Operasi FA dan Regular Expression
|
|
- Farida Siska Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 CSG3D3 Teori Komputasi Operasi FA dan Regular Expression Agung Toto Wibowo Ahmad Suryan Yanti Rusmawati Mahmud Dwi Sulistiyo Kurniawan Nur Ramadhani Said Al Faraby Dede Rohidin KK Intelligence, Computing, and Multimedia
2 Pertemuan 8 Operasi FA
3 Operasi pada Regular Language [1] Jika A dan B adalah bahasa reguler, maka terhadap keduanya dapat dilakukan suatu operasi union, concatenation, dan star, yang didefinisikan sebagai berikut. a. Union: A B = {x x A or x B} b. Concatenation: A B = {xy x A and y B} c. Star: A* = {x 1 x 2 x k k 0 dan setiap x i A}
4 Operasi pada Regular Language [2] Sifat closed : kumpulan objek disebut closed dalam beberapa operasi jika saat operasi tersebut diterapkan pada anggota kumpulan objek tersebut, akan dihasilkan sebuah objek yang masih merupakan anggota kumpulan objek tersebut. Jika A1 and A2 adalah regular languages, begitu pula halnya dengan A1 A2. Jika A1 and A2 adalah regular languages, begitu pula halnya dengan A1 A2.
5 Operasi pada Regular Language [3] Jika kita mempunyai alphabet = {a, b,, z} dan kita memiliki bahasa A = {good, bad} serta bahasa B = {boy, girl}, maka a. A B = {good, bad, boy, girl} b. A B = {goodboy, goodgirl, badboy, badgirl} c. A*= {λ, good, bad, goodgood, goodbad, badgood, badbad, goodgoodgood, goodgoodbad, }
6 Operasi pada STD Seperti halnya pada bahasa regular, kita juga dapat melakukan operasi pada beberapa STD (representasi dari mesin FA) Jenis operasi yang dapat dilakukan pun sama, yaitu: Union: antara dua buah FA, misal M1 M2 Concatenation: antara dua buah FA, misal M1 M2 Star: untuk suatu FA, misal M1* Biasanya, operasi FA dilakukan untuk membangun sebuah mesin FA untuk tujuan yang lebih kompleks, dengan memanfaatkan mesinmesin FA sederhana yang sebelumnya sudah pernah dibuat. Atau, operasi pada mesin-mesin FA dilakukan sebagai implementasi operasi pada bahasa regular yang telah dilakukan.
7 Operasi Union pada STD [1] Misal, diberikan = {x,y}, Terdapat M1 yang menghasilkan bahasa L(M1) = L1 Terdapat M2 yang menghasilkan bahasa L(M2) = L2 Buatlah M = M1 M2, sehingga L(M) = L1 L2 = {x x L1 atau x L2}
8 Operasi Union pada STD [2] Langkah-langkah : [hal 57] Gambar 1 initial state baru beserta panah initial. Initial state baru tersebut akan menjadi accepted jika ada minimal satu dari initial states yang lama (pada mesin-mesin FA yang di-union-kan) adalah accepted state. Gambar busur dari initial state baru tersebut ke states tujuan (hasil transisi) semua initial states yang lama dengan menerima (label) simbol yang sesuai. Hilangkan panah pada initial states lama. Hilangkan inaccessible states (jika diperlukan).
9 Operasi Union pada STD [3] Berikut hasil operasi union M = M1 M2, sehingga L(M) = L1 L2 = {x x L1 atau x L2}
10 Operasi Concatenation pada STD [1] Misal, diberikan = {x,y}, Terdapat M1 yang menghasilkan bahasa L(M1) = L1 Terdapat M2 yang menghasilkan bahasa L(M2) = L2 Buatlah M = M1 M2, sehingga L(M) = L1 L2 = {xy x L1 dan y L2}
11 Operasi Concatenation pada STD [2] Langkah-langkah untuk mendapatkan M1 M2 : [hal 59] Untuk setiap accepted state di M1, gambarkan busur ke states yang ditunjuk oleh initial state M2, dengan label/simbol yang sama seperti busur dari initial state M2 ke states tersebut. Accepted states di M1 masih tetap accepted jika initial state di M2 adalah accepted state. Jika tidak, hilangkan tanda accepted state di M1. Hilangkan tanda panah initial state di M2. Hilangkan inaccessible states (jika diperlukan).
12 Operasi Concatenation pada STD [3] Berikut hasil operasi concatenation M = M1 M2, sehingga L(M) = L1 L2 = {xy x L1 dan y L2}
13 Operasi Star pada STD [1] Misal, diberikan = {x,y} dan terdapat M1 yang menghasilkan bahasa L(M1) = L1 Buatlah M = M1*, sehingga L(M) = L1* = {x 1 x 2 x k k 0 dan setiap x i L1}
14 Operasi Star pada STD [2] Operasi Star disebut juga dengan Kleene Star. Hasil dari operasi Star pada L1 adalah bahasa reguler L1 yang mengulangi bahasa L1 itu sendiri sebanyak 0, 1, 2, 3, kali. Secara intuisi, bentuk perulangan ini adalah concatenation ke bahasa itu sendiri. Dengan demikian, untuk semua accepted state pada M1, cukup ditambahkan busur-busur ke tujuan dari initial state M1 tersebut. menjadi
15 Operasi Star pada STD [3] Sudah selesaikah?? Apa masalahnya?? menjadi Perhatikan bahwa bahasa hasil operasi Star tersebut mungkin diulang sebanyak 0 kali, sehingga string kosong seharusnya dalam hal ini pun diterima. Initial state juga harus accepted state
16 Operasi Star pada STD [4] Langkah-langkah : [hal 60] Gambar 1 initial state baru. Gambarkan busur dari inisitial state baru tersebut ke states yang ditunjuk oleh initial state lama dengan label yang sama. Untuk setiap accepted state yang lainnya, gambarkan busur dari setiap accepted state tersebut ke states yang ditunjuk oleh initial state lama dengan label yang sama. Jadikan initial state yang baru menjadi accepted state. Hapuskan panah di initial state yang lama. Hilangkan inaccessible states (jika diperlukan).
17 Operasi Star pada STD [5] Berikut hasil operasi Star M = M1*, sehingga L(M) = L1* = {x 1 x 2 x k k 0 dan setiap x i L1}
18 Latihan Terhadap M1 dan M2 di bawah ini, lakukan operasi berikut dan gambarkan hasilnya. 1. M1 M2 2. M1 M2 3. M1* 4. (M2 M1)*
19 Pertemuan 8 Regular Expression
20 Regular Expression [1] Regular expression atau ekspresi reguler adalah model yang menyatakan aturan penurunan/penyusunan suatu bahasa reguler. Regular expression dapat dibentuk dari sebuah FA (hasil terjemahan sebuah FA) atau sebaliknya, regular expression menyatakan spesifikasi sebuah bahasa yang kemudian dapat disusun FA-nya. Contoh: regular expression untuk menyatakan sebuah alamat dapat digunakan untuk mem-validasi sebuah alamat
21 Regular Expression [2] Jika kita mempunyai alfabet, maka ekspresi reguler yang dapat dibangun oleh alfabet itu adalah : {} adalah ekspresi reguler Setiap anggota adalah ekspresi reguler Jika p dan q adalah ekspresi reguler, maka operasi p q adalah ekspresi reguler, dinyatakan dengan p+q Jika p dan q adalah ekspresi reguler, maka operasi p q adalah ekspresi reguler, dinyatakan dengan pq Jika p adalah ekspresi reguler, maka operasi p* adalah ekspresi reguler, dinyatakan dengan p*
22 Automata dari Ekspresi Reguler [1] Basis pembentukan automata dari ekspresi reguler : Bagian yang menangani ekspresi ε dengan himpunan bahasa {ε}. Bagian yang menangani ekspresi {} dengan himpunan bahasa {} Bagian yang menangani ekspresi a dengan himpunan bahasa L(a)
23 Automata dari Ekspresi Reguler [2] Pengembangan ekspresi regular dengan operasi antar sub-ekspresi Dasar pembentukan automata dari sebuah ekspresi regular R + S akan menghasilkan bahasa L(R) L(S) RS akan menghasilkan bahasa L(R) L(S) R* akan menghasilkan bahasa L(R*)
24 Contoh Soal [1] Ubah ekspresi reguler (0 + 1)*1(0 + 1) menjadi bentuk automata. Langkah-langkah : Pandang sebagai sub-sub automata dan lakukan operasi terhadap automata-automata tersebut. Contoh kita bisa menganggap sebagai sub automata Kemudian (0 + 1) * sebagai sub automata Dan dilanjutkan hingga tergabungkan kesemuanya
25 Contoh Soal [2] Hasil akhir ε ε ε ε 0 1 ε ε ε ε 1 ε ε ε 0 1 ε ε
26 Contoh Soal [3] Perhatikan bahwa jika ε dihilangkan, maka akan diperoleh hasil yang lebih sederhana berikut. (0+1) 1 (0+1) Regular expression (0 + 1)*1(0 + 1) menjadi FA
27 Automata dari Ekspresi Reguler [3] Secara intuisi, kita dapat mengubah ekspresi reguler menjadi FA dengan pedoman: Union percabangan busur atau pada busur yang sama Concatenation melanjutkan dari state terakhir ke states baru Star menghasilkan looping dari suatu state ke dirinya sendiri (untuk 1 simbol) atau melalui states lainnya (untuk lebih dari 1 simbol) Namun, cara di atas tidak selalu benar atau dapat diterapkan, sehingga 1. Gunakan dasar pembentukan automata dari sebuah ekspresi reguler (ada di beberapa slide sebelumnya) yang mengandung ε-move 2. Ubah segera ε-nfa tersebut menjadi NFA tanpa ε-move (ada di slide materi NFA dengan ε-move) sebelum dioperasikan lagi dengan ekspresi reguler berikutnya
28 Contoh Soal [4] Ubahlah ekspresi regular berikut menjadi FA yang ekivalen! R = (11)* + (00)* Hasil: FA yang ekivalen dengan R 1 B A 0 1 Jawaban 0 C Yang Salah!!
29 Contoh Soal [5] FA yang ekivalen dengan R = (11)* + (00)* B D A C ε ε B D A C ε ε 1 0 B D A C Jawaban yang benar!
30 Latihan Ubah regular expression berikut menjadi FA! 1. (01 + 0(01)*)01 2. (0 + 11*)0(0 + 1)0* 3. y(x + (yz))* 4. (a + b)*b + a(a + b)* 5. (ba*)* Kerjakan soal-soal di buku Theory of Computation : Formal Language, Automata and Complexity hal. 66 no. 2, 3, 4, 5.
31 Konversi FA ke Regular Expression Diberikan FA sebagai berikut. Yang diperhatikan: 1. Jalur-jalur (paths) dari initial menuju setiap final state dengan menggantikan middle states 2. Looping yang mungkin pada initial state 3. Looping yang mungkin pada setiap final state
32
33
34
Minimum DFA. CSG3D3 Teori Komputasi
CSG3D3 Teori Komputasi Minimum DFA Agung Toto Wibowo Ahmad Suryan Yanti Rusmawati Mahmud Dwi Sulistiyo Kurniawan Nur Ramadhani Said Al Faraby Dede Rohidin KK Intelligence, Computing, and Multimedia Bahasan
Lebih terperinciDeterministic Finite Automata
CSG3D3 Teori Komputasi Deterministic Finite Automata Agung Toto Wibowo Ahmad Suryan Yanti Rusmawati Mahmud Dwi Sulistiyo Kurniawan Nur Ramadhani Said Al Faraby Dede Rohidin KK Intelligence, Computing,
Lebih terperinciNon-Deterministic Finite Automata
CSG3D3 Teori Komputasi Non-Deterministic Finite Automata Agung Toto Wibowo Ahmad Suryan Yanti Rusmawati Mahmud Dwi Sulistiyo Kurniawan Nur Ramadhani Said Al Faraby Dede Rohidin KK Intelligence, Computing,
Lebih terperinciGrammar dan Tingkat Bahasa
CSG3D3 Teori Komputasi Grammar dan Tingkat Bahasa Agung Toto Wibowo Ahmad Suryan Yanti Rusmawati Mahmud Dwi Sulistiyo Kurniawan Nur Ramadhani Said Al Faraby Dede Rohidin KK Intelligence, Computing, and
Lebih terperinciTeori Bahasa Formal dan Automata
Teori Bahasa Formal dan Automata Pertemuan 5 Semester Genap T.A. 2017/2018 Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs. T. Informatika - ITERA REVIEW Apa perbedaan antara NFA dan ϵ-nfa? Apa yang dimaksud dengan
Lebih terperinciNonDeterministic Finite Automata. B.Very Christioko, S.Kom
NonDeterministic Finite Automata Perbedaan DFA dan NFA DFA (Deterministic Finite Automata) FA di dalam menerima input mempunyai tepat satu busur keluar. NFA (Non Deterministic Finite Automata) FA di dalam
Lebih terperinciEkspresi Reguler. Pertemuan Ke-8. Sri Handayaningsih, S.T., M.T. Teknik Informatika
Ekspresi Reguler Pertemuan Ke-8 Sri Handayaningsih, S.T., M.T. Email : ning_s12@yahoo.com Teknik Informatika TIU dan TIK 1. memahami konsep ekspresi reguler dan ekivalensinya dengan bahasa reguler. 2.
Lebih terperinciTeori Bahasa Formal dan Automata
Teori Bahasa Formal dan Automata Pertemuan 2 Semester Genap T.A. 2017/2018 Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs. T. Informatika - ITERA POKOK BAHASAN Finite Automata Notasi Finite Automata Deterministic Finite
Lebih terperinciMODUL 6: TEOREMA KLEENE
MODUL 6: TEOREMA KLEENE Dari pembahasan sebelumnya NFA- yang dapat mengenali suatu bahasa regular dapat dengan lebih langsung diperoleh karena adanya transisi-. Setelah NFA- yang dapat mengenali bahasa
Lebih terperinciMODUL 5: Nondeterministic Finite Automata dengan
MODUL 5: Nondeterministic Finite Automata dengan Transisi-L (NFA-L) Slide dari 4 Dengan konsep nondeterministisme dari suatu ekspresi regular suatu NFA yang dapat menerima bahasa ybs dapat langsung dilakukan.
Lebih terperinciSumarni Adi TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2013
Sumarni Adi TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2013 KONTRAK KULIAH 1. Presensi 15 menit diawal perkuliahan dan dilakukan sendiri (tidak Boleh Titip Presensi), setelahnya sistem akan ditutup 2.
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN AUTOMATA
MODUL VIII TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami ekspresi reguler dan dapat menerapkannya dalam berbagai penyelesaian persoalan. Materi : Hubungan antara DFA, NFA, dan ekspresi regular
Lebih terperinciLecture Notes Teori Bahasa dan Automata
Pumping Lemma RL (edisi 2) 1/5 Lecture Notes Teori Bahasa dan Automata Pumping Lemma Untuk Regular Language Thompson Susabda Ngoen Revisi 1 Hopcroft mengatakan regular language dapat dideskripsikan dengan
Lebih terperinciNon-deterministic Finite Automata Dengan -Move
Non-deterministic Finite Automata Dengan -Move Terdapat jenis otomata baru yang disebut NFA dengan -move ( disini bisa dianggap sebagai empty). Pada NFA dengan -move (transisi ), diperbolehkan merubah
Lebih terperinciEKSPRESI REGULAR PADA SUATU DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA
Jurnal Matematika Vol.6 No., November 26 [ 63-7 ] EKSPRESI REGULAR PADA SUATU DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA Jurusan Matematika, UNISBA, Jalan Tamansari No, Bandung,46, Indonesia dsuhaedi@eudoramail.com
Lebih terperinciTeori Bahasa Formal dan Automata
Teori Bahasa Formal dan Automata Pertemuan 3 Semester Genap T.A. 2017/2018 Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs. T. Informatika - ITERA MENDESAIN DFA Jika di definisikan = {0, 1}, bangunlah sebuah DFA yang
Lebih terperinciTeori Bahasa dan Otomata
Teori Bahasa dan Otomata Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono Web : http://pakhartono.wordpress.com/ E-mail : pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org Teknik Informatika [Gasal 2009 2010]
Lebih terperinciFINITE STATE MACHINE / AUTOMATA
FINITE STATE MACHINE / AUTOMATA BAHASA FORMAL Dapat dipandang sebagai entitas abstrak, yaitu sekumpulan string yang berisi simbol-simbol alphabet Dapat juga dipandang sebagai entitasentitas abstrak yang
Lebih terperinciMODUL 4: Nondeterministic Finite Automata
MODUL 4: Nondeterministic Finite Automata Slide dari 2 FA DENGAN NONDETERMINISME Disamping ini merupakan FA dari suatu bahasa regular dalam {,} * dengan ekspresi regular (+) *. p, q s, u r t Slide 2 dari
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN AUTOMATA
MODUL VI TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa dapat malakukan operasi gabungan/konkatenasi, dan membangun FSA optimal Materi : Operasi Gabungan Operasi Konkatenasi Alur Pengembangan FSA Contoh-contoh
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]
TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] PENGGABUNGAN 2 FSA Pada 2 mesin FSA dapat dilakukan penggabungan, disebut union serta konkatenasi. Misalkan terdapat dua mesin NFA, M1 dan M2 Gambar 5: M1 Gambar 6: M2 OPERASI
Lebih terperinciTeori Komputasi 11/2/2016. Bab 5: Otomata (Automata) Hingga. Otomata (Automata) Hingga. Otomata (Automata) Hingga
Teori Komputasi Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik 1-1 Informatika Bab 5: Agenda. Deterministic Finite Automata DFA (Otomata Hingga Deterministik) Equivalen 2 DFA Finite State Machine FSA
Lebih terperinciPenerapan Graf Transisi dalam Mendefinisikan Bahasa Formal
Penerapan Graf Transisi dalam Mendefinisikan Bahasa Formal Abdurrahman Dihya R./13509060 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]
TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] NFA DENGAN -MOVE Terdapat jenis otomata baru yang disebut NFA dengan -move ( disini bisa dianggap sebagai empty). Pada NFA dengan -move (transisi ), diperbolehkan merubah
Lebih terperinciPendahuluan [6] FINITE STATE AUTOMATA. Hubungan RE & FSA [5] Finite State Diagram [6] 4/27/2011 IF-UTAMA 1
FINITE STATE AUTOMATA Pertemuan 9 & 10 Dosen Pembina : Danang Junaedi 1 Pendahuluan [6] Bahasa formal dapat dipandang sebagai entitas abstrak, yaitu sekumpulan string yang berisi simbol-simbol alphabet
Lebih terperinciTEKNIK KOMPILASI Bahasa Regular
TEKNIK KOMPILASI Bahasa Regular Sekolah Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Palangkaraya 2012 Tata bahasa reguler Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat Finite State Automata (FSA) yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sederhana adalah kelas bahasa reguler (regular languages). Bahasa reguler dapat dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam hierarki kelas-kelas bahasa menurut Chomsky, kelas bahasa yang paling sederhana adalah kelas bahasa reguler (regular languages). Bahasa reguler dapat dengan tepat
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. dirancang dan selanjutnya dapat diketahui gambaran dan kemampuan sistem secara
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem merepresentasikan daftar kebutuhan sistem yang akan dirancang dan selanjutnya dapat diketahui gambaran dan
Lebih terperinciPENDEKATAN TEORI AUTOMATA UNTUK MENYELESAIKAN APLIKASI-APLIKASI DI BIDANG ILMU KECERDASAN BUATAN
PENDEKATAN TEORI AUTOMATA UNTUK MENYELESAIKAN APLIKASI-APLIKASI DI BIDANG ILMU KECERDASAN BUATAN Febri Nova Lenti STMIK AKAKOM Yogyakarta Jl. Raya Janti 143 Yogyakarta 55198 febri@akakom.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciPEMODELAN PERANGKAT LUNAK UNTUK PENGERTIAN DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DAN NON-DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA
PEMODELAN PERANGKAT LUNAK UNTUK PENGERTIAN DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DAN NON-DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA Santa Meilisa; Ngarap Im Manik; Djunaidy Santoso Universitas Bina Nusantara, Jl. Mawar Bukit
Lebih terperinciMODUL 3: Finite Automata
MODUL 3: Finite Automata Slide dari 38 DEFINISI FA mesin yang dapat mengenai bahasa regular tanpa menggunakan storage/memory. Sejumlah status dapat didefinisikan pada mesin untuk mengingat beberapa hal
Lebih terperinciTeori Bahasa Formal dan Automata
Teori Bahasa Formal dan Automata Pertemuan 11 Semester Genap T.A. 2017/2018 Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs. T. Informatika - ITERA POKOK BAHASAN Konversi antar 2 Jenis PDA Ekivalensi PDA dan CFG HUBUNGAN
Lebih terperinciSebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state
EKSPRESI REGULAR Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state automata bisa dinyatakan secara sederhana
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN AUTOMATA
MODUL II TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami Finite State Automata (FSA) dan dapat mengeksekusi suatu mesin otomata Materi : FSA dan Implemetasi FSA Deterministic Finite Automata (DFA)
Lebih terperinciTanggal Revisi : Tanggal : SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Versi : Revisi : Tanggal Revisi : Tanggal : SATUAN ACARA PERKULIAHAN Fakultas/ Jurusan/ Program Studi : Teknologi Industri/ Teknik Informatika/ Teknik Informatika Kode Matakuliah : 52302031 Nama Matakuliah
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) CSG3D3 TEORI KOMPUTASI Disusun oleh: Mahmud Dwi Sulistiyo, S.T., M.T. S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS INFORMATIKA UNIVERSITAS TELKOM LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]
TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] Ekspresi Regular (1) Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state automata
Lebih terperinciReduksi DFA [Deterministic Finite Automata]
Reduksi DFA [Deterministic Finite Automata] Untuk suatu bahasa regular kemungkinan ada sejumlah DFA yang dapat menerimanya Perbedaannya umumnya adalah pada jumlah state yang dimiliki oleh otomata-otomata
Lebih terperinciTeori Bahasa & Otomata
Teori Bahasa & Otomata Pendilkom/Ilkom Universitas Pendidikan Indonesia 1 Daftar Isi Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Matematika Dasar Bab 3 Dasar-Dasar Teori Bahasa Bab 4 Representasi Bahasa Bab 5 Klasifikasi
Lebih terperinciFINITE STATE AUTOMATA
Otomata & Teori Bahasa FINITE STATE AUTOMATA www.themegallery.com Contents 2 3 4 Finite State Automata Implementasi FSA Deterministic Finite Automata (DFA) Non-deterministic Finite Automata (NFA) Finite
Lebih terperinciTeori Bahasa dan Otomata 1
Teori Bahasa dan Otomata 1 KATA PENGANTAR Teori Bahasa dam Otomata merupakan matakuliah wajib yang harus diambil oleh seluruh mahasiswa jurusan Teknik Indonesia di lingkungan Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia.
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH TEORI BAHASA & AUTOMATA
TUGAS MAKALAH TEORI BAHASA & AUTOMATA Anggota Kelompok : 1. Aedy Suciawan (50407040) 2. Afrista Reolny W (50407042) 3. Arnoldus Billy Jansen (50407161) 4. Endah Nurhayati (50407318) 5. Danang Panji P (50407227)
Lebih terperinciMODUL 1: PENGANTAR TEORI BAHASA
MODUL 1: PENGANTAR TEORI BAHASA Pengantar Automata dan Bahasa Teori Pendukung Konsep Bahasa Slide 1 dari 38 PENGANTAR AUTOMATA DAN BAHASA Obyektif membahas model-model komputasi sebagai mesin abstraks
Lebih terperinci8 April 2015 Teori Bahasa dan Otomata
EKSPRESI REGULAR MATERI MINGGU KE-4 EKSPRESI REGULAR Bahasa disebut reguler jika terdapat FSA yang dapat menerimanya. Bahasa reguler dinyatakan secara sederhana dengan ekspresi reguler/regular expression
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : TEORI BAHASA DAN AUTOMATA (TBA) KODE / SKS : KK / 3 SKS
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : TEORI BAHASA DAN AUTOMATA (TBA) KODE / SKS : KK-045325 / 3 SKS Mingu Pokok Bahasan 1. 1. Pendahuluan menjelaskan konsep dasar bahasa dan teori tentang string 1.1.
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN AUTOMATA
MODUL III TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami Finite State Automata (FSA) dan dapat menyederhanakan sebuah FSA. Materi : Useless state State distinguishable dan state indistinguishable
Lebih terperinciIF-UTAMA 1. Definisi. Grammar. Definisi
Definisi Grammar Bahasa adalah himpunan kata-kata atau kalimat yang telah disepakati, contoh : {makan, tidur, bermain, belajar} Bahasa Indonesia {shit, sheet, damn, kiss, smell} Bahasa Inggris {konichiwa,
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN AUTOMATA
MODUL IV TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami teknik translasi NFA ke DFA dan daat menerakannya. Materi : Pengertian ekivalensi Langkah-langkah engubahan EKIVALENSI NON-DETERMINISTIC FINITE
Lebih terperinciSILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktifitas Pembelajaran
SILABUS MATAKULIAH Revisi : 2 Tanggal Berlaku : Maret 2014 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A11. 54401/ Teori dan Bahasa Otomata 2. Program Studi : Teknik Informatika-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4.
Lebih terperinciMODUL 11: PUSHDOWN AUTOMATON
MODUL 11: PUSHDOWN AUTOMATON Pengantar Pushdown Automaton Dalam pembahasan bahasa regular telah diperkenalkan pula suatu mesin dengan jumlah status yang terbatas atau dikenal dengan nama mesin FA. Karena
Lebih terperinciTeori Bahasa Formal dan Automata
Teori Bahasa Formal dan Automata Pertemuan 9 Semester Genap T.A. 2017/2018 Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs. T. Informatika - ITERA POKOK BAHASAN Grammar Grammar secara Formal Context Free Grammar Terminologi
Lebih terperinciFIRDAUS SOLIHIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO
BAHASA FORMAL AUTOMATA FIRDAUS SOLIHIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MATERI PENGANTAR AUTOMATA REGULAR EXSPRESSION (RE) FINITE AUTOMATA (FA) TRANSITION GRAPH (TG) THEOREMA KLEENE CONTEXT FREE GRAMMAR
Lebih terperinciAplikasi Simulator Mesin Turing Pita Tunggal
Aplikasi Simulator Mesin Turing Pita Tunggal Nuludin Saepudin / NIM 23515063 Program Magister Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciBAHASA REGULER 1. Ekspresi Regular
BAHASA REGULER 1. Ekspresi Regular Bahasa regular adalah penyusun ekspresi regular (ER) Ekspresi regular terdiri dari kombinasi simbol-simbol atomik menggunakan 3 operator : concate, alternate, dan closure/repetisi.
Lebih terperinciPendahuluan. CSG3D3 Teori Komputasi
CSG3D3 Teori Komputasi Pendahuluan Agung Toto Wibowo Ahmad Suryan Yanti Rusmawati Mahmud Dwi Sulistiyo Kurniawan Nur Ramadhani Said Al Faraby Dede Rohidin KK Intelligence, Computing, and Multimedia Pertemuan
Lebih terperinciTata Bahasa Kelas Tata Bahasa. Konsep Bahasa (1)
Tata Bahasa Kelas Tata Bahasa Risnawaty 2350376 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Page 1 Konsep Bahasa (1) String(kata) adalah suatu deretan berhingga dari simbol-simbol. Panjang string
Lebih terperinciMahasiswa memahami bahasa sebagai himpunan dan operasi 2 -nya, cara mendefinisikan bahasa, serta cara mengenali anggota 2 bahasa
Mahasiswa memahami bahasa sebagai himpunan dan operasi 2 -nya, cara mendefinisikan bahasa, serta cara mengenali anggota 2 bahasa JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM
Lebih terperinciTeori Bahasa dan Automata. Finite State Automata & Non Finite State Automata
Teori Bahasa dan Automata Finite State Automata & Non Finite State Automata Finite State Automata Model matematika suatu sistem yang menerima input dan output diskrit Mesin automata dari bahasa Regular
Lebih terperinciMODUL MATA KULIAH TEORI BAHASA DAN OTOMATA DOSEN:
MODUL MATA KULIAH TEORI BAHASA DAN OTOMATA DOSEN: Mira Kania S.,ST.,MT Utami Dewi W.,S.Kom IF I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN Komputer digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan pekerjaan(task). Dua pertanyaan
Lebih terperinciBAB 2. ANALISIS LEKSIKAL
ANALISIS LEKSIKAL 2.1 BAB 2. ANALISIS LEKSIKAL PERAN PENGANALISIS LEKSIKAL INPUT BUFFERING SPESIFIKASI TOKEN PENGENALAN TOKEN SATU BAHASA UNTUK PENENTUAN (SPECIFYING) PENGANALISIS LEKSIKAL FINITE AUTOMATA
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KBKF43102 TEORI BAHASA DAN AUTOMATA S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UPI YPTK PADANG LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran Semester (RPS) ini telah disahkan
Lebih terperinciTeori Bahasa Formal dan Automata
Teori Bahasa Formal dan Automata Pertemuan 12 Semester Genap T.A. 2017/2018 Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs. T. Informatika - ITERA POKOK BAHASAN Penghilangan ε-production Penghilangan Unit Production
Lebih terperinciBAB I TEORI BAHASA DAN AUTOMATA
Bab 1 Teori Bahasa dan Automata 1 BAB I TEORI BAHASA DAN AUTOMATA TUJUAN PRAKTIKUM 1. Memahami Tentang Teori Bahasa 2. Memahami Automata dan Istilah Istilah yang terdapat dalam Automata 3. Mengerti Tentang
Lebih terperinciLecture Notes Teori Bahasa dan Automata
Ekuivalensi State (Ed. 1) 1/5 Lecture Notes Teori Bahasa dan Automata Uji Ekuivalensi State Deterministic Finite Automata Thompson Susabda Ngoen Beberapa deterministic finite automaton (DFA) yang berbeda
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN AUTOMATA
MODUL V TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami NFA dengan e-move, dapat malakukan ekivalensi ke NFA tanpa e-move dan operasi gaungan/konkatenasi. Materi : NFA dengan e-move Ekivalensi NFA
Lebih terperinciDFA. Teori Bahasa dan Automata. Viska Mutiawani - Informatika FMIPA Unsyiah
DFA Teori Bahasa dan Automata 1 DFA DFA: Deterministic Finite Automata Atau Automata Hingga Deterministik (AHD) Merupakan salah satu entuk dari Finite Automata Finite Automata merupakan salah satu dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Ilmu komputer memiliki dua komponen utama: pertama, model dan gagasan mendasar mengenai komputasi, kedua, teknik rekayasa untuk perancangan sistem komputasi, meliputi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Terdapat tiga topik utama di teori otomata yaitu:
PENDAHULUAN Pengertian Komputer mengikuti sejumlah prosedur sistematis, atau algoritme, yang dapat diaplikasikan untuk serangkaian input (string) yang menyatakan integer dan menghasilkan jawaban setelah
Lebih terperinciTeori Bahasa dan Operasi Matematis.
Teori Bahasa dan Operasi Matematis http://www.brigidaarie.com Terminologi Bahasa Manfaat bahasa adalah sebagai media komunikasi yang menggunakan sekumpulan simbol dan dikombinasikan menurut aturan sintaksis
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA FMIPA/DIKE/ILMU KOMPUTER Gedung SIC Lantai 1, Sekip, Bulaksumur, 55281, Yogyakarta
UNIVERSITAS GADJAH MADA FMIPA/DIKE/ILMU KOMPUTER Gedung SIC Lantai 1, Sekip, Bulaksumur, 55281, Yogyakarta Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) Bahasa Otomata ( KLAS B ) Ganjil /3 sks/mii-2205
Lebih terperinciEkspresi Reguler Definisi. Notasi Ekspresi Regular. Contoh Ekspresi Reguler [2]
Ekspresi Reguler Definisi Pertemuan : 3 Dosen Pembina : Danang Junaedi IF-UTAMA 1 Suatu cara untuk merepresentasikan bahasa regular [4] Pola (pattern) atau template untuk string dari suatu bahasa [3] Cara
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR
TEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR PERKULIAHAN Jumlah pertemuan minimal 13 kali dan maksimal 15 kali sudah termasuk dengan ujian tengah semester (UTS) PENILAIAN ABSEN 10% (Minimal kehadiran 80% dari jumlah
Lebih terperinciContents.
Contents FINITE TATE AUTOMATA (Otomata Hingga)... 2 Deterministic/Non Deterministic Finite Automate... 2 Ekwivalensi DFA dan NFA... 4 Contex Free Grammer(CFG)... 8 Penyederhanaan CFG... 9 Bentuk Normal
Lebih terperinciPada tahun 1961, Pumping Lemma yang merupakan metode untuk membuktikan regularitas dan iregularitas suatu bahasa ditemukan oleh Yehoshua Bar-Hillel, M
AUTOMATA dan BAHASA FORMAL Pumping Lemma Aris Eka Subiyanto Zira_ilkom@yahoo.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan
Lebih terperinciMesin Turing. Pertemuan Ke-14. Sri Handayaningsih, S.T., M.T. Teknik Informatika
Mesin Turing Pertemuan Ke-14 Sri Handayaningsih, S.T., M.T. Email : ning_s12@yahoo.com Teknik Informatika 1 TIU & TIK Memahami konsep : 1. Definisi Mesin Turing 2. Contoh aplikasi Mesin Turing 3. Mesin
Lebih terperinciBAB II MODEL KOMPUTASI FINITE STATE MACHINE. Pada Bab II akan dibahas teori dasar matematika yang digunakan
BAB II MODEL KOMPUTASI FINITE STATE MACHINE Pada Bab II akan dibahas teori dasar matematika yang digunakan dalam pemodelan sistem kontrol elevator ini, yaitu mengenai himpunan, relasi, fungsi, teori graf
Lebih terperinciMODUL 2: Bahasa Regular dan Ekspresi Regular
MODUL 2: Bahasa Regular dan Ekspresi Regular Slide 1 dari 21 DEFINISI BAHASA REGULAR Bahasa Regular L dari alfabet Σ adalah bahasa yang dapat dihasilkan dari bahasa-bahasa paling sederhana dari Σ dengan
Lebih terperinciPERTEMUAN 9 TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]
PERTEMUAN 9 TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] Reduksi DFA Untuk suatu bahasa regular kemungkinan ada sejumlah DFA yang dapat menerimanya Perbedaannya umumnya adalah pada jumlah state yang dimiliki oleh otomata-otomata
Lebih terperinci1, 2, 3
Penerapan Algoritma Depth First Search (DFS) Dinamis Untuk Menentukan Apakah Sebuah String Diterima Oleh Bahasa Reguler yang Didefinisikan Nondeterministic Finite Automata (NFA) Muhammad Ihsan, Ilden Abi
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) TEORI BAHASA DAN OTOMATA
1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) TEORI BAHASA DAN OTOMATA (IK ) Oleh: Heri Sutarno JURUSAN PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A11. 54401/ Teori dan Bahasa Otomata Revisi 2 Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : Februari 2014 Jml Jam kuliah dalam
Lebih terperinciPERTEMUAN II. Finite State Automata (FSA) Deterministic Finite Automata (DFA) Non Deterministic Finite Automata (NFA)
PERTEMUAN II Finite State Automata (FSA) Deterministic Finite Automata (DFA) Non Deterministic Finite Automata (NFA) dadang mulyana 1 INGA.INGAT MULAI MINGGU DEPAN KULIAH TBO DIMULAI JAM 13.00 MAAF UNTUK
Lebih terperinciTeori Komputasi 10/15/2015. Bab 3: Konsep Bahasa dan Otomata. Teori Bahasa. Teori Bahasa. Agenda. Teori Bahasa Otomata Operasi Dasar String
Teori Komputasi Agenda. Teori Bahasa Bab 3: Konsep Bahasa dan Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik 1-1 Informatika Konsep Bahasa dan 2 Teori Bahasa Teori bahasa membicarakan bahasa formal
Lebih terperinciPendahuluan. Push Down Atomata. Perbedaan FA dan PDA [7] 4/25/2012 IF-UTAMA 1. Grammar-machine equivalence [3] Latar belakang munculnya konsep PDA
Push Down Automata Pendahuluan Latar belakang munculnya konsep PDA [1 & 3] Terdapat context-free languages yang tidak regular, contoh {0 n 1 n 0=
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN AUTOMATA
MODUL I TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami pengertian dan kedudukan Teori Bahasa dan Otomata (TBO) pada ilmu komputer Definisi dan Pengertian Teori Bahasa dan Otomata Teori bahasa dan
Lebih terperinciMODUL 7: MINIMISASI FA
MODUL 7: MINIMISASI FA Dalam pembahasan sebelumnya untuk setiap mesin FA (baik NFA, NFA-Λ, maupun FA) pasti ada suatu bahasa regular yang dapat ia terima dan sebaliknya untuk setiap bahasa regular pasti
Lebih terperinciTeori Himpunan. Matematika Dasar untuk Teori Bahasa Otomata. Operasi pada Himpunan. Himpunan Tanpa Elemen. Notasi. Powerset & Cartesian Product
Teori Himpunan Matematika Dasar untuk Teori Bahasa Otomata Teori Bahasa & Otomata Semester Ganjil 2009/2010 Himpunan adalah sekumpulan entitas tidak memiliki struktur sifatnya hanya keanggotaan Notasi
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Pertemuan / Minggu Nama Mata Kuliah : Teori Bahasa dan Automata Kode Mata Kuliah : TI 04 Bobot Kredit : 3 SKS Semester Penempatan : III Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah
Lebih terperinciAlgoritma Pencarian String dengan Regular Expression
Algoritma Pencarian String dengan Regular Expression Kamal Mahmudi Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Labtek V, Jalan Ganeça 10 Bandung
Lebih terperinciKonsep Bahasa. Simbol Abjad/alfabet String/kata/untai String kosong Bahasa (Language) Bahasa Kosong Bahasa Universal dari
TEORI BAHASA MAX Konsep Bahasa Simbol Abjad/alfabet String/kata/untai String kosong Bahasa (Language) Bahasa Kosong Bahasa Universal dari Konsep Bahasa dalam Teori Otomata Alphabet Sebuah alphabet adalah
Lebih terperinciFinite State Machine dapat berupa suatu mesin yang tidak memiliki output. Finite State Machine yang tidak mengeluarkan output ini dikenal
FINITE STATE AUTOMATA (FSA) DAN FINITE STATE MACHINE (FSM) MATERI MINGGU KE-3 Finite State Automata (FSA) Finite State Machine dapat berupa suatu mesin yang tidak memiliki output. Finite State Machine
Lebih terperinciBAB V CONTEXT FREE GRAMMAR DAN PUSH DOWN AUTOMATA
Bab V Context Free Grammar dan Push Down Automata 26 BAB V CONTEXT FREE GRAMMAR DAN PUSH DOWN AUTOMATA TUJUAN PRAKTIKUM 1. Memahami CFG dan PDA 2. Memahami Context Free Grammar 3. Memahami Push Down Automata
Lebih terperinciTeori Bahasa & Otomata
Teori Bahasa & Otomata Heri Sutarno - 131410892 Pendilkom/Ilkom Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2008 08/06/2010 TBO/heri/ilkom 1 Buku Bacaan - Aho, Alfred V., Ravi Sethi and Jeffrey D Ulman,
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
Mata Kuliah : Teori Bahasa dan Automa Bobot Mata Kuliah : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Micro processing dan Memory, Memory Addressing; Register, Struktur Program,
Lebih terperinciEkspresi Regular. Teori Bahasa dan Automata. Viska Mutiawani - Informatika FMIPA Unsyiah
Ekspesi Regula Teoi Bahasa dan Automata Ekspesi Regula Ekspesi Regula (Regula expessions) mendeskipsikan bahasa egula Contoh: ( a b c)* mendeskipsikan bahasa a, bc*, a, bc, aa, abc, bca,... 2 Recusive
Lebih terperinciTEORI BAHASA & AUTOMATA
TEORI BAHASA & AUTOMATA Dosen: Dadang mulyana Alamat email untuk tugas: dadangstmik@gmail.com 1 Cara pengiriman tugas: Dalam subjek email tuliskan: Instansi_kelas_nama_matakuliah_jenistugas Contoh: Ahmad
Lebih terperinciBAHASA BEBAS KONTEKS UNTUK KOMPLEMEN DARI STRING BERULANG CONTEXT FREE LANGUAGE FOR COMPLEMENT OF REPEATED STRING
BAHASA BEBAS KONTEKS UNTUK KOMPLEMEN DARI STRING BERULANG Suharni S., Armin Lawi dan Loeky Haryanto Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin (UNHAS) Jl. Perintis
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]
TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] Otomata (Automata) Otomata adalah mesin abstrak yang dapat mengenali (recognize), menerima (accept), atau membangkitkan (generate) sebuah kalimat dalam bahasa tertentu. Beberapa
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN OTOMATA
TEORI BAHASA DAN OTOMATA MATERI KULIAH : Topik Substansi 1 Kontrakpembelajaran, Pendahuluan a. Ketentuan dalam Kuliah b. Pengertian Bahasa c. Pengertian Otomata 2 Pengertian Dasar dan Operasi pada string
Lebih terperinciINTELLIGENT DECISION SUPPORT SYSTEM DALAM MENDETEKSI BEHAVIOUR SIRKUIT LOGIKA
INTELLIGENT DECISION SUPPORT SYSTEM DALAM MENDETEKSI BEHAVIOUR SIRKUIT LOGIKA Wiwin Suwarningsih Pusat Penelitian Informatika LIPI Jl. Sangkuriang No.21/154D ( komplek LIPI) Cisitu Bandung 40135, Indonesia
Lebih terperinci