BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah berdirinya Jakarta Culinary Center. Jakarta Culinary Center (JCC) adalah sekolah dibidang
|
|
- Hartono Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Jakarta Culinary Center Sejarah berdirinya Jakarta Culinary Center Jakarta Culinary Center (JCC) adalah sekolah dibidang tata boga (culinary) pertama di Indonesia yang memberikan bimbingan komprehensif bagi pencinta dunia tata boga dan bisnis Food & Beverage, baik bagi mereka yang berminat untuk berkarier (profesi) maupun bagi mereka yang berjiwa bisnis (entrepreneur) dibidang tata boga. Didukung oleh para professional serta chef terkenal dengan reputasi baik yang memiliki pengalaman bekerja di hotel-hotel berbintang lima ternama. Jakarta Culinary Center, yang berkantor di Sona Topas Tower-Sudirman, akan memberikan bimbingan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan para peserta didik dibidang Profesi dan bisnis Food &Beverage. Berangkat dari kurangnya tenaga professional di bidang kuliner ( dalam hal ini chef ) yang tidak hanya mahir memasak akan tetapi memiliki kemampuan dalam mengelola sebuah dapur dengan baik dan benar. Jakarta Culinary Center menawarkan program untuk mendidik murid-muridnya menjadi professional &
2 siap pakai dalam Food & Beverage Industri. Didirikanlah Jakarta Culinary Center pada 17 July Visi Jakarta Culinary Center : Menjadi Lembaga Pendidikan Kuliner yang berkualitas dan profesional dalam mengembangkan dunia kuliner untuk menghasilkan tenaga profesional dan para pebisnis di bidang kuliner. Misi Jakarta Culinary Center : Membantu meningkatkan karir dan business dari setiap individu dengan pengetahuan dan cara yang benar demi masa depan di bidang food & beverage. Siswa yang belajar bukan hanya orang-orang yang menggeluti dunia kuliner namun terdapat pula dari kalangan awam dan selebriti. Mereka bisa memilih dari kelas mahir memasak, enterpreneur, profesional atau manajemen restoran. Jakarta Culinary center juga menyalurkan beberapa murid yang memang bersedia untuk magang / job training di beberapa hotel berbintang di Jakarta selama 6 bulan, dengan beberapa persyaratan tertentu diantaranya lulus test wawancara,tertulis & test kesehatan yang diadakan oleh pihak hotel yang bersangkutan.
3 Jenis Program yang ada di Jakarta Culinary Center meliputi : a. Profesional Program - Caturwulan Pertama mempelajari tentang Food & Beverage Management yang akan dipadukan dengan praktek dasar mengenai pengetahuan tentang sayuran, daging, unggas, seafood dan masih banyak lagi seperti Pastry & Bakery. - Caturwulan Kedua mempelajari mengenai restaurant management yang dipadukan dengan praktek memasak bermacam Cuisine dari berbagai negara di dunia yaitu Chinese, Japanese, Indonesia, Thailand, Western, French, Mexican, Spanish, Italian, American serta aneka Pastry & Bakery dan berbagai macam masakan lainnya. - Caturwulan Ketiga mempelajari mengenai cara membuat business plan dan bersimulasi secara langsung seorang profesional di bidang restaurant dan cafe, pada caturwulan ini terdapat program penjurusan yaitu Kitchen dan Pastry Bakery. b. Enterpreneur Class - Caturwulan Pertama mempelajari mengenai Food & Beverage Management yang merupakan point utama sebagai seorang wirausaha, berbagai strategi bisnisdan implementasi berbagai kasus. Inovasi dan kreativitas siswa akan dilatih sebagai seorang pengusaha yang dipadukan dengan praktek seperti
4 pengetahuan mengenai sayuran, daging, unggas, seafood dan aneka Pastry & Bakery. - Caturwulan Kedua mempelajari tentang restaurant management, dan mengenai pemilihan lokasi secara detail. Invovasi dan kreasi dalam desain interior serta desain dapur yang efisien, juga akan diberi pengarahan tentang bagaimana cara menggunakan peralatan dapur, pembahasan produk, menulis menu, strategi marketing dan promosi, manajemen bisinis dan keuangan yang dipadukan dengan praktek masak dari berbagai masakan seluruh negara seperti : Chinese, Japanese, Thailand, Korean, Vietnamese, Indonesian, French, Italian, mexican, Spanish, dan berbagai macam Pastry & Bakery. - Caturwulan Ketiga mempelajari bagaimana membuat business plan, subject dari business plan ini akan dipilih sendiri oleh siswa yang bersangkutan. Sebagai contoh seorang siswa akan membuka restoran china dan dia sebagai pengusahanya, maka pada caturwulan ini siswa tersebut harus memilih program antara Kitchen atau Pastry & Bakery untuk penjurusannya. c. Intensive Pastry & Bakery Program singkat 20 kali pertemuan dengan membuat berbagai macam Pastry & Bakery dengan di bimbing oleh pengajar yang berpengalaman. Melalui program ini siswa akan mendapatkan
5 pengalaman yang menyenangkan dalam mengembangkan kreativitas di bidang Pastry & Bakery. d. Mahir Memasak Program singkat 20 kali pertemuan dengan membuat berbagai macam masakan dari beberapa negara. Melalui program ini diajarkan tehnik memasak secara singkat dan menarik yang dapat memperkaya khasanah,kreativitas serta pengetahuan memasak siswa dengan aneka cuisine internasional. e. Program Catering Program 48 kali pertemuan dengan mempelajari berbagai macam masakan Internasional, Pastry & Bakery serta Food & Beverage Management, yang akan menjadikan usaha catering mampu memenuhi permintaan pasar sesuai dengan yang diharapkan siswa. f. Program Art Cooking School Belajar memasak mengenai seni Tata Boga untuk Siswa/siswi mulai dari TK, SD, SMP, SMU/SMK yang dikoordinasi oleh pihak sekolah dengan Jakarta Culinary Center, program ini dapat menyesuaikan budget, metode dan waktu yang ditentukan oleh pihak sekolah. Di dalam persaingannya Jakarta Culinary Center mempunyai beberapa kompetitor, yaitu Chezlely Culinary School, Dharma Putra, Le Zelian Cooking School, Bogasari Baking School, Laris, Nila Chandra dan masih banyak sekolah kuliner lainnya. Yang
6 membedakan Jakarta Culinary Center dengan sekolah kuliner lainnya adalah Jakarta Culinary Center menawarkan bentuk program pendidikan yang singkat & padat dimana murid dapat terjun untuk praktek langsung memasak sejak awal pendidikan dengan metode hand s on cooking. Dengan bahan & peralatan yang disediakan oleh sekolah kemudian sistem pengajaran yang menuntut semua siswa untuk selalu aktif berkreasi. Jakarta Culinary Center menyediakan kualitas yang beragam bagi setiap level muridnya. Bagi level pemula setiap murid akan diberikan kompor yang memungkinkan setiap individu dapat praktek langsung.fasilitas ini diberikan di 2 ruangan kelas. Setelah levelnya sudah lebih matang, akan dipindahkan ke dapur professional yang di setting seperti seperti dapur di hotel berbintang meskipun dalan skala kecil yang lebih padat Ruang Lingkup Usaha Jakarta Culinary Center adalah sebuah brand dari sebuah sekolah khusus di bidang tata boga atau kuliner. Jakarta Culinary Center sebagai The First Culinary Center adalah sekolah kuliner pertama di Indonesia yang memberikan bimbingan komprehensif bagi pencinta dunia tata boga dan bisnis Food & Beverage, baik bagi mereka yang berminat untuk berkarier (profesi) maupun bagi mereka yang berjiwa bisnis (entrepreneur) dibidang tata boga.
7 4.2. Hasil Penelitian Bagian ini merupakan deskripsi terhadap hasil penelitian yang peneliti lakukan. Analisis berdasarkan pada satu sumber utama yang berhasil peneliti lakukan serta sumber-sumber lain yang penulis jadikan sebagai data pelengkapnya. Yang menjadi narasumber adalah Operational Manager, Ibu Tantri Mahajani (pada tanggal 22 Maret 2010) dan Bapak Achmad Djariat sebagai Marketing & Communication Manager (dua kali wawancara pada tanggal 25 & 26 Maret 2010). Wawancara dilakukan di kantor Jakarta Culinary Center-Sudirman, Jakarta Pusat Analisis SWOT Sebelum kita menyusun atau merumuskan suatu strategi diperlukan adanya suatu analisis mengenai kondisi lingkungan pasar atau yang biasa kita sebut adalah analisis SWOT. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman potensial kemudian menghadapkannya dengan kekuatan dan kelemahan internal. Berikut analisis SWOT mengenai Jakarta Culinary Center, yaitu : A. Kekuatan (strength), merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu produk. Kekuatan yang dimiliki Jakarta Culinary Center adalah : Hasil Wawancara dengan Ibu Tantri Mahajani, Manager Operational Jakarta Culinary Center
8 - Merupakan sekolah dibidang tata boga (culinary) pertama di Indonesia yang memberikan bimbingan komprehensif bagi pencinta dunia tata boga dan bisnis Food & Beverage, baik bagi mereka yang berminat untuk berkarier (profesi) maupun bagi mereka yang berjiwa bisnis (entrepreneur) dibidang tata boga. - Didukung oleh para professional serta chef terkenal dengan reputasi baik yang memiliki pengalaman bekerja di hotel-hotel berbintang lima ternama. Jakarta Culinary Center, memberikan bimbingan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan para peserta didik dibidang Profesi dan bisnis Food & Beverage. - Memiliki fasilitas perlengkapan dan bahan kebutuhan memasak yang berkualitas dan bermerk baik yang memadai untuk mendidik calon juru masak. - Program atau Kurikulum dirancang khusus secara praktikal dan spesifik sesuai kebutuhan dan keinginan calon siswa. - Materi pembelajaran yang disampaikan mengikuti standar internasional dan lebih banyak menerapkan praktek dibanding teori. Jakarta Culinary Center menawarkan bentuk program pendidikan yang singkat & padat dimana
9 murid dapat terjun untuk praktek langsung memasak sejak awal pendidikan dengan metode hand s on cooking. - Lokasi sekolah strategis, karena terletak di tengah kota B. Kelemahan (Weakness), merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari produk. Kelemahan yang ada di Jakarta Culinary Center adalah : 33...biaya pendidikan cukup mahal, karena menggunakan bahan-bahan yang berkualitas, Biaya promosi yang masih terbatas, sehingga kurang bisa dapat mengembangkan jenis kegiatan promosi lainnya, Kurangnya sumber daya manusia untuk marketing, sehingga tidak maksimal dalam promosi, Kurangnya komunikasi internal sehingga program yang dibuat terkadang tidak berjalan dengan baik, Brand Awareness Jakarta Culinary Center belum secara universal menjangkau khalayak luas. Hal ini dipertegas oleh Ibu Tantri Mahajani selaku Manager Operational pada wawancara tanggal 22 Maret 2010 di kantor Jakarta Culinary Center, bahwa kelemahan Jakarta Culinary Center terletak pada biaya pendidikan yang cukup mahal dan biaya promosi yang masih terbatas sehingga 33 Ibid
10 brand awareness belum secara universal menjangkau khalayak luas. C. Peluang (Opportunity), peluang untuk Jakarta Culinary Center ini menurut Ibu Tantri Mahajani selaku Manager Operational adalah : 34 Sebagai sekolah kuliner, Jakarta Culinary Center mempunyai kesempatan untuk mengembangkan program pendidikannya ke jenjang akademi,selain itu JCC juga sedang mencari lokasi baru untuk mengembangkan pasar. Mendengar hasil wawancara tanggal 22 Maret 2010 tersebut peneliti dapat menafsirkan bahwa Jakarta Culinary Center dapat menjadi lembaga pendidikan kuliner yang berkembang ke depan. D. Ancaman (Threat), di samping terdapat peluang bagi Jakarta Culinary Center untuk berkembang ke depan, terdapat pula hambatan atau ancaman yang cukup besar karena saat ini sudah banyak sekolah kuliner yang berkembang hal ini diutarakan oleh Ibu Tantri Mahajani, beliau mengatakan : Sudah mulai banyak sekolah kuliner yang mulai berkembang yang diminati masyakat umum karena 34 Ibid
11 biaya pendidikan yang terjangkau sehingga dapat menjadi ancaman bagi usaha yang dijalankan, Mudah mendirikan usaha sejenis (Low barries to entry), Persaingan sangat ketat (Highly competitive industry) dengan sekolah kuliner lainnya. Namun Ibu Tantri Mahajani menegaskan kembali, beliau mengatakan : Dengan keberadaan pesaing bukanlah suatu hambatan bagi Jakarta Culinary Center untuk berkembang, bahkan hal ini bisa memicu Jakarta Culinary Center dalam mengembangkan strategi promosinya. Berdasarkan penjelasan di atas peneliti dapat menyimpulkan gambaran umum analisis SWOT yang dimiliki Jakarta Culinary Center bahwa kekuatan Jakarta Culinary Center adalah selain merupakan sekolah kuliner pertama yang memberikan bimbingan komprehensif di bidang food & beverage di Indonesia, Jakarta Culinary Center juga memiliki tenaga pengajar profesional dengan reputasi baik yang memiliki pengalaman bekerja di hotel-hotel berbintang lima ternama, selain itu fasilitas perlengkapan dan kebutuhan memasak juga berkualitas, program atau kurikulum dirancang khusus secara praktikal dan spesifik, materi pembelajaran disampaikan mengikuti standar
12 internasional. Hal yang menjadi keunikan dari Jakarta Culinary Center adalah terletak dari sistem metode pembelajaran dalam hal ini Jakarta Culinary menggunakan metode hand s on cooking yaitu suatu metode dimana murid dapat terjun untuk praktek langsung memasak sejak awal pendidikan. Lokasi sekolahnya pun juga strategis, karena terletak di tengah kota. Untuk kelemahannya, biaya pendidikan Jakarta Culinary Center masih terbilang cukup mahal, biaya promosinya juga masih terbatas, sehingga kurang bisa dapat mengembangkan jenis kegiatan promosi lainnya, di samping itu kurangnya sumber daya manusia untuk marketing, sehingga tidak maksimal dalam promosi, kurangnya komunikasi internal sehingga program yang dibuat terkadang tidak berjalan dengan baik dan brand awareness belum secara universal menjangkau khalayak luas. Untuk kesempatan atau peluang yang dimiliki terlihat cukup baik, Jakarta Culinary Center mempunyai kesempatan untuk mengembangkan program pendidikannya ke jenjang akademi. Namun terdapat pula beberapa ancaman yang dihadapi yaitu sudah mulai banyak sekolah kuliner yang mulai berkembang yang diminati masyakat umum karena biaya pendidikan yang terjangkau, mudah mendirikan usaha sejenis (Low barries to entry), persaingan sangat ketat (Highly competitive industry) dengan sekolah kuliner lainnya.
13 STP (Segmentasi, Targeting, Positioning) Pada awal pendirian usaha segmentasi sangat penting untuk dilakukan agar dapat mengetahui siapa target marketnya. Adapun segmentasi Jakarta Culinary Center adalah : 35 Demografis : Pria dan wanita, tahun 25% ekspatriat, 75% domestic, ibu rumah tangga, wiraswasta, karyawan, pelajar, mahasiswa dan pecinta kuliner. Geografis : Jakarta dan Semarang Jakarta sebagai pusat perekonomian mempunyai banyak tempat strategis untuk dijadikan tempat bisnis, sedangkan Semarang merupakan salah satu daerah kota besar di Indonesia, dan Jakarta Culinary Center melihat hal ini sebagai peluang yang bagus untuk membuka cabang. Psikografis meliputi kebutuhan konsumen yaitu untuk pengetahuan dan praktek kuliner serta bisnis. Gaya hidup yaitu bagi orang yang ingin belajar dan hobi dibidang kuliner. Jakarta Culinary Center mempunyai target market dengan SES A+, A, B+, B dan mempunyai selera gaya hidup yang tinggi dan tinggal di daerah perkotaan dengan positioning the first culinary center, Jakarta Culinary Center harus memberikan bimbingan program memasak terbaik kepada para siswa. Di dalam brand awareness-nya Jakarta Culinary Center dapat menggunakan 35 Ibid
14 positioningnya sebagai salah satu bagian dari strategi promosinya. Karena tidak banyak sekolah kuliner yang benar-benar memberikan bimbingan program memasak secara spesifik dan terarah seperti yang dilakukan oleh Jakarta Culinary Center Strategi Promosi Strategi promosi merupakan suatu hal yang terpenting dalam mengkomunikasikan produk yang akan kita pasarkan. Menurut penuturan dari Bapak Achmad Djariat selaku Marketing & Communication Manager berdasarkan hasil wawancara tanggal 25 & 26 Maret 2010 di kantor Jakarta Culinary Center, strategi promosi yang dilakukan Jakarta Culinary Center adalah : 36 menggunakan event internal dan eksternal, dengan bekerja sama dengan pihak lain yang menyelenggarakan event/seminar/pameran dlsb. Di samping itu JCC melakukan perluasan pemasaran program memasak ke rumah-rumah elite, sekolah-sekolah,kedutaan,corporate melalui iklan di media cetak,brosur/leaflet,spanduk, website dan worth of mouth. Hal tersebut tentunya bertujuan meningkatkan penjualan dan awareness dari konsumen akan keberadaan JCC... Jika dilihat dari hasil wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal 25 dan 26 Maret 2010 dengan Bapak Achmad Djariat, 36 Hasil Wawancara dengan Bapak Achmad Djariat, Marketing & Communication Manager Jakarta Culinary Center
15 Jakarta Culinary Center menggunakan gabungan strategi promosi yaitu push strategy dan pull strategy. Dimana strategi push adalah mendorong penjualan dengan memperluas pemasaran program memasak ke perumahan elite, sekolah-sekolah, kedutaan, corporate melalui iklan di media cetak, brosur atau leaflet,spanduk, website dan worth of mouth. Selain strategi push Jakarta Culinary Center juga menggunakan strategi pull untuk menarik perhatian siswa atau calon siswa agar mengenal atau bersekolah di Jakarta Culinary Center dengan cara melakukan seminar yang diadakan oleh Jakarta Culinary Center ataupun Jakarta Culinary Center sebagai media partner atau sponsorship. Dan semua strategi yang telah direncanakan itu, bertujuan untuk mengangkat dan mengenalkan nama Jakarta Culinary Center kepada khalayak umum, mempromosikan Jakarta Culinary Center untuk meraih awareness masyarakat serta membangun product knowledge Pelaksanaan Strategi Promosi Selama tahun 2009 Jakarta Culinary Center melakukan beberapa kegiatan promosi, yaitu : 37 a. Advertising 37 Ibid
16 Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Achmad Djariat, pemasangan iklan yang dilakukan Jakarta Culinary Center adalah : Kita beriklan di media cetak seperti Kompas, Tabloid komunitas d Jaxel, Warta Grogol, Majalah Resto. Selain itu JCC juga menggunakan media lain seperti brosur/leaflet, spanduk, banner yang dipasang dan disebarkan pada saat pameran,seminar maupun kegiatan atau event internal yang diadakan oleh JCC. Dalam hal pemasangan iklan sudah cukup banyak menggunakan media untuk berpromosi. Untuk media above the line Jakarta Culinary Center menggunakan media cetak seperti Koran Kompas, Tabloid komunitas d Jaxel, Warta Grogol, Majalah Resto. Pemasangan iklan tersebut dilakukan secara rutin setiap pembukaan program-program kelas memasak yang ada di Jakarta Culinary Center. Sedangkan untuk media below the line, Jakarta Culinary Center menggunakan brosur/leaflet, spanduk dan banner. Biasanya brosur itu disebarkan di acara-acara pameran dan seminar serta pada saat berpromosi ke beberapa tempat khusus seperti perumahan elite, sekolah-sekolah (SD,SMP,SMU/SMK) maupun sekolah internasional, serta
17 perusahaan-perusahaan di Jakarta dan Semarang. Banner pun dipasang didepan stand Jakarta Culinary Center yang biasanya dipakai ketika ada event atau seminar agar para calon konsumen tertarik untuk sekedar melihat atau bersekolah di Jakarta Culinary Center. Spanduk juga dipasang di setiap tempat Jakarta Culinary Center mengadakan event. b. Publisitas Dalam menjalin dan menjaga hubungan baik dengan para konsumen, Jakarta Culinary Center membuat beberapa event internal maupun eksternal yang melibatkan para siswa dan calon siswa sebagai para pesertanya. Event-event internal yang diadakan oleh Jakarta Culinary Center meliputi lomba memasak antar siswa Jakarta Culinary Center yang bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan kreativitas serta motivasi para siswa, market survey ke pasar-pasar tradisional, tour the hotel & restaurant. Sedangkan event-event eksternal Jakarta Culinary Center meliputi Launching Jakarta Culinary Center di Puri Indah Mall kegiatan Exhibition, Talk Show dan Cooking Demo (Januari 2009),Cooking Demo di Kinokuniya Bookstore Plaza Senayan dan Plaza Indonesia (Maret 2009), Mengikuti pameran Entrepeneur di Prasetiya
18 Mulya (Mei 2009), Cooking Demo bersama Periplus dan Talkshow di EX Plaza Plaza Indonesia (Juli 2009), Home Cooking Demo di Perumahan Bali View, Ciputat (September 2009), Franchise Exhibition di Jakarta Convention Center (November 2009). Selain kegiatan di atas terdapat pula liputan khusus dari berbagai media cetak seperti Majalah Femina, Her World Megazine, Harian Warta Kota. Ketiga media tersebut meliput kegiatan program memasak yang diselenggarakan oleh Jakarta Culinary Center. c. Sales Promotion Jakarta Culinary Center dalam hal elemen sales promotion memberikan Discount berupa potongan harga pada program Profesional Class yang merupakan salah satu program memasak yang dimiliki Jakarta Culinary Center yang memberikan bimbingan praktek dan teori selama satu tahun. Bagi calon siswa Profesional Class yang membayar langsung secara lunas program ini selama 1 tahun sebelum kelas dimulai, akan mendapatkan discount 10%. Selain itu dalam hal berorientasi menjalin kedekatan dengan khalayak luas agar terbentuk brand awareness, Jakarta Cuinary Center membuat program khusus yaitu One Day Hand s on Cooking. Program ini ditujukan bagi sekolah-sekolah
19 (SD,SMP,SMU,SMK), sekolah internasional, universitas, departemen, corporate dan masyarakat luas. Program hand s on cooking ini berlangsung selama satu hari yang dapat diikuti minimal 10 peserta. Program ini dapat menyesuaikan budget, metode dan waktu yang diinginkan oleh para peserta. d. Personal Selling Personal Selling merupakan bentuk komunikasi berpasangan dan saling berbalasan yang melibatkan dua orang atau lebih dalam interaksi dua arah. Oleh karena itu kegiatan personal selling dilakukan ketika Jakarta Culinary Center sedang ada event atau mengikuti pameran-pameran. Dimana Jakarta Culinary Center mengutus karyawannya untuk memprospek, menawarkan serta mendorong konsumen untuk bersekolah di Jakarta Culinary Center. Kegiatan personal selling juga dilakukan tim marketing pada saat calon siswa berkunjung ke Jakarta Culinary Center untuk menanyakan informasi dan prosedur bersekolah. Dalam hal ini merupakan kesempatan bagi para marketing Jakarta Culinary Center untuk menjelaskan secara langsung segala informasi tentang program-program yang ada di Jakarta Culinary Center. Melalui kegiatan personal selling ini cukup banyak masyarakat yang
20 merespon positif tentang program-program yang ada di Jakarta Culinary Center. Hal ini ditunjang oleh pemasangan iklan, word of mouth dan website. e. Direct marketing Terdapat beberapa cara dalam elemen direct marketing ini, salah satunya direct mail online ( ) dan telemarketing. Direct mail online dimana menggunakan untuk menawarkan atau mempromosikan program-program Jakarta Culinary Center. merupakan salah satu direct mail online yang cukup efektif bagi perusahaan untuk menjalin hubungan dengan pelanggan mereka. Namun Jakarta Culinary Center memakai direct mail online ini berbarengan dengan telemarketing, sehingga tercipta kesinambungan jalinan hubungan dengan pelanggan. Melalui gabungan kedua elemen direct marketing ini mempermudah kinerja marketing dalam menyampaikan informasi dan merespon balik dengan cepat pertanyaanpertanyaan tentang program-program Jakarta Culinary Center yang ingin diketahui oleh calon siswa. Hal ini dipertegas oleh Bapak Achmad Djariat, bahwa : merupakan salah satu direct mail online yang cukup efektif bagi perusahaan untuk menjalin hubungan dengan pelanggan mereka. Namun
21 Jakarta Culinary Center memakai direct mail online ini berbarengan dengan telemarketing, sehingga tercipta kesinambungan jalinan hubungan dengan pelanggan. Selain elemen-elemen promosi di atas, Jakarta Culinary Center juga melakukan beberapa elemen promosi lainnya yaitu : 1. Internet Jakarta Culinary Center mempunyai website sendiri yaitu di tahun Isi website ini mengenai program-program memasak yang dimiliki oleh Jakarta Culinary Center, informasi-informasi terbaru tentang dunia kuliner, jadwal pembukaan kelas, profile Jakarta Culinary Center dan lain-lain. Dengan adanya website ini sangat membantu Jakarta Culinary Center dalam berpromosi untuk meraih awareness masyarakat. Mengingat dunia teknologi komunikasasi saat ini semakin berkembang. Sebagian besar masyarakat tahu akan keberadaan Jakarta Culinary Center melalui website. Hal ini dituturkan kembali oleh Bapak Achmad Djariat, yaitu :...sebagian orang-orang tahu JCC melalui internet. Berkat adanya website JCC ini, cukup banyak orang-orang yang menanyakan informasi tentang JCC melalui via telephone, bahkan datang langsung ke sekolah kami.
22 Dengan pemasangan website, mempermudah JCC dalam berpromosi secara efektif, efisien dan tidak terlalu banyak memakan biaya promosi yang tinggi. Di samping itu perlahanlahan awareness JCC semakin terbentuk. 2. Word of mouth Sebenarnya word of mouth, bukan promosi utama dari Jakarta Culinary Center. Tetapi promosi ini berlangsung secara tidak sengaja. Hal ini biasanya terjadi di kalangan siswa Jakarta Culinary Center. Bagi siswa yang pernah bersekolah di Jakarta Culinary Center biasanya akan memberitahu rekan-rekan lainnya yang memiliki minat di bidang kuliner. Awalnya promosi melalui elemen ini berlangsung secara tidak sengaja, tetapi karena Jakarta Culinary Center melihat ini sebagai peluang yang bagus untuk penjualan maka Jakarta Culinary Center membuat program promosi yaitu Student get Student ini di peruntukan bagi seluruh siswa Jakarta Culinary Center baik yang masih belajar maupun yang telah menyelesaikan pendidikan untuk ikut serta memasarkan program yang ada dan menarik siswa untuk belajar dan bergabung pada Program PROFESSIONAL CLASS di Jakarta Culinary Center. Bagi siswa yang berhasil menarik dan mengajak rekan/teman menjadi siswa Jakarta Culinary Center akan diberikan tuition fee sebesar 1,5%. Efek dari word of mouth ini sebenarnya
23 cukup efektif. Selain itu Jakarta Culinary Center juga menggunakan jasa teman-teman dari staf untuk membantu menyebarkan brand dari Jakarta Culinary Center Tujuan Strategi Promosi Sebagaimana yang dijelaskan pada tinjauan pustaka di bab II, bahwa promosi mempunyai tujuan diantaranya menumbuhkan kesadaran keberadaan sebuah produk atau jasa baru (awareness), memberikan informasi yang dibutuhkan atas penggunaan sebuah produk atau jasa (knowledge), berusaha membujuk atau mempengaruhi khalayak untuk melakukan pembelian dan menggunakan produk. Hal ini dipaparkan juga oleh Bapak Achmad Djariat mengenai tujuan strategi promosi yang ingin dicapai oleh Jakarta Culinary Center, berikut pemaparannya : Hal tersebut tentunya bertujuan meningkatkan penjualan dan awareness dari konsumen akan keberadaan JCC 4.3. Pembahasan Sebuah strategi promosi memang sangat dibutuhkan oleh setiap pemasar dalam mempromosikan produk-produknya, begitu juga dengan Jakarta Culinary Center yang membutuhkan suatu strategi promosi yang terencana dan tersusun dengan baik untuk mengenalkan Jakarta Culinary Center kepada masyarakat, khususnya pecinta kuliner. Dalam menyusun sebuah strategi promosi yang baik beberapa langkah yang harus dilakukan,
24 yaitu : dengan menganalisis kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang atau kesempatan (opportunity) dan ancaman (threats) mengenai produk, lalu dilakukan analisis segmentasi, targeting dan positioning. Setelah itu baru kita bisa menentukan strategi promosi apa yang cocok digunakan oleh produk kita dan dari strategi promosi yang telah ditetapkan kita dapat menentukan elemen-elemen promosi apa yang akan kita lakukan. Di dalam hasil penelitian mengenai analisa SWOT, pada poin kekuatan, kekuatan yang dimiliki oleh Jakarta Culinary Center yaitu merupakan sekolah dibidang tata boga (culinary) pertama di Indonesia yang memberikan bimbingan komprehensif bagi pencinta dunia tata boga dan bisnis Food & Beverage, didukung oleh para professional serta chef terkenal dengan reputasi baik yang memiliki pengalaman bekerja di hotelhotel berbintang lima ternama, memiliki fasilitas perlengkapan dan bahan kebutuhan memasak yang berkualitas dan bermerk baik, Program atau Kurikulum dirancang khusus secara praktikal dan spesifik sesuai kebutuhan dan keinginan calon siswa, materi pembelajaran yang disampaikan mengikuti standar internasional dan lebih banyak menerapkan praktek dibanding teori dengan menggunakan metode hand s on cooking serta lokasi sekolah strategis karena berada di tengah kota. Kelemahan yang dimiliki Jakarta Culinary Center adalah biaya pendidikan yang cukup mahal sehingga belum bisa menjangkau khalayak menengah ke bawah dan biaya promosi yang masih terbatas
25 sehingga brand awareness belum secara universal menjangkau khalayak luas. Tidak ada produk yang benar-benar sempurna, dengan itu kita perlu melakukan analisis SWOT ini sebelum membuat suatu strategi promosi untuk produk kita agar kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dari produk kita, sehingga kita bisa merencanakan suatu strategi komunikasi ataupun promosi yang dapat mengangkat sisi kekuatan yang kita punya dan dapat menutupi kelemahan yang kita punya ataupun dengan meningkatkan kelemahannya menjadi suatu kekuatan. Seperti yang dikatakan Hesel Nogi S. Tangkilisan mengenai tujuan dilakukannya identifikasi terhadap analisa SWOT, dimana SWOT merupakan pusat proses perencanaan strategis yang melibatkan pengembangan strategi untuk merespon ancaman dan peluang eksternal dengan mengeksploitasi kekuatan dan menghindari atau meningkatkan kelemahan internal. 38 Kalau melihat dari peluang Jakarta Culinary Center memang cukup besar yaitu sebagai sekolah kuliner, Jakarta Culinary Center mempunyai kesempatan untuk mengembangkan program pendidikannya ke jenjang akademi. Lalu dari segi ancaman, sekolah kuliner ini juga memiliki beberapa ancaman seperti sudah mulai banyak sekolah kuliner yang mulai berkembang yang diminati masyarakat umum karena biaya pendidikan yang terjangkau sehingga dapat menjadi ancaman bagi usaha yang dijalankan, mudah 38 http//:
26 mendirikan usaha sejenis (Low barries to entry), persaingan sangat ketat (Highly competitive industry) dengan sekolah kuliner lainnya. Namun dengan keberadaan pesaing bukanlah suatu hambatan bagi Jakarta Culinary Center untuk berkembang, malah dengan adanya pesaing itulah sekolah kuliner ini bisa berkembang untuk terus menjaga keeksistensiannya di pasar dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ia punya sehingga tidak kalah bersaing dengan sekolah kuliner lainnya. Setelah analisis SWOT peneliti membahas tentang segmentasi Jakarta Culinary Center yaitu : Demografis : Pria dan wanita, tahun 25% ekspatriat, 75% domestic, ibu rumah tangga, wiraswasta, karyawan, pelajar, mahasiswa dan pecinta kuliner. Geografis : Jakarta dan Semarang Jakarta sebagai pusat perekonomian mempunyai banyak tempat strategis untuk dijadikan tempat bisnis, sedangkan Semarang merupakan salah satu daerah kota besar di Indonesia, dan Jakarta Culinary Center melihat hal ini sebagai peluang yang bagus untuk membuka cabang. Psikografis meliputi kebutuhan konsumen yaitu untuk pengetahuan dan praktek kuliner serta bisnis. Gaya hidup yaitu bagi orang yang ingin belajar dan hobi dibidang kuliner. Jakarta Culinary Center mempunyai target market dengan SES A+, A, B+, B dan mempunyai selera gaya hidup yang tinggi
27 dan tinggal di daerah perkotaan dengan positioning the first culinary center, Jakarta Culinary Center harus memberikan bimbingan program memasak terbaik kepada para siswa. Di dalam brand awareness-nya Jakarta Culinary Center dapat menggunakan positioningnya sebagai salah satu bagian dari strategi promosinya. Karena tidak banyak sekolah kuliner yang benar-benar memberikan bimbingan program memasak secara spesifik dan terarah seperti yang dilakukan oleh Jakarta Culinary Center. Ketika unsur-unsur tersebut sudah dianalisa, selanjutnya kita akan merumuskan strategi apa yang akan kita gunakan untuk mengenalkan Jakarta Culinary Center kepada khalayak. Dalam mengenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong para calon siswa untuk bersekolah di Jakarta Culinary Center adalah dengan menggunakan kegiatan promosi. Oleh karena itu, Jakarta Culinary Center mempunyai sebuah strategi promosi yang telah direncanakan yaitu dengan menggabungkan dua elemen strategi yang ada yakni push dan pull strategi. Dimana strategi push adalah mendorong penjualan dengan memperluas pemasaran program memasak ke perumahan elite, sekolah-sekolah, kedutaan, corporate melalui iklan di media cetak, brosur atau leaflet,spanduk, website dan word of mouth. Selain strategi push Jakarta Culinary Center juga menggunakan strategi pull untuk menarik perhatian siswa atau
28 calon siswa agar mengenal atau bersekolah di Jakarta Culinary Center dengan cara melakukan seminar yang diadakan oleh Jakarta Culinary Center ataupun Jakarta Culinary Center sebagai media partner atau sponsorship. Dan semua strategi yang telah direncanakan itu, bertujuan untuk mengangkat dan mengenalkan nama Jakarta Culinary Center kepada khalayak umum, mempromosikan Jakarta Culinary Center untuk meraih awareness masyarakat serta membangun product knowledge. Setelah kita membahas strategi promosi, dapat kita jabarkan secara spesifik mengenai pelaksanaan strategi promosi yang dilakukan oleh Jakarta Culinary Center. Kita mulai dari Advertising, dalam hal pemasangan iklan, Jakarta Culinary Center sudah cukup banyak menggunakan media untuk berpromosi. Untuk media above the line Jakarta Culinary Center menggunakan media cetak seperti Koran Kompas, Tabloid komunitas d Jaxel, Warta Grogol, Majalah Resto. Pemasangan iklan tersebut dilakukan secara rutin setiap pembukaan program-program kelas memasak yang ada di Jakarta Culinary Center. Sedangkan untuk media below the line, Jakarta Culinary Center menggunakan brosur/leaflet, spanduk dan banner. Biasanya brosur itu disebarkan di acara-acara pameran dan seminar serta pada saat berpromosi ke beberapa tempat khusus seperti perumahan elite, sekolah-sekolah (SD,SMP,SMU/SMK) maupun sekolah internasional, serta perusahaan-perusahaan di
29 Jakarta dan Semarang. Banner pun dipasang didepan stand Jakarta Culinary Center yang biasanya dipakai ketika ada event atau seminar agar para calon konsumen tertarik untuk sekedar melihat atau bersekolah di Jakarta Culinary Center. Spanduk juga dipasang di setiap tempat Jakarta Culinary Center mengadakan event. Dalam hal elemen publisitas (public relition), Jakarta Culinary Center membuat beberapa event internal maupun eksternal yang melibatkan para siswa dan calon siswa sebagai para pesertanya. Event-event internal yang diadakan oleh Jakarta Culinary Center meliputi lomba memasak antar siswa Jakarta Culinary Center yang bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan kreativitas serta motivasi para siswa, market survey ke pasar-pasar tradisional, tour the hotel & restaurant. Sedangkan event-event eksternal Jakarta Culinary Center meliputi Launching Jakarta Culinary Center di Puri Indah Mall kegiatan Exhibition, Talk Show dan Cooking Demo (Januari 2009),Cooking Demo di Kinokuniya Bookstore Plaza Senayan dan Plaza Indonesia (Maret 2009), Mengikuti pameran Entrepeneur di Prasetiya Mulya (Mei 2009), Cooking Demo bersama Periplus dan Talkshow di EX Plaza Plaza Indonesia (Juli 2009), Home Cooking Demo di Perumahan Bali View, Ciputat (September 2009), Franchise Exhibition di Jakarta Convention Center (November 2009). Selain kegiatan di atas terdapat pula
30 liputan khusus dari berbagai media cetak seperti Majalah Femina, Her World Megazine, Harian Warta Kota. Ketiga media tersebut meliput kegiatan program memasak yang diselenggarakan oleh Jakarta Culinary Center. Jakarta Culinary Center dalam hal elemen sales promotion memberikan Discount berupa potongan harga pada program Profesional Class yang merupakan salah satu program memasak yang dimiliki Jakarta Culinary Center yang memberikan bimbingan praktek dan teori selama satu tahun. Bagi calon siswa Profesional Class yang membayar langsung secara lunas program ini selama 1 tahun sebelum kelas dimulai, akan mendapatkan discount 10%. Selain itu dalam hal berorientasi menjalin kedekatan dengan khalayak luas agar terbentuk brand awareness, Jakarta Cuinary Center membuat program khusus yaitu One Day Hand s on Cooking. Program ini ditujukan bagi sekolah-sekolah (SD,SMP,SMU,SMK), sekolah internasional, universitas, departemen, corporate dan masyarakat luas. Program hand s on cooking ini berlangsung selama satu hari yang dapat diikuti minimal 10 peserta. Program ini dapat menyesuaikan budget, metode dan waktu yang diinginkan oleh para peserta. Kegiatan personal selling dilakukan ketika Jakarta Culinary Center sedang ada event atau mengikuti pameran-pameran. Dimana Jakarta Culinary Center mengutus karyawannya untuk
31 memprospek, menawarkan serta mendorong konsumen untuk bersekolah di Jakarta Culinary Center. Kegiatan personal selling juga dilakukan tim marketing pada saat calon siswa berkunjung ke Jakarta Culinary Center untuk menanyakan informasi dan prosedur bersekolah. Dalam hal ini merupakan kesempatan bagi para marketing Jakarta Culinary Center untuk menjelaskan secara langsung segala informasi tentang program-program yang ada di Jakarta Culinary Center. Melalui kegiatan personal selling ini cukup banyak masyarakat yang merespon positif tentang programprogram yang ada di Jakarta Culinary Center. Hal ini ditunjang oleh pemasangan iklan, word of mouth dan website. Dalam elemen Direct Marketing, Jakarta Culinary Center memakai direct mail online ini berbarengan dengan telemarketing, sehingga tercipta kesinambungan jalinan hubungan dengan pelanggan. Melalui gabungan kedua elemen direct marketing ini mempermudah kinerja marketing dalam menyampaikan informasi dan merespon balik dengan cepat pertanyaan-pertanyaan tentang program-program Jakarta Culinary Center yang ingin diketahui oleh calon siswa. Selain kelima elemen promosi diatas terdapat elemen penunjang yang digunakan Jakarta Culinary Center yaitu penggunaan internet dan word of mouth. Dalam hal internet, Jakarta Culinary Center mempunyai website sendiri yaitu
32 di tahun Isi website ini mengenai program-program memasak yang dimiliki oleh Jakarta Culinary Center, informasi-informasi terbaru tentang dunia kuliner, jadwal pembukaan kelas, profile Jakarta Culinary Center dan lain-lain. Dengan adanya website ini sangat membantu Jakarta Culinary Center dalam berpromosi untuk meraih awareness masyarakat. Mengingat dunia teknologi komunikasasi saat ini semakin berkembang. Sebagian besar masyarakat tahu akan keberadaan Jakarta Culinary Center melalui website. Satu lagi elemen penunjang kegiatan promosi Jakarta Culinary Center yaitu word of mouth. Dalam hal ini biasanya terjadi di kalangan siswa Jakarta Culinary Center. Bagi siswa yang pernah bersekolah di Jakarta Culinary Center biasanya akan memberitahu rekan-rekan lainnya yang memiliki minat di bidang kuliner. Awalnya promosi melalui elemen ini berlangsung secara tidak sengaja, tetapi karena Jakarta Culinary Center melihat ini sebagai peluang yang bagus untuk penjualan maka Jakarta Culinary Center membuat program promosi yaitu Student get Student ini di peruntukan bagi seluruh siswa Jakarta Culinary Center baik yang masih belajar maupun yang telah menyelesaikan pendidikan untuk ikut serta memasarkan program yang ada dan menarik siswa untuk belajar dan bergabung pada Program PROFESSIONAL CLASS di Jakarta Culinary Center. Bagi siswa yang berhasil menarik dan mengajak
33 rekan/teman menjadi siswa Jakarta Culinary Center akan diberikan tuition fee sebesar 1,5%. Efek dari word of mouth ini sebenarnya cukup efektif. Selain itu Jakarta Culinary Center juga menggunakan jasa teman-teman dari staf untuk membantu menyebarkan brand dari Jakarta Culinary Center.Dari keseluruhan rangkaian strategi promosi yang telah dijalankan, hampir semuanya membawa pengaruh yang cukup baik terhadap Jakarta Culinary Center, terlebih lagi dalam perkembangan Jakarta Culinary Center yang saat ini semakin baik dan juga sudah terciptanya awareness dari para pecinta kuliner dan masyarakat. Karena tujuan dari semua rangkaian strategi promosi yang dijalankan itu untuk meningkatkan brand awareness Jakarta Culinary Center. Sehingga dengan terbentuknya awareness dari para konsumen membuat Jakarta Culinary Center lebih mudah dalam menjalankan strategi-strategi atau kegiatan lainnya.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah berdirinya PT Wom Finance. terkemuka di Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha,
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. PT Wom Finance 4.1.1. Sejarah berdirinya PT Wom Finance Sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor yang terkemuka di Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey terlebih dahulu terhadap 100 responden dengan menggunakan kuantitatif terlebih
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan
BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge
85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, yakni dengan adanya kompetitor yang memiliki produk dan desain outlet yang sama, seperti Kebab Kings, Kebab Abror
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran. Makan Sutra oleh PT. Supermal Karawaci sebagai berikut :
95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Makan Sutra oleh PT. Supermal Karawaci
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan bidang kuliner yang cukup terkenal. Hal tersebut dikarenakan Indonesia memiliki bermacam suku bangsa yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi persaingan antara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, peran pemerintah untuk ikut serta
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berikut ini beberapa kesimpulan dari hasil proyek di Binus Business School (BBS) berdasarkan hasil pengolahan data, antara lain: SWOT a. Kekuatan (Strength) BBS
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara Wawancara dilakukan baik terhadap pihak internal dan pihak eksternal. Berikut adalah profil informan yang diwawancarai. a. Profil informan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini, penulis akan membeberkan kesimpulan-kesimpulan yang penulis
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pada bab ini, penulis akan membeberkan kesimpulan-kesimpulan yang penulis dapatkan terkait dengan hasil penelitian ini, yaitu sebagai berikut : 1. Penentuan target
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN
KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan
Lebih terperinciTranskrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet
L 1 Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet 1. Apa visi dan misi perusahaan? PT Microreksa Infonet memiliki visi untuk menjadi perusahaan terdepan dalam penyedia produk, jasa dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik. Tujuan Promosi di antaranya adalah:
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan literatur Promosi Menurut ensiklopedia online Wikipedia, promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Event Organizer yang diartikan sebagai penyedia jasa profesional penyelenggara acara merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Event Organizer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan teknologi yang maju sesuai dengan kemajuan zaman. Di dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era Globalisasi seperti sekarang ini, semakin lama memerlukan perhatian yang lebih terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Penyajian Data Penelitian 4.1.1. Pemilihan Responden Pada bab yang ke empat dari skripsi yang di buat oleh penulis, penulis melakukan wawancara mendalam (deep interview) dengan
Lebih terperinci2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran
BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
94 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa The Dharmawangsa dengan berbagai analisa, yaitu SWOT, STP, Marketing mix, Startegi Generic serta PLC: Dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak semakin tergerus dan bersaing dengan media digital, dengan semakin meluasnya pasar tablet dan koneksi internet yang semakin banyak, tentu memudahkan masyarakat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian untuk mengukur brand awareness dari BCKG, kita menyimpulkan bahwa brand awareness BCKG masih relatif rendah. Secara umum, hanya
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data Data yang disajikan pada bab ini akan diuraikan secara deskriptif yang diperoleh dari hasil wawancara, yaitu 2 orang responden dan 1 orang informan.
Lebih terperinciBAB II ANALISIS MASALAH
BAB II ANALISIS MASALAH 2.1 Tinjauan Teori Dalam rangkaian penulisan tugas akhir ini, ada beberapa teori yang mendukung hasil kerja yang akan dibuat hingga selesainya tugas akhir multimedia ini. 2.1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah/Penelitian Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya sebuah pemasaran. Dalam dekade terakhir ini,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
95 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian merupakan bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti. Selain itu juga bermanfaat
Lebih terperinciBAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN
BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Analisis Data Analisis data merupakan tahap di mana data yang diperoleh akan dibahas oleh peneliti baik data yang berasal dari informan (wawancara), pengamatan lapangan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem e-crm yang telah dilakukan oleh penulis terhadap PT. Herona Express, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Memasak adalah kegiatan mengolah atau membuat berbagai macam penganan, lauk-pauk, dan sebagainya (KBBI, 2016). Dalam kegiatan memasak dibutuhkan pengetahuan tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, teknologi merupakan suatu hal yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu pengetahuan masyarakat
Lebih terperinciMarketing Plan untuk UKM The Strategy. Oleh hermas puspito
Marketing Plan untuk UKM The Strategy Oleh hermas puspito 1 Catatan Strategy itu senjata, baru akan bermanfaat jika diterapkan 2 Catatan ilmu akan menjadi berkah dalam jangka panjang ketika ditulis 3 APA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kehidupan masyarakat modern yang memasuki era globalisasi, komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang memegang peranan penting terutama dalam sebuah proses
Lebih terperinciJabodetabek 35 Bandung 4 Bali 4 Sumber :Kokimasak.com
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Domino s Pizza Domino's Pizza didirikan pada tahun 1960 di Ypsilanti, Michigan, oleh dua saudara Tom dan James Monaghan.Dua
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Kesimpulan
BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penerapan Integrated Marketing Communications (IMC) yang dijalankan oleh PT Halo Rumah Bernyanyi yang dilihat dari aspek ekonomi dan politik
Lebih terperinciProposal Rebranding. Vivi Florist. Nama Anggota : Ira Eka Mentari Wina Sekar Nila Kurnia Riza Bento Putra Fajar Adisty Michael Aldy
Proposal Rebranding Vivi Florist Nama Anggota : Ira Eka Mentari Wina Sekar Nila Kurnia Riza Bento Putra Fajar Adisty Michael Aldy Pendahuluan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mampu meningkatkan daya kreativitas
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh industri kecil, yaitu pabrik jamu Bisma Sehat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi
95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13
PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran
Lebih terperinci1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling
1. Marketing Communication Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kegiatan pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan perusahaan dalam usaha untuk menjual serta meningkatkan nilai perusahaan di mata konsumen terhadap
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka pada tahap akhir penelitian ini penulis menarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim GFP, kesimpulan yang kami dapatkan adalah sebagai berikut : Pasar anggrek di Indonesia masih sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang,baik jumlah maupun waktunya. Bidang usaha yang dapat digeluti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan dalam berbagai bidang,baik jumlah maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas
121 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas penunjang bagi masyarakat itu sendiri. Fasilitas penunjang yang di maksud,
Lebih terperinciIV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk
IV. PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan Promosi Perusahaan Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah memunculkan banyaknya pesaing-pesaing di dunia perekonomian. Para pesaing
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran
6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Dari hasil analisa, penulis mencoba membagi persaingan retail bakery dalam beberapa kuadran pada gambar dibawah ini : Tabel 4.1 Mapping Outlet Retail
Lebih terperinciBAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN
BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen dapat mengenal suatu produk atau jasa melalui merek. Melalui merek konsumen dapat membedakan antara produk dan jasa yang satu dengan yang lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan olahraga di Indonesia terutama dalam bidang bulutangkis. Karena olahraga bulutangkis merupakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data-data dari hasil penelitian yang penulis peroleh mengenai pelaksanaan promotion mix di bank bjb. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang dapat menunjang kualitas hidup
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. yang dilakukan Dapur Hijau Homemade n Healthy Food dalam upaya. meningkatkan jumlah konsumen adalah sebagai berikut:
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas promosi pemasaran yang dilakukan Dapur Hijau Homemade n Healthy Food dalam upaya meningkatkan jumlah konsumen adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
57 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Kesimpulan pertama adalah brand awareness Inez memiliki tingkat kepekaan brand yang tinggi namun brand tidak melekat di benak konsumen. Hal ini dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia penyedap makanan sangatlah di gemari oleh kalangan ibu-ibu yang gemar memasak dan menjadikan penyedap sebagai tambahan untuk memberikan cita rasa dan aroma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis pada saat ini semakin berkembang pesat di sertai juga dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat. Gaya hidup masyarakat pun semakin
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Pemasaran Home Industry Manik-manik Beads Flower. Pemasaran merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu industri
BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Pemasaran Home Industry Manik-manik Beads Flower Pemasaran merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu industri besar maupun kecil. Pemasaran bertujuan untuk mempromosikan
Lebih terperinciPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: Nama Mahasiswa (Ketua) (NIM) Nama Mahasiswa (Wakil Ketua) (NIM) Nama
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dalam bab hasil penelitian dan pembahasan maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi komunikasi pemasaran terpadu Dinas Kebudayaan
Lebih terperinciKISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi
KISI-KISI PENELITIAN Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi Variabel Pedoman Observasi No Soal 1. Letak Geografis Kupu-Kupu Malam. 2. Sejarah Kupu-Kupu Malam. 3. Visi dan Misi Kupu-Kupu
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari tiap individu. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati
BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati Pada bab IV ini peneliti akan membahas hasil penelitian mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif
Lebih terperinciINTEGRATED MARKETING COMMUNICATION
INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan
Lebih terperinciB A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai
1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai Kota pariwisata tradisional budaya Jawa. Hal ini dikarenakan banyaknya obyek-obyek wisata yang menarik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan aset sebuah negara yang tidak ada habisnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan negara
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan data dan analisis maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut : Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh MIAMI FLEET Yogyakarta
Lebih terperinciBAB II Landasan Teori
BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti
Lebih terperinciBAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan
BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN MAGANG. kerja nyata selama dua bulan yaitu mulai dari tanggal 22 Februari 2016 sampai 22
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A. Persiapan Magang Dalam kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) penulis melakukan kegiatan kerja nyata selama dua bulan yaitu mulai dari tanggal 22 Februari 2016 sampai 22 April 2016
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau
BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara PT. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau mempromosikan ruang iklan
Lebih terperinciLAMPIRAN WAWANCARA. Wawancara ini dilakukan pada saat kami melakukan survei di Perumahan Citra, dengan
L57 LAMPIRAN WAWANCARA Wawancara ini dilakukan pada saat kami melakukan survei di Perumahan Citra, dengan 3 orang narasumber, yaitu: Bapak Hendry Tamzil, selaku Marketing Manager Perumahan Citra Bapak
Lebih terperinciAnalisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik
Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari data yang penulis dapatkan di lapangan, baik melalui wawancara dengan narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan
Lebih terperinciTIPS-TIPS MENJADI MARKETING. Pertemuan 14 Manajemen Pemasaran
TIPS-TIPS MENJADI MARKETING Pertemuan 14 Manajemen Pemasaran Buat Strategi dan Target Konsumen Buatlah kegiatan promosi yang dapat menarik minat pelanggan. Misalnya dengan memberikan potongan harga, menawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu atribut penting dari marketing mix. Belch (2004)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Promosi merupakan salah satu atribut penting dari marketing mix. Belch (2004) mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari semua cara penjual untuk menginformasikan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan selalu berusaha untuk tetap hidup, tumbuh, berkembang, dan menjadi yang terbaik di bidangnya. Oleh karena inilah setiap perusahaan harus menetapkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny
L.1 LAMPIRAN 1 Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny 1. Berikan penjelasan singkat mengenai Senswell? Senswell bergerak di industri wewangian dan perawatan tubuh,
Lebih terperinciiii BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Nama Perusahaan : Bakso Pak Atmo Tahun Berdiri : 1996 Alamat : Jalan Manggis No. 2 ( samping Rel K.A), Karawang, Indonesia 41313
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Populer, 2004). Hal WIB) Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sistem bisnis, konsumen adalah hal yang paling berarti dalam sebuah perusahaan, termasuk dunia perbankan. Motivasi dan pendekatan yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. S1: Adanya koneksi baik yang dimiliki anggota tim dengan pihak sponsor yang
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Analisis SWOT Strenght S1: Adanya koneksi baik yang dimiliki anggota tim dengan pihak sponsor yang mendukung pelaksanaan acara. S2: Penyusunan waktu dalam perkiraan setiap
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA Komunikasi Pemasaran Pasar Industri Kecil dan Kerajinan Jawa Tengah
BAB V ANALISA DATA Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui model intergrasi komunikasi pemasaran yang dilakukan
Lebih terperinci5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang
5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan
Lebih terperinci