BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Karakter Cinta Tanah Air Cinta tanah air menurut Yaumi (2016: ) yaitu cara berpikir, bertindak, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya ekonomi, dan politik bangsa. Pengertian cinta tanah air menurut Yulianda (2015: 14), ialah perasaan cinta terhadap bangsa dan negaranya sendiri. Cinta tanah air dimiliki dan dirasakan oleh setiap individu dalam sebuah masyarakat yang menempati suatu negara. Cinta tanah air adalah perasaan cinta dan bangga yang diharapkan dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia terhadap negara dan dibuktikan dengan tindakan atau sikap sehari-hari. Terdapat dua indikator keberhasilan pengembangan budaya dan karakter bangsa menurut Daryanto dan Darmiatun (2013: 139) yaitu indikator sekolah dan indikator kelas untuk setiap karakter. Indikator sekolah untuk karakter cinta tanah air yaitu: a) Menggunakan produk buatan dalam negeri. b) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. c) Menyediakan informasi (dari sumber cetak, elektronik) tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia. 7

2 8 Indikator kelas untuk kelas 4 termasuk dalam kategori kelas tinggi, yaitu: a) Mengagumi posisi geografis wilayah Indonesia dalam perhubungan laut dan udara dengan negara lain. b) Mengagumi kekayaan budaya dan seni di Indonesia. c) Mengagumi keragaman suku, etnis dan bahasa sebagai keunggulan yang hadir di wilayah negara Indonesia. d) Mengagumi sumbangan produk pertanian, perikanan, flora, dan fauna Indonesia bagi dunia. e) Mengagumi peran laut dan hasil laut Indonesia bagi bangsa-bangsa di dunia. Setiap warga negara Indonesia diharapkan memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi dan dibuktikan dengan sikap nyata sehari-hari. Sikap yang dilakukan sebagai indikator bukti rasa cinta tanah air menurut Yulianda (2015: 20-21) antara lain: a. Bangga menjadi bangsa Indonesia. b. Mengikuti upacara bendera. c. Belajar dengan giat, tekun dan berakhlak baik sehingga dapat menorehkan prestasi-prestasi yang mengharumkan bangsa Indonesia. d. Mencintai produk dalam negeri. e. Menjaga kelestarian alam Indonesia. f. Menghargai keragaman budaya yang ada di Indonesia. g. Berpartisi dalam acara hari-hari penting Indonesia seperti hari kemerdekaan, hari sumpah pemuda, dan hari pahlawan serta turut mengheningkan cipta untuk mendoakan arwah para pahlawan. Rasa cinta tanah air tersebut begitu penting sehingga harus ditanamkan kepada warga negara sejak dini, diantaranya yaitu melalui pendidikan formal atau sekolah. Sekolah melalui guru memberikan pendidikan dan membiasakan siswa untuk bersikap yang memunculkan karakter cinta tanah air. Salah satu kegiatan yang dilakukan di sekolah yang dapat mencerminkan rasa cinta tanah air yaitu dengan mengikuti upacara bendera dan menundukkan kepala saat mengheningkan cipta

3 9 sebagai tindakan untuk mendoakan arwah para pahlawan yang gugur di medan peperangan. Hal lain yang menunjukkan cinta tanah air yaitu dengan bangga menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta mampu menyanyikan lagu-lagu wajib dan nasional. Kegiatan tersebut bila dilaksanakan secara terus menerus akan menjadi kebiasaan dan kebiasaan baik tersebut akan tumbuh menjadi karakter. 2. Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) Pengertian musik menurut Jamalus dalam Afryanto, (2011: 5), musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa musik merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan lewat nadanada melodi, baik dalam bentuk karya vokal maupun instrumental dan tersusun atas kesatuan unsur-unsur seni seperti irama, melodi, harmoni dan ekspresi. Unsur-unsur tersebut saling berkaitan sehingga menimbulkan musik yang indah. Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 dalam Susanto (2015: 262) tentang Standar Nasional Pendidikan, menjelaskan bahwa: Muatan seni budaya tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam

4 10 mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Tujuan mata pelajaran SBK menurut Kemendiknas (2010: 96) yaitu untuk mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya nasional. Ruang lingkup mata pelajaran SBK menurut Kemendiknas (2010: 96-97) meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetakmencetak, dan sebagainya. 2) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik. 3) Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari. 4) Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari, dan seni peran. Pada kenyataannya, tidak semua aspek dalam mata pelajaran SBK diajarkan pada sekolah. Umumnya kebanyakan SD hanya mengajarkan seni rupa, seni musik dan keterampilan. Hal itu disebabkan oleh kurangnya kemampuan guru dan fasilitas sekolah. Tujuan pendidikan musik di sekolah menurut Banoe (2013: 12), yaitu: Harus berusaha mengembangkan dan membangkitkan rasa serta minat musikal pada anak-anak sehingga mereka kelak dapat menyanyi dengan sopan, dan sebagai pendengar musik dapat mendengarkan musik dalam bentuk-bentuknya yang sangat bervariasi. Selain itu, pendidikan musik di sekolah harus menjadi penyeimbang bagi pendidikan intelektual dan pendidikan jasmani sehingga cita-cita manusia yang harmonis jiwa dan raga tetap menjadi kultur ideal. Berdasarkan pendapat di atas, pelajaran SBK mempunyai peranan yang penting yaitu sebagai pembentukan pribadi siswa dengan

5 11 memperhatikan kebutuhan perkembangannya sehingga siswa memiliki kecerdasan moral, kreativitas dan emosional. Peran ini tidak dapat digantikan oleh mata pelajaran lain Pembelajaran seni musik dalam SBK di sekolah dasar harus dilaksanakan, karena selain bertujuan untuk menumbuhkan kecakapan siswa dalam menyanyi dan mengapresiasi lagu, juga bertujuan sebagai penyeimbang kecerdasan. Siswa diharapkan tidak hanya cerdas dan mempunyai tubuh yang sehat, tetapi juga memiliki perasaan yang bahagia. Usaha yang dilakukan SD Negeri 1 Pasir Kulon dalam mewujudkan tujuan pada mata pelajaran SBK yaitu dengan melaksanakannya dua kali dalam seminggu dengan waktu pertemuan 4 x 35 menit. Namun peneliti hanya mengambil satu kali pertemuan dalam satu minggu dengan waktu pertemuan 2 x 35 menit sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melakukan dua siklus pembelajaran yaitu 4 minggu. Pembelajaran SBK yang diajarkan di SD Negeri 1 Pasir Kulon meliputi seni rupa, seni musik dan ketrampilan dengan mengacu kepada silabus pembelajaran. 3. Ketrampilan Bernyanyi Ketrampilan bernyanyi merupakan kegiatan utama dalam pengajaran musik di sekolah dasar. Kegiatan bernyanyi terdapat dalam mata pelajaran SBK materi Bernyanyi dengan iringan alat musik melodis dengan Standar Kompetensi (SK) 12, yaitu mengekspresikan diri melalui karya seni musik dan Kompetensi Dasar (KD) 12.2 menyiapkan penyajian lagu daerah dan lagu wajib dengan iringan sederhana dan KD 12.3

6 12 menyanyikan penyajian lagu daerah dan lagu wajib dengan iringan sederhana. Adapun indikator pada 12.2 yaitu Membaca tangga nada (solmisasi), dan Menyanyikan not angka pada lagu Bangun Pemudi Pemuda dengan tempo yang tepat. Indikator pada KD 12.3 yaitu Menyanyikan lagu Bangun Pemudi Pemuda dengan nada, tempo, dan teknik bernyanyi yang benar dengan iringan instrumen pianika. Bernyanyi menurut Safrina (2002: 34) adalah suatu bentuk kegiatan seni untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia melalui suaranya. Suara dihasilkan oleh selaput suara yang bergetar, yang berada dalam kotak selaput suara, digetarkan oleh aliran udara pernafasan dari paru-paru. Suara digunakan manusia untuk berbicara dan benyanyi. Kegiatan bernyanyi dimulai dengan mengajarkan solfegio pada siswa. Solfegio menurut Prier (2009: 203) adalah: Istilah untuk latihan pendengaran dan latihan vokal dengan berpangkal pada solmisasi. Pengertian solmisasi adalah mengucapkan nama nada-nada tertentu sambil menghafal tinggi nada tertentu, atau sebaliknya dengan mengaitkan bunyi tertentu pada nama nada tersebut. Sejalan dengan pengertian tersebut, Stanley dalam Sulasmono (2013: 47) mengatakan bahwa solfegio adalah : Latihan kemampuan pendengaran atau ketajaman pendengaran musik, baik ketepatan ritmik maupun ketepatan nadanya. Solfegio adalah istilah yang mengacu pada menyanyikan tangga nada, interval dan latihan-latihan melodi dengan sillaby zolmization yaitu menyanyikan nada musik dengan menggunakan suku kata. Dalam perkembangannya, solfegio bukan hanya menyanyi saja, tetapi juga mendengar dan membaca nada. Kemampuan membaca nada disebut dengan sight reading, kemampuan mendengar nada disebut ear training, sedangkan kemamuan menyanyi disebut sight singing.

7 13 Berdasarkan pendapat di atas, solfegio merupakan latihan olah vokal dengan mendengar dan membaca nada. Membaca nada dilakukan dengan solmisasi yaitu menyanyikan tangga nada dengan suku kata do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Solfegio yang akan dilaksanakan di SD Negeri 1 Pasir Kulon bertujuan untuk mengenalkan siswa dengan tangga nada dan memudahkan siswa dalam membidik nada. Langkah-langkah yang akan dilakukan yaitu: 1) Guru memainkan tangga nada menggunakan pianika dari nada do rendah hingga do tinggi kemudian siswa diminta untuk menirukan bersama-sama. Guru menentukan tangga nada lagu yang disesuaikan dengan wilayah suara anak-anak. 2) Guru membunyikan nada menggunakan pianika secara acak lalu siswa diminta untuk menirukan nada tersebut. Latihan ini merupakan latihan pendengaran. 3) Setelah siswa terampil membaca dan membunyikan not angka, selanjutnya guru mengenalkan lagu Bangun Pemudi Pemuda dan siswa diminta membaca nada paling rendah hingga nada paling tinggi yang terdapat dalam lagu Bangun Pemudi Pemuda. 4) Guru menentukan tempo lagu tersebut dengan mengetuk meja. 5) Guru memberikan contoh bunyi lagu Bangun Pemudi Pemuda dengan memainkan not angka pada pianika, selanjutnya guru mengajak siswa menyanyikan not angka yang didengar secara bersamasama. 6) Siswa menyanyikan not angka lagu Bangun Pemudi Pemuda sebaris demi sebaris dengan kelompoknya. Langkah pembelajaran setelah siswa menguasai solfegio (membaca dan membunyikan tangga nada) yaitu guru mengajarkan unsur-unsur

8 14 musik yang terdapat pada lagu Bangun Pemudi Pemuda, namun para siswa tidak perlu mengetahui bahwa guru akan mengajarkan unsur-unsur musik yang terdapat pada lagu model itu. Pembahasan unsur-unsur musik dilakukan secara bertahap dengan syarat urutan kemampuan dan urutan materi pengajaran yang logis, yaitu irama, melodi, harmoni dan ekspresi. Penjelasan mengenai unsur-unsur musik tersebut yaitu: a. Irama Irama menurut Banoe (2003: 198), yaitu pola ritme tertentu yang dinyatakan dengan nama, seperti: wals, mars, dan lain-lain. Pengertian Irama menurut Safrina (2002: 63), adalah: Urutan rangkaian gerak yang menjadi dasar dalam musik dan tari, irama dalam musik terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang pendeknya, membentuk pola irama, bergerak menurut pulsa ayunan birama, irama dapat dirasakan, kadang-kadang dirasakan dan didengar, atau dirasakan dan dilihat, ataupun dirasakan dan didengar serta dilihat. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa irama adalah urutan rangkaian nada-nada yang teratur dan panjang pendeknya not dapat dirasakan dan didengar. Safrina (2002: 82) mengatakan, untuk dapat memahami irama dengan baik maka terlebih dahulu harus mampu memahami dan merasakan bagian-bagian irama itu dengan merasakan pulsa secara mantap. Pulsa menurut Safrina (2002: 81) ialah rangkaian denyutan berulang-ulang yang berlangsung secara teratur yang dapat dirasakan

9 15 dan dihayati dalam musik. Pulsa dapat didengar dan dilihat. Pulsa yang dapat didengar disebut ketukan (beat). Merasakan ketukan lagu dapat dilakukan dengan bernyanyi sambil bertepuk tangan atau mengetuk meja sesuai dengan ketukan lagu. Guru mengetuk meja sesuai dengan ketukan yang terasa pada lagu Bangun Pemudi Pemuda dan siswa menyanyikan lagu Bangun Pemudi Pemuda sesuai dengan ketukan atau pulsa yang didengarnya. Macammacam irama yang dikenal dalam musik menurut Rahardjo (TT: 10) adalah: b. Melodi 1) Irama Mars adalah irama untuk mengikuti gerak langkah seperti orang berbaris, gagah penuh semangat. 2) Irama Waltz adalah irama yang menirukan gerak-gerak tarian rakyat Jerman (Eropa). 3) Irama Cha cha cha adalah irama yang menirukan gerak tarian dari Kuba dan Puertorico Amerika Selatan 4) Irama Bolera adalah irama yang menirukan gerak tarian bangsa Spanyol 5) Irama Samba adalah irama yang menirukan gerakan lincah yang banyak digemari di Amerika Latin. Melodi menurut Prier (2009: 113) adalah suatu urutan nada yang utuh dan membawa makna. Syaratnya adalah berciri khas, berbentuk jelas, memuat suatu ungkapan dan dapat dinyanyikan. Melodi menurut Safrina (2002: 124) ialah susunan rangkaian nada (bunyi dengan rangkaian teratur) yang terdengar berurutan serta berirama, dan mengungkapkan suatu gagasan pikiran dan perasaan. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa melodi adalah rangkain dari beberapa nada yang disusun secara teratur dan

10 16 berirama membentuk suatu keindahan yang musikal yang mengungkapkan suatu ide gagasan. Nada adalah bunyi yang dihasilkan oleh suatu sumber bunyi yang bergetar dengan kecepatan getar yang teratur. Sistem nada ialah susunan rangkaian nada berurutan dengan perbedaan tinggi nada tertentu, yang membentuk tangga nada tertentu pula. Terdapat 2 macam jenis tangga nada menurut Safrina (2002: ) yaitu tangga nada pentatonik dan diatonik. Tangga nada pentatonik adalah sistem nada yang menggunakan lima nada dalam jarak nada-nada yang berfrekuensi dua kali lipat. Nada-nada pentatonik banyak ditemukan pada musik karawitan. Tangga nada diatonik adalah susunan rangkaian nada berurutan dengan dua macam perbandingan jarak nada atau interval, yang disebut interval penuh (I) dan interval setengah. Lagu-lagu nasional dan lagulagu daerah Indonesia kebanyakan ditulis dalam tangga nada diatonik. Tangga nada diatonik menggunakan tujuh nada pokok dengan nama tujuh huruf pertama abjad, yaitu a, b, c, d, e, f, dan g. Misalnya pada nada dasar C mayor, tangga nada dituliskan dengan nama mutlak c, d, e, f, g, a, b, c. Ketujuh nada tersebut jika dibaca menggunakan solmisasi menjadi do, re, mi, fa, sol, la, si, dan do. Jika ditulis menggunakan notasi angka adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 1. Terdapat 12 nada dasar mayor menurut Banoe (2003: 35), dimulai dari C mayor. Kedua belas nada dasar itu yaitu C mayor, G mayor, D mayor, A mayor, E mayor, B mayor, Fis mayor, Des Mayor, F mayor,

11 17 Bes mayor, Es mayor dan As mayor. Tangga nada yang paling umum digunakan adalah C mayor (natural) dan G mayor. Nada yang terkandung pada setiap tangga nada menurut Banoe (2003: 35-41) dijelaskan dengan tabel berikut ini: Tabel 2.1 Tangga nada mayor No Nada Dasar Nada 1 C mayor C-D-E-F-G-A-B-C 2 G mayor G-A-B-C-D-E-Fis-G 3 D mayor D-E-Fis-G-A-B-Cis-D 4 A mayor A-B-Cis-D-E-Fis-Gis-A 5 E mayor E-Fis-Gis-A-B-Cis-Dis-E 6 B mayor B-Cis-Dis-E-Fis-Gis-Ais-B 7 Fis mayor Fis-Gis-Ais-B-Cis-Dis-Eis-Fis 8 Des mayor Des-Es-F-Ges-As-Bes-C-Des 9 F mayor F-G-A-Bes-C-D-E-F. 10 Bes mayor Bes-C-D-Es-F-G-A-Bes 11 Es mayor Es-F-G-Bes-C-D-Es 12 As Mayor As-Bes-C-Des-Es-F-G-As (Banoe, 2003: 35-41) c. Harmoni Harmoni menurut Safrina (2002: 156) disebut juga dengan paduan nada, yaitu susunan atau gabungan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi nadanya yang didengar serentak. Dasar dari harmoni adalah trinada dan akor. Akor menurut Safrina (2002: 156) adalah bunyi gabungan tiga nada yang terbentuk dari salah satu nada pokok tangga nada dengan nada terts dan kuin. Akor yang digunakan untuk mengiringi sebuah lagu adalah akor primer. Akor primer menurut Banoe (2003: 113) adalah:

12 18 Akor pokok yang banyak berperan dalam komposisi musik dan banyak dipergunakan dalam aransemen lagu yang sederhana. Akor-akor primer tersebut adalah akor yang kejadiannya beralas nada urutan kesatu (tonik) dilambangkan dengan angka I, urutan keempat (subdominan) dilambangkan dengan angka IV, urutan kelima (dominan) dilambangkan dengan angka V. Akor pokok dalam tangga nada mayor pada akor I (tonika) adalah do, mi, sol. Akor pokok IV (subdominan) terdiri dari nada fa, la, do. Akor pokok V (dominan) terdiri dari nada sol, ti, re. Akor pokok dalam tangga nada minor pada akor I (tonika) adalah la, do, mi. Akor pokok IV (subdominan) terdiri dari nada re, fa, la. Akor pokok V (dominan) terdiri dari nada mi, si, sel, dan ti. d. Ekspresi Pengertian ekspresi menurut Rahardjo (TT: 41) adalah suatu cara seseorang untuk mengungkapkan perasaannya melalui usaha penghayatan yang mendalam. Ekspresi dalam musik menurut Safrina (2002: 187) ialah: Ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup nuansa tempo, dinamik, dan warna nada dari unsur-unsur pokok musik, dalam pengelompokan frase (phrasing) yang diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi, disampaikan pada pendengarnya. Berdasarkan pendapat di atas, ekspresi dalam bernyanyi merupakan ungkapan perasaan dan pikiran penyanyi dengan cara menghayati lagu yang dibawakan. Unsur-unsur ekspresi dalam musik adalah tempo, dan dinamika. Tempo adalah ukuran untuk menentukan cepat lambatnya suatu musik atau lagu. Safrina (2002: )

13 19 menjelaskan istilah atau tanda-tanda yang menunjukkan tempo pada suatu musik atau lagu. Istilah-istilah tersebut yaitu: 1) Presto : cepat sekali 2) Allegro : cepat, gembira 3) Allegretto : agak cepat 4) Moderato : sedang 5) Andante : secepat orang berjalan 6) Adagio : lambat 7) Largo : lambat sekali 8) Accel : makin cepat 9) Ritardando : makin lambat 10) Rattentando : makin lambat 11) Attarg kllargando : makin melebar dan makin keras 12) A tempo : kembal ke tempo asal 13) Con moro : dengan gerak 14) Piu : lebih 15) Meno : kurang 16) Poco : sedikit 17) Poco a poco : sedikit demi sedikit 18) Molto : banyak 19) Ma non troppo : tetapi jangan terlalu keras 20) Assai : sangat 21) Fermata : diperpanjang Unsur ekspresi kedua adalah dinamika. Dinamika menurut Prier (2009: 33) adalah istilah untuk membedakan keras lembutnya dalam pembawaan karya musik. Safrina (2002: 188) menjelaskan, bahwa dinamika adalah tanda untuk menyatakan tingkat volume suara, atau keras lunaknya suara serta perubahan-perubahan keras lunak suara itu. Pada partitur atau teks lagu biasanya terdapat tanda dinamik. Tanda dinamik itu berfungsi sebagai identitas lagu tersebut dinyanyikan dengan keras, sedang atau lembut. Tanda-tanda dinamik mampu memberi kekuatan pada suatu kalimat lagu. Ketetapan pemakaian tanda-tanda dinamik dalam suatu lagu akan membantu seorang

14 20 penyanyi atau pemain musik untuk mencapai sasaran utama yaitu penghayatan lagu. Istilah-istilah pada tanda dinamik antara lain: 1) ff : fortissimo artinya keras sekali 2) ff : forte artinya keras 3) mf : mezzoforte artinya agak keras 4) mp : mezzopiano artinya agak lunak 5) p : piano artinya lunak (lembut) 6) pp : pianissimo artinya lunak sekali 7) < : crescendo artinya makin keras 8) > : decresendo artinya makin lunak 9) dim : diminuendo artinya makin menghilang 10) subito f : subito forte artinya tiba-tiba keras 11) subito p : subito piano artinya tiba-tiba lunak Lagu Bangun Pemudi Pemuda merupakan lagu wajib yang bersifat semangat dan gembira sehingga harus dinyanyikan dengan suara yang tegas, bertekanan dan pendek-pendek dengan irama yang mantap seperti tentara berbaris dengan gagah. Langkah pembelajaran setelah siswa mampu membaca dan membunyikan not angka, serta menguasai lirik lagu, ketukan dan unsurunsur dalam lagu dengan tepat, selanjutnya guru mengajarkan teknik pernafasan, sikap badan ketika bernyanyi dan kejelasan pengucapan atau artikulasi melalui bentuk mulut. Seseorang tidak memerlukan teknik pernafasan khusus ketika berbicara, namun ketika bernyanyi seseorang memerlukan teknik pernafasan khusus yang meliputi sikap tubuh, cara bernafas, dan cara memproduksi nada melalui bentuk mulut saat mengeluarkan vokal agar suara yang dihasilkan lebih panjang dan pernafasan tetap lancar.

15 21 Sikap tubuh yang baik ketika bernyanyi menurut Safrina (2002: 35) adalah cara berdiri atau duduk sehingga memberi keleluasaan untuk melakukan pernafasan untuk mempersiapkan udara yang diperlukan. Sikap tubuh yang benar akan sangat membantu penyanyi dalam menghasilkan suara yang jelas, nyaring, merdu dan indah. Sikap berdiri yang saat bernyanyi menurut Rahardjo (TT: 50) yaitu: a) Upayakan kedua kaki terpancang kokoh di tanah/lantai namun tidak kaku seperti orang yang sedang siap berbaris dan renggangkan kedua kaki supaya tidak mudah jatuh. b) Tulang punggung usahakan selalu dalam sikap tegak lurus tidak membungkuk. c) Posisi kepala tegak dengan pandangan arah ke depan. d) Dada agak membusung sedikit, agar rongga dada memberi kesempatan kepada paru-paru tidak terganggu. Sikap berdiri yang kurang teliti akan mengganggu peranan organorgan tubuh yang berfungsi untuk membantu memproduksi suara. Disamping itu sikap berdiri yang kurang teliti kelihatan kurang etis, bahkan dianggap tidak sopan yang berakibat kurang diperhatikan oleh penonton. Menyanyi dapat pula dilakukan dengan duduk. Sikap duduk yang benar ketika bernyanyi menurut Safrina (2002: 38) yaitu: a) Tubuh dan kepala tegak dan tulang belakang direntangkan. b) Paha diletakkan pada kursi dan punggung lurus. c) Tarik dan regangkan tulang pinggang tegak lurus, dan otot perut agak dikencangkan sehingga tidak kendur. d) Dada agak dibusungkan agar tulang rusuk bebas berkembang dan rongga dada bertambah besar. e) Otot leher rileks sehingga kepala dapat berputar dengan muda Teknik vokal selanjutnya adalah pernafasan. Ada 3 macam pernafasan yaitu pernafasan dada, pernafasan perut dan pernafasan diafragma. Pernafasan dada terlihat pada seseorang yang sedang

16 22 bernafas, dadanya akan terlihat naik turun. Pernafasan ini kurang baik digunakan untuk bernyanyi, karena rongga dada tidak cukup besar untuk menampung udara yang banyak. Pernafasan perut bisa terlihat saat orang sedang tertidur maka perutnya akan bergerak naik turun. Pernafasan perut mempunyai ruang yang cukup luas dan cukup baik digunakan ketika bernyanyi. Pernafasan diafragma dapat dirasakan ketika mengambil nafas, tulang rusuk dan sekitar perut bagian atas mengembang. Pernafasan ini paling cocok digunakan untuk bernyanyi. Pernafasan diafragma untuk bernyanyi harus sering dilatih. Prinsip latihan pernafasan diafragma menurut Safrina (2002: 41) yaitu: a) Letakkan kedua tangan di pinggang bagian belakang. Usahakan posisi ibu jari terletak pada bagian tulang rusuk di belakang tubuh. b) Tarik atau ambil nafas dalam-dalam. Rasakan tulang rusuk ikut mengembang ketika mengambil nafas dan tahan udara di dalam tubuh kira-kira dua atau tiga hitungan. c) Keluarkan atau hembuskan udara perlahan-lahan sambil berdesis dengan 5-10 hitungan. Guru dan siswa bersama-sama mempraktekkan teknik pernafasan diafrgama sehingga siswa dapat memproduksi suara dengan keras dan lantang, tetapi tidak kehabisan nafas ketika bernyanyi. Memproduksi nada untuk bernyanyi dipengaruhi oleh bentuk mulut ketika mengucapkan vokal. Posisi bibir atas dan bawah dibulatkan agar menghasilkan suara yang bulat penuh. Bentuk mulut saat pengucapan vokal a-i-u-e-o menurut Murtono dan Muwarni (2010: 28) yaitu:

17 23 Gambar 1.1 Bentuk mulut ketika mengucapkan huruf a Bentuk mulut saat mengucapkan a, seperti pada kata mama, papa, dan mana. Gambar 1.2 Bentuk mulut ketika mengucapkan huruf i Bentuk mulut saat mengucapkan i, seperti pada kata gigi, mimi, dan sisi. Gambar 1.3 Bentuk mulut ketika mengucapkan huruf u Bentuk mulut saat mengucapkan u, seperti kata buku, mutu, dan suhu.

18 24 Gambar 1.4 Bentuk mulut ketika mengucapkan huruf e Bentuk mulut saat mengucapkan e, seperti kata sate, tape, dan ini ni keke. Gambar 1.5 Bentuk mulut ketika mengucapkan huruf o Bentuk mulut saat mengucapkan o, seperti kata toko, bobo, pohon, dan gado-gado. (Murtono dan Muwarni, 2010: 28) Bentuk mulut saat mengucapkan kata ketika bernyanyi sangat penting. Seorang penyanyi harus memperhatikan posisi rongga mulut agar dapat mengucapkan kata dalam lirik lagu dengan baik. Posisi rongga mulut yang benar ketika bernyanyi menurut Rahardjo (TT: 53) yaitu : a) Rahang bawah harus benar-benar bebas sewaktu mengucapkan bentuk-bentuk suara. Teknik melatih kelentukan rahang bawah yaitu membuka rahang bawah ke arah bawah selebar 3 jari, menarik rahang bawah ke kiri dan ke kanan, dan menarik rahang bawah arah ke depan. b) Lidah selalu dalam posisi rata. c) Bibir dan sekitarnya tidak boleh terlalu menekan pada gigi seri. d) Membuka mulut selebar 2 atau 3 jari supaya suara jelas. Bentuk mulut saat mengucapkan kata ketika bernyanyi mempengaruhi artikulasi atau kejelasan pengucapan. Artikulasi menurut Banoe (2013: 32) merupakan pengucapan kata-kata dengan

19 25 jelas. Pengucapan kata atau artikulasi yang benar saat bernyanyi akan sangat membantu penyampaian pesan dalam lirik lagu dari penyanyi kepada pendengar. 4. Lagu Wajib yaitu: Pengertian lagu wajib menurut Murtono dan Muwarni (2010: 17) Lagu yang wajib dan dapat dinyanyikan oleh seluruh rakyat Indonesia. Lagu wajib berisi semangat perjuangan bangsa dalam usaha mencapai kemerdekaan dan kemakmuran bangsa. Nilai-nilai yang terkandung dalam lagu wajib adalah nilai persatuan dan kesatuan bangsa, patriotisme, dan cinta tanah air. Sejalan dengan pengertian di atas, fungsi lagu-lagu perjuangan menurut Mintargo (2014: 255) yaitu: Untuk upacara dan aubade adalah lagu-lagu yang dapat membangkitkan semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air, memiliki arti nilai-nilai penegakan demokrasi yang berkeadilan. Substansi yang digambarkan pada lagu-lagu perjuangan bahwa pesan moral dan keterlibatan hati yang disampaikan ternyata semakin relevan sepanjang waktu bukan semakin pudar dan jauh dari tuntutan jaman. Semakin sering lagu itu diperdengarkan semakin lama keharuan dan juga keinginan hati nurani untuk menerapkan nilai-nilai yang ada pada lagu itu semakin besar. Indonesia Raya, Satu Nusa Satu Bangsa, Bagimu Negeri, Maju Tak Gentar, Dari Sabang Sampai Merauke, Halo-Halo Bandung, Hari Merdeka, Merah Putih, Berkibarlah Benderaku, Indonesia Tetap Merdeka, Rayuan Pulau Kelapa, Bangun Pemudi Pemuda dan Syukur termasuk lagu wajib. Lagu Nasional adalah lagu-lagu berbahasa Indonesia yang berisi tentang aspek kehidupan bangsa Indonesia. Contoh lagu nasional antara lain Ibu Kita Kartini, Desaku yang Kucinta, Indonesia Pusaka, Gugur

20 26 Bunga, Nyiur Hijau, Di Timur Matahari, Bambu Runcing, Sepasang Mata Bola,Pantang Mundur dan Kulihat Ibu Pertiwi. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa lagu wajib adalah lagu berbahasa Indonesia berisi tentang perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan yang wajib dan dapat dinyanyikan oleh seluruh rakyat Indonesia. Lagu wajib dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan patriotisme, serta dapat menumbuhkan semangat kebangsaan. Oleh karena itu penting sekali bagi guru sekolah dasar mengajarkan lagu wajib kepada siswa agar siswa mempunyai rasa cinta tanah air yang besar. Lagu yang dipilih dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu lagu berjudul Bangun Pemudi Pemuda. Lagu ini dipilih karena isi atau pesan lagu mengajak para generasi muda untuk bersemangat dalam membela negara. Liriknya tidak terlalu panjang dan lagunya dinyanyikan dengan gembira dan bersemangat. 5. Instrumen Pianika Pianika menurut Fitria (2013: 35), merupakan alat musik yang memiliki tuts dan dimainkan dengan cara ditiup. Bilahan-bilahan nadanya ada yang berwarna putih untuk nada-nada asli (natural) dan ada yang berwarna hitam-hitam untuk memainkan nada-nada kromatis. Pianika merupakan instrumen yang memudahkan untuk penerapan teori musik dan memainkan musik secara mudah baik dalam bentuk akord maupun melodi. Pianika sangat praktis digunakan dalam sebuah

21 27 pembelajaran musik karena selain bentuknya yang mudah dibawa namun penerapannya sangat memungkinkan untuk memahami dasar-dasar bermain musik terutama pemahaman tentang tangga nada dan susunan nada dalam pembentukan sebuah akor. Tangga nada menurut Prier (2009: 213), adalah urutan nada melalui satu oktaf yang mengikuti pola tertentu. Menurut Rahardjo (TT: 30), tangga nada adalah susunan nada-nada yang teratur jarak dan tinggi rendahnya. Terdapat dua jenis tangga nada, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor. Mayor berarti besar sedangkan minor berarti kecil. Rahardjo (TT: 30) mengatakan bahwa tangga nada mayor dikenal memiliki ciri atau sifat gembira, penuh semangat, dan percaya diri penuh keyakinan. Tangga nada minor memiliki ciri atau sifat sedih, penuh haru, melankolis, kurang percaya diri, dan ragu-ragu. Tangga nada yang digunakan pada lagu Bangun Pemudi Pemuda adalah tangga nada mayor dengan kunci G. Susunan nada dalam pianika pada prinsipnya sama dengan tuts pada keyboard ataupun piano yang terdiri dari terdiri dari 5 tuts warna hitam dan 7 tuts warna putih dalam satu oktaf. Rentang nada dalam satu oktaf yaitu dimulai dari nada do rendah sampai do tinggi. Berikut ini adalah susunan nada pada tuts pianika: Gambar 1.6 Susunan nada pada pianika

22 28 Untuk memainkan pianika, perlu memperhatikan teknik penjarian. Lazimnya pianika dimainkan dengan penjarian tangan kanan, tetapi bagi yang dominan tangan kiri atau kidal bisa juga menggunakan tangan kiri. Bagi yang menggunakan tangan kanan sebagai tangan dominannya, maka tangan kiri digunakan untuk memegang bodi pianika, letak pegangan pianika berada di bawah body pianika, sedangkan bagi yang dominannya tangan kiri maka tangan kanan digunakan untuk memegang body pianika. Petunjuk penjarian pada pianika adalah sebagai berikut: Gambar 1.7 Petunjuk penjarian Penjarian pianika menurut Rahardjo (TT: 39), dimulai dari ibu jari yang disimbolkan dengan angka 1, jari telunjuk disimbolkan dengan angka 2, jari tengah disimbolkan dengan angka 3, jari manis disimbolkan dengan angka 4, dan jari kelingking disimbolkan dengan angka 5. Memainkan tangga nada pada pianika dengan tangan kanan maka digunakan urutan atau dimulai dari ibu jari, telunjuk, jari tengah, kembali ke ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan berakhir di jari

23 29 kelingking. Memainkan tangga nada dengan tangan kiri maka kebalikan dari tangan kanan yaitu dimulai dari atau dari kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, ibu jari lalu kembali ke jari tengah, jari telunjuk dan ibu jari. Instrumen pianika digunakan pada pembelajaran bernyanyi sebagai pengiring vokal siswa menggunakan akor yang terdapat pada partitur lagu. Lagu yang akan dinyanyikan oleh siswa yaitu lagu wajib Bangun Pemudi Pemuda dengan nada dasar G = do. Akor primer dalam nada dasar G mayor menurut Banoe (2003: 129) adalah akor I = G sebagai posisi alas dengan triad G-B-D. Akor IV dengan triad C-G-E dan akor V dengan triad D-Fis-A. Cara memainkan akord pada instrumen pianika berdasarkan teknik penjarian menurut Banoe (2013: ), dapat dilihat pada gambar berikut ini dengan keterangan: - menunjukkan tuts atau nada yang dimainkan - angka untuk menunjukkan jari yang digunakan a) Akord primer dalam nada dasar C mayor Gambar 1.8 Akord C mayor I = C (C-E-G) IV = F (C-F-A)

24 30 V = G (G-B-D) V7 = G7 ( B-D-F-G) b) Akord G Mayor dalam Posisi Dasar Gambar 1.9 Akord G mayor I = G (G-B-D) IV = C (G-C-E) V = D (D-Fis-A) V7 = D7 ( Fis-A-C-D) c) Akord D Mayor dalam Posisi Dasar Gambar 1.10 Akord D mayor I = D (D-Fis-A) IV = G (D-G-B) V = A (Cis-E-A) V7 = (Cis-E-G-A)

25 31 d) Akord A Mayor dalam Posisi Dasar Gambar 1.11 Akord A mayor I = A (A-Cis-E) IV = D (A-D-Fis) V = E7 (Gis-B-E) e) Akord B Mayor dalam Posisi Dasar Gambar 1.12 Akord B mayor I = B (B-Dis-Fis) IV = E (B-E-Gis) V = F# (Ais-Cis-Fis) V7 = F#7 (Ais-Cis-E-Fis) f) Akord Bes Mayor dalam Posisi Dasar Gambar 1.13 Akord Bes mayor I = Bes (Bes-D-F) IV = Es (Es-G-Bes)

26 32 V =F (C-F-A) V7 = F7 (A-C-Es-F) g) Akord Es Mayor dalam Posisi Dasar Gambar 1.14 Akord Es mayor I = Es (Es-G-Bes) IV = As (Es-As-C) V = Bes (D-F-Bes) V7 = Bes7 (D-F-As-Bes) h) Akord As Mayor dalam Posisi Dasar Gambar 1.15 Akord As mayor I = As (As-C-Es) IV = Des (As-Des-F) V = Es (G-Bes-Es) V7 = Es7 (G-Bes-Des-Es) i) Akord Des Mayor dalam Posisi Dasar Gambar 1.16 Akord Des mayor I = Des (Des-F-As)

27 33 IV = Ges = G# (Cis-Fis-Ais) V = As (C-Es-As) V7 = As7 (C-Es-Ges-As) 6. Model Direct Instruction Model pengajaran langsung menurut Trianto (2012: 41), disebut juga model pengajaran aktif (active teaching model), training model, mastery teaching, dan explicit instruction. Pengajaran ini merupakan suatu model pengajaran yang bersifat teacher center. Model pengajaran langsung efektif untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang artinya bertahap. Model pengajaran langsung membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang diajarkan selangkah demi selangkah. Pembelajaran bernyanyi diajarkan secara bertahap yaitu pada siklus I pembelajaran difokuskan pada mengenal tangga nada dan tempo. Pada siklus II pembelajaran difokuskan pada teknik bernyanyi yang meliputi teknik pernafasan, sikap badan, artikulasi dan ekspresi. Oleh karena itu, peneliti memilih model ini karena diharapkan model direct instruction mampu meningkatkan keterampilan bernyanyi siswa, khususnya menyanyikan lagu wajib. Pengajaran langsung menurut Kardi (1997: 3) dalam Trianto (2012: 43) dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktik, dan kerja kelompok. Dalam pelaksanaannya, guru harus dapat menyusun

28 34 waktu pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat lima langkah pembelajaran langsung, yaitu: a) Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memusatkan perhatian dan minat siswa agar siswa siap untuk belajar. Penyampaian tujuan pembelajaran dimaksudkan agar siswa mengetahui apa yang harus dapat dilakukan setelah berperan dalam pembelajaran. Tujuan yang harus dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran yaitu adanya peningkatan cinta tanah air dan keterampilan menyanyikan lagu wajib. b) Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan Guru harus menguasai materi tangga nada, teknik bernyanyi, dan unsur-unsur seni musik dengan baik agar mampu mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa dengan jelas dan spesifik. Guru juga mampu memainkan instrumen pianika untuk mengiringi latihan vokal dan mengiringi siswa menyanyikan lagu wajib. c) Membimbing pelatihan Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal. Materi pembelajaran pada satu siklus sama, sedangkan materi pada siklus berikutnya merupakan kelanjutan dari materi yang telah diajarkan pada siklus I. Pembelajaran pada siklus I berupa latihan solfegio (kemampuan membaca dan mendengar not angka pada tangga nada) dan menyanyikan not angka pada teks lagu Bangun Pemudi Pemuda dengan ketukan yang tepat. Pembelajaran pada siklus 2, guru

29 35 menjelaskan dan memberi contoh mengenai teknik bernyanyi dengan benar. Teknik bernyanyi meliputi teknik pernafasan, sikap badan ketika bernyanyi, kejelasan dalam mengucapkan kata atau artikulasi, dan ekspresi atau penjiwaan terhadap lagu yang dibawakan. Siswa mempraktekkan satu persatu teknik bernyanyi yang diajarkan guru. Siswa mempraktekkan menyanyi lagu Bangun Pemudi Pemuda dengan teknik bernyanyi yang benar dengan diiringi instrumen pianika yang dimainkan guru. Praktek menyanyikan dilakukan secara bersama-sama, kemudian secara berkelompok atau perbanjar dan terakhir secara individu sebagai penilaian akhir. d) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Guru mengecek keadaan siswa sudahkah menguasai keterampilan membaca dan mendengarkan not angka, serta bernyanyi dengan teknik dan ekspresi yang benar seperti yang sudah diajarkan. e) Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan Latihan intensif dibutuhkan agar siswa menguasai dan mampu mendemonstrasikan ketrampilan menyanyikan lagu wajib dengan teknik bernyanyi yang benar. Pada pertemuan selanjutnya guru mengulang materi pembelajaran sebelumnya dan menambah materi pembelajaran kemudian mempraktekannya bersama siswa agar ketrampilan bernyanyi siswa semakin baik. Dari penjelasan tersebut, model direct instruction sangat tepat digunakan dalam pembelajaran yang menekankan adanya ketrampilan yang diajarkan secara bertahap pada siswa yaitu ketrampilan menyanyikan

30 36 lagu wajib melalui demonstrasi dari guru ke siswa. Peran guru dalam model direct instruction sangat penting yaitu memberikan penjelasan secara spesifik dan pemberian umpan balik dalam bentuk lisan, tes maupun komentar tertulis dari guru kepada siswa agar guru mengetahui hasil dan manfaat yang dicapai oleh siswa. B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang akan dikemukakan oleh peneliti mengacu pada peneitian yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Putut Sulamono yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kayen, Pati pada tahun 2013 yang berjudul Peningkatan Kemampuan Vokal Melalui Metode Solfegio. Penelitian ini mempunyai kesamaan permasalahan awal dengan peneliti yaitu kemampuan vokal siswa kelas VIII A di SMP Negeri 2 Kayen masih rendah. Hal itu ditunjukkan oleh data pra siklus kemampuan vokal peserta didik yaitu dari 40 siswa hanya 5% atau 2 siswa saja yang mendapat predikat baik, 30% atau 12 siswa mendapat predikat cukup baik, dan 65% atau 26 siswa mendapat predikat kurang baik. Hasil Penelitian pada siklus I menunjukkan siswa masih nampak asing dengan langkah-langkah metode solfegio dan masih banyak siswa yang belum memahami teori dan konsep dari materi. Pada siklus II siswa sudah mulai memahami metode solfegio dan materi pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 siswa, 30 siswa mencapai kriteria baik (82,5%). Hal ini menunjukkan

31 37 bahwa penerapan metode solfegio di kelas VIII A SMP Negeri 2 Kayen dapat meningkatkan kemampuan vokal peserta didik. 2. Penelitian oleh F.Totok Sumaryanto yang dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sekaran 01 Semarang, pada tahun pelajaran 2004/2005 yang berjudul Efektivitas Penggunaan Metode Solfegio untuk Pembelajaran Keterampilan Bermain Musik di Sekolah Dasar. Penelitian tersebut memiliki kondisi awal keterbatasan kemampuan bermain musik rendah dan model pembelajaran yang belum tepat. Hasil pembelajaran siklus I dengan menggunakan metode solfegio menunjukkan adanya peningkatan hasil dari kondisi awal yaitu siswa lebih bersemangat dengan hasil 49% telah menguasai alat musik dengan sangat baik, 17,5% menguasai dengan tingkt baik, 20% siswa menguasai pada tingkat sedang dan sisanya 22,5% belum bisa menguasai atau pada tingkatan buruk. Siklus II penelitian ini menunjukkan peningkatan kemampuan bermain musik siswa, yaitu 60% menguasai dengan sangat baik, 28% menguasai dengan tingkat baik, 14% menguasai pada tingkat sedang dan sisanya 8% belum menguasai atau pada tingkatan buruk. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyo Sukrisno Putra yang berjudul Pembelajaran Vokal dengan Metode Solfegio pada Paduan Suara Gracia Gitaswara di GKJ Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan bernyanyi jemaat GKJ dengan metode solfegio. Pembelajaran vokal meliputi latihan pernafasan, latihan solfegio yaitu membaca nada (sight reading) dan

32 38 mendengar nada (ear training) sebelum menyanyikan syair dilanjutkan latihan artikulasi. 4. Jurnal bejudul Patriotic songs in primary school textbooks in Taiwan from nomor 2, tahun 2014 oleh Angela Lee. Penelitian tersebut membuktikan bahwa lagu-lagu nasional dan perjuangan mampu membangkitkan semangat perjuangan dan berfungsi sebagai media menyamakan cita-cita dan tujuan rakyat Taiwan yang kala itu menolak negaranya menggunakan sistem pemerintahan komunis. Lagu-lagu perjuangan juga terdapat pada buku teks atau buku pelajaran dan dikumandangkan setiap pagi di sekolah-sekolah. Jumlah lagu perjuangan terus bertambah pada tahun Lagu-lagu perjuangan terbukti mampu menumbuhkan dan membangkitkan rasa patriotisme dan cinta tanah air pada siswa sekolah dasar di Taiwan. 5. Jurnal pembelajaran musik oleh Barbara M. Doscher, Volume III Nomor 2 tahun 1992 yang berjudul Teaching Singing. Jurnal tersebut mengatakan bahwa guru berperan penting dalam pembelajaran bernyanyi di sekolah dasar. Guru harus mengerti teknik vokal dan cara memperlakukan siswa yang sedang belajar menyanyi. Guru sebaiknya tidak memberi kritikan atau memarahi siswa, karena akan membuat siswa tidak percaya diri. Sebaliknya, guru seharusnya memotivasi siswa dengan kalimat yang baik agar semangat belajar bernyanyi. Tidak seluruh penelitian di atas mempunyai variabel yang sama dengan penelitian ini namun kelima jurnal tersebut memiliki kesamaan dengan salah

33 39 satu variabel dalam penelitian ini, yaitu cinta tanah air dan keterampilan bernyanyi. Subjek dalam penelitian di atas sama dengan penelitian ini, yaitu siswa di sebuah sekolah. C. Kerangka Pikir Pembelajaran menyanyi pada mata pelajaran SBK di SD Negeri 1 Pasir Kulon saat ini belum dilaksanakan secara optimal, karena belum digunakannya instrumen atau alat musik yang tepat pada saat pembelajaran sehingga siswa merasa enggan saat diajak menyanyi, terutama menyanyikan lagu wajib. Penggunaan instrumen pianika diharapkan mampu membuat siswa tertarik dalam pembelajaran dan memudahkan siswa dalam membidik nada karena pianika berfungsi sebagai pengiring vokal. Lagu yang dipilih adalah lagu wajib berjudul Bangun Pemudi Pemuda sebagai upaya meningkatkan cinta tanah air siswa. Diharapkan hasil pembelajaran akan meningkatkan cinta tanah air siswa dan keterampilan bernyanyi siswa khususnya menyanyikan lagu wajib.

34 40 Penjelasan di atas dapat digambarkan pada skema berikut: Kondisi awal 1. Rasa cinta tanah air siswa rendah dan keterampilan bernyanyi kurang 2. Guru belum menggunakan model direct instruction dan instrumen pianika Evaluasi dan Refleksi Siswa berlatih solfegio dan menyanyi dengan lirik dan irama yang benar menggunakan model direct instruction dan instrumen pianika Siklus I Siklus II Guru melatih teknik bernyanyi menggunakan model direct instruction dan siswa menyanyikan lagu wajib diiringi pianika Evaluasi dan Refleksi Kondisi Akhir : Cinta tanah air siswa dan keterampilan menyanyikan lagu wajib meningkat setelah melaksanakan pembelajaran dengan instrumen pianika dan model direct instruction.

BAB II KAJIAN TEORI. dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 9. warisan Indonesia dari perkembangan zaman modern.

BAB II KAJIAN TEORI. dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 9. warisan Indonesia dari perkembangan zaman modern. BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran SBK 1. Pengertian Pembelajaran SBK Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 9 Pembelajaran

Lebih terperinci

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik MATERI AJAR Ansambel Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik Ansambel dapat diartikan sebagai sebuah sajian musik yang dilagukan secara bersama-sama dengan menggunakan

Lebih terperinci

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik Makalah Teori Dasar Musik Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik Disusun oleh kelompok 3 Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari Fitri Ramadayanti Riski Okta Mayasari (A1G016091) Kelas

Lebih terperinci

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006 (SK) dan (KD) Mata Pelajaran Sumber: KTSP 2006 52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana

Lebih terperinci

TUGAS PLPG PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN

TUGAS PLPG PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN TUGAS PLPG PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN Disusun oleh : JELLY EKO PURNOMO, S.Pd No Peserta 17046021710161 MODUL SENI BUDAYA 1 Materi Teknik membaca dan bernyanyi solmisasi partitur not angka secara unisono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuhan Kekuatan Dan Mazmurku merupakan salah satu lagu yang diciptakan oleh Theodora Sinaga. Theodora Sinaga adalah salah satu pencipta lagu yang ada di kota

Lebih terperinci

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Disajikan dalam seminar sehari Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNP pada tanggal 9 Juli 2010 Oleh: Syeilendra JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK

Lebih terperinci

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber Silabus SBK SD 11 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa 9.1.Menjelaskan makna seni rupa murni. Karya seni rupa murni. Siswa diminta menyebutkan 9.1.1. Menjelaskan definisi Tes

Lebih terperinci

Ear Training 2. Direktorat Pembinaan SMK 2013

Ear Training 2. Direktorat Pembinaan SMK 2013 ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan kekuatan, rahmat, dan hidayah-nya sehingga Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORETIS. Dari buku yang ditulis Trianto (2007 : 5), Joice berpendapat bahwa yang di maksud

BAB II LANDASAN TEORETIS. Dari buku yang ditulis Trianto (2007 : 5), Joice berpendapat bahwa yang di maksud BAB II LANDASAN TEORETIS A. Konsep Belajar dan Pembelajaran Dari buku yang ditulis Trianto (2007 : 5), Joice berpendapat bahwa yang di maksud dengan model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 MODUL

Lebih terperinci

METODE BERNYANYI KATEGORI LAGU FOLKLORE/ETNIK DALAM PADUAN SUARA. Lamhot Basani Sihombing

METODE BERNYANYI KATEGORI LAGU FOLKLORE/ETNIK DALAM PADUAN SUARA. Lamhot Basani Sihombing METODE BERNYANYI KATEGORI LAGU FOLKLORE/ETNIK DALAM PADUAN SUARA Lamhot Basani Sihombing Abstrak Dalam bernyanyi paduan suara kategori Foklore/Etnik Penggunaan metode demonstrasi sangat efektif digunakan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 4/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI KELAS I KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS DATA BAB III ANALISIS DATA A. Program Musik Komposisi ini terbagi dalam dua bagian, bagian pertama bercerita tentang kehidupan masa kecil orangtua, bagian kedua bercerita tentang kisah ketika orangtua penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Seni Budaya merupakan satu mata pelajaran yang dituntut oleh kurikulum untuk diajarkan atau diberikan kepada peserta didik mulai tingkat TK sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Proses penyusunan komposisi dan analisis bentuk struktur komposisi musik program Bermain Layang-layang untuk kuartet gesek dan piano. A. Proses Penyusunan Komposisi Komposisi

Lebih terperinci

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU Sri Martini Guru SMP Negeri 2 Singingi srimartini173@gmail.com ABSTRAK Seni musik calempong Kampar merupakan

Lebih terperinci

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A) DESKRIPSI CIPTA LAGU AKU SIAP LOMBA VOKAL TUNGGAL TINGKAT SD SE-DIY DALAM RANGKA KEGIATAN WISATA KAMPUS Oleh : F. Xaveria Diah K. NIP : 19791222 200501 2 003 A. Pendahuluan Lagu ini dibuat dalam rangka

Lebih terperinci

https://sekolahsenibudaya.wordpress.com 7

https://sekolahsenibudaya.wordpress.com 7 B. Simbol Musik (Lanjutan) 53. Hampir setiap karya musik di dalamnya mengandung unsur-unsur musik. Terdapat dua pemaknaan dalam menyikapi unsur-unsur tersebut salah satu nya adalah urutan pengelompokan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam setiap perkembangan peradaban

Lebih terperinci

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar Yulisetiana Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Seni Budaya Universitas Negeri Surabaya Yulisetiana73@yahoo.com Abstrak Melihat pentingnya pendidikan seni musik untuk siswa Sekolah Dasar, maka guru musik

Lebih terperinci

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A) 53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik

Lebih terperinci

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo Unsur- Unsur Musik Unsur Musik Bunyi Irama Notasi Melodi Harmoni Tonalitas Tekstur Gaya musik Pitch Dinamika Timbre Beat Birama Tempo Musik adalah bagian dari bunyi, namun bunyi dalam musik berbeda dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Komposisi Musik Musik memiliki lima unsur yaitu: ritme, melodi, harmoni, ekspresi dan bentuk. Pembagian kelima unsur-unsur musik disini sesuai dengan pendapat Jamalus 1

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN PADUAN SUARA PADA SISWA SD NEGERI 1 SUKODADI LAMONGAN DENGAN METODE MENDENGARKAN. Oleh : AINUN AKHSIN

PEMBELAJARAN PADUAN SUARA PADA SISWA SD NEGERI 1 SUKODADI LAMONGAN DENGAN METODE MENDENGARKAN. Oleh : AINUN AKHSIN PEMBELAJARAN PADUAN SUARA PADA SISWA SD NEGERI 1 SUKODADI LAMONGAN DENGAN METODE MENDENGARKAN Oleh : AINUN AKHSIN 102134234 Abstrak Dalam proses pembelajaran paduan suara di SDN 1 Sukodadi Lamongan siswa

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1 1 MATA PELAJARAN : SBK Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni rupa PROGRAM SEMESTER SENI RUPA Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan simbol tempo dalam lagu 2. Menjelaskan makna ansambel 3. Menghubungkan antara simbol nada dengan elemen musik 4. Menghubungkan simbol nada dengan tempo dalam lagu 5. Memainkan

Lebih terperinci

BAB 3 KARYA MUSIK MODERN

BAB 3 KARYA MUSIK MODERN BAB 3 KARYA MUSIK MODERN Dalam bab-bab terdahulu, kita telah belajar mengenai notasi musik, maupun harmoni musik modern. Oleh karena itu, pengetahuan itu dapat dikembangkan lagi dengan cara membuat karya

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2 1 Standar Kompetensi : 7. Mengapresiasi karya seni rupa PROGRAM SEMESTER SENI RUPA Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok

Lebih terperinci

PELATIHAN DIRIGEN UNTUK PEMULA

PELATIHAN DIRIGEN UNTUK PEMULA PELATIHAN DIRIGEN UNTUK PEMULA Oleh : Dominikus Catur Raharja, M.Sn Pengertian Umum Dirigen/conductor adalah orang yang memimpin jalannya sebuah pertunjukan kelompok musik/paduan suara melalui gerak isyarat.

Lebih terperinci

S I L A B U S. II. Deskripsi Mata Kuliah

S I L A B U S. II. Deskripsi Mata Kuliah S I L A B U S I. Identifikasi Mata kuliah 1. Mata Kuliah : Piano Dasar 2. Kode mata kuliah : PSM 207 3. SKS : 2 sks 4. Semester : Ganjil (1) 5. Jurusan/Prodi : Pendidikan Seni Musik 6. Jumlah Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 2/2 Tema : Peristiwa yang Mengesankan Standar Kompetensi : Seni Rupa 8. Mengapresiasi

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (WAJIB PILIHAN) (SENI MUSIK)

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (WAJIB PILIHAN) (SENI MUSIK) Satuan Pendidikan : SMP... Mata Pelajaran : SENI MUSIK Kelas : VII Kompetensi Inti : KI.1 Menerima, menanggapi, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (WAJIB PILIHAN)

Lebih terperinci

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk LAMPIRAN Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk 85 KERANGKA MATERI VIDEO PEMBELAJARAN MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA Materi Pengertian Musik Tradisional Nusantara Lagu Tradisional Nusantara Penggolongan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Nilai Karakter Cinta Tanah Air Cinta tanah air adalah cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukan sikap kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan tinggi

Lebih terperinci

MEMBENTUK SUARA UNTUK MENYANYIKAN MAZMUR

MEMBENTUK SUARA UNTUK MENYANYIKAN MAZMUR MEMBENTUK SUARA UNTUK MENYANYIKAN MAZMUR Pelatihan vokal Program PPM Oleh : M.G. Widyastuti Mazmur merupakan puisi doa yang dinyanyikan, oleh karena itu mazmur dinyanyikan dengan gaya recitative, yaitu

Lebih terperinci

Seni Vokalia. Oleh : Wing W Pandu 1/12/ INTERLUDE. Semoga. pandoe

Seni Vokalia. Oleh : Wing W Pandu 1/12/ INTERLUDE. Semoga. pandoe Seni Vokalia Oleh : Wing W Pandu www.rumahseni2.net INTERLUDE Disadari atau tidak, musik dapat memberi arah jiwa manusia. Dengan mendengarkan musik, seseorang dapat menghadirkan suasana yang mempengaruhi

Lebih terperinci

DESKRIPSI KOMPOSISI LAGU MARS KOPDIT RUKUN Oleh : F. Xaveria Diah K. NIP : A. Pendahuluan

DESKRIPSI KOMPOSISI LAGU MARS KOPDIT RUKUN Oleh : F. Xaveria Diah K. NIP : A. Pendahuluan DESKRIPSI KOMPOSISI LAGU MARS KOPDIT RUKUN Oleh : F. Xaveria Diah K. NIP : 19791222 200501 2 003 A. Pendahuluan Lagu Mars ini diciptakan dalam rangka peringatan 30 tahun berdirinya Koperasi Kredit Rukun

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DASAR TEORI MUSIK

PENGETAHUAN DASAR TEORI MUSIK PENGETAHUAN DASAR TEORI MUSIK Wiflihani Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Tulisan ini membicarakan bagian-bagian dari teori musik yang jelas dan benar sehingga memudahkan Anda untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Seni Budaya di Sekolah Menengah Pertama merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Seni Budaya di Sekolah Menengah Pertama merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Seni Budaya di Sekolah Menengah Pertama merupakan pembelajaran dasar yang memberikan satu kontribusi nyata dalam membangun karakter bangsa melalui

Lebih terperinci

ULANGAN KENAIKAN KELAS VII Semester 2

ULANGAN KENAIKAN KELAS VII Semester 2 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA ULANGAN KENAIKAN KELAS VII Semester 2 Mata Pelajaran : SENI BUDAYA Hari / Tanggal : Kelas/Semester : VII / 2 Waktu :. menit I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Musik dewasa ini menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Pada beberapa refrensi, musik dianggap sebagai penyeimbang kemampuan otak kanan dan otak kiri. Musik

Lebih terperinci

EAR TRAINING 1 Drs. Dhanang Guritno, M.Sn.

EAR TRAINING 1 Drs. Dhanang Guritno, M.Sn. EAR TRAINING 1 Drs. Dhanang Guritno, M.Sn. Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas X Semester 1 MODUL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 2013 i ii KATA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan (Ambarjaya, 2012:84).

Lebih terperinci

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU Abstrak Akor adalah unsur pokok dalam mengiringi lagu karena akor akan menjadi patokan untuk menentukan nada-nada yang akan dimainkan oleh instrumen yang digunakan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SOLFEGIO UNTUK PEMBELAJARAN KETRAMPILAN BERMAIN MUSIK DI SEKOLAH DASAR

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SOLFEGIO UNTUK PEMBELAJARAN KETRAMPILAN BERMAIN MUSIK DI SEKOLAH DASAR PKMI-1-6-1 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SOLFEGIO UNTUK PEMBELAJARAN KETRAMPILAN BERMAIN MUSIK DI SEKOLAH DASAR Mochamad Usman Wafa, Ferry Bayu Arianto, Bagasworo D.S. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 1/1 Tema : Diri Sendiri Standar Kompetensi : Seni Rupa 1. Mengapresiasi karya seni rupa.

Lebih terperinci

Oleh: Dr. A. M. Susilo Pradoko, M.Si dan Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd. dan Pendidikan Seni Musik FBS UNY.

Oleh: Dr. A. M. Susilo Pradoko, M.Si dan Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd. dan Pendidikan Seni Musik FBS UNY. Aransemen Musik Anak Secara Kreatif dengan Canon Progresi Akor, Filler Melodi, Iringan Ostinato dan Pembelajaran Ekspresi Musik Secara Kreatif Melalui Progresi Akor Oleh: Dr. A. M. Susilo Pradoko, M.Si

Lebih terperinci

PENERAPAN AKOR POKOK DALAM TANGGA NADA MAYOR 1# - 7# PADA PIANIKA

PENERAPAN AKOR POKOK DALAM TANGGA NADA MAYOR 1# - 7# PADA PIANIKA PENERAPAN AKOR POKOK DALAM TANGGA NADA MAYOR 1# - 7# PADA PIANIKA Disajikan dalam seminar sehari Jurusan Pendidikan Sendratasik Pada Tanggal 9 Juli 2010 Oleh: SYEILENDRA JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK

Lebih terperinci

Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK

Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK A. Pendahuluan Pendidikan seni musik bukanlah sekedar hiburan untuk memancing siswa menjadi semangat dalam belajar, seperti yang didengungkan sebagian

Lebih terperinci

FIXED DOH SEBAGAI METODE MEMBACA NOTASI BALOK YANG EFEKTIF BAGI PEMULA

FIXED DOH SEBAGAI METODE MEMBACA NOTASI BALOK YANG EFEKTIF BAGI PEMULA FIXED DOH SEBAGAI METODE MEMBACA NOTASI BALOK YANG EFEKTIF BAGI PEMULA S. Kari Hartaya A. Latar Belakang Masalah Hampir setiap manusia menyenangi cabang seni yang satu ini, yaitu musik. Baik itu pada tingkat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP/ MTs Kelas : VIII Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Musik Semester : 1 (satu / Gasal ) Alokasi Waktu : 4 x 40 menit Standar kompetensi : Mengapresiasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci

Membaca Suara dan Mendengar Tulisan

Membaca Suara dan Mendengar Tulisan Membaca Suara dan Mendengar Tulisan BAGI PEMAIN/ PENGAJAR MUSIK Oleh: S. Kari Hartaya ABSTRAK Musik adalah salah satu karya seni yang menggunakan suara sebagai medianya. Kepiawaian dalam menguasai serta

Lebih terperinci

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik Nama Kelas/No. Absen :. :. Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik MATERI : Nada dan Interval 1. Standar nada secara internasional ditetapkan nada a adalah... A. 400 Hz B. 220 Hz

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu : SMP Negeri 3 Kalasan : Seni Budaya (Seni Musik) : VIII / Ganjil : 3 x 120 menit (3 kali pertemuan) A. Kompetensi

Lebih terperinci

HARMONI MODERN. UNTUK SMK Semester 2. Drs. Heri Yonathan, M.Sn. iii

HARMONI MODERN. UNTUK SMK Semester 2. Drs. Heri Yonathan, M.Sn. iii Drs. Heri Yonathan, M.Sn. HARMONI MODERN UNTUK SMK Semester 2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 2013 iii Harmoni modern KATA PENGANTAR Puji syukur kami

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 2/1 Tema : Aku Standar Kompetensi : Seni Rupa 1. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi

Lebih terperinci

DESKRIPSI CIPTA LAGU ADIK MANIS DENGAN IRINGAN PIANO GUNA LOMBA VOKAL TUNGGAL TINGKAT SD SE-DIY DALAM RANGKA DIES UNY KE-43

DESKRIPSI CIPTA LAGU ADIK MANIS DENGAN IRINGAN PIANO GUNA LOMBA VOKAL TUNGGAL TINGKAT SD SE-DIY DALAM RANGKA DIES UNY KE-43 DESKRIPSI CIPTA LAGU ADIK MANIS DENGAN IRINGAN PIANO GUNA LOMBA VOKAL TUNGGAL TINGKAT SD SE-DIY DALAM RANGKA DIES UNY KE-43 I.Pendahuluan Dalam rangka dies UNY ke-43 maka diselenggarakan lomba vokal tunggal

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1 1 Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni rupa PROGRAM SEMESTER SENI RUPA Kompetensi Dasar Indikator Materi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kegunaan dalam kehidupan sehari hari.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kegunaan dalam kehidupan sehari hari. BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Seni Musik Disadari atau tidak, dalam kehidupan kita sehari hari banyak melibatkan musik karena definisi paling mendasar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI MUSIK) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Musik) Kelas/Semester

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47 LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47 Oleh: Fu adi, S.Sn., M.A JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 0 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

Penerapan Pohon dan Modulo untuk Menentukan Akor Triad

Penerapan Pohon dan Modulo untuk Menentukan Akor Triad Penerapan Pohon dan Modulo untuk Menentukan Akor Triad Zulhendra Valiant Janir (13510045) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

SILABUS MATERI POKOK KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU

SILABUS MATERI POKOK KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU : 5. Lingkungan 5. Seni Rupa ( Mengapresiasi karya seni rupa) 6. Seni Musik ( Mengapresiasi karya seni musik) Mengidentifikasi unsur seni rupa pada benda di alam 6.1. Mengidentifikasi unsur/elemen musik

Lebih terperinci

LAPORAN KARYA SEN1 I: (UNIVERSITAS NEGERI PADANG) Oleh: Erfan Lubis,SPd. NlP FAKULTAS BAHASA SASTRA DAN SEN1

LAPORAN KARYA SEN1 I: (UNIVERSITAS NEGERI PADANG) Oleh: Erfan Lubis,SPd. NlP FAKULTAS BAHASA SASTRA DAN SEN1 LAPORAN KARYA SEN1 : - -.--,,.. "'?. PENCPTAAN LAGU MARS UNP "- :..,; 7.. (UNVERSTAS NEGER PADANG) Oleh: Erfan Lubis,SPd. NlP.131632921 FAKULTAS BAHASA SASTRA DAN SEN1 UNlFERSlTAS NEGER PADANG DAFTAR S1

Lebih terperinci

BAB III Analisis. Gambar III.1 Rancangan Pemrosesan

BAB III Analisis. Gambar III.1 Rancangan Pemrosesan BAB III Analisis Bab ini memuat analisis yang dilakukan dalam penulisan Tugas Akhir, berupa analisis terhadap rancangan pemrosesan, yang dibagi menjadi bagian Preprosesor, Algoritma Genetika, dan bagian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan tentang struktur dari semua komposisi. Penulis akan memaparkan secara struktural komposisi, Indahnya Bersama yang terdiri dari lima

Lebih terperinci

ELEMEN-ELEMEN MUSIK & TEKNIK PERMAIN MUSIK

ELEMEN-ELEMEN MUSIK & TEKNIK PERMAIN MUSIK ELEMEN-ELEMEN MUSIK & TEKNIK PERMAIN MUSIK Bagian Penting Dari Analisa Musik Dalam Permainan Drum dan Marching Band Oleh: Pujiwiyana PERSATUAN DRUM BAND INDONESIA 2009 ELEMEN-ELEMEN MUSIK Pujiwiyana I.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah didapat di lapangan, dan sebagaimana yang sudah diuraikan dalam pembahasan BAB IV, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

30. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SD/MI

30. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SD/MI 30. KOMPETENSI INTI DAN SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SD/MI KELAS: I Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah

Lebih terperinci

Efektifitas Angklung Sebagai Alat Musik Kolosal untuk Pembelajaran Seni Budaya

Efektifitas Angklung Sebagai Alat Musik Kolosal untuk Pembelajaran Seni Budaya Efektifitas Angklung Sebagai Alat Musik Kolosal untuk Pembelajaran Seni Budaya Oleh: S. Kari Hartaya ABSTRAK Makalah ini bertujuan untuk mengupas efektifitas alat musik angklung pada pembelajaran seni

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cara-cara yang sesuai untuk mengkombinasikan pola-pola nada, misalnya angkaangka.

BAB 1 PENDAHULUAN. cara-cara yang sesuai untuk mengkombinasikan pola-pola nada, misalnya angkaangka. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika yang disebut kombinatorika memungkinkan seseorang untuk menghitung cara-cara yang sesuai untuk mengkombinasikan pola-pola nada, misalnya angkaangka. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Busro Hamzah, : 2001: 4) yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Busro Hamzah, : 2001: 4) yang menyatakan bahwa : 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan seni musik merupakan salah satu pembentukan manusia Indoensia seutuhnya dengan cara memupuk rasa kebanggaan nasional dan ketahanan dalam menanggulangi pengaruh

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) Mata Pelajaran : an Agama Islam Semester : 1 (Satu) Kelas : III (Tiga) Jumlah KD : 9 (Sembilan) Standar Al Qur an 1. Mengenal kalimat dalam Al Qur an 1.1 Membaca kalimat dalam Al Qur an 1.2 Menulis kalimat

Lebih terperinci

EAR TRAINING 1 Drs. Dhanang Guritno, M.Sn.

EAR TRAINING 1 Drs. Dhanang Guritno, M.Sn. EAR TRAINING 1 Drs. Dhanang Guritno, M.Sn. Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas X Semester 1 MODUL SISWA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 2013 i ii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seni musik merupakan bidang seni yang banyak diminati dikalangan apapun, sebab musik merupakan media yang sangat efektif. Secara umum, musik merupakan kegiatan kesenian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Sekolah :... Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa Kelas/Semester : IX ( sembilan ) / 2 (dua) Pertemuan ke : 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Standar Kompetensi

Lebih terperinci

DAFTAR KEBUTUHAN MODUL

DAFTAR KEBUTUHAN MODUL DAFTAR KEBUTUHAN MODUL MATA DIKLAT : PIANO WAJIB 1 Memainkan piano wajib 1. Memainkan tangga nada dan trisuara 2. Memainkan reportoar MATA DIKLAT : TATA TEKNIS PENTAS 1 Menata pementasan 1. Menata panggung

Lebih terperinci

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk `BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik diperkirakan telah lahir sejak kehadiran manusia modern homo sapien yaitu sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Kehidupan mereka yang berpindah-pindah

Lebih terperinci

Peta Konsep GERAK RITMIK

Peta Konsep GERAK RITMIK Gerak Ritmik Apakah kamu tahu tentang senam aerobik? Senam aerobik termasuk salah satu senam ritmik. Senam aerobik biasanya diiringi dengan musik dan dipandu oleh instruktur. Mengapa banyak orang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik merupakan media hiburan yang sangat efektif. Secara umum, musik merupakan kegiatan kesenian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS DATA BAB III ANALISIS DATA A. Kerangka Komposisi Komposisi Fantasia Dalam G Mayor Untuk Piano Empat Tangan memiliki tiga bagian, yaitu I, II, dan III. Pada komposisi ini terdapat beberapa perubahan tempo untuk

Lebih terperinci

LAGU UNTUK ANAK: SEBUAH KAJIAN MUSIKOLOGIS

LAGU UNTUK ANAK: SEBUAH KAJIAN MUSIKOLOGIS LAGU UNTUK ANAK: SEBUAH KAJIAN MUSIKOLOGIS Moh. Muttaqin * Abstrak Musik atau lagu merupakan sebuah karya seni yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia termasuk kehidupan anak. Keberadaan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Standar : SMP : VII (Tujuh) / 1 (Satu) : SENI BUDAYA : SENI RUPA 1. Mengapresiasi Karya Seni Rupa 1.1. Mengindentifikasi jenis karya seni rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia (Banoe, 2003: 288). Musik

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Kelas Mata Pelajaran Semester Alokasi Waktu : SMP / MTs : IX : Seni Budaya / Seni Musik : 1 (satu) : 2 x 40 menit Standar kompetensi : 3. Mengapresiasi karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak zaman Mesir kuno bahkan sebelumnya, manusia sudah mengenal seni musik dan seni syair. Keduanya bahkan sering dipadukan menjadi satu untuk satu tujuan

Lebih terperinci

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang 55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik

Lebih terperinci

Gerak Ritmik. Pendahuluan

Gerak Ritmik. Pendahuluan Gerak Ritmik Pendahuluan Ayo kita melakukan aktivitas ritmik yang gerakan-gerakannya diiringi irama dan juga menyenangkan. Ayo kita melakukan gerak ritmik yang dapat dirangkai dari gerakangerakan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN A. Landasan Teori 1. Kebudayaan Banyak orang mengartikan kebudayaan dalam arti yang terbatas yaitu pikiran, karya, dan semua hasil karya manusia yang memenuhi

Lebih terperinci

ii SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN iii iv KATA PENGANTAR v vi DAFTAR ISI SAMBUTAN DIRJEN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL...xi

Lebih terperinci

SILABUS. Mata Pelajaran Kelas/Semester : II/ 2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 5. Mengapresisasi karya seni rupa

SILABUS. Mata Pelajaran Kelas/Semester : II/ 2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 5. Mengapresisasi karya seni rupa SILABUS Nama Sekolah Standar Kompetensi : Seni Rupa 5. Mengapresisasi karya seni rupa 5.1 Mengidentifikasi unsur rupa pada karya seni rupa 5.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap unsur rupa pada karya

Lebih terperinci

MUSIK POPULER DI INDONESIA 23. Gbr. 2.22: Pemusik Didi AGP dan peralatannya yang banyak menggunakan teknologi komputer

MUSIK POPULER DI INDONESIA 23. Gbr. 2.22: Pemusik Didi AGP dan peralatannya yang banyak menggunakan teknologi komputer 22 MUSIK POPULER Dalam perkembangan mutakhir, setelah ditemukan prinsip digital (berdasarkan MIDI: Musical Instrument Digital Interface) dan sistem baru dalam komputer, kemampuan teknologi alat musik sudah

Lebih terperinci

Gambar bagian-bagian gitar

Gambar bagian-bagian gitar Modul 5 Kegiatan Belajar 3 BERMUSIK Adapun macam-macam instrumen musik yang dipelajari di Sekolah Dasar antara lain: 1. Instrumen gitar Gitar termasuk alat musik chordophone (dimainkan dengan cara diperik/pluck).

Lebih terperinci

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai ciri keanekaragaman budaya yang berbeda tetapi tetap satu. Indonesia juga memiliki keanekaragaman agama

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : MTsN Bantul Kota Kelas : VII ( tujuh ) Mata Pelajaran : SENI BUDAYA / SENI MUSIK Semester : (satu) Alokasi Waktu : x 40 menit Standar Kompetensi :. Mengapresiasikan

Lebih terperinci

Musik dan Lagu Anak Usia Dini

Musik dan Lagu Anak Usia Dini (RPP) Mata Kuliah Musik dan Lagu Anak Usia Dini Oleh : Marini., M.Pd Maria Denok., S.Pd JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP VETERAN SEMARANG Semester/ SKS :

Lebih terperinci