Hasil wawancara dengan pihak Compliance. dibangun untuk membangun kepatuhan. terhadap soft-structure Good Corporate. Governance.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hasil wawancara dengan pihak Compliance. dibangun untuk membangun kepatuhan. terhadap soft-structure Good Corporate. Governance."

Transkripsi

1 Hasil wawancara dengan pihak Compliance Pertanyaan Apa tugas Compliance? Jawaban Compliance merupakan fungsi yang dibangun untuk membangun kepatuhan terhadap soft-structure Good Corporate Governance. Mengapa Good Corporate Governance harus di terapkan di Pertamina? Good Corporate Governance harus diterapkan 1. Atas dasar peraturan menteri 01/MBU 2011 mengenai penerapan GCG diseluruh BUMN. 2. Adanya survey citra yang dilakukan oleh Pertamina tahun 2006 dengan hasil bahwa Pertamina dianggap sebagai sarang korupsi, lahan basah dan melahirkan program Pertamina Clean yang merupakan titik temu penerapan GCG di Pertamina 3. Pembentukan citra keluar atas survey citra yang telah dilakukan. 4. Pencegahan dan penindakkan terhadap penyimpangan penyimpangan fraud kecurangan yang terjadi didalam organisasi.

2 Mengapa sosialisasi penerpaan GCG harus di lakukan? Sosialisasi harus dilakukan karena : Dalam alur kerja Compliance, sosialisasi merupakan salah satu implementasi GCG dari Fungsi Compliance. Dalam implementasi GCG dilakukan sosialisasi dan internalisasi. Dalam implementasi ini diharapkan tidak hanya membangun awareness tetapi juga paham dan melakukan penerapan GCG. Jadi fungsi sosialisasi adalah membangun kepahaman mengenai penerapan GCG dan mau melakukannya. Sosialisasi merupakan bagian dari nilai rating GCG dalam corporate. Apa saja kegiatan yang mendukung sosialisasi? Kegiatan yang mendukung sosialisasi 1. Tatap muka terhadap pekerja pada umumnya 2. Publikasi melalui media massa 3. Melalui banner, kampanye GCG, broadcast mengenai GCG dan mengiklankan GCG di media massa (terkait dengan gratifikasi, iklan tersebut mengandung makna bahwa

3 para pekerja Pertamina dan anak perusahaan tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun, iklan dibuat pada saat bulan puasa). Pertamina Kerja sama dengan KPK yang telah diatur MoU pada tahun berupa permintaan pengendalian gratifikasi, memberikan edukasi melalui training, nonton film bersama-sama Kita Versus Korupsi yang disponsori oleh KPK. Compliance dan KPK tidak sekedar memberikan edukasi mengenai GCG saja namun melalui cara cara lain yang lebih personal sehingga pemahamanan mengenai GCG lebih mendalam. KPK termasuk pemberi materi saat training, seminar, workshop yang diadakan oleh Compliance. Apa training yang dilakukan oleh Compliance untuk mendukung sosialisasi penerapan GCG di Pertamina? Training bukan hanya sekedar sarana sosialisasi saja namun juga sebagai sarana internalisasi. Training yang

4 diadakan oleh compliance adalah GCG Champion. Training GCG Champion merupakan perpanjangan tangan compliance ke unit unit Pertamina di seluruh Indonesia untuk menjadi role model yang bertugas untuk mensosialisasikan GCG, menjadi PIC boundary KPI GCG online (peran GCG Champion). Training GCG Champion merupakan annual event yang dilakukan oleh Compliance yang bertujuan untuk menciptakan role model role model yang jujur, bersih, dapat dipercaya, memiliki integritas, dan amanah dalam level/jabatan apapun. para champions (sebutan peserta Training GCG Champion) harus bisa mempresentasikan bahwa mereka adalah orang yang jauh dari korupsi. Apa yang dimaksud dengan Boundary KPI? Boundary KPI (Key Performance Indicator) yang merupakan indicator indicator kerja atau sasaran sasaran kerja yang harus dicapai oleh karyawan selama satu tahun. Disebut boundary

5 KPI karena indicator indicator tersebut mengikat para pekerja, sehingga apabila pekerja tidak melaksanakan indicator indicator tersebut maka pencapaian KPI mereka akan dikurangi. Boundary KPI yang ada di Pertamina ada lima yaitu: 1. Pengisian Code of Conduct 2. Pengisian Conflict of Interest 3. Ikut serta dalam pelaksanaan sosialisasi GCG 4. Melaporkan gratifikasi 5. Pelaporan LHKPN (laporan harta kekayaan penyelenggara Negara) (hanya untuk orang orang terbatas di Pertamina) Setiap pekerja harus mengisi boundary KPI, sehingga bila mereka tidak mengisi, maka nilai kerja mereka akan dipotong sejumlah 20% dan berkurangnya pendapatan take home pay income pekerja tersebut. Semenjak adanya boundary KPI, keterlihatan penerapan GCG sangat meningkat. Awalnya GCG dianggap sebagai

6 aktifitas yang tidak terlalu penting, namun setelah diterapkannya boundary KPI, orang orang mulai sadar akan pentingnya GCG sehingga mereka mau mendengarkan dan memahami mengenai GCG. Siapa saja yang dapat mengikuti Compliance memilih peserta Training GCG Champion? training dengan mengutamakan orang orang yang menjadi PIC yang dapat bertanggung jawab mensosialisasikan GCG di unitnya, karena terlalu banyak orang orang dalam kriteria ini, maka compliance lebih spesifik memilih peserta yang memiliki jabatan assistant manager, setingkat assistant manager dan pekerja yang telah bekerja di Pertamina selama tiga tahun. Apa saja kegiatan yang dijadwalkan dalam Training GCG Champion? Training GCG Champion diadakan selama tiga hari, materi yang disampaikan Compliance dalam Training adalah : 1. Penyampaian mengenai penerapan GCG secara umum, 2. Pencatatan gratifikasi yang

7 disampaikan oleh internal Pertamina dan KPK sehingga pemahaman mengenai gratifikasi lebih mendalam. 3. Pembahasan mengenai whistle Blowing System (WBS) merupakan pelaporan yang bersifat rahasia 4. Pembahasan mengenai assessment GCG yang menjelaskan mengenai pengukuran yang dilakukan Pertamina sehingga mendapatkan hasil rating 5. Pemberian materi Code of Conduct yang disampaikan oleh pihak internal 6. Pengayaan materi GCG dari pihak eksternal, dengan mengundang narasumber dari KPK (membahas mengenai gratifikasi dan korupsi) dan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) yang memberikan materi mengenai tindak pidana pencucian uang. 7. Pemberian materi mengenai public speaking, karena champion membutuhkan kemampuan public

8 speaking untuk pemberian materi dan mensosialisasikan penerapan GCG di unitnya masing masing. Bagaimana alur proses pembuatan Training GCG Champion? Alur training GCG ini dibuat satu bulan sebelum acara, 1. di awali dengan pengajuan izin prinsip kepada pimpinan tertinggi di Corporate Secretary, 2. setelah izin prinsip telah disetujui, langkah selanjutnya adalah pembuatan materi baru seperti syllabus, pembuatan jadwal dll, 3. langkah berikutnya adalah pembuatan memo dari compliance manager mengenai perencanaan training kepada pihak PLC bagian general planning, setelah itu, perencanaan yang telah dibuat, diperiksa dan dievaluasi oleh general planning, 4. setelah lulus dari general planning PLC, perencanaan tersebut masuk ke bagian general functional Training Untuk memberikan pernyataan

9 bahwa perencanaan training yang dibuat telah lulus uji coba perencanaan, kemudian pihak general functional Training mengeksekusi perencanaan training tersebut lebih spesifik seperti pengurusan venue, daftar peserta, dll. 5. Kemudian general functional training menghubungkan talent administration untuk pemanggilan peserta training yang telah didaftarkan sebelumnya. Apa Strategi yang dilakukan oleh Compliance agar penyampaian materi dalam Training Berhasil? Compliance tidak memiliki strategi khusus dalam penyampaian materi, seperti : 1. Menggunakan pengajar yang berbeda disetiap materi 2. Pada jam kritis, compliance mengadakan games sehingga para peserta tetap fokus pada materi yang akan disampaikan selanjutnya. 3. Memberikan hadiah kepada pemenang perlombaan. 4. Mengadakan pre-test dan post-test

10 untuk mengukur sejauh mana peningkatan pemahaman materi yang telah disampaikan selama training Dampak dari strategi ini, antusiasme peserta untuk memahami penerapan GCG lebih tinggi. Apa kendala yang ditemukan selama praevent hingga pasca-event? Dalam setiap kegiatan pasti terdapat kendala, begitu juga dalam Training GCG Champion ini, kendala yang mereka temukan berasal dari kendala teknis dan dalam hal koordinasi. Dalam hal koordinasi, kendala ini terjadi ketika penyebaran surat undangan Training yang disebar oleh talent management. Biasanya, pihak talent management akan mengirimkan surat kepada pemimpin masing masing unit, namun kenyataannya undangan tersebut tidak sampai kepada peserta Apa yang dilakukan Compliance untuk mengatasi/meminimalisir kendala yang ditemukan dalam training? Untuk meminimalisir kendala ini, compliance juga mengirim surat elektronik mengenai surat undangan

11 langsung kepada para peserta, kemudian mengkonfirmasi langsung melalui telepon atau langsung. Apa harapan setelah Training berakhir? harapan setelah kegiatan ini selesai adalah : 1. Event training tidak hanya selesai ditahun ini, tapi dilanjutkan pada tahun tahun berikutnya, 2. Penyempurnaan materi 3. Para champions tidak hanya diam setelah Training, namun melaksanakan tugasnya sebagai role model penerapan prinsip GCG di unit masing masing. Harapan ini telah mendatangkan hasil, karena sebagian champion menunjukkan komitmen mereka untuk mensosialisasikan penerapan GCG. Hal tersebut dibuktikan dari pelaporan pelaporan yang telah masuk ke compliance mengenai kegiatan sosialisasi GCG. 4. Adanya program pembinaan peserta champion melalui up skiling, seminar, workshop, namun

12 perencanaan ini tertunda karena rutinitas dan perencanaan kegiatan yang harus dipikirkan secara matang. Hasil wawancara dengan peserta Champion, ALS Pertanyaan Apa yang anda ketahui mengenai GCG? Jawaban GCG berkaitan dengan boundary KPI. Menurut beliau, GCG itu adalah penerapan kerja yang bersih dan jujur serta sesuai dengan peraturan yang ada. Hal tersebut terkait dengan isu bahwa banyaknya terjadi gratifikasi dan KKN di dalam Pertamina. Dengan adanya penerapan GCG, pekerja lebih berhati hati dalam menerima barang dan suap terutama dalam bentuk uang. Hal tersebut disebabkan adanya transparancy dalam prinsip GCG. Darimana anda mengetahui adanya penerapan GCG? Beliau mengetahui GCG pertama kali melalui Broadcast yang dilakukan Compliance dan kemudian ditunjuk menjadi PIC sehingga membuat beliau untuk mengetahui lebih lanjjut

13 mengenai GCG. Bagaimana penerapan GCG di Pertamina? Pelaksanaan penerapan GCG di Pertamina sudah baik dan berhasil karena sosialisasi GCG merupakan salah satu point dalam Boundary KPI yang harus di lakukan oleh para pekerja, namun masih dalam tahap awareness. Apa yang anda dapatkan selama Training berlangsung? Apa yang membuat training ini menarik? mengikuti Training, beliau jadi lebih mengetahui mengenai GCG. Kegiatan training ini cukup menarik karena para peserta dituntut untuk aktif dalam training, dengan mengisi pre-test dan post-test, games, dan berbicara didepan audiens pada kelas public speaking. sebelumnya pada tahun 2012, sosialisasi GCG ini dilakukan secara offline, dengan mendatangkan pihak Compliance untuk membantu menerangkan cara pengisian boundary KPI, dengan adanya training ini, jadi mempermudah dalam sosialisasi GCG karena compliance dibantu oleh peserta Training yang merupakan PIC dari masing masing unit untuk

14 mensosialisasikan GCG kedalam unit masing masing. Apa materi yang disampaikan pada saat Training GCG Champion? Materi yang disampaikan dalam Training GCG adalah mengenai boundary KPI, mulai dari gratifikasi, pengisian COC, COI, LHKPN, dan materi mengenai WBS. Materi yang disampaikan menarik, namun beliau menganggap cara pengisian periode sekarang yang setiap bulan cukup merepotkan dan menganggap cara pengisian sebelumnya yaitu tiga bulan sekali lebih sesuai. Hal tersebut dikarenakan pekerja masih menganggap hal tersebut sepele, namun mengganggu bila tidak dikerjakan. Apa kelebihan dari Training GCG Champion? Kelebihan dari training ini adalah, training ini lebih interaktif agar para peserta dapat memahami materi yang disampaikan. Secara keseluruhan, kegiatan ini sudah cukup bagus dan layak untuk dibuat di periode berikutnya agar semakin banyak PIC GCG dan sosialisasi penerapan GCG lebih cepat menyebar. Selain itu dapat mengenal

15 PIC dari masing masing unit sehingga dapat sharing ketika bertemu setelah training selesai. Apa kekurangan dari Training GCG Champion? Kekurangan dari kegiatan Training ini adalah pengemasan materi yang dirasa masih terlalu banyak dan membuat para peserta jenuh. dalam penyampaian materi cukup menarik,terutama dari pihak eksternal yaitu KPK dan PPATK dibandingkan dengan pihak internal yaitu compliance. Hal ini disebabkan materi yang dibawakan oleh pihak eksternal lebih interaktif sehingga tidak membuat peserta jenuh. Apa harapan setelah Training berakhir? Harapan untuk training ini adalah adanya penambahan Batch untuk training selanjutnya agar lebih banyak PIC dalam sosialisasi penerapan GCG di Pertamina. Apa tindak lanjut yang diharapkan setelah mengikuti training GCG Champion? Adanya kegiatan pengembangan soft skill public speaking mengenai cara mengajak/mempengaruhi audiens. Bagaimana peran anda dalam sosialisasi 1. Sebagai kewajiban

16 penerapan GCG? 2. Sebagai role model penerapan GCG pada unitnya Bagaimana pandangan anda mengenai role model dalam sosialisasi penerapan GCG? Role model sangat penting dalam sosialisasi penerapan GCG agar ada contoh bagi para pekerja untuk melaksanakan prinsip prinsip GCG dengan baik. Apa kendala yang ditemukan selama melakukan sosialisasi penerapan GCG? Kendala yang ditemukan adalah kesulitan untuk membuat para pekerja menerapkan GCG dengan kesadaran diri sendiri. Bagaimana anda mengatasi kendala tersebut? Apakah anda siap untuk menjadi role model pada unitnya? Tetap mensosialisasi dan mengingatkan paara pekerja secara terus menerus. Harus siap dan berusaha terus untuk menjadi role model agar para pekerja juga ikut menerapkan GCG dalam lingkungan kerja. Hasil wawancara dengan peserta Training NS Pertanyaan Jawaban Apa yang anda ketahui tentang GCG? GCG merupakan tata kelola perusahaan. mengatur perusahaan lebih bersih, lebih transparan dan penerapannya mengacu kepada Transparancy, Accountability, Responsibility, independency, Fairness (TARIF). GCG merupakan wadah,

17 aturan, tata kelolanya untuk mencapai TARIF. Darimana Anda mengetahui tentang GCG? Beliau mengetahui GCG pada bulan November 2012, karena pada saat itu PDSI (anak perusahaan tempat beliau bekerja) mulai menerapkan GCG. anak perusahaan baru menerapkan GCG pada tahun tersebut karena pada tahun penerapan GCG di Pertamina yaitu 2006, GCG belum populer. pada tahun 2012, PDSI mulai mengetahui mengenai GCG, terkait dengan Code of Conduct karena sudah dibuat pada tahun tersebut, namun hanya sebatas mengenal, tidak mengetahui Code of Conduct. Pada saat penerapan GCG pertama kali, pekerja hanya menganggap penerapan GCG melalui penilaian boundary KPI adalah suatu kewajiban, bukan kesadaran dari masing masing individu. Bagaimana menurut anda mengenai penerapan GCG di Anak Perusahaan? Pelaksanaan GCG di anak perusahaan dapat dikatakan masih kurang. Hal tersebut dapat dilihat ketika para pekerja

18 ditanyakan mengenai GCG, mereka masih belum begitu paham dan hanya sebatas menerapkan karena kewajiban pada kegiatan. Mengapa anda mengikuti training ini? Karena tertarik terkait kewajiban kerja yang di tugaskan sebagai coordinator GCG di PDSI. Apa yang anda dapatkan selama training berlangsung? Banyak hal yang didapat selama training, dari segi materi yang baru diketahui karena jarang sekali training terkait penerapan GCG. Selain itu, Communication skill yang sangat membantu dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam mensosialisasi penerapan GCG. Apa yang membuat training ini menarik? Banyak hal yang menarik dalam training ini,baik dari segi kegiatan dan materi karena ketertarikan beliau terhadap penerapan GCG dan kebutuhan informasi mengenai penerapan GCG. Apa saja materi yang didapat selama training? 1. Penyampaian mengenai penerapan GCG secara umum, 2. Pencatatan gratifikasi yang disampaikan oleh internal Pertamina

19 dan KPK sehingga pemahaman mengenai gratifikasi lebih mendalam. 3. Pembahasan mengenai whistle Blowing System (WBS) merupakan pelaporan yang bersifat rahasia 4. Pembahasan mengenai assessment GCG yang menjelaskan mengenai pengukuran yang dilakukan Pertamina sehingga mendapatkan hasil rating 5. Pemberian materi Code of Conduct yang disampaikan oleh pihak internal 6. Pengayaan materi GCG dari pihak eksternal, dengan mengundang narasumber dari KPK (membahas mengenai gratifikasi dan korupsi) dan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) yang memberikan materi mengenai tindak pidana pencucian uang. 7. Pemberian materi mengenai public speaking, karena champion membutuhkan kemampuan public

20 speaking untuk pemberian materi dan mensosialisasikan penerapan GCG di unitnya masing masing. Apa materi yang paling menarik dalam Training GCG Champion? Materi yang paling menarik adalah materi gratifikasi, karena di PDSI paling banyak kendala mengenai gratifikasi, namun secara keseluruhan, materi yang disampaikan sangat menarik. Apa kelebihan dari Training GCG Champion? Kelebihan dari training ini adalah adanya pembahasan mengenai KPI, adanya narasumber eksternal yaitu KPK dan PPATK, adanya Communication skill. Apa kekurangan dari Training GCG Champion? Training ini sudah cukup bagus dan menarik, hanya gelapnya tempat training membuat sedikit terganggu. Apa saran dan harapan setelah mengikuti training GCG Champion? Harapan 1. Training diharapkan untuk diadakan kembali dengan peserta yang berbeda sehingga PIC penerapan GCG Champion lebih banyak. 2. Training diharapkan diadakan tidak hanya sekali dalam satu tahun, tetapi 2 3 kali dalam

21 setahun. Saran 1. Diharapkan kegiatannya mulai tepat waktu Apa tindak lanjut yang diharapkan untuk mendukung kegiatan Training GCG Champion? Adanya pembinaan lebih lanjut kepada karyawan terkait penyampaian materi dan penunjukkan PIC lain yang dapat membantu mensosialisasikan penerapan GCG bersama dengan PIC peserta Training. Adanya kegiatan family gathering bagi para peserta Training/PIC penerapan GCG. Bagaimana peran anda di PDSI terkait penerapan GCG? Sebagai penanggung jawab penerapan GCG dan pembangun penerapan GCG di PDSI. Peningkatan penerapan GCG di PDSI belum terlihat karena sosialisasi penerapan GCG masih baru dijalankan 2 3 bulan melalui tatap muka dan broadcast messages, namun awareness mengenai penerapan GCG sudah mulai ada pada setiap pekerja. Bagaimana tanggapan anda mengenai role model terhadap penerapan GCG? Role model bisa menjadi contoh bagi orang lain. Penunjukkan PIC penerapan

22 GCG di PDSI di pilih dengan criteria yang bersih, jujur, dengan kinerja dalam perusahaan yang baik. apakah anda siap sebagai role model penerapan GCG? siap tidak siap harus siap, karena sebagai coordinator GCG, harus bertanggung jawab dalam penerapan GCG di unit kerja. Wawancara dengan pihak PLC Pertanyaan Apa peran PLC dalam kegiatan training GCG Champion? Jawaban PLC berperan dalam merealisasikan keinginan Compliance terkait Training GCG Champion. Bagaimana dengan alur proses pembuatan Training GCG Champion? 1. di awali dengan pengajuan izin prinsip kepada pimpinan tertinggi di Corporate Secretary, 2. setelah izin prinsip telah disetujui, langkah selanjutnya adalah pembuatan materi baru seperti syllabus, pembuatan jadwal dll, 3. langkah berikutnya adalah pembuatan memo dari compliance manager mengenai perencanaan training kepada pihak PLC bagian general planning, setelah itu, perencanaan yang telah dibuat, diperiksa dan

23 dievaluasi oleh general planning, 4. setelah lulus dari general planning PLC, perencanaan tersebut masuk ke bagian general functional Training Untuk memberikan pernyataan bahwa perencanaan training yang dibuat telah lulus uji coba perencanaan, kemudian pihak general functional Training mengeksekusi perencanaan training tersebut lebih spesifik seperti pengurusan venue, daftar peserta, dll. 5. Kemudian general functional training menghubungkan talent administration untuk pemanggilan peserta training yang telah didaftarkan sebelumnya. Apakah alur proses sudah efektif? Belum efektif karena waktu pembuatannya terlalu lama hingga 2 bulan, namun sudah sesuai dengan prosedur. Apa yang perlu di perbaiki dalam alur proses pembuatan training GCG Champion? Yang perlu di perbaiki adalah dari segi content. Diharapkan materi lebih banyak disampaikan oleh pihak internal bukan eksternal Apa saja hal yang dilakukan agar training Yang harus dilakukan adalah membuat

24 dapat berjalan dengan baik? perencanaan secara matang, karena pada training GCG Champion masih belum matang dari segi perencanaan kegiatan. Koordinasi yang baik juga harus dilakukan, karena pada saat kegiatan berlangsung koordinasi berada di grey area. Hal tersebut dikarenakan ketidakjelasan pemegang koordinasi dari pihak PLC atau Compliance. Apa saja kendala selama Training GCG Champion? Kendala yang ditemukan adalah masalah honorarium. Honorarium terbagi menjadi dua yaitu berdasarkan pendidikan dan jabatan. Pada kondisi training GCG Champion 2013, seharusnya pihak eksternal diberi honor berdasarkan jabatan, namun dari pihak internal memberikannya berdasarkan pendidikan. Persiapan di lapangan cukup sulit karena ditangani oleh satu orang, sehingga dari pihak PLC membawa partner, namun terjadi masalah koordinasi dalam pelaksanaannya. Apa yang dilakukan untuk meminimalisir/mengatasi kendala yang terjadi? Melakukan koordinasi lebih baik lagi, lebih menjelaskan apa maksud pembicaraan dan lobbying pada pihak

25 terkait. Apa kendala yang terjadi dari segi koordinasi? Seperti pada umumnya, masalah koordinasi adalah komunikasi, namun secara keseluruhan pembuatan lancar dan sesuai harapan. Apa peran PLC terhadap kegiatan Training GCG Champion (Pra-event, event dan pasca event)? Pra-event : PLC memastikan segala sesuatunya sudah siap. Event : PLC memastikan pekerjaan dan pelaksanaan sesuai dengan rencana Pasca event : mengevaluasi materi, pengajar, dan program serta sarana. Evaluasi dilihat dari hasil pre-test dan post test, serta membagikan kuesioner terkait program dan sarana. Apa saran dan pandangan terhadap training GCG Champion? Diharapkan compliance untuk melihat dari berbagai sisi dalam pembuatan training terutama masalah dana, untuk mengikuti prosedur perusahaan.

26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa PT Jasa Raharja sebagai salah satu BUMN di Indonesia telah dapat menerapkan tata kelola perusahaan

Lebih terperinci

PT HALEYORA POWER KEPUTUSAN DIREKSI PT HALEYORA POWER. NOMOR: 096a.K/DIR-HP/2014 TENTANG PEDOMAN PT HALEYORA POWER BERSIH DIREKSI PT HALEYORA POWER

PT HALEYORA POWER KEPUTUSAN DIREKSI PT HALEYORA POWER. NOMOR: 096a.K/DIR-HP/2014 TENTANG PEDOMAN PT HALEYORA POWER BERSIH DIREKSI PT HALEYORA POWER PT HALEYORA POWER KEPUTUSAN DIREKSI PT HALEYORA POWER NOMOR: 096a.K/DIR-HP/2014 TENTANG PEDOMAN PT HALEYORA POWER BERSIH DIREKSI PT HALEYORA POWER Menimbang : a. bahwa PT Haleyora Power (selanjutnya disebut

Lebih terperinci

PEDOMAN PENERIMAAN DAN PEMBERIAN GRATIFIKASI/ HADIAH/ HIBURAN PT Perkebunan Nusantara IX.

PEDOMAN PENERIMAAN DAN PEMBERIAN GRATIFIKASI/ HADIAH/ HIBURAN PT Perkebunan Nusantara IX. PEDOMAN PENERIMAAN DAN PEMBERIAN GRATIFIKASI/ HADIAH/ HIBURAN PT Perkebunan Nusantara IX www.ptpnix.co.id Pedoman Penerimaan dan Pemberian Gratifikasi/Hadiah dan Hiburan (Entertainment) 1 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PEDOMAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN KORPORAT JUDUL : : PENYAMPAIAN LAPORAN LAPORAN ATAS PROGRAM KEPATUHAN MELALUI COS NOMOR : 0876/A00000/2013-S0 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 September 2013 HALAMAN : Halaman 1 dari 23 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Mewujudkan Budaya Tata Kelola Sarinah yang Baik

Mewujudkan Budaya Tata Kelola Sarinah yang Baik Mewujudkan Budaya Tata Kelola Sarinah yang Baik Kami memiliki komitmen untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) sebagai pedoman dalam pengelolaan Perseroan pada setiap aktivitas

Lebih terperinci

P E N A N G A N A N G R A T I F I K A S I. PT Jasa Marga (Persero) Tbk

P E N A N G A N A N G R A T I F I K A S I. PT Jasa Marga (Persero) Tbk PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI 2011 0 B a b 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang yang selanjutnya disebut Perusahaan atau Perseroan terus melaksanakan penerapan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

terhadap pengelolaan pelayanan terpadu satu pintu. Oleh karena itu Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu menyadari pentingnya sikap yang

terhadap pengelolaan pelayanan terpadu satu pintu. Oleh karena itu Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu menyadari pentingnya sikap yang terhadap pengelolaan pelayanan terpadu satu pintu. Oleh karena itu Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu menyadari pentingnya sikap yang tegas terhadap penanganan benturan kepentingan yang terjadi,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI PT INDOFARMA (Persero) Tbk

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI PT INDOFARMA (Persero) Tbk Lampiran SK Direksi No : /SK/DIR/XI/2012 Tanggal : November 2012 Hlm. 1/7 PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI PT INDOFARMA (Persero) Tbk 1. PENDAHULUAN PT Indofarma (Persero) Tbk yang selanjutnya disebut

Lebih terperinci

Shanty Ayu Puspa Asih* / Lidya Wati Evelina**

Shanty Ayu Puspa Asih* / Lidya Wati Evelina** ANALISIS EVENT TRAINING GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) CHAMPION SEBAGAI SOSIALISASI PENERAPAN GCG DI PT PERTAMINA (PERSERO) (PERIODE MARET APRIL 2013) Shanty Ayu Puspa Asih* / Lidya Wati Evelina** PT

Lebih terperinci

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDA ACEH PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDA ACEH PEDOMAN BENTURAN TAHUN 2017 RASI DAN UK BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Dinas

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI Desember 2012 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Pernyataan Komitmen... 2 I. LANDASAN HUKUM... 3 II. TUJUAN DAN MANFAAT... 3 III. ISTILAH PENTING... 4 IV. PENGERTIAN GRATIFIKASI...

Lebih terperinci

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN 2017 DAFTAR ISI Halaman Pernyataan... 1 Pendahuluan... 2 1. Latar Belakang... 2 2. Landasan Penyusunan... 2 3. Tujuan Penyusunan... 3 4. Pengertian... 3 5. Benturan Kepentingan...

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 2 A. Latar Belakang... 2 B. Maksud Dan Tujuan... 2 C. Acuan Pedoman... 3 D. Ruang Lingkup... 3

Lebih terperinci

PERAN KADIN DALAM PENGEMBANGAN PROFESI ANTI KORUPSI

PERAN KADIN DALAM PENGEMBANGAN PROFESI ANTI KORUPSI Launching & Seminar SKKNI Ahli Pembangun Integritas PERAN KADIN DALAM PENGEMBANGAN PROFESI ANTI KORUPSI SUSI RAI AZIZI KADIN INDONESIA STATISTIK TINDAK PIDANA KORUPSI DITANGANI KPK HINGGA SEPT 2017 POSISI

Lebih terperinci

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PT. HALEYORA POWER BAB I

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PT. HALEYORA POWER BAB I PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PT. HALEYORA POWER BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT. HALEYORA POWER yang selanjutnya disebut "PERUSAHAAN" berupaya melaksanakan prinsip-prinsip GCG secara konsisten

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI i DAFTAR ISI Daftar Isi i BAGIAN A : PENDAHULUAN 1 I. LATAR BELAKANG 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN 1 III. LANDASAN HUKUM 2 IV. PENGERTIAN UMUM 3 BAGIAN B : PENGELOLAAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

B E N T U R A N K E P E N T I N G A N CONFLICT OF INTEREST. PT Jasa Marga (Persero) Tbk

B E N T U R A N K E P E N T I N G A N CONFLICT OF INTEREST. PT Jasa Marga (Persero) Tbk PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN CONFLICT OF INTEREST 2011 0 B a b 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG yang selanjutnya disebut Perusahaan atau Perseroan terus melaksanakan penerapan prinsip-prinsip GCG secara

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN 5 2013, No.581 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap organisasi atau perusahaan komunikasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap organisasi atau perusahaan komunikasi merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap organisasi atau perusahaan komunikasi merupakan kebutuhan yang paling essential, karena melalui komunikasi segala visi, misi dan tujuan organisasi

Lebih terperinci

Lampiran 4 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Lampiran 4 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI Lampiran 4 SK No. 00228/HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Pernyataan Komitmen... 2 I. LANDASAN HUKUM... 3 II. PENGERTIAN UMUM...

Lebih terperinci

MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP

MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP KATA PENGANTAR Good Corporate Governance (GCG) merupakan prinsipprinsip yang mengarahkan dan mengendalikan Perusahaan dalam memberikan pertanggung-jawabannya kepada stakeholders. Prinsip-prinsip tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT PJB Services meyakini bahwa penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan. Oleh karena itu PT PJB

Lebih terperinci

PAPARAN HASIL Studi Prakarsa Anti Korupsi SPAK-BUMN 2011

PAPARAN HASIL Studi Prakarsa Anti Korupsi SPAK-BUMN 2011 PAPARAN HASIL Studi Prakarsa Anti Korupsi SPAK-BUMN 2011 Jakarta, 1 November 2011 Direktorat Penelitian dan Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi AGENDA LATAR BELAKANG INDIKATOR SPAK-BUMN 2011 PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan

Lebih terperinci

P e d o m a n. Anti Kecurangan (Fraud )

P e d o m a n. Anti Kecurangan (Fraud ) P e d o m a n Anti Kecurangan (Fraud ) A. LATAR BELAKANG Setiap organisasi bertanggungjawab untuk berusaha mengembangkan suatu perilaku organisasi yang mencerminkan kejujuran dan etika yang dikomunikasikan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014 TENTANG PENGESAHAN DOKUMEN UNTUK IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE

Lebih terperinci

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI B a b1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) yang selanjutnya disebut Perusahaan atau Perseroan berkomitmen untuk mengelola perusahaan dengan

Lebih terperinci

Tanggung jawab perusahaan tidak hanya diberikan kepada pemegang saham, namun juga kepada Stakeholders

Tanggung jawab perusahaan tidak hanya diberikan kepada pemegang saham, namun juga kepada Stakeholders 1. Jawaban Forum Makanisme dan pelaksanaan Good Corporate Governance akan sangat bermanfaat dalam mengatur dan mengendalikan perusahaan sehingga menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua Stakeholders,

Lebih terperinci

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER- 01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata

Lebih terperinci

Pedoman Penanganan Gratifikasi. PT BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (Persero)

Pedoman Penanganan Gratifikasi. PT BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (Persero) Pedoman Penanganan Gratifikasi PT BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (Persero) Pedoman penanganan gratifikasi PT BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (Persero) Head Office Jl. Yos Sudarso 38-40 Tanjung Priok Jakarta -

Lebih terperinci

PEDOMAN BENTURAN PT. PELITA AIR SERVICE. PT. PELITA AIR SERVICE Jl. Abdul Muis No A Jakarta Pusat 10160

PEDOMAN BENTURAN PT. PELITA AIR SERVICE. PT. PELITA AIR SERVICE Jl. Abdul Muis No A Jakarta Pusat 10160 PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN PT. PELITA AIR SERVICE PT. PELITA AIR SERVICE Jl. Abdul Muis No. 52-56A Jakarta Pusat 10160 List of Contents LIST OF CONTENTS Page: List of Content i BAB I BAB II BAB III :

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI Sahabat Setia Petani PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI PT. PERTANI (PERSERO) SEKRETARIS PERUSAHAAN BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PT Pertani (Persero) yang selanjutnya disebut Perusahaan senantiasa

Lebih terperinci

PEDOMAN KEPATUHAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN)

PEDOMAN KEPATUHAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN) PEDOMAN KEPATUHAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN) DAFTAR ISI Daftar Isi 1 Pernyataan Komitmen 2 BAGIAN 1 : PENDAHULUAN 3 A. Latar Belakang 3 B. Maksud, Tujuan dan Manfaat 4 C. Landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transparan dan dapat dipertanggungjawakan, kondisi ini disebut Good Corporate

BAB I PENDAHULUAN. transparan dan dapat dipertanggungjawakan, kondisi ini disebut Good Corporate BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya era demokrasi dan birokrasi pada saat ini maka semakin banyak tuntutan publik agar tercipta adanya transparansi dan akuntabilitas, agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang State-owned Enterprises (SOE) di Indonesia disebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh negara melalui penyertaan

Lebih terperinci

PT HD CAPITAL TBK ( PERSEROAN ) KODE ETIK ( CODE OF CONDUCT )

PT HD CAPITAL TBK ( PERSEROAN ) KODE ETIK ( CODE OF CONDUCT ) 1 dari 9 1. LATAR BELAKANG Perseroan menyadari pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) atau GCG sebagai salah satu acuan bagi Perseroan untuk meningkatkan nilai

Lebih terperinci

P e d o m a n. Whistle Blowing System (WBS)

P e d o m a n. Whistle Blowing System (WBS) P e d o m a n Whistle Blowing System (WBS) A. LATAR BELAKANG Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) secara konsisten dan berkelanjutan.

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance BAB 5 PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance pada PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), maka dapat disimpulkan, sebagai berikut : 1. Penerapan Good Corporate

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN & PENGENDALIAN GRATIFIKASI PT KBS 2017

PEDOMAN PENGELOLAAN & PENGENDALIAN GRATIFIKASI PT KBS 2017 0 P a g e DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 KOMITMEN BERSAMA... 2 LEMBAR PENGESAHAN... 2 BAB I PENDAHULUAN... 3 A. Latar Belakang... 3 B. Tujuan... 4 C. Ruang Lingkup... 4 D. Pengertian... 4 E. Dasar Hukum...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi nasional di samping usaha swasta dan koperasi. Dalam sistem perekonomian nasional, peran BUMN cukup

Lebih terperinci

PEDOMAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN)

PEDOMAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN) PEDOMAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN REVISI KE - 1 FUNGSI CORPORATE SECRETARY 2017 PEDOMAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI SURAT KEPUTUSAN BOD DAFTAR ISI BAB I : UMUM A. Tujuan 1 B. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

PEMBERIAN GRATIFIKASI KEPADA PIHAK KETIGA

PEMBERIAN GRATIFIKASI KEPADA PIHAK KETIGA KATA PENGANTAR Good Corporate Governance (GCG) merupakan prinsipprinsip yang mengarahkan dan mengendalikan Perusahaan dalam memberikan pertanggung-jawabannya kepada stakeholders. Prinsip-prinsip tersebut

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) Bab I Pendahuluan A. Pengertian Umum Pedoman Perilaku Perusahaan atau Code of Conduct adalah norma tertulis yang menjadi panduan standar perilaku dan komitmen seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

PEDOMAN WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS)

PEDOMAN WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS) PEDOMAN WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS) TAHUN 2014 Kata Pengantar Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya, maka sampai saat

Lebih terperinci

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Sasaran Reformasi Birokrasi Maraknya KKN Buruknya Pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan

BAB I PENDAHULUAN. besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magisster Akuntasi www.mercubuana.ac.id The System and Structure of GCG Dosen Pengampu : Mochammad

Lebih terperinci

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLE BLOWING SYSTEM)

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLE BLOWING SYSTEM) BAB I PENDAHULUAN 1/ 9 A. KETENTUAN UMUM Dalam Sistem Pelaporan Pelanggaran ( Whistle Blowing System ) ini, yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah PT Reska Multi Usaha yang disingkat PT RMU 2. Whistle

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP Penerapan Good Corporate Governance (GCG) untuk mengelola. Manajemen Risiko Perbankan di PT BSM Cabang Makassar

BAB VI PENUTUP Penerapan Good Corporate Governance (GCG) untuk mengelola. Manajemen Risiko Perbankan di PT BSM Cabang Makassar BAB VI PENUTUP 1.1 Kesimpulan 1.1.1 Penerapan Good Corporate Governance (GCG) untuk mengelola Manajemen Risiko Perbankan di PT BSM Cabang Makassar Dari pemaparan yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Maksud dan Tujuan 3. Acuan Pedoman 4. Ruang Lingkup 5. Daftar Istilah BAB II. KEBIJAKAN KEWENANGAN 1. Kebijakan Perusahaan Menerima dan Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Satuan Pengawasan Intern Satuan pengawasan intern pada hakekatnya sebagai perpanjangan rentang kendali dari tugas manajemen

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I CODE OF CONDUCT ACE HARDWARE INDONESIA

DAFTAR ISI BAB I CODE OF CONDUCT ACE HARDWARE INDONESIA CODE OF CONDUCT 1 DAFTAR ISI BAB I CODE OF CONDUCT ACE HARDWARE INDONESIA 1. Dasar Pemikiran 3 2. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Ace Hardware Indonesia 3 3. Tujuan Code of Conduct 3 4. Manfaat Code of Conduct

Lebih terperinci

PERNYATAAN KOMITMEN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT JASA RAHARJA (PERSERO)

PERNYATAAN KOMITMEN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT JASA RAHARJA (PERSERO) PERNYATAAN KOMITMEN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT JASA RAHARJA (PERSERO) Dewan Komisaris dan Direksi PT Jasa Raharja (Persero), dengan ini menyatakan bahwa dalam menjalankan tugas, fungsi dan wewenang

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN UMUM BULOG. Nomor : PD- 16 / DU000 / 05 / 2017 Nomor : KEP- 02 / DW000 / 05 / 2017

PERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN UMUM BULOG. Nomor : PD- 16 / DU000 / 05 / 2017 Nomor : KEP- 02 / DW000 / 05 / 2017 PERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN UMUM BULOG Nomor : Nomor : PD- 16 / DU000 / 05 / 2017 Nomor : KEP- 02 / DW000 / 05 / 2017 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

Lebih terperinci

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK 2014 Halaman BAB I PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Landasan Penyusunan. 1 Maksud, Tujuan dan Manfaat.. 2 Daftar Istilah... 2 BAB II GRATIFIKASI...

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENERIMAAN DAN PEMBERIAN HADIAH DAN HIBURAN SERTA PENCEGAHAN KORUPSI PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO)

KEBIJAKAN PENERIMAAN DAN PEMBERIAN HADIAH DAN HIBURAN SERTA PENCEGAHAN KORUPSI PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) KEBIJAKAN PENERIMAAN DAN PEMBERIAN HADIAH DAN HIBURAN SERTA PENCEGAHAN KORUPSI PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) KEBIJAKAN PENERIMAAN DAN PEMBERIAN HADIAH DAN HIBURAN SERTA PENCEGAHAN KORUPSI

Lebih terperinci

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social L1 Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social Responsibility (CSR) & Corporate Communication GlobalTV, yaitu Bapak Hendra Eteng. Menurut Anda, 1. Apa itu public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi nasional di samping usaha swasta dan koperasi. Dalam sistem perekonomian nasional, peran BUMN cukup

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. Komisaris Utama/ Komisaris Independen : Tanri Abeng... Wakil Komisaris Utama : Arcandra Tahar... Komisaris : Sahala Lumban Gaol...

LEMBAR PENGESAHAN. Komisaris Utama/ Komisaris Independen : Tanri Abeng... Wakil Komisaris Utama : Arcandra Tahar... Komisaris : Sahala Lumban Gaol... DAFTAR ISI i Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis ii iii Lembar Pengesahan Pesan Direktur Utama 1 Visi & Misi 1 Tata Nilai Perusahaan 2 Pihak yang Wajib Mematuhi Code Of Conduct Pertamina 2 Tanggungjawab

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...

Lebih terperinci

NO. PERTANYAAN JAWABAN

NO. PERTANYAAN JAWABAN NO. PERTANYAAN JAWABAN 1 2 3 4 5 Apakah Dasar Hukum Pendidikan dan Budaya anti Korupsi (PBAK)? Apa yang dimaksud dengan PBAK? Apakah maksud dan tujuan PBAK? Apakah Pengertian Apa saja yang termasuk kategori

Lebih terperinci

Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System) KATA PENGANTAR

Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System) KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dalam upaya mewujudkan visi PT Timah (Persero) Tbk ( Perusahaan ) menjadi Perusahaan pertambangan kelas dunia menuju kehidupan yang berkualitas dengan tetap patuh pada peraturan dan perundang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bendanya. Agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. bendanya. Agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang dengan baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan dengan

Lebih terperinci

PT. PATRA BADAK ARUN SOLUSI PERUBAHAN DOKUMEN

PT. PATRA BADAK ARUN SOLUSI PERUBAHAN DOKUMEN HALAMAN : 2-20 PERUBAHAN DOKUMEN No Tanggal Paragrap Revisi Perubahan 00 01.12.16 - - Dokumen Baru Keterangan HALAMAN : 3-20 DAFTAR ISI... 1 PERUBAHAN DOKUMEN... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN (Conflict of Interest) PT Perkebunan Nusantara IX.

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN (Conflict of Interest) PT Perkebunan Nusantara IX. PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN (Conflict of Interest) PT Perkebunan Nusantara IX www.ptpnix.co.id Pedoman Benturan Kepentingan / Conflict of Interest (CoI) 0 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kegiatan

Lebih terperinci

Daftar Isi. 2. Tujuan. 5. Bab III. BATASAN GRATIFIKASI Batasan Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan/atau Hiburan 10

Daftar Isi. 2. Tujuan. 5. Bab III. BATASAN GRATIFIKASI Batasan Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan/atau Hiburan 10 1 Daftar Isi Daftar isi.. 1 Bab I. PENDAHULUAN.. 2 1. Latar Belakang 2 2. Tujuan. 5 Bab II. GRATIFIKASI.. 6 1. Ruang Lingkup 6 2. Prinsip Dasar.. 6 3. Pembuatan Pelaporan Gratifikasi. 7 Bab III. BATASAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI (UPG) PADA SATUAN KERJA POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2016

LAPORAN KEGIATAN UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI (UPG) PADA SATUAN KERJA POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2016 LAPORAN KEGIATAN UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI (UPG) PADA SATUAN KERJA POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU JL. MELUR NO. 103 PEKANBARU Telp. (0761)

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN E8 KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLE BLOWING POLICY) Versi : November 2016 Nama Sub Kebijakan : E8.00 Daftar isi Hal 1. Kebijakan Umum 1.1 Pendahuluan 1 1.2 Tujuan Kebijakan 2 1.3 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI 2017 DAFTAR ISI Halaman Pernyataan... 1 Pendahuluan (Latar Belakang)... 2 Maksud dan Tujuan... 2 Sasaran... 2 Pengertian dan Istilah... 3 Gratifikasi... 3 Hadiah..... 3

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk 2013 Daftar Isi Hal Daftar Isi 1 Bab I Pendahuluan 2 Bab II Pembentukan dan Organisasi 4 Bab III Tugas, Tanggung Jawab dan Prosedur

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari serangkaian yang penulis telah lakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa

BAB V PENUTUP. Dari serangkaian yang penulis telah lakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari serangkaian yang penulis telah lakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa Humas Perum Bulog dalam membuat strategi manajemen Humas yang mengacu kepada pendekatan manajerial,

Lebih terperinci

Board Manual PT Indonesia Power

Board Manual PT Indonesia Power i Board Manual PT Indonesia Power ii iii Board Manual PT Indonesia Power iv v Board Manual PT Indonesia Power Daftar Isi Surat Keputusan Bersama... i Daftar Isi... iv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) yang berkembang sangat cepat telah memasuki hampir semua bidang kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. Penerapan TI dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN WHISTLE BLOWING SYSTEM. Revisi Ke : PELANGGARAN PENDAHULUAN

PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN WHISTLE BLOWING SYSTEM. Revisi Ke : PELANGGARAN PENDAHULUAN PT. INHUTANI I (PERSERO) PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN ARAN WHISTLE BLOWING SYSTEM FUNGSI : SEKRETARIS PERUSAHAAN NOMOR : JUDUL : SISTEM PELAPORAN Revisi Ke : PELANGGARAN Berlaku TMT : PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI 2014 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR Halaman BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan dan Manfaat... 3 C. Batasan dan Pengertian...

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) BPJS KETENAGAKERJAAN Tahun 2015

PEDOMAN TATA KELOLA YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) BPJS KETENAGAKERJAAN Tahun 2015 PEDOMAN TATA KELOLA YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) BPJS KETENAGAKERJAAN Tahun 2015 DEFINISI TATA KELOLA YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) BPJS KETENAGAKERJAAN Sistem Proses Struktur ORGAN BPJS Ketenagakerjaan Mewujudkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI PT VIRAMA KARYA (Persero)

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI PT VIRAMA KARYA (Persero) PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------- 1 1.1 LATAR BELAKANG --------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 09Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Pertanyaan Wawancara Untuk Manager Technology Development Department

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Pertanyaan Wawancara Untuk Manager Technology Development Department L 1 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Pertanyaan Wawancara Untuk Manager Technology Development Department P1 : Apakah terjalin komunikasi dua arah antara Anda dengan bawahan Anda? Jelaskan! Komunikasi dua arah yang

Lebih terperinci

Jl. D. I. Panjaitan Kav. 111 Jakarta Timur 13340, Telp (021) , Fax (021) website :

Jl. D. I. Panjaitan Kav. 111 Jakarta Timur 13340, Telp (021) , Fax (021) website : PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI Jl. D. I. Panjaitan Kav. 111 Jakarta Timur 13340, Telp (021) 819-4807, Fax (021) 819-3825 website : www.perumnas.co.id, email : ktrpusat@perumnas.co.id PENGESAHAN PEDOMAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) DAFTAR ISI Daftar Isi... i I. PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Komitmen Manajemen... 2 3. Maksud dan Tujuan... 2

Lebih terperinci

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN (CONFLICT OF INTEREST) DI PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk Halaman 1 dari 15 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang selanjutnya disebut Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi nasional di samping usaha swasta dan koperasi. Dalam sistem perekonomian nasional, peran BUMN cukup

Lebih terperinci

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PT. INHUTANI I (PERSERO)

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PT. INHUTANI I (PERSERO) PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PT. INHUTANI I (PERSERO) PENDAHULUAN Korupsi dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengertian yang mendalam tentang suatu gejala, fakta atau realita. Fakta, realita,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengertian yang mendalam tentang suatu gejala, fakta atau realita. Fakta, realita, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode Penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif. Menurut Semiawan (2010: 1 2) metode Kualitatif adalah mencari pengertian

Lebih terperinci

Budaya Perusahaan untuk Mendukung Program PLN Bersih Oleh: Joko Raharjo Overview PLN Bersih Surakarta, 8 Oktober 2014

Budaya Perusahaan untuk Mendukung Program PLN Bersih Oleh: Joko Raharjo Overview PLN Bersih Surakarta, 8 Oktober 2014 Budaya Perusahaan untuk Mendukung Program PLN Bersih Oleh: Joko Raharjo Overview PLN Bersih Surakarta, 8 Oktober 2014 4 Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian PLN Tersorot Tidak semua sorotan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1. BAB I. PENDAHULUAN 2 1. Latar Belakang 2 2. Maksud dan Tujuan 3 3. Acuan Pedoman 3 4. Ruang Lingkup 4. 5.

DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1. BAB I. PENDAHULUAN 2 1. Latar Belakang 2 2. Maksud dan Tujuan 3 3. Acuan Pedoman 3 4. Ruang Lingkup 4. 5. DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1 BAB I. PENDAHULUAN 2 1. Latar Belakang 2 2. Maksud dan Tujuan 3 3. Acuan Pedoman 3 4. Ruang Lingkup 4 5. Daftar Istilah 4 BAB II. KEBIJAKAN KEWENANGAN 7 1. Kebijakan Perusahaan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & SARAN. Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya berdasarkan dari data primer dan

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & SARAN. Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya berdasarkan dari data primer dan BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya berdasarkan dari data primer dan sekunder yang didapatkan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa: 1. Internal

Lebih terperinci

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) JULI 2016 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN I... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN

Lebih terperinci

Herliana Widyaningrum

Herliana Widyaningrum Herliana Widyaningrum 2210 206 703 Pelayanan prima didukung TI merupakan bagian visi dan misi Instansi Pemerintah Pembangunan Infrastruktur jaringan semakin berkembang Tata kelola layanan jaringan saat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 6 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 6 Tahun : 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 6 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Bagaimana Strategi Media Relations Humas SKK Migas Sebagai Sarana dan Komunikasi Publik, maka diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya tentang peran Public Relations sebagai pelaksana Program Sosial Bank Indonesia dalam mewujudkan Good

Lebih terperinci

PROGRAM DAN PROSEDUR ANTI KORUPSI

PROGRAM DAN PROSEDUR ANTI KORUPSI PROGRAM DAN PROSEDUR ANTI KORUPSI Dalam mendukung Program Anti Korupsi, BCA mengimplementasikannya dalam beberapa kebijakan yaitu dalam: I. Surat Keputusan Direksi No. 219/SK/DIR/2003 tanggal 10 November

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN KECURANGAN (FRAUD CONTROL SYSTEM) KEP DIREKSI NO: KEP/04/012015

SISTEM PENGENDALIAN KECURANGAN (FRAUD CONTROL SYSTEM) KEP DIREKSI NO: KEP/04/012015 SISTEM PENGENDALIAN KECURANGAN (FRAUD CONTROL SYSTEM) KEP DIREKSI NO: KEP/04/012015 DASAR Peraturan Perundangan: 1. UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN)

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN) PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN) PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) DAFTAR ISI Daftar Isi... i I. Pendahuluan... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Komitmen

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN 2016... 1 A. TRANSPARANSI PELAKSANAAN GCG (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)... 2 1. Pelaksaan Tugas dan

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK TAHUN 2017 tit a INDOFARMA PENGESAHAN CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Pada hari ini, Jakarta tanggal 15 Juni 2017, Charter Komite Audit PT

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisa akar masalah pada bab sebelumnya, dapat di duga bahwa salah satu permasalahan terpenting yang dihadapi Danamon di dalam upaya nya menjadi perusahaan pilihan

Lebih terperinci