BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. mengalami perkembangan usaha yang cukup menggembirakan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. mengalami perkembangan usaha yang cukup menggembirakan."

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaan CV. Aerohasanah Bermula dari suatu usaha keluarga tidak resmi yang dirintis sejak tahun 2003, CV.Aerohasanah yang terletak kurang lebih 20 km Barat Daya kota Tangerang, tepatnya di Desa Rancagong RT 01/02 Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang Propinsi Banten, mengalami perkembangan usaha yang cukup menggembirakan. Perusahaan yang memproduksi papan cuci pakaian dan rol penggulung kain ini, memiliki tiga jenis mesin pemroses bahan dasar yang berasal dari kayu limbah industri, yang setelah diolah sedemikian rupa menjadi barang yang memiliki nilai jual cukup tinggi, guna memenuhi kebutuhan produsen bahan pakaian serta kebutuhan masyarakat. Perusahaan ini mulai beroperasi secara resmi pada tanggal 21 Juli 2005 melalui akte Notaris nomor HT.0104: 991 / 2005 / PN. TNG yang kemudian didukung oleh Izin Usaha Perdagangan (IUP) Menengah dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pariwisata Kabupaten Tangerang nomor 503.1/139/30-03/PM/IX/2005 tanggal 5 September 2005 dengan masa laku sampai dengan tanggal 5 September Bermodal awal Rp ,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) diluar nilai tanah dan bangunan yang telah ada sebelumnya, CV.Aerohasanah melengkapi usahanya dengan mesin-mesin potong kayu, mesin penghalus, dan mesin penggerigi sehingga CV ini mampu memproduksi barang barang dengan spesifikasi sesuai pesanan konsumennya.

2 Dengan visi menjadi perusahaan unggulan yang menjadi tumpuan kehidupan masyarakat serta manfaat bagi nusa dan bangsa, misi utama yang di emban CV.Aerohasanah adalah : Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan baik lokal maupun interinsulair, menjadi grosir, leveransir, distributor maupun agen penjualan rol penggulung kain serta papan cuci pakaian Untuk mewujudkan visi serta misinya tersebut, CV.Aerohasanah dalam menjalankan usahanya, melibatkan masyarakat sekitar perusahaan secara aktif. Selain pegawai yang telah terdaftar dalam perusahaan, maka banyak masyarakat kurang mampu yang tinggal disekitar perusahaan diberi kesempatan untuk ikut bekerja di perusahaan tersebut, ataupun memanfaatkan limbah kayu yang sudah tidak dapat lagi dimanfaatkan perusahaan, dipakai masyarakat untuk berbagai keperluan, misal untuk memasak, kerajinan tangan dan lain-lain, sehingga limbah yang ada tidak mencemari lingkungan, sekaligus memberikan nilai tambah bagi kehidupan masyarakat sekitar perusahaan. 3.2 Wilayah Usaha CV. Aerohasanah Sebagai perusahaan skala mikro yang sedang tumbuh kembang, maka wilayah usaha CV.Aerohasanah belumlah luas. Perusahaan ini baru mampu menyuplai/menyediakan sebagian kebutuhan pasar yang ada di wilayah Tangerang. Untuk papan cuci pakaian misalnya, perusahaan ini menguasai sekitar 70% pangsa pasar yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang. Sedangkan untuk rol penggulung kain, CV.Aerohasanah menjadi supplier utama dari beberapa perusahaan kain yang ada di Tangerang.

3 Untuk mewujudkan visinya secara ideal, memang perusahaan ini masih memerlukan banyak usaha serta dukungan modal yang tidak sedikit. Namun, sebagai usaha mikro yang berdiri secara mandiri, perusahaan ini sangat mengesankan, karena dengan kekuatan yang relatif kecil, ternyata mampu menguasai pasar yang cukup memadai, sehingga mampu memberikan lapangan kerja pada masyarakat sekitarnya, sehingga secara tidak langsung, ikut serta dalam program masyarakat mandiri, masyarakat yang tidak hanya menggantungkan hidupnya atas bantuan pemerintah, yang berarti pula mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. 3.3 Struktur Organisasi CV.Aerohasanah Sebagai usaha kelompok mikro, struktur organisasi CV.Aerohasanah relatif sangat sederhana, karena tuntutan kegiatannya yang belum terlalu kompleks. Dipimpin oleh seorang Direktur yang sekaligus juga pemilik usaha CV.Aerohasanah, selanjutnya Direktur tersebut dibantu tiga orang manager, yaitu: a. Manager Operasi, Peran Manager Operasi adalah membantu Direktur dalam melaksanakan kegiatan produksi perusahaan. Manager ini berperan sekaligus sebagai supervisor yang mengawasi serta mengendalikan para karyawan yang bekerja untuk memproduksi papan cuci pakaian serta rol gulungan kain. Dalam kegiatan sehari-hari, manager ini juga bertindak sebagai Quality Control yang menyeleksi dan menyortir hasil kerja para karyawan. Dengan demikian, peran manager operasi ini sangat penting, karena kualitas maupun kuantitas produksi sangat tergantung pada kemampuannya dalam

4 mengendalikan, mengarahkan serta memotivasi para karyawan agar mau bekerja secara efektif dan efisien. b. Manager Pemasaran Manager pemasaran ini bertindak dan berfungsi sekaligus sebagai manager penjualan. Tugas pokok dan fungsi Manager Pemasaran ini memimpin beberapa karyawan untuk : membuka pasar baru, memperkenalkan produk kepada para calon konsumen, menangani administrasi pemesanan barang mengkoordinir kegiatan pengiriman barang ke konsumen dll. c. Manager Keuangan Manager keuangan mempunyai tugas pokok dan fungsi membukukan dan mengadministrasikan arus keuangan perusahaan. Manager ini membawahi 2 (dua) orang pegawai yang bertugas untuk : Satu orang menangani urusan keuangan antara perusahaan dengan konsumen, yang antara lain urusan penagihan pembayaran barang, pencatatan uang masuk, pengeluaran uang untuk pembelian bahan baku, dll.

5 Satu orang yang lain, menangani urusan keuangan yang berkaitan dengan para karyawan. Urusan ini cukup rumit, karena banyak karyawan yang harus dibayar per hari, kas bon, dll. Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. Aerohasanah 3.4 Analisis Sistem yang Berjalan Jumlah Tenaga Kerja CV. Aerohasanah Jumlah tenaga kerja CV. Aerohasanah keseluruhan terdaftar berjumlah 45 (empat puluh lima) orang, meliputi : a. Karyawan tetap 14 orang b. Karyawan lepas 31 orang Yang dimaksud dengan karyawan tetap adalah para karyawan yang diangkat sebagai karyawan dan diberi gaji bulanan secara tetap oleh perusahaan. Termasuk sebagai karyawan tetap adalah para manager serta para asisten manager yang membantu secara langsung para manager dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

6 Sedangkan para karyawan lepas, adalah para karyawan atau disebut juga para tukang, yang dibayar oleh perusahaan berdasar hasil kerja setiap harinya. Penghasilan mereka tidak tetap, karena pembayaran upah kerja dihitung dari berapa banyak pekerjaan yang dapat diselesaikannya dalam satu hari tersebut. Dengan demikian maka penghasilannya atau pembayaran yang dikeluarkan oleh perusahaan menjadi tidak tetap. Meskipun penghasilan para tukang ini tidak tetap, berdasar pengamatan yang telah dilakukan, jika yang bersangkutan bekerja penuh selama satu bulan, maka penghasilan yang diterima selalu diatas UMR yang ditetapkan untuk wilayah Tangerang. Oleh sebab itu suasana kerja di perusahaan ini dirasakan sangat kondusif Waktu Kerja Perusahaan Semua karyawan CV. Aerohasanah bekerja dalam satu shift, yaitu antara pukul dengan istirahat satu kali yaitu antara pukul Total aktif kerja adalah tujuh jam/harinya, termasuk hari Sabtu. Tabel 3.1 Jumlah Jam Kerja dalam 12 periode Periode (Bulan) Jumlah Jam Kerja (Jam) Jumlah Hari yang Aktif (Hari)

7 Tabel 3.1 di atas didapatkan dengan mengalikan hari aktif kerja dengan jumlah jam kerja per hari. Data jumlah jam kerja ini diambil dari 12 bulan atau periode dimulai dari bulan September 2007 sampai Agustus Produk yang Dihasilkan CV. Aerohasanah adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan kayu. Produk yang dihasilkan yaitu: a. Papan cucian b. Kayu Gulungan Kain Untuk memproduksi papan cucian ini terdapat beberapa tahap produksi yang dilalui. Adapun tahapannya yaitu: a. Proses penyerutan kayu Kayu yang digunakan sebagai bahan baku merupakan kayu sisa. Kulit luar dari kayu ini harus dibersihkan sehingga kayu yang dihasilkan tampak baru dan lebih halus. Untuk membersihkan kulit kayu ini, maka akan dilakukan proses penyerutan. Kayu diserut hingga halus. b. Proses pemotongan Kayu yang telah diserut hingga halus,lalu akan dipotong sesuai ukuran dengan mesin pemotong kayu. Dengan mesin ini, hasil potongan kayu tidak bertekstur kasar. c. Proses pengerigian Setelah kayu dipotong-potong sesuai dengan ukurannya, maka kayu akan dibentuk gerigi. Proses pengerigian ini dilakukan dengan mesin pengerigi. Kayu akan berbentuk gerigi seperti papan cucian.

8 d. Proses pembuatan papan cucian Kayu-kayu yang telah digerigi, lalu dibuat menjadi papan cucian. Kayu-kayu tersebut dirangkai dengan paku-paku untuk menyatukannya. Ini merupakan proses akhir pembuatan papan cucian. Tahapan untuk membuat kayu gulungan kain hampir sama dengan proses produksi papan cucian, hanya ada satu proses yang tidak dilakukan, yaitu proses pengerigian. Tahapan yang dilakukan: a. Proses penyerutan Proses ini kayu diserut sehingga terlihat lebih halus dan baru. b. Proses Pemotongan Kayu-kayu yang telah diserut maka akan dipotong-potong sesuai ukuran yang telah ditentukan c. Proses pembuatan gulungan kain Kayu hasil pemotongan dirangkai menjadi kayu gulungan kain dengan pakupaku. Contoh ilustrasi bentuk kayu gulungan kain dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut: Gambar 3.2 Ilustrasi Bentuk Kayu Gulungan Kain

9 3.4.4 Data Permintaan Konsumen Data permintaan konsumen diambil dari satu tahun terakhir dengan periode dari bulan September 2007 sampai Agustus Data permintaan ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini: Tabel 3.2 Data Jumlah Permintaan Konsumen pada periode Sep 2007-Agst 2008 Periode Papan Cucian Kayu Gulungan Kain Data Waktu Produksi Data waktu bahan baku untuk produk papan cucian dan kayu gulungan kain didapatkan dari rata-rata data proses produksi untuk satu buah papan cucian dan kayu gulungan kain. Berikut datanya: Tabel 3.3 Data Waktu Proses Produksi Produk Proses Papan Cucian Kayu Gulungan Kain Menit Jam Menit Jam Penyerutan Tahap I Pemotongan Pengerigian Tahap II Pembentukan Total

10 3.4.6 Data Harga Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi papan cucian dan kayu gulungan kain adalah kayu bekas, paku dan dempul. Berikut adalah data bahan baku yang dimaksud: Tabel 3.4 Data Harga Bahan Baku Bahan Baku Harga Bahan Baku Kayu Bekas Rp Paku Rp /kg Dempul Rp /kg 3.5 Analisis Permasalahan Sudah tiga tahun CV.Aerohasanah melakukan kegiatan produksinya. Meski dapat dikatakan merupakan usaha yang baru dirintis dan merupakan usaha kelompok mikro, tetapi jumlah produksi yang dihasilkan perusahaan ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini menandakan perkembangan usaha ini cukup baik. Tetapi dalam kurun waktu tiga tahun ini, CV. Aerohasanah hanya berorientasi pada pemenuhan jumlah permintaan yang berarti perusahaan hanya mempertimbangkan elemen produk dalam perencanaan produksinya. Jumlah produksi perusahaan dihasilkan berdasarkan jumlah permintaan. Hal ini mengakibatkan perencanaan produksi kurang efisien. Kadang kala pembuat keputusan sulit untuk menentukan jumlah produksi yang harus dilakukan untuk mencapai keuntungan maksimum. Kesulitan pengambilan keputusan ini, dikarenakan beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Hal ini menyebabkan manager dihadapkan pada situasi dimana ia harus mencapai beberapa tujuan sekaligus. Pada CV. Aerohasanah, manager operasi/produksi menginginkan hasil

11 penjualan optimal, meminimumkan biaya produksi/material, meminimumkan overtime kerja karyawan dan menentukan kombinasi jumlah produk yang harus dihasilkan. 3.6 Pemecahan Masalah Berdasarkan analisis masalah yang dihadapi perusahaan CV.Aerohasanah, maka untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut tidak dapat menggunakan pemrograman linier biasa, dikarenakan perusahaan memiliki multi tujuan. Untuk menyelesaikan permasalahan pemrograman matematika dengan multi tujuan, maka metode yang digunakan adalah Metode Goal Programming. Metode Goal Programming dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan karena pendekatannya merupakan pendekatan kuantitatif. Formulasi Goal Programming ini akan diselesaikan dengan metode simplex, yang mana diterapkan dalam program aplikasi sehingga perusahaan dapat dengan mudah menyelesaikan permodelan matematika tersebut. 3.7 Analisis Diagram Diagram Alir (Flowchart) Flowchart adalah representasi skema dari suatu algoritma atau suatu proses (Wikipedia 2008). Flowchart dikenal pada tahun 1921 sebagai representasi Process Charts- First Steps in Finding the One Best Way dan saat ini menjadi alat yang digunakan untuk menunjukkan aliran proses dalam suatu algoritma.

12 Gambar 3.3 Diagram Alir dari Inti Program

13 Gambar 3.4 Diagram Alir Proses Iterasi Simplex

14 Gambar 3.5 Diagram Alir Permodelan Metode Goal Programming

15 3.7.2 Diagram Sekuens (Sequence Diagram) Sequence Diagram digunakan untuk memodelkan skenario penggunaan (Hariyanto 2004,p309). Skenario penggunaan adalah barisan kejadian yang terjadi selama satu eksekusi sistem. Cakupan skenario dapat beragam, mulai dari semua kejadian di sistem atau hanya kejadian pada objek-objek tertentu. Sequence Diagram menunjukkan objek sebagai garis vertikal dan tiap kejadian sebagai panah horizontal dari objek pengirim ke objek penerima. Waktu berlalu dari atas ke bawah dengan lama waktu yang tidak relevan. Diagram ini hanya menunjukkan barisan kejadian, bukan pewaktuan nyata. Gambar 3.6 Sequence Diagram pada Inti Program

16 3.7.3 Diagram Transisi (State Transition Diagram) Diagram Transisi memberikan keterangan kepada sistem tentang apa yang harus dikerjakan (action) pada kondisi (state) tertentu. Kondisi adalah suatu event pada lingkungan luar yang dapat dideteksi oleh sistem misalnya sinyal, interupsi atau data. Hal ini menyebabkan perubahan terhadap state dari aktifitas x ke aktifitas y. Action adalah hal yang dilakukan oleh sistem bila terjadi perubahan state atau data. Action akan menghasilkan output, message display pada layar, menghasilkan kalkulasi dan lainnya. Gambar 3.7 State Transition Diagram untuk Form Create Data Gambar 3.8 State Transition Diagram untuk Form Table

17 Gambar 3.9 State Transition Diagram untuk Form First Table Gambar 3.10 State Transition Diagram untuk Form Iteration

18 Gambar 3.11 State Transition Diagram untuk Form Summary dan Final Table Gambar 3.12 State Transition Diagram untuk Form Help dan About 3.8 Perancangan Layar Dalam pembuatan program aplikasi, penulis sebelumnya merencanakan tampilan layar seperti apa dan bagaimana program aplikasi yang akan dirancang, maka langkah awal penulis adalah mendisain tampilan layar apa saja yang ada dan bagaimana susunan menu sehingga memudahkan penulis dalam merancang program aplikasi itu sendiri.

19 Gambar 3.13 Tampilan Form Create Data Form Create Data merupakan form awal yang akan muncul ketika mulai menjalankan program aplikasi. Pada form Create Data ini, program akan menerima inputan dari user. Inputannya berupa jumlah kendala yang ada dalam persamaan matematika, jumlah peubah, nama baris dan nama kolom. Tombol Cancel, digunakan jika user terjadi kesalahan atau ingin melakukan inputan ulang. Tombol OK, proses lanjutnya berupa pemindahan form ke form Table. Menu, merupakan pilihan menu berupa File, Help dan About. Untuk Exit, user bisa melakukan pemilihan menu File-Exit.

20 Gambar 3.14 Tampilan Form Table Form Table merupakan proses lanjut dari form Create Data. Form ini dipesan sesuai dengan jumlah inputan yang telah dimasukkan dalam form sebelumnya (Form Create Data). Form ini juga menunggu inputan dari user berupa pengisian angka-angka pada tabel yang telah tersedia, dengan benar. Tombol Cancel, untuk menghapus semua angka yang telah dimasukkan dan kembali ke form Create Data. Tombol OK, akan memanggil form First Table. Inputan data akan disusun ke dalam tabel awal. Menu, merupakan pilihan menu berupa File, Help dan About. Untuk Exit, user bisa melakukan pemilihan menu File-Exit.

21 Gambar 3.15 Tampilan Form First Table Pada label Kendala dan Peubah, berisi jumlah kendala dan peubah yang di input. Tombol Back, untuk kembali ke form Table Tombol Solve, tombol untuk memproses iterasi tabel dan menampilkan form Iteration. Progress Bar, sebagai penanda bahwa proses iterasi sedang dijalankan. Gambar 3.16 Tampilan Form Iteration

22 Menu, untuk koneksi ke form Create Data, Exit, Help dan About. Jumlah iterasi menampilkan jumlah iterasi yang dilakukan untuk mencapai optimal Tabel yang di tengah berisi tabel iterasi mulai dari iterasi pertama sampai iterasi terakhir Tombol Summary, menampilkan form Summary. Tombol Final Table, menampilkan hasil akhir dari iterasi dilihat dari prioritas dan tujuan/kendala Tombol Back, program akan kembali ke form First Table. Gambar 3.17 Tampilan Form Summary Form Summary merupakan salah satu output dari proses pada form Iteration. Pada form ini akan diberikan ringkasan dari proses penyelesaian persamaan matematika yang telah di-input ke dalam program, diberikan juga solusi hasil perhitungan program aplikasi. Tombol Back, merupakan tombol kembali ke form utama yaitu form Iteration.

23 Gambar 3.18 Tampilan Form Final Table Form Final Table merupakan salah satu Output dari proses pada form Iteration. Pada form ini akan diberikan hasil perhitungan simplex yang digunakan dalam menyelesaikan permodelan matematika yang ada. Tombol Back, merupakan tombol kembali ke form utama yaitu form Iteration. Gambar 3.19 Tampilan Form Help

24 Form Help merupakan form untuk memberikan informasi mengenai bagaimana cara menggunakan program aplikasi optimasi dengan goal programming ini, sehingga membantu user dalam menggunakan program aplikasi ini. Tombol Back, merupakan tombol kembali ke form utama yaitu form Create Data. Gambar 3.20 Tampilan Form About Form About, berisi judul program aplikasi, siapa yang membuat program ini serta tahun pembuatan program aplikasi optimasi dengan goal programming ini. Tombol Back, merupakan tombol kembali ke form utama yaitu form Create Data. 3.9 Spesifikasi Proses Untuk menjelaskan cara kerja program, di bawah ini dijelaskan rincian spesifikasi untuk tiap proses sebagai berikut: Modul Form Create Data Buat komponen yang dibutuhkan sebagai tampilan

25 Atur nama tiap komponen Inisialisasi Peubah Tunggu input user Cek Pilih File-Create Data Panggil Form Create Data Pilih Exit Keluar program Pilih Help Panggil Form Help Tutup Form Create Data Pilih About Panggil Form About Tutup Form Create Data Pilih Cancel Inputan data dari user di hapus Pilih OK If Inputan data lengkap Simpan data dalam peubah Buat Tabel untuk Form Table Tampilan Tabel pada Form Table Panggil Form Table Tutup Form Create Data Else Tampilkan pesan error

26 3.9.2 Modul Form Table Tampilkan Form Table dengan komponennya Inisialisasi Peubah Isi data pada tabel Tunggu Input user Cek Pilih File-Create Data Panggil Form Create Data Tutup Form Table Pilih Exit Keluar program Pilih Help Panggil Form Help Tutup Form Table Pilih About Panggil Form About Tutup Form Table Pilih Tombol Cancel Inputan data dari user di hapus Panggil Form Create Data Pilih Tombol OK If Inputan tidak ada/tidak sesuai Tampil Pesan error Else

27 Simpan Data dalam Matriks Simpan data Prioritas dalam MatriksZ Isi baris yang ke nol Penamaan P pada kolom nol Isi Data kendala ke Z Isi baris C-Z Pemindahan isi Matriks ke Matriks lain Panggil Form First Table Tutup Form Table Modul Form First Table Tampilkan Form First Table dengan komponennya Inisialisasi Peubah Tampilan Table Pindahkan Matriks ke dalam Tabel Penamaan Kolom Basic Penamaan untuk P dibaris bawah Proses Iterasi Pemindahan data awal ke Matriks Lama Perhitungan Baris key pada iterasi pertama Mencari C-Z yang negatif Mencari rowkey Baris Baru pada key Baris Lainnya

28 Isi baris 0 dan 1 Isi Kolom 0 dan 1 Isi Data kendala ke Z Isi baris C-Z Tampilkan dalam form3.tabeliterasi Buat Tampilan pada Form Summary Buat Tampilan pada Form Final Table Tunggu Input user Cek Pilih Tombol Back Hapus Data Tabel Panggil Form Table Tutup Form First Table Pilih Tombol Solve Jalankan Progress Bar Panggil Form Iteration Table Tutup Form First Table Modul Form Iteration Table Tampilan Form Iteration Table Inisialisasi Peubah Tunggu input user Cek Pilih File-Create Data

29 Panggil Form Create Data Tutup Form Iteration Table Pilih Exit Keluar program Pilih Help Panggil Form Help Tutup Form Iteration Table Pilih About Panggil Form About Tutup Form Iteration Table Pilih Tombol Summary Panggil Form Summary Tutup Form Iteration Table Pilih Tombol Final Table Panggil Form Final Table Tutup Form Iteration Table Modul Summary Tampilkan Form Summary dengan komponennya Tampil Tabel Summary dari proses Form First table Tunggu input user Pilih Tombol Back Panggil Form Iteration Table Tutup Form Summary

30 3.9.6 Modul Final Table Tampilkan Form Final Table dengan komponennya Tampil Tabel Final Table dari proses Form First table Tunggu input user Pilih Tombol Back Panggil Form Iteration Table Tutup Form Final Table Modul Help Tampilkan Form Help dengan komponennya Tunggu input user Pilih Tombol Back Panggil Form Create Data Tutup Form Help Modul About Tampilkan Form About dengan komponennya Tunggu input user Pilih Tombol Back Panggil Form Create Data Tutup Form About

31 3.10 Spesifikasi Sistem Perancangan program optimasi Goal Programming ini, dirancang dengan menggunakan komputer dan sistem operasi dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Hardware Processor Memory Video Card HardDisk b. Software : Intel (R) Pentium (R) 4 CPU 2.40 GHz : 1278 MB : RADEON 9200 SE Family, 128 MB : 80 GB Operating System : Microsoft Windows XP Professional Software : Borland Delphi 7 Spesifikasi di atas bukan merupakan spesifikasi minimum untuk menjalankan program aplikasi namun merupakan spesifikasi komputer yang digunakan dalam membuat dan menguji program aplikasi. Dalam membuat program aplikasi ini, penulis menggunakan Delphi. Delphi, dipilih penulis dikarenakan dari segi kestabilannya, baik saat development hingga implementasi dapat dikatakan bahwa tidak ada masalah yang berarti. Dalam membangun aplikasi basis data dengan Delphi maka aplikasi itu dapat dirancang dalam waktu singkat dan dapat membangun aplikasi secara independen (tidak bergantung pada active x atau komponen lain saat runtime)

BAB 1 PENDAHULUAN. dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perdagangan pada saat ini cukup sulit, dikarenakan dampak dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM 4. Perancangan Program Dalam perancangan program aplikasi ini, terlebih dahulu dibuat rancangan struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan dan studi laboratorium dimana penulis mempelajari teori-teori teknik pencarian

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan. 1. Processor Pentium III

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan. 1. Processor Pentium III BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan komputer dengan aplikasi minimal sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga 38 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Perancangan Program Aplikasi 4.1.1 Bentuk Program Perancangan program cutting stock problem solver tergolong program dengan struktur yang sederhana dengan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan metode pendekatan mundur ini, dibuat dan diuji pada komputer dengan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan metode pendekatan mundur ini, dibuat dan diuji pada komputer dengan 52 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Komputer Rancangan program aplikasi optimalisasi biaya produksi cetak dengan menggunakan metode pendekatan mundur ini, dibuat dan diuji pada komputer

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisa Sistem Dengan menggunakan Borland Delphi 7 aplikasi simulasi perangkat pembelajaran komunikasi data teknik pengkodean sinyal digital yang akan dibangun

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Dalam pembuatan program aplikasi ini digunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut: 1) Processor : Pentium IV 2.80

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Program aplikasi rute pengiriman barang dengan algoritma Genetik ini dibuat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Program aplikasi rute pengiriman barang dengan algoritma Genetik ini dibuat BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Program aplikasi rute pengiriman barang dengan algoritma Genetik ini dibuat dan diuji dengan menggunakan komputer dekstop

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu implementasi sistem tersebut dan juga evaluasi dari implementasi sistem untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Model Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan digunakan adalah suatu sistem yang terdiri dari banyaknya perulangan baris frekuensi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persoalan dalam mengambil keputusan untuk memilih merek-merek suatu barang yang akan ditambahkan tidaklah dapat dilakukan secara sembarangan. Hal ini dikarenakan,

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN PROGRAM DAN HASIL PENGUJIAN

BAB 4 PENGUJIAN PROGRAM DAN HASIL PENGUJIAN BAB 4 PENGUJIAN PROGRAM DAN HASIL PENGUJIAN Pada bab ini disajikan hasil pengujian program beserta spesifikasi sistem yang digunakan dalam pengujian program optimasi pencarian rute terpendek dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk menjalankan aplikasi solusi linear programming dengan menggunakan fuzzy linear programming diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama adalah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Umum Perusahaan NIKO FURNITURE adalah perusahaan swasta, yang didirikan pada tahun 2000. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras dan piranti lunak sebagai berikut : Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Saat melakukan perancangan program aplikasi ini digunakan hardware dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Saat melakukan perancangan program aplikasi ini digunakan hardware dan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perancangan Program Saat melakukan perancangan program aplikasi ini digunakan hardware dan software yang spesifikasinya adalah sebagai berikut: 1. Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB V IMLEMENTASI SISTEM. sistem kedalam bentuk coding bahasa pemprograman, selain implementasi dalam

BAB V IMLEMENTASI SISTEM. sistem kedalam bentuk coding bahasa pemprograman, selain implementasi dalam 5.1 Implementasi BAB V IMLEMENTASI SISTEM Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan perancangan sistem kedalam bentuk coding bahasa pemprograman, selain implementasi dalam instansi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Berjalan Penjadwalan produksi yang diterapkan pada PT. SURYA JAYA MANDIRI adalah metode penjadwalan berdasarkan FCFS (First Come First Serve), di mana

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Tujuan dari tahap analisis adalah memahami dengan sebenar-benarnya kebutuhan dari aplikasi baru dan mengembangkan sebuah sistem dalam

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari : BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dan dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. digunakan adalah suatu sistem yang terdiri dari banyaknya perulangan, baris

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. digunakan adalah suatu sistem yang terdiri dari banyaknya perulangan, baris BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Model Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan digunakan adalah suatu sistem yang terdiri dari banyaknya perulangan, baris frekuensi.pemodelan

Lebih terperinci

BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN 3.1 Algoritma Program Dibutuhkan algoritma untuk diimplementasikan ke dalam program aplikasi ini, yaitu langkah langkah instruksi sehingga dicapai hasil yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisis dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. meneruskan keinginan ayahnya untuk mengembangkan usaha yang telah dirintis

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. meneruskan keinginan ayahnya untuk mengembangkan usaha yang telah dirintis BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Latar Belakang PT. Cahaya Olo Mas 3.1.1 Sejarah Organisasi Berdirinya PT Cahaya Olo Mas diawali oleh Bapak Rinaldy Tjahaja yang ingin meneruskan keinginan ayahnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Sistem Analisa perancangan kompresi file yang akan dibangun mengimplementasikan algoritma Deflate Zip, algoritma pengkompresian file yang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Gambaran Umum dan Struktur Organisasi 3.1.1. Gambaran Umum PT Hungi Textilindo (HT) PT Hungi Textilindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garment. Bertempat di

Lebih terperinci

BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN. membaca partitur musik ini adalah sebagai berikut : hanya terdiri dari 1 tangga nada. dengan nada yang diinginkan.

BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN. membaca partitur musik ini adalah sebagai berikut : hanya terdiri dari 1 tangga nada. dengan nada yang diinginkan. BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN 3.1. Algoritma Program Untuk mengimplementasikan ke dalam program aplikasi dibutuhkan algoritma, yaitu langkah-langkah instruksi sehingga dicapai hasil yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. Oriented Programming) atau secara procedural.

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. Oriented Programming) atau secara procedural. 38 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Perancangan Program Aplikasi 4.1.1 Bentuk Program Suatu program dapat dibuat dengan dua cara yaitu secara OOP (Object Oriented Programming) atau secara

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz 62 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor :

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pengujian aplikasi adalah sebagai berikut: Processor : Intel Pentium

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem yang dibutuhkan untuk mengakses aplikasi berbasis web ini yaitu : 1.1.1 Kebutuhan Hardware Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan program aplikasi ini diperlukan hardware dan software yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan program aplikasi ini diperlukan hardware dan software yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan program aplikasi ini diperlukan hardware dan software yang spesifikasinya adalah sebagai berikut: 1. Spesifikasi Hardware

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Analisis Sistem Analisa sistem digunakan untuk menguraikan sistem yang diidenfikasi dan dievaluasi permasalahannya. Sistem ini dianalisis untuk membuat rancangan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Aplikasi Dalam program yang penulis buat terdiri dari 7 buah form yaitu, form menu utama, form pilihan, form ciri-ciri anak aktif, form ciri-ciri anak hiperaktif,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Implementasi Ada beberapa spesifikasi yang dibutuhkan pengguna agar program aplikasi ini dapat berjalan, yaitu: 4.1.1. Kebutuhan Piranti Keras (Hardware)

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 62 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis 3.1.1 Analisis Masalah yang Dihadapi Persamaan integral merupakan persamaan yang sering muncul dalam berbagai masalah teknik, seperti untuk mencari harga

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam proses produksi terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam proses produksi terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Dalam proses produksi terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi hasil keluaran produksi. Ada 4 faktor yang saling berhubungan satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem yang dibuat telah digunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 44 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Pada bagian ini akan dibahas tentang perancangan sistem keamanan yang akan dibuat. Secara garis besar sistem pengamanan yang dibuat terdiri dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Analisis 3.1.1 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Berdasarkan teori yang telah diuraikan dalam bab 2, penelitian ini memiliki kerangka penelitian sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN , hal 9. 1 Subagyo D., Asri M., Handoko H.T., Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN , hal 9. 1 Subagyo D., Asri M., Handoko H.T., Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Program linier merupakan suatu model umum yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah pengalokasian sumber-sumber terbatas secara optimal 1. Masalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Memainkan game dikomputer sangat menyenangkan, namun akan lebih menyenangkan bila kita dapat memainkannya secara bersamaan dengan dua komputer

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang 57 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dalam bab ini, selain menjelaskan mengenai kebutuhan minimum untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang dihasilkan, juga akan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini,

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini, BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Perancangan Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini, penulis membuat dahulu rancangan struktur menu, state transition diagram,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar. Kecepatan akses dan pengolahan data yang tinggi, kemudahan dalam mengkoordinasi segala aktivitas manusia membuat komputer banyak digunakan di berbagai bidang dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi Sistem merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Dalam tahap implementasi sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dokumentasi merupakan suatu hal yang dibutuhkan manusia pada era globalisasi pada saat ini. Karena pentingnya suatu nilai dokumentasi membuat pengguna

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Rancangan ini dibuat dan diuji pada konfigurasi hardware sebagai berikut. Processor: Intel Pentium 4 1500 MHz. Memory: 256 Mbytes.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk implementasi pada Oke Bakery ada spesifikasi-spesifikasi yang dibutuhkan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk implementasi pada Oke Bakery ada spesifikasi-spesifikasi yang dibutuhkan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Untuk implementasi pada Oke Bakery ada spesifikasi-spesifikasi yang dibutuhkan sehingga program aplikasi dapat berjalan. Berikut adalah spesifikasinya.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan 71 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi perhitungan gaji karyawan pada Koperasi Udara Jawa meliputi tahap implementasi, uji

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Setelah tahap penganalisaan dan perancangan, maka langkah selanjutnya dalam membangun sebuah sistem informasi adalah menguji apakah sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Perencanaan 3.1.1 Sejarah Umum Perusahaan CV Madrhos merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik, khususnya memproduksi bedak dengan merk Trisna

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. (TI-Math), serta Teknik Informatika dan Statistika (TI-Stat) dan pemilihan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. (TI-Math), serta Teknik Informatika dan Statistika (TI-Stat) dan pemilihan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Pada penelitian ini data dikumpulkan dari populasi mahasiswa BINUS University jurusan Teknik Informatika (TI), Teknik Informatika dan Matematika (TI-Math),

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Infrastuktur Pendukung Program Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan pada komputer dengan spesifikasi minimal sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 51 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Spesifikasi Rancangan Pada sub bab spesifikasi rancangan ini akan dibahas mengenai spesifikasi perangkat lunak dan spesifikasi perangkat keras. IV.1.1. Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 56 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Agar aplikasi dapat dioperasikan dengan baik, maka dibutuhkan sarana yang mendukung seperti hardware (perangkat keras) dan software

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan menjelaskan mengenai evaluasi dan implementasi dari sistem pembelajaran berbasis mobile. 4.1 Implementasi Sebelum menjalankan aplikasi, terdapat beberapa hal

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada implementasi sistem ini akan dijelaskan mengenai perangkat yang digunakan saat pembuatan aplikasi ini. Berikut merupakan spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Kantor SAR Banda Aceh. IV.1.1 Halaman Menu Login Halaman

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 141 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Aplikasi 1. Form Login Form Login ini muncul pertama kali saat aplikasi dijalankan. Untuk menjaga keamanan pengaksesan informasi, hanya mereka yang memiliki

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah yang ingin penulis angkat dalam penyusunan skripsi ini adalah bagainama merancang simulasi 3 dimensi mengenai gedung perguruan PAB 1 Helvetia

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk mengimplementasikan aplikasi ini diperlukan adanya beberapa komponen pendukung, yaitu konfigurasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. ini dan pengujian data adalah sebagai berikut: Harddisk 250 Gigabytes. Sistem operasi Microsoft Windows 7 Ultimate

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. ini dan pengujian data adalah sebagai berikut: Harddisk 250 Gigabytes. Sistem operasi Microsoft Windows 7 Ultimate BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi system komputer yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini dan pengujian data adalah sebagai berikut: 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v 52 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi dari perangkat keras yang digunakan dalam perancangan program adalah sebagai berikut : Processor Intel Pentium IV 2.41GHz

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat di bidang ilmu dan teknologi dewasa ini menuntut adanya kemampuan manusia dalam mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. KTL adalah menggunakan anatomi data warehouse terpusat (centralized data

BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. KTL adalah menggunakan anatomi data warehouse terpusat (centralized data BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN 4.1 Arsitektur Data Warehouse Jenis perancangan arsitektur data warehouse yang akan dibangun untuk PT KTL adalah menggunakan anatomi data warehouse terpusat (centralized

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI. Dalam penelitian ini bahan / materi dikumpulkan melalui : selama 4 tahun penjualan besi Wiremesh untuk diramalkan

BAB 4 METODOLOGI. Dalam penelitian ini bahan / materi dikumpulkan melalui : selama 4 tahun penjualan besi Wiremesh untuk diramalkan BAB 4 METODOLOGI 4.1 Metodologi Penelitian 4.1.1 Pengumpulan Bahan Penelitian Dalam penelitian ini bahan / materi dikumpulkan melalui : 1) Data sekunder, yaitu dengan mengumpulkan data penjualan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Spesifikasi Rumusan Rancangan Program aplikasi ini terdiri dari 2 bagian, bagian input data dan bagian analisis data. Bagian Input Data: pada bagian ini user akan diminta

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. objek, analisis blob, SMS service, dan video saving. Deteksi objek adalah proses untuk

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. objek, analisis blob, SMS service, dan video saving. Deteksi objek adalah proses untuk BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi rancangan program Secara garis besar program dapat dibagi menjadi 4 bagian besar, yaitu deteksi objek, analisis blob, SMS service, dan video saving. Deteksi objek

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahap implementasi merupakan tahap meletakkan perancangan sistem informasi kedalam bentuk bahasa pemrograman juga implementasi aplikasi dalam instansi atau perubahan dan dioperasikan

Lebih terperinci

Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 35 Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Spesifikasi Rumusan Rancangan Perancangan program aplikasi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu proses, yaitu : proses input dan hasil keluaran atau output Proses

Lebih terperinci

Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Berdasarkan hasil studi lapangan yang telah dilakukan, koperasi ini masih menggunakan sistem manual untuk keg

Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Berdasarkan hasil studi lapangan yang telah dilakukan, koperasi ini masih menggunakan sistem manual untuk keg APLIKASI KOPERASI PEGAWAI DALAM KEGIATAN SIMPAN PINJAM DAN PEMBAYARAN PEWARALABA DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC.NET DAN MICROSOFT ACCESS 2003 Nadia Amalinda Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Kebutuhan Implementasi Tahap implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dan dapat dipandang sebagai suatu usaha dalam mewujudkan sistem yang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem yang dibuat telah digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Rumusan Rancangan Program Algoritma Genetika dirancang dengan mengikuti prinsip-prinsip dan sifatsifat dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Perancangan Program 3.1.1 Perancangan Perangkat Lunak Perangkat lunak atau piranti lunak adalah: 1. Program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL RANCANGAN

BAB IV HASIL RANCANGAN BAB IV HASIL RANCANGAN 4.1. Spesifikasi Hardware dan Kebutuhan Software Dalam pengimplementasian sistem informasi pemesanan kendaraan operasional berbasis web pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Tujuan Implementasi Sistem Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4. BAB II LANDASAN TEORIDASAN TEORI. dengan Microsoft Access 2000 sebagai database. Implementasi program

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4. BAB II LANDASAN TEORIDASAN TEORI. dengan Microsoft Access 2000 sebagai database. Implementasi program 36 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4. BAB II LANDASAN TEORIDASAN TEORI 4.1. Implementasi Dalam tahap ini dijelaskan mengenai implementasi perangkat lunak yang dibangun,dikembangkan menggunakan pemrograman

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada Bab sebelumnya dijelaskan tentang perancangan aplikasi jasa sewa gug penyimpanan makanan dingin menggunakan bahasa pemrograman php berbasis

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rugi Laba

Lampiran 1. Rugi Laba LAMPIRAN Lampiran 1. Rugi Laba Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10 PENERIMAAN Kapasitas Pengolahan (kg buah) 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI. digunakan dalam pengujian program optimasi biaya persediaan bahan baku dengan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI. digunakan dalam pengujian program optimasi biaya persediaan bahan baku dengan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI Pada bab ini disajikan hasil pengujian program beserta spesifikasi sistem yang digunakan dalam pengujian program optimasi biaya persediaan bahan baku dengan metode

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Impelentasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi dashboard monitoring

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analsis Sistem Analisis adalah tahap aktifitas kreatif dimana analis berusaha memahami permasalahan secara mendalam. Ini adalah proses interative yang terus berjalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengembangan Sistem Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan salah satu dari agile methods yaitu extreme Programming (XP). Dalam metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sub bab ini berisikan tentang analisa sistem yang akan dibangun. Sub bab ini membahas teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap aplikasi permainan Koneksi-4 yang akan dikembangkan, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Uji Coba Aplikasi vinegere cipher ini dirancang untuk berjalan dalam sistem operasi berbasis windows. Untuk menjalankan aplikasi ini ada dua macam cara yaitu : 1. Dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis III.1.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Dan Yang Akan Dirancang Pada sistem yang sedang berjalan saat ini, proses penyampaian pesan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 31 BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Analisa masalah dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Lingkungan Implementasi Implementasi aplikasi ini meliputi kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras, form program yang sesuai, query yang digunakan, pemrograman dan pengujian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Pembahasan mengenai gambaran umum perusahaan meliputi sejarah singkat perusahaan dan struktur organisasi perusahaan saat ini. 3.1.1 Sejarah Singkat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 51 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Rancangan 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Lunak Spesifikasi perangkat Lunak yang digunakan pada saat perancangan program aplikasi ialah : Sistem Operasi Microsoft

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Tahap implementasi pada sebuah sistem informasi merupakan tahap dimana sistem yang telah dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 45 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Laporan skripsi ini mencoba untuk membuat sebuah perancangan aplikasi permainan Color Memory menggunakan metode Brute Force. Dalam proses pembuatan aplikasi

Lebih terperinci

U K D W BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

U K D W BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memilih mobil bekas adalah suatu pekerjaan yang tidak gampang karena harus mempertimbangkan banyak faktor. Beberapa faktor yang sering menjadi pertimbangan

Lebih terperinci