PENYEBARAN LINDI DARI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR PASIRIMPUN PADA LAPISAN TANAH TIDAK TERTEKAN. Disusun oleh :

Transkripsi

1 No. Urut : P LAPORAN TUGAS AKHIR PENELITIAN (TL 410) PENYEBARAN LINDI DARI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR PASIRIMPUN PADA LAPISAN TANAH TIDAK TERTEKAN Disusun oleh : WAHYU H HIRSAM JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2000

2

3 RINGKASAN Pencernaran air sumur penduduk di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasirimpun mengindikasikan adanya aliran lindi dari lapisan dasar TPA. Aliran lindi dari TPA Pasirimpun yang tidak terdeteksi secara visual menunjukkan aliran lindi mengalir melalui lapisan tanah. Kondisi topografi TPA Pasirimpun yang mempunyai kemiringan tajam dan harga konduktivitas hidrolik relatif besar mempercepat aliran lindi melalui lapisan tanah. Simulasi aliran bawah permukaan, aliran limpasan permukaan dan penyebaran klorida dipergunakan untuk mengetahui tingkah laku penyebaran klorida dalam lapisan tanah tidak tertekan di sekitar TPA Pasirimpun. Secara garis besar terdapat tiga langkah perhitungan dalam simulasi model. Langkah pertama adalah perhitungan produksi lindi TPA Pasirimpun. Perhitungan produksi lindi terdiri atas beberapa tahap, yaitu perhitungan produksi total gas, perhitungan produksi gas berdasarkan waktu, dan perhitungan kesetimbangan air di TPA. Hasil perhitungan produksi lindi dipergunakan sebagai masukan pada perhitungan langkah kedua yaitu perhitungan kuantitas aliran pada lapisan tanah tidak tertekan. Perhitungan langkah ketiga adalah perhitungan penyebaran klorida pada lapisan tanah tidak tertekan yang mempergunakan hasil perhitungan langkah kedua. Harga konduktivitas hidrolik lapisan tanah dan konsentrasi klorida dalarn lindi maupun air sumur diperoleh dari data primer maupun data sekunder. Pengukuran harga k pada garis aliran pencemar mempergunakan metode head tetap. Simulasi model aliran bawah permukaan mempergunakan intensitas hujan 15 mm dan 33 mm/jam untuk aliran mula-mula dalam lapisan 20 1/det dan 50 1/det. Simulasi model penyebaran klorida mempergunakan konsentrasi mula-mula dalam lapisan 45 mg/l, konsentrasi klorida dalam lindi 2000 mg/i dan 3000 mg/l. Daerah aliran pencemar terdiri atas 8 segmen dan setiap segmen terdiri atas 3 lapisan tanah. Perhitungan dasar dalam model kuantitas aliran adalah kesetimbangan air dalam setiap lapisan tanah. Aliran masuk maupun keluar dari suatu lapisan tanah terdiri atas aliran bawah permukaan, limpasan permukaan, dan

4 mfiltrasi air hujan ke lapisan tanah. Komponen aliran utama dalam mekanisme kesetimbangan air pada lapisan tanah adalah aliran vertikal dan aliran horisontal yang dihitung mempergunakan persamaan Darcy. Perhitungan penyebaran klorida berdasarkan pada kesetimbangan masa klorida dalam lapisan tanah. Setiap komponen aliran lapisan tanah kecuali air wan, mengandung klorida. Apabila terjadi interaksi antara komponen aliran, koasentrasi klorida setiap komponen aliran akan berubah. Konsentrasi klorida di hpisan tanah berubah apabila terjadi perubahan volume air dalam lapisan. Setiap `omponen aliran keluar dari lapisan mempunyai konsentrasi klorida sama dengan bossent:asi klorida dalam lapisan. Harga konduktivitas hidrolik (k) di sekitar TPA Pasirimpun menunjukkan irrwa aliran air tanah lapisan tidak tertekan terjadi sampai dengan kedalaman 30 dari permukaan. Harga k lapisan permukaan berkisar antara m/hari arpai dengan 42.5 m/hari. Harga k antara lapisan permukaan dengan lapisan di i wahnya mempunyai perbandingan relatif sama pada daerah aliran lindi, yaitu 0004 antara lapisan permukaan dengan lapisan berkedalum_an 10 cm sampai Oeogan 20 cm, dan antara lapisan permukaan dengan lapisan berkedalaman 20 cm sampai dengan 30 cm. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa debit limpasan permukaan semakin kecil terhadap jarak dari TPA Pasirimpun. Aliran limpasan permukaan lebih ditentukan oleh intensitas hujan daripada oleh tingkat kejenuhan lapisan tanah. Hasil perhitungan penyebaran klorida pada aliran limpasan permukaan aenuunjukkan bahwa konsentrasi klorida menurun terhadap jarak. Umur TPA Pasirimpun yang diambil adalah 10 tahun, konsentrasi mula-mula dalam lapisan tanah 45 mg/1, konsentrasi klorida dalam lindi 3000 mg/l. Pada jarak 0 m sampai dengan 227 m dari sumber, konsentrasi klorida dalam aliran limpasan permukaan mengalami penurunan dari 1 mg/l sampai dengan mg/l. Konsentrasi klorida dalam lindi berpengaruh terhadap konsentrasi klorida aliran limpasan permukaan dari jarak 0 m sampai dengan 227 in dari sumber. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa aliran bawah permukaan dalam lapisan tanah berkedalaman 20 cm sampai dengan 30 cm meningkat terhadap

5 jarak. Aliran bawah permukaan dalam lapisan berkisar 10 "5 Udet, yang tidak dipengaruhi oleh intensitas hujan dan tingkat kejenuhan lapisan tanah. Hasil perhitungan penyebaran klorida menunjukkan bahwa konsentrasi klorida menurun terhadap jarak dari 0 m sampai dengan 227 m dari sumbet. Konsentrasi klorida aliran bawah permukaan lapisan berkedalaman 20 cm sampai dengan 30 cm berkisar mg/ mg/l, dan konsentrasi ini tidak dipengaruhi oleh intensitas hujan, tingkat kejenuhan lapisan tanah dan konsentrasi dalam lindi. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa aliran bawah permukaan dalam lapisan tanah berkedalaman 10 cm sampai dengan 20 cm meningkat tehadap jarak dan hanya dipergaruhi oleh tingkat kejenuhan lapisan tanah. Debit aliran bawah permukaan berkisar "3 1/det sampai dengan Wet. Pola penyebaran klorida dalam lapisan adalah menurun terhadap jarak dari jarak 0 m sampai dengan 227 m dari sumber. Konsentrasi klorida dalam lapisan berkisar mg/1 sampai dengan mg/1. Hasil simulasi model menunjukkan bahwa aliran bawah permukaan lapisan tanah berkedalaman 0 cm sampai dengan 10 cm meningkat terhadap jarak. Aliran bawah permukaan sangat ditentukan oleh tingkat kejenuhan lapisan tanah dan intensitas hujan dari jarak 0 m sampai dengan 227 m dari sumber. Aliran bawah permukaan lapisan tanah berkisar 5.1(Y 2 Udet sampai dengan ' Wet. Pola penyebaran klorida dalam lapisan adalah menurun terhadap jarak dari jarak 0 m sampai dengan 227 m. Penyebaran klorida dipengaruhi oleh tingkat kejenuhan lapisan tanah, intensitas hujan, dan konsentrasi klorida dalam lindi. Konsentrasi klorida dalam lapisan ini berkisar mg/1 sampai dengan mg/i. Harga konduktivitas hidrolik (k) di daerah TPA Pasirmpun yang membesar terhadap jarak menyebabkan debit limpasan permukaan mengecil terhadap jarak. Kondisi ini menyebabkan aliran bawah permukaan dalam lapisan tanah jugs membesar terhadap jarak. Sehingga proses pengenceran klorida dalam lapisan tanah meningkat terhadap jarak. Proses pengenceran klorida ini menyebabkan penyebaran klorida dalam lapisan tanah menurun terhadap jarak. Penyebaran klorida dalam lapisan berkedalaman 0 cm sampai dengan 10 cm

6 dipengaruhi oleh intensitas hujan, tingkat ke;enuhan lapisan tanah, dan konsentrasi klorida dalam lindi. Penganzh tersebut tidak terjadi pada penyebaran klorida dalam lapisan tanah berkedalaman 10 cm dan 30 cm. Pada lapisan tanah berkedalaman 10 cm sampai dengan 20 cm penyebaran klorida hanya dipengaruhi oleh tingkat kejenuhan lapisan tanah tetapi tidak dipengaruhi oleh intensitas hujan. Harga k yang relatif kecil menyebabkan intensitas hujan dan tingkat kejenuhan lapisan tanah tidak mempengaruhi penyebaran klorida dalam lapisan berkedalaman 10 cm dan 30 cm.

7

8

9

10

11

12

13

14

15