LAPORAN AKUNTABILITAS (L A K I P) KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS (L A K I P) KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2013"

Transkripsi

1 ` LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2013

2 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung Tahun 2013 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung dalam Tahun Anggaran Penyusunan LAKIP ini mengacu pada Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung serta Rencana Strategis Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung Tahun Dijelaskan pula upaya mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program/kegiatan Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung pada tahun 2013, Tingkat pencapaian sasaran dan tujuan serta hasil yang diperoleh pada tahun 2013 yang berorientasi pada pencapaian visi dan misi. Keberhasilan pada tahun 2013 akan menjadi tolok ukur untuk peningkatan kinerja Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung di tahun Mangupura, 21 Februari 2014 Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung Ir. Ni Luh Putu Dessy Dharmayanty, MT Pembina Tk. I NIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah i

3 IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka perwujudan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance), Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Th2013 yang memuat rencana kerja, tingkat capaian, realisasi dari indikatorindikator sasaran yang ditempuh melalui strategi, kebijakan dan program pembangunan seperti yang telah dirumuskan dalam Rencana Strategis (Renstra). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung Tahun 2013 merupakan pertanggung jawaban tertulisatas penyelenggaraan pemerintahan mengacu pada pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yaitu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010). LAKIP ini tentunya masih jauh dari sempurna namun ini merupakan langkah baik dalam memenuhi harapan Inpres no 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan dalam rangka penerapan Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara serta menindak lanjuti Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai upaya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih (clean governance) sebagaimana diharapkan oleh semua pihak. Dari analisis terhadap 4 sasaran yang telah ditetapkan, terdapat 4 indikator kinerja utama yang dipergunakan sebagai tolak ukur dengan rincian capaian sebagai berikut: Sasaran 1, nilai capaian kinerja 102,97% dengan interprestasi melampaui target, sasaran 2, nilai capaian kinerja 104,82% dengan interprestasi melampaui target, Sasaran 3, nilaicapaian 138,61% dengan interprestasi melampaui target dan sasaran 4, nilai capaian kinerja 82,15% dengan interprestasi Tidak Mencapai Target. Pada tahun 2013, terdapat 1 indikator urusan energy dan sumber daya mineral yang tidak dapat memenuhi target yang ditetapkan yaitu hanya mencapai 35,32% dari target 42,99%. Tidak tercapainya target disebabkan oleh Wilayah Usaha LaporanAkuntabilitasKinerjaInstansiPemerintah iv

4 Pertambangan (WUP) di Kabupaten Badung yang belum ditetapkan dengan Keputusan Menteri ESDM, sehingga ijin rekomendasi juga tidak dikeluarkan, serta Surat Edaran Dirjen Mineral dan Batubara NO. 11 E/ 30/DJB/2012 tentang pengawasan wilayah pertambangan dan akibat dari lahan tambang yang dimohonkan untuk penambangan sudah habis ditambang sehingga ijin tidak diperpanjang. Hal ini berdampak pada berkurangnya jumlah WP yang seharusnya mendapat pembinaan. Capaian Indikator Input atau Realisasi penggunaan dana Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2013 secara keseluruhan mencapai Rp ,00 atau 86,60% dari total pagu sebesar Rp ,00. Sedangkan penyerapan dana program strategis mencapai ,00 dari dana atau sebesar 86,72 %. Capaian Indikator Outcome dalam Tahun 2013 telah tercapai yaitu dapat dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan. Pada akhirnya, LAKIP Dinas Cipta Karya ini diharapkan dapat memberi manfaat dan dapat menjadi vahan evaluasi akuntabilitas kinerja guna menyempurnakan dokumen perencanaan, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan untuk tahun yang akan datang. LaporanAkuntabilitasKinerjaInstansiPemerintah v

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG D alam rangka pembangunan good governance, kebijakan umum pemerintah adalah ingin mendorong terwujudnya kepemerintahan yang baik, terpercaya serta berorientasi pada hasil (result oriented government). Sehubungan dengan itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate, diintegrasikan ke dalam sistem penganggaran dan pelaporan berbasis kinerja sehingga penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Sebagai perwujudan pertanggungjawaban keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) yang juga merupakan instrument SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung adalah perwujudan kewajiban instansi pemerintah Cipta Karya untuk mempertanggungjawabkan hasil kinerja dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Penyusunan LAKIP Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung Tahun 2013 adalah sebagai penjabaran dari visi dan misi yang terwujud dalam tingkat keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 1

6 Tujuan Penyusunan LAKIP Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung Tahun 2013 adalah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi Dinas Cipta Karya dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan GAMBARAN UMUM DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung dan melaksanakan empat urusan bidang pemerintahan (3 urusan wajib dan 1 urusan pilihan) yaitu: 1. Urusan Pekerjaan Umum 2. Urusan Penataan Ruang 3. Urusan Perumahan 4. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Tugas Pokok dan Fungsi a. Tugas Pokok Pembangunan Keciptakaryaan merupakan bagian dari pembangunan Pekerjaan Umum yang menyangkut pembangunan sarana dan prasarana publik dan pelayanan masyarakat yang berkaitan dengan bidang keciptakaryaan. Tugas pokok Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung adalah membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang keciptakaryaan, pertambangan dan energi yang menyangkut pembangunan sarana dan prasarana publik dan pelayanan masyarakat sesuai kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Sarana dan prasarana dimaksud kalau dikelompokan ke beberapa bidang akan terdapat beberapa bidang yang ditangani oleh Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung yaitu : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2

7 1) Bidang Bangunan 2) Bidang Tata Ruang 3) Bidang Permukiman dan Penyehatan Lingkungan 4) Bidang Pertambangan dan Energi Bidang-bidang tersebut dalam pelaksanaannya memerlukan perencanaan yang matang, terpadu dan komprehensif sehingga pada akhirnya terwujud prasarana dan sarana keciptakaryaan sebagai pendukung terbangunnya suatu kawasan yang tertata, nyaman dan indah serta berwawasan lingkungan. b. Fungsi Secara singkat, fungsi pokok dari Dinas Cipta Karya dapat diuraikan sebagai berikut: - Perumusan kebijakan teknis dalam penyelenggaran urusan pemerintahan di bidang keciptakaryaan, pertambangan dan energi - Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang keciptakaryaan, pertambangan dan energi - Pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam penyelenggaran urusan pemerintahan di bidang keciptakaryaan, pertambangan dan energi Struktur Organisasi Struktur Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung menurut Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor : 7 Tahun 2008 seperti pada bagan organisasi pada gambar 1, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang membawahi Sekretariat Dinas dan beberapa bidang sebagai berikut : a. Bidang Bangunan b. Bidang Tata Ruang c. Bidang Pertambangan d. Bidang Pendataan dan Pelaporan e. Bidang Permukiman dan Penyehatan Lingkungan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 3

8 Sekretariat Dinas dipimpin oleh seorang Sekretaris dan masing-masing bidang tersebut dikepalai oleh seorang Kepala Bidang. Masing-masing Kepala Bidang membawahi beberapa Kepala Seksi sebagaimana tergambar dalam bagan organisasi pada gambar 1. KEPALA DINAS SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG PENDATAAN DAN TATA RUANG BANGUNAN PERMUKIMAN & PENYEHATAN PERTAMBANGAN DAN PELAPORAN LINGKUNGAN ENERGI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI PENGUMPULAN DATA SURVEY DAN PEMETAAN PERMUKIMAN AIR BAWAH TANAH TATA BANGUNAN DAN INFORMASI DAN PERMUKAAN SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI ANALISA DAN PENILAIAN TEKNIK TATA RUANG IJIN BANGUNAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BAHAN GALIAN SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI MONITORING, EVALUASI PERIJINAN TATA RUANG PENGAWASAN BANGUNAN REKLAMASI DAN MIGAS, LISTRIK DAN PELAPORAN KONSERVASI DAN ENERGI BARU Gambar 1.1 Struktur Organisasi SKPD Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung 1.4 Sumber Daya Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung Sumber Daya SKPD Dinas Cipta Karya terdiri dari Sumber Daya Manusia selaku aparatur dan Asset/Inventaris Kantor yang bergerak maupun tidak bergerak. 1. Sumber Daya Manusia SKPD Dinas Cipta Karya sesuai dengan struktur organisasinya memiliki jumlah pegawai 133 orang terdiri dari: pejabat eselon II b (1 orang), eselon III a (1 orang), eselon III b (5 orang), eselon IV a (16 orang) dan staf (110 orang). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 4

9 Proporsi jumlah tenaga teknis dan non teknis (dari 133 jumlah pegawai, terdiri dari 45 orang berpendidikan teknis (STM dan Sarjana teknik) dan 88 orang berpendidikan non teknis (SMA dan sarjana non teknik). Jumlah yang belum seimbang mengakibatkan ketidakmampuan secara maksimal dalam pelaksanaan kegiatan yang membutuhkan kemampuan teknis di lapangan. keahlian dan Gambar 1.2 Grafik Jumlah Pegawai Teknis dan Non Teknis 2. Inventaris Kantor Selanjutnya menyangkut inventaris Kantor Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung sampai akhir tahun 2013 terdiri dari Inventaris kantor yang berupa peralatan dan mesin berfungsi membantu pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan, terdiri dari: kendaraan operasional dan peralatan kantor yang cukup memadai SISTEMATIKA PENULISAN Penyusunan LAKIP Dinas Cipta Karya disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pada bagian ini menjelaskan latar belakang yang berisikan gambaran umum, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, sumber daya yang ada dan sistematika penulisan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 5

10 BAB II BAB III BAB IV : RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA Pada bagian ini menjelaskan tentang Rencana Strategis, Tujuan dan Sasaran strategis, Rencana kinerja dan Penetapan Kinerja tahun Disajikan gambaran singkat tujuan utama yang ingin diraih serta kaitannya dengan capaian visi dan misi. : AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN Pada bagian ini menjelaskan tentang Evaluasi Kinerja, Analisis pencapaian Kinerja, dan Akuntabilitas Keuangan. : PENUTUP Pada bagian ini dikemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan/ kegagalan, permasalahan dan kendala utama serta strategi pemecahan masalah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 6

11 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS B erdasarkan Undang Undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Strategis disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah disebutkan bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode lima tahunan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada. Renstra SKPD Dinas Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi meliputi Kebijakan dan program yang realistis untuk kurun waktu tahun Visi dan Misi SKPD Dinas Cipta Karya Penetapan visi Dinas Cipta Karya adalah untuk menggambarkan kondisi yang diharapkan dalam 5 tahun ke depan. Agar visi tersebut dapat diwujudkan maka dirumuskan Misi yang akan dilaksanakan. a. Visi Dinas Cipta Karya Visi Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung dalam 5 tahun ke depan adalah : Terwujudnya Sarana Prasana Publik dan Masyarakat Kabupaten Badung di Bidang Keciptakaryaan yang Memadai serta Berfungsi Optimal dengan Pelayanan Prima Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 7

12 b. Misi Dinas Cipta Karya Dalam rangka untuk mewujudkan visi tersebut, Dinas Cipta Karya menetapkan 5 ( lima) misi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan pelayanan di bidang informasi Tata Ruang, perijinan Bangun-bangunan, Perumahan dan Pertambangan dengan pembangunan Sistem Informasi yang berbasis High Tech. 2. Revitalisasi dan meningkatkan kuantitas maupun kualitas pembangunan infrastruktur di bidang keciptakaryaan sesuai kebutuhan dan tuntutan masyarakat secara partisipatif. 3. Memfasilitasi dan memberikan bantuan teknis keciptakaryaan guna menunjang pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur keciptakaryaan. 4. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur baik melalui Pendidikan dan Latihan, Kursus, Pendidikan Struktural maupun Pendidikan Formal ke jenjang yang lebih tinggi. 5. Meningkatkan pembinaan Jasa Konstruksi dan Konsultansi guna mewujudkan partnership yang transparan, sportif, berkualitas dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam mewujudkan infrastruktur keciptakaryaan yang berkualitas Tujuan dan Sasaran A. Tujuan Tujuan ditetapkan sebagai sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan dari Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung adalah: Terwujudnya sarana dan prasarana Keciptakaryaan yang berkualitas, representatif sesuai dengan pola dan fungsi pemanfaatan ruang yang memperhatikan pengendalian Kualitas Lingkungan Hidup. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 8

13 B. Sasaran Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata, dapat terukur dalam kurun waktu tertentu/ tahunan, lebih pendek dari tujuan, dapat dicapai secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran memberi fokus pada penyusunan kegiatan. Untuk itu dalam sasaran perlu dirancang indikator sasaran yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan dalam kurun waktu tertentu disertai target masing-masing. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Dinas Cipta Karya Tahun sebanyak 6 sasaran strategis, yaitu: 1. Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang yang efektif 2. Terwujudnya sarana prasarana publik sesuai kebutuhan 3. Terwujudnya Prasarana dasar permukiman yang berkondisi baik 4. Terwujudnya perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja 5. Terwujudnya Usaha Migas dan Ketenagalistrikan yang memiliki ijin 6. Terwujudnya Reklamasi dan Konservasi Lahan Pasca Tambang Setelah melalui konsultansi dengan Tim Lakip Kabupaten dan dari Kementerian PAN dan RB, untuk sasaran yang ke 4, 5 dan 6 karena mempunyai alat ukur yang sama yaitu usaha pertambangan yang memiliki ijin sehingga dijadikan 1 sasaran strategis yang sudah mencakup program dan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tupoksi Bidang Pertambangan. Dengan adanya review, maka sasaran strategis Dinas Cipta Karya berubah dari 6 sasaran menjadi 4 sasaran. Diuraikan pada tabel di bawah ini: Tabel 2.1 Review Sasaran Strategis Dinas Cipta Karya SASARAN AWAL 1. Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang Yang Efektif SASARAN REVIEW 1. Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang yang efektif Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 9

14 SASARAN AWAL 2. Terwujudnya sarana Prasarana publik sesuai kebutuhan 3. Terwujudnya prasarana dasar permukiman yang berkondisi baik 4. Terwujudnya perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja SASARAN REVIEW 2. Terwujudnya sarana prasarana publik sesuai kebutuhan 3. Terwujudnya Prasarana dasar permukiman yang berkondisi baik 4. Terwujudnya pengendalian pengusahaan SDA di bidang ESDM 5. Terwujudnya Usaha Migas dan Ketenagalistrikan yang memiliki ijin 6. Terwujudnya Reklamasi dan Konservasi Lahan Pasca Tambang Strategi dan Arah Kebijakan A. Strategi dan Kebijakan Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan strategi, arah kebijakan dan program kegiatan. 1. Strategi dan kebijakan pencapaian Misi 1: a. Peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang dalam penerbitan perijinan Bangunan b. Peningkatan pengawasan pelaksanaan perijinan membangun c. Peningkatan pengendalian lingkungan hidup dalam pemanfaatan energi sumber daya mineral 2. Strategi dan kebijakan pencapaian Misi 2: a. Meningkatkan kualitas dan performance bangunan gedung pemerintah dan publik agar lebih representatif b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana dasar permukiman di kabupaten Badung Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 10

15 3. Strategi dan kebijakan pencapaian Misi 3: a. Meningkatkan kemampuan teknis dan legilasi SDM dalam bidang teknis keciptakaryaan tentang pelaksanaan pembangunan gedung sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 4. Strategi dan kebijakan pencapaian Misi 4: a. Mengikuti diklat dan pelatihan teknis yang diselenggarakan oleh instansiinstansi vertikal terkait dalam bidang keciptakaryaan dan pertambangan. 5. Strategi dan kebijakan pencapaian Misi 5: a. Meningkatkan pembinaan jasa konstruksi dan konsultansi dengan mengadakan loka karya dalam bidang konstruksi dan konsultansi B. Program Kegiatan Program dari masing-masing urusan yang melaksanakan strategi dan kebijakan guna mencapai sasaran dan tujuan, dilaksanakan oleh Dinas Cipta Karya pada Tahun Anggaran 2013 adalah: a. Urusan Pekerjaan Umum - Program Pelayanan Administrasi Perkantoran - Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur - Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan keuangan - Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD (Renja, RKA) - Program Penyehatan Lingkungan - Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal b. Urusan Penataan Ruang - Program Pemanfaatan Ruang - Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang c. Urusan Perumahan - Program Lingkungan Sehat Perumahan - Program Operasional dan Pemeliharaan Lingkungan dan Permukiman Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 11

16 d. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral - Program Pembinaan dan Pengawasan bidang pertambangan - Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat Yang Berpotensi Merusak Lingkungan - Program Pembinaan dan Pengembangan bidang ketenagalistrikan 2.2. RENCANA KINERJA DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Perencanaan kinerja merupakan proses penjabaran lebih lanjut dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Renstra. Setelah melalui beberapa konsultasi dengan Tim Lakip Kabupaten Badung dan dari Kementerian PAN-RB demi penyempurnaan AKIP Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung maka dilakukan perubahan/ review terhadap sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan berdampak pada perubahan penetapan target yang akan dicapai. Perubahan yang dilakukan adalah upaya untuk meningkatkan akuntabilitas dengan memperhatikan capaian kinerja sehingga dapat terukur dengan jelas. Adapun Review terhadap Indikator Kinerja Utama adalah: Tabel 2.2 Review Indikator Kinerja Utama INDIKATOR AWAL Persentase bangunan yang sesuai peruntukan Tata Ruang dengan ITR, IMB dan pengendalian bangunan INDIKATOR REVIEW Persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan RDTR Persentase Pembangunan Keciptakaryaan Persentase sarana prasarana gedung pemerintah dan masyarakat umum yang representative Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 12

17 INDIKATOR AWAL Persentase Permukiman yang sudah memiliki air bersih, peningkatan jalan lingkungan, sanitasi (DSDP) Persentase Jalan Lingkungan yang ditata Persentase Penyediaan Air Bersih Persentase sanitasi yang dibangun Persentase perusahaan pertambangan yang memiliki ijin Persentase Pengusaha/ Perusahaan SPBU, Agen LPG dan Genzet yang memiliki ijin INDIKATOR REVIEW Persentase prasarana dasar permukiman dengan kondisi baik Persentase kepatuhan pengusaha ESDM terhadap ketentuan penyelenggaraan usaha Persentase Pelaksanaan Kegiatan ABT dan Pertambangan yang tidak berpotensi merusak lingkungan Tabel 2.3 Review Sasaran, Indikator Kinerja Utama dan Alasan Perubahan PENJELASAN TERHADAP PERUBAHAN / REVIEW SASARAN DAN INDIKATOR Berdasarkan konsultansi dengan Tim Lakip Kabupaten Badung dan dari Kementerian PAN-RB bahwa indikator harus menunjukkan kinerja (outcomes) sehingga indikator lama yang merupakan hasil dari kerja/ kegiatan di review menjadi hasil yang menunjukkan kinerja Dinas Cipta Karya Adapun alat ukur untuk Sasaran dan Indikator 4, 5 dan 6 adalah sama yaitu usaha bidang ESDM yang berijin sehingga sasaran dan indikator dijadikan satu sasaran strategis dengan satu indikator. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 13

18 Awal Review Sasaran Indikator Sasaran Indikator Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang Yang Efektif Persentase bangunan yang sesuai peruntukan Tata Ruang dengan ITR, IMB dan pengendalian bangunan Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang yang efektif Persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan RDTR Terwujudnya sarana Prasarana publik sesuai kebutuhan Persentase Pembangunan Keciptakaryaan Terwujudnya sarana prasarana publik sesuai kebutuhan Persentase sarana prasarana gedung pemerintah dan masyarakat umum yang representative Terwujudnya prasarana dasar permukiman yang berkondisi baik Persentase Permukiman yang sudah memiliki air bersih, peningkatan jalan lingkungan, sanitasi (DSDP) Terwujudnya Prasarana dasar permukiman yang berkondisi baik Persentase prasarana dasar permukiman dengan kondisi baik Terwujudnya perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja Terwujudnya Usaha Migas dan Ketenagalistrikan yang memiliki ijin Persentase Jalan Lingkungan yang ditata Persentase Penyediaan Air Bersih Persentase sanitasi yang dibangun Persentase perusahaan pertambangan yang memiliki ijin Persentase Pengusaha/ Perusahaan SPBU, Agen LPG dan Genzet yang memiliki ijin Persentase kepatuhan pengusaha ESDM terhadap ketentuan penyelenggaraan usaha Terwujudnya Reklamasi dan Konservasi Lahan Pasca Tambang Persentase Pelaksanaan Kegiatan ABT dan Pertambangan yang tidak berpotensi merusak lingkungan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 14

19 Tabel 2.4 Tujuan, Sasaran, Indikator dan Target Kinerja Dinas Cipta Karya Th Tujuan Sasaran Indikator Target Kinerja Sasaran Pada Tahun (%) LAMA (SEBELUM REVIEW) Kondisi Akhir 2015 Terwujudnya sarana dan prasarana keciptakaryaan yang berkualitas, representatif sesuai dengan pola dan fungsi pemanfaatan ruang yang memperhatikan pengendalian kualitas Lingkungan Hidup Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang Yang Efektif Terwujudnya sarana Prasarana publik sesuai kebutuhan Terwujudnya prasarana dasar permukiman yang berkondisi baik Persentase bangunan yang sesuai peruntukan Tata Ruang dengan ITR, IMB dan Pengendalian Bangunan Persentase pembangunan keciptakaryaan Persentase permukiman yang sudah memiliki air bersih, peningkatan jalan lingkungan, sanitasi (DSDP): Persentase jl 16,94 20,70 33,47 33,47 33,47 33,47 23,33 34,21 20,69 11,49 9,20 9,20 4,37 6,29 19,20 19,20 19,20 19,20 lingkungan ditata yang 10,52 21,05 21,05 18,42 18,43 18,43 Persentase 30,31 66,67 33,30 16,70 19,40 19,40 penyediaan air bersih Persentase sanitasi yang dibangun Terwujudnya perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja Terwujudnya usaha migas dan ketenagalistrikan yang memiliki ijin Terwujudnya Reklamasi dan Konservasi Lahan pasca Tambang Persentase Perusahaan pertambangan yang memiliki ijin Persentase Pengusaha/ perusahaan SPBU, Agen LPG dan Genzet yang memiliki ijin Persentase Pelaksanaan Kegiatan ABT dan pertambangan yang tidak berpotensi merusak lingkungan 51,15 88,72 20,00 20,00 20,00 20,00 10,06 15,00 18,00 25,00 30,00 30,00 11,03 12,18 14,81 18,52 20,00 20,00 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 15

20 BARU (SETELAH REVIEW) Tujuan Sasaran Indikator Target Kinerja Sasaran Pada Tahun (%) Kondisi Akhir Terwujudnya sarana dan prasarana keciptakaryaan yang berkualitas, representatif sesuai dengan pola dan fungsi pemanfaatan ruang yang memperhatikan pengendalian kualitas Lingkungan Hidup Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang Yang Efektif Terwujudnya sarana Prasarana publik sesuai kebutuhan Terwujudnya prasarana dasar permukiman yang berkondisi baik Persentase kepatuhan membangun berdasarkan RDTR Persentase sarana prasarana gedung pemerintah dan masyarakat umum yang representatif Persentase prasarana dasar permukiman dengan kondisi baik 15,00 18,23 23,20 25,70 28,20 28,20 45,00 54,00 65,00 78,00 93,00 93,00 15,07 31,34 47,56 63,78 80,00 80,00 Terwujudnya pengendalian pengusahaan SDA di bidang ESDM Persentase kepatuhan pengusaha ESDM ketentuan terhadap penyelenggaraan usaha 18,52 38,63 42,99 55,20 67,31 67,31 Tabel 2.5 Rencana Kinerja Tahunan Dinas Cipta Karya Tahun 2013 NO SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang yang efektif 2 Terwujudnya sarana prasarana publik sesuai kebutuhan Persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan RDTR Persentase Sarana Prasarana Gedung Pemerintah dan Masyarakat umum yang representatif 23,20 % 65,00% 3 Terwujudnya Prasarana dasar permukiman yang berkondisi baik Persentase Prasarana dasar permukiman dengan kondisi baik 47,56 % 4 Terwujudnya pengendalian pengusahaan SDA di bidang ESDM Persentase kepatuhan pengusaha ESDM terhadap ketentuan penyelenggaraan usaha % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 16

21 2.2. PENETAPAN KINERJA DINAS CIPTA KARYA TAHUN 2013 Penetapan Kinerja merupakan amanat Inpres Nomor 5 Tahun 2004 dan Surat Edaran Menteri Negara PAN Nomor : SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja. Penetapan Kinerja sendiri pada dasarnya adalah dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dikelolanya. Tujuan khusus Penetapan Kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen antara Kepala SKPD dengan Bupati, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung telah menetapkan Penetapan Kinerja tahun 2013 mengikuti tahapan pada system AKIP dan tahapan pengalokasian dana. Penetapan Kinerja Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung menyajikan informasi yang meliputi: a. Program Utama b. Sasaran Strategis c. Indikator Kinerja d. Target Kinerja e. Jumlah anggaran yang dialokasikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 17

22 Tabel 2.6 Penetapan Kinerja Dinas Cipta Karya Tahun 2013 Sasaran Indikator Target (%) Program Kegiatan Anggaran (Rp) Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang yang efektif Persentase kepatuhan membangun berdasarkan RDTR 23,20 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pelayanan IMB Kajian Tenis ITR Pengawasan Bangunan 954,431,475 Terwujudnya sarana prasarana public sesuai kebutuhan Persentase sarana prasarana gedung pemerintah dan masyarakat umum yang representative 65,00 Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Program Pemanfaatan Ruang Peningkatan Kantor Camat, Lurah, instansi lain, Rumah Sakit, Sekolah Penataan Pura, Lap. Olah Raga, Wantilan Pura 72,925,152,568 Terwujudnya prasarana dasar permukiman yang berkondisi baik Persentase prasarana dasar permukiman dengan kondisi baik 47,56 Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Penyehatan Lingkungan Peningkatan Jalan Lingkungan Penyediaan Air bersih bersih dan limbah 144,740,947,703 Terwujudnya pengendalian pengusahaan SDA di bidang ESDM Persentase kepatuhan pengusaha ESDM terhadap ketentuan penyelenggara an usaha 42,99 Program Pembinaan dan Pengawasan bidang Pertambangan Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan Monitoring usaha Migas, Minerba, Air Tanah Pemetaan daerah intrusi air laut, geolistrik 266,830,141 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 18

23 Program Pembinaan dan pengembangan ketenagalistrikan Monitoring usaha ketenagalistrikan JUMLAH 218,887,361,887 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 19

24 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN A kuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan. Dan dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi instansi yang bersangkutan. Sesuai amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan dan Pemberantasan Korupsi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang lebih menjamin adanya keseimbangan dan wujud nyata akuntabilitas kepada masyarakat, selain itu juga menunjukkan upaya pertanggungjawaban sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah. Dengan demikian sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah perlu dilaksanakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan Organisasi dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi tersebut. Dimana hasil yang dicapai tersebut akan menjadi media evaluasi yang efektif bagi upaya dan sarana perbaikan kinerja Instansi Pemerintah. Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan serta indikator diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 19

25 No. keterangan Interpretasi Realisasi> Target Realisasi = Target Realisasi< Target Melampaui Target Mencapai Target Tidak Mencapai target Berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan, berdasarkan 4 sasaran dan 4 indikator kinerja EVALUASI KINERJA Secara umum Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Badung Tahun Empat sasaran dan Empat indikator kinerja, sebagaimana telah ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung. Pencapaian sasaran-sasaran strategis Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung Tahun 2013 No Sasaran Indikator Target (%) Realisa si (%) Capaian Kinerja (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang Yang Efektif Persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan RDTR 23,20 23,89 102,97 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 20

26 No Sasaran Indikator Target (%) Realisa si (%) Capaian Kinerja (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 2 Terwujudnya Sarana Prasarana Publik sesuai kebutuhan 3 Terwujudnya Prasarana dasar permukiman yang berkondisi baik 4 Terwujudnya pengendalian pengusahaan SDA di bidang ESDM Persentase sarana prasarana gedung pemerintah dan Masyarakat umum yang representative Persentase prasarana dasar permukiman dengan kondisi baik Persentase kepatuhan pengusaha ESDM terhadap ketentuan penyelenggaraan usaha 65,00 68,13 104,82 47,56 65,92 138,61 42,99 35,32 82, ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA Analisis atas pencapaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2013, sesuai dengan Dokumen Penetapan Kinerja Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung dan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara rinci dapat dilihat sebagai berikut: Sasaran Strategis 1 Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang Yang Efektif No. Analisis Pencapaian Sasaran 1 Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang yang Efektif Indikator Sasaran Satuan Capaian Kinerja Tahun 2011 Tahun 2012 Capaian Tahun 2013 Target Realisasi Kinerja Tahun 2012 Target Realisasi Capaia n Kinerja Tahun Persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan RDTR % 112,91 18,23 19,27 105,70 23,30 23,89 102,97 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 21

27 Terhadap sasaran Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang yang Efektif dilakukan perubahan (review) terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu Persentase Bangunan yang sesuai peruntukan Tata Ruang dengan ITR, IMB dan Pengendalian Bangunan menjadi Persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan RDTR. Perubahan tersebut terjadi karena hasil konsultansi dengan Tim Lakip Kabupaten Badung dan dengan Kementerian PAN-RB agar indikator tidak menunjukkan hasil kerja/ kegiatan tapi menunjukkan pengukuran terhadap kinerja/ outcomes yaitu mengukur kepatuhan masyarakat membangun sesuai Tata Ruang dan IMB. Persentase kepatuhan membangun diukur berdasarkan Jumlah ITR dan IMB yang diterbitkan sampai dengan triwulan 1 (April 2013) berbanding dengan jumlah keseluruhan bangunan di Kabupaten Badung dimana kepemilikian ITR dan IMB adalah salah satu komponen yang dapat mengukur tingkat kepatuhan membangun sesuai dengan RDTR dan yang merupakan tupoksi dari Dinas Cipta Karya. Di Kabupaten Badung, pengukuran penentuan kepatuhan membangun sesuai RDTR dilaksanakan juga oleh SKPD lain seperti: Bappeda, Badan Lingkungan Hidup, Disparda dan BPPT (Badan Pelayanan Perijinan Terpadu). Kondisi awal persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan RDTR yaitu pada tahun 2010 adalah sebesar 14,54% dengan jumlah bangunan ,00 unit dari ,00 unit bangunan/ Rumah yang ada. Target akhir RPJMD pada tahun 2015 untuk indikator ini dapat dijelaskan bahwa pada akhir tahun 2015 diharapkan kepatuhan membangun berdasarkan RDTR di Kabupaten Badung adalah sebesar 28.20% (22.552,00 unit bangunan) dari jumlah bangunan/ gedung yang menjadi target di Kabupaten Badung. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 22

28 Realisasi peningkatan yang kecil, tidak mengalami peningkatan yang signifikan atau terlihat konstan karena realisasi hanya sampai Triwulan I dengan adanya pembentukan lembaga baru yaitu BPPT (Badan Pelayanan Perizinan Terpadu) Kabupaten Badung sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pembentukan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung pada tanggal 21 Maret 2013 dan berlaku mulai tanggal 1 Mei 2013 sehingga semua pelayanan permohonan perizinan di Kabupaten Badung tidak lagi dilaksanakan oleh SKPD teknis terkait tetapi sudah sudah dilimpahkan penuh ke Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung. Terhadap indikator Persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan RDTR Tahun 2013 dapat disampaikan bahwa dari target yang ditetapkan sebesar 23,20 % atau sejumlah ,00 unit bangunan telah terealisasi sebesar 23,89% atau sejumlah ,00 unit bangunan sehingga capaian kinerja telah mencapai 102,98%, dan dapat dikatakan telah melebihi target yang ditetapkan. Faktor-faktor yang mendukung pencapaian sasaran: 1. Peningkatan pembinaan terhadap kesadaran membangun sesuai Tata Ruang dan IMB yang dilaksanakan oleh bidang Bangunan melalui seksi Pengawasan sesuai tupoksi yaitu memberikan surat teguran/ peringatan dengan langsung melibatkan perangkat dari tingkat desa/ kelurahan sampai tingkat kecamatan. Dengan adanya keterlibatan perangkat desa, diharapkan informasi mengenai ketidaksesuaian membangun sesuai Tata Ruang dapat segera disampaikan untuk ditindaklanjuti. Faktor-faktor yang menghambat/ kendala pencapaian sasaran: 1. Masih adanya pihak-pihak yang melakukan pelanggaran terhadap Tata Ruang yaitu dengan tidak mematuhi ketentuan-ketentuan membangun. Apabila dibandingkan perkembangan capaian kinerja setiap tahunnya dari tahun 2011 sampai dengan 2013 terlihat peningkatan kepatuhan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 23

29 membangun yaitu dengan meningkatnya jumlah bangunan yang sesuai peruntukan RDTR. Perkembangan persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan RDTR tiap tahun mengalami peningkatan sesuai dengan gambar 3.1 di bawah ini: Gambar 3.1. Grafik Prosentase Realisasi bangunan sesuai RDTR Tahun Realisasi akumulasi capaian sasaran yang telah ditetapkan sampai dengan tahun 2013 dan rencana sesuai dengan RPJMD dapat dilihat spt tabel di bawah ini : No. Indikator Sasaran Satuan Realisasi Akumulasi s/d. Tahun 2013 Rencana sesuai dengan RENSTRA Tahun 2015 Persentase Capaian Kinerja (%) Persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan RDTR % 23,89 (19.106,00 unit bgn) 28,20 (22.553,00 unit bgn 84,71 Berdasarkan tabel tersebut diatas, diketahui bahwa secara akumulasi pencapaian sasaran Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang yang Efektif di Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 24

30 Kabupaten Badung sampai dengan tahun 2013 dibandingkan dengan target Renstra tahun 2015 telah menunjukkan peningkatan, yaitu tahun kelima direncanakan persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan RDTR di Kabupaten Badung sebesar 28,20%. Apabila dibandingkan dengan daerah lain dengan indikator yang hampir sama, yaitu Persentase kesesuaian pemanfaatan terhadap RTR kab/ kota dan RTRW Provinsi pada Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 dengan target 50,00% sedangkan realisasi mencapai 45,00% sehingga tingkat capaian 90,00%. Secara komulatif Kabupaten Badung lebih tertib/ patuh dalam pelaksanaan Tata Ruang berdasarkan RDTR. Pada tahun yang akan datang (Th 2014), karena tupoksi Dinas Cipta karya tidak lagi mengurus pelayanan perijinan, hal ini akan memberi dampak pada capaian sasaran Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang Yang Efektif dengan indikator Persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan RDTR. Pengukuran kinerja untuk indikator ini akan mengalami perubahan cara ukur yaitu dari jumlah bangunan gedung ber-imb dan ITR yang terbit per tahun berbanding dengan jumlah keseluruhan bangunan/gedung yang ada menjadi luas area terbangun sesuai dengan Tata Ruang berbanding dengan luasan area yang dapat dibangun berdasarkan Tata Ruang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 25

31 Sasaran Strategis 2 Terwujudnya Sarana Prasarana Publik sesuai kebutuhan No. Analisis Pencapaian Sasaran 2: Terwujudnya Sarana Prasarana Publik sesuai kebutuhan Indikator Sasaran Satuan Capaian Kinerja Tahun 2011 Tahun 2012 Capaian Tahun 2013 Target Realisasi Kinerja Tahun 2012 Target Realisasi Capaia n Kinerja Tahun 2013 Persentase sarana prasarana gedung pemerintah dan masyarakat umum yang representative % 100,12 54,00 54,95 101,75 65,00 68,13 104,82 Terhadap indikator Persentase pembangunan keciptakaryaan dirubah menjadi indikator Persentase sarana prasarana Gedung Pemerintah dan Masyarakat Umum yang representative agar lebih menunjukkan pengukuran secara fisik terhadap gedung Pemerintah dan masyarakat umum di Kabupaten Badung yang kurang representative menjadi representative. Pengukuran terhadap sarana prasarana gedung pemerintah dan masyarakat umum dilaksanakan terhadap gedung kantor, fasilitas umum, fasilitas pendidikan gedung baru berjumlah 91 unit. Kondisi gedung pemerintah kurang representatif yang dimaksud adalah kondisi gedung yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan layanan dan perkembangan tingkat kebutuhan saat ini dari tupoksi masing-masing instansi tersebut. Dengan kondisi tersebut di atas dipandang perlu untuk dilakukan peningkatan kualitas agar lebih memberikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 26

32 kenyamanan pelayanan sekaligus beautifikasi secara fisik dan dapat menampilkan performance sarana prasarana gedung yang lebih representative. Kondisi awal sarana prasarana gedung pemerintah dan masyarakat umum pada tahun 2010 sebesar 36,26% (33 unit bangunan representative) dari target akhir RPJMD Th 2015 sebesar 93,00% (86 unit bangunan) dengan kondisi bangunan representative. Hasil evaluasi capaian sasaran terwujudnya sarana prasarana publik sesuai kebutuhan pada tahun 2013 dengan target 65,00% terealisasi 68,13% (62 unit bangunan telah representative) sehingga capaian kinerja sebesar 104,82%. Faktor-faktor yang mendukung pencapaian sasaran: 1. Adanya komitmen pimpinan untuk meningkatkan kualitas sarana prasarana publik dan masyarakat umum menjadi lebih representatif. 2. Adanya komitmen antar personil yang terlibat untuk bersama-sama mencapai target yang sudah ditetapkan 3. Adanya ketersediaan anggaran sehingga pembangunan dan peningkatan bangunan/ gedung pemerintah dan masyarakat dapat segera dilakukan Faktor-faktor yang menghambat/ kendala pencapaian sasaran: 1. Belum maksimalnya kesadaran masyarakat jasa konstruksi untuk bekerja secara professional di bidangnya secara utuh (teknis dan administratif) 2. Adanya kendala dalam penyediaan lahan 3. Adanya kendala dalam penghapusan asset sehingga memperpanjang proses pelaksanaan. Gambar 3.2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 27

33 Persentase Pencapaian sarana prasarana publik sesuai kebutuhan dari tahun 2011 sampai Tahun Th 2011 Th 2012 Th 2013 Target Realisasi Realisasi akumulasi capaian sasaran yang telah ditetapkan sampai dengan tahun 2013 dan rencana sesuai dengan RPJMD dapat dilihat seperti tabel di bawah ini: No. Indikator Sasaran Satuan Realisasi Akumulasi s/d. Tahun 2013 Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015 Persentase Capaian Kinerja (%) Persentase sarana prasarana Gedung Pemerintah dan Masyarakat umum yang representative % 68,13 93,00 73,26 Berdasarkan tabel tersebut diatas, diketahui bahwa secara akumulasi pencapaian sasaran Terwujudnya sarana prasarana publik sesuai kebutuhan sampai dengan tahun 2013 sebesar 68,13% dibandingkan dengan target Renstra Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 28

34 tahun 2015 sebesar 93,00% telah menunjukkan peningkatan, yaitu tahun kelima persentase sarana prasarana gedung pemerintah dan masyarakat umum sangat optimis bisa mencapai target. Apabila dibandingkan dengan daerah lain dengan indikator yang hampir sama yaitu Persentase keandalan bangunan gedung Negara sesuai dengan peraturan yang berlaku pada Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 dengan target 80,00% sedangkan realisasi mencapai 78,00% sehingga tingkat capaian 99,00%. Secara komulatif, Kualitas sarana prasarana publik lebih banyak yang representative di Kabupaten Badung Sedangkan untuk perbandingan indikator tingkat kabupaten/ kota di Bali dan secara nasional belum ditemukan indikator yang sama. Sasaran Strategis 3 Terwujudnya Prasarana Dasar Permukiman Yang berkondisi Baik No. Tabel 3.3 Analisis Pencapaian Sasaran 3 Terwujudnya Prasarana Dasar Permukiman Yang berkondisi baik Indikator Sasaran Satuan Capaian Kinerja Tahun 2011 Tahun 2012 Capaian Tahun 2013 Target Realisasi Kinerja Tahun 2012 Target Realisasi Capaia n Kinerja Tahun Persentase prasarana dasar permukiman dengan kondisi baik % 197,14 31,34 48,38 154,39 47,56 65,92 138,61 Terhadap sasaran mengenai Terwujudnya prasarana dasar pemukiman yang berkondisi baik yang awal mulanya didukung oleh indikator Persentase Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 29

35 pemukiman yang sudah memiliki air bersih, Peningkatan jalan Lingkungan, sanitasi (DSDP) mencakup: Persentase Jalan lingkungan yang ditata, Persentase tersedianya air bersih, dan Persentase sanitasi yang dibangun kemudian diadakan penyesuaian agar lebih terukur menjadi indikator baru yaitu Persentase prasarana dasar permukiman dengan kondisi baik. Pengukuran terhadap persentase prasarana dasar permukiman dengan kondisi baik secara fisik dilaksanakan terhadap 3 aspek pengukuran yaitu Jalan Lingkungan dengan kondisi baik, penyediaan jaringan Air bersih dalam kondisi baik dan penyediaan sanitasi dengan kondisi baik. Pencapaian indikator di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Jalan Lingkungan dengan kondisi baik Jalan Lingkungan yang dimaksud adalah jalan-jalan di wilayah permukiman penduduk di luar jalan Kabupaten yang merupakan usulan prioritas dari masyarakat dan telah melalui kajian teknis dan mekanisme penganggaran sesuai prioritas pembangunan daerah dan tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran. Ruas-ruas jalan sebagian besar dengan lapis perkerasan dan pemasangan paving dengan lebar jalan bervariasi antara 2,00 3,00 M. Kondisi awal jalan lingkungan di Kabupaten Badung dengan kondisi baik pada tahun 2010 sepanjang ,25 M sedangkan target jalan lingkungan yang akan ditangani sampai akhir RPJMD 2015 yaitu ,35 M. Perkembangan pelaksanaan jalan lingkungan untuk mencapai pemerataan dan peningkatan penanganan jalan lingkungan yang sudah ditargetkan sesuai dengan RPJMD dilaksanakan berdasarkan pola desa/ kelurahan, sehingga secara berkesinambungan setiap tahun semua desa/ kelurahan mendapat perbaikan/ peningkatan jalan lingkungan sesuai dengan target yang ditetapkan. Bahkan dengan dukungan ketersediaan anggaran dan persentase Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 30

36 penanganan infrastruktur wilayah jalan lingkungan pada tahun 2013 mendapatkan anggaran yang melebihi target yang ditetapkan. 2. Penyediaan Air Bersih dengan kondisi baik Pengukuran dilaksanakan atas pemasangan jaringan air bersih di Kabupaten Badung. Kondisi awal Panjang Jaringan yang terpasang pada tahun 2010 adalah 4000,20 M. Target akhir RPJMD pada tahun 2015 adalah panjang jaringan air bersih terpasang ,00 M. Pada tahun 2013, target pemasangan pipa jaringan air bersih adalah 47,00% (24.440,00 M) dan terealisasi sebesar 58,49% (30.414,20 M) sehingga capaian kinerja sudah mencapai 124,44%. Tupoksi Dinas Cipta Karya adalah membangun jaringan air bersih untuk penyediaan jaringan air bersih yang selanjutnya diteruskan untuk layanan masyarakat dan dilaksanakan instansi lain (PDAM, kelompok masyarakat) sehingga pengukuran kinerja Dinas Cipta Karya dalam penyediaan Air Bersih dalam kondisi baik adalah berdasarkan panjang jaringan yang mampu dipasang berbanding kondisi yang diharapkan dalam 5 (lima ) tahun sesuai RPJMD. 3. Penyediaan Sanitasi dengan kondisi baik Pengukuran sanitasi secara umum dilaksanakan oleh beberapa SKPD (Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, KBKS, BPMD, dan Dinas Cipta Karya. Berdasarkan tupoksi Dinas Cipta Karya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 31

37 menyediakan sistem penanganan limbah secara komunal yang merupakan lanjutan dari program terintegrasi bersama-sama pemerintah atasan melalui sharing pendanaan dan sharing pelaksanaan, yang pada periode RPJMD dipusatkan di kecamatan Kuta dan Legian dengan target pemasangan 3600 Sambungan Rumah Jaringan Air Limbah. Target pemasangan pada tahun 2013 adalah 400 SR (53,33%) dari target keseluruhan yang akan dipasang. Realisasi adalah 312 SR (49,42%). Tidak tercapainya target karena terjadinya perubahan kondisi lapangan terhadap calon pelanggan (perubahan kepemilikan, perubahan fungsi bangunan, perubahan komitmen pemilik bangunan). Target persentase prasarana dasar permukiman dengan kondisi baik pada Tahun 2013 adalah 47,56%; realisasi jalan lingkungan dengan kondisi baik sebesar 89,84%, penyediaan jaringan air bersih sebesar 58,49% dan penyediaan sanitasi sebesar 49,42%, sehingga rata-rata kondisi sarana prasarana permukiman dengan kondisi baik sebesar 65,92%. Dengan demikian persentase capaian kinerjanya mencapai 138,61%. Faktor-faktor yang mendukung pencapaian sasaran: 1. Adanya komitmen untuk percepatan penuntasan infrastruktur layanan air bersih untuk semua wilayah di Kabupaten Badung. Untuk Tahun 2013 dirancang peningkatan penanganan sumber-sumber air di wilayah pedesaan dengan memanfaatkan metode sederhana sehingga diharapkan keterlibatan masyarakat ikut serta dalam pengelolaannya dengan harapan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan air bersih pedesaan secepatnya dapat tercapai 2. Adanya komitmen pemerataan dan peningkatan penyediaan infrastruktur lingkungan permukiman di wilayah Kabupaten Badung dan dukungan ketersediaan lahan oleh warga masyarakat. 3. Pelaksanaan pemasangan pipa dan reservoir pada penyediaan air bersih sampai pada kran-kran air minum di pedesaan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 32

38 4. Adanya komitmen bersama dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk meningkatkan pelayanan penanganan limbah secara terintegrasi dan terkendali Faktor-faktor yang menghambat/ kendala pencapaian sasaran: 1. Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan dan pendayagunaan prasarana permukiman belum optimal 2. Pertumbuhan Jalan Lingkungan sejalan dengan pertumbuhan rumah penduduk di areal baru sehingga setiap tahun ada penmabahan ruas baru. Ini berakibat sulitnya membuat target penuntasan penanganan secara keseluruhan (100%) 3. Pemasangan Sistem limbah komunal (DSDP) mengalami banyak perubahan akibat kondisi masyarakat yang berubah pada saat pelaksanaan Gambar 3.3 Persentase Pencapaian penyediaan sarana dasar permukiman dengan kondisi baik dari tahun 2011 sampai Tahun Th 2011 Th 2012 Th 2013 Target Realisasi Realisasi akumulasi capaian sasaran yang telah ditetapkan sampai dengan tahun 2013 dan rencana sesuai dengan RPJMD dapat dilihat spt tabel di bawah ini : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 33

39 No. Indikator Sasaran Satuan Realisasi Akumulasi s/d. Tahun 2013 Rencana sesuai dengan RENSTRA Tahun 2015 Persentase Capaian Kinerja (%) Persentase prasarana dasar permukiman dengan kondisi baik % 65,92 80,00 82,40 Apabila dibandingkan dengan daerah lain dengan indikator yang hampir sama yaitu pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman Tahun 2013 dengan target 37,00% sedangkan realisasi mencapai 41,41% sehingga tingkat capaian 120,00%. Sedangkan untuk perbandingan indikator tingkat kabupaten/ kota di Bali dan secara nasional belum ditemukan indikator yang sama. Secara komulatif capaian Kabupaten Badung tercapai lebih baik karena faktor demografi wilayah. Sasaran Strategis 4 Terwujudnya pengendalian pengusahaan SDA di bidang ESDM Tabel 3.4 Analisis Pencapaian Sasaran 4: Terwujudnya Pengendalian Pengusahaan SDA di bidang ESDM Capaian Tahun 2012 Capaian Tahun 2013 Capaian Sat Kinerja Target Realisasi Kinerja Target Realisasi Kinerja No. Indikator Sasaran uan Tahun Tahun Tahun Persentase kepatuhan pengusahaan ESDM terhadap ketentuan penyelenggaraan yang berlaku % 38,63 60,84 157,48 42,99 35,32 82,15 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 34

40 Pada sasaran dan indikator No 4, 5 dan 6 yaitu Terwujudnya Perlindungan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan indikator Persentase kepatuhan pengusaha akan keselamatan kerja penambangan, Terwujudnya Usaha Migas dan Ketenagalistrikan yang memiliki ijin dengan indikator Persentase kepatuhan pengusaha migas terhadap kualitas dan kuantitas BBM dan Terwujudnya Reklamasi dan Konservasi Lahan Pasca Tambang dengan Persentase Pemanfaatan Air Tanah yang tidak merusak lingkungan dilakukan review karena pada sasaran indikator No 4 dan 5 mempunyai alat ukur yang sama yaitu usaha bidang pertambangan yang memiliki ijin sedangkan untuk sasaran dan indicator no 5, tidak didukung oleh program dan kegiatan reklamasi dan konservasi lahan pasca tambang sehingga dilakukan perubahan sasaran menjadi Terwujudnya Pengendalian Pengusahaan SDA di bidang ESDM dengan Indikator Persentase kepatuhan pengusaha ESDM terhadap ketentuan penyelenggaran usaha. Dengan adanya perubahan sasaran dan indikator tersebut di atas maka Persentase kepatuhan pengusaha ESDM terhadap ketentuan penyelenggaran usaha kinerja dapat lebih terukur yaitu pengusaha Sumber Daya Alam (SDA) yang bergerak dibidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang telah memiliki ijin dibina dan dipantau kegiatannya agar tidak terjadi penyimpangan dan tidak merusak lingkungan. Pengusaha ESDM yang ada di wilayah Kabupaten Badung terdiri dari: Usaha Jasa Minyak dan Gas Bumi (Migas) Sampai pada Tahun 2013 terdiri dari 498 unit usaha meliputi Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) 36 pengusaha, PSPDN (Premium Solar Package Daeler Untuk Nelayan) 2 pengusaha, Agen LPG Bersubsidi 3 Kg 7 pengusaha, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 35

41 Pangkalan LPG Bersubsidi 3 Kg sebanyak 3 pengusaha, dan sisanya Pengecer LPG 450 usaha. Pembinaan dan pemantauan dilakukan terhadap peredaran LPG dan migas kepada masyarakat apakah sudah sesuai dengan ketentuan Pertamina. Usaha Penambangan Mineral bukan logam dan batuan Sampai pada Tahun 2013 terdiri dari 25 pengusaha, dengan rincian 4 buah usaha Batu Kapur ( IUP 2 buah, Rekomendasi penataan lahan 2 buah), 6 buah usaha tanah Urug (6 Rekomendasi penataan Lahan) sedangkan sisanya (batu padas, tanah liat, tanah urug & sirtu) dilakukan oleh masyarakat petani sebagai usaha sampingan berjumlah 15 buah Pembinaan dan pengendalian usaha dilakukan dengan pengarahan tata laksana penambangan yang baik dan benar sehingga pekerja yang melaksanakan memenuhi kriteria keselamatan dan kegiataannya tidak merusak lingkungan. Target pembinaan adalah 105 unit usaha, tetapi karena masa berlaku ijin penambangan dari 78 unit usaha telah berakhir sehingga sisa yang dibina adalah 25 unit usaha. Hal ini dampak dari lahan tambang yang dimohonkan untuk penambangan sudah habis ditambang sehingga ijin tidak diperpanjang. Adanya Wilayah Usaha Pertambangan (WUP) di Kabupaten Badung yang belum ditetapkan dengan Keputusan Menteri ESDM, sehingga ijin rekomendasi juga tidak dikeluarkan, serta Surat Edaran Dirjen Mineral dan Batu bara NO. 11 E/ 30/DJB/2012 tentang pengawasan wilayah pertambangan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 36

42 Usaha Pemanfaatan Air Tanah Sampai pada April Tahun 2013, tupoksi bidang Pertambangan Dinas Cipta Karya adalah menerbitkan ijin pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan. Pada akhir Tahun 2012, ijin perusahaan yang memanfaatkan Air Bawah tanah dan permukaan sudah berjumlah 517 ijin. Karena terbentukanya Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Badung per April 2013, maka penerbitan ijin pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan tidak lagi dilaksanakan di bidang Pertambangan. Kegiatan yang dilakukan selanjutnya hanya pada pembinaan dan pengawasan. Dengan adanya ijin pengeboran dan pemanfaatan air tanah dapat dipastikan kegiatan yang dilakukan tidak merusak lingkungan karena titik sumur dibangun sesuai dengan ketentuan teknis dan pemantauan kualitas air dilakukan secara berkala dan wajib dilaporkan setiap 6 bulan sekali. Sebagai bentuk pengawasan, setiap pemegang izin harus memasang water meter yang telah memiliki surat peneraan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali. Usaha Ketenagalistrikan untuk kepentingan sendiri Jumlah usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan sendiri Tahun 2013 menjadi 186 buah dengan jumlah mesin genset (cative power) sebanyak 286 buah. Pembinaan dan pemantauan dilakukan terhadap unit usaha mesin genzet terhadap cadangan tenaga listrik yang dihasilkan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 37

Review INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Review INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Review INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Mangupura, 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG ccpemerintah DINAS KABUPATEN CIPTA KARYA BADUNG PUSAT PEMERINTAHAN BADAN PERE MANGUPRAJA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG MANGUPURA, 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.... 1 1.1 Latar Belakang........ 1 1.2

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG MANGUPURA, 2015 DAFTAR ISI PENGANTAR PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA Daftar Isi BAB I Pendahuluan.... 1 A. Latar Belakang........

Lebih terperinci

Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN 2010-2015

Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN 2010-2015 Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN 2010-2015 DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Mangupura, 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS CIPTA KARYA PUSAT PEMERINTAHAN MANGUPRAJA MANDALA JALAN RAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG 2015

BAB I PENDAHULUAN BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam rangka pembangunan good governance, kebijakan umum pemerintah adalah ingin mendorong terwujudnya pemerintahan yang baik, terpercaya serta berorientasi pada hasil

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (I K U) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (I K U) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG INDIKATOR KINERJA UTAMA (I K U) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG MANGUPURA, 2014 DAFTAR ISI Keputusan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan....

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang baik (Good Governance) yang merupakan tuntutan masyarakat, mengharuskan pemerintah menyelenggarakan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

1. COVER LAKIP.doc 2. DAFTAR ISI, TABEL & GAMBAR.doc 3. IKHTISAR EKSEKUTIF.DOC 4. BAB I (PENDAHULUAN).DOC 5. BAB II (PERENCANAAN & PERJANJIAN

1. COVER LAKIP.doc 2. DAFTAR ISI, TABEL & GAMBAR.doc 3. IKHTISAR EKSEKUTIF.DOC 4. BAB I (PENDAHULUAN).DOC 5. BAB II (PERENCANAAN & PERJANJIAN 1. COVER LAKIP.doc 2. DAFTAR ISI, TABEL & GAMBAR.doc 3. IKHTISAR EKSEKUTIF.DOC 4. BAB I (PENDAHULUAN).DOC 5. BAB II (PERENCANAAN & PERJANJIAN KERJA).DOC 6. BAB III (AKUNTABILITAS KINERJA).doc 7. BAB IV

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

User [Pick the date]

User [Pick the date] RENCANA KERJA KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 User [Pick the date] KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Jl babakan sari no.177 Bandung telepon (022) 7271101 2015 Rencana Kerja Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN2013 DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Mangupura, 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN 2013 DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi Kata Pengantar i ii BAB I Pendahuluan 1 1.1

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cita cita yang ingin dicapai oleh instansi pemerintah maupun bagi

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cita cita yang ingin dicapai oleh instansi pemerintah maupun bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah yang transparan, partisipatif, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yaitu peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat menjadi salah

Lebih terperinci

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH Sebagai upaya mewujudkan suatu dokumen perencanaan pembangunan sebagai satu kesatuan yang utuh dengan sistem perencanaan pembangunan nasional, maka

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS SEBELUM DAN SETELAH REVIU Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Strategis disusun untuk

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2017 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kuningan, 29 Februari 2016 KEPALA DINAS TATA RUANG DAN CIPTA KARYA KABUPATEN KUNINGAN

KATA PENGANTAR. Kuningan, 29 Februari 2016 KEPALA DINAS TATA RUANG DAN CIPTA KARYA KABUPATEN KUNINGAN KATA PENGANTAR Terselenggaranya pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab perlu ditunjang dengan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan

Lebih terperinci

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SETDA KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM SISTEM AKIP 1. UU No. 23 Tahun 2014

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN GIANYAR Jalan Raya Bona Gianyar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIT 11 (LANTAI 2 DAN 3)

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013-2015 Disusun oleh: Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR : 1529/03/HK/2015 TANGGAL : 24 JUNI 2015 TENTANG : PENGESAHAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

I K U D P R K P P. I K U Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman & Pertanahan DPR K P P K a b u p a t e n L a h a t 1-1

I K U D P R K P P. I K U Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman & Pertanahan DPR K P P K a b u p a t e n L a h a t 1-1 DPR K P P K a b u p a t e n L a h a t 1-1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja suatu instansi pemerintah, maka

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kinerja Pemerintah Daerah semakin mendapat sorotan masyarakat. Pemerintah dituntut mampu untuk menunjukan akuntabilitas kinerjanya kepada masyarakat sebagai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT RENCANA KERJA

DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT RENCANA KERJA DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya kami

Lebih terperinci

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II BAB. II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam system akuntabilitas

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 INSPEKTORAT KABUPATEN LABUHANBATU JL. SISINGAMANGARAJA No.062 RANTAUPRAPAT KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN OKU TIMUR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN OKU TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 06 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN OKU TIMUR Martapura, Januari 07 IKHTISAR EKSEKUTIF i. Uraian Singkat Kabupaten

Lebih terperinci

L A K I P BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

L A K I P BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR L A K I P 2 0 1 5 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 PENETAPAN KINERJA ( T A P K I N ) TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA

KABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA KABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 1529/03/HK/2015

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) INSPEKTORAT KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah mewajibkan setiap instansi pemerintah dan unit kerja untuk menyusun laporan kinerjanya sebagai wujud

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 I / LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 I / LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), diperlukan pengembangan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS BADAN PUSAT STATISTIK 2012 D A F T A R I S I hal Daftar Isi i Bab I Pendahuluan A Latar Belakang 1 B Pengertian 2 C Tujuan Penetapan Kinerja 2 D Ruang Lingkup Penetapan Kinerja

Lebih terperinci

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT KATA PENGNTAR Dengan rahmat Allah,SWT, Rencana Kerja Tahunan (RKT) Inspektorat Kabupaten Lingga Tahun 2017 ini selain berisi tentang Struktur, Tugas dan Fungsi Inspektorat, Program dan Kegiatan, Rencana

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 32 TAHUN 2014 TANGGAL : 2 FEBRUARI 2014 TENTANG : PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG NOMOR 61

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan aparatur negara mencakup aspek yang luas. Dimulai dari peningkatan fungsi utama, kelembagaan yang efektif dan efisien dengan tata laksana yang jelas dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2016 1 KATA PENGANTAR Kewajiban penyusunan Perjanjian Kinerja didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U ) INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG Daftar Isi KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i. Daftar isi...ii. Ikhtisar eksekutif... iii. Bab I Pendahuluan...1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i. Daftar isi...ii. Ikhtisar eksekutif... iii. Bab I Pendahuluan...1 DAFTAR ISI Kata Pengantar...i Daftar isi...ii Ikhtisar eksekutif... iii Bab I Pendahuluan...1 1.1 Struktur Organisasi dan sumber daya aparatur...1 1.1.1 Tugas dan fungsi...1 1.1.2 Struktur Organisasi...2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah S.W.T., atas limpahan rahmat, hidayah dan inayahnya, sehingga proses penyusunan Laporan Kinerja

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN SISTIM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokuman pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 567 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP

KATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP KATA PENGANTAR Sesantih Angayubagya kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kabupaten Klungkung dapat diselesaikan.

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN 2016 NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 852 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA PAGARALAM PEMERINTAH KOTA PAGARALAM JL. LASKAR WANITA MINTARJO KOMPLEK PERKANTORAN GUNUNG GARE iii KATA PENGANTAR Segala puja dan puji hanya untuk Allah SWT,

Lebih terperinci