN LINGKUNGAN DI KELAS V SDN 19 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO ABDUL KADIR HARUN DALI (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Dr. Hj. Rusmin

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PACELATHON MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS X AP SMK MUHAMMADIYAH KROYA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PACELATHON MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS X AP SMK MUHAMMADIYAH KROYA UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PACELATHON MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS X AP SMK MUHAMMADIYAH KROYA Oleh: Fitriana Eka Puspitasari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Fitriana_199110@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar. membaca merupakan Salah satu cara pembelajaran, Masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada tahun ajaran Sekolah ini beralamatkan di Kecamatan Tapa. Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. pada tahun ajaran Sekolah ini beralamatkan di Kecamatan Tapa. Sekolah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango pada tahun ajaran 2011-2012. Sekolah ini beralamatkan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia diharapkan dapat saling mengenal dan berhubungan satu sama lain, saling berbagi pengalaman dalam

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Supriyono SMP Negeri 1 Secanggang, kab. Langkat Abstract: The purpose of this study are:

Lebih terperinci

Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2013

Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2013 Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2013 PENERAPAN METODE DRTA (DIRECTED READING THINGKING ACTIVITY)UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA Ida Rahmawati Pendidikan Guru

Lebih terperinci

Sri Lestari Dr. Sunarti, M.Pd Universitas PGRI Yogyakarta

Sri Lestari Dr. Sunarti, M.Pd Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA) PADA SISWA KELAS V SD 1 PEDES SEDAYU BANTUL Sri Lestari

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERDISKUSI MENGGUNAKAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 33 PURWOREJO TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERDISKUSI MENGGUNAKAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 33 PURWOREJO TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERDISKUSI MENGGUNAKAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 33 PURWOREJO TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Trio Marta Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci