BAB III ANALISIS KARYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS KARYA"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS KARYA Komposisi Sonata Piano Berdasarkan tiga lagu dolanan Jawa Tengah yaitu Gundul-gundul Pacul, Cublak-Cublak Suweng, dan Suwe Ora Jamu, untuk piano tunggal terdapat tiga movement, antara lain: sonata-allegro form bertempo allegro, ternary form bertempo larghetto, dan rondo form bertempo allegro. Penulis menyusun komposisi sonata ini mengambil tema utama dari lagu dolanan anak daerah Jawa Tengah. Lagu daerah tersebut adalah Gundul-gundul Pacul, Cublak-cublak Suweng, dan Suwe Ora Jamu. Penulis hanya mengambil tema utama lagu-lagu tersebut sebagai inspirasi karya ini. Dalam penyusunan komposisi ini, penulis menentukan tema utama yang akan digunakan pada setiap movement dan menyusun akord pada pada setiap movement. A. Movement Pertama Movement Pertama berbentuk sonata-allegro form (ABA ) menggunakan tanda sukat 4/4 dan bertempo allegro 1. Tangganada dasar yang digunakan dalam movement pertama ini adalah C Mayor. Dalam movement ini, penulis mengambil tema utama lagu dolanan Gundul-gundul Pacul. Pada movement ini, penulis juga terinspirasi dari Piano Sonata No. 16 in C Major K. 545 karya W. A. Mozart sehingga beberapa birama tertentu mengadopsi pola ritme dari sonata tersebut. 1. Eksposisi, (birama 0/4 s.d. 24) Eksposisi, karya ini menggunakan tema utama dari lagu Gundul-gundul Pacul. Eksposisi pada karya ini terdapat 24 birama. Pada movement ini, penulis menggunakan tangganada C Mayor sebagai tonika dan diakhiri kadens 2. Pada bagian kedua, penulis 1 Allegro: Awalnya istilah ini digunakan dalam pengertian harfiahnya dalam bahasa Italia yaitu ceria atau gembira. 2 Kadens: rangkaian nada atau akord diakhir sebuah melodi atau sebuah bagian, yang memberikan pendengar perasaan selesai. 24

2 menggunakan tangganada A Minor yang merupakan relatif minor dari C Mayor. Pada bagian akhir eksposisi ini, penulis menggunakan perfect authentic cadence 3 untuk menciptakan kesan kuat sebagai penutup. Tabel 3.1 Movement Pertama pada Eksposisi (birama 0/4 s.d. 24) Tema Pertama 0/4 s.d. 11 C Mayor Jembatan 12 A Minor Tema Kedua 13 s.d. 19 A Minor Coda 20 s.d. 24 A Minor Kadens 24 A Minor Tema Pertama (birama 0/4 s.d. 11) yang memainkan melodi Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass 4 pada tangan kiri. Notasi 3.1. Movement Pertama Eksposisi (Tema Pertama) Jembatan (birama 12) merupakan penghubung dari Tema Pertama yang berada di C Mayor menuju ke Tema Kedua yang berada di A Minor. Di tangan kanan terdapat akord A Minor sebanyak dua 3 The perfect authentic cadence: tonika (root) muncul pada suara luar (suara sopran dan bass) dalam akord tonika. Sebuah kadens yang memberikan perasaan lengkap pada akhirnya. 4 Alberi bass: pola teratur dari broken chord (akord yang notnya dimainkan dimainkan satu demi satu, bukan bersama-sama) dimainkan sebagai pengiring oleh tangan kiri di piano dan musik keyboard yang lainnya. Alberti bass dinamai dari Domenico Alberti ( ), seorang komposer Italia yang sering menggunakan pola tersebut tetapi sebenarnya tidak menciptakan pola tersebut. 25

3 ketuk dan dilanjutkan dengan scale A Minor. Modulasi ini diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Notasi Movement Pertama Eksposisi (Jembatan) dari C Mayor menuju Tema Kedua di tangganada A Minor Tema Kedua (birama 13 s.d. 19) yang memainkan melodi Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada bagian ini, penulis terinspirasi dari Piano Sonata No. 16 in C Major K 545 karya W. A. Mozart. Sehingga, ritme pada birama 13 s.d. 14 mengimitasi ritme dari Sonata K. 545 birama 1 s.d. 2. Notasi 3.3. Movement Pertama Eksposisi (Tema Kedua) Codetta 5 (birama 20 s.d. 24) dimainkan dalam tangganada A Minor dengan diiringan pola alberti bass di tangan kiri. Notasi 3.4. Movement Pertama Eksposisi (Codetta) 5 Codetta: kesimpulan singkat, sebuah kadens dominant diakhir bagian eksposisi yang dapat diulang beberapa kali untuk penekanan 26

4 Kadens yang menjadi penutup pada bagian eksposisi ini terdapat di birama 24. Kadens yang digunakan pada bagian ini adalah perfect authentic cadence. Notasi 3.5. Movement Pertama Eksposisi (perfect authentic cadence) 2. Development, (birama 25 s.d. 42/3) Development, pada bagian ini tetap menggunakan tema utama lagu Gundul-gundul Pacul tetapi lebih diolah. Pengolahan tema utama pada bagian ini dengan cara membuat variasi tangganada yang berbeda dan menambahkan beberapa variasi ritme. Development pada karya ini terdapat 18 birama. Pada bagian awal Development penulis menggunakan tangganada D minor, merupakan sub-dominan dari tangganada A minor. Selanjutnya, modulasi menuju ke G Mayor dan dilanjutkan ke C Minor natural. Bagian ini selanjutnya diolah dengan perubahan atau variasi ke tangganada C Minor harmonis dan berubah lagi ke tangganada A Minor melodis. penutup bagian Development ini, diselesaikan dengan tangganada E Minor yang menuju tangganada C Mayor dibagian Rekapitulasi. Tabel 3.2 Movement Pertama pada Development (birama 25 s.d. 42/3) Bagian 1 25 s.d. 28 D Minor Bagian 2 29 s.d. 32 G Mayor Bagian 3 33 s.d. 35 C Minor natural Bagian 4 36 C Minor harmonis Bagian 5 37 s.d. 38 A Minor melodis Bagian 6 39 s.d. 42/3 E Minor 27

5 Tema Kedua dari bagian Eksposisi (birama 13 s.d. 15) dikembangkan dalam bagian Development pada birama 25 s.d. 28. Development dimulai ditangganada D Minor. Tangganada D Minor merupakan sub-dominant dari A Minor. Pengembangan yang dilakukan dengan variasi ritme di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Notasi 3.6. Movement Pertama Development Bagian 1 (dalam D Minor) Tema Kedua dari bagian Eksposisi (birama 13 s.d. 15) dikembangkan dalam bagian Development pada birama 29 s.d. 32. Development dimulai ditangganada G Mayor. Pengembangan yang dilakukan dengan mengimitasi pola Development pada birama 25 s.d. 28. Penulis mengimitasi ritme di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri tetapi dengan tangganada yang berbeda yaitu G Mayor. Notasi 3.7. Movement Pertama Development Bagian 2 (dalam G Mayor) Tema Kedua dari bagian Eksposisi (birama 13 s.d. 15) dikembangkan dalam bagian Development pada birama 33 s.d. 35. Development dimulai ditangganada C Minor natural. Pengembangan 28

6 yang dilakukan dengan mengimitasi pola Development pada birama 25 s.d. 27. Penulis mengimitasi ritme di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri tetapi dengan tangganada yang berbeda yaitu C Minor natural. Notasi 3.8. Movement Movement Pertama Development Bagian 3 (C Minor natural) Pada birama 36, terdapat jembatan modulasi dalam tangganada C Minor harmonis sebanyak satu birama. Notasi 3.9. Movement Pertama Development Bagian 4 (C Minor harmonis) Pada birama 37 s.d. 38, terdapat jembatan modulasi dalam tangganada A Minor melodis sebanyak dua birama. Notasi Movement Pertama Development Bagian 5 (A Minor Melodis) 29

7 Pada birama 39 s.d 42, terdapat jembatan modulasi dalam tangganada E Minor menuju ke C Mayor sebanyak empat birama. Notasi Movement Pertama Development Bagian 6 (E Minor) 3. Rekapitulasi, (birama 42/4 s.d. 67) Rekapitulasi, pada bagian ini menggunakan tangganada C Mayor dan mengolah tema utama tanpa menggunakan modulasi. Pada bagian ini, bagian rekapitulasi tidak terdapat modulasi dan ditutup dengan perfect authentic cadence. Rekapitulasi pada Movement Pertama ini terdapat 25 birama. Tabel 3.3 Movement Pertama pada Rekapitulasi (birama 42/4 s.d. 67) Tema pertama 42/4 s.d. 54 C Mayor Jembatan 55 C Mayor Tema Kedua 56 s.d. 62 C Mayor Coda 63 s.d. 67/3 C Mayor Kadens 67/3 C Mayor Tema Pertama (birama 42/4 s.d. 54) yang memainkan melodi Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. 30

8 Notasi Movement Pertama Rekapitulasi (Tema pertama) Jembatan (birama 55) merupakan penghubung dari Tema Pertama menuju ke Tema Kedua. Di tangan kanan terdapat akord C Mayor sebanyak dua ketuk dan dilanjutkan dengan scale C Mayor. Modulasi ini diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Notasi Movement Pertama Rekapitulasi (Jembatan) Tema Kedua (birama 56 s.d. 62) yang memainkan melodi Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada C Mayor. Pada bagian ini, penulis terinspirasi dari Piano Sonata No. 16 in C Major K 545 karya W. A. Mozart. Sehingga, ritme pada birama 56 s.d. 57 mengimitasi ritme dari Sonata K. 545 birama 1 s.d. 2. Notasi Movement Pertama Rekapitulasi (Tema Kedua) Coda (birama 63 s.d. 67/3) dimainkan dalam tangganada C Mayor dengan diiringan pola alberti bass di tangan kiri. 31

9 Notasi Movement Pertama Rekapitulasi (Coda) Kadens yang menjadi penutup pada bagian rekapitulasi ini terdapat di birama 24. Kadens yang digunakan pada bagian ini adalah perfect authentic cadence. Notasi Movement Pertama Rekapitulasi (Kadens) B. Movement Kedua Movement Kedua berbentuk terner (ternary song form) 6, menggunakan lagu dolanan Cublak-Cublak Suweng sebagai ide kompositoris. Tanda sukat yang digunakan adalah 4/4 dan bertempo Larghetto 7. Tangganada utama yang digunakan dalam movement Kedua ini adalah G Mayor. Movement Kedua pada karya ini terdapat 44 birama 1. Bagian A, (birama 0/4 s.d. 23) dan (birama 30/2-44) Bagian A, karya ini menggunakan tema utama dari lagu Cublak-cublak Suweng. Bagian A pada karya ini terdapat 23 birama. Pada movement ini, penulis menggunakan tangganada G Mayor sebagai tonika. 6 Ternary form: Sebuah bentuk musik dasar, yang terdiri dari tiga bagian (A B A). Bagian ketiga yang hampir sama dengan bagian pertama. Jika bagian ketiga sama persis, biasanya bagian tersebut tidak ditulis, pemain hanya diarahkan untuk mengulang bagian pertama (biasanya diberi tanda da capo, atau D.C.). Kadang bagian ketiga adalah versi pendek dari bagian pertama; pemain mungkin diminta untuk mengulang bagian pertama sampai atau dari titik tertentu (dal segno, dari tanda ), yang ditandai dengan tanda atau dengan tanda bintang. 7 Larghetto: tempo lambat, sedikit lebih cepat dari largo tapi lebih lambat dari andante, tempo antara 60 sampai 66 not ¼. 32

10 Tabel 3.4 Movement Kedua Garis besar (birama 0/4 s.d. 44) A 0/4-22/3 G Mayor Jembatan 22/4-25/3 C Mayor B 25/4-30/1 C Mayor A 30/2-44 G Mayor Movement Kedua Bagian A mempunyai birama sebanyak 22 birama. Bagian A dimulai dari birama 0/4 s.d. 22/3. Tangganada yang digunakan dalam Bagian A ini adalah G Mayor. Tema Utama berada di tangan kanan. Pada Movement Kedua Bagian A ini, tidak terdapat iringan yang lincah ditangan kiri supaya kontras dengan Movement Pertama. Notasi Movement Kedua Bagian A (Tema Utama) Movement Kedua Bagian A mempunyai birama sebanyak 15 birama. Bagian A dimulai dari birama 30/2 s.d. 44. Tangganada yang digunakan dalam Bagian A ini adalah G Mayor. Tema Utama berada di tangan kanan. Pada Movement Kedua Bagian A ini, terdapat iringan yang lincah ditangan kanan sebagai penghantar ke Movement Ketiga yang bertempo Allegro. Notasi Movement Kedua Bagian A (Tema Utama) 33

11 2. Bagian B, (birama 25/4 s.d. 30/1) Bagian B, karya ini menggunakan tema utama dari lagu Cublak-cublak Suweng. Bagian B pada karya ini hanya terdapat 5 birama. Pada movement ini, penulis menggunakan tangganada C Mayor. Tabel 3.5 Movement Kedua pada Bagian B (25/4 s.d. 30/1) B 25/4-30/1 C Mayor Movement Kedua Bagian B ini hanya mempunyai 5 birama. Tangganada yang digunakan dalam Bagian B ini adalah C Mayor. Tema Utama berada di tangan kanan. Pada Movement Kedua Bagian B ini, terdapat iringan yang lincah ditangan kiri. Notasi Movement Kedua Bagian B (Tema Utama) 3. Jembatan, (birama 23/4 s.d. 25/3) Jembatan, karya ini hanya terdapat 4 birama. Jembatan dimulai pada birama 22/4 s.d. 25/3. Tabel 3.6 Movement Kedua Jembatan (birama 23/4 s.d. 25/3) Jembatan 23/4 s.d. 25/3 C Mayor 34

12 Jembatan pada Movement Kedua ini merupakan transisi dari Bagian A yang berada di G Mayor menuju ke Bagian B yang berada di C Mayor Notasi Movement Kedua Bagian B (Jembatan dari A ke B) C. Movement Ketiga Movement Ketiga mengambil tema utama lagu dolanan Suwe Ora Jamu. Pada movement ini, penulis menggunakan rondo form dengan tanda sukat 2/4 dan bertempo Allegro. Tangganada dasar yang digunakan dalam movement ketiga ini adalah C Mayor. Movement ketiga pada karya ini terdapat 238 birama. Tabel 3.7 Movement Ketiga Garis besar (birama 0/2 s.d. 238) Birama Keterangan 0/2-31/1 A 31/2-49/1 B 49/2-81/1 A 81/2-153/1 C 153/2-182/1 A 183/2-201/1 B 201/2-229 A coda a. Bagian A (birama 0/2 s.d. 31/1) (49/2 s.d. 81/1) (153/2 s.d. 182/1) (201/2 s.d. 229/1) Bagian A pada movement ketiga karya ini menggunakan tema utama dari lagu Suwe Ora Jamu. Bagian A pada karya ini terdapat 35

13 30 birama. Pada ini, penulis menggunakan tangganada C Mayor sebagai tonika dan akan menuju ke tangganada A Minor sebagai bagian B. Bagian A ini terdapat rhytmic extension of a figure dari melodi utama. Tabel 3.8 Movement Ketiga Bagian A (birama 0/2 s.d. 31/1) Bagian A Birama Tonalitas A 0/2 s.d. 16/1 C Mayor A 16/2 s.d. 31/1 C Mayor Tema Pertama (birama 0/2 s.d. 16/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Notasi Movement Ketiga Bagian A (Tema Pertama) Tema Kedua (birama 16/2 s.d. 31/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Dalam bagian ini, terdapat rhytmic extension of a figure di tangan kanan. Notasi Movement Ketiga Bagian A (Tema Kedua) Tabel 3.9 Movement Ketiga Bagian A (birama 49/2 s.d. 81/1) Bagian A Birama Tonalitas A 49/2 s.d. 65/1 C Mayor A 65/2 s.d. 81/1 C Mayor 36

14 Tema Pertama (birama 49/2 s.d. 65/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Notasi Movement Ketiga Bagian A (Tema Pertama) Tema Kedua (birama 65/2 s.d. 81/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Dalam bagian ini, terdapat rhytmic extension of a figure di tangan kanan. Notasi Movement Ketiga Bagian A (Tema Kedua) Tabel 3.10 Movement Ketiga Bagian A (birama 153/2 s.d. 182/1) Bagian A Birama Tonalitas A 153/2 s.d. 169/1 C Mayor A 169/2 s.d. 182/1 C Mayor Tema Pertama (birama 153/2 s.d. 169/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Notasi Movement Ketiga Bagian A (Tema Pertama) 37

15 Tema Kedua (birama 169/2 s.d. 182/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Dalam bagian ini, terdapat rhytmic extension of a figure di tangan kanan. Notasi Movement Ketiga Bagian A (Tema Kedua) Tabel 3.11 Movement Ketiga Bagian A (birama 201/2 s.d. 229/1) Bagian A Birama Tonalitas A 201/2 s.d. 217/1 C Mayor A 217/2 s.d. 229/1 C Mayor Tema Pertama (birama 201/2 s.d. 229/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Notasi Movement Ketiga Bagian A (Tema Pertama) Tema Kedua (birama 217/2 s.d. 229/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Dalam bagian ini, terdapat rhytmic extension of a figure di tangan kanan. Notasi Movement Ketiga Bagian A (Tema Kedua) 38

16 b. Bagian B (birama 31/2 s.d. 49/1) (183/2 s.d. 201/1) Bagian B Movement Ketiga Bagian B karya ini dimulai dari ketukan kedua pada birama 31 dan diakhiri pada ketukan pertama pada birama 49. Pada bagian B ini, penulis menggunakan tangganada A Minor dan melodi utamanya berada dibagian tangan kiri (bass). Bagian B ini, melodi utama divariasikan dengan Diminution kemudian ditambah Diminution Retrograde pada birama selanjutnya. Tabel 3.12 Movement Ketiga Bagian B (birama 31/2 s.d. 49/1) B 31/2 s.d. 39/1 A Minor B 39/2 s.d. 49/1 A Minor Tema Pertama (birama 31/2 s.d. 39/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kiri dengan variasi ritme Diminution. Notasi Movement Ketiga Bagian B (Tema Pertama) Tema Kedua (birama 39/2 s.d. 49/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kiri dengan variasi ritme Diminution Retrograde. Notasi Movement Ketiga Bagian B (Tema Kedua) 39

17 Tabel 3.13 Movement Ketiga Bagian B (birama 183/2 s.d. 201/1) B 183/2 s.d. 191/1 A Minor B 191/2 s.d. 201/1 A Minor Tema Pertama (birama 183/2 s.d. 191/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kiri dengan variasi ritme Diminution. Notasi Movement Ketiga Bagian B (Tema Pertama) Tema Kedua (birama 39/2 s.d. 49/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kiri dengan variasi ritme Diminution Retrograde. Notasi Movement Ketiga Bagian B (Tema Kedua) c. Bagian C (birama 81/2 s.d. 153/1) Bagian C pada Movement Ketiga karya ini mempunyai pola fuga, dimulai dari ketukan kedua pada birama 81 dan diakhiri pada ketukan pertama pada birama 153. Pada bagian C ini, penulis menggunakan tangganada G Mayor dan memakai bentuk fuga. Bagian C ini, melodi utama berpindah dari suara alto kemudian ke suara sopran dan bass. Bagian fuga ini, terdapat tiga bagian kecil lainnya yaitu: 40

18 Tabel 3.14 Garis besar Movement Ketiga Bagian C birama 81/2 s.d. 153/1 (Fuga) Birama Keterangan 81/2-118/1 Eksposisi 118/2-144/1 Development 144/2-153/1 Rekapitulasi i). Eksposisi, dimulai pada birama 81 ketukan kedua dan diakhiri di ketukan pertama birama 118, melodi utama tunggal yang terdapat disuara alto dalam tangganada G Mayor. Kemudian, melodi utama pindah ke suara sopran dalam tangganada D Mayor. Selanjutnya, melodi utama pindah ke suara bass dalam tangganada G Mayor. Pada birama selanjutnya, terdapat passing dan episode. Episode yang digunakan adalah sekuen dari melodi utama pada bagian Eksposisi ini. Bagian eksposisi ini diakhiri dalam tangganada E Minor harmonis. Tabel 3.15 Garis besar Movement Ketiga Bagian C Eksposisi pada birama 81/2 s.d. 118/2 Eksposisi 81/2 s.d. 118/1 G Mayor Tema di alto 81/2 s.d. 88/1 G Mayor Tema di sopran 88/2 s.d. 95/1 D Mayor Tema di bass 95/2 s.d. 102/1 G Mayor Episode I 102/2 s.d. 106/1 G Mayor Episode II 106/2 s.d. 110/1 A Mayor (passing) Episode III 110/2 s.d. 114/1 B Mayor (passing) Jembatan 114/2 s.d. 118/1 E Minor harmonis 41

19 Tema di alto (birama 81/2 s.d. 95/1) memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan pada suara alto. Tangganada yang digunakan adalah G Mayor. Notasi Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (G Mayor) tema di alto Tema di sopran (birama 88/2 s.d. 95/1) memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan pada suara sopran. Tangganada yang digunakan adalah D Mayor. Notasi Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (D Mayor) tema di sopran Tema di bass (birama 95/2 s.d. 102/1) memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan pada suara sopran. Tangganada yang digunakan adalah G Mayor. Notasi Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (G Mayor) tema di bass 42

20 Tema di Episode I (birama 102/2 s.d. 106/1). Tangganada yang digunakan adalah G Mayor. Notasi Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (G Mayor) Episode I Tema di Episode II (birama 106/2 s.d. 110/1). Tangganada yang digunakan adalah A Mayor. Notasi Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (passing ke A Mayor) Episode II Tema di Episode III (birama 110/2 s.d. 114/1). Tangganada yang digunakan adalah B Mayor. Notasi Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (passing ke B Mayor) Episode III Jembatan (birama 114/2 s.d. 118/1). Tangganada yang digunakan adalah E Minor harmonis. 43

21 Notasi Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (E Minor harmonis) Jembatan ii). Development, dimulai pada birama 118 ketukan kedua dan diakhiri di ketukan pertama birama 144. Melodi utama terdapat dibagian sopran pada birama 118 ketukan kedua dalam tangganada E Minor harmonis. Terdapat extension of figure saat melodi utama berada di sopran. Selanjutnya, melodi utama pindah ke alto pada birama ke 128 ketukan kedua dalam tangganada B Minor harmonis. Kemudian melodi utama pindah ke bass pada birama 136 ketukan kedua dalam tangganada D Mayor. Tabel 3.16 Garis besar Movement Ketiga Bagian C Development (birama 118/2 s.d. 144/1) Tema di sopran 118/2 s.d. 128/1 E Minor harmonis Tema di alto 128/2 s.d. 136/1 B Minor Harmonis Tema di bass 136/2 s.d. 144/1 D Mayor Tema di sopran (birama 118/2 s.d. 128/1) terdapat 10 birama. Tangganada yang digunakan adalah E Minor harmonis. 44

22 Notasi Movement Ketiga Bagian C Development (E Minor harmonis) tema di sopran Tema di alto (birama 128/2 s.d. 136/1) terdapat 8 birama. Tangganada yang digunakan adalah B Minor harmonis. Notasi Movement Ketiga Bagian C Development (B Minor harmonis) tema di alto Tema di bass (birama 136/2 s.d. 144/1) terdapat 8 birama. Tangganada yang digunakan adalah D Mayor. Notasi Movement Ketiga Bagian C Development (D Mayor) tema di bass iii). Rekapitulasi, dimulai pada birama 144 ketukan kedua dan diakhiri pada birama ke 153 ketukan pertama. Pada bagian ini, melodi utama berada di sopran dan tangganada berada di G Mayor. 45

23 Tabel 3.17 Garis besar Movement Ketiga Bagian C Rekapitulasi (birama 144/2 s.d. 153/1) Tema 144/2 s.d. 153/1 G Mayor Tema ada di birama 144/2 s.d. 153/1) terdapat 9 birama. Tangganada yang digunakan adalah G Mayor. Notasi Movement Ketiga Bagian C Rekapitulasi (G Mayor) tema di sopran d. Coda 8 (birama 230 s.d. 238) Coda pada Movement Ketiga karya ini mempunyai delapan birama. Coda dimulai pada birama 230 s.d Tangganada yang digunakan adalah tangganada C Mayor. Tabel 3.18 Tabel Garis besar Movement Ketiga Bagian C Coda Coda 230 s.d. 238 C Mayor Bagian ini merupakan penutup pada Movement Ketiga. Notasi Movement Ketiga Bagian C Rekapitulasi (C Mayor) Coda 8 Coda: bagian penutup (biasanya pada akhir bagian sonata), merupakan bagian perpanjangan dari bagian yang sebelumnya. 46

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Sonata in C # Minor Op. 1 No. 1 untuk cello dan piano terdiri dari tiga movement, yaitu sonata-allegro form bertempo adagio, minuet dan trio bertempo allegretto, dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi Medini ini akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu Allegro-Andante-Allegro, yang terinspirasi dari perjalanan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Sonata Jazz Reggae merupakan komposisi penggabungan dari dua genre musik yaitu Jazz dan Reggae ysng disusun dalam bentuk Sonata dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Tema dan Variasi berdasarkan lagu Mansibin Siraben untuk solo gitar ini memiliki struktur yang terdiri dari sebuah tema utama dan lima macam variasi dengan coda sebagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai analisis struktural komposisi Nocturne yang telah disusun sebelumnya. Hasil analisis struktural akan dipaparkan mengenai bagaimana mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS DATA BAB III ANALISIS DATA A. Kerangka Komposisi Komposisi Fantasia Dalam G Mayor Untuk Piano Empat Tangan memiliki tiga bagian, yaitu I, II, dan III. Pada komposisi ini terdapat beberapa perubahan tempo untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Konsep Penyusunan Komposisi Fantasia in C Major ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Movement 1, Movement 2, dan Movement 3. Ketiga bagian lagu ini dimainkan dengan format Combo

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi My Son My Hero yang terinspirasi oleh kehadiran Giorgio, anak penulis ini, akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Suita Dalam Tangga Nada C Major Komposisi Musik untuk Trio Gitar ini merupakan komposisi yang menggunakan struktur dan karakter dari suita barok

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Fantasia in C Major untuk format trio ini merupakan sebuah fantasia yang terdiri dari empat bagian, yaitu Allegretto, Adagio, Andante, dan Allegro con spirito. Instrumen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB ANALSS KOMPOSS Komposisi Kehilangan Ayah Sebuah musik program untuk Kuartet Gitar dalam bentuk Sonata, terdiri dari tiga movement yang saling berkaitan karena berdasarkan pada satu ide cerita yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Suita Gambang Semarang untuk Kuartet Gitar dan Erhu merupakan komposisi yang menerapkan struktur suita modern, dimana tidak memiliki bentuk baku seperti yang ada pada suita barok.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Serenade Jazz Song For You disusun menjadi tiga movement. Movement pertama bertempo Moderato. Pada movement pertama terdiri dari tiga bagian A-B-A yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA Pada Bab ini akan dijelaskan beberapa elemen dan proses kreatif yang terdapat dalam Sonata Electronica perpaduan Patch dan Duet Gitar dalam komposisi Sonata. Bab analisis karya akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan tentang struktur dari semua komposisi. Penulis akan memaparkan secara struktural komposisi, Indahnya Bersama yang terdiri dari lima

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Komposisi Musik Musik memiliki lima unsur yaitu: ritme, melodi, harmoni, ekspresi dan bentuk. Pembagian kelima unsur-unsur musik disini sesuai dengan pendapat Jamalus 1

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kronologis Terinspirasi oleh pengalaman penulis dalam menghadapi situasi saat kehilangan ayah dalam keluarga. Keluarga penulis terdiri dari ayah, ibu, dan empat orang anak. Bulan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS REPERTOAR. A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach

BAB III ANALISIS REPERTOAR. A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach BAB III ANALISIS REPERTOAR A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach 1. Analisis struktural Allemande Allemande merupakan sebuah tarian yang berasal dari Jerman Selatan. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi musik program Tabuhan Telu Kagitaan terbagi dalam tiga bagian yang masing-masing bagiannya menceritakan tentang suasana yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Konsep penyusunan komposisi Senangnya Masa Kecilku komposisi ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Bahagia Mengenal Sekolah, Senangnya Bermain, dan Cinta. Instrumen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Proses penyusunan komposisi dan analisis bentuk struktur komposisi musik program Bermain Layang-layang untuk kuartet gesek dan piano. A. Proses Penyusunan Komposisi Komposisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Sejarah Singkat Instrumen Piano Berikut ini merupakan perkembangan piano 2 :

BAB II LANDASAN TEORI. A. Sejarah Singkat Instrumen Piano Berikut ini merupakan perkembangan piano 2 : BAB II LANDASAN TEORI Dalam ini, akan dipaparkan kerangka teoritis dalam menyusun sebuah komposisi dengan tiga movement yang berjudul Dolanan. Pemaparan diawali dengan penjelasan literatur, yaitu pengenalan

Lebih terperinci

January 1 HARMONI MANUAL DIKTAT KULIAH. Oleh: HANNA SRI MUDJILAH HENI KUSUMAWATI. JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS, UNY

January 1 HARMONI MANUAL DIKTAT KULIAH. Oleh: HANNA SRI MUDJILAH HENI KUSUMAWATI. JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS, UNY HARMONI MANUAL January 1 2011 Oleh: HENI KUSUMAWATI (heni_kusumawati@uny.ac.id) DIKTAT KULIAH JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS, UNY BAB I PENGENALAN AKOR PRIMER (I, IV, dan V) A. Akor Tonika (I), Akor

Lebih terperinci

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo Unsur- Unsur Musik Unsur Musik Bunyi Irama Notasi Melodi Harmoni Tonalitas Tekstur Gaya musik Pitch Dinamika Timbre Beat Birama Tempo Musik adalah bagian dari bunyi, namun bunyi dalam musik berbeda dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang biasanya terdiri dari tiga atau empat movement,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS DATA BAB III ANALISIS DATA A. Program Musik Komposisi ini terbagi dalam dua bagian, bagian pertama bercerita tentang kehidupan masa kecil orangtua, bagian kedua bercerita tentang kisah ketika orangtua penulis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Cinta Kepada Diri Sendiri 1. Deskripsi Syair Aku anak manis dan juga mandiri Semua ku lakukan dengan sendiri Rajin belajar agar cemerlang Membuat papa mama bangga Refren Aku

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Aku Anak Tuhan dan Raja dengan format a cappella untuk paduan suara remaja ini terdiri dari tiga bagian komposisi yang saling berkaitan berdasarkan satu cerita yang

Lebih terperinci

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi Oleh: Randi Restu Hadi Abstrak Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi

Lebih terperinci

BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO

BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO Oleh : Sena Radya Iswara Samino (092134017) Dosen Pembimbing : Drs. Heri Murbiyantoro, M.Pd ABSTRAK Seseorang dengan ambisi besar dalam meraih kesuksesannya

Lebih terperinci

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Disajikan dalam seminar sehari Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNP pada tanggal 9 Juli 2010 Oleh: Syeilendra JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Paduan Suara Choir atau paduan suara oleh M. Soeharto dijelaskan sebagai kesatuan sejumlah penyanyi dari beberapa jenis suara berbeda di bawah pimpinan seorang dirigen. 1 Suara

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( )

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( ) ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET Oleh : Ulfa Ayunin (072134022) Dosen Pembimbing Karya Dosen Pembimbing Penulisan : Drs. Heri Murbiyantoro, S. Sn : Drs. Bambang Sugito,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi musik vokal dan Combo Band Bangkit Kembali digarap dalam genre pop. Komposisi ini dibagi menjadi tiga bagian yang menceritakan tentang

Lebih terperinci

TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR

TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR BUKU PELAJARAN ILMU HARMONI (II) GUSTAV STRUBE Diterjemahkan oleh: A.Gathut Bintarto T., S.Sos., S.Sn., M.A. Dibiayai dari dana DIPA ISI Yogyakarta: No. 042.01.2.400980/ 2016

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PENERAPAN KONSEP WALKING BASS PADA BASS ELEKTRIK. logis dan fungsional berdasarkan garis harmoni untuk membuat time feel sebaik

BAB III ANALISIS PENERAPAN KONSEP WALKING BASS PADA BASS ELEKTRIK. logis dan fungsional berdasarkan garis harmoni untuk membuat time feel sebaik BAB III ANALISIS PENERAPAN KONSEP WALKING BASS PADA BASS ELEKTRIK Alur walking bass merupakan hal yang relatif menarik bagi banyak musisi, khususnya jazz. Pemain bass diharapkan memainkan serangkaian nada-nada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi musik Love The Sinners, Hate The Sin, merupakan gambaran kondisi emosional dan pesan dukungan sosial untuk penderita HIV AIDS, pecandu narkoba, dan LGBT. Komposisi

Lebih terperinci

BAB V TEKNIK PERMAINAN

BAB V TEKNIK PERMAINAN BAB V TEKNIK PERMAINAN Concerto for The Left Hand (in D) karya Maurice Ravel merupakan sebuah karya konserto dalam bentuk orkestra dengan instrumen piano yang dibuat untuk menunjukkan kepiawaian seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu. Musik adalah suara yang

Lebih terperinci

GLOSSARIUM. Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord.

GLOSSARIUM. Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord. GLOSSARIUM Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord. Appoggiatura, not hiasan yang ditambahkan sebelum not utama Augmentasi adalah salah satu tekstur

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Keep On Dreaming terdiri dari tiga bagian yaitu Life Is Simple, Courage And Persistence, dan Dare To Dream Big. Komposisi ini dibuat untuk ansambel musik yang terdiri

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTURAL LAGU WANITA

ANALISIS STRUKTURAL LAGU WANITA ANALISIS STRUKTURAL LAGU WANITA KARYA ISMAIL MARZUKI ARANSEMEN JOKO SUPRAYITNO UNTUK CELLO DAN PIANO Oleh: Krido Bramantyo 1, Asep Hidayat 2, dan Eritha R. Sitorus 3 1 Alumni Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta

Lebih terperinci

Bentuk Musik Variasi Pada Karya Musik Hom Pim Pah

Bentuk Musik Variasi Pada Karya Musik Hom Pim Pah Bentuk Musik Variasi Pada Karya Musik Hom Pim Pah Oleh: Inggit Erlianto/092134250 Dosen Pembimbing: Agus Suwahyono S.Sn, M.Pd. Abstrak Karya musik Hompimpah merupakan karya musik yang diciptakan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni, dengan unsur pendukung berupa bentuk gagasan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Periode Romantik Musik adalah ilmu atau seni penyusunan nada atau suara diurutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi musik program Ester merupakan representasi kisah yang diangkat berdasarkan Kitab Ester. Pergerakan alur komposisi disesuaikan dengan tiap bagian kisah tersebut dengan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE Oleh: Fu adi, S.Sn., M.A JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 MODUL

Lebih terperinci

STRUKTUR HARMONI DALAM KARYA RONDO ALLEGRETTO. Anastasia Vini Rosariani

STRUKTUR HARMONI DALAM KARYA RONDO ALLEGRETTO. Anastasia Vini Rosariani STRUKTUR HARMONI DALAM KARYA RONDO ALLEGRETTO Anastasia Vini Rosariani arosariani@gmail.com Harpang Yudha Karyawanto, S.Pd., M.Pd harpangkaryawanto@unesa.ac.id JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK ABSTRAK RondoAllegretto

Lebih terperinci

SONATA JAZZ REGGAE UNTUK FORMAT COMBO BAND

SONATA JAZZ REGGAE UNTUK FORMAT COMBO BAND SONATA JAZZ REGGAE UNTUK FORMAT COMBO BAND SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Musik Disusun oleh Aditya Septian Nanda Ausviano NIM : 852009032 PROGRAM STUDI SENI MUSIK

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK MUSIKAL DAN STRUKTUR LAGU TANAH AIRKU KARYA IBU SOED ARANSEMEN JOKO SUPRAYITNO UNTUK DUET VOKAL DAN ORKESTRA

ANALISIS BENTUK MUSIKAL DAN STRUKTUR LAGU TANAH AIRKU KARYA IBU SOED ARANSEMEN JOKO SUPRAYITNO UNTUK DUET VOKAL DAN ORKESTRA ANALISIS BENTUK MUSIKAL DAN STRUKTUR LAGU TANAH AIRKU KARYA IBU SOED ARANSEMEN JOKO SUPRAYITNO UNTUK DUET VOKAL DAN ORKESTRA JURNAL Program Studi S-1 Seni Musik Oleh : Puput Meinis Narselina NIM. 1011589013

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Komposisi "Sonata Electronica" merupakan perpaduan dari instrumen gitar dan patch dalam Mai Tai yang menggunakan bentuk komposisi sonata. Kata "Electronica" ditujukan penulis untuk

Lebih terperinci

Kata Kunci: Musik Sonata, Bentuk Musik Sonata, Viola Solo

Kata Kunci: Musik Sonata, Bentuk Musik Sonata, Viola Solo BENTUK MUSIK SONATA PADA KARYA MUSIK SONATA IN G MINOR FOR SOLO VIOLA Syaify Dwi Cahya syaify.95@gmail.com Harpang Yudha Karyawanto, S.Pd., M.Pd. harpangkaryawanto@unesa.ac.id Jurusan Sendratasik FBS Unesa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan karya komposisi Allegro Appassionato op. 43 karya Saint-Saëns. Allegro Appassionato op. 43 merupakan karya

Lebih terperinci

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND Oleh : Adelia Dosen Pembimbing : Drs. Heri Murbiyantoro, M.Pd Abstrak Karya musik Journey To Iceland adalah sebuah

Lebih terperinci

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan simbol tempo dalam lagu 2. Menjelaskan makna ansambel 3. Menghubungkan antara simbol nada dengan elemen musik 4. Menghubungkan simbol nada dengan tempo dalam lagu 5. Memainkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA. Bagian I Kehidupan Penjala Ikan.

BAB III ANALISIS DATA. Bagian I Kehidupan Penjala Ikan. BAB III ANALISIS DATA A. Kisah Kehidupan Simon Petrus Komposisi kehidupan tentang Simon Petrus, murid Tuhan, merupakan komposisi musik program yang bersifat naratif mengenai kisah yang diangkat berdasarkan

Lebih terperinci

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A) DESKRIPSI CIPTA LAGU AKU SIAP LOMBA VOKAL TUNGGAL TINGKAT SD SE-DIY DALAM RANGKA KEGIATAN WISATA KAMPUS Oleh : F. Xaveria Diah K. NIP : 19791222 200501 2 003 A. Pendahuluan Lagu ini dibuat dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi BAB III ANALISIS BENTUK LAGU Wonderful Slippery Thing adalah salah satu karya Guthrie Govan dari album Erotic Cakes yang dirilis pada 1 januari 2006 oleh label sornford records, direkam di Headroom studios

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bahasa dan sastra, dan lain sebagainya. Menurut Banoe (2003 : 288), musik

BAB II KAJIAN TEORI. bahasa dan sastra, dan lain sebagainya. Menurut Banoe (2003 : 288), musik BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian musik. Sejarah perkembangan musik tidak dapat dilepaskan dari perkembangan budaya manusia. Hal ini disebabkan karena musik merupakan salah satu hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Fantasia Fantasia secara umum adalah karya musik yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk yang sudah lazim. 1 Fantasia adalah istilah yang diambil pada zaman Renaisans untuk komposisi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : MTsN Bantul Kota Kelas : VII ( tujuh ) Mata Pelajaran : SENI BUDAYA / SENI MUSIK Semester : (satu) Alokasi Waktu : x 40 menit Standar Kompetensi :. Mengapresiasikan

Lebih terperinci

TINJAUAN BENTUK MUSIK PADA KOMPOSISI MUSIK PLACE OF BIRTH (SIDAYU)

TINJAUAN BENTUK MUSIK PADA KOMPOSISI MUSIK PLACE OF BIRTH (SIDAYU) TINJAUAN BENTUK MUSIK PADA KOMPOSISI MUSIK PLACE OF BIRTH (SIDAYU) Oleh : Mohammad Tsaqibul Fikri Dosen Pembimbing : Moh. Sarjoko S.Sn., M.Pd Abstrak Pada komposisi musik Place Of Birth (SIDAYU), Komposer

Lebih terperinci

KARYA MUSIK PELOG VARIATIONS IN 3 MOVEMENT DALAM TINJAUAN VARIASI MELODI

KARYA MUSIK PELOG VARIATIONS IN 3 MOVEMENT DALAM TINJAUAN VARIASI MELODI KARYA MUSIK PELOG VARIATIONS IN 3 MOVEMENT DALAM TINJAUAN VARIASI MELODI I Made Subrata Dharma Pahlawan Email: subratadharma10@gmail.com Joko Winarko, S.Sn., M.Sn Email: jokoporong@yahoo.com Jurusan Sendratasik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan (Ambarjaya, 2012:84).

Lebih terperinci

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU Abstrak Akor adalah unsur pokok dalam mengiringi lagu karena akor akan menjadi patokan untuk menentukan nada-nada yang akan dimainkan oleh instrumen yang digunakan

Lebih terperinci

Teori Musik Dasar komunal Musik Tradisi Musik Classic Jazz Roc Pop Scale Interval Ritme Metrum Tekstur Dynamic Fundamental Komposisi

Teori Musik Dasar komunal Musik Tradisi Musik Classic Jazz Roc Pop Scale Interval Ritme Metrum Tekstur Dynamic Fundamental Komposisi Teori Musik Dasar Musik adalah salah satu produk kebudayaan,baik musik yang tercipta dari sistem komunal seperti Musik Tradisi maupun musik yang diciptakan oleh perorangan seperti Musik Classic,Jazz,Rock,Pop

Lebih terperinci

FANTASIA DALAM G MAYOR KOMPOSISI UNTUK PIANO EMPAT TANGAN

FANTASIA DALAM G MAYOR KOMPOSISI UNTUK PIANO EMPAT TANGAN FANTASIA DALAM G MAYOR KOMPOSISI UNTUK PIANO EMPAT TANGAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Musik Disusun oleh : Stefani Halim NIM : 852012007 PROGRAM STUDI SENI MUSIK

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi musik a cappella Bermazmur Bagi-Mu merupakan representasi dari kitab Mazmur, komposisi musik ini dibuat dalam format paduan suara. Komposisi musik ini disusun berdasarkan

Lebih terperinci

PENERAPAN AKOR POKOK DALAM TANGGA NADA MAYOR 1# - 7# PADA PIANIKA

PENERAPAN AKOR POKOK DALAM TANGGA NADA MAYOR 1# - 7# PADA PIANIKA PENERAPAN AKOR POKOK DALAM TANGGA NADA MAYOR 1# - 7# PADA PIANIKA Disajikan dalam seminar sehari Jurusan Pendidikan Sendratasik Pada Tanggal 9 Juli 2010 Oleh: SYEILENDRA JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. judul yang akan digarap kemudian menentukan bentuk musik dan disesuaikan dengan perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. judul yang akan digarap kemudian menentukan bentuk musik dan disesuaikan dengan perjalanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses penciptaan komposisi Kembali Putih mempunyai ide yang terinspirasi dari perjalanan hidup seseorang dan dituangkan ke dalam sebuah karya. Penulis pertama menentukan

Lebih terperinci

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik MATERI AJAR Ansambel Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik Ansambel dapat diartikan sebagai sebuah sajian musik yang dilagukan secara bersama-sama dengan menggunakan

Lebih terperinci

Harmoni II. Kord Pengganti (Substitution Chord) Progresi II V I VI

Harmoni II. Kord Pengganti (Substitution Chord) Progresi II V I VI Harmoni II Progresi II V I VI Sekarang kita membahas Progresi II V I VI, progresi ini sangat umum digunakan oleh Musisi Pop dan Jazz. Dasar dari progresi ini dapat kita lihat dibawah ini : Disini dapat

Lebih terperinci

BENTUK MUSIK DAN MAKSUD YANG TERKANDUNG DALAM TIAP BAGIAN MUSIK DALAM KARYA MUSIK LEARNING TO BLOW

BENTUK MUSIK DAN MAKSUD YANG TERKANDUNG DALAM TIAP BAGIAN MUSIK DALAM KARYA MUSIK LEARNING TO BLOW BENTUK MUSIK DAN MAKSUD YANG TERKANDUNG DALAM TIAP BAGIAN MUSIK DALAM KARYA MUSIK LEARNING TO BLOW Oleh: Suhendra Abdurrokhman Pembimbing : Agus Suwahyono, S.Sn, M.Pd Abstrak Karya musik Learning To Blow

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik Sonata 1. Sejarah Singkat Perkembangan Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental

Lebih terperinci

Harmoni I. Progresi I IV V

Harmoni I. Progresi I IV V Harmoni I Setelah kita mengetahui Skala dan Modal selain juga Kord dalam StrukturTonalitas, kita sudah mempunyai Pengetahuan Dasar Musik. Persoalan berikutnya adalah cara menggunakannya pada saat membuat

Lebih terperinci

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik Makalah Teori Dasar Musik Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik Disusun oleh kelompok 3 Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari Fitri Ramadayanti Riski Okta Mayasari (A1G016091) Kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuhan Kekuatan Dan Mazmurku merupakan salah satu lagu yang diciptakan oleh Theodora Sinaga. Theodora Sinaga adalah salah satu pencipta lagu yang ada di kota

Lebih terperinci

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik Nama Kelas/No. Absen :. :. Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik MATERI : Nada dan Interval 1. Standar nada secara internasional ditetapkan nada a adalah... A. 400 Hz B. 220 Hz

Lebih terperinci

BAB III Analisis. Gambar III.1 Rancangan Pemrosesan

BAB III Analisis. Gambar III.1 Rancangan Pemrosesan BAB III Analisis Bab ini memuat analisis yang dilakukan dalam penulisan Tugas Akhir, berupa analisis terhadap rancangan pemrosesan, yang dibagi menjadi bagian Preprosesor, Algoritma Genetika, dan bagian

Lebih terperinci

STRUKTUR HARMONI PADA KARYA MUSIK SING ISN T LIPSYNC. Oleh Nur Irfan Ismail Pembimbing : Budi Dharmawanputra S.pd, M.

STRUKTUR HARMONI PADA KARYA MUSIK SING ISN T LIPSYNC. Oleh Nur Irfan Ismail Pembimbing : Budi Dharmawanputra S.pd, M. STRUKTUR HARMONI PADA KARYA MUSIK SING ISN T LIPSYNC Oleh Nur Irfan Ismail 10020134051 Pembimbing : Budi Dharmawanputra S.pd, M.pd Abstrak Sing Isn t Lipsync adalah karya musik yang menceritakan ketidak

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI

ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis.

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Musik tidak terlepas peranannya dalam kehidupan manusia. Setiap orang pasti memiliki pengalaman musik yang berbeda-beda tergantung seberapa sering seseorang mendengar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik Sonata Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang biasanya terdiri dari tiga sampai empat movement, namun dapat juga terdiri hingga lima movement.

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK DAN STRUKTUR KOMPOSISI QUARTET IN D MAYOR BAGIAN KE TIGA KARYA WOLFGANG AMADEUS MOZART SKRIPSI

ANALISIS BENTUK DAN STRUKTUR KOMPOSISI QUARTET IN D MAYOR BAGIAN KE TIGA KARYA WOLFGANG AMADEUS MOZART SKRIPSI ANALISIS BENTUK DAN STRUKTUR KOMPOSISI QUARTET IN D MAYOR BAGIAN KE TIGA KARYA WOLFGANG AMADEUS MOZART SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

Gambar bagian-bagian gitar

Gambar bagian-bagian gitar Modul 5 Kegiatan Belajar 3 BERMUSIK Adapun macam-macam instrumen musik yang dipelajari di Sekolah Dasar antara lain: 1. Instrumen gitar Gitar termasuk alat musik chordophone (dimainkan dengan cara diperik/pluck).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pelaku seni khususnya dibidang seni musik, baik sebagai seorang seorang pengajar, praktisi,

Lebih terperinci

ELEMEN-ELEMEN MUSIK & TEKNIK PERMAIN MUSIK

ELEMEN-ELEMEN MUSIK & TEKNIK PERMAIN MUSIK ELEMEN-ELEMEN MUSIK & TEKNIK PERMAIN MUSIK Bagian Penting Dari Analisa Musik Dalam Permainan Drum dan Marching Band Oleh: Pujiwiyana PERSATUAN DRUM BAND INDONESIA 2009 ELEMEN-ELEMEN MUSIK Pujiwiyana I.

Lebih terperinci

ARANSEMEN LAGU MAU DIBAWA KEMANA UNTUK ENSEMBEL MUSIK SEKOLAH

ARANSEMEN LAGU MAU DIBAWA KEMANA UNTUK ENSEMBEL MUSIK SEKOLAH ARANSEMEN LAGU MAU DIBAWA KEMANA UNTUK ENSEMBEL MUSIK SEKOLAH Aditya Mahendra 1, Wimbrayardi 2, Esy Maestro 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang email: adityamahendra@yahoo.com

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN

JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN SKRIPSI PERTUNJUKANN MUSIK Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia (Banoe, 2003: 288). Musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 ayat 1 menyatakan bahwa kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 ayat 1 menyatakan bahwa kurikulum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan kepada Peraturan Pemerintah N0. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 ayat 1 menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI El Viaje adalah komposisi Suita moderen untuk ansambel perkusi yang strukturnya tidak terikat pada suatu bentuk baku seperti pada suita barok atau bentuk musik absolut lainnya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN KONSEPTUAL

BAB II LANDASAN KONSEPTUAL 7 BAB II LANDASAN KONSEPTUAL 2.1. Acuan Karya Di dalam proses pembuatan karya, seorang komposer pasti mempunyai referensi atau acuan karya yang banyak dipengaruhi oleh musisi-musisi lain karena sebuah

Lebih terperinci

Harmony IV. Modal Approach

Harmony IV. Modal Approach Harmony IV Modal Approach Setelah mempelajari Orkestrasi sekarang kita kembali lagi pada persoalan Kord & Progresi. Pelajaran Harmoni yang sudah kita lalui pada bagian awal tadi sudah membahas banyak hal

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA Bab ini memaparkan elemen-elemen yang terdapat pada Ande-ande Lumut Komposisi Musik Untuk Ansambel Vokal, yaitu : 1. Lirik lagu Keseluruhan komposisi ini menggunakan lirik dalam

Lebih terperinci

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU Sri Martini Guru SMP Negeri 2 Singingi srimartini173@gmail.com ABSTRAK Seni musik calempong Kampar merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Analisis Struktur Musik Komposisi musik program A Day s Wait dibagi menjadi tiga bagian. Masing-masing bagian diberi judul It Came After Me, I Feel Like I m Dying (The Hunting)

Lebih terperinci

BENTUK LAGU PADA KARYA MUSIK SESEBULAN

BENTUK LAGU PADA KARYA MUSIK SESEBULAN BENTUK LAGU PADA KARYA MUSIK SESEBULAN Oleh : Didik Santoso Dosen Pembimbing : M. Sarjoko. S.Sn, M.Pd. Abstrak Sesebulan adalah akronim bahasa jawa yang berarti nyebul. Nyebul yang berarti meniup. Meniup

Lebih terperinci

TINJAUAN HARMONI PADA KARYA MUSIK FORZA TREDICI

TINJAUAN HARMONI PADA KARYA MUSIK FORZA TREDICI Abstrak TINJAUAN HARMONI PADA KARYA MUSIK FORZA TREDICI Ratnamani Masanti Heri Murbiyantoro S.Sn, M.Pd Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS Surabaya Dalam pemahaman sehari-hari, musik seringkali dikaitkan

Lebih terperinci