Merencanakan dan melakukan penelitian kesehatan masyarakat 2 1 SEP TEM BER
|
|
- Yuliana Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Merencanakan dan melakukan penelitian kesehatan masyarakat PANJI FO RTUNA H ADI SO EMARTO M ETO DE, AP LI K ASI DAN M ANAJEM EN P ENELI TIAN K ESM AS S2 I K M FK UP 2 1 SEP TEM BER
2 Teori, model dan kerangka pikir Ostrom (2009): Frameworks: contain the most general set of variables to use to examine a diversity of [a concept] Theories: specify which working parts of a framework are considered useful to explain diverse outcomes and how they relate to one another. Models: precise assumptions about a limited number of variables in a theory that scholars use to examine the formal consequences [of a set of determinants] Pengertian dan pemakaian istilah-istilah ini sering berbeda. Konsep: komponen utama dari teori Konstruk: konsep yang digunakan dalam satu teori spesifik PANJI HADISOEMARTO,
3 Teori/framework untuk penelitian IKM Teori perilaku Teori kependudukan Teori politik Teori matematika PANJI HADISOEMARTO,
4 Teori perilaku Teori perilaku di tingkat individu Health belief model Theory of planned behavior Transtheoretical model Teori perilaku di tingkat interpersonal Social cognitive theory Teori perilaku di tingkat komunitas Diffusion of innovation PANJI HADISOEMARTO,
5 Health belief model Champion and Skinner, in Glanz et al. (2008) PANJI HADISOEMARTO,
6 Health belief model Konstruk utama (Champion and Skinner, dalam Glanz dkk., 2008): Perceived susceptibility: Keyakinan tentang kemungkinan terkena suatu penyakit/kondisi Perceived severity: Keyakinan tentang keseriusan/dampak buruk dari terkena suatu penyakit atau membiarkan suatu penyakit tidak diobati (termasuk dampak medis dan sosial) Perceived benefits: Keyakinan mengenai keuntungan dari melakukan suatu tindakan terhadap berkurangnya ancaman dari terkena suatu penyakit/kondisi Perceived barriers: Keyakinan mengenai hambatan untuk melakukan suatu tindakan tertentu PANJI HADISOEMARTO,
7 Health belief model Self-efficacy: Keyakinan bahwa seseorang mampu melakukan suatu tindakan yang diperlukan untk mengubah outcome (Bandura, 1997) Cues to action: Petunjuk untuk melakukan suatu tindakan Variabel lain mempengaruhi perilaku melalui individual beliefs PANJI HADISOEMARTO,
8 Social cognitive theory Behavior Personal factors Environmental factors Reciprocal determinism PANJI HADISOEMARTO,
9 Konstruk utama (McAlister dkk., dalam Glans dkk,, 2008) Determinan psikologis Outcome expectations: Keyakinan tentang kemungkinan dan nilai dari konsekuensi dari suatu perilaku Self-efficacy: Keyakinan bahwa seseorang mampu melakukan suatu tindakan yang diperlukan untk mengubah outcome Collective efficacy: Keyakinan yang dimiliki sekelompok orang tentang kemampuan mereka untuk melakukan upaya bersama untuk mengubah suatu outcome PANJI HADISOEMARTO,
10 Observational learning Observational learning: Proses pembelajaran untuk melakukan perilaku baru melalui paparan terhadap hubungan interpersonal atau tampilan media, khususnya melalui peer model Determinan lingkungan Incentive motivation: Penggunaan reward dan punishment untuk mengubah perilaku Facilitation: Penyediaan alat, sumber daya, atau perubahan lingkungan yang mempermudah terjadinya suatu perilaku PANJI HADISOEMARTO,
11 Diffusion of innovation PANJI HADISOEMARTO,
12 Diffusion of innovation Konstruk utama (Oldenburg dan Glanz, dalam Glanz dkk., 2008) Diffusion: Penyebaran suatu inovasi, sebuah proses pengkomunikasian inovasi melalui saluransaluran tertentu di antara anggata-anggota sebuah sistem sosial Innovation: Ide, praktik, atau obyek yang dianggap baru oleh seorang idividu atau unit adopsi lain Communication channels: Media yang digunakan untuk menyebarkan pesan, termasuk media massa, saluran interpersonal, dan komunikasi elektronik Social system: Set dari unit-unit yang saling berhubungan dan berinterkasi dalam pemecahan masalah bersama untuk mencapai tujuan bersama. PANJI HADISOEMARTO,
13 Diffusion of innovation Tahap-tahap difusi Innovation development: Tahap pengembangan dan produksi ide Adoption: Penggunaan sebuah inovasi oleh kelompok target Implementation: Implementasi aktif dan terencana dari inovasi pada suatu seting Maintenance: Penggunaan inovasi secara ongoing Sustainability: Sejauh apa inovasi tetap dilanjutkan setelah sumber daya awal habis Institutionalization: Mausknya inovasi ke dalam praktik turin sebuah organisasi atau kebijakan PANJI HADISOEMARTO,
14 Diffusion of innovation Karakteristik inovasi Relative advantage: apakah inovasi lebih baik dari yang sudah ada? Compatibility: apakah inovasi cocok untuk populasi target? Complexity: apakah inovasi mudah digunakan? Trialability: apakah inovasi bisa dicoba sebelum diadopsi? Observability: apakah dampak inovasi terlihat dan mudah diukur? PANJI HADISOEMARTO,
15 Teori kependudukan Proximate determinant of mortality Proximate determinants of fertility PANJI HADISOEMARTO,
16 Proximate determinants of mortality Mosley & Chen, 1984 PANJI HADISOEMARTO,
17 (Bongaarts, 1978) PANJI HADISOEMARTO,
18 Teori politik Multiple streams theory PANJI HADISOEMARTO,
19 Multiple streams theory (Zahariadis dalam Sabatier, 2007) PANJI HADISOEMARTO,
20 Konstruk utama (Kingdon, 1984) Problem stream: masalah-masalah yang berpotensi mendapat perhatian pembuat kebijakan Policy stream: ide dan solusi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah Political stream: proses politik yang memungkinkan bergabungnya problem stream dan policy stream Policy window: periode waktu saat problem stream dan policy stream dapat bergabung Focusing event: event/peristiwa yang mencetuskan terbukanya policy window Policy entrepreneur: pelaku kebijakan yang memperjuangkan suatu agenda tertentu PANJI HADISOEMARTO,
21 Teori matematika Game theory PANJI HADISOEMARTO,
22 Game theory Model matematika tentang konflik dan kerja sama di antara intelligent, rational decision makers Konstruk utama Interdependensi: setiap pemain memperoleh jumlah total dari keputusan-keputusan yang diambil oleh seluruh pemain Rationalitas: asumsi bahwa setiap pemain akan mengambil keputusan yang memaksimalkan outcome yang mereka terima, dengan mempertimbangkan kemungkinan pilihan pemain lain Kompetisi dan kerja sama PANJI HADISOEMARTO,
23 Prisoner s dilemma (Westhoff et al, 2014) PANJI HADISOEMARTO,
24 (Westhoff et al, 2014) PANJI HADISOEMARTO,
25 Hubungan teori dan penelitian 1. Penelitian untuk mengembangkan teori Menambah konstruk baru kepada teori yang sudah ada Menyederhanakan teori lama sehingga lebih parsimoni Menggunakan teori dari disiplin ilmu lain yang belum pernah digunakan sebelumnya Membuat teori yang sepenuhnya baru 2. Penelitian untuk menguji teori Menggunakan teori sebagai dasar pemilihan variabel atau intervensi Menguji hubungan antar variabel atau antara intervensi dengan luaran tertentu 3. Penelitian tanpa dasar teori Deskriptif PANJI HADISOEMARTO,
26 Pertanyaan penelitian Pertanyaan penelitian: kalimat tanya yang secara jelas dan padat menunjukkan apa yang akan dijawab melalui proses penelitian Pertanyaan penelitian mengarahkan desain dan metode penelitian Question is king PICO: Population/problem Intervention/independent variable Comparison Outcome PANJI HADISOEMARTO,
27 Pertanyaan penelitian yang baik: 1. Tidak terlalu sempit (misal: berapa insidensi obesitas di puskesmas Sindang Jaya?) 2. Tidak terlalu luas (misal: apakah efek dari obesitas di puskesmas Sindang Jaya?) 3. Tidak terlalu obyektif/faktual (misal: berapa lama aktivitas fisik yang dilakukan penduduk Sindang Jaya?) 4. Menarik 5. Manageable 6. Penting PANJI HADISOEMARTO,
28 Masalah penelitian Pernyataan mengenai area permasalahan, kondisi yang perlu diperbaiki, atau permasalahan yang ada di literatur, teori atau praktik yang memerlukan penelitian untuk pemecahannya. Dapat dituliskan sebagai bagian dari tujuan penelitian. PANJI HADISOEMARTO,
29 Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan formal yang meramalkan outcome dari penelitian Pertanyaan penelitian hipotesis; sedemikian rupa sehingga pertanyaan penelitian dapat diuji Jenis hipotesis: Nondirectional: Tidak menyebutkan arah perbedaan Directional: Menyebutkan arah perbedaan Correlational: Meramalkan terdapat hubungan Null: Meramalkan tidak ada perbedaan atau hubungan uji statistik PANJI HADISOEMARTO,
30 Variabel Variabel adalah karakteristik atau atribut dari subyek yang dapat diukur atau diamati oleh peneliti dan nilai berbeda antara satu subyek dengan yang lain. Variabel independen: Variabel yang akan diuji/dimanipulasi Variabel dependen: Variabel diamati/dipengaruhi oleh variabel independen Variabel kendali: Variabel yang mempengaruhi variabel dependen dan independen, namun dikendalikan dalam desain atau analisis Extraneous variable: variabel independen yang tidak dikendalikan di dalam penelitian Variabel moderator: variabel yang dapat mempengaruhi kekuatan hubungan antara variabel independen dan dependen Definisi operasional: Penjelasan mengenai istilah/variabel yang secara spesifik digunakan di dalam penelitian PANJI HADISOEMARTO,
31 Konstruk 1 Variabel 1 Definisi op 1 Masalah/ pertanyaan penelitian Teori/ kerangka pikir Konstruk 2 Variabel 2 Definisi op 2 Konstruk Variabel Definisi op Hipotesis Instrumen PANJI HADISOEMARTO,
32 Batasan dan keterbatasan penelitian Peneliti perlu membatasi penelitian dalam parameter-parameter tertentu: 1. Wilayah geografis 2. Waktu 3. Populasi Keterbatasan penelitian: parameter atau batasan penelitian yang berada di luar kendali peneliti dan berpotensi mempengaruhi hasil penelitian. PANJI HADISOEMARTO,
33 Asumsi Asumsi adalah kondisi yang diterima sebagai kebenaran, namun tidak dapat diverifikasi, yang tanpanya penelitian tidak dapat dilaksanakan PANJI HADISOEMARTO,
34 Penulisan bab satu Latar belakang penelitian Signifikansi masalah Kajian teoretis Penelitian terdahulu Rumusan masalah Tujuan penelitian Kegunaan penelitian PANJI HADISOEMARTO,
35 Penulisan bab 2 Kajian pustaka Lihat inverted pyramid di kuliah sebelumnya Kerangka pemikiran Kerangka pemikiran/teori yang digunakan sebagai dasar penelitian yang dapat diambil dari kerangka pemikiran yang sudah ada maupun sebagai sintesis dari beberapa teori atau kerangka pemikiran yang sudah ada. Asumsi Hipotesis PANJI HADISOEMARTO,
Pengantar causal inference 2 8 SEP TEM BER
Pengantar causal inference PANJI FO RTUNA H ADI SO EMARTO M ETO DE, AP LI K ASI DAN M ANAJEM EN P ENELI TIAN K ESM AS S2 I K M FK UP 2 8 SEP TEM BER 2 0 1 6 Tujuan pembelajaran Melalui perkuliahan ini,
Lebih terperinciMetode kuantitatif: Desain 5 O K TO BER 2016
Metode kuantitatif: Desain PANJI FO RTUNA H ADI SO EMARTO M ETO DE, AP LI K ASI DAN M ANAJEM EN P ENELI TIAN K ESM AS S2 I K M FK UP 5 O K TO BER 2016 Desain penelitian kuantitatif Empat kelompok desain
Lebih terperinciPENDIDIKAN. Oleh : Suyantiningsih, M.Ed. Jur. KTP FIP
PENDIDIKAN Oleh : Suyantiningsih, M.Ed. Jur. KTP FIP DEFINISI Difusi adalah proses inovasi yang dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu kepada anggota sistem sosial Komunikasi adalah sebuah proses
Lebih terperinciMetode kuantitatif: Randomisasi 12 O K TO BER 2016
Metode kuantitatif: Randomisasi PANJI FO RTUNA H ADI SO EMARTO M ETO DE, AP LI K ASI DAN M ANAJEM EN P ENELI TIAN K ESM AS S2 I K M FK UP 12 O K TO BER 2016 Random selection vs random allocation Dua jenis
Lebih terperinciMerencanakan dan melakukan penelitian kesehatan masyarakat 1 4 SEP TEM BER
Merencanakan dan melakukan penelitian kesehatan masyarakat PANJI FO RTUNA H ADI SO EMARTO M ETO DE, AP LI K ASI DAN M ANAJEM EN P ENELI TIAN K ESM AS S2 I K M FK UP 1 4 SEP TEM BER 2 0 1 6 Tujuan pembelajaran
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dasar pemikiran pemasaran sebagaimana yang dikemukakan Kotler (2010:174), dimulai dari kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa teori mengenai mengenai The Unified Theory of Acceptance and Use Of Technology (UTAUT), perumusan hipotesis penelitian, dan model penelitian.
Lebih terperinciTOPIK SEMBILAN. Drs. Rudi Susilana, M.Si Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan - FIP - UPI
TOPIK SEMBILAN TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan konsep divusi dan inovasi Mengidentifikasi ciri-ciri inovasi Mendeskripsikan masing-masing komponen inovasi Menganalisis sifat-sifat inovasi Menjelaskan inovasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. proses bisnis. Teknologi informasi adalah seperangkat alat untuk membantu
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teknologi Informasi Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam perekayasaan sebagian besar proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi, dan konektivitas
Lebih terperinciPraktikum Perilaku Konsumen
Modul ke: Praktikum Perilaku Konsumen Difusi dan Inovasi Konsumen Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ade Permata Surya, S.Gz., MM. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Definisi Inovasi dan Difusi Inovasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional. Sedangkan yang menjadi faktor eksternal adalah sosialisasi JKN pada masyarakat.
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional. Kepesertaan masyarakat dalam program JKN sebagai bentuk adanya perubahan perilaku dalam pelayanan kesehatan. Perubahan tersebut merupakan
Lebih terperinciTHEORY (IDT) DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)
Seminar Nasional Sains dan Aplikasi Komputasi (SENSAI.OM), 25 September 2013 ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGIINFORMASI MENGGUNAKAN PENEKATAN INNOVATION AND DIFFUSION THEORY (IDT) DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE
Lebih terperinciDIFUSI INOVASI. Agustina Bidarti Fakultas Pertanian Unsri
DIFUSI INOVASI M ETODE PENGEMBANGAN PARTISIPATIF Agustina Bidarti Fakultas Pertanian Unsri Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Adopsi 1. Sifat inovasi (keuntungan relatif, kompabilitas, kompleksitas, triabilitas,
Lebih terperinciVaughan, Roger Conceptual Framework. Bournemouth University. Accessed on April 12 th 2016.
Http://monash.edu.au Vaughan, Roger. 2008. Conceptual Framework. Bournemouth University. http://bournemouth.ac.uk. Accessed on April 12 th 2016. Merupakan suatu tulisan atau presentasi visual atas: penjelasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Bong-Keun Jeong & Tom E Yoon (2013) mobile banking. Berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM),
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik yang sama : 2.1.1 Bong-Keun Jeong & Tom E Yoon (2013) Penelitian sebelumnya
Lebih terperinciSIKAP KETUA RT/RW TERHADAP PENGGUNAAN APLIKASI QLUE DENGAN TEORI DIFUSI INOVASI (STUDI KASUS PADA KETUA RT/RW DI WILAYAH KELURAHAN TEBET TIMUR)
SIKAP KETUA RT/RW TERHADAP PENGGUNAAN APLIKASI QLUE DENGAN TEORI DIFUSI INOVASI (STUDI KASUS PADA KETUA RT/RW DI WILAYAH KELURAHAN TEBET TIMUR) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang
A. Teori Planned Behavior BAB II TINJAUAN PUSTAKA Theory of planned behavior merupakan teori yang dikembangkan oleh Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang dikemukakan oleh Fishbein
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan
Lebih terperinciDalam konteks difusi inovasi menuju adopsi final itulah Rogers (1983) menawarkan karakteristik yang dapat membantu mengurangi ketidakpastian tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori difusi inovasi yang dikembangkan Everett M Rogers dikenal luas sebagai teori yang membahas keputusan inovasi. Melalui buku Diffusion of Innovation (DOI), Rogers
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Perilaku Rencanaan (Theory Of Planned Behavior) Melanjutkan sekolah dan menyelesaikan pendidikan merupakan sebuah tujuan yang semestinya dicapai oleh setiap siswa. Untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat ini, menimbulkan pemikiran baru bagi pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya agar dapat bersaing dengan pelaku
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS. Service mempunyai banyak karakteristik seperti, bersifat intangible dan
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Pengertian Service Service atau layanan sekarang ini sudah sangat berbeda dengan layanan tradisional yang dulu pernah ada. Layanan sekarang ini lebih bersifat cepat, tanggap,
Lebih terperinciModul Perkuliahan XI Komunikasi Massa
Modul ke: 11 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Penggunaan dan Gratifikasi dan Teori Pencarian Informasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model ini menggabungkan delapan model sekaligus, yaitu:
BAB III LANDASAN TEORI A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) UTAUT adalah sebuah model penerimaan teknologi yang diusulkan oleh Viswanath Venkatesh, dkk pada tahun 2003 (Venkatesh
Lebih terperinciTEORI PERILAKU PERTEMUAN 4 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT
TEORI PERILAKU PERTEMUAN 4 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT Adalah teori-teori terbentuknya atau terjadinya perilaku. Dengan adanya bermacam-macam teori ini akan mengarahkan intervensi kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah sangat berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya yang terdapat pada bidang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Teknologi Informasi Menurut Information Technology Association of America (ITAA) dalam Sutarman (2009:13) teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan,
Lebih terperinciTEORI KOMUNIKASI KONTEKS BUDAYA DAN MASYARAKAT
PENYEBARAN INFORMASI DAN PENGARUH Teori Komunikasi-1, Sesi 14 Hipotesis Dua Langkah Lazarsfeld TEORI KOMUNIKASI KONTEKS BUDAYA DAN MASYARAKAT PENYEBARAN INFORMASI DAN PENGARUH: Hipotesis Dua Langkah Lazarsfeld
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produsen dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari telepon pintar berharga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai macam telepon pintar semakin sering diperkenalkan oleh produsen dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari telepon pintar berharga murah hingga telepon pintar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut O Brien pada bukunya Management Information Systems 10e (2010), sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang (people), perangkat keras
Lebih terperinciPENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI DAN DIFUSI INOVASI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN TELEPON PINTAR
TESIS PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI DAN DIFUSI INOVASI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN TELEPON PINTAR ANDI KRISMAWAN No. Mhs. : 125001755/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciAnalisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Menggunakan Pendekatan Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM)
Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Menggunakan Pendekatan Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM) 1) Slamet Erma Yudi, 2) Johan J.C. Tambotoh Fakultas Teknologi
Lebih terperinciProsiding Manajemen Komunikasi ISSN:
Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan Karakteristik Inovasi Terhadap Adopsi Inovasi Program Pelatihan Kerajinan Sampah The Relationship Between Innovation Characteristics and Innovation
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Theory of Planned Behavior Theory Reasoned Action (TRA) pertama kali dicetuskan oleh Ajzen pada tahun 1980 (Jogiyanto, 2007). Teori ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dirasa baru oleh individu atau unit adopsi lain. Sifat dalam inovasi tidak hanya
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Rogers (2003) mengartikan inovasi sebagai ide, praktik atau objek yang dirasa baru oleh individu atau unit adopsi lain. Sifat dalam inovasi tidak hanya pengetahuan
Lebih terperinciModul Perkuliahan VII Komunikasi Massa
Modul ke: 9 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Model Dampak / Pengaruh Komunikasi Massa Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan). Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto (2007). Teori
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Persepsi Mengenai PHBS 2.1.1. Pengertian Persepsi Individu satu dengan yang lainnya, tentu memiliki perbedaan dalam melihat serta memaknai sesuatu yang dilihatnya. Perbedaan
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK INOVASI SISTEM SOSIAL DAN SALURAN KOMUNIKASI TERHADAP ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN
i TESIS PENGARUH KARAKTERISTIK INOVASI SISTEM SOSIAL DAN SALURAN KOMUNIKASI TERHADAP ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN THOBIAS SERAH No. Mhs : 125001745 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Social Cognitive Theory (SCT) Social Cognitive Theory sebagai teori yang membahas tentang perilaku manusia. Feist et al (2013)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam satu dekade terakhir, penggunaan internet di dalam kelas sebagai bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah satunya disebabkan
Lebih terperinciTERJADINYA PERILAKU dan TEORI PERILAKU
TERJADINYA PERILAKU dan TEORI PERILAKU Disampaikan oleh: Yayi Suryo Prabandari Department HBSE Prodi S2 IKM FK UGM@2017 LEARNING OBJECTIVES After reading this chapter, the student will be able to: Define
Lebih terperinciModul ke: PSIKOLOGI SOSIAL 1. Sikap. Fakultas PSIKOLOGI. Filino Firmansyah M. Psi. Program Studi Psikologi
Modul ke: PSIKOLOGI SOSIAL 1 Sikap Fakultas PSIKOLOGI Filino Firmansyah M. Psi Program Studi Psikologi Bahasan Pengertian Sikap Komponen Sikap Pembentukan Sikap Fungsi Sikap Pilih Apa? Mau berkenalan dengan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: intensi, determinan intensi, Ibu hamil, oral hygiene
ABSTRAK Salah satu penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada Ibu hamil di Indonesia adalah faktor perilaku mengabaikan oral hygiene saat kehamilan. Intensi dianggap dapat melihat faktor-faktor
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Review Penelitian Sebelumnya Dalam penelitian Oswari, Suhendra, Harmoni (2008), mengungkapkan penggunaan komputer sudah cukup tinggi pada pengelola UKM, terutama dalam pembentukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi saat ini sangat banyak digunakan di hampir seluruh bidang industri di Indonesia, dikarenakan perkembangan teknologi, perubahan proses bisnis yang dinamis,
Lebih terperinciHAND-OUT MATAKULIAH INOVASI DAN DIFUSI PENDIDIKAN. (Suyantiningsih, M.Ed.)
HAND-OUT MATAKULIAH INOVASI DAN DIFUSI PENDIDIKAN (Suyantiningsih, M.Ed.) PENDAHULUAN Dalam sejarah Amerika Serikat, teori difusi inovasi telah ada sejak tahun 1950-an. Dalam konteks sejarah yang dimaksud,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN IMUNISASI CAMPAK: APLIKASI TEORI HEALTH BELIEF MODEL SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN IMUNISASI CAMPAK: APLIKASI TEORI HEALTH BELIEF MODEL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran CHRISTOPHER BRILLIANTO G0013064 FAKULTAS
Lebih terperinciINOVASI DAN INOVATOR APARATUR SEBAGAI INOVATOR DAN CHANGE AGENT
INOVASI DAN INOVATOR APARATUR SEBAGAI INOVATOR DAN CHANGE AGENT 1 MODEL PENGEMBANGAN INOVASI NILAI- NILAI DAN SISTEM SOSIAL BERPIKIR KREATIF INOVA TIVE NESS MERESPONS PERUBAHAN INOVASI ADVANTAGE; COMPATIBILITY;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penggunaan tembakau adalah penyebab kematian yang paling bisa dicegah. Tembakau menyebabkan kematian 1 orang dalam setiap 6 detik. Selain itu, tembakau juga menyebabkan
Lebih terperinciELEMEN DIFUSI. Yogi Suwarno.
ELEMEN DIFUSI Yogi Suwarno www.difusiinovasi.co.cc Difusi Diffusion is the process by which (1) an innovation (2) is communicated through certain channels (3) over time (4) among the members of a social
Lebih terperinci1
BAB 1 PEDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi dikenal secara luas sebagai penyakit kardiovaskular Diperkirakan telah menyebabkan 4,5% dari beban penyakit secara global ( Riskesdas, 2013 ). dan prevalensinya
Lebih terperinciOleh : NIM : KERTAS KERJA. Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai KA DAN BISNIS : MANAJEMEN : EKONOMIKA FAKULTAS PROGRAM STUDI SALATIGA
PENERAPAN E-COMMERCE UNTUK USAHA MIKRO (STUDI KASUS PADA PD. SASMITA) Oleh : ARJUNA EKA SAPUTRA NIM : 212008094 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika ka dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari
Lebih terperinciSelamat membaca, mempelajari dan memahami
Selamat membaca, mempelajari dan memahami Materi Kuliah E-Learning mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif VARIABEL PENELITIAN Oleh Dr. Triana Noor Edwina D.S., M.Si VARIABEL PENELITIAN Variabel konstruk
Lebih terperincidan Organisasi Petani
Sessi - 7 A. Klarifikasi pemahaman konsep Kelembagaan dan Organisasi Petani Jepperson (1991), Lembaga suatu aturan yang dipahami dan dipakai oleh suatu kelompok masyarakat atau biasa disebut rules of the
Lebih terperinciTINJAUAN BEBERAPA MODEL TEORI DASAR ADOPSI TEKNOLOGI BARU
TINJAUAN BEBERAPA MODEL TEORI DASAR ADOPSI TEKNOLOGI BARU BAMBANG WINARKO dan LUFINA MAHADEWI Sampoerna School of Business Abstrak: Berbagai model teori dasar telah dikembangkan untuk mengetahui variabel
Lebih terperinciLEARNING OLEH: ASEP SUPENA
LEARNING OLEH: ASEP SUPENA BELAJAR (LEARNING) PROSES PERUBAHAN YANG RELATIF PERMANEN PADA PENGETAHUAN ATAU TINGKAH LAKU YANG DISEBABKAN OLEH SUATU PENGALAMAN (Woolfolk, 2004) BELAJAR (LEARNING) Perubahan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah :
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah : 1. Accounting Job Outcomes
Lebih terperinciGambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014
Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014 oleh : Yoga Adi Prabowo (190110080095) Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRAK Golput atau golongan putih merupakan suatu
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian bertujuan mengetahui kontribusi determinan-determinan terhadap intention untuk menggunakan TransJakarta ke tempat kerja. Partisipan penelitian ini sebanyak 103 pekerja di DKI Jakarta
Lebih terperinciKONSEP KOGNISI SOSIAL - BANDURA
5 KONSE KOGNISI SOSIA - BANDURA A. KONSE KOGNISI SOSIA ENANG KERIBADIAN Menurut Bandura, walaupun prinsip belajar cukup untuk menjelaskan dan meramalkan perubahan perilaku, namun prinsip tersebut harus
Lebih terperinciTeori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori self-efficasy
Teori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (Social Learning Teory) salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen
Lebih terperinciDyah Retno Pratiwi Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Surakarta
KOMUNIKASI KESEHATAN DAN PERILAKU AKSEPTOR KB MANTAB (Studi Kasus Pengaruh Komunikasi Kesehatan Oleh PLKB Terhadap Perilaku Akseptor KB Mantab MOP di Kelurahan Gilingan Kecamatan Banjarsari Surakarta),
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. memperkirakan perilaku dari pengukuran sikap. Teori ini dinamakan reason action karena
BAB II LANDASAN TEORI A. Intensi Berwirausaha 1. Pengertian Intensi Berwirausaha Fishbein dan Ajzein (Sarwono, 2002) mengembangkan suatu teori dan metode untuk memperkirakan perilaku dari pengukuran sikap.
Lebih terperinciSKRIPSI IDENTIFIKASI PERILAKU MAHASISWA HOMOSEKSUAL (GAY) TERHADAP UPAYA PREVENTIF HIV& AIDS
SKRIPSI IDENTIFIKASI PERILAKU MAHASISWA HOMOSEKSUAL (GAY) TERHADAP UPAYA PREVENTIF HIV& AIDS Oleh: DIAN MUHTARICCA NIM. 101211131043 UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM SARJANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kapan dan ke mana manusia abad 21 akan bekerja. Pergeseran paradigma ini juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan abad 21 telah membawa aspek pengetahuan teknologi ke seluruh aspek kehidupan masyarakat. Pergeseran signifikan telah terjadi, dan membahas tentang bagaimana,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
8 BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Difusi Inovasi Sejumlah konsep dan teori mengenai difusi inovasi yang dirujuk dari Rogers dan Shoemaker (1971) dan Rogers (1995) yang dikemukakan dalam subbab ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku 2.1.1. Definisi Perilaku Menurut Kwick dalam Azwar (2007), perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati bahkan dapat dipelajari. Skiner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam keberhasilan penerapan teknologi informasi salah satunya adalah pengguna atau pemakai. Pengguna merupakan
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KEYAKINAN MANFAAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KEYAKINAN MANFAAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI Agung Utama, Arif Wibowo, & Nurhadi Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia agungutama@uny.ac.id Abstract: Pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi telah meningkat secara signifikan. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Ibrahim & M. Sadiq (2012) dengan judul Mobile Banking
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan peneliti sudah pernah dilakukan peneliti lain, dibawah ini merupakan penelitian terdahulu dari peneliti lain. Penelitian pertama
Lebih terperinciBenediktus Kukuh Ganang Indarto NRP
Benediktus Kukuh Ganang Indarto NRP 5209 100 028 Dosen Pembimbing I : Tony Dwi Susanto,S.T.,M.T.,Ph.D Dosen Pembimbing II : Anisah Herdiyanti, S.Kom, M.Sc Kebutuhan & Tuntutan PT. Lisa Concrete Indonesia
Lebih terperinciMemahami Komunikasi Kesehatan. :: komkes.wordpress.com
Memahami Komunikasi Kesehatan dienanshari@gmail.com :: komkes.wordpress.com 1 Tujuan sesi ini: Memperkenalkan konsep komunikasi dan komunikasi kesehatan; Menjelaskan peran, area kerja, dan sumber informasi
Lebih terperinciLATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tuntutan kualitas sumber daya manusia era globalisasi abad 21 sangat tinggi dan kompleks. Kerangka kompetensi abad 21 dari 21 st Century Skills, Education,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alasan Pemilihan Teori Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Health Belief Model sebagai landasan berpikir. Peneliti memilih teori tersebut dikarenakan beberapa alasan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu Penelitian tentang mobile banking telah banyak dilakukan oleh peneliti di berbagai negara. Adapun jenis mobile banking yang paling banyak diteliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban terhadap pasien untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dengan menggunakan fasilitas yang
Lebih terperinciDefinisi Teknologi Pendidikan
Definisi Teknologi Pendidikan Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan,
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah: Kewirausahaan Lanjutan Semester: 5 (lima) Kode: BAH3E3 Program Studi: S1 Administrasi Bisnis Dosen: Kristina Sisilia SKS: 3 1. Mahasiswa mampu engembangkan
Lebih terperinciRia Fitriani A12/A Tingkatan teori
Ria Fitriani 131211132026 A12/A-2 1. Tingkatan teori Model promosi kesehatan Nolla J. Pender termasuk dalam middle-range theory yaitu teori yang menyeimbangkan kepesifikanya dengan konsep ekonomi secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang maju mengikuti pertumbuhan ilmu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman yang maju mengikuti pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menghadapi
Lebih terperincisuatu sistem mencapai keberhasilan dalam implementasinya. Ang dan Pavri
2 suatu sistem mencapai keberhasilan dalam implementasinya. Ang dan Pavri (1994) menyebutnya dengan reaksi, dan banyak istilah-istilah dari peneliti lainnya yang pada intinya merujuk pada hal yang sama
Lebih terperinciFaktor-Faktor Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual (Studi pada PDAM Kota Malang) Oleh : Bangun Kinarwanto
Faktor-Faktor Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual (Studi pada PDAM Kota Malang) Oleh : Bangun Kinarwanto Dosen Pembimbing: Lutfi Harris M.Ak, Ak. Abstrak Penelitian
Lebih terperinciPOWER AND POLITICS. Presented by : M Anang Firmansyah
POWER AND POLITICS Presented by : M Anang Firmansyah DEFINITION of POWER Merujuk pada kapasitas yang dimiliki oleh A untuk mempengaruhi perilaku B sehingga B bertindak sebagaimana diharapkan oleh A. Dependency/Ketergantungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pergeseran paradigma dalam pendidikan yang semula terpusat menjadi terdesentralisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergeseran paradigma dalam pendidikan yang semula terpusat menjadi terdesentralisasi membawa konsekuensi dalam pengelolaan pendidikan, khususnya di tingkat sekolah.
Lebih terperinciKONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)
KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) 1 Tujuan Pelatihan Bagian Pertama Para peserta pelatihan dapat: menjelaskan konsep dasar PTK menjelaskan karakteristik PTK menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh setelah penyentuhan sel telur dengan
Lebih terperinciJudul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking
Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking di Kota Denpasar Nama : Ni Wayan Dewi Mas Yogi Pertiwi NIM : 1306305008
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi 1) Sistem Sistem adalah sekumpulan sumber daya yang saling berhubungan untuk mencapai suatu
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMK YPM 3 Sepanjang Taman Sidoarjo merupakan sekolah menengah kejuruan yang berdiri atas naungan Yayasan Pendidikan dan Sosial Ma arif.
Lebih terperinciPokok-pokok bahasan: Definisi Motivasi Motivasi dan Kinerja Perkembangan Teori Motivasi
BAB 9 MOTIVASI Pokok-pokok bahasan: Definisi Motivasi Motivasi dan Kinerja Perkembangan Teori Motivasi 1. Teori Isi (Content theory) 2. Teori Proses (Process theory) 3. Teori Penguatan (Reinforcement theory)
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. penelitian, sedangkan pada bagian implikasi penelitian disajikan beberapa saran
BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN Bagian ini menyajikan uraian kesimpulan dan rekomendasi penelitian. Kesimpulan yang disajikan merupakan hasil kajian terhadap permasalahan penelitian, sedangkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Ketidakjujuran Akademik (Academic Dishonesty)
8 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ketidakjujuran Akademik (Academic Dishonesty) Salah satu bentuk kecurangan yang terjadi dibidang pendidikan dinamakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara pada dasarnya merupakan suatu wadah terjadinya bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara pada dasarnya merupakan suatu wadah terjadinya bentuk komunikasi sosial serta aturan-aturan yang mengikat didalamnya. Masyarakat di suatu negara memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A.Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1.Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif 2.Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah
Lebih terperinciTujuan pendidikan kesehatan
Definisi Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Pendidikan kesehatan konsepnya berupaya agar masyarakat menyadari atau
Lebih terperinciReviu Teori Social Learning Bandura. Asessmen & Analisis Behavioristik
Reviu Teori Social Learning Bandura Asessmen & Analisis Behavioristik Magister Profesi Klinis Dewasa UI Februari 2009 Reinforcement theories: S modeling stimuli R S reinf Social learning theory: Anticipated
Lebih terperinciMubasysyir Hasanbasri: Policy making process - managerial approach
Topik Ini: Mengapa Keterampilan membuat kebijakan di Program MPH 1.Tekanan pada pendekatan rasional producing policy document 2.Lack of management practice dalam pendidikan 3.The need to learn from realities
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. pada komputer yang saling berinteraksi. jaringan komputer yang menghubungkan jutaan orang di seluruh dunia, seperti
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Internet Menurut Elbert dan Griffin (2009:185), internet merupakan sistem besar pada komputer yang saling berinteraksi. Menurut Haag, Cummings dan McCubbrey
Lebih terperinci