PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN BAYESIAN INFORMATION CRITERION (BIC) oleh EKO UTORO M

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN BAYESIAN INFORMATION CRITERION (BIC) oleh EKO UTORO M"

Transkripsi

1 PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN BAYESIAN INFORMATION CRITERION (BIC) oleh EKO UTORO M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 i

2 ii

3 ABSTRAK Eko Utoro, PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN BAYESIAN INFORMATION CRITERION (BIC). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret. Saham merupakan suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti kepemilikan perusahaan dengan berbagai aspek penting. Kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan disebut portofolio. Portofolio dapat memberikan informasi besarnya proporsi return yang optimal dalam suatu instrumen, sehingga investor dapat menentukan besarnya alokasi dana yang diinvestasikan. Salah satu metode untuk pemilihan saham dalam pembentukan portofolio optimal adalah bayesian information criterion (BIC). BIC dipilih dalam membantu membedakan saham relevan dan tidak relevan secara konsisten pada portofolio sehingga banyak saham yang terdapat pada portofolio dapat diestimasi secara optimal. Dalam pemilihan portofolio yang dimasukkan adalah sahamsaham yang mempunyai nilai BIC terkecil dari jumlah return yang berbeda-beda dari tiap saham. Pemilihan portofolio optimal dengan menggunakan BIC diterapkan dalam penutupan harga saham pada 8 perusahaan manufaktur dibidang otomotif. Nilai BIC paling minimum yaitu didapatkan saat return saham sebesar 129 data. Portofolio yang tersusun merupakan gabungan dari 6 saham yang direkomendasikan untuk menginvestasikan modal 40.53% ke PT. Astra Internasional Tbk, 14.36% ke PT. Gajah Tunggal Tbk, 11.90% ke PT. Goodyear Indonesia, 8.69% ke PT. Indospring Tbk, 12.11% ke PT. Multi Prima Sejahtera, dan 12.41% ke PT. Indomobil Sukses International Tbk. Kata kunci : return, portofolio optimal, Bayesian Information Criterion iii

4 ABSTRACT Eko Utoro, OPTIMAL PORTFOLIO SELECTION WITH BAYESIAN INFORMATION CRITERION (BIC). Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sebelas Maret University. Stock is a certificate or plaque that has a function as a proof of ownership of the company with the many important aspects. Collections of investments held by institutions or individuals are called portfolio. Portfolios can provide large proportion of the optimal return within an instrument, so that investors can determine the size of the allocation of funds invested. One method for selecting stocks in the optimal portfolio formation is bayesian information criterion (BIC). BIC selected to help distinguish relevant and irrelevant stock consistently at so many stock portfolios contained in the optimal portfolio can be estimated. The portfolio selection included stocks that have the smallest BIC value of the number of return different from each stock. Selection of optimal portfolios using the BIC is applied to the closing share price on 8 companies in automotive manufacturing. The minimum value of BIC is obtained when stock return of 129 data. The optimal portfolio is composed of a combination 6 recommended stocks to invest capital 40.53% to PT. Astra International Tbk, 14.36% to PT. Gajah Tunggal Tbk, 11.90% to the PT. Goodyear Indonesia, 8.69% to PT. Indospring Tbk, 12.11% to PT. Multi Prima Prosperous, and 12.41% to PT. Indomobil Sukses International Tbk. Key words: return, optimal portfolio, Bayesian Information Criterion. iv

5 MOTO Allah selalu menjanjikan kemudahan bagi mereka yang bersyukur atas nikmatnya (HR Bukhari-Muslim) Sesungguhnya keadaan-nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia (QS. Yaasiin : 82) v

6 PERSEMBAHAN Karya ini saya persembahkan untuk Ayah dan Ibu yang tak pernah lelah menasihatiku dan telah memberikan semua yang terbaik melalui kasih sayang dan doa vi

7 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya dan memberikan kekuatan dan kemudahan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada 1. Ibu Dr. Sri Subanti, M.Si dan sebagai Dosen Pembimbing I atas kesediaan dan kesabaran dalam memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini, 2. Bapak Drs. Santoso Budi Wiyono, M. Si sebagai Dosen Pembimbing II dalam memberi nasehat serta pengarahan dalam penyusunan skripsi ini, 3. semua pihak yang turut membantu kelancaran penulisan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Surakarta, Desember 2012 Penulis vii

8 DAFTAR ISI JUDUL... i PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv MOTO... v PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL... x I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 3 II. LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka Konsep Dasar Probabilitas Distribusi Normal Fungsi Densitas Probabilitas Distribusi Prior dan Distribusi Posterior Teorema Bayes Metode Maksimum Likelihood Return Risiko (Risk) Portofolio Normalitas Kerangka Pemikiran viii

9 III. METODE PENELITIAN 14 IV. PEMBAHASAN Saham Relevan dan Tidak Relevan Bayesian Information Criterion (BIC) untuk Portofolio Penerapan Kasus Statistik Deskriptif Data Saham Uji Normalitas Data Return Saham Ukuran Portofolio Bobot Portofolio V. PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA 25 LAMPIRAN 27 ix

10 DAFTAR TABEL 4.1 Statistik deskriptif return dari 8 saham perusahaan manufaktur Uji Kolmogorov-Smirnov sampel 120 dan 200 data return saham Tabel eliminasi Backward BIC untuk sampel yang berbeda-beda x

11 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal menjadi wahana alternatif untuk berinvestasi selain pada investasi nyata yang berupa pembelian surat-surat berharga seperti obligasi, saham dan lain-lain. Saham merupakan suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap atau deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung risiko kerugian yang diderita perusahaan. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada masa sekarang dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan disebut portofolio. Risiko tertentu dapat dikurangi dan memberikan potensi tingkat keuntungan yang cukup dan tetap dengan memiliki beberapa aset. Alokasi aset memerlukan strategi investasi dengan menempatkan dana dalam berbagai instrumen investasi dengan tingkat risiko dan potensi keuntungan yang berbeda yang biasa disebut diversifikasi. Menurut Laksono [4] pertimbangan yang dilakukan investor adalah membentuk portofolio untuk menanggung risiko tertentu guna memperoleh return yang sebesar-besarnya atau dengan risiko yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh return tertentu. Portofolio dapat memberikan informasi besarnya proporsi return yang optimal dalam suatu instrumen sehingga investor dapat menentukan besarnya alokasi dana yang diinvestasikan. Markowitz [7] merekomendasikan suatu portofolio optimal dimana mampu memberikan expected return yang maksimum sekaligus meminimumkan risiko. Teori portofolio yang dikenal dengan istilah mean - variance efficiency (MV), namun jumlah portofolio yang besar akan membentuk suatu matrik kovariansi dengan dimensi tinggi yang akan menyulitkan dalam mengestimasi secara akurat. Estimasi eror dapat menyebabkan portofolio yang terbentuk

12 2 menjadi tidak stabil. Untuk menyelidiki pengaruh dari estimasi eror maka perlu dilakukan pengontrolan banyak saham yang dimasukkan dalam portofolio. Lan, et al. [5] yang mengenalkan saham relevan dan tidak relevan dalam pemilihan portofolio untuk menyeimbangkan diversifikasi serta estimasi eror. Saham relevan adalah saham yang seharusnya masuk dalam portofolio sedangakan saham tidak relevan adalah saham yang tidak mampu menambah pengurangan resiko yang telah dilakukan oleh saham relevan. Pembedaan saham relevan dan tidak relevan ini dilakukan dengan membangun suatu kriteria pemilihan. Bayesian information criterion (BIC) dipilih dalam membantu membedakan saham relevan dan tidak relevan secara konsisten pada portofolio sehingga banyak saham yang terdapat pada portofolio dapat diestimasi secara optimal. Dalam penelitian ini dilakukan kajian ulang dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh yaitu tentang pembentukan portofolio optimal dengan menggunakan BIC. Menurut Polson dan Tew [9] portofolio dibentuk dari data return harian saham karena data return harian mampu memberikan nilai informasi mengenai estimasi struktur varians kovarian return di masa mendatang. Saham yang digunakan dalam penerapan kasus adalah penutupan harga saham harian dari perusahaan manufaktur otomotif yaitu yang diperjualbelikan di pasar modal dan memberikan gambaran perusahaan mana saja yang lebih baik dimasukkan pada portofolio sekaligus bobot investasi optimal pada portofolio tersebut PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang dapat dibuat rumusan masalah yaitu bagaimana menentukan pemilihan saham dan bentuk portofolio optimal dengan menggunakan BIC BATASAN MASALAH Untuk membatasi permasalahan agar tidak meluas, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data saham Perusahaan manufaktur otomotif yang diperjualbelikan di pasar modal Indonesia tanggal 1 Januari 2010 sampai 18

13 3 Oktober Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah BIC. BIC digunakan untuk membentuk portofolio optimal berdasarkan nilai terkecil TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan perumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pemilihan saham dan bentuk portofolio optimal dengan menggunakan BIC MANFAAT PENELITIAN Manfaat dari penelitian ini adalah teoritis dan praktis. Manfaat teoritis yaitu memberikan pengetahuan mengenai investasi dan portofolio. Sedangkan manfaat praktis yaitu memberikan informasi bagi investor untuk menetapkan portofolio dalam pemilihan saham sehingga investor dapat mempertimbangkan sahamsaham yang akan diinvestasikan.

14 4 BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini terdiri dari tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran. Tinjauan pustaka berisi tentang penelitian-penelitian yang terdahulu dan digunakan sebagai dasar dilaksanakannya penelitian ini, serta teori-teori penunjang berisi definisi-definisi yang digunakan dalam pembahasan. Sedangkan kerangka pemikiran merupakan alur pikir dalam pembuatan skripsi ini TINJAUAN PUSTAKA Penelitian terdahulu diperoleh dari studi-studi mengenai tentang BIC, BIC merupakan pengembangan dari yang dilakukan oleh Schwarz [10]. Studi yang pernah dilakukan oleh Lan, et al. [5] yang mengenalkan saham relevan dan tidak relevan dalam pemilihan portofolio untuk menyeimbangkan diversifikasi serta estimasi eror. Saham relevan adalah saham yang seharusnya masuk dalam portofolio sedangkan saham tidak relevan adalah saham yang tidak mampu menambah pengurangan risiko yang telah dilakukan oleh saham relevan. Pembedaan saham relevan dan tidak relevan ini dilakukan dengan membangun suatu kriteria pemilihan. BIC digunakan dalam membedakan saham relevan dan tidak relevan secara konsisten pada portofolio sehingga banyak saham yang terdapat pada portofolio dapat diestimasi secara optimal. Studi lain dalam membentuk susunan portofolio berdasarkan BIC juga dilakukan oleh [8] yaitu tentang perbandingan pemilihan portofolio optimal menggunakan BIC dan Mean-Variance Efficiency pada indeks LQ45. Hasil yang diperoleh adalah metode pemilihan portofolio BIC lebih baik digunakan dalam pembentukan portofolio optimal daripada Mean-Variance Efficiency (MV) dengan nilai risiko yang lebih kecil.

15 Konsep Dasar Probabilitas Berikut ini dituliskan tiga belas definisi dan tiga teorema yang diambil dari Bain & Engelhardt [1]. Definisi 2.1 Probabilitas merupakan suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang tidak pasti (uncertain event). Nilai probabilitas dapat dihitung berdasarkan nilai hasil observasi (sifatnya subjektif) atau berdasarkan pertimbangan pembuat keputusan. Suatu merupakan besarnya nilai kemungkinan munculnya suatu kejadian adalah diantara 0 dan 1. Diambil suatu percobaan dari sampel, dengan bagian dari sampel. Suatu dikatakan sebagai probabilitas dari peristiwa jika dan hanya jika memenuhi 3 kondisi, yaitu untuk suatu barisan peristiwa yang saling asing, yaitu peristiwa dengan ketika maka Definisi 2.2 Jika dan B adalah kejadian dengan, maka probabilitas bersyarat didefinisikan sebagai Teorema 2.1 Misalkan kejadian dengan maka

16 6 Teorema 2.2 Jika partisi dari dan sembarang kejadian, maka bukti : partisi dari artinya untuk Distribusi Normal Definisi 2.3 Suatu variabel random akan mengikuti distribusi normal mean dan variansi yang dinotasikan dengan mempunyai persamaan pdf untuk dimana dan. Definisi 2.4 Nilai ekspektasi dari yaitu Definisi 2.5 Variansi yaitu dengan substitusi, maka persamaan menjadi pdf normal standar

17 Fungsi Densitas Probabilitas Definisi 2.6 Suatu fungsi dari variabel random diskrit menyatakan probabilitas setiap nilai x, yaitu Maka disebut fungsi densitas probabilitas diskrit, dengan fungsi distribusi kumulatifnya dinyatakan dengan Definisi 2.7 Suatu variabel random disebut variabel random kontinu jika terdapat fungsi f(x), maka fungsi kumulatifnya dinyatakan dengan Fungsi densitas probabilitas bersama atau joint probability density function, dari variabel random diskrit berdimensi k dimana didefinisikan sebagai untuk semua nilai yang mungkin dari Definisi 2.8 Jika pasangan dari variabel random diskrit yang mempunyai pdf bersama maka pdf marginal dari dan adalah secara umum

18 8 Dalam kasus kontinu pdf marginal didefinisikan dengan menggunakan jumlahan menjadi integral. Fungsi distribusi kumulatif bersama (joint cumulative distribution function, disingkat CDF) dari variabel random berdimensi k dengan didefinisikan sebagai Definisi 2.9 Suatu adalah variabel random berdimensi k dengan CDF bersama maka CDF marginal dari adalah Definisi 2.10 Jika dan adalah variabel random diskrit atau kontinu dengan pdf bersama maka pdf bersyarat dari diberikan didefinisikan sebagai untuk semua nilai sedemikian sehingga dan nol untuk lainnya Distribusi Prior dan Distribusi Posterior Distribusi prior dari suatu parameter merupakan fungsi kepadatan probabilitas yang menggambarkan tingkat keyakinan nilai. Fungsi kepadatan posterior untuk merupakan fungsi kepadatan probabilitas bersyarat diberikan nilai sampel y, sehingga Secara umum, distribusi posterior menggambarkan tingkat keyakinan terhadap kemungkinan nilai parameter setelah diberikan nilai sampel Teorema Bayes Teorema Bayes digunakan untuk mengestimasi dua informasi, yaitu informasi dari data observasi baru dan informasi yang telah diperoleh sebelumnya.

19 9 Teorema 2.3 Ditentukan variabel random vektor dari n observasi dengan distribusi himpunan parameter, maka adalah sebuah dan bergantung pada suatu Untuk X merupakan data observasi, distribusi bersyarat dari adalah Distribusi prior merupakan distribusi awal sebelum diperoleh data observasi dan dinotasikan. Sedangkan distribusi posterior merupakan distribusi ketika data observasi telah diketahui dan dinotasikan sebagai. Distribusi posterior adalah fungsi distribusi probabilitas bersyarat dengan nilai observasi X telah diketahui. Distribusi posterior untuk yang kontinu dapat ditentukan sebagai sedangkan distribusi posterior untuk yang diskrit adalah dengan adalah distribusi prior dan adalah fungsi distribusi data observasi atau fungsi likelihood Metode Maksimum Likelihood Fungsi densitas probabilitas bersama dari variabel random dengan sebagai fungsi likelihood. Untuk yang tetap, fungsi likelihood adalah fungsi dituliskan dengan. Jika adalah sampel random dari maka Definisi 2.12 Misal L adalah fungsi densitas probabilitas bersama dari. Jika diberikan nilai observasi

20 10, nilai dari dalam dimana menjadi maksimum disebut estimasi maksimum likelihood dari.maka merupakan nilai dari sehingga Definisi 2.13 Misal adalah peubah acak yang iid dengan pdf dimana merupakan suatu vektor dari p-parameter yang tidak diketahui. Suatu parameter dapat ditemukan dengan melakukan taksiran terhadap joint likelihood. Dalam melakukan penaksiran joint maximum likelihood ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, 1. mencari pdf bersama dari yaitu. Karena adalah peubah acak yang iid maka 2. mencari fungsi likelihood-nya. Fungsi likelihood didefinisikan sebagai pdf bersama dari yang dianggap sebagai fungsi dari. Dimisalkan fungsi likelihood = 3. mencari taksiran dari. Dalam metode penaksiran joint maximum likelihood, taksiran dari diperoleh dengan menemukan nilai, sebut yang memaksimumkan fungsi likelihood. Maka disebut taksiran joint maximum likelihood dari Return Menurut Sularso [13] return merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukan. Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain. Return harian tiap saham dikenal dengan return individual. Return ini merupakan logaritma natural harga saham pada waktu t dibagi harga saham pada waktu t - 1.

21 11 Dimana adalah harga saham pada waktu dan adalah harga saham pada waktu t Risiko (Risk) Risiko atau risk merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Risiko dari suatu portofolio saham bergantung kepada variabel proporsi dari saham-saham individu, varianscovarian dari saham-saham tersebut. Perubahan yang terjadi pada variabelvariabel tersebut akan merubah risiko dari portofolio. Risiko portofolio akan menurun sesuai dengan banyaknya saham yang berbeda ditambahkan ke dalam portofolio serta risiko dari tiap-tiap saham individu dan tingkat dimana risiko itu independen [12]. Dalam upaya untuk meminimumkan risiko, seorang investor sebaiknya melakukan diversifikasi dengan membentuk portofolio. Diversifikasi risiko ini sangat penting untuk investor, karena dapat meminimumkan risiko yang muncul tanpa harus mengurangi return yang diterima. Portofolio merupakan strategi diversifikasi investasi ke dalam dua atau lebih saham untuk menurunkan risiko. Tujuan yang mendasar dari portofolio adalah untuk mendapatkan alokasi yang optimal diantara aset - aset yang berbeda [11] Portofolio Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan aset, baik berupa aset riil maupun finansial yang dimiliki oleh investor. Dalam membentuk portofolio banyak kemungkinan terdapat aset yang jumlahnya tidak terbatas sehingga investor harus dapat menentukan portofolio mana yang akan dipilih. Perlu dilakukan identifikasi seberapa proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing aset agar portofolio menghasilkan keuntungan yang besar tetapi risiko yang ditanggung kecil [3]. Return dari portofolio dapat ditulis

22 12 dengan N : banyaknya aset dalam portofolio : return dari aset ke-i pada periode ke-t : proporsi aset ke-i dalam portofolio, dengan. Bentuk notasi matriks return portofolio pada waktu dapat ditulis Nilai ekspektasi dari return portofolionya yaitu dan variannya adalah. Dalam bentuk notasi matriks, nilai ekspektasi dan variansi dari return portofolio dapat ditulis =,, dengan adalah matriks varian-covarian Normalitas Menurut Gujarati [2] salah satu cara menguji kenormalan data adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang

23 13 sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Penerapan pada uji Kolmogorov-Smirno akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah a) Jika p-value b) Jika p-value maka data berdistribusi normal KERANGKA PEMIKIRAN Perkembangan jual-beli surat berharga di bursa saham mengharuskan investor harus menyusun portofolio yang optimal sehingga mendapatkan tingkat pengembalian yang maksimal. Banyaknya portofolio yang disusun akan tetap memiliki return dan risiko yang tidak pasti. Maka pada penelitian ini dapat dibentuk suatu portofolio yang optimal dari beberapa saham yang terpilih berdasarkan nilai BIC yang diperoleh. Peneliti ini menyusun portofolio dengan menggunakan Bayesian Information Criterion (BIC) yaitu menghitung data return dari data saham yang diperoleh, menguji data return yang didapat dengan uji distribusi normal, sehingga data return yang normal dapat dibentuk bermacammacam portofolio dengan nilai sampel n berbeda-beda, sehingga didapat sahamsaham relevan yang memiliki nilai BIC terkecil. Portofolio yang tersusun dari saham relevan yang mempunyai nilai return yang maksimal dan risiko yang minimum.

24 14 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah studi literatur yaitu dengan mempelajari referensi yang berupa buku dan jurnal yang bersesuaian dengan tujuan penelitian skripsi ini. Dalam penelitian ini materi utama untuk pembelajaran adalah bayesian information criterion (BIC). Langkah-langkah yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah 1. mengkaji ulang literatur mengenai BIC, 2. menentukan pemilihan portofolio menggunakan BIC, 3. penerapan BIC pada pembentukan portofolio pada 8 saham perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang otomotif di Indonesia, a. melakukan uji normal Kolmogorov-Smirnov, uji independensi dan uji stasioneritas pada return saham, b. menentukan ukuran sampel portofolio yang berbeda - beda untuk proses BIC, c. melakukan eliminasi Backward kepada tiap ukuran sampel yang berbeda, d. memilih ukuran sampel yang minimum terhadap proses BIC, e. menghitung bobot portofolio dari setiap saham yang dipilih f. membentuk susunan portofolio dari gabungan saham-saham yang terpilih,

25 15 BAB IV PEMBAHASAN Salah satu metode untuk pembentukan portofolio optimal adalah bayesian information criterion (BIC). BIC merupakan metode pemilihan model dari beberapa saham yang membentuk model. Metode pemilihan model dengan menggunakan BIC didasarkan pada metode MLE dan Teorema Bayes. Dalam memilih model terbaik dengan metode BIC dipilih model dengan nilai BIC terkecil. Semakin kecil nilai BIC semakin baik modelnya. BIC dalam pembahasan ini digunakan pemilihan saham untuk membentuk portofolio terhadap nilai return saham yang berbeda. Penghitungan BIC digunakan untuk menyusun portofolio optimal yaitu tersusun atas saham-saham yang relevan Saham Relevan dan Tidak Relevan Misalkan adalah jumlah aset yang akan diinvestasikan, adalah vektor bobot portofolio yang terdiri atas aset, adalah vektor return dari d aset dan adalah matrik kovarians dari d aset, adalah vektor sepanjang dimana elemen vektornya adalah 1 [7]. Suatu adalah return dari saham ke- pada waktu kedan dimana adalah jumlah kandidat saham dan diasumsikan bahwa adalah suatu variabel random yang berdistribusi independen dan identik dengan dan untuk. Untuk mengecilkan variansi portofolio, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menentukan vektor bobot optimal sehingga dapat diminimumkan dibawah constrain dimana.penyelesaian optimal untuk meminimumkannya adalah dimana nilai variansinya. Notasi mewakili portofolio yang tersusun atas saham ke, sehingga ukuran dari. Portofolio yang tersusun atas semua kandidat saham dinotasikan sebagai. Berdasarkan penjelasan

26 16 sebelumnya, solusi bobot optimal adalah vektor yang didapatkan dari portofolio full-size sehingga dapat dikatakan bahwa. Suatu saham dikatakan relevan jika bobot yang sesuai pada adalah tidak nol. Sedangkan saham yang tidak relevan jika bobot yang sesuai adalah nol. Portofolio optimal adalah dengan ukuran sedangkan komplemennya adalah dengan ukuran. Saham relevan adalah saham yang harus dimasukkan dalam portofolio dan tidak relevan adalah saham yang tidak dapat mengurangi risiko yang sudah dilakukan oleh saham relevan. Syarat perlu dan cukup bahwa adalah untuk setiap didapatkan dimana adalah koefisien regresi dari untuk dan diasumsikan mengikuti distribusi normal. Untuk sembarang portofolio dan saham sembarang, didapatkan dimana diasumsikan independen terhadap untuk [5] Bayesian Information Criterion (BIC) untuk Portofolio Bayesian information criterion (BIC) merupakan salah satu pemilihan kriteria informasi. Selain mean variance efficiency bisa menggunakan BIC untuk menentukan pemilihan struktur portofolio optimal. Pada pemilihan model ekonomi, BIC merupakan kriteria yang digunakan sebagai salah satu pemilihan model terbaik. Kriteria informasi ini digunakan untuk mengestimasi dimensi dari model. BIC dibangun dari log maximum likelihood dan dimensi model atau jumlah parameter. BIC melengkapi pemilihan kriteria informasi untuk kasus dengan jumlah data sampel besar [10]. Lan, et al [5] mempertimbangkan fungsi joint likelihood dalam pemilihan portofolio menggunakan BIC. Fungsi joint likelihood dari dimana. Fungsi marginal likelihood untuk kandidat portofolio adalah

27 17 Estimasi maksimum likelihood untuk dinotasikan merupakan nilai maksimum dari fungsi, maka nilai untuk saham relevan dan untuk saham tidak relevan. Selanjutnya didapat fungsi conditional likelihood adalah yang diberikan dimana. Fungsi joint likelihood. Estimasi maksimum likelihood untuk dinotasikan merupakan nilai maksimum dari fungsi, namun terlebih dahulu mengestimasi parameter yang dibangun dibawah constrain dan sedangkan nilai dari adalah nol, maka didapat maka berdasarkan maka dapat dicari estimasi maksimum dari didapat dimana. Portofolio yang dipilih harus mempunyai fungsi joint likelihood. Berdasarkan penjelasan Schwarz [10], pemilihan portofolio dengan menggunakan BIC didapatkan menurut : dimana berdasarkan jumlah parameter yang tidak diketahui pada dan. Penyederhanaan yaitu

28 18 karena konstan dan dapat diabaikan sehingga Nilai BIC diperoleh dengan Memaksimumkan dan juga menhilangkan konstanta sehingga terbentuk Portofolio optimal yang dipilih adalah. Bobot optimal dihitung dengan cara meminimumkan dimana. Untuk sampel ukuran didapatkan bahwa Hal ini menunjukkan bahwa BIC mampu mengidentifikasi portofolio, portofolio yang tersusun dari saham relevan secara konsisten Penerapan Kasus Investasi dilakukan untuk memperoleh return yang optimal dan risiko yang paling kecil. Investasi saham memberikan suatu return yang tidak pasti karena harga saham yang selalu berfluktuasi. Untuk mengurangi risiko akibat fluktuasi tersebut investor harus mempertimbangkan investasi berupa portofolio saham. Portofolio saham perlu dilakukan agar saham yang terbentuk menjadi optimal. Contoh kasus yang diambil adalah penutupan harga 8 saham harian perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia. Variabel X mewakili return harga saham dengan merupakan return PT. Astra Internasional Tbk, merupakan return PT. Gajah Tunggal Tbk, merupakan return PT. Goodyear Indonesia, merupakan return PT. Nippress Tbk, merupakan return PT. Indospring Tbk, merupakan return PT. Multi Prima Sejahtera, merupakan return PT. Selamat Sempurna Tbk, merupakan return PT. Indomobil Sukses International Tbk yang bergerak dibidang otomotif di Indonesia selama 201 periode dari 1

29 19 Januari 2010 sampai 18 Oktober Data saham tersebut diperoleh dari www. yahoofinance. com [14] Statistik Deskriptif Data Return Saham Tabel 4.1 Statistik deskriptif return dari saham perusahaan manufaktur di Indonesia. Saham Mean Std. Deviation Minimum Maksimum Dalam contoh kasus ini diperoleh rata-rata return dari PT. Astra Internasional Tbk = dengan standar deviasi = , rata-rata return dari PT. Gajah Tunggal Tbk = dengan standar deviasi = , ratarata return dari PT. Goodyear Indonesia = dan dengan standar deviasi = , rata-rata return dari PT. Nippress Tbk = dan dengan standar deviasi = , rata-rata return dari PT. Indospring Tbk = dengan standar deviasi = , rata-rata return dari PT. Multi Prima Sejahtera = dengan standar deviasi = , rata-rata return dari PT. Selamat Sempurna Tbk = dengan standar deviasi = , rata-rata return dari PT. Indomobil Sukses International = dengan standar deviasi = Hal ini menunjukkan bahwa saham perusahaan-perusahaan di atas bervariasi Uji Normalitas Data Return Saham Sebelum dilakukan perhitungan BIC, perlu dilakukan uji asumsi kenormalan data untuk return saham. Masing-masing return aset tunggal diuji

30 20 dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui apakah benar return saham berdistribusi normal. Jika return saham tidak berdistribusi normal maka tidak dapat dimasukkan dalam pembentukan portofolio dengan metode BIC. Tabel 4.2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov sampel 120 dan 200 data return saham. Saham Nilai p-value 120 data return Nilai p-value 200 data return 0,957 0,967 0,525 0,108 0,380 0,229 0,382 0,090 0,614 0,227 0,157 0,107 0,000 0,000 0,691 0,174 Hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai p-value > 0,05 sehingga ada return 7 saham yang berdistribusi normal dan ada yang tidak berdistribusi normal. PT. Astra Internasional Tbk, PT. Gajah Tunggal Tbk, PT. Goodyear Indonesia, PT. Nippress Tbk, PT. Indospring Tbk, PT. Multi Prima Sejahtera, PT Indomobil Sukses International Tbk berdistribusi normal sehingga dapat dimasukkan dalam model portofolio. Sedangkan untuk PT. Selamat Sempurna Tbk tidak berdistribusi normal sehingga tidak dimasukkan dalam pembentukan portofolio optimal menggunakan BIC. Untuk mengetahui data return berdistribusi normal independen akan dilakukan uji independensi dengan uji hipotesis : : data return tidak saling berhubungan (independen) : data return saling berhubungan (tidak independen) Nilai p-value dari data return saham (dalam Lampiran 3) lebih besar dari tingkat signifikansi yaitu 5% dengan demikian berdasarkan uji probabilitas dapat disimpulkan bahwa diterima. Jadi data return independen.

31 21 Untuk mengetahui data return memiliki dan dilakukan uji stasioneritas. Kestasioneran data dapat diketahui menggunakan uji unit root test dengan hipotesis : : data mempunyai unit root atau tidak stasioner : data tidak mempunyai unit root atau stasioner Nilai probabilitas ADF (dalam Lampiran 3) adalah dan nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu 5% yang berakibat ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data stasioner dalam rata-rata atau memiliki dan. Jadi, data return saham berdistribusi normal independen dengan dan Ukuran Portofolio Pembentukan portofolio dengan menggunakan BIC ukuran portofolio saham ditentukan berdasarkan nilai BIC yang minimum dari semua kemungkinan ukuran portofolio saham dari tiap ukuran return yang ditentukan. Ukuran return dari tiap saham yang digunakan 120, 128, 129, 130, 140, 150, 160, 170, 180, 190, dan 200. Ukuran sampel diambil berbeda untuk menilai ukuran portofolio yang konsisten. Analisis untuk menghitung ukuran BIC portofolio dimulai dengan menggunakan ukuran sampel terendah 120 data. Penentuan portofolio dilakukan dengan mencari nilai BIC minimum yang dilakukan dengan metode Backward. Portofolio dibentuk pada awal dengan ukuran yaitu 7 saham yang memiliki distribusi normal kemudian dieliminasi satu per satu berdasarkan nilai BIC yang dihasilkan. Saat saham dikeluarkan dari portofolio memberikan nilai yang minimum dibandingkan saat saham lain dikeluarkan maka perhitungan BIC untuk langkah selanjutnya dilakukan tanpa menggabungkan lagi saham yang telah dikeluarkan kedalam portofolio.

32 22 Tabel 4.3 Tabel eliminasi Backward BIC untuk sampel data yang berbedabeda. Sampel Return Eliminasi Saham Nilai BIC Jumlah Saham , Dari data di atas dapat terlihat nilai BIC dari eliminasi masing-masing sampel yang berbeda beda dari 7 saham yang dimasukkan dalam penyusunan portofolio. Nilai BIC yang tertera merupakan nilai estimasi terhadap resiko dengan menggunakan return saham. Pada penghitungan nilai BIC yang terendah dari tiap-tiap sampel berada di iterasi yang pertama yaitu dengan jumlah sebanyak 6 saham. Setiap eliminasi portofolio akan diketahui nilai dari BICnya sehingga dapat ditentukan portofolio mana yang akan diambil sebagai portofolio optimal dari tiap-tiap sampel. Pada sampel return 120 sampai 200 saham yang dieliminasi merupakan saham yang mempunyai nilai BIC terbesar adalah. Portofolio yang dipilih mempunyai nilai BIC yang paling kecil dari Tabel 4.3 didapat nilai sehingga diperoleh sebesar 129 data return saham dan sebanyak 6 saham yaitu.

33 Bobot Portofolio Susunan portofolio optimal yang dihasilkan dapat dihitung dengan menghitung bobot dari 6 saham yang dipilih dengan menghitung maka dapat diperoleh sehingga didapat dengan nilai sehingga. Dengan persamaan diatas maka didapat Susunan portofolio optimal yang dihasilkan berdasarkan perhitungan BIC yang minimum adalah = Dari hasil di atas merekomendasikan untuk menginvestasikan 40.53% modal ke saham PT. Astra Internasional Tbk, 14.36% modal ke saham PT. Gajah Tunggal Tbk, 11.90% modal ke saham PT. Goodyear Indonesia, 8.69% modal ke saham PT. Indospring Tbk, 12.11% modal ke saham PT. Multi Prima Sejahtera, dan 12.41% modal ke saham PT. Indomobil Sukses International Tbk.

34 24 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan mengenai pembentukan portofolio dengan menggunakan bayesian information criterion pada jumlah sampel tertentu maka dapat diambil kesimpulan yaitu: 1. Pemilihan saham untuk membentuk portofolio optimal dengan menggunakan BIC yaitu 2. Susunan portofolio berdasarkan nilai penghitungan BIC terkecil dari 8 perusahaan manufaktur bidang otomotif adalah = Portofolio yang tersusun merupakan gabungan dari 6 saham yang merekomendasikan untuk diinvestasikan 40.53% modal ke saham PT. Astra Internasional Tbk, 14.36% modal ke saham PT. Gajah Tunggal Tbk, 11.90% modal ke saham PT. Goodyear Indonesia, 8.69% modal ke saham PT. Indospring Tbk, 12.11% modal ke saham PT. Multi Prima Sejahtera, dan 12.41% modal ke saham PT. Indomobil Sukses International Tbk. 5.1 Saran Dalam penulisan skripsi ini, penulis hanya mengkaji ulang dari pemilihan portofolio dengan menggunakan bayesian information criterion. Bagi pembaca yang berminat, penulis menyarankan untuk : 1. melanjutkan pembahasan mengenai pemilihan portofolio metode lainnya seperti CAPM, Bayesian Naive dan sebagainya 2. memperluas pembahasan BIC pemilihan portofolio dengan data saham yang lebih banyak misal dengan jumlah saham 30 dan harga penutupan saham harian 500 periode.

OPTIMALISASI PORTOFOLIO OBLIGASI BANK DENGAN METODE BAYESIAN MARKOV CHAIN MONTE CARLO MELALUI MODEL GAUSSIAN MIXTURE

OPTIMALISASI PORTOFOLIO OBLIGASI BANK DENGAN METODE BAYESIAN MARKOV CHAIN MONTE CARLO MELALUI MODEL GAUSSIAN MIXTURE OPTIMALISASI PORTOFOLIO OBLIGASI BANK DENGAN METODE BAYESIAN MARKOV CHAIN MONTE CARLO MELALUI MODEL GAUSSIAN MIXTURE Oleh NURUL UTAMININGSIH M0108103 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN MODEL MIXTURE OF MIXTURE

OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN MODEL MIXTURE OF MIXTURE OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN MODEL MIXTURE OF MIXTURE oleh FITRI YANA SARI NIM. M0110027 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Menurut Fahmi dan Hadi (2009) investasi merupakan suatu bentuk pengelolaan dana guna memberikan keuntungan dengan cara menempatkan dana tersebut pada alokasi

Lebih terperinci

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Portofolio Efisien PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Portofolio efisien diartikan sebagai

Lebih terperinci

VALUE AT RISK MENGGUNAKAN METODE VARIANCE COVARIANCE

VALUE AT RISK MENGGUNAKAN METODE VARIANCE COVARIANCE VALUE AT RISK MENGGUNAKAN METODE VARIANCE COVARIANCE Oleh IBNUHARDI FAIZAINI IHSAN M0108045 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika JURUSAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA BLACK-LITTERMAN MENGGUNAKAN INFORMATION RATIO DENGAN BENCHMARK CAPITAL ASSETS PRICING MODEL TUGAS AKHIR SKRIPSI

ANALISIS PENILAIAN KINERJA BLACK-LITTERMAN MENGGUNAKAN INFORMATION RATIO DENGAN BENCHMARK CAPITAL ASSETS PRICING MODEL TUGAS AKHIR SKRIPSI ANALISIS PENILAIAN KINERJA BLACK-LITTERMAN MENGGUNAKAN INFORMATION RATIO DENGAN BENCHMARK CAPITAL ASSETS PRICING MODEL TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENGUKURAN VALUE AT RISK

PENGGUNAAN SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENGUKURAN VALUE AT RISK PENGGUNAAN SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENGUKURAN VALUE AT RISK ASET TUNGGAL DAN PORTOFOLIO DENGAN PENDEKATAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL SEBAGAI PENENTU PORTOFOLIO OPTIMAL (Studi Kasus: Index Saham Kelompok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Regresi Regresi adalah suatu studi statistik untuk menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk persamaan. Salah satu variabel merupakan variabel

Lebih terperinci

Pengukuran Value at Risk pada Aset Perusahaan dengan Metode Simulasi Monte Carlo

Pengukuran Value at Risk pada Aset Perusahaan dengan Metode Simulasi Monte Carlo JURAL MIPA USRAT OLIE 2 (1) 5-11 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Pengukuran Value at Risk pada Aset Perusahaan dengan Metode Simulasi Monte Carlo Leony P. Tupan a*, Tohap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investasi

Lebih terperinci

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas) IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas) Investor dalam membentuk portofolio diperlukan perhitungan return ekspektasi dari masing-masing aktiva untuk dimasukkan

Lebih terperinci

PENGUKURAN VALUE AT RISK PADA PORTOFOLIO SAHAM DENGAN METODE SIMULASI BOOTSTRAPPING

PENGUKURAN VALUE AT RISK PADA PORTOFOLIO SAHAM DENGAN METODE SIMULASI BOOTSTRAPPING PENGUKURAN VALUE AT RISK PADA PORTOFOLIO SAHAM DENGAN METODE SIMULASI BOOTSTRAPPING SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM.

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM. RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM. OVERVIEW Tujuan dari bab ini adalah untuk mempelajari konsep return dan risiko portofolio dalam investasi

Lebih terperinci

PROSES POISSON MAJEMUK DAN PENERAPANNYA PADA PENENTUAN EKSPEKTASI JUMLAH PENJUALAN SAHAM PT SRI REJEKI ISMAN Tbk

PROSES POISSON MAJEMUK DAN PENERAPANNYA PADA PENENTUAN EKSPEKTASI JUMLAH PENJUALAN SAHAM PT SRI REJEKI ISMAN Tbk PROSES POISSON MAJEMUK DAN PENERAPANNYA PADA PENENTUAN EKSPEKTASI JUMLAH PENJUALAN SAHAM PT SRI REJEKI ISMAN Tbk oleh RIRIN DWI UTAMI M0113041 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENENTUAN BOBOT PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK PERHITUNGAN VALUE AT RISK PADA DATA BERDISTRIBUSI NORMAL SKRIPSI

PENENTUAN BOBOT PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK PERHITUNGAN VALUE AT RISK PADA DATA BERDISTRIBUSI NORMAL SKRIPSI PENENTUAN BOBOT PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN METODE RESAMPLED EFFICIENT FRONTIER UNTUK PERHITUNGAN VALUE AT RISK PADA DATA BERDISTRIBUSI NORMAL SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Investasi merupakan kegiatan yang membawa konsekuensi untung dan rugi. Hal yang mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan

Lebih terperinci

DEFICIENCY PENAKSIR PARAMETER PADA DISTRIBUSI GAMMA

DEFICIENCY PENAKSIR PARAMETER PADA DISTRIBUSI GAMMA digilib.uns.ac.id DEFICIENCY PENAKSIR PARAMETER PADA DISTRIBUSI GAMMA oleh ANIS TELAS TANTI M0106003 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka dari buku referensi karya ilmiah. Karya ilmiah yang digunakan adalah hasil penelitian serta

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL MIXTURE AUTOREGRESSIVE (MAR) MENGGUNAKAN ALGORITMA EKSPEKTASI MAKSIMISASI (EM)

ESTIMASI PARAMETER MODEL MIXTURE AUTOREGRESSIVE (MAR) MENGGUNAKAN ALGORITMA EKSPEKTASI MAKSIMISASI (EM) ESTIMASI PARAMETER MODEL MIXTURE AUTOREGRESSIVE (MAR) MENGGUNAKAN ALGORITMA EKSPEKTASI MAKSIMISASI (EM) oleh MIKA ASRINI M0108094 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL CAPITAL ASSET PRICING MODEL

ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL CAPITAL ASSET PRICING MODEL ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN MODEL BLACK LITTERMAN (Studi Kasus: Saham-Saham yang Tergabung dalam Indeks BISNIS-27 Periode 2010-2014) SKRIPSI Disusun Oleh

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Andika Setiawan B100120254 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PENGUKURAN VALUE AT RISK SKRIPSI

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PENGUKURAN VALUE AT RISK SKRIPSI ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PENGUKURAN VALUE AT RISK SKRIPSI Oleh : FIKI FARKHATI NIM. 24010210120050 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

Analisis Portofolio dalam Investasi Saham Pada Pasar Modal

Analisis Portofolio dalam Investasi Saham Pada Pasar Modal Analisis Portofolio dalam Investasi Saham Pada Pasar Modal 1 Amir Tjolleng, 2 Tohap Manurung 2 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Sam Ratulangi, kris_ton79@yahoo.com Abstract Investors who

Lebih terperinci

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL 3.1 Capital Asset Pricing Model Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner dan Mossin pada tahun 1964 hingga 1966. Capital assets pricing model merupakan

Lebih terperinci

PENDEKATAN ALTERNATIF LEAST DISCRIMINANT PADA MODEL BLACK-LITTERMAN TUGAS AKHIR SKRIPSI

PENDEKATAN ALTERNATIF LEAST DISCRIMINANT PADA MODEL BLACK-LITTERMAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PENDEKATAN ALTERNATIF LEAST DISCRIMINANT PADA MODEL BLACK-LITTERMAN TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL BLACK-LITTERMAN BERDASARKAN INDEKS TREYNOR, INDEKS SHARPE, DAN INDEKS JENSEN

PENGUKURAN KINERJA PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL BLACK-LITTERMAN BERDASARKAN INDEKS TREYNOR, INDEKS SHARPE, DAN INDEKS JENSEN PENGUKURAN KINERJA PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL BLACK-LITTERMAN BERDASARKAN INDEKS TREYNOR, INDEKS SHARPE, DAN INDEKS JENSEN (Studi Kasus Saham-Saham yang Termasuk dalam Jakarta Islamic Index Periode 2009-2013)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi secara keseluruhan dapat dilihat dari perkembangan pasar modal dan industri sekuritas pada suatu negara. Pasar modal memiliki peranan penting

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR RASIO CADANGAN INTERNASIONAL TERHADAP M2 (UANG BEREDAR)

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR RASIO CADANGAN INTERNASIONAL TERHADAP M2 (UANG BEREDAR) PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR RASIO CADANGAN INTERNASIONAL TERHADAP M2 (UANG BEREDAR) oleh DIAH PUTRI UTAMI NIM. M0110018 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN MODEL RUNTUN WAKTU FUZZY TIGA FAKTOR

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN MODEL RUNTUN WAKTU FUZZY TIGA FAKTOR PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN MODEL RUNTUN WAKTU FUZZY TIGA FAKTOR oleh MAULIDA DWI RAHMITANINGRUM M0111054 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel 57 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Data Dengan data historis yang telah tersedia pada instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito dalam periode tahun 2013 sampai dengan 2015 kemudian dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu (Hartono, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu (Hartono, 2003). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi merupakan kegiatan untuk mengubah satu unit konsumsi dimasa sekarang yang akan menghasilkan lebih dari satu unit konsumsi dimasa yang akan datang. Investasi

Lebih terperinci

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS Oleh SYLVIA SWIDANING PUTRI M0111079 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 1, 1-10, April 2003, ISSN : OPTIMASI PORTOFOLIO INVESTASI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 1, 1-10, April 2003, ISSN : OPTIMASI PORTOFOLIO INVESTASI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No., - 0, April 003, ISSN : 40-858 OPTIMASI PORTOFOLIO INVESTASI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ Yayat Priyatna dan F. Sukono Jurusan Matematika FMIPA UNPAD Abstrak

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO PORTOFOLIO UNTUK PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN PENDEKATAN MARKOWITZ TAHUN

ANALISIS RISIKO PORTOFOLIO UNTUK PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN PENDEKATAN MARKOWITZ TAHUN ANALISIS RISIKO PORTOFOLIO UNTUK PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN PENDEKATAN MARKOWITZ TAHUN 2011 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA BLACK-LITTERMAN MENGGUNAKAN INFORMATION RATIO DENGAN BENCHMARK CAPITAL ASSETS PRICING MODEL

ANALISIS PENILAIAN KINERJA BLACK-LITTERMAN MENGGUNAKAN INFORMATION RATIO DENGAN BENCHMARK CAPITAL ASSETS PRICING MODEL 52 Jurnal Matematika Vol 6 No 4 Tahun 2017 ANALISIS PENILAIAN KINERJA BLACK-LITTERMAN MENGGUNAKAN INFORMATION RATIO DENGAN BENCHMARK CAPITAL ASSETS PRICING MODEL THE BLACK-LITTERMAN PERFORMANCE ANALYSIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an

BAB I PENDAHULUAN. Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an menunjukkan bahwa secara umum risiko sekuritas dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian Indonesia banyak menjadi sorotan dikarenakan situasi dan kondisi perekonomian yang tidak stabil.padahal perkembangan ekonomi itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi 1.1.1 Gambaran Umum LQ45 Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (liquidity) tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Investasi Teori investasi menjelaskan bahwa keputusan investasi selalu menyangkut dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PENDEKATAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN METODE VARIANCE-COVARIANCE DALAM PROSES MANAJEMEN PORTOFOLIO SAHAM

PENGGUNAAN PENDEKATAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN METODE VARIANCE-COVARIANCE DALAM PROSES MANAJEMEN PORTOFOLIO SAHAM PENGGUNAAN PENDEKATAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN METODE VARIANCE-COVARIANCE DALAM PROSES MANAJEMEN PORTOFOLIO SAHAM (Studi Kasus: Saham-Saham Kelompok Jakarta Islamic Index) SKRIPSI Disusun Oleh :

Lebih terperinci

PERHITUNGAN VALUE AT RISK PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO

PERHITUNGAN VALUE AT RISK PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO PERHITUNGAN VALUE AT RISK PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO Adilla Chandra 1*, Johannes Kho 2, Musraini M 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

REGRESI LOG-LOGISTIK UNTUK DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE I. oleh NANDA HIDAYATI M

REGRESI LOG-LOGISTIK UNTUK DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE I. oleh NANDA HIDAYATI M REGRESI LOG-LOGISTIK UNTUK DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE I oleh NANDA HIDAYATI M0108098 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal Indonesia sebagai lembaga keuangan selain perbankan keberadaannya dapat dijadikan tempat untuk mencari sumber dana baru dengan tugasnya sebagai

Lebih terperinci

KRITERIA ALMOST MARGINAL CONDITIONAL STOCHASTIC DOMINANCE (AMCSD) DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN

KRITERIA ALMOST MARGINAL CONDITIONAL STOCHASTIC DOMINANCE (AMCSD) DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN KRITERIA ALMOST MARGINAL CONDITIONAL STOCHASTIC DOMINANCE (AMCSD) DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN oleh SISKA MARDIANA PUTRI CARISSA M0112082 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk

Lebih terperinci

PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : Zuli Zul Fahmi 2011-11-024 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah uang atau dana yang dilakukan pada saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam bentuk, seperti reksadana, obligasi, saham, dan sebagainya. Sebelum

BAB I PENDAHULUAN. macam bentuk, seperti reksadana, obligasi, saham, dan sebagainya. Sebelum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal berperan besar di dalam perekonomian suatu negara dimana mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dan pihak yang memerlukan dana. Peluang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan bentuk penanaman modal atau suatu kegiatan penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan keuntungan kelak. Investasi pada saham

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN METODE MEAN-GINI

ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN METODE MEAN-GINI ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN METODE MEAN-GINI (Studi kasus: Saham SMGR, BMRI, KLBF, UNVR, MNCN, BBNI) SKRIPSI Disusun Oleh : MEGA SUSILOWATI 24010212140075 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: IHSG, runtun waktu fuzzy, partisi interval berdasarkan frekuensi densitas. iii

ABSTRAK. Kata kunci: IHSG, runtun waktu fuzzy, partisi interval berdasarkan frekuensi densitas. iii ABSTRAK Sylvia Swidaning Putri. 2016. PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C oleh BUDI SANTOSO M0110013 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma)

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma) BAB III KALMAN FILTER DISKRIT 3.1 Pendahuluan Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma) yang memberikan perhitungan efisien dalam mengestimasi state proses, yaitu dengan

Lebih terperinci

EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) DAN SEMI VARIANS (SV)

EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) DAN SEMI VARIANS (SV) EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) DAN SEMI VARIANS (SV) 3.1 Exponentially Weighted Moving Average Perhitungan standar deviasi yang dijelaskan pada bab sebelumnya mempunyai asumsi bahwa volatilitas

Lebih terperinci

Prosiding Matematika ISSN:

Prosiding Matematika ISSN: Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Menentukan Expected Return Optimal Berdasarkan Bobot Dana yang dialokasikan Kepada Aset yang Beresiko dari Suatu Portofolio Menggunakan Fungsi Utility Determine Expected

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI KULIAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI BAB 9: RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO

RANGKUMAN MATERI KULIAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI BAB 9: RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO 1.1 PENDAHULUAN RANGKUMAN MATERI KULIAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI BAB 9: RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO Mengukur return dan resiko untuk sekuritas tunggal memang penting, tetapi bagi manajer

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM PADA INDEKS LQ-45 DENGAN PENDEKATAN BAYES MELALUI MODEL BLACK-LITTERMAN. oleh FAUZIA WIDYANDARI M

OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM PADA INDEKS LQ-45 DENGAN PENDEKATAN BAYES MELALUI MODEL BLACK-LITTERMAN. oleh FAUZIA WIDYANDARI M OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM PADA INDEKS LQ-45 DENGAN PENDEKATAN BAYES MELALUI MODEL BLACK-LITTERMAN oleh FAUZIA WIDYANDARI M 0108019 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR HARGA MINYAK

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR HARGA MINYAK PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR HARGA MINYAK oleh APRILIA AYU WIDHIARTI M0111010 SKRIPSI ditulis dan diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI ANTARA METODE KUADRAT TERKECIL DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI ANTARA METODE KUADRAT TERKECIL DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI ANTARA METODE KUADRAT TERKECIL DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT PADA ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH oleh KARINA PUTRIANI M0110047

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

Pengukuran Kinerja Portfolio Black-Litterman menggunakan Metode Sharpe Ratio

Pengukuran Kinerja Portfolio Black-Litterman menggunakan Metode Sharpe Ratio SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Pengukuran Kinerja Portfolio Black-Litterman menggunakan Metode Sharpe Ratio S-7 Fitri Amanah 1 1 Alumni Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

RATA-RATA KUADRAT SESATAN PENDUGA REGRESI DENGAN KOMBINASI LINIER DUA VARIABEL BANTU PADA SAMPEL ACAK SEDERHANA

RATA-RATA KUADRAT SESATAN PENDUGA REGRESI DENGAN KOMBINASI LINIER DUA VARIABEL BANTU PADA SAMPEL ACAK SEDERHANA RATA-RATA KUADRAT SESATAN PENDUGA REGRESI DENGAN KOMBINASI LINIER DUA VARIABEL BANTU PADA SAMPEL ACAK SEDERHANA oleh INTAN LISDIANA NUR PRATIWI NIM. M0110040 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Investasi Menurut Kamaruddin (2004), investasi adalah menempatkan dana atau uang dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh: MARTA WIDYASTUTI

SKRIPSI. Disusun Oleh: MARTA WIDYASTUTI ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS, DAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN REGRESI LINIER BERGANDA BAYES SKRIPSI Disusun Oleh: MARTA WIDYASTUTI 24010211130068

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini, dibahas mengenai Penerapan Metode Mean Conditional

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini, dibahas mengenai Penerapan Metode Mean Conditional BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini, dibahas mengenai Penerapan Metode Mean Conditional Value at Risk dalam Portofolio Black-Litterman pada saham Jakarta Islamic Index (JII) dan Index Harga Saham Gabungan

Lebih terperinci

PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ DAN MODEL YAMAZAKI DENGAN PENDEKATAN VALUE AT RISK OLEH NURIKA MAYUNI PURBA

PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ DAN MODEL YAMAZAKI DENGAN PENDEKATAN VALUE AT RISK OLEH NURIKA MAYUNI PURBA PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ DAN MODEL YAMAZAKI DENGAN PENDEKATAN VALUE AT RISK OLEH NURIKA MAYUNI PURBA 090823050 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

PADA PORTOFOLIO SAHAM

PADA PORTOFOLIO SAHAM PERBANDINGAN PENDEKATAN GENERALIZED EXTREME VALUE DAN GENERALIZED PARETO DISTRIBUTION UNTUK PERHITUNGAN VALUE AT RISK PADA PORTOFOLIO SAHAM SKRIPSI Disusun oleh: AYU AMBARSARI 24010212140079 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN

MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN oleh RETNO TRI VULANDARI M0106062 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO DALAM MENENTUKAN INVESTASI SAHAM PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PORTOFOLIO DALAM MENENTUKAN INVESTASI SAHAM PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PORTOFOLIO DALAM MENENTUKAN INVESTASI SAHAM PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Reni Ariskawati Universitas Muhammadiyah Jember Email: reny.unmuh@gmail.com Abstract This

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian investasi secara umum adalah kegiatan penanaman sejumlah tertentu dana pada saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar atau keuntungan di masa yang

Lebih terperinci

MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI

MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor, April 1 ISSN : 1-593 MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI Fajar Novianto At.dawns3@gmail.com Budiyanto

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : DITA ROSITA SARI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

SKRIPSI. Disusun Oleh : DITA ROSITA SARI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG PREDIKSI RETURN PORTOFOLIO MENGGUNAKAN METODE KALMAN FILTER (Studi Kasus pada Harga Saham Bulanan PT Mayora Indah Tbk dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk Bulan Januari 2005 sampai Desember 2015) SKRIPSI

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN 2011 2013 Sofyarosa Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK

Lebih terperinci

KEUNIKAN MODEL BLACK LITTERMAN DALAM PEMBENTUKAN PORTOFOLIO 1. Abstract

KEUNIKAN MODEL BLACK LITTERMAN DALAM PEMBENTUKAN PORTOFOLIO 1. Abstract KEUNIKAN MODEL BLACK LITTERMAN DALAM PEMBENTUKAN PORTOFOLIO 1 Retno Subekti 2 Abstract Teori pembentukan portofolio diawali oleh Markowitz dengan mean-variancenya di tahun 50an. Selanjutnya bermunculan

Lebih terperinci

OPTIMASI VALUE AT RISK RETURN ASET TUNGGAL DAN PORTOFOLIO MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO DILENGKAPI GUI MATLAB SKRIPSI

OPTIMASI VALUE AT RISK RETURN ASET TUNGGAL DAN PORTOFOLIO MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO DILENGKAPI GUI MATLAB SKRIPSI OPTIMASI VALUE AT RISK RETURN ASET TUNGGAL DAN PORTOFOLIO MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO DILENGKAPI GUI MATLAB SKRIPSI Disusun Oleh : NUR INDAH YULI ASTUTI 24010212130022 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan melalui

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan melalui BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan melalui Pojok Bursa UIN SUSKA dan Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Pindad merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produk peralatan militer dan produk komersial di Indonesia. Selain memproduksi senjata, PT. Pindad juga memproduksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu investasi, portofolio, return dan expected return, risiko dalam berinvestasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu investasi, portofolio, return dan expected return, risiko dalam berinvestasi, BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas semua konsep yang mendasari penelitian ini yaitu investasi, portofolio, return dan expected return, risiko dalam berinvestasi, Compromise Programming,

Lebih terperinci

PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ SEBAGAI PERTIMBANGAN INVESTASI PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA

PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ SEBAGAI PERTIMBANGAN INVESTASI PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ SEBAGAI PERTIMBANGAN INVESTASI PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA Kristian Febrianto Kfebrianto@gmail.com Nurul Widyawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI Dalam berinvestasi, investor memiliki berbagai pilihan, baik investasi di sektor riil, pasar uang ataupun pasar modal. Salah satu bentuk investasi di pasar modal adalah dengan membeli saham,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN NILAI EKSPEKTASI RETURN DAN RISIKO DARI PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MEAN - VARIANCE EFFICIENT PORTFOLIO

PERHITUNGAN NILAI EKSPEKTASI RETURN DAN RISIKO DARI PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MEAN - VARIANCE EFFICIENT PORTFOLIO Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No.1 (2014), hal 51-56. PERHITUNGAN NILAI EKSPEKTASI RETURN DAN RISIKO DARI PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MEAN - VARIANCE EFFICIENT PORTFOLIO

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dengan adanya prinsip pasar bebas, investasi dalam bentuk kepemilikan aset finansial mulai diminati oleh masyarakat Indonesia. Salah satu aset finansial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan, keduanya sama-sama memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukannya. Investor hanya dapat memperkirakan hasil dan

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukannya. Investor hanya dapat memperkirakan hasil dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang [8]. Dalam berinvestasi, investor tidak tahu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dengan adanya prinsip pasar bebas, investasi dalam bentuk kepemilikan aset finansial mulai diminati oleh masyarakat Indonesia. Salah satu aset finansial

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data 5 II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data panel ini, penulis menggunakan definisi, teorema dan konsep dasar yang berkaitan dengan pendugaan parameter,

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO DALAM MENENTUKAN INVESTASI SAHAM PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PORTOFOLIO DALAM MENENTUKAN INVESTASI SAHAM PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PORTOFOLIO DALAM MENENTUKAN INVESTASI SAHAM PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Reni Ariskawati Email: reny.unmuh@gmail.com Universitas Muhammadiyah Jember Abstract This

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. untuk mendukung pembahasan pada bab-bab berikutnya, yaitu variable

BAB II KAJIAN TEORI. untuk mendukung pembahasan pada bab-bab berikutnya, yaitu variable BAB II KAJIAN TEORI Pada bab II ini akan dibahas tentang materi dasar yang digunakan untuk mendukung pembahasan pada bab-bab berikutnya, yaitu variable random, ekspektasi, varians dan kovarians, distribusi

Lebih terperinci

3 Kesimpulan. 4 Daftar Pustaka

3 Kesimpulan. 4 Daftar Pustaka Litterman-2. Keuntungan aktual maksimal kedua kinerja Black Litterman ternyata terjadi pada waktu yang sama yaitu tanggal 19 Februari 2013. Secara umum dapat dinyatakan bahwa pembentukan portofolio dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian dunia saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal sebagai

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL ANALISIS MODEL BLACK LITTERMAN UNTUK DATA PASAR BERDISTRIBUSI SKEW NORMAL TUGAS AKHIR SKRIPSI

HALAMAN JUDUL ANALISIS MODEL BLACK LITTERMAN UNTUK DATA PASAR BERDISTRIBUSI SKEW NORMAL TUGAS AKHIR SKRIPSI HALAMAN JUDUL ANALISIS MODEL BLACK LITTERMAN UNTUK DATA PASAR BERDISTRIBUSI SKEW NORMAL TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

AKTIVA TUNGGAL. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

AKTIVA TUNGGAL. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. ETURN DAN ISIKO AKTIVA TUNGGAL Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta ririkyunita@yahoo.co.id Return Investasi Rate of return dari suatu investasi dapat dihitung dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya nilai rupiah terhadap dollar yang disebabkan oleh faktor eksternal yaitu kebijakan baru

Lebih terperinci

Aplikasi Model Black Litterman dengan Pendekatan Bayes (Studi kasus : portofolio dengan 4 saham dari S&P500) 1. Retno Subekti 2

Aplikasi Model Black Litterman dengan Pendekatan Bayes (Studi kasus : portofolio dengan 4 saham dari S&P500) 1. Retno Subekti 2 Aplikasi Model Black Litterman dengan Pendekatan Bayes (Studi kasus : portofolio dengan 4 saham dari S&P5) 1 Retno Subekti 2 retnosubekti@uny.ac.id Abstrak Model Black Litterman (BLM), model yang berkembang

Lebih terperinci

Judul : Kinerja Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Perusahaan Sektor Basic Industry and Chemicals

Judul : Kinerja Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Perusahaan Sektor Basic Industry and Chemicals Judul : Kinerja Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Perusahaan Sektor Basic Industry and Chemicals dan Sektor Trade, Service, and Investment) Nama : Golden Jr. Aliakur NIM :

Lebih terperinci

PEMERINGKATAN PENERIMA BEASISWA BANTUAN BELAJAR MAHASISWA DI FAKULTAS MIPA UNS MENGGUNAKAN FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PEMERINGKATAN PENERIMA BEASISWA BANTUAN BELAJAR MAHASISWA DI FAKULTAS MIPA UNS MENGGUNAKAN FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PEMERINGKATAN PENERIMA BEASISWA BANTUAN BELAJAR MAHASISWA DI FAKULTAS MIPA UNS MENGGUNAKAN FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Oleh NUR INDAH NIM. M0109055 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MODEL MIXTURE OF MIXTURE DALAM PENYUSUNAN PORTOFOLIO SAHAM BANK BCA DAN BNI DENGAN MINIM RESIKO

PEMANFAATAN MODEL MIXTURE OF MIXTURE DALAM PENYUSUNAN PORTOFOLIO SAHAM BANK BCA DAN BNI DENGAN MINIM RESIKO PEMANFAATAN MODEL MIXTURE OF MIXTURE DALAM PENYUSUNAN PORTOFOLIO SAHAM BANK BCA DAN BNI DENGAN MINIM RESIKO Esther Laura Christy 1, Deni Saepudin 2, Rian Febrian Umbara 3 School of Computing Telkom University,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI 1 I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Perusahaan merupakan salah satu bagian penting dari sektor perekonomian suatu negara Apabila kondisi perekonomian suatu negara sedang membaik dan diikuti dengan perkembangan

Lebih terperinci

PENDUGA RASIO UNTUK VARIANSI POPULASI MENGGUNAKAN GABUNGAN KOEFISIEN VARIASI DAN KOEFISIEN KURTOSIS PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA

PENDUGA RASIO UNTUK VARIANSI POPULASI MENGGUNAKAN GABUNGAN KOEFISIEN VARIASI DAN KOEFISIEN KURTOSIS PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA PENDUGA RASIO UNTUK VARIANSI POPULASI MENGGUNAKAN GABUNGAN KOEFISIEN VARIASI DAN KOEFISIEN KURTOSIS PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA oleh DESY PRASIWI M0111018 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk

Lebih terperinci