Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Menggunakan Pendekatan Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Menggunakan Pendekatan Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM)"

Transkripsi

1 Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Menggunakan Pendekatan Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM) 1) Slamet Erma Yudi, 2) Johan J.C. Tambotoh Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia 1) @student.uksw.edu, 2) johan.tambotoh@staff.uksw.edu Abstrak Adopsi teknologi informasi diharapkan mendukung terciptanya peningkatan kinerja organisasi. Namun dalam praktiknya, implementasi dan pembaharuan teknologi informasi bukan berarti berlangsung tanpa masalah. Dalam bidang pendidikan teknologi informasi telah banyak dimanfaatkan salah satunya untuk pendataan pendidikan. Penerapan teknologi informasi untuk pendataan pendidikan diharapkan mampu mencapai rencana strategis pembangunan pendidikan nasional. Tetapi di sisi lain penerapan sistem informasi pendataan pendidikan memberikan dampak negatif bagi pengguna. Sulitnya pengguna pada proses adaptasi terhadap penerapan sistem informasi baru menyebabkan proses pendataan pendidikan menjadi rumit karena yang pada awalnya dilakukan secara manual saat ini dilakukan berbasis internet. Selain itu sulitnya operator untuk adaptasi dengan sistem informasi baru juga menyebabkan tingkat konsistensi pengumpulan data pendidikan tidak merata. Berbagai kajian telah dilakukan untuk menentukan seberapa besar manfaat teknologi informasi bagi penggunanya. Kerangka Innovation and Diffusion Theory (IDT) yang meliputi relative advantage, compatibility, complexity, trialability dan observability serta kerangka Technology Acceptance Model (TAM) yang melihat persepsi pengguna terhadap manfaat (perceived usefulness) dan persepsi pengguna terhadap penggunaan (perceived ease of use) dengan pendekatan deskriptif kualitatif telah mampu mengeksplorasi persepsi pengguna terhadap pemanfaatan teknologi informasi secara spesifik. Latar belakang pendidikan, sumber daya manusia, karakteristik pribadi pengguna, perubahan sistem dan pengenalan/pelatihan sistem informasi merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses difusi inovasi guna mengarahkan persepsi pengguna terhadap pemanfaatan teknologi informasi agar dapat digunakan secara optimal. Adopsi teknologi informasi akan dapat dengan cepat diterima oleh lingkup sosial apabila memiliki karateristik berupa tingkat penggunaan yang mudah, memberi manfaat dan memberi nilai tambah bagi individu maupun organisasi. Kata Kunci : Adopsi Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pendataan Pendidikan, Innovation and Diffusion Theory (IDT), Technology Acceptance Model (TAM), Deskriptif Kualitatif 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan satu hal yang tidak dapat dihindari oleh seluruh aspek kehidupan masyarakat. Saat ini teknologi informasi sudah banyak digunakan sebagai pendukung proses bisnis di berbagai instansi. Selama dua puluh tahun terakhir perubahan untuk implementasi sistem informasi dalam organisasi telah meningkat (Oudahi, 2008). Modernisasi teknologi informasi dan komunikasi sebagai pendukung proses bisnis juga berdampak pada kemajuan suatu organisasi. Namun dalam praktiknya, implementasi dan pembaharuan teknologi informasi bukan berarti berlangsung tanpa masalah. Program perencanaan pendidikan nasional merupakan salah satu bagian penting dalam proses mewujudkan rencana strategis pembangunan pendidikan nasional yaitu peningkatan akses, mutu, tata kelola dan akuntabilitas pendidikan nasional (Priowirjanto, Prakoso, Nuryanto, dan Mustafa, 2008). Untuk mencapai rencana strategis pembangunan pendidikan nasional tersebut, berbagai sistem informasi pendataan pendidikan digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan data pendidikan, seperti Dapodik (Data Pokok Pendidikan), PAS (Paket Aplikasi Sekolah), EDS (Evaluasi Data Sekolah) dan lainnya. Adanya aplikasi pendataan pendidikan diharapkan setiap sekolah dapat dengan mudah dan tertib dalam melakukan pendataan pendidikan. Selain itu dengan aplikasi pendataan pendidikan tersebut akan memudahkan Departemen Pendidikan Nasional untuk menentukan kebijakan berdasarkan data pendidikan yang diperoleh. Namun di sisi lain penerapan sistem informasi pendataan pendidikan memberikan dampak negatif bagi operator dan sekolah yaitu munculnya kesulitan operator pada proses adaptasi terhadap penerapan sistem informasi baru yang dapat mempengaruhi proses pendataan menggunakan aplikasi pendataan pendidikan. Hal tersebut menyebabkan proses pendataan yang dilakukan oleh operator menjadi sulit karena yang pada awalnya dilakukan secara manual saat ini dilakukan berbasis internet. Selain itu sulitnya operator untuk adaptasi dengan sistem informasi baru juga menyebabkan tingkat konsistensi pengumpulan data pendidikan tidak merata.

2 Berbagai kerangka teori dikembangkan untuk mendukung proses adopsi inovasi terkait teknologi informasi, diantaranya adalah Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM). Innovation and Diffusion Theory (IDT) adalah sebuah teori yang menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu ide baru diterapkan (Rogers,1995), sedangkan Technology Acceptance Model (TAM) merupakan sebuah model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi (Davis, 1986). Kedua teori 2. Metode Penelitian Sesuai dengan kajian penelitian dan kerangka teori yang diusulkan dalam penelitian, model pendekatan yang akan digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi secara lebih mendalam dan juga untuk memahami fenomena yang ada dilapangan secara spesifik tanpa adanya manipulasi tersebut telah banyak digunakan dalam berbagai penelitian, dengan tujuan untuk menilai penerapan teknologi informasi dalam organisasi sebagai sumber daya yang mampu meningkatkan efektivitas kerja (Taylor & Todd, 1995). Konsep Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM) akan dijadikan dasar teori untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang berpengaruh dalam pengumpulan data pendidikan yang berdampak pada sulitnya pendataan pendidikan berbasis teknologi informasi dan tingkat konsistensi pengumpulan data pendidikan yang tidak merata. apapun. Pilihan terhadap pendekatan deskriptif kualitatif merupakan pilihan yang tepat, karena pertanyaan-pertanyaan wawancara yang disampaikan kepada key informant akan mendapatkan penjelasan yang lebih spesifik sesuai dengan pengalaman dan apa yang dirasakan selama ini, sehingga peneliti dapat terhindar dari bias asumsi yang biasa dibuat oleh para peneliti an Penelitian Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam penelitian ini, tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini. Perencanaa Pengumpulan Data Analisa Data Penyusunan Laporan & Publikasi Observasi Analisis Permasalahan dan Menentukan Tindakan Pemecahan Masalah Perizinan Penelitian Wawancara Reduksi Data Deskripsi Data Kesimpulan Penulisan Jurnal Penelitian Luaran 1 Luaran 2 Luaran 3 Luaran 4 Pencatatan dan pemetaan terhadap temuan permasalahan terkait pendataan pendidikan yang ada di Disdikpora kota Salatiga. Pemetaan permasalahan dan desain pemecahan masalah Surat izin penelitian yang diterbitkan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Perolehan data dari key informant yang merupakan operator dari Dapodik/PAS yang dianggap cukup representatif mulai jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari total empat kecamatan se-kota Salatiga Transkripsi data dalam bentuk teks Pengkategorian temuan penelitian Model penelitian baru yang menggambarkan hasil akhir dari penelitian Laporan penelitian dan punyusunan jurnal untuk dipublikasikan Gambar 1. an Penelitian 2.2. Teknik Pengumpulan Data Observasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengamatan secara langsung terhadap aktivitas pendataan pendidikan. Wawancara (interview), yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui tanya jawab dengan pihak yang berwenang melakukan pendataan

3 pendidikan untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian. Dokumentasi atau studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencatat data-data dari dokumen atau arsip yang ada di Disdikpora. 3. Data dan Pembahasan 3.1. Data Key Informant (n=23) Wawancara dilakukan terhadap 25 key informant di berbagai sekolah dan jenjang pendidikan dari 4 kecamatan se-kota Salatiga. Dari jumlah total 25 key informant, 2 diantaranya tidak dapat dimintai keterangan karena merupakan operator 2.3. Key Informant Proses wawancara pertama kali dilakukan kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Salatiga, kemudian dilanjutkan ke 25 sekolah yang meliputi 10 jenjang sekolah dasar (SD), 5 jenjang sekolah menengah pertama (SMP), 5 jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan 5 jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK) yang dipilih dan dianggap cukup representatif dari jumlah total 4 kecamatan sekota Salatiga. baru dan selama ditinggal operator yang belum melakukan proses pendataan pendidikan, sedangkan 1 diantaranya tidak ingin dimintai keterangan karena memang selama ini sangat minim untuk pengumpulan data pendidikan. Beberapa data dari key informant didapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Data Key Informant Jenis Kelamin n Usia (Tahun) n Jabatan n Pendidikan n Pengalaman Menggunakan Komputer (Tahun) n Laki-Laki 16 <30 8 Pengajar 15 FKIP 10 <2 0 Perempuan Non pengajar 8 TI SMK SMA 3 >10 8 SMP 1 Jumlah Hasil Penelitian Dari proses wawancara yang telah dilakukan kepada masing-masing key informant didapatkan berbagai temuan terkait pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan. Pemahaman sekolah tentang proses pendataan pendidikan tidak sepenuhnya mengerti tanpa adanya sosialisasi dari dinas pendidikan kota Salatiga. Beberapa sekolah tidak begitu paham tentang manfaat pendataan pendidikan yang sebenarnya. Pemahaman mereka tentang pendataan pendidikan sebatas untuk melengkapi sertifikasi guru. Bahkan salah satu operator dapodik dari jenjang sekolah dasar mengatakan kalau untuk sekolah saya rasa tidak berpengaruh sih mas sebenarnya, itu kan pengaruhnya untuk pegawai yang sudah sertifikasi itu mas... Selama melakukan proses pendataan pendidikan sekolah belum menyadari adanya peran dari teknologi informasi. Banyaknya aplikasi pendataan pendidikan membuat sekolah semakin tidak memahami manfaat pendataan pendidikan karena setiap saat harus mengisi data yang sama pada aplikasi yang berbeda. Pada jenjang SD dan SMP belum secara optimal menggunakan dapodik dan sebagian tidak mengerti peran dari dapodik. Berbagai kendala sering dijumpai oleh operator sekolah seperti jaringan internet, sinkronisasi data dari offline ke online, tenaga operator yang sangat terbatas berbanding jumlah data yang diinputkan sangat banyak, dan juga kurangnya sosialisasi dari dinas pendidikan kota Salatiga. Bahkan salah satu operator dari jenjang sekolah dasar mengatakan untuk wawasan teknologi informasi mungkin sudah cukup mas, tapi karena tidak ada sosialisasi tadi jadi pendataannya ya kurang jelas, lha wong belajarnya cuma dari tutorial-tutorial tok Sebagian besar wawasan teknologi informasi dari pengguna sudah cukup memadai untuk menggunakan sistem informasi pendataan pendidikan meskipun harus belajar secara bertahap dan otodidak, karena mereka menganggap bahwa latar belakang pendidikan tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan

4 sistem informasi pendataan pendidikan asalkan memiliki pengalaman teknis pengumpulan data pendidikan dan diberi pelatihan. Salah satu operator dari jenjang SMA mengatakan untuk latar belakang pendidikan saya rasa tidak berpengaruh, semua bisa asal ditraining dan dilakukan evaluasi bersama apa yang harus diperbaiki.peran sistem informasi pendataan pendidikan dianggap sangat merepotkan karena pengguna harus banyak menginput sekian banyak data pendidikan, seperti data sekolah, data siswa dan data PTK. Salah satu operator dari jenjang SMK mengatakan kalau saya pribadi lebih cenderung untuk tidak mendukung mas, karena kita sudah mempunyai aplikasi sendiri tinggal bagaimana itu nanti dionlinekan kan jadi lebih mudah ndak menyulitkan kita. Dinas pendidikan kota Salatiga menyadari akan sulitnya sistem informasi pendataan pendidikan karena output dari pendataan belum secara langsung dirasakan oleh sekolah. Salah satu staff Sub.Bag.Perencanaan dinas pendidikan kota Salatiga yang berwenang atas pendataan pendidikan mengatakan untuk sementara ini kita sadari memang itu menyulitkan karena input saja outputnya ndak ada, tapi nantinya kita pasti yakin kalau inputnya baik pasti outputnya juga baik. Disisi lain, perubahan sistem dari waktu ke waktu pun mempersulit proses pendataan yang dilakukan oleh 3.3. Analisa Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM) Berdasarkan beberapa temuan di atas terbukti bahwa terdapat berbagai kendala yang muncul dari pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan selama digunakan sebagai sistem pendataan pendidikan. Kajian Innovation and Diffusion Theory(IDT) dan Technology Acceptance Model operator sekolah. Belum memahami sepenuhnya dari versi yang lama muncul kembali versi yang baru bahkan aplikasi baru. Ditambah lagi minimnya pelatihan bagi operator sekolah membuat proses pendataan pendidikan semakin sulit dan merepotkan, karena memang banyak menyita waktu dan tenaga. Salah satu operator dari jenjang SMA mengatakan nah perubahan sistem itu mas yang salah satunya jadi kendala, kalau satu tahun data itu kan belum tentu diupdate wong inputnya aja belum selesai, tapi ketika ganti tahun ajaran sistemnya sudah dirubah lagi kalau begitu kan sistemnya tidak konsisten. Beberapa operator sekolah belum sepenuhnya memaksimalkan pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan, pelatihan menjadi faktor utama sulitnya penggunaan aplikasi pendataan pendidikan. Secara garis besar sistem informasi pendataan pendidikan mampu meningkatkan kinerja dalam hal pendataan pendidikan, hanya saja memang banyak menyita waktu dan tenaga bagi operator untuk melakukan pendataan. Disamping itu manfaat yang dirasakan oleh operator sebatas mempermudah dalam pencarian data dan beberapa sekolah merasakan manfaatnya ketika sertifikasi guru telah selesai dan bantuan dari pemerintah lebih cepat sampai ke sekolah. (TAM) akan dijadikan sebagai acuan untuk mengidentifikasi faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi untuk pendataan pendidikan. Sebuah model penerimaan teknologi informasi didapatkan berdasarkan analisis Innovation and Diffusion Theory dan Technology Acceptance Model (TAM) seperti terlihat pada gambar 2 dibawah ini.

5 IDT TAM Trialability Compatibility Complexity Observability Relative Adventage Kapasitas Pengguna Latar belakang pendidikan Sumber daya manusia Karakteristik pribadi Pengalaman pengguna dengan komputer Perceived usefulness (PU) Perceived ease of use (PEU) Ekspektasi TI Dampak yang dirasakan Tingkat penggunaan Attitude Toward Using & Actual System Use Praktik Manajemen Proyek Perubahan sistem Pengenalan dan pelatihan Infrastruktur Gambar 2. Model Penerimaan Teknologi Informasi Gambar 2 di atas merupakan model penerimaan teknologi informasi menggunakan Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM). Tampak jelas bahwa beberapa faktor eksternal dari temuan kategori IDT yang mendasari persepsi pengguna yang menyebabkan pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan belum optimal dan masih menemui banyak kendala. Hal tersebut menjadikan proses pendataan yang dilakukan oleh operator sekolah menjadi sulit dan tingkat konsistensi pengumpulan data pendidikan di kota Salatiga tidak merata. Beberapa faktor yang berpengaruh kuat terhadap pembentukan persepsi pengguna dalam menggunakan sistem informasi pendataan pendidikan adalah latar belakang pendidikan, sumber daya manusia yang sangat terbatas, perubahan sistem yang selalu terjadi dari waktu ke waktu, pengenalan dan pelatihan, infrastruktur dan karakteristik pribadi penggunayang tidak melihat dan mengikuti perkembangan teknologi informasi saat ini. Mengarah pada penelitian yang dilakukan oleh Jamal Oudahi (2008) yang menyebutkan adanya pelatihan, minat terhadap teknologi informasi, keahlian dan kualitas dari sistem informasi menyebabkan proses pemanfaatan sistem informasi kurang optimal. Selain itu hasil dari penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Amirkhani, Salehahmadi, Kheiri & Hajialiasgari (2011) yang menyatakan pengalaman pengguna sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan peran teknologi informasi. Hal ini terbukti bahwa pengalaman pengguna tentang teknologi informasi sangatlah berpengaruh dan diperlukan dalam melakukan pendataan pendidikan berbasis teknologi informasi. Pernyataan lain disebutkan bahwa perilaku pengguna sangat berpengaruh terhadap resiko yang diterima, hal ini memperkuat temuan yang ada di lapangan bahwa tingkat pengumpulan data pendidikan yang kurang menyebabkan sekolah tidak dapat merasakan dampak positif dari pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan. Model penelitian di atas terbentuk dari beberapa faktor yang memiliki pengaruh kuat terhadap pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan yang mengacu pada masing-masing konstruk dari kedua teori. Karakteristik IDT terbagi menjadi dua bagian, yaitu kapasitas pengguna yang meliputi latar belakang pendidikan, sumber daya manusia, karakteristik pribadi serta pengalaman menggunakan komputer, dan praktik manajemen

6 proyek yang meliputi perubahan sistem, pengenalan/pelatihan dan infrastruktur. Beberapa faktor tersebut secara langsung mengarah pada dua persepsi dari TAM yang masuk dalam bagian ekspektasi TI yang meliputi dampak yang dirasakan dan tingkat penggunaannya. Semakin rumit digunakan sistem informasi yang diterapkan semakin rendah tingkat penggunaannya. Semakin kecil dampak positif yang dirasakan semakin kurang bermanfaat sistem informasi tersebut untuk digunakan. 4. Kesimpulan Pendekatan deskriptif kualitatif mampu mengeksplorasi persepsi pengguna terhadap pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan secara spesifik. Beberapa pengguna dari berbagai sekolah menganggap pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan merupakan sebuah tuntutan yang harus dilakukan tanpa melihat perkembangan teknologi informasi saat ini. Akibat keterbatasan pemahaman ini, maka yang lebih terlihat adalah proses pendataan pendidikan berbasis teknologi informasi hanya sebagai tambahan beban kerja bagi pengguna.banyaknya aplikasi pendataan pendidikan yang diberikan oleh pemerintah pusat membawa dampak tersendiri terhadap niat pengguna untuk menggunakan aplikasi tersebut. Ditambah lagi jumlah data yang diinputkan tidak sedikit dengan sumber daya manusia yang sangat terbatas dan tanpa adanya pelatihan, menambah beban tersendiri bagi operator sekolah karena harus banyak menyita tenaga dan waktu. Pentingnya studi kelayakan dalam pengembangan sistem informasi sangat berpengaruh terhadap penerapan inovasi teknologi informasi. Latar belakang pendidikan, sumber daya manusia, karakteristik pribadi pengguna, perubahan sistem dan pengenalan/pelatihan sistem informasi merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses difusi inovasi guna mengarahkan persepsi pengguna terhadap pemanfaatan teknologi informasi agar dapat digunakan secara optimal. Dengan memperhatikan persepsi mengenai sifat-sifat inovasi seperti keuntungan, kesesuaian, tingkat kerumitan, keteramatan dan mampu untuk dicoba, dapat dijadikan sebagai dasar yang cukup menunjang dalam penerapan sebuah inovasi teknologi informasi. Adopsi teknologi informasi akan dapat dengan cepat diterima oleh lingkup sosial apabila memiliki karateristik berupa tingkat penggunaan yang mudah, memberi manfaat dan memberi nilai tambah bagi individu maupun organisasi. 5. Ucapan Terima Kasih Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Salatigayang telah memberikan izin penelitian dan juga sekolah-sekolah yang telah mendukung dan ikut serta sebagai key informant dalam penelitian ini. 6. Daftar Pustaka Ali, Mohamad., Penelitian Kependidikan dan Strategi, Penerbit Angkasa Bandung. Amirkhani, A., Salehahmadi, Z., Kheiri, E., & Hajialiasgari, F.,2011. The TAM Models Application in Technology Transition. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research In Business, Vol.3, No. 3: Borg & Walter, R., Educational Research. Longman Inc (3 rd Edition), New York. Gazbar, Yousra., Models Of Diffusion, Adoption, Innovation And Acceptance of A New Technology, And Social Communication. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research In Business, Vol. 4. No. 10: Ouhadi, Jamal., A Qualitative Analysis of Factors Associated with User Acceptance and Rejection of a New Workplace Information System in the Public Sector; A Conceptual Model. Canadian Journal of Administrative Sciences,Vol. 10. No. 25: Rogers, E. M., Diffusion of Innovations(4th Ed.). New York: Free Press. Taylor, S., & Todd, P. A.,1995.Understanding Information Technology Usage: A Test of Competing Models. Information Systems Research, 6 (1),

ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN INNOVATION AND DIFFUSION THEORY (IDT) DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN INNOVATION AND DIFFUSION THEORY (IDT) DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN INNOVATION AND DIFFUSION THEORY (IDT) DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Slamet Erma Yudi, Johan J.C. Tambotoh Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

THEORY (IDT) DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

THEORY (IDT) DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Seminar Nasional Sains dan Aplikasi Komputasi (SENSAI.OM), 25 September 2013 ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGIINFORMASI MENGGUNAKAN PENEKATAN INNOVATION AND DIFFUSION THEORY (IDT) DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE

Lebih terperinci

Adi Tio Christiono 1, Johan J.C. Tambotoh 2

Adi Tio Christiono 1, Johan J.C. Tambotoh 2 Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Menggunakan Pendekatan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (Studi Kasus : Flexible Learning (F-Learn) UKSW) Adi Tio Christiono 1, Johan J.C. Tambotoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi telah meningkat secara signifikan. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

Dalam konteks difusi inovasi menuju adopsi final itulah Rogers (1983) menawarkan karakteristik yang dapat membantu mengurangi ketidakpastian tentang

Dalam konteks difusi inovasi menuju adopsi final itulah Rogers (1983) menawarkan karakteristik yang dapat membantu mengurangi ketidakpastian tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori difusi inovasi yang dikembangkan Everett M Rogers dikenal luas sebagai teori yang membahas keputusan inovasi. Melalui buku Diffusion of Innovation (DOI), Rogers

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) (Studi Kasus : Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kota Salatiga) Artikel Ilmiah Peneliti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa teori mengenai mengenai The Unified Theory of Acceptance and Use Of Technology (UTAUT), perumusan hipotesis penelitian, dan model penelitian.

Lebih terperinci

Seminar Nasional Teknologi Informasi 2015

Seminar Nasional Teknologi Informasi 2015 ANALISIS PEMANFAATAN F-LEARN DALAM PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE INNOVATION DIFFUSION THEORY (IDT) DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Studi Kasus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)- Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bong-Keun Jeong & Tom E Yoon (2013) mobile banking. Berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bong-Keun Jeong & Tom E Yoon (2013) mobile banking. Berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM), 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik yang sama : 2.1.1 Bong-Keun Jeong & Tom E Yoon (2013) Penelitian sebelumnya

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BABI PENDAHULUAN Pemanfaatan teknologi informasi (TI) oleh instansi pemerintah merupakan langkah untuk mendukung terwujudnya pemerintahan yang sistematis. Hal tersebut menjadi salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi untuk mendukung operasi dan manajemen. Teknologi informasi adalah

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya kemajuan teknologi informasi memberi pengaruh pada perkembangan dibidang pendidikan. Teknologi informasi telah menawarkan paradigma baru di Perguruan Tinggi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Teknologi informasi telah berkembang dengan cepat dan mempengaruhi berbagai aspek dalam organisasi baik pemerintah maupun lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan

Lebih terperinci

Model-Model User Acceptance

Model-Model User Acceptance Model-Model User Acceptance Renza Azhary [1202000826] Intan Sari H. H. Z. [1204000459] Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Landasan Teori User acceptance dapat didefinisikan sebagai keinginan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Seiring perkembangan zaman, semua kegiatan masyarakat semakin akrab bahkan sangat akrab dengan teknologi informasi, termasuk menjalankan sebuah tugas. Salah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Teknologi Informasi Menurut Information Technology Association of America (ITAA) dalam Sutarman (2009:13) teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan,

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (McLeod, 2004). Jerry Fith gerald dalam Jogiyanto (2006) juga

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil uji dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dan analisis regresi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan zaman yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi saat ini menyebabkan kebutuhan manusia terhadap informasi semakin kompleks, sehingga menuntut dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan dokumen evaluasi perguruan tinggi menjadi masalah tersendiri ketika informasi dan data yang dibutuhkan masih dalam bentuk manual (kertas). Pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1.E-learning E-Learning didefinisikan sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran,

Lebih terperinci

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jln. Raya Puputan no.86 Renon Denpasar e-mail: ratna@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA

PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA Iin Seprina 1), Muhammad Sobri 2) 1) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang 2) Manajemen

Lebih terperinci

Artikel Ilmiah. Peneliti : Widya Suprapto

Artikel Ilmiah. Peneliti : Widya Suprapto Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Pada Lembaga Pemerintahan Menggunakan Unified Theory of Acceptance and Use a Technology (UTAUT) (Studi Kasus : DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga) Artikel Ilmiah Peneliti

Lebih terperinci

Page 1 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014 ISSN : PENGUKURAN KEPUASAN

Page 1 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014 ISSN : PENGUKURAN KEPUASAN Page 1 2.07-23 PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA Iin Seprina1), Muhammad Sobri2) 1) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mendirikan sekolah. Pola otonomi pendidikan yang. hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mendirikan sekolah. Pola otonomi pendidikan yang. hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs. BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ke depan akan terus berkembang seiring dengan program pemerintah yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendirikan sekolah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali yang dikenal sebagai pulau Dewata dan pulau dengan sejuta keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh masyarakat baik lokal

Lebih terperinci

Heri Indrianto 1), Imanuel Susanto 2), Agustinus Fritz Wijaya 3)

Heri Indrianto 1), Imanuel Susanto 2), Agustinus Fritz Wijaya 3) ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DALAM PENINGKATAN KINERJA PROMOSI PADA PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA) Heri Indrianto 1),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. populer dan lebih manjanjikan dalam dunia bisnis adalah internet. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. populer dan lebih manjanjikan dalam dunia bisnis adalah internet. Dalam 20 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan teknologi informasi (TI) terasa semakin dibutuhkan. Teknologi informasi memberikan kontribusi penting dalam kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar

Lebih terperinci

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT DAERAH (SIMDA) PADA PENGOLAHAN DATA KEUANGAN MENGGUNAKAN MODEL TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) 3 STUDI KASUS : KECAMATAN DI KABUPATEN CILACAP Antika Larasati,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam era globalisasi ini telah membuat perusahaan untuk fokus mengubah cara

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam era globalisasi ini telah membuat perusahaan untuk fokus mengubah cara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan era globalisasi sekarang ini mengalami pertumbuhan yang begitu cepat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pertumbuhan yang terjadi dalam era globalisasi

Lebih terperinci

PENDIDIKAN. Oleh : Suyantiningsih, M.Ed. Jur. KTP FIP

PENDIDIKAN. Oleh : Suyantiningsih, M.Ed. Jur. KTP FIP PENDIDIKAN Oleh : Suyantiningsih, M.Ed. Jur. KTP FIP DEFINISI Difusi adalah proses inovasi yang dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu kepada anggota sistem sosial Komunikasi adalah sebuah proses

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat membuat hal ini tidak dapat dihindari.

1. Pendahuluan Kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat membuat hal ini tidak dapat dihindari. 1. Pendahuluan Kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat membuat hal ini tidak dapat dihindari. Saat ini teknologi informasi semakin banyak diterapkan sebagai

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Service mempunyai banyak karakteristik seperti, bersifat intangible dan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Service mempunyai banyak karakteristik seperti, bersifat intangible dan BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Pengertian Service Service atau layanan sekarang ini sudah sangat berbeda dengan layanan tradisional yang dulu pernah ada. Layanan sekarang ini lebih bersifat cepat, tanggap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandung Cibeunying terbentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 94/KMK.01/1994. Dengan Surat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi saat ini menciptakan berbagai perubahan dan perkembangan, salah satu perkembangan yang paling signifikan adalah perkembangan di bidang Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang pesat baik dalam perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola informasi dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah Pajak merupakan sumber keuangan Negara dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan. Pajak juga merupakan andalan pemerintah untuk memenuhi keuangan pemerintah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 1.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang persepsi kemudahan penggunaan pernah dilakukan oleh Suhendro pada tahun 2009 bertujuan untuk membuat perceived usefulness

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI DAN DIFUSI INOVASI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN TELEPON PINTAR

PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI DAN DIFUSI INOVASI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN TELEPON PINTAR TESIS PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI DAN DIFUSI INOVASI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN TELEPON PINTAR ANDI KRISMAWAN No. Mhs. : 125001755/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sakit yaitu dengan menggunakan komputer di manajemen rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. sakit yaitu dengan menggunakan komputer di manajemen rumah sakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran pada saat ini pihak rumah sakit juga harus mengembangkan pelayanan yang akan diberikan kepada pihak internal maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111.

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam keberhasilan penerapan teknologi informasi salah satunya adalah pengguna atau pemakai. Pengguna merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi sistem informasi kesehatan memiliki potensi untuk meningkatkan performa sarana pelayanan kesehatan, menghemat biaya operasional, dan meningkatkan kepuasan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model ini menggabungkan delapan model sekaligus, yaitu:

BAB III LANDASAN TEORI. A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model ini menggabungkan delapan model sekaligus, yaitu: BAB III LANDASAN TEORI A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) UTAUT adalah sebuah model penerimaan teknologi yang diusulkan oleh Viswanath Venkatesh, dkk pada tahun 2003 (Venkatesh

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Technology Acceptance Model (TAM) TAM adalah teori sistem informasi yang memodelkan penerimaan dan penggunaan teknologi. TAM yang dikemukakan oleh Davis (Davis, 1989) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun untuk sekedar hiburan. Teknologi berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pergeseran paradigma dalam pendidikan yang semula terpusat menjadi terdesentralisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pergeseran paradigma dalam pendidikan yang semula terpusat menjadi terdesentralisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergeseran paradigma dalam pendidikan yang semula terpusat menjadi terdesentralisasi membawa konsekuensi dalam pengelolaan pendidikan, khususnya di tingkat sekolah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Brata (2003) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Brata (2003) menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah yang biasa disebut dengan UKM, merupakan motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Brata (2003) menyatakan bahwa UKM merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menggunakan salah satu perdiktor dari TAM yaitu perceived ease of. use(persepsi kemudahan dalam menggunakan teknologi).

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menggunakan salah satu perdiktor dari TAM yaitu perceived ease of. use(persepsi kemudahan dalam menggunakan teknologi). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori Technology Acceptance Model(TAM) telah digunakan oleh banyak peneliti untuk mengeksplorasi sikap pengguna terhadap teknologi dan perilaku pengguna untuk menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap keuangan negara, karena pajak merupakan suatu sumber pendapatan negara yang terbesar yaitu sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat. Salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat. Salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di masa sekarang ini mengalami pertumbuhan yang semakin pesat. Salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat adalah Teknologi Informasi dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan uji hipotesis secara simultan (F), diperoleh nilai F sebesar 50,567

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan uji hipotesis secara simultan (F), diperoleh nilai F sebesar 50,567 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil uji dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan uji hipotesis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dalam bentuk pajak merupakan sumber pembiayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dalam bentuk pajak merupakan sumber pembiayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki cita-cita dan tujuan yaitu menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Pemerintah telah merancang berbagai strategi dan sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi perpajakan, dimana reformasi perpajakan tersebut dapat berupa

BAB I PENDAHULUAN. reformasi perpajakan, dimana reformasi perpajakan tersebut dapat berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan dalam negeri yang diharapkan dapat menunjang pembelanjaan negara dan pembangunan nasional. Saat ini berbagai usaha telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. proses bisnis. Teknologi informasi adalah seperangkat alat untuk membantu

BAB II LANDASAN TEORI. proses bisnis. Teknologi informasi adalah seperangkat alat untuk membantu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teknologi Informasi Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam perekayasaan sebagian besar proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi, dan konektivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan dunia bisnis terlihat dengan semakin banyak pelaku usaha membuka dan mengembangkan bisnis mereka. Salah satu bidang bisnis di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia yang penuh dengan tantangan dan persaingan mengharuskan pada semua sektor kehidupan dan perusahaan untuk mempersiapkan diri, hal ini terjadi

Lebih terperinci

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : Kartika 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana : DIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Persaingan bisnis dewasa ini menuntut perusahaan untuk mengadopsi perkembangan teknologi dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat. Perusahaan yang mempu memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring terjadinya ledakan informasi. Hal ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu Penelitian tentang mobile banking telah banyak dilakukan oleh peneliti di berbagai negara. Adapun jenis mobile banking yang paling banyak diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Metode survey yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya, seperti

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya, seperti perangkat keras, perangkat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan). Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto (2007). Teori

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, di mana setiap orang berusaha untuk mendapatkan informasi dengan tepat, akurat, dan secepat

Lebih terperinci

Presentasi Sidang Akhir Tugas Akhir

Presentasi Sidang Akhir Tugas Akhir Presentasi Sidang Akhir Tugas Akhir Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Manajemen Surat dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada PT. XYZ Surabaya Oleh : - Aldioctavia Vicka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini mengarahkan sejarah teknologi pendidikan pada alur yang baru. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terutama

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terutama internet dan mobile technology sudah sangat pesat pada saat ini. Hal ini ditunjukkan dari peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penggunaan ponsel (telepon seluler) bukan lagi sekadar gaya hidup,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penggunaan ponsel (telepon seluler) bukan lagi sekadar gaya hidup, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, penggunaan ponsel (telepon seluler) bukan lagi sekadar gaya hidup, tetapi sudah menjadi suatu kebutuhan manusia dalam setiap aktivitasnya. Dalam perkembangannya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menyertakan beberapa uraian singkat penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring sosial.

Lebih terperinci

Analisis Pemanfaatan Aplikasi Traveloka Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability Pada Pengguna Aplikasi Traveloka di UKSW

Analisis Pemanfaatan Aplikasi Traveloka Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability Pada Pengguna Aplikasi Traveloka di UKSW Analisis Pemanfaatan Aplikasi Traveloka Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability Pada Pengguna Aplikasi Traveloka di UKSW Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN SIAP PADAMU NEGERI DI SMK PGRI KRAS MENGGUNAKAN MODEL UTAUT

ANALISIS PENGGUNAAN SIAP PADAMU NEGERI DI SMK PGRI KRAS MENGGUNAKAN MODEL UTAUT ANALISIS PENGGUNAAN SIAP PADAMU NEGERI DI SMK PGRI KRAS MENGGUNAKAN MODEL UTAUT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dasar pemikiran pemasaran sebagaimana yang dikemukakan Kotler (2010:174), dimulai dari kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam sebuah satuan pendidikan, sarana prasarana merupakan salah satu komponen penting yang menunjang setiap kegiatan yang ada dalam satuan pendidikan tersebut. Setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi internet memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan informasi dunia. Dahulu memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Belanja Online Belanja online (online shopping) adalah proses dimana konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan lain-lain dari seorang penjual secara interaktif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dan teknologi di Indonesia pada saat sekarang ini sangat berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang sudah berkembang pesat saat ini. Bukan hanya di negara-negara maju, namun di negara-negara berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam satu dekade terakhir, penggunaan internet di dalam kelas sebagai bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah satunya disebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti menyertakan beberapa uraian singkat hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penerapan TAM pada berbagai bidang, terutama perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi di dunia dalam bidang ekonomi, bisnis dan perdagangan telah memberikan pengaruh pada perkembangan model transaksi bisnis yang menggunakan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban terhadap pasien untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dengan menggunakan fasilitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produsen dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari telepon pintar berharga

BAB I PENDAHULUAN. produsen dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari telepon pintar berharga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai macam telepon pintar semakin sering diperkenalkan oleh produsen dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari telepon pintar berharga murah hingga telepon pintar

Lebih terperinci

SIKAP KETUA RT/RW TERHADAP PENGGUNAAN APLIKASI QLUE DENGAN TEORI DIFUSI INOVASI (STUDI KASUS PADA KETUA RT/RW DI WILAYAH KELURAHAN TEBET TIMUR)

SIKAP KETUA RT/RW TERHADAP PENGGUNAAN APLIKASI QLUE DENGAN TEORI DIFUSI INOVASI (STUDI KASUS PADA KETUA RT/RW DI WILAYAH KELURAHAN TEBET TIMUR) SIKAP KETUA RT/RW TERHADAP PENGGUNAAN APLIKASI QLUE DENGAN TEORI DIFUSI INOVASI (STUDI KASUS PADA KETUA RT/RW DI WILAYAH KELURAHAN TEBET TIMUR) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 TAM (Technological Acceptance Model) Salah satu unsur penting dalam penerapan sebuah sistem informasi adalah penerimaan terhadap sistem informasi. Bagi sebuah Perusahaan, sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan negara tersbesar ini dapat dilihat dalam RAPBN sebesar Rp

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan negara tersbesar ini dapat dilihat dalam RAPBN sebesar Rp BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar, penerimaan pajak ini berperan dalam kesejahteraan masyarakat Indonesia. Penerimaan negara tersbesar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan wajib memberikan informasi keuangan pada setiap periodenya ke pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan, seperti investor maupun

Lebih terperinci

APPENDIX A. Page 55. Salam Kenal,

APPENDIX A. Page 55. Salam Kenal, Page 55 APPENDIX A Salam Kenal, Nama saya Hadian Anindito. Saya mahasiswa universitas Bina Nusantara International jurusan Sistem Informasi. Kuesioner ini saya ciptakan dengan tujuan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Informasi Desa dan Kawasan merupakan suatu usaha untuk menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada minat penggunaan e-money. Berbagai penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi (TI) pada zaman sekarang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi (TI) pada zaman sekarang merupakan salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Teknologi informasi (TI) pada zaman sekarang merupakan salah satu kebutuhan yang tidak terpisahkan dari kehidupan suatu komunitas. Begitu pula dengan sebuah universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kombinasi dari yang sedikit dua media input atau output dari data yang berupa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kombinasi dari yang sedikit dua media input atau output dari data yang berupa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video atau secara umum merupakan kombinasi tiga elemen yaitu suara, gambar, dan teks atau kombinasi dari yang sedikit

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Yani Iriani 1, Adjeng Mariana 2, Sri Lestari 3, Murnawan 4 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Pengaruh Komponen Penerimaan Teknologi Dan Difusi Inovasi Terhadap Niat Berperilaku Menggunakan Telepon Pintar

Pengaruh Komponen Penerimaan Teknologi Dan Difusi Inovasi Terhadap Niat Berperilaku Menggunakan Telepon Pintar Pengaruh Komponen Penerimaan Teknologi Dan Difusi Inovasi Terhadap Niat Berperilaku Menggunakan Telepon Pintar ANDI KRISMAWAN UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA 2013 ABSTRACT This study aims to identify the

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Riset dan perkembangan dalam teknologi komunikasi sudah tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Riset dan perkembangan dalam teknologi komunikasi sudah tumbuh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Riset dan perkembangan dalam teknologi komunikasi sudah tumbuh dengan cepat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan alat komunikasi yang semakin canggih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berguna untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berguna untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Penelitian Pajak adalah kata yang tidak bisa lepas dari sebuah negara, hampir semua negara menerapkan sistem perpajakan karena pajak merupakan salah satu penerimaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politik, dan sosial budaya, hingga hal-hal yang lebih spesifik

BAB I PENDAHULUAN. politik, dan sosial budaya, hingga hal-hal yang lebih spesifik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan internet dewasa ini melaju demikian cepat. Berbagai dimensi telah dilalui oleh internet. Internet telah membentuk peradaban baru dunia modern.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahkan lebih ekonomis. Seperti dengan pembelian secara online dapat menghemat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahkan lebih ekonomis. Seperti dengan pembelian secara online dapat menghemat 83 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perkembangan teknologi informasi khususnya pada aspek sistem informasi membantu mempermudah transaksi seperti pembelian dan penjualan barang. Bahkan dengan

Lebih terperinci