BAB II PROFIL PERUSAHAAN. mas yang amanah, dikenal dan dipercaya di kota Medan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PROFIL PERUSAHAAN. mas yang amanah, dikenal dan dipercaya di kota Medan."

Transkripsi

1 BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 2.1 Visi dan Misi Visi Menjadi satu-satunya perusahaan yang bergerak dibidang peternakan ikan mas yang amanah, dikenal dan dipercaya di kota Medan Misi a. Menjadi salah satu perusahaan yang menyuplai kebutuhan ikan mas di daerah Medan dan luar negeri. b. Membudidayakan ikan mas yang berkualitas tinggi yaitu sehat dan murah. 2.2 DATA PERUSAHAAN 1. Nama Perusahaan : 2. Bidang Usaha : Kolam Ikan Penara Indah Budidaya Ikan Mas 3. Jenis Produk/Jasa : Jenis Produk yang kami pasarkan adalah produk ikan mas yang kami budidayakan sendiri. Ikan mas yang berkualitas tinggi, sehat, dan murah.

2 4. Alamat Perusahaan : 5. Nomor Telepon : 7. Alamat 8. Mulai Berdiri : Simp.Penara Dusun V Desa Perdamean Tg. Morawa Rahmazee90@yahoo.com 01 Januari 2010 Kolam ikan mas Penara Indah terletak di Simpang Penara Dusun V Desa 9. Lokasi dan Fasilitas Perusahaan: Perdamean : Tanjung Morawa. Lokasi tersebut terletak di daerah persawahan yang sistem pengairannya di jamin baik sehingga mempermudah dalam proses pembudidayaan ikan mas BIODATA PEMILIK/PENGURUS 1. Nama : 2. Jabatan : 3. Tempat dan Tanggal Lahir : 4. Alamat Rumah : 5. Nomor Telepon : 7. Alamat 8. Pendidikan Terakhir : Rahma Sari Harahap Lubuk Pakam, 18 Agustus 1990 Pimpinan Dusun V Desa Perdamean Tg. Morawa Rahmazee90@yahoo.com SMA

3 2.3 STRUKTUR ORGANISASI Kolam Ikan Mas Penara Indah didirikan dan dimiliki oleh Rahma Sari Harahap dan dibantu oleh 3 staf yang sangat ahli dalam bidangnya masingmasing. RAHMA SARI HARAHAP PIMPINAN YONGKI ARDIANSYAH HSB STAF ADMINISTRASI & 1.YANI KHAIRUL BASAR HARAHAP STAF PENELITIAN DAN S UTARI DAMAYANTI HARAHAP STAF KEUANGAN Gambar 2.3 Struktur Organisasi Kolam Ikan Mas Penara Indah MANAJEMEN Kolam Ikan Mas Penara Indah memiliki sebuah tim manajemen yang cukup kuat, dengan Rahma Sari Harahap sebagai Pimpinan yang telah punya banyak pengalaman dalam berbisnis yang bertanggung jawab pada pengawasan pegawai serta pengembagan usaha. Utari Damayanti Harahap sebagai Staf Keuangan yang memiliki kemampuan ekonomi dan akuntansi yang cukup

4 memadai, dan Yongki Ardiansyah Hasibuan sebagai Staf Administrasi & HRD yang bertanggung jawab pada kepegawaian, keamanan kolam, rencana pengembangan usaha, dan pemasarannya serta yang tidak kalah penting adalah Khairul Basar Harahap sebagai Staf Penelitian Dan Riset yang bertanggungjawab pada pembesaran ikan mas yang meliputi pembelian benih ikan mas, proses pembesaran ikan mas, antisipasi & penanggulangan penyakit serta link penjualan ketika ikan mas sudah besar. Saya sebagai pemilik telah berkomitmen untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis ini dengan sungguh-sungguh dengan dibantu tiga staf saya yang memiliki keunggulan dibidangnya masing-masing sehingga menjadikan kami tim yang saling melengkapi, solid, amanah dan bertanggungjawab SUSUNAN PEMILIK/PEMEGANG SAHAM NAMA Jumlah Nilai Saham Persentase Saham Rahma Sari Harahap 100% T O T A L % Tabel Susunan Pemilik/Pemegang Saham

5 2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN DESKRIPSI BARANG/PRODUK Dari banyaknya komoditas perikanan di Indonesia, ikan mas dapat dikatakan berprospek cerah karena sudah dikenal lebih dari 150 tahun yang lalu, ikan ini terus berkembang dan semakin popular di masyarakat. Hal ini wajar saja karena ikan mas tergolong ikan yang murah. Namun, pembudidayaannya akhirakhir ini banyak mengalami masalah. Ikan mas sekarang berbeda dengan ikan mas dahulu. Kualitasnya sekarang sudah menurun akibat keterbatasan pengetahuan dalam mengendalikan genetikannya. Oleh karena itu, kami sebagai perusahaan pembudidayaan ikan mas akan menawarkan kualitas ikan mas yang bermutu dan murah KEUNGGULAN PRODUK YANG DIMILIKI 1. Kualitas ikan dijamin baik dan masih segar karena langsung dari kolam. 2. Rasa dagingnya yang khas dengan kandungan omega dan gizi yang cukup tinggi, sehingga sering dijadikan sebagai sumber protein yang murah dan mudah didapat. 3. Harga jual terjangkau oleh masyarakat.

6 2.4.3 GAMBARAN PASAR DATA NILAI PENJUALAN (3 Tahun Terakhir) Nilai penjualan (dalam jutaan rupiah) Gambar Gambaran Pasar KEGIATAN PEMASARAN DAN PROMOSI YANG SUDAH DILAKUKAN Melakukan kerjasama dengan distributor untuk memasarkan ikan ke pasarpasar tradisional. Melakukan Direct Marketing atau Personal Selling melalui tenaga marketing yang ramah. Melakukan kegiatan lomba memancing di kolam khusus sekali sebulan dengan hadiah tertentu. Pembuatan dan penyebaran brosur.

7 2.4.4 TARGET ATAU SEGMEN PASAR YANG DITUJU GAMBARAN KARAKTERISTIK PEMBELI/PENGGUNA Pembeli individu (ibu rumah tangga) Distributor Restaurant Konsumen yang memiliki hobbi memancing TREND PERKEMBANGAN PASAR Ketika pertumbuhan ekonomi membaik maka tingkat pendapatan masyarakat akan lebih membaik, sehingga permintaan masyarakat terhadap ikan mas akan lebih tinggi. Berarti tren penjualan akan membaik, maka penerimaan akan lebih tinggi. Saat ini permintaan terhadap ikan air tawar meningkat sehingga banyak pengusaha yang mengembangkan usahanya dibidang pembudidayaan ikan mas. Agar dapat terus bersaing dan mengembangkan usaha kolam ikan mas ini maka kami akan melakukan berbagai inovasi terhadap produk. Selera konsumen terhadap ikan mas sangat tinggi yang menyebabkan permintaan terhadap ikan mas akan meningkat.

8 2.4.6 PROYEKSI PENJUALAN Volume Penjualan Proyeksi nilai penjualan (dalam jutaan rupiah) Gambar Volume Penjualan Diharapkan jumlah penjualan ikan mas untuk bulan 1 sebesar 350 kg sekitar 1-1,5 ton, dengan asumsi harga per kg ikan mas Rp18.000,-, maka penghasilan yang dihasilkan dalam satu bulan berkisar Rp ,- Jenis Produk Berat/kg Total Nilai Ikan mas ukuran 3-4 bulan 350 kg Rp ,- dengan penjualan 1 kg Rp ,- Total 350 kg Rp ,- Tabel 2.4.6

9 Volume Penjualan STRATEGI PEMASARAN PENGEMBANGAN PRODUK 1. Dikarenakan masih sangat tingginya permintaan pasar terhadap ikan mas sehingga untuk pengembangan lahan dalam jumlah besarpun masih dirasa memungkinkan jika hanya mengincar pasar yang sudah ada. Seperti misalanya diciptakannya frencise peternakan ikan mas yang nantinya kita hanya bermodalkan bibit yang kita produksi sendiri sehingga kita dapat menjual hasil bibit, peralatan dan pangan terhadap orang yang mengikuti frencise kita. 2. Menciptakan pasar sendiri guna melewati batas equlibrium penjualan dengan cara mengolah hasil pembudidayaan jadi produk olahan yang dapat dikonsumsi secara instan. 3. Menciptakan momentum dan prestis dari produk ikan mas juga menjadi marketing dari hasil olah ikan mas sehingga tertancap pada benak mereka bahwa suatu kebanggaan atau kebiasaan merngonsumsi ikan mas pada waktu tertentu tentunya dalam pengolahan produk lele berbentuk lain PENGEMBANGAN WILAYAH PEMASARAN Perluasan wilayah pemasaran dengan menjalani kerjasama dengan pengusaha/ distributor di daerah Medan dan akan direncanakan untuk menjajaki ekspor ke Malaysia.

10 KEGIATAN PROMOSI 1. Promosi Penjualan Produk sampel Intensifikasi pameran dagang/bazaar/pasar tradisional. Diskount Khusus Jaminan produk 2. Iklan Brosur/Daftar Harga Selebaran 3. Personal Selling Lobbying Presentasi penjualan STRATEGI PENETAPAN HARGA Harga disesuaikan dengan keadaan harga pasar saat ini dan keadaan ekonomi masyarakat lapisan menengah kebawah.

11 2.4.8 ANALISIS PESAING PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN Banyaknya petani yang 1. Masih tingginya 1.Jauhnya jarak antara membudidayakan ikan permintaan pasar tengkulak dengan mas di daerah Tanjung terhadap ikan mas tambak menambah Morawa tidak membuat terlihat dari biaya transportasi. kami pesimis karena faktanya ikan mas yang dikonsumsi sehari-hari masih disuplay dari luar Tanjung Morawa sehingga suplay dari Tanjung Morawa sendiri masih kurang. mahalnya harga ikan mas di pasar. 2. Masih impornya perikanan terutama ikan mas dari luar kota 3. Murahnya biaya tenaga kerja dan tanah di wilayah Pakam. 4.Aliran air deras karena adanya irigasi permanen. 2.Angka penyusutan penjualan yang dikarenakan jauhnya jarak ke tengkulak sehingga banyaknya ikan mas yang mati membuat pengurangan nilai produksi. 3.Banyaknya ikan mas yang mati akibat penyakit insang, kulit (harves), dan banjir. Tabel Analisis Pasar

12 2.4.9 SALURAN DISTRIBUSI WILAYAH PEMASARAN DAN JALUR DISTRIBUSI SAAT INI 1. Wilayah Pemasaran 2. Jalur Distribusi Lokal 80% Eksport 20% Individu Distributor 3. Rencana Lokasi/ Counter Penjualan Kolam Ikan Mas Penara Indah. Pasar-pasar Tradisional. 2.5 ANALISIS PRODUKSI PROSES PRODUKSI PROSES PRODUKSI BAHAN BAKU TEKNOLOGI MESIN Pemijahan Ijuk + Bambu + Air Tradisional Pembenihan Ijuk + Bambu + Air Tradisional Pendederan Tepung Jagung Tradisional Pembesaran Pelet 999, Pelet 781, Pelet 888. Tradisional Pemanenan Ember Tradisional Tabel Proses Produksi

13 PROSES PRODUKSI PEMIJAHAN PEMBENIHAN KOLAM PENDEDERAN PEMANENAN PEMBESARAN Gambar Proses Produksi Keterangan KOLAM Adalah suatu genangan air yang sengaja dibuat oleh manusia yang keadaanya dapat dikendalikan. Artinya genangan air tersebut dapat dengan mudah dikeringkan atau ditambah airnya sesuai keinginan. Dalam proses produksi dibutuhkan tiga kolam yaitu kolam pemijahan, kolam penetasan dan kolam pembesaran. 1. Kolam Pemijahan Kolam pemijahan adalah kolam tempat perkawinan induk-induk ikan. Bentuk kolam pemijahan empat persegi panjang. Lebar kolam sebaiknya tidak

14 terlalu beda dengan panjang kakaban. Kedalaman kolam pemijahan cukup untuk tinggi air sekitar tiga perempat sampai satu meter. Dasar kolam sebaiknya berupa tanah yang keras supaya tidak gampang keruh pada waktu ikan memijah sehingga dapat mengotori telurnya. Pengeringan merupakan faktor yang penting. Untuk memudahkan pengeringan dasar kolam harus dibuat agak miring kearah saluran pembuangan air. Kolam diairi hingga mencapai cm. Setelah diari, kolam ditebari induk dengan kepadatan 1 ekor/m². Perbandingan induk jantan dan betina adalah 1: 3. Luas kolam 400 m² maka induk yang ditebarkan sebanyak 400 ekor yang terdiri dari 100 ekor jantan dan 300 ekor betina. Dalam kolam pemijahan dibutuhkan lima buah kakaban. 2. Kolam Penetasan Kolam penetasan adalah kolam khusus yang digunakan sebagai tempat penetasan telur sampai anak ikan cukup kuat untuk dipungut. Luas kolam tergantung kepada jumlah induk ikan yang akan dipijahkan atau jumlah kakaban serta kesuburan kolammyan. Luas kolam 100 m² dengan lima buah kakaban. Kakaban merupakan tempat menempelkan telur terbuat dari bahan ijuk pohon enau yang dijepit oleh dua bilah bambu yang di paku. Panjang kakaban dibuat satu sampai satu setengah meter lebar sekitar setengah meter. 3. Kolam Pembesaran Masa pembesaran biasanya lebih lama dibandingkan masa pendederan yaitu sekitar 4-6 bulan karena ikan sudah mencapai ukuran konsumsi. Bila kondisi

15 selama pembesaran baik, tingkat keberhasilannya dapat mencapai 85%. Pembesaran kolam berukuran m² dapat menghasilkan ikan konsumsi 1-1½ ton. PEMIJAHAN Pemijahan dilakukan di kolam pemijahan. Kolam harus sudah disiapkan dengan baik. Bagian-bagian kolam harus berada pada kondisi baik. Bila sudah siap, kolam dapat diisi induk jantan dan betina yang dilakukan secara bersamaan. Kepadatan kolam sebanyak 1 ekor/m². Perbandingan jantan dan betina adalah 1:3. Dengan kolam 400 m² dapat diisi 300 ekor induk betina dan 100 ekor induk jantan. Pemijahan biasanya mulai berlangsung pada hari ke-7 setelah penebaran induk. Telur yang dihasilkan kemudian dierami dalam mulut ikan sampai menetas. Selama pemijahan, setiap hari induk diberi pakan mulai dikurangi saat induk sudah seminggu ditebar. Jumlahnya hanya dikurangi 25% dari sebelumnya karena ada sekitar sepertiga jumlah induk betina yang sedang mengerami biasanya tidak makan atau puasa. Untuk memperoleh calon induk, seleksi dilakukan sejak ikan masih berukuran sekitar 3-5 cm atau 5-8 cm atau beratnya sekitar 1-5 gram. Ciri-ciri calon induk ikan mas betina yang baik diantara lain kepala relative kecil dibandingkan dengan badannya dan bentuknya agak meruncing, badan tebal berpunggung tinggi, sisik teratur rapi, sirip dada mulus. Induk ikan mas betina

16 hasil seleksi sudah dapat mulai dipijah setelah berumur satu setengah sampai dua tahun, setelah mencapai berat sekitar 2 kilogram. Ikan mas jantan yang sudah siap untuk dipijahkan akan mengeluarkan cairan putih (sperma) apabila perut diurut kearah anus. Induk ikan mas jantan dan betina sebaiknya dipelihara secara terpisah di kolam-kolam yang khusus guna mempermudah memberi makan, penjagaan, dan pengambilan untuk dipilih. Luas kolam untuk induk betina diperlukan sekitar empat meter persegi untuk satu kilogram induk. Akan tetapi luas kolam ini dipengaruhi jumlah aliran air. Makin baik aliran airnya, luas kolam dapat makin diperkecil. PEMBENIHAN Benih merupakan salah satu faktor terpenting berhasilnya usaha budi daya ikan. Oleh karena itu, benih harus tersedia dalam jumlah cukup dengan kualitas baik. Selain itu, ketersediaan benih harus murah dan tepat waktu. Benih yang baik menyebabkan pertumbuhan cepat, bentuk badan normal, serta tahan terhadap serangan penyakit dan perubahan lingkungan. Tahapan pembenihan tidak memerlukan konstruksi kolam khusus sehingga dengan cara sangat sederhana sudah dapat dilakukan sendiri. Penyusunan letak kakaban di kolam penetasan harus agak tenggelam 5-8 cm di bawah permukaan air. Dalam waktu dua hari telur ikan yang baik sudah

17 menetas semua, tetapi baru setelah lewat empat hari bekal kuning telur anak ikan habis dan mereka mulai menyebar untuk mencari makan, terutama ke daerah tepi kolam. Hari kelima sudah bias diangkat. Dikolam penetasan, anak ikan dipelihara sampai berumur sekitar dua atau empat minggu sampai cukup kuat untuk dipunggut. PENDEDERAN Pendederan merupakan kegiatan pemeliharaan benih hingga mencapai ukuran yang siap dipelihara di kolam pembesaran. Pendederan ini dilakukan selama 6-8 minggu atau benih sudah mencapai 8-10 cm dengan berat g/ekor. Panen Benih Bila di kolam sudah tampak banyak larva, pemanenan dapat segera dimulai. Pemanenan dilakukan pagi hari saat kandungan oksigen dalam air masih rendah. Kondisi ini menyebabkan larvamasih berada di permukaan air. Bila terlambat, larva sudah berada di tengah kolam sehingga penangkapan menjadi sulit. Pemanenan dilakukan dengan cara ditangkap dengan sekup net besar atau waring. Setelah ditangkap, larva di masukkan ke ember dan ditampung dalam hapa halus yang dipasang di kolam tersebut. Saat itu juga larva harus ditebarkan ke kolam pendederan.

18 Panen larva biasanya dilakukan 2-3 hari. Bila penangkapannya lebih dari tiga hari, sebaiknya larva dipelihara di kolam pendederan berbeda agar ukurannya lebih seragam. Biasanya larva yang dipanen berukuran panjang mm dengan berat antara 0,05-0,10 g. Satu induk betina berukuran yang beratnya 500 g dapat menghasilkan larva sebanyak ekor. Setelah semua larva ditangkap, kolam pemijahan tidak perlu dikeringkan. Proses pemijahan dibiarkan terus berlangsung hingga dua kali panen lagi. Panen ke-2 biasanya berlangsung pada pagi hari ke dan panen ke-3 pada hari ke Panen ke-3 ini merupakan panen total sehingga kolam perlu dikeringkan. Pada saat bersamaan, induk ditangkap dan dipelihara pada kolam pemeliharaan induk. Selanjutnya kolam pemijahan disiapkan kembali untuk masa pemijahan berikutnya. Pemberian Pakan Untuk hidup sehat dan tumbuh optimal, ikan memerlukan pakan. Pada budidaya ikan intensif di kolam, hanya mengandalkan pakan alami saja tidak cukup. Untuk memenuhi kebutuhan giznya, perlu dilakukan suplai pakan. Pemberian pakan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu ditebar langsung dengan tangan atau menggunakan alat bantu seperti ember atau kaleng yang bagian bawahnya berbentuk kerucut dan berfungsi sebagai alat pemberi pakan semi otomatis. Waktu atau saat pemberian pakan bias dilakukan pada pagi, siang, sore atau malam hari, hanya biasanya frekuensinya saja yang berbeda. Jumlah pakan

19 adalah porsi atau banyaknya pakan yang dibutuhkan dan harus diberikan pada ikan. Biasanya dihitung dalam persen(%) per hari dari berat/bobot keseluruhan jumlah ikan dalam wadah budi daya. Persentase pakan harus benar-benar diperhatikan karena setiap jenis ikan pada umur atau ukuran tertentu membutuhkan jumlah atau porsi pakan berbeda-beda. Untuk ikan mas 3-5% per berat total ikan dalam wadah. PEMBESARAN Benih yang ditebar pada kegiatan pembesaran ini berukuran 8-10 cm atau g/ekor. Sementara padat penebarannya hanya sekitar ekor/m². Ikan perlu ditimbang sebelum ditebar. Untuk pakan tambahan berupa pellet, pemberiannya mutlak diperlukan. Ini disebabkan sisa-sisa pakan yang terbuang ke kolam tidak cukup untuk digunakan dalam pertumbuhan dan perkembangan ikan. Namun, dosis per harinya cukup 2% bobot ikan. Pemberiannya dilakukan saat ikan lapar sehingga tidak banyak pakan yang terbuang. Aliran air harus tetap kontinu dan cukup. Bila aliran air sedikit, ikan akan mabuk karena kanungan amoniak dalam kolam menjadi sangat tinggi. Masa pemeliharaan ikan mas secara terpadu dapat berlangsung selama 3-4 bulan. Bila kondisinya baik, kolam seluas m² dapat menghasilkan ikan konumsi sebanyak 1-1,5 ton.

20 PEMANENAN Panen ikan mas yang dipelihara di kolam dilakukan dengan cara penangkapan. Namun, sebelum ikan ditangkap, air kolam harus disurutkan terlebih dahulu agar penangkapannya mudah. Penyurutan air kolam dilakukan setiap saat dan pemanenanya dilakukan dengan sirip bermata jaring 1 cm. Kalau airnya masih terlalu tinggi dan sulit surut, air dipompa keluar. Lalu, penagkapan ikannya dengan menggunakan jarring. Jaring dipakai untuk menggiring ikan ke salah satu sudut tampak sehingga mudah ditangkap. Ikan yang ditangkap ditampung dalam ember besar atau tong plastic dan selanjutnya ditampung dalam bak atau hapa besar. Setelah seluruh ikan dipanen, air kolam terus disurutkan hingga kering dan dipersiapkan untuk masa pemeliharaan selannjutnya. Panen ikan mas yang dipelihara di kolam dilakukan dengan cara penangkapan. Namun, sebelum ikan ditangkap, air kolam atau tambak harus disurutkan terlebih dahulu agar penagkapannya mudah. KEUNGGULAN PROSES YANG DIMILIKI Menggunakan cara tradisional sehingga menghasilkan ikan mas yang berkualitas baik.

21 2.5.2 BAHAN BAKU DAN PENGGUNAANNYA KEBUTUHAN BAHAN UTAMA RATA-RATA PER 3 BULAN SUMBER Indukan Ikan Mas 300 ekor UPTD Pembudidayaan Ikan Pejantan Ikan Mas 100 ekor UPTD Pembudidayaan Ikan KEBUTUHAN BAHAN PENOLONG RATA-RATA PER 3 BULAN SUMBER Ijuk 15 Ikat Pasar-pasar tradisional Bambu 10 Batang Pasar-pasar tradisional Tepung Jagung 1 Goni Pasar-pasar tradisional Pelet 10 Sak UPTD Pembudidayaan Ikan Obat Ikan (Libesit, Boster) 1 bungkus Libesit dan 1 bungkus Boster. UPTD Pembudidayaan Ikan Tabel Bahan Baku Dan Penggunaanya

22 2.5.3 KAPASITAS PRODUKSI FASILITAS DAN MESIN YANG DIMILIKI FASILITAS DAN MESIN PRODUKSI JUMLAH TOTAL NILAI Mesin Blower 1 Unit Rp ,00 Komputer 1 Unit Rp ,00 Printer 1 Unit Rp ,00 T O T A L 1 Unit Rp ,00 Tabel Kapasitas Produksi RENCANA PENGEMBANGAN PRODUKSI STRATEGI DAN TAHAP-TAHAP RENCANA PENGEMBANGAN PRODUKSI 1. Pembelian mesin Blower 2. Perekrutan tenaga kerja profesional

23 RENCANA PENAMBAHAN FASILITAS DAN MESIN PRODUKSI FASILITAS & MESIN Jumlah Harga Satuan Total Nilai PRODUKSI Mesin Pompa air 2 Rp ,00 Rp ,00 Mesin Blower 1 Rp ,00 Rp ,00 T O T A L 3 Rp ,00 Tabel Rencana Penambahan Fasilitas Dan Mesin Produksi

24 2.6 ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) ANALISIS KOMPETENSI SDM TINGKAT PENDIDIKAN Jumlah Tidak Lulus SD SD SMP BAGIAN/DEPT Jumlah SMA Bagian Keuangan 1 D1 D3 (Sarjana Muda) 2 S1 1 TOTAL 3 Bagian Riset&Penelitian Bagian Administrasi&HRD Lain-lain 1 1 TOTAL 3 Tabel Analisis Kompetensi SDM KEUNGGULAN DAN KOMPETENSI SDM LAINNYA Semua staf dibekali dengan keahlian dibidangnya masing-masing sehingga memudahkan dalam melaksanakan tugas pada setiap bagian.

25 2.6.2 ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM JABATAN Tingkat Pendidikan Pengalaman (Tahun) Keterampilan Khusus Tenaga kerja bagian Keuangan D3 1 Akuntan Tenaga kerja bagian Administrasi & HRD Tenaga kerja bagian Riset & Penelitian D3 2 Bahasa Inggris dan Komputer S1 3 Ahli dalam pembudidayaan ikan. Tabel Analisis Kebutuhan Dan Pengembangan SDM ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SDM JABATAN Jumlah Kebutuhan Tenaga yang Tersedia Tenaga yang Harus Direkrut Tenaga kerja bagian keuangan Tenaga kerja bagian Administrasi & HRD Tenaga kerja bagian Riset & Penelitian Tabel Analisis Kebutuhan Pengembangan SDM

26 2.7 RENCANA PENGEMBANGAN USAHA STRATEGI PRODUKSI Peningkatan kualitas ikan mas Pembelian mesin blower untuk peningkatan kapasitas produksi Penambahan jumlah ikan dan perbesaran kolam ikan. STRATEGI ORGANISASI DAN SDM Perekrutan tenaga kerja yang terampil pada bidangnya masing-masing. Pembentukan struktur manajemen dan organisasi sesuai dengan keterampilan para pekerja pada bidangnya masing-masing. Pengawasan terhadap kinerja para pekerja. STRATEGI MARKETING Melakukan kerja sama dengan distributor untuk memasarkan ikan mas. Memberikan diskon khusus Pengembangan distribusi pemasaran kewilayah Perbaungan dan Medan. Kerjasama dengan eksportir untuk pengiriman barang ke luar negeri. STRATEGI KEUANGAN Penambahan investasi modal untuk pengembangan usaha. Mencari investor untuk pengembangan dan perluasan usaha. Pengendalian sistem keuangan.

27 2.7.1 TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN USAHA KEGIATAN Bulan Restrukturisasi manajemen dan organisasi 2. Perekrutan karyawan 3. Pelatihan Karyawan 4. Proses produksi 5. Promosi penjualan 6.Penjajakan perluasan wilayah pemasaran 7. Pengendalian sistem keuangan 8. Penjajakan pengembangan usaha Tabel Tahap-tahap Pengembangan Usaha 2.8 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PEMASARAN Mencari peluang pasar pada situs-situs web Pembuatan brosur,daftar pelanggan, daftar penjualan dengan mempergunakan program komputerisasi.

28 PRODUKSI Pembuatan sistem manajemen produksi ( daftar bahan baku, bahan penolong, barang jadi, daftar persediaan). PENGEMBANGAN PRODUK Pembuatan desain dan jarak antarkolam ikan. KEUANGAN Pencatatan sistem keuangan dan pengolahan data keuangan dengan program komputerisasi. Tabel Rencana Pemanfaatan Teknologi Informasi PERALATAN DAN SISTEM YANG SUDAH DIMILIKI SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS PERANGKAT LUNAK YANG DIGUNAKAN Intel Core 2 Duo Windows XP, MS Office 2007, ACD System, Adobe, SMADAV. Printer ip1900 series Modem Eksternal Tabel Peralatan Dan Sistem Yang Sudah Dimiliki

29 2.8.3 TAHAPAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI RENCANA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI KEGIATAN Bulan ke Sistem komputerisasi pembuat data pelanggan, system keuangan, data persediaan dan penjualan Pencaharian informasi pasar dan penawaran produk melalui internet. Tabel Rencana Pengembangan Teknologi Informasi

30 2.9 ANALISIS KEUANGAN BIAYA INVESTASI AWAL No Item Jumlah Biaya 1. Tanah Rp , kolam ikan untuk pemijahan, pendederan, Rp ,- dan pembesaran 3. Lantai semen untuk penyortiran Rp ,- 4. Kantor semi permanen Rp ,- 5. Toilet Rp ,- 6. Peralatan: - 2 ember Rp40.000,- Rp ,- - 3 Rp ,- Rp ,- - 1 Rp Rp ,- - 5 Baskom Rp Rp , meter selang Rp15.000,- Rp , klim selang@ Rp10.000,- Rp , ,- Rp ,- - 1 Rp20.000,- Rp , meter tali 1.000,- Rp ,- - Pompa Air otomatis Rp ,-

31 - 15 ikat Ijuk Rp , Batang Bambu Rp ,- TOTAL Rp ,- Tabel Biaya Investasi Awal

32 LAPORAN ARUS KAS PENARA INDAH TAHUN 2009 Bulan I Bulan II Bulan III A. PENERIMAAN Penerimaan Penjualan Penerimaan Pinjaman Penerimaan lain-lain Sub Total Penerimaan B. PENGELUARAN Pembelian Asset (Investasi) Pembelian Bahan Baku Pembelian Bahan Pembantu Upah Buruh Produksi Transport (Pengiriman Produk) Biaya Produksi Lain-Lain Gaji Pimpinan Gaji Staf Administrasi dan Umum Biaya Pemeliharaan Biaya Pemasaran Alat Tulis Kantor Listrik, Air, Telepon Biaya Administrasi Lain-Lain Angsuran Pokok Biaya Bunga Biaya Pajak Biaya lain-lain Sub Total Pengeluaran C. SELISIH KAS ( ) D. SALDO KAS AWAL E. SALDO KAS AKHIR Tabel Laporan Keuangan

33 LAPORAN LABA RUGI PENARA INDAH TAHUN 2010 A. HASIL PENJUALAN PENJUALAN Sub Total Hasil Penjualan B. BIAYA PRODUKSI/VARIABEL Pembelian Bahan Baku Pembelian Bahan Pembantu Upah Buruh Produksi Transport (Pengiriman Produk) Biaya Produksi Lain-Lain 0 Sub Total Biaya Produksi C. BIAYA TETAP Gaji Pimpinan Gaji Staf Administrasi dan Umum Biaya Pemeliharaan Penyusutan Sub Total Biaya Tetap D. BIAYA ADMINISTRASI Biaya Pemasaran Alat Tulis Kantor Listrik, Air, Telepon Biaya Lain-lain Sub Total Pengeluaran E. TOTAL BIAYA (B+C+D) F. Laba Sebelum Pajak (A-E) G. Pajak 0 H. Laba Bersih (F-H) Tabel Laporan Laba Rugi

34 LAPORAN NERACA PENARA INDAH TAHUN 2010 AKTIVA A. AKTIVA LANCAR Kas Piutang 0 Persediaan: 0 Bahan Baku 0 Bahan Pembantu 0 Barang Jadi 0 Jumlah Aktiva Lancar B.AKTIVA TETAP Tanah Bangunan 0 Peralatan Penyusutan Lain-lain 0 Jumlah Aktiva Lancar JUMLAH AKTIVA (A+B) PASIVA C. HUTANG JANGKA PENDEK Hutang Dagang 0 Hutang Jatuh Tempo 0 Lain-lain 0 Jumlah Hutang Jangka Pendek 0 D.PINJAMAN JANGKA PENDEK Pinjaman Jangka Panjang 0 Lain-lain 0 Jumlah Pinjaman Jangka Panjang 0 E.MODAL Modal Disetor Laba Ditahan Jumlah Modal JUMLAH PASIVA (C+D+E) Tabel Laporan Neraca

35 RENCANA KEBUTUHAN INVESTASI FASILITAS & MESIN PRODUKSI Jumlah Harga Satuan Total Nilai Mesin Pompa air 2 Rp ,00 Rp ,00 Mesin Blower 1 Rp ,00 Rp ,00 Bibit Ikan Mas 100 kg Rp ,00 Rp ,00 Pakan Ikan mas (pelet) 10 sak Rp ,00 Rp ,00 Tepung Jagung 50 kg Rp 3.000,00 Rp ,00 Obat (Boxer, libesit) 2 bungkus Rp ,00 Rp ,00 TOTAL Rp ,00 Tabel Rencana Kebutuhan Investasi

36 RENCANA ARUS KAS PENARA INDAH TAHUN A. PENERIMAAN Penerimaan Penjualan Penerimaan Pinjaman Sub Total Penerimaan B. PENGELUARAN Pembelian Asset (Investasi) Pembelian Bahan Baku Pembelian Bahan Pembantu Upah Buruh Produksi Transport (pengiriman produk) Biaya Produksi Lain-lain Gaji Pimpinan Gaji Staf Administrasi dan Umum Biaya Pemeliharaan Biaya Pemasaran Alat Tulis Kantor Listrik,Air,Telepon Biaya Administrasi Lain-lain

37 Angsuran Pokok Biaya Bunga Biaya Pajak Sub Total Pengeluaran C. SELISISH KAS ( ) D. SALDO KAS AWAL E. SALDO KAS AKHIR Tabel Rencana Arus Kas Lima Tahun

38 ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) PENARA INDAH UNTUK TAHUN 2010 Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI B A. PENERIMAAN Penerimaan Penjualan Penerimaan Pinjaman Sub Total Penerimaan B. PENGELUARAN Pembelian Asset (Investasi) Pembelian Bahan Baku Pembelian Bahan Pembantu Upah Buruh Produksi Transport (Pengiriman Produk) Biaya Produksi Lain-Lain Gaji Pimpinan Gaji Staf Administrasi dan Umum Biaya Pemeliharaan Biaya Pemasaran

39 Alat Tulis Kantor Listrik, Air, Telepon Biaya Administrasi Lain-Lain Angsuran Pokok Biaya Bunga Biaya Pajak Pengeluaran lain-lain Sub Total Pengeluaran C. SELISIH KAS (2.515) D. SALDO KAS AWAL E. SALDO KAS AKHIR

40 2.9.1 BREAK EVEN POINT Analisis Break Even Point atau disebut pula sebagai analisis Cost Volume Profit menganalisis perilaku biaya total, pendapatan total dan laba operasi sebagai akibat perubahan yang terjadi dalam tingkat keluaran, biaya variabel atau biaya tetap. Konsep analisis Break Even Point berfungsi sebagai alat bagi manajemen untuk mengetahui potensi laba yang belum dimanfaatkan oleh perusahaan. Adapun rumus Break even point, sebagai berikut: BEP(Rp) = 1- Fixed Cost variabel cost Net sales Adapun data penjualannya sebagai berikut: Penjualan = Rp Biaya tetap (fixed cost) = Rp Biaya variabel (variable cost) = Rp Maka Break Even Pointnya sebagai berikut: BEP(Rp) = Rp Rp Rp = Rp TC = FC+VC TC =Rp Rp = Rp Operating Propit = Rp Rp = Rp

41 Break even point tercapai pada penjualan sebesar Rp ,-. Ini berarti apabila perusahaan hanya mampu menjual Rp ,-, maka perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau menderita kerugian RENCANA KEBUTUHAN PINJAMAN TOTAL NILAI KEBUTUHAN Rp ,- PINJAMAN / MODAL TOTAL NILAI KEBUTUHAN MODAL Rp ,- INVESTASI TOTAL NILAI KEBUTUHAN MODAL Rp ,- KERJA RENCANA PENGEMBALIAN DANA PINJAMAN JANGKA WAKTU PENGEMBALIAN MASA TENGGANG PEMBAYARAN 5 tahun 1 bulan sekali

42 2.9.4 AGUNAN YANG DIMILIKI 1. Jenis Agunan Tanah 2. Aspek Legalitas Sertifikat BPN 3. Nilai Agunan ANALISIS DAMPAK DAN RISIKO USAHA 1. DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR Menyerap Tenaga Kerja di sekitar Lingkungan 2. DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN Apabila terjadi banjir banyak ikan yang mati disebabkan oleh berbagai penyakit yang akhirnya akan berpengaruh terhadap pencemaran udara seperti timbulnya bau-bau tak sedap, banyaknya lalat yang akan membawa banyak penyakit. Semua dampak tersebut tidak dapat dicegah oleh manusia tetapi kami berusaha untuk meminimalisir resiko banjir dengan mempertinggi tanah kolam pembudidayaan kolam ikan mas ini dari pemukiman warga.

43 3. ANALISIS RESIKO USAHA Bencana alam seperti banjir. Hama seperti luak dan ular. Penyakit juga biasa meyerang perikanan. 4. ANTISIPASI RISIKO USAHA Untuk itu kami mencari lahan yang aman dari banjir. Untuk itu kami menanggulanginya dari membuat pagar hingga mengadakan jebakan guna mengurangi jumlah kerugian yang dihasilkan karena kemungkinan terserang oleh hama ini. Untuk itu kami menganggap penting untuk menganalisis kualitas air dan kemungkinan tumbuhnya penyakit dikarenakan adanya bibit-bibit penyakit, juga persiapan lahan yang matang menjadi salah ssatu faktor penekatan terhadap penyerangan penyakit ini. Kami juga mengadakan pemeriksaan rutin terhadap ikan mas dikarenakan kemungkinan terserang wabah juga besar sehingga penting untuk segera ditanggulangi

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] Rencana Bisnis [Nama Perusahaan] [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] [Alamat Lengkap Perusahaan] No. Telepon [Nomor Telepon] No. Fax [Nomor Fax]

Lebih terperinci

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB XIV Menyusun Proposal Bisnis Dalam Menyusun Proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni 1. Menggambar keseluruhan (overview) rencana strategi perusahaan yang akan dijalankan. 2.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Ingin menjadi perusahaan pembudidayaan ikan air tawar dengan produk

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Ingin menjadi perusahaan pembudidayaan ikan air tawar dengan produk BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 1. Visi dan Misi Visi Ingin menjadi perusahaan pembudidayaan ikan air tawar dengan produk unggulan ikan mas yang maju, berdaya saing, dan berkelanjuatan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Desa Pabuaran Desa Pabuaran berada di wilayah Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor provinsi Jawa Barat. Desa ini merupakan daerah dataran tinggi dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menyimpan sumber daya alam yang tinggi, yang dapat dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menyimpan sumber daya alam yang tinggi, yang dapat dimanfaatkan BAB I PENDAHULUAN RINGKASAN EKSEKUTIF Indonesia adalah negara yang mempunyai wilayah perairan laut dan perairan umum (waduk, rawa, sungai, dan danau) yang sangat luas. Perairan tersebut menyimpan sumber

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, , NPWP serta perizinan

BAB II PEMBAHASAN. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile,  , NPWP serta perizinan BAB II PEMBAHASAN 2. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan Ben s Fish Farm mulai berdiri pada awal tahun 1996. Ben s Fish Farm merupakan suatu usaha pembenihan larva ikan yang bergerak dalam budidaya ikan konsumsi, terutama

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4. LAMPIRAN Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4 Periode 5 Kolam Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M : LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS NAMA KELAS : IMADUDIN ATHIF : S1-SI-02 N.I.M : 11.12.5452 KELOMPOK : G STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN BISNIS KARET (GETAH) nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

BAB II PERENCANAAN BISNIS KARET (GETAH) nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan BAB II PERENCANAAN BISNIS KARET (GETAH) Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan,

Lebih terperinci

AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT

AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT UNDERSTANDING POND AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT Soil Profile Soil Triangle Clear plastic liner tube & sediment removal tool Sediment Sampler Soil acidity tester Food web in Aquaculture

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pemeliharaan Induk Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk terlebih dahulu di kolam pemeliharaan induk yang ada di BBII. Induk dipelihara

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Kolam Pemijahan Kolam pemijahan dibuat terpisah dengan kolam penetasan dan perawatan larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga mudah

Lebih terperinci

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar SNI : 01-6137 - 1999 Standar Nasional Indonesia Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar Daftar Isi Halaman Pendahuluan 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan...1 3 Definisi...1

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 1. Nama Perusahaan : Kolam Ikan Nila Aurora. 2. Bidang Usaha : Pembudidayaan Ikan Nila

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 1. Nama Perusahaan : Kolam Ikan Nila Aurora. 2. Bidang Usaha : Pembudidayaan Ikan Nila BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 1. Nama Perusahaan : Kolam Ikan Nila Aurora 2. Bidang Usaha : Pembudidayaan Ikan Nila 3. Jenis Produk/Jasa : Ikan Nila 4. Alamat Perusahaan : Jl. Jamin Ginting

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM USAHA. Tabel 4. Penggunaan Lahan Pada Kecamatan Bekasi Utara Pada Tahun 2010

GAMBARAN UMUM USAHA. Tabel 4. Penggunaan Lahan Pada Kecamatan Bekasi Utara Pada Tahun 2010 V GAMBARAN UMUM USAHA 5.1. Gambaran Umum Wilayah 5.1.1. Letak dan Keadaan Alam Kecamatan Bekasi Utara merupakan salah satu kecamatan yang terletak di sebelah utara Kota Bekasi dengan luas wilayah sekitar

Lebih terperinci

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran dan Lembaga Tataniaga Dalam menjalankan kegiatan tataniaga, diperlukannya saluran tataniaga yang saling tergantung dimana terdiri dari sub-sub sistem atau fungsi-fungsi

Lebih terperinci

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar SNI : 01-6133 - 1999 Standar Nasional Indonesia Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar Daftar Isi Halaman Pendahuluan 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan...1 3 Definisi...1

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis NAMA : BUNGA DWI CAHYANI NIM : 10.11.3820 KELAS : S1 TI-2D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar Standar Nasional Indonesia Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1

Lebih terperinci

Pematangan Gonad di kolam tanah

Pematangan Gonad di kolam tanah Budidaya ikan patin (Pangasius hypopthalmus) mulai berkemang pada tahun 1985. Tidak seperti ikan mas dan ikan nila, pembenihan Patin Siam agak sulit. Karena ikan ini tidak bisa memijah secara alami. Pemijahan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah 1. Persiapan kolam Di Desa Sendangtirto, seluruh petani pembudidaya ikan menggunakan kolam tanah biasa. Jenis kolam ini memiliki

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS NAMA : SUKAMTO HADI NIM : 11.02.7945 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 PELUANG BISNIS 1. ABSTRAK Pengertian Bisnis Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu

Lebih terperinci

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus) 1 Deskripsi METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus) Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan produksi massal benih ikan hias mandarin (Synchiropus splendidus),

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1. Aspek Pasar Pasar merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar-manawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga (Umar 2007).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Stoner (2004: 7) manajemen adalah proses merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Stoner (2004: 7) manajemen adalah proses merencanakan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Stoner (2004: 7) manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber

Lebih terperinci

Daftar Hasil Wawancara. Adapun daftar pertanyaan dan jawaban ata pertanyaan sebagai berikut:

Daftar Hasil Wawancara. Adapun daftar pertanyaan dan jawaban ata pertanyaan sebagai berikut: Daftar Hasil Wawancara Informan yang dipakai dalam penelitian ini adalah informan kunci. Informan kunci merupakan orang yang menjadi narasumber yang mengetahui seluruhnya mengenai objek penelitian. Wawancara

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN Disusun Oleh : Nama : Galih Manunggal Putra NIM : 11.12.5794 Kelas : 11-S1SI-06 Kelompok : H ABSTRAK Bisnis budidaya ikan konsumsi memang

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA BUDIDAYA IKAN LELE Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh: Mada Mahatma 11.12.5828 Kelas 11.S1SI.07 Sistem Informasi Budidaya Ikan Lele Jenis Ikan Lele memang memiliki

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Analsis Aspek Pasar Dalam aspek pasar akan dikaji mengenai potensi pasar ikan hias air tawar dan bauran pemasaran yang dilakukan perusahaan menyangkut bauran

Lebih terperinci

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar SNI : 01-6485.3-2000 Standar Nasional Indonesia Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar DAFTAR ISI Pendahuluan 1. Ruang Lingkup... 1 2. Acuan... 1 3. Definisi... 1 4. Istilah...

Lebih terperinci

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March 2011 10:22

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March 2011 10:22 Dikenal sebagai nila merah taiwan atau hibrid antara 0. homorum dengan 0. mossombicus yang diberi nama ikan nila merah florida. Ada yang menduga bahwa nila merah merupakan mutan dari ikan mujair. Ikan

Lebih terperinci

: LATIF BERTY ISTIAJI NIP :

: LATIF BERTY ISTIAJI NIP : NAMA : LATIF BERTY ISTIAJI KELAS : S1_TI_2E NIP : 10.11.3864 ABSTRAK Gurami merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarna

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga. Pendahuluan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga. Pendahuluan Pendahuluan Pembenihan merupakan suatu tahap kegiatan dalam budidaya yang sangat menentukan kegiatan pemeliharaan selanjutnya dan bertujuan untuk menghasilkan benih. Benih yang dihasilkan dari proses pembenihan

Lebih terperinci

BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO PELUANG BISNIS YANG MENJANJIKAN

BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO PELUANG BISNIS YANG MENJANJIKAN BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO PELUANG BISNIS YANG MENJANJIKAN TUGAS LINGKUNGAN BISNIS NAMA :MARIUS KORBIANO NERUM KELAS : SI.S1.2J NIM : 10.12.5055 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA II.PELUANG BISNIS TAMBAK IKAN LELE

Lebih terperinci

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL Siapa yang tak kenal ikan lele, ikan ini hidup di air tawar dan sudah lazim dijumpai di seluruh penjuru nusantara. Ikan ini banyak dikonsumsi karena rasanya yang enak

Lebih terperinci

I. RINGKASAN EKSEKUTIF

I. RINGKASAN EKSEKUTIF 1 I. RINGKASAN EKSEKUTIF (GME) adalah sebuah usaha kecil menengah (UKM) yang bergerak di bidang usaha konveksi (pakaian jadi). Awalnya GME memproduksi berbagai jenis pakaian untuk semua usia yang disesuaikan

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Usaha Pembenihan Ikan Bawal Di susun oleh: Nama : Lisman Prihadi NIM : 10.11.4493 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 / 2011 PENDAHULUAN Latar Belakang Ikan bawal merupakan salah satu

Lebih terperinci

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar SNI : 01-6484.4-2000 Standar Nasional Indonesia Produksi benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar Prakata Standar produksi benih ikan lele dumbo kelas benih sebar diterbitkan

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele Oleh : Rangga Ongky Wibowo (10.11.4041) S1Ti 2G STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 Kata Pengantar... Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas limpahan

Lebih terperinci

Bab 3. Budidaya pembenihan ikan konsumsi

Bab 3. Budidaya pembenihan ikan konsumsi Bab 3 Budidaya pembenihan ikan konsumsi Nama kelompok : dani andrean isna nur hanifa hadyan nandana maarif maulana nanak cito t putri rosita rendra fitra tania novita Pembenihan ikan konsumsi Jenis-jenis

Lebih terperinci

Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial

Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial 1. Mengidentifikasi potensi dan peran budidaya perairan 2. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Rencana

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Cara Sukses Bisnis Budidaya Lele Disusun oleh: Nama : Siti Mustikaningsih Nim : 10.11.3913 Kelas : S1T1-2E Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika Komputer AMIKOM

Lebih terperinci

BUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus )

BUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus ) BUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus ) 1. SEJARAH SINGKAT Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi PKL Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah tingkat Provinsi yang mempunyai fungsi menyebar luaskan teknologi perbenihan

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUDIDAYAAN BELUT MATA KULIAH : LINGKUNGAN BISNIS (Dosen Pengampu : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M.) NAMA : TRI SANTOSO NIM : 10.02.7661 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Peluang Usaha Ternak

Lebih terperinci

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar SNI : 02-6730.3-2002 Standar Nasional Indonesia Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar Prakata Standar produksi benih kodok lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Data Perusahaan BAB II PROFIL PERUSAHAAN Nama Perusahaan Bidang Usaha Jenis Produk Alamat Perusahaan : Bubur Ayam Rica-Rica : Usaha Makanan : Bubur Ayam : Jl. STM, Suka Jaya, Medan-Sumatera Utara Nomor

Lebih terperinci

Tugas Kewirausahaan Medan, Desember 2009 ENY BEAUTY SALON. Dosen penanggung jawab: Dr. Budi Utomo, S.P, M.P

Tugas Kewirausahaan Medan, Desember 2009 ENY BEAUTY SALON. Dosen penanggung jawab: Dr. Budi Utomo, S.P, M.P Tugas Kewirausahaan Medan, Desember 2009 ENY BEAUTY SALON Dosen penanggung jawab: Dr. Budi Utomo, S.P, M.P Oleh: Henny M Sitorus 071201024 Tetty Sinaga 071201041 DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BUSSINESS PLAN KONVEKSI MUTIARA

BUSSINESS PLAN KONVEKSI MUTIARA BUSSINESS PLAN KONVEKSI MUTIARA 1 DAFTAR HALAMAN DAFTAR HALAMAN 1. RINGKASAN EKSEKUTIF 3 2. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 2.1 DATA PERUSAHAAN 3 2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS 4 2.3 STRUKTUR ORGANISASI 4 2.4

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Dalam menjalankan usaha sebaiknya terlebih dahulu mengetahui aspek pasar yang akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh usaha yang akan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi. III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi. 3.2 Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

Terbuka lebar peluang ekspor dari budidaya belut

Terbuka lebar peluang ekspor dari budidaya belut Terbuka lebar peluang ekspor dari budidaya belut Karya Ilmiah Di susun oleh : Nama : Didi Sapbandi NIM :10.11.3835 Kelas : S1-TI-2D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 Abstrak Belut merupakan

Lebih terperinci

BUDIDAYA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy)

BUDIDAYA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) BUDIDAYA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) 1. PENDAHULUAN Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat. Untuk DKI Jakarta, jenis ikan ini cocok

Lebih terperinci

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock) SNI : 01-6484.3-2000 Standar Nasional Indonesia Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock) Prakata Standar produksi induk ikan lele dumbo kelas induk

Lebih terperinci

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar SNI : 01-6141 - 1999 Standar Nasional Indonesia Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar Daftar isi Pendahuluan Halaman 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan... 1 3 Definisi...

Lebih terperinci

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan. Analisis aspek finansial dapat memberikan perhitungan secara kuantatif

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1. Aspek Pasar Pasar merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran dari suatu produk. Menurut Umar (2007), pasar merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan

Lebih terperinci

USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan)

USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan) USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan) Melalui berbagai media komunikasi pemerintah selalu menganjurkan kepada masyarakat untuk makan ikan. Tujuannya adalah untuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA A. PENDAHULUAN Perencanaan (planning) merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk memulai suatu aktivitas apapun, apalagi untuk aktivitas usaha. Karena business (usaha) memiliki beberapa karakteristik

Lebih terperinci

PEMBESARAN BANDENG DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)

PEMBESARAN BANDENG DI KERAMBA JARING APUNG (KJA) PEMBESARAN BANDENG DI KERAMBA JARING APUNG (KJA) Usaha pembesaran bandeng banyak diminati oleh orang dan budidaya pun tergolong cukup mudah terutama di keramba jaring apung (KJA). Kemudahan budidaya bandeng

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI

VIII. ANALISIS PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI VIII. ANALISIS PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI 8.1. Analisis Biaya Usaha Pembesaran Lele Dumbo CV Jumbo Bintang Biaya merupakan suatu hal penting yang harus diperhatikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. KUSIONER PEMBELI IKAN LELE UNTUK KONSUMSI PERENCANAAN USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA SLOGOHIMO, WONOGIRI DITINJAU DARI SEGI KELAYAKAN

Lampiran 1. KUSIONER PEMBELI IKAN LELE UNTUK KONSUMSI PERENCANAAN USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA SLOGOHIMO, WONOGIRI DITINJAU DARI SEGI KELAYAKAN Lampiran 1. KUSIONER PEMBELI IKAN LELE UNTUK KONSUMSI PERENCANAAN USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA SLOGOHIMO, WONOGIRI DITINJAU DARI SEGI KELAYAKAN BISNIS Bersama ini saya meminta kesediaan bapak/ibu untuk

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

PROSIDING ISSN: E-ISSN: PRODUKSI IKAN PATIN SUPER Dwi Puji Hartono* 1, Nur Indariyanti 2, Dian Febriani 3 1,2,3 Program Studi Budidaya Perikanan Politeknik Negeri Lampung Unit IbIKK Produksi Ikan Patin Super Politeknik Negeri

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Proses pengambilan data yang dilakukan peneliti dalam memperoleh data tentang gambaran umum perusahaan dilakukan dengan wawancara, kemudian dilanjutkan dengan pemberian file

Lebih terperinci

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan keseragaman.induk yang baik untuk pemijahan memiliki umur untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian yang akan diangkat pada penelitian ini adalah Perencanaan budidaya ikan lele yang akan berlokasi di Desa Slogohimo, Wonogiri.

Lebih terperinci

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock) SNI : 01 6131 1999 Standar Nasional Indonesia Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock) Daftar Isi Pendahuluan Halaman 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan...1

Lebih terperinci

No Keterangan Jumlah Satuan

No Keterangan Jumlah Satuan LAMPIRAN 64 Lampiran 1. Sarana dan prasarana No Keterangan Jumlah Satuan 1 Potensi Lahan 40.000 m 2 2 Kolam induk 300 m 2 2 unit 3 Kolam pemijahan 400 m 2 3 unit 4 Kolam pendederan I 400 m 2 12 unit 5

Lebih terperinci

TUGAS TECHNOPRENEUR. : Lio Candra NIM : PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA

TUGAS TECHNOPRENEUR. : Lio Candra NIM : PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA TUGAS TECHNOPRENEUR Nama : Lio Candra NIM : 09.51.0066 PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010 1 RINGKASAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai potensi perikanan cukup besar. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi Jawa Barat pada tahun 2010 terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Budidaya Perikanan Pengertian budidaya perikanan dalam arti sempit adalah usaha memelihara ikan yang sebelumnya hidup secara liar di alam menjadi ikan peliharaan. Sedangkan

Lebih terperinci

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar SNI : 01-6483.4-2000 Standar Nasional Indonesia Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar DAFTAR ISI Halaman Pendahuluan 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan... 1 3 Definisi... 1

Lebih terperinci

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer) PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer) 1. PENDAHULUAN Kakap Putih (Lates calcarifer) merupakan salah satu jenis ikan yang banyak disukai masyarakat dan mempunyai niali ekonomis yang tinggi. Peningkatan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO Oleh : R. muhammad Taufiq Sujatmikanto 11.01.2893 11/D3TI/02 SEKOLAH TINGGI MANAJEMENT INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Jl. Ring Road

Lebih terperinci

MODUL: PEMANENAN DAN PENGEMASAN

MODUL: PEMANENAN DAN PENGEMASAN BDI-L/1/1.3 BIDANG BUDIDAYA IKAN PROGRAM KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN AIR LAUT PENDEDERAN KERAPU: KERAPU BEBEK MODUL: PEMANENAN DAN PENGEMASAN DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Meningkatkan Wirausaha Budidaya Ikan. Lele Sangkuriang. (Lingkungan Bisnis)

Meningkatkan Wirausaha Budidaya Ikan. Lele Sangkuriang. (Lingkungan Bisnis) Meningkatkan Wirausaha Budidaya Ikan Lele Sangkuriang (Lingkungan Bisnis) Nama : Yogi Renditya NIM : 11.02.7920 Kelas : 11-D3MI-01 Abstrak Budi daya ikan lele bisa dibilang gampang-gampang susah, dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu dari negara yang menjadi produsen utama akuakultur dunia. Sampai tahun 2009, Indonesia menempati urutan keempat terbesar sebagai produsen

Lebih terperinci

BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK. drh. Adil Harahap dokadil.wordpress.com

BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK. drh. Adil Harahap dokadil.wordpress.com BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK drh. Adil Harahap dokadil.wordpress.com BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK WADAH BENIH AIR PERLAKUAN BIOFLOK PAKAN BOBOT WADAH / KOLAM WADAH / KOLAM Syarat wadah: Tidak

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan. 12 BAHAN DAN METODE Tempat dan waktu Penelitian dilakukan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika dan kolam percobaan pada Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar, Jl. Raya 2 Sukamandi,

Lebih terperinci

Sebagai acuan / pedoman pelaku percontohan budidaya lele dengan menggunakan pakan (pellet) jenis tenggelam.

Sebagai acuan / pedoman pelaku percontohan budidaya lele dengan menggunakan pakan (pellet) jenis tenggelam. PETUNJUK TEKNIS DEMPOND BUDIDAYA LELE MENGGUNAKAN PAKAN (PELET) TENGGELAM DI KAB I. Pendahuluan 1. Latar Belakang Usaha Budidaya lele sampe sekarang banyak diminati masyarakat dikarenakan dalam perlakuannya

Lebih terperinci

Pembesaran udang galah Macrobrachium rosenbergii kini mengadopsi

Pembesaran udang galah Macrobrachium rosenbergii kini mengadopsi 1 Udang Galah Genjot Produksi Udang Galah Pembesaran udang galah Macrobrachium rosenbergii kini mengadopsi gaya rumah susun. Setiap 1 m² dapat diberi 30 bibit berukuran 1 cm. Hebatnya kelulusan hidup meningkat

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS. Oleh: Nama : Fandhi Achmad Permana NIM : Kelas : 11-S1TI-11 Judul : Bisnis Budidaya Ikan Nila

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS. Oleh: Nama : Fandhi Achmad Permana NIM : Kelas : 11-S1TI-11 Judul : Bisnis Budidaya Ikan Nila KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Oleh: Nama : Fandhi Achmad Permana NIM : 11.11.5412 Kelas : 11-S1TI-11 Judul : Bisnis Budidaya Ikan Nila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 / 2012 BISNIS BUDIDAYA IKAN NILA

Lebih terperinci

1.Abstrak. 2.Isi/jenis

1.Abstrak. 2.Isi/jenis 1.Abstrak Lele merupakan ikan marga clarias terkenal dari tubuhnya yang licin panjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang terkadang menyatu dengan sirip ekor menjadikanya

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITITAN Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Januari 2011 sampai dengan Februari 2011 di Wisma Wageningan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut

Lebih terperinci

Produksi ikan patin pasupati (Pangasius sp.) kelas pembesaran di kolam

Produksi ikan patin pasupati (Pangasius sp.) kelas pembesaran di kolam Standar Nasional Indonesia Produksi ikan patin pasupati (Pangasius sp.) kelas pembesaran di kolam ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2

Lebih terperinci

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dari Afrika. Tahun 1969, ikan nila pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Balai

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dari Afrika. Tahun 1969, ikan nila pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Balai II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pembesaran ikan nila Ikan nila merupakan salah satu komoditi penting perikanan budidaya air tawar di Indonesia. Ikan ini bukan asli perairan Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor perikanan menjadi bagian yang sangat penting dalam pembangunan nasional mengingat potensi perairan Indonesia yang sangat besar, terutama dalam penyediaan bahan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

bio.unsoed.ac.id Dra. Sri Sukmaningrumo Msi di Thailand (Pangasius sutchi). Ikan patin termasuk golongan ikan yang paling banyak

bio.unsoed.ac.id Dra. Sri Sukmaningrumo Msi di Thailand (Pangasius sutchi). Ikan patin termasuk golongan ikan yang paling banyak Teknik Berfernak dan Cara Budidaya Ikan Patin di Kolam Air Tawar Oleh: Dra. Sri Sukmaningrumo Msi l.pendahuluan Budidaya ikan patin dengan teknik dan cara berternak di kolam air tawar merupakan salah satu

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK PEMBENIHAN IKAN MAS DI MN. FISH FARM CIJAMBE, SUBANG

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK PEMBENIHAN IKAN MAS DI MN. FISH FARM CIJAMBE, SUBANG LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK PEMBENIHAN IKAN MAS DI MN. FISH FARM CIJAMBE, SUBANG Disusun Oleh: 1. Faidz Dwi C. NIS. 10111307 2. Hidayat NIS. 10111310 3. Ismail NIS. 10111313 4. Nurohman NIS. 10111320 5. Sunanto

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

ANALISIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE ANALISIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE Disusun Oleh: GALANG RAMADHAN PRADITA NIM.10.12.4820 Program Studi Sistem Informasi TP 2010/2011 STMIK Amikom Yogyakarta Jl. Ring Road Utara Condong Catur, Depok,

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN PEMIJAHAN LELE SANGKURIANG DI KELURAHAN BUGEL KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA

KEWIRAUSAHAAN PEMIJAHAN LELE SANGKURIANG DI KELURAHAN BUGEL KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA KEWIRAUSAHAAN PEMIJAHAN LELE SANGKURIANG DI KELURAHAN BUGEL KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA Sulistyowati, Tata Wedha Hutama STIP Farming Semarang Email: sulistyowati@yahoo.com Abstrak. Mayoritas mata

Lebih terperinci