Oleh : Nur Utami Guru SDN Mendiro 2 Kecamatan Ngrambe Kata Kunci : Kemampuan Membaca, Pemahaman, Surat Kabar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh : Nur Utami Guru SDN Mendiro 2 Kecamatan Ngrambe Kata Kunci : Kemampuan Membaca, Pemahaman, Surat Kabar"

Transkripsi

1 Pemanfaatan Surat Kabar Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V SDN Mendiro 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh : Nur Utami Guru SDN Mendiro 2 Kecamatan Ngrambe utaminur84@gmail.com ABSTRAK Hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Mendiro 2 relatif rendah, hal ini dapat dilihat dari: (1) Hasil penilaian membaca yang dilaksanakan oleh guru selama kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia. Siswa belum mampu menjawab pertanyaan tanpa penjelasan terlebih dahulu dari guru; (2) Aktivitas pembelajaran berpusat pada guru; (3) Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan; (4) Media pembelajaran hanya terpaku bacaan yang tersedia pada buku pelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan oleh guru terutama ketika pembelajaran membaca pemahaman terkadang membuat siswa mengalami kesulitan dalam menangkap materi yang disampaikan. Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan media. Hal ini menyebabkan siswa lebih sering berfikir secara abstrak. Untuk itu, perlu adanya media yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa yaitu dengan menggunakan media surat kabar. Kata Kunci : Kemampuan Membaca, Pemahaman, Surat Kabar A. PENDAHULUAN Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik serta merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. pembelajaran bahasa diharapkan dapat membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginative yang ada dalam dirinya. Titik berat pembelajaran Bahasa Indonesia adalah mengupayakan agar siswa dapat berkomunikasi dengan bahasa yang dipelajarinya, bukan sekedar mengetahui bahasa yang menonjolkan kaidah kebahasaan. Mengupayakan agar bahasa menjadi sesuatu pelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa akan merasa betah, nyaman, dan senang dalam mempelajarinya. Keberhasilan membaca tergantung pada faktor-faktor yang mendukung kegiatan membaca. Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca dapat dipilah menjadi dua, yaitu faktor diri pembaca dan faktor di luar diri pembaca. Faktor diri pembaca dikatakan sebagai faktor dalam atau faktor internal, sedangkan faktor di luar diri pembaca disebut faktor luar atau faktor eksternal. Faktor internal pembaca antara lain sebagai berikut. (1) Penguasaan terhadap teknik membaca, (2) Skemata yang dimiliki, (3) Kemampuan bahasa, (4) Tingkat intelegensi, (5) Keadaan fisik, (6) Tujuan membaca, (7) sikap terhadap membaca. Sedangkan faktor eksternal pembaca antara lain sebagai berikut: (1) Materi bacaan, (2) Bahasa yang mewadahi teks bacaan itu, (3) Grafika, (4) Lingkungan di mana kegiatan membaca berlangsung, (5) Kebiasaan membaca yang ditanamkan guru JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

2 sejak belajar membaca menulis permulaan (Nurhadi 2009 : 87). Keterampilan membaca tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan harus melalui praktik/ latihan yang banyak dan teratur. Untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman perlu dilakukan pembelajaran membaca dengan menerapkan model atau strategi yang tepat serta menggunakan media pembelajaran yang menarik. Tujuan pembelajaran membaca pemahaman adalah untuk membentuk keterampilan membaca secara kritis dan kreatif dalam pemahaman isi bacaan. Hasil observasi menunjukkan bahwa tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Mendiro 2 rendah, hal ini dapat dilihat dari: (1) Hasil penilaian membaca yang dilaksanakan oleh guru selama kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia. Siswa belum mampu menjawab pertanyaan tanpa penjelasan terlebih dahulu dari guru; (2) Aktivitas pembelajaran berpusat pada guru; (3) Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan; (4) Media pembelajaran hanya terpaku bacaan yang tersedia pada buku pelajaran. Bacaan pada surat kabar akan dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Hal ini karena dalam surat kabar terdapat banyak variasi baik desain maupun pengorganisasian kata serta karangannya. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka peneliti ingin mengadakan penelitian untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V baik secara klasikal maupun individual dengan menggunakan surat kabar sebagai sumber belajar. B. KAJIAN TEORI 1. Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media bahasa tulis (Tarigan, 1984:7). Pengertian lain dari membaca adalah suatu proses kegiatan mencocokkan huruf atau melafalkan lambang-lambang bahasa tulis. Membaca adalah suatu kegiatan atau cara dalam mengupayakan pembinaan daya nalar (Tampubolon, 1987:6). Dengan membaca, seseorang secara tidak langsung sudah mengumpulkan kata demi kata dalam mengaitkan maksud dan arah bacaannya yang pada akhirnya pembaca dapat menyimpulkan suatu hal dengan nalar yang dimilikinya. Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan sebuah proses yang melibatkan kemampuan visual dan kemampuan kognisi. Kedua kemampuan ini diperlukan untuk memberikan lambang-lambang huruf agar dapat dipahami dan menjadi bermakna bagi pembaca. 2. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca Pemahaman Henry Guntur Tarigan (2008:58) menjelaskan bahwa membaca pemahaman adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan (literal standars), resensi kritis(critical review), drama tulis (printed drama) serta pola-pola fiksi (pattern officion). Rubin (melalui Samsu Somadayo, 2011:7) membaca pemahaman adalah proses intelektual yang ko mpleks yang mencakup dua kemampuan utama, yaitu kemampuan penguasaan makna dan kemampuan berpikir tentang konsep verbal. Turner (melalui Samsu Somadayo, 2011:10) mengungkapkan bahwa seorang pembaca dikatakan memahami bacaan secara baik apabila pembaca dapat: (1) mengenal kata-kata atau kalimat yang ada dalam bacaan dan mengetahui maknanya, (2) menghubungkan makna dari pengalaman yang dimiliki dengan makna yang ada dalam bacaan, (3) memahami seluruh makna secara kontekstual, dan (4) membuat pertimbangan JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

3 nilai isi bacaan berdasarkan pengalaman membaca.membaca pemahaman didefinisikan pula sebagai salah satu macam membaca yang bertujuan memahami isi bacaan (Sujanto melalui Nurhadi 2005:222). Berdasarkan beberapa pengertian di atas, secara sederhana dapat ditarik simpulan bahwa membaca pemahaman adalah kegiatan membaca untuk memahami isi bacaan secara menyeluruh, baik yang tersurat maupun yang tersirat dari bahan bacaan tersebut. b. Tujuan Membaca Pemahaman Anderson (melalui Samsu Somadayo, 2011:12) menyatakan bahwa membaca pemahaman memiliki tujuan untuk memahami isi bacaan dalam teks. Tujuan tersebut antara lain: (1) untuk memperoleh rincian-rincian dan fakta-fakta, (2) mendapatkan ide pokok, (3) mendapatkan urutan organisasi teks, (4) mendapatkan kesimpulan, (5) mendapatkan klasifikasi, (6) membuat perbandingan atau pertentangan. c. Langkah-Langkah Membaca Pemahaman Didalam memahami bacaan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh pembaca, yaitu : (1) menentukan tujuan membaca, (2) previewartiny membaca selayang pandang, (3) membaca secara keseluruhan isis bacaan dengan cermat sehingga kita dapat menemukan ide pokok yang tertuang pada setiap paragrafnya, (4) mengemukakan kembali isi bacaan dengan kalimat dan kata-kata sendiri (Suyatmi,2000:45). Adanya kemampuan membaca yang tinggi diharapkan dapat menangkap ide-ide poko yang terdapat dalam bahan bacaan, menemukan hubungan suatu ide pokok dengan ide pokok yang lain serta secara keseluruhannya, selanjutnya dapat menghubungkan apa yang dipahami dari bacaan tersebut dengan ide-ide diluar bacaan. d. Kemampuan Membaca Pemahaman Berdasarkan uraian dan penjelasanpenjelasan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa muara akhir dari hakikat kemampuan membaca pemahaman yaitu kapasitas, kesanggupan atau kecakapan seorang individu untuk menangkap dan menggali ide-ide pokok serta informasi yang diperlikan dari sebuah teks tertlis (bahan bacaan) seefisien mungkin, sehingga ia dapat menginterpretasikan ide-ide pokok serta informasi yang ditemukan, baik makna yang tersirat maupun tersurat dari bacaan tersebut. Indikator-indikator yang terkait dengan kemampuan membaca pemahaman meliputi, (1) informasi berupa fakta, definisi, atau konsep, (2) makna kata istilah dan ungkapan, (3) hubungan dalam wacana meliputihubungan antar hal, hubungan sebab akibat, persamaan dan perbedaan antar hal, (4) organisasi wacana tentang ide pokok, ide penjelas, kalimat pokok, dan klaimat penjelas, (5) tema atau topic dan judul wacana, (6) menarik kesimpulan tentang hal, konsep, masalah, atau pendapat. Sedangkan kemampuan siswa dalam kemampuan membaca pemahaman ditandai dengan : (1) kemampuan siswa menangkap isi wacana baik secara tersurat maupun tersirat, (2) kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan sesuai isis wacana, (3) kemampuan siswa meringkas isi wacana dengan menemukan ide pokok dalam setiap paragraf, (4) kemampuan siswa menyimpulkan dan menceritakan kembali isi wacana dengan kalimat-kalimat sendiri dan dengan bahasa yang runtut C. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena penelitian dilakukan pada kondisi yang alamiah di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

4 empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Konsep inti penelitian ini mengacu kepada model Kemmis dan Tagart yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat langkah yaitu (a) Perencanaan (planning), (b) aksi atau tindakan (acting), (c) Observasi (observing), dan (d) Refleksi (reflecting). Dengan alur desain penelitian tersebut ditunjukkan pada gambar berikut. Refleksi SIKLUS I Refleksi SIKLUS II SIKLUS Gambar 1 Tahapan dalam Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Sumber: Arikunto dkk, 2009:16) Dalam pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Data teknik (1) Observasi, (2) Dokumentasi, (3) Wawancara, dan (4) Tes, adapun data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan Model Analisis Data Kualitatif. Adapun tahapan analisis data yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penyimpulan data. Prosedur penelitian dilakukan adalah secara terperinci, prosedur penelitian tentang peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan surat kabar sebagai berikut: Studi Pendahuluan Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru dan siswa berkaitan dengan pelajaran membaca pemahaman di kelas V SDN Mendiro 2 Ngrambe Ngawi. Siklus I JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

5 Perencanaan (Planning) Dalam tahap ini dilakukan kegiatan pembuatan rencana pembelajaran dengan penggunaan surat kabar, kemudian dilanjutkan dengan membuat lembar observasi, strategi serta menyusun alat evaluasi belajar untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan surat kabar. Pelaksanaan (Action) Berdasarkan rencana tindakan yang telah disusun, peneliti melakukan penelitian tentang pokok bahasan peningkatan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam kelas. Tahap ini merupakan penerapan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Dirancang dengan siklus yang berkelanjutan. Setiap siklus berdurasi tiga jam pelajaran (3x35 menit). Pengamatan (observation) Peneliti bersama observer melakukan pengamatan pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Obyek yang diobservasi adalah kegiatan belajar siswa dan proses pembelajaran yang disajikan oleh guru. Refleksi (reflection) Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar siswa, diperoleh informasi tentang kelebihan dan kekurangan pada siklus I. hasil refleksi ini digunakan sebagai pedoman oleh peneliti dalam merevisi kelemahan-kelemahan dari pembelajaran siklus I dan digunakan sebagai acuan rencana pembelajaran pada siklus II. Tahap ini akan diketahui apa yang terjadi dan apa yang perlu dilakukan dari revisi pembelajaran dengan menggunakan surat kabar yang telah ditentukan. Siklus II Tahapan dalam siklus II ini sama halnya seperti pada siklus I. Tahapan tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Kegiatan yang dilakukan pada setiap tahap sama seperti yang dilakukan pada siklus I. akan tetapi, siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. D. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh, kemampuan awal siswa dalam membaca pemahaman belum mencapai KKM. Peneliti sebagai pengajar akan melakukan penelitian terhadap kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan surat kabar. Peneliti melaksanakan penelitian dalam dua siklus yang akan diuraikan sebagai berikut. Paparan Data Siklus I Perencanaan Tindakan Pada kegiatan ini peneliti membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang disusun sesuai dengan KTSP meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, metode, langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran, sumber belajar, media yang digunakan, instrument observasi kegiatan siswa, dan instrument penilaian yang dilakukan bersama guru kelas V SDN Mendiro 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan lembar observasi kegiatan pengajar. Pelaksanaan Tindakan I Pelaksanaan tindakan ini dilakukan berdasarkan rencana yang telah disusun pada kegiatan perencanaan tindakan. Pembelajaran dilakukan tepat sesuai rencana yaitu pada hari Kamis tanggal 9 April 2015 dengan waktu 3x35 menit. Pembelajaran dilakukan mulai pukul WIB sampai dengan selesai yaitu pukul WIB. Pada hari senin tanggal 13 April 2015, mulai pukul WIB sampai dengan pukul WIB dilanjutkan pembelajaran pertemuan kedua. Indikator yang akan dicapai pada pembelajaran pertemuan kedua ini adalah menyimpulkan isi bacaan dan menanggapi isi bacaan. Observasi Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan seorang pengamat yaitu guru JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

6 kelas V, selama kegiatan siklus I berlangsung ditemukan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pelaksanaan pre test memakan waktu yang cukup lama dikarenakan siswa belum begitu mengerti dengan soal yang diberikan oleh guru. Sehingga guru memberikan tambahan waktu untuk siswa. 2. Pada saat penentuan tempat duduk kelompok, siswa sedikit gaduh karena masalah perebutan kursi untuk tempat duduk mereka.. 3. Ketika memilih bacaan surat kabar, siswa sedikit gaduh. Hal ini terjadi mungkin dikarenakan adanya perbedaan pendapat antar anggota kelompok. 4. Pada saat kegiatan membaca, terdapat siswa yang ramai dan berbicara dengan teman sebelahnya. Peneliti segera mengingatkan dan mengondisikan siswa agar membaca dengan baik yaitu membaca dalam hati. 5. Hanya sebagian siswa yang mampu mengungkapkan pendapatnya di depan teman-temannya. Sebagian yang lain hanya berani mengungkapkan pendapatnya dengan berbisik-bisik kepada teman sebelahnya. 6. Masih ada siswa yang tidak ikut berpartisipasi dalam diskusi, ketika presentasi. Terdapat beberapa siswa yang berbicara sendiri, membicarakan hal-hal di luar materi diskusi, tetapi peneliti mampu membuat perhatian mereka kembali kepada diskusi. Refleksi Melihat pencapaian ketuntasan klasikal yang belum mencapai 75%, maka peneliti perlu menindaklanjuti terhadap 52,78% dari jumlah siswa yang nilainya belum mencapai KKM dengan mengadakan siklus II untuk memperbaiki kekurangankekurangan yang ada pada pertemuan I dan sebagai penguatan terhadap hasil yang dicapai pada siklus I. Paparan Data siklus II Berdasarkan refleksi pada siklus I, maka peneliti melanjutkan tindakan pada siklus II dengan tujuan untuk memantapkan apakah siklus I terjadi hanya secara kebetulan atau karena faktor lain dan untuk meningkatkan kemampuan siswa agar mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu nilai 70. Siklus II ini dilaksanakan 2x pertemuan atau 4 jam pelajaran (4x35 menit) dengan materi pokok yang sama dengan siklus I yaitu membaca pemahaman dengan lima indikator pembelajaran seperti yang disampaikan pada siklus I. Perencanaan Tindakan II Rencana pelaksanaan tindakan pada siklus II ini pada dasarnya sama dengan rencana pelaksanaan tindakan pada siklus I. Perencanaan yang dilakukan adalah peneliti menyusun RPP, menyiapkan media, dan instrument penilaian serta peralatan untuk mendokumentasikan proses pembelajaran. RPP yang disusun sama seperti RPP pada siklus I akan tetapi RPP pada siklus II ini telah dimodifikasi oleh peneliti sesuai dengan hasil refleksi pada siklus I. Pelaksanaan Tindakan II Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilaksanakan sesuai rencana yaitu pada hari Senin tanggal 20 April 2015 pada pukul WIB sampai dengan pukul WIB. Pembelajaran pertemuan pertama dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disusun pada kegiatan sebelumnya. Observasi Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan seorang pengamat yaitu guru kelas V, selama kegiatan siklus II berlangsung ditemukan beberapa hal sebagai berikut: 1. Berdasarkan pengamatan oleh peneliti, keaktifan siswa mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Siswa lebih berani JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

7 untuk menyampaikan pendapat dan menanggapi pendapat siswa lain. 2. Proses pembelajaran sudah berlangsung dengan baik. Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan rapi dan pembelajaran menjadi sangat menyenangkan. Selain aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman dengan menggunakan surat kabar, kemampuan guru dalam melakukan pembelajaran juga diobservasi. Observasi kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman dilakukan oleh seorang pengamat yaitu guru kelas V. Refleksi Berdasarkan hasil diskusi bersama guru kelas V, empat siswa yang nilainya belum mencapai KKM itu memang mereka memiliki keterbatasan kemampuan akademik, sehingga diperlukan waktu yang lebih lama untuk membelajarkan materi pembelajaran kepada empat siswa itu. Temuan Penelitian Temuan pada Setiap Siklus Temuan penelitian pada siklus I dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Penggunaan surat kabar dalam pembelajaran membaca pemahaman baru pertama kali diterapakan di kelas V SDN Mendiro 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi. 2. Dalam kegiatan kelompok, masing-masing kelompok mampu bekerja dengan baik. Meskipun beberapa siswa masih belum dapat bekerja secara berkelompok dengan maksimal. 3. Penggunaan surat kabar dalam pembelajaran membaca pemahaman sudah dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. 4. Dari 28 siswa yang mengikuti post test siklus I, baru 12 siswa yang nilainya sudah mencapai nilai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan tindakan selanjutnya agar setidaknya 75% dari jumlah siswa dapat mencapai nilai KKM. Temuan Lengkap Hasil temuan penelitian pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa penggunaan surat kabar dalam pembelajaran membaca pemahaman dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami bacaan. Pernyataan ini dapat ditunjukkan dengan meningkatnya rata-rata nilai siswa pada setiap hasil tes. Pembahasan Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SDN Mendiro 2 rendah, hal ini dapat dilihat dari: (1) Hasil penilaian membaca yang dilaksanakan oleh guru selama kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia. Siswa belum mampu menjawab pertanyaan tanpa penjelasan terlebih dahulu dari guru; (2) Aktivitas pembelajaran berpusat pada guru; (3) Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan; (4) Media pembelajaran hanya terpaku bacaan yang tersedia pada buku pelajaran. Dengan menggunakan surat kabar, kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SDN Mendiro 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi mengalami peningkatan yang cukup baik. Penggunaan surat kabar melatih siswa untuk berfikir secara kreatif dan tidak sekedar menerima materi dari guru saja. Pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung, siswa dipersilakan menempati tempat duduk sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan. Masing-masing siswa diberikan sebuah teks bacaan dari surat kabar sebagai latihan awal memahami bacaan dari surat kabar. Kemudian siswa membaca dalam JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

8 hati untuk memperoleh pemahaman isi bacaan tersebut. Sama seperti yang diungkapkan oleh Santosa (2008:3.20), bahwa membaca pemahaman merupakan lanjutan dari membaca dalam hati, mulai diberikan di kelas 3 Sekolah Dasar, membaca tanpa suara dengan tujuan untuk memahami isi bacaan. Guru dan siswa melakukan pembahasan bersama-sama terhadap isi bacaan. Kata-kata dalam bacaan yang dianggap sulit oleh siswa ditanyakan kepada guru dan oleh guru dijelaskan makna dari kata-kata sukar tersebut. Nurhadi (2009:65) mengemukakan ada 10 tahapan proses membaca yang harus dilalui anak ketika membaca. Salah satu tahapan itu adalah tahap mengangkat makna simbol bahasa yang berupa huruf, kelompok huruf, dan kata itu menurut satuan-satuannya, yaitu makna frasa, klausa dan kalimat. Untuk itu, guru menyuruh siswa mencatat kata-katayang mereka anggap sulit dan kemudian ditanyakan kepada guru. Penilaian dalam penelitian ini dilakukan selama proses pembelajaran dan sesudah proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil pengamatan, tingkat keberhasilan siswa pada siklus I termasuk dalam kategori C (cukup). Demikian juga pada siklus II taraf keberhasilan siswa termasuk dalam kategori B (baik). Penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan peneliti adalah dengan pemberian tes. Tes ini dilaksanakan pada setiap akhir siklus, siswa harus mengerjakan secara individu tes yang telah diberikan. Soal tes yang diberikan pada siklus I terdiri dari 8 butir soal uraian. Demikian juga dengan soal tes yang diberikan pada siklus II terdiri dari 8 butir soal uraian. Berdasarkan hasil tes tersebut, tingkat keberhasilan siswa pada siklus I dinyatakan dalam kategori C (cukup), sedangkan pada siklus II dinyatakan dalam kategori B (baik). Selama pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan surat kabar ini tidak lepas dari berbagai hambatan. Hambatan tersebut berasal dari individu siswa itu sendiri maupun dari luar individu siswa. Hambatan yang pertama muncul dalam pembelajaran ini adalah kurangnya konsentrasi siswa ketika pelaksanaan kegiatan membaca dikarenakan siswa belum terbiasa membaca bacaan dari surat kabar. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan pre test. Siswa sangat lama memahami bacaan sehingga menyita waktu pembelajaran dan akhirnya pembelajaran mengalami kekurangan waktu. Selain itu, terdapat siswa yang berdiskusi diluar materi diskusi dengan temannya. Hal ini mengakibatkan, waktu yang tersedia tidak terpakai dengan maksimal untuk membahas materi. Peneliti mengatasi hambatanhambatan ini dengan cara bersikap tegas kepada siswa dengan memberikan teguran. Hambatan dari diri siswa merupakan hal yang paling menghambat dalam kegiatan pembelajaran ini. Hambatan tersebut berupa kurangnya rasa percaya diri siswa untuk mengemukakan pendapatnya. Peneliti mengatasi hambatan ini dengan cara memberikan motivasi kepada siswa agar berani mengemukakan pendapatnya. Pemanfaatan Surat Kabar Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V SDN Mendiro 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi Hasil kemampuan membaca pemahaman siswa sebelum menggunakan surat kabar masih rendah. Peneliti mengambil nilai dari guru kelas V dan memberikan pre test untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam memahami bacaan. Pre test ini dilakukan sebelum peneliti melakukan tindakan apapun kepada siswa. Berdasarkan nilai kemampuan awal membaca pemahaman yang diperoleh dari guru kelas V, rata-rata nilai siswa adalah 63,44 dengan ketuntasan klasikal 47,22%. Nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 15. Sedangkan hasil pre test dari peneliti yang diberikan kepada siswa, rata-rata JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

9 kemampuan membaca pemahaman siswa adalah 33,06 dengan ketuntasan klasikal hanya sebesar 8,33%. Nilai tertinggi yang diperoleh 80 dan yang terendah 15. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 8,33% (3 siswa) yang nilainya sudah mencapai KKM. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran harus mampu memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan kepada siswa. Dari data tersebut, peneliti melakukan refleksi dan merencanakan tindakan pada siklus I yaitu dengan menggunakan surat kabar agar dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Rencana tindakan yang dilakukan dalam penelitian terdiri dari 2 siklus. Siklus I terdiri dari pra tindakan, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada awal penelitian, peneliti meminta izin ke SDN Mendiro 2 Ngrambe Ngawi, melakukan wawancara dengan guru kelas V, meminta daftar nilai kemampuan membaca pemahaman siswa. Siklus I akan dilaksanakan dalam 2x pertemuan dengan waktu (6x35 menit). Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan kemampuan membaca pemahaman siswa dapat meningkat. Setelah melakukan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan media surat kabar pada siklus I, kemampuan membaca pemahaman siswa meningkat. Sebelum tindakan nilai rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa adalah 33,06. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I ratarata kemampuan membaca pemahaman siswa mengalami peningkatan yaitu menjadi 63,75. Namun, masih ada 14 siswa (50 %) yang belum mencapai KKM. Berdasarkan refleksi pada siklus I maka dilakukan lagi tindakan pada siklus II. Siklus II ini dilaksanakan 2x pertemuan (4x35 menit) dengan materi yang sama dan pembagian indikator yang sama dengan siklus I. Berdasarkan hasil post test II yang dilakukan, rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa menjadi 83,06 tetapi masih ada 3 siswa (10,7%) yang nilainya belum mencapai KKM. Hal itu menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal sudah mencapai 89,3%. Alasan mengapa empat siswa dinyatakan tidak tuntas karena keterbatasan kemampuan yang dimilikinya, sehingga diperlukan waktu yang lama untuk membelajarkan materi kepada emapat anak itu. Maka peneliti menghentikam siklus sampai pada siklus II karena apa yang telah direncanakan sudah berjalan dengan lancar dan 75% dari jumlah siswa telah mencapai KKM yang ditentukan pada penelitian ini. Sebelum tindakan nilai rata-rata siswa adalah 33,06 dengan nilai tertinggi adalah 80 dan nilai terendah 15. Setelah tindakan pada siklus I rata-rata kemampuan membaca pemahaman meningkat menjadi 63,75 termasuk dalam kategori C (cukup) namun 14 siswa (50%) belum mencapai KKM dan 14 siswa (50%) sudah mencapai KKM ( 70). Pada siklus II, rata-rata kemampuan membaca pemahaman meningkat menjadi 83,06 dengan kategori B (baik). 88,89% dari jumlah siswa telah mencapai ketuntasan individu. No Pelaksanaan Tindakan Tabel : Perbandingan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri Mendiro 2 Ngrambe Ngawi. Jumlah Nilai Nilai Ratarata Peningkatan rata-rata dalam % Ketuntasan Klasikal Kriteria Keberhasilan 1 Pre Test ,06-8, 33% E 2 Siklus I ,75 92, 83% 47,22% C JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

10 3 Siklus II ,06 28,26% 88,57% B (Sumber: Hasil nilai pre test, post test I, dan post test II) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa mengalami peningkatan. Hal ini berarti penggunaan surat kabar dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SDN Mendiro 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi. E. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Simpulan Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kemampuan awal siswa dalam membaca pemahaman adalah 33,06 dengan ketuntasan klasikal sebesar 8,33%. Setelah dilaksanakan siklus I, nilai ratarata kemampuan membaca pemahaman siswa meningkat menjadi 63,75 dengan ketuntasan klasikal pemahaman siswa kembali mengalami peningkatan menjadi 83,06 dengan ketuntasan klasebesar 47,22%. Selanjutnya pada siklus II, nilai rata-rata kemampuan membaca sebesar 88,89%. Dari uraian data di atas menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Mendiro 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi mengalami peningkatan setelah menggunakan surat kabar. 2. Saran Dalam penelitian yang dilakukan tentu terdapat kekurangan dan kelebihan. Peneliti memberikan saran kepada guru dan siswa, serta bagi peneliti lain berdasarkan penelitian yang telah dilakukan supaya jika ada penelitian selanjutnya dapat lebih baik. Saran tersebut dapat diuraiakan sebagai berikut. a. Bagi guru Hendaknya guru dapat: (a) Mengembangkan penggunaan surat kabar pada pokok bahasan lain, (b) Meyusun RPP, melakukan pengelolaan kelas yang baik, disertai komponen pelengkap pembelajaran lain, (c) Penerapan penggunaan surat kabar perlu dikembangkan lebih lanjut dan lebih bervariasi untuk memperbaiki kekurangan (baik masalah waktu yang digunakan, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas yang maksimal) dan memperoleh hasil yang maksimal. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya dan pada mata pelajaran bahasa Indonesia pada khususnya. b. Bagi Siswa Hendaknya siswa dapat pengalaman dari pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan surat kabar. Siswa diharapkan untuk meningkatkan kegemaran membaca agar semakin terlatih dalam memahami isi bacaan. Sehingga akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam kompetensi membaca. c. Bagi Peneliti Lain Dapat disajikan sebagai dasar pertimbangan dalam melakukan penelitian lebih lanjut dan sejenis dengan materi cakupan yang lebih luas. Melalui penelitian-penelitian serupa akan diperoleh berbagai jenis media JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

11 pembelajaran yang sesuai dengan ragam sub pokok bahasan mata pelajaran Bahasa Indonesia. F. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Suyat, Moch Penggunaan Surat Kabar sebagai Sumber Belajar Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Kelas V SDN Merjosari Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Hakim Abdullah, 2015, Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Penggunaan Metode Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Bagi Siswa Kelas V Sd Negeri Temanggal, Kalasan Tahun Pelajaran 2013/2014, Yogyakarta. Mudiono, Alif Pengembangan Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Malang: Universitas Negeri Malang. Nurhadi Dasar-dasar Teori Membaca. Malang: Universitas Negeri Malang. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Malang: Universitas Negeri Malang. Sadiman, Arief S, dkk Media Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada. Santosa, Puji, dkk Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka. JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting untuk dikuasai. Keterampilan membaca merupakan proses reseptif yang diperlukan sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani& 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani& Wihardit, 2007:

Lebih terperinci

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang Safitri 1), Eti Sunarsih 2) 1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi ISSN 2354-6948 Penerapan Metode Pengamatan Langsung Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN Malasan Wetan 02 Kecamatan Tegal Siwalan Kabupaten Probolinggo Didit Yulian Kasdriyanto

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah. MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DENGAN METODE REORGANISASI BARRETT TAXONOMY PADA SISWA KELAS VIII A MTsN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Dari tahap persiapan hingga

Lebih terperinci

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta   Abstract PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI KELAS IV SD NEGERI 03 PURUS KECAMATAN PADANG BARAT Winda Anggraini 1,Marsis

Lebih terperinci

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR Wakhidah (Kepala SD Negeri 03 Pojok, Kabupaten Karanganyar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA Ikhsan Akbari 1), Muhammad Shaifuddin 2), Sadiman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang peneliti laksanakan ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini merupakan pengembangan penelitian terpakai (applied

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG Oleh: Mira Elfiza, Andria Catri Tamsin, Zulfikarni Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peningkatan Pemahaman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peningkatan Pemahaman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Menggunakan

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN POKOK PIKIRAN SEBUAH PARAGRAF MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN KEBONHARJO

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal (Pra Siklus) Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti mencari data awal nilai keterampilan berbicara pada pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG Dwi Sulistyorini Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan

Lebih terperinci

MENERAMPILKAN SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI 18 MALANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SEGIEMPAT MELALUI CIRC DENGAN BANTUAN MEDIA PAPAN SOAL

MENERAMPILKAN SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI 18 MALANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SEGIEMPAT MELALUI CIRC DENGAN BANTUAN MEDIA PAPAN SOAL MENERAMPILKAN SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI 18 MALANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SEGIEMPAT MELALUI CIRC DENGAN BANTUAN MEDIA PAPAN SOAL Nur Ummah Widyanti *), Hery Susanto **) Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok 29 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok pikiran

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC Ari Kusuma Rahmawati 1), Sutijan 2), Samidi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pra Tindakan Sebelum pelaksanaan penelitian dilakukan observasi awal MI Negeri Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis melalui media

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 2 Nomor 1 Maret Page p-issn: e-issn: X

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 2 Nomor 1 Maret Page p-issn: e-issn: X Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia is licensed under A Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License Peningkatan Keterampilan Membaca Ekstensif Menggunakan Model Pembelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG Sri Wahyuni 1, Marsis 1, Hidayati Azkiya 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Juni Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada Siswa Kelas

BAB II LANDASAN TEORI. Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada Siswa Kelas 7 BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevan Penelitian tindakan kelas tentang kemampuan membaca dengan menggunakan metode PQ4R sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Lina Indriyani tahun 2012 dengan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang meliputi wawancara

Lebih terperinci

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGGUNAAN HURUFMELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS III SDN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 2 SRAGEN TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7 Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Kenyataannya di SMK Farmasi Bakti Kencana Banjar beberapa siswa diantaranya kurang mampu menggunakan imajinasi atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Materi Materi yang menjadi pokok kajian dalam penelitian ini adalah materi yang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs. yaitu : memahami bentuk

Lebih terperinci

Aningsih, M.Pd* Icy Putri Jayanty*

Aningsih, M.Pd* Icy Putri Jayanty* UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINGKING ACTIVITY (DRTA) DI KELAS III SDBANI SALEH 2 BEKASI PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Aningsih, M.Pd* Icy

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 SD Negeri 02 Rembun Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi

Lebih terperinci

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN 2.886 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi Juni Tahun 2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN THE IMPROVEMENT OF READING

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF Rahmatyas Reana Mardiningsih. 1), Sukarno

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Silvia Anggraini 1, Yetty Morelent 2, Rona Taula Sari 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penilitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) Suharsimi Arikunto (2012: 3) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA Dhian Arista Istikomah FKIP Universitas PGRI Yogyakarta E-mail: dhian.arista@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tindakan yang mungkin dilakukan oleh guru terkait dengan permasalahan dalam proses pembelajaran adalah mencari akar permasalahan. Jika akar permasalahan sudah

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia, sebagai salah satu identitas atau pembeda dari bangsa lain, selain sebagai bahasa persatuan juga berkedudukan sebagai bahasa negara dan sebagai

Lebih terperinci

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret   ABSTRAK C027 PENINGKATAN MINAT BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) BERBANTUAN MODUL PADA SISWA KELAS VII-D SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Evin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang mempunyai peran sentral dalam keberhasilan peserta didik mempelajari semua bidang studi. Melalui bahasa manusia

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Peningkatan Kemampuan Menentukan Ide Pokok Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas V SD Negeri Koyobunga Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Buhari A. Mayada, Sahrudin Barasandji

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias Kata Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 0104 Sibuhuan

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias Kata Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 0104 Sibuhuan Volume 3 Nomor 1, Halaman 106-113, Januari-Juni 2017 RISTEKDIK Jurnal Bimbingan dan Konseling P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SDN PANJATAN Oleh: Woro Rukmi Estiningtyas 1, Imam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Membaca Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA Aswin Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Peningatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi Menggunakan Model Cooperative Think Pair Share Pada Siswa Kelas X C SMA Negeri 5 Singkawang

Peningatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi Menggunakan Model Cooperative Think Pair Share Pada Siswa Kelas X C SMA Negeri 5 Singkawang Peningatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi Menggunakan Model Cooperative Think Pair Share Pada Siswa Kelas X C SMA Negeri 5 Singkawang Elsa Lestari 1), Wahyuni Oktavia 2) 1) STKIP Singkawang,

Lebih terperinci

Penerapan Strategi DRTA untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV SDN 1 Sedayu Bantul

Penerapan Strategi DRTA untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV SDN 1 Sedayu Bantul Penerapan Strategi DRTA... (Rizky Lia Dintasari) 1.959 Penerapan Strategi DRTA untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV SDN 1 Sedayu Bantul Implementation of DRTA Strategy to Improve

Lebih terperinci

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2 Dinamika Vol. 4, No. 3, Januari 2014 ISSN 0854-2172 PEMBELAJARAN PROGRAM APLIKASI MICROSOFT WORD MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan PTK. PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan di SD Negeri Dawuan Timur I, yang beralamatkan di Jl. Sumur Bandung desa Dawuan

Lebih terperinci

ARTIKEL. oleh: NANDA MAITA F.G NIM ABSTRAK

ARTIKEL. oleh: NANDA MAITA F.G NIM ABSTRAK ARTIKEL HUBUNGAN PENGUASAAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ARTIKEL OLEH SISWA KELAS XII SMK SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 oleh: NANDA MAITA F.G NIM 208311086 ABSTRAK Nanda

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PICTURE AND PICTURE DENGAN GAMBAR SERI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN SEDEHANA

IMPLEMENTASI MODEL PICTURE AND PICTURE DENGAN GAMBAR SERI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN SEDEHANA Dinamika Vol. 4, No. 3, Januari 2014 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PICTURE AND PICTURE DENGAN GAMBAR SERI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN SEDEHANA SDN Karangnayar 01 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang mengacu pada tindakan guru

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Kemampuan Menulis Karangan Berdasarkan Pengalaman a. Hakikat Kemampuan Menulis Kamus Lengkap Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kata menulis berasal dari

Lebih terperinci

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI TEKNIK PERMAINAN BAHASA MELENGKAPI CERITA DAN PENGGUNAAN KARTU KATA BERGAMBAR

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki 31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik,

BAB I PENDAHULUAN. menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang menjadikan peserta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Perjuangan Melawan Penjajah Jepang Melalui Metode Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model Arikunto, dkk (2012). PTK dalam bahasa Inggris disebut sebagai

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TEKS CERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI 1 KENDEL, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Diajukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01 Budi Mulyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana

Lebih terperinci

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044 0 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETRAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE MEMBACA PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) DAN PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Keterampilan Menulis Menulis adalah sebuah kegiatan yang sering dilakukan oleh setiap orang, apapun bentuknya. Mendengar kata menulis tidak banyak

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Lalfakhiroh, Atmadji, Implementasi Metode Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk meningkatkan pemahaman IPS materi Koperasi bagi siswa kelas IV SDN Gempolsari Tanggulangin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah pencermatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN M-APOS

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN M-APOS PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN M-APOS Nurhayati, Nila Kurniasih, Dita Yuzianah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Jasa Dan Peran Tokoh Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Melalui Metode Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SDN Giriharjo 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten

Lebih terperinci