1. Nama Sekolah : SD Negeri Kutowinangun Alamat / Desa : Jl. Siti Projo Nanggulan Salatiga

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1. Nama Sekolah : SD Negeri Kutowinangun Alamat / Desa : Jl. Siti Projo Nanggulan Salatiga"

Transkripsi

1 Lampiran 1 IDENTITAS SEKOLAH 1. Nama Sekolah : SD Negeri Kutowinangun Alamat / Desa : Jl. Siti Projo Nanggulan Salatiga Kota : Salatiga Kecamatan : Tingkir Provinsi : Jawa Tengah 3. Status Sekolah : Negeri 4. SK. Kelembagaan : 421.2/006/I/65/85 5. NSS : Tipe Sekolah : C 7. Tahun didirikan/beroperasi : Status Tanah : Hak Milik 9. Luas Tanah : 1675 m Nama Kepala Sekolah : Wiwik Sih Indiyah, S.Pd 11. No. SK. Kepala Sekolah : 821.2/3214/ Masa Kerja : 32 tahun 60

2 Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 Sekolah : SD Kutowinangun 10 Mata Pelajaran : IPA Kelas : V (Lima) Semester : II (Dua) Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1x pertemuan) I. Standar Kompetensi Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. II. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. III. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan pengertian peristiwa alam. 2. Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia 3. Mengidentifikasi penyebab terjadinya peristiwa alam yang terjadi di Indonesia. 4. Mengumpulkan informasi dari hasil pengamatan atau laporan surat kabar dan media lainnya tentang peristiwa alam misalnya banjir, gempa bumi, gunung meletus. 5. Menyusun suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan atau laporan surat kabar dan media lainnya tentang peristiwa alam misalnya banjir, gempa bumi, gunung meletus. 6. Menjelaskan dampak dari peristiwa alam terhadap kehidupan manusia, hewan, dan lingkungan. 61

3 Life skills : disiplin, berfikir kritis, jujur, kerjasama, komunikasi, berfikir positif, tanggung jawab, kepemimpinan dalam kelompok. IV. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah menyimak penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan pengertian peristiwa alam dengan benar. 2. Setelah melakukan pengamatan, siswa dapat mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dengan benar. 3. Setelah melakukan pengamatan, siswa dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dengan benar. 4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mengumpulkan informasi melalui pengamatan atau laporan surat kabar dan media lainnya tentang peristiwa alam misalnya banjir, gempa bumi, gunung meletus dengan baik. 5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyusun suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan atau laporan surat kabar dan media lainnya tentang peristiwa alam misalnya banjir, gempa bumi, gunung meletus, dengan baik. 6. Setelah melakukan pengamatan dan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan dampak peristiwa alam terhadap kehidupan manusia, hewan, dan lingkungan. V. Materi Ajar Peristiwa alam beserta dampaknya yang terjadi di Indonesia VI. Media Pembelajaran 1. Gambar-gambar peristiwa alam 2. Lembar Diskusi Kelompok (Penyusunan Laporan) 3. Bintang Hebat 4. Koran VII. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model : Problem Based Learning 2. Metode : Tanya jawab, diskusi dan kerja kelompok. 62

4 VIII. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit) a. Berdoa bersama b. Mengucapkan salam c. Absensi siswa Fase 1 ( Orientasi siswa pada masalah) d. Melakukan apresepsi, yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran peristiwa alam beserta dampaknya yang terjadi di Indonesia. - Apa peristiwa alam yang sedang terjadi sekarang ini? terutama di negara kita sendiri? e. Menyampaikan tujuan pembelajaran peristiwa alam beserta dampaknya dan kegiatan yang akan dilakukan. 2. Kegiatan Inti (50 menit ) a. Guru memperlihatkan gambar-gambar peristiwa alam sebagai masalah nyata yang terjadi di Indonesia. (eksplorasi) b. Siswa mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia. (eksplorasi) Fase 2 (Mengorganisasi siswa untuk belajar) c. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 3-4 orang (elaborasi) d. Setiap kelompok mendapatkan permasalahan yang berbeda tentang peristiwa alam. e. Guru membagikan lembar diskusi kelompok pada setiap kelompok f. Secara berkelompok, siswa mengidentifikasi permasalahan yang di dapat tentang peristiwa alam yang terjadi di Indonesia. (eksplorasi) Fase 3 ( Penyelidikan individual maupun kelompok) g. Secara berkelompok, maupun individu siswa mengumpulkan informasi melalui pengamatan atau laporan surat kabar dan media lainnya mengenai peristiwa alam yang terjadi di Indonesia beserta dampaknya bagi kehidupan makhluk hidup dan lingkungan. (eksplorasi) Fase 4 ( Mengembangkan dan menyajikan hasil karya) 63

5 h. Secara berkelompok, siswa menyusun laporan dari informasi yang telah diperoleh melalui pengamatan atau laporan surat kabar dan media lainnya.(elaborasi) i. Secara berkelompok, siswa mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas. Fase 5 ( Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah) j. Secara berkelompok, siswa bertanya jawab dan menanggapi hasil laporan yang sudah dipresentasikan dari kelompok lain. k. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasil kerjanya paling baik. 3. Kegiatan Penutup (10 menit) a. Guru bersama siswa membuat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari. b. Guru memberikan soal evaluasi. c. Guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. d. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan permasalahan berkaitan dengan peristiwa alam. 64

6 65

7 Materi Ajar Peristiwa Alam yang Terjadi di Indonesia Semua jenis aktifitas yang terjadi di alam adalah sebuah peristiwa alam. Bencana alam yang terjadi di Indonesia seperti gempa bumi, gunung meletus, tsunami, banjir, angin topan, tanah longsor adalah suatu peristiwa alam yang sering kali terjadi. 1. Gempa bumi Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut: a Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran. Getaran ini yang merambat sampai ke permukaan bumi. b Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh karena itu, gempa ini hanya dapat dirasakan di sekitar gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa saat setelah letusan. c Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah yang runtuh. Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi. 66

8 2. Gunung Meletus Gunung meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini. Hasil letusan gunung berapi berupa: Awan Panas (Piroklastik) 1. Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi yang dikeluarkan antara lain carbon monoksida (CO), Carbondioksida(Co2), Hidrogen Sulfida (H2S), sulfurdioksida(so2) dan nitrogen (NO2) yang membahayakan manusia. 2. Lava adalah cairan magma yang bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti sungai atau lembah yang ada sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dari sumbernya. 3. Lahar adalah merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tingla di lereng gunung berapi. Lahar adalah banjir Bandang di lereng gunung yang terdiri dari campuran bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah. Dikenal sebagai lahar letusan dan lahar hujan. 4. Abu letusan gunung berapi adalah material yang sangat halus. Karena hembusan angin dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya. 5. Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan panas jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang panas, mengalir turun dan akhirnya mengendap di dalam dan disekitar sungai dari lembah. Awan panas hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas, dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90 km/jam. Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan 67

9 panas besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang besar. 3. Tanah Longsor Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktorfaktor lainnya yang turut berpengaruh: erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju 4. Banjir Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air, peristiwa banjir timbul jika air menggenangi daratan yang biasanya kering, banjir pada umumnya disebabkan oleh air air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi, kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air banjir juga membawa lumpur berbau yang dapat menutup segalanya setelah air surut. Banjir adalah hal yang rutin, setiap tahun 68

10 pasti dating banjir, sebenarnya merupakan fenomena kejadian alam biasa yang sering terjadi dan dihadapi hampir diseluruh Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Banjir sudah termasuk dalam urutan bencana besar, karena meminta korban besar. Penyebab terjadinya banjir akibat alam dan ulah manusia. Bencana alam banjir di Indonesia kerap sekali terjadi bencana alam. Salah satunya adalah bencana banjir yang sering terjadi. Lihat saja banjir bandang yang banyak terjadi karena sungai tiba-tiba meluap atau contohlah di jakarta yang kebanyakan banjir terjadi karena ulah manusia sendiri. Penyebab banjir sendiri bisa terjadi karena berbagai hal baik alam maupun manusia. Dan berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di seluruh dunia termasuk Indonesia : a. Peristiwa alam seperti Curah hujan dalam jangka waktu yang lama. b. Terjadinya erosi tanah hingga hanya menyisakan batuan, dan tidak ada resapan air. bahkan bukan hanya banjir tapi juga tanah longsor c. Buruknya penanganan sampah, hingga kemudian sumber saluran air tersumbat. d. Bendungan dan saluran air rusak. Seperti yang terjadi pada bencana di situ gintung e. Penebangan hutan secara liar dan tidak terkendali. f. Di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang. Sehingga memudahkan terjadi bencana banjir g. Keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air. h. Pembuatan tanggul yang kurang baik, i. Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan. j. Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan gedung, tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada. 5. Angin Topan Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar 69

11 dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam. Dampak Peristiwa Alam Terhadap Makhluk Hidup dan Lingkungan Semua jenis aktifitas yang terjadi di alam adalah sebuah peristiwa alam. Bencana alam yang terjadi di Indonesia seperti gempa bumi, gunung meletus, tsunami, banjir, angin topan, tanah longsor adalah suatu peristiwa alam yang sering kali terjadi. Peristiwa alam yang terjadi pasti berdampak pada kehidupan makhluk hidup dan lingkungannya. 1. Dampak Gempa bumi Bencana ini memiliki dampak yang beruntut, kerusakan yang satu akan mempengaruhi pada kerusakan yang lainnya, baik terhadap tanah, air maupun udara. Hal ini mengakibatkan rusaknya keseimbangan ekosistem, dan mengalami penurunan kualitas lingkungan karena adanya perubahan lingkungan. Dibawah ini ada beberapa akibat bencana gempa dan tsunami terhadap lingkungan : Longsor Hentakan gempa dan bergoyangnya tanah menyebabkan keluarnya tanah dan massa batuan yang menyebabkan tanah longsor, lumpur, dan longsornya batuan di atasnya. Semua ini mendorong terjadinya kerusakan dan kerugian pada kehidupan di muka bumi ini. Kerusakan bangunan Gelombang pada gempa bumi menyebabkan lapisan tanah bergerak, menggoyangkan bangunan gedung dan menyebabkan kontruksi bangunan menjadi tidak kokoh atau kerangka bangunan menjadi lemah, bahkan sebagian atau keseluruhan bangunan menjadi runtuh. Perubahan struktur tanah dan batuan Dengan adanya getaran serta gerakan yang disebabkan oleh tenaga endogen maka struktur tanah akan berubah dan mengalami kerusakan Krisis air bersih Getaran dan goncangan besar karena gempa mengakibatkan aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak. 70

12 Kerusakan bentang lahan Rusaknya struktur tanah dan terkikisnya lapisan tanah yang disebabkan oleh gempa dan tsunami akan berdampak bagi manusia dan mahluk hidup lainnya. Selain itu kerusakan lahan akan berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang bergantung pada lahan sebagai sumber penghidupannya berupa meningkatnya angka kemiskinan. Hilangnya makhluk hidup dan munculnya penyakit Bencana gempa menghilangkan nyawa manusia tumbuhan dan hewan akibat tertimpa runtuhan. Beberapa jenis keanekaragaman hayati terancam akan menyebabkan perubahan pada komposisi dan penyebaran geografis ekosistem. Timbulnya penyakit adalah hal yang paling di khawatirkan, terutama di negara berkembang dan negara miskin. Hal itu disebabkan karena tidak memadainya air, sanitasi dan fasilitas kesehatan. Dengan demikian, penyakit dan infeksi akan mudah berkembang dan menyebar. 2. Dampak Gunung Meletus Dampak Negatif Gunung berapi yang meletus tentu akan membawa material yang berbahaya bagi organisme yang dilaluinya, Karena itu kewaspadaan mutlak diperlukan. Berikut ini hal negatif yang bisa terjadi saat gunung meletus: a Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau Nitrogen Dioksida serta beberapa partike debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya. b Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktifitas penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumph termasuk kegiatan ekonomi. c Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik panas akan merusak pemukiman warga. d Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam. 71

13 e Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit misalnya saja ISPA. f Desa yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan adanya letusan gunung berapi. Sebut saja Gunung Rnjani dan juga Gunung Merapi, kedua gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah satu destinasi wisata terbaik bagi mereka wisatawan pecinta alam. Selain dampak negatif, jika ditelaah, letusan gunung berapi juga sebenarnya membawa berkah meski hanya bagi penduduk yang ada di sekitar. Apa saja? Berikut uraiannya: a Tanah yang dilalui oleh hasil vulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian sebab tanah tersebut secara alamah menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan tanaman yang jauh lebih berkualitas. Tentunya bagi penduduk sekitar pegunungan yang mayoritas petani, hal ini sangat menguntungkan. b Terdapat mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung berapi yang telah meletus, apa itu? Jawabannya penambang pasir. Material vulkanik berupa pasir tentu memiliki nilai ekonomis. c Selain itu, terdapat pula bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi saat meltus. Bebatuan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangungan warga sekitar gunung. d Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu, akan tumbuh lagi pepohonan yang membentuk hutan baru dengan ekosistem yang juga baru. e Setelah gunung meletus, biasanya terdapat geyser atau sumber mata air panas yang keluar dri dalam bumi dengan berkala atau secara periodik. Geyser ini kabarnya baik bagi kesehatan kulit. f Muncul mata air bernama makdani yaitu jenis mata air dengan kandungan mineral yang sangat melimpah. g Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis. Hujan ini potensial terjadi sebab gunung adalah penangkan hujan terbaik. 72

14 h Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi, sangat baik didirikan pembangkit listrik. 3. Dampak Tanah Longsor Tentu berdampak pada kerusakan lingkungan itu sendiri, dan habitat, serta ekosistem sekitar daerah bencana. Berapa juta organisme dan satwa yang dirugikan karena kerusakan akibat tanah longsor tersebut. Sisi ekonomi, kerugian materi(uang) bila dihitung dana atau biaya untuk mengembalikan seperti semula pastinya sangat besar, karena itu lebih baik mencegah dari pada bencana yang lebih besar menanti di masa depan. Korban jiwa(manusia) tidak sedikit bencana tanah longsor ini memakan korban jiwa. 4. Dampak Banjir Dari penyebab-penyebab terjadinya banjir ada beberapa jenis bencana akibat rusaknya daya dukung lingkungan adalah sebagai berikut : a. Kerusakan karena faktor internal, yakni kerusakan yang berasal dari alam sendiri. b. kerusakan karena faktor eksternal, yaitu kerusakan lingkungan yang berasal dari perilaku manusia. Dampak Banjir Betapa merugikan akibat banjir bagi kehidupan orang yang kebanjiran khususnya dan seluruh warga kota umumnya. Berikut ini dampak-dampak yang dapat di akibat kan oleh banjir : a.korban Jiwa b. Kerugian Harta Benda c. Kerugian Sektor Pertanian dan Perkebunan d. Kerugian Sektor Transportasi f. Kerugian Sektor Pendidikan g. Kesehatan 5. Dampak Angin Topan dan Angin Puting Beliung Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Puting beliung atau tornado ialah sebuah tiub 73

15 angin berpusing yang menyentuh tanah dan awan kumulonimbus. Angin yang berada di dalam puting beliung berpusing dengan pantas dan menjadikan puting beliung sangat berbahaya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk: 1) Merobohkan bangunan. 2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan. 3) Membahayakan penerbangan. 74

16 Lembar Diskusi Kelompok Mata pelajaran : IPA Kelas : V (Lima) Materi : Peristiwa alam beserta dampaknya yang terjadi di Indonesia Nama anggota kelompok : Identifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia. 2. Kemudian carilah informasi melalui pengamatan atau surat kabar dan media lainnya yang berkaitan dengan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia beserta dampaknya. Jangan lupa cantumkan sumbernya. 3. Setelah kelompokmu sudah mengumpulkan data, sajikan informasi tersebut dalam sebuah laporan. 4. Presentasikan hasil laporan kelompokmu di depan kelas. LAPORAN PERISTIWA ALAM 1. Tempat Kejadian Waktu Kejadian : Penyebab peristiwa alam tersebut terjadi : Data Korban : Dampak yang ditimbulkan dari peristiwa alam tersebut :... 75

17 Lembar Pengamatan Diskusi Kelompok INDIKATOR Mengidentifikasi peristiwa alam beserta dampaknya yang terjadi di Indonesia. Mengumpulkan informasi peristiwa alam beserta dampaknya yang terjadi di Indonesia dari berbagai sumber Menyusun laporan tentang peristiwa alam beserta dampaknya dari informasi yang telah dikumpulkan. Mempresentasikan didepan kelas bersama kelompok dengan bahasa yang jelas dan lancar. Menjawab pertanyaan dari kelompok lain maupun guru. Menanggapi dan bertanya hasil diskusi dari kelompok lain. KELOMPOK A B C D E skor skor skor skor skor JUMLAH SKOR 76

18 Soal Evaluasi II. Pilihan Ganda Berilah tanda (X) silang pada huruf a, b, c, atau d didepan jawaban yang kamu anggap benar! 1. Yang dimaksud dari peristiwa alam adalah... a. Segala sesuatu yang telah hilang di bumi b. Semua jenis aktifitas yang terjadi di alam c. Segala sesuatu yang tidak terjadi d. Segala sesuatu yang bersifat tidak ada 2. Bencana alam yang dapat dicegah oleh manusia adalah... a. Banjir dan tanah longsor b. Gunung meletus dan angin topan c. Gempa bumi dan gunung meletus d. Angin topan dan angin puting beliung 3. Salah satu penyebab terjadinya banjir adalah... a. Curah hujan yang sangat tinggi b. Adanya selokan dilingkungan c. Adanya angin topan d. Semua jawaban benar 4. Langkah awal tang dilakukan apabila akan menyusun laporan tentang peristiwa alam adalah... a. Meulis laporan lengkap b. Menjilid laporan c. Mengumpulkan informasi d. Mengumpulkan laporan pada guru 5. Salah satu peristiwa alam yang dapat mengeluarkan cairan magma bersuhu tinggi adalah... a. Banjir b. Tanah longsor c. Angin 77

19 d. Gunung berapi yang meletus 6. Manusia dapat terkena penyakit diare, penyakit kulit, hal ini adalah dampak dari peristiwa alam... e. banjir f. gempa bumi g. gunung meletus h. angin 7. Bencana alam yang terjadi di Indonesia sangat berdampak terhadap dua faktor, yaitu... a. Manusia dan hewan saja b. Hewan dan tumbuhan saja c. Makhluk hidup dan lingkungan d. Lingkungan dan sungai 8. Dibawah ini yang merupakan dampak terjadinya peristiwa alam angin puting beliung adalah... a. Membahayakan penerbangan pesawat b. Mengakibatkan tanah retak c. Mengakibatkan banjir d. Semua jawaban benar 9. Dampak positif bagi manusia jika terjadi gunung meletus adalah... a. Dapat dijadikan tempat piknik b. Turun hujan abu c. Dapat mendengarkan letusan gunung berapi d. Menguntungkan para petani karena lahan pertanian mendapat abu vulkanik 10. Berikut ini dampak buruk yang terjadi akibat tanah longsor, adalah... a. Rumah warga rubuh b. Tanah tidak retak c. Meluapnya air laut d. Dijadikan tempat bermain 78

20 III. Uraian Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Sebutkan 5 peristiwa alam yang terjadi di Indonesia! 2. Apa penyebab sering terjadinya banjir di negara Indonesia, dan sebutkan dampaknya! 3. Sebutkan dua peristiwa alam yang dapat dicegah oleh manusia! 4. Sebutkan 3 sumber informasi untuk mengetahui tentang peristiwa alam! 5. Sebutkan dampak terjadinya peristiwa alam gempa bumi di Indonesia! 79

21 Kunci Jawaban Dan Format Penilaian Soal Evaluasi Kunci Jawaban I. Pilihan ganda 1. B 6. A 2. A 7. C 3. A 8. A 4. C 9. D 5. D 10. B II. Uraian 1. Gunung meletus, tsunami, gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin topan, angin puting beliung. 2. Penyebab terjadinya banjir di Indonesia sangat banyak. Misalnya saja karena penggundulan hutan, membuang sampah sembarangan di sungai, dibangunnya banyak gedung. Dampak dari banjir adalah, banyak hewan yang mati karena terkena penyakit dan tenggelam. Manusia yang terkena penyakit akibat banjir, kehilangan nyawa, harta benda, sanak saudara. 3. Tanah longsor dan banjir 4. Media televisi, koran, buku pelajaran IPA, internet. 5. Rubuhnya bangunan, retaknya jalan, kehilangan harta benda, adanya korban jiwa. Penilaian Soal Evaluasi : I. Pilihan ganda = Skor 10 x 1 = 10 II. Uraian = Skor 5 x 2 = 10 Nilai = = Nilai KKM = 70 jumlah score yang diperoleh jumlah score seluruhnya x 100 =

22 Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2 Sekolah : SD Kutowinangun 10 Mata Pelajaran : IPA Kelas : V (Lima) Semester : II (Dua) Alokasi Waktu : 2 x 35 menit I. Standar Kompetensi Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. II. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. III. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mengidentifikasi peristiwa alam yang dapat dicegah oleh manusia (banjir dan tanah longsor). 2. Mengidentifikasi penyebab terjadinya banjir dan tanah longsor yang terjadi di Indonesia. 3. Mengidentifikasi upaya pencegahan peristiwa alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di indonesia. 4. Mengumpulkan data dari hasil pengamatan atau laporan surat kabar dan media lainnya tentang cara mencegah peristiwa alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di Indonesia. 5. Menyusun suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan atau laporan surat kabar dan media lainnya tentang cara mencegah peristiwa alam misalnya banjir dan tanah longsor. 6. Menjelaskan dampak dari banjir dan tanah longsor. 81

23 Life skills : disiplin, berfikir kritis, jujur, kerjasama, komunikasi, berfikir positif, tanggung jawab, kepemimpinan dalam kelompok. IV. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah melakukan pengamatan, siswa dapat mengidentifikasi peristiwa alam yang dapat dicegah oleh manusia (banjir dan tanah longsor) dengan benar. 2. Setelah melakukan pengamatan, siswa dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya banjir dan tanah longsor yang terjadi di Indonesia dengan benar. 3. Melalui pengamatan dan diskusi kelompok, siswa dapat mengumpulkan informasi melalui pengamatan atau laporan surat kabar dan media lainnya tentang upaya mencegah peristiwa alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di indonesia dengan benar. 4. Secara berkelompok, siswa dapat mengumpulkan data dari hasil pengamatan atau laporan surat kabar dan media lainnya tentang cara mencegah peristiwa alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di Indonesia dengan benar. 5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyusun suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan atau laporan surat kabar dan media lainnya tentang cara mencegah peristiwa alam misalnya banjir dan tanah longsor dengan benar. 6. Setelah melakukan pengamatan, siswa dapat menjelaskan dampak dari banjir dan tanah longsor dengan benar. V. Materi Ajar Penyebab dan cara mencegah banjir dan tanah longsor. VI. Media Pembelajaran 1. Laptop 2. Video banjir dan tanah longsor 3. Lembar Diskusi Kelompok 4. Bintang Hebat 5. Buku Paket / LKS 82

24 VII. Model dan Metode Pembelajaran 3. Model : Problem Based Learning 4. Metode : Tanya jawab, diskusi dan kerja kelompok. VIII. Kegiatan Pembelajaran 4. Kegiatan Awal (10 menit) f. Berdoa bersama g. Absensi siswa Fase 1 ( Orientasi siswa pada masalah) h. Melakukan apresepsi, yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran yang sudah dipelajari pada pertemuan siklus I. - Masih ingatkah kalian pembelajaran peristiwa alam kemarin? apakah ada peristiwa alam yang dapat dicegah oleh manusia? i. Motivasi : Anak-anak coba perhatikan video berikut ini, apakah tindakan tersebut dapat menyebabkan bencana alam? Dan apakah bencana tersebut bisa dicegah? (guru memperlihatkan video banjir dan tanah longsor) j. Menyampaikan tujuan pembelajaran pencegahan peristiwa bencana banjir dan tanah longsor dan kegiatan yang akan dilakukan. 5. Kegiatan Inti (50 menit ) Fase 2 (Mengorganisasi siswa untuk belajar) l. Siswa dibentuk kelompok yang terdiri dari 2-3 orang (elaborasi) m. Setiap kelompok mendapatkan permasalahan tentang cara pencegahan banjir dan tanah longsor. n. Guru membagikan lembar kerja kelompok pada setiap kelompok Fase 3 ( Penyelidikan individual maupun kelompok) o. Secara berkelompok siswa mengumpulkan data melalui pengamatan atau surat kabar dan media lainnya mengenai cara pencegahan banjir dan tanah longsor. Fase 4 ( Mengembangkan dan menyajikan karya) p. Secara berkelompok siswa mendiskusikan lembar kerja siswa yang telah disediakan mengenai informasi yang telah diperoleh melalui 83

25 pengamatan, laporan surat kabar, dan pengalaman yang mereka ketahui atau media lainnya. Fase 5 ( Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah) q. Secara berkelompok siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. r. Dengan kelompok, siswa bertanya jawab dan menanggapi hasil laporan yang sudah dipresentasikan dari kelompok lain. s. Secara berkelompok maupun individu siswa memberikan saran cara mengatasi banjir dan tanah longsor. t. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasil kerjanya paling baik. 6. Kegiatan Penutup (10 menit) e. Guru bersama siswa membuat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari. f. Guru memberikan soal evaluasi g. Guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. h. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan permasalahan berkaitan dengan peristiwa alam banjir dan tanah longsor. IX. Sumber Belajar 1. Buku IPA kelas V, Hery Sulistyanto 2. Lingkungan sekitar kita 3. Media Televisi 4. Koran 5. Buku Bencana Alam, Prof.Sukandarrumidi 6. Makalah bencana alam banjir. 7. Artikel tanah longsor. X. Penilaian 1. Teknik : Non Tes dan Tes 2. Instrumen : Lembar pengamatan kerja kelompok dan soal evaluasi 84

26 85

27 Materi Ajar Cara Mencegah Banjir dan Tanah Longsor Banjir dan tanah longsor adalah peristiwa alam yang dapat dicegah oleh manusia. 1. Banjir Banjir adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu area atau tempat yang luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan yang semula tidak terendam air menjadi terendam akibat volume air yang bertambah seperti sungai atau danau yang meluap, hujan yang terlalu lama, tidak adanya saluran pembuangan sampah yang membuat air tertahan, tidak adanya pohon penyerap air dan lain sebagainya. Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayahwilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir. a. Penyebab Terjadinya Banjir di Indonesia Secara umum, penyebab terjadinya banjir di Indonesia adalah sebagai berikut: Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi, Pendangkalan sungai, Pembuangan sampah yang sembarangan,, Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat, Pembuatan tanggul yang kurang baik, Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan. b. Cara Mencegah Bencana Banjir Di Indonesia. Ada ungkapan lebih baik mencegah daripada mengobati. Itu merupakan ungkapan yang bijaksana mengingat upaya pencegahan lebih mudah dilakukan daripada mengobati itu sendiri. Hal ini pun bisa kita terapkan dalam hal pencegahan banjir. Ada beberapa upaya untuk mencegah terjadinya banjir, yaitu: Membuang sampah pada tempatnya 86

28 Membersihkan saluran air di sekitar rumah kita Mengadakan kerja bakti untuk membersihkan seluruh saluran air di desa kita Mengadakan bakti sosial untuk membersihkan sungai-sungai Menanam pohon-pohon untuk membantu menyerap air hujan Menyediakan lahan berupa tanah untuk penyerapan air di kala hujan, dengan kata lain tidak menembok seluruh lahan di sekitar rumah, sebagian lagi dibiarkan berupa tanah. Membuat sumur-sumur resapan untuk menampung air hujan. 2. Tanah Longsor a. Penyebab Terjadinya Tanah Longsor Terdapat beberapa faktor penyebab tanah longsor, diantaranya yaitu: Hujan Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November karena meningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Hal itu mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga tanah hingga terjadi retakan dan merekahnya tanah permukaan. Lereng terjal Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsor mendatar. Tanah yang kurang padat dan tebal Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 m dan sudut lereng lebih dari 220. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor terutama bila terjadi hujan. Selain itu tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek terkena air dan pecah ketika hawa terlalu panas. Batuan yang kurang kuat 87

29 Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung umumnya kurang kuat. Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah bila mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor bila terdapat pada lereng yang terjal. Pengikisan/erosi Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu akibat penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal. Penggundulan hutan Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul dimana pengikatan air tanah sangat kurang. b. Upaya Mengurangi Dampak Tanah Longsor Di Indonesia Upaya yang harus dilakukan dalam rangka mengurangi dampak tanah longsor, diantaranya: Mengenali daerah tempat tinggal dan sekitarnya, sehingga jika terdapat ciri-ciri rawan longsor dapat segera menghindar. Menanami daerah lereng dengan pohon-pohon berperakaran dalam (terutama pohon-pohon yang dapat dimanfaatkan buahnya dengan tujuan tidak untuk diambil kayunya/atau tidak untuk ditebang). Melarang penebangan pohon pada daerah rawan longsor. Menutup retakan-retakan yang timbul di atas tebing dengan tanah lempung untuk mencegah air hujan masuk ke dalam tanah. Selalu waspada jika terjadi curah hujan tinggi. Waspada terhadap rembesan air dan longsoran kecil di sepanjang lereng. c. Pencegahan Terjadinya Bencana Tanah Longsor Bencana tanah longsor dapat terjadi dengan berbagai penyebab. Dalam rangka melakukan pencegahan dari bencana ini, dapat dilakukan dengan cara dibawah ini: Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat pemukiman. 88

30 Buatlah terasering (sengkedan), ada lereng yang terjal bila membangun permukiman. Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan. Jangan melakukan penggalian di bawah lereng terjal Jangan menebang pohon di lereng dan jangan membangun rumah di bawah tebing. Jangan mendirikan permukiman di tepi lereng yang terjal. Pembangunan rumah yang benar di lereng bukit. Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak dan jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi. 89

31 Lembar Diskusi Kelompok Mata pelajaran : IPA Kelas : V (Lima) Materi : Pencegahan banjir dan tanah longsor yang terjadi di Indonesia. Nama anggota kelompok : Identifikasi penyebab terjadinya peristiwa alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di Indonesia. 6. Kemudian carilah informasi melalui pengamatan atau surat kabar dan media lainnya yang berkaitan dengan cara pencegahan banjir dan tanah longsor. Jangan lupa cantumkan sumbernya. 7. Setelah kelompokmu sudah mengumpulkan data, sajikan informasi tersebut dalam sebuah laporan. 8. Presentasikan hasil laporan kelompokmu di depan kelas. LAPORAN 6. Penyebab Terjadinya Banjir Cara Pencegahan Banjir : Penyebab Terjadinya Tanah longsor Cara Pencegahan Tanah longsor :... 90

32 Lembar Pengamatan Diskusi Kelompok INDIKATOR Mengidentifikasi pencegahan peristiwa alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di Indonesia. Mengumpulkan informasi pencegahan peristiwa alam banjir dan tanah longsor dari berbagai sumber. Menyusun laporan tentang pencegahan peristiwa alam banjir dan tanah longsor dari informasi yang telah dikumpulkan. Mempresentasikan didepan kelas bersama kelompok dengan bahasa yang jelas dan lancar. Memberikan saran cara mencegah banjir dan tanah longsor. Menanggapi dan bertanya hasil diskusi dari kelompok lain. KELOMPOK A B C D E skor skor skor skor skor JUMLAH SKOR 91

33 Soal Evaluasi IV. Pilihan Ganda Berilah tanda (X) silang pada huruf a, b, c, atau d didepan jawaban yang kamu anggap benar! 1. Peristiwa alam yang dapat dicegah oleh manusia adalah... i. Gempa bumi dan gunung meletus j. Tsunami dan banjir k. Banjir dan tanah longsor l. Angin topan dan tanah longsor 2. Salah satu penyebab terjadinya banjir adalah... a. Curah hujan yang sangat tinggi b. Adanya selokan dilingkungan c. Adanya angin topan d. Semua jawaban benar 3. Dibawah ini yang merupakan faktor penyebab terjadinya tanah longsor adalah. a. Hujan dan angin b. Banyak pohon dan lereng yang terjal c. Hujan dan lereng yang terjal d. Erosi dan ledakan 4. Tidak boleh membangun pemukiman di lereng yang terjal adalah bentuk pencegahan bencana alam... a. Banjir b. Tanah longsor c. Angin d. Gunung berapi yang meletus 5. Tindakan yang di lakukan ketika hujan deras dan air semakin tinggi, adalah... a. Menyelamatkan barang berharga dan pergi ketempat tinggi b. Diam saja duduk dirumah c. Berenang saat hujan deras d. Berteriak dan tidak melakukan apa-apa 6. Bencana alam banjir dan tanah longsor terjadi karena adanya... 92

34 a. Manusia yang tidak bertanggung jawab menjaga alam b. Manusia yang bertanggung jawab menjaga alam c. Hewan yang berburu makanan. d. Manusia selalu menyayangi alam. 7. Dibawah ini yang merupakan upaya pencegahan banjir, kecuali... a. Membuang sampah pada tempatnya b. Membersihkan saluran air di sekitar rumah kita c. Mengadakan kerja bakti untuk membersihkan seluruh saluran air di desa kita d. Membuang sampah di sungai dan tidak membuat saluran air 8. Dibawah ini yang merupakan cara mencegah bencana tanah longsor adalah... a. Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat pemukiman. b. Tidak membuat terasiring pada pemukiman di tebing yang terjal c. Membangun rumah di tebing d. Mencetak sawah pada lereng permukiman. 9. Berikut ini dampak buruk yang terjadi akibat tanah longsor, adalah... a. Rumah warga rubuh b. Tanah tidak retak c. Meluapnya air laut d. Dijadikan tempat bermain 10. Penebangan pohon dihutan secara liar dapat mengakibatkan bencana alam... a. Banjir b. Gempa bumi c. Gunung meletus d. Tsunami V. Uraian Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Sebutkanlah cara mencegah bencana alam banjir yang terjadi di Indonesia! 2. Berikanlah saran cara mencegah bencana alam tanah longsor yang terjadi di Indonesia! 93

35 Kunci Jawaban Dan Format Penilaian Soal Evaluasi Kunci Jawaban I. Pilihan ganda 1. C 6. A 2. A 7. D 3. C 8. A 4. B 9. A 5. A 10. A II. Uraian 1. Cara mencegah banjir : Membuang sampah pada tempatnya Membersihkan saluran air di sekitar rumah kita Mengadakan kerja bakti untuk membersihkan seluruh saluran air di desa kita Menanam pohon-pohon untuk membantu menyerap air hujan Menyediakan lahan berupa tanah untuk penyerapan air di kala hujan, dengan kata lain tidak menembok seluruh lahan di sekitar rumah, sebagian lagi dibiarkan berupa tanah. Membuat sumur-sumur resapan untuk menampung air hujan. : 2. Cara mencegah tanah longsor : Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat pemukiman. Buatlah terasering (sengkedan), ada lereng yang terjal bila membangun permukiman. Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan. Jangan menebang pohon di lereng dan jangan membangun rumah di bawah tebing. Jangan mendirikan permukiman di tepi lereng yang terjal. Pembangunan rumah yang benar di lereng bukit. 94

36 Penilaian Soal Evaluasi : III. Pilihan ganda = 10 x 1 = 10 IV. Uraian = 2 x 5 = 10 Nilai = jumlah scor e yang diperoleh jumlah score seluruhnya 100 = x 100 = 100 Nilai KKM = 70 95

37 Lampiran 4 96

38 97

39 98

40 99

41 100

42 101

43 102

44 103

45 104

46 105

47 Lampiran 5 HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN KUTOWINANGUN 10 SALATIGA PRA SIKLUS NO NAMA SISWA NILAI TUNTAS TIDAK TUNTAS 1 DA 82 2 EN 82 3 NS 66 4 NB 55 5 AD 69 6 AO 66 7 CD 76 8 DA 76 9 DA DN AS DM EN DP AP 60 Jumlah Rata-rata 70,6 106

48 HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN KUTOWINANGUN 10 SALATIGA SIKLUS I NO NAMA TIDAK NILAI TUNTAS SISWA TUNTAS 1 DA 83 2 EN 90 3 NS 73 4 NB 85 5 AD 83 6 AO 73 7 CD 83 8 DA 68 9 DA DN AS DM EN DP AP 73 Jumlah Rata-rata 77,8 107

49 HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN KUTOWINANGUN 10 SALATIGA SIKLUS II NO NAMA SISWA NILAI TUNTAS TIDAK TUNTAS 1 DA 86 2 EN 96 3 NS 86 4 NB 80 5 AD 93 6 AO 93 7 CD 78 8 DA 86 9 DA DN AS DM EN DP AP 78 Jumlah Rata-rata 87,27 108

50 Lampiran 6 109

51 Lampiran 7 110

52 Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian 1. Peneliti sebagai guru melakukan kegiatan apresepsi, mengorientasikan siswa pada suatu masalah tentang materi peristiwa alam. 2. Mengorganisasi siswa untuk belajar, yaitu dalam membentuk kelompok, menentukan topik permasalahan yang di dapat oleh setiap kelompok. 111

53 3. Secara berkelompok, maupun individu siswa melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan informasi melalui pengetahuan yang diketahui atau laporan surat kabar seperti koran, LKS, dan buku paket. 4. Secara berkelompok, siswa mengembangkan dan menyajikan informasi yang telah diperoleh dalam bentuk laporan. Kemudian dipresentasikan ke depan kelas. 112

54 5. Siswa menganalisis dan mengevaluasi hasil presentasi dengan bertanya jawab mengenai hasil laporan. 6. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. 7. Guru kelas V sebagai observer 113

55 Lampiran 9 Hasil Belajar IPA Kelas V Siklus I 114

56 115

57 Lampiran 10 Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Pada Siklus II 116

58 117

59 Lampiran 11 Lembar Pengamatan Penyusunan Laporan Siklus I INDIKATOR KELOMPOK A B C D skor skor skor skor Sistematika penulisan laporan Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber ( mencantumkan lebih dari satu sumber) Kelengkapan isi laporan. Kejelasan dan keruntutan penulisan laporan. Kebenaran konsep yang dipaparkan. Ketepatan pemilihan kosakata dalam menyusun laporan Total Skor Lembar Pengamatan Penyusunan Laporan Siklus II INDIKATOR KELOMPOK A B C D skor skor skor skor Sistematika penulisan laporan Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber ( mencantumkan lebih dari satu sumber) Kelengkapan isi laporan. Kejelasan dan keruntutan penulisan laporan. Kebenaran konsep yang dipaparkan. Ketepatan pemilihan kosakata dalam menyusun laporan Total Skor

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. Tipe-Tipe Tanah Longsor 1. Longsoran Translasi Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. 2. Longsoran Rotasi Longsoran

Lebih terperinci

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa AY 12 TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa tanah ke tempat yang relatif lebih rendah. Longsoran

Lebih terperinci

Berilah tanda silang (X) huruf a, b,c, atau d pada jawaban yang paling tepat!

Berilah tanda silang (X) huruf a, b,c, atau d pada jawaban yang paling tepat! 53 Lampiran 1 Soal Uji Valid SOAL UJI VALIDITAS 54 Berilah tanda silang (X) huruf a, b,c, atau d pada jawaban yang paling tepat! 1. Pengikisan tanah oleh aliran air disebut... a. Abrasi b. Reboisasi c.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara

Lebih terperinci

1. Kebakaran. 2. Kekeringan

1. Kebakaran. 2. Kekeringan 1. Kebakaran Salah satunya kebakaran hutan adalah bentuk kebakaran yang tidak dapat terkendali dan seringkali terjadi di daerah hutan belantara. Penyebab umum hal ini seperti petir, kecerobohan manusia,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2014 KEMENPERA. Bencana Alam. Mitigasi. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

Lampiran 1 95

Lampiran 1 95 LAMPIRAN 94 Lampiran 1 95 96 97 98 Lampiran 2 99 100 101 102 103 Lampiran 3 Kisi-kisi Soal Uji Coba Sekolah : SD Negeri Kebondowo 01 Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : 5/II Bentuk Soal/Jml : Pilihan

Lebih terperinci

RANCANGAN PTK. a. Siswa dapat menguasai materi pelajaran secara bersama-sama. Dalam diskusi terjadi interaksi antara siswa, saling tukar menukar

RANCANGAN PTK. a. Siswa dapat menguasai materi pelajaran secara bersama-sama. Dalam diskusi terjadi interaksi antara siswa, saling tukar menukar F2 RANCANGAN PTK A. Teori yang mendukung Menurut Sanjaya, Sumantri dan Permana dalam Abimanyu,dkk. (2009:6-18) menyatakan bahwa metode diskusi diartikan sebagai siasat untuk menyampaikan bahan pelajaran

Lebih terperinci

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak Geografi Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan

Lebih terperinci

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR Cetakan ke-1, 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang IAARD Press, 2012 Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. letusan dan leleran ( Eko Teguh Paripurno, 2008 ). Erupsi lelehan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. letusan dan leleran ( Eko Teguh Paripurno, 2008 ). Erupsi lelehan menghasilkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gunungapi Merapi merupakan gunung yang aktif, memiliki bentuk tipe stripe strato yang erupsinya telah mengalami perbedaan jenis erupsi, yaitu erupsi letusan dan leleran

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN LAMPIRAN 2 NILAI HASIL BELAJAR Daftar Nilai Pretest Kelas Kontrol (IVA) SD Negeri 1Ngadirejo No Nilai Pretest 1 80 2 75 3 75 4 85 5 80 6 70 7 65 8 80 9 75 10 80

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SDN CIBEUNYING : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) : IV (Empat) / 2 (Dua) : 3 x 35 menit A. Standar

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2 1. Serangkaian peristiwa yang menyebabkan gangguan yang mendatangkan kerugian harta benda sampai

Lebih terperinci

Jenis Bahaya Geologi

Jenis Bahaya Geologi Jenis Bahaya Geologi Bahaya Geologi atau sering kita sebut bencana alam ada beberapa jenis diantaranya : Gempa Bumi Gempabumi adalah guncangan tiba-tiba yang terjadi akibat proses endogen pada kedalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali daerah yang,mengalami longsoran tanah yang tersebar di daerah-daerah pegunngan di Indonesia. Gerakan tanah atau biasa di sebut tanah longsor

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian 48 Lampiran 1. Surat Izin Penelitian 49 Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian 50 51 Lampiran 3. Soal Uji Validitas Siklus I Isilah titik titik ini dengan jawaban yang tepat dan benar! 1. Bentuk muka

Lebih terperinci

Definisi dan Jenis Bencana

Definisi dan Jenis Bencana Definisi dan Jenis Bencana Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut: Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa

Lebih terperinci

LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA

LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA LAMPIRAN 99 LAMPIRAN SURAT 100 LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA 101 102 103 LAMPIRAN SURAT VALIDASI PAKAR 104 105 106 107 108 109 110 LAMPIRAN SURAT SD PANGUDI LUHUR AMBARAWA 111 112

Lebih terperinci

SURAT KETERANGAN Nomor :421.2/ 220 / 2012

SURAT KETERANGAN Nomor :421.2/ 220 / 2012 1 PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA UPTD KECAMATAN BATANG SD NEGERI PROYONANGGAN 08 Alamat : Jalan Kramat No. 23 Batang SURAT KETERANGAN Nomor :421.2/ 220 / 2012 Yang bertanda

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 97 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SDN CIBEUNYING : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) : IV (Empat) / 2 (Dua) : 3 x 35 menit A. Standar

Lebih terperinci

TUGAS MITIGASI BENCANA LETUSAN GUNUNG API. Virgian Rahmanda

TUGAS MITIGASI BENCANA LETUSAN GUNUNG API. Virgian Rahmanda TUGAS MITIGASI BENCANA LETUSAN GUNUNG API Virgian Rahmanda 1215051054 A. Pengertian Letusan Gunung Api Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong

Lebih terperinci

Beda antara lava dan lahar

Beda antara lava dan lahar lahar panas arti : endapan bahan lepas (pasir, kerikil, bongkah batu, dsb) di sekitar lubang kepundan gunung api yg bercampur air panas dr dl kawah (yg keluar ketika gunung meletus); LAHAR kata ini berasal

Lebih terperinci

BENCANA KEBUMIAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 11/30/2016 PSD131-BA-TM12-PGSD_UEU

BENCANA KEBUMIAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 11/30/2016 PSD131-BA-TM12-PGSD_UEU BENCANA KEBUMIAN HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2016 11/30/2016 PSD131-BA-TM12-PGSD_UEU-2016 1 PETA KONSEP 11/30/2016 PSD131-BA-TM12-PGSD_UEU-2016 2

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir. 2. Memahami gelombang pasang.

Lebih terperinci

Definisi dan Jenis Bencana

Definisi dan Jenis Bencana Definisi dan Jenis Bencana Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut: Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelongsoran Tanah Kelongsoran tanah merupakan salah satu yang paling sering terjadi pada bidang geoteknik akibat meningkatnya tegangan geser suatu massa tanah atau menurunnya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) 66 67 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SD Negeri Todanan 01 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : IVb/2 Materi Pokok : Perubahan Lingkungan waktu : 4 x 35 menit

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI SEMESTER I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling tepat!

UJI KOMPETENSI SEMESTER I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling tepat! UJI KOMPETENSI SEMESTER I Latihan 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling tepat! 1. Bencana alam yang banyak disebabkan oleh perbuatan manusia yang tidak bertanggung

Lebih terperinci

LEMBAR PENGAMATAN PEMBELAJARAN GURU (Pra Siklus)

LEMBAR PENGAMATAN PEMBELAJARAN GURU (Pra Siklus) LEMBAR PENGAMATAN PEMBELAJARAN GURU (Pra Siklus) Mata Pelajaran : IPA Kelas/ Semester : V/ 2 Pelaksanaan : 1 Maret 2012 No Perilaku Guru yang Diobservasi 1 1) Kegiatan awal a. Guru membuka pelajaran dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Surat Izin Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian SD Negeri 2 Pangkalan

Lampiran 1 Surat Izin Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian SD Negeri 2 Pangkalan LAMPIRAN 80 Lampiran 1 Surat Izin Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian SD Negeri 2 Pangkalan 81 Surat Izin Penelitian SD Negeri 1 Mojoagung 82 Surat Izin Penelitian SD Negeri 1 Putatnganten

Lebih terperinci

BANJIR (PENGERTIAN PENYEBAB, DAMPAK DAN USAHA PENANGGULANGANNYA)

BANJIR (PENGERTIAN PENYEBAB, DAMPAK DAN USAHA PENANGGULANGANNYA) BANJIR (PENGERTIAN PENYEBAB, DAMPAK DAN USAHA PENANGGULANGANNYA) Delapan kecamatan di Kota Cilegon dilanda banjir, Rabu (25/4). Banjir kali ini merupakan yang terparah karena merata di seluruh kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang termasuk rawan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran : SMP N 2 Ngemplak : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 Jumlah Pertemuan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : 1 X Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gunung Merapi merupakan gunung api tipe strato, dengan ketinggian 2.980 meter dari permukaan laut. Secara geografis terletak pada posisi 7 32 31 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN 65 66 Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian 67 68 Lampiran 2 Surat Ijin Validitas 69 70 Lampiran 3 Surat Ijin Observasi 71 72 Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian 73 74 Lampiran 5 Surat Keterangan

Lebih terperinci

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA 1 OLEH : Kelompok V Muslim Rozaki (A 231 10 034) Melsian (A 231 10 090) Ni Luh Ari Yani (A 231 10 112) Rinanda Mutiaratih (A 231 11 006) Ismi Fisahri Ramadhani (A 231

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak diantara 6 LU - 11 LS

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak diantara 6 LU - 11 LS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dan memiliki kurang lebih 17.504 buah pulau, 9.634 pulau belum diberi nama dan 6.000 pulau tidak berpenghuni

Lebih terperinci

Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia. a. Banjir dan Kekeringan

Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia. a. Banjir dan Kekeringan Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia a. Banjir dan Kekeringan Bencana yang sering melanda negara kita adalah banjir dan tanah longsor pada musim hujan serta kekeringan pada musim kemarau. Banjir merupakan

Lebih terperinci

1. Berdasarkan warnanya, tingkat kesuburan tanah dapat diketahui ketika warnanya. a. lebih hitam b. lebih terang c. abu-abu d.

1. Berdasarkan warnanya, tingkat kesuburan tanah dapat diketahui ketika warnanya. a. lebih hitam b. lebih terang c. abu-abu d. Lampiran 1 SOAL UJI VALIDITAS PRETES DAN POSTES MATERI : Proses Pembentukan Tanah Sekolah : SD N Salatiga 02 Waktu : 40 menit Nama : Kelas : No : I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d didepan

Lebih terperinci

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan 1. Proses Alam Endogen Hamparan dataran yang luas, deretan pegunungan yang menjulang tinggi, lembah-lembah dimana sungai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana sosial

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana sosial BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Menurut undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,

Lebih terperinci

Lampiran 17. Materi Essensial Daur Air

Lampiran 17. Materi Essensial Daur Air 142 Lampiran 17 Materi Essensial Daur Air A. Kegunaan Air bagi Manusia Air yang kita gunakan sehari-hari berasal dari sumber air di antaranya adalah sumur tradisional, sumur pompa, dan air PAM yang merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN.5 2. MENGENAL LEBIH DEKAT MENGENAI BENCANA.8 5W 1H BENCANA.10 MENGENAL POTENSI BENCANA INDONESIA.39 KLASIFIKASI BENCANA.

DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN.5 2. MENGENAL LEBIH DEKAT MENGENAI BENCANA.8 5W 1H BENCANA.10 MENGENAL POTENSI BENCANA INDONESIA.39 KLASIFIKASI BENCANA. DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN...5 2. MENGENAL LEBIH DEKAT MENGENAI BENCANA...8 5W 1H BENCANA...10 MENGENAL POTENSI BENCANA INDONESIA...11 SEJARAH BENCANA INDONESIA...14 LAYAKNYA AVATAR (BENCANA POTENSIAL INDONESIA)...18

Lebih terperinci

HIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir dan faktor penyebabnya. 2. Memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai Maluku (Wimpy S. Tjetjep, 1996: iv). Berdasarkan letak. astronomis, Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT -

BAB I PENDAHULUAN. sampai Maluku (Wimpy S. Tjetjep, 1996: iv). Berdasarkan letak. astronomis, Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT - 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai suatu negara kepulauan yang mempunyai banyak sekali gunungapi yang berderet sepanjang 7000 kilometer, mulai dari Sumatera, Jawa,

Lebih terperinci

BAB II JENIS-JENIS BENCANA

BAB II JENIS-JENIS BENCANA Kuliah ke 2 PERENCANAAN KOTA BERBASIS MITIGASI BENCANA TPL 410-2 SKS DR. Ir. Ken Martina K, MT. BAB II JENIS-JENIS BENCANA Dalam disaster management disebutkan bahwa pada dasarnya bencana terdiri atas

Lebih terperinci

76

76 75 76 77 78 79 80 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SDN Ngajaran 03 Kelas/Semeseter : V / II Mata Pelajaran : IPA Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (3x pertemuan) Pelaksanaan :

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Lembar Observasi Guru Pertemuan 1 Siklus I Nama Sekolah : SD Negeri Salatiga 8 Kelas Mata Pelajaran : IV : IPA Pilihlah kolom yang sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran

Lebih terperinci

Lampiran 1 Surat Izin Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian SD Negeri Koripan 04

Lampiran 1 Surat Izin Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian SD Negeri Koripan 04 LAMPIRAN 76 Lampiran 1 Surat Izin Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian SD Negeri Koripan 04 77 Surat Izin Penelitian SD Negeri Koripan 04 78 Surat Izin Penelitian SD Negeri Koripan 01 79

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 78 LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN 79 80 81 82 83 84 85 LAMPIRAN 2 INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR IPA SEBELUM VALIDASI MATERI PERISTIWA ALAM 86 TES FORMATIF TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Mata Pelajaran

Lebih terperinci

Faktor penyebab banjir oleh Sutopo (1999) dalam Ramdan (2004) dibedakan menjadi persoalan banjir yang ditimbulkan oleh kondisi dan peristiwa alam

Faktor penyebab banjir oleh Sutopo (1999) dalam Ramdan (2004) dibedakan menjadi persoalan banjir yang ditimbulkan oleh kondisi dan peristiwa alam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana alam tampak semakin meningkat dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh proses alam maupun manusia itu sendiri. Kerugian langsung berupa korban jiwa, harta

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Izin dan Surat Keterangan Penelitian

LAMPIRAN 1. Surat Izin dan Surat Keterangan Penelitian 80 LAMPIRAN 1 Surat Izin dan Surat Keterangan Penelitian 81 82 83 84 85 LAMPIRAN 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 86 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dengan morfologi yang beragam, dari daratan sampai pegunungan serta lautan. Keragaman ini dipengaruhi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Izin Observasi dan Penelitian Skripsi

Lampiran 1 Izin Observasi dan Penelitian Skripsi LAMPIRAN 78 Lampiran 1 Izin Observasi dan Penelitian Skripsi 79 Lampiran 2 Izin uji Coba Instrumen 80 Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian 81 82 Lampiran 4 RPP Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Hasil Belajar Pada Materi Peristiwa Alam 2.1.I Pengertian Hasil Belajar Menurut sudjana (Darise, 2007: 6), hasil belajar adalah kemampuankemampuan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7 1. Usaha mengurangi resiko bencana, baik pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas, yang dapat dilakukan oleh guru atau pengajar sebagai pengelola program pendidikan.

Lebih terperinci

Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan...

Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan... Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2 Pokok Permasalahan... 2 1.3 Lingkup Pembahasan... 3 1.4 Maksud Dan Tujuan... 3 1.5 Lokasi... 4 1.6 Sistematika Penulisan... 4 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I BENTUK MUKA BUMI

BAB I BENTUK MUKA BUMI BAB I BENTUK MUKA BUMI Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu mendeskripsikan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi. 2. Peserta didik mempu mendeskripsikan gejala diastropisme

Lebih terperinci

PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013

PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013 PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013 Apakah Erosi Tanah? Erosi tanah adalah proses geologis dimana partikel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng. Indonesia juga merupakan negara yang kaya akan hasil alam.

BAB I PENDAHULUAN. utama dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng. Indonesia juga merupakan negara yang kaya akan hasil alam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berada pada pertemuan tiga lempeng utama dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng pasifik. Pertemuan tiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau utama dan ribuan pulau kecil disekelilingnya. Dengan 17.508 pulau, Indonesia menjadi negara

Lebih terperinci

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH Proses Pembentukan Tanah. Tanah merupakan lapisan paling atas pada permukaan bumi. Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan tanah untuk tempat hidup. Tumbuh-tumbuhan tidak

Lebih terperinci

ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4. I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar!

ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4. I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar! ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4 I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar! 1. Perhatikan gambar di bawah ini! Gaya yang dilakukan pada lomba seperti pada gambar di atas

Lebih terperinci

PENYEBAB BANJIR : 1. CURAH HUJAN TINGGI : 2. BUANG SAMH SEMBARANGAN 3. SELOKAN,SUNGAI ALIRAN AIR TERBENDUNG SAMPAH 4. RESAPAN AIR KE TANAH BERKURANG

PENYEBAB BANJIR : 1. CURAH HUJAN TINGGI : 2. BUANG SAMH SEMBARANGAN 3. SELOKAN,SUNGAI ALIRAN AIR TERBENDUNG SAMPAH 4. RESAPAN AIR KE TANAH BERKURANG PENYEBAB BANJIR : 1. CURAH HUJAN TINGGI : 2. BUANG SAMH SEMBARANGAN 3. SELOKAN,SUNGAI ALIRAN AIR TERBENDUNG SAMPAH 4. RESAPAN AIR KE TANAH BERKURANG 3 4 5 Rumah kebanjiran di secang Agusts 2016 PENCEGAHAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Sekolah : SMP Muhammadiyah 2 Depok Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas /Semester : VII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, pasal 6 ayat (1), disebutkan bahwa Penataan Ruang di selenggarakan dengan memperhatikan kondisi fisik wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bencana banjir dan longsor (Fadli, 2009). Indonesia yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bencana banjir dan longsor (Fadli, 2009). Indonesia yang berada di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Potensi longsor di Indonesia sejak tahun 1998 hingga pertengahan 2008, tercatat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bencana geologi merupakan bencana yang terjadi secara alamiah akibat

BAB I PENDAHULUAN. Bencana geologi merupakan bencana yang terjadi secara alamiah akibat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bencana geologi merupakan bencana yang terjadi secara alamiah akibat proses geologi yang siklus kejadiannya mulai dari sekala beberapa tahun hingga beberapa

Lebih terperinci

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi Seisme/ Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi Berdasarkan peta diatas maka gempa bumi tektonik di Indonesia diakibatkan oleh pergeseran tiga lempeng besar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan berada di jalur cincin api (ring of fire). Indonesia berada di kawasan dengan

I. PENDAHULUAN. dan berada di jalur cincin api (ring of fire). Indonesia berada di kawasan dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kawasan kepulauan Indonesia merupakan daerah pertemuan lempeng bumi dan berada di jalur cincin api (ring of fire). Indonesia berada di kawasan dengan curah hujan yang relatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 4 Surakarta dengan alamat Jalan Ahmad Yani. Tempurejo RT.05 RW.II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari,

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 4 Surakarta dengan alamat Jalan Ahmad Yani. Tempurejo RT.05 RW.II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Sekolah yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMP Muhammadiyah 4 Surakarta dengan alamat Jalan Ahmad Yani Tempurejo RT.05

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Penelitian dan Uji Instrumen

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Penelitian dan Uji Instrumen LAMPIRAN 102 103 LAMPIRAN 1 Surat Ijin Penelitian dan Uji Instrumen Surat Ijin Penelitam 104 Surat Ijin Uji Instrumen 105 106 107 108 LAMPIRAN 2 Uji Instrumen Soal 109 Uji instrumen soal pretest. Jawablah

Lebih terperinci

Seminar Nasional Ke III Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Seminar Nasional Ke III Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Studi Kebencanaan Geologi dan Kawasan Geowisata Desa Siki, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur Mohammad Gunadhi Rahmadi 1, Adventino 2 dan Djohan Rizal Prasetya 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Geologi, Universitas

Lebih terperinci

Rumah Tahan Gempabumi Tradisional Kenali

Rumah Tahan Gempabumi Tradisional Kenali Rumah Tahan Gempabumi Tradisional Kenali Kearifan lokal masyarakat Lampung Barat terhadap bencana khususnya gempabumi yang sering melanda wilayah ini sudah banyak ditinggalkan. Kearifan lokal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di Indonesia banyak sekali terdapat gunung berapi, baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif. Gunung berapi teraktif di Indonesia sekarang ini adalah Gunung

Lebih terperinci

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PENGERTIAN TANAH Pedosfer berasal dari bahasa latin yaitu pedos = tanah, dan sphera = lapisan. Pedosfer yaitu lapisan kulit bumi yang tipis yang letaknya

Lebih terperinci

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK Nama Kelompok : IN AM AZIZUR ROMADHON (1514031021) MUHAMAD FAISAL (1514031013) I NENGAH SUMANA (1514031017) I PUTU MARTHA UTAMA (1514031014) Jurusan

Lebih terperinci

2015 DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG

2015 DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banjir adalah salah satu bencana yang cukup populer di Indonesia pada musim hujan karena beberapa wilayah di Indonesia sering mengalami bencana banjir. Dibanding dengan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5 1. Perhatikan peristiwa alam berikut ini! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5 1. Pergantian musim. 2. Perubahan lama waktu siang dan malam.kutub bumi 3. Terjadinya pembelokan

Lebih terperinci

1. SIAGA GEMPA BUMI A. Tanda-tanda terjadinya gempa: B. Saat terjadi gempa, bila berada di dalam bangunan : C. Bila berada di luar bangunan

1. SIAGA GEMPA BUMI A. Tanda-tanda terjadinya gempa: B. Saat terjadi gempa, bila berada di dalam bangunan : C. Bila berada di luar bangunan 1. SIAGA GEMPA BUMI Gempa Bumi adalah getaran di tanah yang disebabkan oleh pergerakan permukaan bumi. Episentrum adalah titik di permukaan bumi, tepat ditas pusat gempa. Hiposentrum berada jauh dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanah longsor adalah suatu produk dari proses gangguan keseimbangan yang menyebabkan bergeraknya massa tanah dan batuan dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2000 sampai saat ini, sejumlah bencana di suatu daerah terjadi disebabkan oleh cuaca ekstrim. Cuaca ekstrim di sejumlah daerah terjadi karena suhu permukaan

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Darsiharjo, M.S.

Oleh: Dr. Darsiharjo, M.S. Oleh: Dr. Darsiharjo, M.S. SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN DAN PENYADARAN MASYARAKAT TERHADAP BAHAYA BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI TANGGAL 20 APRIL 2005 G e o g r a f i KAJIAN GEOGRAFI Fenomena

Lebih terperinci

BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VI SEMESTER 2 CARA- CARA PENANGGULANGAN BENCANA ALAM A. CARA- CARA MENGHADAPI BENCANA ALAM 1. Menghadapi Peristiwa Gempa Bumi Berikut adalah upaya yang dapat dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam yang kompleks sehingga menjadikan Provinsi Lampung sebagai salah satu daerah berpotensi tinggi

Lebih terperinci

Sosialisasi Kebumian dan Kebencanaan

Sosialisasi Kebumian dan Kebencanaan Sosialisasi Kebumian dan Kebencanaan Daerah Lampung Barat termasuk di dalamnya mempunyai tingkat kerawanan terhadap gempa bumi yang tinggi. Hal ini disebabkan kota Liwa terletak pada zona patahan besar

Lebih terperinci

Bencana Benc Longsor AY 11

Bencana Benc Longsor AY 11 Bencana Longsor AY 11 Definisi TANAH LONGSOR; merupakan salah lh satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lerengyang menyebabkanbergeraknya massa tanah ke tempat yang relatif

Lebih terperinci

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP SIKLUS I. : Perubahan Lingkungan Fisik. : 6 x 35 Menit (3 kali pertemuan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP SIKLUS I. : Perubahan Lingkungan Fisik. : 6 x 35 Menit (3 kali pertemuan Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP SIKLUS I Nama sekolah : SD Negeri Ngajaran 03 Mata pelajaran Materi pokok Kelas/semester Alokasi waktu : Ilmu Pengetahuan Alam : Perubahan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Nilai Ujian Akhir Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012 Siswa Kelompok Kontrol

Lampiran 1. Daftar Nilai Ujian Akhir Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012 Siswa Kelompok Kontrol Lampiran 1. Daftar Nilai Ujian Akhir Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012 Siswa Kelompok Kontrol No. Nama Nilai Keterangan 1 A M 91-2 A A 64 Remidi 3 A F A 88-4 A C 77-5 A E P 69-6 B W 52 Remidi 7 C

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya air bersifat dinamis dalam kualitas dan kuantitas, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya air bersifat dinamis dalam kualitas dan kuantitas, serta dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Selain sebagai air minum, air juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan keperluan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Izin

Lampiran 1. Surat Izin Lampiran 1. Surat Izin 69 70 71 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan ke

Lebih terperinci

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd PENCEMARAN LINGKUNGAN Purwanti Widhy H, M.Pd Pengertian pencemaran lingkungan Proses terjadinya pencemaran lingkungan Jenis-jenis pencemaran lingkungan PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Berdasarkan UU Pokok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kradenan 02 yang terletak di kelurahan Kradenan, kecamatan Kaliwungu, kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia yang merupakan daerah katulistiwa mempunyai letak geografis pada 8 0 LU dan 11 0 LS, dimana hanya mempunyai dua musim saja yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar GeografiLatihan Soal Objek studi geografi. Objek formal. Objek material.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar GeografiLatihan Soal Objek studi geografi. Objek formal. Objek material. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar GeografiLatihan Soal Objek studi geografi 1. Cara pandang atau metode untuk memecahkan permasalahan dalam persepsi geografi dapat digunakan pendekatan

Lebih terperinci

PENGENALAN. Irman Sonjaya, SE

PENGENALAN. Irman Sonjaya, SE PENGENALAN Irman Sonjaya, SE PENGERTIAN Gempa bumi adalah suatu gangguan dalam bumi jauh di bawah permukaan yang dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda di permukaan. Gempa bumi datangnya sekonyong-konyong

Lebih terperinci

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian hidrosfer dan siklus hidrologi.

Lebih terperinci