II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy
|
|
- Liana Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah Jus buah (fruit juice) adalah cairan yang jernih atau agak jernih, tidak difermentasi dan diperoleh dari pengepresan buah-buahan yang telah matang dan masih segar (Codex Alimentarius dalam Rohmah, 1999). Jus buah adalah cairan yang diperoleh dengan memeras buah baik disaring ataupun tidak yang mengalami fermentasi dan dimaksudkan untuk minuman segar yang langsung diminum. Buah yang akan dijadikan jus buah adalah buah yang matang dengan memperhatikan kualitas dan jenis buahnya karena sangat berpengaruh terhadap karakter produk yang dihasilkan. Pembuatannya secara garis besar meliputi tahap-tahap sortasi, pencucian, pengupasan, pemotongan, penghancuran, dan ekstraksi, penyaringan, pengendapan, pemanasan, pengisisan ke dalam wadah, penutupan wadah, sterilisasi, pendinginan, dan penyimpanan. Berbagai jenis buah-buahan digunakan sebagai bahan dasar dalam pengolahan produk sari buah, diantaranya ada yang diolah dari buah segar (jambu dan mangga), bubur buah (sirsak), dan ada yang dari bahan konsentrat padat (lychee, jeruk, dan apel). Cocok tidaknya suatu jenis buah untuk diolah menjadi sari buah tergantung dari keseimbangan asam dan gula, jenis dan komponen phenolik, aroma dan jumlah vitaminnya terutama vitamin C. Minuman jus buah kemasan adalah minuman ringan yang dikemas dalam berbagai bentuk dengan cita rasa buah, baik yang berasal dari sari buah segar, konsentrat, maupun perasa (essens) buah dengan atau penambahan gula dan bahan makanan yang diijinkan (Standar Nasional Indonesia) Pineapple Soft Candy Pineapple Soft Candy merupakan olahan buah yang terbuat dari sari alami buah nenas. Tahap pertama dalam proses pembuatan Pineapple Soft Candy, yaitu buah nenas dibersihkan dari mahkota buah, kulit dan mata buahnya hingga bersih. Buah nenas yang digunakan harus dipastikan benar-benar telah bersih dari mata nenas. Karena mata nenas dapat menyebabkan adonan ketika dimasak menjadi kotor.
2 Setelah tahap pembersihan, buah nenas siap untuk dihaluskan dengan alat pemarut hingga menjadi bubur nenas. Sebelum diparut, buah nenas yang telah dibersihkan dicuci dengan air bersih yang mengalir dan direndam dengan garam. Perendaman dengan garam bertujuan untuk menginaktifkan enzim yang terdapat dalam buah nenas. Pada tahap pemasakan, bubur nenas yang telah dihasilkan dari tahap sebelumnya dapat langsung digunakan. Adonan bubur nenas pada tahap pemasakan ditambahkan gula dan ekstrak rumput laut sebagai pengental. Adonan bubur nenas yang telah dicampurkan dengan gula dan ekstrak rumput laut diaduk hingga merata dengan api sedang sampai adonan tersebut mendidih. Setelah adonan tersebut mendidih, adonan langsung dicetak dalam nampan plastik. Kemudian diamkan sebentar hingga dingin. Setelah adonan dalam cetakan dingin, adonan tersebut akan kenyal seperti bentuk jelly kemudian adonan dapat dipotong-potong menggunakan pisau gerigi dengan panjang potongan kurang lebih 2 cm. Adonan yang telah dibentuk persegi siap untuk dikeringkan didalam oven. Pengeringan berlangsung selama kurang lebih delapan jam dengan suhu pengeringan 80 o Celcius. Pada saat pengeringan, bobot adonan akan berkurang sehingga hanya menghasilkan rendemen sebesar 30% dari bobot awal. Tahap terakhir dari proses ini adalah tahap packaging (pengemasan). Pineapple Soft Candy yang telah kering dapat langsung dikemas. Kemasan yang digunakan, yaitu standing pouch yang terbuat dari alumunium Papaya Soft Candy Papaya Soft Candy merupakan olahan buah yang terbuat dari campuran sari alami buah pepaya dan nenas. Tahap pertama dalam proses pembuatan Papaya Soft Candy, yaitu buah pepaya dan nenas dibersihkan dari bagian-bagian yang tidak diinginkan seperti kulit, biji buah dan mata nenas. Buah nenas yang digunakan harus dipastikan benar-benar telah bersih dari mata nenas. Karena mata nenas dapat menyebabkan adonan ketika dimasak menjadi kotor. Setelah tahap pembersihan, buah pepaya dan nenas siap untuk dihaluskan dengan alat pemarut hingga menjadi bubur nenas. Namun sebelum diparut, untuk buah nenas yang telah dibersihkan dicuci dengan air bersih yang mengalir dan direndam dengan 9
3 garam. Perendaman dengan garam bertujuan untuk menginaktifkan enzim yang terdapat dalam buah nenas. Pada tahap pemasakan, bubur pepaya dan bubur nenas yang telah dihasilkan dari tahap sebelumnya dapat langsung digunakan. Bubur pepaya dan bubur nenas disatukan menjadi satu adonan. Kemudian adonan ini ditambahkan gula dan ekstrak rumput laut sebagai pengental. Adonan yang telah dicampurkan dengan gula dan ekstrak rumput laut diaduk hingga merata dengan api sedang sampai adonan tersebut mendidih. Setelah adonan tersebut mendidih, adonan langsung dicetak dalam nampan plastik. Kemudian diamkan sebentar hingga dingin. Setelah adonan dalam cetakan dingin, adonan tersebut akan kenyal seperti bentuk jelly kemudian adonan dapat dipotong-potong menggunakan pisau gerigi dengan panjang potongan kurang lebih 2 cm. Adonan yang telah dibentuk persegi siap untuk dikeringkan didalam oven. Pengeringan berlangsung selama kurang lebih delapan jam dengan suhu pengeringan 80 o Celcius. Pada saat pengeringan, bobot adonan akan berkurang sehingga hanya menghasilkan rendemen sebesar 30% dari bobot awal. Tahap terakhir dari proses ini adalah tahap packaging (pengemasan). Papaya Soft Candy yang telah kering dapat langsung dikemas. Kemasan yang digunakan, yaitu standing pouch yang terbuat dari alumunium Hasil Penelitian Terdahulu Mengkaji penelitian terdahulu merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi tentang penelitian yang pernah dilakukan. Penelitian terdahulu dapat dijadikan acuan, terutama yang berkaitan dengan topik penelitian yang sedang dilakukan. Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti adalah sebagai berikut : Okta (2004), melakukan penelitian yang berjudul Formulasi Strategi Bersaing Minuman Buah Sirsak PT. Minuman SAP dengan menggunakan, matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks QSPM. Hasil dari anlisis matriks IFE menunjukkan nilai rata-rata sebesar 3,020. Sedangkan hasil analisis EFE menunjukkan nilai rata-rata sebesar 2,603. Hasil pencocokan matriks IFE dan EFE dengan menggunakan matriks IE menunjukkan posisi perusahaan berada pada kuadran IV pada posisi tumbuh dan bina. Strategi yang 10
4 bisa digunakan oleh perusahaan adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk) dan strategi integratif (intregrasi ke belakang, ke depan, horizontal). Hasil dari analisis QSPM diperoleh prioritas strategi perusahaan yaitu memanfaatkan kemajuan teknologi pengemasan unyuk meningkatkan keunggulan dan memperluas jaringan distribusi dengan TAS sebesar 6,765. Beruntung (2005), melakukan penelitian dengan judul Formulasi Strategi Pengembangan Bisnis Produk Nata De Coco yang dilakukan di PT. Keong Nusantara Abadi, Kabupaten Natar, Lampung dengan menggunakan analisis matriks IFE dan EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan QSPM. Skor Internal Factor Evaluation mencapai nilai rata-rata sebesar 2,521. Berdasarkan tahap pencocokan matriks IE didapatkan posisi perusahaan pada kuadran V berada pada posisi pertahankan dan pelihara. Dengan menggunakan analisis matriks SWOT didapatkan strategi: (1) Mencipkan produk yang mempunyai brand image, (2) Menjaga citra perusahaan di mata konsumen, (3) Mempertahankan dan terus menbina hubungan baik dengan supplier demi kelancaran produksi, (4) Peningkatan kualitas SDM perusahaan dengan pelatihan dan pengembangan karyawan, (5) Memperluas pengembangan dan peanekaragaman produk, (6) Memperluas dan mempertahankan pasar yang sudah ada, (7) Meningkatkan keunggulan produk untuk menghadapi ancaman pesaing dan produk subtitusi, (8) Melakukan perencanaan produksi dan efisiensi biaya. Dengan menggunakan matriks QSPM diperoleh prioritas strategi yang diterapkan perusahaan adalah meningkatkan keunggulan produk untuk menghadapi ancaman pesaing dan produk substitusi dengan nilai TAS sebesar 19,289. Sari (2008), melakukan penelitian yang berjudul Strategi Pemasaran Produk Jus Jambu Merah JJM Kelompok Wanita Tani Turi, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor dengan menggunakan alat analisis matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks QSPM. Hasil analisis matriks IE menempatkan KWT Turi berada pada kuadran V, yaitu strategi Hold and Maintain (pertahankan dan pelihara). Strategi yang dapat 11
5 diterapkan pada posisi ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil analisis SWOT menghasilkan enam alternatif strategi yang dapat dijalankan KWT Turi, yaitu : 1) pempertahankan kualitas dan keunggulan produk untuk menarik pelanggan; 2) meningkatkan kegiatan promosi untuk meningkatkan penjualan; 3) peningkatan kapasitas produksi dengan pemanfaatan bantuan modal; 4) mempertahankan hubungan kerjasama dan pelayanan untuk membentuk citra positif bagi usaha KWT Turi; 5) melakukan diversifikasi Produk; 6) melakukan perencanaan pemasaran serta pengelolaan manajemen usaha yang profesional. Proses pengambilan keputusan dalam penentuan alternatif strategi terbaik dilakukan melalui analisis QSPM. Hasil analisis matriks QSPM menunjukkan bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah mempertahankan kualitas dan keunggulan produk untuk menarik pelanggan. Nuranggara (2009), melakukan penelitian yang berjudul Strategi Pengembangan Usaha Sari Buah Jambu Biji pada PT. Lipisari Patna Kabupaten Subang Jawa barat dengan menggunakan matriks IFE, matriks EFE, matriks IE dan matriks SWOT. Berdasarkan matriks IE menempatkan PT. Lipisari Patna pada posisi kuadran V (hold and maintain). Strategi yang cocock digunakan adalah pengembangan produk dan penetrasi pasar. Hasil SWOT menghasilkan delapan alternatif strategi yang dapat dilankan PT. Lipisari Patna, yaitu : 1) Melakukan pengembangan produk melalui diversifikasi dan diferensiasi produk, 2) Mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan brand image sebagai produk sari buah asli dan produk khas subang di semua wilayah Kabupaten Subang, 3) Melakukan promosi secara intensif untuk mengenalkan merek produk ke pasar yang lebih luas, 4) Perbaikan manajemen perusahaan dan menggunakan tenaga manajer yang tidak terikat kerja dengan LIPI, 5) Memperluas jaringan distribusi dengan melakukan kerjasama dengan minimarket dan agen minuman, 6) Melakukan efesiensi biaya produksi, 7) Melakukan kerjasama dengan pihak investor dalam mengembangkan usaha, 8) Melakukan Variasi kemasan produk dalam menghadapi produk subtitusi. Ariessiana (2009), melakukan penelitian yang berjudul Analisis Strategi Pengembangan Usaha Roti pada Bagas Bakery di Kabupaten Kendal dengan 12
6 menggunakan alat analisis matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks QSPM. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha roti pada Bagas Bakery di Kabupaten Kendal. Berdasarkan hasil analisis matriks IE menggambarkan posisi Bagas Bakery berada pada kuadran V yaitu tahap hold and maintain melalui strategi penetrasi pasar. Kemudian dari matriks SWOT diperoleh delapan alternatif strategi dan dari hasil matriks QSPM diperoleh prioritas strategi bagi Bagas Bakery berturut-turut yaitu (1) meningkatkan kualitas sumber daya manusia, (2) menngkatkan mutu produk dan pelayanan, (3) melakukan pengaturan dalam pengalokasian keuangan perusahaan, (4) memanfaatkan Skim Kredit yang ditawarkan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas produksi sehingga mampu mengatasi kelebihan permintaan terhaap produk Bagas Bakery saat ini, (5) mengembangkan produk baru pada pasar konsumen yang sudah ada, (6) memperbaiki label kemasan produk, (7) mengoptimalkan saluran distribusi yang ada dalam penyampaian produk dari produsen ke konsumen, (8) membuka outlet khusus untuk direct selling. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya maka dalam penelitian ini mengambil topik Strategi Pengembangan Usaha Soft Candy dan Jus Jambu Merah, Bogor. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak pada lokasi penelitian dan waktu peneliti. 13
STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR
STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR Oleh PITRI YULIAN SARI H 34066100 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciGambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti
MODUL 6 SELAI RUMPUT LAUT Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengolah selai rumput laut dengan baik dan benar. Indikator Keberhasilan: Mutu selai rumput laut yang
Lebih terperinciPENGOLAHAN BUAH-BUAHAN
1 DAFTAR ISI I. Kata Pengantar II. Daftar Isi III. Pendahuluan...1 IV. Bahan Tambahan 1. Pemanis...1 2. Asam Sitrat...1 3. Pewarna...1 4. Pengawet...2 5. Penstabil...2 V. Bentuk Olahan 1. Dodol...2 2.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah permen jelly pepaya yang terbuat dari pepaya varietas IPB 1 dengan bahan tambahan sukrosa, ekstrak rumput
Lebih terperinciAnalisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik
Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan
Lebih terperinciA. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat
A. Penggunaan Siapa yang tidak kenal dengan selai? Bahan pelengkap dalam menyantap roti atau singkong rebus ini memiliki rasa yang manis dan terbuat dari buah segar. Tak hanya itu, variasi rasa dari selai
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema
Lebih terperinciDalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Ekstraksi Tepung Karaginan Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : 1. Sortasi dan Penimbangan Proses sortasi ini bertujuan untuk memisahkan
Lebih terperinciSELAI DAN JELI BUAH 1. PENDAHULUAN
SELAI DAN JELI BUAH 1. PENDAHULUAN Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Selain buahnya yang dimakan dalam bentuk segar, daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data
19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain talas bentul, gula pasir, gula merah, santan, garam, mentega, tepung ketan putih. Sementara itu, alat yang
Lebih terperinciBAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN
BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Produksi Kopi Biji Salak dengan Penambahan Jahe Merah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses dan
Lebih terperinciSTRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur)
STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) Oleh : DESTI FURI PURNAMA H 34066032 PROGRAM SARJANA
Lebih terperinciPEMBUATAN JELLY RUMPUT LAUT
PEMBUATAN JELLY RUMPUT LAUT Permen jelly termasuk sugar confectionery dari kelompok produk gel. Permen jelly adalah permen yang dibuat dari sari buah atau sari tumbuhan dan bahan pembentuk gel, yang berpenampakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan bahan pengembang lainnya
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Roti Roti adalah produk makanan yang terbentuk dari fermentasi terigu dengan menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan bahan pengembang lainnya yang kemudian dipanggang
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor
Lebih terperinciDIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH SIRSAK BAGI KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA BALE ABSTRAK
14 DIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH SIRSAK BAGI KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA BALE Sayani 1, Sitti Sabariyah 1, Baharuddin 1 1 Fakultas PertanianUniversitas Alkhairaat Palu ABSTRAK Buah sirsak selain dikonsumsi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Progam Keahlian : Agroindustri Pangan Mata Pelajaran : Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Pertanian (PPMHP) 3 Kelas/Semester : XII / 6 Pertemuan ke : 1 s.d. 3 Alokasi
Lebih terperinci4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah
30 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Milkfood Barokah Milkfood Barokah merupakan usaha mikro yang memiliki kegiatan usaha memproduksi minuman susu olahan. Milkfood Barokah
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Pangan Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian,
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN
TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mangga merupakan komoditas buah yang mudah rusak. Kerusakan buah mangga dapat disebabkan karena ketidak hati-hatian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - Kompor gas - Sendok - Cetakan plastik A.2Bahan
Lebih terperinciBAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik
96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam
Lebih terperinciIII. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.
III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) ini dilakukan di perusahaan bakpia pathok 25 Yogyakarta, dan dilakukan selama 2,5 bulan yaitu dimulai
Lebih terperinciPEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi
PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi dan dikembang secara luas oleh petani di Propinsi Aceh.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN terdiri dari : Tahapan-tahapan proses pengolahan stick singkong di UKM Flamboyan 4.1 Persiapan Bahan Baku Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu
Lebih terperinciMenerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan
1 Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan Pengertian Abon Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi, kerbau,
Lebih terperinciCONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN
CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN 1. Serealia ) Pengolahan jagung : a. Pembuatan tepung jagung (tradisional) Bahan/alat : - Jagung pipilan - Alat penggiling - Ember penampung
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu biji (Psidium guajava) memiliki rasa yang enak dan segar serta memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan juga kecantikan manusia. Buah jambu biji telah lama
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas bahan-bahan untuk persiapan bahan, bahan untuk pembuatan tepung nanas dan bahan-bahan analisis. Bahan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Atribut Yang Dianggap Penting Oleh Konsumen Atribut yang dianggap penting oleh konsumen dapat dilihat dari hasil uji hipotesis dimana melihat kepuasan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan. B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Pembuatan sirup rosella dilakukan di Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai dari bulan Maret hingga Mei 2011, bertempat di Laboratorium Pilot Plant PAU dan Laboratorium Teknik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Proses perumusan strategi pada restoran Kebun Kita dimulai dengan mengetahui visi dan misinya, kemudian menganalisis permasalahan yang terjadi,
Lebih terperinciSELAI PEPAYA. Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.
SELAI PEPAYA 1. PENDAHULUAN Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue. Konsistensi gel atau semi gel pada selai
Lebih terperinciIV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. Libe Bumi Abadi yang didirikan pada tanggal 28 Oktober 2005 adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang budi daya, industri pengolahan, pemasaran produk industri siap
Lebih terperinciTUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS BISNIS RAMBAK KULIT IKAN
TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS BISNIS RAMBAK KULIT IKAN MUHAMAD AZIS MUSLIM KELAS : 11-D3MI-01) NIM : 11.02.7919 KELOMPOK : A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 ABSTRAK Karya tulis ini dibuat
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Lokasi tempat penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis proksimat dilakukan
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA
BAB II DATA DAN ANALISA Manisan adalah salah satu bentuk makanan olahan yang banyak disukai oleh masyarakat. Rasanya yang manis bercampur dengan rasa khas buah sangat cocok untuk dinikmati diberbagai kesempatan.
Lebih terperinciBahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian
Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Seri 2 Seri 3 Seri 4 Seri 5 Seri 6 Seri 7 Sikap Wirausaha Pandai Mencari Peluang Usaha Terampil Membuat Produk Usaha Terampil Menghitung Biaya
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciUSAHA SUSU KEDELAI. Oleh : A
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SUSU KEDELAI BUBUK INSTAN (Studi Kasus: PD Mas Adam Berdasi, Kec. Rumpin, Bogor) Oleh : AGUS SATRIYO BUDI A14104072 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciIII METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah
III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai : (3.1) Bahan dan Alat, (3.2) Metode Penelitian, dan (3.3) Prosedur Penelitian. 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan-bahan yang Digunakan Bahan-bahan
Lebih terperinciTROPICAL PLANT CURRICULUM PROJECT. Modul Pelatihan. Pembuatan Jam. Pusat Studi Ketahanan Pangan Universitas Udayana 1/1/2012
TROPICAL PLANT CURRICULUM PROJECT Modul Pelatihan Pembuatan Jam Pusat Studi Ketahanan Pangan Universitas Udayana 1/1/2012 DISCLAIMER This publication is made possible by the generous support of the American
Lebih terperinciMengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran
Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran Peluang bisnis musiman yang menjanjikan untung besar bagi para pelakunya, salah satunya saja seperti bisnis camilan kacang mete yang labanya semakin gurih
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU SKALA RUMAH TANGGA Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara BPP Jambi
TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU SKALA RUMAH TANGGA Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara BPP Jambi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahu bukan asli dari Indonesia, tetapi masyarakat Indonesia sudah sejak zaman
Lebih terperinciVII. FORMULASI STRATEGI
VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi
Lebih terperinciBAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan
144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan
Lebih terperinciResep Makanan Bayi. (6-8 Bulan) Copyright TipsBayi.com & KartuBayi.com
Resep Makanan Bayi (6-8 Bulan) Copyright TipsBayi.com & KartuBayi.com Resep Makanan Bayi (6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan) Bayi Anda sudah berusia 6 bulan? Jika Anda seperti para bunda lainnya, pasti Anda sedang
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ROTI PADA BAGAS BAKERY, KABUPATEN KENDAL
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ROTI PADA BAGAS BAKERY, KABUPATEN KENDAL SKRIPSI TRI ARIESSIANA NUSAWANTI H34052048 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
Lebih terperinciKecap Asin/Manis CARA MEMBUAT:
Kecap Asin/Manis BAHAN: 1 kg kedelai putih atau hitam 3 gr ragi tempe 3 lbr daun salam 2 btg serai 3 Daun jeruk 1 lembar 4 cm lengkuas 1 sdt pokak 6 kg gula merah 1 ½ lt air untuk melarutkan gula merah
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI ROTI BALI KENCANA BAKERY, DENPASAR.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI ROTI BALI KENCANA BAKERY, DENPASAR Ni Putu Kiki Vrashinta Dewi 1, Ni Luh Putu Wrasiati 2, I Ketut Satriawan 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tenggara yang beriklim tropis basah seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Durian (Durio zibethinus Murray) merupakan salah satu tanaman asli Asia Tenggara yang beriklim tropis basah seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia (Ashari, 1995). Durian
Lebih terperinciTEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani
TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani Tim PPM Jurusan Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan Labuhbaru Barat Pekanbaru 1. Latar Belakang Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih Usaha
Lebih terperinciNATA DE COCO 1. PENDAHULUAN
NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari sellulosa, berbentuk agar dan berwarna putih. Massa ini berasal dari pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW
JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 3 No.1 ; Juni 2016 ISSN 2407-4624 PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW *RIZKI AMALIA 1, HAMDAN AULI
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
Lebih terperinciPELUANG BISNIS MELALUI NATA DE CASSAVA. Bab I Pendahuluan. Abstrak
Nama :Rhizky Eva Marisda NIM :10.11.4462 Kelas : S1TI-2L PELUANG BISNIS MELALUI NATA DE CASSAVA Bab I Pendahuluan Abstrak Peluang bisnis yang ditampilkan pada bisnis ini adalah inovasi limbah tapioka baik
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi Tahu dan Sejarah Tahu BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tahu merupakan makanan berbahan dasar kedelai yang diperoleh dari hasil penyaring kedelai dan digiling dengan penambahan air menjadi gumpalan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciMINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut
MINYAK KELAPA 1. PENDAHULUAN Minyak kelapa merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua adalah sebanyak 34,7%. Minyak kelapa digunakan sebagai bahan baku
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Industri Minuman Tahun
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri merupakan suatu kelompok perusahaan yang memproduksi barang dan jasa untuk pasar yang sama. Industri pengolahan merupakan salah satu sektor ekonomi yang mampu
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi jaring, bambu, pelampung, hand refraktometer,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Karakteristik Minuman Sari Buah Minute Maid Pulpy Orange
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Minuman Sari Buah Minute Maid Pulpy Orange Minuman ringan (soft drink) 4 adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk
Lebih terperinciKECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN
KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Keripik Pisang Mocca Tahapan-tahapan proses pengolahan keripik pisang mocca di UKM FLAMBOYAN terdiri atas : 1. Penyiapan bahan baku Adapun jenis pisang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
24 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui
Lebih terperinciINOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU
INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 5, , , , ,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan pemerataan penyediaan protein nabati dan hewani serta penganekaragaman jenis bahan makanan terus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi pangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani
Lebih terperinciSIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae)
SIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae) THE CHEMICAL NATURE AND LEVEL (HARD CANDY) SARI NUTMEG (Myristica fragrans houtt
Lebih terperinciMAKALAH LINGKUNGAN BISNIS
MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS Pembuatan minyak kelapa Nama : Aditya krisnapati Nim : 11.01.2900 Kelas : D3TI-02 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 I. ABSTRAK Dengan berbagai kemajuan yang telah diperoleh dari produk
Lebih terperinciINDUSTRI KERIPIK SINGKONG
INDUSTRI KERIPIK SINGKONG KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/2011 OLEH : EDY SETIAWAN 10.11.3986 KELAS 2F S1 TEKNIK INFORMATIKA STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN 2011
Lebih terperinciPROSES PENGOLAHAN MINUMAN SARI BUAH 01 CV KARSA PANGAN iviandala, IPB
PROSES PENGOLAHAN MINUMAN SARI BUAH 01 CV KARSA PANGAN iviandala, IPB Oleh ROHMAH NURAINI FOl49501G 1999 JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKUL TAS TEKNOLOGI PERTANIAN fnstitut PERTANIAN BOGOR BOGOR ROHMAH NURAlNI.
Lebih terperinciPROSES PENGOLAHAN MINUMAN SARI BUAH 01 CV KARSA PANGAN iviandala, IPB
PROSES PENGOLAHAN MINUMAN SARI BUAH 01 CV KARSA PANGAN iviandala, IPB Oleh ROHMAH NURAINI FOl49501G 1999 JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKUL TAS TEKNOLOGI PERTANIAN fnstitut PERTANIAN BOGOR BOGOR ROHMAH NURAlNI.
Lebih terperinciMODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN
MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengolah ikan teri asin kering yang berkualitas dan higienis. Indikator Keberhasilan: Mutu ikan
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) Oleh : CITRA WIDYALESTARI A 14105522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI
Lebih terperinciTeknologi Peningkatan Mutu Minyak Kelapa E r m a. SP PENDAHULUAN
Teknologi Peningkatan Mutu Minyak Kelapa E r m a. SP PENDAHULUAN Tanaman kelapa (Cocos nucifera) merupakan tanaman perkebunan yang cukup luas diusahakan di Provinsi Sumatera Barat. Areal tanaman kelapa
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km
37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang. Waktu penelitian yakni pada bulan Desember
Lebih terperinciputri Anjarsari, S.Si., M.Pd
NATA putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id Nata adalah kumpulan sel bakteri (selulosa) yang mempunyai tekstur kenyal, putih, menyerupai gel dan terapung pada bagian permukaan cairan (nata
Lebih terperinciNATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum.
NATA DE SOYA 1. PENDAHULUAN Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk agar dan berwarna putih. Massa ini berasal pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media cair
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015. 3.2 Alat Alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat tumbuh berbagai macam flora, termasuk buah-buahan. Banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia berada di wilayah tropis yang menjadikan kondisinya cocok sebagai tempat tumbuh berbagai macam flora, termasuk buah-buahan. Banyak buah-buahan asli
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
29 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PD. Galuh Sari merupakan perusahaan yang didirikan oleh Bapak Amir dan Istrinya yang bernama Ibu Maemunah pada tahun 2001 yang berlokasi di Jl.
Lebih terperinciBisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran
Bisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran Menyajikan aneka macam minuman segar di moment buka puasa maupun ketika hari lebaran tiba, menjadi salah satu rutinitas yang tak bisa dipisahkan dari
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan
Lebih terperinci