BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. negara misalnya untuk penegakkan hukum oleh polisi (police enforcement). Sistem ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. negara misalnya untuk penegakkan hukum oleh polisi (police enforcement). Sistem ini"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan User Beberapa aplikasi pengenalan plat nomor sudah banyak digunakan di beberapa negara misalnya untuk penegakkan hukum oleh polisi (police enforcement). Sistem ini untuk di negara Jerman diberi nama TraffiCapture yang mulai digunakan pada tahun Negara Ukraina juga melakukan hal serupa yakni mengembangkan sistem yang diberi nama OLLI TECHNOLOGY oleh Departemen Inspeksi Lalu Lintas Negara. Negara Inggris juga telah melakukan penelitian untuk pengenalan plat nomor otomatis dan mulai digunakan sejak tahun (Wawrzyniak, H. K., 2002) LPR pertama kali diciptakan pada tahun 1976 pada Cabang Polisi Pembangunan Ilmiah di Inggris. Sistem prototipe bekerja pada tahun 1979, untuk menghasilkan sistem industri, pertama di EMI Electronics, dan kemudian pada Sistem Pengenalan Komputer (CRS) di Wokingham, Inggris. Sistem percobaan awal dikerahkan di jalan A1 dan di Terowongan Dartford. Penangkapan pertama melalui deteksi mobil curian dibuat pada tahun (Sorin Draghici, 2004) ALPR juga berkembang di negara Iran. Aplikasi ALPR di Negara ini dapat mendeteksi plat nomor kendaraan Iran yang mengandung huruf persia. Sistem ini diimplementasikan untuk TCT Company dan telah di tes pada 400 kendaraan di Iran. (A.Broumandnia, M., 2005) Automated License Plate Recognition (ALPR) tumbuh dalam penerimaan di seluruh dunia, karena karakteristik peningkatan kinerja dan pengakuan dari manfaat yang diberikan. Dalam istilah sederhana, ALPR melibatkan penggunaan kamera khusus

2 30 dan perangkat lunak yang mengenali plat, menangkap gambar dari plat, dan menafsirkan karakter dari plat menjadi data yang kemudian dapat digunakan untuk satu atau lebih tujuan. (Nelson,L.J, 2007) ALPR terus menunjukkan perkembangan dari tahun ke tahun di negara spanyol. Banyak orang melakukan riset untuk mendapatkan hasil ALPR yang lebih baik. Salah satu metode yang berkembang dalam membuat sistem ALPR adalah menggunakan OCR. (Juan J. Rodr ıguez dan Jes us Maudes, 2007) Sistem ALPR juga banyak berkembang di India. ALPR dikembangkan dengan prinsip-prinsip matematika dan algoritma tertentu sehingga dapat mengatasi kemiringan gambar pada plat nomor yang diambil oleh kamera. Gambar yang semula miring membentuk sudut tertentu, dilakukan proses deskewing sehingga plat nomor dapat dideteksi. (Shishir Kumar, 2008) License Plate Recognition (LPR) dapat digunakan untuk menyimpan gambar yang diambil oleh kamera dan juga teks atau karakter pada plat nomor kendaraan. Sistem biasanya menggunakan pencahayaan inframerah untuk memungkinkan kamera untuk mengambil gambar. Teknologi LPR cenderung menjadi wilayah yang spesifik, karena variasi plat nomor kendaraan dari masing-masing daerah atau negara. (Federal Signal Public Safety System Corporation, 2008) Seiring dengan perkembangannya, sistem ALPR bersama dengan OCR berkembang secara hampir bersamaan yang digunakan untuk Intelligent Transportation System (ITS) di berbagai negara termasuk di Indonesia. (Riza Prasetya Wicaksana, 2008)

3 31 Dari berbagai uraian tentang penelitian dan penggunaan pengenalan plat nomor kendaraan secara otomatis yang telah dilakukan oleh berbagai negara di dunia memang dibutuhkan dalam kehidupan saat ini. 3.2 Analisis Kebutuhan Sistem Berdasarkan penjelasan mengenai penelitian-penelitian terdahulu mengenai ANPR maka dapat dikatakan bahwa sistem ANPR memang dibutuhkan dalam kehidupan saat ini. Menurut Liam Keilthy dalam Measuring ANPR System Performance pada tahun 2008, sistem ANPR akan dibutuhkan dalam berbagai bidang seperti: 1. Pengecekan kecepatan kendaraan a. Berhubungan dengan kecepatan kendaraan dan sistem denda b. Rata-rata waktu perjalanan 2. Manajemen parkir a. Masalah kehilangan tiket b. Masalah kehilangan kendaraan c. Masalah pencurian kendaraan d. Durasi pemantauan tetap e. Pendapatan audit f. Akses parkir tanpa tangan (hands-free access) 3. Manajemen lalu lintas a. Penentuan jalur yang sesuai bagi taksi dan bus b. Manajemen pembayaran bagi pelanggar lalu lintas c. Pencarian pelanggar lalu lintas 4. Bidang lainnya

4 32 a. access control dan monitoring b. Kontrol kepatuhan pengendara di jalan raya 3.3 Analisis Program Aplikasi Dalam proses pengenalan karakter pada citra plat nomor, banyak ditemui masalah. Masalah yang ditemui itu diantaranya adalah deteksi tepi (edge detection) yang harus benar-benar tepat untuk menentukan letak plat nomor kendaraan roda empat, adanya noise pada citra plat nomor sehingga sulit dikenali, banyaknya jenis font dan style plat nomor kendaraan, serta pencahayaan yang cukup sehingga citra plat nomor dapat dikenali. Untuk masalah pencahayaan sudah dibatasi dalam pembatasan masalah bahwa diasumsikan mendapat cahaya yang cukup sehingga plat nomor dapat dikenali, sedangkan untuk jenis font dan style plat nomor yang diteliti menggunakan font dan style plat nomor kendaraan yang umum digunakan di Indonesia. Adanya noise pada citra plat nomor kendaraan mengakibatkan karakter angka dan huruf yang ada pada plat nomor sulit dikenali. Untuk itu, diperlukan proses filtering untuk menghilangkan noise yang ada pada image. Namun sebenarnya yang menjadi masalah utama dalam pembuatan program aplikasi ini adalah dalam melakukan deteksi tepi (edge detection) plat nomor kendaraan roda empat. Deteksi tepi plat nomor kendaraan harus benar-benar tepat sehingga karakter-karakter huruf dan angka yang ada pada plat nomor dapat dikenali. Dalam analisis dan perancangan sistem program aplikasi ini, akan dijelaskan proses rancangan program pengenalan plat nomor kendaraan roda empat. Dimulai dari analisis program aplikasi yang akan dirancang, dilanjutkan dengan rancangan layar (user interface) untuk program aplikasi yang akan dibangun.

5 33 Diagram alir (flow chart) untuk program ini dapat dilihat di bawah ini. Input Citra Plat Nomor Proses Preprocessing Deteksi Kontur Deteksi Persegi Panjang Plat nomor ditemukan dan plat nomor dikotakkan pada kotak berwarna merah sudut persegi panjang < 45 atau > 45 derajat? Noise Filtering ya Perbaiki sudut = 90 derajat Pengenalan karakter pada plat Persegi panjang memiliki range perbandingan antara 2 sampai 3? ya Ulangi proses menggunakan citra lain? ya tidak tidak tidak Gambar 3.1 Flow Chart program

6 34 Berdasarkan flow chart di atas, secara garis besar program ini terdapat empat proses utama yang ditunjukkan diagram di bawah ini. Preprocessing Detection Selection Noise Filtering Recognition Gambar 3.2 Global flowchart proses dalam sistem Dalam tiap-tiap tahapan di atas, dilakukan analisis dan modifikasi terhadap citra digital yang pada akhirnya menghasilkan citra yang telah terseleksi pada bagian plat nomor kendaraan Preprocessing Tahap pertama yang digunakan adalah preprocessing. Tahap preprocessing perlu dilakukan untuk menyesuaikan apa yang dibutuhkan untuk proses selanjutnya. Tahapan pada proses preprocessing adalah sebagai berikut. Image Grayscale Gambar 3.3 Tahapan proses preprocessing image

7 35 Proses dimulai dengan mengubah objek RGB menjadi objek grayscale dengan cara: Gray = (R+G+B) / 3 Proses tersebut dilakukan pada setiap piksel pada citra, dengan cara ini maka setiap piksel memiliki satu jenis warna dengan intensitas yang berbeda-beda. Gambar 3.4 (a) Citra mobil sebelum dilakukan grayscale Gambar 3.4 (b) Citra mobil setelah dilakukan grayscale Detection Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah detection atau bisa juga disebut plate localization. Tahap ini merupakan tahap yang paling memegang peranan penting dalam

8 36 kasus pengenalan plat nomor (License Plate Recognition). Pada tahap deteksi ini dilakukan pencarian terhadap letak plat nomor kendaraan roda empat, yang dapat diuraikan lagi menjadi dua subproses Deteksi Kontur Pada subproses pertama ini, dari citra yang telah melalui tahapan preprocessing akan dicari konturnya. Proses pencarian kontur bertujuan untuk menemukan garis pada citra. Deteksi tepi pada suatu citra adalah suatu proses yang menghasilkan tepi-tepi dari objek-objek citra. Tepi-tepi ini akan menandai bagian detail citra. Tepi-tepi pada gambar tersebut terletak pada titik-titik yang memiliki perbedaan tinggi. Keberadaan tepi unsur ditandai dengan tingginya perubahan nilai piksel atau kontras. Pada proses ini menggunakan metode ekstraksi kontur yaitu canny edge detection yang pertama kali dikembangkan oleh John F Canny pada tahun Algoritma canny edge detection berjalan dalam 5 langkah terpisah sebagai berikut. 1) Smoothing : memburamkan gambar untuk menghilangkan noise. 2) Finding gradients : proses mencari gradien piksel untuk menentukan kekuatan tepi dengan menggunakan rumus:, Atau dapat digunakan rumus pendekatan di bawah untuk mengurangi kompleksitas komputasi (Bill Green, 2002):,

9 37 Selanjutnya dicari arah gradien dari masing-masing piksel yang bertujuan untuk menentukan arah tepi dengan menggunakan rumus:, Proses pencarian arah tepi diilustrasikan sebagai berikut: Gambar 3.5 Piksel dari sebuah gambar 5x5 Kemudian dengan melihat piksel a hanya ada kemungkinan 4 arah yang mungkin terbentuk dari piksel di sekitarnya yaitu 0 derajat (arah horisontal), 90 derajat (arah vertikal), 45 derajat (sepanjang diagonal positif), dan 135 derajat (sepanjang diagonal negatif). Jadi orientasi tepi harus ditentukan ke dalam satu dari empat arah tersebut tergantung kemana arah itu menuju yang paling dekat. Misalnya jika arah gradien 3 derajat, maka orientasi tepinya adalah 0 derajat karena 3 derajat lebih dekat ke 0 derajat. Untuk lebih jelasnya, arah orientasi tepi dapat dilihat dari ilustrasi berikut. Gambar 3.6 Ilustrasi penentuan arah orientasi tepi

10 38 Arah tepi yang jatuh pada warna kuning (0-22,5 dan 157,5-180 derajat) diatur menjadi 0 derajat. Arah tepi yang jatuh pada warna hijau (22,5-67,5) diatur menjadi 45 derajat. Arah tepi yang jatuh pada warna biru (67,5-112,5) diatur menjadi 90 derajat. Arah tepi yang jatuh pada warna merah (112,5-157,5) diatur menjadi 135 derajat. 3) Non-maximum suppression. Setelah arah tepi diketahui, proses non-maximum suppression siap diterapkan. Non-maximum suppression untuk melacak atau menelusuri di sepanjang arah tepi dan menekan setiap nilai piksel menjadi 0 jika piksel tersebut dianggap bukan tepi. Hal ini akan memberikan garis tipis pada output gambar. Gambar 3.7 Citra mobil setelah melalui tahap non-maximum supression 4) Hysteresis threshold. Setelah melalui tahapan non-maximum suppression, tepi yang terbentuk bisa jadi tepi yang sebenarnya atau bisa juga tepi yang terbentuk karena noise atau

11 39 goresan. Hysteresis merupakan proses untuk menghilangkan goresan. Goresan adalah tepi kontur yang putus yang disebabkan oleh nilai yang berfluktuasi di atas dan di bawah threshold (nilai ambang). Jika hanya digunakan single threshold T1 diterapkan ke gambar, maka akibat noise akan ada kejadian dimana garis masih terlihat putus-putus. Untuk menghindari hal ini, hysteresis menggunakan double threshold yaitu threshold atas (Threshold High =TH) dan threshold bawah (Threshold Low = TL). Pada tahap sebelumnya. Rasio antara TH:TL adalah 2:1 atau 3:1. Jika gradien piksel < TL maka ditandai sebagai bukan tepi (ditolak) Jika gradien piksel > TH maka langsung ditandai sebagai tepi (diterima) dan dianggap sebagai tepi kuat (strong edge). Jika gradien diantara TL dan TH, akan TH maka dianggap sebagai tepi lemah (weak edge). Gambar 3.8 (a) Strong edge

12 40 Gambar 3.8 (b) Weak edge Tepi kuat (strong edge) dianggap sebagai tepi yang sudah pasti secara langsung dianggap sebagai tepi final. Sedangkan tepi lemah (weak edge) dianggap sebagai tepi final jika terhubung ke tepi kuat. Hasil penentuan tepi final dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 3.8 (c) Citra mobil setelah dilakukan final canny edge detection Deteksi Persegi Panjang Dengan memanfaatkan ciri khusus dari plat nomor yaitu persegi panjang, maka langkah selanjutnya adalah pendeteksian persegi panjang. Pada proses deteksi persegi panjang ini bergantung pada proses deteksi garis yang telah dilakukan sebelumnya karena penyusun dari persegi panjang adalah kumpulan dari garis. Digunakan pendeteksian persegi panjang (rectangle detection) untuk mencari kandidat plat nomor

13 41 kendaraan karena bentuk fisik plat nomor di Indonesia yang mendukung dan lebih mudah dikenali sebagai persegi panjang. Proses mendeteksi persegi panjang adalah dengan melakukan pengecekan terhadap dua buah pasangan garis yang paralel. Kemudian garis-garis yang berdekatan akan dihubungkan sehingga terbentuk sebuah jajar genjang. Selanjutnya jajar genjang yang terbentuk akan ditandai sebagai persegi panjang dan dinormalisasi sudutnya menjadi 90 derajat. Hasil dari deteksi persegi panjang ini menghasilkan beberapa kandidat persegi panjang yang akan dipilih sebagai plat nomor. Berdasarkan beberapa kadidat ini sebagai masukkan untuk proses seleksi plat nomor. Gambar 3.9 Citra mobil yang telah dilakukan deteksi persegi panjang Proses Seleksi Plat Nomor Proses seleksi plat nomor ini dilakukan dengan melakukan seleksi pada persegi panjang yang telah terdeteksi pada tahap sebelumnya dengan cara menggunakan rumus perbandingan rasio plat = panjang / lebar. Perbandingan plat nomor Indonesia berada pada range 2 sampai 3. Selanjutnya setelah dilakukan proses pembagian, maka diberi batasan untuk menentukan manaa plat yang akan dipilih. Batasannya adalah dengan melakukan pengecekann apakah persegi

14 42 panjang yang terdeteksi tersebut memiliki karakter atau tidak. Dengan asumsi plat nomor memiliki minimal 5 karakter, maka jika kurang dari 5 karakter berarti tidak termasuk dalam region plat nomor. Gambar 3.10 Citra mobil yang telah dilakukan seleksi persegi panjang Noise Filtering Proses ini dibutuhkan untuk memenuhi parameter-parameter yang dibutuhkan untuk proses selanjutnya yaitu proses pengenalan karakter plat nomor menggunakan Optical Character Recognition (OCR). Proses ini dilakukan untuk memperbaiki objek plat nomor sehingga dapat dimasukkan pada tahap pengenalan (recognition). Pada proses ini digunakan canny edge detection sekali lagi supaya tepi-tepi pada karakter angka dan huruf dapat terdeteksi. Selanjutnya dilakukan proses erosi dan dilatasi. Erosi adalah suatu operasi yang akan mengurangi piksel pada batas antar objek dalam suatu citra digital. Cara kerjanya adalah dengan melakukan pengecekan piksel hitam yang akan dierosi dengan melewatkan mask yang ada pada piksel hitam tadi, jika memenuhi semua syarat pada mask maka piksel hitam diubah menjadi putih.

15 43 Sedangkan dilatasi adalah suatu operasi yang akan menambahkan piksel pada batas antar objek dalam suatu citra digital. Cara kerjanya adalah dalam binary image, jika ada piksel tetangga yang bernilai 1 maka output piksel diset menjadi 1. Erosi dan dilasi dapat digunakan bersama ataupun digunakan secara sendirisendiri tergantung dari hasil yang telah kita peroleh apakah sudah cukup memenuhi harapan atau tidak. Hasil yang diharapkan adalah masing-masing karakter yang dikenai proses ini memberikan bentuk yang valid. Erosi dan dilatasi digunakan bersama-sama untuk menyatukan piksel yang terpisah sehingga dapat memperjelas bentuk dari huruf atau angka dan juga menghilangkan noise serbuk pada piksel. Gambar 3.11 (a) Citra plat (b) Citra plat dilakukan binary threshold invers Misalkan setelah dilakukan canny edge detection, masih terdapat piksel yang terpisah seperti ditunjukkan gambar di bawah ini. Gambar 3.12 Citra plat mobil yang telah dilakukan canny edge detection Berdasarkan gambar hasil canny edge detection, piksel karakter masih ada yang belum terhubung, bisa dilakukan penggabungan proses erosi dan dilatasi yang hasilnya ditampilkan di bawah ini.

16 44 Gambar 3.13 Citra plat mobil yang telah dilakukan proses erosi dan dilatasi Recognition Setelah noise telah dihilangkan melalui proses noise filtering, selanjutnya sudah siap dengann tahap pengenalan (recognition). Tahap pengenalan plat nomor ini menggunakan engine tesseract ocr. segmentasi Chopping character Pemisahan Karakter Terhubung normalisasi Asosiasi Karakter Patah ekstraksi fitur Adaptive Classifier Hasil Pengenalan Gambar 3.14 Pengenalann pada tesseract ocr

17 45 Prosesnya adalah sebagai berikut. 1. Pertama akan dicari outline dari sebuah karakter. Proses pencarian outline dari karakter adalah sebagai berikut. (a) (b) (c) (d) Gambar 3.15 Pencarian Outline Karakter (a) Karakter yang ingin dicari outlinenya (b) Pelabelan pada Karakter (c) Blob membentuk Outline (d) Outline Karakterr 2. Chopping atau pemotongan karakter Setelah outline karakter diperoleh, maka selanjutnya akan dilakukan chopping (pemotongan) karakter yang merupakan bagian dari tahap segmentasi pada OCR secara umum. Gambar 3.16 Hasil segmentasi karakter plat 3. Pemisahan Karakter Terhubung. Selanjutnya bila karakter hasil segmentasi masih ada yang tumpang tindih, akan diperbaiki pada tahap ini. Blob-blob yang terbentuk saling tumpang tindih akan dipisahkan. Kandidat untuk titik-titik pemisahan ditemukan dari simpul cekung

18 46 dari pendekatan poligonal outline dan mungkin saja terdapat titik cekung berlawanan lainnya atau segmen garis. 4. Asosiasi Karakter Patah Bila karakter yang saling tumpang tindih sudah berhasil dipisahkan, dicek apakah masih ada karakter yang patah atau agak rusak. Jika ada, karakter yang rusak tersebut diperbaiki outlinenya dengan menggunakan pencarian terbaik (Best First Search). 5. Adaptive Classifier Feature merupakan komponen pendekatan poligonal dari outline sebuah bentuk. Pada pengenalan, elemen-elemen poligon dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih pendek dengan panjang yang sama, sehingga dimensi panjang dieliminasi dari vektor fitur. Beberapa fitur pendek dicocokkan dengan setiap fitur prototipikal dari training yang telah dilakukan oleh tesseract dalam file.traineddata, hal ini membuat proses klasifikasi lebih kuat terhadap karakter yang terputus. Pada tahap ini intinya karakter pada plat dicocokkan dengan prototype karakter yang ada di data training tesseract. Bila mendekati kemiripan maka karakter akan dimunculkan. 6. Hasil Pengenalan Bila karakter yang dicocokkan mendekati kemiripan dengan prototype karakter dalam data training tesseract, maka karakter tersebut akan ditampilkan. Hasil pengenalan dari karakter plat nomor sebagai berikut.

19 47 Gambar 3.17 Hasil pengenalan karakter plat nomor Citra (image) yang dibuka adalah hendaknya citra digital yang mengandung plat nomor kendaraan, dan harus berukuran lebih dari 240x180 piksel karena ukuran ini dapat menghasilkan tingkat akurasi yang lebih baik dari tesseract ocr. 3.4 Perancangan Program Aplikasi Program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan ini dibuat dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual Studio 2010 dengan bahasa pemrograman C#. Untuk dapat melakukan proses pengenalan plat nomor digunakan library emgu-cv yang berisi kumpulan library untuk computer vision dan artificial intelligence. Emgu-cv merupakan wrapped opencv yang dapat digunakan untuk bahasa pemrograman C#. Selanjutnya untuk melakukan proses pengenalan (recognition) terhadap karakter pada plat nomor digunakan tesseract ocr. Dari beberapa model proses yang ada dalam software engineering, dipilih model proses prototyping untuk diaplikasikan dalam pembuatan skripsi ini karena dalam model proses prototyping dituntut lebih cepat dalam tahapan pembuatan software sehingga lebih cocok diterapkan untuk menyelesaikan skripsi yang memerlukan waktu pembuatan software tidak banyak. Software yang dihasilkan nanti hanya dalam bentuk prototype sederhana yang masih bisa dikembangkan lebih lanjut.

20 48 Proses perancangan menggunakan model prototyping yang dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Tahap Communication. Sebelum mulai merancang program aplikasi, dilakukan proses pencarian kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam program aplikasi. Calon pengguna aplikasi dan pengembang bertemu bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. b. Tahap Planning. Melakukan perencanaan (planning) terhadap pembuatan perangkat lunak secara cepat. Pada tahap ini dibuat format input dan output. c. Tahap Modelling. Melakukan pemodelan (modelling) sistem. Pada tahap ini dibuat flow chart sistem. d. Tahap Construction. Mengubah desain dari flow chart menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh komputer, yaitu ke dalam bahasa pemograman C# melalui proses pengkodean. e. Tahap Deployment. Melakukan pengujian (testing) terhadap program yang sudah dibuat dan memastikan hasilnya sesuai kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Bila perangkat lunak yang dihasilkan sudah sesuai dengan yang diharapkan, maka perangkat lunak telah siap untuk digunakan.

21 Desain Use Case Diagram Use case diagram digunakan untuk mengetahui interaksi apa saja yang dilakukan antara user dengan program aplikasi dapat dilihat di bawah ini. Gambar 3.18 Use case diagram program pengenalan plat nomor State Diagram State diagram untuk program pengenalan plat nomor ini disajikan sebagai berikut. input preprocessing deteksi kontur Citra hitam Citra putih Pengenalan noise filtering Plat nomor ditemukan seleksi Tepi pada citra deteksi persegi panjang Persegi panjang Gambar 3.19 State diagram program pengenalan plat nomor

22 Perancangan Modul Modul yang digunakan dalam program ini terdiri dari lima buah modul utama, dengan rincian sebagai berikut: Modul LicensePlateDetector Modul ini digunakan untuk mendaftarkan angka dan huruf pada OCR serta mengenali karakter pada plat nomor kendaraan dengan menggunakan Optical Character Recognition (OCR). Modul GetWhitePixelMask Modul ini digunakan untuk melakukan preprocessing terhadap citra yang dimasukkan. Modul DetectLicensePlate Modul ini digunakan untuk mendeteksi letak plat nomor kendaraan roda empat. Modul FindLicensePlate Modul ini digunakan untuk melakukan seleksi terhadap kandidat plat nomor yang akan dipilih. Modul FilterPlate Modul ini digunakan untuk melakukan noise filtering terhadap plat nomor yang telah terdeteksi supaya karakter angka dan huruf pada plat nomor dapat dikenali.

23 Perancangan Pseudocode Program ini terdiri lima modul, maka akan dijelaskan pseudocode (kode semu) untuk masing-masing modul tersebut. Pseudocode dari modul preprocessing adalah sebagai berikut. Awal modul //Convert citra ke warna abu-abu Set gray = (R+G+B )/ 3 // proses threshold Set warna putih = 255 Set warna hitam = 0 Akhir modul Dilanjutkan dengan pseudocode untuk melakukan deteksi plat nomor kendaraan sebagai berikut. Awal modul //menentukan kontur Contours = canny.findcontours //Menentukan persegi panjang MCvBox2D box = contours.getminarearect() Jika persegi panjang kemiringan sudutnya < -45 atau > 45 derajat Mulai Perbaiki sudut persegi panjang = 90 derajat Selesai Akhir modul Kemudian akan dilakukan proses seleksi plat nomor berdasarkan persegi panjang yang telah terbentuk. Berikut pseudocode untuk melakukan seleksi terhadap kandidat plat nomor. Awal modul //mencari perbandingan plat nomor Rasio plat = panjang / lebar persegi panjang Akhir modul Selanjutnya adalah pseudocode untuk melakukan proses noise filtering supaya citra bebas dari noise.

24 52 Awal modul //melakukan canny edge detection pada karakter plat nomor Image = image.canny(new Gray(100), new Gray(50))) //melakukan threshold binary invers Image = setbinarythresholdinvers(new gray(120), new gray(255)) // melakukan proses erosi thresh._erode(1) // melakukan proses dilatasi // jika ada pikses tetangga yang bernilai 1, set output piksel menjadi 1 thresh._dilate(1) selesai Akhir modul Tahap terakhir adalah melakukan pengenalan terhadap karakter angka dan huruf pada plat nomor kendaraan. Pseudocode akan ditampilkan sebagai berikut. Awal modul Set bahasa pada ocr = bahasa Inggris Daftarkan huruf A-Z dan angka 0-9 jika karakter pada plat nomor kurang dari 5 karakter maka bukan kandidat daerah plat nomor selain itu kandidat daerah plat nomor selesai Akhir modul Perancangan Layar Aplikasi Antarmuka (user interface) sangat diperlukan supaya pengguna dengan komputer dapat saling berinteraksi. Dalam program aplikasi ini hanya ada satu form namun di dalamnya terdapat bagian-bagian yang dapat melakukan tugasnya masingmasing. Berikut merupakan rancangan antarmuka untuk program aplikasi ini.

25 53 _ X Tutorial About License: File Load Image License Plate Recognition Time : Gambar 3.20 Rancangan form tampilan awal program Program aplikasi akan mulai bekerja bila ditekan button load image. Program aplikasi akan melakukan proses pendeteksian tepi plat nomor kendaraan, filtering, dan pengenalan karakter angka dan huruf pada plat nomor kendaraan. Gambar hasilnya akan ditampilkan pada kotak yang besar pada gambar 3.18 di atas. Sedangkan kandidat plat nomor yang telah dipotong dan diinvers akan ditampilkan pada kotak sebelah kiri atas, dan kandidat plat nomor yang telah dipotong tersebut selanjutnya dilakukan binary threshold invers yang hasilnya ditampilkan pada kotak sebelah kiri bawah. Bagian yang diambil hanya plat nomornya saja. Hasil pengenalan karakter angka dan huruf pada plat nomor kendaraan akan ditampilkan pada sebelah kiri paling atas. Namun bila program tidak bisa menemukan letak plat nomor secara tepat, maka karakter angka dan huruf pada plat nomor kendaraan tidak bisa ditampilkan.

26 54 Program ini juga terdapat dua buah button yaitu button Tutorial dan button About. Saat Button Tutorial diklik akan muncul cara untuk menggunakan program ini. Rancangan tampilan button Tutorial sebagai berikut. Indonesian Version Tutorial Bagaimana menggunakan program ini: 1. Klik button Load Image 2. Pilih citra yang Anda ingin kenali plat nomornya padaa folder testing image 3. tunggu untuk mendapatkan hasilnya, dan hasilnya akan ditampilkan pada layar 4. Jika Anda bingung bagaimana menggunakan program ini, klik pada button Tutorial dan klik button About untuk melihat profil programer program ini X English Version Tutorial How to use this program: 1. Click button Load Image 2. Choose image that You want to recognize the licensee plate at folder testing image 3. wait for the result, and the result will be show on the screen 4. If You confuse how to use this program, click at button Tutorial and click button About to see the profile about the programmer of this program Gambar 3.21 Rancangan tampilan button tutorial Sedangkan button About berisi informasi tentang pembuat program aplikasi ini. Saat button about diklik, maka akan muncul kotak dialog yang dirancang sebagai berikut. Gambar 3.22 Rancangan tampilan button about

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Program Aplikasi Dalam proses identifikasi karakter pada plat nomor dan tipe kendaraan banyak menemui kendala. Masalah-masalah yang ditemui adalah proses

Lebih terperinci

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini,

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini, pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi penjelasan tentang implementasi sistem meliputi kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk melakukan perancangan

Lebih terperinci

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana Oleh: Riza Prasetya Wicaksana 2209 105 042 Pembimbing I : Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST., MT. NIP. 196907301995121001 Pembimbing II : Muhtadin, ST., MT. NIP. 198106092009121003 Latar belakang Banyaknya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Pengembangan Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi fitur yang terdapat pada karakter citra digital menggunakan metode diagonal

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Halaman Persembahan... iv Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi Abstrak... viii Daftar Isi... ix Daftar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan pengenalan

BAB 2 LANDASAN TEORI. metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan pengenalan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Automatic Number Plate Recognition Automatic Number Plate Recognition atau yang disingkat dengan ANPR adalah metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

Pengenalan Plat Nomor Kendaraan Secara Otomatis Untuk Pelanggaran Lalu Lintas

Pengenalan Plat Nomor Kendaraan Secara Otomatis Untuk Pelanggaran Lalu Lintas Pengenalan Plat Nomor Kendaraan Secara Otomatis Untuk Pelanggaran Lalu Lintas. Riza Prasetya Wicaksana Teknik Komputer dan Telematika Jurusan Teknik Elektro Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Suarabaya

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGENALAN PLAT NOMOR MELALUI CITRA DIGITAL DENGAN OPENCV

PERANCANGAN PENGENALAN PLAT NOMOR MELALUI CITRA DIGITAL DENGAN OPENCV PERANCANGAN PENGENALAN PLAT NOMOR MELALUI CITRA DIGITAL DENGAN OPENCV Abdillah Komarudin 1401139432 Program Studi Sistem Komputer, Universitas Bina Nusantara, abdee_dillah@yahoo.com Ahmad Teguh Satria

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Automatic Number Plate Recognition (ANPR) Berdasarkan penjelasan dari penelitian sebelumnya mengenai deteksi plat nomor, maka dapat disimpulkan bahwa pendeteksian ini sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini akan membahas mengenai proses implementasi dari metode pendeteksian paranodus yang digunakan dalam penelitian ini. Bab ini terbagai menjadi empat bagian, bagian 3.1 menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Bila ditinjau dari sudut pandang

BAB 2 LANDASAN TEORI. sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Bila ditinjau dari sudut pandang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengolahan Citra Citra (Image) sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Bila ditinjau dari sudut pandang matematis,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Program aplikasi ini dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual C# 2008 Express Edition. Proses perancangan menggunakan pendekatan Object Oriented

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra (image) sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pengolahan citra digital memiliki kegunaan yang sangat luas. geologi, kelautan, industri, dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pengolahan citra digital memiliki kegunaan yang sangat luas. geologi, kelautan, industri, dan lain sebagainya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata merupakan salah satu panca indra yang digunakan manusia untuk melihat. Namun mata manusia memiliki keterbatasan dalam menangkap sinyal elektromagnetik.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Prosesor Intel (R) Atom (TM) CPU N550

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 44 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Analisa yang dilakukan terdiri dari : a. Analisa terhadap permasalahan yang ada. b. Analisa pemecahan masalah. 3.1.1 Analisa Permasalahan Pengenalan uang kertas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem Sistem yang akan dibangun dalam penelitian ini adalah Implementasi Algoritma Template Matching dan Feature Extraction untuk Pengenalan Pola Angka Untuk

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN RAMBU BERBENTUK BELAH KETUPAT

APLIKASI PENGENALAN RAMBU BERBENTUK BELAH KETUPAT APLIKASI PENGENALAN RAMBU BERBENTUK BELAH KETUPAT Andhika Pratama, Izzati Muhimmah Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut sudah terintegrasi dengan komputer, dengan terintegrasinya sistem tersebut

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem parkir khususnya untuk parkir mobil di tempat-tempat pusat perbelanjaan di Indonesia pada umumnya sudah menerapkan sistem otomatis. Setiap mobil yang

Lebih terperinci

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL Muhammad Affandes* 1, Afdi Ramadani 2 1,2 Teknik Informatika UIN Sultan Syarif Kasim Riau Kontak Person : Muhammad

Lebih terperinci

DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ. Muhammad Imron Rosadi 1

DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ. Muhammad Imron Rosadi 1 DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ Muhammad Imron Rosadi 1 Prodi Teknik Informatika, Universitas Yudharta Pasuruan Purwosari 67162 Pasuruan Jawa Timur 1 Email : Imron_uyp@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teks digital yang dapat dikenali oleh komputer maupun teks non digital seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. teks digital yang dapat dikenali oleh komputer maupun teks non digital seperti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi teks merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan manusia dalam hal berkomunikasi. Informasi teks dapat diperoleh dalam bentuk teks digital yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 32 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas tentang analisis sistem melalui pendekatan secara terstruktur dan perancangan yang akan dibangun dengan tujuan menghasilkan model atau representasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER Dalam analisis dan perancangan sistem program aplikasi ini, disajikan mengenai analisis kebutuhan sistem yang digunakan, diagram

Lebih terperinci

Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN)

Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN) Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN) Iman Ilmawan Muharam Manajemen Sistem Informasi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat ilmawan@sta.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB 3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK 3.1 Diagram Alir Utama Kamera Web iii

DAFTAR ISI. BAB 3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK 3.1 Diagram Alir Utama Kamera Web iii Aplikasi Kamera Web Untuk Mengidentifikasi Plat Nomor Mobil Jemmy / 0322042 E-mail : kaiser_jemmy@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. Drg. Suria

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 68 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Algoritma Pengujian dilakukan untuk mendapatkan algoritma yang paling optimal dari segi kecepatan dan tingkat akurasi yang dapat berjalan secara real time pada smartphone

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk membuat sebuah aplikasi untuk mengatur kontras pada gambar secara otomatis. Dan dapat meningkatkan kualitas citra

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Plat mobil merupakan nomor identitas dari setiap mobil yang ada. Tentunya setiap mobil yang ada mempunyai plat nomor yang berbeda untuk masing-masing menunjukkan identitas kendaraan tersebut.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Penentuan Masalah Penelitian Masalah masalah yang dihadapi oleh penggunaan identifikasi sidik jari berbasis komputer, yaitu sebagai berikut : 1. Salah satu masalah dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini ditunjukkan dalam bentuk blok diagram pada gambar 3.1. Blok diagram ini menggambarkan proses dari sampel citra hingga output

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Kerangka Pikir Pengenalan wajah merupakan suatu teknologi dalam dunia kecerdasan buatan agar komputer dapat meniru kemampuan otak manusia dalam mendeteksi dan mengenali

Lebih terperinci

SISTEM REKOGNISI KARAKTER NUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM REKOGNISI KARAKTER NUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON 30 BAB IV SISTEM REKOGNISI KARAKTER NUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON 4.1 Gambaran Umum Sistem Diagram sederhana dari program yang dibangun dapat diilustrasikan dalam diagram konteks berikut. Gambar

Lebih terperinci

3 BAB III METODE PENELITIAN

3 BAB III METODE PENELITIAN 20 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Penenelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan melalui beberapa tahapan sebagai berikut : 1. Pengumpulan data Tahapan ini merupakan langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang melakukan proses data mulai dari pengolahan citra otak hingga menghasilkan output analisa

Lebih terperinci

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY Minati Yulianti 1, Cucu Suhery 2, Ikhwan Ruslianto 3 [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Jl. Prof.

Lebih terperinci

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi Nur Nafi iyah 1, Yuliana Melita, S.Kom, M.Kom 2 Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Email: nafik_unisla26@yahoo.co.id 1, ymp@stts.edu

Lebih terperinci

PENGENALAN BILANGAN ARAB MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING

PENGENALAN BILANGAN ARAB MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) PENGENALAN BILANGAN ARAB MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING Muhammad Hanif Dwiadi¹, Sofia Naning Hertiana², Gelar Budiman³ ¹Teknik Telekomunikasi,, Universitas Telkom Abstrak

Lebih terperinci

2015 PENGGUNAAN ALGORITMA FAST CONNECTIVE HOUGH TRANSFORM DAN ANALISIS HISTOGRAM UNTUK MENENTUKAN LOKASI PLAT NOMOR

2015 PENGGUNAAN ALGORITMA FAST CONNECTIVE HOUGH TRANSFORM DAN ANALISIS HISTOGRAM UNTUK MENENTUKAN LOKASI PLAT NOMOR BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem pengawasan menggunakan kamera merupakan salah satu aplikasi praktis dari perkembangan teknologi yang dapat membantu permasalahan seharihari. Dengan sistem pengawasan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari 48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari 2012. Pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR

DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR Naser Jawas STIKOM Bali Jl. Raya Puputan, No.86, Renon, Denpasar, Bali Email: naser.jawas@gmail.com ABSTRAK Meter air adalah sebuah alat yang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan sistem aplikasi yang digunakan sebagai user interface untuk menangkap citra ikan, mengolahnya dan menampilkan

Lebih terperinci

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature Dosen Pembimbing : 1) Prof.Dr.Ir. Mauridhi Hery Purnomo M.Eng. 2) Dr. I Ketut Eddy Purnama ST., MT. Oleh : ATIK MARDIYANI (2207100529)

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Tahapan analisa merupakan tahapan awal dalam perekayasaan perangkat lunak. Pada tahapan ini menjelaskan apa yang dilakukan sistem, siapa yang menggunakannya

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Dalam mengimplementasikan program sistem ANPR ini terdapat 2 (dua) buah komponen yang sangat berperan penting, yaitu perangkat keras atau hardware

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam pengerjaan perancangan dan pembuatan aplikasi pengenalan karakter alfanumerik JST algoritma Hopfield ini menggunakan software Borland Delphi 7.0. 3.1 Alur Proses Sistem

Lebih terperinci

Segmentasi Plat Nomor Kendaraan Dengan Menggunakan Metode Run-Length Smearing Algorithm (RLSA)

Segmentasi Plat Nomor Kendaraan Dengan Menggunakan Metode Run-Length Smearing Algorithm (RLSA) Segmentasi Plat Nomor Kendaraan Dengan Menggunakan Metode Run-Length Smearing Algorithm (RLSA) Liliana, Gregorius Satia Budhi, Hendra lilian@petra.ac.id, greg@petra.ac.id Jurusan Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra digital telah digunakan secara luas pada era modern seperti sekarang ini, citra digital banyak dimanfaatkan untuk merekam informasi, komunikasi dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi dan Evaluasi yang dilakukan penulis merupakan implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pendahuluan Sebelumnya telah ada penelitian tentang sistem pengenalan wajah 2D menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- Means dan jaringan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Analisa Perbandingan Aplikasi Sebelumnya Gambar 3.1 Gambar Tampilan GeoSeg Versi 1.0.0.0 (Sumber Charles:2012) Pada aplikasi GeoSeg versi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia merupakan suatu system yang sangat kompleks,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia merupakan suatu system yang sangat kompleks, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sistem penglihatan manusia merupakan suatu system yang sangat kompleks, tetapi sangat dapat diandalkan. Sistem ini memberikan sarana pengenalan obyek yang

Lebih terperinci

Bab III Perangkat Pengujian

Bab III Perangkat Pengujian Bab III Perangkat Pengujian Persoalan utama dalam tugas akhir ini adalah bagaimana mengimplementasikan metode pengukuran jarak menggunakan pengolahan citra tunggal dengan bantuan laser pointer dalam suatu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. perangkat lunak yang sama untuk semua pengujian. analisa citra bioinformatika ini dalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. perangkat lunak yang sama untuk semua pengujian. analisa citra bioinformatika ini dalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Spesifikasi Sistem Perangkat analisis citra bioinformatika ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang sama untuk semua pengujian. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi Pada penelitian ini, algoritma untuk identifikasi sidik jari tersusun dari 3 tahapan proses yakni tahap preprocessing fingerprint image, minutiae extraction, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memindahkan data secara manual ke dalam komputer untuk dapat diolah lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. memindahkan data secara manual ke dalam komputer untuk dapat diolah lebih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi yang terus berkembang membuat sistem komputerisasi bergerak dengan cepat, namun hal ini tidak seimbang dengan kemampuan manusia memindahkan data secara manual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pensil berbentuk lurus, berwarna biru, dan berbahan kayu. Kedua objek ini

BAB I PENDAHULUAN. pensil berbentuk lurus, berwarna biru, dan berbahan kayu. Kedua objek ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan pola adalah penggambaran sesuatu berdasarkan sifat atau ciri dari sebuah objek. Penggambaran objek sangat berpengaruh terhadap sifat atau ciri yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Penggunaan citra yang semakin meningkat menimbulkan kebutuhan retrival citra yang juga semakin meningkat. Diperlukan suatu metode retrival citra yang efektif

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI RINTANGAN MENGGUNAKAN METODE HAAR-LIKE FEATURE PADA BRAIN-CONTROLLED WHEELCHAIR

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI RINTANGAN MENGGUNAKAN METODE HAAR-LIKE FEATURE PADA BRAIN-CONTROLLED WHEELCHAIR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI RINTANGAN MENGGUNAKAN METODE HAAR-LIKE FEATURE PADA BRAIN-CONTROLLED WHEELCHAIR Aristian Jovianto Yunus NRP : 1322022 e-mail : aristian_jovianto@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Implementasi Deteksi Tepi Canny pada Citra Mammografi

Implementasi Deteksi Tepi Canny pada Citra Mammografi JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2015 Implementasi Deteksi Tepi Canny pada Citra Mammografi Nurhasanah 1, *) dan Okto Ivansyah 2 1 Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura, Indonesia

Lebih terperinci

PENCARIAN CITRA BERDASARKAN BENTUK DASAR TEPI OBJEK DAN KONTEN HISTOGRAM WARNA LOKAL

PENCARIAN CITRA BERDASARKAN BENTUK DASAR TEPI OBJEK DAN KONTEN HISTOGRAM WARNA LOKAL Makalah Nomor: KNSI-472 PENCARIAN CITRA BERDASARKAN BENTUK DASAR TEPI OBJEK DAN KONTEN HISTOGRAM WARNA LOKAL Barep Wicaksono 1, Suryarini Widodo 2 1,2 Teknik Informatika, Universitas Gunadarma 1,2 Jl.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi yang digunakan dalam menjalankan sistem kontrol akses berbasis real time face recognition dan gender information ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISIS dan RANCANGAN. eigenfaces dan deteksi muka dengan color thresholding akan mempunyai proses

BAB 3. ANALISIS dan RANCANGAN. eigenfaces dan deteksi muka dengan color thresholding akan mempunyai proses BAB 3 ANALISIS dan RANCANGAN 3.1 Analisa metode Secara garis besar, tahap pada pengenalan wajah dengan metode eigenfaces dan deteksi muka dengan color thresholding akan mempunyai proses yang dilakukan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGENAL KARAKTER PADA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR DENGAN PENDEKATAN LOGIKA FUZZY

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGENAL KARAKTER PADA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR DENGAN PENDEKATAN LOGIKA FUZZY UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGENAL KARAKTER PADA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR DENGAN PENDEKATAN LOGIKA FUZZY Josua Napitupulu 0800737821 Daniel Marshall 0800749020 Mahargono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam tugas akhir ini penguji melakukan pengujian dari judul tugas akhir sebelumnya, yang dilakukan oleh Isana Mahardika. dalam tugas akhir tersebut membahas pendeteksian tempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keakuratan dari penglihatan mesin membuka bagian baru dari aplikasi komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN. keakuratan dari penglihatan mesin membuka bagian baru dari aplikasi komputer. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat perkembangan teknologi sekarang ini, penggunaan komputer sudah hampir menjadi sebuah bagian dari kehidupan harian kita. Semakin banyak muncul peralatan-peralatan

Lebih terperinci

Penerapan Teknologi Optical Character Recognition Untuk Mendeteksi Plat Nomor Kendaraan

Penerapan Teknologi Optical Character Recognition Untuk Mendeteksi Plat Nomor Kendaraan Penerapan Teknologi Optical Character Recognition Untuk Mendeteksi Plat Nomor Kendaraan Kiki Kusumawati 1, Dery Willy Cahyadi 2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Univesitas Satya Negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dental radiology memiliki peranan yang penting dalam menentukan perawatan dan diagnosa gigi. Penggunaan sinar rontgen telah lama di kenal sebagai suatu alat dalam bidang

Lebih terperinci

PENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN. Sudimanto

PENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN. Sudimanto Media Informatika Vol. 14 No.3 (2015) Abstrak PENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN Sudimanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 PENGENALAN KARAKTER ANGKA DARI SEGMENTASI CITRA PLAT NOMOR KENDARAAN DENGAN METODE SOMs Winda Marlia

Lebih terperinci

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR Eko Subiyantoro, Yan Permana Agung Putra Program Studi Teknik

Lebih terperinci

DETEKSI POSISI PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN AREA CITRA

DETEKSI POSISI PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN AREA CITRA DETEKSI POSISI PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN AREA CITRA Triyanto Adi Saputro., Elha Dhanny H, Andriansyah Ramadhan, Afi Muftihul Situmorang, M Fajar Lazuardi. Teknik Informatika, Fakultas Program

Lebih terperinci

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI Marina Gracecia1, ShintaEstriWahyuningrum2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Katolik Soegijapranata 1 esthergracecia@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis 3.1.1 Permasalahan Pemanfaatan Augmented Reality pada umumnya berfokus pada kemampuan visualnya, yaitu berupa bentuk tiga dimensi, lingkungan tiga dimensi, animasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus dan intensitas cahaya pada bidang dwimatra

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Tahapan analisis terhadap suatu sistem dilakukan sebelum masuk ke tahapan perancangan. Tujuan dilakukannya analisis terhadap suatu sistem

Lebih terperinci

Pengenalan Plat Nomor Mobil Menggunakan Metode Learning Vector Quantization

Pengenalan Plat Nomor Mobil Menggunakan Metode Learning Vector Quantization Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 3, Maret 2018, hlm. 1313-1317 http://j-ptiik.ub.ac.id Pengenalan Plat Nomor Mobil Menggunakan Metode Learning Vector

Lebih terperinci

Implementasi Metode Watershed Transformation Dalam Segmentasi Tulisan Aksara Bali Berbasis Histogram

Implementasi Metode Watershed Transformation Dalam Segmentasi Tulisan Aksara Bali Berbasis Histogram Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Implementasi Metode Watershed Transformation Dalam Segmentasi Tulisan Aksara Bali Berbasis Histogram Komang Budiarta,

Lebih terperinci

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA Seminar Nasional Teknologi Terapan SNTT 2013 (26/10/2013) COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA Isnan Nur Rifai *1 Budi Sumanto *2 Program Diploma Elektronika & Instrumentasi Sekolah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGENALAN UANG KERTAS DOLLAR AMERIKA DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGENALAN UANG KERTAS DOLLAR AMERIKA DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 PENGENALAN UANG KERTAS DOLLAR AMERIKA DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING MEITA SETIAWAN / 0700709224

Lebih terperinci

APLIKASI DETEKSI MIKROKALSIFIKASI DAN KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM BERBASIS TEKSTUR SEBAGAI PENDUKUNG DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA

APLIKASI DETEKSI MIKROKALSIFIKASI DAN KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM BERBASIS TEKSTUR SEBAGAI PENDUKUNG DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA APLIKASI DETEKSI MIKROKALSIFIKASI DAN KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM BERBASIS TEKSTUR SEBAGAI PENDUKUNG DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA Yusti Fitriyani Nampira 50408896 Dr. Karmilasari Kanker Latar Belakang Kanker

Lebih terperinci

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN SUPPORT VECTOR MACHINE BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN SUPPORT VECTOR MACHINE BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN SUPPORT VECTOR MACHINE BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Silviana Utari, Tjut Awaliyah, M.Kom, Irma Anggraeni, M.Kom

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemograman juga mengalami peningkatan kerumitan dan fungsi. Salah satu bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemograman juga mengalami peningkatan kerumitan dan fungsi. Salah satu bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kemajuan dibidang pemograman juga mengalami peningkatan kerumitan dan fungsi. Salah satu bidang yang sedang berkembang

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt Romindo Polikteknik Ganesha Medan Jl. Veteran No. 190 Pasar VI Manunggal romindo4@gmail.com Nurul Khairina Polikteknik Ganesha Medan Jl. Veteran

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dibidang transportasi darat khususnya kendaraan bermotor, semakin membantu masyarakat penggunanya, sehingga menjadikan kendaraan bermotor sebagai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PERHITUNGAN JUMLAH OBJEK PADA CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATHEMATICAL MORPHOLOGY

PENGEMBANGAN APLIKASI PERHITUNGAN JUMLAH OBJEK PADA CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATHEMATICAL MORPHOLOGY PENGEMBANGAN APLIKASI PERHITUNGAN JUMLAH OBJEK PADA CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATHEMATICAL MORPHOLOGY DAN TEKNIK CONNECTED COMPONENT LABELING Oleh I Komang Deny Supanji, NIM 0815051052 Jurusan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Pada bagian ini, Penulis akan menjelaskan kebutuhan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak, serta menjelaskan bagaimana cara program

Lebih terperinci

Aplikasi Pengolahan Citra Dalam Pengenalan Pola Huruf Ngalagena Menggunakan MATLAB

Aplikasi Pengolahan Citra Dalam Pengenalan Pola Huruf Ngalagena Menggunakan MATLAB Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Aplikasi Pengolahan Citra Dalam Pengenalan Pola Huruf Ngalagena Menggunakan MATLAB Dani Rohpandi 1), Asep Sugiharto 2),

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan mengidentifikasikan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Computer Vision Komputerisasi memiliki ketelitian yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan cara manual yang dilakukan oleh mata manusia, komputer dapat melakukan berbagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pendeteksi senyum pada skripsi ini, meliputi metode Viola Jones, konversi citra RGB ke grayscale,

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Pemrosesan gambar secara digital telah berkembang dengan cepat. Pengolahan gambar ini didukung dengan kemajuan teknologi perangkat keras yang signifikan. Produk produk pengolah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kendaraan adalah sebutan bagi alat transportasi yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Kendaraan dapat digerakkan dengan mesin, tenaga manusia, tenaga

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA HASNAH(12110738) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION

APLIKASI PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION APLIKASI PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION Hamsina 1, Evanita V Manullang 1, Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer dan Manajemen,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D Penelitian ini mengembangkan model sistem pengenalan wajah dua dimensi pada citra wajah yang telah disiapkan dalam

Lebih terperinci

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK Wiratmoko Yuwono Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS Jl. Raya ITS, Kampus ITS, Sukolilo Surabaya 60111

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi serta evaluasi terhadap metode transformasi wavelet dalam sistem pengenalan sidik jari yang dirancang. Untuk mempermudah evaluasi,

Lebih terperinci