TEORI MUSIK (BAHAN PENUNJANG KURSUS MUSIK GEREJA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TEORI MUSIK (BAHAN PENUNJANG KURSUS MUSIK GEREJA)"

Transkripsi

1 TEORI MUSIK (BAHAN PENUNJANG KURSUS MUSIK GEREJA) Disusun untuk bahan pelatihan/kursus Musik Liturgi- Musik Gereja Katolik Di Postulat dan Novisiat Suster JMJ Tomohon Oleh: Lastiko Runtuwene SENI adalah ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan ke dalam kreasi dalam bentuk gerak, rupa, nada, syair, yang mengandung unsur-unsur keindahan, dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain. NADA adalah bunyi yang teratur (beraturan) menurut tinggi rendahnya bunyi tersebut. Bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya. ILMU HARMONI MUSIK Harmoni atau ilmu harmoni dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tangga nada; menyusun tangga nada, menyusun dan menyambung nada menjadi akor-akor. Harmoni memiliki peranan sangat penting sebagai dasar pengetahuan dan keterampilan dalam menyelenggarakan musik disertai dengan latihan dan praktek secara sungguh-sungguh dalam bermain musik, bernyanyi, sehingga diperoleh pengetahuan, kesenangan, apresiasi, dan keterampilan musik. 1. TANGGA NADA Untuk lebih memperdalam pengertian tentang tangga nada, maka perlu diketahui terlebih dahulu sejarah musik. Perkembangan musik saat ini, tidak terlepas dari sejarah musik yang tercatat. Sebagai musik awal yang terdokumentasi dengan baik adalah jenis musik monofon yaitu Gregorian. Ada beberapa pendapat mengenai pembentukan musik Gregorian ini. Ada yang mengatakan bahwa Gregorian sangat dipengaruhi oleh musik Yunani, tetapi ada juga yang menunjukkan pengaruh musik Yahudi lebih besar. Musik klasik yang kemudian berkembang adalah berdasarkan dari musik Gregorian. Pada awalnya, teori musik diajarkan di sekolah-sekolah pada abad pertengahan yang umumnya terletak dekat biara. Sehingga tidak mengherankan bahwa karangan yang menerangkan tentang teori musik (ilmu harmoni, istilah harmoni pada abad pertengahan tidak membahas tentang akor atau keselarasan nada, namun dipakai sebagai istilah untuk prinsip yang mengatur bagaimana cara untuk mengukur keindahan termasuk di dalam musik) disusun oleh para biarawan. Seorang pengarang yang sangat berpengaruh dalam perkembangan teori musik adalah Hucbald ( ) dari biara St. Amand dengan karangannya yang berjudul De Harmonica Instituione. Dalam bukunya, Hucbald memberikan nama tangga nada dengan 1

2 menggunakan nama tangga nada yang dipakai oleh para ahli musik Yunani, walaupun nama tersebut sama namun ternyata berlainan penggunaannya. Istilah-istilah untuk tangga nada: modus (gregorian), maqam (Arab), raga (India), pathet (Jawa). TANGGA NADA GREGORIAN Seperti halnya musik kuno Yunani, musik Gregorian juga berdasarkan pada 4 nada atau tetrachord, yaitu D E F dan G. Di atas nada tersebut disusun tangga nada gregorian otentik, dengan 4 nada tersebut sebagai nada finalis (nada penutup) atau nada dasar. Dari sini terbentuklah 4 tangga nada atau sistem modalitas Gregorian yang terdiri masing-masing dari 2 jenis, yaitu Otentik dan Plagal. Plagal berasal dari kata Yunani, yaitu plagios yang artinya miring atau dalam hal ini sebagai pembantu atau bersifat sekunder. Nyanyian Gregorian menggunakan modus. Masing-masing mempunyai nada pusat. Terdapat 8 modus (tangga nada) nyanyian Gregorian yaitu: Doris re mi fa sol la si do re (PS 518) Hypodoris la si do re mi fa sol la (PS 34) Phrygis mi fa sol la si do re mi (PS 501) Hypophrygis si do re mi fa sol la si (PS 560) Lydis fa sol la si do re mi fa (PS 76) Hipolydis do re mi fa sol la si do (PS 387) Mixolydis sol la si do re mi fa sol (PS 491) Hypomyxolydis re mi fa sol la si do re (PS 53) Modus-modus tersebut digunakan selama berabad-abad di Eropa. Dari modus-modus tersebut, berkembanglah tangga nada mayor dan minor yang umum digunakan sejak abad ke-17. Mayor do re mi fa sol la si do (PS 319) Minor la si do re mi fa sol la (PS 595) Beberapa pedoman membawakan/menyanyikan nyanyian/lagu Gregorian dengan not angka: (Lih. PS Hal. xxiv): 1. Garis di atas not dimaksudkan untuk menunjukkan himpunan nada; kalau ada tiga not dengan garis satu, itu bukanlkah triol; setiap not tetap sama panjangnya (1/8). Di samping itu juga dimaksudkan supaya lagu dinyanyikan lebih lancar/cepat. 2. Not tanpa garis di atasnya, harganya dua kali lipat not dengan garis di atasnya; jadi not itu dinyanyikan dua kali lebih panjang. 3. Not dengan tanda w di atasnya dimaksud untuk mengungkapkan not kuilisma dalam penulisan gregorian asli ( ). Kalau ada not dengan tanda w, maka not di depannya diperpanjang sedikit (tanpa dilipatduakan). 4. Garis datar di bawah not dimaksudkan sebagai transversum episema. Not dengan tanda ini diperpanjang sedikit (tanpa dilipatduakan). 5. Nyanyian Gregorian hendaknya dibawakan dengan ringan dan lancar, jangan diulurulur. 6. Untuk aba-aba, ictus (arsis-tesis) jatuh pada not pertama dari setiap himpunan. Himpunan yang lebih dari tiga not selalu dibagi dalam himpunan dua atau tiga not. 2

3 Dalam Nyanyian Gregorian ada himpunan dengan not liquescens, yakni not yang dicetak lebih kecil. Contoh: Ho san na in ex cel sis Not ini ada di atas suku kata san dan cel. Maksudnya ialah agar huruf n dan l pada suku kata tersebut diucapkan tersendiri dengan jelas. Dalam penulisan dengan angka, di dalam Buku Puji Syukur, not liquescens dinyatakan dengan angka yang lebih kecil, contoh, sebagai berikut: (2) (2) Ho-san-na in -ex cel - sis Ter-pu - ji - la Eng-kau di sur - ga (PS 388) TANGGA NADA DIATONIS TANGGA NADA DIATONIS adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada dalam satu oktaf yang mempunyai susunan tinggi nada yang teratur. Dalam teori musik barat, tangga nada diatonis atau diatonik adalah susunan satu set kumpulan not yang merupakan komponen paling dasar. Diatonik berasal dari bahasa Yunani, diatonikos, yang artinya merenggangkan. Umumnya digunakan untuk menyebut tangga nada mayor dan minor saja. Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang mempunyai jarak antar nadanya 1 (satu) dan ½ (setengah). Ciri-ciri tangga nada Diatonis Mayor : 1. Bersifat riang gembira 2. Bersemangat 3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C 4. Mempunyai pola interval : 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½ Ciri-ciri Tangga nada Diatonis Minor : 1. Kurang bersemangat. 2. Bersifat sedih 3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A 4. Mempunyai pola interval : 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1. Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor : Maju Tak Gentar, Indonesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar. Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur, Tuhan, Gugur Bunga. 3

4 TANGGA NADA KROMATIS Tangga Nada Kromatis adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar nadanya hanya ½. Contoh : C Cis/Des D Dis/Es- E F Fis G Gis A Ais B TANGGA NADA ENHARMNONIS Tangga Nada Enharmonis adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama dan letak yang berbeda, tetapi mempunyai tinggi nada yang sama. Contoh : Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges. TANGGA NADA PENTATONIK Tangga Nada Pentatonik, terdiri dari lima nada : do re mi sol la do (PS 707) do mi fa sol si do (PS 547) (Tangga Nada Pelog/Slendro) do mi fa la si do (PS 651) TANGGA NADA MAYOR DAN MINOR, KRUIS (KRES) DAN MOL Tangga nada memiliki dua varian yaituyang biasa disebut Tangga Nada Dasar dan ada yang disebut dengan Tangga Nada # (baca: kruis/kres) atau b (baca: mol). Simbol mol berbentuk seperti huruf b. Tangga nada kres atau mol mulai dari 1 kres/mol sampai 7 kres/mol. Tangga Nada Dasar adalah tangga nada dengan nada dasar 1 (baca: do) = C. Pada tangga nada ini tidak ada kres/mol. Dan dari tangga nada inilah semua perhitungan kres/mol dimulai. Tangga nada 1=C bila ditulis menjadi : C-D-E-F-G-A-B-ke C lagi (1 oktaf) Dengan menulis tangga nada yg ditulis do sama dengan bisa diartikan sebagai tangga nada mayor. Tangga nada minor ditulis bukan dengan do sama dengan, melainkan umumnya la sama dengan. Bagaimana sebuah tangga nada disebut mayor atau minor? Setiap tangga nada memiliki hukum yang namanya hukum jarak Pada tangga nada mayor berlaku hukum jarak yaitu : satu-satu-setengah-satu-satu-satu-setengah 1 1 ½ ½ Bila dijabarkan menjadi jarak C ke D = 1, D ke E = 1, E ke F = 1/2, F ke G = 1, G ke A = 1, A ke B = 1, dan B ke C lagi = 1/2. Yang berjarak setengah di tangga nada ini adalah dari E ke F dan B ke C. 4

5 Tangga nada minor berlaku hukum jarak yaitu : satu-setengah-satu-satu-setengah-satu-satu 1 ½ 1 1 ½ 1 1 Sehingga di tangga nada dasar minornya adalah : A-B-C-D-E-F-G-A Kres digunakan untuk menaikkan nada setengah, mol digunakan untuk menurunkan nada setengah. Contoh : C# adalah C naik setengah. Nada C# ini sama dengan Db, karena Db adalah nada D turun setengah. Karena jarak C ke D adalah satu, maka C#=Db. Tangga nada kres (#) Seperti yang sudah disebutkan di atas, tangga nada kres ada 7 mulai dari tangga nada 1# sampai 7#. Rumusnya adalah: Untuk menentukan nada dasar tangga nada 1# diambil dari nada kelima tangga nada dasar. Untuk menentukan nada dasar tangga nada 2# diambil dari nada kelima tangga nada 1#, dst. Sehingga bila diurutkan menjadi : Tangga nada dasar : C-D-E-F-G-A-B-C Tangga nada 1# : G-A-B-C-D-E-F#-G Untuk menentukan nada-nadanya pake rumus satu-satu-setengah-satu-satu-satu-setengah di atas. Uraiannya : G ke A =1, A ke B = 1, B ke C = 1/2, C ke D = 1, D ke E = 1, E ke F# = 1, dan F# ke G = 1/2. Sehingga bila diteruskan menjadi : Tangga nada 2# : D-E-F#-G-A-B-C#-D Tangga nada 3# : A-B-C#-D-E-F#-G#-A Tangga nada 4# : E-F#-G#-A-B-C#-D#-E Tangga nada 5# : B-C#-D#-E-F#-G#-A#-B Tangga nada 6# : F#-G#-A#-B-C#-D#-E#-F# Tangga nada 7# : C#-D#-E#-F#-G#-A#-B#-C# Terhenti sampai 7#, karena semua nadanya sudah jadi #. 5

6 Tangga Nada Mol (b) Tangga nada mol rumusnya nada dasar diambil dari nada keempat tangga nada sebelumnya, dan rumus urutannya seperti di atas juga satu-satu-setengah-satu-satu-satu-setengah. Sehingga urutannya menjadi: Tangga nada dasar Tangga nada 1b Tangga nada 2b Tangga nada 3b Tangga nada 4b Tangga nada 5b Tangga nada 6b Tangga nada 7b : C-D-E-F-G-A-B-C : F-G-A-Bb-C-D-E-F : Bb-C-D-Eb-F-G-A-Bb : Eb-F-G-Ab-Bb-C-D-Eb : Ab-Bb-C-Db-Eb-F-G-Ab : Db-Eb-F-Gb-Ab-Bb-C-Db : Gb-Ab-Bb-Cb-Db-Eb-F-Gb : Cb-Db-Eb-Fb-Gb-Ab-Bb-Cb Untuk tangga nada minor, baik kres maupun mol berlaku rumus yang sama untuk penentuan nada dasarnya, namun rumus jaraknya berbeda dengan memakai formula satu-setengah-satusatu-setengah-satu-satu. 2. SISTEM AKOR MUSIK Akord adalah kumpulan tiga nada atau lebih yang bila dimainkan secara bersamaan terdengar harmonis. Akord bisa dimainkan secara terputus-putus ataupun secara bersamaan. Akord ini digunakan untuk mengiringi suatu lagu. Ketika Anda menekan tiga tuts piano C, E dan G secara bersamaan, ini berarti anda sudah memainkan akord. Contoh alat musik lainnya yang bisa memainkan akord adalah gitar (akustik dan listrik), organ, electone. Sejarah Akord Sejak 1725 Musik mengenal notasi sejak tahun 590 yang ditemukan oleh Paus Agung Gregori. Notasi ini disebut Notasi Gregorian. Namun disempurnakan sekitar tahun 950 dengan dikenalnya Notasi Balok. Pada awalnya tahun (Era Barok) orang mengenal musik polifoni dengan ilmu kontrapung, suara kedua berupa melodi lain yang saling bertentangan. Baru tahun 1725 (Era Klasik ) orang mengenal akord dalam musik homofoni, Remeau menulis buku Traite d'harmonie tahun Pada awalnya akord disusun dengan tiga nada, kemudian dibalikkan, berupa mayor, minor, augmented, diminished, dan seterusnya ditambah nada septim, sixth, dst. Dan mulai tahun 1750 di Era Klasik akord juga berkembang hingga kini di era blues (1870), jazz (1920), pop dan rock (1955), dll. yang mengenal akord ninth, eleeventh, thirdteenth, dst. 6

7 Macam-macam akord Akord itu banyak macamnya. Antara lain akord mayor, akord minor, akord dominan septim, akord diminished, akord augmented, akord minor 6, akord mayor 7, akord suspended dan masih banyak yang lainnya. Akord yang paling sering dipakai dalam suatu lagu yang sederhana adalah akord mayor, akord minor dan akord dominan septim. Akord lainnya digunakan untuk memperindah atau mengubah kualitas suatu lagu. Penyisipan akord yang berbeda akan memberikan efek rasa yang berbeda dalam iringan suatu lagu. Akord mayor Akord mayor adalah akord yang interval antara nadanya 2-1 1/2 Contoh akord mayor: Cb (Cb-Eb-Gb) = B C (C-E-G) C# (C#-E#-G#) = Db (Db-F-Ab) D (D-F#-A) D# (D#-G-A#) = Eb (Eb-G-Bb) E (E-G#-B) = Fb (Fb-Ab-Cb) E# (E#-A-B#) = F (F-A-C) F (F-A-C) F# (F#-A#-C#) = Gb (Gb-Bb-Db) G (G-B-D) G# (G#-B#-D#) = As (Ab-C-Eb) A (A-C#-E) A# (A#-D-E#) = Bb (Bb-D-F) B (B-D#-F#) = Cb B# (B#-E-G) = C Akord mayor juga bisa dibilang dalam bahasa angka dalam jarak simetris / seimbang. Akord yang memiliki nama berbeda namun bila dimainkan bersuara sama disebut Akord Enharmonis. Contohnya: akord Cb (Ces mayor) dengan B (B mayor). Akord di atas adalah akord dasar. Akord tersebut bisa dibalik-balik urutannya (disebut balikan pertama dan balikan kedua). Misalnya: C on E(C/E). Ini berarti kita harus memainkan akord dengan urutan E-G-C' bukan C-E-G. C on E adalah balikan pertama dari akord dasar C. Balikan keduanya adalah C on G(C/G) yaitu G-E'-C'. Akord minor Akord minor adalah akord yang interval antara nadanya 1 1/2-2. Apabila anda sudah tahu suatu akord mayor misalnya; C mayor maka anda bisa mengetahui pula akord minornya (C minor) yaitu dengan cara menurunkan nada yang ada di tengah sebanyak setengah interval. Sehingga didapat akord C minor adalah C-Es(E diturunkan setengah menjadi Es)-G. 7

8 Akord dominan ketujuh (Akord Dominan Seventh) Akord dominant 7th ( C7 ) biasanya ada pada bagian lagu dimana perpindahan akan menuju dari C ke F. Pada beberapa lagu dan banyak lagu menggunakan perindahan 1 ke 4 dengan chord 1 dominant 7th. Jadi 1-1 dominant 7th - 4. Pada setiap nada dasar misalnya D, maka D - D7 - G atau nada dasar E, maka E - E7 - A. Akord teraugmentasi Akord augmented adalah akord yang interval antara nadanya 2-2. Notasi : Caug / C+ Akord diminis (diminished) Akord diminis adalah akord yang interval antar nadanya adalah 1 1/2-1 1/2. A. Akor/ Trinada/ Triad Akor dapat diartikan sebagai susunan nada yang terdiri dari tiga nada (triad) atau lebih yang dibunyikan secara bersama sekaligus. Akor yang didirikan dari tangga nada tersebut diberi nama, sebagai berikut: a. Tingkatan I disebut akor tonika (tonic), nada angka: 1,3,5 b. Tingkatan II disebut akor super tonic, 2, 4, 6 c. Tingkatan III disebut akor median, 3, 5, 7 d. Tingkatan IV disebut akor sub dominan, 4,6,1 e. Tingkatan V disebut akor dominan, 5,7,2 f. Tingkatan VI disebut akor sub median, 6,1,3 g. Tingkatan VII disebut akor loading not/ pembimbing/ sub tonic, 7,3,5 Berdasar interval nada alas + terts + kwint, maka akor dibedakan: a. Akor mayor; yaitu akor yang memiliki interval 2 + 1½. Contoh: 1) Pada tangga nada mayor: akor tingkat I, IV, V 2) Pada tangga nada minor: akor tingkat V dan VI 8

9 b. Akor minor; yaitu akor yang memiliki interval 1½ + 2. Contoh: 1) Pada tangga nada mayor: akor tingkat II, III, dan VI 2) Pada tangga nada minor: akor tingkat I dan IV c. Akor berkurang; memiliki interval 1½ + 1½. Contoh: 1) Pada tangga nada mayor: akor tingkat VII 2) Pada tangga nada minor: akor tingkat II dan VII d. Akor berlebih; memiliki interval Contoh: 1) Pada tangga nada mayor: tidak ada 2) Pada tangga nada minor: akor tingkat III Sajian musik atau tekstur dapat berujud: unisono, homofoni, polifoni, kannon, dan diskan. Lagu sering berganti nada dasar baik di tengah atau di akhir lagu, perpindahan nada dasar lagu disebut modulasi. Modulasi dapat ke tingkat IV, V, mayor atau minor senama, dan mayor atau minor senama. Modulasi empat macam itu disebut perkeluargaan tangga nada. Agar lagu dapat dinyanyikan oleh seluruh audiens dengan berbagai macam latar belakang, misalnya: kemampuan musik, wilayah suara, maka lagu kadang perlu disesuaikan atau diubah yang disebut ditransposisi. Transposisi meliputi not musik ke angka, not angka ke not musik, not musik ke musik sama kunci, not musik ke not musik lain kunci. Akor atau trinada dalam tangga nada C Mayor Jika c sebagai nada dasar atau tonika, maka g ialah kuintnya, g ini disebut dominannya c. Kuint bawahnya ialah f, disebut sub-dominan. Di antara c dan g, terdapat e disebut median. Di antara c dan f terdapat a, disebut median bawah atau sub-median. Di atas c dan d, disebut super tonika. Di bawah c ialah b disebut leading note karena cenderung bergerak ke tonika, dan untuk menyamakan istilah kita bisa menyebutnya dengan sub-tonika. Ada 2 macam fungsi akor, yaitu sebagai akor primer atau akor pokok dan akor sekunder. Akor poko ialah akor yang sangat penting dalam harmoni. Akor pokok ialah akor I (Tonika), akor V ( Dominan ) + V7 ( Dominan sepitme ), dan akor IV (Subdominan). Dengan menggunakan tiga akor tersebut,maka kita sudah dapat mengiringi sebuah lagu sederhana. Iringan musik dengan piano, gitar, atau alat musik pengiring lainnya adalah berdasarkan rangkaian akor-akor ini yang dapat disebut dengan gerak harmoni. Pola harmoni atau gerak rangkaian akor yang muncul pada akhir frase, akhir kalimat lagu,a tau akhir bagian lagu disebut kadens. Kadens ini berfungsi sebagai koma atau titik pada kalimat bahasa. Ada 4 jenis kadens dalam gerak rangkaian akor, yaitu kadens tidak sempurna, kadens sempurna, kadens otentik dan kadens plagal. 9

10 Notasi Gregorian awal notasi balok 3. NOTASI BALOK DAN NOTASI ANGKA Notasi Gregorian, ditemukan oleh Paus Agung Gregori pada tahun 590, adalah awal penulisan musik dengan not balok. Namun, Notasi Gregorian belum ada panjang nada (dinyanyikan sesuai perasaan penyanyi) dan masih dengan balok not yang 4 baris. Not balok yang sekarang ini telah sempurna sekali untuk musik dibandingkan Notasi Gregorian. Unsur-unsur notasi balok Interval not antarspasi (atau antargaris) adalah terts, sedangkan interval antara garis dan spasi adanama : Not Penuh, Nilai/Durasi : 4 ketuk/hitungan Spoiler for not penuh=4 ketuk pada birama 4/4: Nama : Not 1/2, Nilai/Durasi : 2 ketuk/hitungan Spoiler for not 2 ketuk pada birama 4/4: Nama : Not 1/4, Nilai/Durasi : 1 ketuk/hitungan Spoiler for not 1 ketuk pada birama 4/4: 10

11 Nama : Not 1/8, Nilai/Durasi : 1/2 ketuk/hitungan Spoiler for not 1/2 ketuk pada birama 4/4: Nama : Not 1/16, Nilai/Durasi : 1/4 ketuk/hitungan Spoiler for not 1/4 ketuk pada birama 4/4: Nama : Not 1/32, Nilai/Durasi : 1/8 ketuk/hitungan Spoiler for not 1/8 ketuk pada birama 4/4: Bentuk & Nilai Tanda Diam (Istirahat) Nilai/Durasi : 4 ketuk/hitungan Spoiler for rest 4 ketuk pada birama 4/4: Nilai/Durasi : 2 ketuk/hitungan Spoiler for rest 2 ketuk pada birama 4/4: Nilai/Durasi : 1 ketuk/hitungan Spoiler for rest 1ketuk pada birama 4/4: 11

12 Nilai/Durasi : 1/2 ketuk/hitungan Spoiler for rest 1/2 ketuk pada birama 4/4: Nilai/Durasi : 1/4 ketuk/hitungan Spoiler for rest 1/4 ketuk pada birama 4/4: Nilai/Durasi : 1/8 ketuk/hitungan Spoiler for rest 1/8 ketuk pada birama 4/4: Arti & Pengertian Birama Not Balok Spoiler for 4/4: angka 4 yg atas merupakan : terdapat 4 ketuk/hitungan dalam 1 bar, angka 4 yang bawah menunjukkan : not 1/4 memiliki durasi 1 ketuk pada birama perempat Spoiler for 2/4: angka 2 yg atas merupakan : terdapat 2 ketuk/hitungan dalam 1 bar, angka 4 yang bawah menunjukkan : not 1/4 memiliki durasi 1 ketuk pada birama perempat 12

13 Spoiler for 4/8: angka 4 yg atas merupakan : terdapat 4 ketuk/hitungan dalam 1 bar, angka 8 yang bawah menunjukkan : not 1/8 memiliki durasi 1 ketuk pada birama perdelapan Spoiler for 2/8: angka 2 yg atas merupakan : terdapat 2 ketuk/hitungan dalam 1 bar, angka 8 yang bawah menunjukkan : not 1/8 memiliki durasi 1 ketuk pada birama per delapan Nama Kunci/Clef Pada Not Balok (paranada) Spoiler for clef G: Dinamakan Kunci/Clef G biasanya untuk nada wilayah Sopran & Alto Spoiler for clef F: Dinamakan Kunci/Clef F biasanya untuk nada wilayah Tenor & Bass Spoiler for clef C: Kunci/Clef C Contoh Penulisan Not 1/8 13

14 Spoiler for contoh 1: Spoiler for contoh 2: Spoiler for contoh 3: Penggunaan Legatura Menggunakan Dot & Tie -Legatura merupakan penggabungan 2 buah not atau lebih menggunakan dot/titik (.) dan tie Spoiler for contoh 1: Spoiler for contoh 2: 14

15 Penggunaan Nada Dalam Tangga Nada C mayor di not balok Tangga Nada C mayor di Clef G Spoiler for Clef G not 1/8, birama 4/4: Tangga Nada C mayor di Clef F Spoiler for Clef F not 1/8, birama 4/4: Tangga Nada C mayor di Clef C Spoiler for Clef C not 1/8, birama 4/4: Triplet/Triol/Tuplet Triplet/Triol/Tuplet merupakan pecahan tiga not yang berasal dari satu nilai not, pecahan not tersebut selau bernilai setengahnya dari not asal Spoiler for triol 1 ketuk/hitungan pada birama 4/4: Spoiler for triol 2 ketuk/hitungan pada birama 4/4: 15

16 Spoiler for triol 4 ketuk/hitungan pada birama 4/4: lah sekunde. Notasi balok adalah penulisan lagu/musik dengan menggunakan lambang-lambang pada balokbalok berupa jajaran baris. Agar dapat memahami penulisan not balok, kita harus mempelajari terlebih dahulu bagian-bagian yang ada pada sistem penulisan notasi balok tersebut. Bentuk, nama dan nilai not BENTUK, NAMA, DAN NILAI TANDA DIAM 16

17 Beberapa buah not yang memiliki bendera, jika letaknya bersebelahan, penulisannya dapat digabungkan. Misalnya : 2 buah not ⅛ ( ) yang bersebelahan dapat ditulis 4 buah not 1/16( ) yang bersebelahan, dapat ditulis 1 not ⅛ ( ) & 2 not 1/16 ( ) yang bersebelahan, ditulis 4 buah not 1/64 ( ) yang bersebelahan, dapat ditulis Notasi juga bisa diberi titik agar durasinya bertambah setengah. Misalnya : Not ¼ memiliki durasi 1 ketuk. Jika not ¼ diberi titik ( ), maka durasinya menjadi : 1 + (1 ½) = 1 ½ ketuk. Not ½ memiliki durasi 2 ketuk. Jika not ½ diberi titik ( ), maka durasinya menjadi : 2 + (2 ½) = 3 ketuk. Jadi not yang memiliki durasi n ketuk, jika diberi titik, durasinya akan menjadi n + ½n ketuk. Kelompok Not (Group) 17

18 Dalam notasi balok, sistem paranada bergaris lima digunakan sebagai dasar. Bersama dengan keterangan mengenai tempo, ketukan, dinamika, dan instrumentasi yang digunakan, not ditempatkan pada paranada dan dibaca dari kiri ke kanan. Durasi nada dilambangkan dengan nilai not yang berbeda-beda, sedangkan tinggi nada dilambangkan dalam posisi not secara vertikal pada paranada. Interval dua not yang dipisahkan satu garis paranada (yaitu berada pada dua spasi yang bersebelahan) seperti digambarkan pada ilustrasi di samping merupakan interval terts, sedangkan interval antara not pada spasi dengan not pada garis adalah interval sekunde. Tanda kunci pada awal paranada menunjukkan tinggi nada yang diwakili oleh garis dan spasi pada paranada tersebut. Pada gambar, kunci-g digunakan, menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹. Dengan demikian, interval terts pada gambar di samping adalah pasangan nada a 1 c 2, sedangkan interval sekunde merupakan pasangan nada a 1 b 1. Not-not yang melambangkan tinggi nada di luar jangkauan kelima garis paranada dapat digambarkan dengan menggunakan garis bantu yang diletakkan di atas atau di bawah paranada. Contoh penggunaan notasi balok Penggunaan notasi balok dijelaskan dalam contoh yang diambil dari bagian awal karya Johann Strauss, An der schönen blauen Donau yang disederhanakan. 18

19 Bagian awal An der schönen blauen Donau yang disederhanakan. 1. Di sebelah kiri atas pada awal lagu biasanya ditempatkan petunjuk tempo (yaitu kecepatan lagu), seringkali dalam bahasa Italia, yang di sini menunjukkan "tempo waltz". Selain itu juga terdapat penanda metronom dalam satuan BPM (beats per minute), di sini 142 ketukan per menit. 2. Tanda birama menunjukkan ritme lagu. Angka di bagian atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 3/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat tiga ketukan dalam birama, satu ketukan kuat diikuti dua ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai not seperempat. 3. Garis birama merupakan pemisah antarbirama. 4. Pada bagian awal paranada terdapat kunci-g yang menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹ (berfrekuensi sekitar 418 Hz). 5. Tanda mula utama yang di sini terdiri dari dua tanda mula kres pada garis nada c dan f menunjukkan bahwa kedua nada tersebut dinaikkan setengah nada dalam semua oktaf (dimainkan sebagai nada cis dan fis) serta menunjukkan bahwa karya musik bersangkutan bertangga nada D mayor atau B minor. 6. Not pertama adalah not seperempat dengan nada d 1, dengan dinamika (nyaring lembutnya suara) mf (bahasa Italia, mezzo forte: agak nyaring). Dapat dilihat bahwa not tersebut langsung diikuti garis birama walaupun tiga ketuk dalam birama tersebut belum selesai. Dengan demikian, karya ini dimulai bukan dengan ketukan pertama bertekanan, melainkan dengan ketukan ketiga lemah dalam suatu birama pembuka (anacrusis). 7. Not kedua juga merupakan not seperempat dan bernada d 1 yang jatuh pada ketukan pertama dalam birama berikutnya. 8. Tanda legato menghubungkan not d 1 tersebut dengan not fis 1 dan a 1, menandakan bahwa ketiga not tersebut harus dimainkan secara legato (sambung-menyambung). 9. Pada birama berikutnya terdapat not setengah bernada a 1 berdurasi dua ketukan. 10. Berikutnya terdapat not seperempat dengan dua kepala not pada posisi nada fis 2 dan a 2, menandakan bahwa kedua nada tersebut harus dimainkan bersamaan. Di atas not tersebut terdapat tanda staccato, menandakan bahwa not tersebut harus dimainkan secara staccato (terpisah nyata dari not sebelum dan sesudahnya). 11. Tanda diam seperempat menandakan bahwa tidak ada nada yang dimainkan selama (dalam hal ini) satu ketukan. 12. Di bawah tiga birama terakhir terdapat tanda decrescendo, menandakan bahwa pada ketiga birama tersebut terdapat perubahan dinamika, yaitu dimainkan makin melembut (dapat juga ditulis decresc. atau dim., diminuendo). 19

20 Notasi Angka Dalam notasi angka, not ditentukan dengan angka 1 (do), 2 (re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol), 6 (la) dan 7 (si). Nada 1 tanpa titik merupakan nada C natural di notasi balok. Tanda satu titik di atas not, menunjukkan bahwa not tersebut naik satu birama dari nada asli, sedangkan tanda satu titik di bawah not menunjukkan bahwa not tersebut turun satu birama dari nada asli. Membaca Notasi Angka Notasi angka 4 suara SATB 1. Do = G menunjukkan nada dasar lagu tersebut. 20

21 2. 4/4 menunjukkan Tanda birama yang menunjukkan ritme lagu. Angka di bagian atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 4/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat empat ketukan dalam birama, satu ketukan kuat diikuti tiga ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai not seperempat 3. Tempo = 66 menunjukkan tempo lagu, artinya dalam satu menit ada 66 ketuk. 4. SATB menunjukkan tipe suara yang menyanyikan baris tersebut. 5. P berarti 'piano' yang berarti lembut, artinya lagi ini dengan dinamika yang lembut. 6. Tanda Crescendo yang dilanjutkan dengan tanda decrescendo, menunjukkan ada perubahan dinamika, yakni mengeras, kemudian melembut lagi. 7. Garis birama yang merupakan pemisah antar birama. 4. TANDA DINAMIK DAN TANDA TEMPO TANDA DINAMIK adalah tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan. Contoh-contoh Tanda Dinamik : 1. f : forte = keras 2. ff : fortissimo = sangat keras 3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin 4. mf : mezzo forte = setemgah keras 5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut 6. p : piano = lembut 7. pp : pianissimo = sangat lembut 8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin 21

22 9. mp : mezzo piano = setengah lembut PERUBAHAN TANDA DINAMIKA : - Diminuendo (dim) : melembut - Perdendosi : melembut sampai hilang - Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang - Calando : mengurangi keras - Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun - Cresscendo : berangsur-angsur keras - Decrsescendo : berangsur-angsur lembut TANDA TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan. A.TANDA TEMPO CEPAT : 1. Allegro : cepat 2. Allegratto : agak cepat 3. Allegrissimo : lebih cepat 4. Presto : cepat sekali 5. Presstissimo : secepat-cepatnya 6. Vivase : cepat dan girang B. TANDA TEMPO SEDANG : 1. Moderato : sedang 2. Allegro moderato : cepatnya sedang 3. Andante : perlahan-lahan 4. Andantino : kurang cepat C. TANDA TEMPO LAMBAT : 1. Largo : lambat 2. Largissimo : lebih lambat 22

23 3. Largeto : agak lambat 4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan 5. Grave : sangat lambat sedih 6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan. PERMATA / CORONA adalah tanda untuk menambah hitungan menurut selera. 5. TEKNIK VOCAL TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring. UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL : 1. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas. 2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan. Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu : Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah. Pernafasan Perut: udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah. Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik. 1. Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. 2. Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu. 3. Resonansi adalah : usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan ronggarongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan. 23

24 4. Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberigelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu. 5. Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya. 6. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat. Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik : Pendengaran yang baik Kontrol pernafasan Rasa musical. SIFAT NADA ADA 4 (EMPAT) : 1. FITCH yaitu ketepatan jangkauan nada. 2. DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan 3. INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan. 4. TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang. AMBITUS SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang. Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya. CRESCENDO adalah suara pelan berangsur-angsur keras. DESCRESCENDO adalah suara keras berangsur-angsur pelan. STACATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah. SUARA MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) : 1. Suara Wanita Dewasa ; Sopran (suara tinggi wanita) Messo Sopran (suara sedang wanita) Alto (suara rendah wanita) 1. Suara Pria Dewasa : Tenor (suara tinggi pria) Bariton (suara sedang pria) Bas (suara rendah pria) 1. Suara Anak-anak : 24

25 Tinggi Rendah. PADUAN SUARA adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dri 15 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang dibawakan. JENIS-JENIS PADUAN SUARA: 1. Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara. 2. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia yang sejenis, contoh: Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak. 3. Paduan Suara 3 sejenis S S A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2, dan Alto. 4. Paduan Suara 3 suara Campuran S A B, yaitu paduan suara yang menggiunakan 3 suara campuran, contoh : Sopran, Alto Bass. 5. Paduan suara 3 sejenis T- T B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass. 6. Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang mengguanakan suara campuran pria dan wanita, dengan suara S A T B. Sopran, Alto, Tenor, Bass. LATIHAN PERNAFASAN *Cara bernapas yang baik pada saat bernyanyi sebagai berikut: ~ Jangan menggunakan cara pernapasan di mana pada waktu menghirup udara, dada dan bahu terangkat, ini membuat leher menjadi tegang dan mengganggu produksi suara. ~ Pada waktu bernapas daerah sekitar lingkar perut mengembang dan pada waktu membuang napas mengempis. Pada waktu menghembuskan napas untuk memproduksi suara, otot-otot di sekitar perut mengencang dan secara konstan mendorong ke dalam (mengempis) dengan berlahan-lahan dan terus-menerus sampai kalimat lagu habis. Ini yang disebut SUPPORT dan SUSTAIN. ~ Tarik nafas atau hirup nafas anda dalam 8 hitungan (8 detik) : ~ Tahan nafas saudara dalam 4 hitungan (4 detik) : ~ Keluarkan nafas anda dengan berdesis ( suara ular!) dalam 8 hitungan :

26 ~ Bisa juga hal itu disebut karena menghirup nafas dalam 8 hitungan, menahan nafas dalam 4 hitungan dan mengeluarkan nafas dalam 8 hitungan. Lakukan latihan itu berulangulang, dan saat mengeluarkan nafas, desis anda bisa diganti dengan mengucapkan mo atau me atau mu, dll. 2. *Intonasi (Penguasaan Notasi). Intonasi adalah pembidik nada yan tepat atau menyanyikan nada dengan tepat. Untuk bisa memiliki intonasi yang baik, kita sebaiknya berlatih dengan alat music seperti piano atau keyboard supaya nada yang kita mainkan pasti dan terkontrol. Tapi hal ini dapat diakali jika kita tidak memiliki alat music tersebut. Kita bisa merekam suara piano tersebut di handphone kita dan kita dapat pelajari sewaktu-waktu. Contoh: Kita dapat memainkan tangga nada C kemudian D dan E secara berurutan di piano atau gitar (mungkin kita bisa minta teman kita untuk memainkannya), kemudian kita rekan di handphone. Nada yang dapat direkam mungkin adalah sebagai berikut: Ascending : Do Re Mi Fa Sol La Si Do Descending : Do Si La Sol Fa Mi Re Do atau Ascending : Do Mi Re Fa Mi Sol Fa La Sol Si La Si Do Descending : Do La Si Sol La Fa Sol Mi Fa Re Mi Do Anda bisa melakukan variasi lain misalnya: Ascending : Descending :

27 LATIHAN ARTIKULASI Beberapa alat artikulasi yang tadi perlu dilatih secara baik dan benar, supaya bisa menghasilkan suara yang indah. 1. Pita Suara Bagaimana melatihnya agar tidak kaku, sehingga getaran yang dihasilkannya tidak tersendat sendat. Dengan nada : / / / / 1... Bunyikan dengan nanana dan mamama dari kunci C / Cis / D /Dis. Dengan nada dasar c / B / Bes / A & As, bunyikan nada : / / / / 5... Nyanyikan dengan : nononononono dan yoyoyoyoyoyoyoyo Dengan nada dasar G / A / B / C / D bunyikan staccato : / / / / 1... Nyanyikan : na na na na na dan ma ma ma ma 2. Bibir Bibir atas dan bawah harus lentur pada saat membentuk suara, tidak kaku atau kejang. Bibir ini dapat dilatih dengan mengucapkan huruf huruf u m l a u d atau dipotong yaitu : ui ui ui ui ui ui dan oe oe oe oe oe oe dengan satu nada yang ditahan beberapa saat atau : membunyikan: mmmmmooooo mmmmmoooo mmmmooooo dengan ringan dan rasakan bagian bagian luar dari bibir itu berbentuk corong atau terompet 3. Rahang Bawah Rahang kita yang kaku itu ibaratkan engsel yang sudak tidak aktif. Hal ini mengganggu keindahan suara, dan cara melatihnya adalah dengan: Membunyikan secara berulang ulang hingga lancar : 27

28 / / / 1... mi mi mi mi mi - ya ya ya ya ya - wa wa wa wa wa / / 6 6 / 6. / 7 7 / / 1 1 / 1. / / / 4 4 / 4. / 5 5 / / 6 4 / 3. / / / 2 2 / 2. / 2 2 / / 3 2 / 1. /. 0 ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya (a,e,i,o,u) ma (a,e,i,o,u) h (a,e,i,o,u) 4. Lidah Lidah yang kaku atau tidak luwes itu juga dapat menghambat atau mengganggu keutuhan suara. Untuk melatihnya dapat dilakukan dengan: - Membunyikan : aaaaaaaa - dengan ujung lidah membentuk lingkaran kecil di dalam mulut, kemudidan gerakkan lidah kekanan dan kekiri dengan cepat. - Membunyikan : ru ro ra pli plo pla, la la la berulang ulang dan semakin cepat namun harus bener pengucapannya. - Juga dapat dilakukan dengan bersiul ria dan merasakan ujung lidah menyentuh belakang gigi bawah. Yang perlu diperhatikan pada saat latihan ini adalah: a. Posisi jakun harus tetap berada di bawah atau pada posisi rendah. b. Tenggorokan dan rongga mulut selalu pada posisi seperti sedang menguasai. c. Rasakan juga bahwa semua suara yang keluar dari mulut melintas dikedua mata dan berbunyi di ubun ubun. 28

29 6. MEMBIRAMA (MENJADI DIRIGEN/MEMIMPIN LAGU) DIRIGEN/CONDUCTOR adalah orang yang memimpin Paduan Suara/Kelompok Penyanyi. Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik : 1. memiliki sifat kepemimpinan 2. memiliki ketahanan jasmani yang tangguh 3. sebaiknya sehat jasmani dan rohani 4. simpatik 5. menguasai cara latihan yang efektif 6. memiliki daya imajinasi yang baik 7. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bermain musik. SIKAP DIRIGEN (UMUM) Sikap dirigen merupakan gabungan dari sikap tangan, tubuh dan juga ekspresi wajah. Dirigen harus memaksa penyanyi memperhatikan dirinya terutama gerakan tangannya. Dapatkah anggota koor melihat tangan dirigen? Dapatkah mereka melihat pada saat tangan ada di bawah? Sikap tubuh harus dalam posisi siap dan waspada, tidak terlalu kendor atau tegang. Selalu dalam keadaan waspada dan siap. Sikap yang yang santai atau tidak peduli gampang menular. Ekspresi wajah memberikan petunjuk kepada penyanyi apa yang diharapkan dari mereka. Seorang dirigen menggunakan kedua matanya untuk memelihara kontak dengan setiap penyanyi, sekaligus memegang kendali. Dirigen pada dasarnya memberi pengarahan pada penyanyi sebelum penyanyi menyanyikannya, sehingga apa yang dilakukan koor sesuai dengan yang dikehendaki dirigen. SIKAP TANGAN PADA POSISI SIAP Penyanyi/organis harus dipersiapkan sebelum mulai dengan sikap siap. Sikap tangan seperti sedang memegang bola yang garis tengahnya selebar badan. Kedua telapak tangan menghadap ke bawah dengan jari-jari yang relaks. Kedua tangan pada jarak yang sama dengan badan anda. Sikap siap ini bervariasi tergantung dari karakter lagu yang akan dibawakan. GERAKAN AWAL Gerakan awal diperlukan saat mulai memberi aba-aba. Sebaiknya dipelajari setelah menguasai 29

30 pola-pola dasar dan dapat melakukannya tanpa ketegangan. Gerakan awal harus dipelajari dan dipakai, jangan lagi menghitung satu-dua-tiga untuk memulai nyanyian. Fungsi gerakan awal adalah : 1. Meningkatkan presisi/ketepatan waktu mulai penyanyi berbunyi. 2. Mengingatkan karakter (termasuk volume) pada awal lagu yang akan dibawakan 3. Menjelaskan tempo yang akan diambil. Gerakan awal didahului dengan sikap siap. Gerakan awal ini janganlah dipakai untuk memberi tahu setiap kali suatu kelompok suara harus masuk. Penyanyi harus selalu dituntut untuk menghitung semua tanda istirahat, bukan menunggu tanda dari dirigen. Cara melakukannya : Pada dasarnya memberi satu ketukan sebelum ketukan masuk (untuk lagu yang dimulai pada ketukan), membuat sikap badan dan tangan yang antisipatif, serta pada saat masuk melakukan gerakan yang mantap, seperti yak bam. Selalu arahkan pandangan mata ke bagian penyanyi yang akan mulai bernyanyi, jangan melihat pada teks. Tetap pandang mereka sampai proses masuk ini diselesaikan. Jangan berpaling karena penyanyi akan merasa kecewa / diabaikan. Gerakan awal diarahkan pada pengiring bila lagu diawali dengan intro. Disini organis harus melihat ke dirigen sehingga masuk pada saat dan tempo serta karakter yang dimaksudkan oleh dirigen. GERAKAN BERHENTI Gerakan ini penting karena biasanya penyanyi atau dirigen kehilangan konsentrasinya menjelang akhir lagu. Aba-aba harus selalu diberikan sampai lagu berakhir, bahkan hingga beberapa saat setelah lagu berhenti. Kontrol dirigen terhadap penyanyi harus tetap dijaga. Cara paling sederhana adalah menghentikan gerakan tangan pada ketukan terakhir, menahannya sesuai dengan yang dikehendaki (apakah itu beberapa ketukan atau fermata), lalu beri dua gerakan pendek, satu ke atas, satu ke bawah, kembali ke tempat semula : seperti yak stop. Pada saat stop ini semua suara harus berhenti, penyanyi mungkin masih harus mengucapkan konsunan penutupnya. TANGAN KIRI Tangan kiri berfungsi untuk menolong tangan kanan, bila tangan kanan tidak lagi bisa memberikan pengarahan yang diinginkan. Cobalah gunakan pedoman ini : 1. Pada dasarnya tangan kanan melakukan semuanya: tempo, volume, karakter, phrasing, dan gerakan awal serta akhir. 2. Tangan kiri membantu yang hal-hal tidak dapat dilakukan sendiri oleh tangan kanan seperti membari gerakan awal, aksen, volume, tanda untuk menahan nada pada kelompok suara tertentu. Juga hal-hal lain seperti membalik teks, memberi karakter dengan mengepalkan tangan atau membuat gerakan yang gemulai. 3. Membantu menekankan apa yang sudah dilakukan oleh tangan kanan. 4. Tangan kiri sebaiknya jangan melakukan pola ketukan tangan kanan terlalu banyak, hanya pada saat awal atau bila tempo terasa terlalu berat atau cepat. DINAMIKA, AKSEN, PHRASING, TEMPO, KARAKTER Setelah gerakan dasar dikuasai, gerakan-gerakan yang lebih sulit perlu dipelajari untuk 30

31 memberi aba-aba pada elemen musik yang lain. DINAMIKA Piano dan forte dapat ditunjukkan oleh ukuran gerakan tangan. Buatlah gerakan sekecil mungkin untuk pianissimo yang masih dapat dilihat oleh penyanyi dan kemudian buatlah gerakan lebar untuk fortissimo. Ingat-ingatlah ukuran gerakan untuk kedua ekstrim ini dan jangan melewatinya. Bila terjadi perubahan dinamika buatlah gerakan yang menunjukkan dinamika yang dikehendaki sebelum waktunya. Pakailah tangan kiri untuk mengatur cepatlambatnya suatu crescendo/diminuendo. AKSEN Berilah pantulan yang tinggi pada satu ketukan sebelumnya, dan kemudian jangan memantul terlalu tinggi pada ketukan beraksen. Gunakan tangan kiri untuk membantu. PHRASING Phrasing adalah pengkalimatan dalam lagu. Biasanya suatu lagu terdiri atas kalimat panjang dan kecil yang dipisahkan dengan tanda ( ) meskipun lebih sering dirigen harus menganalisa sendiri. Biasanya di tempat ini penyanyi mengambil nafas, Untuk memberi aba-aba pada phrasing, gerakan tangan dihentikan pada akhir suatu frase dan bergerak lagi untuk memulai frase yang baru. TEMPO Perlu diperhatikan bahwa tempo cepat tidak efektif bila dilakukan dengan gerakan yang besar (meskipun forte) dan tempo lambat tidak terlihat bila dilakukan dengan gerakan yang kecil. Gunakan pedoman berikut : 1. Untuk mempercepat atau menegaskan tempo bila penyanyi/organis melambatkan tempo lagu, gunakan gerakan kecil yang jelas. 2. Untuk memperlambat tempo atau menjaga tempo agar tidak lari, gunakan gerakan yang besar dan lebar. KARAKTER Sampai disini aba-aba yang diberikan itu untuk karakter lagu yang legato. Untuk gaya yang lain diperlukan tangan yang berbeda. Marcato. Gunakan gerakan yang lebih energik, pukulan yang lebih keras dengan sudut-sudut balik yang lebih tajam. Staccato. Pukulan cepat berbalik memantul dengan sudut yang tajam tanpa mengentikan gerakan. Gerakan lebih berupa garis, bukan lagi lengkungan. Maestoso. Agung dan megah. Buat gerakan ke bawah yang berat dan sedikit lebih lambat. Lambat, mengalir. Ini yang paling sulit. Gerakan harus tenang tanpa hentakan, tetapi ketukan tetap jelas. Diperlukan control otot dan syaraf. Semua gerakan harus lambat dan terus mengalir, namun gerakan memantul tetap ada dan jelas. BEBERAPA TIPS Selain teknik aba-aba, ada beberapa hal di luar teknis yang bisa membantu mempelajari suatu lagu baru, baik secara individu maupun dalam latihan. CERMIN. Seorang pemusik memerlukan latihan individual, tidak terkecuali seorang dirigen. Seorang pemain instrument atau penyanyi dapat mengecek bunyi yang dihasilkan dengan telinganya. Seorang dirigen yang berlatih sendiri mengecek penampilannya di depan cermin, karena tidak 31

32 ada suara yang dikeluarkan. Cek apakah aba-aba yang diberikan jelas. LATIHAN DENGAN TEMPO LAMBAT. Seperti juga pemusik untuk menguasai bagian yang sulit dirigen perlu juga melatih dalam tempo lambat terlebih dahulu untuk menguasai detil musiknya. BERI SEMUA KETUKAN. Meskipun penyanyi tidak menyanyi, bila musik masih berlangsung, apakah itu instrument atau istirahat, tetaplah memberi semua ketukan sehingga penyanyi tahu dimana anda berada. WAJAH. Ekspresi wajah penting dalam kepemimpinan dan juga interpretasi musik. Jangan memimpin dengan muka seperti mayat, tanpa ekspresi. Hindari juga wajah yang terlalu tegang karena akan mempengaruhi ketegangan otot produksi suara dari penyanyi. MENYANYI. Jangan ikut menyanyi bila memimpin karena suara koor tidak akan terdengar karena tertutup suara sendiri. Meski demikian mulut boleh ikut mengucapkan teks (tanpa berbunyi) untuk membantu penyanyi masuk atau menjaga tempo. Hendaknya ini dibatas pada awal kalimat saja. MENCATAT PADA TEKS. Jangan menganggap ini kegiatan yang amatiran. Semua dirigen besar melakukannya. Beri tanda-tanda yang komunikatif pada tempat yang penting atau sering terjadi kesalahan, sehingga waktu memimpin lagu tersebut dapat memberikan aba-aba sesaat sebelum waktunya tiba. MELIHAT KE PENYANYI Selalu jaga kontak dengan penyanyi dengan menatap mereka terutama pada tempat-tempat yang sulit. Jangan korbankan kontak ini untuk melihat teks karena takut kehilangan. Penyanyi akan merasa ditinggalkan bila pada saat yang sulit dirigen menundukkan kepala dan melihat ke teks di bawahnya. MELATIH PADUAN SUARA Hidup sebuah paduan suara terletak pada latihan-latihannya. Pada saat itulah semuanya terjadi: penguasaan suatu lagu, pengertian antar personal, peningkatan teknik (vocal, aba-aba, main organ). Sebuah paduan suara tidak akan maju atau bertahan keberadaannya tanpa adanya latihan. Latihan rutin adalah latihan yang paling bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu paduan suara. Untuk itu setiap latihan perlu beberapa persiapan. PERSIAPAN DIRIGEN 1. Lagu dan penguasaan lagu : not kata-kata phrasing tempo yang cocok kerangka harmoni 2. Menyediakan teks (lebih baik berikan tugas ini pada orang lain) 3. Menyiapkan tempat 4. Menyiapkan organis : nada dasar 5. Merencanakan agenda latihan (pemanasan, beberapa menit sebelum latihan dsb.) 32

33 PERSIAPAN ORGANIS 1. membuat dan melatih lagu-lagu sesuai dengan kunci yang disepakati 2. membuat intro 3. lagu-lagu yang dinyanyikan empat suara harus dicari/dibuat iringan yang sesuai Kedua hal diatas, sebaiknya dilakukan di luar jam latihan, sehingga waktu latihan yang sangat terbatas bisa dimanfaatkan, apalagi di kota besar dimana waktu sangat berharga. Jangan siasiakan orang banyak yang sudah berkumpul sementara anda sendiri melakukan tugas anda sendiri yang belum selesai. Sebelum mulai latihan dirigen harus mempersiapkan koornya dahulu dengan latihan pemanasan (Vocalisi). Yang menjadi tujuan pemanasan adalah menyiapkan organ-organ produksi suara untuk menghasilkan suara yang diinginkan, selain itu juga membangun konsentrasi yang akan dipakai nanti dalam mempelajari lagu. PEMANASAN UNTUK KOOR Tujuan pemanasan adalah menghasilkan suara koor yang berkualitas yang mencakup tiga hal : * Energi. Suara yang berenergi, yang mengangkat, bukan suara yang datar, lelah bahkan cenderung turun. * Indah natural. Suara yang indah yang enak didengar, fleksibel, empuk meskipun forte atau bernada tinggi. * Resonansi. Suara seakan-akan berasal dari kepala, bukan dada atau tenggorokan. Apabila ini terwujud, maka suara penyanyi akan kurang lebih sama karena dihasilkan dengan cara yang sama. Inilah yang menjadi tujuan suatu paduan suara, yaitu dengan memadukan suara manusia yang bermacam-macam. Mekanisme produksi suara yang dipakai untuk berbicara harus diubah untuk bernyanyi. Pemanasan sebaiknya dilakukan dalam waktu yang cukup pendek (5-10 menit) namun dengan keseriusan yang tinggi. Penyanyi diharapkan mengetahui tujuan dari masing-masing langkahnya. 1. Relaksasi. Untuk mengendorkan otot-otot bernyanyi yang tegang. Putar kepala beberapa kali (kedua arah), putar kedua bahu, mengangkat tangan ke atas, latihan nafas dengan diafragma dengan tetap mengangkat dada. 2. Resonansi. Untuk menghasilkan suara yang bulat dan empuk. Menguap. Hmmmm (dari nada C turun satu oktav ke bawah), bersenandung dengan lembut (lalu mi-me-ma-momu ), lalu naik setengah nada. Gunakan huruf m untuk membangkitkan rongga resonansi di kepala. 3. Energi. Nyanyikan dengan (do,ma,mo atau ha), terus naik setengah nada. Juga dengan ha 5 nada terakhir legato. 4. Indah. Bernyanyi dengan legato dengan vocal : ni ah, ni eh, di o. Bila keempat hal ini sudah diberikan, bila perlu dirigen dapat juga menambah latihan lain untuk meningkatkan paduan suaranya : 1. sensitivitas antar penyanyi dengan dirigen : latihan dinamika dari p f p 33

34 2. menyeragamkan huruf hidup : a e i o u dan variasinya : ni e a e i, u wi yu wi yu, i yo i yo i. Gunakan nada yang sama dilanjutkan setengah nada di atasnya. 3. Ketepatan nada : mainkan nada secara acak pada organ, mintalah pada koor untuk mengikutinya. 4. Fleksibilitas : i, dengan ya dan tempo yang cepat atau dengan (fanalafanalafanalafa) AMBITUS (JANGKAUAN NADA) Jangkauan nada dari masing-masing kelompok suara : 1. Sopran : c a 2. Alto : f d 3. Tenor : c a 4. Bas : F d F-G-A-B-c-d-e-f-g-a-b-c -d -e -f -g -a -b -c -d -e -f -g -a BIRAMA Birama atau metrum atau maat ialah ketukan-ketukan (tekanan-tekanan) yang datang berulangulang dengan teratur dalam waktu yang sama (Atan Hamdju, 1989:26). Birama juga dapat diartikan ayunan rangkaian gerak kelompok beberapa pulsa, yang pulsa pertamanya mendapat aksen kuat sedang pulsa lainnya tidak, berlangsung secara berulang-ulang dan teratur (Jamalus, 1989). Penulisan birama perulangan yang satu dengan yang berikutnya dibatasi oleh garis tegak lurus yang disebut satu birama. Misal lagu ditulis dengan birama 2/4 berarti setiap birama terdapat 2 ketukan, tiap ketukan bernilai 1/4. Jenis-jenis birama, sebagai berikut: 1. Birama Binair (genap), yaitu lagu bertekanan kelipatan dua, yang terdiri dari: a. Tunggal (sederhana) ; 2/1, 2/2, 2/4, 2/8, 2/16. b. Majemuk (campuran) ; 4/1, 4/2, 4/4, 4/8. 2. Ternair (ganjil) a. Tunggal (bersahaja) ; 3/1, 3/2, 3/4, 3/8, 3/16. b. Majemuk (campuran) ; 6/2, 6/4, 6/8, 6/16, 9/2, 9/4, 9/8, 9/16, 12/4, 12/8, 12/ Birama menyimpang dari binair dan ternair; 34

35 5/4 (3/4 + 2/4) atau (2/4 + 3/4) 7/4 (3/4 + 4/4) atau (4/4 + ¾) 4. Birama gantung; jika kita perhatikan banyak lagu yang pada biramanya kurang (tidak genap sesuai tanda birama), misalnya: Lagu Indonesia Raya pada birama awal hanya terdapat satu ketukan, kekurangan ketukan itu dilengkapi pada birama terakhir lagu tersebut. Hal ini berarti lagu tersebut mempunyai birama gantung. Penulisan tanda birama diletakkan sebelah kiri atas lagu dilanjutkan nada dasar lagu tersebut. Misalnya: 3/4 C = do a. Pembilang berguna untuk menunjukkan jumlah ketukan dalam tiap birama. b. Penyebut digunakan untuk menunjukkan nilai dari tiap ketukan. Notasi birama terdiri dari: 1. Tanda birama; ialah tanda berbentuk bilangan pecahan bersusun yang menunjukkan birama mana yang digunakan pada sebuah lagu. 2. Ruang (ruas) birama; tempat untuk menuliskan notasi kelompok irama yang termasuk dalam satu ayunan birama, terletak diantara dua garis birama. 3. Garis birama; garis dalam notasi musik yang membatasi ruang (ruas) birama (birama satu dengan birama berikut atau sebelemnya). 4. Garis penutup; ialah garis birama yang terdiri dua garis; garis pertama tipis dan garis kedua tebal pada akhir penulisan notasi lagu. 35

36 36

37 MEMAINKAN BEBERAPA ALAT MUSIK Guitar Chords (Akor Gitar) 37

38 TEKNIK AKOR (JARI) PADA ORGAN 38

UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL

UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL TEKNIK VOCAL TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring. UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL : 1. Artikulasi, adalah cara

Lebih terperinci

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo Unsur- Unsur Musik Unsur Musik Bunyi Irama Notasi Melodi Harmoni Tonalitas Tekstur Gaya musik Pitch Dinamika Timbre Beat Birama Tempo Musik adalah bagian dari bunyi, namun bunyi dalam musik berbeda dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Proses penyusunan komposisi dan analisis bentuk struktur komposisi musik program Bermain Layang-layang untuk kuartet gesek dan piano. A. Proses Penyusunan Komposisi Komposisi

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 MODUL

Lebih terperinci

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik Makalah Teori Dasar Musik Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik Disusun oleh kelompok 3 Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari Fitri Ramadayanti Riski Okta Mayasari (A1G016091) Kelas

Lebih terperinci

Oleh : Teguh Budiawan. Mengenal dasar. not balok. modul pengantar belajar awal tahun ajaran hingga ujian tengah semester

Oleh : Teguh Budiawan. Mengenal dasar. not balok. modul pengantar belajar awal tahun ajaran hingga ujian tengah semester Oleh : Teguh Budiawan Mengenal dasar not balok modul pengantar belajar awal tahun ajaran hingga ujian tengah semester Materi Dasar Not Balok (materi awal tahun ajaran hingga UTS) Pada umumnya kita lebih

Lebih terperinci

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan simbol tempo dalam lagu 2. Menjelaskan makna ansambel 3. Menghubungkan antara simbol nada dengan elemen musik 4. Menghubungkan simbol nada dengan tempo dalam lagu 5. Memainkan

Lebih terperinci

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik MATERI AJAR Ansambel Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik Ansambel dapat diartikan sebagai sebuah sajian musik yang dilagukan secara bersama-sama dengan menggunakan

Lebih terperinci

MENGENAL MUSIK GREGORIAN

MENGENAL MUSIK GREGORIAN MENGENAL MUSIK GREGORIAN Oleh: Lastiko Runtuwene (Bahan pelatihan/kursus Musik Liturgi Gereja Katolik Untuk para Suster di Postulat dan Novisiat JMJ Tomohon) Tetapi hendaknya diusahakan, supaya kaum beriman

Lebih terperinci

NOTASI BALOK. Oleh: Inggit Sitowati

NOTASI BALOK. Oleh: Inggit Sitowati NOTASI BALOK Oleh: Inggit Sitowati PARANADA (STAFF) Lima garis lurus sejajar berjarak sama, memanjang dari kiri ke kanan, sebagai tempat menuliskan not balok. Garis-garis dalam paranada diberi nomor. Masing-masing

Lebih terperinci

TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR

TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR BUKU PELAJARAN ILMU HARMONI (II) GUSTAV STRUBE Diterjemahkan oleh: A.Gathut Bintarto T., S.Sos., S.Sn., M.A. Dibiayai dari dana DIPA ISI Yogyakarta: No. 042.01.2.400980/ 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuhan Kekuatan Dan Mazmurku merupakan salah satu lagu yang diciptakan oleh Theodora Sinaga. Theodora Sinaga adalah salah satu pencipta lagu yang ada di kota

Lebih terperinci

PELATIHAN DIRIGEN UNTUK PEMULA

PELATIHAN DIRIGEN UNTUK PEMULA PELATIHAN DIRIGEN UNTUK PEMULA Oleh : Dominikus Catur Raharja, M.Sn Pengertian Umum Dirigen/conductor adalah orang yang memimpin jalannya sebuah pertunjukan kelompok musik/paduan suara melalui gerak isyarat.

Lebih terperinci

MEMBENTUK SUARA UNTUK MENYANYIKAN MAZMUR

MEMBENTUK SUARA UNTUK MENYANYIKAN MAZMUR MEMBENTUK SUARA UNTUK MENYANYIKAN MAZMUR Pelatihan vokal Program PPM Oleh : M.G. Widyastuti Mazmur merupakan puisi doa yang dinyanyikan, oleh karena itu mazmur dinyanyikan dengan gaya recitative, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan (Ambarjaya, 2012:84).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlaku dimanapun dan kapanpun pembelajaran mempunyai pengertian yang

BAB I PENDAHULUAN. berlaku dimanapun dan kapanpun pembelajaran mempunyai pengertian yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia dapat berlaku dimanapun dan kapanpun pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,

Lebih terperinci

HARMONI MODERN. UNTUK SMK Semester 2. Drs. Heri Yonathan, M.Sn. iii

HARMONI MODERN. UNTUK SMK Semester 2. Drs. Heri Yonathan, M.Sn. iii Drs. Heri Yonathan, M.Sn. HARMONI MODERN UNTUK SMK Semester 2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 2013 iii Harmoni modern KATA PENGANTAR Puji syukur kami

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DASAR TEORI MUSIK

PENGETAHUAN DASAR TEORI MUSIK PENGETAHUAN DASAR TEORI MUSIK Wiflihani Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Tulisan ini membicarakan bagian-bagian dari teori musik yang jelas dan benar sehingga memudahkan Anda untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS DATA BAB III ANALISIS DATA A. Program Musik Komposisi ini terbagi dalam dua bagian, bagian pertama bercerita tentang kehidupan masa kecil orangtua, bagian kedua bercerita tentang kisah ketika orangtua penulis

Lebih terperinci

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Disajikan dalam seminar sehari Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNP pada tanggal 9 Juli 2010 Oleh: Syeilendra JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK

Lebih terperinci

TUGAS PLPG PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN

TUGAS PLPG PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN TUGAS PLPG PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN Disusun oleh : JELLY EKO PURNOMO, S.Pd No Peserta 17046021710161 MODUL SENI BUDAYA 1 Materi Teknik membaca dan bernyanyi solmisasi partitur not angka secara unisono

Lebih terperinci

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU Sri Martini Guru SMP Negeri 2 Singingi srimartini173@gmail.com ABSTRAK Seni musik calempong Kampar merupakan

Lebih terperinci

GLOSSARIUM. Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord.

GLOSSARIUM. Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord. GLOSSARIUM Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord. Appoggiatura, not hiasan yang ditambahkan sebelum not utama Augmentasi adalah salah satu tekstur

Lebih terperinci

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A) DESKRIPSI CIPTA LAGU AKU SIAP LOMBA VOKAL TUNGGAL TINGKAT SD SE-DIY DALAM RANGKA KEGIATAN WISATA KAMPUS Oleh : F. Xaveria Diah K. NIP : 19791222 200501 2 003 A. Pendahuluan Lagu ini dibuat dalam rangka

Lebih terperinci

Drs. Heri Yonathan, M.Sn HARMONI SATB UNTUK SMK SEMESTER 1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 2013

Drs. Heri Yonathan, M.Sn HARMONI SATB UNTUK SMK SEMESTER 1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 2013 Drs. Heri Yonathan, M.Sn HARMONI SATB UNTUK SMK SEMESTER 1 ii KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan tentang struktur dari semua komposisi. Penulis akan memaparkan secara struktural komposisi, Indahnya Bersama yang terdiri dari lima

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Sonata Jazz Reggae merupakan komposisi penggabungan dari dua genre musik yaitu Jazz dan Reggae ysng disusun dalam bentuk Sonata dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cara-cara yang sesuai untuk mengkombinasikan pola-pola nada, misalnya angkaangka.

BAB 1 PENDAHULUAN. cara-cara yang sesuai untuk mengkombinasikan pola-pola nada, misalnya angkaangka. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika yang disebut kombinatorika memungkinkan seseorang untuk menghitung cara-cara yang sesuai untuk mengkombinasikan pola-pola nada, misalnya angkaangka. Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. musik. Salah satu seni yang menarik untuk diketahui dan yang paling sering

BAB 1 PENDAHULUAN. musik. Salah satu seni yang menarik untuk diketahui dan yang paling sering BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia di dunia ini tidak lepas kaitannya dengan seni. Berbagai macam seni ada di dunia ini. Contohnya seni lukis, seni pahat, seni tari, seni rupa, seni musik. Salah

Lebih terperinci

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik Nama Kelas/No. Absen :. :. Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik MATERI : Nada dan Interval 1. Standar nada secara internasional ditetapkan nada a adalah... A. 400 Hz B. 220 Hz

Lebih terperinci

Seni Vokalia. Oleh : Wing W Pandu 1/12/ INTERLUDE. Semoga. pandoe

Seni Vokalia. Oleh : Wing W Pandu 1/12/ INTERLUDE. Semoga. pandoe Seni Vokalia Oleh : Wing W Pandu www.rumahseni2.net INTERLUDE Disadari atau tidak, musik dapat memberi arah jiwa manusia. Dengan mendengarkan musik, seseorang dapat menghadirkan suasana yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 3 KARYA MUSIK MODERN

BAB 3 KARYA MUSIK MODERN BAB 3 KARYA MUSIK MODERN Dalam bab-bab terdahulu, kita telah belajar mengenai notasi musik, maupun harmoni musik modern. Oleh karena itu, pengetahuan itu dapat dikembangkan lagi dengan cara membuat karya

Lebih terperinci

Teori Musik Dasar komunal Musik Tradisi Musik Classic Jazz Roc Pop Scale Interval Ritme Metrum Tekstur Dynamic Fundamental Komposisi

Teori Musik Dasar komunal Musik Tradisi Musik Classic Jazz Roc Pop Scale Interval Ritme Metrum Tekstur Dynamic Fundamental Komposisi Teori Musik Dasar Musik adalah salah satu produk kebudayaan,baik musik yang tercipta dari sistem komunal seperti Musik Tradisi maupun musik yang diciptakan oleh perorangan seperti Musik Classic,Jazz,Rock,Pop

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Karakter Cinta Tanah Air Cinta tanah air menurut Yaumi (2016: 104-105) yaitu cara berpikir, bertindak, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Suita Gambang Semarang untuk Kuartet Gitar dan Erhu merupakan komposisi yang menerapkan struktur suita modern, dimana tidak memiliki bentuk baku seperti yang ada pada suita barok.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 9. warisan Indonesia dari perkembangan zaman modern.

BAB II KAJIAN TEORI. dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 9. warisan Indonesia dari perkembangan zaman modern. BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran SBK 1. Pengertian Pembelajaran SBK Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 9 Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA Komposisi Sonata Piano Berdasarkan tiga lagu dolanan Jawa Tengah yaitu Gundul-gundul Pacul, Cublak-Cublak Suweng, dan Suwe Ora Jamu, untuk piano tunggal terdapat tiga movement, antara

Lebih terperinci

ii SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN iii iv KATA PENGANTAR v vi DAFTAR ISI SAMBUTAN DIRJEN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL...xi

Lebih terperinci

ELEMEN-ELEMEN MUSIK & TEKNIK PERMAIN MUSIK

ELEMEN-ELEMEN MUSIK & TEKNIK PERMAIN MUSIK ELEMEN-ELEMEN MUSIK & TEKNIK PERMAIN MUSIK Bagian Penting Dari Analisa Musik Dalam Permainan Drum dan Marching Band Oleh: Pujiwiyana PERSATUAN DRUM BAND INDONESIA 2009 ELEMEN-ELEMEN MUSIK Pujiwiyana I.

Lebih terperinci

TAHUN AJARAN PENGERTIAN MUSIK. OLEH : DIANA MARETA, S.Pd

TAHUN AJARAN PENGERTIAN MUSIK. OLEH : DIANA MARETA, S.Pd KOMPETENSI INTI : YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi BAB III ANALISIS BENTUK LAGU Wonderful Slippery Thing adalah salah satu karya Guthrie Govan dari album Erotic Cakes yang dirilis pada 1 januari 2006 oleh label sornford records, direkam di Headroom studios

Lebih terperinci

Harmoni II. Kord Pengganti (Substitution Chord) Progresi II V I VI

Harmoni II. Kord Pengganti (Substitution Chord) Progresi II V I VI Harmoni II Progresi II V I VI Sekarang kita membahas Progresi II V I VI, progresi ini sangat umum digunakan oleh Musisi Pop dan Jazz. Dasar dari progresi ini dapat kita lihat dibawah ini : Disini dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Komposisi Musik Musik memiliki lima unsur yaitu: ritme, melodi, harmoni, ekspresi dan bentuk. Pembagian kelima unsur-unsur musik disini sesuai dengan pendapat Jamalus 1

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS DATA BAB III ANALISIS DATA A. Kerangka Komposisi Komposisi Fantasia Dalam G Mayor Untuk Piano Empat Tangan memiliki tiga bagian, yaitu I, II, dan III. Pada komposisi ini terdapat beberapa perubahan tempo untuk

Lebih terperinci

METODE BERNYANYI KATEGORI LAGU FOLKLORE/ETNIK DALAM PADUAN SUARA. Lamhot Basani Sihombing

METODE BERNYANYI KATEGORI LAGU FOLKLORE/ETNIK DALAM PADUAN SUARA. Lamhot Basani Sihombing METODE BERNYANYI KATEGORI LAGU FOLKLORE/ETNIK DALAM PADUAN SUARA Lamhot Basani Sihombing Abstrak Dalam bernyanyi paduan suara kategori Foklore/Etnik Penggunaan metode demonstrasi sangat efektif digunakan

Lebih terperinci

https://sekolahsenibudaya.wordpress.com 7

https://sekolahsenibudaya.wordpress.com 7 B. Simbol Musik (Lanjutan) 53. Hampir setiap karya musik di dalamnya mengandung unsur-unsur musik. Terdapat dua pemaknaan dalam menyikapi unsur-unsur tersebut salah satu nya adalah urutan pengelompokan

Lebih terperinci

TEORI MUSIK. Karena nada selalu berulang untuk tiap oktaf yang ada, maka istilah tangga nada kromatik sering dipakai untuk ke-12 nada dari tiap oktaf.

TEORI MUSIK. Karena nada selalu berulang untuk tiap oktaf yang ada, maka istilah tangga nada kromatik sering dipakai untuk ke-12 nada dari tiap oktaf. TEORI MUSIK I. PENDAHULUAN Musik bagaikan bahasa. Lihat saja paragraf tulisan ini sebagai contoh. Ia-nya terdiri dari kalimat-kalimat. Masing-masing kalimat terdiri dari kata-kata. Kata-kata ini tersusun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai analisis struktural komposisi Nocturne yang telah disusun sebelumnya. Hasil analisis struktural akan dipaparkan mengenai bagaimana mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi My Son My Hero yang terinspirasi oleh kehadiran Giorgio, anak penulis ini, akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu

Lebih terperinci

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU Abstrak Akor adalah unsur pokok dalam mengiringi lagu karena akor akan menjadi patokan untuk menentukan nada-nada yang akan dimainkan oleh instrumen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Paduan Suara Choir atau paduan suara oleh M. Soeharto dijelaskan sebagai kesatuan sejumlah penyanyi dari beberapa jenis suara berbeda di bawah pimpinan seorang dirigen. 1 Suara

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN PADUAN SUARA PADA SISWA SD NEGERI 1 SUKODADI LAMONGAN DENGAN METODE MENDENGARKAN. Oleh : AINUN AKHSIN

PEMBELAJARAN PADUAN SUARA PADA SISWA SD NEGERI 1 SUKODADI LAMONGAN DENGAN METODE MENDENGARKAN. Oleh : AINUN AKHSIN PEMBELAJARAN PADUAN SUARA PADA SISWA SD NEGERI 1 SUKODADI LAMONGAN DENGAN METODE MENDENGARKAN Oleh : AINUN AKHSIN 102134234 Abstrak Dalam proses pembelajaran paduan suara di SDN 1 Sukodadi Lamongan siswa

Lebih terperinci

FIXED DOH SEBAGAI METODE MEMBACA NOTASI BALOK YANG EFEKTIF BAGI PEMULA

FIXED DOH SEBAGAI METODE MEMBACA NOTASI BALOK YANG EFEKTIF BAGI PEMULA FIXED DOH SEBAGAI METODE MEMBACA NOTASI BALOK YANG EFEKTIF BAGI PEMULA S. Kari Hartaya A. Latar Belakang Masalah Hampir setiap manusia menyenangi cabang seni yang satu ini, yaitu musik. Baik itu pada tingkat

Lebih terperinci

SUARA DAN GAYA Instrumentasi 1

SUARA DAN GAYA Instrumentasi 1 SUARA DAN GAYA 45 SUARA DAN GAYA VIDEO CD VCD I: track 13 dan 14 Gamelan Jawa Tengah track 15 Kentangan dan geniqng, Benuaq Kaltim track 16 Gondang Sabangunan, Batak Toba track 17 Gong Waning, flores track

Lebih terperinci

S I L A B U S. II. Deskripsi Mata Kuliah

S I L A B U S. II. Deskripsi Mata Kuliah S I L A B U S I. Identifikasi Mata kuliah 1. Mata Kuliah : Piano Dasar 2. Kode mata kuliah : PSM 207 3. SKS : 2 sks 4. Semester : Ganjil (1) 5. Jurusan/Prodi : Pendidikan Seni Musik 6. Jumlah Pertemuan

Lebih terperinci

Pembelajaran Notasi Balok Melalui Software Sibelius

Pembelajaran Notasi Balok Melalui Software Sibelius Imam Bahaudin Universitas Negeri Surabaya Email: imambahaudin@ymail.com Abstrak Musik adalah salah satu cabang seni yang dipandang lebih popular di kalangan masyarakat dibanding dengan cabang seni lainya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Suita Dalam Tangga Nada C Major Komposisi Musik untuk Trio Gitar ini merupakan komposisi yang menggunakan struktur dan karakter dari suita barok

Lebih terperinci

STUDI KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYANYIKAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA DI SDN INPRES 3 TONDO

STUDI KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYANYIKAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA DI SDN INPRES 3 TONDO 1 STUDI KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYANYIKAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA DI SDN INPRES 3 TONDO Oleh 1) Anita Florensi, 2) Huber Yaspin Tandi, 3) Yun Ratna Lagandesa Email : lencicantik@gmail.com Program

Lebih terperinci

PENERAPAN AKOR POKOK DALAM TANGGA NADA MAYOR 1# - 7# PADA PIANIKA

PENERAPAN AKOR POKOK DALAM TANGGA NADA MAYOR 1# - 7# PADA PIANIKA PENERAPAN AKOR POKOK DALAM TANGGA NADA MAYOR 1# - 7# PADA PIANIKA Disajikan dalam seminar sehari Jurusan Pendidikan Sendratasik Pada Tanggal 9 Juli 2010 Oleh: SYEILENDRA JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK

Lebih terperinci

Gambar bagian-bagian gitar

Gambar bagian-bagian gitar Modul 5 Kegiatan Belajar 3 BERMUSIK Adapun macam-macam instrumen musik yang dipelajari di Sekolah Dasar antara lain: 1. Instrumen gitar Gitar termasuk alat musik chordophone (dimainkan dengan cara diperik/pluck).

Lebih terperinci

PRAKTEK INSTRUMEN MAYOR I-VOKAL

PRAKTEK INSTRUMEN MAYOR I-VOKAL DIKTAT PERKULIAHAN PRAKTEK INSTRUMEN MAYOR I-VOKAL HASIL LOKAKARYA PEMGEMBANGAN DIKTAT PROGRAM HIBAH KOMPETISI A-1 BACH III TERMIN I 2006 Tanggal 25 Maret 2006 0leh: HT. Silaen, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

CHORD-SCALE BLUES. Untuk MELODI IMPROVISASI - ARANSEMEN Djanuar Ishak, 2011

CHORD-SCALE BLUES. Untuk MELODI IMPROVISASI - ARANSEMEN Djanuar Ishak, 2011 CHORD-SCALE BLUES Untuk MELODI IMPROVISASI - ARANSEMEN Djanuar Ishak, 2011 INTRO ringkas Istilah Blues mengacu pada gaya musik (genre) yang berasal dari komunitas orang Amerika keturunan Afrika, dalam

Lebih terperinci

Theodora Sinaga adalah Dosen Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan

Theodora Sinaga adalah Dosen Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan TEKNIK BERNYANYI DALAM PADUAN SUARA Theodora Sinaga Abstrak Dalam praktek khususnya dalam paduan suara bernyanyi selain menerapkan kemampuan membaca notasi musik, juga harus mampu menggunakan teknik vokal.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Aku Anak Tuhan dan Raja dengan format a cappella untuk paduan suara remaja ini terdiri dari tiga bagian komposisi yang saling berkaitan berdasarkan satu cerita yang

Lebih terperinci

BAB III Analisis. Gambar III.1 Rancangan Pemrosesan

BAB III Analisis. Gambar III.1 Rancangan Pemrosesan BAB III Analisis Bab ini memuat analisis yang dilakukan dalam penulisan Tugas Akhir, berupa analisis terhadap rancangan pemrosesan, yang dibagi menjadi bagian Preprosesor, Algoritma Genetika, dan bagian

Lebih terperinci

MUSIK POPULER DI INDONESIA 23. Gbr. 2.22: Pemusik Didi AGP dan peralatannya yang banyak menggunakan teknologi komputer

MUSIK POPULER DI INDONESIA 23. Gbr. 2.22: Pemusik Didi AGP dan peralatannya yang banyak menggunakan teknologi komputer 22 MUSIK POPULER Dalam perkembangan mutakhir, setelah ditemukan prinsip digital (berdasarkan MIDI: Musical Instrument Digital Interface) dan sistem baru dalam komputer, kemampuan teknologi alat musik sudah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam setiap perkembangan peradaban

Lebih terperinci

MUSIK HADROH NURUL IKHWAN DI KABUPATEN PEMALANG : KAJIAN ARANSEMEN DAN ANALISIS MUSIK

MUSIK HADROH NURUL IKHWAN DI KABUPATEN PEMALANG : KAJIAN ARANSEMEN DAN ANALISIS MUSIK MUSIK HADROH NURUL IKHWAN DI KABUPATEN PEMALANG : KAJIAN ARANSEMEN DAN ANALISIS MUSIK Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni

Lebih terperinci

DAFTAR KEBUTUHAN MODUL

DAFTAR KEBUTUHAN MODUL DAFTAR KEBUTUHAN MODUL MATA DIKLAT : PIANO WAJIB 1 Memainkan piano wajib 1. Memainkan tangga nada dan trisuara 2. Memainkan reportoar MATA DIKLAT : TATA TEKNIS PENTAS 1 Menata pementasan 1. Menata panggung

Lebih terperinci

BAB 8 SAXOPHONE. Pada bagian yang lebih dekat dengan mouthpiece terdapat dua lubang katup kecil yang gunanya untuk memainkan nada-nada oktaf tinggi.

BAB 8 SAXOPHONE. Pada bagian yang lebih dekat dengan mouthpiece terdapat dua lubang katup kecil yang gunanya untuk memainkan nada-nada oktaf tinggi. BAB 8 SAXOPHONE 1. Pengenalan Dan Cara Perawatannya 1.1. Pengenalan Saxophone merupakan instrumen musik jenis aerophone. Artinya instrumen yang memiliki sumber bunyi berdasarkan udara yang bergetar. Instrumen

Lebih terperinci

SMA Santa Angela Jl. Merdeka 24, Bandung

SMA Santa Angela Jl. Merdeka 24, Bandung SMA Santa Angela Jl. Merdeka 24, Bandung LATIHAN SOAL SENI MUSIK KELAS XI MIA 16-17 I. Pilihlahjawaban yang paling tepat! 1. Susunan Akord Sub dominant. Pada Nada Dasar Do= G adalah : a. D F#- A b. E-

Lebih terperinci

LAPORAN KARYA SEN1 I: (UNIVERSITAS NEGERI PADANG) Oleh: Erfan Lubis,SPd. NlP FAKULTAS BAHASA SASTRA DAN SEN1

LAPORAN KARYA SEN1 I: (UNIVERSITAS NEGERI PADANG) Oleh: Erfan Lubis,SPd. NlP FAKULTAS BAHASA SASTRA DAN SEN1 LAPORAN KARYA SEN1 : - -.--,,.. "'?. PENCPTAAN LAGU MARS UNP "- :..,; 7.. (UNVERSTAS NEGER PADANG) Oleh: Erfan Lubis,SPd. NlP.131632921 FAKULTAS BAHASA SASTRA DAN SEN1 UNlFERSlTAS NEGER PADANG DAFTAR S1

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB ANALSS KOMPOSS Komposisi Kehilangan Ayah Sebuah musik program untuk Kuartet Gitar dalam bentuk Sonata, terdiri dari tiga movement yang saling berkaitan karena berdasarkan pada satu ide cerita yaitu

Lebih terperinci

STRUKTUR HARMONI PADA KARYA MUSIK SING ISN T LIPSYNC. Oleh Nur Irfan Ismail Pembimbing : Budi Dharmawanputra S.pd, M.

STRUKTUR HARMONI PADA KARYA MUSIK SING ISN T LIPSYNC. Oleh Nur Irfan Ismail Pembimbing : Budi Dharmawanputra S.pd, M. STRUKTUR HARMONI PADA KARYA MUSIK SING ISN T LIPSYNC Oleh Nur Irfan Ismail 10020134051 Pembimbing : Budi Dharmawanputra S.pd, M.pd Abstrak Sing Isn t Lipsync adalah karya musik yang menceritakan ketidak

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Tema dan Variasi berdasarkan lagu Mansibin Siraben untuk solo gitar ini memiliki struktur yang terdiri dari sebuah tema utama dan lima macam variasi dengan coda sebagai

Lebih terperinci

ULANGAN KENAIKAN KELAS VII Semester 2

ULANGAN KENAIKAN KELAS VII Semester 2 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA ULANGAN KENAIKAN KELAS VII Semester 2 Mata Pelajaran : SENI BUDAYA Hari / Tanggal : Kelas/Semester : VII / 2 Waktu :. menit I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

Lebih terperinci

Oleh: Dr. A. M. Susilo Pradoko, M.Si dan Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd. dan Pendidikan Seni Musik FBS UNY.

Oleh: Dr. A. M. Susilo Pradoko, M.Si dan Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd. dan Pendidikan Seni Musik FBS UNY. Aransemen Musik Anak Secara Kreatif dengan Canon Progresi Akor, Filler Melodi, Iringan Ostinato dan Pembelajaran Ekspresi Musik Secara Kreatif Melalui Progresi Akor Oleh: Dr. A. M. Susilo Pradoko, M.Si

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Konsep Penyusunan Komposisi Fantasia in C Major ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Movement 1, Movement 2, dan Movement 3. Ketiga bagian lagu ini dimainkan dengan format Combo

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 MODUL

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bahasa dan sastra, dan lain sebagainya. Menurut Banoe (2003 : 288), musik

BAB II KAJIAN TEORI. bahasa dan sastra, dan lain sebagainya. Menurut Banoe (2003 : 288), musik BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian musik. Sejarah perkembangan musik tidak dapat dilepaskan dari perkembangan budaya manusia. Hal ini disebabkan karena musik merupakan salah satu hasil

Lebih terperinci

Aplikasi Tree Dalam Penulisan Notasi Musik Dengan Notasi Angka yang Disederhanakan

Aplikasi Tree Dalam Penulisan Notasi Musik Dengan Notasi Angka yang Disederhanakan Aplikasi Tree Dalam Penulisan Notasi Musik Dengan Notasi Angka yang Disederhanakan Ecko Fernando Manalu Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : 1. mampu mendeskripsikan tentang sumber-sumber bunyi 2. mampu mendeskripsikan tentang penalaan

Kompetensi Dasar : 1. mampu mendeskripsikan tentang sumber-sumber bunyi 2. mampu mendeskripsikan tentang penalaan Hal 1 dari Tatap Muka Ke- : 1 Kompetensi Dasar : 1. mampu mendeskripsikan tentang sumber-sumber bunyi 2. mampu mendeskripsikan tentang penalaan : Mampu mendeskripsikan tentang dasar-dasar akustik, proses

Lebih terperinci

Penerapan Pohon dan Modulo untuk Menentukan Akor Triad

Penerapan Pohon dan Modulo untuk Menentukan Akor Triad Penerapan Pohon dan Modulo untuk Menentukan Akor Triad Zulhendra Valiant Janir (13510045) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

BAB V TEKNIK PERMAINAN

BAB V TEKNIK PERMAINAN BAB V TEKNIK PERMAINAN Concerto for The Left Hand (in D) karya Maurice Ravel merupakan sebuah karya konserto dalam bentuk orkestra dengan instrumen piano yang dibuat untuk menunjukkan kepiawaian seseorang

Lebih terperinci

3/10/2012 TEKNIK VOKAL. Oleh WING W PANDU.

3/10/2012 TEKNIK VOKAL. Oleh WING W PANDU. 3/10/2012 TEKNIK VOKAL Oleh WING W PANDU www.rumahseni2.net TEKNIK VOKAL Oleh WING W PANDU Bernyanyi merupakan sebuah kegiatan seni yang paling murah dalam hal sarana. Karena semua alat sudah dimiliki

Lebih terperinci

BENTUK DAN ANALISIS MUSIK KERONCONG TANAH AIRKU KARYA KELLY PUSPITO

BENTUK DAN ANALISIS MUSIK KERONCONG TANAH AIRKU KARYA KELLY PUSPITO BENTUK DAN ANALISIS MUSIK KERONCONG TANAH AIRKU KARYA KELLY PUSPITO Abstrak Musik keroncong merupakan musik asli Indonesia karena tumbuh dan berkembang di Indonesia. Namun perkembangannya tidak sebaik

Lebih terperinci

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar Yulisetiana Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Seni Budaya Universitas Negeri Surabaya Yulisetiana73@yahoo.com Abstrak Melihat pentingnya pendidikan seni musik untuk siswa Sekolah Dasar, maka guru musik

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Jam ke : SMP Negeri 3 Kalasan : Seni Budaya : VIII C : 1, 2, 3 kelas VIII C A. KompetensiInti KI 1 Menghargai dan menghayati

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi Medini ini akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu Allegro-Andante-Allegro, yang terinspirasi dari perjalanan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi musik a cappella Bermazmur Bagi-Mu merupakan representasi dari kitab Mazmur, komposisi musik ini dibuat dalam format paduan suara. Komposisi musik ini disusun berdasarkan

Lebih terperinci

January 1 HARMONI MANUAL DIKTAT KULIAH. Oleh: HANNA SRI MUDJILAH HENI KUSUMAWATI. JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS, UNY

January 1 HARMONI MANUAL DIKTAT KULIAH. Oleh: HANNA SRI MUDJILAH HENI KUSUMAWATI. JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS, UNY HARMONI MANUAL January 1 2011 Oleh: HENI KUSUMAWATI (heni_kusumawati@uny.ac.id) DIKTAT KULIAH JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS, UNY BAB I PENGENALAN AKOR PRIMER (I, IV, dan V) A. Akor Tonika (I), Akor

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu : SMP Negeri 3 Kalasan : Seni Budaya (Seni Musik) : VIII / Ganjil : 3 x 120 menit (3 kali pertemuan) A. Kompetensi

Lebih terperinci

DESKRIPSI CIPTA LAGU ADIK MANIS DENGAN IRINGAN PIANO GUNA LOMBA VOKAL TUNGGAL TINGKAT SD SE-DIY DALAM RANGKA DIES UNY KE-43

DESKRIPSI CIPTA LAGU ADIK MANIS DENGAN IRINGAN PIANO GUNA LOMBA VOKAL TUNGGAL TINGKAT SD SE-DIY DALAM RANGKA DIES UNY KE-43 DESKRIPSI CIPTA LAGU ADIK MANIS DENGAN IRINGAN PIANO GUNA LOMBA VOKAL TUNGGAL TINGKAT SD SE-DIY DALAM RANGKA DIES UNY KE-43 I.Pendahuluan Dalam rangka dies UNY ke-43 maka diselenggarakan lomba vokal tunggal

Lebih terperinci

METODE DASAR TIUP TRUMPET

METODE DASAR TIUP TRUMPET METODE DASAR TIUP TRUMPET Oleh : Agus Untung Yulianta I. PENDAHULUAN Penulisan meteri metode dasar tiup trumpet pada program pendidikan seni musik di sini, bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan

Lebih terperinci

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik, NO KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI INTI 1 Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 2. Menguasai teori belajar dan

Lebih terperinci

Ear Training 2. Direktorat Pembinaan SMK 2013

Ear Training 2. Direktorat Pembinaan SMK 2013 ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan kekuatan, rahmat, dan hidayah-nya sehingga Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat

Lebih terperinci

Aplikasi Graf dan Pembangkit Bilangan Acak pada Dasar Pengembangan Program Penghasil Musik Latar Ruang Belajar

Aplikasi Graf dan Pembangkit Bilangan Acak pada Dasar Pengembangan Program Penghasil Musik Latar Ruang Belajar Aplikasi Graf dan Pembangkit Bilangan Acak pada Dasar Pengembangan Program Penghasil Musik Latar Ruang Belajar Helena Suzane Graciella 13515032 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan

Lebih terperinci

Akor Jazz: Teori & Praktik

Akor Jazz: Teori & Praktik Akor Jazz Akor Jazz: Teori & Praktik Copyright CV Jejak, 2017 Penulis: Hafiz Osman ISBN: 978-602-5455-46-9 Penyunting dan Penata Letak: Hafiz Osman Desain Sampul: Andi Saiful Azid Penerbit: CV Jejak Redaksi:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN KONSEPTUAL

BAB II LANDASAN KONSEPTUAL 7 BAB II LANDASAN KONSEPTUAL 2.1. Acuan Karya Di dalam proses pembuatan karya, seorang komposer pasti mempunyai referensi atau acuan karya yang banyak dipengaruhi oleh musisi-musisi lain karena sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Notasi musik merupakan media agar hasil karya musik seseorang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Notasi musik merupakan media agar hasil karya musik seseorang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia seni musik, notasi merupakan salah satu komponen yang penting. Notasi musik merupakan media agar hasil karya musik seseorang dapat dimainkan kembali. Lagu-lagu

Lebih terperinci