POWER AND POLITICS. Presented by : M Anang Firmansyah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "POWER AND POLITICS. Presented by : M Anang Firmansyah"

Transkripsi

1 POWER AND POLITICS Presented by : M Anang Firmansyah

2 DEFINITION of POWER Merujuk pada kapasitas yang dimiliki oleh A untuk mempengaruhi perilaku B sehingga B bertindak sebagaimana diharapkan oleh A. Dependency/Ketergantungan hubungan B pada A ketika A memiliki sesuatu yang dibutuhkan oleh B Ketergantungan ini didasarkan pada persepsi B dan tingkat kepentingan alternative yang dikontrol oleh A pada B.

3 BASES OF POWER

4 FORMAL POWER Coercive Power kekuatan yang didasarkan pada rasa takut/kekerasan Reward Power pelaksanaannya didasarkan pada kemampuan untuk mendistribusikan rewards yang dianggap penting oleh orang lain Legitimate Power Kekuatan yang dimiliki karena posisi formal dalam hirarki organisasi Information Power Kekuatan yang muncul karena akses dan kontrol yang dimiliki atas informasi

5 PERSONAL POWER Expert Power Pengaruh yang didasarkan pada ketrampilan dan pengetahuan khusus yang dimiliki Referent Power Pengaruh yang dimiliki karena seorang individu memiliki sumber daya yang dibutuhkan atau karakteristik/trait individu Charismatic Power Ekstensi dari referent power yang berasal dari kepribadian dan gaya interpersonal individual.

6 POWER TACTICS Reason Penggunaan fakta dan data untuk membuat presentasi ide yang logic dan rasional Friendliness Penggunaan flattery, penciptaan niat baik (creation of goodwill), kesederhanaan (acting humble), dan being friendly sebelum meminta sesuatu/request Coalition Mendapatkan dukungan dari orang lain untuk mem-back up the request!

7 POWER TACTICS Bargaining Melakukan negotiation melalui pertukaran manfaat Assertiveness Penggunaan pendekatan langsung dan forceful. Higher authority Mendapatkan dukungan dari tingkatan yang lebih tinggi untuk memback up requests Sanctions Penggunaan reward dan punishments

8 POLITICS

9 organizational politics orang menggunakan kekuatan/kekuasaan untuk mempengaruhi pembuatan keputusan dalam organisasi atau perilaku tanpa mendapatkan sanksi secara organisasional.

10 Political behavior aktivitas yang tidak dibutuhkan sebagai bagian dari peran formal seseorang dalam organisasi, tetapi mempenaruhi pendistribusian manfaat/untung/rugi dalam organisasi.

11 FACTORS CONTRIBUTING TO POLITICAL BEHAVIOR

12 INDIVIDUAL FACTORS High Self monitor sensitive pada sinyal social, menunjukkan tingkat kesesuaian social yang lebih tinggi Internal locus of control cenderung mengambil langkah proaktif dan berkeinginan memanipulasi situasi sesuai keinginan. High Machiavellian Personality dikarakterkan dengan keinginan memanipulasi dan kesenangan pada kekuasaan

13 INDIVIDUAL FACTORS Organizational investment dalam terminology harapan untuk meningkatkan manfaat di masa akan datang Perceived job alternatives alternative pekerjaan mendorong resiko untuk menggunakan perilaku politik yang negative Expectation of success harapan sukses rendah dalam illegitimate action mengurangi kemungkinan utk melakukannya.

14 ORGANIZATIONAL FACTORS Reallocation of Resources kehilangan resources mengarah pada munculnya perilaku politik Promotion opportunities kesempatan untuk dipromosikan mendorong orang untuk berkompetisi dalam sumberdaya yang terbatas Low trust less trust, higher political action

15 ORGANIZATIONAL FACTORS Role ambiguity perilaku yang diharapkan tidak cukup jelas Unclear performance evaluation system kecenderungan untuk menggunakan kriteria subyektif dalam penilaian meningkatkan kemungkinan perilaku politik Zero sum reward practices win lose approach mendorong politicking

16 ORGANIZATIONAL FACTORS Zero sum reward practices win lose approach mendorong politicking Democratic decision making difficult to be applied in organizations High performance pressures as they have to be strictly accountable for the outcomes, then they will try to look good! Self-serving senior managers politicking oleh top management mendorong level bawah untuk melakukan juga.

17 IMPRESSION MANAGEMENT

18 Dalam politik organisasi, orang memiliki keingintahuan pada bagaimana orang lain menganggap dan menilai mereka. Hal ini mendorong pada munculnya IMPRESSION MANAGEMENT merupakan proses dimana individu berkeinginan untuk mengontrol kesan orang lain terhadap diri mereka.

19 IM TECHNIQUES Conformity menyetujui opini orang lain untuk mendapatkan simpati mereka Excuses penjelasan atas kesalahan yang terjadi dengan tujuan untuk meminimalisasi tingkat kesalahan yang terjadi Apologies mengakui pertanggungjawaban atas kejadian yang tidak diinginkan dan secara bersamaan meminta maaf untuk perilaku tersebut

20 IM TECHNIQUES Self-promotion highlighting one s best qualities, downplaying one s deficits, and calling attention for one s achievement Flattery Memberikan pujian terhadap orang lain atas usaha yang dilakukan untuk membuat seseorang terlihat perseptif dan disukai Favors Melakukan sesuatu hal yang menyenangkan bagi seseorang untuk mendapatkan simpati Association enhancing or protecting one s image by managing information about people and things with which one is associated

KEKUASAAN,POLITIK, & KEPEMIMPINAN

KEKUASAAN,POLITIK, & KEPEMIMPINAN KEKUASAAN,POLITIK, & KEPEMIMPINAN Kekuasaan: kemampuan mempengaruhi Perilaku mengubah peristiwa, mengatasi perla dan meminta orang melakukan sesua yang tidak ingin mereka lakukan (Pfeffer dalam Luthans

Lebih terperinci

BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK

BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK Memdefinisikan kekuasaan dan hubungannya dengan otoritas dan pengaruh Menjelaskan sumber-sumber kekuasaan Taktik kekuasaan Perilaku Politik dalam organisasi Definisi Kekuasaan

Lebih terperinci

BAB 11 MANAJEMEN KONFLIK

BAB 11 MANAJEMEN KONFLIK BAB 11 MANAJEMEN KONFLIK Konflik Organisasi Konflik terjadi dalam situasi dimana kepentingan antar pihak berbeda dan terdapat usaha untuk saling menghalangi kepentingan masing-masing. Konflik dapat berupa

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN. Kekuasaan dan Pengaruh. Kelompok 5

KEPEMIMPINAN. Kekuasaan dan Pengaruh. Kelompok 5 KEPEMIMPINAN Kekuasaan dan Pengaruh Kelompok 5 1. Asiah Lestari 125030800111023 2. Dino Saifur Rizal 125030800111024 3. Moh. Ibram Malik 125030800111034 4. Achmad Afandi 125030802111003 5. Verniaputri

Lebih terperinci

WORK TEAMS. presented by : M Anang Firmansyah

WORK TEAMS. presented by : M Anang Firmansyah WORK TEAMS presented by : M Anang Firmansyah TEAMS VS GROUPS Work Group kelompok yang berinteraksi untuk berbagi informasi dan membuat keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok melakukan tanggungjawabnya

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5 (UAS)

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5 (UAS) Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5 (UAS) Organizational Behavior POLITIK DAN KEKUASAAN Definisi

Lebih terperinci

TI-3252: Perancangan Organisasi PENDEKATAN POWER

TI-3252: Perancangan Organisasi PENDEKATAN POWER TI-3252: Perancangan Organisasi Pendekatan Power Laboratorium Sistem Produksi www.lspitb.org 2003 PENDEKATAN POWER Intangible, tapi pengaruhnya bisa dirasakan Terjadi dalam hubungan antara 2 atau lebih

Lebih terperinci

KEKUASAAN DAN PENGARUH IKA RUHANA

KEKUASAAN DAN PENGARUH IKA RUHANA KEKUASAAN DAN PENGARUH IKA RUHANA KEKUASAAN Kekuasaan: kemampuan mempengaruhi Perilaku, mengubah peristiwa, mengatasi perlawanan dan meminta orang melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan (Pfeffer

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KEPEMIMPINAN

PSIKOLOGI KEPEMIMPINAN Modul ke: PSIKOLOGI KEPEMIMPINAN POWER DAN PENGARUH Fakultas PSIKOLOGI Dian Din Astuti Mulia, S.Psi., M.A Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id POWER DAN PENGARUH PSIKOLOGI KEPEMIMPINAN Mahasiswa

Lebih terperinci

6/8/2010 CULTURE 2 TIPE POWER

6/8/2010 CULTURE 2 TIPE POWER POWER, POLITIC, AND CULTURE 1 2 TIPE POWER Social power :Kemampuan seseorang untuk memanfaatkan sumber daya manusia, informasi, material untuk menyelesaikan suatu tugas. Personalized power : kemampuan

Lebih terperinci

1. Pengertian Kekuasaan 2. Sumber/Basis dan Bentuk Kekuasaan

1. Pengertian Kekuasaan 2. Sumber/Basis dan Bentuk Kekuasaan 1. Pengertian Kekuasaan Menurut Gibson dan kawan-kawan (1997) kekuasaan adalah kemampuan untuk memperoleh sesuatu dengan cara yang diinginkan seseorang agar orang lain melakukannya. Jadi kekuasaan itu

Lebih terperinci

Pokok-pokok bahasan: Definisi Motivasi Motivasi dan Kinerja Perkembangan Teori Motivasi

Pokok-pokok bahasan: Definisi Motivasi Motivasi dan Kinerja Perkembangan Teori Motivasi BAB 9 MOTIVASI Pokok-pokok bahasan: Definisi Motivasi Motivasi dan Kinerja Perkembangan Teori Motivasi 1. Teori Isi (Content theory) 2. Teori Proses (Process theory) 3. Teori Penguatan (Reinforcement theory)

Lebih terperinci

BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) KEPEMIMPINAN Pokok-pokok bahasan: Definisi kepemimpinan Kepemimpinan dan kekuasaan (power) Pendekatan studi kepemimpinan Pendekatan Sifat (Trait Approach) Pendekatan Perilaku

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN HAKEKAT KEPEMIMPINAN. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM

KEPEMIMPINAN HAKEKAT KEPEMIMPINAN. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM KEPEMIMPINAN HAKEKAT KEPEMIMPINAN Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM Leadership: getting someone to somewhere Siapa yang disebut Pemimpin itu? Leadership What is leadership? Leading people Influencing people

Lebih terperinci

Leadership. Compiled by : Ida Yustina, Prof. Dr.Msi

Leadership. Compiled by : Ida Yustina, Prof. Dr.Msi Leadership Compiled by : Ida Yustina, Prof. Dr.Msi Email : idayust@yahoo.com Future leadership is not by position but by INFLUENCE Leadership L = listening (mendengarkan) E = empowering viewpoint (memberdayakan)

Lebih terperinci

Definisi Kekuasaan. Dependency Keterikatan seseorang (B) kepada orang lain (A), karena A menguasai/ memiliki sesuatu yang diinginkan oleh B.

Definisi Kekuasaan. Dependency Keterikatan seseorang (B) kepada orang lain (A), karena A menguasai/ memiliki sesuatu yang diinginkan oleh B. Definisi Kekuasaan Power Kapasitas yang dimiliki seseorang (A) untuk mempengaruhi perilaku orang lain (B), sehingga B mau berbuat seperti yang diinginkan oleh A. Dependency Keterikatan seseorang (B) kepada

Lebih terperinci

PERSEPSI (DEFINSI) (1)

PERSEPSI (DEFINSI) (1) PERSEPSI (DEFINSI) (1) Perception is the process through which people select, receive, organize, & interpret information from their environment (Schermerhorn, Hunt & Osborn) PERSEPSI (DEFINSI) (2) Situasi

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5 (UAS)

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5 (UAS) Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5 (UAS) Organizational Behavior POLITIK DAN KEKUASAAN Definisi

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN Adman, S.Pd, M.Pd

PENGANTAR MANAJEMEN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN Adman, S.Pd, M.Pd PENGANTAR MANAJEMEN Adman, S.Pd, M.Pd Email: fuad_adm@yahoo.com UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN 2012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN TUJUAN Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

Job Design and Job Analysis Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc

Job Design and Job Analysis Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc Job Design and Job Analysis Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc Job Design Trade-offs Job re-design Definition and Purpose Deskripsi adalah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang individu atau

Lebih terperinci

KONFLIK. Presented by : M Anang Firmansyah

KONFLIK. Presented by : M Anang Firmansyah KONFLIK Presented by : M Anang Firmansyah 1 DEFINITION of CONFLICT A process that begins when one party perceives that another party has negatively affected, or is about to negatively affect, something

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Pada jaman yang semakin maju ini, globalisasi dan persaingan yang semakin

BAB I. Pendahuluan. Pada jaman yang semakin maju ini, globalisasi dan persaingan yang semakin BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada jaman yang semakin maju ini, globalisasi dan persaingan yang semakin tinggi dan ketat sudah menjadi bagian dari kehidupan kita, begitu juga dengan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya, organisasi biasanya berusaha meningkatkan produktifitas, kemampuan berinovasi, dan kemampuan

Lebih terperinci

MEMOTIVASI, MEMUASKAN DAN MEMIMPIN KARYAWAN. Muniya Alteza

MEMOTIVASI, MEMUASKAN DAN MEMIMPIN KARYAWAN. Muniya Alteza MEMOTIVASI, MEMUASKAN DAN MEMIMPIN KARYAWAN Muniya Alteza Motivasi: Konsep Dasar Kontrak psikologis organisasi dengan karyawan: Sejumlah harapan yang diyakini karyawan terkait dengan kontribusi yang mereka

Lebih terperinci

PERILAKU ORGANISASI. presented by : M Anang Firmansyah

PERILAKU ORGANISASI. presented by : M Anang Firmansyah PERILAKU ORGANISASI presented by : M Anang Firmansyah DEFINISI PERILAKU ORGANISASI Adalah suatu studi yang menyangkut asfek-asfek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi, atau kelompok tertentu. Studi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktifitas aktifitas individu

Lebih terperinci

MATERI PERILAKU ORGANISASI

MATERI PERILAKU ORGANISASI PRILAKU ORGANISASI MATERI PERILAKU ORGANISASI Apa itu Perilaku Organisasi Dasar Dasar Perilaku Organisasi Sikap dan Kepuasan Kerja Kepribadian dan Nilai Persepsi dan Pembuatan Keputusan Individual Motivasi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah: Perilaku Semester: 3 Kode: SM 332113 SKS: 3 Prodi : MBTI Dosen: Tim Dosen Capaian Setelah mengikuti mata kuliah ini Mahasiswa mampu Membuktikan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Path-goal theory menjelaskan dampak gaya kepemimpinan pada motivasi

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Path-goal theory menjelaskan dampak gaya kepemimpinan pada motivasi BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Path Goal Theory Path-goal theory menjelaskan dampak gaya kepemimpinan pada motivasi bawahan, kepuasan dan kinerjanya (Luthans, 2006) dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Karakteristik Kepribadian Kepribadian secara umum diartikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang menentukan pola perilakunya. Feist & Feist (2002) dalam bukunya Theories

Lebih terperinci

ORGANIZATIONAL COMMUNICATION. Communication

ORGANIZATIONAL COMMUNICATION. Communication ORGANIZATIONAL COMMUNICATION Communication Communication The power of communication Ways to make communication more effective Nearly 70 percent of their waking hours communicating Writing, reading, speaking

Lebih terperinci

Definisi Manajemen Komunikasi (Michael Kaye, 1994)

Definisi Manajemen Komunikasi (Michael Kaye, 1994) Tujuan Mata Kuliah Mata kuliah Pengantar manajemen Komunikasi mengantarkan mahasiswa untuk mengetahui dan memahami manajemen Komunikasi dalam tatanan teoretis dan pragmatis sebagai sebuah fenomena. Tujuan

Lebih terperinci

Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. PowerPoint Presentation by Charlie Cook Politik dan Kekuasaan power corrupts, and absolute power corrups absolutely

Lebih terperinci

LEADERSHIP IN A DYNAMIC ENVIRONMENT

LEADERSHIP IN A DYNAMIC ENVIRONMENT LEADERSHIP IN A DYNAMIC ENVIRONMENT ABOUT ME PARTONO, Arif 1967, May S1 1991 Unpar S2 1994 Unpad S3 2016 (in progress) Legal, Retail, Franchise, HR, OB, KM, Telco 1991 Store Spv 1994 - Training Coord 1999

Lebih terperinci

TUGAS 1 PENENTUAN JURNAL TIAP KELOMPOK

TUGAS 1 PENENTUAN JURNAL TIAP KELOMPOK TUGAS 1 PENENTUAN JURNAL TIAP KELOMPOK PERCEPTION & DECISION MAKING 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S E L E V E N T H E D I T I O N W W

Lebih terperinci

The Effect of Political Organization On The Organization Commitment, Job Satisfaction, Job Performance and Organizational Citizenship Behavior (OCB)

The Effect of Political Organization On The Organization Commitment, Job Satisfaction, Job Performance and Organizational Citizenship Behavior (OCB) The Effect of Political Organization On The Organization Commitment, Job Satisfaction, Job Performance and Organizational Citizenship Behavior (OCB) Abstract Politic is a life reality in an organization.

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Untuk mempertahankan kelangsungan hidup organisasi, maka organisasi tersebut harus dapat mengembangkan potensi SDM dan memperketat budaya sehingga mampu menyesuaikan dengan perubahan. Adanya kesesuaian

Lebih terperinci

Strategi & Upaya Menjadi Sekretaris yang Kompeten dan Profesional

Strategi & Upaya Menjadi Sekretaris yang Kompeten dan Profesional Strategi & Upaya Menjadi Sekretaris yang Kompeten dan Profesional STIKOM, 22 Mei 2012 Dipresentasikan Oleh; PERAN SEKRETARIS SAAT INI > MENGOLAH ARSIP/DATA MENJADI INFORMASI YANG BERMANFAAT MITRA KERJA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang, dengan pendapatan tertentu dan harga barang tertentu pula sedemikian

Lebih terperinci

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. Maya Dewi Savitri, MSi.

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. Maya Dewi Savitri, MSi. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Maya Dewi Savitri, MSi. 1 Pertemuan 9 Kepuasan Kerja 2 Materi 1.Pengertian kepuasan kerja 2.Teori-teori kepuasan kerja 3.Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja 4.Mengukur

Lebih terperinci

Pelaksanaan Program Kesehatan. Muhammad Anwar, SKM, MPH

Pelaksanaan Program Kesehatan. Muhammad Anwar, SKM, MPH Pelaksanaan Program Kesehatan Muhammad Anwar, SKM, MPH Pelaksanaan Program Kesehatan (Actuating) Pengetahuan & Keterampilan 1. Motivasi (Motivation) 2. Komunikasi (Communication) 3. Kepemimpinan (Leadership)

Lebih terperinci

Introduction to. Chapter 11. Managing Employees. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing

Introduction to. Chapter 11. Managing Employees. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing Introduction to Chapter 11 Managing Employees Learning Objectives Uraikan teori motivasi. Jelaskan bagaimana perusahaan dapat tingkatkan kepuasan kerja dan tingkatkan motivasi. Motivation and Performance

Lebih terperinci

Human Resources Development

Human Resources Development Human Resources Development Presented by : M Anang Firmansyah SELECTION PRACTICES Main objective : Menyesuaikan karakteristik individu dengan persyaratan pekerjaan. JOB ANALYSIS Merupakan proses pengembangan

Lebih terperinci

6/4/2012. Diyah Ayu Amalia Avina M.Si

6/4/2012. Diyah Ayu Amalia Avina M.Si Diyah Ayu Amalia Avina M.Si Reference is an actual or imaginary individual or conceived of having significant relevance upon an individual s evaluations, aspirations, or behavior (Solomon 2004:366) Referensi

Lebih terperinci

RPKPS PSIKOLOGI INDUSTRI

RPKPS PSIKOLOGI INDUSTRI RPKPS PSIKOLOGI INDUSTRI Kode Mata Kuliah : TIN 4207 Mata Kuliah : Psikologi Industri Semester : 4 (empat) Beban studi : 2 sks Dosen : Ishardita Pambudi Tama, ST, MT, PhD. Nasir Widha Setyanto, ST, MT.

Lebih terperinci

BAB XIII KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

BAB XIII KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI BAB XIII KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI T U J U A N 1. Mengetahui bahwa kelompok kerja dan komunikasi merupakan bagian penting dari fungsi pengarahan dan implementasi. 2.Mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK IAN UNY 2012 UTAMI DEWI

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK IAN UNY 2012 UTAMI DEWI ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK IAN UNY 2012 UTAMI DEWI utami.dewi@uny.ac.id STAKEHOLDER ANALYSIS Stakeholder analysis (SA)is a term that refers to the action of analyzing the attitudes of stakeholders towards

Lebih terperinci

03FIKOM. Teknik Lobby, Negosiasi dan Diplomasi. Prinsip Prinsip dan Dimensi Negosiasi. Radityo Muhammad, SH.MA. Modul ke: Fakultas

03FIKOM. Teknik Lobby, Negosiasi dan Diplomasi. Prinsip Prinsip dan Dimensi Negosiasi. Radityo Muhammad, SH.MA. Modul ke: Fakultas Modul ke: Teknik Lobby, Negosiasi dan Diplomasi Prinsip Prinsip dan Dimensi Negosiasi Fakultas 03FIKOM Radityo Muhammad, SH.MA Program Studi Public Relations Negosiasi atau Yang Lain? Alternatif Penyelesaian

Lebih terperinci

BY DWIYADI SURYA WARDANA, SE, MM STIE WIDYA MANGGALA SEMARANG

BY DWIYADI SURYA WARDANA, SE, MM STIE WIDYA MANGGALA SEMARANG BY DWIYADI SURYA WARDANA, SE, MM STIE WIDYA MANGGALA SEMARANG Source: Wayne F. Cascio. Managing Human Resources Productivity, Quality of Work Life, Profits Veithzal Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

School of Communication & Business Telkom University

School of Communication & Business Telkom University PENGENDALIAN KEKUASAAN Week 10b By: Ida Nurnida DEFINISI KEKUASAAN (POWER) Power is the ability of one person to make other people or groups do something that they would not have otherwise done (Jones,2007).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angkatan kerja di Indonesia pada beberapa tahun terakhir terus mengalami permasalahan. Menurut perhitungan Badan Pusat Statistik pada bulan Febuari 2013, terdapat

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH MANAJEMEN OLAHRAGA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH MANAJEMEN OLAHRAGA MATA KULIAH MANAJEMEN OLAHRAGA Oleh: Drs. H. Yudha M. Saputra, M.Ed Nur Indri Rahayu, S.Pd Ahmad Hamidi, S.Pd., M.Pd. PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Brand Image, minat beli. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Brand Image, minat beli. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Brand image konsumen akan berbeda-beda karena adanya perbedaan pengalaman mereka yang disaring oleh dampak persepsi yaitu persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif. Bagaimana seorang

Lebih terperinci

Social/Network Power:

Social/Network Power: Social/Network Power: Applying Social Capital Concept to Individual Behavior in the Organizational Context Imam Salehudin, SE. Department of Management Faculty of Economics University of Indonesia Social/Network

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama

Lebih terperinci

Kepemimpinan, Kekuasaaan & Wewenang

Kepemimpinan, Kekuasaaan & Wewenang Modul ke: Kepemimpinan, Kekuasaaan & Wewenang Fakultas FIKOM Andi Youna C. Bachtiar M. Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Kekuasaan Pengertian kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan

Lebih terperinci

SOURCE AND MESSAGE FACTORS IN PERSUASION K O M U N I K A S I P E R S U A S I F P E R T E M U A N 6

SOURCE AND MESSAGE FACTORS IN PERSUASION K O M U N I K A S I P E R S U A S I F P E R T E M U A N 6 SOURCE AND MESSAGE FACTORS IN PERSUASION K O M U N I K A S I P E R S U A S I F P E R T E M U A N 6 MENJADI PERSUADER Harus punya Karisma? Apa itu karisma? A certain quality of the individual personality

Lebih terperinci

Konsep Manajemen sebuah Proyek bisa difokuskan pada beberapa komponen berikut ini:

Konsep Manajemen sebuah Proyek bisa difokuskan pada beberapa komponen berikut ini: 3 Konsep Manajemen Proyek Konsep Manajemen sebuah Proyek bisa difokuskan pada beberapa komponen berikut ini: 1. Sumber Daya Manusia The Players: 1. Senior Managers Mendefinisikan isu bisnis yang sangat

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan selain faktor lain seperti modal. Perusahaan perlu menaruh perhatian lebih agar karyawan dapat merasa

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN SETELAH MEMPEJARI SESSI INI MAHASISWA DAPAT :

TUJUAN PEMBELAJARAN SETELAH MEMPEJARI SESSI INI MAHASISWA DAPAT : Bentuk Komunikasi TUJUAN PEMBELAJARAN SETELAH MEMPEJARI SESSI INI MAHASISWA DAPAT : 1&2 Memahami kondisi Bisnis saat ini Menjelaskan pengertian Komunikasi Bisnis 3&4 5&6 Menjelaskan pengertian Emotional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam sebuah perusahaan. Merujuk dari teori yang dikemukakan oleh Simamora, H (2006:5)

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. By Eka DJ Ginting

PERILAKU KONSUMEN. By Eka DJ Ginting PERILAKU KONSUMEN By Eka DJ Ginting Pengertian Bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan serta mengatur pembelian barang dan jasa (Hiam, A & Scewe, C.D,

Lebih terperinci

Mary Parker Follet : the art of getting things done trough the others.. seni mencapai sesuatu melalui orang lain

Mary Parker Follet : the art of getting things done trough the others.. seni mencapai sesuatu melalui orang lain MANAJEMEN DAN ORGANISASI Apa Itu Manajemen? Mary Parker Follet : the art of getting things done trough the others.. seni mencapai sesuatu melalui orang lain Definisi Umum Manajemen adalah proses merencanakan,

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI Universitas Muhammadiyah Surakarta. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Rencana Mutu Pembelajaran

FAKULTAS PSIKOLOGI Universitas Muhammadiyah Surakarta. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Rencana Mutu Pembelajaran ` FAKULTAS PSIKOLOGI Universitas Muhammadiyah Surakarta PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Rencana Mutu Pembelajaran : PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Pertemuan : 1 1 Mahasiswa dapat mengetahui, memahami,

Lebih terperinci

PEMBIAYAAN REAL ESTATE BUDI SULISTYO

PEMBIAYAAN REAL ESTATE BUDI SULISTYO PEMBIAYAAN REAL ESTATE BUDI SULISTYO TUJUAN Memberikan pemahaman tentang industri Realty dan Property Mengenali pola pengembangan Realty dan Property dikaitkan dengan Tata Ruang Mampu memahami dan menguasai

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian Dalam face to face review supervisor juga selalu memberikan feedback tentang review yang dilakukan serta dengan melakukan face to face review,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur organisasi sampai pada budaya organisasi. Salah satu perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. struktur organisasi sampai pada budaya organisasi. Salah satu perubahan yang BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Setiap industri atau organisasi pernah mengalami perubahan, baik dari segi struktur organisasi sampai pada budaya organisasi. Salah satu perubahan yang terjadi secara

Lebih terperinci

Tri Suswanto Saptadi Tujuan

Tri Suswanto Saptadi  Tujuan Tri Suswanto Saptadi http://trisaptadi.uajm.ac.id Tujuan Mengetahui pentingnya mengenali karakteristik individu sebagai esensi dari faktor sumber daya manusia dalam organisasi Mengetahui bahwa karakteristik

Lebih terperinci

Proses manajemen. Suhada, ST., MBA

Proses manajemen. Suhada, ST., MBA Proses manajemen Suhada, ST., MBA Umum Dlm rangka pencapaian tujuan organisasi diperlukan serangkaian kegiatan yg disebut proses manajemen Proses manajemen terdiri dari: - penetapan tujuan - perencanaan

Lebih terperinci

Aplikasi Psi Sosial. Bidang Organisasi 1. Kepuasan kerja 2. Perilaku prososial di tempat kerja (OCB) 3. kepemimpinan

Aplikasi Psi Sosial. Bidang Organisasi 1. Kepuasan kerja 2. Perilaku prososial di tempat kerja (OCB) 3. kepemimpinan Aplikasi Psi Sosial Bidang Organisasi 1. Kepuasan kerja 2. Perilaku prososial di tempat kerja (OCB) 3. kepemimpinan 1. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja sikap pekerja (karyawan) terhadap pekerjaannya sikap

Lebih terperinci

[Summary] Struktur dan Proses Organisasi Chapter 7

[Summary] Struktur dan Proses Organisasi Chapter 7 [Summary] Struktur dan Proses Organisasi Chapter 7 CH 7: ORGANIZATIONAL CONFLICT AND POLITICS Interdepartemental Conflict in Organization Intergroup conflict dapat terjadi ketika satu grup mencoba untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kualitas atau mutu merupakan salah satu tujuan penting sebagian besar organisasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kualitas atau mutu merupakan salah satu tujuan penting sebagian besar organisasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian kualitas Kualitas atau mutu merupakan salah satu tujuan penting sebagian besar organisasi mengingat mutu menyangkut organisasi secara keseluruhan maka pasti operasi

Lebih terperinci

Perkembangan Ilmu Perilaku Organisasi a.posisi ilmu perilaku organisasi dalam kajian organisasi secara umum b. Peranan dan kontribusi ilmu perilaku

Perkembangan Ilmu Perilaku Organisasi a.posisi ilmu perilaku organisasi dalam kajian organisasi secara umum b. Peranan dan kontribusi ilmu perilaku MINGGU KE-2 Perkembangan Ilmu Perilaku Organisasi a.posisi ilmu perilaku organisasi dalam kajian organisasi secara umum b. Peranan dan kontribusi ilmu perilaku organisasi dengan ilmu-ilmu yang lain Teori

Lebih terperinci

Performance Appraisal (Penilaian Pekerjaan/Performa) MSDM-TIP FTP UB

Performance Appraisal (Penilaian Pekerjaan/Performa) MSDM-TIP FTP UB Performance Appraisal (Penilaian Pekerjaan/Performa) MSDM-TIP FTP UB Definisi Suatu sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY)

BAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY) BAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY) BAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY) 1. 2. 3. PENGERTIAN STRATEGI RETAIL MEMBANGUN KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN PROSES

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Weitz, Sujan dan Sujan (1986) mendefinisikan adaptive selling sebagai:

BAB II LANDASAN TEORI. Weitz, Sujan dan Sujan (1986) mendefinisikan adaptive selling sebagai: BAB II LANDASAN TEORI A. Adaptive Selling 1. Pengertian Adaptive Selling Weitz, Sujan dan Sujan (1986) mendefinisikan adaptive selling sebagai: The altering of sales behaviour during a customer interaction

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

Dr. HARRIES MADIISTRIYATNO.,SE.,MSi

Dr. HARRIES MADIISTRIYATNO.,SE.,MSi Personality Dr. HARRIES MADIISTRIYATNO.,SE.,MSi Tempat Tanggal lahir : Madiun ; 21 Agustus 1958 Alamat : Ciledug Raya No 15 Hp. 021 362915987, E-mail harries.madi@gmail.com Pekerjaan : 1. Instruktur Bisnis

Lebih terperinci

Konsep Dasar Motivasi. (Perilaku Keorganisasian, Dr. M.M. Nilam Widyarini)

Konsep Dasar Motivasi. (Perilaku Keorganisasian, Dr. M.M. Nilam Widyarini) Konsep Dasar Motivasi (Perilaku Keorganisasian, Dr. M.M. Nilam Widyarini) Motif Alasan yang disadari oleh indv untuk bertingkah laku pada suatu tujuan Motivasi Suatu proses dimana kebutuhan2 mendorong

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1. Intensitas Moral Akuntan Internal berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI Psikologi Industri Program Studi Teknik Industri - Universitas Brawijaya 2012 Widha K Ningdyah, ST., MT WHAT s Group/ Team? HOW s Group/ Team Operate? CONFLICT in Group/Team

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGINTEGRASIAN HARD SKILLS DAN SOFT SKILLS DALAM PEMBELARAN

IMPLEMENTASI PENGINTEGRASIAN HARD SKILLS DAN SOFT SKILLS DALAM PEMBELARAN IMPLEMENTASI PENGINTEGRASIAN HARD SKILLS DAN SOFT SKILLS DALAM PEMBELARAN Disampaikan dalam Workshop PENGINTEGRASIAN HARD SKILL DAN SOFT SKILL DALAM KURIKULUM Program Hibah Kompetisi PGSD-B FKIP Universitas

Lebih terperinci

Oleh : ANTHONIO BUDIMAN

Oleh : ANTHONIO BUDIMAN SKRIPSI ANTHONIO BUDIMAN PENGARUH PERSEPSI POLITIK PENILAIAN KINERJA TERHADAP INTENT TO LEAVE KARYAWAN PADA PT RAMAYANA DI MOJOSARI-MOJOKERTO Oleh : ANTHONIO BUDIMAN 310300442 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Kinerja akhir-akhir ini telah menjadi konsep yang sering dipakai dalam berbagai pembahasan dalam kerangka mendorong keberhasilan suatu organisasi (Sudarmanto:2009).

Lebih terperinci

ADOVOKASI MEDIA (MEDIA ADVOCACY)

ADOVOKASI MEDIA (MEDIA ADVOCACY) F a k u l t a s K e s e h a t a n M a s y a r a k a t U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a Sesi 9 ADOVOKASI MEDIA (MEDIA ADVOCACY) Oleh : Prof. dr. Hadi Pratomo, MPH, Dr.PH Advokasi Media DEFINISI:

Lebih terperinci

Contributing Knowledge to Electronic Knowledge Repositories: An Empirical Investigation

Contributing Knowledge to Electronic Knowledge Repositories: An Empirical Investigation Contributing Knowledge to Electronic Knowledge Repositories: An Empirical Investigation Atreyi Kankanhalli, Bernard C. Y. Tan, dan Kwok-Kee Wei MIS Quarterly Vol. 29 No. 1, pp. 113-143/Maret 2002 Kata

Lebih terperinci

Managing and Resolving Workplace Conflicts. By: Firda Agustina

Managing and Resolving Workplace Conflicts. By: Firda Agustina Managing and Resolving Workplace Conflicts By: Firda Agustina FIRDA AGUSTINA VITALSMARTS SKILLS FACILITATOR Dunamis Organization Services PERSONAL INTERPERSONAL Self-Directed Change Open Dialogue TEAM

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI RUMAH SAKIT. Chriswardani S FKM MIKM UNDIP

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI RUMAH SAKIT. Chriswardani S FKM MIKM UNDIP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI RUMAH SAKIT Chriswardani S FKM MIKM UNDIP SITUASI SDM KES DI INDONESIA Permasalahan : Jumlah & jenis SDM kes tertentu, supply berlebihan sedangkan daya serap terbatas.

Lebih terperinci

PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN

PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN PENTINGNYA KEPEMIMPINAN Tiada organisasi tanpa pimpinan. Maju mundurnya organisasi, tercapai tidaknya tujuan organisasi, puas tidaknya anggota organisasi, Loyal tidaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Auditor adalah orang yang melakukan audit pada laporan keuangan suatu perusahaan. Menurut Elder, Beasley, Arens, dan Jusuf (2011:4), Audit merupakan pengumpulan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada. tingkatan organisasi. Sumberdaya Manusia yang besar apabila dapat

BAB I PENDAHULUAN. penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada. tingkatan organisasi. Sumberdaya Manusia yang besar apabila dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu masalah dunia pendidikan saat ini adalah rendahnya penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada tingkatan organisasi. Sumberdaya

Lebih terperinci

PEOPLE HANDLING AND CONFLICT MANAGEMENT IN BUSINESS. Josua Tarigan, SE, MBA, CMA, CFP, CSRS, CSRA

PEOPLE HANDLING AND CONFLICT MANAGEMENT IN BUSINESS. Josua Tarigan, SE, MBA, CMA, CFP, CSRS, CSRA PEOPLE HANDLING AND CONFLICT MANAGEMENT IN BUSINESS Josua Tarigan, SE, MBA, CMA, CFP, CSRS, CSRA CAN YOU HANDLE PEOPLE? S (Setuju); TT (Tidak Tahu); TS (Tidak Setuju) 1. Jika saya jadi pimpinan maka saya

Lebih terperinci

Assalamualaikum Wr.Wb. 6/4/2010 1

Assalamualaikum Wr.Wb. 6/4/2010 1 Assalamualaikum Wr.Wb. 6/4/2010 1 Kuliah matrikulasi Dr.Hj. Aan Komariah, M.Pd REVISED PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA UPI 2006 6/4/2010 2 Arti Administrasi Pendidikan Administrasi ialah

Lebih terperinci

COMPETENCY BASED RECRUITMENT & SELECTION

COMPETENCY BASED RECRUITMENT & SELECTION COMPETENCY BASED RECRUITMENT & SELECTION Menjawab Masalah Apa Salah satu kunci sukses untuk memenangkan persaingan adalah kebutuhan akan SDM yang berkualitas. Untuk itu, perusahaan dituntut untuk dapat

Lebih terperinci

Leadership in Nursing. Irman Somantri, S.Kp., M.Kep.

Leadership in Nursing. Irman Somantri, S.Kp., M.Kep. Leadership in Nursing Irman Somantri, S.Kp., M.Kep. Pengertian Kekuasaan (power) Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain Kepemimpinan (leadership) Proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan Dengan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KONTRAK PERKULIAHAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Pengajar : 1. Dr. Noorlaily Soewarno, SE, MBA, Ak., CMA 2. Prof. Dr. Muslich Anshori, SE., MSc., Ak. 3. Dr. Rer. Pol. Debby R. Daniel, SE, Ak., CMA 4. Alfa

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

COMMUNICATION. Presented by : M Anang Firmansyah

COMMUNICATION. Presented by : M Anang Firmansyah COMMUNICATION Presented by : M Anang Firmansyah COMMUNICATION FUNGSI KOMUNIKASI PENGENDALIAN mengkomunikasikan peraturan, job deskripsi, kebijakan, dan kontrol perilaku. MENINGKATKAN MOTIVASI mengklarifikasi

Lebih terperinci

Manajemen dan Manajer

Manajemen dan Manajer Manajemen dan Manajer Peta pembelajaran Manajemen dan Manajer (6) Role of manager (1) Manajemen dan Manajer Definisi 3 Poin (5) Keterampilan manajer 4 Poin (4) Kegiatan-kegiatan manajer 8 Poin Manajemen

Lebih terperinci

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Hendra Wijayanto PERTANYAAN Apa yang dimaksud government? Apa yang dimaksud governance? SEJARAH IDE GOVERNANCE Tahap 1 Transformasi government sepanjang

Lebih terperinci