D. INDIKATOR KINERJA KUNCI. 1. Tataran Pengambil Kebijakan. a. Ketentraman dan Ketertiban

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "D. INDIKATOR KINERJA KUNCI. 1. Tataran Pengambil Kebijakan. a. Ketentraman dan Ketertiban"

Transkripsi

1 D. INDIKATOR KINERJA KUNCI 1. Tataran Pengambil Kebijakan a. Ketentraman dan Ketertiban 1) Peraturan tentang Penertiban Penataan Ruang Terkait dengan penertiban penataan ruang, kinerja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 100%. Hal ini dicapai berdasarkan jumlah kabupaten/kota yang telah memiliki Perda IMB dibagi jumlah kabupaten/kota dalam provinsi. Peraturan Daerah terkait dengan penataan ruang dimaksud, sebagai berikut : - Kota Yogyakarta dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1988 tentang Ijin Mendirikan Bangunan-Bangunan (IMBB); - Kabupaten Bantul dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB); - Kabupaten Kulonprogo dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1993 tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB); - Kabupaten Gunungkidul dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2000 tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB); - Kabupaten Sleman dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1990 tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). 2) Peraturan Tentang Kependudukan Terkait dengan kependudukan, kinerja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 100%. Hal ini dicapai berdasarkan jumlah kabupaten/kota yang telah memiliki peraturan tentang kependudukan dibagi jumlah kabupaten/kota dalam provinsi. Peraturan Daerah tentang Kependudukan di kabupaten/kota se-provinsi DIY tersebut adalah : - Kota Yogyakarta dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil; - Kabupaten Bantul dengan Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan; - Kabupaten Kulonprogo dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil; Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

2 - Kabupaten Gunungkidul dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi, Dinas-Dinas Daerah; - Kabupaten Sleman dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk. 3) Personil (Kebijakan Ketersediaan Alat Ketentraman Dan Ketertiban) Personil Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada akhir tahun 2008 sebanyak 752 orang, sedangkan jumlah penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2008 sebesar jiwa. Rasio personil Satuan Polisi Pamong Praja terhadap jumlah penduduk diperoleh dengan rumus jumlah personil Satpol PP pada akhir tahun 2008 dibagi jumlah penduduk kali , sehingga diperoleh kinerja sebesar 12 personil Satpol PP per penduduk. 4) Aksi Masyarakat Terhadap Kebijakan Daerah Selama tahun 2008 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tidak terdapat aksi masyarakat terhadap kebijakan daerah. b. Keselarasan dan Efektivitas Hubungan antara Pemerintahan Daerah dan Pemerintah serta antar Pemerintah Daerah dalam rangka Pengembangan Otonomi Daerah. 1) Penyampaian Laporan Kepada Pemerintah Di dalam PP No. 3 tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat Pasal 9 ayat (4) disebutkan bahwa LPPD Provinsi disampaikan oleh Gubernur kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Berdasarkan ketentuan tersebut, LPPD Provinsi DIY disampaikan tepat waktu kepada Pemerintah yaitu pada Maret ) Penyampaian Laporan Keuangan dan Kinerja Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan tindak lanjut Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 55 ayat (5). Di dalam PP Nomor 6 Tahun 2006 Pasal 11 disebutkan bahwa laporan keuangan yang disusun oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah untuk disampaikan kepada gubernur untuk memenuhi pertanggungjawaban APBD (ayat 1), selanjutnya disampaikan kepada Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

3 Badan Pemeriksa Keuangan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir (ayat 3). Laporan keuangan yang disusun berdasarkan Laporan Keuangan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah telah disampaikan tepat waktu. 3) Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, SPM disusun oleh Departemen Teknis. Daerah menetapkan standar pencapaian SPM yang diakomodasikan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan SPM, Gubernur menyusun laporan umum tahunan kinerja penerapan capaian SPM. Untuk memenuhi tuntutan transparansi akuntabilitas dan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyusun 6 (enam) SPM pada tahun 2003 meliputi : - Keputusan Gubernur DIY Nomor 99 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pertanian; - Keputusan Gubernur DIY Nomor 100 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perindustrian dan Perdagangan; - Keputusan Gubernur DIY Nomor 101 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan; - Keputusan Gubernur DIY Nomor 102 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Koperasi; - Keputusan Gubernur DIY Nomor 122 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan; - Keputusan Gubernur DIY Nomor 123 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Sedangkan 7 (tujuh) urusan yang dibuat belum di formalkan 4) Konsultasi antara Pemerintah - Provinsi Penyelenggaraan konsultasi antara Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Pemerintah selama tahun 2008 sebanyak kali yang dilaksanakan oleh pejabat eselon II di seluruh SKPD (31 SKPD). Angka tersebut tidak termasuk Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

4 konsultasi yang dilaksanakan dengan Surat Perintah Tugas (SPT) yang dikeluarkan oleh Kepala SKPD. 5) Hubungan Antar Daerah Provinsi Sampai dengan tahun 2008 kerjasama Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang masih berlaku sebanyak 105 MOU. c. Keselarasan Antara Kebijakan Pemerintahan Daerah Dengan Kebijakan Pemerintah 1) Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) merupakan dokumen perencanaan pembangunan nasional yang memuat prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro serta program-program pembangunan. Rencana Kerja Pemerintah merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah dalam penyusunan RKPD. Program prioritas dalam RKP 2008 sebanyak 9 program prioritas yaitu : - Penanggulangan Kemiskinan; - Peningkatan Kesempatan Kerja, Investasi dan Ekspor; - Revitalisasi Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Perdesaan; - Peningkatan Aksesabilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan; - Penegakan Hukum, Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Birokrasi; - Penguatan Kemampuan Pertahanan, Pemantapan Keamanan dan Ketertiban serta Penyelesaian Konflik; - Mitigasi dan Penanggulangan Bencana; - Percepatan Pembangunan Infrastruktur; dan - Pembangunan Daerah Perbatasan dan Wilayah Terisolir. Dari 9 program prioritas dimaksud, keseluruhannya dapat ditindaklanjuti oleh Provinsi DIY sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. 2) Kewenangan Jumlah urusan wajib yang diselenggarakan oleh daerah kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja dimaksud dihitung berdasarkan jumlah urusan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dibagi jumlah urusan wajib sebagaimana diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 kali 100%. Urusan wajib yang dilaksanakan oleh Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi : pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perumahan, kepemudaan dan olah raga, penanaman modal, koperasi dan usaha kecil dan menengah, kependudukan dan catatan sipil, ketenagakerjaan, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

5 ketahanan pangan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertanahan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, pemberdayaan masyarakat dan desa, sosial, kebudayaan, statistik, kearsipan dan perpustakaan. 3) Keuangan - Waktu Penetapan Perda APBD 2008 Perda APBD Provinsi DIY Tahun 2008 ditetapkan tepat waktu. - Perda Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor : 4 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ini sudah mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun Belanja Pelayanan Dasar Anggaran belanja untuk pelayanan dasar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dicapai kinerja sebesar 72,57%. Capaian kinerja ini diperoleh dari jumlah belanja layanan dasar meliputi urusan pendidikan, urusan kesehatan, urusan lingkungan hidup, urusan pekerjaan umum, urusan sosial, urusan ketenagakerjaan, urusan koperasi dan usaha kecil dan menengah, urusan kesbangpol, urusan kependudukan dan catatan sipil sebesar Rp ,- dibagi jumlah total belanja langsung APBD sebesar Rp ,- kali 100%. - Belanja Urusan Pendidikan dan Kesehatan Anggaran belanja untuk urusan pendidikan dan kesehatan di Provinsi DIY mencapai 51,06%. Capaian tersebut ini diperoleh dari jumlah belanja urusan pendidikan dan kesehatan sebesar Rp ,- (baik yang bersumber dari APBD maupun non-apbd) dibagi jumlah total belanja langsung APBD sebesar Rp ,- kali 100%. 4) Pelayanan Publik Standar Pelayanan Publik dipakai sebagai acuan bagi setiap satuan kerja pertangkat daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tujuannya agar berjalan dengan transparan, tepat waktu, kepastian biaya, dan dapat dipertanggungjawabkan. Isi dari Standar Pelayanan Publik meliputi : Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

6 - Jenis pelayanan - Prosedur pelayanan - Persyaratan pelayanan - Sarana dan prasarana - Waktu Penyelesaian - Biaya Pelayanan Standar Pelayanan Publik di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diatur dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 43 Tahun 2006 tentang Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Provinsi DIY. Untuk semua urusan, telah disusun Standar Pelayanan Publik (SPP). 5) Kepegawaian - Keberadaan Standar Kompetensi Jabatan Standar kompetensi jabatan struktural adalah persyaratan kompetensi yang harus dimiliki Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam melaksanakan tugas jabatan struktural. Penyusunan standar kompetensi tersebut dimaksudkan sebagai salah satu bahan pertimbangan yang digunakan dalam melakukan uji kompetensi, evaluasi kinerja, pengembangan pola karier serta pengembangan program diklat bagi pejabat struktural. Sedangkan tujuannya adalah untuk meningkatkan optimalisasi, efisiensi dan efektifitas kinerja pejabat struktural. Sehubungan dengan hal tersebut di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah disusun Standar Kompetensi Jabatan yang ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Nomor 48 tahun 2005 tentang Standar Kompetensi Jabatan Struktural Non Unit Pelaksana Teknis Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. - Sistem Informasi Kepegawaian Dalam rangka perencanaan, penempatan dan pengembangan sumber daya manusia telah dibangun sistem informasi kepegawaian yang berbasis web sejak tahun ) Kelembagaan - Pada tahun 2007 penataan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta masih mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 sedangkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 baru diimplementasikan pada tahun 2008 melalui Peraturan Daerah Provinsi DIY yaitu : Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

7 Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Provinsi DIY; Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi DIY; Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DIY. d. Efektivitas Hubungan Antara Pemerintah Daerah Dan DPRD 1) Produk Peraturan Perundangan Jumlah Peraturan Daerah yang ditetapkan dalam tahun 2008 sebanyak 11 (sebelas) Peraturan Daerah yaitu : - Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 10 Tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Di Jalan; - Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Retribusi Jasa Umum; - Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Penyediaan Dana Cadangan Daerah Untuk Membiayai Program dan Kegiatan Transportasi Di Daerah Istimewa Yogyakarta; - Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Angaran 2008; - Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DIY; - Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi DIY; - Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah Dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DIY; - Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik Di Provinsi DIY; Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

8 - Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007; - Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2008; - Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 4 Tahun 2007 Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. 2) Raperda Yang Diajukan Tahun Berjalan Jumlah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang diajukan oleh Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam tahun tahun 2008 sebanyak 6 (enam) Raperda sehingga kinerja dapat tercapai sebesar 100% yaitu : - Raperda Tentang Retribusi Jasa Umum Dengan Surat Pemerintah Provinsi DIY Nomor : 188/0340 Tanggal 16 Januari 2008; - Raperda Tentang Perubahan Perda Nomor 3 Tahun 2006 Tentang bantuan Keuangan Partai Politik Di Provinsi Di provinsi DIY dengan Surat Pemerintah Provinsi DIY Nomor : 188/0401 Tanggal 2 Februari 2008; - Raperda Tentang Pembangunan Jangka Panjang dengan Surat Pemerintah Provinsi DIY Nomor : 050/2530 Tanggal 27 Juni 2008; - Raperda Tentang Perubahan Perda Nomor 4 tahun 2007 Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan keuangan Daerah dengan Surat Pemerintah Provinsi DIY Nomor 188/3854 Tanggal 17 September 2008; - Raperda Tentang Kelebihan Muatan Angkutan Barang dengan Surat Pemerintah Provinsi DIY Nomor 551/5147 Tanggal 15 Desember 2008; - Raperda Tentang Tata Ruang Wilayah dengan Surat Pemerintah Provinsi DIY Nomor 188/5221 Tanggal 19 Desember 2008; Perjanjian Kerjasama : - Revisi Perjanjian Kerjasama Antara Pemerintah Provinsi DIY dengan PT. Jogja Tugu Trans dengan Surat Pemerintah Provinsi DIY Nomor 119/4314 Tanggal 21 Oktober Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

9 e. Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan Oleh DPRD Beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan. 1) Pengambilan Keputusan DPRD - Voting yang diadakan DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam sidang paripurna selama tahun 2008 sebanyak 1 kali voting. Capaian kinerja sebesar 4,55% diperoleh berdasarkan jumlah pengambilan keputusan melalui voting sebanyak 1 dibagi jumlah sidang paripurna dalam 1 tahun sebanyak 22 kali sidang dikalikan 100%. 2) Keputusan DPRD Yang Ditindaklanjuti Oleh Pemerintah Daerah - Kinerja Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menindaklanjuti Keputusan DPRD sebesar 100%, diperoleh dari jumlah keputusan yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah sebanyak 17 buah dibagi jumlah Keputusan DPRD yang disampaikan kepada Pemerintah Daerah sebanyak 17 dikalikan 100%. f. Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan Oleh Kepala Daerah Beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan 1) Tindaklanjut Keputusan Gubernur - Kinerja Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menindaklanjuti Keputusan Gubernur sebesar 100%. 2) Tindaklanjut Peraturan Gubernur - Kinerja Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menindaklanjuti Peraturan Gubernur sebesar 100%. g. Ketaatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pada Peraturan Perundang-Undangan Perda Yang Dibatalkan Dalam tahun 2008 dari 6 (enam) peraturan daerah yang dikirim ke Pemerintah untuk dievaluasi, tidak ada yang dibatalkan atau dengan kata lain kinerja peraturan daerah yang dibatalkan 0%. Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

10 h. Intensitas dan Efektivitas Proses Konsultasi Publik antara Pemerintah Daerah dengan Masyarakat atas Penetapan Kebijakan Publik yang Strategis dan Relevan untuk Daerah. 1) Konsultasi Publik - Pelaksanaan konsultasi publik yang diadakan DPRD dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam penyusunan peraturan daerah tahun 2008 melalui pelaksanaan Jaring Aspirasi Masyarakat sebanyak 33 kali. 2) Perda atau Peraturan Gubernur tentang Konsultasi Publik - Konsultasi Publik di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah diakomodir dalam Perda Nomor 5 Tahun 2005 tentang Tatacara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah. 3) Media Informasi Pemda Yang Dapat Diakses Oleh Publik - Dalam rangka memberikan pelayanan informasi secara terpadu kepada masyarakat, Pemerintah Provinsi DIY telah membangun Plaza Informasi sebagai bentuk layanan dengan konsep One Stop Information Services serta pengembangan pemanfaatan teknologi informasi. Fasilitas ini merupakan salah satu implementasi Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2006 tentang Blueprint Jogja Cyber Province. Selain itu, dengan adanya pengembangan teknologi informasi, interaksi antara masyarakat dengan pemerintah maupun dengan lainnya diharapkan dapat berfungsi sebagai akselerator upaya peningkatan taraf hidup dan daya saing untuk mewujudkan DIY sebagai pusat pertumbuhan Jawa bagian selatan maupun sebagai economic hub bagi provinsi lainnya di Indonesia Media informasi yang dapat diakses oleh publik/masyarakat di Provinsi DIY antara lain : Web site : atau Layanan Informasi : melalui Plaza Informasi dan Layanan Internet Keliling melalui Mobil MCAP (Mobile Community Access Point). i. Transparansi dalam Pemanfaatan Alokasi, Pencairan dan Penyerapan DAU, DAK dan Bagi Hasil 1) Serapan Dana Perimbangan - Kinerja serapan dana perimbangan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2008 sebesar 98,08%, diperoleh dari jumlah dana perimbangan yang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

11 terserap sebesar Rp , dibagi jumlah dana perimbangan sebesar Rp ,- dikalikan 100%. 2) Alokasi Belanja pada APBD dari DAU - Kinerja alokasi belanja APBD dari DAU di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2008 sebesar 89.10%, diperoleh dari jumlah belanja publik sebesar Rp ,- dibagi DAU sebesar Rp ,- dikalikan 100%. 3) Alokasi Belanja pada APBD - Capaian kinerja alokasi belanja APBD di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2008 sebesar %, diperoleh dari jumlah belanja publik sebesar Rp ,- dibagi APBD sebesar Rp ,- dikalikan 100%. j. Intensitas, Efektivitas, dan Transparansi Pemungutan Sumber-Sumber Pendapatan Asli Daerah dan Pinjaman/Obligasi Daeah 1) Besaran PAD - Capaian kinerja besaran PAD di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2008 sebesar 45,16%, diperoleh dari jumlah PAD sebesar Rp ,74,- dibagi total pendapatan APBD sebesar Rp ,- dikalikan 100%. 2) Besaran Realisasi Pinjaman Daerah - Dalam tahun 2008 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tidak ada realisasi pinjaman. k. Efektivitas Perencanaan, Penyusunan, Pelaksanaan Tata Usaha, Pertanggung jawaban Dan Pengawasan APBD 1) Kewajaran Laporan Keuangan - Belum adanya audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan, dengan demikian Opini BPK terhadap hasil laporan keuangan daerah adalah tidak ada pengecualian. 2) Besaran SILPA - Rasio besaran SILPA terhadap total pendapatan dicapai sebesar 19,26% diperoleh melalui besaran SILPA tahun 2008 sebesar Rp ,- dibagi total APBD sebesar Rp ,- dikalikan 100%. 3) Proporsi Belanja - Proporsi belanja langsung terhadap belanja APBD di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dicapai kinerja sebesar 46,77%, diperoleh dari jumlah belanja Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

12 langsung sebesar Rp ,- dibagi jumlah belanja APBD Rp ,- dikalikan 100%. 4) Realisasi Pendapatan - Rasio realisasi PAD terhadap anggaran pendapatan dicapai sebesar 52,14 % diperoleh dari realisasi PAD sebesar Rp ,74,- dibagi total pendapatan sebesar Rp ,74,- dikalikan 100%. 5) Realisasi Belanja - Rasio realisasi belanja terhadap anggaran belanja dicapai sebesar 89,15% diperoleh dari realisasi belanja sebesar Rp ,- dibagi total belanja APBD sebesar Rp ,- dikalikan 100%. 6) Pengawasan Inspektorat Provinsi - Data di bidang pengawasan memiliki kekhususan bila dibanding dengan datadata bidang lainnya. Satu temuan hasil pemeriksaan dapat meliputi lebih dari satu saran/rekomendasi dan satu saran / rekomendasi dapat terdiri lebih dari satu tindak lanjut, sehingga terkait dengan IKK rasio temuan adalah : Pemeriksaan BPK RI Jumlah Temuan : 21 Jumlah Tindak Lanjut : 21 Capaian Kinerja : 21 X 100 % = 100 % 21 Pemeriksaan Itjend Depdagri Jumlah Temuan : 64 Jumlah Tindak Lanjut : 61 Capaian Kinerja : 61 X 100 % = 93,85 % 64 Pemeriksaan Bawasda di Pemerintah Provinsi DIY Jumlah Temuan : 158 Jumlah Tindak Lanjut : 142 Capaian Kinerja : 142 X 100 % = 89,87 % 158 Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

13 l. Pengelolaan Potensi Daerah 1) Peta Potensi Daerah DPPKA - Rasio realisasi PAD tahun 2008 terhadap potensi PAD dicapai sebesar 119,71% diperoleh dari jumlah realisasi PAD 2008 sebesar Rp ,74,- dibagi potensi PAD sebesar Rp ,- dikalikan 100%. 2) Pendapatan Asli Daerah (PAD) - Peningkatan Pendapatan Asli Daerah tahun 2008 dicapai sebesar 34,15% diperoleh dari kenaikan atau penurunan PAD sebesar Rp ,74,- dibagi PAD tahun 2008 sebesar Rp ,- dikalikan 100%. m. Terobosan / Inovasi Baru Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 1) Inovasi Baru Jumlah inovasi baru yang dikembangkan dalam rangka peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam tahun 2008 sebanyak tujuh inovasi, yaitu : - SAPTA; - Jogja Tugu Trans (JTT); - Pilot Project Balance Score Card; - Budaya Kerja; - Plaza Informasi : Layanan informasi dan publikasi Pemerintah Provinsi DIY secara terpadu; - TIMPII DGS : Tim Manajemen Perubahan dan Inovasi Implementasi Digital Government Service (SK Gubernur DIY Nomor 22/Tim/2007). - IKM : Indeks Kepuasan Masyarakat. 2) Pengadaan Barang dan Jasa - Selain dilakukan secara konvensional pemerintah Provinsi DIY merintis kegiatan pengadaan melalui media elektronik (e-procurement). Launching LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) dan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemprov DIY dan LKPP telah dilaksanakan pada tanggal 11 November Untuk mendukung hal dimaksud Pemprov DIY telah mengeluarkan Pergub nomor 23 tahun 2008 yang menjadi landasan pelaksanaan e-procurement di Provinsi DIY. Rintisan LPSE dilaksanakan oleh suatu kelompok kerja yaitu POKJA LPSE. Kelompok kerja ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Nomor 189/Kep/2008 tertanggal 23 Oktober Untuk menjamin keandalan sistem Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

14 aplikasi e-procurement oleh Pemerintah Provinsi telah dilakukan Uji coba lelang pada 2 paket pengadaan barang di KPPD Kabupaten Sleman berupa pengadaan AC dan Genset. Hasil uji coba menunjukkan proses penggunaan aplikasi LPSE berjalan dengan lancar. Dari uji coba diatas Pemerintah Provinsi bertekad untuk lebih memasyarakatkan pengadaan barang jasa secara elektronik ini untuk seluruh SKPD. 3) Daya Saing Daerah - Dalam tahun 2008 jumlah perijinan investasi sebanyak 47 ijin, berupa Surat Perijinan Baru 21 buah, Surat Perijinan Perluasan 3 buah, Surat Perijinan Alih Status 2 buah, Surat Perijinan Pembatalan 1 buah, Surat Perijinan Perubahan Rencana Proyek 20 buah. 2. Tataran Pelaksana Kebijakan a. Kebijakan Teknis Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan 1) Program Nasional yang harus dilaksanakan oleh SKPD, terdiri dari satu IKK yaitu program nasional yang dilaksanakan oleh SKPD. Dari program nasional yang dilaksanakan oleh SKPD capaian kinerjanya sebesar 82,9%. Hal tersebut karena tidak secara keseluruhan program dapat diimplementasikan di daerah, selain bergantung pula pada anggaran yang diberikan oleh Pemerintah kepada daerah melalui beberapa program. SKPD yang capaian kinerjanya mencapai 100% dalam melaksanakan Program Nasional diantaranya adalah : - Badan Informasi Daerah; - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi; - Dinas Kesehatan; - Dinas Pendidikan; - Kantor Arsip Daerah; - Dinas Kehutanan dan Perkebunan; - Dinas Sosial. Sedangkan SKPD dengan capaian kinerja terendah adalah Dinas Perhubungan. 2) Kesesuaian dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Pemerintah Cq Departemen/LPND, terdiri dari satu IKK yaitu Keberadaan Standar Operasional Prosedur (SOP). Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

15 Dokumen protap, tata laksana yang ditetapkan dengan keputusan kepala daerah atau kepala SKPD terbanyak berada di Dinas Kesehatan (21 SOP) sedangkan yang paling sedikit dimiliki oleh Badan Informasi Daerah (1 SOP). b. Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-Undangan Terdiri dari satu fokus yaitu Jumlah Peraturan Daerah yang harus dilaksanakan SKPD menurut Peraturan Menteri (PERMEN) dengan satu IKK yaitu Perda Pelaksanaan yang ada terhadap Perda yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Capaian kinerja tertinggi dalam hal ini sebesar 100% ada di Badan Informasi Daerah dan Dinas Perhubungan sedangkan capaian kinerja terendah ada di BAPEDALDA dan Dinas Perindagkop (25%). c. Penataan Kelembagaan Daerah 1) Struktur jabatan dan eselonering yang terisi. Rata-rata capaian kinerja tinngi dan sudah terisi semuanya. Baik dalam struktur jabatannya maupun eseloneringnya. - Jabatan struktural terdiri : Eselon I : 1 Eselon II : 35 Eselon III : 198 Eselon IV : 535 2) Keberadaan jabatan fungsional dalam struktur organisasi SKPD - Jumlah jabatan fungsional umum : Pemangku jabatan 6753 dan dari pemangku tersebut terisi 5568 dan jenis jabatan ada Jabatan fungsional tertentu : Jenis jabatan fungsional tertentu dengan kebutuhan pemangku Tersebar di : 2 Biro 1 Setwan 11 Dinas 9 Badan 27 UPTD Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

16 d. Pengelolaan Kepegawaian Daerah Terdiri dari dua fokus dengan lima IKK yaitu : 1) Tingkat kompetensi SDM dalam menyelenggarakan tugas SKPD yang relevan dengan urusan terkait meliputi empat IKK : - Struktur jabatan yang terisi pada tahun bersangkutan rata-rata sudah terisi semua (92,15%) dan ketidak-tercapaian kinerja sebesar 100% karena adanya purna tugas pada beberapa pejabat, dan pelantikan pejabat pengganti dilaksanakan serentak pada awal tahun 2009 (bersamaan pemberlakuan SOTK baru). - Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan formal sesuai dengan bidang tugasnya capaian kinerjanya sebesar 100%. - Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan capaian kinerjanya hampir mencapai 100% (89,65%) dan ada beberapa SKPD yang belum mencapai 100% karena untuk mengembangkan merit sistem dalam menentukan kriteria penempatan pejabat struktural sehingga tidak semata-mata berdasarkan senioritas personil. Selain itu untuk jabatan Eselon II, agar efektif dan efisien pendidikan kepemimpinannya diikuti setelah yang bersangkutan menduduki jabatan tersebut. - Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan capaian kinerjanya sebesar 100%. 2) Upaya Peningkatan Kapasitas SDM meliputi satu yaitu : - Alokasi anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai. Capaian kinerja untuk anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai secara keseluruhan masih relatif kecil kecuali pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebesar 95,02% dan Badan Pengawasan Daerah (BAWASDA) sebesar 95,21%, BPKD sebesar Rp (0,05%) - Capaian kinerja untuk anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai BKKBN Provinsi DIY sebesar 99% dari anggaran Rp ,- atau terealisir sebesar Rp ,- yang antara lain dialokasikan pada kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum Balai Latbang bagi pengelola program KB, Pelatihan KB Internasional (International Trainning Program dalam bentuk Observation Study Tour). - Anggaran Program Peningkatan Kapasitas SDM Rp ,- Dana APBD Dishutbun DIY Rp ,-, capaian kinerja = 0,72%. Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

17 - Alokasi anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai sebesar Rp ,- dari dana keseluruhan sebesar Rp ,-. Jadi capaian kinerja untuk anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai yaitu sebesar 0,47%. - Alokasi anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai. Capaian kinerja untuk anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai secara keseluruhan masih relatif kecil kecuali pada Dinas Pendidikan sebesar 0,08%. - Alokasi anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai. Capaian kinerja untuk anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai pada Bakeslinmas sebesar 7,80%. e. Perencanaan Pembangunan Daerah Terdiri dari empat fokus dan empat IKK yaitu : 1) Kelengkapan Dokumen Perencanaan Pembangunan Yang Dimiliki Oleh SKPD dengan satu IKK yaitu keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD. Dokumen perencanaan pembangunan di setiap SKPD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu RENSTRA SKPD, RENJA SKPD, RKT SKPD dan RKA SKPD. 2) Sinkronisasi Program Renja SKPD Dengan Program RKPD dengan satu IKK yaitu jumlah program RKPD yang tidak diakomodir dalam Renja SKPD. Capaian kinerjanya sebesar 0% karena semua program diakomodir. 3) Sinkronisasi Program RKA SKPD Dengan Program Renja SKPD dengan satu IKK yaitu jumlah program Renja SKPD yang tidak diakomodir dalam RKA SKPD. Capaian kinerjanya sebesar 0%, karena program-program yang tertuang di dalam Renja SKPD keseluruhannya diakomodir dalam RKA SKPD. 4) Perencanaan Pelaksanaan Program dan Anggaran dengan satu IKK jumlah program Renja SKPD yang tidak diakomodir dalam DPA SKPD. Capaian kinerjanya sebesar 0% karena keseluruhan program-program yang tertuang di dalam Renja SKPD diakomodir dalam DPA SKPD. f. Pengelolaan Keuangan Daerah Terdiri dari empat fokus dan lima IKK yaitu : 1) Alokasi Anggaran dengan satu IKK yaitu anggaran SKPD terhadap total belanja APBD. Penyerapan anggaran paling besar Dinas TRANTIBUM yaitu sebesar 99,99% Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

18 sedangkan penyerapan anggaran paling kecil ada pada SEKRETARIAT DEWAN 74,44%. 2) Besaran Belanja Modal dengan satu IKK yaitu belanja modal terhadap total belanja SKPD. Capaian kinerja mencapai 13,207%. Belanja modal paling besar berada di SKPD Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah 62,49%, sedangkan belanja modal paling kecil berada di SKPD BID (Badan Informasi Daerah) 1,03%. 3) Besaran Belanja Pemeliharaan dengan dua IKK yaitu : - Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa. Capaian kinerja untuk besarnya belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa pada semua SKPD rata-rata masih kecil, kecuali pada Biro Umum Setda Provinsi DIY yaitu sebesar 90,13%. - Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD. Capaian kinerja untuk total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD rata-rata masih relatif kecil kecuali Badan Pengawas Daerah (BAWASDA) dengan nilai capaian kinerja sebesar 90%. 4) Laporan Keuangan SKPD dengan satu IKK yaitu keberadaan laporan keuangan SKPD (LRA, Neraca, Calk). Seluruh SKPD di Provinsi DIY memiliki ketiga komponen laporan keuangan SKPD tersebut. g. Pengelolaan Barang Milik Daerah Terdiri dari dua fokus meliputi dua IKK yaitu : 1) Manajemen Aset SKPD dengan IKK : keberadaan inventarisasi barang atau aset SKPD. Seluruh SKPD di Provinsi DIY memiliki Daftar Barang atau Aset Aktif SKPD. 2) Penggunaan Bidang Tanah Oleh SKPD dengan IKK : rasio bidang tanah yang digunakan SKPD terhadap total bidang tanah yang dikuasai SKPD. Hampir semua bidang tanah secara maksimal telah digunakan oleh SKPD dengan nilai capaian kinerja sebesar 100% kecuali Kantor Arsip Daerah dan Biro Umum Setda Provinsi DIY, masing-masing baru memanfaatkan sekitar 39,43% dan 37,12% terhadap total bidang tanah yang digunakan. h. Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat Terdiri dari dua fokus dan dua IKK yaitu : 1) Bentuk-bentuk Fasilitas/Prasarana Partisipasi Masyarakat dengan IKK : jumlah fasilitas/prasarana informasi : - Papan pengumuman Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

19 - Pos Pengaduan - Leaflet - Mobil keliling - Pengumuman di mass media - pengumuman di mass media melalui Publikasi di Media Cetak untuk 6 Raperda 12 halaman - Web BPAD : - Website : - Website : diy.go.id Rata-rata di setiap SKPD paling sedikit memiliki 3 (tiga) bentuk fasilitas/prasarana informasi yaitu papan pengumuman, pos pengaduan dan pengumuman di mass media (website). 2) Responsivitas Terhadap Partisipasi Masyarakat dengan satu IKK yaitu ada tidaknya survey kepuasan masyarakat. Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci terhadap ada tidaknya survey kepada masyarakat berdasarkan data yang ada menunjukkan bahwa tidak semua SKPD mengadakan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik. Ada tujuh SKPD yang sudah mengadakan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik, yaitu : Badan Diklat, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA), Badan Informasi Daerah (BID), Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA), Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan dan Biro Tata Pemerintahan. 3. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal a. Urusan Wajib 1) Pendidikan Capaian indikator kinerja urusan pendidikan dapat diketahui dari pengukuran terhadap tujuh indikator kinerja kunci (IKK), yaitu : - Pendidikan Luar Biasa (PLB) Jenjang SD/MI Capaian kinerja pada indikator kinerja kunci pendidikan luar biasa untuk jenjang SD/MI se-provinsi DIY bila dihitung angka perbandingan antara jumlah siswa penyandang ketunaan yang bersekolah di tingkat SD/MI di Provinsi DIY sebanyak 1882 siswa, dengan jumlah penduduk penyandang ketunaan di usia SD/MI sebanyak 3261 siswa, maka diperoleh capaian kinerja rata-rata sebesar %. Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

20 - Pendidikan Luar Biasa (SLB) Jenjang SMP/MTS Capaian kinerja untuk indikator Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SMP/MTS di Provinsi DIY sebesar 91,65%. Capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan jumlah siswa penyandang ketunaan yang bersekolah di SMP/MTS sebanyak 571 siswa dengan jumlah penduduk penyandang ketunaan diusia SMP /MTS sebanyak 623 siswa. - Pendidikan Luar Biasa SMA/SMK/MD Capaian kinerja untuk indikator Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SMA/SMK/MD di Provinsi DIY sebesar 44,17%. Capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan jumlah siswa penyandang ketunaan yang bersekolah tingkat SMA/SMK/MD sebanyak 284 siswa dengan jumlah penduduk penyandang ketunaan di usia SMA/SMK/MD yang ada sebanyak 643 siswa. - Pendidikan Guru Jenjang SD/MI Capaian kinerja untuk Pendidikan Guru jenjang SD/MI di Provinsi DIY adalah 93,44%. Capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan jumlah guru yang telah memenuhi kualifikasi dan kompetensi jenjang SD/MI di Provinsi DIY sebanyak orang dengan jumlah guru jenjang SD/MI yang ada di Provinsi DIY sebanyak buah. - Pembinaan Guru Jenjang SMP/MTS Capaian kinerja untuk Pendidikan Guru jenjang SMP/MTS di Provinsi DIY adalah 81,99%. Capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan jumlah guru yang telah memenuhi kualifikasi dan kompetensi jenjang SMP/MTS di Provinsi DIY sebanyak orang dengan jumlah guru jenjang SMP/MTS yang ada di Provinsi DIY sebanyak orang. - Pendidikan Guru Jenjang SMA/SMK/MA Capaian kinerja untuk Pendidikan Guru jenjang SMA/SMK/MA di Provinsi DIY adalah 90,72%. Capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan jumlah guru yang telah memenuhi kualifikasi dan kompetensi jenjang SMA/SMK/MA di Provinsi DIY sebanyak orang dengan jumlah guru jenjang SMA/SMK/MA yang ada di Provinsi DIY sebanyak orang. - Fasilitasi dan Asistensi Pengelolaan Penjaminan Mutu Pendidikan Pemerintah Provinsi DIY dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi DIY, dalam rangka fasilitasi dan asistensi pengelolaan penjaminan mutu pendidikan telah mengelola peta penjaminan mutu pendidikan yang ada di Lembaga Penjamin Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

21 Mutu Pendidikan (LPMP). Peta penjaminan mutu pendidikan ini menyediakan akurasi data-data tenaga pendidikan, sarana dan mutu siswa, identifikasi berdasarkan standarisasi pencapaian ujian nasional. 2) Kesehatan Capaian indikator kinerja urusan kesehatan dapat diketahui dari pengukuran terhadap delapan indikator kinerja kunci (IKK), yaitu : - Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani Capaian kinerja tertinggi untuk indikator kinerja kunci cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani se-provinsi DIY diperoleh Kabupaten Bantul 37,08%, Kabupaten Sleman sebesar 99,8%, dengan capaian rata-rata Provinsi DIY sebesar %. - Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Capaian kinerja tertinggi untuk indikator kinerja kunci cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan se- Provinsi DIY diperoleh Kabupaten Bantul sebesar 102% dan yang terendah adalah Kabupaten GunungKidul sebesar 84,8% dengan capaian rata-rata Provinsi DIY sebesar 94,82%. - Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunizatie (UCI) Capaian kinerja untuk indikator cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunizatie (UCI) di Provinsi DIY rata-rata mencapai nilai tinggi. Capaian rata-rata cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunizatie (UCI) di 5 (lima) kabupaten/kota se-provinsi DIY sebesar 97%. - Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan. Cakupan balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan dibandingkan jumlah balita gizi buruk di Provinsi DIY menunjukkan capaian kinerja diatas rata-rata. Dari 5 (lima) kabupaten/kota yang ada di Provinsi DIY, penanganan balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan paling rendah ada di Kabupaten Kulonprogo, sedangkan 4 kabupaten/kota yang lainnya menunjukkan angka yang signifikan dalam penanganan balita gizi buruk. Angka rata-rata capaian kinerja untuk seluruh Provinsi DIY sebesar 89,16%. Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

22 - Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC BTA Penderita penyakit TBC BTA di 5 wilayah di Provinsi DIY tidak begitu banyak dan dari hasil penemuan selalu mendapat penanganan secara tepat. Dari data yang ada untuk indikator kinerja kunci cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA, diperoleh angka rata-rata untuk 5 kabupaten/kota se-provinsi DIY sebesar 51,92%. Penanganan penderita TBC BTA di 5 wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang disembuhkan untuk indikator kinerja kunci cakupan penanganan diperoleh angka rata-rata untuk 5 Kabupaten/Kota se Povinsi DIY sebesar 78,75%. - Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD Adanya kasus penyakit DBD mendapat perhatian serius semua pihak di seluruh wilayah kabupaten/kota se-provinsi DIY, sehingga apabila ditemukan penderita penyakit DBD maka segera mendapatkan penanganan. Capaian kinerja untuk cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD sebesar 100%. - Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Capaian kinerja cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin ditunjukkan dengan perbandingan antara jumlah kunjungan pasien miskin di sarana kesehatan strata 1 dengan jumlah seluruh masyarakat miskin di kabupaten/kota se-provinsi DIY. Capaian kinerja tertinggi ada di Kota Yogyakarta sebesar 187,66% dan terendah di Kabupaten GunungKidul sebesar 40,02% dengan rata-rata se-provinsi DIY sebesar 76,04%. - Cakupan Kunjungan Bayi Capaian kinerja cakupan kunjungan bayi ditunjukkan dengan perbandingan antara jumlah kunjungan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar di satu wilayah kerja dengan jumlah seluruh bayi yang lahir hidup dalam satu wilayah kerja. Nilai capaian kinerja rata-rata se-provinsi DIY sebesar 90%. 3) Lingkungan Hidup Capaian indikator kinerja urusan lingkungan hidup dapat diketahui dari pengukuran terhadap empat indikator kinerja kunci (IKK), yaitu : Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

23 - Pencemaran Udara Rasio capaian kinerja dari indikator kinerja kunci untuk pencemaran udara di 5 wilayah kabupaten/kota mencapai 40%. Dari 5 kabupaten/kota yang ada di Provinsi DIY baru Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman yang dipantau mutu udara ambient di kawasan permukinan dan industri, sedangkan 3 kabupaten yaitu Kabupaten Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul belum dipantau mutu ambientnya dengan pertimbangan pencemaran udaranya masih minim dan bukan kawasan industri seperti Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. - Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan AMDAL Rasio cakupan kinerja dari indikator kinerja kunci cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL di wilayah Provinsi DIY sudah mencapai %. Nilai capaian ini diperoleh dari perbandingan antara jumlah perusahaan wajib AMDAL yang telah diawasi dengan jumlah seluruh perusahaan wajib AMDAL. - Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk di 5 kabupaten/kota se-provinsi DIY nilai capaian kinerjanya rata-rata mencapai 3.97 %. Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan antara jumlah daya tapung TPS (m3) dengan jumlah penduduk dikalikan Penegakan Hukum Lingkungan Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci penegakan hukum lingkungan di 5 wilayah kabupaten/kota se-provinsi DIY memperoleh nilai capaian kinerja maksimal yaitu %. Nilai capaian ini diperoleh dengan perbandingan antara jumlah kasus lingkungan yang ditangani kali 1000 dengan jumlah kasus lingkungan yang harus dilayani. Aspek penegakan hukum lingkungan antara lain meliputi : pembinaaan kepada para pelaku usaha yang potensial menjadi sumber pencemaran lingkungan, pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL dan upaya pengelolaan lingkungan serta monitoring terhadap kualitas limbah buangan kegiatan usaha. 4) Pekerjaan Umum Capaian indikator kinerja urusan pekerjaan umum dapat diketahui dari pengukuran terhadap tiga indikator kinerja kunci (IKK), yaitu : Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

24 - Jalan Provinsi Dalam Keadaan Baik Rasio jalan provinsi dalam kondisi baik di wilayah Provinsi DIY mencapai %. Nilai capaian ini diperoleh dari hasil perbandingan antara panjang jalan provinsi dalam kondisi baik sepanjang 443,72 Km dengan panjang seluruh jalan di provinsi yaitu 690,25 Km. - Rumah Tangga Bersanitasi Rasio rumah tangga bersanitasi di 5 kabupaten/kota se-provinsi DIY capaian kinerjanya sebesar 87.23%, diperoleh dari nilai perbandingan antara jumlah rumah yang bersanitasi dengan jumlah total rumah tangga. Capaian kinerja tertinggi rumah tangga bersanitasi adalah Kota Yogyakarta yaitu sebesar 93,65 %. - Kawasan Kumuh Rasio capaian kinerja kawasan kumuh di 5 Kabupaten se Provinsi DIY ratarata sebesar 1,75 %, kawasan kumuh ini terdapat di wilayah Kota Yogyakarta. 5) Penataan Ruang Capaian indikator kinerja urusan penataan ruang dapat diketahui dari pengukuran terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu : - Rasio Ruang Terbuka Hijau Per Satuan Luas Wilayah Ber HPL/HGB Tingkat capaian rata-rata rasio ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB di 5 kabupaten/kota se- Provinsi DIY sebesar 30 %. Nilai capaian ini diperoleh dari perbandingan antara luas ruang terbuka hijau dengan luas wilayah ber HPL/HGB, nilai capaian kinerja tertinggi adalah Kabupaten Bantul yaitu sebesar 40 %. 6) Perencanaan Pembangunan Capaian indikator kinerja urusan perencanaan pembangunan dapat diketahui dari pengukuran terhadap empat indikator kinerja kunci (IKK), yaitu : - Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJPD ( ) Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2008 melakukan pembahasan Raperda RPJPD bersama DPRD. Pada bulan maret 2009 telah ditetapkan Perda RPJPD, saat ini sedang dalam proses pengesahan di Depdagri. Visi Pembangunan Provinsi DIY tahun 2008 mengacu pada Pola Dasar DIY tahun yang memuat Visi Pembangunan DIY sampai dengan tahun Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

25 - Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD Pada tahun 2008 Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyusun Draft RPJMD, dan telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2009, tanggal 16 Februari Perencanaan Pembangunan Tahun 2008 mengacu pada Perda Nomor 6 Tahun 2003 tentang Rencana Strategis Daerah Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi DIY tahun 2008 telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Nomor 15 Tahun 2007 pada tanggal 18 Juli 2007, selanjutnya untuk program kegiatan yang dibiayai dengan APBD Provinsi DIY tahun 2008 telah dituangkan dalam Nota Kesepakatan antara Pemerintah Provinsi DIY dengan DPRD Provinsi DIY Nomor 11/KSP/IX/2008 dan Nomor 46/K/DPRD/2008 tentang Kebijakan Umum Perubahan Anggaran APBD Provinsi DIY Tahun Anggaran 2008 serta Nomor 12/KSP/IX/2008 dan Nomor 47/K/DPRD/2008 tentang Prioritas dan Plafon Anggaran Perubahan APBD Provinsi DIY Tahun Anggaran Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD Pada tahun 2008 Pemerintah Provinsi DIY masih mengacu Renstrada sebagai dokumen perencanaan jangka menengah. Kebijakan program pembangunan yang tertuang di dalam Renstrada tersebut yang ditindak lanjuti dalam RKPD dengan capaian sebesar 100 % skala prioritas pembangunan pada : Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran; Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana; Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Pembangunan Perdesaan; Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan; Pengembangan Budaya dan Pariwisata; Peningkatan Investasi, Ekspor dan Pemberdayaan UMKM; Penegakan Hukum, Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Birokrasi; Peningkatan Infrastruktur Publik; Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

26 7) Perumahan Capaian indikator kinerja urusan perumahan dapat diketahui dari pengukuran terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu : - Rumah Tangga Pengguna Air Bersih Capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci rumah tangga pengguna air bersih di 5 kabupaten/kota se-provinsi DIY rata-rata sebesar 72,34 %. Nilai capaian ini diperoleh dari hasil perbandingan antara jumlah rumah tangga pengguna air bersih dengan jumlah seluruh rumah tangga. Nilai capaian kinerja tertinggi adalah Kabupaten Bantul yaitu sebesar 96 %. - Rumah Layak Huni Rasio capaian kinerja jumlah rumah layak huni di 5 wilayah kabupaten/kota se-provinsi DIY rata-rata sebesar 60 %. Nilai capaian kinerja diperoleh dari angka perbandingan antara jumlah rumah layak huni dengan jumlah seluruh rumah di wilayah Provinsi DIY. Nilai capaian tertinggi adalah Kabupaten Bantul. 8) Kepemudaan dan Olah Raga Capaian indikator kinerja urusan kepemudaan dan olah raga dapat diketahui dari pengukuran terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu : - Gelanggang/Balai Remaja (selain milik swasta) Rasio gelanggang/balai remaja di 5 wilayah kabupaten/kota se-provinsi DIY memperoleh capaian kinerja sebesar 0.60 %. Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan antara jumlah gelanggang/balai remaja di 5 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk di 5 kabupaten/kota se-provinsi DIY. - Lapangan Olah Raga Rasio keberadaan lapangan olah raga di 5 wilayah kabupaten/kota se- Provinsi DIY memperoleh nilai capaian kinerja sebesar 0.80 %. Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari angka perbandingan antara jumlah lapangan olah raga di wilayah kabupaten/kota se-provinsi DIY dibandingkan dengan jumlah penduduk di 5 kabupaten/kota se- Provinsi DIY. 9) Penanaman Modal Capaian indikator kinerja urusan penanaman modal dapat diketahui dari pengukuran terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu : Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

No. IKK. 2 Rasio Rumah ber IMB. 3 Keberadaan PERDA RTRW. 4 Pengurusan KTP. 5 Biaya KTP Biaya KTP dalam PERDA

No. IKK. 2 Rasio Rumah ber IMB. 3 Keberadaan PERDA RTRW. 4 Pengurusan KTP. 5 Biaya KTP Biaya KTP dalam PERDA KABUPATEN KUDUS TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN III.1: FORMAT UNTUK KABUPATEN ASPEK (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM

Lebih terperinci

TATARAN KAJIAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD

TATARAN KAJIAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TATARAN KAJIAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD NO. ASPEK FOKUS IKK 1 ENTRAMAN DAN Peraturan ttg Kab/kota memiliki Perda IMB ERTIBAN ketertiban penataan ruang Kab. Kulonprogo Perda No. 14 Tahun 2011

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN NO URUSAN INDIKATOR KINERJA KUNCI URUSAN WAJIB 1 Pendidikan Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SD/MI 1. Jumlah

Lebih terperinci

Peraturan ttg ketertiban penataan ruang Personil Satpol PP (Kebijakan ketersediaan aparat Trantibum)

Peraturan ttg ketertiban penataan ruang Personil Satpol PP (Kebijakan ketersediaan aparat Trantibum) LAMPIRAN III.1 : FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 Kabupaten : Kudus ASPEK FOKUS No IKK RUMUS / JENIS DATA CAPAIAN KETERANGAN PERHITUNGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN III INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2012 ASPEK PELAKSANA KEBIJAKAN (SKPD) UNTUK PEMERINTAH KABUPATEN

LAMPIRAN III INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2012 ASPEK PELAKSANA KEBIJAKAN (SKPD) UNTUK PEMERINTAH KABUPATEN BIDANG ADMINISTRASI UMUM KABUPATEN : PURBALINGGA : KAB. PURBALINGGA LAMPIRAN III INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2012 ASPEK PELAKSANA KEBIJAKAN () UNTUK PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

LAMPIRAN III.1 INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2008 ASPEK PENILAIAN PADA PENGAMBIL KEBIJAKAN RUMUS / PERHITUNGAN

LAMPIRAN III.1 INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2008 ASPEK PENILAIAN PADA PENGAMBIL KEBIJAKAN RUMUS / PERHITUNGAN LAMPIRAN III.1 INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN ASPEK PENILAIAN PADA PENGAMBIL KEBIJAKAN KABUPATEN : KABUPATEN BANGKA No ASPEK FOKUS No IKK 1 KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM

Lebih terperinci

ASPEK PENILAIAN PADA TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN UNTUK PEMERINTAH KOTA

ASPEK PENILAIAN PADA TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN UNTUK PEMERINTAH KOTA Kota : Medan ASPEK FOKUS No IKK ASPEK PENILAIAN PADA TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN UNTUK PEMERINTAH KOTA Jenis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 KETENTRAMAN DAN Peraturan ttg Perda No.9 Tahun 2002 Keberadaan PERDA KETERTIBAN

Lebih terperinci

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 KABUPATEN: ------------------ TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 LAMPIRAN: III.1 FORMAT UNTUK KABUPATEN ASPEK (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 KETENTRAMAN DAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN III.1 TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014

LAMPIRAN III.1 TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014 LAMPIRAN III.1 TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014 KABUPATEN PEKALONGAN NO ASPEK FOKUS NO IKK (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 KETENTRAMAN DAN 1 Keberadaan PERDA

Lebih terperinci

Penegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017

Penegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017 Penegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017 Menyusuli Surat Edaran Mendagri Nomor : 120.04/10174/OTDA tgl. 23 Desember 2016 ttg Manual Penyusunan Laporan Penyelenggaraan

Lebih terperinci

Kota/Kab. : Kota Malang

Kota/Kab. : Kota Malang INDIKATOR KINERJA DALAM RANGKA EKPPD TAHUN 2013 ASPEK PENGAMBIL KEBIJAKAN Lampiran II.1 Kota/Kab. : Kota Malang No ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA TAHUN 2013 SUMBER DATA/ Ket. 1 KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN

Lebih terperinci

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun = TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : BANGGAI KEPULAUAN IKK RUMUS/PERSAMAAN KETERANGAN URUSAN

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN Capaian Kinerja NO ASPEK FOKUS No.

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN Capaian Kinerja NO ASPEK FOKUS No. TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN III.2 : FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN KABUPATEN : KUDUS NAMA SKPD : Dinas, Komunikasi dan Informatika

Lebih terperinci

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016 RUMUS/ PERHITUNGAN. Ada/tidak ada PERDA ADA:

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016 RUMUS/ PERHITUNGAN. Ada/tidak ada PERDA ADA: KABUPATEN : PURBALINGGA TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016 LAMPIRAN III.1: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN ASPEK FOKUS No IKK 1 KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM DAERAH Peraturan

Lebih terperinci

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN III.1: Format IKK Untuk Kabupaten Kabupaten : KUDUS ASPEK FOKUS No. IKK RUMUS Jenis Data KInerja 1 2 3 4 5 6 7 8 10 1 KETENTRAMAN

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 diisi oleh SKPD yang melaksanakan 1 (satu) urusan

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 diisi oleh SKPD yang melaksanakan 1 (satu) urusan TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 diisi oleh SKPD yang melaksanakan 1 (satu) urusan LAMPIRA PROVINSI : ACEH NAMA SKPA : BADAN PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN tahun Pemerintah yang diterima. oleh Pemda dalam tahun

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN tahun Pemerintah yang diterima. oleh Pemda dalam tahun LAMPIRAN III.1: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 216 KABUPATEN: CIANJUR NAMA : Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan No. Aspek Fokus No IKK

Lebih terperinci

LAMPIRAN III.1 TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013

LAMPIRAN III.1 TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN PEKALONGAN LAMPIRAN III.1 TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 ASPEK FOKUS No. IKK (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Peraturan ttg 1 Keberadaan PERDA IMB

Lebih terperinci

Urusan Perumahan. Umum. - Jumlah program Nasional (RKP), sebanyak 3 program. dibagi jumlah program program. Nasional x 100% program

Urusan Perumahan. Umum. - Jumlah program Nasional (RKP), sebanyak 3 program. dibagi jumlah program program. Nasional x 100% program Lampiran II.2 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KOTA : MALANG NAMA : Dinas Kebersihan dan Pertamanan (contoh) URUSAN YANG DILAKSANAKAN:

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016 LAMPIRAN 2:Tataran Pelaksanaan Kebijakan Administrasi Umum KABUPATEN :KEPULAUAN ANAMBAS NAMA : DINAS

Lebih terperinci

TATARAN PENGAMBILAN KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013

TATARAN PENGAMBILAN KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 TATARAN PENGAMBILAN KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN III. 1 : FORMAT UNTUK KABUPATEN KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 1 KETENTRAMAN DAN Apabila : KETERTIBAN UMUM 1 keberan PERDA

Lebih terperinci

LPPD Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Papua Tahun 2016 Page 1

LPPD Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Papua Tahun 2016 Page 1 LAMPIRAN I. 2: FORMAT IKK UNTUK PROVINSI TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016 PROVINSI : PAPUA NAMA SKPD : BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETDA PROVINSI

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI HASIL RKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II

BAB II EVALUASI HASIL RKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II BAB II EVALUASI HASIL RKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II 2.1 Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan memuat uraian rumusan umum permasalahan pembangunan berdasarkan hasil analisis isu permasalahan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN UNTUK PEMERINTAH PROVINSI

PETUNJUK PENGISIAN TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN UNTUK PEMERINTAH PROVINSI PETUNJUK PENGISIAN TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN UNTUK PEMERINTAH PROVINSI 1. Keberadaan PERDA IMB Perizinan yang diberikan oleh Kepala Daerah kepada pemilik bangunan untuk membangun baru, mengubah, memperluas,

Lebih terperinci

LAMPIRAN III. 2: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN

LAMPIRAN III. 2: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 KABUPATEN : KULON PROGO NAMA : DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL URUSAN YANG DILAKSANAKAN: KEPENDUDUKAN

Lebih terperinci

Nama SKPD : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Urusan Wajib/pilihan: OTODA

Nama SKPD : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Urusan Wajib/pilihan: OTODA Format LPPD- Tahun 2015 Nama : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Urusan Wajib/pilihan: OTODA 1. Program : PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI TINGKAT CAPAIAN KINERJA (Rp.) (Rp.) (%) 3 4 7 8 PROGRAM PERENCANAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2. Tataran Pelaksana Kebijakan

2. Tataran Pelaksana Kebijakan 2. Tataran Pelaksana Kebijakan Di samping pengambil kebijakan, penyelenggaraan pemerintahan daerah tahun 2008 juga dipengaruhi oleh tataran pelaksana kebijakan. Dalam tataran pelaksana kebijakan ini ada

Lebih terperinci

TATARAN PLAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

TATARAN PLAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 KABUPATEN URUAN YNG DILAKSAKAN NO ASPEK FOKUS NO IKK Rumus TATARAN PLAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 : JEMBRANA : KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) KEBIJAKAN TEKNIS PENYELENGGARA AN URUSAN PEMERINTAHAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) KEBIJAKAN TEKNIS PENYELENGGARA AN URUSAN PEMERINTAHAN TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 KOTA : BANDUNG NAMA : Cicendo URUSAN YANG DILAKSANAKAN : Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 KABUPATEN : Kulon Progo NAMA SKPD : Dinas dan URUSAN YANG DILAKSANAKAN: 1. Urusan 2. Urusan No TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 Urusan

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

No ASPEK FOKUS No IKK Rumus/Persamaan Urusan (1) Tenaga Kerja Urusan (2) Transmigrasi Urusan (1) Tenaga Kerja

No ASPEK FOKUS No IKK Rumus/Persamaan Urusan (1) Tenaga Kerja Urusan (2) Transmigrasi Urusan (1) Tenaga Kerja Jenis Data Capaian Kinerja No ASPEK FOKUS No IKK Rumus/Persamaan Urusan (1) Tenaga Kerja Urusan (2) Transmigrasi Urusan (1) Tenaga Kerja Urusan (2) Transmigrasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7A) (7B) (8A) (8B)

Lebih terperinci

KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN NAMA SKPD : SEKRETARIAT DPRD URUSAN YANG DILAKSANAKAN : Diisi oleh SKPD Teknis, yang melaksanakan 1 (Satu) Urusan

KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN NAMA SKPD : SEKRETARIAT DPRD URUSAN YANG DILAKSANAKAN : Diisi oleh SKPD Teknis, yang melaksanakan 1 (Satu) Urusan KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN NAMA SKPD : SEKRETARIAT DPRD URUSAN YANG DILAKSANAKAN : Diisi oleh SKPD Teknis, yang melaksanakan 1 (Satu) Urusan No ASPEK FOKUS No IKK RUMUS/PERSAMAAN JENIS DATA CAPAIAN KINERJA

Lebih terperinci

1 Jumlah Program Nasional yang dapat dilaksanakan oleh SKPD dibagi jumlah program Nasional X 100 % 2 Keberadaan Standart Operating Procedur (SOP)

1 Jumlah Program Nasional yang dapat dilaksanakan oleh SKPD dibagi jumlah program Nasional X 100 % 2 Keberadaan Standart Operating Procedur (SOP) TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ( 8 ASPEK ) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN III 2 FORMAT IKK KAB KABUPATEN : KUDUS Nama SKPD : BPMPKB Diisi oleh SKPD Teknis yg melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 KABUPATEN NAMA SKPD URUSAN YANG DILAKSANAKAN : JEMBRANA : KANTOR LINGKUNGAN HIDUP, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N NOMOR 30/D, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Capaian Kinerja KETERANGAN. ASPEK FOKUS NO IKK Rumus Jenis Data (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 KEBIJAKAN TEKNIS

Capaian Kinerja KETERANGAN. ASPEK FOKUS NO IKK Rumus Jenis Data (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 KEBIJAKAN TEKNIS LAMPIRAN I. 2: FORMAT IKK UNTUK PROVINSI TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 PROVINSI : BENGKULU NAMA : (Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu)

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Lampiran Meningkatnya cakupan

Lampiran Meningkatnya cakupan Lampiran : Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor : Tahun 2017 Tanggal : 2017 I II Pemerintah Visi Kota Pagar Alam Terwujudnya Keseimbangan Masyarakat Pagar Alam Yang Sehat, Cerdas, Berakhlaq Mulia, Dan Didukung

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 011 KABUPATEN : JEMBRANA NAMA : DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA URUSAN YANG DILAKSANAKAN : 1.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KEPADA PEMERINTAH, LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH KEPADA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ( 8 ASPEK ) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ( 8 ASPEK ) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ( 8 ASPEK ) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2 KABUPATEN : Jembrana NAMA : Dinas dukan Catatan Sipil Tenaga Kerja dan Kabupaten Jembrana URUSAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PEMERINTAH KABUPATEN POSO PEMERINTAH KABUPATEN POSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POSO NOMOR : 4 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A.

RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A. RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target 1 2 3 4 1 Meningkatnya pemerataan dan 1 Pendidikan Anak Usia Dini 84,90 % perluasan kesempatan

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

Urusan (2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7A) (7B) (8A) (8B) (9)

Urusan (2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7A) (7B) (8A) (8B) (9) TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 KABUPATEN : NAMA : (Sebutkan nama,) URUSAN YANG DILAKSANAKAN: 1.Urusan 2.Urusan (Sebutkan urusanurusan

Lebih terperinci

LAMPIRAN III.1 : FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN

LAMPIRAN III.1 : FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN LAMPIRAN III.1 : FORMAT UNTUK KABUPATEN Kabupaten : KUDUS TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 ASPEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM DAERAH Peraturan

Lebih terperinci

PROGRESS PERUBAHAN RKPD TAHUN 2015 DAN FINALISASI RKPD TAHUN 2016

PROGRESS PERUBAHAN RKPD TAHUN 2015 DAN FINALISASI RKPD TAHUN 2016 PROGRESS PERUBAHAN RKPD TAHUN 2015 DAN FINALISASI RKPD TAHUN 2016 RKPD DAN KUA PPAS TAHUN 2016 PROGRESS RKPD DAN KUA PPAS TAHUN 2016 RKP Telah Ditetapkan Melalui Perpres No. 60 Tahun 2015 RKPD DIY Telah

Lebih terperinci

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN - 3 - LAMPIRAN: NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/3839-910/6439 TENTANG : PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA APBD KOTA

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA dan GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA dan GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. PEDOMAN TRANSISI Walaupun masa jabatan Walikota Lubuklinggau periode 2013 2018 akan berakhir pada bulan Pebruari 2018, namun pelaksanaan RPJMD Kota Lubuklinggau

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N NOMOR 31/D, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) 3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) URUSAN WAJIB 1. Urusan Pendidikan Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pendidikan diukur dari 14 (empat belas) Indikator

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 KABUPATEN : NGANJUK NAMA SKPD : INSPEKTORAT DAERAH URUSAN YANG DILAKSANAKAN: WAJIB TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHP LPPD TAHUN 2015 LAMPIRAN III. 2: FORMAT

Lebih terperinci

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 1. Tema pembangunan tahun 2018 : Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas Menuju Kota Yogyakarta yang Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Semangat Segoro Amarto.

Lebih terperinci

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % ton/ha pertanian,perkebunan dan

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % ton/ha pertanian,perkebunan dan Lampiran PK Kabupaten : Musi Banyuasin FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014 No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % 1.1.1 Meningkatnya hasil produksi 1 Produktivitas tanaman pangan (padi)

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 KABUPATEN : JEMBRANA NAMA SKPD : KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP URUSAN YANG DILAKSANAKAN: 1. URUSAN KEARSIPAN. URUSAN PERPUSTAKAAN TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD

Lebih terperinci

DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN I PENGAMBIL KEBIJAKAN

DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN I PENGAMBIL KEBIJAKAN DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN I PENGAMBIL KEBIJAKAN Lampiran I : 1/1-8 NO IKK DOKUMEN PENDUKUNG YG DIMINTA SKPD 1 2 4 5 1 Keberadaan PERDA IMB FC Perda IMB atau Perda ttg Pajak

Lebih terperinci

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA LAMPIRAN III. INDIKATOR KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 008 ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN No URUSAN No IKK Rumus PERHITUNGAN Pendidikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA PRIORITAS PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA PRIORITAS PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA PRIORITAS PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

ASPEK FOKUS NO IKK Rumus Jenis Data. program Nasional x 4. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan AN 100 %

ASPEK FOKUS NO IKK Rumus Jenis Data. program Nasional x 4. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan AN 100 % TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ( 8 ASPEK ) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN III. 2 : FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN KABUPATEN : KUDUS Penanggung jawab : KECAMATAN JEKULO

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI, DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA PADA BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2016 - 1 - LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2016 NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA PANGKALPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH PEMERINTAH PROVINSI BALI TAHUN 2009

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH PEMERINTAH PROVINSI BALI TAHUN 2009 GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH PEMERINTAH PROVINSI BALI TAHUN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa penyusunan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN, BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KEPADA PEMERINTAH, LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH KEPADA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( LPPD ) KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN 2017

LAMPIRAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( LPPD ) KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN 2017 LAMPIRAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( LPPD ) KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN 2017 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP

Lebih terperinci