ANALISIS DAN EVALUASI PROSES MATERIAL MANAGEMENT BERBASIS SAP PADA PT. UNILEVER INDONESIA, TBK.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS DAN EVALUASI PROSES MATERIAL MANAGEMENT BERBASIS SAP PADA PT. UNILEVER INDONESIA, TBK."

Transkripsi

1 ANALISIS DAN EVALUASI PROSES MATERIAL MANAGEMENT BERBASIS SAP PADA PT. UNILEVER INDONESIA, TBK. Zulfanahri Meyli Monica Yohanes Vinsencia Vinny Monica Yanti Binus University, Jl. Angrek Cakra 31B, , Binus University, Jl. KH Syahdan Gang Keluarga No. 43B, , Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya no. 7 Batusari, , vinsencia.v.m@gmail.com yanti@binus.edu Abstrak THE PURPOSE, is to analyze and evaluate the materials management process on PT. Unilever Indonesia, Tbk so it will be found the gaps between user requirements and the SAP system, which in turn are given solutions and recommendations on the gap and identify emerging risks. RESEARCH METHOD which is used of this paper are Fit / Gap Analysis that will describe the whole discussion about the results obtained from the evaluation of the functions of SAP material management module which is used by the company to know what functions are not used by the company and Risk Analysis method which identify risks that can occur when recommendations are not used. THE RESULT of this research is to provide recommendations and solutions that can be used by companies that optimizes the use of the SAP function and in accordance with user requirements. IN CONCLUSION that can be taken is a need to optimize the use of the SAP functions that have been implemented so that business processes can operate effectively and efficiently and there are risks that may arise when the use of these functions is not maximized or not in accordance with user requirements. Keywords : analysis, evaluation, material management, SAP TUJUAN PENELITIAN, ialah untuk menganalisis dan mengevaluasi proses material management yang berjalan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk sehingga akan ditemukan kesenjangan (gap) antara kebutuhan user dengan sistem SAP yang digunakan yang pada akhirnya diberikan solusi dan rekomendasi atas gap tersebut serta mengidentifikasi berbagai risiko yang muncul. METODE ANALISIS yang digunakan adalah Fit/Gap Analysis yang akan menjabarkan seluruh pembahasan mengenai hasil yang didapat dari evaluasi fungsi-fungsi SAP modul material management yang digunakan oleh perusahaan sehingga dapat diketahui fungsi-fungsi apa saja yang belum digunakan oleh perusahaan dan metode Risk Analysis yang akan mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat muncul apabila rekomendasi yang diberikan tidak dijalankan. HASIL YANG DICAPAI dari penelitian ini adalah memberikan rekomendasi dan solusi yang dapat digunakan oleh perusahaan agar penggunaan fungsi sistem SAP lebih optimal dan sesuai dengan kebutuhan user. SIMPULAN yang dapat diambil adalah perusahaan harus mengoptimalkan penggunaan fungsi sistem SAP yang telah diimplementasi agar proses bisnis dapat berjalan secara efektif dan efisien dan terdapat 1

2 2 risiko yang mungkin muncul apabila penggunaan fungsi tersebut belum maksimal atau tidak sesuai dengan kebutuhan user. Kata kunci : analisis, evaluasi, material management, SAP Pendahuluan Seiring dengan meningkatnya kompleksitas proses dan fungsi operasional dalam organisasi, maka muncul kebutuhan atas sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang dapat memberikan informasi secara real time kepada para penggunanya. Kebutuhan itu terjawab dengan hadirnya ERP (Enterprise Resources Planning), yaitu sebuah sistem yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh area fungsional dalam sebuah organisasi demi mencapai titik efektifitas dan efisiensi tertinggi. PT. Unilever Indonesia, Tbk telah mengimplementasi ERP yaitu sistem SAP pada tahun 2006 dan go live pada PT. Unilever Indonesia, Tbk memasuki pasar Indonesia dengan terus menerus menciptakan inovasi yang hebat sepanjang tahun pada produk yang dihasilkan untuk memenuhi kepuasan pelanggan di segala segmen. Salah satu proses yang mengambil andil besar dalam penyediaan bahan baku hingga distribusi ke end user adalah proses supply chain. Mengingat semakin banyaknya produk yang dihasilkan oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk, maka akan ditemukan banyak kendala dalam proses pengadaan barang (procurement) sehingga perlu dilakukan evaluasi pada sistem SAP Material Management yang telah diimplementasi. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem manajemen bisnis yang terintegrasi dan operasi bisnisnya sudah memiliki standar (Kumar, 2010). ERP dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Sistem ERP menyatukan, menstandarisasi dan meluruskan semua aktivitas bisnis kedalam satu sistem yang akan mencapai standar tertinggi untuk informasi yang aman, dipercaya, mudah diakses, dan real time. Material Management dalam SAP digunakan untuk memastikan bahwa perusahaan telah mendapatkan produk yang benar, ditempat yang tepat, pada jumlah dan harga yang sesuai (Anonim 1, 2006). Sedangkan evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan (Arikunto dan Cepi, 2008). Pada penelitian terdahulu dengan topik yang sama, evaluasi yang dilakukan tidak menghasilkan analisis risiko atas kendala yang ditemukan. Sedangkan pada penelitian ini, evaluasi dilakukan pada keseluruhan proses Material Management yang selanjutnya akan diberikan analisis risiko terhadap kendala yang ditemukan agar perusahaan dapat mengantisipasi setiap masalah yang muncul. Masalah yang terdapat pada proses procurement di PT Unilever yaitu terdapat banyak kesalahan pada data MRP sehingga hasil dari planned order sering tidak akurat, pembuatan RFQ tidak dilakukan dengan menggunakan fungsi SAP sehingga proses vendor selection tidak dapat dilakukan dengan cara membandingkan quotation dari beberapa vendor, pembuatan kontrak tidak dilakukan dengan menggunakan fungsi SAP, pembuatan PO sering mengalami keterlambatan, dan proses stock transfer tidak efektif karena pembuatan stock requisition form tidak menggunakan SAP. Tujuan dari penulisan ini antara lain menganalisis proses bisnis yang berjalan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk untuk menilai optimalisasi fungsi sistem SAP yang digunakan, mengidentifikasi Gap atau kesenjangan yang akan ditemukan dalam proses evaluasi sistem Material Management yang berjalan saat ini di PT Unilever Indonesia, Tbk, memberikan solusi dan rekomendasi atas ketidaksesuaian (Gap) antara kebutuhan user dengan fungsi SAP yang digunakan, dan mengetahui berbagai risiko yang muncul pada proses yang dievaluasi. Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data 1. Metode studi kepustakaan Data dikumpulkan melalui pencarian dan pembelajaran dari berbagai buku literatur, internet, maupun media informasi lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian sehingga dapat dijadikan landasan teori.

3 3 2. Wawancara Data dikumpulkan dengan melibatkan pihak-pihak dari perusahaan, meliputi para head officer dan user yang menggunakan sistem sehingga dapat menganalisis dan mengidentifikasi proses bisnis menggunakan SAP. 3. Observasi secara langsung Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati kegiatan operasional serta keadaan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk melalui jalur internship. Metode Analisis 1. Fit/Gap Analysis Metode pertama untuk melakukan evalusai adalah Fit/Gap Analysis, yaitu metode yang membandingkan apakah setiap proses dalam rangkaian proses di modul material management telah sesuai dengan fungsi sistem yang ada (fit) atau malah tidak sesuai dan terjadi kesenjangan (gap) dengan user requirement. Selanjutnya akan dilakukan pencarian solusi dan rekomendasi untuk mengatasi kesenjangan (gap) yang timbul ini. 2. Risk Analysis Risk Analysis bertujuan untuk menemukan risiko yang mungkin terjadi bila PT Unilever Indonesia tidak menerapkan rekomendasi yang disarankan. Risiko-risiko ini akan dirangkum dalam suatu tabel yang dinamakan Risk Analysis Ranking dan pemetaan risiko ke dalam suatu matriks yang dinamakan Probability / Impact Matrix. FMEA Fit/Gap Analysis Assessment Ranking Fit/Gap Analysis Report Risk Analysis Business Process List Fit/Gap Analysis Report Result Overview Recommendation & Solution Hasil dan Bahasan Dalam melakukan evaluasi pada proses procurement pada PT. Unilever Indonesia, Tbk dilakukan melalui tahap berikut ini : A. Tahap 1 Berdasarkan proses bisnis yang ada pada PT Unilever Indonesia yang berkaitan dengan modul SAP Material Management, proses bisnis dibagi menjadi beberapa bagian yaitu Proses Perencanaan dan Permintaan Material, Proses Pembelian Material, Proses Penerimaan Material, dan Proses Invoice Verification. Setiap proses bisnis ini akan dilakukan penentuan prioritas terhadap requirement yang telah diidentifikasi akan dikategorikan berdasarkan tingkat prioritas tertentu. adalah spesifikasi dari apa yang harus diimplementasikan, deskripsi bagaimana sistem harusnya berkerja atau bagian-bagian yang ada didalam sistem, bisa juga dijadikan batasan dalam proses pengembangan sistem. Dengan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) yang merupakan sebuah teknik untuk memahami dan memberi prioritas pada failure mode (symptom bug) atau kualitas risiko

4 4 yang mungkin pada fungsi, fitur, atribut, behaviour, komponen, dan interface system. Kolom dari FMEA yang digunakan adalah Severity, Priority, dan Likelihood yang bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap requirement guna untuk menunjukan prioritas dari requirement yang telah diidentifikasikan. Setelah menentukan nilai Severity, Priority dan Likelihood akan didapat total nilai dari perkalian ketiganya yang disebut Risk Priority Number (RPN) : RPN = Severity x Priority x Likelihood B. Tahap 2 Hasil Assessment akan menghasilkan RPN yang akan dipetakan pada Ranking dimana akan menentukan apakah suatu requirement memiliki rank High, Medium, atau Low. Langkah ini adalah langkah pertama dalam melakukan Fit/Gap Analysis. Ketentuannya adalah High (RPN 1-42); Medium (RPN 43-84); Low (RPN ). Hasil dari ranking requirement adalah sebagai berikut : C. Tahap 3 1. Tahap selanjutnya pada Fit/Gap Analysis adalah Degree of Fit terdapat Fit/Gap Analysis Report yang mengevaluasi user requirement, menentukan apakah proses yang sedang berjalan sekarang sudah Fit atau Gap setelah dibandingkan dengan user requirement, dan menentukan rekomendasi atas user requirement yang Gap. Tabel 1 Hasil dari Degree of Fit pada keseluruhan proses Persentase Degree of Fit Process Perencanaan dan Permintaan Material Pembelian Material Penerimaan Material Invoice Verification 3 50% % 4 30,76% ,23% 10 76,92% ,07% 2 100% Berikut ini disajikan diagram batang yang merepresentasikan data hasil fit/gap analysis report pada keseluruhan proses.

5 5 120% 100% 80% 76.92% 100% 69.23% 60% 50% 50% 40% 20% 0% 30.76% 0% 0% 0% 23.07% 0% 0% Perencanaan dan Permintaan Material Pembelian Material Penerimaan Material Invoice Verification Gambar 1 Grafik Persentase Degree of Fit 2. Selanjutnya adalah Fit/Gap Analysis Report Result yang menerangkan hasil dari Fit/Gap Analysis Report dalam bentuk presentase yaitu presentase jumlah user requirement yang Fit dan Gap, presentase jumlah user requirement yang Fit atau Gap pada rank High, Medium, dan Low. Tabel 2 Hasil dari Ranking s pada Proses Perencanaan dan Permintaan Material Degree of fit percentage Rank High 2 33,33% ,33% Medium 1 16,66% ,66% Low Dari tabel di atas, dapat disajikan diagram batang yang merepresentasikan data dari fit/gap analysis report pada proses Perencanaan dan Permintaan Material.

6 6 35% 30% 25% 33.33% 33.33% 20% 15% 10% 16.66% 16.66% 5% 0% 0% 0% 0% 0% 0% High Medium Low Gambar 2 Grafik Persentase Ranking s pada proses perencanaan dan permintaan material Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa High memiliki requirement dengan total 4 requirements yang terdiri dari 2 requirements yang mengalami kondisi fit (F), dengan persentase 33,33%, 0 requirement yang mengalami kondisi partial-fit (P), dengan persentase 0%, dan 2 requirements yang mengalami kondisi gap (G), dengan persentase 33,33%. Medium memiliki requirement dengan total 2 requirements yang terdiri dari 1 requirement yang mengalami kondisi fit (F), dengan persentase 16,66%, 0 requirement yang mengalami kondisi partial-fit (P), dengan persentase 0%, dan 1 requirements yang mengalami kondisi gap (G), dengan persentase 16,66%. Low tidak memiliki requirement. Tabel 3 Hasil dari Ranking s pada proses pembelian material Degree of fit percentage Rank High 2 15,38% ,69% Medium 1 7,69% ,15% Low 1 7,69% ,38% Dari tabel di atas, dapat disajikan diagram batang yang merepresentasikan data dari fit/gap analysis report pada proses Pembelian Material

7 7 50% 45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% 46.15% 15.38% 15.38% 7.69% 7.69% 7.69% 0% 0% 0% High Medium Low Gambar 3 Grafik Persentase Ranking s pada proses pembelian material Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa High memiliki requirement dengan total 3 requirements yang terdiri dari 2 requirements yang mengalami kondisi fit (F), dengan persentase 15,38%, 0 requirement yang mengalami kondisi partial-fit (P), dengan persentase 0%, dan 1 requirement yang mengalami kondisi gap (G), dengan persentase 7,69%. Medium memiliki requirement dengan total 7 requirements yang terdiri dari 1 requirement yang mengalami kondisi fit (F), dengan persentase 7,69%, 0 requirement yang mengalami kondisi partial-fit (P), dengan persentase 0%, dan 6 requirements yang mengalami kondisi gap (G), dengan persentase 46,15%. Low memiliki requirement dengan total 3 requirements yang terdiri dari 1 requirement yang mengalami kondisi fit (F), dengan persentase 7,69%, 0 requirement yang mengalami kondisi partial-fit (P), dengan persentase 0%, dan 2 requirements yang mengalami kondisi gap (G), dengan persentase 15,38%. Tabel 4 Hasil dari Ranking s pada proses penerimaan material Degree of fit percentage Rank High 6 46,15% ,07% Medium 2 15,38% Low 2 15,38% Dari tabel di atas, dapat disajikan diagram batang yang merepresentasikan data dari fit/gap analysis report pada proses Penerimaan Material.

8 8 50% 45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% 46.15% 23.07% 15.38% 15.38% 0% 0% 0% 0% 0% High Medium Low Gambar 4 Grafik Persentase Ranking s pada proses penerimaan material Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa High memiliki requirement dengan total 9 requirements yang terdiri dari 6 requirements yang mengalami kondisi fit (F), dengan persentase 46,15%, 0 requirement yang mengalami kondisi partial-fit (P), dengan persentase 0%, dan 3 requirements yang mengalami kondisi gap (G), dengan persentase 23,07%. Medium memiliki requirement dengan total 2 requirements yang terdiri dari 2 requirements yang mengalami kondisi fit (F), dengan persentase 15,38%, 0 requirement yang mengalami kondisi partial-fit (P), dengan persentase 0%, dan 0 requirement yang mengalami kondisi gap (G), dengan persentase 0%. Low memiliki requirement dengan total 2 requirements yang terdiri dari 2 requirements yang mengalami kondisi fit (F), dengan persentase 15,38%, 0 requirement yang mengalami kondisi partial-fit (P), dengan persentase 0%, dan 0 requirement yang mengalami kondisi gap (G), dengan persentase 0%. Tabel 5 Hasil dari Ranking s pada proses invoice verification Degree of fit percentage Rank High 2 100% Medium Low

9 9 Dari tabel di atas, dapat disajikan diagram batang yang merepresentasikan data dari fit/gap analysis report pada proses pembuatan Invoice Verification. 120% 100% 100% 80% 60% 40% 20% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% High Medium Low Gambar 5 Grafik Persentase Ranking s pada proses invoice verification Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa High memiliki requirement dengan total 2 requirements yang terdiri dari 2 requirements yang mengalami kondisi fit (F), dengan persentase 100%, 0 requirement yang mengalami kondisi partial-fit (P), dengan persentase 0%, dan 0 requiremens yang mengalami kondisi gap (G), dengan persentase 0%. Medium tidak memiliki recruitment. Low tidak memiliki recruitment. 3. Setelah mengetahui hasil tersebut, perlu dilakukan Business Process List. Tahap ini akan dilakukannya pendaftaran proses bisnis yang menunjukkan daftar proses proses apa saja yang berubah dan tidak berubah atau proses apa saja yang dihilangkan dengan proses bisnis yang diusulkan. D. Tahap 4 Sebelum masuk pada tahap terakhir pada Fit/Gap Analysis yaitu Gap Resolution, dilakukan Risk Analysis yang mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi apabila perusahaan tidak menjalankan rekomendasi yang diberikan. Dan penentuan user requirement / proses yang mana yang menjadi prioritas pertama, kedua, ketiga dan seterusnya untuk diterapkan sesuai rekomendasi yang diberikan. Tabel dibawah ini menunjukan proses mana yang menjadi priotritas pertama, kedua, dan seterusnya atas rekomendasi dari user requirement yang gap. Dalam penentuan prioritas ini difokuskan pada proses yang memiliki risiko dengan probability High dan impact High. Sehingga dari laporan di atas secara berurutan dapat dijabarkan sebagai berikut : Prioritas 1 : Proses Perencanaan & Permintaan Material Pada proses ini, kemungkinan timbulnya risiko High dengan dampak High memiliki persentase yang paling besar daripada proses lain yaitu 22,22%. Sehingga proses perencanaan & permintaan material menjadi prioritas pertama untuk menjalankan rekomendasi yang diberikan. Prioritas 2 : Proses Penerimaan Material Pada proses ini, sebesar 16,7% kemungkinan timbulnya risiko High dengan dampak High. Persentase ini lebih rendah daripada proses perencanaan & permintaan material sehingga proses penerimaan material menjadi prioritas kedua untuk menjalankan rekomendasi yang diberikan setelah prioritas pertama.

10 10 Prioritas 3 : Proses Pembelian Material Pada proses ini, tercatat 0% kemungkinan timbulnya risiko High dengan dampak High yang artinya proses ini tidak memiliki risiko yang sangat kritis dibandingkan dengan dua proses lain. Sehingga proses pembelian material menjadi prioritas terakhir. Tabel 6 Risk Analysis Report Process Probability - Impact Assessment H.H H.M H.L M.H M.M M.L L.H L.M L.L Perencanaan & Permintaan Material 22,2% 44,4% - 11,1% 11,1% 11,1% % Pembelian Material - 16% - 4% 16% 28% - 24% 12% 100% Penerimaan Material 16,7% 16,7% - 33,3% 33,3% % Invoice Verification E. Tahap 5 Tahap terakhir yaitu overview recommendation dan solution yang merupakan langkah terakhir pada Fit/Gap Analysis yaitu Gap Resolution. Overview recommendation adalah gambaran secara detil mengenai rekomendasi yang telah dibuat pada Fit/Gap analysis report dan merupakan langkah-langkah teknis ke sistem. Sedangkan solution merupakan business impact atas rekomendasi yang diberikan baik dari segi perubahan proses bisnis, perubahan struktur organisasi, dan procurement policy. Simpulan dan Saran Simpulan 1. Hasil Fit/Gap Analysis pada SAP modul Material Management menunjukkan terdapat 34 requirement dari keseluruhan proses dimana 19 (55,88%) requirement yang fit dan 15 (44,11%) requirement yang gap. Pada degree fit terdapat requirement dengan Rank High = 12, Rank Medium = 4 dan Rank Low = 3. Sedangkan pada degree gap terdapat requirement dengan Rank High = 6, Rank Medium = 7 dan Rank Low =2. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sistem SAP modul Material Management yang telah diimplementasi PT Unilever Indonesia, Tbk masih belum dimaksimalkan dalam mendukung proses procurement yang berjalan sehingga beberapa kebutuhan user dalam menjalankan operasional belum terpenuhi.

11 11 2. Hasil Risk Analysis menunjukkan bahwa terdapat 3 requirement yang harus segera dilakukan perbaikan karena memiliki risiko dengan probability high dan impact high. Ketiga requirement tersebut adalah : - Sistem menghasilkan planned order dengan penghitungan MRP yang akurat - Penentuan nilai Re-Order Point (ROP) dan Safety Stock (SS) untuk MRP yang dilakukan oleh sistem. - Membuat Stock Requisition Form melalui sistem SAP 3. Rekomendasi dan Solusi diberikan sesuai requirement Gap yang ditemukan dalam memaksimalkan kinerja sistem SAP modul Material Management. Rekomendasi adalah langkah teknis dalam sistem SAP sedangkan solusi adalah business impact atas adanya rekomendasi dan risiko yang ditemukan. Saran 1. PT Unilever Indonesia sebaiknya melakukan setting terhadap fungsi-fungsi yang belum digunakan yaitu melalui SPRO. 2. PT Unilever Indonesia sebaiknya menggunakan fungsi-fungsi yang telah direkomendasi untuk mengoptimalkan penggunaan sistem SAP modul Material Management, seperti: 3. Dalam melakukan rekomendasi dan solusi yang diberikan, PT Unilever sebaiknya mengacu pada prioritas risiko sehingga mengetahui rekomendasi proses yang mana yang sebaiknya diselesaikan lebih dahulu. 4. PT Unilever Indonesia sebaiknya melakukan evaluasi secara berkala terhadap penggunaan SAP agar dapat mengetahui sejauh mana fungsi-fungsi SAP telah digunakan sehingga dapat mendukung berjalannya proses bisnis. 5. PT Unilever sebaiknya mengubah atau menambah kebijakan dan melakukan perubahan struktur organisasi yang diperlukan dalam proses procurement yang dapat mendukung rekomendasi yang telah diberikan. Referensi Anonim 1. (2006). SCM 500 Processes in Procurement. German : SAP AG. Arikunto, Suharsimi & Cepi, S Jabar. (2008). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Boulmetis, J., Dutwin, P. (2005). The ABCs of Evaluation: Timeless Techniques for Program and Project Managers 2nd edition. San Fransisco : Jossey-Bass. Brady, J. A., Monk, E. F., dan Wagner, B. J. (2001). Concepts in Enterprise Resource Planning. Canada : Thomson Learning. Black, Rex. (2009). Managing The Testing Process. (3rd edition), Washington : Microsoft Press, Redmond. Chandraju, S., Raviprasad, B., dan Chidan, Kumar. (2012). Implementation of System Application Product (SAP) Material Management (MM-Module) for Material Planning (MRP) in Sugar Industry. International Journal of Scientific and Research Publication. 2(9), 1. Dewanto, Wawan., Falahah. (2007). ERP : Menyelaraskan Teknologi Informasi Dengan Strategi Bisnis. Bandung : Informatika. Gulo, W. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo. Gargeya, V. B. And Brady, C. (2005), Success and Failure Factors Of Adopting SAP In ERP System Implementation. Business Process Management Journal, 11(9). Hawking, Paul. (2007). Implementing ERP Systems Globally : Challenges and Lessons Learned for Asian Countries. Journal of Business Systems, Governance and Ethics. 2(1), 23. Hernandez, Jose A., Keogh, Jim., dan Martinez, F Foster. (2006). SAP R/3 Handbook. (3th Edition). Osborne : McGraw-Hill. Hoffman, K. Douglas., Bateson, John E.G. (2006). Services Marketing: Concepts, Strategies, & Cases. (3rd Edition). USA : Thomson South-Western.

12 12 Kumar, D. (2010). Enterprise Growth Strategy : Vision, Planning, Execution. England : Gower Publishing Limited. Laudon, Kenneth C., Laudon, Jane. (2007). Management Information Systems: Managing The Digital Firms. (10th Edition). New Jersey : Pearson - Education Inc. Leon, A. (2008). Enterprise Resource Planning. (2nd Edition). New York : Tata McGraw-Hill. Magalhaes, ST., Jahankhani, Hamid., & Hessami, Ali G. (2010). Global Security, Safety, and Sustainability. Germany : Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Marchewka, Jack T. (2010). Information Technology Project Management. (3rd Edition). USA : John Wiley & Sons, Inc. Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. (3rd Edition). Jakarta : Salemba Empat. O brien, James A. (2006). Pengantar Sistem Informasi. (12th Edition). Jakarta : Salemba Empat. Pol, P., Paturkar, M. (2011). Building Tomorrow Enterprise : Method of Fit Gap Analysis. India : Infosys Technologies Limited. Pressman, Roger S. (2010). Software Engineering : a practitioner s approach. (7th Edition). New York : McGraw-Hill. Rashid, M. A., L. Hossain and A. (2002). The Evolution of ERP Systems: A Historical Perspective. University of Sydney : Idea Group Publishing. Satzinger, John W., Jackson, Robert B., Burd, Stephen D. ( 2005). Object Oriented Analysis & Design with the Unified Process. Boston : Course Technology. Schwalbe, Kathy. (2010). Information Technology Project Management. (6th Edition). USA : Course Technology, Cengage Learning. Shirouyehzad, Hadi; Dabestani, Reza; Badakhshian, Mostafa.(2011). The FMEA Approach to Identification of Critical Failure Factors in ERP Implementation. International Business Research. 4 (1), 1-8 Sunarto, Agus., Hasibuan, Zainal A. (2007). Model Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Jurnal Sistem Informasi MTI UI. 3(2), Whitten, Jeffrey L., Bentley, Lonie D. (2007). System Analysis and Design For The Global Enterprise. (7th Edition). New York : McGraw-Hill. ([http 1]). Pol, P. & Paturkar, M. Ranking s and Degree of Fit tanggal kutip: 10 Januari 2012 ([http 2]). Anonim. Purpose of Gap Analysis tanggal kutip: 10 Januari 2012 Riwayat Penulis Zulfanahri lahir di Sarampu pada tanggal 10 September Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Sistem Informasi pada tahun Meyli Monica Yohanes lahir di Tarakan pada tanggal 27 Mei Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Sistem Informasi pada tahun Vinsencia Vinny Monica lahir di Palembang pada tanggal 30 Januari Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Sistem Informasi pada tahun 2013.

EVALUASI PROSES BISNIS MATERIAL MANAGEMENT BERBASIS SAP: STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS

EVALUASI PROSES BISNIS MATERIAL MANAGEMENT BERBASIS SAP: STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS EVALUASI PROSES BISNIS MATERIAL MANAGEMENT BERBASIS SAP: STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS Yanti; Zulfanahri; Meyli Monica Yohanes; Vinsencia Vinny Monica Information Systems Department, School

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI ERP BERBASIS SAP MODUL MATERIAL MANAGEMENT PADA PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS

ANALISIS DAN EVALUASI ERP BERBASIS SAP MODUL MATERIAL MANAGEMENT PADA PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS ANALISIS DAN EVALUASI ERP BERBASIS SAP MODUL MATERIAL MANAGEMENT PADA PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS Aupan Hanfine, Hendry Septiawan, Jansen Suwendy, Henkie Ongowarsito Bina Nusantara University, Jalan Kebon

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENERAPAN FITUR SAP BUSINESS ONE SESUAI DENGAN USER REQUIREMENT PADA PT MITRA BUANA KOMPUTINDO

OPTIMALISASI PENERAPAN FITUR SAP BUSINESS ONE SESUAI DENGAN USER REQUIREMENT PADA PT MITRA BUANA KOMPUTINDO OPTIMALISASI PENERAPAN FITUR SAP BUSINESS ONE SESUAI DENGAN USER REQUIREMENT PADA PT MITRA BUANA KOMPUTINDO Fransisca (Binus University, Jl. Haji Senin no.64 Kemanggisan, Jakarta Barat, 087885885493, fransisca.lim.91@gmail.com

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM ERP BERBASIS SUNFISH MODUL PRODUCTION PADA PT. GARUDA TWINJAYA

EVALUASI SISTEM ERP BERBASIS SUNFISH MODUL PRODUCTION PADA PT. GARUDA TWINJAYA EVALUASI SISTEM ERP BERBASIS SUNFISH MODUL PRODUCTION PADA PT. GARUDA TWINJAYA Stella Gloria, Dennis, Manda Kusuma Wardhani Yuliana Lisanti Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya no. 27, Kebon Jeruk Jakarta

Lebih terperinci

REFERENSI. Brady, J.A.; Monk, E.F.; Wagner, B.J. (2008). Concept in Enterprise Resource Planning. Course Technology Thomson Learning, Canada.

REFERENSI. Brady, J.A.; Monk, E.F.; Wagner, B.J. (2008). Concept in Enterprise Resource Planning. Course Technology Thomson Learning, Canada. 223 REFERENSI Brady, J.A.; Monk, E.F.; Wagner, B.J. (2008). Concept in Enterprise Resource Planning. Course Technology Thomson Learning, Canada. Duncan, Tom. 2005. Principles of Advertising & IMC. Second

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi telah menjadi salah satu sumber daya bagi perusahaan untuk dikelola. Pengumpulan data, analisis, produksi dan distribusi informasi di dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, perusahaan menyadari bahwa teknologi dapat berperan dalam mencapai tujuan pada bagian yang kritis seperti keunggulan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU)

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU) STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU) Zanela Violeta Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi pada era modern ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penggunaan aplikasi tidak hanya tertuju pada kebutuhan unit bisnis tertentu.

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING BERBASIS SAP MODUL SALES AND DISTRIBUTION PADA PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK

EVALUASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING BERBASIS SAP MODUL SALES AND DISTRIBUTION PADA PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK EVALUASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING BERBASIS SAP MODUL SALES AND DISTRIBUTION PADA PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK Ganna Aryawiguna, Noerlina Universitas BinaNusantara, Jalan Kebon Jeruk Raya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut O Brien (2006: 703), sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL)

PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL) PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL) Devi, Deborah Kristianti Sitompul, Stephanie Veronica Watuna, Yanti Bina

Lebih terperinci

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT.

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT. EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT. JAR) Angeline Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Richard Nawijaya

Lebih terperinci

RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X

RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X Tika Oktora Arifiani 1301058226 Jennie Sutanty 1301058926 Agustina Pertiwi 1301066322 Pembimbing : Johan S.Kom, MM

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP. 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan

BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP. 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan 96 BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan Untuk menganalisa kesesuaian sistem dengan kebutuhan perusahaan digunakan metode analisa Fit/Gap. Analisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat serta tingkat persaingan saat ini yang juga semakin ketat, informasi merupakan aset vital yang

Lebih terperinci

Azhar Susanto Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.

Azhar Susanto Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya. Daftar Pustaka Arief M Rudianto. 2011. Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MySQL. C.V ANDI OFFSET. Yogyakarta. Assauri, Sofjan. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut Gelinas dan Dull (2010: 12), sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari seperangkat komponen berbasis komputer dan komponen manual yang dibangun

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI Nugroho Sihraharja Handoko Jurusan Sistem Informasi dan Manajemen, Binus University, Jl. K.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut O Brien (2005, p5), sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, teknologi informasi banyak digunakan pada berbagai bidang. Teknologi informasi akan terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi berdampak pada perubahan proses bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan harus bergerak cepat dalam

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA Rianto Wijaya, Yanti, dan Vina Georgiana Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

IT VALUATION PENERAPAN ORACLE E-BUSINESS SUITE MODUL PLAN TO PRODUCE PADA PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN B3E

IT VALUATION PENERAPAN ORACLE E-BUSINESS SUITE MODUL PLAN TO PRODUCE PADA PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN B3E IT VALUATION PENERAPAN ORACLE E-BUSINESS SUITE MODUL PLAN TO PRODUCE PADA PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN B3E Monica Dea Puspita BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, DKI JAKARTA, INDONESIA Devia Marina BINUS UNIVERSITY,

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP DENGAN METODE FIT/GAP ANALYSIS DAN CBA

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP DENGAN METODE FIT/GAP ANALYSIS DAN CBA STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP DENGAN METODE /GAP ANALYSIS DAN CBA Nurlina Computerized Accounting Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari evaluasi dari kebutuhan yang telah di bahas pada bab 3 sebelumnya, analisis pembahasan akan dilanjutkan dengan metode Risk Analysis

Lebih terperinci

EVALUASI PROSES BISNIS GROUND HANDLING, PAX ON BOARD DAN HOTEL CREW PADA PT.GARUDA INDONESIA

EVALUASI PROSES BISNIS GROUND HANDLING, PAX ON BOARD DAN HOTEL CREW PADA PT.GARUDA INDONESIA EVALUASI PROSES BISNIS GROUND HANDLING, PAX ON BOARD DAN HOTEL CREW PADA PT.GARUDA INDONESIA Deni Mariana, Stefie Cuhadi, Sanny Khosasi, Noerlina N Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27 Kebon Jeruk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini segala sesuatu berkembang dengan cepat, salah satunya adalah teknologi informasi yang kini telah menjadi salah satu bagian penting

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA PT ASTHA BERIBIS GRAFIKA

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA PT ASTHA BERIBIS GRAFIKA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA PT ASTHA BERIBIS GRAFIKA Nerissa - 1401113332 Rudipan Kusuma - 1401115350 BINUS UNIVERSITY Jl. Kebon Jeruk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan teknologi yang semakin cepat, memicu sebagian besar perusahaan untuk mempercepat proses bisnis mereka.

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi saat ini telah berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat bahwa informasi merupakan sumber dan faktor utama yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Teori Dasar / Umum Teori Teori Umum yang menjadi dasar penulisan skripsi sebagai berikut:

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Teori Dasar / Umum Teori Teori Umum yang menjadi dasar penulisan skripsi sebagai berikut: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar / Umum Teori Teori Umum yang menjadi dasar penulisan skripsi sebagai berikut: 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012), Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini, teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan informasi yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA 1 Ria Ayu Anggraini Binus University, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia Tanty Oktavia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan laporan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia perkembangan industri manufaktur di Indonesia berkembang pesat dari tahun ke tahun. Pada

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II Shelly Susilawati 1, Veronika Kris Andriyanti 2, Elvina Rahardi 3, Sugiarto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yen, H.R. & Chewn, S., Enterprise Resource Planning (ERP) muncul ketika peningkatan proses dan keakuratan informasi menjadi isu strategis yang penting. Penekanan

Lebih terperinci

EVALUASI DAN REKOMENDASI SISTEM ERP BERBASIS SAP MODUL HUMAN RESOURCES PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK

EVALUASI DAN REKOMENDASI SISTEM ERP BERBASIS SAP MODUL HUMAN RESOURCES PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK EVALUASI DAN REKOMENDASI SISTEM ERP BERBASIS SAP MODUL HUMAN RESOURCES PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK Hery Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Yanuar Wiranata Binus University, Jakarta,

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ Suryanto Program Information System Audit, School of Information System, BINUS University, Jakarta Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebun

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN RENCANA PENERAPAN SOFTWARE ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING)

STUDI KELAYAKAN RENCANA PENERAPAN SOFTWARE ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING) STUDI KELAYAKAN RENCANA PENERAPAN SOFTWARE ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING) Henny Hendarti, Yuliana Lisanti,Yuna Wijaya Binus University Jln. KH. Syahdan No. 9, Kemanggisan Jakarta Barat, 11480 E-mail

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap perusahaan untuk menghasilkan data dan informasi dalam jumlah banyak setiap harinya, oleh karena itu

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI INTEGRASI DATA SAP PADA PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

PERANCANGAN APLIKASI INTEGRASI DATA SAP PADA PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PERANCANGAN APLIKASI INTEGRASI DATA SAP PADA PT ANGKASA PURA II (PERSERO) Edrian Wahjudi Edric Phedra Wirawan Jessica Mediana Aryuni Sansaine Exindo, Sansaine Building 1 st Floor, JL. Sultan Agung No.7,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan perancangan Sistem Informasi Akuntansi siklus pembelian, utang dagang dan persediaan pada PT. Tripola Interindo, maka dapat ditarik simpulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teori Teori Teori Umum Sistem Informasi Enterprise Resource Planning

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teori Teori Teori Umum Sistem Informasi Enterprise Resource Planning BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teori 2.1.1. Teori Teori Umum 2.1.1.1. Sistem Informasi Sistem Informasi adalah kombinasi dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber daya data, dan aturan

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Bahasan

BAB 4. Hasil dan Bahasan BAB 4 Hasil dan Bahasan Pada bab 4 akan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode fit / gap analysisdan risk analysis. Fit / gap analysis bertujuan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

MODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK ANALISIS RESIKO RANTAI PASOK BAHAN BAKU (Studi kasus PTEI)

MODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK ANALISIS RESIKO RANTAI PASOK BAHAN BAKU (Studi kasus PTEI) MODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK ANALISIS RESIKO RANTAI PASOK BAHAN BAKU (Studi kasus PTEI) Sutrisna Hariyati, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING RUANG LINGKUP MATAKULIAH Materi Pengantar ERP Sistem dan Rekayasa ERP Pemetaan Proses Siklus ERP ERP: Sales, Marketing & CRM ERP: Akuntansi, Keuangan ERP: Produksi, Rantai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dikutip dari artikel Need of ERP System in manufacturing firms, perusahaan manufaktur merupakan salah satu industri skala besar yang mengalami perkembangan bisnis yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK Hersanto Binus University Jl. O No. 3 RT.007 RW.010, Kelurahan

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT AJAR SAP LEARNING MODUL FINANCIAL ACCOUNTING

PEMBUATAN PERANGKAT AJAR SAP LEARNING MODUL FINANCIAL ACCOUNTING PEMBUATAN PERANGKAT AJAR SAP LEARNING MODUL FINANCIAL ACCOUNTING Disusun oleh: Rian Dwi Putra Universitas Bina Nusantara, 1301010970, riandwiputra@yahoo.com Sufranto Universitas Bina Nusantara, 1301046056,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 58 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil dan analisa data kuisioner dan observasi di lapangan, dapat ditarik beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut : 5.1. Kesimpulan 1. Secara umum, implementasi

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3491

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3491 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3491 PENGEMBANGAN SISTEM ERP SALES MANAGEMENT MENGGUNAKAN ODOO PADA PT PUTRI DAYA USAHATAMA DENGAN METODE ASAP DEVELOPING OF

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC Budi Handoko 1 ; Yulita 2 ; Yen lina Prasetio, S.Kom., MCompSc 3 1,2,3 Computer Science Department,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM MARKETING EXPENSES REQUEST PADA PT. DIPA PHARMALAB

PERANCANGAN SISTEM MARKETING EXPENSES REQUEST PADA PT. DIPA PHARMALAB PERANCANGAN SISTEM MARKETING EXPENSES REQUEST PADA PT. DIPA PHARMALAB Jimmy Susanto BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, jimmy.susanto12@gmail.com Rudy, S.Kom., M.M. BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, rudy@binus.edu PENDAHULUAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM ERP DENGAN TOOL SAP MODUL MATERIAL MANAGEMENT, PRODUCTION PLANNING DAN FINANCIAL ACCOUNTING PADA PT. J

IMPLEMENTASI SISTEM ERP DENGAN TOOL SAP MODUL MATERIAL MANAGEMENT, PRODUCTION PLANNING DAN FINANCIAL ACCOUNTING PADA PT. J IMPLEMENTASI SISTEM ERP DENGAN TOOL SAP MODUL MATERIAL MANAGEMENT, PRODUCTION PLANNING DAN FINANCIAL ACCOUNTING PADA PT. J Phandryanto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Josef Binus University,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada era globalisasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Dengan adanya teknologi informasi, maka dapat membantu berbagai kegiatan di semua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terintegrasi agar mampu memberikan informasi yang real time sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. terintegrasi agar mampu memberikan informasi yang real time sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat memberikan pengaruh yang besar kepada seluruh aspek kehidupan, khususnya dalam dunia kerja. Sebagian besar perusahaan sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahan yang modern harus dapat bersaing dalam persaingan dunia bisnis. Dengan berbagai tekanan bisnis yang ada, perusahaan menanggapi dengan melakukan implementasi

Lebih terperinci

Catrine ( ) Binus University, Jakarta, Indonesia, Vania Kartika Utami ( )

Catrine ( ) Binus University, Jakarta, Indonesia, Vania Kartika Utami ( ) PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN OPERASIONAL PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN DALAM MENINGKATKAN MANAJEMEN DATA PADA AGEN SEMBAKO SEKAR WANGI Catrine (1501148066) Binus University,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN E- LEARNING PADA INSTITUT PENDIDIKAN YAYASAN KENANG INDONESIA

ANALISIS DAN PERANCANGAN E- LEARNING PADA INSTITUT PENDIDIKAN YAYASAN KENANG INDONESIA Universitas Bina Nusantara Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Strata 1 Semester Ganjil Tahun 2012/2013 ANALISIS DAN PERANCANGAN E- LEARNING PADA INSTITUT PENDIDIKAN YAYASAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang semakin ketat membuat peranan sistem informasi tidak dapat dipungkiri lagi. Sistem informasi telah menjadi salah satu

Lebih terperinci

Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis

Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis Pertemuan 3 Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis KA2113 Enterprise Resource Planning Dasar Semester Ganjil 2014/2015 Disampaikan oleh: "Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di

Lebih terperinci

PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI STIKI MALANG

PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI STIKI MALANG PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI STIKI MALANG Koko Wahyu Prasetyo Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia (STIKI) Malang Email: kwprasetyo@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Komponen Sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Komponen Sistem BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Menurut O Brien (2010: 26), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, dengan batasan yang jelas, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama

Lebih terperinci

PERANCANGAN MAN HOUR INTEGRATED CONTROL APPLICATION PADA PERUSAHAAN BARBASIS PROJECT

PERANCANGAN MAN HOUR INTEGRATED CONTROL APPLICATION PADA PERUSAHAAN BARBASIS PROJECT PERANCANGAN MAN HOUR INTEGRATED CONTROL APPLICATION PADA PERUSAHAAN BARBASIS PROJECT Rahayu Ary Yuniarti Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK APLIKASI BANK SOAL PADA BINUS SCHOOL SERPONG

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK APLIKASI BANK SOAL PADA BINUS SCHOOL SERPONG ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK APLIKASI BANK SOAL PADA BINUS SCHOOL SERPONG Oleh Hari Wijaya 1301057564 Sevira Alvini Thomas 1301059891 Djauharry Noor D1348 ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN, DAN PERSEDIAAN PADA PT INTERJAYA SURYA MEGAH

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN, DAN PERSEDIAAN PADA PT INTERJAYA SURYA MEGAH ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN, DAN PERSEDIAAN PADA PT INTERJAYA SURYA MEGAH Andry Chowanda Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Bina Nusantara University

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) ABSTRAK

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) ABSTRAK ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) Harry Slamet Setiawan NRP: 1221014 Pembimbing: Deni Setiawan, S.T., M.T. ABSTRAK Pengadaan material adalah salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan memiliki serta

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan memiliki serta 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, teknologi informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan memiliki serta menerapkan teknologi informasi

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM ERP MODUL SALES AND DISTRIBUTION (STUDI KASUS : PROYEK MIGRASI SERVER PADA PT. XYZ)

EVALUASI SISTEM ERP MODUL SALES AND DISTRIBUTION (STUDI KASUS : PROYEK MIGRASI SERVER PADA PT. XYZ) EVALUASI SISTEM ERP MODUL SALES AND DISTRIBUTION (STUDI KASUS : PROYEK MIGRASI SERVER PADA PT. XYZ) Liani Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Shinta Oktavia Binus University, Jakarta, DKI

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI LANJUT

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI LANJUT COLORING THE GLOBAL FUTURE KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI LANJUT Tujuan : mempelajari dan memahami Sistem Informasi dan pengelolaanya dalam koorporasi Buat Narasi berikut dalam bentuk Diagram Alur Penjualan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KONTRAK PERKULIAHAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Pengajar : 1. Dr. Noorlaily Soewarno, SE, MBA, Ak., CMA 2. Prof. Dr. Muslich Anshori, SE., MSc., Ak. 3. Dr. Rer. Pol. Debby R. Daniel, SE, Ak., CMA 4. Alfa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM ERP BERBASIS SAP BUSINESS ONE PADA PT. HFD

IMPLEMENTASI SISTEM ERP BERBASIS SAP BUSINESS ONE PADA PT. HFD IMPLEMENTASI SISTEM ERP BERBASIS SAP BUSINESS ONE PADA PT. HFD Felix Suryadi Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Delbert Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia dan Hendy Hartono

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan dunia bisnis memicu berbagai perusahaan untuk menciptakan sistem baru guna bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis global sekarang ini. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, sistem terkomputerisasi banyak digunakan pada berbagai bidang. Teknologi informasi akan terus berkembang karena meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era sekarang ini, evaluasi merupakan suatu proses yang penting dalam suatu pengembangan sistem yang ada pada sebuah perusahaan. Pada proses pengembangan sistem

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI Semester I Tujuan Perkuliahan Memberikan pemahaman kepada mahasiswa secara global, keterkaitan materi perkuliahan interlink dengan materi perkuliahan lain memberikan gambaran konsep-konsep

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi tersebut di dalam perusahaannya. canggih, mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi tersebut di dalam perusahaannya. canggih, mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perkembangan teknologi dan informasi sedang mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat. Pemanfaatan teknologi informasi dapat memberikan

Lebih terperinci

Perencanaan Strategi Sistem Dan Teknologi Iinformasi Pada PT LIMBRO Dengan Menggunakan Metode Enterprise Architecture

Perencanaan Strategi Sistem Dan Teknologi Iinformasi Pada PT LIMBRO Dengan Menggunakan Metode Enterprise Architecture 1 Perencanaan Strategi Sistem Dan Teknologi Iinformasi Pada PT LIMBRO Dengan Menggunakan Metode Enterprise Architecture Chairul Umam Ahmad Alfaruqi Reviansyah PT LIMBRO Tanjung Duren, Central Park Mall,

Lebih terperinci

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Judul Matakuliah Bobot Matakuliah Kode Matakuliah : Rekayasa Perangkat Lunak : 3 SKS : Deskripsi Matakuliah Kompetensi Umum Text Book Melalui mata ajar ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman teknologi informasi seperti saat ini, hampir seluruh perusahaan didunia tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan sistem informasi dan teknologi informasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SOFTWARE ERP MICROSOFT DYNAMICS NAVISION UNTUK MODUL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

IMPLEMENTASI SOFTWARE ERP MICROSOFT DYNAMICS NAVISION UNTUK MODUL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT IMPLEMENTASI SOFTWARE ERP MICROSOFT DYNAMICS NAVISION UNTUK MODUL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Eriyanto Vetanusi, Lindawati, Veronika, Noerlina N Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta

Lebih terperinci

SISTEM PENGELOLAAN FILE-FILE PROYEK BERBASIS WEB PADA PT. MITRA INTI PRANATA

SISTEM PENGELOLAAN FILE-FILE PROYEK BERBASIS WEB PADA PT. MITRA INTI PRANATA SISTEM PENGELOLAAN FILE-FILE PROYEK BERBASIS WEB PADA PT. MITRA INTI PRANATA Dimas Ikhsan Fadlillah Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, (021) 534 5830, dimyaz3@yahoo.com Sarah Adila Binus University,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan finansial yang akurat, sesuai dengan kondisi bisnis, baik di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan finansial yang akurat, sesuai dengan kondisi bisnis, baik di dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di dalam dunia bisnis tidak lepas kaitannya dengan sisi ekonomi dari bisnis. Segala bentuk implementasi teknologi informasi selalu

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Karir pada PT. Pertamina EP

Sistem Informasi Manajemen Karir pada PT. Pertamina EP Sistem Informasi Manajemen Karir pada PT. Pertamina EP Citra Virgie Ananda Binus University, Jakarta, Indonesia, citravirgie@gmail.com Win Ce Binus University, Jakarta, Indonesia, wn@binus.edu Laksmi Sito

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI PADA PT. KAKADA PRATAMA

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI PADA PT. KAKADA PRATAMA PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI PADA PT. KAKADA PRATAMA Christian Agape UNIVERSITAS BINA NUSANTARA christian.agape18@gmail.com Ignatius Joko Dewanto, Ir., MM Taufik Hidayat, S.Kom., MM ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

ANALYSIS AND DESIGN INFORMATION SYSTEM LOGISTICS DELIVERY SERVICE IN PT REPEX WAHANA

ANALYSIS AND DESIGN INFORMATION SYSTEM LOGISTICS DELIVERY SERVICE IN PT REPEX WAHANA ANALYSIS AND DESIGN INFORMATION SYSTEM LOGISTICS DELIVERY SERVICE IN PT REPEX WAHANA Stephanie Surja 1 ; Lius Steven Sanjaya 2 1,2 Information Systems Department, School of Information Systems, BINUS University

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENINGKATAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ACMM DAN TOGAF PADA POLITEKNIK XYZ

PERENCANAAN PENINGKATAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ACMM DAN TOGAF PADA POLITEKNIK XYZ ISSN : 2302-3805 PERENCANAAN PENINGKATAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ACMM DAN TOGAF PADA POLITEKNIK XYZ Agus Hermanto 1), Fridy Mandita 2), Supangat 3) 1), 2, 3) Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING MODUL QUALITY MANAGEMENT MENGGUNAKAN SAP DENGAN METODE ASAP PADA BAGIAN PRODUKSI PT. LEN INDUSTRI INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT BASED

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini, memberikan dampak yang sangat signifikan bagi dunia bisnis, dimana semakin banyak perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA INTERNAL MANAJEMEN PROYEK BERBASIS WEB PADA PT. XYZ

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA INTERNAL MANAJEMEN PROYEK BERBASIS WEB PADA PT. XYZ ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA INTERNAL MANAJEMEN PROYEK BERBASIS WEB PADA PT. XYZ Yovinda Universitas Bina Nusantara, Jl. Raya Permata Kel. Curug Kec. Gunung Sindur RT 002/004, 081808231212,

Lebih terperinci

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sistem Informasi dan Pengendalian Internal PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Disusun oleh: Kelompok 2 Alberta Vinanci R Danu Pradipta Diana Mayung B. Dina Puspasari 14/377038/EE/06971 14/377052/EE/06985

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil evaluasi antara requirement dari PT. Panfila Indosari dengan aplikasi MOBIZ ERP System yang dilakukan dengan menggunakan metode Fit /

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Analisis, Sistem Informasi, Aktivitas Bisnis, Inventory Control. vi UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK. Kata Kunci : Analisis, Sistem Informasi, Aktivitas Bisnis, Inventory Control. vi UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK Dalam menjalankan bisnisnya, PT Dirgantara Indonesia sangat menyadari kebutuhan akan sistem informasi dalam proses bisnis perusahaan. Untuk memastikan bahwa sistem informasi sudah sesuai dengan

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda

Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda Fredy Windana(1), Yerry Soepriyanto(2), Henry Praherdhiono(3) (1) Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengembangan Sistem Informasi adalah sesuatu yang penting untuk memenuhi kebutuhan pada suatu perusahaan, baik membuat ataupun menyesuaikan suatu sistem informasi yang

Lebih terperinci

BLUEPRINT DALAM IMPLEMENTASI HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM (HRIS) SAP SUB MODUL TIME MANAGEMENT

BLUEPRINT DALAM IMPLEMENTASI HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM (HRIS) SAP SUB MODUL TIME MANAGEMENT BLUEPRINT DALAM IMPLEMENTASI HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM (HRIS) SAP SUB MODUL TIME MANAGEMENT Debby Citra 1, Ira Apriliana 2, Sampad Putra 3, Win Ce 4 1,2,3,4 School of Information Systems Bina Nusantara

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. dapat telah membantu pengambilan keputusan dengan baik? hubungannya dengan lingkungan sekitar?

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. dapat telah membantu pengambilan keputusan dengan baik? hubungannya dengan lingkungan sekitar? L1 LAMPIRAN 1 WAWANCARA 1. Apa latar belakang perusahaan dalam memutuskan untuk menerapkan ERP? 2. Apa saja permasalahan yang terdapat pada PT BM dalam sistem yang digunakan saat ini? 3. Apakah laporan-laporan

Lebih terperinci