SIDANG TUGAS AKHIR PENGUKURAN WAKTU KERJA IPQC (IN PROCESS QUALITY CONTROL) DI PT. PHILIPS INDONESIA. Oleh : DIYAH SUCIYANTI ( )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SIDANG TUGAS AKHIR PENGUKURAN WAKTU KERJA IPQC (IN PROCESS QUALITY CONTROL) DI PT. PHILIPS INDONESIA. Oleh : DIYAH SUCIYANTI ( )"

Transkripsi

1

2 SIDANG TUGAS AKHIR PENGUKURAN WAKTU KERJA IPQC (IN PROCESS QUALITY CONTROL) DI PT. PHILIPS INDONESIA Oleh : DIYAH SUCIYANTI ( ) Pembimbing: Dra. Sri Mumpuni Retnaningsih, MT Surabaya, 23 Mei 2013 PROGRAM STUDI DIPLOMA III Jurusan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

3 AGENDA PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PENELITIAN ANALISIS DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

4 PENDAHULUAN

5 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah VTL GLS IPQC Inspector 1.Process Control 2. Audit Process Control 3. OGI 10 NC Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah A Group B Group Peningkatan permintaan lampu Produksi jumlah lampu di PT. Philips bertambah TIME STUDY Penelitian terhadap penetapan waktu standar dan produktivitas yang dihasilkan 1

6 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sebelumnya Rumusan Masalah 2011 Dinnie Pengukuran Waktu Kerja pada Proses Produksi Dompet Kulit di Industri Kerajinan Kulit Tanggulangin Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah Anindya Shulton Penerapan Lean Six Sigma pada Time Study Kinerja Pegawai (StudyKasus: PT, Philips Indonesia) Peningkatan Efisiensi Aktivitas IPQC Inspector dengan Pendekatan Lean Six Sigma di PT. Philips Indonesia 2

7 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah Berapa output standar yang dihasilkan IPQC Inspector dalam satu siklus pada mesin group A dan group B di Departemen GLS PT. Philips Indonesia? Bagaimana produktivitas kinerja IPQC Inspector setelah dilakukan improvement pada penelitian sebelumnya? Apakah ada perbedaan produktivitas IPQC Inspector dalam melakukan inspeksi lampu ditinjau dari waktu sebelum dan sesudah istirahat? 3

8 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah Menentukan output standar yang dihasilkan IPQC Inspector dalam satu siklus pada mesin group A dan group B di Departemen GLS PT. Philips Indonesia. Mengevaluasi produktivitas kinerja IPQC Inspector setelah dilakukan improvement pada penelitian sebelumnya. Mengidentifikasi perbedaan produktivitas IPQC Inspector dalam melakukan inspeksi lampu ditinjau dari waktu sebelum dan sesudah istirahat. 4

9 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah Memberikan informasi mengenai efektifitas kerja IPQC Inspector di PT. Philips Indonesia sehingga pihak manajemen dapat mengevaluasi kinerja IPQC inspector dalam menjalankan tugasnya 5

10 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah Penelitian dilakukan pada aktivitas process control (PC) dan OGI 10 NC Departemen GLS PT. Philips Indonesia. Pengambilan data dilakukan pada shift 1 yaitu pukul WIB. Penelitian dilakukan pada saat proses produksi dalam keadaan normal, tidak terjadi perubahan manajemen dalam perusahaan. Setiap IPQC Inspector diasumsikan memiliki kemampuan kerja yang sama. 6

11 TINJAUAN PUSTAKA

12 TINJAUAN PUSTAKA Untuk mengetahui rata-rata, nilai maksimum dan minimum dari waktu proses kontrol masing-masing elemen kerja yang dilakukan oleh IPQC Inspector Time Study Waktu Normal Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam kondisi wajar dan kemampuan ratarata Dua Populasi Dependen IPQC Inspector Waktu Standard Output Standard Paired Test Waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dikerjakan dalam kondisi kerja terbaik saat itu Banyaknya output yang dihasilkan dalam waktu tertentu Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan waktu kerja IPQC Inspector ditinjau dari waktu sebelum dan sesudah istirahat. 7

13 TINJAUAN PUSTAKA Time Study deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna (Walpole, 1995). Dua Populasi Dependen Mean ukuran pusat sampel x n i= = 1 n x i IPQC Inspector Maksimum nilai pengamatan tertinggi dari segugus data Minimum nilai pengamatan terendah dari segugus data 8

14 TINJAUAN PUSTAKA Time Study Uji Keseragaman Data Keseragaman data digunakan untuk mengetahui apakah data yang telah diambil pada saat pengukuran sudah memiliki varians yang seragam atau tidak (Wignjosoebroto, 2008). Diagram Kontrol I Diagram Kontrol MR Dua Populasi Dependen IPQC Inspector x = rata-rata data pengamatan waktu kerja MR = rata-rata rentang bergerak dua pengamatan berurutan d 2, D 3, dan D 4 adalah nilai faktor diagram kontrol 9

15 TINJAUAN PUSTAKA Uji Kecukupan Data Time Study Uji kecukupan data digunakan untuk mengetahui apakah data yang sudah diperoleh dari observasi layak untuk dilakukan analisis selanjutnya atau tidak (Wignjosoebroto, 2008). Dua Populasi Dependen IPQC Inspector n ' k s = n n i= 1 x 2 i n i= 1 x i n i= 1 x i 2 2 n : jumlah pengamatan awal yang diambil n : jumlah pengamatan yang diambil sesuai dengan derajat ketelitian x i : Waktu yang diperlukan untuk elemen kerja pada pengamatan ke-i s : Derajat ketelitian Z k : Nilai α distribusi Normal Standar dengan α 2 yang ditentukan Jika n n maka data pengamatan yang telah diambil dapat dikatakan cukup dan layak untuk digunakan analisis sselanjutnya. 10

16 TINJAUAN PUSTAKA Time Study Dua Populasi Dependen IPQC Inspector Rating Factor Rating factor merupakan faktor penyesuaian yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja operator berdasarkan nilai waktu yang telah ditetapkan (Wignjosoebroto, 2008). Tabel Performance Rating dengan Sistem Westinghouse SKILL EFFORT A A1 Super Super skill A A2 skill B B1 Excellent B B2 Excellent C C1 Good C C2 Good 0 D Average 0 D Average E E1 Fair E E2 Fair F F1 Poor F F2 Poor CONDITION CONSISTENCY A Ideal A Ideal B Excellent B Excellent C Good C Good 0 D Average 0 D Average E Fair E Fair F Poor F Poor 11

17 TINJAUAN PUSTAKA Waktu Siklus Waktu Siklus = Total waktu untuk melakukan elemen kerja jumlah pengamatan Time Study Dua Populasi Dependen IPQC Inspector Waktu Normal Waktu Standar Output Standar Wn= Waktu siklus x performance Waktu Standar = Output Satandar = waktu normal 1 allowance 1 Waktu Standar 12

18 TINJAUAN PUSTAKA Time Study Analisis Dua Populasi Dependen Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada ke dua populasi tersebut. (Walpole, 1995). Dua Populasi Dependen IPQC Inspector Hipotesis : H 0 : μ D 0 H 1 : μ D < 0 Statistik Uji : t hitung D D = ; v = n 1 s n D Daerah kritis : Jika t hitung < -t α pada taraf signifikan α maka tolak H 0 Dimana D merupakan selisih antara waktu sebelum dan sesudah istirahat dan D > 0. Perlakuan Tabel Struktur Data Paired Test Pengamatan n A X 11 X X 1n B X 21 X X 2n Selisih (A B) D 1 D 2... D n Sumber : Johnson and Bhattacharyya,

19 TINJAUAN PUSTAKA Time Study In Process Quality Control (IPQC) IPQC Inspector merupakan petugas yang melakukan proses kontrol untuk parameter produksi dan melakukan patrol audit process control pada proses produksi. Dua Populasi Dependen PROCESS CONTROL Audit Process Control By setter OGI 10NC IPQC Inspector 5 significant parameters Completeness & on Time Mil. Std 105D 1. Constant Mounting Length (CML) 2. Sealing Temperature 3. After Oven Pumping Temperature 4. Filling Pressure 5. Torque Test All Other PC Parameters - Completeness - On time as SOP 1. Visual inspection 2. Ignition and glow test 3. Over voltage test 4. Interchangeability Test 14

20 TINJAUAN PUSTAKA Time Study Proses produksi lampu pijar di departemen GLS Stem making Proses mounting Proses Sealing Pumping Capping Packing Dua Populasi Dependen IPQC Inspector PC Pengukuran pool distance Pengukuran Temperature Bulb Sealing Pengukuran Temperature Bulb Pumping Pengukuran Filling Pressure Pengukuran Torque OGI 10 NC Uji visual Uji nyala Uji glow test IPQC Uji over voltage Uji uler 14

21 METODOLOGI PENELITIAN

22 METODOLOGI PENELITIAN Sumber Data Data Sekunder 9-24 Juli 2012 Identifikasi Elemen Kerja Metode Stopwatch Time Study Langkah Analisis Shift 1 Mesin Pukul WIB A Group & B Group 15

23 METODOLOGI PENELITIAN Sumber Data Identifikasi Elemen Kerja Peta Proses E Aktivitas Mengukur Pool E1 Mengambil sampel stem bercoil sebanyak 5 secara acak Distance E2 Mempersiapkan profile proyektor dan mengatur fokus perbesarannya E3 Mengukur jarak pool dengan menggunakan jig jarak pool Mengukur TBS (Temperature Bulb Sealing) E4 E5 E6 Mencatat hasil pengukuran Mengambil dan Mempersiapkan alat Minolta Mengukur temperatur Bulb sebanyak 2 pengukuran (1 pengukuran =5 indexing) di mesin sealing E7 Mencacatat hasil pengukuran Langkah Analisis Mengukur TBP (Temperature Bulb Pumping) E8 E9 Mengukur Temperatur pada posisi bulb bowl setelah keluar oven pumping Mencacatat hasil pengukuran E10 Mengembalikan alat Minolta ke Ruang Quality GLS Mengukur Torque Mengecek Strain Pattern E11 E12 E13 E14 E15 E16 Mengambil sampel lampu yang keluar dari capping mill sebanyak 2 pcs per unit dan Mendinginkan lampu sampai dengan suhu ruangan Mempersiapkan alat ukur torque dan memasangkan lampu pada alat ukur sesuai tipe cap Melakukan pengukuran torque Mencatat hasil pengukuran Mengambil sampel stem sebanyak 3 pcs/4 hrs per unit dan Mendinginkan stem sampai dengan suhu ruangan Melakukan pengamatan terhadap Strain Pattern lampu 16

24 METODOLOGI PENELITIAN Sumber Data Identifikasi Elemen Kerja Langkah Analisis Elemen Kerja Proses IPQC Peta Proses E Aktivitas Mengecek kualitas Mengambil sampel lampu (uncap) sebanyak 3 pcs/2 hrs per unit dan E17 Pinching/Tipping Mengamati secara visual Pinching/Tipping pada uncap Mencatat hasil pengukuran PC secara E18 Mencatat hasil pengukuran pada Checklist Proses Control keseluruhan Mengambil sampel dan pemeriksaan secara visual E19 Mengambil sampel sesuai dengan aturan MIL STD 105D (ISO 2859) dan Melakukan pemeriksaan laampu secara visual (cap, solder, mark, dimensi stem dll) Melakukan Tes Penyalaan E20 Melakukan tes penyalaan dengan alat Burning Frame Melakukan glow test E21 Memeriksa glow (klos) pada lampu satu per satu Mengembalikan sampel lampu-lampu ke Box/Rak Melakukan tes dimensi cap E22 E23 E24 E25 E26 Mengembalikan Sampel 125 pcs ke Box/Rak Mengambil sampel sebanyak 8 pcs per unit Melakukan tes uler cap dengan jig "Go" sesuai tipe cap Melakukan tes uler cap dengan jig "No Go" sesuai tipe cap Melakukan tes "Accident Contact" 17

25 METODOLOGI PENELITIAN Sumber Data Elemen Kerja Proses IPQC Peta Proses E Aktivitas E27 Mengambil sampel lampu sebanyak 5 pcs per unit Identifikasi Elemen Kerja Langkah Analisis Melakukan tes over voltage Memberi Bon "OK"/"REJECT" Menginnformasikan kepada Unit Leader Membuat laporan hasil pemeriksaan OGI 10 NC E28 E29 E30 E31 Mempersiapkan alat dan Memasangkan lampu yang akan dites pada burning frame Melakukan tes over voltage dan menghancurkan sampel yang telah diuji Memberi Bon "OK"/"REJECT" pada Batch yang telah diperiksa Menginformasikan kepada Unit Leader dengan menunjukkan sampel defect yang ditemukan E32 Menulis hasil pemeriksaan OGI 10 NC pada form report Membuat report hasil pemeriksaan PC dan OGI 10 NC pada data base komputer di Ruang Quality GLS E33 Membuat report hasil pemeriksaan PC dan OGI 10 NC pada data base komputer di Ruang Quality GLS 18

26 METODOLOGI PENELITIAN Sumber Data Identifikasi Elemen Kerja Langkah Analisis Pengamatan n Struktur Data Proses IPQC Elemen Kerja E 1 E 2 E 3... E 33 Rata-Rata... E1 E 2 E 3 E 33 19

27 METODOLOGI PENELITIAN Sumber Data Output Standar Melakukan pengukuran waktu kerja IPQC Inspector Identifikasi Elemen Kerja Menetapkan performance rating Langkah Analisis Melakukan cek keseragaman data Melakukan cek kecukupan data Menghitung waktu standar Menghitung output standar 20

28 METODOLOGI PENELITIAN Sumber Data Identifikasi Elemen Kerja Langkah Analisis Membandingkan Produktivitas Kinerja IPQC Inspector Mengetahui output standar berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya Membandingkan antara output standar penelitian sebelumnya dengan output standar pada penelitian saat ini 21

29 METODOLOGI PENELITIAN Sumber Data Perbedaan Waktu Kerja Ditinjau Dari Waktu Sebelum Dan Sesudah Istirahat Identifikasi Elemen Kerja Langkah Analisis Membuat rancangan penelitian berdasakan waktu sebelum dan sesudah istirahat Melakukan pengujian keacakan untuk waktu sebelum dan sesudah istirahat Menganalisis perbedaan waktu yang digunakan saat sebelum dan sesudah istirahat dengan uji t dua sampel 22

30 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

31 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Tabel 4.1 Waktu IPQC Inspector dalam Satu Siklus Mechine Statistik IPQC PC OGI 10 NC Waktu Rata-rata menit 11,77 menit 17,76 menit A Group Waktu Minimum 23,32 menit 9,04 menit 14,28 menit Waktu Maximum 33,15 menit 13,59 menit 19,56 menit Waktu Rata-rata 27,83 menit 9,41 menit 18,42 menit B Group Waktu Minimum 20,34 menit 6,41 menit 13,93 menit Waktu Maximum 27,31 menit 13,96 menit 23,35 menit Waktu Kerja 23

32 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja Kecukupan dan Keseragaman Data pada Mesin Group A No Proses Operasi E n n' Keterangan Keseragaman Kecukupan E Data Seragam Banyak data cukup 1. Pengukuran Pool E Data Seragam Banyak data cukup Distance E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup Pengukuran TBS E Data Seragam Banyak data cukup 2. (Temperature E Data Seragam Banyak data cukup Bulb Sealing) E Data Seragam Banyak data cukup Tabel 4.2 Hasil Uji Keseragaman dan Kecukupan Data pada Group A Pengukuran TBP (Temperature Bulb Pumping) Pengukuran Torque E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup 24

33 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja No Kecukupan dan Keseragaman Data pada Mesin Group A Tabel 4.2 Hasil Uji Keseragaman dan Kecukupan Data pada Group A (Lanjutan) Proses Operasi E n n' Keterangan Keseragaman Kecukupan Pemeriksaan kualitas E Data Seragam Banyak data cukup Strain Pattern E Data Seragam Banyak data cukup Pemeriksaan kualitas E Data Seragam Banyak data cukup Pinching/Tipping E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup Out Going Inspection E Data Seragam Banyak data cukup (OGI) 10 NC E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup 25

34 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Keseragaman Data pada Mesin Group A Perhitungan keseragaman data untuk elemen kerja ke-1 (E1) dengan menggunakan diagram kontrol I-MR (individual moving range) Individual Value Control Chart of E1 BKA=83,7 _ GT=37,4 0 Produktivitas Observation BKB=-8,8 Moving Range Chart of E1 60 BKA=56,81 Waktu Kerja Moving Range GT=17, BKB= Observation

35 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja Kecukupan dan Keseragaman Data pada Mesin Group B Tabel 4.2 Hasil Uji Keseragaman dan Kecukupan Data pada Group B Keterangan No Proses Operasi E n n' Keseragaman Kecukupan E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup 1. Pengukuran Pool Distance E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup Pengukuran TBS (Temperature Bulb Sealing) Pengukuran TBP (Temperature Bulb Pumping) 4. Pengukuran Torque Pemeriksaan kualitas Strain Pattern Pemeriksaan kualitas Pinching/Tipping Out Going Inspection (OGI) 10 NC E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup 27

36 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja No 7. Kecukupan dan Keseragaman Data pada Mesin Group B Tabel 4.2 Hasil Uji Keseragaman dan Kecukupan Data pada Group B (Lanjutan) Proses Operasi Out Going Inspection (OGI) 10 NC Keterangan E n n' Keseragaman Kecukupan E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup E Data Seragam Banyak data cukup 28

37 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Keseragaman Data Perhitungan keseragaman data untuk elemen kerja ke-1 (E1) pada mesin group B dengan menggunakan diagram kontrol I-MR (individual moving range) Individual Value I Chart of E1 BKA=64,20 _ GT=40,46 Produktivitas Moving Range Chart of E Observation BKB=16,72 30 BKA=29,16 Waktu Kerja Moving Range GT=8,93 0 BKB= Observation

38 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja Faktor Penyesuaian Perhitungan faktor penyesuaian pada elemen kerja 1 (E1). No E 1 E1 2 E2 3 E3 4 E4 5 E5 6 E5 Tabel 4.4 Penentuan Faktor Penyesuaian Elemen Kerja Kemam puan Good +0,03 Good +0,03 Good +0,03 Average 0 Average 0 Good +0,03 Usaha Average 0 Average 0 Average 0 Average 0 Good +0,03 Average 0 Aspek Kondisi Poor -0,07 Good 0,02 Good 0,02 Poor -0,07 Poor -0,07 Poor -0,07 Konsiste nsi Good +0,01 Good +0,01 Good +0,01 Good +0,01 Good +0,01 Good +0,01 Jumlah Faktor Penyesuaian -0,03 0,97 0,06 1,06 0,06 1,06-0,06 0,94-0,04 0,96-0,03 0,97 30

39 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja Faktor Penyesuaian Tabel 4.4 Penentuan Faktor Penyesuaian Elemen Kerja (Lanjutan) No E Aspek Faktor Jumlah Kemampuan Usaha Kondisi Konsistensi Penyesuaian 7 E7 Average 0 Average 0 Poor -0,07 Good +0,01-0,06 0,94 8 E8 Good +0,03 Average 0 Poor -0,07 Good +0,01-0,03 0,97 9 E9 Average 0 Average 0 Average 0 Average 0 0 1,00 10 E10 Average 0 Good 0,02 Average 0 Average 0 0,02 1,02 11 E11 Average 0 Good 0,02 Average 0 Average 0-0,01 0,99 12 E12 Good +0,03 Good 0,02 Good 0,01 Good +0,01 0,08 1,08 13 E13 Average 0 Excellent 0,08 Good 0,01 Good +0,01 0,11 1,11 14 E14 Average 0 Average 0 Average 0 Average 0 0 1,00 15 E15 Good +0,03 Good 0,02 Fair -0,03 Good +0,01 0,03 1,03 16 E16 Average 0 Average 0 Average 0 Average 0 0 1,00 17 E17 Average 0 Average 0 Average 0 Average 0 0 1,03 18 E18 Average 0 Average 0 Average 0 Average 0-0,03 0,97 Fair Fair 19 E19 Average 0 Average 0-0,05 0,95-0,03-0,02 31

40 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja No Faktor Penyesuaian E Tabel 4.4 Penentuan Faktor Penyesuaian Elemen Kerja (Lanjutan) Kemampua n Aspek Usaha Kondisi Konsistensi Jumlah Faktor Penyesuaian 20 E20 Average 0 Average 0 Fair -0,03 Fair -0,02-0,05 0,95 21 E21 Average 0 Average 0 Fair -0,03 Average 0-0,03 0,97 22 E22 Average 0 Good 0,02 Fair -0,03 Average 0-0,01 0,99 23 E23 Average 0 Average 0 Average 0 Average 0 0 1,00 24 E24 Average 0 Good 0,02 Good 0,02 Poor -0,04 0 1,00 26 E26 Average 0 Average 0 Good 0,02 Poor -0,04-0,02 0,98 27 E27 Average 0 Good 0,02 Good 0,02 Poor -0,04 0 1,00 28 E28 Average 0 Good 0,02 Good 0,02 Poor -0,04 0 1,00 29 E29 Good +0,03 Average 0 Poor -0,07 Poor -0,04-0,08 0,92 30 E30 Average 0 Average 0 Poor -0,07 Good 0,01-0,06 0,94 31 E31 Average 0 Average 0 Average 0 Average 0 0 1,00 32 E32 Average 0 Average 0 Fair -0,03 Good 0,01-0,02 0,98 33 E33 Average 0 Average 0 Average 0 Average 0 0 1,00 32

41 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja Perhitungan Waktu Standar Mesin Group A Perhitungan waktu normal untuk E1 (mengambil sampel stem bercoil sebanyak 5 secara acak) pada mesin group A. Waktu Normal = 37,19 0,97 = 36,07 waktu normal Waktu Standar = 1 allowance 36,07 = 1 0,125 = waktu siklus rata rata faktor penyesuaian = 41,23 33

42 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja Perhitungan Waktu Standar Mesin Group A No Proses Operasi E Rf WSr Wn Ws (detik) (detik) (detik) E Pengukuran Pool E Distance E E Pengukuran TBS E (Temperature E Bulb Sealing) E Pengukuran TBP (Temperature Bulb Pumping) Pengukuran Torque Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Waktu Standar Group A E E E E E E E

43 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja Perhitungan Waktu Standar Mesin Group A No Proses Operasi E Rf WSr Wn Ws (detik) (detik) (detik) 5. Pemeriksaan kualitas E Strain Pattern E Pemeriksaan kualitas E Pinching/Tipping E Out Going Inspection (OGI) 10 NC E E E E E E E E E E E E E E E Total Waktu (detik) Total Waktu (menit)

44 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja Perhitungan output Standar Mesin Group A Perhitungan output standar untuk E1 (mengambil sampel stem bercoil sebanyak 5 secara acak) pada mesin group A. 1 Output Satandar = Waktu Standar E1+ E2 + E3 + E4 1 = = 0, unit/detik 214,53 detik/unit = 0,28 unit/menit = 16,78 unit/jam Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Output Standar Pada Group A No. Proses Operasi Ws (Detik) Os 1. Pengukuran pool distance unit/jam 2. Pengukuran TBS (Temperature Bulb 35 kali Sealing) pengukuran/jam 3. Pengukuran TBP (Temperature Bulb 46 kali Pumping) pengukuran/jam 4. Pengukuran Torque unit/jam 5. Pemeriksaan kualitas Strain Pattern unit/jam 6. Pemeriksaan kualitas Pinching/Tipping unit/jam 7. Out Going Inspection (OGI) 10 NC batch/jam 36

45 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja Perhitungan Waktu Standar Mesin Group B Perhitungan waktu normal untuk E1 (mengambil sampel stem bercoil sebanyak 5 secara acak) pada mesin group B. Waktu Normal = waktu siklus rata rata faktor penyesuaian = 39,02 0,97 = 37,85 waktu normal Waktu Standar = 1 allowance 37,85 = 1 0,125 = 33,12 37

46 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja Perhitungan Waktu Standar Mesin Group B Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Waktu Standar Group B No Proses Operasi E Rf WSr Wn Ws (detik) (detik) (detik) E1 0,97 39,02 37,85 43,25 1. Pengukuran Pool E2 1,06 6,94 7,35 8,40 Distance E3 1,06 106,25 112,62 128,71 E4 0,94 19,01 17,87 20,42 Pengukuran TBS E5 0,96 87,89 84,37 109,30 2. (Temperature Bulb E6 0,97 25,35 24,59 28,10 Sealing) E7 0,94 10,62 9,99 11,41 3. Pengukuran TBP (Temperature Bulb Pumping) 4. Pengukuran Torque Pemeriksaan kualitas Strain Pattern Pemeriksaan kualitas Pinching/Tipping E8 0,97 22,33 21,66 24,75 E9 1,00 10,84 10,84 12,39 E10 1,02 39,21 39,99 45,71 E11 0,99 15,39 15,24 17,41 E12 1,08 22,04 23,81 27,21 E13 1,11 41,83 46,44 53,07 E14 1,00 12,53 12,53 14,32 E15 1,03 29,19 30,06 34,36 E16 1,00 19,19 19,19 21,94 E17 1,00 32,89 32,89 38,71 E18 0,97 66,75 64,75 74,00 38

47 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja Perhitungan Waktu Standar Mesin Group B Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Waktu Standar Group B No Proses Operasi E Rf WSr Wn Ws (detik) (detik) (detik) E19 0,95 287,88 273,49 312,56 E20 0,95 59,71 56,73 64,83 E21 0,97 43,95 42,63 48,72 E22 0,99 77,75 76,97 87,96 E23 1,00 53,16 53,16 60,76 E24 1,00 75,93 75,93 86,78 Out Going E25 1,00 25,94 25,94 29,65 7. Inspection (OGI) E26 0,98 59,58 58,39 66,73 10 NC E27 1,00 20,72 20,72 23,68 E28 1,00 32,35 32,35 36,97 E29 0,92 31,78 29,23 33,41 E30 0,94 32,00 30,08 34,38 E31 1,00 42,35 42,35 48,40 E32 0,98 99,79 97,79 111,76 E33 1,00 124,91 124,91 142,76 Total Waktu (detik) 1664,9 1902,8 Total Waktu (menit) 27,7 31,7 39

48 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja Perhitungan output Standar Mesin Group B Perhitungan output standar untuk E1 (mengambil sampel stem bercoil sebanyak 5 secara acak) pada mesin group B. 1 Output Satandar = Waktu Standar E1+ E2 + E3 + E4 1 = = 0,00065 unit/detik 153,73 detik/unit = 0,39 unit/menit = 23,42 unit/jam Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Output Standar Pada Group B No. Proses Operasi Ws (Detik) Os 1 Pengukuran pool distance 200,89 18 unit/jam 2 Pengukuran TBS (Temperature Bulb Sealing) 148,81 24 kali pengukuran/jam 3 Pengukuran TBP (Temperature Bulb Pumping) 82,85 43 kali pengukuran/jam 4 Pengukuran TORQUE 112,01 32 unit/jam 5 Pemeriksaan kualitas Strain Pattern 56,29 63 unit/jam 6 Pemeriksaan kualitas Pinching/Tipping 112,71 31 unit/jam 7 Out Going Inspection 10 NC 1189,35 4 batch/jam 40

49 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja Produktivitas IPQC Inspector Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Output Standar Sebelum Improvement No Proses Operasi Os 1. CML dan PD 6,67 unit/jam 2. TBS 33,65 kali pengukuran/jam 3. TBP 21,72 kali pengukuran/jam 4. FP 16,78 unit/jam 5. T 2 33,3 unit/jam 6. OGI 10 NC 3,66 batch/jam Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Output Standar Sesudah Improvement No. Proses Operasi Os 1. PD 16,7 unit/jam 2. TBS 35,45 kali pengukuran/jam 3. TBP 46,31 kali pengukuran/jam 4. T 2 19,96 unit/jam 5. SP 58,35 unit/jam 6. FP 31,84 unit/jam 7. OGI 10 NC 4 batch/jam Terdapat penambahan jumlah produktivitas IPQC inspector. Output standar yang dihasilkan setelah dilakukan improvement lebih banyak dibandingkan sebelum dilakukan improvement yang artinya improvement yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya telah berhasil untuk menambah produktivitas IPQC inspector. 41

50 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja Analisis Waktu Kerja Hipotesis : H 0 : μ D 0 (rata-rata waktu kerja IPQC Inspector sebelum istirahat tidak ada perbedaan dengan sesudah istirahat). H 1 : μ D < 0 (rata-rata waktu kerja IPQC Inspector sebelum istirahat kurang dari sesudah istirahat). Statistik Uji : t hitung D D = ; v = n 1 s / n D Dimana D merupakan selisih antara waktu sebelum dan sesudah istirahat dan D > 0. Daerah kritis : Jika t hitung < - t α pada taraf signifikan α maka tolak H 0 atau tolak H 0 jika P-value < α 42

51 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kerja Produktivitas Waktu Kerja Analisis Waktu Kerja Tabel 4.11 Paired Test Waktu Siklus Sebelum dan Sesudah Istirahat pada Mesin Group A Proses Operasi Hipotesis t hitung -t α P-value Keputusan PC H 0 : μ D 0 H 1 : μ D < 0-2,75-1,796 0,019 Tolak H 0 OGI 10 NC H 0 : μ D 0 Gagal -1,26-1,796 0,235 H 1 : μ D < 0 Tolak H 0 Rata-rata waktu kerja IPQC inspector sebelum istirahat kurang dari sesudah istirahat pada process control. Pada proses operasi OGI 10 NC tidak ada perbedaan rata-rata waktu kerja IPQC inspector sebelum dengan sesudah istirahat. Tabel 4.12 Paired Test Waktu Siklus Sebelum dan Sesudah Istirahat pada Mesin Group B Proses Operasi Hipotesis t hitung -t tabel P-value Keputusan PC H 0 : μ D 0 Gagal 0,62-1,734 0,545 H 1 : μ D < 0 Tolak H 0 OGI 10 NC H 0 : μ D 0 Gagal -1,07-1,734 0,299 H 1 : μ D < 0 Tolak H 0 Proses operasi pada process control (PC) dan OGI 10 NC tidak ada perbedaan rata-rata waktu kerja IPQC inspector sebelum dengan sesudah istirahat 43

52 KESIMPULAN DAN SARAN

53 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran Hasil perhitungan waktu standar proses operasi IPQC Inspector dalam satu siklus pada mesin group A dan B yaitu 32,09 menit/unit dan 24,1 menit/unit. Output standar yang dihasilkan IPQC Inspector dalam satu siklus pada mesin group A dan group B yaitu 4 batch/ jam. Produktivitas kinerja IPQC Inspector setelah dilakukan improvement pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa terdapat penambahan jumlah produktivitas IPQC Inspector. Hal ini dapat dilihat berdasarkan output standar yang dihasilkan setelah dilakukan improvement lebih banyak dibandingkan sebelum dilakukan improvement. Produktivitas IPQC Inspector dalam melakukan inspeksi lampu menunjukkan bahwa: Pada mesin goup A rata-rata waktu kerja IPQC Inspector sebelum kurang dari sesudah istirahat pada process control dan tidak ada perbedaan rata-rata waktu kerja IPQC Inspector sesudah istirahat dengan sebelum istirahat pada proses OGI 10 NC. Pada mesin group B menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata waktu kerja IPQC Inspector sebelum istirahat dengan sesudah istirahat pada process control ataupun OGI 10 NC. 44

54 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran Alat yang diperlukan IPQC inspector untuk menginspeksi lampu jadi maupun lampu belum jadi, seperti alat uler dan alat ircon yang dimiliki oleh perusahaan masih terbatas sehiingga memperlambat kerja IPQC inspector dalam menjalankan tugasnya. Jadi sebaiknya perusahaan menambah alat tersebut untuk memperlancar kerja IPQC inspector. Jika bisa perusahaan menyediakan 1 alat uler untuk 2 unit. Dilihat dari tata letak penempatan peralatan saat ini kurang strategis karena penempatan peralatan terlalu jauh dengan unit sehingga tidak efisien. Sebaiknya dilakukan perubahan penempatan tata letak peralatan yang dekat dengan unit. 44

55 DAFTAR PUSTAKA Johnson and Bahattacharyya Statistics Principle and Methods 3 rd Edition. John Wiley & Sons, inc : New York. Mawardi, Shulthon. (2012). Peningkatan Efisiensi Aktivitas IPQC Inspector dengan Pendekatan Lean Six Sigma di PT. Philips Indonesia. ITS, Surabaya. Mulyadi dan Setyawan, Johny Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen; Sistem Pelipatganda Kinerja Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat Manggala.. Subagio, H. (2012, Juni 2). Produksi Lampu Pijar. (D. Suciyanti, Interviewer) Walpole, Ronald E Pengantar. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Wignjosoebroto, Sritomo Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Penerbit GunaWidya.

56 PENUTUP

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X Utami Rizky Damayanti 1308 030 06 Dosen Pembimbing: Dra. Sri Mumpuni R., MT Sidang Tugas Akhir Diploma III Statistika Institut

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating Petunjuk Sitasi: Cahyawati, A. N., & Pratiwi, D. A. (2017). Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B211-216). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja (Studi Waktu / Time Study) Perbaikan postur Perbaikan proses Perbaikan tata letak Perbaikan metode /cara kerja Data harus baik, representasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis, tentunya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Penentuan waktu standar akan mempunyai peranan yang cukup penting didalam pelaksanaan proses produksi dari suatu perusahaan. Penentuan waktu standar yang tepat dan

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU KERJA

PENGUKURAN WAKTU KERJA PENGUKURAN WAKTU KERJA Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih dan qualified ) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat kecepatan kerja yg NORMAL

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT)

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT) PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT) Kelvin Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya kelvin@stts.edu ABSTRAK Aliran produksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk Laporan Tugas Akhir BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suati pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa produktivitas yang berlangsung di PT. Schott Igar Glass (SIG), mulai dari menganalisa perbedaan-perbedaan yang ada antara mesin

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Menentukan Waktu Siklus Tiap Proses. 4.1.1 Proses Pemasangan Komponen (Setting Part) 4.1.1.1 Elemen operasi pada proses ini adalah : 1. Setting holder magnet ke rotor dan

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah PENGUKURAN WAKTU Nurjannah Pengukuran waktu (time study) ialah suatu usaha untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan seorang operator (terlatih dan qualified) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang

Lebih terperinci

Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal

Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal Untuk menghitung kapasitas normal dari proses yang menggunakan manusia, maka terlebih dahulu harus diketahui lama waktu baku proses yang dikerjakan dan kemudian

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU STANDART DAN PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK PERBAIKAN PENJADWALAN PRODUKSI

PENGUKURAN WAKTU STANDART DAN PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK PERBAIKAN PENJADWALAN PRODUKSI PENGUKURAN WAKTU STANDART DAN PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK PERBAIKAN PENJADWALAN PRODUKSI Retno Indriartiningtias artiningtias@yahoo.com Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura ABSTRAK Industri alas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peringkat Kinerja Operator (Performance Rating) Perancangan sistem kerja menghasilkan beberapa alternatif sehingga harus dipilih alternatif terbaik. Pemilihan alternatif rancangan

Lebih terperinci

Pendekatan Lean Six Sigma untuk Peningkatan Produktivitas Proses Butt Weld Orbital

Pendekatan Lean Six Sigma untuk Peningkatan Produktivitas Proses Butt Weld Orbital JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-928X D-207 Pendekatan Lean Six Sigma untuk Peningkatan Produktivitas Proses Butt Weld Orbital Zainuddin dansri Mumpuni Retnaningsih Jurusan

Lebih terperinci

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE PENYESUAIAN Maksud melakukan penyesuaian : menormalkan waktu siklus karena kecepatan tidak wajar oleh operator Konsep wajar : seorang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI Jaka Purnama Laboratorium Sistem Produksi Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi

Lebih terperinci

MODUL II WORK MEASUREMENT

MODUL II WORK MEASUREMENT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu merupakan salah satu kriteria dari suatu alternatif beberapa metode kerja yang paling sering digunakan sebab kriteria ini memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan

Lebih terperinci

Lamp n (menit) x/n

Lamp n (menit) x/n BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Hasil Pengukuran Waktu Dibawah ini merupakan hasil pengukuran langsung (menggunakan stopwatch) waktu rakit panel. Box n (menit) x/n 1 2 3 4 5 1 11.9 12.5

Lebih terperinci

ANALISIS LINE BALANCING DENGAN METODE TIME STUDY PADA PERUSAHAAN PERAKITAN SPEAKER ABSTRAK

ANALISIS LINE BALANCING DENGAN METODE TIME STUDY PADA PERUSAHAAN PERAKITAN SPEAKER ABSTRAK ANALISIS LINE BALANCING DENGAN METODE TIME STUDY PADA PERUSAHAAN PERAKITAN SPEAKER Kelvin Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Surabaya kelvin@stts.edu ABSTRAK Sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi

Lebih terperinci

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual JURUSAN STATISTIKA Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual Silvia Setia Armadi 1308 030 006 Dr. Muhammad Mashuri, MT PENDAHULUAN JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis,tentunya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data 96 Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Uji keseragaman data 1. waktu setup bagian pencetakan Subgroup No (i) Waktu (detik) (detik) (detik) BKA BKB 1 712 2 564 1 3 534 603,4 4 602 5

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Pabrik roti seperti PT Nippon Indosari Corpindo merupakan salah satu contoh industri pangan yang memproduksi produk berdasarkan nilai permintaan, dengan ciri produk

Lebih terperinci

Lampiran-1: Tabel Westinghouse System's Rating A1 Superskill 0.13 A A B1 Excellent 0.08 B B C1 Good 0.03 C2 0.

Lampiran-1: Tabel Westinghouse System's Rating A1 Superskill 0.13 A A B1 Excellent 0.08 B B C1 Good 0.03 C2 0. Lampiran-1: Tabel Westinghouse System's Rating. SKILL EFFORT 0.15 A1 0.13 A1 Superskill 0.13 A2 0.12 A2 Superskill 0.11 B1 0.1 B1 Excellent 0.08 B2 0.08 B2 Excellent 0.06 C1 0.05 C1 Good 0.03 C2 0.02 C2

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL PROS ID I NG 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL Jurusan Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Sistem Kerja Perancangan sistem kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik - teknik dan prinsip - prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem

Lebih terperinci

PENJADWALAN JOB SHOP UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN (Studi Kasus di PT. Fuji Dharma Electric)

PENJADWALAN JOB SHOP UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN (Studi Kasus di PT. Fuji Dharma Electric) PENJADWALAN JOB SHOP UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN (Studi Kasus di PT. Fuji Dharma Electric) Singgih Prasetyo, Soeparno Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE WORK SAMPLING GUNA MENGUKUR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI CV.SINAR KROM SEMARANG

IMPLEMENTASI METODE WORK SAMPLING GUNA MENGUKUR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI CV.SINAR KROM SEMARANG IMPLEMETASI METODE WORK SAMPLIG GUA MEGUKUR PRODUKTIVITAS TEAGA KERJA DI CV.SIAR KROM SEMARAG Dwi urul Izzhati 1, Dhieka Anendra 2 1 Fakultas Teknik, Universitas Dian uswantoro, Semarang 50131 E-mail :

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir Statistika ITS, 12 Januari 2011

Seminar Tugas Akhir Statistika ITS, 12 Januari 2011 Tabel ringkasan hasil perhitungan waktu normal (lanjutan) No 6 7 Proses Operasi Proses penggabungan bagian-bagian dompet Proses penjahitan 8 Proses finishing 9 Proses pengkilapan Variabel Rata-rata Waktu

Lebih terperinci

Oleh : Anindya Gita Puspita ( ) Pembimbing: Drs. Haryono, M.SE

Oleh : Anindya Gita Puspita ( ) Pembimbing: Drs. Haryono, M.SE Oleh : Anindya Gita Puspita (1307 100 064) Pembimbing: Drs. Haryono, M.SE Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011 AGENDA SEMINAR

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014 6/18/2014 Sidang Tugas Akhir 1 PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK KACA LEMBARAN (GLASS) DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS TBK. SIDOARJO. Oleh : SIGIT BUDIANTONO (1311030075) Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni

Lebih terperinci

Rating Factor Masing-masing Stasiun Kerja

Rating Factor Masing-masing Stasiun Kerja Lampiran 1 Rating Factor Masing-masing Stasiun Kerja WC 1 (Laminating) Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Sub Total Keterampilan Good C2 +0.03 Usaha Good C2 +0.02 Kondisi Fair E -0.03 Konsistensi Average

Lebih terperinci

Analisa Penetapan Upah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar di PT. Semen Tonasa

Analisa Penetapan Upah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar di PT. Semen Tonasa Analisa Penetapan Upah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar di PT. Semen Tonasa Retnari Dian Mudiastuti 1, Irfan Saputra 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Jln.

Lebih terperinci

PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II

PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II PENYESUAIAN Maksud melakukan penyesuaian : menormalkan waktu siklus karena kecepatan tidak wajar oleh operator Konsep wajar : seorang operator yang

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Diagram Metodologi Gambar 4.1 Metodologi Penelitian 47 Gambar 4.2 Metodologi Penelitian (lanjutan) 48 4.2 Penelitian Pendahuluan Penelitian dilakukan di PT. Refconindo

Lebih terperinci

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 8 STOPWATCH

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 8 STOPWATCH FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 8 STOPWATCH Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 www.labdske-uii.com TIME STUDY: METODE STOPWATCH

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING

Seminar Nasional IENACO ISSN PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING Joko Susetyo, Imam Sodikin, Adityo Nugroho Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains

Lebih terperinci

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Dias Ardha P 1311 030 032 Dosen Pembimbing Dr. Sony Sunaryo, M.Si PROGRAM STUDI DIPLOMA III Jurusan Statistika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Interaksi Manusia dan Mesin Dalam bukunya, Wignjosoebroto (2003: 58) menjelaskan bahwa kata Mesin dapat diartikan lebih luas yaitu menyangkut semua obyek fisik berupa peralatan,

Lebih terperinci

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra.

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra. Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh Zubdatu Zahrati 32 05 004 Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Tujuan Manfaat Batasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi dan Proses Produksi 2.1.1 Pengertian Produksi Dari beberapa ahli mendifinisikan tentang produksi, antara lain 1. Pengertian produksi adalah suatu proses pengubahan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Tabel Rating Factor Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Superskill A1 + 0,15 A2 + 0,13 Excellent B1 + 0,11 B2 + 0,08 C1 + 0,06 Good Keterampilan C2 + 0,03 Average D 0,00 Fair

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Karyawan untuk Meningkatkan Produktivitas pada Divisi Pengemasan Line Box di PT. MAK

Analisis Efisiensi Karyawan untuk Meningkatkan Produktivitas pada Divisi Pengemasan Line Box di PT. MAK Seminar dan Konferensi Nasional IDEC 017 ISSN: 579-649 Surakarta, 8-9 Mei 017 Analisis Efisiensi Karyawan untuk Meningkatkan Produktivitas pada Divisi Pengemasan Line Box di PT. MAK Rendy Dwi Septian *1),

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan data 4.1.1 Produk Gutter Complete R/L Perusahaan PT. Inti Pantja Press Industri dipercayakan untuk memproduksi sebagian produk kendaraan

Lebih terperinci

practicum apk industrial engineering 2012

practicum apk industrial engineering 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti saat ini, sebagai pekerja yang baik harus mampu menciptakan suatu sistem kerja yang baik dalam melakukan pekerjaan agar pekerjaan tersebut

Lebih terperinci

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO Program Studi MMT-ITS, Surabaya Februari 3 PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO Rizal Rinumpoko *), Septia Fendiasari, Lucia Aridinanti,

Lebih terperinci

PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO

PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO Darsini Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo E-mail : dearsiny@yahoo.com

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati Tugas Akhir Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh: Zubdatu Zahrati 309 030 002 Pembimbing: Dra. Lucia Aridinanti, MT JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu kerjanya baik setiap elemen maupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang diperlukan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Kerja Dari penelitian menerangkan bahwa, Perancangan kerja merupakan suatu disiplin ilmu yang dirancang untuk memberikan pengetahuan mengenai prosedur dan prinsip

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA Gultom: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INSDUTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK... 169 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA Peniel Immanuel

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Permasalahan Umum PT. Multi Makmur Indah Industri adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, khususnya pembuatan kaleng kemasan produk. Dalam perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan. 2.1.1. Studi Waktu Menurut Wignjosoebroto (2008), pengukuran

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstrasi Hasil Pengumpulan Data Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly adalah digunakan untuk pengukuran waktu dimana pengukuran waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan dengan prinsip keuntungan dalam bidang ekonomi. Pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan dengan prinsip keuntungan dalam bidang ekonomi. Pencapaian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan merupakan sebuah organisasi yang dibentuk dan dijalankan dengan prinsip keuntungan dalam bidang ekonomi. Pencapaian keuntungan ekonomi dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Fishbone & FMEA Hub Front Brake Tipe KCJS G a m b a r 4 Gambar 4-1 Fishbone hub front brake tipe KCJS Dari fishbone diatas dapat diketahui bahwa harus ada perbaikan

Lebih terperinci

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 7. work sampling

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 7. work sampling FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 7 work sampling Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 www.labdske-uii.com Pengukuran Kerja: Metode

Lebih terperinci

PERTEMUAN #13 UJI PETIK PEKERJAAN (WORK SAMPLING) TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

PERTEMUAN #13 UJI PETIK PEKERJAAN (WORK SAMPLING) TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA UJI PETIK PEKERJAAN (WORK SAMPLING) PERTEMUAN #13 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1. Teknik Pengukuran Kerja Pengukuran kerja adalah metoda penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Teknik pengukuran kerja

Lebih terperinci

Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah:

Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah: LAMPIRAN Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggungjawab 1. Presiden Direktur Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : a. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. b. Menyusun

Lebih terperinci

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Analisa Penjadwalan dan Biaya Perawatan Mesin Press untuk Pembentukan Kampas Rem

Analisa Penjadwalan dan Biaya Perawatan Mesin Press untuk Pembentukan Kampas Rem JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 2, No. 1, April 2000 : 50 61 Analisa Penjadwalan dan Biaya Perawatan Mesin Press untuk Pembentukan Kampas Rem Didik Wahjudi Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

Perbaikan Keseimbangan Lintasan di Lini Produksi ECOSS Perusahaan Heat Exchanger

Perbaikan Keseimbangan Lintasan di Lini Produksi ECOSS Perusahaan Heat Exchanger Perbaikan Keseimbangan Lintasan di Lini Produksi ECOSS Perusahaan Heat Exchanger Ardityo Irawan 1 Abstract: PT XYZ is one of the company that produce heat exchanger in Indonesia. The Company developing

Lebih terperinci

WORK SAMPLING STUDI KASUS PEKERJAAN BERTENDER PADA SEBUAH CAFE TUTI SARMA SINAGA ST MEILITA TRYANA SEMBIRING, ST

WORK SAMPLING STUDI KASUS PEKERJAAN BERTENDER PADA SEBUAH CAFE TUTI SARMA SINAGA ST MEILITA TRYANA SEMBIRING, ST WORK SAMPLING STUDI KASUS PEKERJAAN BERTENDER PADA SEBUAH CAFE TUTI SARMA SINAGA ST MEILITA TRYANA SEMBIRING, ST Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BAB I LANDASAN TEORI

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Pekerjaan yang diamati pada praktikum kali ini adalah produktifitas kasir hypermart oleh dua operator. Proses kinerja kasir tersebut adalah kasir tersebut

Lebih terperinci

PENERAPAN QUALITY CONTROL CIRCLE PADA PROSES FINISHING DAN ASSY PART DUCT AIR INTAKE GUNA MEMINIMASI BIAYA PRODUKSI

PENERAPAN QUALITY CONTROL CIRCLE PADA PROSES FINISHING DAN ASSY PART DUCT AIR INTAKE GUNA MEMINIMASI BIAYA PRODUKSI PENERAPAN QUALITY CONTROL CIRCLE PADA PROSES FINISHING DAN ASSY PART DUCT AIR INTAKE GUNA MEMINIMASI BIAYA PRODUKSI Nurhuda Bachtiar, C. Indri Parwati, Joko Susetyo Jurusan Teknik Industri, Institut Sains

Lebih terperinci

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENGUKURAN WAKTU KERJA Pengukuran kerja atau pengukuran waktu kerja (time study) adalah suatu aktivitas untuk menentukan

Lebih terperinci

Lakukan Pekerjaanmu secara Efektif & Efisien

Lakukan Pekerjaanmu secara Efektif & Efisien Pengukuran Kerja Lakukan Pekerjaanmu secara Efektif & Efisien Waktu baku,diperlukan untuk : Man Power Planning Cost Estimation Production Schedulling Insentif Indikasi Kinerja Pengukuran Kerja Dibedakan

Lebih terperinci

MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING

MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING Yayan Indrawan, Ni Luh Putu Hariastuti Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Putu_hrs@yahoo.com

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: APLIKASI METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI PADA INDUSTRI KERAMIK

Seminar Nasional IENACO ISSN: APLIKASI METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI PADA INDUSTRI KERAMIK APLIKASI METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI PADA INDUSTRI KERAMIK Debrina Puspita Andriani 1, Billy Anugrah 2, Annissa Dian Islami 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study ABIKUSNO DHARSUKY Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Untuk memperoleh prestasi kerja dan hasil kerja yang optimum diperlukan

Lebih terperinci

ANALISIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN MEMBANDINGKAN ANTARA PENAMBAHAN SHIFT DAN KERJA LEMBUR PADA UD. BAROKAH

ANALISIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN MEMBANDINGKAN ANTARA PENAMBAHAN SHIFT DAN KERJA LEMBUR PADA UD. BAROKAH ANALISIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN MEMBANDINGKAN ANTARA PENAMBAHAN SHIFT DAN KERJA LEMBUR PADA UD. BAROKAH Suparjo, ST, Rony Prabowo, SE. ST. MT Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 30 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya

Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 30 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya Seminar Tugas Akhir Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 3 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya Rista Wijayanti (37 6) Dosen Pembimbing : Dr. Sony Sunaryo,

Lebih terperinci

BAB 1 LANDASAN TEORI

BAB 1 LANDASAN TEORI BAB 1 LANDASAN TEORI 2.1 Klasifikasi ABC 2.1.1 Pengertian Klasifikasi ABC Klasifikasi ABC merupakan klasifikasi dari suatu kelompok material dalam susunan menurun berdasarkan biaya penggunaan material

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Studi Gerak dan Waktu ( Barnes h.257 ) Studi Gerak dan Waktu merupakan suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan

Lebih terperinci

I.G.A Sri Deviyanti Teknik Industri - UNIPRA Surabaya ABSTRAK

I.G.A Sri Deviyanti Teknik Industri - UNIPRA Surabaya ABSTRAK STUDI PERBANDINGAN SISTEM KERJA STATIS DENGAN ROLLING TUGAS OPERATOR PADA UNIT PENGEPAKAN TERHADAP PENINGKATAN OUTPUT PRODUKSI DI PT.ISM BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA ABSTRAK I.G.A Sri Deviyanti Teknik

Lebih terperinci

MENGUKUR PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN SEVEN ELEVEN MANGGA DUA

MENGUKUR PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN SEVEN ELEVEN MANGGA DUA MENGUKUR PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN SEVEN ELEVEN MANGGA DUA Hendy Tannady 1, Chaniago Helmi Santoso, Michael Kelly, Yulianto E-mail: htannady@bundamulia.ac.id 1 Penulis Hendy Tannady adalah dosen tetap

Lebih terperinci

Lampiran 2. Flow Process Chart Pembuatan Matras Spring Bed

Lampiran 2. Flow Process Chart Pembuatan Matras Spring Bed Lampiran. Flow Process Chart Pembuatan Matras Spring Bed Kain blacu Kain polos bag. atas & bawah Busa SII bag. atas & bawah Busa AII bag. atas & bawah Hardpadd bag. atas & bawah Per pinggir Kawat lis Kawat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flowchart Metode Penelitian Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai Studi Pendahuluan: Pengamatan flow process produksi Assembly

Lebih terperinci

practicum apk industrial engineering 2012

practicum apk industrial engineering 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurang diperhatikannya produktivitas pekerja pada suatu proyek konstruksi dapat menghambat pekerjaan konstruksi tersebut. Ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Statistika Deskriptif

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Statistika Deskriptif ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Statistika Deskriptif Bulan Jumlah hari kerja Mean Minimum Maximum Varians November 27 5,63 20 82 205,32 Desember 27 5, 32 88 20,8 Januari 23 48,48 29 65 0,90 Diagram Batang

Lebih terperinci

practicum apk industrial engineering 2012

practicum apk industrial engineering 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kerja atau work measurement adalah proses menentukan waktu yang diperlukan seorang operator dengan kualifikasi tertentu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KERJA

ANALISIS PENGUKURAN KERJA ANALISIS PENGUKURAN KERJA Disusun oleh: Subodro (135060700111043) Siti Astrid Meidiani (135060700111044) Armelynda Beverly S (135060701111056) Andini Sulviana (135060701111065) Dzaky Falakhi (135060701111082)

Lebih terperinci

BAB II. Activity-Based Management. Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh

BAB II. Activity-Based Management. Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh BAB II Activity-Based Management 2.1. Definisi Activity Based Management Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan terintegrasi, yang memfokuskan perhatian manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai teori teori yang relevan dengan penelitian serta study literature yang telah dilakukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian 2.1 Pengukuran

Lebih terperinci

Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi

Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [ Teknik Industri] Itenas No.2 Vol.1 September-2013 Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi DUWAR

Lebih terperinci

BAB VI PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA. Pada Stasiun Kerja Pemotongan dan Sortasi CV. Agrindo Suprafood. Menggunakan Studi Waktu

BAB VI PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA. Pada Stasiun Kerja Pemotongan dan Sortasi CV. Agrindo Suprafood. Menggunakan Studi Waktu BAB VI PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA Pada Stasiun Kerja Pemotongan dan Sortasi CV. Agrindo Suprafood Menggunakan Studi Waktu A. Pendahuluan 1. Latar belakang Pada era globalisasi ini, persaingan antar

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Proses pengumpulan dilakukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam perancangan Stasiun penyemiran sepatu. Meliputi data antro pometri

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Jurnal dan referensi diperlukan untuk menunjang penelitian dalam pemahaman konsep penelitian. Jurnal dan referensi yang diacu tidak hanya dalam negeri namun juga

Lebih terperinci

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 5 FULL TIME EQUIVALENT Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 PROSEDUR TUTORIAL www.labdske-uii.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Metode Penelitian merupakan deskripsi dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama proses penelitian dilaksanakan yakni

Lebih terperinci

PENENTUAN KEBUTUHAN JURU MASAK DI SKADIK 502 WINGDIKUM DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS

PENENTUAN KEBUTUHAN JURU MASAK DI SKADIK 502 WINGDIKUM DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS PENENTUAN KEBUTUHAN JURU MASAK DI SKADIK 502 WINGDIKUM DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS HERI PURNOMO DAN W.T. BHIRAWA Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma Jakarta.

Lebih terperinci

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga dari laporan skripsi ini menggambarkan langkah-langkah yang akan dijalankan dalam penelitian ini. Metodologi penelitian dibuat agar proses pengerjaan penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selesai sesuai dengan kontrak. Disamping itu sumber-sumber daya yang tersedia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selesai sesuai dengan kontrak. Disamping itu sumber-sumber daya yang tersedia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Penjadwalan Salah satu masalah yang cukup penting dalam system produksi adalah bagaimana melakukan pengaturan dan penjadwalan pekerjaan, agar pesanan dapat selesai sesuai

Lebih terperinci

Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi *

Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi * DUWAR MUNANDAR,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Muhamad Hidayat 1, Ratna Ekawati 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1,2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

ABSTRAK. Muhamad Hidayat 1, Ratna Ekawati 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1,2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Minimasi Makespan Penjadwalan Flowshop Menggunakan Metode Algoritma Campbell Dudek Smith (CDS) Dan Metode Algoritma Nawaz Enscore Ham (NEH) Di PT Krakatau Wajatama Muhamad Hidayat 1, Ratna Ekawati 2, Putro

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasan Proses pembuatan magnet kimono ini, praktikan mencari Waktu Aktual, Performance Rating, Performance Estimasi, dan %Error. Pembahasan yang dijelaskan pada

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR DAN MESIN PADA DIVISI PACKAGING PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk. UNIT PLANT WATUDAKON, JOMBANG

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR DAN MESIN PADA DIVISI PACKAGING PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk. UNIT PLANT WATUDAKON, JOMBANG PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR DAN MESIN PADA DIVISI PACKAGING PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk. UNIT PLANT WATUDAKON, JOMBANG TOTAL OPERATOR AND MACHINE PLANNING IN PACKAGING DIVISION PT KIMIA FARMA (Persero)

Lebih terperinci

Diana Puspitasari, Arfan Bachtiar, Han Fajarusman*

Diana Puspitasari, Arfan Bachtiar, Han Fajarusman* USULAN PERBAIKAN UNTUK MEREDUKSI DEFECT PADA PRODUK TOTEM COAT AND HAT STAND DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (Studi Kasus di PT Barali Citramandiri) Diana Puspitasari,

Lebih terperinci