BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN
|
|
- Yohanes Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT XYZ merupakan pelopor industri produk X di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT XY, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Y. Saat itu, PT XY hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down). Tipe produk X yang pertama kali di produksi oleh PT XYZ adalah tipe bisnis. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Produk X terus berkembang dan menjadi salah satu produk andalan di Indonesia. Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT XY memproduksi berbagai komponen produk X tahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT A (1974) yang memproduksi komponenkomponen dasar produk X, PT B (1979) yang khusus memproduksi produk pendukung produk X, PT C (1984) yang memproduksi mesin produk X serta PT D (1990) yang khusus memproduksi saluran pembuangan produk X. Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar dari produk X, terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan PT XYZ ini. Pada tahun 2000 PT A dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT XYZ, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT XYdan 50% milik XY Japan. 34
2 35 Saat ini PT XYZ memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun Dengan keseluruhan fasilitas ini PT XYZ saat ini memiliki kapasitas produksi 4.3 juta unit produk X per-tahunnya, untuk permintaan produk X motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT XYZ adalah pencapaian produksi ke 20 juta pada tahun Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri produk X di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Secara dunia pencapaian produksi produk X dari PT XYZ sebanyak 20 juta unit adalah yang ketiga, setelah pabrik sepeda motor ABC di Cina dan India. Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelanggan produk X, saat PT XYZ di dukung oleh showroom dealer penjualan yang diberi kode X1, layanan service atau bengkel XYZ dengan kode X2, serta gerai suku cadang atau X, yang siap melayani jutaan pengguna produk X di seluruh Indonesia. Industri produk X saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT XYZ saat ini berjumlah sekitar orang, ditambah 130 vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberikan kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu orang.
3 Visi dan Misi Visi dari perusahaan PT. XYZ, yaitu: Untuk memimpin pasar produk X di Indonesia dengan cara merealisasikan mimpi dan menciptakan kegembiraan para pelanggan serta berkontribusi bagi masyarakat Indonesia. Misi dari perusahaan PT. XYZ, yaitu: Menciptakan solusi mobilitas bagi masyarakat dengan produk dan layanan yang terbaik. 3.3 Struktur organisasi PT XYZ yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur memiliki struktur organisasi sebagai berikut: Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. XYZ 3.4 Tugas dan Wewenang Di dalam struktur organisasi PT XYZ, terdapat pembagian yang jelas mengenai tugas dan wewenang yang dimiliki oleh masing-masing divisi, yang bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan, dimana tugas dan wewenang dari masing-masing divisi antara lain :
4 37 1. President & Vice President President & Vice President tugas dan bertanggung jawab memimpin perusahaan dan bertanggung jawab atas kestabilan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan. 2. Director of Marketing Director of Marketing memiliki tugas dan wewenang untuk mengidentifikasi kebutuhan pangsa pasar sehingga PT. XYZ dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan peningkatan kualitas kuantitas produk yang dihasilkan oleh PT. XYZ. 3. Director of Production, Engineering & Procurement Director ini membawahi tiga divisi yang berbeda yaitu : a. Production Pada divisi produksi, director mempunyai tugas dan wewenang dalam merencanakan produksi produk pada PT. XYZ sehingga mampu memenuhi permintaan pihak eksternal (konsumen) dan permintaan internal (dealer). b. Engineering Pada divisi produksi, director mempunyai tugas dan wewenang dalam melakukan pengawasan, pengoperasionalan, pengendalian keamanan dan pemeliharaan terhadap mesin-mesin berat yang berfungsi vital sebagai jantung operasi PT. XYZ.
5 38 c. Procurement Pada divisi procurement, director mempunyai tugas dan wewenang dalam melakukan fungsi pengendalian internal terhadap aktivitas pembelian semua material dan barang yang dibutuhkan untuk proses produksi dan material lain yang dibutuhkan dalam fungsi operasional perusahaan. 4. Director of Finance & Accounting Director of Finance & Accouting memiliki tugas dan wewenang terhadap penerimaan dan pengeluaran kas, sehingga dengan adanya divisi ini maka kegiatan yang berhuhubungan dengan keuangan di PT.XYZ dapat terkelola secara optimal serta pencatatan dapat tersimpan dengan baik. 5. Director of Human Resources, GA, & IT Director ini membawahi tiga divisi yang berbeda yaitu : a. Human Resources Pada divisi Human Resource, director mempunyai tugas dan wewenang dalam memberikan pelatihan-pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan kualitas karyawan yang dimiliki PT. XYZ dan melakukan perekrutan dan evaluasi karyawan berdasarkan kinerja, skill, serta disiplin dan berbagai penilaian lain dari karyawan PT. XYZ. b. GA (General Affairs) Pada divisi General Affairs, director mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut: 1. Merencanakan sistem dan mekanisme kerja yang efektif dan efisien
6 39 2. Membantu dan mengatur pelaksanaan kegiatan intern PT. XYZ 3. Melakukan persetujuan atas surat tugas, surat mutasi, dan surat referensi kerja yang harus dikeluarkan. c. IT (Information Technology) Pada divisi IT, director mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut: 1. Menyusun rencana strategis IT untuk mendukung proses bisnis PT. XYZ 2. Menyelenggarakan dan mengembangkan layanan IT untuk mendukung proses bisnis PT. XYZ 3. Menangani masalah dan memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi di dalam perusahaan serta menganalisa, merumuskan, dan membuat operating model atau master plan sistem yang terintegrasi. 3.5 Length of Effort Length of effort menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama internship di PT. XYZ, berikut adalah daftar kegiatan: Tgl 5 6 Waktu Kegiatan Jumlah Jam 4,5 Briefing Kegiatan Materi Peserta Hasil Kegiatan 3,5 Wawancara 4,5 Overvi ew Overvi ew Perusahaan Overvi ew Pay Pay End to End Process - Learning Division - Peserta internship - 1. Mengetahui proffile pada PT. XYZ. 2. Mengetahui struktur organisasi PT. XYZ. Memperoleh pengenalan garis besar mengenai proses Pay pada PT. XYZ. Memperoleh pengenalan proses bisnis procure to pay melalui flowchart.
7 ,5 Overvi ew 4,5 Briefing 3,5 Review 4,5 Tugas 3,5 Briefing Pay End to End Process Pay End to End Process Pay End to End Process Rich Picture Rich Picture - - Memperoleh pengenalan proses bisnis procure to pay melalui flowchart. Memperoleh pengenalan lebih detail mengenai proses bisnis procure to pay. Memperoleh pemahaman proses bisnis procure to pay melalui flowchart. Rich Picture yang menggambarkan proses bisnis procure to pay PT. XYZ. Memahami setiap fungsi pada procure to pay. 4,5 Overvi ew Processing for Non Stock Memahami proses permintaan pembelian untuk barang stock dan non-stock. 11 Processing for Non Stock Membuat dokumentasi mengenai sistem permintaan pembelian yang akan direkomendasikan ,5 Briefing Pay Module dan penyusuna n skripsi Schedule 4,5 Overvi ew Purchasing PO Creation - Memahami apa saja yang harus dikerjakan untuk mencapai target. Menyusun hal-hal yang harus dikerjakan selama internship. Memahami proses permintaan pembelian pada PT. XYZ.
8 41 3,5 Tugas Purchasing PO Creation Membuat dokumentasi mengenai sistem pembelian yang akan direkomendasikan ,5 3,5 Briefing dan Review Briefing dan Review 4,5 Briefing 3,5 Briefing 2,5 Konsultasi 3,5 Konsultasi 4,5 Overvi ew Processing for Non Stock Purchasing PO Creation Processing for Non Stock Purchasing PO Creation Business Process Improveme nt Analisa masalah Recei ving Goods Recei ving Dosen - - Dosen - Mengenal lebih detail mengenai proses yang akan dibuat pada fungsi permintaan pembelian. Mengenal lebih detail mengenai proses yang akan dibuat pada fungsi pembelian. Mengenal lebih detail mengenai proses yang akan dibuat pada fungsi permintaan pembelian. Mengenal lebih detail mengenai proses yang akan dibuat pada fungsi pembelian. Mempelajari tentang metode Business Process Improvement. Menganalisa masalah masalah yang terdapat pada sistem berjalan. Memahami proses penerimaan barang pada PT. XYZ.
9 ,5 Overvi ew 2 Konsultasi 3 4,5 3,5 Dokumenta si Briefing dan Review Briefing dan Review 4,5 Briefing 3,5 Briefing Recei ving Goods Recei ving Payment without DP Payment without DP Business Process Improveme nt Recei ving Goods Recei ving Payment without DP Recei ving Goods Recei ving Payment without DP - Dosen Membuat dokumentasi mengenai sistem penerimaan barang yang akan direkomendasikan. Memahami proses penagihan dan pembayaran pada PT. XYZ. Membuat dokumentasi mengenai sistem penagihan dan pembayaran yang akan direkomendasikan. Analisa scenario level yang telah dibuat sesuai dengan masalah. Mendokumentasi scenario level yang dibuat dengan metode Business Process Improvement. Mengenal lebih detail mengenai proses yang akan dibuat pada fungsi penerimaan barang. Mengenal lebih detail mengenai proses yang akan dibuat pada fungsi penagihan dan pembayaran. Mengenal lebih detail mengenai proses yang akan dibuat pada fungsi penerimaan barang. Mengenal lebih detail mengenai proses yang akan dibuat pada fungsi penagihan dan pembayaran.
10 ,5 Overvi ew 3,5 Overvi ew 3 Konsultasi 3 Literature 4,5 Literature 4,5 Briefing 3,5 Review and Briefing 4,5 Tugas 4,5 Tugas SAP Pay SAP Pay Cost Benefit Analysis Cost Benefit Analysis Cost Benefit Analysis Cost Benefit Analysis Cost Benefit Analysis Processing for Non Stock Purchasing PO Creation Recei ving Goods Recei ving Payment without DP - Dosen Mengenal sistem Pay pada SAP PT. XYZ. Mengenal sistem Pay pada SAP PT. XYZ. Analisa scenario level yang telah dibuat sesuai dengan masalah. Mempelajari metode Cost Benefit Analysis. Mempelajari metode Cost Benefit Analysis. Menganalisa Cost dan Benefit dari setiap masalah. Membahas Cost dan Benefit yang telah dibuat. Mengenal teori tentang Cost and Benefit Analysis. Mendokumentasikan proses bisnis permintaan pembelian yang sedang berjalan. Mendokumentasikan proses bisnis pembelian yang sedang berjalan. Mendokumentasikan proses bisnis penerimaan barang yang sedang berjalan. Mendokumentasikan proses bisnis pembayaran yang sedang berjalan.
11 ,5 Tugas 4,5 Tugas 4,5 Briefing 3,5 Review dan Briefing 4,5 Tugas 4,5 Tugas 4,5 Tugas 4,5 Tugas 4,5 Briefing Processing for Non Stock Purchasing PO Creation Recei ving Goods Recei ving Payment without DP Activity Diagram Pay Activity Diagram Pay Mendokumentasikan proses bisnis permintaan pembelian yang direkomendasikan. Mendokumentasikan proses bisnis pembelian yang direkomendasikan. Mendokumentasikan proses bisnis penerimaan barang yang direkomendasikan. Mendokumentasikan proses bisnis pembayaran yang direkomendasikan. Membahas activity diagram proses bisnis Pay. Memperbaiki activity diagram dan membahas kembali. Membuat rancangan Membuat rancangan Membuat rancangan Membuat rancangan Membuat rancangan Membuat rancangan Membuat rancangan Membuat rancangan Membahas rancangan
12 45 3,5 Review Memperbaiki rancangan user interface website 22 4,5 Briefing 3,5 Overvi ew - Membahas rancangan Mempelajari coding pada website. 24 4,5 Tugas Membuat coding pada Membuat coding pada Tabel 3.1 Length of Effort 3.6 Sistem yang sedang berjalan Narasi atau Prosedur Sistem yang Berjalan Purchase Requisition () dibuat sebagai permintaan pembelian untuk persediaan material lokal. terdiri dari 2 jenis, yaitu Non MRP dan MRP. Untuk Non MRP dibuat langsung oleh Requester, sedangkan MRP dibuat oleh sistem berdasarkan jumlah komponen yang telah digunakan dalam proses produksi. yang terbentuk akan dicek apakah tersebut merupakan hasil MRP atau bukan. Untuk Non MRP, maka Section Head akan melakukan pengecekan. Selanjutnya akan diperiksa kelengkapan harga pada. Jika harga belum ada maka akan dibuat ke Puchasing Staff untuk menanyakan estimasi harga yang dibuat oleh Requester, selanjutnya Purchasing Staff akan me-maintain harga pada. Jika harga pada sudah lengkap, maka Section Head harus menyetujui/menolak. Jika tidak disetujui, maka Section Head akan membatalkan dan ada informasi dari sistem yang disampaikan kepada
13 46 Requester. Jika disetujui, maka dapat di-release oleh Purchasing Staff dan dilanjutkan dengan pembuatan PO. Untuk MRP, maka akan dilanjutkan pembuatan PO dilengkapi dengan BCT. Pada saat pembuatan PO akan dilakukan pengecekan harga pada sistem. Jika harga sudah ada, maka PO dapat langsung dibuat. Jika harga tidak ada, maka Purchasing Staff harus me-maintain info record, selanjutnya yang telah terbentuk akan diubah menjadi PO, jika jumlah PO kurang dari jumlah, Purchasing Staff akan melakukan konfirmasi kepada Requester, Jika jumlah PO disetujui, maka Requester akan memberitahu Fund Manager untuk mengirim memo ke Purchasing Staff, yang kemudian akan membatalkan sisa jumlah pada, dan mengulang proses perubahan ke PO. Jika jumlah PO tidak disetujui, maka sistem melakukan pemeriksaan ketersediaan budget dengan harga, jika jumlah PO lebih besar sama dengan jumlah, juga akan dilakukan pengecekan ketersediaan budget Jika budget tidak tersedia dan kebutuhan barang/jasa memiliki tingkat urgensi yang tinggi, Purchasing Staff harus menghubungi Requester, dan Requester yang membuat harus mengajukan permintaan perubahan budget kepada Fund Manager. PO tidak akan terbentuk jika budget tidak tersedia. Setelah dilakukan prosedur Over Budget, Purchasing staff akan mengulang proses pembuatan PO. Apabila PO sudah tidak over budget, PO akan disimpan dan dicetak oleh Purchasing Staff, PO yang sudah dicetak akan dicek dan
14 47 disetujui oleh Purchasing Function Head dan dikirim ke vendor melalui fax. Untuk penerimaan barang, vendor mengirim barang beserta surat jalan dan dokumen referensi (PO/BCT Pending) ke warehouse (WAHO) PT. XYZ yang akan diterima oleh karyawan WAHO PT. XYZ. Karyawan WAHO akan memeriksa kelengkapan dokumen yang dibawa. Apabila dokumen tidak lengkap maka barang tidak dapat diterima/pengiriman ditolak. Sementara apabila dokumen lengkap, maka selanjutnya akan dilakukan receiving inspection processes, dimana dilakukan pengecekan antara dokumen order (BCT), surat jalan (SJ) dan fisik barang. Dari receiving inspection processes akan didapat data pengiriman. Setelah data ini diperoleh, material dibawa ke area penyimpanan dan dilakukan transaksi penerimaan berdasarkan data tersebut. Untuk material/barang non BCT, transaksi kemudian dilanjutkan dengan melakukan entry BPB+ sejumlah penerimaan. Untuk barang BCT, transaksi penerimaan dilakukan dengan melakukan scan BCT. BCT ini hanya dapat di-scan 1 kali saja dan dengan melakukan scan BCT, maka sistem akan mencatat penerimaan material sejumlah yang tercantum pada BCT tersebut. Apabila fisik barang yang diterima lebih kecil dari BCT yang di-scan, maka karyawan harus melakukan entry jumlah yang diterima dan sistem akan mengkalkulasi jumlah barang yang tidak diterima yang akan membentuk
15 48 BCT Pending. BCT Pending ini selanjutnya diserahkan ke vendor sebagai dasar bagi vendor untuk mengirimkan kekurangan barang. Untuk barang BCT, transaksi penerimaan ini akan menghasilkan cetakan Bukti Penerimaan Barang (BPB+) yang kemudian ditempelkan di SJ. SJ yang tidak ada tempelan BPB+ tidak dapat digunakan sebagai dasar penagihan. Vendor akan melakukan verifikasi BPB+ sebelum membuat Invoice. Jika terdapat kesalahan, maka vendor akan menghubungi Purchasing Staff, dan apabila diperlukan koreksi, Receiving Dept Head akan me-non-aktifkan BPB+ dan membatalkan BPB+, lalu bagian WAHO harus mengulang kembali proses pembuatan BPB+. Jika semua barang telah dikirim, maka vendor dapat membuat Invoice berdasarkan SJ yang dilengkapi BPB+. Invoice beserta dokumen bermaterai dibawa oleh vendor ke Treasury. Treasury akan mengecek kelengkapan dokumen kemudian entry Invoice tersebut ke dalam SAP disertai penyimpanan dan pencetakan Tanda Terima Invoice (TTDV) dan tanggal pembayaran yang akan diberikan kepada vendor. Tanggal pembayaran dihitung berdasarkan baseline date yaitu tanggal terima Invoice ditambah lama jatuh tempo yang tertera di PO ditambah jumlah hari ke hari Rabu terdekat setelah tanggal jatuh tempo. Dokumen bermaterai dari vendor berisi: - Nama dan alamat perusahaan (vendor). - NPWP (jika ada). - Dokumen pembelian yang sah.
16 49 - Surat jalan beserta Bukti penerimaan barang (BPB+). - Kronologis (jika ada keterlambatan pekerjaan yang bukan merupakan kesalahan vendor). - Berita Acara Denda (jika ada keterlambatan pekerjaan yang merupakan kesalahan vendor). - Bukti cetak DN yang sudah di post (jika ada Berita Acara Denda). Sebelum melakukan pembayaran, Treasury harus melakukan pembuatan payment proposal. Payment proposal ini harus dibuat paling lambat 3 hari kerja sebelum hari pembayaran. Dasar pembuatan payment proposal yaitu hasil monitoring Treasury atas semua Invoice dari vendor yang telah diverifikasi dan belum dibayar. Kemudian hasil payment proposal akan diotorisasi oleh Treasury Manager. Setelah dilakukan otorisasi kemudian akan dilakukan pembayaran ke vendor.
17 Overview Acti vity Diagram Dari Sistem yang Berjalan ad Business Process Model Requester Purc hasing Staff WAHO Treasury Treasury Manager Section Head Fund Manager Pu rch a si ng F u nc t i on He ad Receiving Dept Head Vendor Sistem Create Purchase Requis ition Mengecek MRP / NonMRP [Apakah M RP?] Mengecek [No] [harga lengkap?] Me m buat memo [No] Maintain harga Appr ove/reject [Approve?] [No] Me n e ri ma informasi pembatalan Membatalkan Release Mengecek kelengkapan harga pada pembuatan PO [Ada harga?] Maintain info record [No] Mengecek kelengkapan barang [Jumlah PO < jumlah?] Memutuskan Konfirmasi Konfirmasi ke Requester [Approve konfirmasi] [No] [N o] Mengecek over budget [Y es] Membuat me m o pembatalan Membatalkan sisa jumlah [Apakah over budget?] Mengajukan permintaan perubahan budget Ma i n ta in budget Menyimpan dan mencetak PO [No] Mengecek dan menyetujui PO Fax PO Menerima PO Menerima barang & kelengkapan dokumen Me n girim bar ang, surat jalan, dan dokumen referensi [Dokumen lengkap?] [No] R eceiving inspection processes [BCT/Non BCT?] [BCT] [Non BCT] S ca n BCT Entry Penerimaan Membuat BPB+ Menerima su ra t jalan& BPB+ [B arang<bct?] Me m bentuk BCT pending Menerima BCT pending Mengirim BCT pending & sur at jalan Verifikasi BPB+ [ada kesalahan?] Konfirm asi Laporan Kesalahan Mengoreksi Laporan Kesalahan [No] [A pprove Kesalahan] [No] Membuat Invoice Menerima, mengecek invoice & kelengkapan dokumen Melakukan invoice verification Menyimpan dan mencetak TTDV dan tanggal pembayaran Me n e ri ma TTDV dan tanggal pembayar an Me m b uat payment pr oposal Otorisasi payment proposal Melakukan pembayaran Menerima pembayaran Gambar 3.2 Activity Diagram Sistem Berjalan
18 Masalah Yang Dihadapi Adapun masalah-masalah yang dihadapi setelah pengimplementasian SAP : 1. Pengiriman dokumen Purchase Order membutuhkan banyak waktu dan biaya. 2. Vendor membutuhkan waktu untuk mengecek apakah barang yang dikirim sesuai dengan barang yang diterima. 3. Vendor tidak cepat dalam menanggapi pengiriman kekurangan barang. 4. Proses kerja pelaporan kesalahan terhadap penerimaan barang tidak efisien. 5. Karyawan melakukan kesalahan input Invoice dari vendor. 6. Biaya operasional tidak efisien. 3.8 Usulan Pemecahan Masalah Adapun usulan untuk masalah-masalah diatas yaitu dengan pengembangan suatu website dimana berfungsi sebagai berikut : 1. Pembuatan sistem dengan fungsi view Purchase Order. 2. Pembuatan sistem dengan fungsi view BPB+. 3. Pembuatan sistem dengan fungsi view BCT Pending. 4. Pembuatan sistem dengan fungsi BPB+ Report. 5. Pembuatan sistem dengan fungsi pembuatan Invoice. 6. Pembuatan sistem dengan fungsi View Payment.
BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya sepeda motor mengalami peningkatan penjualan yang sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada akhir dekade ini, dunia industri otomotif di Indonesia khususnya sepeda motor mengalami peningkatan penjualan yang sangat signifikan. Hal ini dapat dibuktikan
Lebih terperinciStruktur Perusahaan PT. Astra Honda Motor
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor yang sahamnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif, karena analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENULISAN
34 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penulis melakukan pengamatan dengan melakukan praktik kerja lapangan (PKL) selama 2 bulan di PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung yang beralamat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis
26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan
Lebih terperinciBAB IV PROFIL PERUSAHAAN. pekanbaru maka PT. Global Jaya membuka cabang di kota Pekanbaru
36 BAB IV PROFIL PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Global Jaya Perkasa Didirikan pada tahun2004 dan merupakan cabang dari PT. Global Jaya Medan seiring berkembangnya pasar sepeda motor di kota pekanbaru
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada tanggal 11 Juni 1971
Lebih terperinciV. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan
V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah singkat PT. AHASS Indonesia. komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perusahaan 1. Sejarah singkat PT. AHASS Indonesia PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor yang sahamnya
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.
36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat tajam. Sebagai salah satu perusahaan otomotif terbesar yang bergerak di bidang
1 BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kendaraan bermotor terutama sepeda motor sebagai alat transportasi membuat persaingan industri manufaktur perusahaan otomotif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing berusaha untuk mencari suatu metode yang lebih baik untuk memanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Gambar Umum Objek Observasi PT. Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum 1.1.1 Gambar Umum Objek Observasi PT. Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. CKD (complete knock down). Tipe sepeda motor yang pertama kali diproduksi Honda
35 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di indonesia. Didirikan pada 11 juni 1971 dengan nama awal
Lebih terperinciBAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen
BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1 Gambaran Umum Aplikasi budget detail memo merupakan suatu sistem yang dikembangkan pada bagian Information Technology Division. Dengan pengembangan Aplikasi budget
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dikutip dari artikel Need of ERP System in manufacturing firms, perusahaan manufaktur merupakan salah satu industri skala besar yang mengalami perkembangan bisnis yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap
BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
44 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan PT. XYZ adalah salah satu perusahaan yang begerak di bidang manufaktur pembuatan sepeda motor di Indonesia dengan kepemilikan saham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI Profil Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Profil Perusahaan PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal
Lebih terperinciPENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR
PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR Nama : Ichsan Saputro NPM : 33411449 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Ainul Haq Parinduri, ST.,MMSI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan sistemnya agar dapat meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Suzuki Indomobil Motor PT. Indomobil Suzuki Internasional (ISI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri produksi, perakitan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini turut menyumbangan kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dalam dunia bisnis terjadi dengan cepatnya. Persaingan antar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan dalam dunia bisnis terjadi dengan cepatnya. Persaingan antar perusahaan meningkat pesat, era globalisasi semakin menambah ketatnya persaingan. Meningkatnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik, berdampak pula dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah industri sepeda motor.
Lebih terperinciPROSES PEMBAYARAN HUTANG AKTIVA TETAP DI PT HEXINDO ADIPERKASA TBK
PROSES PEMBAYARAN HUTANG AKTIVA TETAP DI PT HEXINDO ADIPERKASA TBK Nama :Novieta Hardiyant NPM :56213552 Program Studi :Manajemen Keuangan Pembimbing :Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM Latar Belakang BAB
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang PT Data Citra Mandiri merupakan salah satu perusahaan reseller Apple di Indonesia. Dengan semakin berkembangnya gadget di Indonesia, maka PT Data Citra Mandiri menjadi
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1. Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis melakukan magang di hotel Novotel Jakarta Gajah Mada divisi Accounting & Finance. Kegiatan Magang ini dilaksanakan tiga bulan dimulai
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang
51 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang automotive accessories, plastic injection, dan moulding
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan laporan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia perkembangan industri manufaktur di Indonesia berkembang pesat dari tahun ke tahun. Pada
Lebih terperinciBAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis
BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa fungsi sepeda motor sangat bermanfaat bagi setiap orang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sepeda motor saat ini sudah menjadi barang yang penting bagi setiap orang, berarti sepeda motor merupakan sebuah kebutuhan yang tergolong primer. Hal ini menunjukkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV AALISA DA PEMBAHASA 4.1 Proses yang sedang berjalan 4.1.1 Gambaran umum proses yang sedang berjalan Untuk merancang sistem baru yang lebih baik, perlu dilakukan anlisa proses-proses yang sudah berjalan.
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Latar Belakang Perusahaan Pada tanggal 8 Desember 1996, perusahaan ini diresmikan dengan nama PT. Kencana Cemerlang Abadi, memiliki akta pendirian dari notaris Rosliana.
Lebih terperinci: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?
Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun
Lebih terperinciFungsi Bisnis dan Proses Bisnis
Pertemuan 3 Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis KA2113 Enterprise Resource Planning Dasar Semester Ganjil 2014/2015 Disampaikan oleh: "Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
66 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Sinar Mutiara Indah Perusahaan konstruksi CV Sinar Mutiara (SMI) didirikan pada tahun 1970, dengan tujuan utama
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Central Fluxindo merupakan sebuah badan usaha swasta yang bergerak dibidang produksi dan penjualan alumunium,
Lebih terperinciBab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis
Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis 1.1 Hasil Praktek Kerja Sistem Penjualan Kredit di PT Purinusa Ekapersada menggunakan SAP (System Application Product) dari Jerman. Tujuan dari perusahaan menggunakan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional
BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Sejarah Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan melakukan penelitian pada PT IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu
Lebih terperinciBAB IV GLOBAL PURCHASE ORDER
BAB IV GLOBAL PURCHASE ORDER 4.1 Arsitektur Bisnis Arsitektur Bisnis pada aplikasi Global Purchase Order (GPO) ini digambarkan melalui beberapa komponen yang tercantum pada bab ini dan bab sebelumnya yaitu
Lebih terperinciBAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.
BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT ELEMATEC INDONESIA
BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT ELEMATEC INDONESIA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Elematec Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan material elektronik.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan manusia, terutama dalam perusahaan dan industri. Dengan berbasiskan teknologi informasi,
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN
BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin meningkat membuat kalangan dunia usaha terus meningkatkan daya saingnya, dengan cara perbaikan struktur organisasi dan manajemen, sumber daya
Lebih terperinciLampiran 1 : Struktur Organisasi PT. Kubota Indonesia
Lampiran 1 : Struktur Organisasi PT. Kubota Indonesia Lampiran 2 : Flowchart Sistem Pembelian Impor Komponen di PT. Kubota Indonesia Bagian Marketing Bagian PPIC Data Stock Mesin Form Sales Plan Report
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin menambah ketatnya persaingan antar perusahaan atau industri untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan dalam dunia bisnis terjadi dengan begitu cepatnya. Era globalisasi semakin menambah ketatnya persaingan antar perusahaan atau industri untuk menghasilkan
Lebih terperinciLime POS Software. YOLK-IT Surabaya ABOUT THIS PRODUCT FITUR MASTER BARANG
Lime POS Software ABOUT THIS PRODUCT Berfokus pada pembelian dan penjualan baik retail maupun kasir, manajemen stok barang juga tersedia dalam aplikasi ini. System dapat terintegrasi dengan laporan kalkulasi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM
BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT Bina Karakter Bangsa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan. Perusahaan ini didirikan oleh Rudy Susilo, Swanky
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PEMBELIAN, PEMBAYARAN, PENERIMAAN BARANG, DAN PRODUKSI TERHADAP KETERSEDIAAN BAHAN BAKU (STUDI KASUS PADA PT. LUNA NEGRA) Jakarta, 2 Agustus 2015
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota-
BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum PT. Toyota-Astra Motor PT. Toyota-Astra Motor yang didirikan pada tahun 1971 merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk (saham 51%) dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dari waktu ke waktu yang menuntut semua instansi industri untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan kemajuan jaman yang semakin pesat, dunia industri semakin berkembang dari waktu ke waktu yang menuntut semua instansi industri untuk memperbaiki
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) adalah stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yang lahir dari gagasan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP. 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan
96 BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan Untuk menganalisa kesesuaian sistem dengan kebutuhan perusahaan digunakan metode analisa Fit/Gap. Analisa
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
29 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan dan Bidang Usaha PT. Bumi Citra Alam lestari adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang general
Lebih terperinciguna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Amerindo Sentosa adalah sebuah perusahaan berkembang yang bergerak di bidang industri springbed, dimana keberadaanya
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo
BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo P.T Berkat Jaya Komputindo pertama kali didirikan pada tanggal 5 Januari 1999,
Lebih terperinciBAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan
BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. layanan pengelolaan limbah. PT PPLi beralamat di Jalan Raya Narogong, Desa
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi) adalah sebuah perusahaan industri Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 1994 yang pada awalnya
Lebih terperinciBAB 3 SISTEM YANG BERJALAN. kemasan kayu dan pelayanan jasa sertifikasi sesuai dengan ISPM (International. Standards for Phytosanitary Measures) #15.
35 BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. JASA DUTA MANDIRI merupakan salah satu perusahaan pertama di Indonesia yang memperoleh ijin berupa pemberian No. Registrasi yaitu (ID 002)
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Wahana Artha Harsaka cabang Karang Mulya, Ciledug, merupakan perusahaan yang menangani penjualan langsung
Lebih terperinciBAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang
BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Segiempat Desain Ciptatama didirikan pada tanggal 21 April 2008 berdasarkan akta notaris nomor 1 oleh notaris
Lebih terperinciBAB 3 DESKRIPSI UMUM
BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari
59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1. Struktur Organisasi yang Diusulkan Dilihat dari struktur organisasi yang sedang berjalan pada PT Mahakam Beta Farma pada saat ini, masih banyak terdapat kekurangan
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Belum pulihnya kondisi perekonomian yang melanda bangsa Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belum pulihnya kondisi perekonomian yang melanda bangsa Indonesia mengakibatkan harga kebutuhan bahan baku produksi langsung maupun tidak langsung belum stabil bahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini, teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan informasi yang
Lebih terperinciAlmond Accounting Software
Almond Accounting Software ABOUT THIS PRODUCT Sebuah Software Akuntansi yang mengakomodasi proses transaksi retail / distribusi barang dagangan perusahaan yang saling terintegrasi antar modul. Sehingga
Lebih terperinciLab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA
Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.
35 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Delta Suplindo Internusa adalah sebuah perusahaan distributor yang bergerak di bidang perdagangan
Lebih terperinciProsedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas
Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas Penanggung Requestor membuat purchase request untuk material yang diperlukan, kemudian diserahkan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA
BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Perorangan Felindo Jaya didirikan pada tahun 1997, dengan
Lebih terperinciBAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. 4.1 Prosedur yang diusulkan. Prosedur yang diusulkan sebagai berikut :
70 BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Prosedur yang diusulkan Prosedur yang diusulkan sebagai berikut : 1). Pelanggan memesan barang via telepon / email / fax, lalu Bagian Marketing akan masuk ke
Lebih terperinci3.2.4 Data Flow Diagram Level DFD Level 1 Penjualan. Gambar 3.8 DFD Level 1 Penjualan
78 3.2.4 Data Flow Diagram Level 1 3.2.4.1 DFD Level 1 Penjualan Gambar 3.8 DFD Level 1 Penjualan 79 3.2.4.2 DFD Level 1 Pembelian Gambar 3.9 DFD Level 1 Pembelian 80 3.2.4.3 DFD Level 1 Pembayaran Penjualan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA NOTEBOOK88
67 BAB ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA NOTEBOOK88. Sejarah Perusahaan Perusahaan Perorangan Notebook88 mulai beroperasi di Jakarta sejak September 00. Notebook88 adalah sebuah perusahaan yang
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN YANG SEDANG BERJALAN
67 BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Hadeka Primantara didirikan tahun 1991 oleh keluarga Listiohadi.
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAGANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. GLOBAL TWIN STAR
BAB ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAGANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. GLOBAL TWIN STAR.1 Sejarah Perusahaan PT. Global Twin Star, resmi berdiri pada tanggal 18 Februari 2008.
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. bergerak di bidang automotif. PT. Mercindo Autorama didirikan pada 22 April
BAB 3 ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum PT. Mercindo Autorama 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Mercindo Autorama adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Tujuan, Sasaran dan Manfaat Kerja Praktek Pada sub bab ini meliputi penjelasan secara rinci pada lokasi kerja praktek berupa identitas perusahaan, sejarah, visi dan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Pick List. Lampiran 1 Tampilan Pick List
LAMPIRAN L1 Lampiran 1 Pick List Lampiran 1 Tampilan Pick List L2 Lampiran 2 Delivery Order Asli Lampiran 2 Tampilan Delevery Order Asli Lampiran 3 L3 Delivery Order Copy Lampiran 3 Tampilan Delevery Order
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi. Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera Pada bab III dijelaskan tentang praktek sistem informasi akuntansi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan. Untuk
Lebih terperinciPROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM. Berikut ini merupakan tampilan user interface beserta keterangan dari user interface bersangkutan
PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM Berikut ini merupakan tampilan user interface beserta keterangan dari user interface bersangkutan 1. User Interface Login Gambar User Interface Login Keterangan : Ini adalah
Lebih terperinci