ANALISIS KEBIJAKAN PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BERBASIS KERJASAMA INDUSTRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEBIJAKAN PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BERBASIS KERJASAMA INDUSTRI"

Transkripsi

1 ANALISIS KEBIJAKAN PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BERBASIS KERJASAMA INDUSTRI Waluyo Prasetyo 1), Ahmad Rusdiansyah 2), dan Nugroho Priyo Negoro 2) 1) Program Studi Pascasarjana Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh pember 2) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh pember ABSTRAK Perguruan Tinggi (PT) sebagai lembaga yang secara tradisional bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan lembaga yang memperoleh dampak akibat tuntutan sosial untuk perubahan globalisasi. Untuk memenuhi tuntutan yang semakin global dan kompleks tersebut, PT memerlukan pendanaan untuk membiayai kegiatan operasional pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Universitas XYZ merupakan salah satu institusi pendidikan yang secara proaktif mencari peluang kerjasama pendidikan dengan institusi di dalam negeri. Dari beberapa kerjasama tersebut, diperlukan penyusunan anggaran dengan mengumpulkan informasi terlebih dahulu, baik berupa data historis maupun data hasil analisis kondisi saat ini. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi-informasi yang bisa digunakan oleh pihak decision maker dalam menentukan perencanaan dan biaya operasional serta mengetahui pengaruh dari beberapa skenario kebijakan terhadap anggaran pendidikan yang ditawarkan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pengaplikasian model awal dan usulan menunjukkan bahwa kelas yang memiliki biaya overall (biaya pendidikan dan biaya mahasiswa) paling rendah adalah FoS-VC untuk Lokasi A dan C, FoS untuk Lokasi B, sedangkan kelas yang memiliki biaya overall paling tinggi adalah FSUB untuk semua Lokasi. Dan berdasarkan hasil running skenario perubahan untuk masingmasing kelas dengan perbedaan jumlah peserta (10, 20, dan 30 0rang) memberikan hasil yaitu biaya overall terendah adalah FoS untuk semua Lokasi dan biaya overall tertinggi yaitu FoS-4 untuk Lokasi A dan C serta FSUB untuk Lokasi B. Kata kunci: Perencanaan, Anggaran, Kebijakan, Skenario Jumlah Peserta PENDAHULUAN Perguruan Tinggi (PT) sebagai lembaga yang secara tradisional bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan lembaga yang memperoleh dampak akibat tuntutan sosial untuk perubahan globalisasi. Dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat yang memerlukan ilmu pengetahuan yang berbasis teknologi informasi, bioteknologi, serta ilmu-ilmu multidisiplin lainnya menuntut PT untuk memenuhi kebutuhan mereka. Masyarakat semakin sadar dan menuntut agar ratusan miliar biaya yang dianggarkan untuk perguruan tinggi setiap tahun harus dapat menjadi daya dorong bagi perguruan tinggi untuk menghasilkan solusi yang tepat atas persoalan-persoalan riil yang dihadapi masyarakat, seperti solusi atas permasalahan banjir, bencana, pencemaran lingkungan, teknologi, tepat guna dan lain-lain. Dan sebagai konsekuensinya adalah PT harus mengikuti perubahan. Untuk memenuhi tuntutan yang semakin global dan kompleks tersebut, PT memerlukan pendanaan A-48-1

2 untuk membiayai kegiatan operasional pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Pendanaan PT diharapkan bisa dijalankan sesuai dengan asas good university governance yang mengandung prinsip transparansi dan akuntabilitas publik. Perencanaan dan penganggaran merupakan komponen penting dari inisiatif setiap manajemen kinerja perusahaan/organisasi karena merupakan sarana untuk menerjemahkan strategi sebagai dasar untuk penilaian secara obyektif. Perencanaan dan penganggaran harus menjadi proses kolaboratif yang merupakan wadah arah masa depan perusahaan/organisasi. Perencanaan dan penganggaran yang erat kaitannya dengan fungsi inti dari organisasi keuangan sering disebut sebagai proses tunggal. Penyesuaian sumber daya yang tersedia untuk fungsi-fungsi dengan tujuan dan strategi perusahaan memungkinkan untuk mengendalikan biaya yang lebih efektif, sehingga meningkatkan efisiensi operasional. Universitas XYZ merupakan salah satu institusi pendidikan yang secara proaktif mencari peluang kerjasama pendidikan dengan institusi di dalam negeri. Dari beberapa kerjasama tersebut, diperlukan penyusunan anggaran dengan mengumpulkan informasi terlebih dahulu, baik berupa data historis maupun data hasil analisis kondisi saat ini. Informasi-informasi tersebut didapatkan dari sumber internal maupun eksternal institusi. Data internal berasal dari bagian-bagian internal, sedangkan data eksternal adalah merupakan data yang berasal dari luar institusi yang digunakan untuk mendukung dalam penentuan program pendidikan berbasis kerjasama industri ini. Berdasarkan analisis kebutuhan anggaran yang dihasilkan, kemudian data tersebut digunakan untuk alat pengambilan keputusan bagi decision maker dalam menentukan besarnya biaya pendidikan yang akan dibebankan kepada calon mahasiswa untuk program pendidikan berbasis kerjasama industri. Tujuan penelitian yang dilakukan bertujuan untuk (1) Menentukan biaya pendidikan dan biaya mahasiswa untuk penyelenggaraan kelas berbasis kerjasama industri, (2) Menentukan biaya pendidikan overall (biaya pendidikan dan biaya mahasiswa) untuk penyelenggaraan kelas berbasis kerjasama industri, dan (3) Menghasilkan informasi mengenai biaya akibat adanya pengaruh kebijakankebijakan yang diterapkan oleh decision maker. Informasi-informasi tersebut digunakan oleh pihak decision maker dalam menentukan perencanaan dan biaya operasional serta mengetahui pengaruh dari beberapa skenario kebijakan terhadap anggaran pendidikan yang ditawarkan. A-48-2

3 TAHAPAN PENELITIAN Tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: Gambar 1. Tahapan Penelitian Tahap Identifikasi Awal Identifikasi Permasalahan Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi awal mengenai obyek yang akan diteliti. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi permasalahan yang ada, maka dirumuskan permasalahan tersebut untuk diamati dan disolusikan. Studi Literatur Studi literatur dilakukan untuk mengetahui teori-teori yang akan digunakan dalam penelittian yang dilakukan. Teori-teori yang dipelajari antara lain yaitu perencanaan dan penganggaran, operasional, dan kegiatan akademik di obyek penelitian. A-48-3

4 Observasi Observasi merupakan langkah untuk mengetahui kondisi sistem riil yang dioperasikan di obyek penelitian. Tahap Pengumpulan Data Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan untuk mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut: - Data kegiatan akademik. - Data standar biaya - Data anggaran Pengolahan Data Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah pengolahan data. Tahap Implementasi Pada tahap ini dilakukan percobaan-percobaan numerik dengan menggunakan skenarioskenario yang diberikan. Tahap Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil pada tahap implementasi, maka dilakukan analisis hasil dan interpretasinya. Selain itu juga diberikan saran yang merupakan masukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya. HASIL DAN DISKUSI Anggaran Sebelum tahun anggaran dimulai, dibuat RBA berdasar standar tarif yang telah ditetapkan dan mengacu pada rencana strategis bisnis lima tahunan. RBA yang diajukan meliputi evaluasi kinerja tahun berjalan, rencana capaian kinerja tahun berikutnya, dan rencana kegiatan selama setahun yang disertai analisis struktur biaya yang antara lain meliputi komponen biaya tetap (fixed cost) dan biaya berubah (variable cost). Komponen biaya pendidikan yang ditawarkan untuk program kerjasama pendidikan meliputi: Biaya Persiapan Transportasi Biaya Pendidikan Honorarium Lumpsum Biaya Operasional Kantor Selain itu juga dimasukkan komponen biaya untuk Overhead dan Manajemen Fee. Selain itu juga akan dilakukan perhitungan biaya yang akan dikeluarkan oleh Mahasiswa dengan acuan kelas yang diselenggarakan penuh di Lokasi Institusi. Komponen biaya selain biaya pendidikan yang akan ditanggung oleh mahasiswa kelas berbasis kerjasama industri yang dilaksanakan penuh di Lokasi Institusi. A-48-4

5 Model Awal Model awal untuk kelas yang ditawarkan adalah sebagai berikut: 1. yang diselenggarakan penuh di Lokasi Institusi (FSUB) 2. yang diselenggarakan penuh di tempat mitra (FoS) 3. yang diselenggarakan di tempat mitra dengan dua pekan di Lokasi Institusi (FoS-2) 4. yang diselenggarakan di tempat mitra dengan empat pekan di Lokasi Institusi (FoS-4) 5. yang diselenggarakan di tempat mitra dengan dua pekan di Lokasi Institusi dan dua pekan menggunakan fasilitas video conference (FoS-VC). Model Fos-VC mengaplikasikan kebijakan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 109 tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh. Pada kelima model kelas tersebut dilakukan perhitungan dengan mengaplikasikan harga tiket penerbangan dari tiga lokasi yaitu Lokasi A, B, dan C. Tabel 1. Biaya Pendidikan Masing-masing Kerjasama di Lokasi A 1 Biaya Persiapan 4,250,000 7,250,000 7,250,000 7,250,000 7,250,000 2 Biaya Pendidikan 126,364, ,364, ,364, ,364, ,364,661 4 Transportasi 19,950, ,092, ,616, ,903, ,903,040 6 Biaya Operasional Kantor 317,725,000 49,725,000 73,725,000 97,725, ,725,000 8 Manajemen Fee 383,926, ,221, ,970, ,895, ,295,134 9 Total Biaya Pendidikan 959,816, ,053, ,927, ,737, ,737, Biaya MHS 110,875,760 13,000,000 58,075, ,389,400 78,794, Σ Mahasiswa Minimum Σ Biaya Overall 1,070,691,862 1,006,053,502 1,013,002,995 1,009,127,235 1,004,532,535 Tabel 2.Biaya Pendidikan Masing-masing Kerjasama di Lokasi B 1 Biaya Persiapan 4,250,000 7,250,000 7,250,000 7,250,000 7,250,000 2 Biaya Pendidikan 126,364, ,364, ,364, ,364, ,364,661 4 Transportasi 19,950, ,577,360 85,103,920 61,893,760 61,893,760 6 Biaya Operasional Kantor 317,725,000 49,725,000 73,725,000 97,725, ,725,000 8 Manajemen Fee 383,926, ,544, ,629, ,555, ,955,614 9 Total Biaya Pendidikan 959,816, ,861, ,072, ,389, ,389, Biaya MHS 93,873,440 13,000,000 41,073,440 76,883,600 57,541, Σ Mahasiswa Minimum Σ Biaya Overall 1,053,689, ,861, ,146, ,272, ,930,835 A-48-5

6 Tabel 3. Biaya Pendidikan Masing-masing Kerjasama di Lokasi C 1 Biaya Persiapan 4,250,000 7,250,000 7,250,000 7,250,000 7,250,000 2 Biaya Pendidikan 126,364, ,364, ,364, ,364, ,364,661 4 Transportasi 19,950, ,824, ,236, ,353, ,353,778 6 Biaya Operasional Kantor 317,725,000 49,725,000 73,725,000 97,725, ,725,000 8 Manajemen Fee 383,926, ,043, ,050, ,862, ,262,293 Total Biaya 9 Pendidikan 959,816,102 1,037,607, ,626, ,155, ,155, Biaya MHS 114,988,444 13,000,000 62,188, ,671,111 83,935, Σ Mahasiswa Minimum Σ Biaya Overall 1,074,804,546 1,050,607,583 1,054,815,287 1,046,826,842 1,037,091,287 Model Kebijakan Model kebijakan yang diajukan untuk perhitungan yang baru didasarkan pada acuan standar harga pada komponen biaya pendidikan dari salah satu PTN di Jawa Timur. Selain itu, untuk mengakomodir Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 24 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi, dimana kegiatan pembelajarannya dilaksanakan dengan menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi informasi, komunikasi dan media lain. Model Setelah Kebijakan Model setelah kebijakan untuk kelas yang ditawarkan diaplikasikan pada kelas-kelas berikut: 1. yang diselenggarakan penuh di Lokasi Institusi (FSUB) 2. yang diselenggarakan penuh di tempat mitra (FoS) 3. yang diselenggarakan di tempat mitra dengan dua pekan di Lokasi Institusi (FoS-2) 4. yang diselenggarakan di tempat mitra dengan empat pekan di Lokasi Institusi (FoS- 4) 5. yang diselenggarakan di tempat mitra dengan dua pekan di Lokasi Institusi dan dua pekan menggunakan fasilitas video conference (FoS-VC). Tabel 4. Komparasi Biaya Pendidikan Masing-masing Kerjasama setelah Kebijakan (Lokasi A) 1 Total Biaya Awal 959,816, ,053, ,927, ,737, ,737,835 2 Total Biaya After 1,101,875,000 1,135,112,400 1,096,986,133 1,031,796,733 1,067,796,733 % Selisih Biaya A-48-6

7 Tabel 5. Komparasi Biaya Pendidikan Masing-masing Kerjasama setelah Kebijakan (Lokasi B) 1 Total Biaya Awal 959,816, ,861, ,072, ,389, ,389,035 2 Total Biaya After 1,101,875, ,920, ,131, ,447, ,447,933 % Selisih Biaya Tabel 6. Komparasi Biaya Pendidikan Masing-masing Kerjasama setelah Kebijakan (Lokasi C) 1 Total Biaya Awal 959,816,102 1,037,607, ,626, ,155, ,155,731 2 Total Biaya After 1,101,875,000 1,179,666,481 1,134,685,741 1,059,214,630 1,095,214,630 % Selisih Biaya Skenario Perubahan Peserta Pendidikan Berdasarkan model usulan di atas kemudian dilakukan skenario perubahan untuk peserta yang akan mengikuti pendidikan kelas berbasis kerjasama industri pada masingmasing lokasi. Skenario yang diaplikasikan yaitu untuk peserta 10, 20, dan 30 orang. Tabel 7. Biaya Pendidikan Masing-masing Kerjasama setelah Kebijakan ( Lokasi A, Peserta 10 orang) 1 Biaya Persiapan 8,750,000 11,750,000 11,750,000 11,750,000 11,750,000 2 Biaya Pendidikan 301,600, ,600, ,600, ,600, ,600,000 4 Transportasi 19,950, ,092, ,616, ,903, ,903,040 6 Biaya Operasional Kantor 319,075,000 51,075,000 75,075,000 99,075, ,075,000 8 Manajemen Fee 504,650, ,944, ,694, ,618, ,018,693 9 Total Biaya Pendidikan 1,261,625,000 1,294,862,400 1,256,736,133 1,191,546,733 1,227,546, Biaya MHS 1,108,757, ,000, ,757,600 1,193,894, ,947, Σ Mahasiswa Minimum Σ Biaya Overall 2,370,382,600 1,424,862,400 1,837,493,733 2,385,440,733 2,015,493, Biaya per semester 31,540,625 32,371,560 31,418,403 29,788,668 30,688,668 Tabel 8. Biaya Pendidikan Masing-masing Kerjasama setelah Kebijakan ( Lokasi B, Peserta 20 orang) 1 Biaya Persiapan 13,750,000 16,750,000 16,750,000 16,750,000 16,750,000 A-48-7

8 2 Biaya Pendidikan 401,600, ,600, ,600, ,600, ,600,000 4 Transportasi 19,950, ,577,360 85,103,920 61,893,760 61,893,760 6 Biaya Operasional Kantor 320,575,000 52,575,000 76,575, ,575, ,575,000 8 Manajemen Fee 575,650, ,268, ,352, ,279, ,679,173 9 Total Biaya Pendidikan 1,439,125,000 1,288,170,600 1,278,381,533 1,255,697,933 1,291,697, Biaya MHS 1,877,468, ,000, ,468,800 1,537,672,000 1,150,836, Σ Mahasiswa Minimum Σ Biaya Overall 3,316,593,800 1,548,170,600 2,099,850,333 2,793,369,933 2,442,533, Biaya per semester 17,989,063 16,102,133 15,979,769 15,696,224 16,146,224 Tabel 9. Biaya Pendidikan Masing-masing Kerjasama setelah Kebijakan ( Lokasi C, Peserta 30 orang) 1 Biaya Persiapan 18,750,000 21,750,000 21,750,000 21,750,000 21,750,000 2 Biaya Pendidikan 501,600, ,600, ,600, ,600, ,600,000 4 Transportasi 19,950, ,824, ,236, ,353, ,353,778 6 Biaya Operasional Kantor 322,075,000 54,075,000 78,075, ,075, ,075,000 8 Manajemen Fee 646,650, ,766, ,774, ,585, ,985,852 9 Total Biaya Pendidikan 1,616,625,000 1,694,416,481 1,649,435,741 1,573,964,630 1,609,964, Biaya MHS 3,449,653, ,000,000 1,865,653,333 3,861,133,333 2,518,066, Σ Mahasiswa Minimum Σ Biaya Overall 5,066,278,333 2,084,416,481 3,515,089,074 5,435,097,963 4,128,031, Biaya per semester 13,471,875 14,120,137 13,745,298 13,116,372 13,416,372 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil pengaplikasian model awal dan usulan menunjukkan bahwa kelas yang memiliki biaya overall (biaya pendidikan dan biaya mahasiswa) paling rendah adalah: - Lokasi A dan C: yang diselenggarakan di tempat mitra dengan dua pekan di Lokasi institusi dan dua pekan menggunakan fasilitas video conference (FoS-VC). - Lokasi B: yang diselenggarakan penuh di tempat mitra (FoS) A-48-8

9 2. Hasil pengaplikasian model awal menunjukkan bahwa kelas yang memiliki biaya overall (biaya pendidikan dan biaya mahasiswa) paling tinggi adalah yang diselenggarakan penuh di Lokasi Institusi (FSUB) untuk semua lokasi kelas. 3. Hasil running skenario perubahan untuk masing-masing kelas dengan perbedaan jumlah peserta 10, 20,dan 30 orang adalah: - Biaya overall terendah adalah yang diselenggarakan penuh di tempat mitra (FoS) untuk semua lokasi kelas. - Biaya overall tertinggi adalah: - Lokasi A dan C: yang diselenggarakan di tempat mitra dengan empat pekan di Lokasi Institusi (FoS-4). - Lokasi B: yang diselenggarakan penuh di tempat Lokasi Institusi (FSUB) Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Penawaran untuk kelas yang akan dibuka berdasarkan pengaplikasian model usulan sebaiknya menggunakan kelas FoS-VC. 2. Penggunaan fasilitas video conference untuk pelaksanaan PJJ harus memperhatikan juga kualitas KBM karena terkadang terjadi distorsi pada jalur komunikasi yang digunakan. 3. Berdasarkan running skenario (peserta = 10, 20, dan 30 orang) menunjukkan bahwa penawaran terendah adalah yang diselenggarakan penuh di tempat mitra (FoS). Keputusan ini tentunya harus disesuaikan lagi sehingga agar tidak menyalahi aturan dari Pemerintah, sehingga direkomendasikan yang diselenggarakan di tempat mitra dengan dua pekan di Lokasi Institusi (FoS-2) untuk semua lokasi. DAFTAR PUSTAKA Atkinson, A. A., R. J. Banker, R. S. Kaplan and S. M, Young Management Accounting, Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice-Hall. Barnawi dan Arifin, M Buku Pintar Mengelola Sekolah (Swasta). Ar-Ruzz Media, Jogjakarta Depdiknas Manajemen Sekolah. Edisi Ketiga Cetakan Pertama. Depok: Pusdiklat. Ferreri, Linda B. dan Cowen, Scott S The University Budget Process: A Case Study. Journal of nprofit Management & Leadership. Vol Hapsari, Shanti Indri Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Spreadsheet untuk Menganalisis Biaya Penyelenggaraan Pendidikan di Program MMT-ITS. Tesis MMT-ITS, Surabaya. Lamb, H. dan McDaniel Marketing. Singapore: Thomson Learning Asia. A-48-9

10 Lockhart, J. M How to Market Your School: A Guide to Marketing, Public Relations, and Communication for School Administrator Iuniverse, Inc. Kotler, P The Principles of Marketing. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall. Munteanu, V. dan Coman, Andrei Modern Methods for Underlying the Revenue and Expenses Budget in Higher Education Institutions from Romania based on the Criteria of Cost-efficiency. Procedia Social and Behavioral Science. Elsevier Mulyadi Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Yogyakarta: Salemba Empat. Nazri, Engku Muhammad, Rahman, Syariza Abdul, dan Yusop, orezatty Mohd Modelling of Budget Allocation for University Library. Journal of Statistical Modeling and Analytics. Vol. 2. 2, 1-8. Tim Penyusun IO ITS Info Pengenalan ITS bagi Mahasiswa Baru Surabaya. Yusfaningrum dan Ghozali Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Melalui Komitmen Tujuan Anggaran dan JRI Sebagai Variabel Invervening, Simposium Nasional Akuntansi. A-48-10

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK MENGANALISIS BIAYA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI PROGRAM MMT-ITS

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK MENGANALISIS BIAYA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI PROGRAM MMT-ITS APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK MENGANALISIS BIAYA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI PROGRAM MMT-ITS Shanti Indri Hapsari dan Ahmad Rusdianyah Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperkenalkannya pendekatan penganggaran berbasis kinerja (performance. based budgeting) dalam penyusunan anggaran pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. diperkenalkannya pendekatan penganggaran berbasis kinerja (performance. based budgeting) dalam penyusunan anggaran pemerintah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi pengelolaan keuangan negara di Indonesia yang diawali dengan keluarnya Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara telah membawa banyak perubahan

Lebih terperinci

Key Performance Indicators Perusahaan

Key Performance Indicators Perusahaan Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi yang akurat untuk meningkatkan efektivitas dan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi yang akurat untuk meningkatkan efektivitas dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan berbagai macam ilmu kesehatan semakin komplek dan ilmu berkembang dengan banyak spesifikasi. Hal ini membuat persaingan tenaga-tenaga bidang kesehatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Balanced Scorecard pada RSUD Kebumen, maka dapat ditarik kesimpulan:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Balanced Scorecard pada RSUD Kebumen, maka dapat ditarik kesimpulan: 78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan mengenai Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Balanced Scorecard pada RSUD Kebumen, maka dapat ditarik kesimpulan: 1. Penerapan Balanced

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diajukan kesimpulan sebagai berikut: a. Hotel Royal Regal mempunyai proses akuntansi yang cukup

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Keberadaan perguruan tinggi dalam keseluruhan kehidupan berbangsa dan

BABl PENDAHULUAN. Keberadaan perguruan tinggi dalam keseluruhan kehidupan berbangsa dan BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan perguruan tinggi dalam keseluruhan kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki peran yang sangat besar. Untuk itu diperlukan konsep penyelenggaraan institusi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia 68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah penulis melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia Djogdja, maka penulis membuat kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan metode wawancara dan observasi, serta menggunakan analisis Balanced Scorecard dalam mencari akar permasalahan di Unit

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS INTERNAL AUDIT DAN PELAKSANAAN GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE PADA PERGURUAN TINGGI

EFEKTIVITAS INTERNAL AUDIT DAN PELAKSANAAN GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE PADA PERGURUAN TINGGI EFEKTIVITAS INTERNAL AUDIT DAN PELAKSANAAN GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE PADA PERGURUAN TINGGI Lia Dahlia Iryani Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Selvi Arsanti Dosen Tetap Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan beradu strategi dalam usaha

Lebih terperinci

kesimpulan bahwa Store Brand Price Image positif mempengaruhi Store

kesimpulan bahwa Store Brand Price Image positif mempengaruhi Store BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini menguji Pengaruh pengaruh Store Image Perception, Store Brand Price Image, dan Familiarity terhadap Store Brand Repurchase intention pada konsumen

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pemasaran, Lingkungan Makro Pemasaran, Sistem Riset Pemasaran dan Proses Riset Pemasaran

Sistem Informasi Pemasaran, Lingkungan Makro Pemasaran, Sistem Riset Pemasaran dan Proses Riset Pemasaran Modul ke: Sistem Informasi Pemasaran, Lingkungan Makro Pemasaran, Sistem Riset Pemasaran dan Proses Riset Pemasaran Pemasaran adalah proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun

Lebih terperinci

Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ)

Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-316 Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ) Arief

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Birokrasi yang berbelit dan kurang akomodatif terhadap gerak ekonomi mulai

BAB I PENDAHULUAN. Birokrasi yang berbelit dan kurang akomodatif terhadap gerak ekonomi mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya perekonomian suatu bangsa menuntut penyelenggara negara untuk lebih profesional dalam memfasilitasi dan melayani warga negaranya. Birokrasi yang berbelit

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN Tugas : Individu Ujian Tengah Triwulan / E52 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof.Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) Batas : 17 Januari 2015 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada pertengahan tahun 1997 menjadi awal mula terjadinya krisis ekonomi di

BAB I PENDAHULUAN. Pada pertengahan tahun 1997 menjadi awal mula terjadinya krisis ekonomi di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada pertengahan tahun 1997 menjadi awal mula terjadinya krisis ekonomi di Indonesia yang kemudian berkembang menjadi krisis multidimensi pada tahun 1998

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan activity based costing dimulai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan 67 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan menggunakan pendekatan target costing ini, maka dapat diberi kesimpulan bahwa agar industri ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi anggaran pada sebuah organisasi. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi anggaran pada sebuah organisasi. Laporan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya teknologi yang berpengaruh terhadap perkembangan organisasi sektor publik maupun swasta dan semakin cerdasnya masyarakat di era globalisasi

Lebih terperinci

Rio Zulandra ( ) Dosen pembimbing : Naning Aranti W.,ST.,MM.

Rio Zulandra ( ) Dosen pembimbing : Naning Aranti W.,ST.,MM. Rio Zulandra (2505.100.106) Dosen pembimbing : Naning Aranti W.,ST.,MM. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010 Permasalahan yang ingin di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat pesat dalam dunia bisnis mengakibatkan persaingan semakin ketat. Masingmasing perusahaan saling

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil uji hipotesis dan pembahasan bab sebelumnya pada penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Total Quality Management tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini berkembang pesat setiap tahunnya. Menurut data Internet World Stats, Indonesia termasuk

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN DI PT. WICAKSANA OVERSEAS INTERNASIONAL Tbk. SURABAYA TAHUN

PENGARUH HARGA DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN DI PT. WICAKSANA OVERSEAS INTERNASIONAL Tbk. SURABAYA TAHUN PENGARUH HARGA DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN DI PT. WICAKSANA OVERSEAS INTERNASIONAL Tbk. SURABAYA TAHUN 2008-2009 SKRIPSI DISUSUN OLEH : NUR CAHYONO NIM. 01207061 FAKULTAS

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) SEMESTER GANJIL 2010/11. Kode Mata kuliah : EA 23461 Beban Kredit : 4 sks

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) SEMESTER GANJIL 2010/11. Kode Mata kuliah : EA 23461 Beban Kredit : 4 sks UNIVERSITAS TARUMANAGARA Fakultas : Ekonomi Jurusan/Program : S1 Akuntansi Mata kuliah : Manajemen Pemasaran Kode Mata kuliah : EA 23461 Beban Kredit : 4 sks NO MINGG U POKOK BAHASAN TINJAUAN INSTRUKSIONAL

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa perubahan tarif pajak penghasilan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: anggaran, perencanaan, pengendalian UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK. Kata kunci: anggaran, perencanaan, pengendalian UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK Seiring dengan berkembangnya berbagai macam industri yang ada di Indonesia, industri garmen juga mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini menyebabkan munculnya banyak perusahaan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Pembangunan

Lebih terperinci

2 pengaruhnya. Pola baru ini melahirkan penyelenggaraan perguruan tinggi yang mengandalkan pengambilan keputusan berbasis kebijakan strategis, standar

2 pengaruhnya. Pola baru ini melahirkan penyelenggaraan perguruan tinggi yang mengandalkan pengambilan keputusan berbasis kebijakan strategis, standar TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Institut Teknologi Sepuluh November. Statuta. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 172). PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah penelitian yang menjelaskan fenomena, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian dan sistematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai tantangan dan perubahan yang luar biasa cepat di era globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai tantangan dan perubahan yang luar biasa cepat di era globalisasi ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai tantangan dan perubahan yang luar biasa cepat di era globalisasi ini ditambah dengan membanjirnya arus informasi melalui berbagai alat atau media komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap nasib suatu daerah karena daerah dapat menjadi daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap nasib suatu daerah karena daerah dapat menjadi daerah 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era baru dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah.

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan 104 BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Tujuan dilakukan penerapan ABC dan ABM dalam perhitungan biaya produksi pada dasarnya adalah untuk menghitung biaya produksi dalam rangka memperbaharui harga jual produk

Lebih terperinci

AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB

AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB AKUNTANSI PEMERINTAHAN Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB Penjelasan Akuntansi pemerintah memiliki kaitan erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain pemerintah yang memiliki wilayah lebih

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai penerapan target costing dalam

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai penerapan target costing dalam BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data mengenai penerapan target costing dalam menekan biaya produksi dengan studi kasus pada perusahaan konveksi Yuan F Collection Yogyakarta, maka

Lebih terperinci

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digerakkan oleh sektor bisnis (Privat) dan sektor publik (entitas publik).

BAB I PENDAHULUAN. digerakkan oleh sektor bisnis (Privat) dan sektor publik (entitas publik). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian dan pembangunan di era globalisasi saat ini secara umum digerakkan oleh sektor bisnis (Privat) dan sektor publik (entitas publik). Pemerintah sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, khususnya di Jakarta, berpengaruh secara signifikan pada meningkatnya fungsi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari wawancara mendalam dengan informan, observasi di lapangan dan data-data sekunder menghasilkan analisa penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1. Intensitas Moral Akuntan Internal berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK (HPP) DI PT. WIKA BETON DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC)

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK (HPP) DI PT. WIKA BETON DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK (HPP) DI PT. WIKA BETON DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Abdul Wachid dan Moses Laksono Singgih Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terus bergulir secara global, menuntut perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terus bergulir secara global, menuntut perusahaan tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan yang terus bergulir secara global, menuntut perusahaan tidak hanya beradaptasi terhadap perkembangan pasar, namun juga mengupayakan transformasi menjadi organisasi

Lebih terperinci

S I L A B U S. 1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Management Accounting Nomor kode : AK 503 Jumlah SKS. : 3 (tiga) SKS Semester

S I L A B U S. 1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Management Accounting Nomor kode : AK 503 Jumlah SKS. : 3 (tiga) SKS Semester S I L A B U S 1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Management Nomor kode : AK 503 Jumlah SKS : 3 (tiga) SKS Semester : 6 (enam) Kelompok mata kuliah : MKK Program Studi Program Studi/Program : Akuntansi

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK

STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT SEMEN GRESIK Ikhyandini GA dan Nadjadji Anwar Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG Suryanarti Sultan, Joni Hermana, I.D. A. A. Warmadewanthi Jurusan Manajemen Aset, FTSP Program Pascasarjana,

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB. I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut : BAB. I PENDAHULUAN Penelitian ini akan menjelaskan implementasi penganggaran berbasis kinerja pada organisasi sektor publik melalui latar belakang dan berusaha mempelajarinya melalui perumusan masalah,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi di beberapa daerah kota/kabupaten di Indonesia diharapkan

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi di beberapa daerah kota/kabupaten di Indonesia diharapkan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan otonomi di beberapa daerah kota/kabupaten di Indonesia diharapkan menghasilkan hasil yang baik dalam bidang apapun. Sehubungan dengan fungsi organisasi sektor

Lebih terperinci

A. Nama Mata Kuliah. : KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Kode SKS : SPE 445 Status Mata Kuliah : Mata Kuliah Wajib Jurusan

A. Nama Mata Kuliah. : KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Kode SKS : SPE 445 Status Mata Kuliah : Mata Kuliah Wajib Jurusan A. Nama Mata Kuliah Nama : KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Kode SKS : SPE 445 Status Mata Kuliah : Mata Kuliah Wajib Jurusan Jumlah SKS : 3 SKS Semester : Genap B. Deskripsi Singkat Mata Kuliah : Mata kuliah ini

Lebih terperinci

MODEL PERSAINGAN DUOPOLI YANG MEMPERTIMBANGKAN BELANJA PEMASARAN

MODEL PERSAINGAN DUOPOLI YANG MEMPERTIMBANGKAN BELANJA PEMASARAN MODEL PERSAINGAN DUOPOLI YANG MEMPERTIMBANGKAN BELANJA PEMASARAN Farham HM Saleh Fak. Teknologi Industri UII Yogyakarta e-mail: farham@fti.uii.ac.id ABSTRAK Pada tingkat prsaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN SISTEMATIKA LAPORANNYA

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN SISTEMATIKA LAPORANNYA Page 1 PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN SISTEMATIKA LAPORANNYA (PTK sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Guru dan Kualitas Proses Pembelajara di Kelas) Disampaikan dalam Diklat PTK bagi Guru-guru Fisika,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kualitas laba diukur menggunakan model Jones (1991) yaitu dari nilai. penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa:

BAB V PENUTUP Kualitas laba diukur menggunakan model Jones (1991) yaitu dari nilai. penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa: BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini menguji pengaruh ukuran perusahaan, struktur modal, likuiditas dan Investment Opportunity Set tehadap kualitas laba pada perusahaan manufakur yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi. Seluruh pihak termasuk pemerintah sendiri mencoba mengatasi hal ini dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka simpulan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut ini: 1. Partisipasi anggaran memiliki pengaruh positif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan saling beradu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan baru dari pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan baru dari pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu bidang dalam akuntansi sektor publik yang mendapat perhatian besar dari berbagai pihak semenjak reformasi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah atas yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Praktik bisnis dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks, menyebabkan semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis di era globalisasi ini. Semakin berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi merupakan wahana terbentuknya sumber daya manusia yang siap kerja maupun siap latih. Menurut Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan

Lebih terperinci

BUSINESS PROCESS REENGINEERING PERSEDIAAN DAN PENYEWAAN PADA PT. RENT N PLAY

BUSINESS PROCESS REENGINEERING PERSEDIAAN DAN PENYEWAAN PADA PT. RENT N PLAY BUSINESS PROCESS REENGINEERING PERSEDIAAN DAN PENYEWAAN PADA PT. RENT N PLAY Devin Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Edwin Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Dan Rickson

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka simpulan yang dapat dibuat ialah: 1) Manipulasi aktivitas riil berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi sudah sangat dirasakan perlu, termasuk untuk menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi sudah sangat dirasakan perlu, termasuk untuk menggunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi sudah sangat dirasakan perlu, termasuk untuk menggunakan prinsip-prinsip manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada daerah. Di samping sebagai strategi untuk menghadapi era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. kepada daerah. Di samping sebagai strategi untuk menghadapi era globalisasi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era reformasi ini, pemerintah dituntut untuk melakukan perubahan mendasar pada sistem pemerintahan yang ada. Salah satu perubahan mendasar yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM), memperlihatkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini cocok dengan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan yaitu: 1. SPIC&SPAN Laundry belum melakukan pengelompokan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan memperoleh bukti empiris atas pengaruh variabel independen yang terdiri dari corporate governance, independensi auditor

Lebih terperinci

PENGELOLAAN BIAYA MANUFAKTUR PADA LINGKUNGAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR MAJU. Oleh : Edi Sukarmanto Th. 1 Abstrak

PENGELOLAAN BIAYA MANUFAKTUR PADA LINGKUNGAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR MAJU. Oleh : Edi Sukarmanto Th. 1 Abstrak PENGELOLAAN BIAYA MANUFAKTUR PADA LINGKUNGAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR MAJU Oleh : Edi Sukarmanto Th. 1 Abstrak Tingginya tingkat persaingan yang terjadi sebagai akibat adanya globalisasi ekonomi mendorong

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu : 1). Tahap awal, 2). Tahap pengembangan, dan 3). Tahap akhir. Secara singkat tahapan metode penelitian ini dapat dilihat pada

Lebih terperinci

SILABUS. A. IDENTITAS MATA KULIAH Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan Jumlah Sks : 3 Program Studi : Pendidikan Ekonomi

SILABUS. A. IDENTITAS MATA KULIAH Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan Jumlah Sks : 3 Program Studi : Pendidikan Ekonomi SILABUS A. IDENTITAS MATA KULIAH Mata Kuliah : Manajemen Jumlah Sks : 3 Program Studi : Ekonomi Strata : S2 Dosen : Prof. Dr. H. Nanang Fattah, M.Pd. Dr. Rasto, M.Pd. B. STATUS MATA KULIAH Mata Kuliah

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten) 0 PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten) SKRIPSI Disusun Dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN DISKON DALAM DUAL CHANNEL SUPPLY CHAIN (Studi Kasus PT. INDOPROM INDONESIA Cabang Surabaya)

ANALISIS PENETAPAN DISKON DALAM DUAL CHANNEL SUPPLY CHAIN (Studi Kasus PT. INDOPROM INDONESIA Cabang Surabaya) 1 ANALISIS PENETAPAN DISKON DALAM DUAL CHANNEL SUPPLY CHAIN (Studi Kasus PT. INDOPROM INDONESIA Cabang Surabaya) Afrida Karina Savira; Erwin Widodo Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha hingga mendapatkan pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat atau

BAB I PENDAHULUAN. usaha hingga mendapatkan pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membangun citra positif dan mendapatkan posisi strategis dalam pasar bukanlah suatu hal yang mudah untuk meraihnya. Membutuhkan proses dan waktu yang lama untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penulis telah melakukan serangkaian penelitian pada PT Super Plastin yang berkaitan dengan biaya kualitas dan kegagalan produk yang ada di perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

tidak mempengaruhi loyalitas pelanggan jasa transportasi udara.

tidak mempengaruhi loyalitas pelanggan jasa transportasi udara. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan maka simpulan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Air Asia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan serta menjaga. kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan serta menjaga. kelangsungan hidup perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan berbagai macam teknologi semakin canggih. Hal ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat. Untuk itu perusahaan berusaha supaya dapat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Hasil dari pengujian ini membuktikan bahwa variabel profesionalisme auditor mempengaruhi penentuan tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, berkembang pula dunia usaha dewasa ini, terbukti dengan berdirinya perusahaan besar, perusahaan menengah dan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN UNTUK PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA

STRATEGI PEMASARAN UNTUK PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA STRATEGI PEMASARAN UNTUK PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA Dessy Ambarsari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun email: dessy.ambarsari@yahoo.com ABSTRACT This article aim to examine the marketing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekolah Administrasi Bisnis dan Keuangan (SABK) merupakan salah satu sekolah yang ada dibawah Institut Manajemen Telkom (IM Telkom). Didirikan pada

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

4. Bagaimana pengaruh perceived quality atas produk Pertamax di SPBU Pertamina Pasteur terhadap tingkat kepuasan konsumen? Berdasarkan hasil analisa r

4. Bagaimana pengaruh perceived quality atas produk Pertamax di SPBU Pertamina Pasteur terhadap tingkat kepuasan konsumen? Berdasarkan hasil analisa r BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, maka dapat dijelaskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian yaitu sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembangan sedemikian rupa sehingga melewati batas-batas wilayah dan antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan melalui Otonomi Daerah.

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Strategi Implementasi..., Baragina Widyaningrum, Program Pascasarjana, 2008

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Strategi Implementasi..., Baragina Widyaningrum, Program Pascasarjana, 2008 1 1. PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian secara akademis dan praktis, batasan penelitian serta model operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dalam keseharian masyarakat Indonesia. BPS mencatat terdapat

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dalam keseharian masyarakat Indonesia. BPS mencatat terdapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahu merupakan salah satu bahan makanan pokok yang tak dapat dipisahkan dalam keseharian masyarakat Indonesia. BPS mencatat terdapat 115 ribu unit usaha tahu dan tempe

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212 Mata Kuliah KONTRAK PERKULIAHAN SKS : 3 Kode Mata Kuliah A. Deskripsi singkat : : AKUNTANSI BIAYA II : KT221212 Akuntansi Biaya II membahas konsep, pemanfaatan, dan perekayasaan informasi biaya untuk penentuan

Lebih terperinci

ANALISA KUALITAS PELAYANAN ASET FISIK DAN FASILITAS DI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI

ANALISA KUALITAS PELAYANAN ASET FISIK DAN FASILITAS DI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI ANALISA KUALITAS PELAYANAN ASET FISIK DAN FASILITAS DI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI Rian Kurniawan 1), Udisubakti Ciptomulyono 2) Aditya Sutantio 3) 1) Manajemen Proyek, MMT ITS, Indonesia e-mail: mechanicalofone@gmail.com

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Crowther, D Corporate Social Responsibility. Guler Aras & Ventus Publishing ApS

DAFTAR PUSTAKA. Crowther, D Corporate Social Responsibility. Guler Aras & Ventus Publishing ApS DAFTAR PUSTAKA Adams, C.A. 2002. Internal Organisational Factors Influencing Corporate Social and Ethical Reporting Beyond Current Theorizing. Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol 15. No.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. partisipatif pada perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. partisipatif pada perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Penelitian 58 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penerapan anggaran partisipatif pada perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada Universitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

BAB V KESIMPULAN dan SARAN 7 BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan di dalam bab IV, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: Wisma Djoglo belum menghitung

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 75 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari serangkaian perhitunganperhitungan dan analisa-analisa yang telah dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada. Disamping itu disampaikan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta DAFTAR PUSTAKA Abdulloh, 2006. Pengaruh Budaya Organisasi, Locus of Control dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Semarang Barat (tesis). Semarang: Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN

PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN Andy Prasetyo Utomo Fakultas Teknik, Program Studi Sistem Informasi Universitas Muria Kudus Email: andyutomo@gmail.com ABSTRAK Salah

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap Mansion28, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: d. Mansion28 telah menyusun

Lebih terperinci

Silabus. EKA 4211 Akuntansi Sektor Publik. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Silabus. EKA 4211 Akuntansi Sektor Publik. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Silabus EKA 4211 Akuntansi Sektor Publik Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia Perbanas Jalan Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat kepuasan konsumen atas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi untuk mempertahankan dan mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi untuk mempertahankan dan mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan waktu hampir seluruh perusahaan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan pengendalian internal di suatu perusahaan dapat dilakukan secara langsung oleh anggota perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu departemen

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian Dalam face to face review supervisor juga selalu memberikan feedback tentang review yang dilakukan serta dengan melakukan face to face review,

Lebih terperinci