BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM"

Transkripsi

1 BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Perusahaan Dalam Melengkapi data-data yang diperlukan guna penulisan skripsi ini, penulis mengadakan penelitian pada PT Elite Permai Metal Works Ltd, yaitu pada perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur yang memproduksi alat-alat perkantoran khususnya filling kabinet. PT. Elite Permai Metal Works Ltd didirikan pada tahun 1976 dengan didukung oleh 30 orang karyawan. Perusahaan pertama terletak di Gunung Sahari yang membuat filling cabinet dan bahan baku yang dipergunakan adalah besi baja dengan teknik yang sangat sederhana sebagai pekerjaan pertamanya. Produk ini kemudian menjadi perintis produk lainnya dari PT. Elite Permai Metal Works Ltd. Pada tahun 1979, permintaan akan produk Elite di Indonesia mulai bertambah, maka semua kegiatan perusahaan dipindahkan ke tempat yang lebih besar yaitu di Jl. Kapuk Raya No.44A, Jakarta Utara, kemudian perusahaan didaftarkan ke notaris agar menjadi perusahaan pribadi nasional dengan nomor izin yang baru yaitu: 134/DJAI/INT- D5/NON.PMA-PDMN/IV/89. Jumlah karyawan juga mengalami peningkatan menjadi 75 orang, PT. Elite terus berkembang pesat dan kini telah didukung oleh 400 karyawan. Perkembangan zaman dan tren furniture untuk sistem kantor semakin meningkat, oleh karena itu PT. Elite menambah produknya seperti: Work Station, Multi files, dsb. Yang semuanya itu didukung oleh Product Development Division dan oleh quality

2 control yang ketat juga dilengkapi dengan mesin modern seperti: Slighting Machine, Forming Roll, dan Pons Machine Struktur O rganisasi Struktur organisasi setiap perusahaan akan berbeda satu dengan yang lainnya, tergantung pada skala usaha, bidang usaha, daerah operasi, dan daerah pemasaran. Struktur organisasi merupakan kerangka dasar yang mempersatukan fungsi-fungsi dalam perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kelancaran dan keberhasilan setiap aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan banyak ditentukan oleh strukt ur organisasi tersebut, sebab strukt ur organisasi tersebut memberikan batasan-batasan mengenai t ugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing jabatan dan bagian yang ada dalam lingkup perusahaan. Tugas, wewenang, dan tanggung jawab akan sangat membantu sekali dalam menciptakan hubungan kerja yang baik antara bagian yang satu dengan yang lainnya, selain it u juga strukt ur organisasi memudahkan pimpinan perusahaan untuk mengkoordinir aktivitas-aktivitas perusahaan.

3 Direktur Utama Manajer Umum Manajer Personalia Manajer Akuntansi dan keuangan Manajer Pabrik Pengembangan Produk Manajer Pemasaran Manajer Produksi Kepala Bagian Persediaan Manajer Pembelian Manajer Penjualan Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Elite Permai Metal Works Ltd ( Sumber PT.Elite Permai Metal Works Ltd )

4 Berikut ini adalah data-data produk yang dihasilkan oleh PT Elite Permai Metal Works Ltd. yang akan di gunakan sebagai bahan penelitian dan Perancangan program. Tabel 3.1 Tabel Data produk yang dihasilkan Type Ukuran( dalam Cm) Panjang Lebar Tinggi B444-C 45,6 62,2 133,7 B443-C 45,6 62,2 103,8 B442-C 45,6 62,2 73,9 B4-4-0,8 DX 46, B4-3-0,8 DX 46, B4-2-0,8 DX 46, CR 91,

5 ProsesProduksi Besi Baja Canay Panas Canay Dingin Slitting Cutting Stasiun 1 P unching Stasiun 2 Bending Forming Stasiun 3 Pressing Klem Stasiun 4 P ainting/coating Stasiun 5 Assembling Stasiun 6 Sending Gambar 3.1 Proses produksi filling cabinet

6 30 Proses Produksi dimulai dengan menyediakan bahan baku besi-baja berupa canay dingin(cold roll steel), yang digunakan sebagai bahan baku pembuat badan produk dan baja canay panas( hot rool steel), yang digunakan sebagai bahan baku pembuat rel laci filling cabinet, berikut uraian kegiatannya: a) Kedua bahan baku besi baja yang berbentuk gulungan (coil) tersebut masuk ke bagian pembelahan dan pemotongan bahan. b) Gulungan besi baja yang masuk ke bagian pembelahan, dimaksudkan untuk mendapatkan lebar bahan dengan menggunakan slitting machine, sedangkan gulungan besi baja yang masuk ke bagain pemotongan, dimaksudkan untuk mendapatkan panjang bahan dengan menggunakan cutting machine. Setelah keluar dari mesin-mesin tersebut, gulungan besi baja akan menjadi lembaran-lembaran besi baja. Ukuran Tabel 3.2 Tabel waktu operasi di mesin Potong Waktu operasi dimesin potong (dalam menit) Ukuran Waktu Operasi di mesin potong (dalam menit) 45,6 0,4 48 0,45 46,5 0, , ,6 133,7 1,4 91,6 0,85 103,8 0, ,83 73,9 0, , ,73 62,2 0, , , , ,7 c) Kemudian lembaran-lembaran besi baja itu melalui proses pon dengan punching machine untuk membuat lubang-lubang sebagai sambungan antar bagian satu dengan yang lainnya dan untuk membuang bagian-bagian sudut lembaran besi baja supaya dapat ditekuk

7 31 Ukuran Tabel 3.3 Tabel Operasi di mesin Punching Waktu operasi di mesin punching (dalam menit) Ukuran Waktu operasi di mesin punching (dalam menit) 45, , ,7 2 91, , , , d) Setelah itu lembaran tersebut dimasukkan ke bagian penekukan dengan alat-alat seperti : bending machine dan forming roll. Tabel 3.4 Tabel Operasi di mesin Bending dan Forming Tipe Waktu operasi saat penyambungan Waktu operasi saat penekukan Waktu operasi Keseluruhan Di mesin B444-C 2,57 2,3 4,87 B443-C 2,54 2,2 4,74 B442-C 2,52 2 4,52 B4-2-0,8 DX 2,6 2,46 5,06 B4-3-0,8 DX 2,6 2,5 5,1 B4-4-0,8 DX 2,6 2,67 5, ,43 2,41 4, CR 3,2 2,65 5, ,5 5, ,1 2,3 4,4 e) Setelah proses penekukan, dilakukan proses penyambungan (klem) untuk bagianbagian tertentu. Misalnya mempertemukan sudut-sudutnya, hal ini dilakukan dengan

8 32 menggunakan berbagai macam alat las, seperti : las listrik( spot welding), las astilen, las listrik. Tabel 3.5 Tabel Operasi di mesin Klem ukuran Waktu operasi di mesin klem B444-C 3,2 B443-C 3 B442-C 2,84 B4-2-0,8 DX 2,9 B4-3-0,8 DX 3,18 B4-4-0,8 DX 3, , CR 3, , ,6 f) Bagian-bagian komponen yang sudah jadi tersebut dimasukkan ke bagian pengecatan (coating). Table 3.6 Tabel Operasi di mesin coating ukuran Waktu operasi di mesin coating B444-C 4 B443-C 4 B442-C 4 B4-2-0,8 DX 4 B4-3-0,8 DX 4 B4-4-0,8 DX CR g) Setelah pengecatan selesai, komponen-komponen memasuki proses pemasangan ( assembling) untuk kemudian menjadi filling cabinet, laci, lemari,locker,dan lain-lain.

9 33 Table 3.7 Tabel Operasi di mesin Assembling ukuran Waktu operasi di mesin assembling (dalam menit) B444-C 2,15 B443-C 2 B442-C 1,98 B4-2-0,8 DX 1,87 B4-3-0,8 DX 1,96 B4-4-0,8 DX 2, , CR 2, ,78 Data Waktu Setup masing-masing Stasiun Kerja Table 3.8 Tabel Waktu Set-up Stasiun Kerja Nama Mesin Waktu Setup (menit) 1 Mesin Potong 5 2 Mesin Punching 8 3 Mesin Bending 12 4 Mesin klem 10 5 Mesin Coating 0 6 Mesin 4 Assembling Waktu setup hanya dibutuhkan pada pergantian tipe produk yang diproduksi. Pada mesin Coating waktu set-up nya 0 karena pada mesin ini untuk tipe jenis apapun tidak memerlukan pengantian bahan baku saat terjadi perubahan jenis produk yang dihasilkan mesin sebelumnya, karena semua barang sama di cat.

10 Jenis dan Jumlah Mesin yang Digunakan Dalam membuat Filling cabinet dan Locker ini, mesin-mesin yang digunakan oleh PT Elite Metal Works antara lain : Tabel 3.9 Tabel jumlah mesin Jenis Mesin Jumlah Mesin ( dalam unit) Mesin Potong 10 Mesin Punching 6 Mesin Bending 6 Mesin Klem 6 Mesin Coating 6 Mesin Assembling Metode Penelitian Unit dasar yang diteliti adalah estimasi waktu pemrosesan pesanan/order dari setiap mesin yang ada di pabrik. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah : a. Penelitian kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan dengan pencarian referensi dan teori-teori yang berkaitan langsung dengan masalah pokok dalam skripsi. b. Penelitian lapangan (Field Research), dilakukan beberapa cara yaitu: o Pengamatan(Observasi), yaitu melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung terhadap data-data perusahaan.

11 35 o Wawancara (Interview), dilakukan tanya jawab dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan. 3.3 Permasalahan yang dihadapi Perusahaan. Melalui penelitian lapangan dan studi pustaka, penulis mendapatkan bahwa pendekatan penjadwalan dengan Algoritma Smith dapat diterapkan pada perusahaan ini. Oleh sebab itu penulis mencari data-data yang terdapat pada perusahaan lalu mengolah sesuai kriteria metode yang ada. Diketahui pula bahwa sistem pembayaran dan pengiriman di perusahaan adalah jika perusahaan bisa menyelesaikan pesanan sebelum waktunya maka perusahaan dapat mengirim kepada konsumen. Pada perusahaan ini, diketahui bahwa tanggal kirim ditentukan oleh perusahaan atau kesepakatan antara perusahaan dan konsumen, dimana tanggal kirim tersebut tidak tentu, hanya berdasarkan perkiraan saja. Juga pembuatan produk sesuai berdasarkan pemesanan atau nomer order, atau First come First Serve. Siapa yang memesan produk lebih dahulu, maka pesanan/order itu lah yang akan di buat. Sistem pembayaran tergantung pada saat pengiriman kepada konsumen, ini berarti semakin cepat penyelesaian order produksi, maka perolehan pembayaran akan semakin cepat pula. Dalam hal ini perusahaan ingin meningkatkan efisiensi melalui pembayaran yang lebih cepat. Disamping dapat menyelesaikan pesanan dengan lebih cepat, perusahaan juga dapat meningkatkan pelayanan di mata konsumen. Perusahaan ingin mendapatkan pembayaran yang lebih cepat, tetapi sistem penjadwalan perusahaan sendiri tidak mempertimbangkan hal tersebut. Selama ini penjadwalan perusahaan hanya berdasarkan prioritas order yang pertama kali masuk, itulah yang akan langsung di produksi atau first come first serve. Oleh karena itu, perusahaan sedang mempertimbangkan untuk merencanakan jadwal produksi yang dapat mempersingkat waktu penyelesaian secara keseluruhan.

12 36 Program akan menghitung semua input yang dimasukkan dan mengeluarakan ouput berupa urutan tipe mana yang harus diproduksi terlebih dahulu supaya waktu penyelesaian pesanan konsumen dapat optimal berdasarkan algoritma yang di usulkan. 3.4 Perancangan program Aplikasi Untuk merancang program penjadwalan ini, penulis menggunakan Borland Delphi 7.0, Microsoft Access, dan Microsoft Windows Xp. Langkah langkah perhitungan lead time dengan algoritma Smith tahap Pertama adalah sebagai berikut: Langkah 1 : Hitung laju kedatangan order di stasiun non constraint Langkah 2 : Hitung waktu proses yang dibutuhkan oleh sebuah order Langkah 3 : Hitung rata-rata beban kerja di stasiun non constraint tersebut yang merupakan jumlah dari hasil kali laju kedatangan dan waktu proses setiap order. Langkah 4 : Hitung ekspektasi rata-rata waktu untuk setiap order menunggu dan mengantri di stasiun non-constraint Langkah 5 : Hitung ekspektasi rata-rata lead time produksi operasi k order h di stasiun i. Langkah 6 : Hitung ekspetasi rata-rata lead time order h Setelah Lead Time didapatkan masuk ke Algoritma Smith tahap Kedua: Langkah 7 : Ambil data jumlah order, due date order pada stasiun constraint, waktu proses order pada stasiun constraint, jumlah pesanan tiap-tiap order, harga penjualan / unit, dan tingkat laju bunga (8 % per tahun).

13 37 Langkah 8 : Hitung bobot untuk masing-masing order. Bobot order dihitung dengan memberikan suatu nilai pada hasil kali jumlah pesanan tiap order, harga penjualan /unit, dan tingkat laju bunga per hari (1 tahun =365 hari). Langkah 9 : Nilai diberikan antara 1 sampai dengan jumlah order. Order yang mempunyai hasil kali jumlah pesanan tiap order, harga penjualan /unit, dan tingkat laju bunga per hari, yang lebih besar akan mendapatkan nilai yang lebih besar pula. Langkah 10 : Periksa apakah total waktu proses order lebih kecil atau sama dengan due date. urutkan order berdasarkan due date secara ascending, Langkah 11 : Jika urutan order masih belum optimal maka order diurutkan berdasarkan kenaikan ph/ ah. Tahap Pertama data-data yang dibutuhkan adalah data waktu set-up, data waktu proses per-unit, jumlah order atau lot produksi, jumlah mesin. Dari data-data yang ada tersebut dapat dihitung waktu proses tiap order, jangka waktu proses order, laju kedatangan order, setelah didapatkan hasil perhitungan semua di atas tersebut, maka kemudian di lakukan perhitungan beban kerja tiap stasiun, ekspektasi waktu tunggu order, ekspektasi lead time produksi. Sampai disini algoritma tahap awal selesai Secara Lengkap algoritma Smith tahap pertama dapat dilihat pada diagram di bawah ini

14 38 Start Tentukan data waktu setup, waktu proses per unit, jumlah order Hitung jangka waktu proses order (d-r) Hitung waktu proses tiap order (P) Hitung laju Kedatangan Order ( ) Hitung Beban Kerja tiap stasiun ( ) Hiutng ekspektasi waktu tunggu order (W) Hitung ekspektasi Lead Time produksi (T) A Gambar 3.2 Diagram Algoritma Smith tahap Pertama Pada Tahap kedua, data-data yang dibutuhkan adalah Harga penjualan setiap produk, jumlah pesanan serta bunga bank, setelah semua data tersebut di dapatkan maka dapat dilakukan perhitungan untuk menentukan bobot setiap order, makin besar hasil perkalian antara harga per unit, jumlah pesanan, dan tingkat suku bunga, maka makin besar bobot perkalian tersebut, setelah data bobot hasil perkalian ini didapat, kita gabungkan dengan data hasil dari algortima tahap awal, untuk melakukan pengurutan order.

15 39 Jika total waktu proses order lebih kecil atau sama dengan due date, order diurutkan secara ascending, jika urutan hasil order dengan bobot sama maka algoritma selesai, tetapi jika belum sama maka order diurutkan berdasarkan kenaikan ph/ah yang mana ph merupakan waktu proses order stasiun yang constraint, dan ah adalah bobot. Gambar 3.3 Diagram Alir Algoritma Smith tahap Kedua

16 State Transition Diagram Mulai Layar Utama About Spesifikasi Master Order Layar About Layar Spesifikasi mesin, jumlah mesin, waktu proses, waktu set-up, Jenis Produk Ubah Data, Update data, Delete data Layar Order produk atau Layar input data Hitung Layar perhitungan dan hasil penjadwalan Kembali Ke input Keluar Program Kembali Bandingkan Hitung, Isi ulang, simpan data Layar Perbandingan Keluar Program Keluar Dari Program Keluar Program Gambar 3.4 State transition Diagram

17 Hirarki menu perancangan Aplikasi Penjadwalan produksi dengan Algoritma Smith Layar Utama Menu Master Menu Order Menu About Menu Exit Menu Product Menu Order P roduk Menu Ukuran Menu Perhitungan Menu Waktu Operasi Menu Perbandingan Menu Set-up Mesin Gambar 3.5 Gambar Hirarki Menu Perancangan Program

18 Rancangan Layar PT Elite Metal Works Ltd. Master Order About Exit X Logo perusahaan Gambar 3.6 Rancangan Layar Menu Utama Keterangan gambar : Pada menu utama, akan ditampilkan menu Master,Order, About, dan menu exit. Menu Master Pada menu ini, user dapat melihat jenis produk yang dihasilkan oleh Perusahaan, juga mengetahui spesifikasi bahan mentah pembuatan produk, dari ukuran bahan mentah, waktu operasi setiap stasiun/mesin, jumlah mesin pembuatan, waktu set-up mesin. Pada menu master ini, penulis membuat menu ini menjadi sedemikian flexible agar jika sewaktu-waktu perusahaan ingin mengembangkan dan mengganti tipe produk, perusahaan tidak terlalu sulit dalam menggunakan program ini, perusahaan tinggal

19 43 mengubah atau menambahkan tipe-tipe produk sesuai dengan criteria yang ada dalam menu. Menu Order Pada menu order ini berisi jenis pemesanan-pemesanan yang dilakukan oleh konsumen. Juga di dalam menu ini kita dapat melakukan operasi perhitungan menggunakan algoritma smith dengan input berupa pesanan-pesanan yang di lakukan konsumen. Serta perbandingan hasil dari penggunaan penjadwalan algoritma yang diusulkan dengan penjadwalan yang dipakai perusahaan saat ini About Berisikan judul skripsi dan data diri penulis. Exit Apabila user mau keluar dari program, maka dapat memilih exit. Pseudocode untuk form Menu, akan disajikan sebagai berikut : If diklik Menu Master then Tampilkan form Master If diklik Menu Order then Tampilkan form Order If diklik About then Tampilkan form About If diklik Exit then Keluar dari Aplikasi

20 44 Menu Master X Master Order About Exit Product Ukuran Waktu Operasi Waktu Setup Mesin Logo perusahaan Gambar 3.7 Rancangan Layar Menu Master Di dalam menu master ini terdapat beberapa menu lainnya yaitu menu produk ukuran,waktu operasi,waktu setup mesin. Kegunaan dari pembuatan menu master ini adalah agar jika-sewaktu-waktu di dalam perusahaan terjadi perbaikan atau penambahan mesin produksi maka pengguna program dapat dengan mudah melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan yang terjadi pada perusahaan, pengguna program tinggal melakukan editing sesuai dengan perubahan tersebut. Berikut akan dijelaskan lebih detail.

21 45 Menu Product X Master Order About Exit save Clear delete Tipe Produk Panjang Lebar TInggi Tipe produk Panjang Lebar Tinggi Gambar 3.8 Rancangan Layar Menu Produk Di dalam menu produk ini, terdapat text box yang meminta pengguna untuk mengisikan tipe produk apa yang ingin ditambahkan atau spesifikasi produk mana yang ingin di rubah berdasarkan panjang, lebar dan tinggi. Juga terdapat tombol save yang berguna untuk menambahkan tipe produk baru ke list, tombol clear untuk menghapus data yang ada di dalam teks box, juga tombol delete untuk menghapus data yang ada pada data grid. Berikut adalah pseudocode untuk form Product: If diklik Menu Produk then Tampilkan form Produk Masukkan data-data ke dalam teks box

22 46 If diklik tombol Save then Tampilkan data ke dalam string grid dan simpan ke database If diklik tombol Clear then Bersihkan data pada teks box inputan If diklik tombol Delete then Hapus Data dari string grid dan hapus data di database Menu ukuran X Master Order About Exit save Clear delete Stasiun Stasiun Nama mesin Jumlah Nama Jumlah Gambar 3.9 Rancangan Layar Menu Ukuran Pada menu ukuran terdapat sejumlah teks box,dimana dalam menu ukuran ini pengguna program ini diberikan kesempatan jika perusahaan mengalami perubahan cara pembuatan filling kabinet atau menemukan metode pembuatan yang baru ( diluar cara pembuatan yang sudah dijelaskan pada proses produksi) maka user bisa menginputkan

23 47 jenis stasiun/ mesin apa yang ingin ditambahkan serta jika mengalami penambahan jumlah mesin bisa di lakukan di modul ini. Berikut adalah pseudocode untuk form Ukuran: If diklik Menu Ukuran then Tampilkan form Ukuran Masukkan data-data ke dalam teks box If diklik tombol Save then Tampilkan data ke dalam string grid dan simpan ke database If diklik tombol Clear then Bersihkan data pada teks box inputan If diklik tombol Delete then Hapus Data dari string grid dan hapus data di database df Menu waktu operasi Master Order About Exit X save Clear delete Type Waktu Stasiun Tipe Waktu Gambar 3.10 Rancangan Layar Menu Operasi

24 48 Menu waktu operasi ini berguna bagi user jika mereka ingin mengubah atau Menambahkan waktu operasi setiap stasiun yang ada, string grid akan menampilkan data-data yang sudah tersimpan dan tersedia di database Berikut adalah pseudocode untuk form Waktu Operasi: If diklik Menu Waktu Operasi then Tampilkan form Waktu Operasi Pilih Stasiun yang ada melalui combo box Masukkan data-data ke dalam teks box If diklik tombol Save then Tampilkan data ke dalam string grid dan simpan ke database If diklik tombol Clear then Bersihkan data pada teks box inputan If diklik tombol Delete then Hapus Data dari string grid dan hapus data di database

25 49 df Menu setup mesin Master Order About Exit X save Clear delete Stasiun Nama mesin Waktu Setup Stasiun Nama mesin Waktu Gambar 3.11 Rancangan Layar Menu Set-up MEsin Menu setup mesin berguna bagi pengguna program jika pengguna program ingin mengubah waktu setup dari setiap mesin, misalkan jika perusahaan membeli atau mendatangkan beberapa mesin baru maka waktu setup nya dapat dirubah dan diganti pada form ini. Berikut adalah pseudocode untuk form Set Up : If diklik Menu Set-Up then Tampilkan form Set-Up Pilih Stasiun yang ada melalui combo box. Masukkan data-data ke dalam teks box. If diklik tombol Save then Tampilkan data ke dalam string grid dan simpan ke database.

26 50 If diklik tombol Clear then Bersihkan data pada teks box inputan. If diklik tombol Delete then Hapus Data dari string grid dan hapus data di database. Menu order X Master Order About Exit Order Produk P erhitungan Perbandingan Logo perusahaan Gambar 3.12 Rancangan Layar Menu Order Kegunaan menu order pada program ini yaitu untuk menentukan perhitungan dan meminta input data dari user, mengenai order yang dilakukan oleh customer terhadap barang yang di produksi oleh perusahaan. Juga pada menu ini kita bisa melakukan perhitungan algoritma smith yang telah di jelaskan di atas. Dan juga terdapat menu perbandingan yang berguna agar user dapat melihat perbandingan antara penjadwalan yang diusulkan dengan penjadwalan yang digunkana saat ini oleh perusahaan

27 51 Menu Order Produk df Master Order About Exit X save Clear delete No Order Tipe Produk Jumlah Harga Tanggal Kirim Due Date No Order Tipe Produk Jumlah Harga Tanggal kirim Due Date Gambar 3.13 Rancangan Layar Menu Order Produk Pada menu order produk, user menginputkan jenis pesanan customer dari nomer order, tipe produk, jumlah yang dipesan, harga, tanggal kirim, serta due date. Setelah itu jika semua teks box telah diisi maka pengguna dapat menekan tombol save agar data yang sudah diinputkan tadi dapat di tampilkan pada data grid dan bisa dilihat oleh user yang bersangkutan. Berikut adalah pseudocode untuk form Order product: If diklik Menu Order Product then Tampilkan form Order Product Masukkan data-data ke dalam teks box If diklik tombol Save then Tampilkan data ke dalam string grid dan simpan ke database If diklik tombol Clear then

28 52 Bersihkan data pada teks box inputan If diklik tombol Delete then Hapus Data dari string grid dan hapus data di database Menu Perhitungan X Master Order About Exit Hitung stasiun Due time Laju kedat anga Waktu Proses Beban kerj a Eks pek tasi Ekspe kt asi lead time Bobot Due date constraint Due date optimal Gambar 3.14 Rancangan Layar Menu Perhitungan Didalam menu order ini terdapat pula menu perhitungan dimana di dalam menu ini user bisa melihat cara perhitungan algoritma smith ini langkah demi langkah sampai akhirnya perhitungan algoritma ini selesai. Berikut adalah pseudocode untuk form Perhitungan: If diklik Menu Perhitungan then Tampilkan form Perhitungan Cek apakah string grid pada form order product ada inputan

29 53 If ada inputan then ke tahap berikutnya Jika tidak ada inputan maka program akan menampilkan pesan untuk mengisi form order Tahap berikutnya: If button hitung di tekan then Perhitungan proses tiap order dilakukan dan hasil ditampilkan pada string grid If button tentukan constraint di tekan then Hasil constraint di tampilkan. If button restart di tekan then Perhitungan order diulang.

30 54 Menu Perbandingan X Master Order About Exit No Order Tipe Produk Jumlah Stasiun Stasiun2 Stasiun3 Stasiun4 Stasiun5 Stasiun6 1 No Order Tipe Produk Jumlah Stasiun1 Stasiun2 Stasiun 3 Stasiun4 Stasiun 5 Stasiun 6 Gambar 3.15 Rancangan Layar Menu Perbandingan Pada menu perbandingan ini akan ditampilkan hasil perbandingan antara penjadwalan yang diusulkan dengan penjadwalan produksi yang biasa di lakukan oleh Perusahaan.

31 Spesifikasi Modul Modul tampil form Utama Fungsi : Menampilkan menu utama Modul yang memanggil : Kembali Ke input MainForm.caption := PT Elite Metal Works Ltd. MesinForm.Windowstate := wsmaximized Modul validasireal Fungsi : Melakukan validasi bukan huruf. Modul Yang Memanggil : Form waktu set-up, Form waktu operasi, Form ukuran, Form product strtofloat((sender as tedit).text); messagedlg('isi dengan angka dan bisa menggunakan angka berkoma seperti 100.1'); Modul ValidasiDate Fungsi: Melakukan validasi terhadap tanggal Modul Yang Memanggil : Form OrderProduk strtodate((sender as tedit).text); messagedlg('isi dengan tanggal',mterror,[mbok],0);

32 56 Modul ClearButton Fungsi: Untuk membersihkan inputan data Modul Yang memanggil : Form OrderProduk, Form ProsesOrder, Form Product, form Ukuran, form waktuoperasi, form waktusetup NomorEdit.Text := ''; TypeEdit.Text := ''; JumlahEdit.Text := ''; HargaEdit.Text := ''; Modul ExecuteSqlQuery Fungsi : Menghubungkan koneksi program ke database untuk melakukan insert,update dan delete Modul yang memanggil : form Product, ProsesOrder, OrderProduk AdoConOrder.ConnectionString := 'Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source=' + GetCurrentDir() + '\Database.mdb;Persist Security Info=False' AdoConOrder.Open; AdoQueryOrder := TADOQuery.Create(AdoConOrder.Owner); AdoQueryOrder.SQL.Clear; AdoQueryOrder.SQL := query; Result := AdoQueryOrder.ExecSQL; AdoQueryOrder.Close;

33 57 Modul buttons ave Fungsi : Menyimpan data inputan ke dalam database Modul Yang memanggil : Form OrderProduk, Form ProsesOrder, Form Product, form Ukuran, form waktuoperasi, form waktusetup var query : TStrings; orderrs:_recordset query := TStringList.Create; query.clear; query.add(' SELECT * FROM DB WHERE =:' +NomorEdit.Text + ' '); orderrs := (self.owner as TMainForm).GetQuery(query); jika orderrs.recordcount>0 then query.clear; query.add(' UPDATE TrOrder '); query.add(' SET TIPE_PRODUK = "' + TypeEdit.Text + '"'); query.add(' INSERT INTO TrOrder ');

34 58 Modul ButtonDelete Fungsi : Menghapus data yang ada pada database dan stringgrid Modul Yang memanggil : Form OrderProduk, Form ProsesOrder, Form Product, form Ukuran, form waktuoperasi, form waktusetup query := TStringList.Create; query.clear; query.add(' DELETE FROM TrOrder'); query.add(' WHERE NOMOR_ORDER = '); (self.owner as TMainForm).ExecuteQuery(query); ClearView(self);

35 59 Modul Proses Fungsi : Melakukan perhitungan algoritma Modul Yang memanggil : Form ProsesOrder StructHasil = record statiun : string; tipe :string; WaktuHasil1:real; WaktuHasil2:real; WaktuHasil3:real; StructHasilDueDate = record StructConstraint = record procedure FormCreate(); procedure HitungStatiunButtonClick(); procedure HitungButtonClick(); procedure HitungHasil1ButtonClick(); procedure ConstraintButtonClick(); procedure RestartButtonClick(); procedure ConstraintEditExit();

36 60 Modul waktu operasi Fungsi : Melakukan inputan data master yang akan digunakan dalam perhitungan Modul Yang memanggil : Form WaktuOperasi procedure FormCreate(); procedure ClearButtonClick(); procedure DeleteButtonClick(); procedure SaveButtonClick(); procedure StatiunComboBoxChange(); procedure FillType; procedure Tampil(Sender:Tobject);

BAB 4 IMPLEMENTAS I DAN EVA LUASI

BAB 4 IMPLEMENTAS I DAN EVA LUASI BAB 4 IMPLEMENTAS I DAN EVA LUASI 4.1 Implementasi Untuk menjalankan aplikasi penjadwalan produksi ini diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama adalah konfigurasi perangkat keras dan yang kedua

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Berjalan Penjadwalan produksi yang diterapkan pada PT. SURYA JAYA MANDIRI adalah metode penjadwalan berdasarkan FCFS (First Come First Serve), di mana

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini,

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini, BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Perancangan Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini, penulis membuat dahulu rancangan struktur menu, state transition diagram,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini,

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini, 34 BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Perancangan Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini, penulis membuat dahulu rancangan struktur menu, state transition diagram,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan 3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Siem & Co telah berdiri sejak tahun 1955 dan telah mengalami banyak sekali pergantian

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi Sistem Pada implementasi sistem ini akan dijelaskan mengenai perangkat yang digunakan saat pembuatan aplikasi ini. Berikut merupakan spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

Gambar 4.40 Layar Pelanggan

Gambar 4.40 Layar Pelanggan 162 penghapusan dapat ditekan tombol tidak, maka akan kembali ke layar pegawai. 1. Layar Pelanggan Kemudian jika user meng-klik menu pelanggan maka akan ditampilkan layar pelanggan dan muncul submenu input

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan dan studi laboratorium dimana penulis mempelajari teori-teori teknik pencarian

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Spesifikasi Rumusan Rancangan Program aplikasi ini terdiri dari 2 bagian, bagian input data dan bagian analisis data. Bagian Input Data: pada bagian ini user akan diminta

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 42 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Profil Perusahaan Penulisan dan perancangan program aplikasi ini melakukan studi kasus pada PT. Karya Mitra Seraya (PT.KMS) sebagai perusahaan produksi furniture

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Sesuai dengan siklus hidup pengembangan sistem, tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi yang merupakan lanjutan dari analisa dan perancangan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Prima Sempurna (PT. AMPS). PT. AMPS sendiri adalah perusahaan swasta nasional

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Prima Sempurna (PT. AMPS). PT. AMPS sendiri adalah perusahaan swasta nasional 27 BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan 3.1.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Bintang Mas Cemerlang adalah salah satu unit bisnis dari PT. Agung Mas Prima Sempurna (PT. AMPS).

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisa dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga 38 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Perancangan Program Aplikasi 4.1.1 Bentuk Program Perancangan program cutting stock problem solver tergolong program dengan struktur yang sederhana dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Elite Permai Metal Works Ltd didirikan pada tahun 1976 dengan didukung oleh 30 orang karyawan. Perusahaan pertama terletak di Gunung

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Perencanaan 3.1.1 Sejarah Umum Perusahaan CV Madrhos merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik, khususnya memproduksi bedak dengan merk Trisna

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. mengalami perkembangan usaha yang cukup menggembirakan.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. mengalami perkembangan usaha yang cukup menggembirakan. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaan CV. Aerohasanah Bermula dari suatu usaha keluarga tidak resmi yang dirintis sejak tahun 2003, CV.Aerohasanah yang terletak kurang lebih 20 km Barat

Lebih terperinci

Gambar 4.76 User Interface Login

Gambar 4.76 User Interface Login Gambar 4.76 User Interface Login Merupakan tampilan login yang berfungsi untuk melakukan akses kedalam sistem. form login ini juga sudah terdapat hak akses masing masing user untuk masuk kedalam sistem

Lebih terperinci

pekerjaan pada mesin dan penugasan tenaga kerja pada mesin. Sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan yang tepat pada saat menerima

pekerjaan pada mesin dan penugasan tenaga kerja pada mesin. Sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan yang tepat pada saat menerima BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia industri yang semakin pesat, perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dengan para kompetitor dengan menciptakan kredibilitas yang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Rancangan Aplikasi Program aplikasi motion detection yang akan dirancang memiliki struktur hirarki di mana terdapat 3 sub menu dari menu utamanya yaitu sub menu file,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan Batalion Barbershop adalah salah satu usaha jasa perawatan rambut yang berada di Jakarta Selatan. Batalion Barbershop merupakan usaha yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Setelah tahap analisa dan perancangan selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah implementasi dan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun. Pada tahap ini akan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan. 1. Processor Pentium III

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan. 1. Processor Pentium III BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan komputer dengan aplikasi minimal sebagai

Lebih terperinci

Berikut adalah navigation diagram ketika memilih new dari layar staff management:

Berikut adalah navigation diagram ketika memilih new dari layar staff management: 90 Gambar 3.58 Navigation Diagram Edit Video Detail Berikut adalah navigation diagram ketika memilih submenu staff management dari menu setting: Gambar 3.59 Navigation Diagram Submenu Staff Management

Lebih terperinci

5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa

5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa 162 5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Analisis dan perancangan sistem informasi berikut menggunakan alat bantu yang dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa permodelan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM 4. Perancangan Program Dalam perancangan program aplikasi ini, terlebih dahulu dibuat rancangan struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, sehingga diperlukan berbagai upaya untuk memenangkan persaingan ini. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Permasalahan Merancang arsitektur sebuah sistem merupakan langkah awal yang kritis. Arsitektur sistem menjadi landasan utama bagaimana nantinya sistem

Lebih terperinci

BAB III. PERANCANGAN SISTEM

BAB III. PERANCANGAN SISTEM BAB III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Kebutuhan Sebagaima dijelaskan pada bab satu tentang konsep point of sales berbasis website yang mampu memudahkan pencatatan data produk penjualan. Penulis dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. client-server yang terintegrasi dengan component ADO pada Delphi. Pada program

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. client-server yang terintegrasi dengan component ADO pada Delphi. Pada program BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Analisis Program Aplikasi 3.1.1 Analisis Database Program Database yang digunakan adalah SQL server 2000, dengan metode client-server yang terintegrasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN DESAIN

BAB IV ANALISA DAN DESAIN 26 BAB IV ANALISA DAN DESAIN 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum proses analisa dilakukan, tahapan yang terlebih dahulu dilakukan adalah identifikasi permasalahan yang terdiri dari survey, wawancara kepada

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Waterfall Model. Hasil analisis yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : operasi yang paling banyak digunakan.

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Waterfall Model. Hasil analisis yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : operasi yang paling banyak digunakan. 20 BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Teknis Perancangan Program Dalam proses perancangan program aplikasi, digunakan metode Waterfall Model. Hasil analisis yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : Program

Lebih terperinci

Nama : Totok Suprawoto NIM : Program : Sistem Informasi

Nama : Totok Suprawoto NIM : Program : Sistem Informasi *SISTEM INFORMASI PEMASARAN ALAT-ALAT MEDIS TERPADU Nama : Totok Suprawoto NIM : 04202055 Program : Sistem Informasi Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa sistem yang dibahas dalam skripsi ini adalah

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan. Diagram alir dibawah ini menunjukkan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 159 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Maret 2005 Sinopsis singkat:

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 159 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Maret 2005 Sinopsis singkat: Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 159 hlm Harga: Rp 34.800 Terbit pertama: Maret 2005 Sinopsis singkat: Buku ini berisi pembahasan mengenai pengembangan aplikasi database Client-Server dengan Visual

Lebih terperinci

untuk mengirimkan PO ke Supplier. Tombol Reject berfungsi untuk

untuk mengirimkan PO ke Supplier. Tombol Reject berfungsi untuk 55 Saat user (manajer) memilih nomor PO pada Daftar Purchase Order akan muncul detail PO. Di bagian bawah PO ini terdapat tombol Approve untuk memberikan persetujuan kepada PO tersebut. Tombol ini juga

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. produksi yang dilakukan dapat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sebelum

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. produksi yang dilakukan dapat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sebelum BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Aplikasi optimasi penjadwalan produksi merupakan media untuk membantu CV Azaria dalam membuat penjadwalan produksi, sehingga proses produksi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 62 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Hal pertama yang perlu dilakukan dalam analisis kebutuhan sistem adalah menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem

Lebih terperinci

BAB 3 RANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 RANCANGAN PROGRAM APLIKASI 36 BAB 3 RANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Struktur Menu Pertama-tama, pada program ini, terdapat 2 buah tombol utama, yaitu tombol Kuantitatif, dan tombol Kualitatif. Berikut, digambarkan struktur masingmasing

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. sequential (waterfall). Metode ini terdiri dari empat tahapan, yaitu: analisis,

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. sequential (waterfall). Metode ini terdiri dari empat tahapan, yaitu: analisis, BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Perancangan program aplikasi dalam skripsi ini menggunakan aturan linear sequential (waterfall). Metode ini terdiri dari empat tahapan, yaitu: analisis, perancangan,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada implementasi sistem ini akan dijelaskan mengenai perangkat yang digunakan saat pembuatan aplikasi ini. Berikut merupakan spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTATSI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTATSI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTATSI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi sistem ini merupakan suatu tahap penerapan dari anaslisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Adapun kebutuhan dari sistem

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Overview Sistem baru yang diusulkan untuk PT. Karya Mandiri Persada adalah bertujuan untuk meminimalisir masalah-masalah yang ada pada sistem yang sedang digunakan

Lebih terperinci

20. Halaman Detail Produk Setelah Login

20. Halaman Detail Produk Setelah Login 178 20. Halaman Detail Produk Setelah Login Gambar 4.20 Layar Customer-Detail Produk Setelah Login Halaman detail produk menampilkan informasi lengkap tentang produk beserta spesifikasinya dan harga. Terdapat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi sistem ini merupakan suatu tahap penerapan dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Adapun kebutuhan dari sistem

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Rancangan 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Lunak Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan pada saat implementasi program aplikasi adalah : 1. Sistem Operasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan (job order). Perusahaan ini berada di Jl. Mayjend Sungkono No. 5 Blok

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan (job order). Perusahaan ini berada di Jl. Mayjend Sungkono No. 5 Blok BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Bukit Baja Anugrah merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur/industri yaitu memproduksi pipa dan plat sesuai dengan pesanan pelanggan (job order). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Implementasi aplikasi Control Chart proses produksi PT. Dharma Gravire ini memerlukan beberapa sarana pendukung, seperti perangkat keras dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1. Tinjauan Organisasi Organisasi adalah wadah tempat orang - orang yang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil IV.1.1. Halaman Form Login Adapun tampilan form login dapat dilihat pada gambar IV.1.: Gambar IV.1. Halaman Form Login Form login berfungsi untuk melakukan

Lebih terperinci

Tampilan layar menu login

Tampilan layar menu login L1 Tampilan layar menu login Merupakan form awal dari aplikasi. Pada Form Login terdapat field untuk mengisi nama user dengan password nya. Tombol ok digunakan untuk mengkomfirmasi username dan password.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Agarindo Rasa Utama didirikan pada tahun 1989 oleh Bapak Junaidi Tjohjono. PT. Agarindo Rasa Utama ini memiliki kantor di Jl. Imam Bonjol. Kp.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Dalam pengimplementasiannya, sistem ini membutuhkan dukungan peralatan-peralatan lain, baik itu software (perangkat lunak) maupun hardware (perangkat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. yang harus dipenuhi untuk menguji coba user interface serta

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. yang harus dipenuhi untuk menguji coba user interface serta BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap kebutuhan sistem merupakan tahap menjelaskan kebutuhankebutuhan yang harus dipenuhi untuk menguji coba user interface serta menjalankan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sejarah Umum PT. Topo Isano Motor Pada hari selasa tanggal 9 Mei 2000 berdiri lah suatu perseroan terbatas yaitu PT Topo Isano Motor yang bertempat di Tangerang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang minimal harus dipenuhi sehingga sistem dapat berjalan dengan baik.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang minimal harus dipenuhi sehingga sistem dapat berjalan dengan baik. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi sistem ini merupakan suatu tahap penerapan dari anaslisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Adapun kebutuhan dari sistem

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Langkah selanjutnya dalam membangun aplikasi kearsipan ini adalah mengimplementasikan diagram-diagram UML serta hasil rancangan antarmuka pengguna yang sudah dibuat sebelumnya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat lunak ini dibagi menjadi dua, yakni kebutuhan hardware dan kebutuhan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat lunak ini dibagi menjadi dua, yakni kebutuhan hardware dan kebutuhan 74 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Fase implementasi sistem merupakan fase untuk mengeksekusi perangkat lunak yang telah dirancang pada bab sebelumnya. Kebutuhan sistem ini

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Perancangan Program 3.1.1 Struktur Program Input yang diperlukan program berupa data inventori. Data inventori yang dibutuhkan di sini meliputi ID barang, nama barang,

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER SISTEM BASIS DATA PT. TRANSINDO JAYA BAHARI

Lampiran 1 KUESIONER SISTEM BASIS DATA PT. TRANSINDO JAYA BAHARI Lampiran 1 KUESIONER SISTEM BASIS DATA PT. TRANSINDO JAYA BAHARI 1. Sebagai apakah anda bekerja pada PT. Transindo Jaya Bahari? 2. Bagaimana pendapat anda mengenai aplikasi basis data ini secara keseluruhan?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri sekarang ini sangat pesat ditandai dengan semakin dinamisnya kegiatan kegiatan pembangunan yang menandai pertumbuhan ekonomi yang selalu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Impelentasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi dashboard monitoring

Lebih terperinci

1. Form Login. 2. Form Grafik Penjualan (Mobil & Sparepart), dan Service

1. Form Login. 2. Form Grafik Penjualan (Mobil & Sparepart), dan Service L1 LAMPIRAN USER INTERFACE 1. Form Login Form Login adalah tampilan awal pada saat aplikasi data warehouse di jalankan. User diharuskan untuk mengisi username and password kemudian system akan memvalidasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. minimal harus dipenuhi sehingga aplikasi ini dapat berjalan dengan baik.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. minimal harus dipenuhi sehingga aplikasi ini dapat berjalan dengan baik. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi program merupakan suatu tahap penerapan dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Adapun kebutuhan sistem ini terdiri

Lebih terperinci

transaksi yang ingin dilihat detailnya.

transaksi yang ingin dilihat detailnya. L26 Gambar L36 Form view order penjualan pembayaran - User dapat melihat detail dari transaksi dengan cara memilih transaksi yang ingin dilihat detailnya, kemudian menekan tombol LIHAT DETAIL, atau bisa

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Gambaran Umum dan Struktur Organisasi 3.1.1. Gambaran Umum PT Hungi Textilindo (HT) PT Hungi Textilindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garment. Bertempat di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibukota yang memiliki jumlah penduduk yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibukota yang memiliki jumlah penduduk yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah ibukota yang memiliki jumlah penduduk yang sangat padat. Kepadatan penduduk ini secara tidak langsung menyebabkan persaingan yang sangat ketat dalam

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan 71 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi perhitungan gaji karyawan pada Koperasi Udara Jawa meliputi tahap implementasi, uji

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Obejek Penelitian 3.1.1 Sejarah Agen Agen AHS Sabna merupakan tempat untuk melakukan isi ulang air mineral resmi dari brand aqua, selain galon AHS Sabna juga

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diterapkan berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diterapkan berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan

Lebih terperinci

Button Batal : untuk membatalkan data master karyawan yang. telah di isi. Button Hapus : untuk menghapus data Master Karyawan.

Button Batal : untuk membatalkan data master karyawan yang. telah di isi. Button Hapus : untuk menghapus data Master Karyawan. 211 Button Batal : untuk membatalkan data master karyawan yang telah di isi. Button Hapus : untuk menghapus data Master Karyawan. 212 Jika Button Hapus di klik, maka akan muncul pesan Warning seperti berikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang analisis permasalahan, solusi permasalahan dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang analisis permasalahan, solusi permasalahan dan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Cutting Stock Optimization Dengan

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL & ANALISIS

BAB IV. HASIL & ANALISIS BAB IV. HASIL & ANALISIS 4.1 Implementasi/Hasil Karya Kegiatan implementasi atau penerapan dilakukan dengan dasar yang telah direncanakan dalam rencana implementasi. Pada penerapan sistem yang diusulkan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem 4.1.1 Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM Gambar 4.1 Diagram Use Case Aplikasi Penjadwalan 35 1. Use Case Input pesanan Tabel 4.1 Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Di dalam tahap implementasi ini terdapat 3 sub tahap, yaitu mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan instalasi aplikasi,

Lebih terperinci

Gambar 4.72 Layar Login User

Gambar 4.72 Layar Login User 244 4.3.4 Kebutuhan Personil (Brainware) Kebutuhan personil yang diperlukan dalam implementasi aplikasi sistem basis data pada Fa. Trico Paint Factory adalah sebagai berikut : 1. Technical support, yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.2 SEJARAH RUMAH HIJAU PT. PRIMA ANDRIYANI LESTARI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.2 SEJARAH RUMAH HIJAU PT. PRIMA ANDRIYANI LESTARI 39 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 TINJAUAN ORGANISASI Organisasi adalah suatu sistem yang paling berpengaruh, mempengaruhi diantara orang dalam kelompok berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Basis data persediaan produk jadi

Lampiran 1. Basis data persediaan produk jadi Lampiran 1. Basis data persediaan produk jadi Bulan Tahun Minggu Jenis Produk Persediaan Awal Masuk Keluar DESEMBER 2007 4 JDO 1 12106 34359 21060 25405 DESEMBER 2007 4 JDO 3 11421 42949 25550 28820 DESEMBER

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penggunaan Mesin yang berguna bagi bagian produksi. hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak).

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penggunaan Mesin yang berguna bagi bagian produksi. hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak). BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan perancangan aplikasi yang akan dibuat agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan PT Nilaco Permai yang memproduksi berbagai macam produk yang berasal dari bahan baku biji plastik

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan pada UD. PRIBUMI,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. SISTEM INFORMASI MANUFACTURE DENGAN PROGRAM BORLAND DELPHI 7 (Studi Kasus : CV. PERMATA 7 FURNITURE, WONOGIRI)

TUGAS AKHIR. SISTEM INFORMASI MANUFACTURE DENGAN PROGRAM BORLAND DELPHI 7 (Studi Kasus : CV. PERMATA 7 FURNITURE, WONOGIRI) TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANUFACTURE DENGAN PROGRAM BORLAND DELPHI 7 (Studi Kasus : CV. PERMATA 7 FURNITURE, WONOGIRI) Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Tugas Akhir Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Catalog online beauty products. Catalog online chemical products

Catalog online beauty products. Catalog online chemical products Catalog online beauty Halaman ini berfungsi untuk menampilkan gambar produk kecantikan beserta harganya. Setiap gambar merupakan link yang menuju ke halaman spesifikasi produk. Halaman spesifikasi produk

Lebih terperinci

Gambar 3.31 Rancangan Layar pada Module Detail. saja yang mengerjakan task tersebut. Pada table ini terdapat Task ID, nama task,

Gambar 3.31 Rancangan Layar pada Module Detail. saja yang mengerjakan task tersebut. Pada table ini terdapat Task ID, nama task, Gambar 3.31 Rancangan Layar pada Module Detail Pada halaman ini, berisi daftar task mana saja yang ada dalam suatu modul dan siapa saja yang mengerjakan task tersebut. Pada table ini terdapat Task ID,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Dalam pembuatan program aplikasi ini digunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut: 1) Processor : Pentium IV 2.80

Lebih terperinci

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan -BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Kebutuhan Informasi Untuk menentukan kebutuhan sistem yang sedang berjalan terutama untuk mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei

Lebih terperinci

Gambar 4.57 Layar Ubah Pemasok. Data pemasok dapat diubah di sini. Data-data akan disimpan ke

Gambar 4.57 Layar Ubah Pemasok. Data pemasok dapat diubah di sini. Data-data akan disimpan ke 184 Gambar 4.57 Layar Ubah Pemasok Data pemasok dapat diubah di sini. Data-data akan disimpan ke tabel pemasok jika kolom nama, alamat dan telepon pemasok telah diisi. 185 Gambar 4.58 Layar Transaksi Pembelian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 DFD 3.1.1 DFD level 0 BAB III PERANCANGAN SISTEM Gambar 3.1 DFD level 0 sistem web DFD level 0 ini dijelaskan bahwa disini customer dapat login, menerima data order serta data konfirmasi dan menerima

Lebih terperinci

Gambar 4.76 Tampilan Layar Personal Questions. pertanyaan kepada perusahaan. Jawaban dari pertanyaan yang diajukan akan dijawab

Gambar 4.76 Tampilan Layar Personal Questions. pertanyaan kepada perusahaan. Jawaban dari pertanyaan yang diajukan akan dijawab 160 11. Layar Personal Questions Gambar 4.76 Tampilan Layar Personal Questions Halaman ini berfungsi sebagai sarana bagi pelanggan untuk mengajukan pertanyaan kepada perusahaan. Jawaban dari pertanyaan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Untuk memulai membangun suatu program aplikasi berupa aplikasi mengenai kamus digital istilah bidang IT, penulis terlebih dahulu merencanakan alur kerja berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada tahap ini akan dijelaskan mengenai penereapan dari hasil analisis yang telah dilakukan. Adapun kebutuhan kebutuhan yang harus dipenuhi. 4.1.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang direkomendasikan untuk menerapkan sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam merancang dan membangun pembuatan aplikasi perhitungan penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini ada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Permasalahan Pada langkah analisa permasalahan ini dilakukan tahapan-tahapan untuk mengetahui permasalah yang dialami oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU)

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pembahasan yang kami lakukan pada kerja praktek di PT. Malayandi Tour & Travel hanya mengenai karyawan tetap saja.

BAB III PEMBAHASAN. Pembahasan yang kami lakukan pada kerja praktek di PT. Malayandi Tour & Travel hanya mengenai karyawan tetap saja. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya yang bertujuan untuk mengidentifkasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci