BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Survei dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan efek anggota BEJ yang telah berpartisipasi dalam sistem penyelesaian transaksi tanpa warkat yang dikelola oleh KSEI (C-BEST) dan para investor yang berkedudukan di Jakarta. Kuesioner dibagikan pada 68 perusahaan efek dan 50 investor dalam jangka waktu satu bulan selama bulan Februari Keseluruhan kuesioner yang kembali dan memenuhi syarat untuk dianalisis hanya 27 buah kuesioner dari perusahaan efek dan 18 buah kuesioner dari investor Profil Perusahaan Efek sebagai Responden Berdasarkan hasil pengisian kuesioner oleh perusahaan efek, dapat digambarkan profil perusahaan efek yang menjadi responden dalam penelitian ini sebagai berikut: a. MKBD Dari 27 perusahaan efek yang dijadikan responden, 81,5% perusahaan efek memiliki MKBD antara 5 hingga 10 miliar rupiah, 14,8% memiliki MKBD antara 10 hingga 20 miliar rupiah, dan 3,7% memiliki MKBD diatas 20 miliar rupiah. 49

2 50 Tabel 4.1 Profil Perusahaan Efek berdasarkan MKBD No. MKBD Valid Cumulative Frequency Percent (Rp.) Percent Percent miliar miliar diatas 20 miliar Total b. Rata-rata Nilai Transaksi per Tahun Berdasarkan rata-rata nilai transaksi per tahun yang dilakukan oleh perusahaan efek, 70,4% memiliki nilai transaksi dibawah 2,5 tiliun rupiah per tahun dan 29,6% memiliki nilai transaksi antara 2,5 hingga 5 triliun rupiah. Tidak ada perusahaan efek yang menjadi responden memiliki nilai transaksi di atas 5 triliun rupiah per tahun. Tabel 4.2 Profil Perusahaan Efek berdasarkan Nilai Transaksi per Tahun No. Rata-rata Nilai Transaksi Valid Cumulative Frequency Percent per tahun (Rp) Percent Percent 1 < Rp. 2,5 triliun Rp 2,5 triliun - Rp 5 triliun Total c. Rata-rata Volume Transaksi per Tahun Berdasarkan besarnya rata-rata volume transaksi per tahun yang dilakukan perusahaan efek sebagai responden diperoleh 77,8% perusahaan efek memiliki ratarata volume transaksi kurang dari 5 miliar lembar per tahun, dan 22,2% memiliki rata volume transaksi antara 5 hingga 10 miliar lembar per tahun. Tidak ada perusahaan efek sebagai responden yang memiliki rata-rata volume transaksi per tahun di atas 10 miliar lembar.

3 51 No. Tabel 4.3 Profil Perusahaan Efek berdasarkan Volume Transaksi per Tahun Rata-rata Volume Transaksi per tahun (lembar) Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 1 < 5 miliar hingga 10 miliar Total d. Bidang Usaha Berdasarkan bidang usahanya, 48,1% sebagai Perantara Pedagang Efek, 18,5% sebagai PPE dan Penjamin Emisi Efek, dan 33,3% sebagai PPE, PEE, dan Manajer Investasi. Tabel 4.4 Profil Perusahaan Efek berdasarkan Bidang Usaha No. Bidang Usaha Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 Perantara Pedagang Efek PPE dan PEE PPE, PEE dan MI Total e. Status Perusahaan Berdasarkan status perusahaannya sejumlah 85,2% adalah perusahaan efek lokal, 7,4% perusahaan efek asing, dan 7,4% adalah perusahaan efek campuran. Tabel 4.5 Profil Perusahaan Efek berdasarkan Status Perusahaan No. Status Perusahaan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 Lokal Asing Campuran Total

4 52 f. Status Nasabah Berdasarkan status nasabahnya, 33,3% memiliki nasabah lokal, 7,4% memiliki nasabah asing, dan 59,3% memiliki nasabah campuran. Tabel 4.6 Profil Perusahaan Efek berdasarkan Status Nasabah No. Status Nasabah Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 Lokal Asing Campuran Total g. Pemanfaatan Teknologi Informasi Seluruh perusahaan efek yang menjadi responden telah memanfaatkan teknologi informasi dalam mendukung kegiatan operasionalnya. Tabel 4.7 Profil Perusahaan Efek berdasarkan Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk mendukung Back Office No. Penggunaan TI untuk Valid Cumulative Frequency Percent mendukung Back Office Percent Percent 1 Tidak Sedang dirancang Ya Total Profil Investor sebagai Responden Berdasarkan hasil pengisian kuesioner oleh investor, dapat digambarkan profil investor yang menjadi responden dalam penelitian ini sebagai berikut:

5 53 a. Nilai Investasi Berdasarkan besarnya nilai investasi yang dilakukan investor di Pasar Modal, terdapat 55,6% investor memiliki nilai investasi di bawah 100 juta rupiah, 33,3% investor memiliki nilai investasi antara 100 juta sampai dengan 500 juta rupiah, dan 11,1% investor memiliki nilai investasi di atas 500 juta rupiah. Tabel 4.8 Profil Investor berdasarkan Besarnya Nilai Investasi No. Nilai investasi Valid Cumulative Frequency Percent (Rp.) Percent Percent 1 < Rp 100 juta Rp juta > Rp. 500 juta Total b. Lamanya Melakukan Investasi di Pasar Modal Berdasarkan besarnya lamanya melakukan investasi di Pasar Modal, terdapat 33.3% investor telah melakukan investasi selama kurang dari 2 tahun, 61,1% investor telah melakukan investasi antara 2 sampai dengan 5 tahun, dan 5,6% investor telah melakukan investasi di pasar modal selama lebih dari 5 tahun. Tabel 4.9 Profil Investor berdasarkan Lama Berinvestasi di Pasar Modal No. Lama berinvestasi di Pasar Valid Cumulative Frequency Percent Modal (tahun) Percent Percent 1 < 2 tahun tahun > 5 tahun Total

6 54 c. Jangka Waktu Investasi Berdasarkan jangka waktu investasi yang dilakukan investor di Pasar Modal, terdapat 44,4% investor sebagai spekulan, 44,4% investor melakukan investasi jangka pendek (1 hingga 6 bulan), dan 11,1% investor melakukan investasi jangka panjang (di atas 6 bulan). Tabel 4.10 Profil Investor berdasarkan Jangka Waktu Investasi No. Jangka Waktu Investasi Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 Spekulasi (< 1bulan) Jangka pendek (1-6 bln) ,9 3 Jangka panjang (> 6 bln) Total Validitas dan Reliabilitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Singarimbun dan Effendi, 1989). Suatu kuesioner dikatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Santoso, 2000). Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih (Singarimbun dan Effendi, 1989). Kuesioner dikatakan reliabel (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau satbil dari waktu ke waktu (Santoso, 2000). Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

7 55 Pengukuran berulang (repeated measure). Dengan cara ini, seseorang responden akan diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya. Diukur sekali saja (one shot). Dengan cara ini pengukuran hanya dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan yang lain. Dalam penelitian ini pengukuran reliabilitas akan dilakukan dengan cara one shot, dimana setiap responden hanya diminta untuk menjawab kuesioner sekali saja. Pengujian validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-butir pertanyaan yang ada dalam sebuah kuesioner, apakah isi dari butir pertanyaan tersebut adalah valid dan reliabel. Jika butir-butir sudah valid dan reliabel menandakan bahwa butirbutir tersebut benar-benar dapat mengukur faktor yang akan diukur. Analisis dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu, baru kemudian dilakukan uji reliabilitas. Jika dari hasil uji didapatkan bahwa sebuah butir tidak valid, maka butir tersebut harus dibuang. Butir-butir yang sudah valid baru kemudian secara bersama-sama diukur reliabilitasnya. Dalam penelitian ini, uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap seluruh butir pertanyaan mengenai keamanan, biaya, dan kecepatan transaksi dari kedua responden (perusahaan efek dan investor). Butir-butir pertanyaan dianggap valid bila memiliki Corrected Item-Total Correlation yang positif dan lebih besar atau sama dengan 0,30 (Guilford dan J.N.A. Ruchter 1973). Koefisien reliabilitas (cronbach s alpha) lebih besar atau sama dengan 0,50 telah dianggap cukup memenuhi syarat untuk keperluan penelitian dasar (Guilford 1954).

8 56 Tabel 4.11 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Butir-butir Pertanyaan mengenai Keamanan Transaksi Dengan Warkat (DW) Tanpa Warkat (TW) Question Scale if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Alpha if Item Question Deleted Scale if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Alpha if Item Deleted A01DW 17, ,8000 0,1488 0,5764 A01TW 25, ,3889 0,4652 0,7487 A02DW 16, ,7949 0,6049 0,4191 A02TW 23, ,4091 0,2368 0,7801 A03DW 17, ,9980 0,4751 0,4641 A03TW 25, ,5556 0,5413 0,7393 A04DW 18, ,0909 0,5004 0,4722 A04TW 25, ,6495 0,6480 0,7135 A05DW 18, ,3636 0,1549 0,5784 A05TW 24, ,0889 0,6838 0,7056 A06DW 18, ,3909 0,0501 0,5991 A06TW 25, ,3616 0,6665 0,7095 A07DW 17, ,2859 0,1720 0,5864 A07TW 23, ,3364 0,1272 0,7875 A08DW 18, ,2909 0,1511 0,5806 A08TW 23, ,1182 0,3455 0,7668 Reliability Coefficients Reliability Coefficients N of Cases = 45 N of Cases = 45 N of Items = 8 N of Items = 8 Alpha = 0,5751 Alpha = 0,7720 Hasil pengujian terhadap butir-butir pertanyaan yang berkaitan dengan keamanan transaksi diperoleh hasil seperti yang ditunjukkan pada Tabel Seluruh butir pertanyaan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation positif terhadap faktor keamanan transaksi. Namun ada beberapa butir pertanyaan yang memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation di bawah 0,3 yaitu butir pertanyaan A01, A05, A06, A07, dan A08. Berdasarkan uji validitas yang dilakukan terhadap tanggapan responden atas sistem perdagangan dengan warkat untuk butir pertanyaan A01, A05, A06, dan A08 masing-masing memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation 0,1488, 0,1549, 0,0501, dan 0,1511. Tetapi, dari hasil uji validitas butir pertanyaan A01, A05, A06, dan A08 terhadap tanggapan responden atas sistem perdagangan

9 57 tanpa warkat menghasilkan nilai Corrected Item-Total Correlation di atas 0,3. Oleh sebab itu, butir-butir pertanyaan A01, A05, A06, dan A08 dalam penelitian ini adalah valid. Khusus untuk butir pertanyaan A07 memiliki Corrected Item-Total Correlation positif yang rendah baik untuk menilai keamanan transaksi dengan warkat maupun tanpa warkat. Secara teoritis seharusnya butir pertanyaan A07 memiliki korelasi yang nyata terhadap faktor keamanan transaksi efek. Jika butir pertanyaan A07 diabaikan tidak memberikan perngaruh yang nyata terhadap koefisien reliabilitas alpha. Oleh karena itu, butir pertanyaan A07 tetap digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Secara keseluruhan butir-butir pertanyaan mengenai Keamanan Transaksi memiliki koefisien reliabilitas alfa 0,7720 terhadap pendapat responden mengenai sistem perdagangan tanpa warkat. Maka dapat disimpulkan butir-butir pertanyaan mengenai keamanan transaksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. Hasil pengujian terhadap butir-butir pertanyaan yang berkaitan dengan biaya transaksi diperoleh hasil seperti yang ditunjukkan pada Tabel Dari hasil uji validitas didapatkan dua buah butir pertanyaan yang memiliki nilai Corrected Item- Total Correlation di bawah 0,3 yaitu tanggapan responden pada sistem perdagangan dengan warkat terhadap pada butir pertanyaan B11DW (0,1466) dan B09DW (0,2468). Namun demikian butir pertanyaan B11 dan B09 tetap valid karena tanggapan responden pada sistem perdagangan tanpa warkat terhadap pada butir pertanyaan tersebut memberikan nilai Corrected Item-Total Correlation di atas 0,3. Butir-butir pertanyaan mengenai biaya transaksi memiliki koefisien reliabilitas alfa 0,6717 terhadap pendapat responden mengenai sistem perdagangan tanpa warkat.

10 58 Maka dapat disimpulkan butir-butir pertanyaan mengenai biaya transaksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. Tabel 4.12 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Butir-butir Pertanyaan mengenai Biaya Transaksi Dengan Warkat (DW) Tanpa Warkat (TW) Question Scale if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Alpha if Item Question Deleted Scale if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Alpha if Item Deleted B09DW 7,3778 4,5586 0,2468 0,4517 B09TW 8,5556 7,1616 0,3813 0,6510 B10DW 7,9333 3,7000 0,4169 0,2903 B10TW 9,7111 7,1192 0,3840 0,6493 B11DW 8,1333 4,4364 0,1466 0,5526 B11TW 8,0444 4,9980 0,5246 0,5566 B12DW 8,1556 3,7707 0,3567 0,3472 B12TW 8,9556 4,9071 0,5613 0,5249 Reliability Coefficients Reliability Coefficients N of Cases = 45 N of Cases = 45 N of Items = 4 N of Items = 4 Alpha = 0,4899 Alpha = 0,6717 Hasil pengujian terhadap butir-butir pertanyaan yang berkaitan dengan kecepatan transaksi diperoleh hasil seperti yang ditunjukkan pada Tabel Seluruh butir pertanyaan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation positif lebih besar dari 0,3 terhadap faktor kecepatan transaksi. Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh butir pertanyaan adalah valid. Dipandang dari sudut reliabilitas, butir-butir pertanyaan mengenai kecepatan transaksi memiliki koefisien reliabilitas alfa 0,7565 terhadap pendapat responden mengenai sistem perdagangan tanpa warkat. Maka dapat disimpulkan butir-butir pertanyaan mengenai kecepatan transaksi dalam penelitian ini adalah reliabel.

11 59 Tabel 4.13 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Butir-butir Pertanyaan mengenai Kecepatan Transaksi Dengan Warkat Tanpa Warkat Question Scale if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Alpha if Item Question Deleted Scale if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Alpha if Item Deleted C13DW 6,3333 2,7273 0,5535 0,4450 C13TW 10,5333 6,4818 0,3635 0,7973 C14DW 6,8889 3,4646 0,3762 0,5930 C14TW 10,4667 5,4364 0,7241 0,6137 C15DW 7,1556 3,6798 0,4014 0,5719 C15TW 10,8000 5,5273 0,6085 0,6694 C16DW 7,6889 4,2646 0,3499 0,6097 C16TW 11,0667 5,2909 0,5571 0,7002 Reliability Coefficients Reliability Coefficients N of Cases = 45 N of Cases = 45 N of Items = 4 N of Items = 4 Alpha = 0,6330 Alpha = 0, Analisa Data Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh reponden akan di uji dengan uji-t dengan taraf nyata α = 5%. Seperti yang telah dijelaskan pada Bab 3, jawaban dari masing-masing butir pertanyaan mengenai keamanan, biaya, dan kecepatan transaksi diberi skala 1 sampai dengan 5. Dalam butir-butir pertanyaan mengenai keamaan transaksi, skala 1 menunjukkan transaksi sangat tidak aman dan skala 5 berarti prosedur transaksi sangat aman. Untuk biaya transaksi, skala 1 menunjukkan biaya transaksi sangat mahal dan skala 5 menunjukkan jika biaya transaksi sangat murah. Dalam hal kecepatan transaksi, skala 1 menunjukkan kecepatan transaksi sangat lambat dan skala 5 menunjukkan kecepatan transaksi sangat cepat. Hasil jawaban responden untuk masing-masing kelompok pertanyaan terhadap sistem

12 60 perdagangan tanpa warkat dan dengan warkat dihitung nilai rata-rata skornya. Uji-t dilakukan terhadap nilai rata-rata hasil jawaban responden terhadap sistem perdagangan saham dengan warkat dan tanpa warkat untuk ketiga kelompok pertanyaan tersebut Tanggapan Perusahaan Efek Tanggapan perusahaan efek sebagai responden terhadap keamanan transaksi sistem perdagangan saham dengan warkat dan tanpa warkat disajikan secara berturutturut dalam Tabel 4.14 sampai dengan Tabel Tabel 4.14 Paired Samples Statistics atas Tanggapan Perusahaan Efek Terhadap Keamanan Transaksi µ ATW(PE) µ ADW(PE) Rata-rata Keamanan Tanpa Warkat Rata-rata Keamanan Dengan Warkat N Std. Deviation Std. Error E-02 Tabel 4.15 Paired Samples Correlations atas Tanggapan Perusahaan Efek Terhadap Keamanan Transaksi Pair 1 Rata-rata Keamanan Tanpa Warkat & Rata-rata Keamanan Dengan Warkat N Correlation Sig Pengujian terhadap hipotesis penelitian yang berkaitan dengan tanggapan Perusahaan Efek sebagai responden terhadap faktor keamanan transaksi didasarkan atas hasil uji-t yang disajikan pada Tabel 4.16 berikut ini.

13 61 Tabel 4.16 Paired Samples Test atas Tanggapan Perusahaan Efek Terhadap Keamanan Transaksi Pair 1 Rata-rata Keamanan Tanpa Warkat - Rata-rata Keamanan Dengan Warkat Std. Deviation Paired Differences 95% Confidence Interval of Std. Error the Difference Lower Upper t df Sig. (Onetailed) Hipotesis 1: Bagi perusahaan efek, dengan menggunakan sistem perdagangan tanpa warkat maka keamanan transaksi lebih terjamin. H o : µ ATW(PE) = µ ADW(PE) H 1 : µ ATW(PE) > µ ADW(PE) µ ATW(PE) = Rata-rata keamanan transaksi tanpa warkat bagi perusahaan efek. µ ADW(PE) = Rata-rata keamanan transaksi dengan warkat bagi perusahaan efek. Pada Tabel 4.16 terlihat bahwa t hitung = 5,028 dan probabilitas (Sig. One-tailed) adalah 0,000. Untuk uji-t dengan taraf nyata α = 5% dan derajat kebebasan df = 26 maka dari tabel distribusi t diperoleh nilai t tabel = 1,706. Karena nilai t hitung = 5,028 jauh lebih besar dari nilai t tabel = 1,706 maka probabilitas (Sig. One-tailed) menjadi sangat kecil mendekati nilai 0. Secara grafik dapat dilihat pada Bab 3 Gambar 3.2, nilai t hitung terletak jauh di sebelah kanan nilai t tabel atau t α pada grafik distribusi t. Hal ini menyatakan bahwa pobabilitas < 0,05. Dengan demikian maka H o ditolak. Ratarata keamanan transaksi tanpa warkat bagi perusahaan efek berbeda secara nyata dengan rata-rata keamanan transaksi dengan warkat bagi perusahaan efek. Keamanan

14 62 transaksi dengan sistem perdagangan saham tanpa warkat jauh lebih terjamin bila dibandingan dengan sistem perdagangan saham dengan warkat. Tanggapan perusahaan efek sebagai responden terhadap biaya transaksi sistem perdagangan saham dengan warkat dan tanpa warkat disajikan dalam Tabel 4.17 sampai dengan Tabel Tabel 4.17 Paired Samples Statistics atas Tanggapan Perusahaan Efek Terhadap Biaya Transaksi µ BTW(PE) µ BDW(PE) Rata-rata Biaya Tanpa Warkat Rata-rata Biaya Dengan Warkat N Std. Deviation Std. Error Tabel 4.18 Paired Samples Correlations atas Tanggapan Perusahaan Efek Terhadap Biaya Transaksi Pair 1 Rata-rata Biaya Tanpa Warkat & Rata-rata Biaya Dengan Warkat N Correlation Sig Pengujian terhadap hipotesis penelitian yang berkaitan dengan tanggapan Perusahaan Efek sebagai responden terhadap faktor tingkat biaya transaksi didasarkan atas hasil uji-t yang disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.19 Paired Samples Test atas Tanggapan Perusahaan Efek Terhadap Biaya Transaksi Pair 1 Rata-rata Biaya Tanpa Warkat - Rata-rata Biaya Dengan Warkat Std. Deviation Paired Differences 95% Confidence Interval of Std. Error the Difference Lower Upper t df Sig. (Onetailed)

15 63 Hipotesis 2: Bagi perusahaan efek, dengan menggunakan sistem perdagangan tanpa warkat maka biaya transaksi akan menurun. H o : µ BTW(PE) = µ BDW(PE) H 1 : µ BTW(PE) > µ BDW(PE) µ BTW(PE) = Rata-rata biaya transaksi tanpa warkat bagi perusahaan efek. µ BDW(PE) = Rata-rata biaya transaksi dengan warkat bagi perusahaan efek. Dari Tabel 4.19 terlihat bahwa t hitung = 1,455 dan probabilitas (Sig. One-tailed) adalah 0,079. Untuk uji-t dengan taraf nyata α = 5% dan derajat kebebasan df = 26 dari tabel distribusi t diperoleh nilai t tabel = 1,706. Karena nilai t hitung = 1,455 adalah lebih kecil dari nilai t tabel = 1,706 maka probabilitas (Sig. One-tailed) menjadi 0,079 (nilai t hitung terletak di sebelah kiri nilai t tabel pada grafik distribusi t). Hal ini menyatakan bahwa nilai t hitung terletak pada daerah penerimaan H 0 dengan probabilitas (Sig. One-tailed) 0,079. Karena probabilitas (Sig. One-tailed) > 0,05 maka H o diterima. Rata-rata tingkat biaya transaksi tanpa warkat bagi perusahaan efek adalah sama dengan rata-rata tingkat biaya transaksi dengan warkat bagi perusahaan efek. Tidak ada perbedaan yang nyata terhadap tingkat biaya transaksi pada sistem perdagangan tanpa warkat dan dengan warkat yang dirasakan oleh Perusahaan Efek. Tanggapan perusahaan efek sebagai responden terhadap kecepatan transaksi sistem perdagangan saham dengan warkat dan tanpa warkat disajikan dalam Tabel 4.20 sampai dengan Tabel 4.22.

16 64 Tabel 4.20 Paired Samples Statistics atas Tanggapan Perusahaan Efek Terhadap Kecepatan Transaksi µ CTW(PE) µ CDW(PE) Rata-rata Kecepatan Tanpa Warkat Rata-rata Kecepatan Dengan Warkat N Std. Deviation Std. Error Tabel 4.21 Paired Samples Correlations atas Tanggapan Perusahaan Efek Terhadap Kecepatan Transaksi Pair 1 Rata-rata Kecepatan Tanpa Warkat & Rata-rata Kecepatan Dengan Warkat N Correlation Sig Pengujian terhadap hipotesis penelitian yang berkaitan dengan tanggapan Perusahaan Efek sebagai responden terhadap faktor kecepatan transaksi didasarkan atas hasil uji-t yang disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.22 Paired Samples Test atas Tanggapan Perusahaan Efek Terhadap Kecepatan Transaksi Pair 1 Rata-rata Kecepatan Tanpa Warkat - Rata-rata Kecepatan Dengan Warkat Std. Deviation Paired Differences 95% Confidence Interval of Std. Error the Difference Lower Upper t df Sig. (Onetailed) Hipotesis 3: Bagi perusahaan efek, dengan menggunakan sistem perdagangan tanpa warkat maka kecepatan penyelesaian transaksi meningkat.

17 65 H o : µ CTW(PE) = µ CDW(PE) H 1 : µ CTW(PE) > µ CDW(PE) µ CTW(PE) = Rata-rata kecepatan transaksi tanpa warkat bagi perusahaan efek. µ CDW(PE) = Rata-rata kecepatan transaksi dengan warkat bagi perusahaan efek. Dari Tabel 4.22 terlihat bahwa t hitung = 6,379 dan probabilitas (Sig. One-tailed) adalah 0,000. Untuk uji-t dengan taraf nyata α = 5% dan derajat kebebasan df = 26 maka dari tabel distribusi t diperoleh nilai t tabel = 1,706. Karena nilai t hitung = 6,379 jauh lebih besar dari nilai t tabel = 1,706 maka probabilitas (Sig. One-tailed) menjadi sangat kecil mendekati nilai 0 (nilai t hitung terletak jauh di sebelah kanan nilai t tabel pada grafik distribusi t). Karena probabilitas (Sig. One-tailed) < 0,05 maka H o ditolak. Rata-rata kecepatan transaksi tanpa warkat bagi perusahaan efek berbeda secara nyata dengan rata-rata kecepatan transaksi dengan warkat bagi perusahaan efek. Kecepatan transaksi sistem perdagangan saham tanpa warkat jauh lebih cepat bila dibandingan dengan kecepatan transaksi sistem perdagangan saham dengan warkat Tanggapan Investor Tanggapan investor sebagai responden terhadap keamanan transaksi sistem perdagangan saham dengan warkat dan sistem perdagangan saham tanpa warkat disajikan secara berturut-turut dalam Tabel 4.23 sampai dengan Tabel 4.25.

18 66 Tabel 4.23 Paired Samples Statistics atas Tanggapan Investor Terhadap Keamanan Transaksi µ ATW(INV) µ ADW(INV) Rata-rata Keamanan Tanpa Warkat Rata-rata Keamanan Dengan Warkat N Std. Deviation Std. Error Tabel 4.24 Paired Samples Correlations atas Tanggapan Investor Terhadap Keamanan Transaksi Pair 1 Rata-rata Keamanan Tanpa Warkat & Rata-rata Keamanan Dengan Warkat N Correlation Sig Pengujian terhadap hipotesis penelitian yang berkaitan dengan tanggapan investor sebagai responden terhadap faktor keamanan transaksi didasarkan atas hasil uji-t yang disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.25 Paired Samples Test atas Tanggapan Investor Terhadap Keamanan Transaksi Pair 1 Rata-rata Keamanan Tanpa Warkat - Rata-rata Keamanan Dengan Warkat Std. Deviation Paired Differences 95% Confidence Interval of Std. Error the Difference Lower Upper t Df Sig. (Onetailed) Hipotesis 4 : Bagi investor, dengan menggunakan sistem perdagangan tanpa warkat maka keamanan transaksi lebih terjamin.

19 67 H o : µ ATW(INV) = µ ADW(INV) H 1 : µ ATW(INV) > µ ADW(INV) µ ATW(INV) = Rata-rata keamanan transaksi tanpa warkat bagi investor. µ ADW(INV) = Rata-rata keamanan transaksi dengan warkat bagi investor. Dari Tabel 4.25 terlihat bahwa t hitung = 4,891 dan probabilitas (Sig. One-tailed) adalah 0,000. Untuk uji-t dengan taraf nyata α = 5% dan derajat kebebasan df = 17 maka dari tabel distribusi t diperoleh nilai t tabel = 1,740. Karena nilai t hitung = 4,891 jauh lebih besar dari nilai t tabel = 1,740 maka probabilitas (Sig. One-tailed) menjadi sangat kecil mendekati nilai 0 (nilai t hitung terletak jauh di sebelah kanan nilai t tabel pada grafik distribusi t). Karena probabilitas (Sig. One-tailed) < 0,05 maka H o ditolak. Rata-rata keamanan transaksi tanpa warkat bagi investor berbeda secara nyata dengan rata-rata keamanan transaksi dengan warkat bagi investor. Keamanan transaksi dengan sistem perdagangan saham tanpa warkat jauh lebih terjamin bila dibandingan dengan sistem perdagangan saham dengan warkat. Tanggapan perusahaan efek sebagai responden terhadap biaya transaksi sistem perdagangan saham dengan warkat dan tanpa warkat disajikan secara berturut-turut dalam Tabel 4.26 sampai dengan Tabel Tabel 4.26 Paired Samples Statistics atas Tanggapan Investor Terhadap Biaya Transaksi µ BTW(INV) µ BDW(INV) Rata-rata Biaya Tanpa Warkat Rata-rata Biaya Dengan Warkat N Std. Deviation Std. Error

20 68 Tabel 4.27 Paired Samples Correlations atas Tanggapan Investor Terhadap Biaya Transaksi Pair 1 Rata-rata Biaya Tanpa Warkat & Rata-rata Biaya Dengan Warkat N Correlation Sig Pengujian terhadap hipotesis penelitian yang berkaitan dengan tanggapan investor sebagai responden terhadap faktor tingkat biaya transaksi didasarkan atas hasil uji-t yang disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.28 Paired Samples Test atas Tanggapan Investor Terhadap Biaya Transaksi Pair 1 Rata-rata Biaya Tanpa Warkat - Rata-rata Biaya Dengan Warkat Std. Deviation Paired Differences 95% Confidence Interval of Std. Error the Difference Lower Upper t df Sig. (Onetailed) E Hipotesis 5 : Bagi investor, dengan menggunakan sistem perdagangan tanpa warkat maka biaya transaksi menurun. H o : µ BTW(INV) = µ BDW(INV) H 1 : µ BTW(INV) > µ BDW(INV) µ BTW(INV) = Rata-rata biaya transaksi tanpa warkat bagi investor. µ BDW(INV) = Rata-rata biaya transaksi dengan warkat bagi investor. Dari Tabel 4.28 terlihat bahwa t hitung = 1,719 dan probabilitas (Sig. One-tailed) adalah 0,052. Untuk uji-t dengan taraf nyata α = 5% dan derajat kebebasan df = 17 dari tabel distribusi t diperoleh nilai t tabel = 1,740. Karena nilai t hitung = 1,719 adalah

21 69 lebih kecil dari nilai t tabel = 1,740 maka probabilitas (Sig. One-tailed) menjadi 0,052 (nilai t hitung terletak di sebelah kiri nilai t tabel pada grafik distribusi t). Hal ini menyatakan bahwa nilai t hitung terletak pada daerah penerimaan H 0 dengan probabilitas (Sig. One-tailed) 0,052. Karena probabilitas (Sig. One-tailed) > 0,05 maka H o diterima. Rata-rata tingkat biaya transaksi tanpa warkat bagi investor adalah sama dengan rata-rata tingkat biaya transaksi dengan warkat bagi investor. Tidak ada perbedaan yang nyata terhadap tingkat biaya transaksi pada sistem perdagangan tanpa warkat dan dengan warkat yang dirasakan oleh investor. Tanggapan investor sebagai responden terhadap kecepatan transaksi sistem perdagangan saham dengan warkat dan tanpa warkat disajikan dalam Tabel 4.29 sampai dengan Tabel Tabel 4.29 Paired Samples Statistics atas Tanggapan Investor Terhadap Kecepatan Transaksi µ CTW(INV) µ CDW(INV) Rata-rata Kecepatan Tanpa Warkat Rata-rata Kecepatan Dengan Warkat N Std. Deviation Std. Error Tabel 4.30 Paired Samples Correlations atas Tanggapan Investor Terhadap Kecepatan Transaksi Pair 1 Rata-rata Kecepatan Tanpa Warkat & Rata-rata Kecepatan Dengan Warkat N Correlation Sig

22 70 Pengujian terhadap hipotesis penelitian yang berkaitan dengan tanggapan investor sebagai responden terhadap faktor kecepatan transaksi didasarkan atas hasil uji-t yang disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.31 Paired Samples Test atas Tanggapan Investor Terhadap Kecepatan Transaksi Pair 1 Rata-rata Kecepatan Tanpa Warkat - Rata-rata Kecepatan Dengan Warkat Std. Deviation Paired Differences 95% Confidence Interval of Std. Error the Difference Lower Upper t df Sig. (Onetailed) Hipotesis 6 : Bagi investor, dengan menggunakan sistem perdagangan tanpa warkat maka kecepatan penyelesaian transaksi meningkat. H o : µ CTW(INV) = µ CDW(INV) H 1 : µ CTW(INV) > µ CDW(INV) µ CTW(INV) = Rata-rata kecepatan transaksi tanpa warkat bagi investor. µ CDW(INV) = Rata-rata kecepatan transaksi tanpa warkat bagi investor. Pada Tabel 4.31 terlihat bahwa t hitung = 4,607 dan probabilitas (Sig. One-tailed) adalah 0,000. Untuk uji-t dengan taraf nyata α = 5% dan derajat kebebasan df = 17 maka dari tabel distribusi t diperoleh nilai t tabel = 1,740. Karena nilai t hitung = 4,607 jauh lebih besar dari nilai t tabel = 1,740 maka probabilitas (Sig. One-tailed) menjadi sangat kecil mendekati nilai 0 (nilai t hitung terletak jauh di sebelah kanan nilai t tabel pada grafik distribusi t). Karena probabilitas (Sig. One-tailed) < 0,05 maka H o ditolak. Rata-rata kecepatan transaksi tanpa warkat bagi investor berbeda secara nyata

23 71 dengan rata-rata kecepatan transaksi dengan warkat bagi investor. Kecepatan transaksi dengan sistem perdagangan saham tanpa warkat jauh lebih cepat bila dibandingan dengan sistem perdagangan saham dengan warkat Tanggapan Perusahaan Efek dan Investor terhadap Aspekaspek Lainnya dalam Transaksi Efek Selain pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan tanggapan responden terhadap keamanan, biaya, dan kecepatan transaksi, dalam kuesioner penelitian ini juga ditambahkan beberapa pertanyaan yang memohon pendapat responden terhadap aspek-aspek lainnya dalam pelaksanaan transaksi efek. Aspek-aspek tersebut meliputi biaya-biaya yang harus diturunkan/ditiadakan untuk meningkatkan daya saing Pasar Modal Indonesia, hal-hal yang menjadi penghalang utama untuk meningkatkan partisipasi investor dalam sistem perdagangan efek tanpa warkat yang dikelola oleh KSEI, perlu tidaknya keberadaan lantai perdagangan bursa (trading floor) di Pasar Modal Indonesia, dan kesiapan pelaku pasar untuk melakukan perdagangan efek secara elektronik melalui internet. Tanggapan Perusahaan Efek sebagai responden terhadap biaya-biaya yang harus diturunkan/ditiadakan untuk meningkatkan daya saing Pasar Modal Indonesia disajikan dalam Tabel 4.32.

24 72 Tabel 4.32 Tanggapan Perusahaan Efek terhadap Biaya Transaksi Pasar Modal Indonesia Biaya-biaya yang harus diturunkan/ditiadakan untuk meningkatkan daya saing Pasar Modal Indonesia. Frekuensi D17_8 Biaya atas instruksi pemindahan saham antar rekening (DFOP/RFOP/DVP/RVP) 18 D17_5 Biaya registrasi 11 D17_2 Biaya kliring dan penyelesaian transaksi (settlement) 7 D17_7 Biaya administrasi sub rekening di PT. KSEI 7 D17_3 Bea meterai 6 D17_4 Biaya transaksi 6 D17_1 Komisi broker 5 D17_6 Biaya jasa kustodian 4 Sebagian besar perusahaan efek menginginkan penghilangan biaya atas instruksi pemindahan saham antar rekening efek (DFOP/RFOP/DVP/RVP) yang diterapkan dalam sistem perdagangan efek tanpa warkat. Biaya registrasi efek untuk konversi dari sistem lama ke sistem scripless juga menjadi beban bagi investor. Tanggapan Perusahaan Efek sebagai responden terhadap hal-hal yang menjadi penghalang utama untuk meningkatkan partisipasi investor dalam KSEI disajikan dalam Tabel Tabel 4.33 Tanggapan Perusahaan Efek terhadap Keengganan Investor untuk Berpartisipasi dalam KSEI. Hal-hal yang menjadi penghalang utama untuk meningkatkan partisipasi investor dalam KSEI. Frekuensi D18_4 Biaya yang dipungut sangat membebankan bagi investor 17 D18_2 Resiko atas penyelesaian transaksi yang dilakukan oleh broker 5 D18_5 Prosedur settlement yang rumit bagi investor 5 D18_3 Tidak efisien untuk pada pedangang/investor yang aktif melakukan transaksi 3 D18_1 Biaya administrasi yang dipungut oleh broker 2 D18_6 Lain-lain 2 Sebagian besar perusahaan efek berpendapat bahwa biaya yang dipungut dalam pelaksanaan sistem perdagangan efek tanpa warkat sangat membebankan bagi

25 73 investor. Hal inilah yang menjadikan investor enggan untuk berpartisipasi dalam KSEI (pembukaan sub rekening efek). Tanggapan Perusahaan Efek sebagai responden terhadap perlu tidaknya lantai perdagangan di bursa disajikan dalam Tabel Sebagian besar perusahaan efek menyetakan masih diperlukannya lantai perdagangan di bursa. Tabel 4.34 Tanggapan Perusahaan Efek terhadap Keberadaan Lantai Perdagangan di Bursa Keberadaan lantai Valid Cumulative Frequency Percent perdagangan di bursa Percent Percent Sangat Perlu Perlu Ragu-ragu Tidak perlu Total Tanggapan Perusahaan Efek sebagai responden terhadap kesiapan pelaku pasar untuk melaksanakan perdagangan efek melalui internet disajikan dalam Tabel Sebagian besar perusahaan efek menyatakan para pelaku pasar modal Indonesia masih tidak siap untuk melaksanakan perdagangan efek melalui media internet. Tabel 4.35 Tanggapan Perusahaan Efek terhadap Kesiapan Pelaksanaan Internet Trading Internet Trading Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Sama sekali tidak siap Tidak siap Ragu-ragu Siap Total

26 74 Tanggapan investor sebagai responden terhadap biaya-biaya yang harus diturunkan/ditiadakan untuk meningkatkan daya saing Pasar Modal Indonesia disajikan dalam Tabel Tabel 4.36 Tanggapan Investor terhadap Biaya Transaksi Pasar Modal Indonesia Biaya-biaya yang harus diturunkan/ditiadakan untuk meningkatkan daya saing Pasar Modal Indonesia. Frekuensi D17_3 Bea meterai 9 D17_1 Komisi broker 6 D17_8 Biaya atas instruksi pemindahan saham antar rekening (DFOP/RFOP/DVP/RVP) 6 D17_5 Biaya registrasi 5 D17_4 Biaya transaksi 3 D17_6 Biaya jasa kustodian 3 D17_7 Biaya administrasi sub rekening di PT. KSEI 2 D17_2 Biaya kliring dan penyelesaian transaksi (settlement) 1 Sebagian besar investor menginginkan penurunan bea meterai dalam pelaksanaan transaksi. Selain itu komisi yang dipungut oleh broker dan biaya atas instruksi pemindahan saham antar rekening efek (DFOP/RFOP/DVP/RVP) yang dipungut oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (PT. KSEI) juga mendapatkan perhatian dari pihak investor untuk diturunkan atau ditiadakan. Tanggapan investor sebagai responden terhadap hal-hal yang menjadi penghalang utama untuk meningkatkan partisipasi investor dalam KSEI disajikan dalam Tabel 4.37.

27 75 Tabel 4.37 Tanggapan Investor terhadap Keengganannya untuk Berpartisipasi dalam KSEI. Hal-hal yang menjadi penghalang utama untuk meningkatkan partisipasi investor dalam KSEI. Frekuensi D18_4 Biaya yang dipungut sangat membebankan bagi investor 14 D18_1 Biaya administrasi yang dipungut oleh broker 1 D18_2 Resiko atas penyelesaian transaksi yang dilakukan oleh broker 1 D18_3 Tidak efisien untuk pada pedangang/investor yang aktif melakukan transaksi 1 D18_5 Prosedur settlement yang rumit bagi investor 1 D18_6 Lain-lain 1 Sebagian besar investor berpendapat bahwa biaya yang dipungut dalam pelaksanaan sistem perdagangan efek tanpa warkat sangat membebankan bagi investor. Hal inilah yang menjadikan investor enggan untuk berpartisipasi dalam KSEI (pembukaan sub rekening efek). Tanggapan investor sebagai responden terhadap perlu tidaknya lantai perdagangan di bursa disajikan dalam Tabel Sebagian besar investor menyatakan masih diperlukannya lantai perdagangan di bursa. Tabel 4.38 Tanggapan Investor terhadap Keberadaan Lantai Perdagangan di Bursa Keberadaan lantai Valid Cumulative Frequency Percent perdagangan di bursa Percent Percent Sangat Perlu Perlu Ragu-ragu Tidak perlu Total Tanggapan investor sebagai responden terhadap kesiapan pelaku pasar untuk melaksanakan perdagangan efek melalui internet disajikan dalam Tabel 4.39.

28 76 Sebagian besar investor menyatakan para pelaku pasar modal Indonesia masih tidak siap untuk melaksanakan perdagangan efek melalui media internet. Tabel 4.39 Tanggapan Investor terhadap Kesiapan Pelaksanaan Internet Trading Internet Trading Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Sama sekali tidak siap Tidak siap Ragu-ragu Siap Total Pembahasan Bagian ini akan membahas hasil dari pengolahan dan analisa data terhadap tanggapan responden dalam bentuk pengisian kuesioner terhadap penerapan sistem perdagangan saham tanpa warkat di Pasar Modal Indonesia. Selain itu, akan dibahas pula beberapa hasil observasi langsung pada bagian settlement perusahaan efek berkenaan dengan pelaksanaan sistem perdagangan tanpa warkat. Dari hasil analisa data secara garis besar dapat diketahui bahwa penerapan teknologi informasi dalam sistem perdagangan saham tanpa warkat di Pasar Modal Indonesia sangat efektif untuk meningkatkan keamanan transaksi dan kecepatan pemrosesan transaksi. Namun dari hasil analisa data diketahui bahwa penerapan teknologi informasi dalam sistem perdagangan saham tanpa warkat di Pasar Modal Indonesia belum memberikan pengaruh yang nyata terhadap penurunan biaya transaksi efek.

29 Keamanan Transaksi Peningkatkan keamanan transaksi efek dengan diterapkannya sistem perdagangan tanpa warkat menjadi sangat nyata. Hal ini dirasakan secara nyata baik oleh Perusahaan Efek maupun Investor. Dengan penerapan teknologi informasi dalam sistem perdagangan saham tanpa warkat dapat menghindari terjadinya kegagalan penyelesaian transaksi serta kerugian yang ditimbulkannya. Selain itu dengan penerapan sistem ini resiko replacement cost, resiko likuiditas, dan resiko sistematis dapat diminimalkan. Faktor utama yang berperan dalam menurunkan resiko-resiko ini adalah berfungsinya peranan PT. KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia) selaku Lembaga Kliring dan Penjaminan dalam melakukan penjaminan terhadap penyelesaian Transaksi Bursa tanpa warkat. Proses kliring dan penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa tanpa warkat dilakukan oleh PT. KPEI dengan menggunakan sistem kliring dan penjaminan berbasis komputer yang dikenal dengan nama e-clears (Electronic Clearing and Guarantee System). Penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa adalah kewajiban KPEI untuk seketika dan langsung mengambil alih tanggung jawab Anggota Kliring (AK) yang gagal memenuhi kewajibannya berkaitan dengan penyelesaian Transaksi Bursa. Dengan adanya fungsi penjaminan ini, KPEI wajib menyelesaikan setiap kegagalan AK dalam melakukan Transaksi Bursa. Berjalannya fungsi penjaminan KPEI akan memberikan kepastian kepada setiap AK yang telah memenuhi kewajiban dalam penyelesaian Transaksi Bursa akan memperoleh hak-haknya tepat pada waktu penyelesaian yang telah ditetapkan. Dengan adanya kepastian dalam penyelesaian Transaksi Bursa,

30 78 diharapkan akan menumbuhkan rasa aman kepada para investor dalam bertransaksi yang pada akhirnya akan meningkatkan likuiditas pasar. Tabel 4.40 Transaksi Bursa: Segmen Pasar, Kliring, Settlement, dan Penjaminan Sistem Perdagangan Segmen Pasar Kliring Settlement Penjaminan Reguler Ya Netting Tidak Warkat Negosiasi & Penyelesaian Kegagalan Ya Trade for trade Tidak Tanpa Warkat Reguler, Segera, & Tunai Negosiasi Ya Netting Ya Ya Trade for trade Ya (based on claim) Demikian juga dengan resiko terjadinya kehilangan saham dan pemalsuan saham dapat dihindari. Oleh karena seluruh efek tersimpan di Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (PT. KSEI) telah dinyatakan sah oleh emiten, maka Perusahaan Efek yang bertindak sebagai broker dan nasabahnya dapat melakukan transaksi tanpa adanya kecemasan mendapatkan sertifikat efek palsu. Dalam ketentuan sistem perdagangan tanpa warkat, investor akan memegang efek dalam bentuk Kepemilikan Manfaat (beneficial owners) dan bukan sebagai Kepemilikan Terdaftar (direct owners) (peraturan Bapepam VI.A.3). Hal ini berarti bahwa investor dijamin oleh bank kustodian atau perusahaan efek yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga,

31 79 dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Sistem keamanan transaksi ini juga didukung dengan penggunaan jaringan Private Network yang digunakan oleh PT. KSEI sebagai media komunikasi data untuk menghubungkan semua partisipan ke sistem KSEI. Jaringan Private Network merupakan jaringan eksklusif yang digunakan hanya untuk kepentingan aplikasi tertentu dan hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang terbatas sehingga lebih menjamin privacy dan confidentiality pihak-pihak yang berkepentingan. Kelebihan utama dari jaringan ini adalah tingkat keamanan yang lebih tinggi serta performance maupun pengendalian yang lebih baik. Selain itu, dalam penerapan sistem perdagangan tanpa warkat sistem perdagangan bursa juga telah diintegrasikan dengan komputer PT. KPEI. Hal ini dimaksudkan untuk dapat memverifikasi kecukupan agunan anggota bursa sebelum pesanan memasuki sistem perdagangan. Sistem perdagangan bursa juga telah diintegrasikan dengan PT. KSEI, yang dimaksudkan untuk mengetahui posisi rekening efek nasabah. Pengintegrasian sistem komputer antara bursa, KPEI, dan KSEI ini dapat menghindari terjadinya kecurangankecurangan transaksi yang dilakukan oleh anggota bursa dan investor Kecepatan Transaksi dan Penyelesaian Transaksi Penerapan teknologi informasi dalam sistem perdagangan saham tanpa warkat terbukti meningkatkan efisiensi proses pelaksanaan transaksi hingga proses penyelesaian transaksi (settlement). Baik Perusahaan Efek maupun Invertor

32 80 merasakan secara nyata peningkatan kecepatan proses penyelesaian transaksi. Proses kliring dan penyelesaian transaksi menjadi sangat efisien dan cepat. Proses penyelesaian transaksi yang biasanya dilakukan pada T+4 (serah efek) dan T+5 (terima efek) kini dapat langsung diselesaikan pada waktu T+4. Keseluruhan proses transaksi, mulai dari penempatan pesanan oleh investor hingga proses penyelesaian transaksi dan registrasi menjadi lebih terintegrasi. Hal ini dapat diwujudkan berkat telah selesainya penyempurnaan sistem komputerisasi yang terintegrasi (integrated computer system) antara sistem perdagangan JATS BEJ, sistem perdagangan S- MART BES, sistem Kliring dan Penjaminan Penyelesaian e-clears KPEI, dan sistem Penyimpanan dan Penyelesaian C-BEST (Central Depository and Book Entry Settlement System) KSEI. Dengan sistem ini telah terjadi peningkatan efisiensi penyelesaian sebesar 37,45 % dari jumlah rata-rata netting seluruh saham di BEJ pada bulan November 2000 (Laporan Kegiatan Pasar Modal Indonesia Tahun 2000). Proses registrasi saham juga menjadi sangat efisien dan cepat. Proses registrasi efek yang biasanya memerlukan waktu 7 hari atau lebih kini dapat dilakukan dalam waktu 1 hari. Registrasi akibat terjadinya full endorse juga dapat ditiadakan. Tabel 4.41 Peningkatan Kecepatan Penyelesaian Transaksi dan Registrasi Proses Perdagangan Dengan Warkat Perdagangan Tanpa Warkat Waktu yang diperlukan untuk serah/terima saham dalam proses settlement. Waktu yang diperlukan untuk proses registrasi. Waktu yang diperlukan untuk peggantian saham yang telah full endorse. Serah : T+4 Terima : T+5 Serah : T+4 Terima : T+4 5 hingga 7 hari kerja Tidak ada. 5 hingga 7 hari kerja Tidak ada.

33 81 Sistem perdagangan tanpa warkat mengacu pada sekuritas-sekuritas yang didepositkan dalam rekening-rekening efek pada Bank Kustodian, Perusahaan Efek, atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (PT. KSEI). Oleh sebab itu investor mendapatkan kemudahan karena hak atas efek atau dana hasil Corporate Actions akan secara otomatis didistribusikan kedalam Rekening Efek. Sebagai contoh, bila seorang investor membeli efek yang memberikan cum-dividend pada hari terakhir periode cum maka investor tersebut dapat menjual efeknya pada hari berikutnya serta masih mendapatkan dividen yang dikreditkan ke rekeningnya, dengan catatan recording date adalah ditetapkan pada saat tanggal penyelesaian transaksi. Hal ini tidak mungkin dilakukan dalam sistem perdagangan dengan warkat. Dengan demikian maka likuiditas saham yang telah dikonversikan ke sistem perdagangan tanpa warkat (scripless) akan meningkat Biaya Transaksi Namun demikian, dari hasil analisa data diketahui bahwa penerapan teknologi informasi dalam siklus transaksi efek yang diwujudkan dalam sistem perdagangan saham tanpa warkat di Pasar Modal Indonesia belum memberikan pengaruh yang nyata terhadap penurunan biaya transaksi efek. Hal ini dirasakan baik oleh Perusahaan Efek maupun Investor. Bagi perusahaan efek, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut: 1. Hingga saat ini (Maret 2001) belum seluruh efek yang diperdagangkan di Pasar Modal Indonesia telah dikonversi ke dalam sistem perdagangan tanpa

34 82 warkat. Hal ini mengakibatkan Perusahaan Efek belum menjalankan sistem perdagangan tanpa warkat sepenuhnya sehingga belum ada pengurangan tenaga kerja di bagian settlement. 2. Belum diterapkannya sistem sub-rekening pada rekening efek perusahaan efek di Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (PT. KSEI). 3. Adanya biaya tambahan yang dipungut oleh PT. KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas penerapan sistem perdagangan tanpa warkat, yang meliputi : biaya pendaftaran pemegang rekening (Joining Fee), biaya administrasi rekening, biaya penyimpanan, biaya Pemindahbukuan Transaksi Bursa untuk Efek Bersifat Ekuitas, biaya pemindahbukuan Transaksi di Luar Bursa untuk Efek Bersifat Ekuitas dan Obligasi, dan biaya Penggunaan Jaringan Komunikasi. Dari hasil wawancara langsung dengan bagian settlement Perusahaan Efek, biaya penggunaan jaringan komunikasi data Private Network untuk sistem perdagangan tanpa warkat dirasakan masih terlalu mahal. Bagi investor, dengan penerapan sistem perdagangan efek tanpa warkat ini, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI) juga memungut biaya tambahan yang sebelumnya tidak pernah ada. Biaya-biaya ini terdiri dari : 1. Biaya registrasi dan konversi efek ke dalam sistem scripless. 2. Biaya pendaftaran pemegang rekening (Joining Fee). 3. Biaya administrasi rekening. 4. Biaya penyimpanan.

35 83 5. Biaya Pemindahbukuan Transaksi Bursa untuk Efek Bersifat Ekuitas dan biaya pemindahbukuan Transaksi di Luar Bursa untuk Efek Bersifat Ekuitas dan Obligasi. Terhadap biaya-biaya transaksi efek, Perusahaan Efek sebagai responden mengharapkan penghapusan atas biaya instruksi pemindahan saham antar rekening (DFOP/RFOP/DVP/RVP). Para investor berpendapat bahwa penghapusan/penurunan bea meterai, komisi broker, dan biaya instruksi pemindahan saham antar rekening efek dapat meningkatan daya saing Pasar Modal Indonesia. Setelah diterapkannya sistem perdagangan tanpa warkat di Pasar Modal Indonesia, investor sejauh ini masih enggan untuk berpartisipasi secara aktif menjadi nasabah pemegang rekening efek KSEI. Hal ini disebabkan terutama karena biaya yang dipungut oleh KSEI sebagai penyelenggara sistem perdagangan tanpa warkat sangat membebankan bagi investor Kendala-kendala dalam Pelaksanaan Scripless Trading dan Pengembangannya Banyak kendala yang terjadi untuk menerapkan sistem perdagangan tanpa warkat di Pasar Modal Indonesia. Ini menyebabkan BEJ bersama dengan KPEI dan KSEI baru dapat melaksanakan sistem scripless trading secara penuh sejak tanggal 25 Juli Padahal sistem perdagangan tanpa warkat pada kenyataannya sudah lama direncanakan dan dipersiapkan sejak tahun Belum adanya kesiapan, baik dari kalangan investor, emiten, maupun otoritas bursa sendiri serta terjadinya krisis ekonomi di Indonesia membuat pelaksanaan sistem ini sempat terkatung-katung.

36 84 Masalah yang timbul pada masa awal pelaksanaan sistem perdagangan tanpa warkat adalah mengenai biaya registrasi dan konversi saham yang dirasakan terlalu mahal oleh emiten maupun investor. Pemegang saham emiten yang masuk dalam sistem scripless trading diwajibkan melakukan registrasi terlebih dahulu sebelum sahamnya di konversi ke dalam sistem elektronik. Untuk itu, Biro Administrasi Efek (BAE) mengenakan biaya registrasi atau balik nama ini sebesar Rp ,00 per SKS (Satuan Kolektif Saham) ditambah pajak sekitar Rp. 250,00. Jika investor mengkonversi saham pada masa konversi yang sudah diumumkan jadwalnya, biaya akan konversi ditanggung oleh emiten. Tetapi jika dilakukan setelah masa konversi, maka biaya konversi tersebut sepenuhnya akan ditanggung oleh investor sendiri. Bagi investor yang tidak mau melakukan registrasi, maka saham tersebut bisa dijual pada akhir masa konversi dan bisa membelinya kembali setelah sahamnya sudah dikonversi, sebab hanya saham yang masuk rekening elektronik yang bisa diperdagangkan. Jika scripless trading sudah terlaksana maka investor tidak lagi dikenakan biaya konversi. Sayangnya, di tengah kondisi pasar modal Indonesia yang kurang menguntungkan sehingga banyak saham yang harganya terus menurun akibat faktor politik dan ekonomi Indonesia yang tidak stabil, investor merasa keberatan akan biaya yang ditanggung untuk melaksanakan program perdagangan tanpa warkat tadi. Investor juga dibebani biaya materai yang cukup besar akibat adanya kenaikan harga materai. Untuk nilai transaksi di atas Rp. 1 juta saja dikenakan biaya materai Rp ,00, sedangkan untuk nilai transaksi di bawah Rp. 1 juta dikenakan bea materai Rp ,00.

37 85 Untuk konversi saham, biaya yang harus dikeluarkan emiten lebih mahal. Untuk setiap registrasi saham sesuai dengan kegiatan transaksi di lantai bursa, emiten harus mengeluarkan biaya materai Rp ,00 untuk setiap SKS yang umumnya terdiri dari 500 lembar saham. Berarti, emiten khususnya yang sahamnya sangat likuid dengan mencatat volume transaksi tinggi per harinya, bisa mengeluarkan dana hingga mencapai Rp. 1 miliar setiap bulannya hanya untuk biaya materai. Apalagi dengan saham-saham perbankan yang kini sudah sangat besar jumlahnya akibat adanya right issue untuk menutupi dana rekapitalisasi perbankan, maka biaya registrasi tersebut akan dirasakan cukup berat. Berkaitan dengan fungsi penjaminan penyelesaian transaksi oleh KPEI, perlu diperhatikan mengenai uang pengganti atau ACS (alternate cash settlement) sebagai akibat kegagalan transaksi di pasar modal dalam perdagangan tanpa warkat. Adanya ACS dalam perdagangan tanpa warkat dapat menjadi sarana kecurangan untuk mendapatkan uang kas. Berdasarkan peraturan penyelesaian transaksi dalam sistem perdagangan saham tanpa warkat, bila terjadi kegagalan penyerahan saham pada T+4 oleh anggota bursa jual, maka anggota bursa jual yang gagal dikenakan ACS sebesar 125% dari harga tertinggi yang terjadi antara T+0 hingga T+4 atas saham tersebut. Peraturan ini menguntungkan namun dapat menjadi lahan mencari uang kas, karena bisa saja transaksi sengaja digagalkan dengan tujuan untuk memperoleh ACS tersebut. Uang kas ini menjadi incaran karena bisa saja menjelang waktu penyelesaian transaksi, harga saham turun sehingga transaksi lebih menguntungkan apabila digagalkan hingga bisa memperoleh uang ACS. Sedang kerugian yang terjadi dengan sistem ACS ini, investor yang membeli saham akan gagal memperoleh saham

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan terhadap Perusahaan Efek yang menjadi anggota Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan para investor yang berkedudukan di Jakarta. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

Formulir Isian Pembinaan UMK (Usaha Mikro dan Kecil)

Formulir Isian Pembinaan UMK (Usaha Mikro dan Kecil) Lampiran 1 Formulir Isian Pembinaan UMK (Usaha Mikro dan Kecil) I. Identitas Responden 1. Nama 2. Umur : Tahun 3. Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Wanita 4. Pendidikan Terakhir 5. Jabatan dalam Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Penelitian dimulai pada bulan Desember 2002 sampai dengan bulan Maret 2003. Kuesioner dibagikan kepada para pemakai jasa Warnet di lingkungan

Lebih terperinci

ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS YAMAHA MIO PADA SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN. Jenis Kelamin : a. pria b.

ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS YAMAHA MIO PADA SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN. Jenis Kelamin : a. pria b. Kuesioner ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS YAMAHA MIO PADA SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN No. Responden: I. Identitas Responden Nama : Umur : Jenis Kelamin : a. pria b. wanita Kelas

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Analisa Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

Lama Usaha (tahun) Pendidikan

Lama Usaha (tahun) Pendidikan LAMPIRAN 1 PROFIL RESPONDEN No Alamat Jenis Kelamin (L/P) Pendidikan Lama Usaha (tahun) Lama Kredit (tahun) Jenis Usaha 1 Kel. Maligas L SMP 11 10 Toko Sembako 2 Kel. Maligas L SMP 10 9 Usaha Tahu Tempe

Lebih terperinci

KUISIONER. Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Makan Joglo Manis Ponorogo).

KUISIONER. Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Makan Joglo Manis Ponorogo). LAMPIRAN Lampran 1 KUISIONER Dengan hormat, Saya mahasiswi Universitas Muhammadiyah Ponorogo sedang mengerjakan penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Dampak Pemberian Kompensasi Tidak Langsung Terhadap

Lebih terperinci

2. Pasar Perdana. A. Proses Perdagangan pada Pasar Perdana

2. Pasar Perdana. A. Proses Perdagangan pada Pasar Perdana B. Pasar Sekunder adalah pasar di mana efek-efek yang telah dicatatkan di Bursa diperjual-belikan. Pasar Sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat

Lebih terperinci

LAMPIRAN A: HASIL PENGUJIAN ALAT UKUR A.1. Hasil Uji Coba Inventori Kepuasan kerja. Reliabilitas Kepuasan Kerja. Reliability Statistics.

LAMPIRAN A: HASIL PENGUJIAN ALAT UKUR A.1. Hasil Uji Coba Inventori Kepuasan kerja. Reliabilitas Kepuasan Kerja. Reliability Statistics. 64 LAMPIRAN A: HASIL PENGUJIAN ALAT UKUR A.1. Hasil Uji Coba Inventori Kepuasan kerja Reliabilitas Kepuasan Kerja Reliability Statistics Alpha N of Items.907 20 Item-Total Statistics Scale if Scale Variance

Lebih terperinci

Lampiran 1. KUESIONER PENELITIAN. Pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini hanya semata-mata untuk keperluan

Lampiran 1. KUESIONER PENELITIAN. Pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini hanya semata-mata untuk keperluan Lampiran 1. KUESIONER PENELITIAN Bapak/Ibu yang terhormat, Pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini hanya semata-mata untuk keperluan pengumpulan data dalam rangka penulisan tesis yang berjudul: ANALISIS

Lebih terperinci

GLOSARIUM. B Blue Chip : Saham yang emitennya memiliki reputasi baik. D Delisting : Penghapusan efek dari daftar efek yang tercatat di bursa.

GLOSARIUM. B Blue Chip : Saham yang emitennya memiliki reputasi baik. D Delisting : Penghapusan efek dari daftar efek yang tercatat di bursa. 81 GLOSARIUM B Blue Chip : Saham yang emitennya memiliki reputasi baik C Capital Gain : Keuntungan investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual di atas harga beli yang keduanya terjadi di pasar sekunder.

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

A. Isilah keterangan dibawah ini atau beri tanda centang / check list (V) pada. 1. Nama : (Boleh tidak diisi) 3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

A. Isilah keterangan dibawah ini atau beri tanda centang / check list (V) pada. 1. Nama : (Boleh tidak diisi) 3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Lampiran 1: Kuesioner Penelitian A. Isilah keterangan dibawah ini atau beri tanda centang / check list (V) pada pertanyaan pilihan. Demografi Responden 1. Nama : (Boleh tidak diisi) 2. Umur :. Tahun 3.

Lebih terperinci

Validitas & Reliabilitas (Sert)

Validitas & Reliabilitas (Sert) Validitas & Reliabilitas (Sert) Case Processing Summary N % Cases Valid 40 100.0 Excluded a 0.0 Total 40 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENERAPAN AKUNTANSI PADA PARA PEMILIK UKM (USAHA KECIL

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENERAPAN AKUNTANSI PADA PARA PEMILIK UKM (USAHA KECIL KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENERAPAN AKUNTANSI PADA PARA PEMILIK UKM (USAHA KECIL DAN MENENGAH) TOKO BANGUNAN DI DAERAH CENGKARENG, JAKARTA BARAT Responden

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No.III-D mengenai Penyimpanan Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0028/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total %

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total % BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Profil Responden Karakteristik demografi responden pada penelitian ini dibedakan menurut jenis kelamin, usia, dan pekerjaan. a. Berdasarkan jenis kelamin

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lembar observasi (pretest)

LAMPIRAN. Lembar observasi (pretest) LAMPIRAN Lampiran 1 Nama Observer : Nama Siswa : Tanggal : Lembar observasi (pretest) Indikator Penjelasan Item ada tidak Skor Peserta Sudah berada di ekstrakurikuler lapangan pukul futsal datang dan 15.00

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Efektivitas Terapi Musik Bagi Siswa SD Terhadap Kecemasan Belajar

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Efektivitas Terapi Musik Bagi Siswa SD Terhadap Kecemasan Belajar Peneliti : Siska Riantiarni Trg LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Efektivitas Terapi Musik Bagi Siswa SD Terhadap Kecemasan Belajar Matematika Kelas V SD Negeri No. 060886 dan kelas V SD

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. Sumber : Canteen (2014) Gambar 4.1 Logo Canteen

BAB IV ANALISA DATA. Sumber : Canteen (2014) Gambar 4.1 Logo Canteen BAB IV ANALISA DATA 1.1 Canteen Plaza Indonesia Sumber : Canteen (2014) Gambar 4.1 Logo Canteen Restoran yang buka pada pertengahan 2008 ini berada di lantai 5 Plaza Indonesia merupakan salah satu dari

Lebih terperinci

MEKANISME PERDAGANGAN BEJ Source: PT. Bursa Efek Jakarta (www.jsx.co.id)

MEKANISME PERDAGANGAN BEJ Source: PT. Bursa Efek Jakarta (www.jsx.co.id) MEKANISME PERDAGANGAN BEJ Source: PT. Bursa Efek Jakarta (www.jsx.co.id) Sistem Perdagangan Bursa Efek Jakarta Perdagangan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) terpusat di lantai perdagangan di Jakarta Stock Exchange

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional. 126 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Maret sampai dengan 12 Mei 2016 terhadap penilaian siswa yang diajar guru PAI yang belum tersertifikasi dan sudah

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007 PRESS RELEASE Akhir Tahun 27 Sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di Pasar Modal Indonesia yang menjadi tempat penyimpanan aset milik pelaku pasar modal, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

Lebih terperinci

BAB 1 KETENTUAN UMUM

BAB 1 KETENTUAN UMUM BAB 1 KETENTUAN UMUM 1.1. Definisi Kecuali diberikan pengertian secara khusus, maka semua kata dan atau istilah dalam peraturan ini mempunyai pengertian yang sama sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini seluruhnya berjumlah 100 orang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN SKALA PENELITIAN A SKALA KEPUASAN NASABAH Usia : Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan (lingkari huruf yang sesuai) PETUNJUK PENGISIAN 1. Kami memohon bantuan Bapak/Ibu untuk penelitian

Lebih terperinci

MATA KULIAH METODE RISET

MATA KULIAH METODE RISET MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT-021235/2 SKS] UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS KUESIONER Uji Reliabilitas Suatu questionare disebut reliabel/handal jika jawabanjawaban seseorang konsisten atau stabil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No. II-D Tentang Pendaftaran Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0027/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih?

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih? 30 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Kuesioner Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Public Relations Setujukah anda bahwa Public Relations PT. Uvindo Prima Cemerlang sangat membantu anda dalam menentukan jenis cetakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini akan membahas pengujian hipotesis mengenai pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan pada Kantor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 15 Februari sampai 25 Februari 2016 dengan jumlah pertemuan sebanyak dua kali. Dalam pelaksanaan penelitian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta: KENCANA, 2004), hlm. 10. Hlm.5.

BAB 1 PENDAHULUAN. M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta: KENCANA, 2004), hlm. 10. Hlm.5. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal sangat berperan bagi pembangunan ekonomi yaitu sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi masyarakat. Sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Kuesioner disebarkan pada tanggal 5 Juni 2002 dalam periode 2 minggu langsung kepada 60 responden di kawasan Pelabuhan Laut Tanjung Priok (bagian terminal

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menganalisis pengaruh inovasi produk terhadap total penjualan T-shirt CAB ( belum diinovasi ) dan T-shirt Ie-be ( setelah diinovasi ) pada

Lebih terperinci

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Latar Belakang Pada dasarnya para investor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Penelitian a. Sampel Penelitian Penelitian terkait dengan perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen) 80 Lampiran 1 Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen) Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100,0 Excluded a 0,0 Total 30 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FINANCIAL BEHAVIOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 MEDAN

Lampiran 1 Kuesioner FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FINANCIAL BEHAVIOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 MEDAN 69 Lampiran 1 Kuesioner FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FINANCIAL BEHAVIOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 MEDAN Responden Yth, Saya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, memohon kesediaan saudara/i

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV-Hasil Penelitian dan Pembahasan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Profil Unit Analisis Dalam penelitian ini, penulis menggunakan unit analisis berupa bank-bank

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05. BAB IV PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Berdasarkan variabel

Lebih terperinci

Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral

Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral Bab 1 : Ketentuan Umum... 1 1.1 Definisi... 1 1.2 Layanan Jasa... 4 1.3 Peraturan dan Prosedur Operasional Layanan Jasa... 5 1.4 Tempat dan Waktu Layanan Jasa...

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Analisis Karakteristik Responden Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna PT. Mega Auto Finance cabang Kedoya. Penjelasan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang desebarkan kepada pengguna website Kreavi.com melalui email admin. Dari kuesioner diperoleh data

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data diperoleh dengan menyebarkan secara acak kuesioner kepada pengguna jasa transpotasi udara Garuda Indonesia sebagai responden. Cara pengambilan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI SUAMI SEBAGAI AKSEPTOR KB MEDIS OPERASI PRIA (MOP) DI KECAMATAN SITINJO KABUPATEN DAIRI

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI SUAMI SEBAGAI AKSEPTOR KB MEDIS OPERASI PRIA (MOP) DI KECAMATAN SITINJO KABUPATEN DAIRI Lampiran 1. Petunjuk KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI SUAMI SEBAGAI AKSEPTOR KB MEDIS OPERASI PRIA (MOP) DI KECAMATAN SITINJO KABUPATEN DAIRI Bacalah terlebih dahulu angket dengan seksama.

Lebih terperinci

Karisma Tejo Widaghdo

Karisma Tejo Widaghdo ANALISIS KOMPARATIF REAKSI PASAR SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT PADA ENTITAS PUBLIK (Studi Kasus Pada Saham yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2013-2014) Karisma Tejo Widaghdo 23211906 LATAR

Lebih terperinci

KUESIONER. Universitas Sumatera Utara

KUESIONER. Universitas Sumatera Utara KUESIONER PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN SEHAT DAN GIZI SEIMBANG DI DESA MEREK RAYA KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2010 Tanggal Wawancara : A. IDENTITAS

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Jenis Panelis. Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Jenis Panelis. Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4. 1 Panelis 4.1.1 Jumlah Panelis Jenis Panelis 35 5 30 P anelis Ahli Panelis Terlatih Panelis Tidak Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 Pada

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER KREATIVITAS, INOVASI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA WIRAUSAHA MUDA PAJAK USU PADANG BULAN

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER KREATIVITAS, INOVASI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA WIRAUSAHA MUDA PAJAK USU PADANG BULAN LAMPIRAN I DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER KREATIVITAS, INOVASI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA WIRAUSAHA MUDA PAJAK USU PADANG BULAN MEDAN Para pengusaha yang terhormat, Bersama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk 85 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu pengaruh atau tidaknya Bimbingan Dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menentukan bertemu tidaknya hasil penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menentukan bertemu tidaknya hasil penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Uji Data 1. Hasil Analisis Uji Istrument Penelitian Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian

Lebih terperinci

Bagaimana Menjadi Investor Saham

Bagaimana Menjadi Investor Saham Bagaimana Menjadi Investor Saham Saham Sebagai pilihan Investasi Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan modal dalam

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Bersama ini saya memohon kesediaan Ibu untuk membantu saya dalam pengisian dan

KUESIONER PENELITIAN. Bersama ini saya memohon kesediaan Ibu untuk membantu saya dalam pengisian dan Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN 1. Surat Permohonan Izin Penelitian Ibu balita yang terhormat...! Bersama ini saya memohon kesediaan Ibu untuk membantu saya dalam pengisian dan kelengkapan jawaban kuesioner

Lebih terperinci

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS Jika kita akan melakukan penelitian yang menggunakan kuisioner, setelah kuisioner diisi oleh responden dan sudah tabulasi data, maka langkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Obyek Penelitian Keberadaan Rumah Sakit Toto Kabupaten Bone Bolamgo digunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo

LAMPIRAN 1. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo LAMPIRAN 1 Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo LAMPIRAN 2 Daftar Pertanyaan (Kuesioner) Penelitian KUESIONER PENELITIAN Judul

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan BAB IV ANALISIS DATA Dari beberapa pembahasan yang sudah di paparkan oleh peneliti, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data hasil penelitian. Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 61 BAB IV ANALISIS DATA Dalam Bab IV ini, hasil dari perhitungan statistik dianalisis dan dibahas. Perhitungan statistik dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 17.00. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics 55 DUKUNGAN SOSIAL Reliability Item-Total Statistics Soal_1 Soal_2 Soal_3 Soal_4 Soal_5 Soal_6 Soal_7 Soal_8 Soal_9 Soal_10 Soal_11 Soal_12 Soal_13 Soal_14 Soal_15 Soal_16 Soal_17 Soal_18 Soal_19 Soal_20

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN No :

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN No : LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN No : PENGARUH PROMOSI MELALUI MEDIA SOSIAL TERHADAP MINAT BELI SAMSUNG BERBASIS ANDROID PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Responden yang terhormat, Saya memohon

Lebih terperinci

KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR

KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR OLEH: FRANSISKA FEBBY PETRIANI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

Lebih terperinci

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data,

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data, BAB IV ANALISIS DATA Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data, karena dalam kasus ini terdapat dua data observasi dari subyek yang sama yang sampel satu tergantung (dependent)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif 76 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif atau tidaknya Bimbingan dan

Lebih terperinci

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : KEP-012/DIR/KPEI/0916 Tanggal: 08-09-2016 PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu jenis efek yang paling banyak diperdagangkan adalah saham. Saham dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. satu jenis efek yang paling banyak diperdagangkan adalah saham. Saham dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Efek 1 merupakan komoditi utama yang diperdagangkan di pasar modal. Salah satu jenis efek yang paling banyak diperdagangkan adalah saham. Saham dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 75 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kuantitatif Berikut ini akan dijelaskan mengenai analisis kuantitatif terkait dengan tema dalam penelitian ini yaitu pengaruh kualitas layanan ATM Banking terhadap kepuasan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK DATA LAMPIRAN 60 61 LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK 62 Selamat Pagi Saya mahasiswi Fakultas Psikologi yang saat ini sedang melakukan penelitian sebagai tugas akhir guna merampungkan

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Oleh Dina Nur Hayati (A )

PASAR MODAL. Oleh Dina Nur Hayati (A ) PASAR MDAL leh Dina Nur Hayati (A210120089) Kompetensi Dasar Mengenal Jenis Produk Dalam Bursa Efek Indikator Pertemuan Pertama Menjelaskan pengertian dan fungsi pasar modal Menjelaskan factor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada tahun 2005. Perusahaan ini merayakan ulang tahun setiap tanggal 8 Agustus.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed 54 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Identitas Responden Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelanggan spring bed Airland PT. Dinamika Indonusa Prima showroom Hayam Wuruk yang berjumlah 100 orang.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY PRODUK JILBAB MEREK RABBANI DENGAN MEREK ZOYA PADA KONSUMEN DI UNIVERSITAS

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY PRODUK JILBAB MEREK RABBANI DENGAN MEREK ZOYA PADA KONSUMEN DI UNIVERSITAS 112 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY PRODUK JILBAB MEREK RABBANI DENGAN MEREK ZOYA PADA KONSUMEN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO Yth. Saudari Responden Di tempat

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENELITIAN Hubungan Antara..., Jelita Widuri Wati, FPSI UI, 2008

LAMPIRAN PENELITIAN Hubungan Antara..., Jelita Widuri Wati, FPSI UI, 2008 LAMPIRAN PENELITIAN A. Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas A.1. Alat Ukur Sibling Rivalry Cases Case Processing Summary N % Valid 32 82.1 Excluded( a) 7 17.9 Total 39 100.0 a Listwise deletion based on

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN Yogyakarta, November 2014 Bapak/Ibu yang terhormat, Saya, Yosephin Devi Astari, mahasiswa pada Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Saat ini saya sedang melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Survei Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembaran kuesioner yang disebar pada bulan Mei 2002. Adapun contoh dari kuesioner yang digunakan dapat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL

KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL Menimbang : Bahwa dalam rangka implementasi layanan jasa baru PT Kustodian

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER. Hubungan Antara Role Stressor dan Komitmen Organisasi. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Karyawan PT XYZ

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER. Hubungan Antara Role Stressor dan Komitmen Organisasi. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Karyawan PT XYZ 54 Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER Hubungan Antara Role Stressor dan Komitmen Organisasi Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Karyawan PT XYZ Assalaamu alaikum Wr.Wb Dengan Hormat, Saya, Agus Salim,

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008 PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008 Jakarta, 30 Desember 2008. Sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia yang menjadi tempat penyimpanan aset milik pelaku pasar modal, PT Kustodian

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. No. Responden:

LAMPIRAN. Lampiran 1. No. Responden: LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner Penelitian Analisis Best PracticeFinancial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Politeknik Negeri Medan No. Responden: Bersama ini saya memohon kesediaan Saudara/i

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Hasil dari analisis data yang telah peneliti lakukan, akan diuraikan pada bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 493/KMK.02/2009 KMK No. 493/KMK.02/2009 adalah suatu keputusan/aturan yang mengatur tentang persetujuan penggunaan sebagian dana Penerimaan

Lebih terperinci

Kamus Istilah Pasar Modal

Kamus Istilah Pasar Modal Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. No. Responden:..

Lampiran 1. No. Responden:.. Lampiran 1 Kuesioner Pengaruh Keamanan, Privasi, dan Kualitas Koneksi Internet Terhadap Kepuasan Nasabah Perbankan Online Pada Nasabah Bank CIMB Niaga Bukit Barisan Medan No. Responden:.. 1. Petunjuk Pengisian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai presentasi dan analisis data yang terdiri dari gambaran umum penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan hasil uji

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Sikap Konsumen dan. Loyalitas Nasabah di Bank Victoria (Cabang Green Garden)

Kuesioner Penelitian. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Sikap Konsumen dan. Loyalitas Nasabah di Bank Victoria (Cabang Green Garden) Kuesioner Penelitian Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Sikap Konsumen dan Loyalitas Nasabah di Bank Victoria (Cabang Green Garden) Responden yang terhormat, Pertama tama, Saya sangat berterima

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya Sistim Otomasi Perdagangan Efek yang disebut

I. PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya Sistim Otomasi Perdagangan Efek yang disebut I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sebelurn tejadinya Krisis Keuangan yang melanda lndonesia pada tahun 1997 Pasar Modal menunjukkan kondisi yang cukup baik yang dibuktikan dengan diberlakukannya Sistim

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO

Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Memesan_DO_sebelum,8000 10,14907,04714 Memesan_DO_setelah,7700

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner kajian

Lampiran 1. Kuesioner kajian Lampiran 1. Kuesioner kajian SURVEI KAJIAN PENGARUH PRODUK PERBANKAN, MUTU PELAYANAN DAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK STUDI KASUS KANTOR CABANG UTAMA JAKARTA

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Yulisa Gardenia Email : yulisa_gardenia@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

Lampiran 1. : Bila Saudara sangat setuju dengan pernyataan. : Bila Saudara setuju dengan pernyataan. : Bila Saudara tidak setuju dengan pernyataan

Lampiran 1. : Bila Saudara sangat setuju dengan pernyataan. : Bila Saudara setuju dengan pernyataan. : Bila Saudara tidak setuju dengan pernyataan Lampiran 1 IDENTITAS DIRI Nama : Alamat : Jenis Kelamin : Pendidikan : Golongan PNS : PETUNJUK 1. Isilah identitas diri saudara pada tempat yang telah disediakan. 2. Bacalah daftar pertanyaan berikut ini

Lebih terperinci

x 100 %

x 100 % 1 Lampiran 1 Bank Rakyat Indonesia Perhitungan CAR CAR = Modal Bank ATMR x 100 % = (Rasio CAR - 8%) / 0,1 Modal ATMR CAR 22717959 180354035.8 12.60 23631435 199978126.2 11.82 22777053 205915392.2 11.06

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis SPSS. Uji

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Survey Pendahuluan

DAFTAR LAMPIRAN. Survey Pendahuluan DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Survey Pendahuluan Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Gaji dan Reward Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan Mohon Bapak/Ibu memberi jawaban yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Panelis Agar hasil yang didapat menjadi lebih akurat, maka panelis yang digunakan oleh penulis merupakan sampel jenuh dimana penulis menggunakan seluruh anggota populasi

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN Responden yang terhormat Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa jurusan S-1

Lebih terperinci