PENGGUNAAN METODE TAGUCHI PADA PENDEKATAN STATISTICAL QUALITY CONTROL UNTUK MENINGKATKAN PRODUK CORRUGATED SHEET BOARD

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN METODE TAGUCHI PADA PENDEKATAN STATISTICAL QUALITY CONTROL UNTUK MENINGKATKAN PRODUK CORRUGATED SHEET BOARD"

Transkripsi

1 PENGGUNAAN METODE TAGUCHI PADA PENDEKATAN STATISTICAL QUALITY CONTROL UNTUK MENINGKATKAN PRODUK CORRUGATED SHEET BOARD Anis Mustikaningtyas Putri; Cakry Lientang Widyaninggar; Dina Septiani; Dyah Lestari Widaningrum Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahdan No. 9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta ABSTRACT The quality product is influenced by many factors such as operator, the machines, the raw materials and production process in the field. Every factor plays an important role in deciding the quality of output product. But in fact, the company is still releasing the mal-product more than 2 %. In this research report, the research was done by Statistical Quality Control Approach by DMAIC method (define, measure, analyze, improvement, and control) as the frame work guidance. In improvement process Taguchi method was applied, it was experimental method to obtain the combination proposal of optimal setting corrugator machine. The experiment resulted that the optimal machine setting combination were A factor level 1, B factor level 1, and C factor level 1. It also applied AHP method (Analytical Hierarchy Process) for choosing the best supplier by the highest score 0,310, it was PT APM. After applying the process of define, measure, analyze, and improvement, the next process was the control process in which Quality Control Plan, SOP and supplier regulation were applied in this process which is expected to be continuous improvement for PT WJP in controlling production process and ensuring all of the passed processes which had been done, had matched to the provision and the standard so it could release the quality product. Key words: Product Quality, Statistical Quality Control, Taguchi ABSTRAK Kualitas produk dipengaruhi oleh banyak faktor seperti operator, mesin yang digunakan, bahan baku yang digunakan, maupun proses produksi di lapangan. Setiap faktor ini memegang peranan penting dalam menentukan kualitas dari produk yang dihasilkan. Namun pada kenyataannya perusahaan masih menghasilkan produk cacat lebih dari 2%. Pada laporan ini penelitian dilakukan dengan pendekatan Statistical Quality Control dengan metode DMAIC (define, measure, analyze, improvement, dan control) sebagai acuan kerangka kerja. Pada proses improvement diterapkan metode Taguchi, yaitu metode eksperimen untuk mendapatkan usulan kombinasi setting mesin corrugator yang optimal. Eskperimen tersebut menghasilkan kombinasi setting mesin optimal adalah faktor A dengan level 1, faktor B dengan level 1, dan faktor C dengan level 1. Serta melakukan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk pemilihan supplier yang paling baik, dengan hasil score tertinggi 0,310 yaitu PT APM. Setelah melakukan proses define, measure, analyze, dan improvement, proses selanjutnya adalah proses control dimana pada proses ini, dilakukan Quality Control Plan, SOP, dan regulasi supplier yang diharapkan dapat dijadikan continuous improvement bagi PT WJP dalam mengontrol proses produksi dan memastikan seluruh proses yang dilewati sudah dilakukan sesuai ketentuan dan standar yang ada sehingga menghasilkan produk yang berkualitas. Kata kunci: Kualitas Produk, Statistical Quality Control, Taguchi

2 PENDAHULUAN Dewasa ini, industri di Indonesia berkembang secara pesat untuk membangun perekonomian Indonesia, khususnya pada industri kecil hingga industri besar. Berkembangnya industri di Indonesia mengakibatkan persaingan semakin ketat, baik pada industri sejenis maupun industri yang berbeda jenis. Menurut Tanjong (2013) dengan adanya persaingan tersebut perusahaan harus menerapkan pengendalian kualitas, pengendalian kualitas sangat diperlukan baik pada perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Dengan adanya pengendalian kualitas, perusahaan diharap dapat mencapai kepuasan pelanggan yang berdampak pada pemesanan kembali dari pelanggan kepada perusahaan. Kualitas produk dipengaruhi oleh banyak faktor seperti operator, mesin yang digunakan, bahan baku yang digunakan, maupun proses produksi di lapangan. Setiap faktor ini memegang peranan penting dalam menentukan kualitas dari produk yang dihasilkan. Dengan kualitas produk yang baik, diharapkan permintaan akan semakin meningkat yang akan berdampak pada semakin majunya perusahaan. Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa pengendalian kualitas pada suatu perusahaan sangat penting. PT WJP adalah salah satu perusahaan industri yang memproduksi kemasan dalam bentuk karton box dan styrofoam di Indonesia. Pada penelitian hanya difokuskan pada kegiatan perusahaan dalam memproduksi sheet atau karton bergelombang. Dimana sheet adalah barang setengah jadi dari proses pembuatan karton box yang merupakan hasil langsung dari mesin corrugator. Namun dalam proses pembuatan sheet perusahaan belum sepenuhnya menerapkan pengendalian kualitas yang baik. Hal tersebut dapat terbukti dengan banyaknya produk cacat yang dihasilkan lebih dari batas toleransi yang ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 2%. Berikut adalah data produk cacat pada PT WJP: Gambar 1 Grafik Persentase Jumlah Defect Juli Desember 2014 Sumber: PT WJP 2014 Dari grafik diatas, dapat diketahui banyaknya produk cacat yang terjadi pada bulan Juli hingga Desember tahun 2014 melebihi batas toleransi perusahaan. Banyaknya produk cacat yang terjadi dapat dianalisa dengan pendekatan DMAIC (define, measure, analyze, improvement, dan control). Define menggunakan SIPOC diagram untuk mengetahui alur proses produksi. Measure menggunakan p-chart, pareto, dan fishbone untuk mengetahui apakah proses produksi telah terkendali dengan baik dan untuk menganalisa penyebab terjadinya produk cacat. Analyze, pada proses analyze digunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analyze) untuk mengetahui modus kegagalan potensial yang menyebabkan terjadinya kesalahan produksi. Dari data yang diperoleh pada proses measure dan analyze dilanjutkan dengan melakukan improvement dengan metode Taguchi untuk mendapatkan usulan setting mesin yang optimal dan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk pemilihan supplier yang paling baik guna meningkatkan kualitas produk dan mengurangi tingkat cacat produk yang disebabkan oleh kualitas bahan baku (roll kertas) yang kurang baik. Setelah melakukan proses define, measure, analyze, dan improvement, proses selanjutnya adalah proses control dimana pada proses ini, dilakukan Quality Control Plan, SOP, dan regulasi supplier untuk mengontrol proses produksi dan memastikan seluruh proses yang dilewati sudah dilakukan sesuai ketentuan dan standar yang ada.

3 Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk mendapatkan gambaran produk sheet yang berkualitas dan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan supplier bahan baku yang tepat dan setting level mesin yang baru. Untuk menentukan supplier bahan baku yang tepat dan setting level mesin yang baru, pada penelitian ini menggunakan dua metode yang akan dibahas pada tahap improvement dalam DMAIC, yaitu AHP (Analytical Hierarchy Process) dan Metode Taguchi. Dimana Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah suatu model hirarki yang memberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok untuk membangun gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi yang diinginkan. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat membantu memecahkan masalah yang rumit dengan menstrukturkan suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil yang menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah atau problem solving yang terjadi pada sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Marimin, 2004). Dari penelitian sebelumnya, Lasakar (2014) menjelaskan bahwa dengan metode AHP didapatkan kesimpulan bahwa CV Unitech Indonesia belum tepat dalam memilih supplier untuk bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Hal tersebut menyebabkan adanya masalah pada kelancaran proses produksi, masalah yang terjadi seperti warna yang dihasilkan mengalami kekentalan yang mengakibatkan terhambatnya pengiriman bahan baku. Maka dari itu CV Unitech Indonesia perlu menggunakan AHP dalam memilih dan mengevaluasi supplier bahan baku. Kelebihan metode AHP untuk memilih supplier adalah perusahaan dapat menetapkan kriteria apa saja yang dirasakan penting dalam memilih supplier sehingga perusahaan dapat meminimalkan kerugian produksi yang terjadi. Metode Taguchi adalah sebuah sistem untuk mengembangkan spesifikasi, merancang spesifikasi tersebut menjadi produk atau proses, dan menghasilkan produk yang berkelanjutan melampaui spesifikasi yang telah disebutkan. Sebagian besar masalah dari kualitas adalah hasil dari suatu proses produk desain. Genichi Taguchi menyediakan tiga konsep yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan proses dalam pembuatannya, yaitu quality robustness quality loss function dan target-oriented quality. Dari peneilitian sebelumnya, Dodi (2013) menjelaskan bahwa dengan menggunakan metode Taguchi produk kerupuk yang ditelitinya dapat meningkatkan kualitas kerupuk dengan menentukan komposisi baru dalam proses pembuatannya. Hal ini berarti dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pada sheet serta dapat mengetahui setting level mesin baru. METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari observasi langsung pada produk sheet pada PT WJP. Data sekunder didapatkan dari literature-literatur dan referensi yang berhubungan dengan penelitian ini. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan di PT WJP yang berlokasi di Kota Tangerang, Banten, Indonesia, dan pengolahan data pada penelitian ini menggunakan penedekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Pendekatan ini digunakan sebagai alur besar dari penelitian ini, dimana dari setiap kategori dilakukan pengumpulan data, pengolahan, dan analisa. Berikut adalah data apa saja yang dikumpulkan pada setiap kategori pendekatan DMAIC: a. Define Dalam kategori define telah teridentifikasi masalah yaitu produk cacat diatas 2% atau diatas batas toleransi yang ditetapkan perusahan. Setelah itu dilakukan tahap pengumpulan data berupa alur proses produksi, dan departemen apa saja yang ada di perusahaan tersebut, lalu data diolah menggunakan SIPOC diagram. b. Measure Dalam kategori measure dilakukan pengumpulan data berupa data retur, data defect bulan Juli Desember 2014, data klasifikasi defect dan data daily defect. Setelah itu data diolah

4 menggunakan P-chart, Pareto, dan Fishbone, untuk mengetahui stabilitas proses produksi dan mengetahui penyebab terjadinya defect. c. Analyze Dalam kategori analyze dilakukan pengumpulan data berupa hasil wawancara dan pengisian kuesioner oleh para kepala bidang yang memiliki pengetahuan pada proses produksi. Data tersebut diolah menggunakan FMEA (Failure Mode and Effect Analyze) untuk mengetahui penyebab masalah terbesar terjadinya defect. d. Improve Dalam kategori improve dilakukan pengumpulan data berupa faktor apa saja yang mempengaruhi proses produksi dan data mengenai kriteria supplier bahan baku kertas. Data tersebut diolah menggunakan metode Taguchi untuk mengetahui kombinasi faktor terbaik dalam memproduksi sheet dengan kualitas yang baik, dan data supplier diolah menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk mengetahui supplier yang memiliki kualitas baik dan buruk. e. Control Dalam kategori control dilakukan pengumpulan data berupa data pelengkap dari keseluruhan proses produksi dan hasil dari setiap kategori sebelumnya. Data tersebut akan diolah menggunakan Quality Control Plan sebagai alat untuk mengontrol proses produksi dari awal sampai akhir. Diagram Alir Penelitian Gambar dibawah ini menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan dari awal penelitian hingga akhir penelitian. Gambar 2 Diagram Alir Penelitian

5 HASIL DAN BAHASAN Pada penelitian ini difokuskan pada penyebab terjadinya produk sheet yang cacat. Pada tahap pengumpulan data, data yang diambil dari perusahaan diantaranya yaitu, data alur proses produksi dari awal gudang bahan baku hingga ekspedisi, data retur defect, data klasifikasi defect, data daily defect, data proses produksi, pengumpulan data berupa faktor-faktor yang mempengaruhi proses produksi, data mengenai kriteria supplier bahan baku kertas, serta pengumpulan data berupa data pelengkap dari keseluruhan proses produksi dan hasil dari kategori sebelumnya. Pada tahap pengolahan data, perbaikan dilakukan dengan pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improvement, Control). Berikut merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk proses perbaikan yang dilakukan oleh penulis. Tahap define Proses produksi sheet yang berlangsung di PT WJP terdiri atas 1 (satu) departemen utama, yakni corrugator. Untuk mempermudah penggambaran, maka disajikan SIPOC (Suppliers, Inputs, Process, Outputs, Customers) sebagai berikut: SIPOC PT. WJP Suppliers Inputs Process Outputs Customers PT WJP 1. IK 2. APM 3. PC 4. WP Lem Kertas Mesin Corrugator Sheet Pelanggan yang memesan Gambar 3 SIPOC PT. WJP Sumber: PT. WJP (2015) SIPOC di atas dapat membantu perusahaan dalam memetakan permasalahan kualitas yang timbul. Contohnya pada unit yang defect, SIPOC ini menggambarkan alur proses produksi yang nantinya akan membantu analisis sumber penyebab terjadinya cacat produksi. Tahap measure Pada tahap measure ini data retur, data klasifikasi defect, data daily defect akan diolah menggunakan P-chart, pareto, dan fishbone P-chart P-chart merupakan peta kendali untuk menghitung sampel yang berbeda-beda, dengan cara menghitung nilai proporsi dari jumlah produksi (sampel) dan jumlah produk yang cacat.

6 P Chart of Jumlah Cacat (Di) Proportion UCL= _ P= LCL= Sample Gambar 4 P-Chart Model Rata-Rata Sumber: Pengolahan Data Dari grafik diatas p-chart yang digunakan adalah model rata-rata dimaksudkan untuk mendapatkan batas kendali yang konstan sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh pegawai yang bekerja serta dapat dijadikan acuan perencanaan statistik dalam bulan berikutnya. Dapat dilihat bahwa dengan menggunakan p-chart model rata-rata proses produksi yang diteliti tersebut stabilitas proses produksinya belum stabil atau tidak terkendali secara statistik dan dapat dilihat masih ada 7 batch yang keluar dari batas kontrol. Pareto chart Berikut adalah Pareto chart dari jenis masalah yang paling mempengaruhi jumlah defect pada produk sheet: Pareto Chart of Incident Frequency Percent Incident Sobek Terkelupas (kerepek) Keriput (kulit jeruk) Lem tidak melekat Flute tidak rata Frequency Percent Cum % Gambar 5 Pareto Chart Sumber: Pengolahan Data Dari Pareto chart diatas, terlihat jenis defect paling banyak ada pada sobek, terkelupas, dan keriput.

7 Fishbone diagram Berikut adalah fishbone diagram yang menunjukkan penyebab dari produk sheet yang cacat: Gambar 6 Fishbone Diagram Sumber: Pengolahan Data Dari diagram diatas, diketahui bahwa penyebab sheet cacat adalah tidak ada takaran ketebalan lem, formula lem yang salah, suhu mesin tidak stabil, pisau slitter terlalu tajam, tekanan dan temperatur tidak stabil, getaran mesin terlalu kuat, dan penguapan tidak optimal. Tahap analyze Pada tahap analyze ini dilakukan pengumpulan data berupa hasil wawancara dan pengisian kuisioner oleh kepala bidang yang memiliki pengetahuan pada proses produksi. FMEA (Failure Mode and Effect Analyze) FMEA ini merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui modus kegagalan potensial terbesar. Tabel 1 FMEA (Failure Mode and Effect Analyze) No Proses 1 Perencanaan Produksi 2 Penerimaan Bahan Baku 3 Penyimpanan Bahan Baku 4 Produksi 5 Inspeksi Output Modus Kegagalan Potensial Penentuan bahan baku yang tidak sesuai Penentuan jumlah produksi yang tidak sesuai Hasil pengecekan tidak lengkap/teliti Penyimpanan bahan baku terlalu lama Efek Potensial Modus Kegagalan Hasil produk sheet cacat Kelebihan produk sheet Kondisi bahan baku dianggap baik Daya serap dan kadar air kertas meningkat Tidak terjadwalnya maintenance mesin Mesin cepat rusak Operator kurang Hasil produk sheet pengalaman cacat Perubahan suhu mesin Hasil produk sheet corrugator cacat Kurang stabilnya Hasil produk sheet tekanan mesin cacat Kurang stabilnya Hasil produk sheet kecepatan mesin cacat Perubahan kekentalan lem Pengecekan hanya dengan sampel Kesalahan timbangan mengkonversikan dari pcs ke kg Hasil produk sheet cacat Hasil sheet dianggap baik atau buruk semua Kesalahpahaman antara perusahaan dengan pelanggan Nilai Sebab Potensial Modus RPN S O D Kegagalan Banyaknya supplier bahan baku kertas, dan memiliki kualitas yang berbeda-beda Kelebihan produksi diasumsikan sebagai antisipasi adanya hasil produk sheet yang cacat Checker berasumsi kondisi bahan baku kertas sama Penentuan bahan baku yang tidak tepat, bahan baku baru selalu habis digunakan namun yang lama jarang digunakan Belum adanya SOP tentang maintenance mesin Operator tidak terbiasa dengan mesin yang digunakan (shift) Batu bara pada boiler habis Corrugating roll kotor atau ada 150 kerusakan pada corrugating roll Operator tidak mengontrol mesin 150 secara berkala Operator tidak mengontrol 180 kekentalan lem secara berkala (hanya saat pergantian shift) 100 Efesiensi waktu, banyaknya permintaan (Make to Order) Kemungkinan timbangan rusak

8 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa modus kegagalan potensial terbesar menurut nilai RPN (risk priority number) terbesar adalah penentuan bahan baku yang tidak sesuai, perubahan suhu mesin corrgurated, kurang stabilnya tekanan mesin, kurang stabilnya kecepatan mesin, dan perubahan kekentalan lem. Beberapa modus kegagalan potensial tersebut mengakibatkan banyaknya produk cacat yang terjadi. Tahap improve Pada tahap improve dilakukan pengumpulan data berupa faktor apa saja yang mempengaruhi proses produksi dan data mengenai kriteria supplier bahan baku. AHP (Analytical Hierarchy Process) AHP adalah metode untuk menentukan supplier. Berikut adalah kalkulasi akhir yang dilakukan dalam AHP (Analytical Hierarchy Process): Tabel 2 Kalkulasi akhir Supplier Pengiriman Harga Kertas Kualitas Pelayanan RA Kriteria WP 0,154 0,166 0,189 0,080 Pengiriman 0,117 APM 0,342 0,304 0,354 0,180 x Harga Kertas 0,544 IK 0,413 0,280 0,234 0,155 Kualitas 0,254 PC 0,091 0,249 0,222 0,585 Pelayanan 0,086 Tabel 3 Score untuk masing-masing supplier Supplier Score WP 0,163 APM 0,310 IK 0,273 PC 0,253 Total 1,000 Berdasarkan score hasil akhir yang didapatkan dari perhitungan dengan metode AHP (Analytical Hierarcy Process), supplier terbaik adalah APM dan supplier terburuk adalah WP. Perhitungan dilakukan dengan memberikan pembobotan matriks awal dan didapat hasil akhir dari consistensy ratio (CR) adalah sebesar 0,040 yang menandakan bahwa kriteria yang dipilih konsisten (CR 0,1), selanjutnya melakukan perhitungan kalkulasi akhir. Pada tahap kalkulasi akhir didapatkan hasil akhir supplier APM memiliki score tertinggi, yaitu sebesar 0,310 diikuti oleh supplier IK dengan score 0,273, supplier PC dengan score 0,253 dan WP memiliki score terendah, yaitu sebesar 0,163 Metode taguchi Metode Taguchi adalah sebuah metode eksperimen untuk menentukan komposisi variabel baru dari sebuah proses produksi. Penentuan banyaknya level yang dipilih dan nilainya didapat dari proses produksi berdasarkan observasi langsung pada bagian produksi yang berkaitan dengan batas-batas standar yang telah ditetapkan operator dan buku panduan penggunaan mesin corrugator. Berikut adalah tabel penentuan jumlah dan hasil nilai faktor:

9 Tabel 4 Penentuan Jumlah dan Hasil Nilai Faktor Kode Faktor Kontrol Level 1 Level 2 A Suhu mesin corrgurator A 1 A 2 B Kecepatan mesin corrugator B 1 B 2 C Tekanan corrugating roll C 1 C 2 Dari tabel diatas, ditentukan 2 level setting mesin corrugator sesuai dengan range yang ditetapkan perusahaan. Level yang ditentukan tersebut diinisialkan dengan huruf A, B, dan C. Perhitungan jumlah derajat kebebasan dilakukan untuk menghitung jumlah minimum penelitian yang harus dilakukan untuk menyelidiki faktor yang diamati. Perhitungan derajat kebebasan dan kombinasi yang diusulkan akan mempengaruhi pemilihan dalam tabel matriks orthogonal. Tabel 5 Perhitungan Derajat Kebebasan Faktor Derajat Kebebasan (dof) Hasil A B C Total Derajat Kebebasan (dof) 3 Sumber : Iswanto, Rambe & Ginting (2013) Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil dari perhitungan derajat kebebasan pada eksperimen ini adalah 3. Pemilihan matriks orthogonal ini sesuai dengan jumlah derajat kebebasan. Tahapan persiapan percobaan dilakukan dengan melakukan penyetelan faktor dan level pada mesin corrugator sesuai dengan tabel matriks orthogonal array. Setelah memperoleh tabel ANOVA nilai rata-rata maka akan terlihat mana faktor yang memiliki pengaruh signifikan dan kurang signifikan. Untuk faktor yang memiliki pengaruh kurang signfikan akan diolah dalam tahap pooling up. Hal ini bertujuan agar adanya penghindaran estimasi yang berlebihan dan juga meghindari kesalahan pada eksperimen. Berdasarkan perhitungan ANOVA nilai SNR diatas dapat dilihat bahwa nilai persen kontribusi error sebesar 31,2% yang menunjukkan bahwa semua faktor signifikan mempengaruhi variasi sudah dimasukkan dalam eksperimen ini. (syarat metode Taguchi untuk persen kontribusi 50%). Setelah menghitung ANOVA nilai rata-rata dan nilai SNR didapatkan level-level faktor optimal dari setiap faktor yang berpengaruh. Berikut adalah setting level optimal: Tabel 6 setting level optimal Faktor Pengaruh Setting Level A Kurang Signifikan A 1 B Kurang Signifikan B 1 C Signifikan C 1 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa faktor A dan B kurang signifikan, dan faktor C merupakan faktor yang signifikan (berpengaruh)

10 Tahap control Control merupakan tahap terakhir dalam pendekatan DMAIC, dimana tahap ini berfokus pada bagaimana PT WJP dapat melakukan perbaikan masalah yang sudah teridentifikasi pada tahap measure dan analyze serta melakukan perubahan sesuai dengan usulan yang telah diberikan pada tahap improvement. Metode yang diterapkan pada tahap control adalah quality control plan (QCP), dimana tahap ini digunakan untuk mengontrol proses produksi. Selanjutnya, metode yang diterapkan adalah SOP (Standard Operating Procedure). SOP menurut Gareth R. Jones dalam buku Organizational Theory, menyatakan bahwa SOP merupakan bagian dari peraturan tertulis yang membantu untuk mengontrol perilaku anggota organisasi. Yang terakhir adalah pembuatan regulasi atau peraturan tentang pemilihan supplier dan penilaian supplier agar PT WJP dapat memiliki supplier sesuai dengan kriteria yang ditetapkan untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Dengan membuat QCP, SOP dan regulasi untuk supplier yang merupakan usulan dari proses control ini, diharapkan dapat menjadi continuous improvement bagi perusahaan sebagai pedoman kerja bagi pegawai dan perusahaan dalam melaksanakan proses produksi dan menghasilkan produk sheet yang memiliki kualitas lebih baik dari sebelumnya, serta dapat meningkatkan kepuasan pelanggan yang akan berpengaruh kepada pemesanan kembali SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan observasi langsung yang telah dilakukan di PT WJP, didapatkan beberapa kesimpulan dari rumusan masalah, yaitu pemetaan alur produksi pada PT WJP menggunakan metode SIPOC diagram dimana PT WJP memiliki 4 supplier tetap untuk bahan baku kertas yaitu WP, APM, PC, IK. Pada proses input PT WJP menggunakan dua bahan mentah, yaitu lem dan kertas Selanjutnya, lem dan kertas tersebut diproses menggunakan mesin corrugator, output dari mesin corrugator yaitu berupa lembaran kertas bergelombang atau yang biasa disebut sheet (corrugated board). Output tersebut langsung memasuki proses pengecekan dan diletakkan digudang finished goods kemudian langsung dikirim ke pelanggan. Setelah dilakukan tahap Define selanjutnya pada tahap Measure dimana stabilitas proses produksi PT WJP saat ini berada pada fase tidak terkendali atau melebihi batas toleransi yang telah dianalisa menggunakan perhitungan metode P-chart. Adanya beberapa titik yang keluar dari nilai UCL dan LCL. Yang menandakan bahwa proses produksi pada PT WJP saat ini masih menghasilkan produk cacat melebihi batas toleransi perusahaan yaitu sebesar 2%. Dengan banyaknya produk cacat yang dihasilkan oleh PT WJP, dapat diidentifikasi dengan menggunakan metode Pareto bahwa jenis cacat yang paling sering muncul adalah sobek, terkelupas, flute tidak rata, dan keriput. Setelah identifikasi jenis cacat yang paling sering muncul maka proses selanjutnya adalah identifikasi penyebab terjadinya produk cacat dengan menggunakan metode fishbone. Pada tahap selanjutnya yaitu Analyze dilakukan dengan metode FMEA, diketahui bahwa penyebab terbesar dari produk cacat yang melebihi batas toleransi adalah Penentuan bahan baku yang tidak sesuai, karena banyaknya supplier bahan baku kertas yang memiliki tingkat kualitas yang berbeda antar supplier. Perubahan suhu mesin corrugator, hal ini dapat menyebabkan proses cetak tidak berjalan dengan sempurna. Kurang stabilnya tekanan mesin, hal ini yang menyebabkan flute pada sheet menjadi tidak rata. Kurang stabilnya kecepatan mesin, hal ini akan berpengaruh pada proses penempelan lem yang tidak sempurna, jika mesin berjalan secara pelan, akan membuat sheet terlalu banyak mendapatkan lem sehingga sheet menjadi sulit kering. Setelah dilakukan tahap Analyze, selanjutnya ke tahap Improvement dimana menggunakan metode Taguchi dan AHP (Analytical Hierarchy Process), pada metode Taguchi dapat diketahui kombinasi baru atau faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembuatan sheet. Faktor yang paling signifikan setelah dilakukan perhitungan dan analisa yaitu faktor C (tekanan corrugating roll) dimana memiliki perbandingan F-ratio nilai rata-rata lebih besar dari F-tabel, sebesar 14,43 dengan F- tabel (0,05;1;7) sebesar 5,59. Dan pada metode AHP digunakan sebagai pemilihan supplier yang bertujuan untuk memperkecil varian yang ada. Berdasarkan perhitungan dengan metode AHP, didapatkan hasil akhir bahwa kriteria yang terpenting untuk pemilihan supplier dari PT WJP adalah harga kertas, kualitas kertas, pengiriman, serta pelayanan yang diberikan oleh suplier. Kriteria dalam pemilihan supplier sudah dapat dikatakan konsisten dengan nilai consistency ratio (CR) 0,040 atau kurang dari 0,1.

11 Tahap terakhir yaitu Control, dimana dengan membuat Quality Control Plan, SOP pada setiap divisi, mulai dari penilaian terhadap supplier, pemilihan supplier, pembuatan lem, proses penyimpanan bahan baku, proses produksi, proses pemilihan output, hingga proses ekspedisi dan sampai kepada konsumen. Saran Berdasarkan observasi langsung yang telah dilakukan di PT WJP, berikut ini terdapat beberapa saran yang dapat diberikan ke perusahaan, yaitu Perusahaan dapat menggunakan metode SIPOC Diagram untuk memetakan alur proses produksi untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kesalahan yang menyebabkan produk cacat. Perusahaan dapat melakukan pengontrolan produk cacat yang dihasilkan sudah berkurang atau berada di dalam batas kontrol dengan metode pareto dan fishbone. Melakukan pengawasan terhadap faktor yang menjadi modus kegagalan terbesar secara terus-menerus dengan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analyze). Perusahaan dapat menerapkan mekanisme pemilihan supplier untuk mendapatkan kriteria yang diharapkan oleh perusahaan agar selisih kualitas bahan baku kertas dari masing-masing supplier tidak jauh berbeda, menetapkan kombinasi baru tersebut jika dapat mengurangi jumlah produk cacat, dan melakukan pengawasan terhadap kombinasi baru dan menjalin hubungan yang baik dengan supplier yang memiliki kualitas sesuai dengan yang ditetapkan perusahaan. Melakukan pengontrolan proses produksi secara berkala untuk memastikan proses berjalan dengan baik, dan membuat SOP untuk setiap divisi yang ada pada PT WJP agar lebih terintegasi antar satu divisi dengan divisi lainnya dalam melakukan proses produksi. Berbeda dengan instruksi kerja, dimana instruksi kerja hanya dilakukan per divisi yang ada. REFERENSI Aditya, S., Rambe, J. M., & Siregar, K. (2013). Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Diagram Kontrol MEWMA dan Pendekatan Lean SIX SIGMA DI PT XYZ. Jurnal Teknik Industri FT USU, 3, Ariani, D., & Dwiyanto, B. M. (2013). Analisis Pengaruh SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Terhadap Kinerja Perusahaan. JURNAL STUDI MANAJEMEN & ORGANISASI, 10, Azizi, A., Suciati, & Maridi. (2014). Pembelajaran Biologi dengan Model PBL dengan Metode Eksperimen Disertai Teknik VEE DIAGRAM dan Fishbone Diagram Ditinjau dari Aktivitas dan Kreativitas Belajar Siswa. Jurnal INKUIRI, 3, Badea, A., Prostean, G., Goncalves, G., & Allaoui, H. (2014). Assessing risk factors in collaborative supply chain with the analytic hierarchy process (AHP). Procedia - Social and Behavioral Sciences, 124, Belavendram, N. (1995). Quality by Design. United States: Prentice Hall International. Gaspersz, V. (2005). Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Gitlow, H., Oppenheim, A., & Oppenheim, R. (1995). Quality management : tools and methods for improvement. United States: Irwin. Hanliang, N., Rosiawan, M., & Sari, Y. (2013). Peningkatan Kualitas Proses Produk Di PT Indal Aluminium Industry TBK., SIDOARJO. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Hardjosoedarmo. (2001). Total Quality Management. Yogyakarta: Andi Offset. Heizer, J., & Render, B. (2004). Principles of operations management. New Jersey: Prentice Hall. Heizer, J., & Render, B. (2006). Operations management. New Jersey: Prentice Hall. Heizer, J., & Render, B. (2008). Operations management. New Jersey: Pearson Education. Iswanto, A., Rambe, A. J., & Ginting, E. (2013). Aplikasi Metode TAGUCHI ANALYSIS dan FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) Untuk Perbaikan Kualitas Produk DI PT. XYZ. Jurnal Teknik Industri FT USU, 2, Lasakar, M. L. (2014). Pemilihan Supplier Bahan Baku Tinta dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada CV Unitech Indonesia-Semarang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 3. Marimin, P. (2004). Teknik & Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Montgomery, D. C. (2009). Statistical quality control : a modern introduction. Asia: Wiley. Putra, D. A. (2013). PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KERUPUK. Teknik Industri, 1, 1-13.

12 Santoso, E., & Fitri, F. (2010). Penerapan Metode SQC (Statistical Quality Control) Untuk Peningkatan Kualitas Proses Assembly SIDM di PT IEI. INASEA, 11, Sari, D. P., & Kusumo, S. A. (2011). Evaluasi Pemilihan Supplier Terbaik Menggunakan Metode TAGUCHI LOSS FUNCTIONS dan ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS di PT Indomaju Textindo Kudus. Jurnal Teknik Industri Undip, 6, Senaratne, S., & Jayarathna, T. (2012). Quality Planning Process of Construction Contractors: Case Studies. Journal of Construction in Developing Countries, 17, Setyawanti, D. (2012). Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan. Kiat BISNIS, 5, Sumangkut, A. A. (2013). Kinerja SUPPLY CHAIN MANAGEMENT dan Strategi Informasi pada PT Multi Food Manado. Jurnal EMBA, 1, Suswardji, E., S, E., & Ratnaningsih, R. (2012). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Pt Nt Piston Ring Indonesia di Karawang. Jurnal Manajemen(10), Tanabe, I., Sakamoto, H., & Miyamoto, K. (2014). Development of Innovative Tool Using Taguchimethods. AASRI - Procedia, 9, Tanjong, S. D. (2013). Implementasi Pengendalian Kualitas Dengan Metode Statistik Pada Pabrik Spareparts CV Victory Metallurgy Sidoarjo. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2, Topalovic, S. (2015). The Implementation of Total Quality Management in Order to Improve Production Performance and Enhancing the Level of Customer Satisfaction. Procedia - Technology, 19, Usman, K., & Widyawati, R. (2011). Pengendalian Mutu Beton Ready Mix pada Batching Plant dengan Menggunakan Statistical Quality Control. Jurnal Rekayasa, 15, Windarti, T. (2014). Pengendalian Kualitas Untuk Meminimasi Produk Cacat Pada Proses Produksi Besi Beton. Jurnal Teknik Industri UNDIP, 9, RIWAYAT PENULIS Anis Mustikaningtyas Putri lahir di Kota Jakarta tanggal 9 Agustus 1993, penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University, jurusan Teknik Industri pada tahun Cakry Lientang Widyaninggar lahir di Kota Jakarta tanggal 12 Juli 1993, penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University, jurusan Teknik Industri pada tahun Penulis aktif diberbagai organisasi yaitu Purna Paskibraka Indonesia dan Paguyuban Kang & Nong Kota Tangerang. Dina Septiani lahir di Kota Jakarta tanggal 29 September 1993, penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University, jurusan Teknik Industri pada tahun 2015.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Operation Management Menurut Heizer & Render (2006) mengemukakan tentang manajemen operasional sebagai berikut: Operation Management (OM) is the set of activities that creates

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan yang dilalui, mulai dari identifikasi masalah sampai pada tahap penyelesaian masalah dalam penyelesaian tugas akhir. Metodologi bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan

Lebih terperinci

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC Edy Susanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu 48 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu dilakukan. Data-data yang dikumpulkan selama masa observasi adalah sebagai berikut : Data jumlah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian di bawah ini: Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada diagram alir penelitian Mulai Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia automotive di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menurut harian Bisnis Indonesia pada 29 Maret 2012, peningkatan penjualan kendaraan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Metode Penelitian merupakan deskripsi dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama proses penelitian dilaksanakan yakni

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA Pada bab ini, penulis akan menjabarkan hasil yang di dapat dari pengumpulan dan pengolahan data, serta melakukan analisis terhadap masing-masing hasil tersebut. 5.1. Tahap Define

Lebih terperinci

Oleh Didik Samanhudi Teknik Industri FTI-UPV Veteran Jatim ABSTRAK

Oleh Didik Samanhudi Teknik Industri FTI-UPV Veteran Jatim ABSTRAK ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUK KAWAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE, CONTROL DENGAN METODE TAGUCHI DI PT. UNIVERSAL METAL WORK SIDOARJO Oleh Didik Samanhudi Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Abdi Juang Investama bergerak di bidang pembuatan Trolly Shopping Cart berdiri pada tahun 2014. PT Abdi Juang Investama ini sudah mengembangkan bisnisnya

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control.

ABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control. ABSTRAK Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin signifikan, membuat banyak bermunculan industri-industri baru yang sejenis dengan industri yang sudah ada sebelumnya. Hal ini tentunya merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 39 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan gambaran dari langkahlangkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Melalui pembuatan flowchart penelitian

Lebih terperinci

TUGAS BESAR III LEAN SIX SIGMA JOURNAL REVIEW SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEDE SUDRAJATTULLOH

TUGAS BESAR III LEAN SIX SIGMA JOURNAL REVIEW SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEDE SUDRAJATTULLOH TUGAS BESAR III LEAN SIX SIGMA JOURNAL REVIEW SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEDE SUDRAJATTULLOH 411110023 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS MA CHUNG MALANG 2013 JOURNAL

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi percetakan koran Lampung Post pada PT. Masa Kini Mandiri yaitu dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Debora Anne Y. A., Desy Gunawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 69 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian dilakukan dengan mengadakan pengamatan/observasi secara langsung dengan mengunjungi PT.Delident Chemical Indonesia untuk melihat secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHAHULUAN I.1 BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO. Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur

IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO. Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur 1 IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur ABSTRAK Adanya persaingan antar produk yang semakin

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan langkah-langkah sistematis yang berperan penting sebagai pedoman dalam menyelesaikan dan memberikan solusi dari masalah yang timbul

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah merupakan tahap menggambarkan jalannya proses penelitian atau pemecahan masalah yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil benang jahit. Saat ini perusahaan memiliki permasalahan kualitas benang jahit pada bagian twisting, di mana diketahui terjadi cacat benang.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR..... ABSTRAK..... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

Disusun Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) JAKARTA 2015

Disusun Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) JAKARTA 2015 USULAN PERBAIKAN KUALITAS PERCETAKAN BUKU YASIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Andi Putra Pratama NPM : 30411742 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing 1 : Dr. Ir. Sudaryanto, MSc. Pembimbing 2 :

Lebih terperinci

Upaya Penurunan Tingkat Kecacatan Produk dengan Metode DMAIC di PT. X

Upaya Penurunan Tingkat Kecacatan Produk dengan Metode DMAIC di PT. X 19-114 Upaya Penurunan Tingkat Kecacatan Produk dengan Metode DMAIC di PT. X Amelia Agnes Sunjono 1, Siana Halim 1 Abstract: This research aims to discover the factors that influences and causes any defects

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

Oleh : Miftakhusani

Oleh : Miftakhusani USULAN MINIMASI CACAT PRODUK PERALATAN MAKANAN GARPU ART 401 DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. INDOMETAL SEDJATI ENT. LTD. JAKARTA Oleh : Miftakhusani 2010-21-012 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici

Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici Topik Khusus ~ Pengantar Six Sigma ~ ekop2003@yahoo.com Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Participative

Lebih terperinci

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Start Penelitian Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Tujuan Penelitian Pengumpulan Data : -Data Data Pengolahan Data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut : III-1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut : 3.1 Studi Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian lebih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian untuk pemecahan masalah dimana setiap pembahasan diuraikan dalam bentuk tahapan terstruktur. Tahapan penelitian

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi Percetakan Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure,

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan kriteria optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi kualitas produksi pipa pada perusahaan ini yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis /Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Fase atau tahapan yang banyak menghasilkan produk yang cacat adalah di bagian proses stripping, terlihat dari diagram Pareto nya dari ketiga tahapan di area produksi Produk X. 2.1

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Produk Kue Astor untuk Meminimumkan Produk Rusak Pada PT. Prima Jaya A.M.

Lebih terperinci

Perbaikan Produktivitas Perusahaan Rokok Melalui Pengendalian Kualitas Produk dengan Metode Six Sigma

Perbaikan Produktivitas Perusahaan Rokok Melalui Pengendalian Kualitas Produk dengan Metode Six Sigma Perbaikan Produktivitas Perusahaan Rokok Melalui Pengendalian Kualitas Produk dengan Metode Six Sigma Sri Widiyawati, Sebtian Assyahlafi Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian yang merupakan urutan atau langkah-langkah yang sistematis

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian yang merupakan urutan atau langkah-langkah yang sistematis BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan baik dibutuhkan suatu metodologi penelitian yang merupakan urutan atau langkah-langkah yang sistematis yang harus dilakukan

Lebih terperinci

REDUCING DEFECTS AND COSTS OF POOR QUALITY OF WW GRAY ROYAL ROOF USING DMAIC AND FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS)

REDUCING DEFECTS AND COSTS OF POOR QUALITY OF WW GRAY ROYAL ROOF USING DMAIC AND FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS) TUGAS AKHIR RI 1592 MENGURANGI JUMLAH CACAT DAN BIAYA KERUGIAN PADA PRODUK GENTENG WW ROYAL ABU-ABU DENGAN PENDEKATAN DMAIC DAN FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS) NOVEMIA PRANING H NRP 2502

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Produk yang dikatakan berkualitas adalah produk yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Maka dari itu setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menghasilkan produk berupa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Collection Shoes merupakan perusahaan sepatu yang sudah berdiri cukup lama. Dalam penelitian saat ini pengamatan dilakukan pada produksi sepatu pantofel. Masalah utama dari bagian produksi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian start Studi Pendahuluan - Survey ke Perusahaan Konsultasi Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka - Literatur - Jurnal - Buku - Website - dll Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di wilayah lokal saja, akan tetapi sudah meluas sampai kawasan nasional bahkan internasional.

Lebih terperinci

ANALISIS KECACATAN PRODUK KEMASAN DENGAN METODE DMAIC DI PT.SURABAYA PERDANA ROTOPACK SKRIPSI

ANALISIS KECACATAN PRODUK KEMASAN DENGAN METODE DMAIC DI PT.SURABAYA PERDANA ROTOPACK SKRIPSI ANALISIS KECACATAN PRODUK KEMASAN DENGAN METODE DMAIC DI PT.SURABAYA PERDANA ROTOPACK SKRIPSI Oleh : RIDO HAKIKY 0832010048 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi Petunjuk Sitasi: Suliawati, & Gumay, V. S. (2017). Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. D70-75). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama dalam perusahaan agar tetap survive. Buruknya kualitas ataupun penurunan kualitas akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang

BAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang BAB V ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang digunakan

Lebih terperinci

Damper DB2B24SSC, diantaranya adalah:

Damper DB2B24SSC, diantaranya adalah: BAB III. METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT.Dulmison Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang hardware energi yang memproduksi alat-alat berat dan aksesoris

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data yang dikumpulkan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Inspeksi sebanyak tiga kali yang dilakukan PT.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 SKRIPSI PROGRAM GANDA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Angga Adhytiawan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : NAILATIS SHOFIA JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

SKRIPSI. Disusun oleh : NAILATIS SHOFIA JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG KAJIAN SIX SIGMA DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PADA BAGIAN PENGECEKAN PRODUK DVD PLAYERS PT X SKRIPSI Disusun oleh : NAILATIS SHOFIA 24010210141039 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENDEKATAN SIX SIGMA-TAGUCHI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK (Studi Kasus PT. Asaputex Jaya Spinning Mill Tegal)

PENDEKATAN SIX SIGMA-TAGUCHI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK (Studi Kasus PT. Asaputex Jaya Spinning Mill Tegal) PENDEKATAN SIX SIGMA-TAGUCHI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK (Studi Kasus PT. Asaputex Jaya Spinning Mill Tegal) SKRIPSI Disusun oleh : NESVI INTAN OKTAJAYANTI NIM. 24010211140087 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, diperlukan adanya desain atau skema langkah penelitian sebagai acuan

Lebih terperinci

EVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION

EVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION EVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION Efraim S. Ginting 1,Sugiharto Pujangkoro 2, Tuti Sarma Sinaga 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : Process improvement, Failure Modes & Effect Analysis, Vehicle Lights FMEA.

ABSTRACT. Keywords : Process improvement, Failure Modes & Effect Analysis, Vehicle Lights FMEA. ABSTRACT PT. X is an automotive indutsry produces front and back lamps for motorcycles and cars. Production processes are divided into injection, aluminizing, and assembling. In the production process,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: pengendalian kualitas, diagram pareto, peta kendali p, diagram sebab-akibat. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: pengendalian kualitas, diagram pareto, peta kendali p, diagram sebab-akibat. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Barly Joy Collection merupakan sebuah home industry yang bergerak di bidang manufaktur pakaian. Adapun produk yang dihasilkan adalah baju dengan bahan kaos. Banyak perusahaan pesaing

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 77 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Hasil Pengumpulan Data Bagian ini merupakan tahapan dimana semua data-data hasil observasi lapangan di CV. Panca Karya Utama, dengan demikian dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 52 BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Dengan berdasarkan pada metodologi ini, penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian menggambarkan proses atau tahap tahap penelitian yang harus ditetapkan dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas sehingga

Lebih terperinci

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra.

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra. Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh Zubdatu Zahrati 32 05 004 Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Tujuan Manfaat Batasan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. lima kategori produk cacat, yaitu Filling Height, No Crown, Breakage Full, Out of Spec,

BAB V PEMBAHASAN. lima kategori produk cacat, yaitu Filling Height, No Crown, Breakage Full, Out of Spec, BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define Aktivitas proses produksi di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Semarang Plant Central java ini dianalisis menggunakan diagram SIPOC (Supplier-Input-Proccess-Output- Customer).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing,

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing, di samping harga dan jangkauan distribusinya. Oleh karena itu setiap perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, persaingan semakin ketat sehingga industri yang bergerak dalam bidang manufaktur maupun jasa harus dapat unggul dalam pasar. Kepuasan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah model yang menggambarkan sistem dan terdapat langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Diharapkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi pemecahan masalah adalah serangkaian urutan langkah-langkah yang disusun secara sistematis untuk digunakan sebagai pedoman

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maraknya pertumbuhan usaha dan bisnis di tengah pertumbuhan yang semakin membaik menciptakan persaingan pasar yang semakin ketat. Keadaan ini menuntut perusahaan untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA Mochammad Damaindra, Atikha Sidhi Cahyana Program studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

USULAN FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEVEN BASIC QUALITY MANAGEMENT TOOLS PADA PT. TATALOGAM LESTARI

USULAN FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEVEN BASIC QUALITY MANAGEMENT TOOLS PADA PT. TATALOGAM LESTARI USULAN FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEVEN BASIC QUALITY MANAGEMENT TOOLS PADA PT. TATALOGAM LESTARI Siau Fung, Haryadi Sarjono Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, perusahaan dituntut agar tetap mampu mempertahankan eksistensinya

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, perusahaan dituntut agar tetap mampu mempertahankan eksistensinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, memasuki era persaingan bebas yang semakin ketat serta kompetitif, perusahaan dituntut agar tetap mampu mempertahankan eksistensinya dan dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Kualitas produk menjadi salah satu topik yang menjadi perhatian utama bagi setiap industri. Setiap industri baik yang berskala kecil maupun skala besar memiliki perhatian khusus

Lebih terperinci

3.1 Persiapan Penelitian

3.1 Persiapan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian Dalam mengerjakan Tugas Akhir ini dilakukan langkah-angkah perancangan yang jelas agar tujuan dari Tugas Akhir ini dapat tercapai. Pada bab ini akan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Evaluasi Kinerja Setelah seluruh data yang diperlukan terkumpul, data tersebut akan diolah melalui 5 fase dalam Six Sigma yang disebut Six Sigma Improvement Framework atau

Lebih terperinci

PENERAPAN ALAT BANTU UNTUK MEMINIMASI PRODUK DEFECT PADA PROSES PRODUKSI RUBBER BELLOW DI PT AGRONESIA (DIVISI INDUSTRI TEKNIK KARET)

PENERAPAN ALAT BANTU UNTUK MEMINIMASI PRODUK DEFECT PADA PROSES PRODUKSI RUBBER BELLOW DI PT AGRONESIA (DIVISI INDUSTRI TEKNIK KARET) ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2900 PENERAPAN ALAT BANTU UNTUK MEMINIMASI PRODUK DEFECT PADA PROSES PRODUKSI RUBBER BELLOW DI PT AGRONESIA (DIVISI INDUSTRI

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA

PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA Disusun oleh: Eko Oktiningrum Suhartono NRP 1309 030 034 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS REJECT PART TYPE KYL PADA PROSES ASSEMBLY UNIT SEPEDA MOTOR DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DAN SIX SIGMA (Study Kasus Pada PT.

ANALISIS REJECT PART TYPE KYL PADA PROSES ASSEMBLY UNIT SEPEDA MOTOR DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DAN SIX SIGMA (Study Kasus Pada PT. ANALISIS REJECT PART TYPE KYL PADA PROSES ASSEMBLY UNIT SEPEDA MOTOR DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DAN SIX SIGMA (Study Kasus Pada PT.XYZ) Priyanto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI 56 BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI Pada Bab ini dibahas tahap Analyze (A), Improve (I), dan Control (C) dalam pengendalian kualitas terus menerus DMAIC sebagai langkah lanjutan dari kedua tahap sebelumnya.

Lebih terperinci

PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA UNTUK MENGANALISIS PROSES PRODUKSI PADA PT. DULMISON INDONESIA

PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA UNTUK MENGANALISIS PROSES PRODUKSI PADA PT. DULMISON INDONESIA PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA UNTUK MENGANALISIS PROSES PRODUKSI PADA PT. DULMISON INDONESIA Titi Jayati 0800775012 ABSTRAK Operational excellent didasari oleh banyak perusahaan sebagai salah satu cara

Lebih terperinci

4.3 Jenis-jenis dan Definisi Cacat Data Jenis-jenis dan Jumlah Cacat

4.3 Jenis-jenis dan Definisi Cacat Data Jenis-jenis dan Jumlah Cacat ABSTRAK Dengan semakin ketatnya persaingan antar industri garment saat ini, agar perusahaan dapat tetap bertahan dan berkembang di kemudian hari, hal ini dapat memicu setiap perusahaan garment untuk melakukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MUTU PRODUK KAIN GREY DI CV X DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DMAIC

PENINGKATAN MUTU PRODUK KAIN GREY DI CV X DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DMAIC PENINGKATAN MUTU PRODUK KAIN GREY DI CV X DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DMAIC Hanky Fransiscus 1, Sugih Sudharma Tjandra 2, Melissa Stephanie 3 1,2,3) Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ANALISA KUALITAS PRODUK SEPEDA PHOENIX DENGAN METODE SIX SIGMA UNTUK MEMINIMUMKAN KECACATAN PRODUK DI PT RODA LANCAR ABADI - SIDOARJO SKRIPSI.

ANALISA KUALITAS PRODUK SEPEDA PHOENIX DENGAN METODE SIX SIGMA UNTUK MEMINIMUMKAN KECACATAN PRODUK DI PT RODA LANCAR ABADI - SIDOARJO SKRIPSI. ANALISA KUALITAS PRODUK SEPEDA PHOENIX DENGAN METODE SIX SIGMA UNTUK MEMINIMUMKAN KECACATAN PRODUK DI PT RODA LANCAR ABADI - SIDOARJO SKRIPSI Oleh : EVI MARINA P 0832010023 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat bersaing dan meningkatkan keunggulan kompetitif dengan perusahaan lain yang sejenis,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Punch, Kualitas, DMAIC, Upaya Menekan Variasi Kualitas Produk

ABSTRAK. Kata Kunci: Punch, Kualitas, DMAIC, Upaya Menekan Variasi Kualitas Produk ABSTRAK PT Wahana Pancha Nugraha merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang penyediaan permesinan dan sparepart untuk industri farmasi. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini

Lebih terperinci

PENGUKURAN KEMAMPUAN PROSES MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA PADA PROSES PENCETAKAN PRODUK PAPERBAG (STUDI KASUS PT. X) Abstrak.

PENGUKURAN KEMAMPUAN PROSES MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA PADA PROSES PENCETAKAN PRODUK PAPERBAG (STUDI KASUS PT. X) Abstrak. PENGUKURAN KEMAMPUAN PROSES MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA PADA PROSES PENCETAKAN PRODUK PAPERBAG (STUDI KASUS PT. X) Theresia Sihombing *), Ratna Purwaningsih Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba yang maksimal dengan modal yang tersedia. Dengan demikian perusahaan akan mencari

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas

ABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas ABSTRAK Peningkatan kualitas produk ataupun jasa yang dihasilkan merupakan sesuatu yang mutlak perlu dilakukan oleh setiap perusahaan untuk dapat bertahan di era yang semakin kompetitif ini. Penelitian

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA DALAM UPAYA MENCAPAI ZERO DEFECT

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA DALAM UPAYA MENCAPAI ZERO DEFECT PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA DALAM UPAYA MENCAPAI ZERO DEFECT Tantri Windarti STMIK STIKOM Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya Email : tantri@stikom.edu ABSTRAK Dalam persaingan

Lebih terperinci