ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR"

Transkripsi

1 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR (Studi Kasus Di Departemen Store Yogya Baru, Bogor) SKRIPSI F A D W A A PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

2 FADWA. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Minuman Sari Buah Minute Maid Pulpy Orange (Studi Kasus Di Departemen Store Yogya Baru, Bogor di Kota Bogor. Skripsi. Departemen Manajemen Agribisnis, Fakultasas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (Dibawah bimbingan NETTI TINAPRILLA ). Buah merupakan salah satu komoditi pertanian dan menjadi bahan pangan sumber vitamin, menurut menteri pertanian Suswono, konsumsi masyarakat buahbuahan saat ini adalah kg per kapita per tahun dan meningkat menjadi 35 kg per kapita per tahun akan tetapi dalam peningkatan ini masih jauh dari rekomenadasi FAO yaitu sebesar kg per kapita per tahun. Penanganan pasca panen terhadap buah-buahan segar menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan mengingat buah merupakan komoditi pertanian yang sifatnya mudah rusak. Kerusakan ini bisa terjadi pada saat proses penyimpanan maupun pada saat pendistribusian. Penanganan pasca panen dapat dilakukan salah satunya dengan mengolah buah-buahan segar menjadi minuman sari buah, sehingga dapat meningkatkan daya simpan, nilai ekonomis dan daya guna buah-buahan serta dapat memperluas daerah pemasarannya. Alasan hadirnya minuman ringan sari buah di pasaran didasarkan pada perubahan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat perkotaan yang menyukai pada sesuatu yang lebih praktis dan dapat dikonsumsi setiap saat, Tujuan dari Coca-Cola Bottling mengeluarkan minuman sari buah minute maid pulpy orange adalah dapat meramaikan pasar jus di pasaran dan dapat meningkatkan omzet keuntungan pada produk minuman lainnya selain minuman karbonasi yang semakin menurun. Kota Bogor merupakan salah satu kota yang berada di bawah administratif Jawa Barat dan lokasinya dekat dengan pusat pemerintahan Indonesia yaitu Jakarta, berdasarkan BPS kota Bogor tingkat penduduk mengalami peningkatan setiap tahunnya, yaitu pada tahun 2009 jumlah penduduknya sebesar jiwa dibanding tahun sebelumnya hanya sebesar jiwa. Hal ini mengakibatkan permintaan produk minuman ringan akan semakin tinggi karena lokasi untuk memasok produk lebih mudah diakses dari berbagai arah seperti Jakarta, Cianjur dan Sukabumi, selain itu hadirnya beberapa pusat perbelanjaan modern dan tradisional yang menyediakan minuman ringan tersebut. Hadirnya minuman pulpy di pasaran merupakan tantangan tersendiri bagi produk tersebut mengingat sebelumnya telah hadir minuman ringan yang menjadi pemain lama, seperti produk minuman Nu merupakan minuman yang menjadi penguasa minuman di tengah pasaran yaitu sebesar 51,9 persen artinya setengah persaingan telah dikuasai oleh minuman tersebut. Hal ini akan berdampak pada produk minuman sari buah yang baru hadir ditengah-tengah masyarakat yang mengakibatkan pada penurunan kepuasan konsumen. Penelitian ini bertjuan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen minute maid pulpy orange di kota bogor, menganalisis atribut-atribut minute maid pulpy orange untuk menghasilkan perioritas-prioritas perbaikan di masa akan datang, dan menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut minuman minute maid pulpy orange di kota bogor.

3 Karakteristik konsumen minute maid pulpy orange di kota bogor berdasarkan jenis kelamin wanita, berusia tahun dan sudah menikah. Mayoritas responden berpendidikan sarjana. Responden kebanyakan bekerja sebagai pegawai negeri sipil, pendapatan per bulan berkisar antara Rp Rp dengan pengeluaran khusus minuman sebesar Rp dalam frekuensi konsumsi delapan kali dalam sebulan. Pada diagram kartesius terdapat dua atribut produk yang menjadi perioritas bagi minuman pulpy orange, yaitu harga minuman pulpy dan merek yang telah dikenal pada minuman pulpy orange, perbaikan atribut ini akan memberikan dampak kelangsungan dalam mempertahankan pelanggan yang secara langsung akan mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap produk minuman tersebut. Atribut yang termasuk pada kuadran kedua adalah kandungan bulir jeruk pada minuman pulpy, desain kemasan minuman pulpy, ketersediaan izin BPOM pada minuman pulpy. Hal ini yang harus dipertahankan, pada kuadran ketiga atributnya adalah tingkat kemanisan minuman pulpy, aroma minuman pulpy, kepekatan pada minuman pulpy, ketersediaan informasi produk minuman pulpy, promosi iklan minuman sari buah pulpy orange, atribut tersebut termasuk kedalam kuadran kurang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, namun pihak perusahaan tetap perlu memperhatikan kinerja atribut ini sehingga atribut ini tidak berpindah pada kuadran I karena penilaian konsumen suatu saat dapat berubah atribut yang kurang penting dapat berubah menjadi penting dan atribut yang terdapat pada kuadran empat, jika dilihat dari kepentingan berada pada tingkat kepentingan yang rendah, tetapi jika dilihat dari kinerja konsumen berada pada tingkat kinerja yang tinggi. Atribut tersebut adalah rasa minuman pulpy, kemudahan didapat minuman pulpy. Angka Customer Satisfaction Index (CSI) yaitu atau indeks kepuasan konsumen sebesar 79,4 persen. Berdasarkan rentang skala indeks kepuasan konsumen maka nilai 0,794 berada pada rentang skala 0,61-1,80 pada kriteria puas, disimpulkan bahwa secara keseluruhan konsumen puas terhadap atribut-atribut Minuman Sari Buah Pulpy Oange, akan tetapi nilai indeksnya masih di bawah 100 persen, sehingga masih tersisa 20,4 persen harapan konsumen terhadap kinerja produk minuman pulpy orange yang belum mampu diberikan sepenuhnya kepada konsumen.

4 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR (Studi Kasus Di Departemen Store Yogya Baru, Bogor) F A D W A A Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

5 Judul Skripsi Nama NRP : Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Minuman Sari Buah Minute Maid Pulpy Orange di Kota Bogor (Studi Kasus Di Departemen Store Yogya Baru, Bogor) : Fadwa : A Disetujui, Pembimbing Ir. Netti Tinaprilla, MM. NIP Diketahui Dekan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP Tanggal Lulus :

6 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Minuman Sari Buah Minute Maid Pulpy Orange di Kota Bogor (Studi Kasus Di Departemen Store Yogya Baru, Bogor) adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Agustus 2010 Fadwa A

7 RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Kota Jakarta pada tanggal 29 September Penulis merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Husen dan Almh. Maryam. Penulis mengawali pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Perwira 2 Bogor, selesai pada tahun Kemudian penulis melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 07 Bogor, selesai pada tahun Setelah itu penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum Insan Kamil Bogor dan selesai pada tahun Satu tahun setelah selepas SMU tahun 2000, penulis mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan ke bangku perguruan tinggi. Melalui jalur tes wawancara, penulis diterima di jurusan Manajemen Usaha Boga (MUB), Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan selesai pada tahun Selama kuliah di diploma penulis pernah aktif di lembaga kemahasiswaan seperti koordinator tim bola volley Fakultas Pertanian IPB Bogor tahun 2002, anggota panitia (seksi acara) masa orientasi FAPERTA IPB Bogor tahun 2001, anggota panitia (seksi logistik) MPGK5 GMSK IPB Bogor tahun Pada tahun 2004 penulis melanjutkan ke Program Sarjana Penyelenggaraan Khusus Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

8 KATA PENGANTAR Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segalanya sehingga skripsi yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Minuman Sari Buah Minute Maid Pulpy Orange di Kota Bogor (Studi Kasus Di Departemen Store Yogya Baru, Bogor) dapat diselesaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi dan kepuasan terhadap atribut produk minuman sari buah minute maid pulpy orange di kota bogor. Di dalam proses menulis skripsi ini, penulis menyadari bahwa begitu banyak kendala yang dihadapi. Sehingga tulisan ini belumlah memiliki kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun kearah kesempurnaan skripsi ini, sehingga dapat bermanfaat untuk dimasa yang akan datang. Saran dan kritikan yang membangun dapat disampaikan langsung kepada penulis atau dapat melalui di: Bogor, Agustus 2010 F A D W A

9 UCAPAN TERIMAKASIH Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada : 1. Pada orang tua yang telah memberikan dukungan dan nasihatnya. 2. Ibu Ir. Netti Tinaprilla, MM. Selaku dosen pembimbing yang memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Dr. Ir. Anna Fariyanti,M, selaku dosen evaluator pada kolokium penulis, yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan kritik serta saran kepada penulis. 4. Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS selaku dosen penguji pada ujian sidang penulis, yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini. 5. Arif Karyadi, SP selaku dosen penguji komisi pendidikan pada ujian sidang penulis, yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini. 6. Wan Aswan Cahyadi sebagai pembahas pada seminar hasil penelitian penulis yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis. 7. Pihak Yogya Departemen Store atas waktu, kesempatan, informasi dan dukungan yang diberikan kepada penulis. 8. Suamiku, Alwi yang telah memberikan perhatian dan dukungan doa serta semangat kepada penulis. (Makasih say) 9. Pada seluruh staf Ekstensi MAB yang telah membantu hingga selesainya skripsi. 10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan kepada penulis, semoga Allah SWT membalas dengan pahala yang berlipat ganda. Tak lupa penulis sampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan pada skripsi ini, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua, Terima kasih. Bogor, Agustus 2010 F A D W A

10 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii v vi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian... 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Minuman Ringan Minute Maid Pulpy Orange Penelitian Terdahulu III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Perilaku Konsumen Proses Keputusan Pembelian Teori Kepuasan Konsumen Strategi Produk Baru Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk (Product) Harga (Price) Tempat (Place)/Saluran Distribusi Promosi (Promotion) Analisis Gap Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengambilan Sampel Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data Analisis Deskriptif Importance Performance Analysis (IPA) Customer Satisfaction Index (CSI) Indikator Dimensi Atribut V. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 5.1. Karakteristik Pasar Swalayan Yogya Departement Store... 37

11 VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Karakteristik Responden Berdasarkan Rata- Rata Pendapatan Per Bulan Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-Rata Pengeluaran Per Bulan Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Minuman Analisi Tingkat Kepuasan Importance Performance Analysis (IPA) Customer Satisfaction Index (CSI) Terhadap Atribut Produk Minuman pulpy orange VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ii

12 DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Variasi Produk Minuman Sari Buah Rasa Jeruk di Yogya Baru Penguasa Pasar Minuman Ringan Tinjauan Penelitian Terdahulu Skala Likert Kriteria Indeks Kepuasan konsumen Dimensi Atribut Daftar Atribut Minuman Sari Buah Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Karakteristik Responden Berdasarkan Rata- Rata Pendapatan Per Bulan Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-Rata Pengeluaran Per Bulan Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Minuman Rasa Minuman Sari Buah Pulpy Orange Tingkat Kemanisan Minuman Sari Buah Pulpy Orange Aroma Minuman Sari Buah Pulpy Orange Kepekatan Minuman Sari Buah Pulpy Orange Kandungan Bulir Jeruk Pada Minuman Sari Buah Pulpy Orange Desain Kemasan Pada Minuman Sari Buah Pulpy Orange Izin BPOM Pada Minuman Sari Buah Pulpy Orange Ketersediaan Informasi Pada Minuman Sari Buah Pulpy Orange Harga Minuman Kemudahan Didapat di Berbagai Tempat pusat perbelanjaan Promosi Iklan Minuman Sari Buah Pulpy Orange Merek yang Telah Dikenal pada Minuman Pulpy Orange iii

13 28. Perhitungan Rata-Rata Dari Penilaian Tingkat Kepentingan Dan Kinerja Atribut Minuman Minute Maid Pulpy Orangei Keterangan Diagram Kartesius Penilalian Konsumen Terhadap Produk Minuman Pulpy Orange Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) iv

14 DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Konsep Kepuasan Konsumen Kerangka Pemikiran Operasional Diagram Kartesius Kepuasan Konsumen Diagram Importance Performance Analysis atribut minuman pulpy orange v

15 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun Kuesioner Penelitian Penilaian Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Indikator penilaian atribut minuman ringan Minute Maid Puply Orange vi

16 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah merupakan salah satu komoditi pertanian dan menjadi bahan pangan sumber vitamin, menurut menteri pertanian Suswono, konsumsi masyarakat buahbuahan saat ini adalah kg per kapita per tahun dan meningkat menjadi 35 kg per kapita per tahun akan tetapi dalam peningkatan ini masih jauh dari rekomenadasi FAO yaitu sebesar kg per kapita per tahun. 1 Penanganan pasca panen terhadap buah-buahan segar menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan mengingat buah merupakan komoditi pertanian yang sifatnya mudah rusak. Kerusakan ini bisa terjadi pada saat proses penyimpanan maupun pada saat pendistribusian. Penanganan pasca panen dapat dilakukan salah satunya dengan mengolah buah-buahan segar menjadi minuman sari buah, sehingga dapat meningkatkan daya simpan, nilai ekonomis dan daya guna buah-buahan serta dapat memperluas daerah pemasarannya. Menurut kemenperin (2009) 2 bahwa total permintaan sari buah tahun 2006 sebesar ton, dengan prediksi pertumbuhan permintaan 7% per tahun, total permintaan tahun 2010 sebesar ton, produksi jus atau sari buah tahun 2005 sebesar ton dan tahun 2006 meningkat 4% menjadi ton. Prediksi pertumbuhannya 4% per tahun, bisnis minuman sari buah menurut Farchad Poeradisastra sebagai ketua Asosiasi Industri Minuman Ringan (2009) 3 dari Data Asosiasi Industri Minuman menunjukkan hingga pertengahan 2009 pertumbuhan pasar minuman jus atau sari buah setiap tahunnya mencapai 15 sampai 20 persen dari 20 perusahaan besar yang menggarap pasar sari buah, hal ini dikarenakan 1 Web.bisnis.com/senggang/kesehatan Marketing Xtra.Berebut pasar jus.senin 28 Desember 2009

17 pasar minuman merupakan segmen industri pangan yang cepat melakukan inovasi dan perubahan dibanding industri lainnya, seperti yang mulanya hanya produk penghilang rasa haus kemudian berkembang menjadi fitur fungsi penambah rasa, aroma, penambahan kandungan vitamin dan menambah fungsi kepraktisan dalam mengkonsumsi dengan cara mengemas berbagai produk dalam kemasan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Alasan hadirnya minuman ringan sari buah di pasaran didasarkan pada perubahan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat perkotaan yang menyukai pada sesuatu yang lebih praktis dan dapat dikonsumsi setiap saat. Selain itu Menurut salah satu Brand Manager PT Coca-cola Indonesia, Yessy Lestarina Harahap, mengungkapkan bahwa di dunia, minuman dengan kandungan sari buah merupakan kategori minuman terbesar ketiga. Di Indonesia kategori minuman siap saji dengan kandungan jus merupakan salah satu kategori minuman yang tumbuh paling pesat, dengan angka rata-rata persen dalam lima tahun terakhir. Tujuan dari Coca-Cola Bottling mengeluarkan minuman sari buah minute maid pulpy orange adalah dapat meramaikan pasar jus di pasaran dan dapat meningkatkan omzet keuntungan pada produk minuman lainnya selain minuman karbonasi yang semakin menurun. Perusahaan ini merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia, memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company lebih dari outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan, salah satunya adalah Yogya Baru yang merupakan tempat penelitian dilakukan di Bogor, selain produk 2

18 minuman sari buah minute maid terdapat pula beberapa variasi produk yang menjadi pemain lama di pasaran terdapat pada Tabel 1. Tabel 1. Variasi Poduk Minuman Sari Buah Rasa Jeruk di Yogya Baru No Produk Minuman Harga Ukuran Sari Buah Jeruk (Rp) (ml) Kemasan Perusahaan 1. Mr. Jussie Fruitty 1500, Tetra Pack ABC Indonesia 2. Mr. Jussie Fruitty Jui 1600, Tetra Pack ABC Indonesia 3. Buavita Mini Jeruk 2100, Kotak Kardus Unilver Indonesia 4. Sunkist Sweet Orange 2300, Tetra Pack Monysaga Prima 5. Nutrisari Orange Juice 3000, Kotak Kardus Nutrifood Indonesia 6. Country Choice Orange Juice 3300, Kotak Kardus Sinar Sosro 7. ABC Orange Juice 3600, Kotak Kardus ABC Indonesia 8. Buavita Jeruk Mandarin 3900, Kotak Kardus Ultrajaya Milk 9. NU Orange 4000, Botol Plastik ABC Indonesia 10. Minute Maid Pulpy Orange 5000, Botol Plastik Coca-Cola Sumber: Supermarket Yogya Baru, 2010 Kota Bogor merupakan salah satu kota yang berada di bawah administratif Jawa Barat dan lokasinya dekat dengan pusat pemerintahan Indonesia yaitu Jakarta, berdasarkan BPS kota Bogor tingkat penduduk mengalami peningkatan setiap tahunnya, yaitu pada tahun 2009 jumlah penduduknya sebesar jiwa dibanding tahun sebelumnya hanya sebesar jiwa (Lampiran 1). Hal ini mengakibatkan permintaan produk minuman ringan akan semakin tinggi karena lokasi untuk memasok produk lebih mudah diakses dari berbagai arah seperti Jakarta, Cianjur dan Sukabumi, selain itu hadirnya beberapa pusat perbelanjaan modern dan tradisional yang menyediakan minuman ringan tersebut. Tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan yaitu dapat memproduksi suatu produk dan memasarkanya dengan tujuan dapat diterima dan dinilai oleh masyarakat luas yang akhirnya kepuasan yang dihasilkan, akan tetapi dari pihak konsumen produk tersebut harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen agar sesuai dengan harapan konsumen terhadap produk tersebut untuk mencapai tingkat kepuasan (Kotler, 2005). Hal ini seiring dengan 3

19 tujuan yang ingin dicapai oleh produk baru minuman sari buah pulpy orange di pasaran dan perusahaan harus dapat menempatkan orientasi kepuasan konsumen sebagai tujuannya, karena produk baru akan menjadi pesaing bagi produk yang serupa dan lama sehingga harus dapat menempatkan posisi yang baik di benak konsumen agar bisa merebut konsumen dari produk lama. 1.2 Perumusan Masalah Hadirnya minuman ringan produk baru di pasaran memicu persaingan antar industri minuman. Hal ini akan sangat berpengaruh dalam kelangsungan masa produk di pasaran, sehingga perusahaan harus dapat menempatkan orientasi kepuasan pelanggan sebagai tujuan utamanya. Pemahaman kepuasan konsumen merupakan hal penting bagi perusahaan karena berdampak langsung pada kinerja perusahaan, dampak yang akan ditimbulkan bila perusahaan tidak memperhatikan kepuasan konsumen yaitu pengalihan terhadap produk pesaing (Kotler, 1995). Berdasarkan riset Subroto dari spesialis marketing dan riset dari sebuah media cetak pada Tahun 2009, penguasa pasar minuman dipasaran yaitu didominasi oleh minuman teh, Tabel 2. Tabel 2. Penguasa Pasar Minuman Ringan No Nama Produk Market Share Perusahaan 1. Nu Green tea 51,9% ABC President 2. Frestea Green 22,5% PT. Coca-cola 3. Sosro Green Tea 16,8% PT.Sosro 4. Zestea 8,6% PT. 2 Tang 5. Yeo s Sumber : Subroto, ,2% PT. 2 Tang Hadirnya minuman pulpy di pasaran merupakan tantangan tersendiri bagi produk tersebut mengingat sebelumnya telah hadir minuman ringan yang menjadi pemain lama, seperti pada Tabel 3 yaitu produk minuman Nu merupakan 4

20 minuman yang menjadi penguasa minuman di tengah pasaran yaitu sebesar 51,9 persen artinya setengah persaingan telah dikuasai oleh minuman tersebut. Hal ini akan berdampak pada produk minuman sari buah yang baru hadir ditengah-tengah masyarakat yang mengakibatkan pada penurunan kepuasan konsumen. Tujuan strategi produk baru adalah untuk memenuhi kebutuhan baru, yaitu dengan menawarkan produk yang lebih baru dari pada produk sebelumnya dan untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang sudah ada dengan jalan menawarkan produk yang dapat memberikan jenis kepuasan yang baru, apakah hal ini akan terjadi pada produk minuman sari buah pulpy. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang penting untuk diteliti, yaitu : Bagaimana Kepuasan Konsumen Terhadap Atribut Minuman Minute Maid Pulpy Orange di Kota Bogor? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu : 1. Mengidentifikasi Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange di Kota Bogor. 2. Menganalisis Atribut-atribut Minute Maid Pulpy Orange Untuk Menghasilkan Perioritas-prioritas Perbaikan di Masa Akan Datang. 3. Menganalisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Atribut Minuman Minute Maid Pulpy Orange di Kota Bogor. 5

21 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Minuman Sari Buah Minute Maid Pulpy Orange Minuman ringan (soft drink) 4 adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan dan atau bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk dikonsumsi. Minuman ringan terdiri dari dua jenis, yaitu: minuman ringan dengan karbonasi (carbonated soft drink) dan minuman ringan tanpa karbonasi. Minuman sari buah pulpy orange termasuk pada minuman ringan tanpa karbonasi. Bahan makanan dan tambahan lainnya yang ditambahkan dalam minuman ringan terdiri dari: a. Bahan makanan alami meliputi buah-buahan dan / atau produk dari buahbuahan, daun-daunan dan/atau produk dari daun, akar-akaran, batang/kayu tumbuhan, rumput laut, susu dan / atau produk dari susu. b. Bahan makanan sintetik meliputi sari kelapa, vitamin, stimulan. c. Tambahan lainnya meliputi : pemberi rasa, pemberi asam, pemberi aroma, pewarna dan pengawet, garam. Produk minuman pulpy orange merupakan minuman sari buah (fruit juice), yaitu cairan jernih atau keruh yang tidak difermentasi dari hasil pengepresan buah-buahan yang telah masak dan masih segar. Buah yang diekstrak umumnya merupakan buah-buahan yang memiliki kadar air tinggi dengan aroma 4 drink. Senin 28 desember 2009

22 yang kuat seperti jeruk, mangga, nenas, jambu biji dan markisa yang dapat tahan kurang lebih tiga bulan 5. Pada prinsipnya dikenal 2 (dua) macam sari buah 6, yaitu : 1) Sari buah encer (dapat langsung diminum), yaitu cairan buah yang diperoleh dari pengepresan daging buah, dilanjutkan dengan penambahan air dan gula pasir. 2) Sari buah pekat/sirup, yaitu cairan yang dihasilkan dari pengepresan daging buah dan dilanjutkan dengan proses pemekatan, baik dengan cara pendidihan biasa maupun dengan cara lain seperti penguapan dengan hampa udara, dan lain-lain. Sirup ini tidak dapat langsung diminum, tetapi harus diencerkan dulu dengan air. Produk minuman pulpy orange termasuk pada minuman sari buah yang encer. Produk minuman sari buah dari Minute Maid lahir pada tahun 1945, ketika National Research Corporation (NRC) Boston, mengembangkan minuman sari buah jeruk dalam bentuk bubuk dari buah jeruk asli untuk keperluan US Army selama perang. Setelah perang berakhir, Florida Foods Corporation Anak perusahaan NRC, mengembangkan inovasi produk agar produk tersebut dapat dipasarkan secara komersial, Minute Maid berarti cepat dan mudah disajikan 3. Minute Maid mulai dipasarkan secara door to door dan dengan cepat menarik banyak konsumen khususnya dari rasa buah yang asli. Beberapa tahun kemudian Florida Foods Corporation berubah nama menjadi The Minute Maid Company. Pada tahun 1960, Minute Maid dibeli oleh The Coca Cola Company, 5 buah. senin 28 Desember Ristek.go.id. senin 28 Desember

23 saat ini berbagai produk minuman Minute Maid sudah dijual di lebih dari 100 negara di seluruh dunia, sebelum diperkenalkan ke Indonesia 3. Manfaat buah jeruk sangat baik bagi kesehatan akan tetapi bila kadar vitamin C kurang akan menyebabkan lelah, lemah, napas pendek, kulit menjadi kering, perdarahan gusi, disamping itu luka sukar sembuh, sel darah putih menurun serta depresi dan timbul gangguan saraf. Bila kadar konsumsinya berlebihan akan menimbulkan hiperoksaluria dan risiko lebih tinggi terhadap batu ginjal, oleh sebab itu vitamin yang dikandung dalam minuman pulpy orange sangat baik bagi kesehatan. Komposisi minuman ringan merupakan campuran bahan tambahan makanan dasar minuman sebagai pelengkap yang telah mendapatkan izin dari Departemen Kesehatan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), minuman ringan sebagian besar mengandung air, gula (pemanis lain), flavor berasal dari buah, bulir jeruk, sari buah atau essen, pewarna, stimulan seperti kafein, asam, soda, zat aditif, bahan pengawet, bahan pemanis, arom yang hubungannya dengan selera konsumsn (Warta Konsumen, 2002). Bahan komposisi yang terdapat pada minuman pulpy orange adalah Air, gula, bulir jeruk (orange pulp), konsentrat jeruk, perisa jeruk, pengatur keasaman asam sitrat, natrium sitrat, vitamin C dan pewarna beta karoten CI No Menurut Suwiah (1990), buah yang akan dijadikan sari buah haruslah buah yang matang dengan memperhatikan kualitas dan jenis buahnya karena sangat berpengaruh terhadap karakter produk yang dihasilkan, bahan yang digunakan dalam pengolahan sari buah yaitu ada yang diolah dari buah segar (jambu dan Mangga), bubur buah (sirsak) dan ada yang dari bahan konsentrat 8

24 padat (lychee, jeruk, dan apel), cocok tidaknya suatu jenis buah untuk diolah menjadi sari buah tergantung dari keseimbangan asam dan gula, jenis dan komponen phenolik, aroma dan jumlah vitaminnya terutama vitamin C. Kemasan yang digunakan pada minuman pulpy orange adalah botol plastik, setiap masing-masing pengemas mempunyai kelebihan dan kekurangan antara lain: a. Botol gelas, dapat digunakan ulang (reuse)tanpa mengalami pengolahan atau perubahan bentuk, akan tetapi harus melalui proses pencucian dan sterilisasi dengan menggunakan detergent dan soda kaustik. b. Botol plastik, dapat didaur ulang (recycle) dengan pengolahan fisik atau kimiawi untuk menghasilkan produk sama atau produk yang lain. c. Kaleng, dapat melindungi produk dari cahaya, mencegah kandungan produk yang mudah teroksidasi karena cahaya maupun udara dalam kaleng, akan tetapi relatif lebih mahal karena dibuat dari bahan tahan korosi misalnya dari plat baja dengan lapisan timah atau dari aluminium. d. Kotak kardus, kekuatan mekanisnya relatif lebih rendah, umur produk singkat. Bahan kemasan yang digunakan pada minuman Minute Maid Pulpy Orange yaitu berbahan PETE atau PET (polyethylene terephthalate), Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization). arti bahan ini adalah Senin 28 Desember

25 Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol jenis PET/PETE ini direkomendasikan hanya sekali pakai. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang. 2.2 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu mengenai kepuasan konsumen merupakan analisis yang telah dilakukan oleh para mahasiswa sebelumnya dengan produk minuman yang menjadi acuan dalam skripsi ini, akan tetapi banyak perbedaan yang dikaji yaitu dalam penggunaan analisis, produk atau tempat pengambilan responden, menurut tinjauan pustaka yang dilakukan mengenai kepuasan konsumen terhadap minuman ringan paling dominan yaitu teh akan tetapi dalam produk minuman sari buah masih terbatas, bila ada itu pun hanya sari buah tertentu yang belum mengandung bulir didalamnya, produk ini merupakan produk yang pertama kali diteliti dalam peneltian, alat analisis yang digunakan dari setiap peneliti adalah sejenis dengan skripsi ini yaitu menggunakan alat IPA dan CSI. Hasil dari semua penelitian terdahulu bahwa setiap produk yang diteliti dalam tingkat yang puas, tapi perbedaannya dari setiap peneliti menggunakan produk minuman lebih dari satu produk baik dari minuman teh, sirup atau sari buah. Beberapa penelitian menggunakan produk minuman lebih dari satu produk 10

26 akan tetapi dalam penelitian ini hanya menggunakan satu jenis produk minuman sari buah. Beberapa penelitian terdahulu menghasilkan atribut-atribut yang sama akan tetapi pada penelitian ini adanya penambahan atribut baru yang perlu dikaji seperti kandungan bulir didalam minuman. Penggunaan alat analisisnya yaitu metode IPA untuk melihat kepentingan dan kinerja dari atribut minuman ringan Minute Maid Pulpy Orange dan CSI untuk melihat tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut produk tersebut di kota Bogor, sehingga penelitian ini akan terlihat pada atribut mana yang akan menempati kurva yang menjadi pertahankan prestasi dan mendapatkan tingkat kepuasan yang sesuai dengan harapan konsumen. Beberapa hasil rangkuman dari penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 3. 11

27 Tabel 3. Tinjauan Penelitian Terdahulu No Nama Judul Alat Analisis Keterangan 1. Rahmat S Dalimunyhe (2003) Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Minuman Jus Buah (Fruit Juice) Kemasan Bermerek (kasus konsumen Buavita dan Berri di Kotamadya Bogor) Multatribut Fishbein, penarikan sampel Judgement sampling Atribut prefernsinya terbagi menjadi tujuh atribut yaitu merek terkenal, harga, tanpa bahan pengawet, diperkaya vitamin C, rasa, kemasaman, dan kemudahan memperoleh. 2. Dwi irfan wibowo (2005) 3. Arief Rahman (2008) 4. Nova Reski Septina K (2008) Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Bauran Pemasaran Produk Sirup Tjampolay di Kotamadya Cirebon Analisis Kepuasan Konsumen Produk Susu Ultra Milk Analisis Tingkat Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Minuman Teh Siap Minum (Ready To Drink) Merek Teh Botol Sosro di Jakarta Timur Tabulasi kualitatif dan kuantitatif, Importance Performance Analysis (IPA), Customer satisfaction Index (CSI). Analisis tabulasi dekriptif dan kuantitatif, Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI) uji validitasreabilitas, Importance Performance Analysis (IPA), Customer Satisfaction Index (CSI) dan tingkat Loyalitas Konsumen Atribut yang perlu dipertahankan adalah rasa, aroma, halal dan harga. Atribut dipertahankan adalah tambahan nilai gizi, jaminan halal dan izin Depkes, kekentalan cairan produkukuran volume produk, dan kondisi kemasan saat dikonsumsi. Atribut yang perlu dipertahankan adalah kandungan bahan pengawet, dapat diminum kapan saja, harga, jaminan produk steril, dan aman dikonsumsi, ketersediaan layanan informasi, tanggal kadaluarsa Atribut yang perlu dipertahankan adalah komposisi, ketersediaan jaminan halal dan izin Depkes, ketersediaan. Hasil analisis brand switching pattern matriks menunjukkan tingkat perpindahan merek dari the Botol Sosro sangat besar dan sebagian besar responden yang tidak loyal. 5. Chaerul Akbar (2009) Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Fruit Tea, S- Tea, dan Teh Sosro (kasus di foodcourt Al-Azhar Bumi Serpong Damai Tangerang) Alat analisis Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI), metode Purposive samplimng Perioritas utama yang haraus diperhatikan Sosro ; volume dan kemasan kurang praktis, Fruit Tea ; volume dan aroma yang kurang bervariasi, S-tee ; aroma teh dan ketersediaan dalam kemasan dingin. 12

28 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menurut Engel et al (1994) adalah sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkosumsi, menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses pengamblian keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan tersebut. Sumarwan (2004) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai semua kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi Proses Keputusan Pembelian Menurut tujuan pembelian, konsumen dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu konsumen akhir (individual) dan konsumen organisasional, konsumen akhir terdiri atas individu dan rumah tangga yang tujuan pembeliannya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri, sedangkan konsumen organisasional terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang, yang akhirnya diarahkan pada keperluan pemenuhan kepuasan konsumen (Tjiptono, 1995). Proses keputusan pembelian dimulai sebelum terjadinya tahap pembelian aktual. Proses keputusan membeli suatu barang atau jasa melalui beberapa tahapan proses menurut Engel et al (1994) terdiri dari lima tahapan yaitu tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian.

29 Kepuasan konsumen pada produk minuman ringan akan terlihat setelah melakukan tahap proses pengambilan keputusan pembelian akhir yaitu evaluasi setelah pembelian, hal ini dikarenakan konsumen akan merasakan puas tidaknya pada produk tersebut setelah mencobanya, bila konsumen merasa puasa maka kemungkinan besar akan melakukan pembelian ulang, jika tidak puas maka akan bereaksi dengan tindakan yang berbeda seperti mendiamkan saja atau adanya komplain (Kotler, 1995) Teori Kepuasan Konsumen Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi terhadap kinerja suatu produk dengan harapan-harapannya (Kotler, 2002). Kepuasan konsumen merupakan evaluasi purna beli, termasuk alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak memenuhi harapan pelanggan (Engel et al, 1995). Bila dijabarkan sebagai berikut : 1. Jika kinerja berada di bawah harapannya maka konsumen menjadi tidak puas 2. Jika kinerja sama dengan harapannya maka konsumen akan puas 3. Jika kinerja melampaui harapannya maka konsumen akan sangat puas atau sangat senang Pengukuran kepuasan pelanggan dikelompokkan menjadi dua yaitu pengukuran secara langsung dan secara tidak langsung, pengukuran tidak langsung dilakukan dengan cara menelusuri dan memonitor transaksi, catatan dan komplain pelanggan, sedangkan pengukuran secara langsung merupakan 14

30 pendekatan yang aktif dengan menelusuri tempat tujuan seperti pasar, kunjungan ke pelanggan. Masa persaingan yang ketat ini semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga setiap perusahaan harus menempatkan orientasi kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Konsep kepuasan pelanggan dapat dilihat pada Gambar 1. Tujuan Perusahaan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan Produk Harapan konsumen terhadap produk Nilai Produk bagi Pelanggan Tingkat Kepuasan Pelanggan Gambar 1. Konsep Kepuasan Konsumen Sumber : Tjiptono (1995) Berdasarkan perspektif psikologi, terdapat dua model pengukuran tingkat kepuasan konsumen (Tjiptono, 1995) : 1) Model Kognitif Model kognitif memberikan penilaian konsumen didasarkan pada perbedaan antara suatu kumpulan dari kombinasi atribut-atribut yang dipandang ideal untuk individu dan persepsinya tentang kombinasi dari atribut yang sebenarnya. Apabila yang ideal sama dengan yang sebenarnya (persepsinya), maka pelanggan akan sangat puas terhadap produk atau jasa tersebut, sebaliknya bila 15

31 perbedaan antara yang ideal dan yang sebenarnya semakin besar, maka pelanggan semakin tidak puas terhadap produk atau jasa tersebut. Ada dua macam cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai kepuasan pelanggan. Pertama, mengubah penawaran perusahaan sehingga sesuai dengan yang ideal. Kedua, meyakinkan bahwa yang ideal tidak sesuai dengan kenyataan. Model ini lebih sering digunakan oleh perusahaan dalam memberikan penilaian terhadap konsumen. 2) Model Afektif Model afektif menyatakan bahwa penilaian konsumen individu terhadap suatu produk atau jasa tidak semata-mata berdasarkan perhitungan rasional, namun juga berdasarkan kebutuhan subjektif, aspirasi, dan pengalaman, model ini lebih menitikberatkan pada aspirasi, perilaku belajar, emosi, perasaan spesifik seperti apresiasi, kepuasan, keengganan; dan suasana hati. Maksud dari fokus ini adalah agar dijelaskan dan diukur tingkat kepuasan dalam suatu kurun waktu. Pemahaman kepuasan pelanggan merupakan hal penting bagi perusahaan karena berdampak langsung pada kinerja perusahaan, dampak yang akan ditimbulkan apabila perusahaan tidak memperhatikan kepuasan pelanggan maka tentunya diimbangi dengan cepat melalui perbaikan pelayanan sesuai harapan pelanggan. Pelanggan adalah pihak yang menerima atau memakai produk atau jasa, oleh karena itu maka hanya merekalah yang dapat menentukan kualitas seperti apa dan hanya mereka yang dapat menyampaikan apa dan bagaimana kebutuhan merek. Kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat. Menurut Tjiptono (1995) manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut : 16

32 1. Hubungan antar perusahaan dan para pelanggannya menjadi lebih harmonis. 2. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang. 3. Mendorong terciptanya loyalitas pelanggan. 4. Membentuk suatu rekomendasi informal dari mulut ke mulut (word of mouth) yang akan sangat menguntungkan bagi perusahaan. 5. Reputasi perusahaan menjadi baik di mata pelanggan. 6. Laba yang diperoleh dapat meningkat. Menurut Kotler (2005) alat yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan anatara lain : 1) Sistem Keluhan dan Saran Saat konsumen telah mengenal produk tersebut terkadang memberikan saran atau masukan untuk menambah kelangsungan menjaga mutu, biasanya informasi mengenai keluhan atau saran dapat diperoleh melalui form saran pelanggan, nomor bebas pulsa atau situs untuk kemudahan komunikasi. 2) Survey Kepuasan Pelanggan Tingkat kepuasan pelanggan dapat dipahami dengan peninjauan langsung secara periodik melalui pengisian kuesioner atau menelpon, dengan cara ini perusahaan akan mengetahui pandangan pelanggan terhadap produknya dimana hasil yang diperoleh kepuasan atau tidak, bila kepuasan yang dihasilkan maka pelanggan tersebut cenderung untuk membeli kembali. 3) Ghost Shopping Informasi mengenai kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan dan pesaingnya dapat diperoleh dari orang yang disewa untuk bertindak sebagai 17

33 pelanggan yang disebut pembeli misteri (Mysteri Shopper), dengan menguji apakah karyawan perusahaan dapat mengatasi situasi dengan baik. 4) Lost Customers Analysis Tingkat kehilangan pelanggan menunjukkan perusahaan tersebut gagal memuaskan pelanggan, hal ini dibuktikan melalui berkurangnya pelanggan membeli atau beralih ke pesaing serta dapat memberikan alasan dan kelebihan si pesaing Strategi Produk Baru Produk baru merupakan produk yang orisinil, produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi, dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset dan pengembangan (Tjiptono, 1995). Menurut Kotler (1995), bahwa terdapat 6 kategori produk baru, berdasarkan kebaruan -nya bagi perusahaan dan bagi pasar, yaitu : 1. Produk yang benar-benar baru (baru bagi dunia), dalam hal ini produk baru sebagai hasil dari inovasi menciptakan pasar baru. 2. Lini produk baru, produk baru memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar yang telah ada untuk pertama kali. 3. Tambahan lini produk yang sudah ada, produk baru melengkapi lini produk yang sudah ada ( misal, ukuran kemasan baru, rasa yang berbeda). 4. Penyempurnaan sebagai revisi terhadap produk yang sudah ada, merupakan pengenalan versi baru atau model produk yang telah disempurnakan, dengan cara: a. Menambah ciri-ciri atau model baru b. mengubah persyaratan/kebutuhan pemrosesan c. mengubah kandungan/unsur-unsur produk 18

34 5. Penempatan kembali, produk yang sudah ada dilemparkan pada pasar ataau segmen pasar baru. 6. Pengurangan biaya, produk baru menghasilkan unjuk kerjasama pada tingkat biaya yang lebih rendah Pengembangan produk baru harus dilakukan secara cermat karena tidak ada jaminan bahwa produk baru pasti akan sukses bila perusahaan telah meluncurkan beberapa produk sebelumnya. Tujuan strategi produk baru adalah (Tjiptono, 1995) : 1. Untuk memenuhi kebutuhan baru, dengan menawarkan produk yang lebih baru daripada produk sebelumnya. Sebagai ofensif. 2. Untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang ada, dengan jalan menawarkan produk yang dapat memberikan jenis kepuasan baru. Sebagai defensif Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran pemasaran (marketing max) yaitu seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler, 2005). Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih selektif dibanding para pesaingnya dalam, menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Salah satu unsur dalam strategi pemasaran adalah bauran pemasaran dengan 4P Produk (Product) Adalah segala sesuatu yang ditawarkan kesuatu pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi hingga dapat memuaskan suatu keinginan atau 19

35 kebutuhan (Kotler, 2002). Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide. Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang, berdasarkan daya tahan atau berwujud tidaknya, produk dapat dikalsifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitu (Tjiptono, 1995) : 1) Barang tidak tahan lama (Non durable Goods) Merupakan barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaiaan, seperti sabun, minuman dan makanan ringan serta garam, oleh karena barang jenis ini dikonsumsi dengan cepat dan frekuensi pembelian sering terjadi, strateginya yang tepat adalah menyediakan di banyak lokasi, menerapkan markup yang kecil dan mengiklankannya secara gencar untuk merangsang orang agar mencobanya. 2) Barang tahan lama (Durable Goods) Merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian, seperti TV, lemari es, mobil, komputer. Jenis barang ini membutuhkan personel selling dan pelayanan yang lebih banyak daripada barang tidak tahan lama, memberikan keuntungan yang lebih besar, dan adanya jaminan dari penjualnya. 3) Jasa (Services) Merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual, seperti bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus model Harga (Price) Merupakan bauran pemasaran kedua yang dapat diartikan sebagai jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa dan jumlah nilai yang 20

36 dipertukarkan konsumen untuk memiliki atau menggunakan produk atau jasa (Kotler, 2002). Harga dapat diterjemahkan sebagai biaya atau pengorbanan yang dibebankan oleh produsen kepada konsumen. Bagi pihak produsen, harga merupakan sisi pendapatan atas produknya. Sebaliknya bagi pihak konsumen, harga merupakan sisi pengeluaran atas produk. Harga juga mencerminkan pendapatan jika dikaitkan dengan jumlah produk yang berhasil oleh perusahaan jika dikaitkan dengan jumlah produk yang berhasil dijual oleh perusahaan, dengan demikian strategi untuk pembentukan harga sangat penting bagi perusahaan. Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua biaya atau bahkan lebih dari itu, yakni untuk memberikan laba atau keuntumgan. Penentuan harga yang tidak baik akan berdampak negatif seperti harga terlalu tinggi, tidak disesuaikan dengan pendapatan konsumen atau segmen pasar akan menurunkan jumlah pembeli, volume penjualan berkurang, semua biaya mungkin tidak tertutupi, dan pada akhirnya perusahaan akan menderita kerugian. Perinsip yang sangat penting bagi perusahaan dalam menetapkan harga adalah menitikberatkan pada kemajuan dan kemampuan pembeli untuk harga yang telah ditentukan sehingga menutupi biaya produksi dan menghasilkan laba. Selain itu untuk menarik perhatian konsumen, pada waktu-waktu tertentu perusahaan melakukan obral dan merencanakan penurunan harga untuk beberapa jenis produk yang perputarannya lambat Tempat (Place)/Saluran Distribusi Merupakan rute atau rangkaian perantara, baik yang dikelola pemasar maupun yang independent, dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen (Tjiptono, 1995). Yang bertujuan untuk mencapai jumlah pelanggan 21

37 yang optimal pada waktu yang tepat dan dengan biaya yang rendah namun dapat meraih dan menjaga tingkat pengendalian distribusi tertentu. Bauran tempat pada pengecer dititik-beratkan pada keputusan lokasi. Pengecer harus memilih lokasi secara cermat, mulai dari pemilihan wilayah dalam suatu negara, lalu memilih kota tertentu dan kemudian tempat tertentu. Suatu toko mungkin berjalan buruk karena beberapa alasan seperti toko berada di lokasi yang lalu lintasnya sepi sehingga konsumen tidak mudah menjangkau lokasi tersebut, selain itu ketersediaan sarana parkir juga mempengaruhi yaitu bila memadai maka konsumen akan lebih mudah memarkir kendaraan yang dibawa Promosi (Promotion) Promosi adalah salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan denga cara mempengaruhi konsumen baik secara langsung maupun tidak. Mepengaruhi konsumen dapat dilakukan dengan cara mengkomunikasikan keunggulan produknya untuk membujuk konsumen sasaran agar mau membeli. Menurut Kotler (2000), bauran promosi terdiri dari lima cara utama, yaitu : 1) Periklanan, semua bentuk persentasi non personal dan promosi ide, barang dan jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat pembayaran. 2) Promosi Penjualan, intensif jangka panjang untuk mendorong keinginan, mencoba atau membeli produk/jasa. Promosi penjualan terdiri dari cara promosi pelanggan (sampel, kupon, penawaran pengembalian uang, potongan harga, premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan gratis, garansi, promo gabungan, promo silang, tampilan di tempat pembelian dan demonstrasi); promosi perdagangan (potongan harga, tunjangan iklan, dan pajangan barang 22

38 gratis) dan promosi bisnis wiraniaga (pameran perdagangan dan konveksi, kontes bagi wiraniaga dan iklan khusus). 3) Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telpon dan alat pnghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu. 4) Penjualan Personal, yaitu interaksi langsung antar satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan pembelian. 5) Hubungan masyarakat dan publisitas melalui berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan dan produk individualnya. Kotler (2002), menjelaskan bahwa promosi mempunyai dua tujuan : 1) Promosi Terhadap Konsumen Mempunyai kemampuan membuat konsumen terdorong untuk membeli dalam jumlah dan unit yang lebih besar, dan membuat orang tertarik agar berganti merek jauh dari pesaing. 2) Promosi Terhadap Pengecer Mempunyai kemampuan untuk menjual produk-produk baru meskipun berada diluar musimnya dan dapat mengimbangi promosi dari pesaingnya Analisis Gap (Perbedaan) Atribut yang memiliki tingkat kepentingan yang lebih dari yang lain akan mempengaruhi tingkat kepuasan secara keseluruhan dibandingkan atribut lain yang dianggap kurang penting. Metode analisis Gap merupakan suatu analisis yang sangat berpengaruh dalam menentukan nilai kepuasan. Nilai kepuasan yang 23

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Karakteristik Minuman Sari Buah Minute Maid Pulpy Orange

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Karakteristik Minuman Sari Buah Minute Maid Pulpy Orange II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Minuman Sari Buah Minute Maid Pulpy Orange Minuman ringan (soft drink) 4 adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkosumsi, menghabiskan barang

III. KERANGKA PEMIKIRAN. yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkosumsi, menghabiskan barang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menurut Engel et al (1994) adalah sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkosumsi,

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR Oleh : NOVA RESKI SEPTINA K A14104117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun 2005 2008 Tahun Laki-laki Perempuan Total Pertumbuhan (jiwa) (jiwa) (jiwa) (persen) 2005 424,819 406,752 831,571 1.32 2006 431,862

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembang nya teknologi, buah tidak hanya dikonsumsi secara segar tetapi juga dapat dikonsumsi dalam bentuk sari buah. Sari buah dapat berupa jus buah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pembelian Konsumen terhadap Minuman Ringan (Tahun )

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pembelian Konsumen terhadap Minuman Ringan (Tahun ) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri minuman ringan Indonesia tumbuh dengan pesat dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini terbukti dengan semakin banyak jenis produk minuman tersebut ditemukan di

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian atau mengkonsumsi suatu barang. Karakteristik konsumen dapt dilihat beradasarkan

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK YOU C 1000 (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor) Oleh : Prawira Atma Negara A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK YOU C 1000 (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor) Oleh : Prawira Atma Negara A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK YOU C 1000 (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor) Oleh : Prawira Atma Negara A 14105587 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buah merupakan komoditi pertanian yang mudah rusak, tidak dapat disimpan

BAB I PENDAHULUAN. Buah merupakan komoditi pertanian yang mudah rusak, tidak dapat disimpan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Buah merupakan komoditi pertanian yang mudah rusak, tidak dapat disimpan lama karena cepat membusuk dan mudah diserang hama maupun penyakit. Demikian pula halnya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran pemasaran. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai seperangkat alat pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat meningkatkan kinerja dan kualitas dari suatu bisnis sehingga mampu bertahan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A14104120 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ANALISIS KEPUASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran semakin berkembang dengan ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM MINUTE MAID PULPY

V. GAMBARAN UMUM MINUTE MAID PULPY V. GAMBARAN UMUM MINUTE MAID PULPY 5.1. Sejarah Minute Maid Pulpy Pada tahun 1945, The National Research Corporation (NRC) Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, mengembangkan minuman sari buah jeruk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK SUSU ULTRA MILK. Oleh : ARIEF RAHMAN A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK SUSU ULTRA MILK. Oleh : ARIEF RAHMAN A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK SUSU ULTRA MILK Oleh : ARIEF RAHMAN A14103119 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN ARIEF RAHMAN. Analisis Kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan akan berhasil memperoleh konsumen dalam jumlah yang banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perubahan ekonomi serta kegiatan bisnis, maka dibutuhkan strategi untuk menarik dan mempertahankan konsumen dan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis dalam era globalisasi makin dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis dalam era globalisasi makin dinamis dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis dalam era globalisasi makin dinamis dan kompleks. Perusahaan dapat memperoleh peluang lebih besar jika perusahaan memanfaatkan persaingan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini mengambil kerangka pemikiran dari berbagai penelusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian, serta metode-metode atau

Lebih terperinci

PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT RESTORAN ORIENTAL FOOD (Kasus Restoran Makisu dan Shanghai Garden di Gedung Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI

PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT RESTORAN ORIENTAL FOOD (Kasus Restoran Makisu dan Shanghai Garden di Gedung Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT RESTORAN ORIENTAL FOOD (Kasus Restoran Makisu dan Shanghai Garden di Gedung Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI DWIANA SILVI LEUNAWATI A14103669 PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri di setiap negara tumbuh dan berkembang dengan cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki pasar membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan persaingan, seperti halnya dalam pasar produk minuman. Ceruk pasar industri

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap aktivitas perusahaan selalu bertumpu pada efisiensi dan efektivitas yang diterapkan pada semua lini, dengan sistem dan manajemen yang baik serta ditunjang

Lebih terperinci

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor)

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor) ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor) SKRIPSI AULIA RAHMAN HASIBUAN A.14104522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, kebutuhan masyarakat akan minuman sari buah atau jus buah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, kebutuhan masyarakat akan minuman sari buah atau jus buah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan masyarakat akan minuman sari buah atau jus buah semakin berkembang seiring dengan perilaku masyarakat yang memiliki kecenderungan untuk mengurangi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK TEH DALAM BOTOL OLEH PEDAGANG KAKI LIMA (Kasus Di Kota Bogor)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK TEH DALAM BOTOL OLEH PEDAGANG KAKI LIMA (Kasus Di Kota Bogor) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK TEH DALAM BOTOL OLEH PEDAGANG KAKI LIMA (Kasus Di Kota Bogor) Oleh: WAHYU PURBIANTORO A 14103605 PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, terutama dalam industri bisnis consumer goods. Bentangan bisnis saat ini, khususnya food and beverage company,

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP KONSUMEN DAN KINERJA ATRIBUT TEH HIJAU SIAP MINUM MEREK NU GREEN TEA ORIGINAL DI KOTA JAKARTA. Dhita Aditya Ayuningtyas H

ANALISIS SIKAP KONSUMEN DAN KINERJA ATRIBUT TEH HIJAU SIAP MINUM MEREK NU GREEN TEA ORIGINAL DI KOTA JAKARTA. Dhita Aditya Ayuningtyas H ANALISIS SIKAP KONSUMEN DAN KINERJA ATRIBUT TEH HIJAU SIAP MINUM MEREK NU GREEN TEA ORIGINAL DI KOTA JAKARTA Dhita Aditya Ayuningtyas H34066034 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian suatu negara akan mengubah pola pikir masyarakat. Demikian pula yang terjadi di Indonesia, masyarakat menentukan sendiri barang dan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari. Terutama dalam memenuhi kebutuhannya, karena setiap manusia

Lebih terperinci

ANALISIS POSISI PRODUK SUSU BUBUK WYETH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Kasus Tiga Supermarket di Kota Bogor)

ANALISIS POSISI PRODUK SUSU BUBUK WYETH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Kasus Tiga Supermarket di Kota Bogor) ANALISIS POSISI PRODUK SUSU BUBUK WYETH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Kasus Tiga Supermarket di Kota Bogor) Oleh: NAOMI MUTIARA ERITA S. A14103571 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Segi kepraktisan merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Segi kepraktisan merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk dan pola hidup masyarakat serta perubahan ekonomi mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat yang semakin meningkat. Segi kepraktisan merupakan hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk pun semakin beragam dan terus-menerus berkembang sesuai dengan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. produk pun semakin beragam dan terus-menerus berkembang sesuai dengan perubahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat kenyataan dunia bisnis yang terus berkembang, maka tuntutan akan produk pun semakin beragam dan terus-menerus berkembang sesuai dengan perubahan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco Istilah nata berasal dari bahasa Spanyol yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin sebagai natare, yang berarti terapung-apung. Nata dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada khususnya dan di seluruh dunia pada umumnya. Minuman isotonik adalah minuman yang dilengkapi vitamin

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR Oleh : DIKUD JATUALRIYANTI A14105531 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Merek merupakan intangible asset yang nilainya lebih mahal dan lebih

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Merek merupakan intangible asset yang nilainya lebih mahal dan lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen dapat mengenal suatu produk atau jasa melalui merek. Melalui merek pula, konsumen dapat membedakan antara produk dan jasa yang satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MINYAK GORENG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MINYAK GORENG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MINYAK GORENG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK (Kasus : Rumah Makan di Kota Bogor) EKO SUPRIYANA A.14101630 PROGRAM STUDI EKSTENSI

Lebih terperinci

salah satunya melalui media periklanan. Iklan memiliki dampak yang luas bagi khalayak serta dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga produk yang ditawa

salah satunya melalui media periklanan. Iklan memiliki dampak yang luas bagi khalayak serta dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga produk yang ditawa BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di era teknologi dan persaingan industri makanan dan minuman yang semakin ketat kini, perkembangan teknologi dan informasi yang mempermudah peluang untuk mengakses

Lebih terperinci

PENILAIAN DISTRIBUTOR PRODUK MINUMAN KESEHATAN

PENILAIAN DISTRIBUTOR PRODUK MINUMAN KESEHATAN PENILAIAN DISTRIBUTOR PRODUK MINUMAN KESEHATAN K-LIQUID CHLOROPHYLL PADA POLA MLM TERHADAP KINERJA MANAJEMEN PT. K-LINK INDONESIA (Kasus Distributor Daerah Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara) Oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh merupakan salah satu komoditi yang telah lama di kembangkan di Indonesia. Teh pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang yang dibawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minuman siap minum atau dikenal dengan istilah non-alcoholic ready to drink

BAB I PENDAHULUAN. minuman siap minum atau dikenal dengan istilah non-alcoholic ready to drink BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi telah menggeser kebutuhan konsumen terhadap minuman siap minum atau dikenal dengan istilah non-alcoholic ready to drink (RTD) meningkat

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Loyalitas konsumen adalah isu yang sangat penting dan menarik bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang pemasaran produk ataupun jasa. Loyalitas konsumen merupakan hal yang

Lebih terperinci

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI ABSTRAK Pada bulan Agustus 2005 PT Sinar Sosro meluncurkan varian produk minuman teh berkarbonasi dengan merk TEBS di daerah pemasaran Jawa Barat. Masalah yang terjadi pada produk TEBS adalah jumlah pemesanannya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen Dalam melakukan proses keputusan pembelian, karakteristrik konsumen sangat berpengaruh. Konsumen yang memiliki pengalaman terhadap suatu produk dapat menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami proses pemanasan dan pengeringan, sehingga warna hijau daun dapat dipertahankan. Teh hijau memiliki

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR Oleh PITRI YULIAN SARI H 34066100 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Umum Konsumen BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Tahu Djadi Sari yang dibeli oleh konsumen bertujuan untuk dikonsumsi oleh keluarganya/rumah tangga. Hal ini dikarenakan tahu yang dijual oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan. Perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (beranda.miti.or.id)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (beranda.miti.or.id) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produksi makanan dan minuman di Indonesia saat ini menunjukkan dampak yang cukup positif dibandingkan beberapa tahun ke belakang. Hal ini dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari tahun ke tahun perkembangan dan persaingan di segala sektor industri semakin meningkat, hal ini menuntut perusahaan semakin kreatif dalam menjalakan kegiatan

Lebih terperinci

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA 7.1. Analisis Penilaian Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Penelitian ini menggunakan analisis Importance Performance Analysis (IPA) dan Costumer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis menghadapi era baru dan persaingan bisnis sekarang banyak sekali produk instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam keunggulan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Definisi Minuman Ringan

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Definisi Minuman Ringan 27 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Definisi Minuman Ringan Minuman ringan termasuk dakam kategori pangan. Adapun pengertian pangan menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 pangan adalah segala sesuatu

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN DEATH BY CHOCOLATE AND SPAGHETTI BOGOR

ANALISIS SIKAP DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN DEATH BY CHOCOLATE AND SPAGHETTI BOGOR ANALISIS SIKAP DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN DEATH BY CHOCOLATE AND SPAGHETTI BOGOR SKRIPSI EGRETTA MELISTANTRI DEWI A 14105667 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR ISI DAFTAR ISI....iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan musim yang melanda negri ini, yaitu kemarau dan penghujan. Namun

BAB I PENDAHULUAN. perubahan musim yang melanda negri ini, yaitu kemarau dan penghujan. Namun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berikilim tropis sehingga terdapat dua perubahan musim yang melanda negri ini, yaitu kemarau dan penghujan. Namun belakangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha dan industri saat ini yang semakin maju, terutama disebabkan oleh perkembangan teknologi, telah memacu pertumbuhan baik secara

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BERAS DI KECAMATAN MULYOREJO SURABAYA JAWA TIMUR. Oleh : Endang Pudji Astuti A

ANALISIS PREFERENSI DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BERAS DI KECAMATAN MULYOREJO SURABAYA JAWA TIMUR. Oleh : Endang Pudji Astuti A ANALISIS PREFERENSI DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BERAS DI KECAMATAN MULYOREJO SURABAYA JAWA TIMUR Oleh : Endang Pudji Astuti A14104065 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan teknologi dan pengetahuan mengakibatkan tumbuh subur dan berkembangnya berbagai

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN SUSU FORMULA MEREK PROCAL GOLD PT WYETH INDONESIA (Studi Kasus di Kota Bogor) Oleh :

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN SUSU FORMULA MEREK PROCAL GOLD PT WYETH INDONESIA (Studi Kasus di Kota Bogor) Oleh : ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN SUSU FORMULA MEREK PROCAL GOLD PT WYETH INDONESIA (Studi Kasus di Kota Bogor) Oleh : Evita Rakhmawati A 14105668 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, dan merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus IPB Dramaga. Waktu penelitian pada bulan September-Oktober 2009. Penentuan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

PREFERENSI DAN KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI VARIETAS LOKAL PANDAN WANGI DI KABUPATEN CIANJUR. Oleh : AMATU AS SAHEDA A

PREFERENSI DAN KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI VARIETAS LOKAL PANDAN WANGI DI KABUPATEN CIANJUR. Oleh : AMATU AS SAHEDA A PREFERENSI DAN KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI VARIETAS LOKAL PANDAN WANGI DI KABUPATEN CIANJUR Oleh : AMATU AS SAHEDA A14105511 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi

BAB I PENDAHULUAN. suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha menyadari suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi memaksimalkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan

Lebih terperinci

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Usaha bagi UKM di Desa Sriharjo, Bantul Dalam Rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen Pasar konsumen terdiri dari seluruh individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang dan jasa untuk keperluan pribadi. Konsumen itu sendiri terdiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis khususnya dalam dunia industri semakin meningkat dari waktu ke waktu, baik di pasar nasional maupun internasional.

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango)

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) DISUSUN OLEH: EFENDY A14104121 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penjualan Pribadi (Personal Selling) Menurut Kotler (2010: 29), pemasaran adalah suatu proses sosial-manajerial yang membuat seorang

Lebih terperinci

ANALISIS SENSITIVITAS HARGA DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG MEREK BIMOLI DI KOTA BOGOR INDRA UTAMA NASUTION A.

ANALISIS SENSITIVITAS HARGA DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG MEREK BIMOLI DI KOTA BOGOR INDRA UTAMA NASUTION A. ANALISIS SENSITIVITAS HARGA DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG MEREK BIMOLI DI KOTA BOGOR INDRA UTAMA NASUTION A. 14103550 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis)

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis) 63 VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis) Analisis Important-Performance merupakan suatu cara untuk

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah Jus buah (fruit juice) adalah cairan yang jernih atau agak jernih, tidak difermentasi dan diperoleh dari pengepresan buah-buahan yang telah matang dan masih segar (Codex

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR. Titik Hidayati A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR. Titik Hidayati A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR Titik Hidayati A14102584 PROGRAM STUDI SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A

PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A 14103696 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Definisi Konsumen Konsumen adalah seseorang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan dan penggunaan dari suatu produk dalam rangka memenuhi tujuan penggunaan, kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL ( Studi Kasus Di Pasar Baru Bogor) Oleh : FITRIA FISSAMAWATI A

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL ( Studi Kasus Di Pasar Baru Bogor) Oleh : FITRIA FISSAMAWATI A ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL ( Studi Kasus Di Pasar Baru Bogor) Oleh : FITRIA FISSAMAWATI A 14105548 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) Oleh : CITRA WIDYALESTARI A 14105522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A

ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A 14103568 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP BAURAN PEMASARAN BNI GIRO (Kasus BNI Kantor Layanan Bumi Serpong Damai)

ANALISIS KINERJA DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP BAURAN PEMASARAN BNI GIRO (Kasus BNI Kantor Layanan Bumi Serpong Damai) ANALISIS KINERJA DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP BAURAN PEMASARAN BNI GIRO (Kasus BNI Kantor Layanan Bumi Serpong Damai) Oleh : DARMA SAUT PARULIAN SITUMORANG A 14105660 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yaang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yaang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yaang semakin meningkat pula diantara para produsen. Semakin ketatnya persaingan tersebut maka akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian Indonesia saat ini semakin kompleks, seiring dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa disebut dengan

Lebih terperinci