METODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.
|
|
- Yenny Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENENTUAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN PELAKSANA PROYEK Chintya Ayu Puspaningtyas, Alvida Mustika Rukmi, dan Subchan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Abstrak Dengan semakin bertumbuhnya ekonomi, sarana dan prasarana publik harus mampu mendukung aktifitas perekonomian masyarakat. Pembangunan jalan merupakan salah satu faktor yang mampu memperlancar roda perekonomian. Dalam pelaksanaanya pelelangan diperlukan untuk menentukan pelaksana proyek yang dapat melaksanakan pembangunan. Tugas Akhir ini membahas permasalahan penentuan pelaksana proyek dengan menggunakan metode Multi Criteria Decision Making (MCDM). Metode Analytic Network Process dan Analytical Hierarchy Process diterapkan untuk memilih pemenang proyek dan membandingkan metode yang terbaik. Berdasar pada hubungan ketergantungan antar kriteria dan alternatif diperoleh metode terbaik adalah Analytic Network Process. Selanjutnya metode Zero One Goal Programming digunakan untuk optimasi penentuan pemenang pelaksana proyek dan diperoleh pemenang pelaksana proyeknya adalah PT.A Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming. I I. PENDAHULUAN ndonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Dengan semakin bertumbuhnya ekonomi, sarana dan prasarana publik harus mampu mendukung aktifitas perekonomian masyarakat. Pembangunan jalan merupakan salah satu faktor yang mampu memperlancar roda perekonomian. Dalam pelaksanaannya pelelangan diperlukan untuk menentukan pelaksana proyek yang dapat melaksanakan pembangunan. Multi Criteria Desion Making adalah suatu teknik pengambilan keputusan yang kompleks karena adanya banyak faktor yang mempengaruhi [7]. Pada metode Analytic Network Process mempertimbangkan adanya hubungan antar kriteria. Sedangkan, pada penelitian yang dilakukan oleh Olivia, C.M, (2013) [3] dalam pengambilan keputusannya menggunakan metode Analytical Hierarchy Process dimana kriteria yang digunakan tidak saling berhubungan satu sama lain. Dalam Tugas Akhir ini akan dilakukan perankingan alternatif dengan menggunakan metode Multi Criteria Decision Making (MCDM) yaitu metode Analytic Network Process dan Analytical Hierarchy Process pada pemilihan pemenang proyek. Penelitian ini nantinya dapat memberi informasi tentang kelebihan maupun kekurangan masing-masing metode dan mampu memberikan deskripsi perbedaan antara masing-masing metode sehingga mampu memberikan alternatif pilihan metode yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. II. METODE PENELITIAN A. Studi Pendahuluan. Studi pendahuluan bertujuan untuk mendapatkan dan menentukan tujuan dan permasalahan dalam tugas akhir. Dari permasalahan dan tujuan yang telah dirumuskan selanjutnya dilakukan studi litelatur dan studi lapangan. B. Pengumpulan data Data yang digunakan yaitu kriteria dan alternatif pelaksanaan proyek y a n g m e r u p a k a n d a t a s e k u n d e r dan data primer hasil form penilaian antat kriteria dengan alternatif pelaksana proyek. C. Pengolahan data dengan metode AHP dan ANP Pada tahap ini hasil rekap dari form penilaian yang berupa matriks perbandingan diolah menggunakan metode AHP dan ANP untuk menentukan bobot kriteria dan bobot masing-masing alternatif terhadap masingmasing kriteria serta untuk mengukur konsistensi dari setiap penilaian. D. Pengolahan data dengan metode Zero one Goal programming. Pada tahap ini bobot yang merupakan hasil dari proses perhitungan dengan metode AHP dan ANP dioptimasi dengan metode Zero one Goal programming. Untuk perhitungan menggunakan software LINDO. E. Analisis Hasil dan Kesimpulan. Analisis hasil dan kesimpulan dilakukan untuk membahas hasil keluaran (output) berdasarkan hasil perhitungan dan analisa metode AHP, ANP keputusan dan Zero- tersebut [7]. Penel One Goal Programming.
2 2 III. DATA PENELITIAN Penelitian ini menggunakan dua macam data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari pengisian kuisioner oleh expert. Data kuantitaif digunakan pada kriteria nilai penawaran dan harga satuan timpang. Kemudian, data alternatif yang digunakan pada tugas akhir ini ada sebanyak 5 perusahaan yaitu PTA, PTB, PTC, PTD, dan PTE. Tabel 1. yang digunakan dalam proses evaluasi pemilihan pelaksana proyek No. Keterangan 1 Surat Penawaran Surat penawaran harus disesuaikan dengan ketentuan dan paket proyek yang ditawar. 2 Jaminan Penawaran Jaminan yang digunakan untuk proses penawaran hingga proyek selesai dilaksanakan. 3 Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan proyek yang digunakan olek calon pelaksana proyek. 4 Jadwal Waktu Pelaksanaan Jadwal waktu pelaksana proyek yang digunakan harus sesuai target yang ditetapkan oleh pihak DPU 5 Jenis Peralatan Kapasitas, jumlah, bukti milik, dan jenis peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan proyek. 6 Spesifikasi Teknik Spesifikasi pekerjaan calon pelaksana proyek. 7 Daftar Personil Inti Spesifikasi pendidikan, pengalaman kerja, dan jumlah personil inti yang dimiliki oleh calon pelaksana proyek 8 Nilai Penawaran Nilai penawaran yang diajukan oleh calon pelaksana proyek. 9 Harga Satuan Timpang Harga timpang (tidak sesuai dengan Harga Perkiraan Sendiri/HPS) dari masing- masing satuan barang. 10 Preferensi Harga Bukti referensi harga untuk tiaptiap harga satuan timpang. Sumber : DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Tabel 2. Data kuantitatif calon pelaksana proyek. No. Nama Jumlah 1 Nilai Penawaran PT.A Rp ,00 PT.B Rp ,00 PT.C Rp ,00 PT.D Rp ,00 PT.E Rp ,00 2 Harga Satuan PT.A 1 Timpang PT.B 3 PT.C 5 PT.D 2 PT.E 4 Sumber : DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur IV. MULTI CRITERIA DECISION MAKING A. Analytical Hierarchy Process Metode Analytical Hierarchy Process yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Metode Analytical Hierarchy Process merupakan model pengambilan keputusan yang menguraikan masalah multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hierarki. Dengan hierarki, permasalahan akan lebih terstruktur dan sistematis[10]. Tahapan penyelesaian pada metode Analytical Hierarchy Process adalah : 1. Menyusun Hierarki Dalam struktur hierarki terdapat 3 level yaitu level satu adalah tujuan yang ingin dicapai yaitu memilih pemenang proyek. Level dua merupakan kriteria-kriteria yang digunakan dalam. Sedangkan level tiga berisi alternatif-alternatif pemenang proyek yaitu PT.A, PT.B, PT.C, PT.D dan PT.E. 2. Pembobotan. a. Perhitungan bobot antar kriteria. Tahap ini akan melakukan penghitungan bobot dari masing-masing kriteria, untuk mengetahui tingkat kepentingan masing-masing kriteria[4]. Matriks A dibentuk dari nilai-nilai dari tabel perbandingan yang ditunjukkan oleh tabel 3. Tabel 3. Skala Perbandingan Berpasangan[1] Nilai Definisi Keterangan 1 Sama penting Kedua elemen sama pentingnya. 3 Sedikit lebih penting Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya. 5 Lebih penting Elemen yang satu lebih penting daripada elemen yang lainnya. 7 Sangat lebih Satu elemen sangat lebih penting penting daripada elemen lainnya. 9 Mutlak lebih Satu elemen mutlak lebih penting penting 2,4,6,8 Kompromi antara dua nilai daripada elemen lainnya. Adanya kompromi penilaian secara numerik karena tidak ada istilah yang benar-benar sesuai untuk menggambarkan keadaan sesungguhnya. Kebalikan Nilai kebalikan Untuk satu nilai perbandingan elemen a dengan elemen b, maka elemen b mempunyai nilai yaitu kebalikan dari nilai elemen a apabila dibandingkan dengan elemen a. Kemudian, Perhitungan bobot dari masing-masing kriteria dilakukan dengan membuat matriks normalisasi dari matriks A yaitu matriks W, dan rata-rata tiap baris matriks W yaitu matriks AR. Representasi dari matriks AR ditunjukkan oleh tabel 4. Tabel 4. masing-masing kriteria Surat Penawaran 0,039 Jaminan Penawaran 0,027 Metode Pelaksanaan 0,141 Jadwal Waktu Pelaksanaan 0,106 Jenis Peralatan 0,224 Spesifikasi Teknik 0,114 Daftar Personil Inti 0,051 Nilai Penawaran 0,024 Harga Satuan Timpang 0,167 Preferensi Harga 0,106 Konsistensi dilakukan untuk setiap perbandingan berpasangan lokal. Untuk menghitung konsistensi diperoleh dengan mencari eigenvalue maksimum
3 3 ( ), Consistency Indeks (CI) dan Consistency Ratio (CR). diperoleh dengan membentuk matriks B yang merupakan perkalian antara elemen dari tiap kolom matriks A dengan elemen dari tiap baris matriks AR. Selanjutnya tiap baris matriks dijumlahkan menghasilkan matriks C. Untuk mendapatkan nilai λ-maks dapat dihitung λ-maks = (1) Untuk mendapatkan nilai CI dan CR dengan IR sebesar 1.51 CI = (2) Keterangan : B : Matriks perkalian kolom matriks A dengan baris matriks R C : Matriks jumlah baris tiap baris matriks B IR : indeks random konsistensi CI CR IR : eigen value maksimum : Consistency Index : Consistency Ratio : Index Random b. Penghitungan bobot alternatif terhadap kriteria. Tahap berikutnya melakukan perhitungan bobot alternatif terhadap tiap kriteria. Kelima alternatif dibandingkan tingkat kepentingannya berdasarkan pemenuhan terhadap masing-masing kriteria. Hasil perhitungan bobot alternatif terhadap kriteria ditunjukkan pada tabel 5. Tabel 5. perbandingan alternatif terhadap kriteria Alternatif SP JP MP JWP JPer ST DPI NP HST PH PT.A (3) PT.B PT.C PT.D PT.E c. Penghitungan bobot akhir. Langkah pertama adalah mencari bobot akhir alternatif terhadap kriteria diperoleh dari operasi perkalian bobot masing-masing alternatif terhadap tiap kriteria dan bobot masing-masing kriteria. Hasil perhitungan bobot akhir AHP ditunjukkan pada Tabel 7. Tabel 6. akhir masing-masing alternatif Alternatif PT.A PT.B PT.C PT.D PT.E Tabel 7. Penghitungan bobot AHP SP 0,039 JP 0,027 MP 0,141 JWP 0,106 JPer 0,224 ST 0,114 Alternatif alternatif terhadap kriteria akhir PTA 0,081 0,003 PTB 0,114 0,004 PTC 0,255 0,01 PTD 0,249 0,01 PTE 0,301 0,012 PTA 0,186 0,005 PTB 0,301 0,008 PTC 0,339 0,009 PTD 0,13 0,004 PTE 0,044 0,001 PTA 0,091 0,013 PTB 0,305 0,043 PTC 0,451 0,064 PTD 0,074 0,01 PTE 0,08 0,011 PTA 0,139 0,015 PTB 0,214 0,023 PTC 0,193 0,02 PTD 0,164 0,017 PTE 0,289 0,031 PTA 0,094 0,021 PTB 0,203 0,045 PTC 0,203 0,045 PTD 0,288 0,065 PTE 0,213 0,048 PTA 0,053 0,006 PTB 0,472 0,054 PTC 0,276 0,031 PTD 0,089 0,01 PTE 0,11 0,013 DPI 0,051 PTA 0,268 0,014 PTB 0,263 0,013 PTC 0,356 0,018 PTD 0,059 0,003 PTE 0,053 0,003 NP 0,024 PTA 0,307 0,007 PTB 0,428 0,01 PTC 0,125 0,003 PTD 0,071 0,002 PTE 0,069 0,002 HST 0,167 PTA 0,115 0,019 PTB 0,261 0,044 PTC 0,349 0,058 PTD 0,195 0,033 PTE 0,08 0,013 PH 0,106 PTA 0,359 0,038 PTB 0,181 0,019 PTC 0,19 0,02 PTD 0,212 0,022 PTE 0,059 0,006
4 4 B. Analytic Network Process Metode Analytic Network Process memecah permasalahan yang kompleks menjadi unsur-unsur yang lebih mudah diselesaikan melalui penyusunan model jaringan. Pada metode ANP memungkinkan adanya hubungan umpan balik. Dengan itu semua alternatif bisa bergantung pada kriteria dan alternatif tersebut. Selain itu kriteria juga bisa tergantung pada alternatif maupun dengan kriteria-kriteria yang lain [2]. Bentuk hubungen masalah yang kompleks dapat dicari penyelesaiannya dengan ANP[8]. Dalam ANP terdapat 2 kontrol yaitu kontrol herarki yang menunjukkan keterkaitan kriteria dan alternatifnya sedangkan kontrol l a i n n y a a d a l a h k o n t r o l keterkaitan yang menunjukkan adanya saling keterkaitan antar kriteria [6]. Kekurangan pada metode ini terdapat pada responden. Sehingga diperlukan responden yang benar-benar pakar[5]. a. Membentuk model Jaringan Dalam struktur hierarki terdapat 3 level yaitu level satu adalah tujuan yang ingin dicapai yaitu memilih pemenang proyek. Level dua merupakan kriteria-kriteria yang digunakan dalam. Sedangkan level tiga berisi alternatif-alternatif pemenang proyek yaitu PT.A, PT.B, PT.C, PT.D dan PT.E. b. Penentuan prioritas Perbedaan yang paling menonjol antara metode AHP dan ANP adalah tahap penentuan prioritasnya. Pada ANP penentuaan hasil akhir berupa prioritas setiap alternatifnya, dengan melakukan pembobotan tingkat kepentingan dan tingkat ketergantungan antar elemen, baik kriteria maupun alternatif. Kemudian, bobot prioritas akhir setiap elemen dapat diperoleh. 1. Perhitungan perbandingan antar kriteria Tahap perhitungan perbandingan kriteria pada ANP sama dengan metode AHP. Dalam penilaian ini, diasumsikan bahwa tidak terdapat interdependensi atau hubungan ketergantungan di antara kriteria-kriteria tersebut. Representasi bobot perbandingan kriteria disajikan pada tabel Perhitungan perbandingan alternatif terhadap kriteria. Tahap ini diasumsikan bahwa tidak ada hubungan ketergantungan antar alternatif, masing-masing alternatif dibandingkan tingkat kepentingannya berdasarkan pemenuhannya terhadap masing-masing kriteria.kelima alternatif dibandingkan tingkat kepentingannya berdasarkan pemenuhan terhadap kriteria. Tabel 8. pemenuhan alternatif terhadap kriteria dengan asumsi tidak ada hubungan ketergantungan antar alternatif(w 2n ) PT.A PT.B PT.C PT.D PT.E Surat Penawaran Jaminan Penawaran Metode Pelaksanaan Jadwal Waktu Pelaksanaan Jenis Peralatan Spesifikasi Teknik Daftar Personil Inti Nilai Penawaran Harga Satuan Timpang Preferensi Harga Perbandingan ketergantungan antar kriteria Dalam tahap ini perbedaan antara AHP dan ANP sangat terlihat. Dalam AHP tidak memperhitungkan adanya pengaruh tiap kriteria terhadap kriteria lain. Dalam ANP ketergantungan tiap kriteria terhadap kriteria lain sangat dibutuhkan. Tabel 9. hubungan ketergantungan antar kriteria. SP JP MP JWP JPe ST DPI NP HST PH r SP JP MP JWP JPer ST DPI NP HST PH Perhitungan perbandingan ketergantungan antar alternatif terhadap kriteria. ketergantungan alternatif terhadap setiap kriteria didapatkan dari matriks normalisasi matriks perbandingan berpasangan. Tabel 10 menunjukkan bobot ketergantungan alternatif terhadap kriteria surat penawaran dan direpresentasikan oleh matriks w. 41 Dengan langkah yang sama didapatkan representasi matriks w4 n, n 1,2,..., 10 yang merupakan bobot ketergantungan alternatif terhadap kriteria ke-n.
5 5 Tabel 10. ketergantungan alternatif terhadap kriteria surat penawaran (CR=0.064 ) w 41 PT.A PT.B PT.C PT.D PT.E PT.A PT.B PT.C PT.D PT.E Perhitungan bobot akhir prioritas kepentingan antar kriteria yang diasumsikan tidak ada hubungan ketergantungan antar kriteria dikalikan bobot hubungan ketergantungan antar kriteria sehingga didapatkan bobot akhir masing-masing kriteria yang disajikan dalam Tabel 11. Prioritas masing-masing pelaksana proyek dengan pemenuhan terhadap kriteria-kriteria, didapatkan melalui representasi matriks W p yang merupakan hasil operasi perkalian matriks W 2 yang merupakan bobot kepentingan alternatif untuk masing-masing kriteria dengan asumsi tidak ada hubungan ketergantungan antar alternatif dan matriks W 4 yang merupakan bobot perbandingan ketergantungan antar alternatif untuk setiap kriteria.masing-masing elemen dari W p didapatkan melalui operasi perkalian setiap elemen matriks W 4 dan W 2. w w dengan n 1,2,3,..., 10. w pn 4n 2n W p1 = W 41 xw 21 = = x Tahap tersebut dilakukan hingga W p10 = W 410 xw 210 akhir alternatif merupakan hasil operasi perkalian matriks bobot pemenuhan kriteria oleh masing-masing alternatif (W p ) dan matriks bobot prioritas kriteria (W c ) yang menghasilkan matriks bobot akhir alternatif (W ANP ) W ANP W p W c = Tabel 12. akhir masing-masing alternatif Alternatif PT.A PT.B PT.C PT.D PT.E Tabel 13. Perbedaan konsep antara metode AHP dengan metode ANP [9] No. AHP ANP 1 Model struktur berupa Model struktur berupa hirarki. 2 Tidak terdapat sistem umpan balik pada elemen satu dengan yang lain. 3 Tidak terdapat dependensi antara elemen satu dengan yang lain. jaringan. Terdapat sistem umpan balik pada elemen satu dengan yang lain. Terdapat dependensi, baik dari dalam satu elemen maupun dari luar elemen. Setelah melakukan perhitungan terhadap metode AHP dan ANP diperoleh hasil bahwa bobot akhir dari kedua metode tersebut menunjukkan adanya perbedaan. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya pengaruh dari hubungan interdependensi, outerdependensi dan feedback. Pada data yang digunakan dalam penelitian ini hubungan ketergantungan antar kriteria dan alternatif mempunyai pengaruh yang besar pada perhitungan bobot akhirnya. Perbandingan antara bobot kriteria pada metode AHP dan bobot kriteria pada metode ANP terdapat beberapa perbedaan hasil. jenis peralatan yang memiliki bobot tertinggi pada metode AHP, menjadi tertinggi ke-2 pada metode ANP. Hal ini terjadi akibat adanya perhitungan bobot hubungan ketergantungan antar kriteria pada metode ANP yang dapat mempengaruhi bobot akhir kriteria karena pengaruh satu kriteria terhadap kriteria lain juga diperhitungkan. Semakin besar pengaruh suatu kriteria terhadap kriteria lain, maka semakin besar pula peluang kriteria tersebut untuk memiliki bobot kepentingan tinggi. Representasi dari matrik W ANP yang merupakan bobot masing-masing alternatif yaitu calon pelaksanan proyek disajikan dalam Tabel 11. Tabel 11. akhir masing-masing kriteria. Surat Penawaran Jaminan Penawaran Metode Pelaksanaan Jadwal Waktu Pelaksanaan Jenis Peralatan Spesifikasi Teknik Daftar Personil Inti Nilai Penawaran Harga Satuan Timpang Preferensi Harga C. Zero One Goal Programming Penelitian ini menggunakan fungsi tujuan untuk masing-masing variabel berasal dari hasil perhitungan AHP dan ANP. Adapun fungsi tujuannya adalah : Fungsi Objektif untuk AHP : min Z = Fungsi Kendala : Kendala surat penawaran Kendala nilai penawaran
6 6 Kendala harga satuan timpang Untuk jaminan penawaran, metode pelaksana, jadwal waktu pelaksanaan, jenis peralatan, spesifikasi teknik, daftar personil inti, preferensi harga fungsi kendalanya sama seperti fungsi kendala surat penawaran, nilai penawaran dan harga satuan timpang. Kendala pemilihan alternatif x x x x x Semua diselesaikan dengan bantuan software. Hasil dari software menunjukkan hasil bahwa alternatif terpilih adalah PT.A. Fungsi Objektif ANP : min Z = Fungsi Kendala : Kendala surat penawaran Kendala nilai penawaran Kendala harga satuan timpang Untuk jaminan penawaran, metode pelaksana, jadwal waktu pelaksanaan, jenis peralatan, spesifikasi teknik, daftar personil inti, preferensi harga fungsi kendalanya sama seperti fungsi kendala surat penawaran, nilai penawaran dan harga satuan timpang. Kendala pemilihan alternatif x 1 x2 x3 x4 x5 1 Keterangan : Z : fungsi tujuan d, : variabel deviasi ke-i, i=1,2,3,,15 x i d i j : alternatif ke-j, j=1,2,,5 Semua diselesaikan dengan bantuan software. Hasil dari software menunjukkan hasil bahwa alternatif terpilih adalah yaitu PT.A. dan alternatif pada data yang sangat berpengaruh terhadap prioritas kriteria dan alternatifnya. Hasil perhitungan prioritas alternatif pelaksana proyek dengan menggunakan ANP menunjukkan bahwa urutan ranking alternatifnya adalah PT.B memiliki bobot sebesar 0.288, PT.C memiliki bobot sebesar 0.256, PT.A memiliki bobot sebesar 0.175, PT.D memiliki bobot sebesar 0.174, dan PT.E memiliki bobot sebesar Dengan menggunakan metode ZOGP, hasil optimal untuk pelaksana proyek yaitu PT.A. DAFTAR PUSTAKA [1] Bayazit, O. (2006). Use of Analytic Network Process in Vendor Selection Decision.An International Journal Vol.13 No.5 hal [2] Buyukyazici, M., Sucu, M. (2002). The Analytic Hierarchy And Analytic Network Process. Hacettepe Journal of Mathematics and Statistics Volume 32 hal [3] Olivia, C.M. (2013). Penerapan Goal Programming menggunakan Hasil Analytical Hierarchy Process dan Principal Component Analysis dalam Pemilihan Pemenang Proyek Peningkatan Jalan.Surabaya: Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [4] Qurniawati, T.N. (2012). Pembobotan dan Optimasi untuk Pemilihan Distributor PT.MaanGhodaqoShiddiq Lestari. Surabaya: Jurusan MatematikaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [5] Q,B.Zulkanain. (2010). Pemilihan Penyediaan Teknologi Menggunakan Proses Jaringan Analitis (Studi Kasus Perusahaan Layanan IT).Surabaya: Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [6] Saaty,T.L Decision Making With Dependence and Feedback, The Analytic Network Process. RWS Publications: Pittsburgh. [7] Salamah,U. (2006). Implementasi Pendekatan ANP & ZOGP dalam Optimasi Pemilihan Material untuk Produksi Kapal Ikan Tradisional.Surabaya: Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember [8] Sulkhiyah, D.A. (2013). Aplikasi Metode Analytic Network Process dan Zero-one Goal Programming pada Pemilihan Pelaksana Proyek.Surabaya: Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [9] Sutanto, N.R. (2012). Pemilihan Pemasok dan Pengalokasian Order dengan menggunakan Metode Fuzzy- ANP dan Goal programming.surabaya: Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [10] Syaifullah. (2010). Pengenalan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process). VI. KESIMPULAN Berdasarkan keseluruhan hasil analisis dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil perbandingan antara metode AHP dan ANP menunjukkan adanya perbedaan. ANP adalah metode yang sesuai untuk data pada penelitian ini. Karena adanya tingkat ketergantungan antar kriteria
PENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN
PENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN Oleh : Manis Oktavia 1209 100 024 Dosen Pembimbing : Drs. I Gusti Ngurah Rai Usadha, M.Si Sidang Tugas Akhir - 2013
Lebih terperinciSPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)
SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company) Zakaria 1, Addy Suyatno 2, Heliza Rahmania Hatta 3 1 Lab Software Engineering, Program Studi
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT Multi-Attribute Decision Making (MADM) Permasalahan untuk pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik,
Lebih terperinciMETODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM
METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM Oleh : Yuniva Eka Nugroho 4209106015 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Lebih terperinciANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)
ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) M.Fajar Nurwildani Dosen Prodi Teknik Industri, Universitasa Pancasakti,
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX Daniar Dwi Pratiwi 1, Erwin Budi Setiawan 2, Fhira Nhita 3 1,2,3 Prodi Ilmu Komputasi
Lebih terperinciMODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK
Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No. 3 Juli 2005 MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikulsaleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Mohamad Aulady 1) dan Yudha Pratama 2) 1,2) Program Studi Teknik Sipil FTSP ITATS Jl. Arief Rahman
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA Agustian Noor Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut Jl. A Yani Km 6 Pelaihari Tanah Laut Kalimantan
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperinciBAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS
BAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS 3.1 Penggunaan Konsep Fuzzy Apabila skala penilaian menggunakan variabel linguistik maka harus dilakukan proses pengubahan variabel linguistik ke dalam bilangan fuzzy.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN
RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN Yosep Agus Pranoto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciKuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016
1 Kuliah 11 Metode Analytical Hierarchy Process Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi METODE AHP 2 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Analytical Network Process (ANP) dapat digunakan
Lebih terperinciPENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE
PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:
Lebih terperinciPENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI
PENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI Harliwanti Prisilia Jurusan Teknik Industri Universitas 17 Agustus
Lebih terperinciPENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI
PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI Dwi Nurul Izzhati Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang 50131 E-mail : dwinurul@dosen.dinus.ac.id
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS 1 Rikky Wisnu Nugrha, 2 Romi 1 Program Studi Komputerisasi Akuntansi Politeknik LPKIA 2 Program Studi Sistem Informasi
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)
PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG) Frans Ikorasaki 1 1,2 Sistem Informasi, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi
Lebih terperinciUSULAN PERENCANAAN STRATEGIS DIVISI PENJUALAN DENGAN METODE ANALISA SWOT DAN AHP
USULAN PERENCANAAN STRATEGIS DIVISI PENJUALAN DENGAN METODE ANALISA DAN AHP (Studi Kasus: PT.Telekomunikasi Indonesia Divisi Telkom Timur WITEL SURAMADU) Gita Cahyaningrum, dan Alvida Mustika Rukmi Jurusan
Lebih terperinciPEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Dahriani Hakim Tanjung Sistem Informasi, Teknik dan Ilmu Kompuer, Universitas Potensi Utama JL. KL. Yos Sudarso
Lebih terperinciLOGO. Sidang Tugas Akhir
LOGO Sidang Tugas Akhir USULAN PERENCANAAN STRATEGIS DIVISI PENJUALAN DENGAN METODE ANALISA SWOT DAN AHP (Studi Kasus: PT.Telekomunikasi Indonesia Divisi Telkom Timur WITEL SURAMADU) Oleh : Gita Cahyaningrum
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ)
EVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ) Rista Dwi Novianto 1) dan Suparno 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang keahlian Manajemen
Lebih terperinciAnalytic Hierarchy Process (AHP) dan Perhitungan Contoh Kasus AHP
Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Perhitungan Contoh Kasus AHP Analytic Hierarchy Process atau AHP dikembangkan oleh Prof. Thomas L. Saaty sebagai algoritma pengambilan keputusan untuk permasalahan
Lebih terperinciPEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS Juliyanti 1,
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv viii xv xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA Dwi Prasetyanto 1, Indra Noer Hamdhan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan
22 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Sistem Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini membuat banyak pihak merasakan manfaat yang luar biasa. Bukan hanya sebagai pelengkap kebutuhan manusia, namun keberadaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7
BAB 2 2.1. Tinjauan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Tinjauan pustaka yang dipakai dalam penelitian ini didapat dari penelitian yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan
Lebih terperinciPenerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ
Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ Suhartanto 1, Putiri Bhuana Katili 2, Hadi Setiawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Sunggito Oyama 1, Ernawati 2, Paulus Mudjihartono 3 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpasatian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat penyebab
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dibahas beberapa teori yang mendukung terhadap studi kasus yang akan dilakukan seperti: Strategic Planning Decision Support System (DSS) Evaluasi Supplier 2.1 Strategic
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK SELEKSI TENAGA KERJA (Studi Kasus PT. GE Lighting Indonesia Sleman Yogyakarta)
1 Makalah Penelitian Tugas Akhir 2015 MAKALAH PENELITIAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENERAPAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK SELEKSI TENAGA KERJA (Studi Kasus PT. GE Lighting Indonesia Sleman
Lebih terperinciPengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )
Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process ) A. Pengertian AHP ( Analitycal Hierarchy Process ) AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. MCDM (Multiple Criteria Decision Making) Multi-Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR TI BAHREN, MUNAR a Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Jln. Almuslim Tlp.
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK Surmayanti, S.Kom, M.Kom Email : surmayanti94@yahoo.co.id Dosen Tetap Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Padang Sumatera
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah
Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah A Yani Ranius Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang ay_ranius@yahoo.com Abstrak Sistem
Lebih terperinciAnalisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)
Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent) Agus Syamsudin 1*, Ellysa Nursanti 2, Emmalia Adriantantri 3 1 Mahasiswa Progam Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan penentuan kenaikan kelas pada SMA Ar Rahman dengan sistem yang dibangun dapat
Lebih terperinciAPLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN
Indriyati APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN Indriyati Program Studi Teknik Informatika Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Abstrak Dalam era globalisasi dunia pendidikan memegang peranan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS Nova Widyantoro Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer,
Lebih terperinciAPLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK
APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK Siti Komsiyah Mathematics Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciFasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096
PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) SEBAGAI TEMPAT KERJA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (USU) 1. Permasalahan Pemilihan Perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) ini dilaksanakan di PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat pada
Lebih terperinciKOMBINASI METODE AHP DAN TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
KOMBINASI METODE AHP DAN TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Ahmad Abdul Chamid 1*, Alif Catur Murti 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box
Lebih terperinciPRIORITAS PENANGANAN PENINGKATAN JALAN PADA RUAS-RUAS JALAN DI KABUPATEN KAPUAS DENGAN METODE AHP
PRIORITAS PENANGANAN PENINGKATAN JALAN PADA RUAS-RUAS JALAN DI KABUPATEN KAPUAS DENGAN METODE AHP Junaidi, Retno Indryani, Syaiful Bahri Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS Endang Widuri Asih 1 1) Jurusan Teknik Industri Institut Sains
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
75 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari serangkaian perhitunganperhitungan dan analisa-analisa yang telah dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada. Disamping itu disampaikan
Lebih terperinciPENERAPAN PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN ANP-TOPSIS MENGUKUR KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DI GORONTALO
PENERAPAN PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN ANP-TOPSIS MENGUKUR KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DI GORONTALO Moh Ramdhan Arif Kaluku 1, Nikmasari Pakaya 2 1 aliaskaluku@gmail.com, 2 nikmasaripakaya@gmail.com
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA Yuli Astuti 1, M. Suyanto 2, Kusrini 3 Mahasiswa 1, Pembimbing 1 2, Pembimbing 2 3 Program Studi Magister Informatika STMIK AMIKOM
Lebih terperinciISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014
PENERAPAN METODE TOPSIS DAN AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU, STUDI KASUS: IKATAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI STMIK MIKROSKIL MEDAN Gunawan 1, Fandi Halim 2, Wilson 3 Program
Lebih terperinciMODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENILAIAN DESA DALAM PROGRAM DESA MAJU INHIL JAYA. Muh. Rasyid Ridha
MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENILAIAN DESA DALAM PROGRAM DESA MAJU INHIL JAYA Muh. Rasyid Ridha Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitasi Islam Indragiri
Lebih terperinciPENDEKATAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PENENTUAN URUTAN PENGERJAAN PESANAN PELANGGAN (STUDI KASUS: PT TEMBAGA MULIA SEMANAN)
PEDEKT LITYCL HIERRCHY PROCESS (HP) DLM PEETU URUT PEGERJ PES PELGG (STUDI KSUS: PT TEMBG MULI SEM) urlailah Badariah, Iveline nne Marie, Linda Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciSistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Mengunakan Metode ANP-TOPSIS
Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Mengunakan Metode ANP-TOPSIS Moh Ramdhan Arif Kaluku 1, Nikmasari Pakaya 2 Jurusan Teknik Informastika Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia 1
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)
PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG) Hendang Setyo Rukmi Hari Adianto Dhevi Avianti Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemilihan Supplier Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan kegiatan strategis terutama apabila supplier tersebut memasok item yang kritis atau akan digunakan
Lebih terperinciUsuslan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process
Ususlan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process Y.M. Kinley Aritonang, Irene Novita Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 15 16
Lebih terperinciSistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process
Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process Joko Dwi Raharjo 1, Andriyan Darmadi 2 1 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 2 Mahasiswa STMIK Bina Sarana Global Email
Lebih terperinciMODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Adhie Thyo Priandika Teknik Informatika, STMIK Teknokrat Jl. H.ZA Pagaralam, No 9-11,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Pemilihan Supplier dan Kriteria Dalam industri manufaktur, pemilihan supplier akan memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja dari perusahaan (Herbon dkk,
Lebih terperinciANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP
ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar serta tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya.
Lebih terperinciPENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA
PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA Desy Damayanti Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Ria Asih Aryani Soemitro Dosen Pembina Magister Manajemen Aset FTSP
Lebih terperinciPENERAPAN MULTIMETODE BERBASIS MATRIKS PADA SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN LABOR.
PENERAPAN MULTIMETODE BERBASIS MATRIKS PADA SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN LABOR Rahimullaily 1), Lakry Maltaf 2) 1), 2) Program Studi Sistem Informasi STMIK Indonesia Padang 1) email: rahimullaily@stmikindonesia.ac.id
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHICAL PROCESS (AHP) UNTUK PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHICAL PROCESS (AHP) UNTUK PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Wiwik Suharso Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Muhammad Yusuf Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Email : yusuf@akprind.ac.id ABSTRAK Pemilihan lokasi yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengambilan Keputusan (Decision Making) Banyak keputusan utama yang dihadapi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan batasan situasi lingkungan operasi. Pembatasan tersebut
Lebih terperinciJurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ( AHP ) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL (STUDI KASUS : INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA)
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bahan baku merupakan sumber daya utama dalam kegiatan produksi selain sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dan mesin sebagai sumber daya teknologi, dengan alasan diatas maka perlu dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Metode Analytical Hierarchy Process 2.2.1 Definisi Analytical Hierarchy Process (AHP) Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
EVALUASI KINERJA PEMASOK BERDASARKAN ADAPTASI DARI DICKSON S VENDOR SELECTION CRITERIA DENGAN PENDEKATAN TERINTEGRASI DEMATEL DAN ANP (STUDI KASUS: Online Shop X) Rizky Amelia 1) dan Suparno 2) 1) Program
Lebih terperinciPEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS
PEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS Dino Caesaron 1), Leksani B. R. 2 ) Program Studi Teknik Industri-Universitas
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN LAPTOP DI LINGKUNGAN MASYARAKAT UMUM
IMPLEMENTASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN LAPTOP DI LINGKUNGAN MASYARAKAT UMUM Jerry Ariesta Hermawan, Wendi Wirasta *) Program Studi Teknik Infmatika, STMIK & Ilmu Komputer LPKIA
Lebih terperinciBab II Analytic Hierarchy Process
Bab II Analytic Hierarchy Process 2.1. Pengertian Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan faktor-faktor logika, intuisi, pengalaman,
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE TERBAIK DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
24 Dinamika Teknik Juli PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE TERBAIK DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Antono Adhi Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang DINAMIKA TEKNIK Vol.
Lebih terperinciBAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)
BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK 3.1 Pengertian Proses Hierarki Analitik Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP) pertama kali dikembangkan oleh Thomas Lorie Saaty dari Wharton
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK
IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT Yustina Meisella Kristania Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT ati Putra 1) Septi Arianto 2) STMIK IBBI l. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian secara sengaja (purposive) yaitu dengan pertimbangan bahwa
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah strategi pengadaan bahan baku agroindustri ubi jalar di PT Galih Estetika Indonesia Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mata Pelajaran Unggulan Pada LPI Al-Muhajirin Cibeurih
JURNAL INFORMATIKA, Vol.4 No.1 April 2017, pp. 103~107 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 103 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mata Pelajaran Unggulan Pada LPI Al-Muhajirin Cibeurih 1 Sri Hadianti,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2 1 Analytial Hierarchy Process (AHP) 2 1 1 Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP) Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan faktor-faktor
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP.
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP Cahya Vikasari 1 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika Politeknik
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP) Ivan Kinski (0911189) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciMajalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 21, No.21, Oktober 2014 ISSN :
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK MENGUKUR MINAT SISWA DALAM MEMILIH EKSTRAKULUKULER MENGGUNAKAN METODE AHP DAN DIDUKUNG OLEH SOFTWARE SUPER DECISION (Studi Kasus : SMA Negeri 1 Harau) Ir. Zefriyenni, MM,
Lebih terperinciPEMILIHAN LOKASI YANG OPTIMAL DENGAN HYBRID ANALYSIS
PEMILIHAN LOKASI YANG OPTIMAL DENGAN HYBRID ANALYSIS Syamsul Huda dan Rully Soelaiman Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: symsl_huda@yahoo.com, rully@is.its.ac.id
Lebih terperinciOkta Veza Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina 1
IJCCS ISSN: 1978-1520 103 DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) DALAM PROSEDUR PENGOLAHAN DATA PRAKUALIFIKASI TENDER PADA DINAS PRASARANA JALAN, TATA RUANG DAN PERMUKIMAN PROPINSI KEPULAUAN RIAU Okta Veza Program
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Memilih Vendor Pengembang Sistem Informasi Manajemen Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus Pengembangan
Lebih terperinciPEDEKATAN MODEL FUZZY TIME SERIES DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PERAMALAN MAHASISWA BERPRESTASI
PEDEKATAN MODEL FUZZY TIME SERIES DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PERAMALAN MAHASISWA BERPRESTASI Rahmad Syah Jurusan Teknik Informatika, sekolah tinggi teknik harapan Jln. H.M Joni, Sumatera Utara,
Lebih terperinciPertemuan 5. Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).
Pertemuan 5 Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP). Pengembangan Pendekatan SPK (II) Pengembangan Pendekatan SPK (II) Pengembangan SPK membutuhkan pendekatan
Lebih terperinciANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Dinamika Informatika Volume 5, Nomor, November 05 ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Sunggito Oyama, Ernawati,
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinci