BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & SARAN. Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya berdasarkan dari data primer dan
|
|
- Yuliani Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya berdasarkan dari data primer dan sekunder yang didapatkan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa: 1. Internal control PT. ABC menurun dari tahun 2011 ke tahun 2012 karena tahun 2012 terjadi adanya opportunity loss atas fraud yang ada pada PT. ABC, dimana pada tahun 2012 potensi kerugian atas fraud yang terjadi adalah sebesar Rp. 10,779,140,020,-. Hal tersebut terjadi karena semakin melemahnya pengendalian internal yang ada di PT. ABC atas beberapa transaksi yang mengandung unsur cash basis dan juga semakin menurunnya tingkat integritas dan nilai etika dari para pemangku kepentingan di manajemen PT. ABC. Terdapat 2 penyebab utama atas fraud yang terjadi tersebut didasari atas bidang jual-beli used car yang mengakibatkan harga jual mobil bekas milik PT. ABC tidak sesuai dengan harga pasar (market price) (book value < market price) terutama untuk unit-unit disposal (ex-pt. ABC) dan juga lapping yang dilakukan oleh marketing officer atas pembayaran piutang konsumen secara cash. Atas beberapa kondisi tersebut, pengendalian internal perusahaan dari tahun 2011 ke 2012 menyebabkan 108
2 internal control pada PT. ABC menurun dari tahun 2011 ke 2012 secara keseluruhan menurut data sekunder dari laporan audit internal dari angka 1,49 (Moderately Effective) ke 1,63 (Improvement Needed). Dan dimana pada tahun 2013 internal control naik menjadi 1,47 dengan kenaikan internal control atas piutang serta meminimalkan atas potensial loss atas fraud. 2. Berdasarkan atas penerapan internal control quesionaire (ICQ) pada PT. ABC yang diimplementasikan oleh unit audit internal atas penanganan piutang kepada konsumen, alat ini membantu manajemen dalam monitoring atas piutang karena dapat dilihat bahwa setelah dilakukan kontrol oleh unit audit internal atas penanganan piutang tersebut, dapat dilihat atas perbaikan serta kontrol yang semakin membaik dari tim administrasi serta tim penjualan PT. ABC serta meningkatnya awareness atas penagihan piutang tersebut, hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya nilai yang baik pada proses Test Of Control (TOC) yaitu untuk area administrasi memiliki nilai TOC yaitu pada poin level 3 (noted), dan untuk area penjualan untuk sementara masih berada di level 2 (improvement need). hal tersebut mencerminkan bahwa masih ada proses dari area penjualan yang harus dibenahi agar pengendalian internal atas piutang overdue > 90 hari dapat terlaksana dengan baik. Dengan adanya perbandingan antara hasil dari ICQ dan observasi langsung (partisipan) di lapangan yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti Memberikan rekomendasi kepada tim administrasi 109
3 dan penjualan berupa control activities untuk melakukan monitoring atas piutang dalam bentuk board monitoring piutang yang berfungsi untuk melakukan kontrol atas piutang-piutang yang dapat berpotensi tidak tertagihnya piutang konsumen, terutama yang memiliki umur piutang > 90 hari. 3. Berdasarkan atas penerapan surveilance system (continuous auditing system) pada PT. ABC yang diimplementasikan oleh unit audit internal atas penanganan piutang kepada konsumen, alat ini membantu manajemen dalam monitoring atas piutang karena dapat dilihat setelah dilakukan monitoring menggunakan sistem dengan menggambarkan flowcharting yang dapat mendeteksi secara langsung terkait piutang yang mencapai overdue > 90 hari oleh unit audit internal atas penanganan piutang tersebut, dapat dilihat bahwa penurunan serta kontrol yang semakin membaik dari tim administrasi serta tim penjualan dari PT. ABC serta meningkatnya awareness atas penagihan piutang tersebut, hal tersebut dapat dibuktikan dengan bukti sekunder dari laporan AR performance management dengan meningkatnya collection days atas piutang konsumen dari 73 hari pada akhir tahun 2012 menjadi 54 hari pada akhir tahun Dengan skenario yang dibuat oleh unit audit internal, atas monitoring customer dengan piutang overdue > 90 hari, potensi atas tertagihnya piutang tersebut semakin membaik dan tentunya akan berdampak terhadap keuntungan bagi PT.ABC. 110
4 Atas penerapan surveillance audit system (continuous audit system) yang diimplementasikan oleh unit audit internal PT. ABC, dibandingkan dengan hasil teknik observasi dan verifikasi lapangan terdapat kelemahan dalam sisi lingkungan pengendalian yang ditunjukkan dengan adanya pegawai yang belum sesuai dengan peraturan yang ditetapkan diawal, masih terdapat rapat atas piutang yang tidak dijalankan secara konsisten oleh operation point yang diselenggarakan yang mana rapat adalah salah satu aktivitas penting dalam suatu perusahaan. Dalam hal ini peneliti sebagai observer memberikan rekomendasi dari sisi control environment yang tertuang di COSO framework berupa meeting bulanan yang wajib membahas mengenai persoalan piutang konsumen baik dari sisi internal cabang, maupun dari sisi PT. ABC dan konsumen. Serta dari sisi monitoring yang merupakan komponen terakhir dari COSO. Pemantauan pada PT. ABC sudah dalam ketagori cukup memadai namun belum berjalan secara efektif yang dtunjukkan dengan kurangnya pengendalian atas pemantauan terhadap piutang konsumen. 4. Berdasarkan atas penerapan Hotlines (Whistle Blowing System) pada PT. ABC yang diimplementasikan oleh unit audit internal, alat ini membantu manajemen dalam meminimalisasi atas penanganan fraud yang meliputi lapping, penggelapan atas unit, piutang kosumen, windows dressing, Dsb, unit audit internal dan komite berhasil meminimalkan tingkat potensial loss 111
5 atas fraud yang terjadi selama periode tahun 2012 atas aspek financial loss opportunity dari >10 milyar, dimana potensi kerugian atas fraud yang terjadi adalah sebesar Rp. 10,779,140,020,-. Atas implementasi improvement yang dilakukan oleh department audit internal PT.ABC tersebut, dibandingkan dengan hasil observasi dan verifikasi lapangan pada tahun 2013 peneliti memberikan masukan perbaikan dari sisi control environment pada area struktur organisasi dengan melakukan tindakan atas pencopotan jabatan atas karyawan dan pejabat terkait yang melakukan tindakan kecurangan tersebut. Dalam hal ini pada tahun 2012 peneliti hanya mendapatkan informasi berupa potensial loss atas fraud, setelah whistle blowing system diimplementasikan, banyak karyawan yang melaporkan kondisi disekitarnya yang tentu saja mempengaruhi control environment dari sisi integritas dan nilai etika. Dengan melaporkan yang seharusnya dilaporkan dan berkait undang-undang atas pelaporan yang tertuang di SK terkait, maka integritas dan nilai etika dapat dikategorikan memadai di PT. ABC. Dari sisi pendelegasian dan tanggung jawab serta kebijakan dan praktek terkait dengan sumber daya manusia, peneliti memberikan rekomendasi berupa masukan perbaikan sistem penjualan serta dari sisi control activities dari sisi pemisahan tugas melalui sistem mekanisme approval atas penjualan unit kepada pihak eksternal atas terjadinya kondisi-kondisi tersebut. Dengan membuatkan sistem mekanisme approval atas penjualan yang tadinya hanya 112
6 dilakukan oleh seorang kepala cabang, sekarang sistem approval penjualan tersebut harus melalui persetujuan dari seorang General Manager. 5. Secara keseluruhan, teknik (alat) yang diterapkan oleh audit internal PT. ABC (Internal Control Quesionaire, Continuous Auditing Surveilance System, & Whistle Blowing System) dapat membantu manajemen dalam meningkatkan pengendalian internal periode Hal tersebut dapat dibuktikan dengan internal control PT. ABC pada tahun 2013 meningkat dibandingkan pada tahun 2012, dimana pada tahun 2012 bernilai di internal control kuning dengan nilai 1,63 naik menjadi 1,47 di kategori hijau muda. Dengan indikator tersebut dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan internal control secara pendekatan evaluasi terpisah monitoring COSO framework yang dilakukan oleh audit internal PT. ABC semakin baik. 6. Secara keseluruhan, penggunaan sistem continuous auditing yang diterapkan oleh auditor internal PT. ABC akan menanggulangi permasalahan audit yang dilakukan secara tradisional. Bahkan dalam penerapannya di PT. ABC, sistem ini sudah melebihi ekspektasi dari management dalam membantu meningkatkan internal control dari sisi monitoring atas piutang. Dan juga penerapan atas sistem ini, dapat memberikan kontribusi berupa pengurangan biaya penilaian terhadap pengendalian internal serta dapat membantu masalah dalam penganggulangan maindays audit dimana jumlah hari kerja audit yang 113
7 sangat terbatas, bila dibandingkan dengan audit universe yang ada di PT. ABC dengan keterbatasan jumlah auditor, namun alat ini dapat membantu dalam permasalahan scope cakupan audit cabang dari sisi kontrol atas piutang. 7. Atas penerapan Internal Control Questionaire (ICQ) yang diterapkan oleh internal audit PT. ABC, secara keseluruhan sudah sesuai dengan standarisasi kebijakan dan peraturan yang tertuang di SOP. Seluruh pertanyaan yang ada di ICQ, sudah menuangkan seluruh prosedur-prosedur yang ada pada SOP perusahaan. Dalam hal ini, alat ini membantu kerja dari auditor internal dalam menjalanakan audit fieldwork di lapangan, yang berguna juga untuk memangkas waktu audit. Berdasarkan hasil observasi ICQ dari Leasing Quotation, masih terdapat ketidakkonsistenan dalam pendokumentasian atas beberapa dokumen sesuai SOP dan juga tim penjualan tidak konsisten dalam melakukan pembuatan notifikasi atas sewa unit yang berdampak pada tidak terkelola proses billing management. Pada hasil observasi ICQ di Area Rettention & Addendum, dapat dinyatakan bahwa tim penjualan masih inkonsistensi dalam melakukan monitoring atas penarikan kendaraan yang mana konsumen yang masa sewanya telah habis dan konsumen yang mempunyai umur piutang > 90 hari overdue dan juga tim penjualan masih lemah dalam melakukan analisis movement bulanan umur piutang konsumen. Dan pada hasil ICQ atas area AR Management, 114
8 terdapat temuan berupa masih terdapat beberapa konsumen yang saldo piutangnya tidak sesuai dengan pencatatan dari PT. ABC. 8. Atas penerapan Whistle Blowing System (WBS) yang diterapkan oleh audit internal PT. ABC, alat ini dapat membantu meminimalisir memberantas adanya tindakan kecurangan di perusahaan yang berguna untuk meningkatkan pengendalian internal di perusahaan. Dalam hal pembuatan alat WBS serta SK terkait yang telah dibuatkan tersebut, diharapkan segenap karyawan serta manajemen dapat berkomitmen untuk menerapkan integritas dalam diri masing-masing untuk sama-sama memupuk rasa memiliki bagi perusahaan dengan melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi di lingkungan sekitar tempat bekerja agar lingkungan perusahaan dapat bersih dari tindakan pelanggaran sehingga pengendalian internal semakin baik lagi. Namun masih terdapat kekurangan dalam penerapan atas sistem ini yaitu belum adanya sosialisasi mengenai reward and punishment yang lebih mendalam yang akan didapatkan oleh pelapor Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengalami beberapa keterbatasan pada saat melakukan penelitian. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini antara lain: 1. Peneliti melakukan analisis dari data-data primer melalui metode Observasi dan Survey (Kuesioner/wawancara tertutup) dan sekunder yang didapat 115
9 melalui hasil beberapa laporan dari audit internal PT. ABC dan beberapa dokumen pendukung. 2. Peneliti hanya menganalisis dari sisi administrasi saja tanpa melakukan analisis yang mendalam terhadap laporan keuangan PT. ABC. 3. Untuk data aging AR PT. ABC yang didapatkan secara download data dari sistem yang dianut oleh PT. ABC yaitu SAP Sistem memiliki keterbatasan dalam kevalidan data yang disajikan oleh sistem, dikarenakan hal tersebut bergantung pada kekonsistenan dari PIC yang melakukan monitoring piutang serta proses clearing atas uang pembayaran atas piutang yang masuk ke kas perusahaan secara konsisten dan periodik. Jika PIC yang melakukan proses clearing tidak konsisten dalam melakukan proses tersebut, maka akan terjadi data yang kurang valid dalam penyajian aging AR tersebut. 4. Dalam menerapkan alat-alat audit (Internal Control Quesionnaire, Continuous Auditing System, Whistle Blowing System), peneliti memiliki beberapa kendala antara lain dalam penerapan whistle blowing system komitmen manajemen dan karyawan yang tidak terlalu tinggi serta minat yang kurang dalam penerapannya, untuk penerapan ICQ kendala dan keterbatasan yang terjadi adalah tidak semua auditee konsisten dalam melakukan pengisian serta mengembalilan ICQ tersebut karena masalah waktu dan kesibukan dari masing-masing process owner, kemudian dalam 116
10 penerapan Continuous auditing system terdapat beberapa kendala dan keterbatasan dalam aplikasi dari sistem database SAP yaitu kekonsistenan dan kevalidan data yang disajikan oleh laporan aging AR tergantung dari konsisten dari process owner dalam melakukan proses yang seharusnya dijalankan Saran 1. Pada proses pengendalian internal atas piutang yang ada pada PT. ABC, sebaiknya manajemen PT. ABC melakukan kontrol yang lebih ketat atas penanganan piutang terutama yang mencapai > 90 hari overdue (sesuai Risk appetite manajemen PT. ABC) dengan membuat peraturan serta juklak baru untuk penanganan serta agar dikemudian hari untuk kasus atas piutang > 90 hari overdue tidak terjadi lagi kedepannya yang dapat berpoteni atas piutang tidak tertagih (bad debt) yang dapat merugikan perusahaan pada umumnya serta Shareholder pada khususnya. 2. Dengan melihat evaluasi atas penerapan surveilance system (continuous audit) yang ada pada PT. ABC, harus dilakukan beberapa penambahan dari sisi skenario selain skenario yang telah ada yang telah diterapkan oleh auditor internal PT. ABC, melihat aspek risiko yang lebih mendalam agar internal control PT. ABC semakin optimal dengan peranan dari internal audit dalam 117
11 membantu peran manajemen untuk menangani beberapa kasus piutang > 90 overdue yang dapat berpotensi atas piutang tak tertagih yang akan merugikan perusahaan. 3. Melihat opportunity loss atas kecurangan di tahun 2012 yang ada pada PT. ABC yang mencapai angka > 10 milyar, sebaiknya manajemen PT. ABC membuat aturan main serta lebih memeperketat peraturan perusahaan agar tingkat kecurangan tidak terjadi sebanyak yang ada di tahun 2012, meskipun unit audit internal sudah melakukan pembuatan alat bantu audit berupa Whistle Blowing System yang dapat membantu manajemen dalam menemukan kecurangan melalui pelaporan dari pihak pelapor secara langsung. 4. Menetapkan jadwal rapat rutin yang harus dilaksanakan setiap bulannya atau setiap dua minggu sekali untuk memantau dan menganalisis progress atas piutang konsumen agar control atas monitoring piutang dapat terjalin dengan baik. 5. Melakukan monitoring atas piutang dalam bentuk board monitoring AR yang berfungsi untuk melakukan kontrol atas piutang-piutang yang dapat berpotensi tidak tertagihnya piutang konsumen, terutama yang memiliki umur piutang > 90 hari. 6. Kepada seluruh karyawan PT. ABC yang menemukan adanya tindakan penyimpangan yang terjadi di lingkungan sekelilingnya, disarankan untuk melaporkan yang seharusnya dilaporkan dan berkaitan undang-undang atas 118
12 pelaporan yang tertuang di SK terkait agar integritas dan nilai etika dari PT. ABC semakin membaik. 7. Melakukan perbaikan sistem penjualan dari sisi pemisahan tugas melalui sistem mekanisme approval atas penjualan unit kepada pihak eksternal dengan otorisasi dilakukan oleh pihak yang berwenang, dalam hal ini rekomendasi diberikan oleh penulis dengan melakukan review ulang atas otorisasi transaksi penjualan unit bekas berdasarkan nilai nominal serta jumlah transaksi yang terjadi. 8. Sebaiknya manajemen dari PT. ABC lebih meningkatkan kinerja dari dan peran dari auditor internal PT. ABC sebagai konsultan manajemen dalam menanggulangi masalah yang ada pada PT. ABC terkait penanganan piutang serta fraud. 9. Sebaiknya untuk penerapan alat WBS, manajemen mensosialisasikan kembali mengenai reward and punishment yang didapatkan oleh seorang pelapor agar sistem ini semakin berjalan simultan dan dapat meningkatkan nilai integritas dalam diri karyawan PT. ABC. 10. Sebaiknya continuous auditing system, untuk masa yang akan datang dibuatkan beberapa skenario yang dapat membantu manajemen dalam lebih meningkatkan pengendalian internal perusahaan. 11. Dalam penerapan ICQ pada PT.ABC, sebaiknya ICQ dilakukan secara berkala agar para process owner semakin aware terhadap prosesnya, yang 119
13 bilamana jika setiap process owner semakin aware terhadap proses serta kontrol, diharapkan pengendalian internal dari PT. ABC akan semakin baik kedepannya. 12. Jika internal control sudah dibangun sedemikian baiknya dan memadai dan mekanisasi atas hotlines atau whistle blowing sudah dilakukan dengan efektif, namun tetap saja terjadi fraud, disarankan kepada manajemen PT. ABC untuk melakukan edukasi ke semua level yang ada di perusahaan, dalam bentuk edukasi bahwa fraud dapat merugikan perusahaan dan tentunya seluruh karwayan. 13. Terkait temuan atas pengendalian internal atas piutang, sebaiknya tim penjualan dan administrasi lebih rutin dalam melakukan kunjungan ke konsumen dalam rangka melakukan rekonsiliasi saldo piutang. 14. Sebaiknya disarankan agar tim penjualan konsisten dalam membuatkan serta melakukan pemantauan atas notifikasi unit yang akan menjadi kontrak dan juga unit yang kontraknya akan berakhir di konsumen. 120
BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem
130 BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem Pengendalian Internal Pemerintah pada Badan Kantor Pertanahan Nasional
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan
Lebih terperinciEVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PEMBIAYAAN SECARA KREDIT DAN PENAGIHAN PIUTANG PADA PT KRESNA REKSA FINANCE
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PEMBIAYAAN SECARA KREDIT DAN PENAGIHAN PIUTANG PADA PT KRESNA REKSA FINANCE Della Shu PT.Kresna Reksa Finance,perum.sbs blok c24/1,08989802899,della shu Abstrak Sistem pengendalian
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN PT HARI PURNAMA PERKASA
BAB 4 EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN PT HARI PURNAMA PERKASA 4.1 Perencanaan dan tujuan evaluasi pengendalian internal atas prosedur piutang usaha dan penerimaan kas Pada
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan dari bab sebelumnya mengenai kajian peran audit internal dan pengaruhnya terhadap efektivitas
Lebih terperinciDalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan
Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan yakni dengan melakukan observasi langsung ke perusahaan, serta mengajukan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Perencanaan Evaluasi. Tujuan dilakukan perencanaan evaluasi yaitu untuk memperoleh bahan
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Perencanaan Evaluasi Tujuan dilakukan perencanaan evaluasi yaitu untuk memperoleh bahan bukti yang cukup, mengidentifikasi kelemahan dan menghindari salah pengertian dengan pihak
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada
Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I
PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan
Lebih terperinci4.1 Evaluasi Aktivitas Pengendalian Internal Atas Pendapatan Pada PT. Karga Walon Berdasarkan Komponen Pengendalian COSO
BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas evaluasi perencanaan analisis atas prosedur serta kebijakan manajemen perusahaan mengenai kegiatan pengendalian dari aktivitas operasional PT. Karga Walon, yang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan untuk menjawab pertanyaan dengan justifikasi hasil penelitian penerapan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001 di PT
Lebih terperinciKUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas
LAMPIRAN I KUESIONER Responden yang terhormat, Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha) mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan guna mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama pendirian usaha yaitu untuk menciptakan laba. Laba digunakan perusahaan guna mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi yang sedang ditingkatkan oleh pemerintah Indonesia mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan yang semakin
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki
BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan pada saat didirikan mempunyai visi dan misi yang berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai tingkat laba yang maksimal. Laba yang maksimal
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi
DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi 1 2 3 4 5 6 Apakah internal auditor memiliki kedudukan yang independen dalam melakukan pemeriksaan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan
BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan piutang usaha modern market seperti
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)
DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti
BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. maka dapat disimpulkan sebagai berikut : perusahaan sering tergantung pada kemampuan marketingnya, dapat
BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa yang penulis lakukan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Marketing merupakan duta bagi perusahaan, kesuksesan financial
Lebih terperinciCOSO ERM (Enterprise Risk Management)
Audit Internal (Pertemuan ke-4) Oleh: Bonny Adhisaputra & Herbayu Nugroho Sumber: Brink's Modern Internal Auditing 7 th Edition COSO ERM (Enterprise Risk Management) COSO Enterprise Risk Management adalah
Lebih terperinciCHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014
CHAPTER VI Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA Politeknik Negeri Bali 2014 SPAP Pekerjaan Lapangan 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit
BAB IV PEMBAHASAN IV. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama yang
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN. Rencana Penerimaan Piutang Dagang Mingguan. Daftar Piutang yang dihapuskan dan Internal Office Memo
LAMPIRAN-LAMPIRAN L1 Metode Pengumpulan Data L2 Proses Tinjauan Pelanggan L3 Form Penawaran Harga L4 Purchase Order L5 Surat Jalan L6 Invoice L7 Faktur Pajak L8 Voucher Penerimaan L9 Rencana Penerimaan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap
BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman yang semakin maju dan berkembang menyebabkan perkembangan ekonomi juga mengalami peningkatan yang semakin pesat. Semua perusahaan dituntut untuk dapat bersaing,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Penilaian atas Piutang Dagang dan Luas pemeriksaan pada akun Piutang Dagang. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pada era globalisasi ini, sektor ekonomi telah mengalami pertumbuhan yang begitu pesat, seiring dengan pertumbuhan berbagai sektor lainnya juga. Munculnya berbagai perusahaan yang berskala kecil,
Lebih terperinciTutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA
Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP
Lebih terperinciTUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL
TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL OLEH: ERWIN FEBRIAN (14121005) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 1 A. PENGENDALIAN
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA PERUSAHAAN
1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA PERUSAHAAN Bapak/Ibu/Sdr/I yang terhormat, Dalam rangka penelitian skripsi yang berjudul Pengaruh
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan pada Bank Tabungan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan pada Bank Tabungan Negara Syariah Cabang Bandung Evaluasi Penerapan Pengendalian Intern Pembiayaan Mudharabah dan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Untuk mewujudkan suatu evaluasi yang baik maka perlu dilakukan perencanaan terlebih
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Perencanaan Evaluasi Untuk mewujudkan suatu evaluasi yang baik maka perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Tujuan dilakukan perencanaan evaluasi yaitu untuk memperoleh bahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pulasari (2010) meneliti tentang evaluasi system pengendalian internal penjualan jasa perawatan lift pada PT.Industri Lift Indonesia Nusantara kantor cabang
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK
2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. lainnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dari data yang diperoleh melalui wawancara kepada responden, kuisioner, dan data-data sekunder yang didapatkan, seperti SOP Perkreditan BRI dan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan atau perkreditan adalah dengan menerapkan prinsip Know Your
BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Strategi Anti Fraud Pembiayaan Dalam dunia perbankan pembiayaan atau perkreditan bukanlah bidang yang dapat dihindari oleh bank dan merupakan salah satu sumber pemasukan
Lebih terperinci1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi
Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan
Lebih terperinciProsedur Penerimaan Pesanan Penjualan
Prosedur Penerimaan Pesanan Penjualan L1 Prosedur Pembuatan Faktur dan SPB L2 Prosedur Pengeluaran Barang L3 Prosedur Penyerahan Faktur L4 Prosedur Penerimaan Barang Retur L5 Prosedur Penyimpanan Faktur
Lebih terperinci-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK
-1- LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini yang ditandai dengan perdagangan bebas, mendorong perusahaan untuk semakin meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan operasionalnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan yang diperoleh dari
Lebih terperinciLampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi
Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur mempunyai tujuan yang sama untuk menjaga kelangsungan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai dalam
BAB 4 PEMBAHASAN Perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, terutama yang berkaitan dengan siklus pendapatanya. siklus pendapatan terdiri dari
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA
BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,
Lebih terperinciPEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan
Lebih terperinciLAMPIRAN A PEMIMPIN CABANG BIDANG PEMBINAAN PELAYANAN PENYELIAAN LAYANAN PRIMA / EMERALD
LAMPIRAN LAMPIRAN A PEMIMPIN CABANG BRANCH QUALITY ASSURANCE BIDANG PEMBINAAN KANTOR LAYANAN BIDANG PEMBINAAN PELAYANAN KANTOR LAYANAN & KANTOR KAS PENYELIAAN PELAYANAN UANG TUNAI PENYELIAAN PELAYANAN
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar
LAMPIRAN 1 Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 2 Permintaan Pembayaran LAMPIRAN 3 Inoice Lampiran 4 Kwitansi LAMPIRAN 5 Faktur Pajak LAMPIRAN 6 Surat Penawaran Iklan Lampiran 7 Form Order Iklan Majalah Bumi Track
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern dalam menunjang pembelian bahan baku yang efisien dan efektif maka dapat
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya agar dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya kecurangan, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai. Tentunya
Lebih terperinciJournal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx
Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx Sistem Pengendalian Internal dalam Meminimalisasi Piutang Tak Tertagih pada PT. BFI Finance cabang Malang 2 Lailatul Khomariyah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan audit operasional
Lebih terperinciLAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.. /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini telah banyak perusahaan dibidang industri maupun dagang menjual barang dagangannya secara kredit. Bagi banyak perusahaan, pendapatan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Seiring dengan perkembangan dunia perekonomian dalam memasuki era pasar bebas dan globalisasi, setiap perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi persaingan yang ada saat ini.
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL
BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan audit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis yang semakin berkembang memberikan kesempatan bagi semua jenis usaha yang bergerak di dalamnya. Perkembangan dunia bisnis semakin menuntut setiap
Lebih terperinciKebijakan Manajemen Risiko PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
I. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No.1/M-MBU/2011 tanggal 1 November 2011, manajemen risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan Good Corporate Governance. Pengelolaan
Lebih terperinciFlowchart Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan
L1 Flowchart Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan Untuk public training Bagian Penjualan dan Pemasaran Mulai 1 Mempromosikan
Lebih terperinciPENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Sasaran Reformasi Birokrasi Maraknya KKN Buruknya Pelayanan
Lebih terperinciContoh Purchase Order PT.PPN
Contoh Purchase Order PT.PPN L1 Contoh invoice PT.PPN L2 Contoh Surat Jalan PT.PPN L3 Contoh Faktur Pajak PT.PPN L4 L5 Contoh salah satu produk PT.PPN OIL FILTRATION HP SERIES (High Pressure Series) LP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini, kita di tuntut untuk dapat memberikan yang terbaik agar dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan berdirinya berbagai jenis perusahaan, diantaranya perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setelah reformasi, dunia usaha di Indonesia berkembang semakin pesat yang menimbulkan berdirinya berbagai jenis perusahaan, diantaranya perusahaan jasa yang
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENUGASAN
PELAKSANAAN PENUGASAN STANDAR KINERJA STANDAR 2300 PELAKSANAAN PENUGASAN Auditor internal harusmengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasi informasi yang memadai untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN KUESIONER
DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER PETUNJUK PENGISIAN Pertanyaan terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian A merupakan pertanyaan umum dan bagian B merupakan pertanyaan khusus. Jika Bapak/Ibu berkeberatan untuk mencantumkan
Lebih terperinciBAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi
BAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai risiko-risiko yang dapat terjadi di siklus penjualan yang dimilikinya.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap pengendalian intern penjualan PT. Ultra Jaya Milk Ind Tbk Jawa Barat di Bandung selama
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
INTERNAL AUDIT Materi 1 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA 1 FAKTOR PENTING PERKEMBANGAN INTERNAL AUDIT PERDEBATAN MENGENAI PERAN INTERNAL AUDIT 1. Jenis Usaha 2. Luas Kegiatan Usaha 3. Jumlah
Lebih terperinciMAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL
MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL DISUSUN OLEH : ZIDNI KARIMATAN NISA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM di
Lebih terperinciPENGENDALIAN INTERN 1
PENGENDALIAN INTERN 1 Pengertian Pengendalian Intern Standar pekerjaan lapangan yang kedua (PSA No. 01 (SA 150)) menyebutkan Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan audit kecurangan, dilakukan
BAB IV PEMBAHASAN IV. Tahap-Tahap Audit Kecurangan IV.1. Perencanaan Audit Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit kecurangan terhadap fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT
BAB IV PEMBAHASAN Bab ini membahas peranan pengendalian intern atas penjualan, piutang, dan penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT Geotechnical Systemindo yang dibatasi
Lebih terperinciRISK ASSESSMENT DAN UPAYA PENGEMBANGAN JASA KONSULTASI DI BIDANG MANAJEMEN RISIKO. oleh : Slamet Susanto, AK)
RISK ASSESSMENT DAN UPAYA PENGEMBANGAN JASA KONSULTASI DI BIDANG MANAJEMEN RISIKO oleh : Slamet Susanto, AK) Latar Belakang Dalam upaya mengembangkan metodologi Risk Management Based Audit (RMBA) di BPKP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas intern untuk menunjukkan kontribusinya pada perbaikan kinerja organisasi. Laporan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga intermediasi yang menjalankan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga intermediasi yang menjalankan kegiatan penghimpunan dana pihak ketiga untuk selanjutnya disalurkan dalam bentuk pinjaman untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pelaksanaan kegiatan di KJM telah menerapkan unsur-unsur SPI di dalamnya. Hal
BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Dengan melihat kembali hasil analisis investigasi pada unit KJM-UGM, dari hasil wawancara dengan pimpinan diperoleh informasi bahwa dalam pelaksanaan kegiatan di KJM telah
Lebih terperinciLampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika
L1 Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika No Pertanyaan. Ya 1 Apakah perusahaan memiliki petunjuk pelaksanaan mengenai: a. tata tertib dikomuni- b. disiplin kasikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan ketahanan ditengah sengitnya persaingan. Pengendalian internal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini membutuhkan transparansi dan akuntabilitas dalam melakukan aktivitas bisnis. Dunia usaha juga membutuhkan ketahanan
Lebih terperinciIV.1.1 Evaluasi Lingkungan Pengendalian ( Control Environment)
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Pengendalian Internal pada Pencatatan dan Pelaporan Keuangan Dalam pelaksaan kegiatan operasionalnya, perusahaan pusat harus memiliki pengendalian yang memadai terhadap
Lebih terperinciDalam rangka penelitian skripsi yang berjudul Pengaruh Kualitas Sistem Informasi
KUISIONER PENELITIAN Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengendalian Internal Berbasis COSO dan Dampaknya Pada Pencegahan Kecurangan Responden yang terhormat, Dalam rangka penelitian
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional
BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dengan para pesaingnya agar dapat terus mempertahankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin ketatnya persaingan perdagangan pada dunia bisnis, maka setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengembangkan perusahaannya untuk dapat berkompetisi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan. Penerimaan Kas
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas Sebelum melakukan analisa dan ealuasi mengenai pengendalian intern pada PT. Grahadaya Nusaprima menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dayanya untuk dapat bertahan di persaingan yang semakin ketat ini.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis ekonomi mengalami peningkatan yang pesat. Setiap perusahaan berusaha bersaing untuk memperluas pangsa pasarnya baik di dalam maupun luar
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PEMANTAUAN PENGENDALIAN INTERN BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL NOMOR: PER-046 /BC/2011 TENTANG PENINGKATAN PENERAPAN PENGENDALIAN INTERN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PEMANTAUAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciPemahaman Pengendalian Internal
Modul ke: 02 Dewi Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Pemahaman Pengendalian Internal Rosaria, SE.,Msi.,Ak.,CA Program Studi AKUNTANSI Mengenal Istilah Pengendalian internal 1947 AICPA Internal Control Internal
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Evaluasi Pengendalian Internal Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu proses operasi atau prosedur suatu perusahaan dibutuhkan perencanaan terlebih dahulu
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. 1 BAB I DASAR DAN TUJUAN PEMBENTUKAN 1.1. Dasar Pembentukan 1.1.1 PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk,
Lebih terperinci