PENERAPAN MODEL PERMAINAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA KELAS IV SDN 38 HULONTHALANGI KOTA GORONTALO JURNAL.
|
|
- Hendri Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN MODEL PERMAINAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA KELAS IV SDN 38 HULONTHALANGI KOTA GORONTALO JURNAL Oleh SITI SUMIATY ABAS NIM : UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2015
2 LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Skripsi yang Berjudul Penerapan Model Permainan Scramble Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Siswa Kelas IV SDN 38 Hulonthalangi Kota Gorontalo. Oleh Siti Sumiaty Abas Pembimbing I Pembimbing II Dr. Yusuf Jafar, M.Pd Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd NIP NIP Mengetahui Ketua Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Dr. Hj Rusmin Husain S.Pd M.Pd NIP
3 PENERAPAN MODEL PERMAINAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA KELAS IV SDN 38 HULONTHALANGI KOTA GORONTALO Siti Sumiaty Abas¹, Yusuf Djafar.², Ratnarti Pahrun ³ Siti Sumiaty Abas Yusuf Djafar Ratnarti Pahrun Abstrak Siti Sumiaty Abas, Penerapan Model Permainan Scrambel Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Siswa kelas IV SDN 38 Hulonthalangi Kota Gorontalo. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Dr. Yusuf Jafar, M.Pd dan Pembimbing II, Dra. Ratnarti Pahrun M.Pd.Masalah dalam penelitian ini dirumuskan Apakah penguasaan kosakata dapat meningkat, dengan menerapkan model permainan Sramble Siswa Kelas IV SDN 38 Hulonthalangi Kota Gorontalo? Tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Siswa Kelas IV SDN 38 Hulonthalangi Kota Gorontalo dengan Menerapkan Model Permainan Scramble. Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, tes, serta dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskripsi dengan teknik persentase. Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian yang dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaanm, tahap pemantauan dan evaluasi, serta tahap analisis dan refleksi.sesuai hasil penelitian observasi awal dari 24 orang siswa terlihat penguasaan kosakata siswa masih rendah yaitu sebesar 1,89%. Pada siklus I hasil penguasaan kosakata siswa yaitu 51 atau 2,13% mulai terlihat peningkatan akan tetapi belum mencapai KKM, maka dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II mengalami peningkatan dalam penguasaan kosakata yaitu sebesar 67,5 atau 2,81%. Terdapat peningkatan dari siklus I ke-ii sebesar 0,68%. Dengan demikian Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model permainan scramble dapat meningkatkan penguasaan kosakata siswa di kelas IV SDN 38 Hulonthalangi Kota Gorontalo. Kata Kunci : Penguasaan Kosakata, Model Permainan Scramble.
4 1. PENDAHULUAN Model pembalajaran scramble adalah salah satu model pembelajaran cooperative tipe scramble. Menurut Damayanti (2010:3-7) model pembelajaran scramble adalah model pembelajaran yang menggunakan latihan soal yang dikerjakan secara berkelompok yang memerlukan adanya kerja sama antara anggota kelompok dengan berfikir kritis sehingga dapat lebih mudah dalam mencari penyelesaian soal. Dijelaskan juga model pembelajaran scramble dipakai untuk jenis permainan anak-anak yang merupakan latihan pengembangan dan peningkatan wawasan pemikiran kosakata dan penguasaan kosakata siswa. Penguasaan kosakata merupakan suatu faktor utama dalam keberhasilan seseorang dalam terampil berbahasa, dan semakin mudah ia menerima informasi baik lisan maupun informasi tulisan. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Tarigan, (2011:85) bahwa kosakata dapat meningkatkan perkembangan kegiatan menulis, berbicara, dan menyimak. Penguasaan kosakata memiliki karakteristik dalam kemampuanberbicara yakni menggunakan kosakata yang katakatanya sesuai dengan kaidah dan ejaan dalam bahasa Indonesia. Dalam penguasaan kosakata yang biasa dilakukan oleh siswa sekolah dasar kelas IV berupa kosakata yang bersifat umum. Kosakata umum ini meliputi berbagai macam seperti kosakata sifat, kosakata kerja, kosakata benda, kosakata keterangan. Masingmasing kosakata tersebut banyak digunakan siswa dalam berkomunikasi. Dalam proses belajar mengajar, guru selalu dihadapkan oleh beberapa masalah, salah satunya yaitu rendahnya kemampuan siswa dalam menguasai kosakata. Hal ini tentu sulit bagi mereka untuk bisa memahami setiap kalimat yang diajarkan oleh guru. Ada beberapa kemungkinan penyebab rendahnya kemampuan siswa di dalam menguasai kosakata, antara lain siswa tidak termotivasi dalam pelajaran Bahasa Indonesia atau siswa tidak memiliki biaya untuk membeli buku atau kamus. Selain itu mungkin kurangnya minat siswa dalam membaca atau mungkin metode mengajar guru yang monoton sehingga siswa merasa bosan dalan pembelajaran bahasa indonesia. Sebagai salah satu cara yang digunakan guru agar siswa tidak jenuh dalam mengikuti pelajaran bahasa Indonesia yakni memotivasi aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Yang berfokus pada peningkatan hasil belajar siswa. Salah satu cara yang digunakan guru adalah dengan menerapkan dan mengkombinasikan berbagai model pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SDN 38 Hulonthalangi diperoleh informasi dari beberapa siswa bahwa siswa beranggapan pelajaran bahasa Indonesia termasuk mata pelajaran yang sulit dan membingungkan dan hanya siswa tertentu saja yang aktif dan berani mengungkapkan pertanyaannya pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dari 24 siswa secara keseluruhan ada 16 orang siswa yang tidak bisa berkosakata dengan baik dan benar sedangkan 8 orang siswa sudah bisa dalam penguasaan kosakatanya. Hal inilah yang memberikan dampak pada hasil belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Dengan melihat kondisi nilai mata pelajaran bahasa indonesia yang dicapai siswa kelas IV yang rendah. Maka dari itu dibutuhkan strategi untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Indoensia. Berhubung masalah dalam penelitian ini adalah mengenai kemampuan siswa dalam pengguasaan kosakata maka sebagai pemecahan masalahnya peneliti menggunakan model pembelajaran yang merupakan model permainan yakni model scramble dalam pembelajaran bahasa Indonesia. tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Siswa Kelas IV SDN 38 Hulonthalangi
5 Kota Gorontalo dengan Menerapkan Model Permainan Scramble. 2. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan yang disajikan secara khas oleh pendidik di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan cara mengkobinasikan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan pendidik dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Menurut Sudrajat (dalam Rusman 2010:25), bahwa model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh pengajar. Jadi yang dimaksud dengan model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran, merancang bahan dan membimbing tindakan/aksi pendidik dalam pengaturan pembelajaran di kelas. Sedangkan menurut Harjanto (dalam Lindayani, dkk., 2011:34) mendefinisikan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Sedangkan menurut Joyce (dalam Trianto, 2007:6) mengartikan model pembelajaran sebagai suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku, film, komputer, kuruikulum, dan lain-lain. Sejalan dengan pendapat Lindayani, dkk (2011:34) bahwa model pembelajaran disini diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran. Menurut Daud, (2010:10) istilah scramble berasal dari bahasa Inggris yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti perebutan, pertarungan, perjuangan. Seperti yang diungkapkan oleh Fadmawati (2009:15) bahwa model pembelajaran scramble adalah pembelajaran secara berkelompok dengan mencocokkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang telah disediakan sesuai dengan soal. a. Pengertian Model Pembelajaran Scramble Model permaianan scramble merupakan model mengajar dengan membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari jawaban dan cara penyelesaian dari soal yang ada. Dijelaskan juga model pembelajaran scramble dipakai untuk jenis permainan anak-anak yang merupakan latihan pengembangan dan peningkatan wawasan pemikiran kosakata dan penguasaan kosakata siswa. Sesuai dengan sifat jawabannya scramble terdiri atas bermacam-macam bentuk Bentuk- bentuk model pembelajaran scramble yakni terdiri dari : a. Scramble kata Scramble kata yakni sebuah permainan menyusun kata-kata dan huruf-huruf yang telah dikacaukan letaknya sehingga membentuk suatu kata tertentu yang bermakna misalnya : alpjera = pelajar ktarsurt = struktur b. Scramble kalimat : Scramble kalimat yakni sebuah permainan menyusun kalimat dari kata-kata acak. Bentuk kalimat hendaknya logis, bermakna, tepat, dan benar. Contoh nya : berasal tradisional seruling music alat - Bandung = alat music tradisional seruling bersal dari bandung. c. Scramble wacana Scramble wacana yakni permainan menyusun wacana logis berdasarkan kalimat-kalimat acak. Hasil susunan wacana hendaknya logis, bermakna.
6 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model scramble merupakan model yang berbentuk permainan acak kata, kalimat, atau paragraf. Pembelajaran aktif model scramble adalah sebuah metode yang menggunakan penekanan latihan soal berupa permainan yang dikerjakan secara berkelompok. b. Definisi Kosakata Kosakata merupakan salah satu aspek bahasa yang sangat penting keberadaannya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (Dekdikbut, 2006: 527), Kosakata diartikan sebagai, Perbendaharaan kata. Kosakata adalah semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa, kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara atau penulis, kata yang dipakai dalam suatu bidang ilmu pengetahuan. Daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan praktis. Kosakata Inggris (vocabulary) adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Dowdowski (dalam Husen, 1994: 7) menyatakan bahwa kosakata merupakan keseluruhan kata yang terdapat dalam suatu bahasa serta kosakata adalah keseluruhan kata yang tersedia baik kosakata aktif yang digunakan oleh pembaca dan penulis maupun Kosakata fasif yang digunakan oleh pembaca dan pendengar. Hurlock (dalam Tarigan 2011:71) mengemukakan jenis-jenis kosakata, yaitu: Kosakata umum terdiri dari kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan. Dan Kosakata Khusus terdiri dari kosakata warna, Kosakata jumlah, Kosakata waktu, Kosakata uang, Kosakata ucapan populer, dan Kosakata sumpah.menurut Tarigan (2011:77) Penguasaan kosakata sangat penting dalam berbahasa, semakin kaya kosakata yang dimiliki oleh seseorang semakin besar pula keterampilan seseorang dalam berbahasa Sedangkan menurut Swahnell (dalam Husen, 1994: 7) kosakata atau penggunaan kata dalam bahasa, buku, karangan atau cabang ilmu pengetahuan dan penyusunan kata dalam bahasa. Menurut Keraf (dalam Husen, 1994: 7) kosakata atau perbendaharaan kata adalah daftar katakata yang segera kita ketahui artinya, bila kita mendengar kembali walaupun jarang atau tidak pernah digunakan dalam percakapan atau tulisan kita sendiri. Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kosakata dalam penelitian ini didefinisikan sebagai sekumpulan kata yang dimiliki dan digunakan oleh anak untuk berkomunikasi dalam kehidupannya sehari-hari menyangkut kata abstrak, kata kongkret, kata umum, kata khusus, kata popular, kata sinonim, kata antonim, kata teknis atau istilah, kata tunggal, kata jamak, maupun kata idiom yang dimana merupakan katakata yang memiliki suatu arti yang dimiliki oleh manusia untuk digunakan dalam berbahasa dan berkomunikasi. Serta kosakata adalah komponen suatu bahasa dan jumlah kata yang dimiliki oleh seseorang, profesi dan sebagainya, dalam suatu komunikasi dan segala aspek dari kehidupan seperti perdagangan, pendidikan, bisnis, sosial, politik, dan sebagainya. Kosakata adalah kenyataan kata yang dimiliki seseorang yang mengacu pada konsep tertentu, memiliki aturan serta kaidah-kaidah tertentu. Dan digunakan untuk memberi dan menerima informasi. c. Kajian Penelitian Relevan Kajian penelitian relevan terdiri dari 2 yaitu : (1) Heni Roneni Penerapan teknik scramble untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman cerita anak pada siswa kelas V SDN Pasirhuni II Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Penelitian ini menunjukan dari 25 siswa yang memiliki kemampuan membaca pemahaman yang baik 20 orag siswa dan yang kurang kemampuan membaca pemahaman yang baik 5 orang siswa. (2) Dewi Dianurani 2010.
7 Penggunaan teknik scramble melalui media gambar untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan kalimat sederhana siswa kelas I SD negeri 3 Grogol Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon Berdasarkan analisis data penelitian, dapat disimpulkan adanya peningkatan kemampuan dalam membaca permulaan kalimat sederhana dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada prasiklus nilai rata-rata kumulatif membaca lancar dan pemahaman terhadap isi kalimat sederhana siswa sebesar 51,5 dengan kategori kurang. Pada siklus I setelah dilakukan tindakan nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 62,31 dengan kategori cukup dan terjadi peningkatan sebesar 10,81 atau 20,1%. Pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 15,61 atau 25,05% dengan nilai rata-rata kumulatif 77,92 dalam kategori baik. d. Hipotesis tindakan Hipotesis yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Jika guru menerapkan model permainan scramble dalam pembelajaran Bahasa Indonesia maka pengguasaan kosakata siswa kelas IV SDN No. 38 Hulonthalangi Kota Gorontalo akan Meningkat. e. Indikator Kinerja Keberhasilan dalam penelitian ini ditunjukan dengan adanya peningkatan penguasaan kosakata siswa dengan indikator kinerja siswa mencapai 75% dari 24 siswa yang dikenai tindakan dengan nilai ketuntasan minimal METODE PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan dengan melibatkan guru kelas IV yang ada di SDN 38 Hulonthalangi Kota Gorontalo. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru yang melaksanakan proses pembelajaran dan guru kelas sebagai pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Subjek penelitian yakni siswa kelas IV SD yang berjumlah 24 orang siswa yang memiliki karakteristik yang berbeda beda serta kemampuan ekonomi yang berbeda pula. Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan kosakata siswa dengan menerapkan model pembelajaran permainan scramble. Variabel penelitian terdiri dari tiga variable yaitu: Variabel Input Adapun input dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 38 Hulonthalangi, pendidik yang akan menerapkan model scramble, rencana pembelajaran, teks pengumuman, materi pelajaran bahasa Indonesia, sumber belajar, buku pedoman, lingkungan sekitar. Variabel Proses, Pada variable proses meliputi keterampilan guru dalam menerapkan model scramble. Materi pelajaran mengenai penguasaan kosakata siswa di kelas IV SDN 38 Hulonthalangi Kota Gorontalo pada proses pembelajaran bahasa Indonesia yang dilaksanakan dengan dua siklus yakni siklus I dan siklus II. Dan Variabel Output, Variabel output yakni penilaian guru pada siswa dalam penguasaan kosakata dalam menyusun kalimat dan menjelaskan kalimat siswa akan meningkat minimal 75%. Nilai mata pelajaran bahasa indonesia yang dicapai siswa baik. Prosedur penelitian dilaksanakan dalam dua siklus meliputi 4 tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pemantauan evaluasi dan tahap analisis dan refleksi. 1. Persiapan Adapun beberapa tahap dalam persiapan awal peneliti adalah : - Menghadap kepada kepala sekolah untuk melaksanakan penelitian PTK di kelas IV SD yang akan direncanakan dengan 2 siklus. - Konsultasi dengan dosen pembimbing dalam hal penelitian - Berkomunikasi dengan guru kelas selaku mitra kerja - Merencanakan kegiatan yang akan dilakukan berhubungan dengan jadwal dari penelitian. - Mempersiapkan perangkat pembelajaran dari lembar pengamatan, observasi dan lembar penilaian yang akan digunakan
8 - Menetapkan waktu penelitian dengan menjadwalkan pelaksanaan tindakan. 2. Pelaksanaan Tindakan pada pelaksanaan tindakan guru melakukan pembelajaran dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas IV. Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya dimana kegiatan pembelajarannya dilaksanakan dengan menerapkan model permainan scramble untuk meningkatkan penguasaa kosakata siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 3. Pemantauan dan Evaluasi Tahap pemantauan dan evaluasi berlansung dalam setiap siklus yang dilaksanakan dan hasilnya dibahas pada setiap analisis. Pada tahap ini penelitian dan evaluasi hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Untuk melaksanakan pemantauan dan evaluasi penulis menggunakan alat-alat atau instrument. 4. Analisis Dan Refleksi Pada tahap ini merupakan tahap menganalisa dan menginterpretasikan data dari hasil observasi. Apakah tindakan telah mencapai target yang telah ditentukan atau belum sehingga dapat ditentukan rencana pembelajaran berikutnya. Analisa data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif data dianalisis berdasarkan hasil tes unjuk kerja siswa melalui tulisan dengan menggunakan media gambar. Sedangkan secara kualitatif data dianalisis berdasarkan hasil pengamatan langsung terhadap siswa, untuk mengetahui perubahan-perubahan perilaku siswa setelah diberikan tindakan pada setiap siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak sebelum memasuiki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Namun dalam penelitian ini analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Analisis data untuk pengajuan hipotesis penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik kualitatif digunakan untuk menggambarkan aktivitas guru dalam mengajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Sedangkan teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis pencapaian prestasi belajar siswa. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif untuk setiap siklusnya. 4. HASIL PEMBAHASAN a. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas IV SDN 38 Hulonthalangi Kota Gorontalo. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV dengan jumlah 24 orang siswa. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini yaitu penerapan model permainan scramble untuk meningkatkan penguasaan kosakata siswa dalam satu kelas yang terdiri lakilaki 13 orang siswa dan perempuan 11 orang siswa. Penelitian ini dilaksakan dalam dua siklus. Siklus I dilakukan pada tanggal 30 April 2015 dan Pada pelaksanaan siklus II dilakasnakan pada tanggal 15 Mei Pada pelaksanaan siklus ini peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang menggunakan model scramble, dengan mengukur tingkat penguasaan kosa kata siswa dalam pengumuman di kelas IV. Hasil nilai kemampuan siswa dalam penguasaan kosa kata disajikan dalam bentuk data kuantitatif yang berupa tabel, sedangkan hasil observasi disajikan dalam bentuk deskripsi. Berikut akan diuraikan hasil penelitian dari observasi awal, siklus I dan Siklus II. Pelaksanaan observasi awal dilakukan pada awal pengamatan pada siswa kelas IV SDN 38 Hulonthalangi Kota Gorontalo. Dari data dapat dijelaskan bahwa hasil tindakan kelas pada siklus I pada aspek penguasaan kosakata pada teks pengumuman sudah ada peningkatan walaupun belum memenuhi indikator
9 pencapaian yang diharapkan. Pada observasi awal dari 24 orang siswa, yang mampu hanya 5 orang siswa atau 21%, yang kurang mampu 5 orang siswa atau 21%, dan yang tidak mampu 14 orang siswa atau 58% diperoleh. Kemudian dilihat dari aspek penyusunan kosakata pada pengumuman, dari 24 orang siswa terdapat 2 orang siswa atau 8% yang mampu kemudian yang kurang mampu terdapat 16 orang siswa atau 67%, dan yang tidak mampu terdapat 6 orang siswa atau 25%. Pada aspek ketepatan dalam penerapan model permainan scramble dalam pengumuman dari 24 orang siswa yang mampu hanya 3 orang siswa atau 13%,kemudian yang kurang mampu terdapat 13 orang siswa atau 54%, dan yang tidak mampu terdapat 8 orang siswa atau sekitar 33%. Pada aspek kerjasama dalam kelompok dari 24 orang siswa yang mampu hanya 5 orang siswa atau 21% kemudian yang kurang mampu terdapat 5 orang siswa atau 21%, dan yang tidak mampu terdapat 14 orang siswa atau sekitar 58%. penguasaan kosakata siswa rendah berdasarkan observasi awal dalam penelitian ini disebabkan oleh kurannya literatur buku bahasa Indonesia yang sebagaimana sebagai sumber bacaan bagi siswa hal lainnya disebabkan oleh siswa kurang dilatih guru dalam berkosakata, kemudaian membaca pengumuman, relatifnya guru hanya lebih suka mendikte dan menyalin bacaan sehingga mengakibatkan minat baca siswa cenderung kurang dan kosa katanya kurang dikembangkan. b. Hasil Pelaksanaan Siklus I Hasil pemantauan kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus I Tabel Data Kegiatan Guru Pada Siklus I No Kriteria Jumlah Persentase 1 P1 8 62% 2 P2 7 54% Sumber : SDN 38 Hulonthalangi Kota Gorontalo Dari data hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dalam kegiatan menunjukkan bahwa dari 13 aspek yang diamati aktivitas guru, sebagian besar terlihat ada 8 aspek yang memenuhi kriteria, jadi sekitar 62% yang memenuhi. Hal ini menunjukkan dalam pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru terdapat beberapa aktivitas yang perlu diperbaiki cara penyampaian materi oleh guru serta guru memberikan kesimpulan dalam pembelajaran sehingga perlu diperbaiki untuk kegiatan di siklus berikutnya. Sedangkan pengamat kedua menjelaskan dari 13 aspek yang diamati peneliti mencapai 7 aspek atau 54 % memenuhi kriteria. Hasil Pemantauan Kegiatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Tabel Data Kegiatan Siswa Pada Siklus I No Kriteria Jumlah Persentase 1 Sangat 8 30,8% Baik 2 Baik 10 38,5% 3 Cukup 5 19,2% Baik 4 Kurang 3 11,5% Baik Sumber : SDN 38 Hulonthalangi Kota Gorontalo Dalam lembar pengamatan kegiatan siswa yang diamati dan dinilai pada proses pembelajaran siklus I terdiri dari 26 aspek penilaian. Berdasarkan kegiatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran siklus I tampak bahwa dari 26 aspek penilaian pemantauan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran, yang diamati pada pembelajaran pada siklus I pada kriteria sangat baik terdapat 8 aspek atau 30,8% kemudian kriteria baik terdapat 10 aspek atau 38,5% dan kriteria cukup baik terdapat 5 aspek atau 19,2% dan kriteria kurang baik terdapat 3 aspek atau 11,5% dari hasil pengamatan kegiatan siswa siklus I. Hasil Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I
10 Aspek Yang Dinilai Pengguasaan Penyusunan kosa kata kosa kata pada teks pada pengumuman pengumuman Ketepatan dalam penerapan model scramble Kerjasama kelompok Jumlah % Jumlah Jumlah % Jumlah % Rata-rata Jumlah Ratarata ratarata keselur Individ uhan ual NO Kriteria % 1 Mampu 8 33% 7 29% 9 37,5% 13 54% 2 Kurang 51 2,13 Mampu 11 46% 13 54% 9 37,5% 8 33% Tidak 3 Mampu 13% 5 21% 4 17% 6 25% 3 Dari data dapat dijelaskan bahwa hasil tindakan kelas pada siklus I pada aspek penguasaan kosakata pada teks pengumuman sudah ada peningkatan walaupun belum memenuhi indikator pencapaian yang diharapkan. Pada siklus I dari 24 orang siswa, yang mampu 8 orang siswa atau 33%, yang kurang mampu 11 orang siswa atau 46%, dan yang tidak mampu 5 orang siswa atau 21% diperoleh. Kemudian dilihat dari aspek penyusunan kosakata pada pengumuman, dari 24 orang siswa terdapat 7 orang siswa atau 29% yang mampu, kemudian yang kurang mampu terdapat 13 orang siswa atau 54%, dan yang tidak mampu terdapat 4 orang siswa atau 17%. Pada aspek ketepatan dalam penerapan model permainan scramble dalam pengumuman dari 24 orang siswa yang mampu 9 orang siswa atau 37,5%, kemudian yang kurang mampu terdapat 9 orang siswa atau 37,5%, dan yang tidak mampu terdapat 6 orang siswa atau 25%. Pada aspek kerjasama dalam kelompok dari 24 orang siswa yang mampu 13 orang siswa atau 54%, kemudian yang kurang mampu terdapat 8 orang siswa atau 33%, dan yang tidak mampu terdapat 3 orang siswa atau sekitar 13%. Kemudian dari penjelasan di atas, secara umum terdapat peningkatan penguasaan kosakata siswa terhadap suatu teks pengumuman dengan menerapkan model permainan scramble. Hal ini ditandai dengan peningkatan nilai persentasi pada masing-masing aspek. c. Hasil Pelaksanaan Siklus II Hasil Pemantauan Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus II Tabel Data Kegiatan Guru Pada Siklus II No Kriteria Jumlah Persentase 1 P % 2 P % Sumber : SDN 38 Hulonthalangi Kota Gorontalo Dari data hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dalam kegiatan menunjukkan bahwa dari 13 aspek yang diamati aktivitas guru, sebagian besar terlihat ada 12 aspek yang memenuhi kriteria, jadi sekitar 92% yang memenuhi. Hal ini menunjukkan dalam pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru terdapat beberapa aktivitas yang perlu diperbaiki cara guru memberikan kesimpulan dalam pembelajaran sehingga perlu diperbaiki untuk kegiatan di siklus berikutnya. Sedangkan pengamat kedua menjelaskan dari 13 aspek yang diamati peneliti mencapai 10 aspek atau 77 % memenuhi kriteria. Hasil Pemantauan Kegiatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Siklus II Tabel Data Kegiatan Siswa Pada Siklus II No Kriteria Jumlah Persentase 1 Sangat 11 42,3% Baik 2 Baik 10 38,5% 3 Cukup 5 19,2% Baik 4 Kurang - 0% Baik Sumber : SDN 38 Hulonthalangi Kota Gorontalo Dalam lembar pengamatan kegiatan siswa yang diamati dan dinilai pada proses pembelajaran siklus I terdiri dari 26 aspek penilaian. Berdasarkan kegiatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran siklus II tampak bahwa dari 26 aspek penilaian pemantauan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran, yang diamati pada pembelajaran pada siklus II pada kriteria sangat baik terdapat 11 aspek atau 42,3% kemudian kriteria baik terdapat 10 aspek atau 38,5% dan kriteria cukup baik terdapat 5 aspek atau 19,2% dan criteria kurang baik terdapat aspek atau 0% dari hasil pengamatan kegiatan siswa siklus II. Hasil Evaluasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II.
11 Tabel Hasil Evaluasi Siswa Dalam Proses PembelajaranPada Siklus II Pengguasaan kosa kata pada teks pengumuman Aspek Yang Dinilai Penyusunan kosa kata pada pengumuman Ketepatan dalam penerapan model scramble Kerjasama kelompok Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % NO Kriteria 1 Mampu 83% 19 79% 18 75% 18 75% 20 2 Kurang Mampu 4 17% 2 8% 4 17% 3 13% Tidak 3 Mampu 4% 1 4% 4 17% 2 8% 1 Rata-rata Jumlah rata-rata Individual Rata-rata keseluruh an 67,5 2,81 Dari data dapat dijelaskan bahwa hasil tindakan kelas pada siklus II pada aspek penguasaan kosakata pada teks pengumuman sudah ada peningkatan dan telah memenuhi indikator pencapaian yang diharapkan. Pada siklus II dari 24 orang siswa, yang mampu 19 orang siswa atau 79%, yang kurang mampu 4 orang siswa atau 17%, dan yang tidak mampu 1 orang siswa atau 4% diperoleh. Kemudian dilihat dari aspek penyusunan kosakata pada pengumuman, dari 24 orang siswa terdapat 18 orang siswa atau 75% yang mampu kemudian yang kurang mampu terdapat 2 orang siswa atau 8%, dan yang tidak mampu terdapat 4 orang siswa atau 17%. Pada aspek ketepatan dalam penerapan model permainan scramble dalam pengumuman dari 24 orang siswa yang mampu hanya 18 orang siswa atau 75% kemudian yang kurang mampu terdapat 4 orang siswa atau 17%, dan yang tidak mampu terdapat 2 orang siswa atau sekitar 8%. Pada aspek kerjasama dalam kelompok dari 24 orang siswa yang mampu hanya 20 orang siswa atau 83%, kemudian yang kurang mampu terdapat 3 orang siswa atau 13%, dan yang tidak mampu terdapat 1orang siswa atau 4%. Dari penjelasan di atas, secara umum terdapat peningkatan penguasaan kosakata siswa terhadap suatu tekspengumuman dengan menerapkan model permainan scramble hal ini ditandai dengan peningkatan nilai persentasi pada masingmasing aspek dari siklus I ke siklus II. Dari hasil yang telah diuraikan di atas diperoleh data bahwa dari siklus I sampai siklus II terdapat perubahan signifikan dari aktivitas yang dilakukan oleh guru yakni peningkatan nilai dari setiap aspek hal ini dapat dilihat dari perbedaan data yang menunjukan antara siklus I dan siklus ke II. d. Pembahasan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang peningkatan kemampuan penguasaan kosakata telah menunjukkan hasil yang sangat baik yang telah ditentukan. Pada siklus I pada aspek penguasaan kosakata pada teks pengumuman sudah ada peningkatan walaupun belum memenuhi indikator pencapaian yang diharapkan.pada siklus I dari 24orang siswa, yang mampu 8 orang siswa atau 33%,yang kurang mampu 11 orang siswa atau 46%, dan yang tidak mampu 5 orang siswa atau 21% diperoleh. Kemudian dilihat dari aspek penyusunan kosakata pada pengumuman, dari 24 orang siswa terdapat 7 orang siswa atau 29% yang mampu, kemudian yang kurang mampu terdapat 13 orang siswa atau 54%, dan yang tidak mampu terdapat 4 orang siswa atau 17%. Pada aspek ketepatan dalam penerapan model permainan scramble dalam pengumuman dari 24 orang siswa yang mampu 9 orang siswa atau 37,5%,kemudian yang kurang mampu terdapat 9 orang siswa atau 37,5%, dan yang tidak mampu terdapat 6orang siswa atau25%. Pada aspek kerjasama dalam kelompok dari 24 orang siswa yang mampu 13 orang siswa atau 54%,kemudian yang kurang mampu terdapat 8 orang siswa atau 33%, dan yang tidak mampu terdapat 3 orang siswa atau sekitar 13% Berdasarkan beberapa temuan-temuan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus I belum berhasil dan belum optimal. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti menempuh beberapa langkah-langkah berikut ini: 1. Peneliti lebih menekankan pada jenis kesulitan yang dialami siswa pada saat
12 mengembangkan kosakata dengan Mencapai indikator yang ditentukan Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar peneliti berusaha menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan. 2. Lebih mengoptimalkan proses belajar mengajar dengan memperhatikan komponen kegiatan belajar mengajar yang masih memerlukan perbaikan. Langkah-langkah ini diupayakan sebaik mungkin agar dapat memperbaiki kendala atau kelemahan-kelemahan yang dialami pada siklus sebelumnya. Padasiklus II pada aspek penguasaan kosakata pada teks pengumuman sudah ada peningkatan dan telah memenuhi indikator pencapaian yang diharapkan.pada siklus II dari 24 orang siswa, yang mampu 19 orang siswa atau 79%,yang kurang mampu 4 orang siswa atau 17%, dan yang tidak mampu 1 orang siswa atau 4% diperoleh. Kemudian dilihat dari aspek penyusunan kosakata pada pengumuman, dari 24 orang siswa terdapat 18 orang siswa atau 75% yang mampu kemudian yang kurang mampu terdapat 2 orang siswa atau 8%, dan yang tidak mampu terdapat 4 orang siswa atau 17%. Pada aspek ketepatan dalam penerapan model permainan scramble dalam pengumuman dari 24 orang siswa yang mampu hanya 18 orang siswa atau 75% kemudian yang kurang mampu terdapat 4 orang siswa atau 17%, dan yang tidak mampu terdapat 2 orang siswa atau sekitar 8%. Pada aspek kerjasama dalam kelompok dari 24 orang siswa yang mampu hanya 20 orang siswa atau 83%, kemudian yang kurang mampu terdapat 3 orang siswa atau 13%, dan yang tidak mampu terdapat 1 orang siswa atau 4%. Melihat hasil Kemampuan penguasaan kosakata siswa pada siklus I dan siklus II ini, dapat disimpulkan bahwa dengan melalui model permainan scramble pada penguasaan kosakata siswa meningkat. Hal ini terlihat pada siklus I, bahwa jumlah hasil Kemampuan penguasaan kosakata siswa yaitu sebesar 2,13%.Setelah diadakan refleksi dan perbaikan pembelajaran kembali pada siklus II, jumlah hasil penyusunan kosakata meningkat menjadi 2,81%. Dengan pengertian bahwa siklus I ke siklus II mencapai peningkatan sebesar 0,68%.Dengan demikian hipotesis penelitian tindakan kelas ini terbukti dan dapat diterima. 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model permainan scramble di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia penguasaan kosakata siswa kelas IV SDN 38 Hulonthalangi Kota Gorontalo meningkat. Hal ini terlihat pada siklus I, bahwa jumlah hasil penguasaan kosakata siswa yaitu sebesar 2,13%. Setelah diadakan refleksi dan perbaikan pembelajaran kembali pada siklus II, jumlah hasil penguasaan kosakata siswa meningkat menjadi 2,81%. Dengan pengertian bahwa siklus I ke siklus II mencapai peningkatan sebesar 0,68%. 6. REFERENSI Daud Model Pengajaran Membaca. Online diakses pada tanggal 10 januari 2015 Hesti Damayanti Model Pembelajaran Scramble. (online) beredukasi.blog.spot.com.2013/09/m odel-pembelajaran-scramble-html diakses pada tanggal 10 januari Lindayani, dkk Mananjemen Pembelajaran Inovatif. Surabaya : Arta Sarana Media Lihin Pengertian kosakata. Pengertian-Kosakata-Referensi-
13 Makalah.html diakses pada tanggl 10 januari 2015 Rusman, 2010.Model- model pembelajaran pengembangan profesionalisme guru.jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Tarigan, Henry Guntur Pengajaran Kosakata.Bandung : ANGKASA Tim Penyusun Kamus Bahasa.2008.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta :Balai Pustaka Trianto Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktek. Jakarta: PRESTASI PUSTAKA PUBLISHER. Winatapura, Udin S. (2005) Model Model pembelajaran Inovatif. Depdiknas. Widodo, Rahmat Model pembelajaran cramble. Pembelajaran-Scramblerachmadwidodo-weblog-html diakses pada tanggal 10 januari 2015
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS II SDN 10 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO asep67@gmail.com Salma Halidu, Yusuf Djafar, dan Asep Valentina
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR AKSARA JAWA MELALUI STRATEGI SCRAMBLE KELAS V SD N DUKUH 03 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR AKSARA JAWA MELALUI STRATEGI SCRAMBLE KELAS V SD N DUKUH 03 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE SCRAMBLE KALIMAT SISWA KELAS II SDN 1 SEDAYU
Peningkatan Kemampuan Membaca. (Alfiahesty Choirotunn Nafiah) 2.289 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE SCRAMBLE KALIMAT SISWA KELAS II SDN 1 SEDAYU IMPROVING THE EARLY READING ABILITY
Lebih terperinciPENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA PAPAN SELIP (SLOT BOARD) PADA SISWA KELAS II SDN 2 KARANGTALUN TAHUN 2013/2014
PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA PAPAN SELIP (SLOT BOARD) PADA SISWA KELAS II SDN 2 KARANGTALUN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh: DESIANA WAHYU UTAMI A 510 100 250 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. 1 Untuk membuat seseorang atau peserta didik belajar itulah dalam proses
Lebih terperinciOleh : Suparti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo Pyo.Cute.yahoo.co.id
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK MODELING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I SAPURAN WONOSOBO TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh : Suparti Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai bahasa pengantar tetapi juga sebagai mata pelajaran.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia terasa menjadi sangat penting dan memiliki arti sentral bagi kemajuan pendidikan. Oleh sebab itu ditetapkan UU No 2 Tahun 1989 Tentang
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP Sofrowati Inayatun 148620600123/Semester 6/A2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MODEL SCRAMBLE DI KELAS IV SDN 04 LAGAN GADANG HILIR KABUPETEN PESISIR SELATAN Deswira Wahyuni 1 Gusnetti, 2 Zulfa Amrina 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example
Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example Oleh : Dina Wardiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELAS 2 SDN 6 TELAGA BIRU KECAMATAN TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELAS 2 SDN 6 TELAGA BIRU KECAMATAN TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO JURNAL PENELITIAN Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
Lebih terperinciPenulis : Zenab L. Danial Nim : Pembimbing I : Dra Martianty Nalole, M.Pd Pembimbing II : Dra Syamsiar RivaI S.Pd, M.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH BERKAITAN DENGAN BANGUN DATAR MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS V SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO. Penulis : Zenab L. Danial Nim : 151
Lebih terperinciMENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KATA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE FLASHCARD DI KELAS V MI AL FALAH KECAMATAN LIMBOTO BARAT
1 MENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KATA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE FLASHCARD DI KELAS V MI AL FALAH KECAMATAN LIMBOTO BARAT NIKMAWATI TUNA Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pembimbing I : Dra. Hj. Evi
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh: TIKA NOVELINA SEMBIRING (Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar)
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Lisna Selfi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Eny Mutiarawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS X IPS 1 SMA NEGERI 1 SALAMAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Hestin Aryani Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. contoh kekayaan budaya tersebut adalah banyaknya bahasa daerah yang tersebar
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dipaparkan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, dan sistematika pembahasan. A. Latar Belakang Indonesia
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO NOVITA Evi Hasim 1 Wiwy T. Pulukadang 2 Jurusan /
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO RUSMIN HUSAIN Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG Bakiyatusolichah, Kanthi Pamungkas Sari ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi penting yang diajarkan di SD, karena Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting bagi kehidupan
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL OLEH
Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciJ-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X Oleh Linda Permasih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. email: linda.permasih99@gmail.com Abstrac
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
83 III. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu kemampuan menulis surat undangan secara konseptual dan kemampuan menulis
Lebih terperinciFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SUKOBUBUK 01 KABUPATEN PATI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57 Dumbo Raya Kota Gorontalo. Waktu penelitian dilaksanakan selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fiqih merupakah ilmu yang mendalami hukum Islam yang diperoleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fiqih merupakah ilmu yang mendalami hukum Islam yang diperoleh melalui dalil di Al Qur an dan Sunnah. Selain itu fiqih juga merupakan ilmu yang membahas hukum
Lebih terperinciPENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Khozin Amin Sutiknyo Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Febriana Dwi Fitri Astuti 1), Sukarno 2), H. Soegiyanto 3) PGSD FKIP
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK.... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI. v DAFTAR TABEL.. vii DAFTAR GAMBAR. viii DAFTAR BAGAN. ix DAFTAR GRAFIK x DAFTAR LAMPIRAN..
Lebih terperinciPENGGUNAAN MAKE A MATCH
PENGGUNAAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KLIRONG TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Ika Widyaningrum 1, Wahyudi 2, Muh. Chamdani
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo. Kelas yang dikenai tindakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo.
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yakni sebagai bahasa Negara dan Bahasa Nasional. Mengingat fungsi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting yakni sebagai bahasa Negara dan Bahasa Nasional. Mengingat fungsi yang diemban oleh Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi mendengarkan,
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN JURNAL
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MELALUI METODE ROLE PLAYING KELAS IV SDN 3 TOLINGGULA TENGAH KECAMATAN TOLINGGULA KABUPATEN GORONTALO UTARA Oleh WIWIN KARES YASIN NIM. 151
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETIS 4 NUSAWUNGU CILACAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Indiarti Purnamasari Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi untuk saling berinteraksi dalam kehidupan manusia baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Indonesia merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris adalah alat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, dalam standar kompetensi dalam Kurikulum 2004,
Lebih terperinciOleh Desty Junita Sitohang Dra. Rosdiana, Siregar, M.Pd. Abstrak
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SISWA SEBAGAI FASILITATOR DAN PENJELAS) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BOSAR MALIGAS TAHUN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FUTURISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF BERDASARKAN GAMBAR SERI
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE FUTURISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF BERDASARKAN GAMBAR SERI Gina Sylvia Putri 1, Prana Dwija Iswara, 2, Ani Nur Aeni, 3 1,2,3
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan antara penguasaan kosakata (X 1), kemampuan menyusun kalimat efektif (X 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan kebudayaan suatu daerah. Pasal 22 Undang-Undang Nomor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan otonomi memiliki pengaruh tersendiri terhadap perkembangan kebudayaan suatu daerah. Pasal 22 Undang-Undang Nomor 32/2004, bahwa dalam menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan,
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 2 Nomor 2, Juni 2017
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 2, Juni 2017 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA SD Negeri
Lebih terperinciOleh: Mukhlisotun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DARI TEKS WAWANCARA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE KOOPERATIF MODEL THINK-PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran terpenting di sekolah yang pada dasarnya menekankan siswa untuk mampu berbahasa dan bersastra. Pada kurikulum
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN Oleh: Arif Pratomo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 2 SRAGEN TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa. Keterampilan berbahasa mempunyai
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh: Resti Yulianita Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SD INPRES 1 PADENGO KABUPATEN POHUWATO MIKYA NAKI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SD INPRES 1 PADENGO KABUPATEN POHUWATO MIKYA NAKI Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam kehidupan modern saat ini, penguasaan bahasa bagi seseorang mutlak diperlukan. Keterampilan berbahasa seseorang harus mengacu
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Dian Pratama Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA TEKS NASKAH DRAMA UNTUK PENINGKATAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENGGUNAAN MEDIA TEKS NASKAH DRAMA UNTUK PENINGKATAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Asih Purwasih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN BALEHARJO 2 TAHUN AJARAN 2012/ 2013
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN BALEHARJO 2 TAHUN AJARAN 2012/ 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa dapat mencapai perkembangan intelektual, sosial dan emosional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan siswa, karena melalui pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan siswa dapat
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Silvia Anggraini 1, Yetty Morelent 2, Rona Taula Sari 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang membelajarkan siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan baik secara
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Number Head Together Berbantuan Mind Mapping. Poso Sumarto
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Number Head Together Berbantuan Mind Mapping Poso Sumarto SDN Beloh Kecamatan Trowulan Mojokerto Email : pososumarto.pupns@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan komunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Dalam kegiatan berbahasa seseorang dituntut untuk menguasai keterampilan berbahasa. Keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang pokok selain menyimak, berbicara, dan membaca. Melalui menulis akan berjalan hubungan komunikatif
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana
Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY
Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Perkembangan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi sudah semakin meningkat, meskipun belum signifikan sesuai dengan Kompetensi
Lebih terperinciOleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS WACANA NARASI DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VIII H SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Dian Kartika Sari program
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dinamik yang harus selalu diserasikan dengan proses kehidupan berbangsa dan bernegara di tengah-tengah kehidupan internasional. Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN PENGUASAAAN VOCABULARY MELALUI PENERAPAN MODEL GUESS WORD
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, No 4 Desember 2016 PENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN PENGUASAAAN VOCABULARY MELALUI PENERAPAN MODEL GUESS WORD Khaerudin
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS
PENGESAHAN ARTIKEL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS.2 DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa di sekolah bertujuan agar siswa memiliki keterampilan berbahasa. Keterampilan tersebut terdiri dari empat aspek, yaitu mendengar, berbicara, membaca,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi kepribadian, pengetahuan, kemampuan maupun tanggung jawabnya. dalam yaitu dari diri manusia itu sendiri.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan untuk mengembangkan dan menggali potensi yang dimiliki oleh manusia untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten.
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN JURNAL. Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Pada Fakultas Ilmu Pendidikan
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DANMENYIMAK MELALUI PERMAINAN KARTU KALIMAT PADA SISWA KELAS III SDN 3 MOOTILANGO KECAMATAN MOOTILANGOKABUPATEN GORONTALO LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan Sebagai Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif
Lebih terperinciPENINGKATAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY MAHASISWA SEMESTER 1B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY MAHASISWA SEMESTER 1B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA M. Nur
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk melakukan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS XI LUKIS 1 SMK NEGERI 3 KASIHAN BANTUL
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (Think Pair Share) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 07 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kawit Supriana 14 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peranan yang penting dalam dunia pendidikan dan merupakan penunjang dalam semua bidang studi.
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENERAPAN MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 PELEM KECAMATAN GABUS KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri
Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Hasni Karawasa, Sahrudin Barasandji dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciFATRISIE PEMBENGO NIM
e-ta yang berjudul Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita Bentuk Pecahan Sebagai Perbandingan dan Skala Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas V SDN 17 Telaga Biru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Kurikulum terus berganti dari kurikulum 1975 hingga kurikulum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa dan sastra jawa di Sekolah Dasar masih memprihatinkan. Kurikulum terus berganti dari kurikulum 1975 hingga kurikulum KTSP. SK Gubernur Jawa
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan. Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SISWA KELAS IV SDN 1 KEDIRI SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman membaca dalam pembelajaran membaca lancar.
Lebih terperincipembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan
1 2 pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan secara terpisah dari keterampilan berbahasa jenis lainnya.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 Mualif Siswanto *) mualifsiswanto@gmail.com Abstrak:
Lebih terperinciMahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Peningkatan Kemampuan Menentukan Ide Pokok Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas V SD Negeri Koyobunga Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Buhari A. Mayada, Sahrudin Barasandji
Lebih terperinciPeningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.
Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com
Lebih terperinciOleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN ORANG LAIN DENGAN METODE KUANTUM PADA SISWA KELAS X.4 SMA NEGERI 1 BULUSPESANTREN TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini haruslah disadari benar, terutama oleh guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada
Lebih terperinciPeningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang
Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang Safitri 1), Eti Sunarsih 2) 1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas 1 SDN 10 Paguyaman Kecamatan Paguyaman Kabupaten
Lebih terperinciPENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Ani Rosidah, M.Pd anirosidah.cjr@gmail.com Universitas Majalengka (UNMA) ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan bahasa yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berdasarkan empat aspek keterampilan tersebut,
Lebih terperinci