BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep Sistem Informasi Akuntansi 1) Sistem Sistem adalah sekumpulan sumber daya yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan (Bodnar dan Hopwood, 2006:3). Menurut Hall (2009:6), sistem adalah sekelompok subsistem terdiri atas satu atau lebih yang memiliki hubungan dan tujuan yang sama. 2) Informasi Informasi adalah pendukung dalam pengambilan keputusan dalam bentuk data yang telah diorganisasi (Bodnar dan Hopwood, 2006:3). Menurut Mulyadi (2001:43), informasi adalah dasar dalam pengambilan kepuutusan saat ini atau mendatang,dalam bentuk olahan data yang dapat memberikan manfaat bagi penerima. 3) Akuntansi Bodnar dan Hopwood (2006:3), akuntansi adalah suatu sistem informasi yang dapat mengidentifikasi, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu entitas ke berbagai kelompok orang. 4) Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu proses mengubah data menjadi sebuah informasi yang berguna bagi pihak-pihak dalam organisasi atau perusahaan yang membutuhkan informasi, melalui penggunaan teknologi komputer (Bodnar dan

2 Hopwood, 2006:6). Tujuan sistem informasi adalah untuk mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen, mendukung pengambilan keputusan, dan mendukung operasional harian perusahaan (Hall, 2009:21). 5) Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya (manusia dan peralatan) yang mampu menghasilkan informasi dan bermanfaat bagi pengguna dalam pengambilan keputusan, dengan mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi (Bodnar dan Hopwood, 2006:3). Sistem informasi akuntansi dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengambilan keputusan bagi pebisnis, sehingga dapat meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi atau perusahaan Technology Acceptance Model (TAM) Terdapat beberapa model yang telah dikembangkan mengenai penggunaan teknologi informasi, diantaranya Theory of Reasoned Action (TRA), Theory of Planned Behavior (TPB), dan Technology Acceptance Model (TAM) (Jantan et al., 2001). Salah satu model yang menjelaskan mengenai tingkat penerimaan terhadap teknologi adalah TAM, yang dikembangkan oleh Davis (1989) merupakan model yang paling sederhana dan mudah diterapkan, serta sering digunakan dalam penelitian teknologi informasi (Nasution, 2004). Tujuan model ini adalah menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna teknologi informasi terhadap penerimaan penggunaan teknologi informasi yang digunakan (Davis, 1989). TAM ditentukan oleh lima konstruk utama, yaitu kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use), kegunaan persepsian (perceived usefulness),

3 sikap terhadap menggunakan teknologi (attitude towards using technology), minat perilaku menggunakan teknologi (behavioral intention) dan penggunaan teknologi sesungguhnya (actual technology use) (Jogiyanto, 2007:113). Perceived Usefulness Gambar 2.1 Model TAM Variabel Eksternal Perceived Ease Of Use Attitude Towards Using Technology Behavioar Intention to Use Actual Technology Use Sumber : (Davis et al., 1989) TAM diadopsi dari Theory of Reasoned Action (TRA), yaitu teori yang menjelaskan dasar perilaku pengguna dalam penerimaan dan penggunaan sistem informasi agar dapat memahami perilaku tersebut dengan baik. Sehingga model tersebut dapat dipahami dari segi persepsi pengguna teknologi informasi, yakni perceived usefulness dan perceived ease of use sebagai alasan seseorang bahwa manfaat dan kemudahan dari penggunaan teknologi informasi akan membuat seseorang menerima penggunaan teknologi informasi. Secara rinci, TAM menjelaskan tentang pengguna dapat dengan mudah memahami dan menerima penggunaan teknologi informasi. Sehingga kegunaan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use) ditetapkan sebagai variabel dalam model ini, untuk menjelaskan aspek keperilakuan pengguna (Iqbaria et al., 1997). Menurut Rustiana (2005), selain perceived usefulness dan perceived ease of use, konsep computer self-efficay dan computer anxiety sebagai salah satu variabel yang penting untuk

4 studi perilaku individual dalam bidang teknologi informasi. Karena kedua veriabel tersebut merupakan variabel eksternal dari TAM. Saat tahun 2000an penelitianpenelitian tentang TAM berusaha mengembangkan model TAM menjadi model yang lebih lengkap melalui variabel eksternal yang memengaruhi konstruk perceived usefulness dan perceived ease of use (Jogiyanto, 2007:127) Teori Perilaku Interpersonal Dalam Jogiyanto (2007:235), Teori ini dicetuskan oleh Trandis (1980) mengenai perilaku individu yang ditentukan oleh perasaan-perasaan (feelings) yang disebut dengan affect, faktor-faktor sosial, konsekuensi-konsekuensi ekspektasian (expected consequences) dari perilaku individu, kebiasaaan-kebiasaan (habits), dan kondisi-kondisi pemfasilitasi (facilitating conditions). Menurut Trandis (1980), perasaan (affect) merupakan perasaan bahagia, gembira, senang, tidak nyaman, atau benci berkaitan dengan individu terhadap tindakan yang dilakukannya. Faktor-faktor sosial merupakan pengaruh dari perilaku individu yang berkaitan dengan norma-norma sosial, peran (role), dan nilai-nilai (values) yang diterima oleh individu dalam lingkungannya. Sedangkan expected consequences merupakan kegiatan yang dipersepsikan memiliki konsekuensi dan memiliki nilai, serta memiliki dua konstruk yakni kerumitan dan kesesuaian pekerjaan. Habits merupakan kegiatan rutin yang dilakukan individu yang terjadi tanpa disengaja. Kemudian facilitating conditions adalah faktor-faktor obyektif yang terdapat di lingkungan individu, sehingga memengaruhi perilaku individu dalam tindakan yang dilakukan. Dalam konteks penggunaan komputer,

5 facilitating conditions dapat memengaruhi pemanfaatan sistem melalui pemberian pelatihan dan bantuan pada pemakai komputer (Jogiyanto, 2007: ). Menurut Parasuraman (1989) dalam Ronowati (2007), afeksi ketidaksukaan seseorang terhadap teknologi komputer dapat disebabkan adanya rasa kecemasan dan ketakutan yang berlebihan terhadap penggunaan teknologi informasi, yang dikenal dengan computer anxiety. Kecemasan dan ketakutan seseorang muncul karena cara pandang individu terhadap dampak negatif yang muncul dalam penggunaan teknologi tersebut Teori Kognitif Sosial Dalam Jogiyanto (2007:258), teori ini dicetuskan oleh pakar psikolog perilaku yaitu Bandura (1986). Teori kognitif sosial adalah teori yang menjelaskan mengenai perilaku individual dan berdasarkan atas adanya hubungan timbal balik segitiga (triadic reciprocal), yakni hubungan timbal balik antara lingkungan, perilaku, dan kognitif (faktor-faktor personal). Menurut Compeau dan Higgins (1995), triadic reciprocal menunjukkan adanya hubungan saling memengaruhi antara elemen yang terdapat dalam tiga faktor tersebut (Jogiyanto, 2007:259). Dalam faktor lingkungan dipengaruhi oleh dorongan penggunaan komputer oleh orang lain, penggunaan aktual dari komputer oleh orang lain, dan dukungan organisasi untuk penggunaan komputer. Faktor kognitif dipengaruhi oleh ekspektasi-ekspektasi hasil (outcomes expectations), merupakan tindakan yang akan dilakukan individu jika hasil yang ia perkirakan bernilai menguntungkan. Bandura (1986) menjelaskan bahwa outcomes expectations juga memengaruhi reaksi individu dalam penggunaan teknologi informasi, karena dengan outcomes

6 yang positif atau menguntungkan akan berpengaruh terhadap perasaan (affect) positif seperti kepuasan dalam menggunakan komputer. Yang kedua adalah computer self efficacy adalah kepercayaan individu tentang kemampuan yang dimiliknya dalam tindakan yang dilakukannya. Terakhir faktor perilaku dipengaruhi oleh perasaan (affect), kecemasan (anxiety) dan pemanfaatan (usage) (Jogiyanto, 2007:264) Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) SIPKD adalah aplikasi yang dibuat oleh Ditjen Keuangan Daerah Kemendagri dengan tujuan agar dapat mempercepat transfer data dan efisiensi dalam menyatukan data keuangan daerah. Aplikasi SIPKD merupakan aplikasi terpadu yang digunakan oleh pemerintah daerah sebagai alat bantu dalam meningkatkan efektifitas penerapan dari berbagai regulasi bidang pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan pada asas efisiensi, ekonomis, efektif, transparan, akuntabel dan auditable. Aplikasi SIPKD diolah oleh Subdit Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah pada Direktorat Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. Tujuan dasar dibuatnya sistem ini adalah sebagai bentuk dukungan adanya reformasi keuangan daerah yang menekankan pada peningkatan kinerja tatakelola keuangan daerah yang berkelanjutan, memperkuat peran dan fungsi keuangan daerah sebagai penggerak peningkatan kinerja ekonomi lokal dan peningkatan standar layanan. Sistem tersebut terdiri atas beberapa kelompok sistem, yaitu : 1) Function System Core adalah sistem utama pengelolaan keuangan daerah meliputi, planning (perencanaan), budget preparation (persiapan anggaran), budget execution (pelaksanaan anggaran) dan accounting (akutansi).

7 2) Non Core Function adalah sistem pendukung pengelolaan keuangan daerah yang meliputi, manajemen kas, manajemen pendapatan dan piutang, manajemen aset, dan manajemen hutang. 3) Colaboration and Communication System adalah fasilitas pendukung pengelolaan keuangan daerah meliputi: fasilitas kolaborasi dan komunikasi. Output dari SIPKD adalah laporan-laporan antara lain, Laporan BKU (Buku Kas Umum), Laporan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ)/Fungsional, Kartu Kendali Kegiatan, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Jurnal Penerimaan, Jurnal Pengeluaran, Arus Kas, Buku Besar dan Buku Besar Pembantu ( Computer Self-Efficacy (Keyakinan-sendiri Komputer) Keahlian adalah pengetahuan dan kepandaian yang dimiliki seseorang (Lindawati dan Salamah, 2012:60). Menurut Bandura (1982), Keyakinan-sendiri (self-efficacy) merupakan pertimbangan mengenai sejauh mana seseorang dapat melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan berdasarkan kemampuan yang dimiliki, agar tindakan tersebut dapat sesuai sasaran dan berhasil (Jogiyanto, 2007:139). Menurut Hong et al. (2002), computer self-efficacy adalah penilaian individu mengenai kemampuannya dalam menggunakan komputer (Jogiyanto, 2007:139). Menurut Indriantoro (2000), computer self-efficacy adalah kemampuan individu dalam menggunakan aplikasi komputer, sistem operasi, penanganan file dan perangkat keras, penyimpanan data dan menggunakan tombol keyboard. Keahlian

8 seseorang dalam menggunakan komputer merupakan acuan dari individu dalam konteks penggunaan teknologi informasi (Ridha dan Syaefullah, 2012) Computer Anxiety (kecemasan komputer) Menurut Maher et al. (1997) dalam Ridho dan Syaefullah (2012), computer anxiety adalah penolakan terhadap perubahan. Penolakan tersebut berupa rasa takut akan sesuatu yang belum diketahui, rasa takut akan kegagalan, atau rasa tidak ingin mengubah keadaan sekarang. Computer anxiety merupakan rasa gelisah yang dalami seseorang dalam menggunakan komputer dan rasa gelisah dari dampak negatif yang terjadi jika menggunakan komputer (Emmons, 2003). Tingkat kecemasan komputer yang rendah menyebabkan seseorang memiliki keyakinan kuat bahwa dengan menggunakan komputer akan memberikan manfaat baginya, sehingga muncul rasa senang bekerja menggunakan komputer (Lindawati, 2012). Dalam Ridho dan Syaefullah (2012), individu yang memiliki rasa cemas yang tinggi menunjukkan kemampuan diri yang kurang. Apabila individu merasa cemas menggunakan komputer maka memiliki keahlian dalam berkomputer yang rendah. Penyebab terjadinya computer anxiety adalah ketakukan sederhana tentang komputer dan rasa gelisah yang berlebihan terhadap teknologi komputer atau disebut computerphobia (Jay, 1981 dalam Ridho dan Syaefullah, 2012) Perceived Usefulness (Kegunaan Persepsian) Perceived usefulness adalah tingkat keyakinan seseorang dengan menggunakan sistem tertentu dapat meningkatkan kinerjanya. Sehingga dengan pengambilan keputusan dapat dengan mudah dilakukan apabila seseorang meyakini persepsi

9 kegunaan dalam menggunkan sistem tertentu, sebaliknya jika seseorang yakin bahwa sistem tersebut kurang berguna bagi dirinya, maka dia tidak akan menggunakannya (Jogiyanto, 2007:114). Manfaat sistem bagi pengguna adalah untuk produktivitas, kinerja tugas atau efektivitas, pentingnya suatu tugas, dan manfaat secara keseluruhan (Davis, 1989). Menurut Thompson et al. (1991) dalam Jin (2003), kemanfaatan teknologi informasi adalah dalam melaksanakan tugasnya pengguna teknologi informasi memperoleh manfaat dari teknologi informasi yang digunakan Perceived Ease Of Use (Kemudahan Penggunaan Persepsian) Perceived ease of use adalah tingkat keyakinan seseorang dengan menggunakan sistem tertentu tidak diperlukan suatu usaha. Makna dari kemudahan (ease) adalah terbebas dari kesulitan atau tidak memerlukan usaha yang keras. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, perceived ease of use merupakan proses pengambilan keputusan yang didasarkan pada kepercayaan (belief), jika seseorang percaya dengan menggunakan sistem informasi akan terasa mudah baginya maka ia akan menggunakan sistem informasi tersebut. Sebaliknya jika seseorang percaya bahwa sistem informasi sulit digunakan maka ia tidak akan menggunakan sistem informasi tersebut (Jogiyanto, 2007:115) Penggunaan Sistem Informasi Perilaku (behavior) adalah tindakan yang dilakukan seseorang. Dalam konteks penggunaan sistem teknologi informasi, perilaku adalah penggunaan sesungguhnya dari teknologi. Tujuan prilaku di tentukan oleh sikap atas prilaku tersebut. Dengan

10 demikian dapat di pahami reaksi dan persepsi pengguna sistem informasi akan memengaruhi sikapnya dalam penerimaan penggunaan sistem informasi. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi penggunaan sistem informasi adalah perceived usefulness dan perceived ease of use sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks penggunaan sistem informasi, sehingga seseorang dapat melihat manfaat dan kemudahan penggunaan sistem informasi serta memengaruhi tindakannya dalam menerima penggunaan sistem informasi tersebut (Jogiyanto, 2007:117). Menurut Petter et al. (2008), penggunaan sistem merupakan tingkat dan cara seseorang atau staf dalam memanfaatkan kemampuan dari suatu sistem informasi Kinerja Pegawai Kinerja adalah terjadinya peningkatan kualitas yang baik, sehingga tugas yang akan diberikan kepada individu (karyawan) dalam suatu organisasi dapat dilaksanakan dengan tepat waktu. Kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Murty dan Hudiwinarsih, 2012). Kinerja yang baik terlihat apabila individu dapat menyelesaikan dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Individu diharapkan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan bantuan teknologi, sehingga tugas yang dikerjakan dapat diselesaika. Goodhue dan Thompson (1995), menjelaskan bahwa pencapaian serangkain tugas individu berkaitan dengan pencapaian kinerja individu, kinerja yang tinggi dapat menghasilkan peningkatan efisiensi, efektivitas, atau kualitas yang tinggi dibandingkan penyelesaian tugas yang diberikan individu.

11 2.2 Hipotesis Penelitian Pengaruh Computer Self-Efficacy terhadap Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of Use Menurut penelitian Ratih (2009), menyatakan bahwa computer self-efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap perceived usefulness dan perceived ease of use dari manfaat menggunakan internet banking. Hal ini ditunjukkan dengan penilaian nasabah dalam menggunakan internet banking bermanfaat dan mudah digunakan, apabila mereka memiliki kemampuan menggunakan komputer. Hal ini sejalan dengan Chan & Lu (2004) dalam Viveka (2006), bahwa individu dengan computer self-efficacy yang tinggi diharapkan dapat kompeten menggunakan berbagai paket perangkat lunak dan sistem komputer. Sementara individu yang merasa memiliki computer self-efficacy yang rendah, maka akan sulit dalam menggunakan paket perangkat lunak atau sistem komputer tertentu. Hal tersebut menunjukkan bahwa compter self-efficacy memiliki efek positif pada perceived usefulness dan perceived ease of use dan keputusan akhir untuk menggunakan komputer, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H1a: computer self-efficacy berpengaruh positif terhadap perceived usefulness H1b: computer self-efficacy berpengaruh positif terhadap perceived ease of use Pengaruh Computer Anxiety terhadap Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of Use Dalam penelitian Handayani (2004), menyatakan bahwa computer anxiety bepengaruh negatif terhadap perceived usefulness dan perceived ease of use. Karena anxiety merupakan tingkat ketakutan seseorang yang tidak realistik, karena anxiety muncul seiring dengan berjalannya waktu dan timbul sebagai suatu respon

12 dari individu dalam menggunakan sistem tertentu. Namun jika seseorang telah percaya bahwa saat dirinya menggunakan suatu teknologi akan meningkat kinerja pekerjaannya dan bebas dari usaha, maka ia tidak akan merasa takut menggunakan teknologi tersebut (Jogiyanto, 2007: ). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H2a: computer anxiety berpengaruh negatif terhadap perceived usefulness H2b: computer anxiety berpengaruh negatif terhadap perceived ease of use Pengaruh Computer Self-Efficacy terhadap Kinerja Pegawai Sejumlah penelitian menemukan bahwa self-efficacy merupakan variabel yang dapat memengaruhi kinerja secara langsung. Sesuai dengan hasil penelitian Dominggus Pirade, dkk (2013), menyatakan bahwa computer self-efficacy dalam menggunakan SIPKD berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Penelitian yang dilakukan oleh Tutuk (2009), menunjukkan hasil bahwa selfefficacy berpengaruh positif dengan kinera secara signifikan. Didukung pula dengan penelitian Robbins (1998) dalam Tutuk (2009), semakin tinggi keahlian yang dimiliki, maka semakin tinggi kepercayaan diri individu pada kemampuan yang dimilikinya dalam menyelesaikan tugas dengan baik. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H3: computer self-efficacy berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Pengaruh Computer Anxiety terhadap Kinerja Pegawai Menurut hasil penelitian Dominggus Pirade, dkk (2013), menyatakan bahwa computer anxiety dalam menggunakan SIPKD berpengaruh negatif signifikan

13 terhadap kinerja pegawai. Dari hasil penelitian tersebut, sesuai dengan yang dikemukakan Kanfer et al. (1997) dalam Lindawati, dkk (2012), bahwa suatu pengolahan informasi yang perspektif, perasaan negatif yang dihubungkan dengan kecemasan yang tinggi mengurangi sumber daya kinerja. Dengan demikian, computer anxiety yang rendah akan menyebabkan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan computer anxiety yang tinggi, akan menghasilkan kinerja yang rendah. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H4: computer anxiety berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of Use terhadap Penggunaan Sistem Informasi Menurut Suarta dan Sudiadnyani (2014), menyatakan bahwa perceived usefulness dan perceived ease of use berpengaruh signifikan terhadap penggunaan sistem informasi di LPD Bali. Hal tersebut didukung oleh penelitian Davis (1998), Chau (1996), Igbaria et al. (1997) dan Sun (2003), menyatakan bahwa konstruk perceived usefulness dan perceived ease of use berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem informasi. Perceived usefulness dan perceived ease of use merupakan suatu kepercayaan tentang pengambilan keputusan, jika seseorang percaya bahwa sistem informasi berguna bagi dirinya dan mudah digunakan, maka ia akan tetap menggunakan sistem inforamasi tersebut (Jogiyanto, 2007: ). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H5a: perceived usefulness berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi.

14 H5b: perceived ease of use berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi terhadap Kinerja Pegawai Menurut Hendra Wijaya (2013), menyatakan bahwa penggunaan teknologi sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada Circle K di Kota Denpasar. Davis (1989), menyatakan bahwa penggunaan sistem aplikasi spesifik akan meningkatkan kinerja dan menemukan hubungan kuat antara penggunaan komputer dengan tugas secara pasti. Menurut penelitian Peter et al. (2008), menyatakan bahwa penggunaan berpengaruh terhadap dampak individual dalam keberhasilan sistem informasi, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H6: penggunaan sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of Use terhadap Kinerja Pegawai Dimediasi Penggunaan Sistem Informasi TAM telah menjelaskan bahwa penggunaan sistem informasi dipengaruhi oleh variabel perceived usefulness dan perceived ease of use. Davis (1989), menyatakan bahwa jika seseorang yakin sistem informasi berguna baginya dan sistem informasi tersebut mudah digunakan, maka ia akan memutuskan untuk menggunakan sistem tersebut. Dan saat seseorang merasa yakin menggunakan sistem informasi tersebut, maka ia akan terus menggunakan sistem informasi yang dapat meningkatkan kinerja pemakainya (Jogiyanto, 2007: ). Hal tersebut didukung oleh Lindawati (2012), menyatakan bahwa kemanfaatan (usefulness) adalah keyakinan seseorang bahwa penggunaan suatu subyek tertentu dapat meningkatkan prestasi

15 kerja dan kinerja orang tersebut, sehingga penggunaan sistem informasi mampu memediasi pengaruh perceived usefulness dan perceived ease of use terhadap kinerja individual, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H7a: perceived usefulness berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai dimediasi penggunaan sistem informasi. H7b: perceived ease of use berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai dimediasi penggunaan sistem informasi.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi dan teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan yang harus dimiliki untuk membantu kegiatan operasional suatu organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat cepat saat ini telah banyak memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong manusia untuk dengan mudah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, di mana setiap orang berusaha untuk mendapatkan informasi dengan tepat, akurat, dan secepat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of Reasoned Action (TRA), dengan satu premis bahwa reaksi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan). Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto (2007). Teori

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini teknologi informasi menjadi salah satu faktor pendukung perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Teknologi merupakan alat yang berguna untuk membantu individu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Sistem Informasi Sistem merupakan satu kesatuan kelompok yang saling berinteraksi dan bekerjasama satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang pesat baik dalam perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola informasi dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK

ABSTRAK ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.15.2. Mei (2016): 1115-1144 PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Electronic Banking (E-Banking) Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era persaingan global saat ini, dunia bisnis berkembang dengan pesat, baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor pendidikan.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Technology Acceptance Model (TAM) TAM adalah teori sistem informasi yang memodelkan penerimaan dan penggunaan teknologi. TAM yang dikemukakan oleh Davis (Davis, 1989) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis pada berbagai fungsi maupun peringkat manajerial. Pengguna sistem

BAB I PENDAHULUAN. bisnis pada berbagai fungsi maupun peringkat manajerial. Pengguna sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem informasi dan teknologi informasi pada saat ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan bagi dunia bisnis. Sistem informasi dan teknologi informasi berperan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia yang penuh dengan tantangan dan persaingan mengharuskan pada semua sektor kehidupan dan perusahaan untuk mempersiapkan diri, hal ini terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Seiring perkembangan zaman, semua kegiatan masyarakat semakin akrab bahkan sangat akrab dengan teknologi informasi, termasuk menjalankan sebuah tugas. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah sistem teknologi informasi (STI) dimulai sejak tahun 1950 (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah berkembang dan banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena banyaknya perubahan dan tidak adanya kesepakatan istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. karena banyaknya perubahan dan tidak adanya kesepakatan istilah yang digunakan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Banyak istilah yang berhubungan dengan teknologi informasi, hal ini disebabkan karena banyaknya perubahan dan tidak adanya kesepakatan istilah yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri merupakan suatu kebutuhan yang penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri merupakan suatu kebutuhan yang penting dan tidak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Keberadaan teknologi informasi di era globalisasi ini tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistemsubsistem

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistemsubsistem BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian sistem Menurut Hall (2001:5), pengertian sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar

Lebih terperinci

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model penerimaan sistem teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan Teori yang memaparkan teori teori yang digunakan dalam penelitian ini, dan Sub Bab 2.2 Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban terhadap pasien untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dengan menggunakan fasilitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Kab. Sleman yang mengalami juga perkembangan pesat adalah distro. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Kab. Sleman yang mengalami juga perkembangan pesat adalah distro. Berdasarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin cepat telah menjadikan informasi menjadi sumber daya organisasi yang paling dibutuhkan saat ini. Hal ini mendorong perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan dunia bisnis terlihat dengan semakin banyak pelaku usaha membuka dan mengembangkan bisnis mereka. Salah satu bidang bisnis di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang tingkat penerimaan pengguna TI dengan menggunakan metode TAM sudah banyak dilakukan. Penelitian-penelitian ini terjadi karena sudah menjadi sesuatu yang alamiah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Mobile commerce Mobile commerce adalah kegiatan transaksi yang bersifat komersial dengan menggunakan perangkat mobile serta jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan dokumen evaluasi perguruan tinggi menjadi masalah tersendiri ketika informasi dan data yang dibutuhkan masih dalam bentuk manual (kertas). Pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dasar pemikiran pemasaran sebagaimana yang dikemukakan Kotler (2010:174), dimulai dari kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana pendukung berbagai aktivitas, baik aktivitas para pebisnis, akademisi, birokrat, maupun profesional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat. Salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat. Salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di masa sekarang ini mengalami pertumbuhan yang semakin pesat. Salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat adalah Teknologi Informasi dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pekerjaan individual pemakai (Jogiyanto, 2007:18). Dalam memprediksi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pekerjaan individual pemakai (Jogiyanto, 2007:18). Dalam memprediksi BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoretis 2.1.1.Teori Model Penerimaan Teknologi (Technology Accpetance Model atau TAM) Teori ini pada mulanya dikembangkan oleh Davis et al.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. proses bisnis. Teknologi informasi adalah seperangkat alat untuk membantu

BAB II LANDASAN TEORI. proses bisnis. Teknologi informasi adalah seperangkat alat untuk membantu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teknologi Informasi Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam perekayasaan sebagian besar proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi, dan konektivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang Masalah, 1.2 Rumusan Masalah, 1.3 Tujuan Penelitian, dan 1.4 Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi telah meningkat secara signifikan. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan tentang Peradilan Agama di Jawa dan Madura (Staatsblad Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan tentang Peradilan Agama di Jawa dan Madura (Staatsblad Tahun A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Keberadaan peradilan agama di Indonesia pada awalnya diatur dengan beberapa peraturan perundang-undangan yang terbagi di berbagai daerah. Peraturan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dikarenakan faktor-faktor, seperti sikap individu, norma-norma

BAB I PENDAHULUAN. individu dikarenakan faktor-faktor, seperti sikap individu, norma-norma BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi sistem informasi berperan besar pada perubahan perilaku organisasi yang berdampak pada perubahan perilaku individu. Perubahan perilaku individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi belakangan ini banyak menyinggung tentang e-commerce dengan berorientasi pada Business-to-Customer (B2C). Saat ini banyak orang yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi terus berkembang dan memiliki pertumbuhan yang sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting bagi banyak orang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (Wing, 2006). Sistem berfungsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan desentralisasi berdasarkan prinsip

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan desentralisasi berdasarkan prinsip BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan desentralisasi berdasarkan prinsip transparansi dan akuntabilitas, diperlukan adanya dukungan sistem informasi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu entity yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu (fast), tepat guna (accurate), dan tepat sasaran (relevant), (Maharsi, 2000). Informasi

BAB I PENDAHULUAN. waktu (fast), tepat guna (accurate), dan tepat sasaran (relevant), (Maharsi, 2000). Informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan komputer saat ini telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Teknologi ini pada prinsipnya adalah untuk melayani kebutuhan informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. adopsi dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang dibuat khusus untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. adopsi dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang dibuat khusus untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) TAM diperkenalkan pertama kali oleh Davis pada tahun 1986 merupakan adopsi dari Theory

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap perusahaan. Pengembangan teknologi informasi (TI) telah memimpin dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian berikutnya dilakukan oleh (Prasara, 2014 ) yang meneliti pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian berikutnya dilakukan oleh (Prasara, 2014 ) yang meneliti pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Penelitian berikutnya dilakukan oleh (Prasara, 2014 ) yang meneliti pengaruh computer self-anxiety terhadap computer self-efficacy pada pegawai Kantor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa teori mengenai mengenai The Unified Theory of Acceptance and Use Of Technology (UTAUT), perumusan hipotesis penelitian, dan model penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertuang dalam pasal 32 ayat (1) yang berbunyi: UU No. 17 Tahun 2003 juga mengamanatkan setiap instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertuang dalam pasal 32 ayat (1) yang berbunyi: UU No. 17 Tahun 2003 juga mengamanatkan setiap instansi pemerintah, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara merupakan awal dalam perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia, sebagaimana tertuang dalam pasal 32

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Review Penelitian Sebelumnya Dalam penelitian Oswari, Suhendra, Harmoni (2008), mengungkapkan penggunaan komputer sudah cukup tinggi pada pengelola UKM, terutama dalam pembentukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 1.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang persepsi kemudahan penggunaan pernah dilakukan oleh Suhendro pada tahun 2009 bertujuan untuk membuat perceived usefulness

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Electronic Book (E-Book) Secara sederhana e-book dapat diartikan sebagai buku elektronik atau buku digital. Buku elektronik adalah versi digital dari buku yang umumnya terdiri

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Perilaku Rencanaan (Theory Of Planned Behavior) Melanjutkan sekolah dan menyelesaikan pendidikan merupakan sebuah tujuan yang semestinya dicapai oleh setiap siswa. Untuk

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Banyak

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Banyak 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Banyak institusi menggunakan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERSYARATAN GELAR... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN... ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring terjadinya ledakan informasi. Hal ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mendirikan sekolah. Pola otonomi pendidikan yang. hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mendirikan sekolah. Pola otonomi pendidikan yang. hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs. BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ke depan akan terus berkembang seiring dengan program pemerintah yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendirikan sekolah.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1.E-learning E-Learning didefinisikan sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Theory of Reasoned Action (TRA) Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikembangkan oleh Azjen dan Fishbein (1975) dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. nama Technology Acceptance Model (TAM) yang mengasumsikan bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. nama Technology Acceptance Model (TAM) yang mengasumsikan bahwa BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Technology Acceptance Model (TAM) Teori tentang penggunaan teknologi sistem informasi dikenal dengan nama Technology

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet sebagai sebuah media informasi telah berkembang dengan sangat pesat. Dahulu internet hanya bisa digunakan untuk mencari informasi, sekarang internet

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi Pengelola Keuangan Daerah (SIPKD) (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Blitar)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi Pengelola Keuangan Daerah (SIPKD) (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Blitar) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi Pengelola Keuangan Daerah (SIPKD) (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Blitar) Aldillah Reza Mahendra Didied Poernawan Affandy Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas layanan publik serta kinerja birokrasi menuju terwujudnya pemerintahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam era globalisasi ini telah membuat perusahaan untuk fokus mengubah cara

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam era globalisasi ini telah membuat perusahaan untuk fokus mengubah cara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan era globalisasi sekarang ini mengalami pertumbuhan yang begitu cepat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pertumbuhan yang terjadi dalam era globalisasi

Lebih terperinci

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010 JDA Vol. 2, No. 2, September 2010, 92-102 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda APLIKASI MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI DALAM PENGGUNAAN SOFTWARE AUDIT OLEH AUDITOR Dhini Suryandini Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali yang dikenal sebagai pulau Dewata dan pulau dengan sejuta keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh masyarakat baik lokal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem adalah sebuah rangkaian yang saling terkait antara beberapa bagian dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan sistem teknologi informasi berkembang dengan pesat. Dimulai dari era akuntansi pada tahun 1950, sampai ke era jejaring global di mulai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dari II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Internet Banking Revolusi informasi yang ditandai dengan kemunculan internet telah berdampak hampir ke setiap sektor kehidupan manusia, dimulai dari sektor pertahanan dan keamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi. Penggunaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan organisasi akan informasi akan meningkat sejalan dengan perkembangan organisasi. Semakin besar dan kompleks suatu organisasi, maka semakin besar pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. senjata dalam bersaing (competitive weapon) yang wajib dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. senjata dalam bersaing (competitive weapon) yang wajib dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan sistem teknologi informasi menjadikannya senjata dalam bersaing (competitive weapon) yang wajib dimiliki oleh perusahaan dalam memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka menciptakan good

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka menciptakan good BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka menciptakan good governance yaitu dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi (TI) seperti menerapkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model ini menggabungkan delapan model sekaligus, yaitu:

BAB III LANDASAN TEORI. A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model ini menggabungkan delapan model sekaligus, yaitu: BAB III LANDASAN TEORI A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) UTAUT adalah sebuah model penerimaan teknologi yang diusulkan oleh Viswanath Venkatesh, dkk pada tahun 2003 (Venkatesh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) yang diperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang ingin memenangkan persaingan di dunia usaha yang sedemikian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang ingin memenangkan persaingan di dunia usaha yang sedemikian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem informasi berbasis komputer di era globalisasi mengalami perkembangan yang sangat pesat hampir di semua bidang. Hal ini dikarenakan peran teknologi komputer yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, sebagian masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, sebagian masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, sebagian masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok di samping kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan. Seiring dengan

Lebih terperinci

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jln. Raya Puputan no.86 Renon Denpasar e-mail: ratna@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEOROTIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEOROTIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEOROTIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Teori Dasar Sistem Informasi Kesuksesan suatu sistem informasi tidak terlepas dari teknologi informasi. Teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Information and Communication Technology ( ICT ) yang. keuntungan yang masuk, baik secara finansial maupun jaringan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Information and Communication Technology ( ICT ) yang. keuntungan yang masuk, baik secara finansial maupun jaringan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi yang sudah berlangsung merupakan kenyataan terhadap kemajuan jaman yang memiliki kelebihan dan kekurangannya. Hal ini terjadi berkat dari perkembangan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang persepsi kemanfaatan penggunaan pernah dilakukan oleh Irfan muhlilhadi pada tahun 2010 bertujuan untuk mengetahui usefulness,perceived

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH Allah SWT Kedua orangtua Harjito dan Waluyati, Harry Agung Vembriarto Hardjana, Sherli Elza Stefanie,

UCAPAN TERIMA KASIH Allah SWT Kedua orangtua Harjito dan Waluyati, Harry Agung Vembriarto Hardjana, Sherli Elza Stefanie, UCAPAN TERIMA KASIH Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan sehingga saya berhasil menyelesaikan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati saya mengucapkan terimakasih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Teknologi informasi telah berkembang dengan cepat dan mempengaruhi berbagai aspek dalam organisasi baik pemerintah maupun lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Dampak pertumbuhan internet mendorong setiap orang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Proses-proses akuntansi suatu entitas dituntut harus bisa dilakukan melalui

I. PENDAHULUAN. Proses-proses akuntansi suatu entitas dituntut harus bisa dilakukan melalui I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses-proses akuntansi suatu entitas dituntut harus bisa dilakukan melalui proses berbasis komputer dan teknologi informasi (TI). Selain proses-proses transaksi offline,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. susunan atau sebagai sebuah cara yang melingkupi struktur dan proses, dimana

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. susunan atau sebagai sebuah cara yang melingkupi struktur dan proses, dimana BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi A. Pengertian Sistem Secara umum dalam arti sempit, sistem dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

II. TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Sejak tahun 1980an, penelitian-penelitian sistem informasi telah mencoba

II. TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Sejak tahun 1980an, penelitian-penelitian sistem informasi telah mencoba II. TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Sejak tahun 1980an, penelitian-penelitian sistem informasi telah mencoba mempelajari perilaku bagaimana dan mengapa individual menggunakan sistem informasi (Hartono,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam waktu yang relatif singkat (Simamarta, 2006:5 dalam Sarasmitha

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam waktu yang relatif singkat (Simamarta, 2006:5 dalam Sarasmitha BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman modern seperti saat ini, penemuan berbagai macam teknologi telah mendorong perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat. Dimana setiap informasi

Lebih terperinci

TINJAUAN MODEL EVALUASI PRILAKU PENGGUNA TEKNOLOGI INFORMASI

TINJAUAN MODEL EVALUASI PRILAKU PENGGUNA TEKNOLOGI INFORMASI TINJAUAN MODEL EVALUASI PRILAKU PENGGUNA TEKNOLOGI INFORMASI Angraini Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN SUSKA RIAU Ni_maifa@yahoo.com ABSTRAK Peranan teknologi informasi dalam perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pergeseran paradigma terhadap pemerintahan saat ini, mendorong kita mewujudkan suatu sistem tata kepemerintahan yang baik (good governance), dengan jalan mewujudkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG Della Oktaviany Sistem Informasi STMIK GI MDP Jl. Rajawali No. 14, Palembang 30113, Indonesia e-mail: dellaoktaviany@mdp.ac.id

Lebih terperinci

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking di Kota Denpasar Nama : Ni Wayan Dewi Mas Yogi Pertiwi NIM : 1306305008

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandung Cibeunying terbentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 94/KMK.01/1994. Dengan Surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara langsung, kapan saja, dan dimana saja. bernama UWKS Academic Smart Mobile. Aplikasi tersebut bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara langsung, kapan saja, dan dimana saja. bernama UWKS Academic Smart Mobile. Aplikasi tersebut bertujuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat memberikan dampak besar terhadap kehidupan masyarakat. Saat ini teknologi informasi memiliki peran sebagai pendukung proses

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Azhar Susanto (2013:22), mengartikan sistem adalah :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Azhar Susanto (2013:22), mengartikan sistem adalah : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Azhar Susanto (2013:22), mengartikan sistem adalah : Sistem adalah kumpulan atau group dari sub

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta fasilitator dalam keberhasilan pembangunan (Handayani, 2007). Adanya

BAB I PENDAHULUAN. serta fasilitator dalam keberhasilan pembangunan (Handayani, 2007). Adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja pemerintah sering menjadi suatu perhatian yang besar karena pemerintah sangat memegang peranan penting publik dan merupakan pendorong serta fasilitator

Lebih terperinci

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : Kartika 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana : DIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Sistem Informasi O brien (2005) mendefinisikan Sistem informasi sebagai kombinasi atau gabungan yang terorganisasi dari orang, perangkat keras (hardware), piranti lunak (software),

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Beberapa model penelitian telah dilakukan untuk menganalisis dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Beberapa model penelitian telah dilakukan untuk menganalisis dan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Pada sub bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendasari serta review penelitian terdahulu yang mendukung. 2.1.1 Technology

Lebih terperinci