BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode"

Transkripsi

1 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Metode Peelitia Dalam melaksaaka suatu peelitia, seorag peeliti harus meetuka metode apa yag aka dipakai sebagai pedoma dalam kegiata peelitia. Megeai metode peelitia, Surakhmad W. (990: 3) memberika pegertia bahwa : Metode merupaka cara utama yag diperguaka utuk mecapai suatu tujua, misalya utuk meguji seragkaia hipotesa, dega memperguaka tekik serta alat tertetu. Cara utama itu diperguaka setelah peyelidik memperhitugka kewajaraya ditijau dari tujua peyelidika serta situasi peyelidika. Metodelogi peelitia merupaka ragkaia cara atau kegiata pelaksaaa peelitia yag didasari oleh asumsi-asumsi dasar, padaga-padaga filosofis da ideologis, serta pertayaa da isu-isu yag dihadapi. Peelitia deskriptif meggambarka keadaa sekarag da keadaa yag telah terjadi, serta mempuyai hubuga diatara variabel-variabel, data-data yag dikumpulka mula-mula disusu, dijelaska da kemudia diaalisa. Berdasarka pertimbaga tersebut, metode deskriptif aalitis dipadag cocok diguaka dalam peelitia ii, karea meyelidiki masalah yag timbul pada masa sekarag da bertujua utuk meggambarka suatu fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubuga atar kompoe yag diteliti. Dalam peelitia ii peulis megguaka metode deskriptif dega pedekata kuatitatif. Diguakaya metode deskriptif ii bertujua utuk melihat keterkaita atara dua variabel atau lebih melalui aalisis data yag didapat.

2 3 Hal ii seperti yag dikemukaka oleh Moch. Nasir (995: 97) bahwa: Tujua dari peelitia deskriptif adalah membuat deskriptif, gambara, atau lukisa secara sistematis, faktual da akurat megeai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubuga feomea yag diselidiki. Megeai ciri-ciri metode deskriptif, Surakhmad W. (990: 40) merumuska ciri-ciri metode deskriptif sebagai pemusata diri pada pemecaha masalah-masalah yag ada pada masa sekarag yag bersifat aktual da setelah melalui tahap peyusua serta pejelasa, masalah tersebut dipecahaka dega cara diaalisis. Dega megguaka metode deskriptif, tidak haya memberika gambara megeai feomea-feomea yag ada, tetapi juga memberika gambara tetag keterkaita variabel yag diteliti, pegujia hipotesis, da pembuata prediksi utuk memperoleh maka dari masalah yag aka dipecahka. Metode deskriptif adalah metode peelitia utuk membuat gambara megeai situasi atau kejadia, sehigga metode ii berkehedak megadaka akumulasi data dasar belaka. Kerja peeliti, buka saja memberika gambara terhadap feomea-feomea, tetapi juga meeragka hubuga, meguji hipotesishipotesis, membuat prediksi serta medapatka maka da implikasi dari suatu masalah yag igi dipecahka. (Moh. Nazir, 003:55) Semetara itu, pedekata yag diguaka pada peelitia ii adalah pedekata kuatitatif. Meurut Fraekel da Walle 993 (Naa Syaodih, 007: 97) ciri-ciri peelitia dega pedekata kuatitatif adalah:. Meekaka hipotesis jadi yag dirumuska sebelumya.. Meekaka defiisi operasioal yag dirumuska sebelumya. 3. Data diubah mejadi skor umerik. 4. Meekaka pegukura da peyempuraa keajega skor yag diperoleh dari istrume.

3 3 5. Pegukura validitas melalui ragkaia perhituga statistik. 6. Meekaka tekik acak utuk medapatka sampel represetative. 7. Meekaka prosedur peelitia baku. 8. Meekaka desai pegotrola variabel ekstraus. 9. Meekaka desai pegotrola khusus utuk mejaga bias dalam prosedur peelitia. 0. Meekaka ragkuma statistik dalam hasil peelitia. Meekaka peguraia feomea kompleks mejadi bagia-bagia yag lebih kecil.. Meekaka meipulasi aspek, situasi, da kodisi dalam megkaji feomea yag kompleks. Melalui metode deskriptif ii, peulis bermaksud megugkapka Pegaruh Prestasi Mata Pelajara Kewirausahaa terhadap Miat Berwirauaha Siswa Kelas XI Bidag Keahlia Tekik Gambar Bagua SMK Negeri 5 Badug. 3.. Variabel da Paradigma Peelitia 3... Variabel Peelitia Sugiyoo (00: 0) megemukaka bahwa Variabel peelitia adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orag maupu objek yag mempuyai variasi tertetu yag diterapka oleh peeliti utuk dipelajari da ditarik kesimpulaya. Variabel dalam peelitia dapat dibedaka mejadi dua kategori utama, yaitu variabel bebas da variabel terikat. Supria A. S. (994: 6) megemukaka lebih lajut bahwa :

4 33. Variabel bebas, adalah variabel yag perlakua atau segaja dimaipulasi utuk diketahui itesitasya atau pegaruhya terhadap variabel terikat.. Variabel terikat, adalah variabel yag timbul akibat variabel bebas atau respo dari variabel bebas. Sejala dega idetifikasi masalah da perumusa masalah, variabel peelitia ii dapat diterapka yaitu: a. Variabel bebas (X): Prestasi Belajar Mata Pelajara Kewirausahaa yag kemudia dijadika alat bukti keberhasila siswa dalam peguasaa terhadap mata pelajara kewirausahaa melalui tahap-tahap evaluasi belajar yag diyataka dega ilai b. Variabel terikat (Y): Miat Berwirausaha yag merupaka berbetuk usaha atau kemaua karea adaya motivasi siswa utuk tertarik mempelajari da mejadi seorag wirausahawa. Prestasi belajar mata pelajara Kewirausahaa (variabel X) adalah hasil yag diperoleh siswa dari kegiata peyelesaia tahap evaluasi mata pelajara kewirausahaa pada kelas X. Yag dijadika idikator adalah ilai raport tegah semester da ilai raport akhir semester yag kemudia dikumulatifka mejadi ilai rata-rata da diyataka dega agka. Miat Berwirausaha (varibel Y) adalah suatu rasa yag meujukka lebih suka, serta adaya rasa keterikata siswa yag diikuti dega usaha aktif utuk mempelajari da medapatka pegalama utuk berwirausaha. Adapu idikator bahwa siswa mempuyai miat berwirausaha adalah : a. Miat terhadap mata pelajara kewirausahaa.

5 34 b. Pegetahua terhadap materi mata pelajara kewirausahaa. c. Pegetahua terhadap fakta perkembaga duia kewirausahaa. d. Miat terhadap kegiata wirausaha. e. Pegidolaa terhadap tokoh wirausahawa sukses Paradigma Peelitia Paradigma peelitia dibuat utuk memperjelas lagkah atau alur peelitia dega megguaka keragka peelitia sebagai tahapa kegiata peelitia secara keseluruha. Dalam peelitia ii, secara umum paradigma peelitia digambarka sebagai berikut : Baga 3. Paradigma Peelitia Prestasi Mata Miat siswa dalam Pelajara Berwirausaha Kewirausahaa (Variabel Y) Siswa kelas XI Bidag Keahlia Tekik Gambar Bagua SMK Negeri 5 Badug. (Variabel X) Aspek yag diugkap yaitu : Nilai prestasi belajar siswa. Tertarik pada materi kewirausahaa.. Meyakii teori-teori yag terdapat dalam mata pelajara kewirausahaa. 3. Meerima peghayata yag terdapat dalam mata pelajara kewirausahaa. 4. Meerima fakta perkembaga duia kewirausahaa 5. Tertarik pada kegiata produksi, pejuala da pembelia 6. Berusaha mecoba utuk medapat peghasila sediri. 7. Meghargai oragorag yag mejadi tokoh wirausahawa. Temua P E N E L I T I A N S A R A N = Tijaua Permasalaha = Pegaruh Variabel X terhadap variabel Y

6 Data da Sumber Data Peelitia Data Peelitia Keberadaa data merupaka hal terpetig dalam sebuah peelitia, sebab segala iformasi gua meujag peelitia diperoleh dari data. Adapu data yag diperluka utuk peelitia ii adalah : a. Data tetag Hasil Belajar Siswa pada mata pelajara kewirausahaa di SMK Negeri 5 Badug. b. Data tetag miat berwirausaha siswa SMK Negeri 5 Badug Sumber Data Sumber data dalam suatu peelita merupaka subyek dari maa data dapat diperoleh baik secara lagsug maupu tidak lagsug dalam meujag proses pelaksaaa peelitia. Adapu yag mejadi sumber data pada peelitia ii adalah Siswa kelas XI Tekik Gambar Bagua di SMK Negeri 5 Badug. Semetara utuk keperlua triagulasi, peeliti memafaatka iforma lai yag memiliki otoritas terhadap kelas XI Tekik Gambar Bagua, atara lai: Wakil Kepala Sekolah bidag Kurikulum da bidag Hubuga Idustri SMK Negeri 5 Badug, da Guru Mata Pelajara Kewirausahaa. Data dari sumberya tersebut kemudia dapat dijadika sebagai baha ifomasi da kajia yag bergua dalam memecahka masalah yag sedag diteliti.

7 Populasi da Sampel Populasi Populasi merupaka keseluruha dari subjek peelitia. Suharsimi Arikuto (00 : 08) megemukaka bahwa Populasi adalah keseluruha subjek peelitia atau totalitas kelompok subjek, baik mausia, gejala, ilai, beda-beda atau peristiwa yag mejadi sumber data utuk suatu peelitia. Meurut Sutrio Hadi (997:7), populasi adalah semua idividu utuk siapa keyataa diperoleh dari sample itu hedakya digeeralisasi. Apabila seseorag igi meeliti semua eleme yag ada dalam wilayah peelitia, maka peelitiaya merupaka peelitia populasi, studi atau peelitiaya juga disebut studi populasi. Berdasarka pedapat tersebut maka peulis mecoba meeliti semua siswa kelas XI Bidag Keahlia Tekik Gambar Bagua SMK Negeri 5 Badug. Tabel 3. Populasi Peelitia Kelas Populasi XI TGB 3 XI TGB 3 XI TGB 3 33 XI TGB 4 3 XI TGB 5 33 XI TGB 6 33 XI TGB 7 33 Jumlah 6 Sumber : SMK Negeri 5 Badug

8 Sampel Sampel adalah bagia dari polulasi atau sampel adalah wakil dari populasi. Utuk megambil besarya sampel dari populasi 88 aak peulis megguaka tekik acak (radom samplig) dega cara megudi pada masig-masig aak. Sutriso Hadi (979 : 63) mejelaska maksud pegambila sample sebagai berikut dalam bayak hal seorag peyelidik tidak mampu atau merasa tidak perlu meyelidiki semua peristiwa atau kasus, melaika sebagia saja, peyelidika semacam iilah yag kita keal dega peyelidika sampel atau samplig studi lapaga. Sudah mejadi kebiasaa bahwa jika dipadag tidak mugki atau tidak praktis meyelidiki objek atau kasus (populasi) maka diambil cotoh sample secukupya da Represetatif dari seluruh populasi da kasus. Adapu pegambila sampel yaitu 5% dari jumlah populasi berdasarka ajura Suharsimi Arikuto (986:07) yaki: Utuk sekedar acer-acer maka apabila subjekya kurag dari 00, lebih baik diambil semuaya sehigga peelitiaya merupaka peelitia populasi. Selajutya jika jumlah subjekya besar, dapat diambil atara 0% - 5% atau 0% 5% atau lebih. Tabel 3. Sampel Peelitia Kelas Sampel XI TGB 3 XI TGB XI TGB 3 3 XI TGB 4 3 XI TGB 5 3 XI TGB 6 3 XI TGB 7 3 Jumlah 90 Sumber : SMK Negeri 5 Badug

9 Tekik Pegumpula Data Data merupaka suatu baha yag sagat diperluka utuk diaalisis, maka dari itu diperluka suatu tekik pegumpula data yag releva dega tujua peelitia. Bayak tekik utuk megumpulka data yag diperluka, masig-masig cara mempuyai tujua-tujua tertetu serta kelebiha da keterbatasa masig-masig. Supria A. S. (00: 79) megemukaka bahwa utuk melaksaaka peelitia da memperoleh data yag dibutuhka, maka pegumpula data perlu dilakuka. Tekik atau metode yag diguaka utuk megumpulka data sagat tergatug pada jeis data yag diigika oleh peeliti. Hal ii berhubuga dega cara yag lazim dikembagka para peeliti utuk megumpulka data. Tekik pegumpula data yag diguaka dalam peelitia ii adalah:. Agket Tekik agket ii diguaka utuk medapatka data megeai miat siswa berwirausaha. Tekik ii megumpulka data dega cara memberika daftar pertayaa kepada siswa yag berkaita dega miat berwirausaha. Jeis agket yag diguaka adalah agket tertutup yaki jawaba alteratif telah tersedia sehigga respode haya tiggal memilih jawaba yag telah disediaka.. Dokumetasi Tekik dokumetasi diguaka utuk megetahui prestasi belajar siswa pada Mata Pelajra Kewirausahaa. Tekik ii megumpulka data dega cara meghimpu ilai raport ulaga tegah semester da ilai ulaga akhir semester siswa kelas X yag kii telah duduk di kelas XI di SMK Negeri 5 Badug.

10 Tekik Aalisis Data Tekik Agket/Kuesioer Tekik Agket da kuesioer diguaka utuk megugkap miat berwirausaha siswa (Variabel Y). Peulis megguaka metode pegukura skala sikap Likert yag berupa kumpula peryataa-peryataa sikap (agket) megeai suatu objek. Dasar pertimbaga peulis memilih metode ii sesuai dega pedapat Moh. Nazir, (003:339), yaitu :. Skala Likert lebih mudah dalam pembuataya dibadigka dega skala sikap yag laiya.. Skala Likert mempuyai reliabilitas yag relatif lebih tiggi dibadigka skala sikap yag laiya. 3. Skala Likert dapat memberika keteraga yag lebih yata da jelas tetag sikap respode tetag kodisi karea jagka resposi yag lebih besar. Data yag diperoleh dari peyebara agket merupaka data yag berbetuk skala ordial, dimaa jarak satu data dega data yag laiya tidak sama. Hal ii seperti yag dikemukaka oleh Sugiyoo (00 : 4) bahwa Skala yag berjejag dimaa sesuatu lebih atau kurag dari yag lai. Data yag diperoleh dari skala ii disebut data ordial, yaitu data berjejag yag jarak satu dega laiya tidak sama. Adapu jejag yag terdapat dalam skala ordial adalah sebagai berikut : a. Sagat Setuju (SS) b. Setuju (S) c. Ragu-ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

11 40 e. Sagat Tidak Setuju (ST) Data ordial merupaka data yag meggambarka kualitas/keadaa dari objek yag diteliti da bersifat kualitatif. Utuk itu, agar data ordial dapat diolah dega metode statistik maka data tersebut harus diubah mejadi data yag berbetuk bilaga atau data kuatitatif. Utuk mempermudah dalam megolah data maka setiap jawaba agket dari respode diberi ilai/skor sebagai berikut : Tabel 3.3 Kriteria Pemberia Skor Terhadap Alteratif Jawaba Bobot Nilai Altratif Jawaba Positif Negatif Sagat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-ragu (R) 3 3 Tidak Setuju (TS) 4 4 Sagat Tidak Setuju (ST) 5 5. Meghitug jumlah skor setiap respode pada variabel Y 3. Memeriksa kelegkapa da kebeara ilai siswa yag berupa variabel X 4. Megubah skor metah mejadi skor stadar ( T skor ) 5. Megolah data dega uji statistik 6. Meguji hipotesis berdasarka hasil pegolaha data. 7. Megaalisis data yag telah diperoleh. 8. Pegambila kesimpula. Lagkah-lagkah yag ditempuh dalam megolah data dega uji statistik adalah utuk meetuka metode statistik yag aka diguaka dalam pegujia hipotesis sesuai dega data yag ada, apakah metode statistik parametik atau metode statistik o parametrik dega melakuka lagkah-lagkah sebagai berikut:

12 Uji Validitas Suatu istrume dikataka valid jika dapat dega tepat medeteksi atau megukur sesuatu. Suharsimi Arikuto (996:58) megataka bahwa "Validitas adalah suatu ukura yag meujuka kevalida atau kesaheha suatu istrume". Utuk meguji tigkat validitas alat ukur ii diguaka rumus Korelasi Product : XY ( X )( y) { ( ) { ( X X Y Y ) } r = (Sudjaa, 989:369) xy Dimaa : r xy = Koefisie korelasi X Y = Jumlah respode uji coba = Skor tiap item = Skor seluruh item Dalam hal ii ilai R xy yag dikemukaka oleh E. T. Ruseffedi (994:44), diartika sebagai koefisie korelasi sehigga kriteriaya adalah: r xy < 0,0 : validitas sagat redah 0,0 0,40 : validitas redah 0,40 0,70 : validitas sedag/cukup 0,70 0,90 : validitas tiggi 0,90,00 : validitas sagat tiggi

13 4 Pegujia validitas istrume dilakuka dega cara aalisis setiap item, hasil perhituga tersebut kemudia dikosultasika ke dalam table harga product momet dega taraf kepercayaa 95 %. Hasil yag sudah didapat dari rumus product momet, kemudia disubsitusika kedalam rumus t, dega rumus dibawah ii : t = r (Sudjaa,989:377) r Dimaa : t : uji sigifika korelasi : jumlah respode uji coba r : koefisie korelasi Hasil yag didapat dari t hitug yag telah didapat kemudia dikosultasika dega harga t table dega taraf sigifika (α) 0,05 yag artiya peluag membuat kesalaha 5 % setiap item aka terbukti bila harga t hitug > t table dega taraf kepercayaa 95% serta derajat kebebasaya (dk) =. Jika hasil yag diperoleh t hitug > t tabel maka item tersebut dikataka valid, amu jika sebalikya t hitug < t tabel maka item tersebut dikataka tidak valid. Utuk item yag tidak valid tersebut disesuaika dega metode peelitia yag diambil apakah aka diperbaiki item pertayaaya atau tidak diikutsertaka dalam istrume peelitia karea telah terwakili oleh item yag laiya.

14 Uji Realibilitas Reliabilitas artiya adalah tigkat keperpercayaa hasil suatu pegukura. Pegukura yag memiliki reliabilitas tiggi, yaitu yag mampu memberika hasil ukur yag terpercaya, disebut sebagai reliabel. Saefuddi Azwar, (007:77) berpedapat :...reliabilitas adalah sejauh maa hasil suatu pegukura dapat dipercaya. Artiya, hasil ukur adalah dapat dipercaya apabila dalam beberapa kalipegukura terhadap kelompok subjek yag sama diperoleh diperoleh hasil yag relatif sama, kalau aspek yag diukur dalam diri subjek memag belum berubah. Utuk meghitug tigkat reliabilitas item pertayaa diguaka rumus alfa, sebagai berikut : Adapu lagkah-lagkahya sebagai berikut :. Mecari harga varias tiap butir item. σ = X X dimaa : σ = varias butir tiap item ( ) X = jumlah kuadrat skor tiap item X = jumlah skor tiap item = jumlah respode uji coba. Mejumlahka harga varias tiap butir item

15 44 3. Mecari harga varias total σ t = Y Y dimaa : σ t = varias total ( ) Y = jumlah kuadrat skor respode Y = jumlah skor respode = jumlah respode uji coba 4. Meghitug koefisie realibilitas k σ k σ t = r dimaa : r = reliabilitas istrume K = bayakya butir soal/item σ = jumlah varias butir σ t = varias total Hasil perhituga dari seluruh koefisiesi item (r ) tersebut dibadigka dega derajat reabilitas evaluasi dega tolak ukur mempuyai taraf kepercayaa 95 % dega kriteria r hitug > r table sebagai pedoma peafsiraya, adalah :

16 45 r < 0,0 : reabilitas sagat redah 0,0 0,40 : reabilitas redah 0,40 0,70 : reabilitas sedag/cukup 0,70 0,90 : reabilitas tiggi 0,90,00 : reabilitas sagat tiggi Pegolaha Skor Metah Mejadi T-Score Rumus utuk megolaha data dari skor metah mejadi skor stadar adalah:. Meghitug skor rata-rata (Mea), dega rumus : X i M =, Yi M = (Syafaruddi Siregar, 004 : ) Keteraga : M ΣX i ΣY i = mea = jumlah skor item variabel X = jumlah skor item variabel Y. Meghitug harga simpaga baku dega rumus : SD = ( X i M ) (Syafaruddi Siregar, 004 : 4) 3. Megkoversika skor metah Z da skor T dega rumus : Z ( X i M ) = (Syafaruddi Siregar, 004 : 4) SD T = 0 x Z + 50 Hasil perhituga dari T-skor diguaka utuk perhituga selajutya.

17 Uji Normalitas Uji ormalitas dapat dilakuka dega lagkah-lagkah sebagai berikut :. Meetuka Retag Skor ( R ) R = skor terbesar skor terkecil (Syafaruddi Siregar, 004 : 4). Meetuka Bayakya Kelas Iterval (i) dega megguaka atura Sturgesrs i = + 3,3 log (Syafaruddi Siregar, 004 : 4) 3. Meetuka Pajag Kelas Iterval ( p ) R p = (Syafaruddi Siregar, 004 : 5) i 4. Meghitug Nilai Media (Me) Me ( +) = Me = b + p f F (Syafaruddi Siregar, 004 : ) 5. Membuat Tabel Distribusi Frekuesi Tabel 3.4 Distribusi Frekuesi Kelas Iterval X i f i f i X i ( X i M ) f i ( X i M ) Jumlah - Σf i Σ f i X i - Σf i ( X i M ) Rata-rata Stadar Deviasi M SD 6. Meghitug Nilai Rata-Rata (M) M = fi. Xi fi (Syafaruddi Siregar, 004 : )

18 47 7. Meghitug Simpaga Baku (SD) fi ( Xi M ) SD = (Syafaruddi Siregar, 004 : 6) 8. Membuat Tabel Distribusi Frekuesi utuk Harga-Harga yag Diperluka dalam Uji Chi-Kuadrat (χ ) a. Meetuka Batas Atas (Ba) da Batas Bawah (Bb) Kelas Iterval Bb = skor teredah Ba = skor tertiggi b. Meetuka Z dega rumus : Z = ( Bk M ) SD (Syafaruddi Siregar, 004: 86) c. Mecari Batas Luas Tiap Kelas Iterval (Lo) dega Megguaka Daftar F (luas di bawah legkug ormal stadar ormal dari 0 ke Z) d. Mecari Luas Tiap Kelas Iterval (L i ) L i = L - L (Syafaruddi Siregar, 004 : 87) e. Mecari Harga Frekuesi Harapa (e i ) e. (Syafaruddi Siregar, 004 : 87) i = Li fi f. Meghitug Nilai Chi Kuadrat (χ ) ( f e ) i i χ = (Syafaruddi Siregar, 004 : 87) g. Mecari Harga p-value e i χ χ p v = α ( α α ) Keormala diterima apabila p-v > 0,05. χ χ h

19 48 Hasil perhituga uji ormalitas jika diperoleh data yag ormal utuk variabel X da variabel Y, maka metode statistik yag diguaka adalah metode statistik parametik. Apabila hasil perhituga uji ormalitas ada salah satu data atau keduaya berdistribusi tidak ormal, maka metode statistik yag diguaka adalah metode statistik o parametik Metode Statistik Parametik Aalisis Liearitas da Regresi Regresi liier sederhaa diguaka utuk megetahui apakah terdapat hubuga yag liier atara dua variabel (variabel X da variabel Y). Model regresi liier sederhaa berbetuk sebagai berikut: ) Y = a + bx (Syafaruddi Siregar, 004 : 97) Keteraga : Y ) = variabel terikat da X = variabel bebas Koefisie regresi a da b dapat dicari berdasarka pasaga data X da Y yag diperoleh dari hasil peelitia dega megguaka rumus : a = ( Y )( X ) ( X )( X Y ) X ( X ) XY ( X )( Y ) b = (Syafaruddi Siregar, 004 : 00) X ( X ) Regresi yag didapat dari perhituga tersebut dapat diguaka utuk meghitug harga Yˆ bila harga X diketahui. Regresi tersebut harus mempuyai keliiera da keberartia regresi. Uji keliiera dapat dilakuka dega meghitug jumlah kuadrat-jumlah kuadrat yag disebut sumber varaiasi. Sumber variasi yag perlu dihitug meurut Syafaruddi Siregar (004, 0 ) sebagai berikut :

20 49 a) Meghitug jumlah kuadrat total dega rumus : JK (T) = Σ y ( y ) Σ i i b) Meghitug jumlah kuadrat regresi a dega rumus : JK ( a ) = ( Y ) c) Meghitug jumlah kuadrat regresi b terhadap a dega rumus : JK ( a / b) = b XY ( X )( Y ) d) Megitug jumlah kuadrat sisa (JKs) dega rumus : JK (S) = JK (T) JK (a) JK (b / a) e) Meghitug jumlah kuadrat kekelirua (JK E ) dega rumus : JK E = Y Y f) Meghitug jumlah kuadrat ketidak cocoka JK (TC) dega rumus : JK TC = JK S JK E g) Semua besara di atas dapat diperoleh dalam tabel aalisis varias (ANAVA). Sumber Varias Tabel 3.5 Aalisis Varias (ANAVA) Regresi dk JK JKR F y i Σ JK reg = Σxi. Σyi b. ( xi. yi ) Regresi(a) RJK= ( ) Regresi(a/b) Residu Total k- - reg Σ ( ) JK res = JK t - JK reg S S res = k JK = JK reg res ( k) Sreg Sres Σ Y i - -

21 50 Tua Cocok k JK TC = JK res JK E JK TC S TC = k Galat (E) - JK E = ( Σy ) k Σ Σy S E = k k JK E k STC Fh = S E h) Memeriksa keberartia regresi, dilakuka dega lagkah-lagkah sebagai berikut : - Meetuka varias koefisie a da b S JKres = + ( ) X JKres / ( ) S a b = X i X i i X i M - Melakuka pegujia parameter a da b a t a = ; S a b t b = (t a = t ; t b = t ) S b Pegujia keberartia regresi dega dk = k utuk harga t da t dega megambil taraf kepercayaa α = 0,05 da α = 0,0 pv = α α α t t h ( ) t t Kriteria pegujia dega taraf kepercayaa α = 0,05, jika p-v > α maka koefisie regresi a da b tidak berarti. Sebalikya jika p-v < α maka koefisie regresi a da b sagat berarti. i) Membuat grafik liieritas variabel X da variabel Y Ŷ = a + Variabel Variabel

22 Aalisis Korelasi Dalam megaalisis korelasi dalam metode statistik parametik, pertama-tama harus dilakuka perhituga koefisie korelasi. Rumus yag diperguaka adalah koefisie korelasi Product Momet dari Pearso sebagai berikut : r XY = XY ( X )( Y ) ( X ) ( X ) Y [ ][ ( ) ( Y ) ]. (Syafaruddi Siregar, 004 : 69) Selajutya harga koefisie korelasi (r) yag diperoleh diiterpretasika pada ideks korelasi. Meurut (Sugiyoo, 00: 6) Pedoma utuk memberika iterpretasi terhadap koefisie korelasi digambarka dalam tabel berikut: Iterval koefisie Tigkat hubuga 0,800 -,00 Sagat Tiggi 0,600 0,799 Tiggi 0,400 0,599 Cukup 0,00 0,399 Redah 0,000 0,99 Sagat Redah Setelah dilakuka perhituga koefisiesi korelasi selajutya dilakuka pegujia koefisie korelasi (Uji Keberartia). Harga r yag diperoleh dari perhituga harus diuji, apakah berarti atau tidak. Rumus yag diguaka adalah uji t-studet berikut: t = rs ( Syafaruddi Siregar, 004 : 75) r s Korelasi berarti jika t hitug > t tabel pada taraf kepercayaa 95% dega dk=n-, da jika t hitug < t tabel, maka dikataka bahwa korelasi tidak berarti. Perhituga koefisie determiasi juga diguaka utuk meghitug besarya prosetase kotribusi

23 5 variabel satu terhadap variabel yag laiya. Rumus yag diperguaka adalah sebagai berikut : KD = r x 00% (Sudjaa, 00 : 369) 3.8. Metode Statistik No-Parametik Aalisis Koefisie Korelasi Data yag diguaka adalah data ordial da merupaka statistik o parametrik, maka aalisis koefisie korelasi yag diguaka adalah dega megguaka korelasi Rak Spearma. Lagkah-lagkah perhitugaya meurut Syafaruddi Siregar (004 : 39-40) adalah : ) Membuat tabel ragkig utuk kedua variabel Ragkig variabel bebas da ragkig variabel terikat disusu sesuai keadaya. No X i Y i RX i RY i b i b i Jml ) Meghitug selisih ragkig bi = RX i - RY i 3) Meghitug ilai koefisie korelasi (rs) - Apabila tidak megadug ragkig yag sama, maka megguaka rumus : r S = 6 bi ( ) - Apabila megadug ragkig yag sama, maka megguaka rumus : 3 t t T X = da T Y 3 t t =

24 53 R X 3 = TX da R Y 3 = TY r S = R X + R Y R X. b i R Y Selajutya harga koefisie korelasi (r) diiterpretasika pada ideks korelasi. Meurut (Sugiyoo, 00: 6) Pedoma utuk memberika iterpretasi terhadap koefisie korelasi digambarka dalam tabel berikut: Iterval koefisie Tigkat hubuga 0,800 -,00 Sagat Tiggi 0,600 0,799 Tiggi 0,400 0,599 Cukup 0,00 0,399 Redah 0,000 0,99 Sagat Redah Pegujia Koefisie Korelasi (Uji Keberartia) Harga r yag diperoleh dari perhituga harus diuji, apakah berarti atau tidak. Rumus yag diguaka adalah uji t-studet, sebagai berikut : t = rs ( Syafaruddi Siregar, 004 : 40) r s Korelasi berarti jika t hitug > t tabel pada taraf kepercayaa 95% dega dk = -, da jika t hitug < t tabel, maka dikataka bahwa korelasi tidak berarti Perhituga Koefisie Determiasi Koefisie determiasi diguaka utuk meghitug besarya prosetase kotribusi variabel satu terhadap variabel yag laiya. Rumus yag diperguaka adalah sebagai berikut : KD = r x 00% (Sudjaa, 00 : 369)

25 Pegujia Hipotesis Utuk meguji kebeara dari hipotesis yag telah dirumuska, dapat diguaka rumus uji t, yaitu : t r = (Sudjaa, 00 : 377) r Keteraga : r = koefisie korelasi = jumlah respode Pegujia hipotesis dalam peelitia ii adalah maerima hipotesis kerja (H A ). Pegujia hipotesis dilakuka dega meghitug p-v melalui iterpolasi dega dk = utuk harga t da t dega megambil taraf kepercayaa α = 0,05 da α = 0,0. p v = α α α t t h ( ) t t Kriteria pegujia: Jika pv < 0,05, maka tolak H 0 da terima H A Jika pv > 0,05, maka terima H 0 da tolak H A H A : Terdapat hubuga yag positif da sigifika atara prestasi belajar siswa pada mata pelajara kewirausahaa terhadap miat berwirausaha. H 0 : Tidak terdapat hubuga yag positif da sigifika atara prestasi belajar siswa pada mata pelajara kewirausahaa terhadap miat berwirausaha.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Peelitia ii megguaka metode peelitia Korelasioal. Peelitia korelasioaal yaitu suatu metode yag meggambarka secara sistematis da obyektif tetag hubuga atara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan. 9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah peelitia korelasi, yaitu suatu metode yag secara sistematis meggambarka tetag hubuga pola asuh orag tua dega kosep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I 7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi, 7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Idetifikasi Masalah Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel X da variabel Y. Variabel X merupaka variabel bebas adalah kepemimpia da motivasi, variabel Y merupaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode korelasioal, yaitu Peelitia korelasi bertujua utuk meemuka ada atau tidakya hubuga atara dua variabel atau

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Aalisis Regresi Istilah regresi pertama kali diperkealka oleh seorag ahli yag berama Facis Galto pada tahu 1886. Meurut Galto, aalisis regresi berkeaa dega studi ketergatuga dari suatu

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Keberhasila dalam suatu peelitia sagat ditetuka oleh ketepata pegguaa metode peelitia. Oleh karea itu, metode yag aka diguaka haruslah sesuai dega data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga Peelitia 1. Pedekata Peelitia Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif karea data yag diguaka dalam peelitia ii berupa data agka sebagai alat meetuka suatu keteraga.

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian BAB II METODOLOGI PEELITIA 2.1. Betuk Peelitia Betuk peelitia dapat megacu pada peelitia kuatitatif atau kualitatif. Keragka acua dalam peelitia ii adalah metode peelitia kuatitatif yag aka megguaka baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi peelitia berasal dari kata metode yag artiya cara yag tepat utuk melakuka sesuatu, da logos yag artiya ilmu atau pegetahua. Jadi metodologi artiya cara melakuka sesuatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode peelitia adalah cara mecari kebeara da asas-asas gejala alam masyarakat atau kemausiaa berdasarka disipli ilmu yag bersagkuta. (Kamus Besar Bahasa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi 5 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMPN 0 Badar Lampug, dega populasi seluruh siswa kelas VII. Bayak kelas VII disekolah tersebut ada 7 kelas, da setiap kelas memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi da Sampel Peelitia 1. Lokasi Lokasi peelitia adalah tempat melakuka kegiata peelitia gua memperoleh data yag dibutuhka.lokasi peelitia adalah SMK 2 Baleedah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode ex post facto. Ada dua variabel dalam proses peelitia ii yaitu variabel bebas (variabel ) adalah

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd Pertemua Ke- Komparasi berasal dari kata compariso (Eg) yag mempuyai arti perbadiga atau pembadiga. Tekik aalisis komparasi yaitu salah satu tekik aalisis kuatitatif yag diguaka utuk meguji hipotesis tetag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Peelitia Pada bab ii aka dijelaska megeai sub bab dari metodologi peelitia yag aka diguaka, data yag diperluka, metode pegumpula data, alat da aalisis data, keragka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMP Negeri 1 Seputih Agug. Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Agug sebayak 248 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii digologka ke dalam peelitia eksperime. Eksperime yag dilakuka bermaksud megetahui Pegaruh Metode Discovery Learig terhadap Kemampua Pemecaha

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode peelitia Peelitia merupaka suatu kegiata pegumpula, pegolaha, peyajia da aalisis data yag dilakuka secara sistematis da efisie utuk memecahka suatu masalah. Peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dilaksanakan dalam rangka memecahkan persoalan secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dilaksanakan dalam rangka memecahkan persoalan secara 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Suatu peelitia dilaksaaka dalam ragka memecahka persoala secara ilmiah, sistematis da logis. Utuk memecahka persoala tersebut, dalam peelitia ii diguaka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan dengan jenis studi korelasional. Pendekatan yang dilakukan dalam. penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan dengan jenis studi korelasional. Pendekatan yang dilakukan dalam. penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode da Desai Peelitia 1. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode deskriptif, dega dega jeis studi korelasioal. Pedekata yag dilakuka dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode kuatitatif dega eksperime semu (quasi eksperimet desig). Peelitia ii melibatka dua kelas, yaitu satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat da Waktu Kegiata dilakuka di Divisi Tresuri Bak XYZ dari bula Jauari - April 2011. Pegambila data dilakuka di beberapa wilayah pemasara yaitu di wilayah Jakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar, 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kelas I MIA MA Negeri Kampar, pada bula April-Mei 05 semester geap Tahu Ajara 04/05 B. ubjek da Objek Peelitia ubjek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode peelitia diartika sebagai cara ilmiah utuk medapatka data dega tujua da keguaa tertetu. Cara ilmiah berarti kegiata peelitia itu didasarka pada ciri-ciri keilmua,

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Dalam peelitia ii, pegambila da peroleha data dilakuka di UKM. Bakso Solo, Bakauhei, Lampug Selata. Utuk pegukura kualitas pelayaa, objek yag diteliti adalah

Lebih terperinci

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan REGRESI LINIER DAN KORELASI Variabel dibedaka dalam dua jeis dalam aalisis regresi: Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yag mudah didapat atau tersedia. Dapat diyataka dega X 1, X,, X k

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia eksperime. Karea adaya pemberia perlakua pada sampel (siswa yag memiliki self efficacy redah da sagat redah) yaitu berupa layaa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia deskriptif-kuatitatif, karea melalui peelitia ii dapat dideskripsika fakta-fakta yag berupa kemampua siswa kelas VIII SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika. Meurut Arikuto (99 :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Dalam peelitia ii peeliti megguaka jeis Peelitia Tidaka Kelas (Classroom Actio Research) dega megguaka metode Diskriptif Kuatitatif. Peelitia Tidaka Kelas

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi da objek peelitia Lokasi peelitia dalam skripsi ii adalah area Kecamata Pademaga, alasa dalam pemiliha lokasi ii karea peulis bertempat tiggal di lokasi tersebut sehigga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Metodologi megadug maka yag lebih luas meyagkut prosedur da cara melakuka verifikasi data yag diperluka utuk memecahka atau mejawab masalah peelitia, termasuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Meurut Sukardi, (003:7) Metodologi peelitia adalah cara yag dilakuka secara sistematis megikuti atura-atura, direcaaka oleh para peeliti utuk memecahka permasalaha

Lebih terperinci

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode 9 IIL. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah eksperime. Metode eksperime bertujua utuk megetahui adaya pegaruh akibat dari suatu perlakua atau treatmet. Meurut

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disai Peelitia Tujua Jeis Peelitia Uit Aalisis Time Horiso T-1 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-2 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-3 Assosiatif survey Orgaisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kelas X MA N 0 Pekabaru, semester tahu ajara 03/04. Waktu pegambila data dilaksaaka pada bula eptember 03. B. Objek da

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Dalam suatu peelitia diperluka metode utuk memecahka masalah yag igi diteliti. Metode peelitia memberika gambara kepada peeliti tetag lagkah-lagkah bagaimaa

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia harus disesuaika dega masalah da tujua peelitia, hal ii dilakuka utuk kepetiga peroleha da aalisis data. Megeai pegertia metode peelitia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilaksaaka di SMAN Siak Hulu pada kelas I IPA semester gajil. Utuk pegampila data dilakuka pada bula Juli tahu 03, tahu ajara 03/04. B. Objek

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa METODE PENELITIAN Desai Peelitia Peelitia ii di lakuka dega pedekata kuatitatif dega didukug pedekata kualitatif berupa catata-catata lapaga (feeld ote) yag medukug iformasi dari arasumber. Peelitia yag

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi da Subyek Populasi/Sampel Peelitia 1. Lokasi Peelitia Peelitia ii berada di Sekolah Meegah Kejurua Negeri 9 Badug yag beralamatka di Jala Soekaro Hatta KM 9 Badug.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia adalah suatu cara ilmiah utuk medapatka data dega tujua tertetu. Peelitia yag megagkat judul Efektivitas Tekik Permaia Pioy Heyo dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii termasuk jeis peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif. Hal ii disebabka peelitia ii megguaka data kuatitatif da dideskripsika utuk meghasilka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Tujua yag igi dicapai dalam peelitia ii adalah:. Utuk megetahui perbedaa hasil belajar atara model pembelajara tutor sebaya dalam kelompok kecil dega model pembelajara

Lebih terperinci

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL) BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL) Setiap peelitia selalu berkeaa dega sekelompok data. Yag dimaksud kelompok disii adalah: Satu orag mempuyai sekelompok data, atau sekelompok orag mempuyai satu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang 54 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka strategi umum yag diaut dalam pegumpula data da aalisis data yag diperluka, gua mejawab persoala yag dihadapi. Metode merupaka

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay A III METODOLOGI PENELITIAN Peelitia ii adalah peelitia eksperime yag dilakuka terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperime da kotrol. Dimaa kelas eksperime aka medapat perlakua dega megguaka model pembelajara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Racaga Peelitia Jeis peelitia yag diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia komparatif. Peeliti komparatif adalah sejeis peelitia deskriptif yag igi mecari jawaba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desai Peelitia Desai peelitia adalah suatu cetak biru (blue prit) dalam hal bagaimaa data dikumpulka, diukur, da diaalisis (Umar, 008:4). Pada peelitia kali ii aka megguaka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk A III MEODOLOGI PENELIIAN 3.1 Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu pedekata yag diguaka utuk mecari jawaba atau meggambarka permasalaha yag aka dibahas. Metode peelitia juga dapat dikataka sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desai Peelitia Desai peelitia bertujua utuk memberi pertaggugjawaba atas semua lagkah yag aka dilakuka. Meurut Nasutio (2009, hlm. 23) Desai peelitia merupaka recaa tetag

Lebih terperinci

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus -Mar- Ukura Pemusata Pertemua STATISTIKA DESKRIPTIF Statistik deskripti adalah pegolaha data utuk tujua medeskripsika atau memberika gambara terhadap obyek yag diteliti dega megguaka sampel atau populasi.

Lebih terperinci

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas BAB III METOE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia eksperime. Karea pada peelitia ii, haya megguaka kelas eksperime tapa adaya kelas cotrol. Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMP Negeri 3 Bukit Kemuig Tahu Pelajara 0/0. Populasi peelitia ii adalah seluruh kelas VII yag terdiri dari 4 kelas yaitu VII-A,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode eksperime. Eksperime adalah cara utuk mecari hubuga sebab akibat atara dua faktor yag disegaja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di 4 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah siswa kelas VIII (delapa) semester gajil di SMP Xaverius 4 Badar Lampug tahu ajara 0/0 yag berjumlah siswa terdiri dari

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Didalam melakuka kegiata suatu alat atau mesi yag bekerja, kita megeal adaya waktu hidup atau life time. Waktu hidup adalah lamaya waktu hidup suatu kompoe atau uit pada

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan. Sukardi (2008, 19 ) mengatakan bahwa metodologi

III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan. Sukardi (2008, 19 ) mengatakan bahwa metodologi III METODE PENELITIAN A. Metodologi Peelitia Metode peelitia sagat diperluka utuk meetuka data da pegembaga suatu pegetahua da serta utuk meguji suatu kebeara ilmu pegetahua. Sukardi (008, 9 ) megataka

Lebih terperinci

STATISTIKA NON PARAMETRIK

STATISTIKA NON PARAMETRIK . PENDAHULUAN STATISTIKA NON PARAMETRIK Kelebiha Uji No Parametrik: - Perhituga sederhaa da cepat - Data dapat berupa data kualitatif (Nomial atau Ordial) - Distribusi data tidak harus Normal Kelemaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 A. Desai Peelitia 1. Pedekata da Metode Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Dalam peelitia ii diguaka pedekata kuatitatif. Pedekata kuatitatif adalah pedekata yag meghasilka data berupa agka-agka da

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ii beralamatka di ala Embarkasi Hai Doohuda, kecamata Ngemplak, Kabupate Boyolali, Provisi Jawa

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25 18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha Peelitia 3.1.1 Objek Peelitia Terak yag diguaka dalam peelitia ii adalah kuda berjumlah 25 ekor terdiri dari 5 jata da 20 betia dega umur berkisar atara 10 15

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Statistika penyajian DATA untuk memperoleh INFORMASI penafsiran DATA. Data (bentuk tunggal : Datum ) : ukuran suatu nilai

PENDAHULUAN. Statistika penyajian DATA untuk memperoleh INFORMASI penafsiran DATA. Data (bentuk tunggal : Datum ) : ukuran suatu nilai 1. Pegertia Statistika PENDAHULUAN Statistika berhubuga dega peyajia da peafsira kejadia yag bersifat peluag dalam suatu peyelidika terecaa atau peelitia ilmiah. Statistika peyajia DATA utuk memperoleh

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29)

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29) III. METODELOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Metodelogi adalah sekumpula prosedur yag terdokumetasi medefiisika siklus pemecaha masalah atau pegembagaya da meetuka bagaimaa sistem aka dibagu metodelogi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Berdasarka pertayaa peelitia yag peeliti ajuka maka jeis peelitia ii adalah peelitia diskriptif kuatitatif. Dalam hal ii peeliti aka mediskripsika kemampua relatig,

Lebih terperinci