Bab 10 & 11 Alkil Halida: Substitusi Nukleofilik & Eliminasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 10 & 11 Alkil Halida: Substitusi Nukleofilik & Eliminasi"

Transkripsi

1 Slaid kuliah Kimia Organik I untuk mhs S1 Kimia semester 3 Bab 10 & 11 Alkil Halida: Substitusi Nukleofilik & Eliminasi Budi Arifin (dibantu oleh Dumas Flis Tang) Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA-IPB TIU TIK 1

2 Daftar Pustaka: McMurry J Organic Chemistry. Ed. ke-7. Belmont: Brooks/Cole. Bab 10, 11. Solomons TWG, Fryhle CB Organic Chemistry. Ed. ke-10. New York: J Wiley. Bab 6. Solomons TWG, Fryhle CB Organic Chemistry. Ed. ke-8. New York: J Wiley. Bab 6. Organohalida mengandung 1 atau lebih atom halogen. C C X, C=C X, Ar X, atau R X Tersebar luas di alam, terutama di organisme laut. Digunakan dalam aneka aplikasi di industri. trikloroetilena (pelarut) halotana (anestesi hirup) diklorofluorometana (zat pendingin) bromometana (fumigan) epibatidina (dari kodok Ekuador Epipedobates tricolor, penghilang nyeri 200x lebih kuat dari morfina) 2

3 10.1 TATA NAMA DAN STRUKTUR (1) Nama IUPAC: haloalkana Nama umum: alkil halida iodometana (metil iodida) 2-kloropropana (isopropil klorida) (2) Tata nama = hidrokarbon (nama substituen: halo) 5-bromo-2,4-dimetilheptana 2-bromo-4,5-dimetilheptana 1-bromo-3-kloro-4-metilpentana 2-bromo-5-metilheksana (BUKAN 5-bromo-2-metilheksana) peningkatan jejari halogen 3

4 10.2 PENYIAPAN ALKIL HALIDA (1) Halogenasi Alkana Tahap INISIASI Tahap PROPAGASI (pengulangan siklus) Tahap TERMINASI Reaksi Keseluruhan Kelemahan: Hampir selalu dihasilkan campuran produk 1-klorobutana 2-klorobutana Reaktivitas H-2 o = 70% 4 3, 5 30% 6 30 : 70 Reaktivitas H-1 o Produk poliklorinasi 4

5 2-kloro-2-metilpropana 1-kloro-2-metilpropana 35 : 65 Produk poliklorinasi Reaktivitas H-3 o = 35% 1 65% 9 5 Reaktivitas H-1 o Reaktivitas Energi ikatan C H (kj mol -1 ) Primer 1.0 Sekunder < < 3.5 Tersier Reaksi brominasi umumnya lebih selektif ketimbang klorinasi, karena tahap abstraksi hidrogen oleh radikal bromin lebih endotermik. metilpropana 2-bromo-2- metilpropana (>99%) 1-bromo-2- metilpropana (<1%) 5

6 (2) Brominasi Alilik posisi alilik sikloheksena 3-bromo sikloheksena (85%) Alilik 360 kj mol -1 Alkil 400 kj mol -1 Vinilik 445 kj mol -1 Reaksi juga berlangsung melalui jalur reaksi rantai radikal: radikal alilik 6

7 Urutan stabilitas radikal: Vinilik < Metil < Primer < Sekunder < Tersier < Alilik Atom karbon radikal dapat memiliki hibridisasi-sp 2 dengan elektron tak-berpasangan menempati orbital p. Struktur ini memungkinkan kedua karbon ujung berbagi elektron takberpasangan ini secara sama: Resonans radikal alilik menyebabkan brominasi alilik suatu alkena taksimetrik akan menghasilkan campuran produk: 1-oktena 3-bromo-1-oktena (17%) 1-bromo-2-oktena (83%) (53:47 = trans:cis) (Reaksi pada ujung primer yang kurang terhalangi lebih disukai.) 7

8 Produk brominasi alilik mudah diubah menjadi diena dengan dehidrohalogenasi menggunakan basa. sikloheksena 3-bromosikloheksena 1,3-sikloheksadiena Latihan: Tuliskan semua kemungkinan produk reaksi 4,4-dimetilsiklo heksena dengan NBS. (3) Substitusi Alkohol Reaksi alkohol 3 o dengan HX (X = Cl, Br, I): 1-metilsikloheksanol 1-kloro-1-metilsikloheksana (90%) Alkohol 1 o dan 2 o bereaksi jauh lebih lambat dan pada suhu lebih tinggi. Pengubahan kedua alkohol ini menjadi alkil halida paling baik dilakukan dengan tionil klorida (SOCl 2 ) atau fosforus trihalida (PX 3 ; X = Cl, Br). 8

9 benzoin (86%) 2-butanol 2-bromobutana (86%) Keunggulan: - Kondisi reaksi lebih lembut (kurang asam) penataan-ulang lebih jarang - Rendemen biasanya tinggi. - Gugus fungsi lain (eter, karbonil, aromatik) tidak ikut bereaksi. Mekanisme ketiga reaksi ini akan dipelajari di Bab REAKSI ALKIL HALIDA: PEREAKSI GRIGNARD alkilmagnesium halida (pereaksi Grignard) iodometana metilmagnesium iodida Polarisasi ikatan C Mg atom karbon bermuatan negatif parsial (nukleofilik). 9

10 Hidrokarbon adalah asam sangat lemah (pk a 44 60) kebasaan anion karbon sangat kuat Pereaksi Grignard dapat mendeprotonasi asam lemah seperti H 2 O, ROH, RCO 2 H, dan RNH 2 menghasilkan alkana. Dengan cara ini, halida organik direduksi menjadi alkana. 1-bromoheksana 1-heksilmagnesium bromida heksana (85%) Tingkat oksidasi rendah Tingkat oksidasi tinggi 10.4 REAKSI KOPLING ORGANOLOGAM Pereaksi Grignard tergolong organologam karena memiliki ikatan karbon-logam. (1) Alkillitium, RLi nukleofili & basa kuat (analog pereaksi Grignard) 1-bromobutana butillitium (2) Litium dialkilkuprat, R 2 CuLi (pereaksi Gilman) metillitium litium dimetilkuprat 10

11 Pereaksi Gilman lazim direaksikan dengan halida organik membentuk alkana (reaksi kopling organologam). litium dimetilkuprat 1-iododekana undekana (90%) trans-1-iodo- 1-nonena litium dibutilkuprat trans-5-tridekena (71%) iodobenzena toluena (91%) (3) Organotimah kopling aril atau vinil berkataliskan-paladium. para-bromoasetofenon para-vinilasetofenon Soal Latihan Problem 10.1 s.d

12 Soal-soal Latihan Problem REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK Ikatan C X polar, karbon menjadi elektrofili dalam reaksi polar Dengan nukleofili/basa, alkil halida dapat mengalami 2 reaksi Substitusi Eliminasi 12

13 Paul Walden (1896): interkonversi asam (+)- dan ( )-malat ( )-asam malat [α] D = -2.3 (+)-asam klorosuksinat ( )-asam klorosuksinat (+)-asam malat [α] D = +2.3 Reaksi dalam siklus tersebut tentunya ada yang melibatkan pembalikan (inversi) konfigurasi pusat kiralitas. (+)-1-fenil-2-propanol [α] D = [α] D = [α] D = +7.0 [α] D = [α] D = ( )-1-fenil-2-propanol [α] D =

14 Dari 3 tahapan reaksi: (1) pembentukan alkil tosilat, (2) substitusi ion tosilat oleh ion asetat, dan (3) hidrolisis-basa gugus asetat, hanya tahap (2) yang memutus ikatan C O pada pusat kiralitas inversi terjadi pada tahap (2). p-toluenasulfonat (tosilat) Reaksi pada siklus Walden & tahap (2) sekarang dikenal sebagai substitusi nukleofilik REAKSI S N 2 Dari studi reaksi-reaksi sejenis, reaksi substitusi nukleofilik (S N ) pada alkil halida (atau tosilat) 1 o dan 2 o selalu disertai inversi konfigurasi. Studi kinetika menunjukkan, melipatduakan [alkil halida] atau [nukleofili] akan melipatduakan laju reaksi: RX Nu v k : REAKSI ORDE-KEDUA ED Hughes & C Ingold (1937): mekanisme S N 2 (substitusi nukleofilik bimolekular) menjelaskan kedua hasil pengamatan di atas. 14

15 (S)-2-bromobutana (tetrahedral, sp 3 ) keadaan peralihan (segitiga datar, sp 2 ) (R)-2-butanol (tetrahedral, sp 3 ) (1) Reaksi 1-tahap (serentak). (2) Nukleofili bereaksi dengan substrat dari arah berlawanan dengan gugus pergi. (3) Seiring nukleofili mulai terikat, gugus pergi mulai terlepas, dan berlangsung inversi konfigurasi. Faktor-faktor yang Memengaruhi Reaksi S N 2 (1) Substrat: Efek Sterik Substrat meruah yang atom karbon- -nya terhalangi untuk diserang dari belakang oleh nukleofili akan lebih lambat bereaksi S N 2. 15

16 Reaksi S N 2 biasanya hanya terjadi pada metil halida, halida 1 o, dan beberapa halida 2 o sederhana. t-butil bromida (halida 3 o ) <1 neopentil bromida (halida 1 o ) 1 isopropil bromida (halida 2 o ) 500 etil bromida (halida 1 o ) metil bromida (2) Nukleofili Spesies anionik atau netral yang dapat mendonorkan PEB (basa Lewis). Nukleofili anionik Produk netral Nukleofili netral Produk kationik Ion negatif lebih nukleofilik (pemasok elektron yang lebih baik) daripada molekul netral. HO > HOH RS > RSH RO > ROH 16

17 Semakin elektronegatif suatu atom (semakin ke atas dan semakin ke kanan pada tabel berkala) semakin kuat daya tarik elektronnya, maka kurang nukleofilik. HS > HO I > Br > Cl > F semakin ke atas pada tabel berkala R R C R R > N R > R O > F H 3 N > H 2 O > HF semakin ke kanan pada tabel berkala Laju reaksi S N 2 meningkat dengan bertambahnya kekuatan nukleofili (nukleofilisitas) reaktan. 17

18 (3) Gugus Pergi Gugus pergi yang baik dapat menstabilkan muatan negatif. Urutan reaktivitas gugus pergi berkebalikan dengan urutan kebasaannya. << Alkil fluorida, alkohol, eter, dan amina biasanya tidak mengalami reaksi S N 2. Agar alkohol dapat bereaksi S N 2, OH harus terlebih dulu diubah menjadi gugus pergi yang lebih baik (dibahas di Bab 17). Epoksida (eter siklik beranggota-3), tidak seperti eter alifatik, sangat reaktif terhadap nukleofili (dibahas di Bab 18). (4) Pelarut Pelarut protik (air, alkohol) memiliki atom H terikat pada atom elektronegatif. Dalam pelarut protik, nukleofili akan tersolvasi melalui ikatan hidrogen sehingga menurun nukleofilisitasnya. Ikatan hidrogen semakin lemah seiring bertambahnya ukuran nukleofili. Nukleofili yang lebih besar juga lebih terkutubkan (polarizable). Karena itu, dalam pelarut protik Nukleofilisitas 18

19 Pelarut aprotik polar, di sisi lain, mensolvasi kation dengan sangat baik melalui sumbangan PEB ke orbital kosong dari kation. Anion (nukleofili) tidak ikut disolvasi, karena pelarut aprotik polar tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dan pusat positifnya terperisai oleh efek sterik. Karena itu, dalam pelarut aprotik polar, nukleofili akan telanjang dan meningkat nukleofilisitasnya. Laju reaksi S N 2 meningkat dalam pelarut aprotik polar. 19

20 Latihan 1: Klasifikasikan pelarut-pelarut berikut sebagai protik atau aprotik: - asam format, HCO 2 H - belerang dioksida, SO 2 - aseton, CH 3 COCH 3 - amonia, NH 3 - asetonitril, CH 3 C N - trimetilamina, N(CH 3 ) 3 - formamida, HCONH 2 - etilena glikol, HOCH 2 CH 2 OH. Latihan 2: Apakah reaksi propil bromida dengan natrium sianida CH 3 CH 2 CH 2 Br + NaCN CH 3 CH 2 CH 2 CN + NaBr diperkirakan akan berlangsung lebih cepat dalam DMF atau dalam etanol? Jelaskan jawaban Anda. Latihan 3: Untuk setiap pasangan berikut, manakah yang Anda harapkan menjadi nukleofili lebih kuat dalam pelarut protik: (a) CH 3 CO 2 atau CH 3 O (b) H 2 O atau H 2 S (c) (CH 3 ) 3 P atau (CH 3 ) 3 N Pengaruh (a) Substrat, (b) Nukleofili, (c) Gugus Pergi, dan (d) Pelarut terhadap Laju Reaksi S N 2 20

21 Contoh Reaksi S N 2 di Alam: Metilasi Biologis norepineprin epineprin (adrenalin) (S)-Adenosilmetionin (SAM) (S)-Adenosilhomosistein (SAH) Problem Problem Soal-soal Latihan 21

22 11.3 REAKSI S N 1 Substrat yang terhalangi (halida 3 o ) ternyata juga mudah menjalani reaksi substitusi nukleofilik dengan air (nukleofili netral, pelarut protik). Laju reaksi S N 1 (CH 3 ) 3 CCl dengan H 2 O didapati bergantung hanya pada konsentrasi alkil halida: v k RX REAKSI ORDE-PERTAMA Reaksi berlangsung dengan mekanisme S N 1 (substitusi nukleofilik unimolekular): Reaksinya bertahap: (1) Gugus pergi lepas sebelum air mendekat. Karbokation tert-butil terbentuk sebagai zat antara. (2) Air lalu dengan cepat menyerang karbokation menghasilkan produk. 22

23 Tahap lambat menjadi leher-botol yang menentukan laju reaksi. atau Karbokation, karena planar, dapat diserang sama baiknya dari 2 sisi yang berlawanan campuran rasemik: 50% inversi konfigurasi zat antara karbokation planar, akiral 50% retensi konfigurasi Faktanya, inversi umumnya sedikit lebih banyak: (R)-6-kloro- 2,6-dimetiloktana 60% S (inversi) 40% R (retensi) (ekuivalen dengan 80% R,S + 20% S) 23

24 Rasemisasi taksempurna dalam sebagian besar reaksi S N 1 dapat dijelaskan dengan mekanisme pasangan-ion (Winstein): Sisi terbuka untuk diserang Sisi terlindung dari serangan Pasangan ion Karbokation bebas Inversi Rasemisasi Anion gugus pergi memerisai karbokation terhadap serangan nukleofili dari sisi tempat anion berada. Faktor-faktor yang Memengaruhi Reaksi S N 1 (1) Substrat: Efek Elektronik Substrat yang terdisosiasi menghasilkan karbokation lebih stabil akan menjalani reaksi S N 1 dengan lebih cepat. (contoh postulat Hammond) Metil <1 Primer 1 Sekunder 12 Tersier

25 Secara khusus, halida alilik dan benzilik mudah menjalani reaksi S N. Reaksi S N 1 disukai karena stabilisasi-resonans dari karbokation yang dihasilkan: karbokation alilik karbokation benzilik Urutan stabilitas karbokation (sekaligus urutan reaktivitas S N 1): metil primer alilik benzilik tersier sekunder < < = = < Substrat alilik dan benzilik 1 o juga lebih reaktif dalam reaksi S N 2 daripada substrat 1 o biasa, karena ikatan C X alilik dan benzilik lebih lemah. 338 kj mol kj mol kj mol -1 Namun, reaksi S N 1 lebih mendominasi pada kedua substrat tersebut. 25

26 Sebaliknya, vinil dan aril halida sulit menjalani reaksi S N. Hibridisasi-sp 2 pada C- dan resonans PEB atom halogen memperpendek ikatan C X sehingga sulit diputus: Serangan nukleofili dari-belakang untuk reaksi S N 2 juga terhalangi oleh bidang ikatan rangkap karbon-karbon: vinil halida aril halida Karbokation fenil (hibridisasi-sp) juga sangat tidak stabil dan pembentukannya dalam reaksi S N 1 tidak disukai. 26

27 (2) Gugus Pergi Urutan reaktivitas sama seperti reaksi S N 2, karena pemutusan gugus pergi merupakan tahap penentu-laju. (3) Nukleofili Sifat nukleofili tidak berpengaruh pada reaksi S N 1 karena nukleofili tidak terlibat dalam tahap penentu-laju. 2-metil-2-propanol Laju sama untuk X= Cl, Br, I (4) Pelarut Reaksi pembentukan karbokation (penentu-laju) endotermik struktur dan stabilitas KP menyerupai karbokation. Kemampuan mensolvasi kation membuat pelarut protik polar akan menstabilkan KP dan menurunkan G. Laju reaksi S N 1 meningkat dalam pelarut protik polar. 27

28 Etanol 40% Air/ 60% Etanol 80% Air/ 20% Etanol Air Kemampuan pelarut mengisolasi muatan yang berlawanan atau kation yang telah terpisah dari anion disebut tetapan dielektrik ( ). tinggi pelarut polar tolakan maupun tarikan elektrostatik melemah Urutan kepolaran: Air 80 HCO 2 H 59 DMSO 49 DMF 37 MeCN 36 MeOH 33 HMPA 30 EtOH 24 aseton 21 AcOH 6 Air ( = 80) adalah pelarut yang paling efektif untuk mendorong ionisasi, namun kebanyakan senyawa organik sukar larut dalam air. Alkohol atau campuran pelarut seperti metanol-air dan etanol-air lazim digunakan dalam reaksi SN1. 28

29 Dalam reaksi SN1, biasanya pelarut sekaligus berperan sebagai nukleofili. Reaksi semacam ini disebut solvolisis. Jika pelarutnya air, disebut hidrolisis; jika pelarutnya metanol, misalnya, disebut metanolisis. Contoh reaksi solvolisis: Latihan 4: Ketika tert-butil klorida mengalami solvolisis dalam campuran metanol dan air, laju solvolisis (yang diukur sebagai laju terbentuknya ion bromida dalam campuran) meningkat ketika persentase air dalam campuran diperbesar. (a) Jelaskan hal ini. (b) Berikan penjelasan untuk pengamatan bahwa laju reaksi SN2 etil klorida dengan kalium iodida dalam metanol dan air justru menurun ketika persentase air dalam campuran diperbesar. Latihan 5: Produk(-produk) apa saja yang Anda ramalkan dari metanolisis turunan sikloheksana berikut: 29

30 Contoh Reaksi S N 1 di Alam: Biosintesis Geraniol isopentenil difosfat dimetilalil difosfat karbokation dimetilalil geranil difosfat karbokation karbokation geranil geraniol Perbandingan Reaksi S N 2 dan S N 1 No Peubah Reaksi S N 2 Reaksi S N 1 1 Substrat Metil, 1 o, beberapa 2 o ( halangan ruang kecil) 3 o, alilik, benzilik, beberapa 2 o ( karbokation stabil) 2 Nukleofili Kuat (basa) Lemah (netral) 3 Tahapan mekanisme 4 Zat antara 1 tahap (serentak) Tidak ada (hanya keadaan peralihan) 2 tahap (tahap 1 penentu-laju) Karbokation 5 Orde reaksi Ke-2: v = k [RX][Nu: ] Ke-1: v = k [RX] 6 Molekularitas Bimolekular Unimolekular 7 Stereokimia Inversi konfigurasi Walden 8 Pelarut Disukai pada pelarut aprotik polar Rasemisasi (karbokation) Inversi > Retensi (psgn. ion) Disukai pada pelarut polar, terutama yang protik 30

31 Soal Latihan Problem 11.8 Problem 11.9 Problem Soal Latihan Problem Soal Latihan Problem Problem LATIHAN CONTOH 11.2 Soal Latihan Problem LATIHAN CONTOH

32 11.4 REAKSI ELIMINASI: ATURAN ZAITSEV Selain menyubstitusi halida, nukleofili dapat berperan sebagai basa Lewis dan mengeliminasi HX dengan reaksi pada hidrogen tetangga. Hanya ada 1 produk alkena dihasilkan pada setiap reaksi berikut: Namun, reaksi eliminasi umumnya menghasilkan campuran produk: 2 H H H H C C CH 2 CH 3 H 3 C C C CH 3 2 R 2 R CH 3 gugus R lebih sedikit (kurang tersubstitusi) gugus R lebih banyak (lebih tersubstitusi) 1 R, 1 H CH 3 32

33 Ada 2 aturan untuk meramalkan produk utama: (1a) Aturan Zaitsev (= Zaitzev, Saytzeff, Saytseff, Saytzev; 1875) Dengan basa berukuran kecil seperti ion etoksida atau hidroksida, produk utama ialah alkena yang lebih tersubstitusi, karena lebih stabil (Bab 6). (1b) Aturan Hoffmann Dengan basa meruah seperti ion tert-butoksida, faktor sterik menyebabkan alkena yang kurang tersubstitusi lebih dominan. Nukleofilisitas biasanya sejalan dengan kebasaan, misalnya OH > CH 3 CO 2 > H 2 O Nukleofilisitas: afinitas terhadap atom karbon dalam reaksi S N 2 (bergantung pada substrat, pelarut, dan bahkan konsentrasi reaktan) Kebasaan: afinitas terhadap proton 33

34 11.5 REAKSI E2: Eliminasi Bimolekular Mekanisme E2 berlangsung 1 tahap tanpa zat antara, analog dengan reaksi S N 2. Dengan basa kuat (HO, RO ), ikatan C H dan C X putus bersamaan disertai pembentukan ikatan C=C. keadaan transisi Mekanisme ini paling sering dijumpai pada eliminasi alkil halida. Bukti-bukti mekanistik: (1) Studi kinetika menunjukkan bahwa basa dan alkil halida ambil bagian dalam tahap penentu-laju. v k RX B: REAKSI ORDE-KEDUA (2) Teramati efek isotop deuterium: Eliminasi HBr berlangsung ~ 7x lebih cepat daripada eliminasi DBr ikatan C H (C D) diputus pada tahap penentu-laju. Catatan: Ikatan C H ~ 5 kj mol -1 lebih lemah daripada C D. 1-Bromo-2-feniletana bereaksi 7,11 kali lebih cepat daripada 1- bromo-2,2-dideuterio-2-feniletana (3) Bukti stereokimia: Reaksi E2 berlangsung dengan geometri periplanar (atau koplanar), artinya 4 atom yang bereaksi H -C -C -X sebidang. Geometri sebidang ini paling memudahkan tumpang-tindih orbital-orbital sp 3 dalam ikatan C H dan C X reaktan menjadi orbital-orbital p dalam produk alkena. 34

35 Ada 2 kemungkinan geometri periplanar: geometri anti periplanar (H dan X silang, energi rendah) analog serangan dari-belakang pada reaksi S N 2 (gugus datang & pergi 180 o ) geometri sin periplanar (H dan X tindih, energi tinggi) anti periplanar keadaan peralihan alkena Konfigurasi stereokimia dari produk alkena ditentukan oleh geometri anti periplanar ini: Reaksi E2 stereospesifik. meso-1,2-dibromo-1,2-difeniletana (geometri anti periplanar) (E)-1-bromo-1,2-difeniletilena (tidak terbentuk isomer Z) 35

36 Pada konformasi kursi, TS anti koplanar hanya terjadi jika H dan L berposisi trans-diaksial: Contoh menarik ditemui dalam reaksi E2 pada 2 isomer berikut: Pada konformasi lebih stabil dari neomentil klorida, 2 gugus alkil ekuatorial dan atom klorin aksial. Akan terdapat 2 atom H aksial. Keduanya dapat diserang oleh basa secara anti periplanar. 1-Mentena yang lebih tersubstitusi menjadi produk utama (aturan Zaitsev). 36

37 Di sisi lain, konformasi lebih stabil dari mentil klorida memiliki 3 gugus di posisi ekuatorial. Agar klorin aksial, gugus isopropil yang besar dan juga metil harus aksial. (a) Konformasi ini tidak stabil reaksi E2 berjalan 200x lebih lambat daripada neomentil klorida. (b) 1-Mentena tidak terbentuk, karena H yang berhubungan ekuatorial 2-mentena (produk Hoffmann) menjadi satu-satunya produk REAKSI E1: Eliminasi Unimolekular Mekanisme E1 diawali disosiasi unimolekular ikatan C X seperti pada reaksi S N 1, tetapi tahap selanjutnya ialah penyingkiran H + dari karbon tetangga oleh basa. lambat cepat karbokation Karena melalui zat antara yang sama, yaitu karbokation, reaksi E1 biasanya disertai reaksi S N 1. Campuran produk hampir selalu diperoleh dengan produk S N 1 mendominasi E1 untuk alkil halida. 2-kloro-2-metilpropana 2-metil-2-propanol (64%) metilpropena (36%) 37

38 Bukti-bukti mekanistik: (1) Kinetika reaksi orde-pertama, tanpa efek isotop deuterium. Mengapa? (2) Pada kondisi E1 dalam pelarut polar, mentil klorida menghasilkan campuran alkena dengan produk Zaitsev, 3-mentena, dominan. mentil klorida 2-mentena (100%) 2-mentena (32%) 3-mentena (68%) 11.7 REAKSI E1cB Karbanion 38

39 LATIHAN CONTOH 11.3 Soal Latihan Problem Problem LATIHAN CONTOH 11.4 Soal Latihan Problem Problem Soal Latihan Problem Anion yang terstabilkan resonansi 39

40 Krotonil tioester 3-hidroksibutiril tioester C. SUBSTITUSI VERSUS ELIMINASI Semua nukleofili berpotensi sebagai basa dan semua basa berpotensi sebagai nukleofili, sebab bagian reaktif dari keduanya sama-sama pasangan elektron bebas. Karena itu, tidak mengherankan jika reaksi substitusi nukleofilik dan eliminasi sering bersaing satu sama lain. C. 1. SN2 versus E2 Reaksi SN2 dan E2 keduanya disukai oleh nukleofili atau basa kuat dengan konsentrasi tinggi. Jika nukleofili (basa) menyerang atom hidrogen, terjadi eliminasi. Jika yang diserang atom karbon-, terjadi substitusi: 40

41 Dengan nukleofili atau basa kuat yang kecil (tak terhalangi) seperti ion etoksida Jika substratnya halida primer, SN2 sangat disukai karena karbon- mudah didekati. Dengan halida sekunder, halangan sterik substrat yang lebih besar membuat SN2 lebih sulit. Basa lebih mudah mengambil atom hidrogen yang letaknya di tepi, maka E2 dominan. Dengan halida tersier, halangan sterik substrat begitu besarnya sehingga reaksi SN2 tidak dapat terjadi. Eliminasi sangat disukai, terutama jika suhu reaksi tinggi. Mekanisme E2 lebih dominan daripada E1 (yang juga terjadi karena stabilitas karbokation 3o). Substitusi, apabila terjadi, harus berlangsung melalui mekanisme SN1. Mengapa menaikkan suhu meningkatkan proporsi eliminasi (E1 dan E2) terhadap substitusi? Reaksi eliminasi menambah jumlah molekul produk dibandingkan dengan reaktan. Misalnya, 2 molekul reaktan menjadi 3 molekul produk dalam contoh berikut: CH3O + (CH3)3CBr CH2=C(CH3)2 + CH3OH + Br ntara pada reaksi substitusi, jumlah molekul produk akan sama banyak dengan reaktan, mis CH3O + CH3CH2Br CH3CH2OCH3 + Br 41

42 Menurut hukum termodinamika II, reaksi berjalan spontan ke arah ketidakteraturan, yang dinyatakan dengan perubahan entropi positif, So > 0. Bertambahnya molekul pada reaksi eliminasi meningkatkan ketidakteraturan sistem. Karena itu, reaksi ini lebih disukai secara entropi daripada substitusi. Sesuai persamaan energi-bebas Gibbs Go = Ho T So, pengaruh entropi ini semakin besar ketika suhu dinaikkan. Akibatnya eliminasi makin disukai pada suhu tinggi. Cara lain meningkatkan proporsi eliminasi ialah menggunakan basa kuat yang meruah seperti ion tert-butoksida. Halangan ruang yang besar dari gugus-gugus metil menghambat ion tert-butoksida untuk mengakses atom karbon- dari substrat 1o sekalipun. Misalnya, Dengan basa tak-meruah, CH3O dalam CH3OH, produk SN2 mencapai 99%. Hanya 1% produk E2 meskipun suhu reaksi yang digunakan lebih tinggi (65 oc). Faktor lain yang memengaruhi laju relatif SN2 dan E2 ialah kebasaan (dan polarisabilitas) relatif dari basa/nukleofili: Basa kuat (yang sedikit terpolarisasi) seperti ion amida (NH2 ) atau ion alkoksida (khususnya yang terhalangi) cenderung meningkatkan eliminasi (E2). Basa lemah seperti ion klorida (Cl ) atau ion asetat (CH3CO2 ) atau basa lemah (yang sangat terpolarisasi) seperti Br, I, atau RS hampir 100% melalui jalur SN2. Reaksi ion asetat dengan isopropil bromida, misalnya, menghasilkan CH3CO2CH(CH3)2 secara hampir kuantitatif (~100%), sedangkan reaksi ion etoksida dengan senyawa yang sama terutama menghasilkan propena. 42

43 C. 2. Halida Tersier: SN1 versus E1 Reaksi SN1 dan E1 berlangsung melalui zat antara yang sama. Karena itu, respons keduanya serupa terhadap faktor-faktor yang memengaruhi reaktivitas, dan selalu bersaing. Substrat yang dapat membentuk karbokation stabil (halida 3o) menyukai reaksi ini. Demikian pula jika digunakan nukleofili (basa) lemah dan pelarut protik polar. Dalam kebanyakan reaksi unimolekular alkil halida, reaksi SN1 mendominasi E1, khususnya pada suhu rendah. Namun, reaksi substitusi halida 3o tidak banyak digunakan sebagai metode sintetik, karena terlalu mudah mengalami eliminasi. Meningkatkan suhu sedikit memperbesar proporsi E1 dengan menurunkan proporsi SN1 (dengan SN1 tetap dominan). Namun, lebih lazim menambahkan basa kuat dan mendorong berlangsungnya reaksi E2 jika produk eliminasi yang diinginkan. Contoh: Produk(-produk) apa yang Anda harapkan dalam setiap reaksi berikut? Sebutkan mekanisme (SN1, SN2, E1, atau E2) yang membentuk tiap produk dan ramalkan jumlah relatifnya (misalnya, apakah produk itu satu-satunya produk, produk utama, atau produk tambahan). 43

44 Jawaban: Substratnya halida 1o. Basa/nukleofilinya CH3O, basa kuat tak-meruah sekaligus nukleofili yang baik. Reaksi SN2 akan mendominasi dengan produk utama CH3CH2CH2OCH3. Produk tambahan CH3CH=CH2 dihasilkan melalui jalur E2. Perbedaan dari soal (a) ialah basanya kuat dan meruah, maka di sini produk E2 (CH3CH=CH2) akan mendominasi produk SN2 (CH3CH2CH2OCH3). Reaktan, (S)-2-bromobutana, adalah halida 2o dengan gugus pergi terikat pada pusat kiral. Basa/ nukleofilinya HS, nukleofili kuat, tetapi basa lemah (bdk HO ). Reaksi SN2 dengan inversi konfigurasi akan hampir 100%, menghasilkan (R)- 2-butanatiol: Basa/nukleofilinya OH, basa sekaligus nukleofili kuat. Namun, substratnya halida 3o dan reaksi SN2 tidak diharapkan akan terjadi. Produk satu-satunya, CH3CH=C(CH2CH3)2 diperoleh dari reaksi E2. Ini adalah reaksi solvolisis (metanolisis): satu-satunya basa/nukleofili ialah pelarut, CH3OH, yang merupakan basa sekaligus nukleofili lemah. Substratnya 3o, maka reaksi SN1 yang menghasilkan CH3OC(CH2CH3)3 akan mendominasi reaksi E1 yang menghasilkan CH3CH=C(CH2CH3)2. 44

45 Latihan 6: Produk(-produk) apa yang Anda harapkan dalam setiap reaksi berikut? Gambarkan mekanisme (SN1, SN2, E1, atau E2) yang membentuk tiap produk dan ramalkan jumlah relatifnya (misalnya, apakah produk itu satu-satunya produk, produk utama, atau produk tambahan). Latihan 7: Dalam eksperimen persaingan, 2 reaktan dengan konsentrasi yang sama (atau 1 reaktan dengan 2 tapak aktif) bersaing untuk pereaksi tertentu. Ramalkan produk utama yang dihasilkan dari setiap eksperimen persaingan berikut dan gambarkan mekanisme reaksi yang terjadi: 45

46 46

47 47

48 48

Bab 10 & 11 Alkil Halida: Substitusi Nukleofilik & Eliminasi

Bab 10 & 11 Alkil Halida: Substitusi Nukleofilik & Eliminasi Slaid kuliah Kimia Organik I untuk mhs S1 Kimia semester 3 Bab 10 & 11 Alkil Halida: Substitusi Nukleofilik & Eliminasi Budi Arifin (dibantu oleh Dumas Flis Tang) Bagian Kimia Organik Departemen Kimia

Lebih terperinci

(2) kekuatan ikatan yang dibentuk untuk karbon;

(2) kekuatan ikatan yang dibentuk untuk karbon; Reaksi Subsitusi Nukleofilik Alifatik Reaksi yang berlangsung karena penggantian satu atau lebih atom atau gugus dari suatu senyawa oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi. Bila reaksi substitusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari uraian latar belakang diatas dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Dari uraian latar belakang diatas dirumuskan permasalahan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai senyawa, baik senyawa organik maupun anorganik. Senyawa organik sangat banyak jenisnya, sehingga perlu adanya penggolongan

Lebih terperinci

Substitusi Nukleofilik dan Eliminasi. Based on McMurry s Organic Chemistry, 7 th edition

Substitusi Nukleofilik dan Eliminasi. Based on McMurry s Organic Chemistry, 7 th edition Substitusi Nukleofilik dan Eliminasi Based on McMurry s Organic Chemistry, 7 th edition Alkil halida bereaksi dengan nukleofil dan basa Alkil halida terpolariasi pada ikatan karbon halida menjadikan karbon

Lebih terperinci

Senyawa Halogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB

Senyawa Halogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB Senyawa alogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB Pendahuluan Organohalogen sebagai pelarut, insektisida, dan bahan sintesis organik. Beberapa organohalogen bersifat racun, sehingga harus

Lebih terperinci

Eter dan Epoksida. Budi Arifin. Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB. Tata Nama (dan Penggolongan) R OR'

Eter dan Epoksida. Budi Arifin. Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB. Tata Nama (dan Penggolongan) R OR' Eter dan Epoksida Budi Arifin Bagian Kimia rganik Departemen Kimia FMIPA IPB Tata Nama (dan Penggolongan) ETER rantai induk alkana (atom C lebih banyak) R R' cabang alkoksi (atom C lebih sedikit) Nama

Lebih terperinci

BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL

BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL Slaid kuliah Kimia Organik I untuk mhs S1 Kimia semester 3 BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA-IPB TIU TIK 1 Daftar Pustaka: Fessenden RJ, Fessenden JS. 1998. Organic Chemistry.

Lebih terperinci

Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian)

Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian) Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian) Suatu atom/gugus di dalam suatu senyawa diganti oleh suatu atom/gugus lain dari senyawa yang lain. Konsep dasarnya adalah

Lebih terperinci

BAB 8 ALKUNA. Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB. Slaid kuliah Kimia Organik I untuk mhs S1 Kimia semester 3.

BAB 8 ALKUNA. Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB. Slaid kuliah Kimia Organik I untuk mhs S1 Kimia semester 3. Slaid kuliah Kimia Organik I untuk mhs S1 Kimia semester 3 BAB 8 ALKUNA Budi Arifin (dibantu oleh Dumas Flis Tang) Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB TIU TIK Daftar Pustaka: McMurry J. 2008.

Lebih terperinci

μ =1,18 D 1,8D 1,78D 1,64D BAB IV ALKIL HALIDA Reaksi Substitusi dan Eliminasi Ikatannya:

μ =1,18 D 1,8D 1,78D 1,64D BAB IV ALKIL HALIDA Reaksi Substitusi dan Eliminasi Ikatannya: BAB IV ALKIL HALIDA Reaksi Substitusi dan Eliminasi Ikatannya: F, C1, Br bersifat elektronegatif terhadap C, elektroneg. 1 dekat C alkil halide bersifat polar. 2. Sifat fisis alkana terhalogenasikan Momen

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 2. Intermediate reaktif 3. Nukleofil and elektrofil 4. Tipe reaksi 5. Ions versus radicals

1. Pendahuluan 2. Intermediate reaktif 3. Nukleofil and elektrofil 4. Tipe reaksi 5. Ions versus radicals 1. Pendahuluan 2. Intermediate reaktif 3. Nukleofil and elektrofil 4. Tipe reaksi 5. Ions versus radicals TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Reaktivitas dan Mekanisme, mahasiswa

Lebih terperinci

REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL

REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL BAB 5 REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL Dalam bab ini akan dibahas mengenai reaksi substitusi alfa. Ciri utama dari reaksi ini adalah terjadi melalui pembentukan intermediet enol atau ion enolat. 5.1. Keto-enol

Lebih terperinci

ALKIL HALIDA. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS

ALKIL HALIDA. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS ALKIL HALIDA Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS ALKIL HALIDA R-X = Organohalogen Klasifikasi: - Alkil halida primer (10C) RCH2X - mempunyai satu gugus alkil terikat pada C ujung Alkil halida sekunder (20C)

Lebih terperinci

BAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN

BAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN BAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN 1. Pendahuluan etanol suatu alkohol fenol dietil eter suatu eter propilena oksida suatu epoksida 2. Ikatan dalam alcohol dan eter Eter dapat berbentuk rantai

Lebih terperinci

ALKIL HALIDA. 4. Kegiatan Belajar ALKIL HALIDA

ALKIL HALIDA. 4. Kegiatan Belajar ALKIL HALIDA ALKIL HALIDA I. Pengantar Senyawa halogen organik adalah tiap senyawa yang mengandung ikatan antara Karbon dan Halogen. Atom halogen yang biasa diberi simbol X dalam berbagai senyawa akan membentuk ikatan

Lebih terperinci

PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK

PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK ( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.net PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK PENDAHULUAN Oleh: C. Budimarwanti, M.Si Senyawa organik terlibat

Lebih terperinci

Senyawa Halogen Organik; Reaksi Substitusi dan Eliminasi

Senyawa Halogen Organik; Reaksi Substitusi dan Eliminasi Senyawa Halogen Organik; Reaksi Substitusi dan Eliminasi Prof. Jumina, Ph.D. Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Chemistry Dept.,FMIPA, Universitas Gadjah Mada Rumus Umum Tipe Struktur Alkil Halida Primer

Lebih terperinci

Eter dan Epoksida. Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB

Eter dan Epoksida. Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB Eter dan Epoksida Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB Eter yang paling banyak penggunaan nya ialah dietil eter, anisol, dan THF Apa kegunaan / aplikasi ketiganya? Tiol (R-S-R) dan sulfida (R-S-H)

Lebih terperinci

ALKOHOL DAN ETER. Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik

ALKOHOL DAN ETER. Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik ALKOHOL DAN ETER Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik 1 SUMBER ALKOHOL DAN ETER Alkohol didapatkan dengan berbagai cara yaitu dapat dibuat dengan cara fermentasi terhadap bahan bahan yang mengandung

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 16 Sesi NGAN HIDROKARBON (BAGIAN II) Gugus fungsional adalah sekelompok atom dalam suatu molekul yang memiliki karakteristik khusus. Gugus fungsional adalah bagian

Lebih terperinci

Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT

Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT Pengantar Gugus fungsi dari asam karboksilat terdiri atas ikatan C=O dengan OH pada karbon yang sama. Gugus karboksil biasanya ditulis -COOH. Asam alifatik memiliki gugus alkil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan berlangsung selama sintesis, serta alat-alat yang diperlukan untuk sintesis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan berlangsung selama sintesis, serta alat-alat yang diperlukan untuk sintesis. II TINJUN PUSTK 2.1 Rancangan nalisis Dalam sintesis suatu senyawa kimia atau senyawa obat yang baik, diperlukan beberapa persiapan. Persiapan tersebut antara lain berupa bahan dasar sintesis, pereaksi,

Lebih terperinci

2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3:

2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3: Analisa gugus fungsi Reaksi Kimia adalah suatu perubahan dari suatu senyawa atau molekul menjadi senyawa atau molekul lain. Reaksi yang terjadi pada senyawa anorganik biasanya reaksi antar ion, sedangkan

Lebih terperinci

Bab 8 Eter dan Epoksida. Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

Bab 8 Eter dan Epoksida. Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Bab 8 Eter dan Epoksida Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Pendahuluan Rumus umum R-O-R dimana R adalah gugus alkil atau aril. Simetris atau asimetris Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. 2 Struktur and Polaritas

Lebih terperinci

ETER dan EPOKSIDA. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS

ETER dan EPOKSIDA. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS ETER dan EPOKSIDA Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS ETER Senyawa yang mempunyai 2 gugus organik melekat pada atom O tunggal R1 O R 2 atau Ar O R Atau Ar O Ar Ket : R : alkil Ar : fenil atau gugus aromatis

Lebih terperinci

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA ALKENA Nama lain alkena adalah olefin atau senyawa vinil. Alkena termasuk senyawa organik tak jenuh. Alkena merupakan senyawa yang relatif stabil, akan tetapi lebih reaktif dari alkana karena terdapatnya

Lebih terperinci

TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK

TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK BAB 4 TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK Asam karboksilat hanya merupakan salah satu anggota kelas turunan asil, RCOX, di mana substituen X mungkin oksigen, halogen, nitrogen

Lebih terperinci

ALKENA & ALKUNA. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

ALKENA & ALKUNA. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. ALKENA & ALKUNA Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Alkena, C n H 2n ; n = 3 C 3 H 6 CH 3 -CH=CH 2 } Hidrokarbon Alkuna, C n H 2n-2 ; n = 3 C 3 H 4 CH 3 -C=CH Tak Jenuh Ikatan rangkap Lebih

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN KIMIA : HIDROKARBON KELAS X

LATIHAN ULANGAN KIMIA : HIDROKARBON KELAS X LATIHAN ULANGAN KIMIA : HIDROKARBON KELAS X Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Alkana yang tidak mengandung lima atom karbon yaitu.... a. n-pentena b. 2-metil-butana c. isopentana d. 2-metil-pentana

Lebih terperinci

Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkana, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat

Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkana, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkana, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat terjadi pada senyawa alkana. Atom karbon dalam senyawa alkana

Lebih terperinci

Sifat fisika: mirip dengan alkana dengan jumlah atom C sama

Sifat fisika: mirip dengan alkana dengan jumlah atom C sama SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON SENYAWA KARBON DENGAN KARBON NUKLEOFILIK ALKENA Alkena merupakan senyawa hidrokarbon dengan sifat tersendiri karena adanya ikatan rangkap dan reaktivitas senyawa ini senyawa

Lebih terperinci

ALKIL HALIDA HALO-ALKANA

ALKIL HALIDA HALO-ALKANA ALKIL HALIDA HALO-ALKANA Nomenclature 1. Name the parent chain using rules previously learned. 2. Number the carbons of the parent chain beginning at the end nearer the first substituent. Assign each carbon

Lebih terperinci

Alkena. KO 1 pertemuan III. Indah Solihah

Alkena. KO 1 pertemuan III. Indah Solihah Alkena KO 1 pertemuan III Indah Solihah Pengertian Alkena Merupakan senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon. Terdapat dalam jumlah berlebih di alam Etena (etilena) merupakan ssalah

Lebih terperinci

BAB VIII ALKENA DAN ALKUNA

BAB VIII ALKENA DAN ALKUNA BAB VIII ALKENA DAN ALKUNA 1. Ikatan dalam alkena dan alkuna Keasaman : Alkuna> Alkena> Alkana (sp > sp 2 > sp 3 ) Karena untuk sp karakter s = 50% dan p = 50%, sehingga elektron dalam orbital lebih dekat

Lebih terperinci

BANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003

BANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003 BANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003 1. Terangkan dengan jelas bagaimana terjadinya ikatan sigma dan pi antara atom-atom pada periode II yaitu atom boron, karbon, dan nitrogen.

Lebih terperinci

KIMIAWI SENYAWA KARBONIL

KIMIAWI SENYAWA KARBONIL BAB 1 KIMIAWI SENYAWA KARBONIL Senyawa karbonil adalah kelompok senyawaan organik yang mengandung gugus karbonil, C=O, gugus fungsional yang paling penting dalam kimia organik. Senyawa karbonil ada di

Lebih terperinci

Halogenalkana. Pertemuan 2

Halogenalkana. Pertemuan 2 Halogenalkana (Alkil Halida) Pertemuan 2 Halogenalkana Disebut juga haloalkana atau alkil halida Merupakan senyawa-senyawa dimana ada satu atau lebih atom hidrogen pada sebuah alkana yang digantikan oleh

Lebih terperinci

BAB 4 SIKLOALKANA DAN STEREOKIMIANYA

BAB 4 SIKLOALKANA DAN STEREOKIMIANYA Slaid kuliah Kimia Organik I untuk mhs S1 Kimia semester 3 BAB 4 SIKLOALKANA DAN STEREOKIMIANYA Budi Arifin Luthfan Irfana Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA-IPB TIU TIK 1 Daftar Pustaka: McMurry

Lebih terperinci

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang). HIDROKARBON Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.

1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6. 1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.Tata nama alkohol 7.Contoh-contoh alkohol dan kegunaannya senyawa organik

Lebih terperinci

Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener

Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener Jenis ikatan karbon edakan : Propena (tak jenuh) Propuna (tak jenuh) Propana (jenuh) Rantai Atom Karbon Bedakan : 2-metil butana siklobutana

Lebih terperinci

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut 1 Memahami definisi dan jenis-jenis isomer beserta contohnya

Lebih terperinci

Pembahasan Soal Multiplechoice OSK Kimia Tahun 2014 Oleh Urip

Pembahasan Soal Multiplechoice OSK Kimia Tahun 2014 Oleh Urip Pembahasan Soal Multiplechoice OSK Kimia Tahun 2014 Oleh Urip Kalteng @ http://urip.wordpress.com Dengan senang hati jika ada yang mau mengoreksi pembahasan ini A. Pilih jawaban yang paling tepat ( 25

Lebih terperinci

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI A. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon o Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. o Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi. Benzena A. STRUKTUR DAN SIFAT BENZENA. Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6

KIMIA. Sesi. Benzena A. STRUKTUR DAN SIFAT BENZENA. Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6 KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 18 Sesi NGAN Benzena Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6 dengan struktur berbentuk cincin (siklik) segienam beraturan. Struktur kimia

Lebih terperinci

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

Gugus Fungsi Senyawa Karbon Gugus Fungsi Senyawa Karbon Gugus fungsi merupakan bagian aktif dari senyawa karbon yang menentukan sifat-sifat senyawa karbon. Gugus fungsi tersebut berupa ikatan karbon rangkap dua, ikatan karbon rangkap

Lebih terperinci

ALKHOHOL-ETER. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

ALKHOHOL-ETER. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd ALKOOL-ETER Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id 1 STRUKTUR ALKOOL Alkohol adalah senyawa yang molekulnya memiliki suatu gugus hidroksil, yang terikat pada suatu atom karbon jenuh. C

Lebih terperinci

Bab 12 Pengenalan Kimia Organik

Bab 12 Pengenalan Kimia Organik Bab 12 Pengenalan Kimia Organik Sikloalkana Ikhtisar Sumber: hang Bab 11 Alkuna idrokarbon Aromatik Gugus Fungsi Departemen Kimia FMIPA IPB Kimia Organik berfokus pada kimia karbon. Beberapa karakteristik

Lebih terperinci

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4 Alkena dan Alkuna Pertemuan 4 Alkena/Olefin hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C) Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap: alkadiena tiga ikatan rangkap: alkatriena,

Lebih terperinci

Kimia Dasar II / Kimia Organik. Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS)

Kimia Dasar II / Kimia Organik. Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS) Kimia Dasar II / Kimia Organik Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS) Kontrak perkuliahan : 1. Ujian : 50% 2. Tugas : 10% 3. Kuis

Lebih terperinci

Konsep Dasar Sifat Molekul

Konsep Dasar Sifat Molekul Modul 1 Konsep Dasar Sifat Molekul Gebi Dwiyanti D PENDAULUAN alam Modul 1 ini disajikan materi mengenai konsep dasar sifat molekul senyawa organik (senyawa karbon). Materi di atas terdiri dari materi

Lebih terperinci

Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon.

Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. PENDAULUAN Definisi senyawa organik Kimia organik adalah studi ilmiah mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun oleh karbon dan hidrogen, dan dapat

Lebih terperinci

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Senyawa Organik Senyawa organik adalah senyawa yang sumber utamanya berasal dari tumbuhan, hewan, atau sisa-sisa organisme

Lebih terperinci

Pelatihan Online I OSN Bidang Kimia Page 1 PETUNJUK PENGERJAAN SOAL

Pelatihan Online I OSN Bidang Kimia Page 1 PETUNJUK PENGERJAAN SOAL PETUNJUK PENGERJAAN SOAL 1. Periksalah terlebih dahulu soal yang Anda terima, apakah dalam keadaan baik, terbaca, lengkap, dan jelas, sebelum Anda mengerjakan. 2. Jawaban dikerjakan pada lembar jawaban

Lebih terperinci

kimia K-13 HIDROKARBON II K e l a s A. Alkena Tujuan Pembelajaran

kimia K-13 HIDROKARBON II K e l a s A. Alkena Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI HIDROKARBON II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut 1 Memahami pengertian, rumus umum, serta tata nama senyawa hidrokarbon

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 DISUSUN OLEH Amaldo Firjarahadi Tane 1 31. 32. MATERI: SISTEM PERIODIK UNSUR Energi pengionan disebut juga energi ionisasi. Setiap unsur bisa mengalami energi ionisasi berkali-kali,

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi. Hidrokarbon (Bagian III) A. REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON. a. Adisi

KIMIA. Sesi. Hidrokarbon (Bagian III) A. REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON. a. Adisi KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 17 Sesi NGAN Hidrokarbon (Bagian III) A. REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON Reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada senyawa hidrokarbon secara umum adalah reaksi adisi,

Lebih terperinci

Kelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( )

Kelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( ) Kelompok G : Nicolas oerip (5203011028) Filia irawati (5203011029) Ayndri Nico P (5203011040) Mempelajari reaksi esterifikasi Apa sih reaksi esterifikasi itu? Bagaimana reaksi esterifikasi itu? Reaksi

Lebih terperinci

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL Oleh : ZIADUL FAIEZ (133610516) PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2015 BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang

Lebih terperinci

MAKALAH KIMIA ORGANIK ALKIL HALIDA

MAKALAH KIMIA ORGANIK ALKIL HALIDA MAKALAH KIMIA ORGANIK ALKIL HALIDA DISUSUN OLEH : NAMA : MUHAMMAD SYAHRUR R NIM : E1M012042 PRODI : PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON Muhammad Ja far Sodiq (0810920047) 1. ALKANA Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud gas. Pentena sampai heptadekana (C 17 H 36 ) berwujud

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) PERCOBAAN 5 Alkohol dan Fenol: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia DIAH RATNA SARI 11609010 KELOMPOK I Tanggal Percobaan : 27 Oktober 2010 Shift Rabu Siang (13.00 17.00

Lebih terperinci

REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK. DR. Bambang Cahyono

REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK. DR. Bambang Cahyono REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK DR. Bambang Cahyono PERBEDAAN IKATAN RANGKAP BENZENA DAN ALKENA AKIBAT LAIN AKIBAT ADANYA STABILITAS PADA AROMATIK Senyawa aromatik distabilkan oleh stabilitas aromatik Mengingat

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik Paraf Asisten Judul JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik Tujuan Percobaan : 1. Mempelajari teknik pengukuran fisik untuk mengidentifikasi suatu senyawa organik

Lebih terperinci

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti BAB 9 HIDROKARBON Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Pada pelajaran bab kesembilan ini akan dipelajari tentang kekhasan atom karbon, identitifikasi senyawa karbon, alkana,

Lebih terperinci

GUGUS FUNGSI

GUGUS FUNGSI ASAM KARBKSILAT GUGUS FUNGSI TATA NAMA SEARA IUPA MENGGUNAKAN NAMA ALKANA INDUKNYA DENGAN IMBUHAN: ASAM.-AT (NAMA LAIN ASAM KARBKSILAT ADALAH ASAM ALKANAT) GUGUS ALKIL ATAU SUBSTITUEN LAIN DILETAKKAN

Lebih terperinci

Tim Dosen Kimia FTP - UB

Tim Dosen Kimia FTP - UB Tim Dosen Kimia FTP - UB Darimana sumber alkena dan alkuna itu? Alkena dan Alkuna ialah hidrokarbon tak jenuh yang masing masing memiliki ikatan rangkap karbon-karbon dan ikatan rangkap tiga karbon-karbon.

Lebih terperinci

Ikatan Kimia. 2 Klasifikasi Ikatan Kimia :

Ikatan Kimia. 2 Klasifikasi Ikatan Kimia : Ikatan Kimia Ikatan Kimia : Gaya tarik yang menyebabkan atom-atom yang terikat satu sama lain dalam suatu kombinasi untuk membentuk senyawa yang lebih kompleks. 2 Klasifikasi Ikatan Kimia : 1. Ikatan ion

Lebih terperinci

GUGUS FUNGSI, ISOMER DAN REAKSI

GUGUS FUNGSI, ISOMER DAN REAKSI GUGUS FUNGSI, ISOMER DAN REAKSI 1. C2H5Cl + C3H7ONa C2H5 - O - C3H7 + NaCl. Reaksi di atas merupakan reaksi. A. penyabunan adisi eliminasi netralisasi subtitusi 2. Dua senyawa yang saling berisomer mempunyai

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK ACARA 4 SENYAWA ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER Oleh: Kelompok 5 Nova Damayanti A1M013012 Nadhila Benita Prabawati A1M013040 KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SENYAWA TURUNAN ALKANA. Alkohol - Eter, Aldehid - Keton, Asam Karboksilat - Ester

SENYAWA TURUNAN ALKANA. Alkohol - Eter, Aldehid - Keton, Asam Karboksilat - Ester SENYAWA TURUNAN ALKANA Alkohol - Eter, Aldehid - Keton, Asam Karboksilat - Ester Tata Nama Senyawa Turunan Alkana Nomor cabang-cabang-nama cabang urut abjad-nomor gugus fungsi-nama induk 1. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

ALKIL HALIDA Oleh Dr. Firdaus, M.S. Jurusan Kimia FMIPA Unhas Makassar

ALKIL HALIDA Oleh Dr. Firdaus, M.S. Jurusan Kimia FMIPA Unhas Makassar ALKIL ALIDA Oleh Dr. Firdaus, M.S. Jurusan Kimia FMIPA Unhas Makassar E-mail: firdaus_tdg@yahoo.com SAP 6 ALKIL ALIDA 6.1 PENDAULUAN Alkil halida adalah turunan hidrokarbon di mana satu atau lebih hidrogennya

Lebih terperinci

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 1. Pada suhu dan tekanan sama, 40 ml P 2 tepat habis bereaksi dengan 100 ml, Q 2 menghasilkan 40 ml gas PxOy. Harga x dan y adalah... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 5 Kunci : E D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 Persamaan

Lebih terperinci

ALKANA 04/03/2013. Sifat-sifat fisik alkana. Alkana : 1. Oksidasi dan pembakaran

ALKANA 04/03/2013. Sifat-sifat fisik alkana. Alkana : 1. Oksidasi dan pembakaran ALKANA Sifat-sifat fisik alkana Alkana : senyawa hidrokarbon jenuh (ikatan tunggal), atom C : hibridisasi sp 3 rumus molekul : C n H 2n+2 struktur : alifatik (rantai lurus) dan siklik (sikloalkana) Tidak

Lebih terperinci

TRY OUT SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2010 TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA 2011 Waktu: 150 Menit PUSAT KLINIK PENDIDIKAN INDONESIA (PKPI) bekerjasama dengan LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SSCIntersolusi

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2004 CALON TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2004 CALON TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2004 CALON TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA 2005 Bidang Kimia KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

AMINA dan HETEROSIKLIK

AMINA dan HETEROSIKLIK Slaid kuliah Kimia Organik II AMINA dan HETEROSIKLIK Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA-IPB Amina tersebar luas dalam organisme hidup protein dan asam nukleat. trimetilamina nikotina kokaina Insektisida

Lebih terperinci

Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1.

Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Jenuh : alkana, mempunyai ikatan tunggal dibagi menjadi 2 yaitu

Lebih terperinci

Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkuna, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat

Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkuna, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkuna, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat terjadi pada senyawa alkuna. Senyawa alkuna memiliki ikatan

Lebih terperinci

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA OLIMPIADE KIMIA INDONESIA OLIMPIADE SAINS NASIONAL SELEKSI KABUPATEN / KOTA UjianTeori Waktu 2 Jam Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

Lebih terperinci

REAKSI PENATAAN ULANG. perpindahan (migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang

REAKSI PENATAAN ULANG. perpindahan (migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang EAKSI PENATAAN ULANG eaksi penataan ulang adalah reaksi penataan kembali struktur molekul untuk membentuk struktur molekul yang baru yang berbeda dengan struktur molekul yang semula. eaksi ini dapat terjadi

Lebih terperinci

MODUL SENYAWA KARBON ( Alkohol dan Eter )

MODUL SENYAWA KARBON ( Alkohol dan Eter ) MODUL SENYAWA KARBON ( Alkohol dan Eter ) A. TATANAMA IUPAC ( Internasional Union of Pure and Applied Chemistry )/sistematika Trivial/Lazim/Dagang CONTOH A.1. ALKOHOL IUPAC 1. Tentukan rantai atom C terpanjang

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia K1 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia Hidrokarbon - Soal Doc Name: RK1AR11KIM0101 Version: 016-10 halaman 1 01 Untuk mengenali adanya senyawa karbon dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan cara membakar

Lebih terperinci

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al. Kamu tentunya pernah menyaksikan berita tentang penyalah gunaan formalin. Formalin merupakan salah satu contoh senyawa aldehid. Melalui topik ini, kamu tidak hanya akan mempelajari kegunaan aldehid yang

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12 A. BENZENA 1. Rumus a. Rumus molekul : C 6H 6 b. Rumus bangun : 2. Hibridisasi Struktur Kekule, setiap atom C dalam benzena membentuk 3 ikatan sigma = ( sp 2 ) 3 dan 1 ikatan phi = ( p-p ) 1. Hal ini dapat

Lebih terperinci

AROMATISITAS, BENZENA DAN BENZENA TERSUBSTITUSI ACHMAD SYAHRANI ORGANIC CHEMISTRY, FESSENDEN DAN FESSENDEN, THIRD EDITION

AROMATISITAS, BENZENA DAN BENZENA TERSUBSTITUSI ACHMAD SYAHRANI ORGANIC CHEMISTRY, FESSENDEN DAN FESSENDEN, THIRD EDITION AROMATISITAS, BENZENA DAN BENZENA TERSUBSTITUSI ACHMAD SYAHRANI ORGANIC CHEMISTRY, FESSENDEN DAN FESSENDEN, THIRD EDITION 1 BENZENA PERTAMA KALI DIISOLASI OLEH MICHAEL FARADAY, 1825 DARI RESIDU BERMINYAK

Lebih terperinci

Soal-Soal. Bab 14. Latihan. Kimia Karbon II: Gugus Fungsi. Alkohol dan Eter. 1. Rumus struktur alkohol ditunjukkan oleh. (A) C 2

Soal-Soal. Bab 14. Latihan. Kimia Karbon II: Gugus Fungsi. Alkohol dan Eter. 1. Rumus struktur alkohol ditunjukkan oleh. (A) C 2 Bab 14 Kimia Karbon II: Gugus Fungsi Soal-Soal Latihan Alkohol dan Eter 1. Rumus struktur alkohol ditunjukkan oleh. (A) C 2 (B) -CH (C) -CH(H)-C 2 (D) C 3 H 7 -C- (E) -CH 2. Suatu senyawa dengan rumus

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL UjianTeori Waktu: 100 menit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

STANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA

STANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA STANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon. (halo alkan, alkanol,

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI KNSEP DASAR KIMIA RGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI 1. Kekhasan Atom Karbon Atom karbon adalah atom yang memiliki enam elektron dengan dengan konfigurasi 1s 2 2s 2 2p 2. Empat

Lebih terperinci

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA OLIMPIADE KIMIA INDONESIA OLIMPIADE SAINS NASIONAL SELEKSI KABUPATEN / KOTA UjianTeori Waktu 2 Jam Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

Lebih terperinci

SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK

SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK Aromatisitas Seperti yang dibicarakan pada kimia organik I., senyawa hidrokarbon adalah kelompok zat organik yang hanya terdiri dari unsur karbon

Lebih terperinci

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 1 1. MATERI: STOIKIOMETRI Persen massa adalah persentase massa zat terlarut dalam 100 gram massa larutan (massa pelarut + massa

Lebih terperinci

ENOLAT DAN KARBANION (REAKSI-REAKSI SUBSTITUSI ALFA)

ENOLAT DAN KARBANION (REAKSI-REAKSI SUBSTITUSI ALFA) ENLAT DAN KABANIN (EAKSIEAKSI SUBSTITUSI ALFA) eagensia nukleofilik bereaksi dengan senyawa yang mengandung atom karbon yg bermuatan positif parsial Nu + X Nu + X eagensia yg mengandung atom nukeofilik

Lebih terperinci

UJIAN I KIMIA ORGANIK FARMASI (KI2051) 16 OKTOBER 2006 (120 MENIT)

UJIAN I KIMIA ORGANIK FARMASI (KI2051) 16 OKTOBER 2006 (120 MENIT) By DW&LDJ26 UJIAN I KIMIA RGANIK FARMASI (KI251) 16 KTBER 26 (12 MENIT) Jawablah setiap petanyaan berikut dengan singkat dan jelas. Jangan lupa tuliskan nama dan NIM Anda di setiap lembar jawaban (TTAL

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat!

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat! KIMIA XII SMA 249 S AL TES SEMESTER II I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat! 1. Suatu senyawa karbondioksida dengan tembaga pijar dan hasil oksidasinya diuji dengan pereaksi fehling

Lebih terperinci

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs :

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs : Nama : Kelas/No.Abs : LKS HIDROKARBON 1. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon 1. Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. 2. Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon

Lebih terperinci

Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi)

Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi) Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi) Sasaran : pengenalan gugus fungsi. Mengetahui sifat fisika dan kimia suatu bahan yang digunakan sebagai obat, kosmetika, bahan makanan dan minuman. Untuk digunaka

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 10. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH) Pilihlah jawaban yang paling tepat.

LEMBARAN SOAL 10. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH) Pilihlah jawaban yang paling tepat. LEMBARAN SOAL 10 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK BAAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 al 1 dari 19 BAB VII KIMIA ORGANIK Dari 109 unsur yang ada di alam ini, karbon mempunyai sifat-sifat istimewa : 1. Karbon dapat membentuk

Lebih terperinci