BAB 2. ANALISIS LEKSIKAL
|
|
- Leony Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS LEKSIKAL 2.1 BAB 2. ANALISIS LEKSIKAL PERAN PENGANALISIS LEKSIKAL INPUT BUFFERING SPESIFIKASI TOKEN PENGENALAN TOKEN SATU BAHASA UNTUK PENENTUAN (SPECIFYING) PENGANALISIS LEKSIKAL FINITE AUTOMATA DARI EKSPRESI REGULAR KE NFA RANCANGAN PEMBENTUK PENGANALISIS LEKSIKAL PENGOPTIMASIAN POLA BERDASARKAN-DFA 2.2 1
2 PERAN PENGANALISIS LEKSIKAL source program Lexical Analyzer token get next token Parser parse tree Symbol Table 2.3 SOURCE TEXT LEXER PARSER Characters Tokens 2.4 2
3 PERAN PENGANALISIS LEKSIKAL PERAN PENGANALISIS LEKSIKAL ADALAH: Membaca karakter input & menghasilkan token Menghilangkan komentar dan ruang kosong Menghubungkan antara pesan kesalahan yang diperoleh kompilator dengan program sumber Mengenali identifier dan keyword Identifier = variables, arrays, function, etc., token Keyword = fixed characters: begin, end, if, etc. 2.5 ALASAN PEMISAHAN PHASE ANALISIS Phase Analysis dipisah menjadi dua, yaitu: Lexical Analyzer dan Syntax Analyzer dengan alasan: Penyederhanaan rancangan Efisiensi kompilator lebih baik Portabilitas kompilator meningkat 2.6 3
4 TOKEN, LEXEME dan PATTERN Lexeme Pattern Token Suatu rangkaian karakter kt pada program sumber yang cocok atau sesuai dengan pola (pattern) untuk membentuk satu token. Peraturan yang menjelaskan set lexeme yang dapat merepresentasikan satu token tertentu dalam program sumber. Satu set string input Merupakan rangkaian karakter kt yang dalam satu kesatuan memiliki arti tersendiri, dapat berupa: kata kunci (key word), operator, identifier constant, rangkaian huruf (literal string); yang dijelaskan oleh satu peraturan. Harus cocok (match) dengan setiap string yang ada dalam set tersebut. simbol baca (function symbol) misalnya: tanda kurung, koma, titik koma, dan sebagainya. 2.7 TOKEN, LEXEME dan PATTERN TOKEN SAMPLE LEXEMES INFORMAL DESCRIPTION OF PATTERN const const const if if if relation <, <=, =, <>, >, >= < or <= or = or <> or > or = id pi, count, D2 letter followed by letters and digits num , 0, 6.02E23 any numeric constant literal "core dumped" any character between " and " except " 2.8 4
5 ATTRIBUTE UNTUK TOKEN Bila terdapat lebih dari satu pattern yang sesuai dengan satu lexeme, lexical analyzer harus melengkapi informasi tambahan tentang lexeme mana yang dimaksud atau yang sesuai dengan phase berikutnya dari kompiltor. Token biasanya hanya mempunyai satu atribut yaitu POINTER yang disimpan dalam tabel simbol. 2.9 ATTRIBUTE UTK TOKEN CONTOH: Pattern num cocok untuk string 0 dan 1, sedangkan code generator harus tahu string mana yang dimaksud, misalnya <num,1> E = M *C**2 akan ditulis berpasangan sbb: <id, pointer ke entri tabel simbol utk E> <assign_op,> <id, pointer ke entri tabel simbol utk M> <mult_op,> <id, pointer ke entri tabel simbol utk C> <exp_op,> <num, integer value 2>
6 KESALAHAN LEKSIKAL Hanya sedikit kesalahan leksikal (lexical errors) yang dapat dilihat di phase lexical analyzer karena phase ini mempunyai pandangan yang sempit pada program sumber Misal; fi(a = = f(x)) dalam bahasa C, maka lexical analyzer tidak dapat menjelaskan apa fi tersebut betul sebagai identifier atau salah eja yang seharusnya adalah if 2.11 KESALAHAN LEKSIKAL (Cont d) KEMUNGKINAN PEMULIHAN KESALAHAN Menghapus karakter yang berlebihan Memasukkan karakter yang diduga hilang Menganti karakter yang diduga salah dengan yang benar Menukar letak dari dua karakter yang berdekatan
7 INPUT BUFFERING Tiga pendekatan umum untuk mengimplementasikan suatu Penganalysis Leksikal (Lexical Analyzer). 1. Gunakan pembentuk lexical-analyzer analyzer seperti kompilator Lex untuk menghasilkan penganalisis leksikal dari satu spesifikasi berdasarkan ekspresi reguler. 2. Menulis lexical analyzer dengan satu sistem bahasa pemrograman konvensional, menggunakan fasilitas I/O untuk membaca input. 3. Menulis lexical analyzer dengan bahasa assembly dan secara ekplisit mengatur pembacaan input INPUT BUFFERING (Cont d) BUFFER PAIRS Satu buffer dibagi menjadi dua bagian Jumlah karakter tiap bagian = 1024 (2 10 ) atau 4096 (4 X 2 10 ) yang merupakan N N karakter tersebut dibaca sekaligus untuk ditempatkan di tiap setengah buffer-nya
8 SENTINEL INPUT BUFFERING (Cont d) The sentinel is a special character that cannot be part of the source program, and a natural choice is eof SPESIFIKASI TOKEN STRINGS & LANGUAGE: String adalah satu rangkaian simbol dari alphabet (finite sequence of symbols). Kalimat dan kata sering disebut string Panjang string: S S ; Contoh: banana: S =6, String kosong =, sehingga S =0, Language adalah setiap set dari string pada suatu alphabet yang tetap (set of strings)
9 OPERASI PADA BAHASA Terdapat beberapa operasi penting yang dapat diterapkan pada bahasa (languages). Khusus untuk lexical analysis: union, concatenation (rangkaian), closure (pengakhiran/penutupan), exponentiation operator. Misal; L sebagai himpunan {A,B, Z,a,b, z} dan D sebagai himpunan {0,1,2, 9} 1. L D = himpunan huruf dan angka. 2. LD = himpunan string terdiri dari satu huruf diikuti oleh satu angka. 3. L 4 = himpunan string 4 huruf. 4. L* = himpunan string huruf-huruf termasuk string. 5. L(L D)* = himpunan semua string huruf dan angka yang dimulai dengan huruf. 6. D + = himpunan semua string angka (satu atau lebih) OPERASI PADA BAHASA (Cont d) OPERASI DEFINISI Union (gabungan) L dan M L M = {s s di L atau M} ditulis L M Sambungan L dan M ditulis LM Penutup Kleene L ditulis L* Penutup Positif L ditulis L + LM = {st s di L dan t di M} L* = L i L* = penyambungan i=0 nol atau lebih L L + = L i L + = penyambungan i=1 satu atau lebih L
10 EKSPRESI BERATURAN Identifier = satu set string dari huruf-huruf dan angka-angka yang dimulai dengan huruf atau satu huruf diikuti 0 atau huruf-huruf atau angka (digit). Suatu ekspresi beraturan (regular expression = RE) dibentuk berdasarkan ekspresi beraturan lain yang lebih sederhana. Contoh notasi RE: letter(letter digit)*. Garis tegak berarti atau, tanda kurung digunakan untuk mengelompokkan ekspresi bagian, dan tanda * artinya adalah nol atau lebih kali dari ekspresi yang diberi kurung. Satu bahasa yang ditunjukkan oleh satu ekspresi beraturan disebut REGULAR SET EKSPRESI BERATURAN (Cont d) Regular definitions adalah satu urutan dari bentuk : d 1 r 1 d 2 r 2... d n d = nama r n r = regular expression
11 EKSPRESI BERATURAN (Cont d) Non-Regular Sets (himpunan tidak beraturan). Ada bahasa yang tidak dapat dijelaskan dengan regular expression. Ekspresi beraturan tidak dapat digunakan untuk menyatakan bentuk yang seimbang atau terulang. Misalnya himpunan dari semua rangkaian tanda kurung yang seimbang tidak dapat dinyatakan oleh suatu ekspresi beraturan, tetapi dapat dinyatakan dalam suatu tata bahasa bebas konteks (Context Free Grammar (CFG)). Rangkaian yang berulang tidak dapat dinyatakan oleh ekspresi beraturan. Contoh: {wcw w adalah rangkaian dari a dan b} tidak dapat dinyatakan sebagai suatu ekspresi beraturan, dan juga tidak dapat dinyatakan dengan tata bahasa bebas konteks CONTOH: EKSPRESI BERATURAN (Cont d) Misal: = {a,b} RE: a b; yaitu himpunan {a,b} RE: (a b) (a b); yaitu himpunan {aa,ab,ba,bb} atau untuk RE: aa ab ba bb RE: a*; yaitu himpunan string ε atau beberapa a, yaitu himpunan {ε, a, aa, aaa, } RE: (a b)*; yaitu himpunan semua string yang terdiri dari ε atau a atau b. Sama dengan RE: (a*b*)* RE: a a*b; yaitu himpunan a atau {ε, a, aa, aaa, } diikuti oleh b. a*
12 PENGENALAN TOKEN Misal: penggalan tata bahasa sebagai berikut: stmt if exp then stmt if exp then stmt else stmt exp term relop term term term id num 2.23 PENGENALAN TOKEN (Cont d) Terminal-terminal tersebut diatas yaitu: if, then, else, relop, id dan num membentuk himpunan rangkaian (string) yang diberikan oleh definisi beraturan sebagai berikut: if if then then else else relop < <= = <> > >= id letter(letter digit)* num digit + (.digit + )?(E(+ -)?digit + )? Lexical analyzer akan mengenali keywords if, then, else serta lexeme yang dinyatakan oleh relop, id dan num. Keywords adalah kata-kata reserved yang tidak dapat digunakan sebagai identifier (id)
13 MENGHILANGKAN WHITE SPACE Lexical analyzer akan menghilangkan white space (i.e., blanks, tabs, new lines) dengan menggunakan regular definition sebagai berikut: delim blank newline tab ws delim Sehingga apabila menemukan pola yang cocok dengan ws, maka lexical analyzer tidak akan memberikan token kepada parser tetapi akan melanjutkan mencari character lain setelah white space tersebut TRANSITION DIAGRAM (TD) Sebagai langkah antara di dalam membentuk lexical analyzer, dibuatlah satu transition diagram. TD atau diagram peralihan adalah stylized flowchart (bagan alir) yang dibentuk sebagai langkah antara dalam pembentukan token pada lexical analyzer. TD tersebut menggambarkan aksi yang dilakukan bila Lexical Analyzer dipanggil oleh pengurai utk memperoleh token berikutnya (get next token)
14 TRANSITION DIAGRAM (Cont d) Catatan: : state : edge (sisi) : accepting state : pointer tanda dapat mundur * 2.27 TRANSITION DIAGRAM (TD) Contoh: TD utk pattern > atau >= Pembacaan dimulai dari state 0, membaca karakter berikutnya yaitu > utk menuju ke state 6. Bila yg dibaca benar > maka lanjut, bila bukan maka akan gagal mengenali pattern > atau >=. Dari state 6 karakter yg akan dibaca adalah = utk menuju ke state 7. Bila yg dibaca benar = maka berhasil mengenali pola >= bila bukan = maka akan menuju ke state
15 A LANGUAGE for SPECIFYING LEXICAL ANALYZERS (1) Ada piranti (tool) khusus yang lazim digunakan utk menentukan lexical analyzers yaitu Lex Compiler dengan inputnya Lex Language. Penggunaannya sebagai berikut: Lihat Fig a.out adalah object program yg merupakan lexical analyzer yang dapat merobah rangkaian input menjadi token Lex specifications. Program lex terdiri dari 3 bagian : 1. Deklarasi (Declarations) 2. Aturan Translasi (Translation Rules) 3. Prosedur Tambahan (Auxiliary Procedures) 2.29 A LANGUAGE for SPECIFYING LEXICAL ANALYZERS (2)
16 A LANGUAGE for SPECIFYING LEXICAL ANALYZERS (3) %{ %} /* definitions of manifest constants LT, LE, EQ, NE, GT, GE, IF, THEN, ELSE, ID, NUMBER, RELOP */ /* regular definitions */ delim [ \t\n] ws {delim}+ letter [A-Za-z] digit [0-9] id {letter}({letter} {digit})* number {digit}+(\.{digit}+)?(e[+\-]?{digit}+)? %% 2.31 A LANGUAGE for SPECIFYING LEXICAL ANALYZERS (4) {ws} {/* no action and no return */} if {return(if);} then {return(then);} else {return(else);} {id} {yylval = install_id(); return(id);} {number} {yylval = instali_num(); return(number);} "<" {yylval = LT; return(relop);} "<=" {yylval = LE; return(relop);} "=" {yylval = EQ; return(relop);} "<>" {yylval = NE; return(relop);} ">" {yylval = GT; return(relop);} ">=" {yylval = GE; return(relop);} %%
17 A LANGUAGE for SPECIFYING LEXICAL ANALYZERS (5) install_id() { /* procedure to install the lexeme, whose first character is pointed to by yytext and whose length is yyleng, into the symbol table and return a pointer thereto */ } install_num() { /* similar procedure to install a lexeme that is a number */ } Fig Lex program for the tokens of Fig A LANGUAGE for SPECIFYING LEXICAL ANALYZERS (6)
18 FINITE AUTOMATA (1) Recognizer suatu bahasa; program yang mengambil string x sebagai input dan menjawab yes bila x adalah kalimat dari bahasa tersebut, dan menjawab no bila sebaliknya. Regular expression di compile menjadi recognizer dengan membentuk diagram peralihan disebut finite automata (otomata berhingga). Finite Automata; dua macam : 1. DETERMINISTIC Finite Automata (DFA) 2. Non-DETERMINISTIC Finite Automata (NFA) 2.35 FINITE AUTOMATA (2) Persamaan DFA & NFA Dapat mengenali pola ekspresi beraturan dengan tepat. Perbedaan DFA Menghasilkan pengenal lebih cepat. Ukuran DFA lebih besar untuk hal yg sama. NFA Menghasilkan pengenal lebih lambat. Ukuran NFA lebih kecil untuk hal yang sama
19 NON-DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA (NFA) NFA= model matematika yg terdiri dari: 1. Satu set state S. 2. St Satu set symbol blinput tσ Σ (lhbt (alphabet simbol blinput). 3. Fungsi transisi move yang memetakan pasangan state-simbol ke dalam himpunan state. 4. Satu state S 0 yg dinyatakan sebagai state awal (start/initial state). 5. Satu set state F yg dinyatakan sebagai state penerima/ akhir (accepting/final l state). t ) NFA dapat direpresentasikan dalam bentuk bagan sebagai suatu grafik yang berlabel disebut Transition Graph, dengan node sebagai state dan sisi berlabel menyatakan fungsi transisi NON-DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA (Cont d) Transition graph untuk mengenali bahasa (a b)*abb Catatan: set state = {0,1,2,3} state awal = state 0 set simbol input = {a,b} state penerima = state
20 NON-DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA (Cont d) NFA Memungkinkan terjadi lebih dari satu transisi (simbol) yang keluar dari satu state untuk input yang sama Dapat dijelaskan dengan Graph Representation yang implementasinya dengan menggunakan Tabel Peralihan (Transition table). Row = State Column = input symbol (boleh ) Contoh: Fig 3.19 Fig NON-DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA (Cont d)
21 NON-DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA (Cont d) 2.41 NON-DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA (Cont d) Transition table for the finite automaton aa* bb* NFA: aa* bb* State Input Symbols a b 0 {1,3} {2} {2} {4} {4}
22 DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA (DFA) DFA adalah kasus khusus NFA yang : 1. Tidak ada state dengan transisi ε; yaitu transisi input ε & 2. Untuk setiap state s dan simbol input a hanya ada paling banyak satu sisi berlabel a yang meninggalkan state s. Bila menggunakan transition table untuk merepresentasikan fungsi transisi DFA, setiap entry pada transition table adalah single input. DFA untuk mengenali bahasa (a b)*abb, yang inputnya (string) dibaca ababb mengikuti urutan state 0,1,2,1,2,3 sbb: Fig DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA (Cont d)
TEKNIK KOMPILASI Bahasa Regular
TEKNIK KOMPILASI Bahasa Regular Sekolah Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Palangkaraya 2012 Tata bahasa reguler Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat Finite State Automata (FSA) yang
Lebih terperinciTeknik Kompiler 5. oleh: antonius rachmat c, s.kom, m.cs
Teknik Kompiler 5 oleh: antonius rachmat c, s.kom, m.cs TATA BAHASA Tata bahasa / Grammar dalam OTOMATA adalah kumpulan dari himpunan variabel (non-terminal), simbol-simbol awal dan terminal yang dibatasi
Lebih terperinciHirarki Comsky. Unrestricted. Context Sensitive Context free Regular
Hirarki Comsky Unrestricted Context Sensitive Context free Regular Contoh Tata Bahasa Sederhana BEGIN END ;
Lebih terperinciAlat bantu (tools) dalam pembuatan parser/ analisis sintaksis. Menggunakan simbol persegi panjang untuk non terminal
Diagram Syntax Alat bantu (tools) dalam pembuatan parser/ analisis sintaksis Menggunakan simbol persegi panjang untuk non terminal Lingkaran untuk simbol terminal Misalnya E T T+E T-E E T + - BNF:
Lebih terperinciSebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state
EKSPRESI REGULAR Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state automata bisa dinyatakan secara sederhana
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]
TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] Ekspresi Regular (1) Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state automata
Lebih terperinciTeknik Kompilasi. Notasi Bahasa
Teknik Kompilasi Notasi Bahasa TATA BAHASA Tata bahasa / Grammar dalam OTOMATA adalah kumpulan dari himpunan variabel (non-terminal), simbol-simbol awal dan terminal yang dibatasi oleh aturan-aturan produksi.
Lebih terperinciSINTAKS. Sintaks dari bahasa pemrograman di defenisikan dengan 2 kumpulan aturan, yaitu:
SINTAKS Bahasa mesin adalah bentuk terendah komputer. Kita dapat berhubungan langsung dengan bagian-bagian yang ada di dalam komputer seperti bits, register. Bahasa mesin terdiri dari bit-bit 0 dan 1.
Lebih terperinciTEKNIK KOMPILASI Tony Darmanto,ST / Smt V S1 TI / STMIK WIDYA DHARMA/ Hal 16
Tony Darmanto,ST / Smt V S1 TI / STMIK WIDYA DHARMA/ Hal 16 4. ANALISIS LEKSIKAL Struktur Kompiler Analisis Leksikal Apa itu? Masukan bagi sebuah compiler/interpreter adalah program sumber yang strukturnya
Lebih terperinciBAB II ANALISA LEKSIKAL (SCANNER)
BAB 2 PENGENALAN TEKNIK KOMPILASI 22 BAB II ANALISA LEKSIKAL (SCANNER) TUJUAN PRAKTIKUM 1) Memahami bahasa sumber. 2) Memahami dan mengerti tugas analisa leksikal. 3) Memahami dan mengerti membangun alisa
Lebih terperinciTEORI BAHASA & OTOMATA (KONSEP & NOTASI BAHASA) PERTEMUAN IX Y A N I S U G I Y A N I
TEORI BAHASA & OTOMATA (KONSEP & NOTASI BAHASA) PERTEMUAN IX Y A N I S U G I Y A N I Konsep dan Notasi bahasa Thn 56-59 Noam chomsky melakukan penggolongan tingkatan dalam bahasa, yaitu menjadi 4 class
Lebih terperinciSyntax, Semantic & Grammar. Konsep Bahasa Pemrograman Materi 3 Yudianto Sujana, M.Kom
Syntax, Semantic & Grammar Konsep Bahasa Pemrograman Materi 3 Yudianto Sujana, M.Kom Definisi Bahasa pemrograman merupakan notasi formal Mempunyai 2 komponen utama Syntax dan Semantic Syntax: Kumpulan
Lebih terperinciEkspresi Reguler Definisi. Notasi Ekspresi Regular. Contoh Ekspresi Reguler [2]
Ekspresi Reguler Definisi Pertemuan : 3 Dosen Pembina : Danang Junaedi IF-UTAMA 1 Suatu cara untuk merepresentasikan bahasa regular [4] Pola (pattern) atau template untuk string dari suatu bahasa [3] Cara
Lebih terperinciEKSPRESI REGULAR PADA SUATU DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA
Jurnal Matematika Vol.6 No., November 26 [ 63-7 ] EKSPRESI REGULAR PADA SUATU DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA Jurusan Matematika, UNISBA, Jalan Tamansari No, Bandung,46, Indonesia dsuhaedi@eudoramail.com
Lebih terperinciGrammar dan Tingkat Bahasa
CSG3D3 Teori Komputasi Grammar dan Tingkat Bahasa Agung Toto Wibowo Ahmad Suryan Yanti Rusmawati Mahmud Dwi Sulistiyo Kurniawan Nur Ramadhani Said Al Faraby Dede Rohidin KK Intelligence, Computing, and
Lebih terperinciTEKNIK KOMPILASI Konsep & Notasi Bahasa
TEKNIK KOMPILASI Konsep & Notasi Bahasa Sekolah Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Palangkaraya 2012 Konsep dan Notasi bahasa Teknik Kompilasi merupakan kelanjutan dari konsepkonsep yang telah
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Terdapat tiga topik utama di teori otomata yaitu:
PENDAHULUAN Pengertian Komputer mengikuti sejumlah prosedur sistematis, atau algoritme, yang dapat diaplikasikan untuk serangkaian input (string) yang menyatakan integer dan menghasilkan jawaban setelah
Lebih terperinciKomponen sebuah Kompilator
Komponen sebuah Kompilator Program Subjek Program Objek ANALISIS SINTESIS Penganalisis Leksikal (Scanner) Penganalisis Sintaks (Parser) Penganalisis Semantik Pembentuk Kode Pengoptimal Kode TABEL 1 Scanning
Lebih terperinci3.1. Definisi Syntax Syntax suatu bahasa pemrograman adalah satu himpunan
BAB 3. ANALISIS SINTAK PERAN PENGURAI CONTEXT-FREE GRAMMAR PENULISAN GRAMMAR PENGURAIAN TOP-DOWN PENGURAIAN BOTTOM-UP PENGURAIAN OPERATOR-PRECEDENCE PENGURAIAN LR PENGGUNAAN AMBIGUOUS GRAMMAR PEMBENTUK
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN AUTOMATA
MODUL I TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami pengertian dan kedudukan Teori Bahasa dan Otomata (TBO) pada ilmu komputer Definisi dan Pengertian Teori Bahasa dan Otomata Teori bahasa dan
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN AUTOMATA
MODUL II TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami Finite State Automata (FSA) dan dapat mengeksekusi suatu mesin otomata Materi : FSA dan Implemetasi FSA Deterministic Finite Automata (DFA)
Lebih terperinciBAB II SINTAKS 2.1. SINTAKS
BAB II SINTAKS 2.1. SINTAKS merupakan kumpulan aturan yang mendefinisikan suatu bentuk bahasa. mendefinisikan bagaimana suatu kalimat dibentuk sebagai barisan/urutan dari pemilihan suatu kata dasar. Kata
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PROTOTIPE APLIKASI KONVERSI KODE DARI BAHASA C KE PASCAL
PENGEMBANGAN PROTOTIPE APLIKASI KONVERSI KODE DARI BAHASA C KE PASCAL LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Kelulusan Tingkat Sarjana oleh : Ipam Fuaddina Adam / 13502079 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
Lebih terperinciSINTAKS. Sintaks dari bahasa pemrograman di defenisikan dengan 2 kumpulan aturan, yaitu:
SINTAKS Bahasa mesin adalah bentuk terendah komputer. Kita dapat berhubungan langsung dengan bagian-bagian yang ada di dalam komputer seperti bits, register. Bahasa mesin terdiri dari bit-bit 0 dan 1.
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN AUTOMATA
MODUL VIII TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami ekspresi reguler dan dapat menerapkannya dalam berbagai penyelesaian persoalan. Materi : Hubungan antara DFA, NFA, dan ekspresi regular
Lebih terperinciTeori Bahasa & Otomata
Teori Bahasa & Otomata Pendilkom/Ilkom Universitas Pendidikan Indonesia 1 Daftar Isi Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Matematika Dasar Bab 3 Dasar-Dasar Teori Bahasa Bab 4 Representasi Bahasa Bab 5 Klasifikasi
Lebih terperinciSumarni Adi TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2013
Sumarni Adi TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2013 KONTRAK KULIAH 1. Presensi 15 menit diawal perkuliahan dan dilakukan sendiri (tidak Boleh Titip Presensi), setelahnya sistem akan ditutup 2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Ilmu komputer memiliki dua komponen utama: pertama, model dan gagasan mendasar mengenai komputasi, kedua, teknik rekayasa untuk perancangan sistem komputasi, meliputi
Lebih terperinciBAB I PENGENALAN TEKNIK KOMPILASI
BAB 1 PENGENALAN TEKNIK KOMPILASI 1 BAB I PENGENALAN TEKNIK KOMPILASI TUJUAN PRAKTIKUM 1) Memahami penggolongan Bahasa Pemrograman berdasarkan tingkat ketergantungannya dengan mesin. 2) Mengetahui dan
Lebih terperinciMahasiswa memahami bahasa sebagai himpunan dan operasi 2 -nya, cara mendefinisikan bahasa, serta cara mengenali anggota 2 bahasa
Mahasiswa memahami bahasa sebagai himpunan dan operasi 2 -nya, cara mendefinisikan bahasa, serta cara mengenali anggota 2 bahasa JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM
Lebih terperinciALGORITMA PEMROGRAMAN 1C SINTAKS
ALGORITMA PEMROGRAMAN 1C SINTAKS Indah Wahyuni PENDAHULUAN Bahasa mesin adalah bentuk terendah komputer. Kita dapat berhubungan langsung dengan bagianbagian yang ada didalam komputer seperti bits, register.
Lebih terperinci21/11/2016. Pohon Sintaks. Syntax?? Proses Penurunan. Analisis Syntax (Parser) Metode Parsing ANALISIS SINTAKS TEKNIK KOMPILASI
Pohon Sintaks TEKNIK KOMPILASI ANALISIS SINTAKS SHINTA P. SARI Jurusan Informatika Fasilkom Universitas Indo Global Mandiri Berupa pohon penurunan yang menggambarkan bagaimana memperoleh suatu string dengan
Lebih terperinciProses Kompilasi. Otomata dan Pengantar Kompulasi Pertemuan 3
Proses Kompilasi Otomata dan Pengantar Kompulasi Pertemuan 3 Bahasa Pemrograman Bahasa pemrograman adalah bahasa yang menjadi sarana manusia untuk berkomunikasi dengan komputer. Pikiran manusia yang tidak
Lebih terperinciSEMANTIK. Sintak mendifinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa.
SEMANTIK Sintak mendifinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa. Semantic mendefinisikan arti dari program yang benar secara sintak dari bahasa tersebut. Semantic suatu bahasa membutuhkan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Kompilator
BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi penjelasan tentang beberapa teori dasar yang digunakan selama pelaksanaan Tugas Akhir. Pembahasan dilakukan terhadap kompilator, lexical analyzer, parser, code generator
Lebih terperinciUNIVERSITAS GUNADARMA
UNIVERSITAS GUNADARMA SK No. 92 / Dikti / Kep /1996 Fakultas Ilmu Komputer, Teknologi Industri, Ekonomi,Teknik Sipil & Perencanaan, Psikologi, Sastra Program Diploma (D3) Manajemen Informatika, Teknik
Lebih terperinciTata Bahasa Pemrograman
Tata Bahasa Pemrograman Bahasa dapat digambarkan sebagai suatu tatatanan yang membentuk hirarki Bahasa yang menggambarkan suatu urutan yang tertata secara valid disebut dengan formal languange Untuk membentuk
Lebih terperinciSEMANTIK. Int vector[10];
SEMANTIK Sintaks mendefinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa. Semantik mendefinisikan arti dari program yang benar secara sintaks dari bahasan tersebut. Sebagai contoh adalah deklarasi
Lebih terperinciAplikasi Rekursif dalam Analisis Sintaks Program
Aplikasi Rekursif dalam Analisis Sintaks Program Albertus Kelvin / 13514100 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciBAB I TEORI BAHASA DAN AUTOMATA
Bab 1 Teori Bahasa dan Automata 1 BAB I TEORI BAHASA DAN AUTOMATA TUJUAN PRAKTIKUM 1. Memahami Tentang Teori Bahasa 2. Memahami Automata dan Istilah Istilah yang terdapat dalam Automata 3. Mengerti Tentang
Lebih terperinciTeori Komputasi 11/2/2016. Bab 5: Otomata (Automata) Hingga. Otomata (Automata) Hingga. Otomata (Automata) Hingga
Teori Komputasi Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik 1-1 Informatika Bab 5: Agenda. Deterministic Finite Automata DFA (Otomata Hingga Deterministik) Equivalen 2 DFA Finite State Machine FSA
Lebih terperinciIF-UTAMA 1. Definisi. Grammar. Definisi
Definisi Grammar Bahasa adalah himpunan kata-kata atau kalimat yang telah disepakati, contoh : {makan, tidur, bermain, belajar} Bahasa Indonesia {shit, sheet, damn, kiss, smell} Bahasa Inggris {konichiwa,
Lebih terperinciBAB VI CARA PENANGANAN KESALAHAN
BAB 6 CARA PENANGANAN KESALAHAN 55 BAB VI CARA PENANGANAN KESALAHAN TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengetahui jenis - jenis kesalahan yang biasa terjadi 2. Memahami cara cara penanganan kesalahan 3. Mengerti bagaimana
Lebih terperinciTEKNIK KOMPILASI Tony Darmanto,ST / Smt V S1 TI / STMIK WIDYA DHARMA/ Hal 1
1. PENDAHULUAN TEKNIK KOMPILASI Tony Darmanto,ST / Smt V S1 TI / STMIK WIDYA DHARMA/ Hal 1 Arti Kata Teknik Kompilasi Teknik adalah suatu Metode atau Cara Kompilasi adalah suatu Proses mengabungkan serta
Lebih terperinciTEKNIK KOMPILASI PERTEMUAN Ke 4 dan 5 Abdul Muis Mappalotteng ANALISIS SEMANTIK
TEKNIK KOMPILASI PERTEMUAN Ke 4 dan 5 Abdul Muis Mappalotteng ANALISIS SEMANTIK Analisis Semantik adalah proses setelah melewati proses scanning dan parsing. Pada tahap ini dilakukan pengecekan pada struktur
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PERBAIKAN ERROR KODE SUMBER PROGRAM OTOMATIS
PERANCANGAN SISTEM PERBAIKAN ERROR KODE SUMBER PROGRAM OTOMATIS Bondan Himawan, Indrato, Taufiq Hidayat, Yudi Prayudi Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia
Lebih terperincianggota alfabet dinamakan simbol terminal atau token.
GRAMMAR DAN BAHASA MATERI MINGGU KE-2 TATA BAHASA Dalam pembicaraan tata bahasa, anggota alfabet dinamakan simbol terminal atau token. Kalimat adalah deretan hingga simbo-lsimbol terminal. Bahasa adalah
Lebih terperinciBahasa adalah kumpulan kalimat. Kalimat adalah rangkaian kata. Kata adalah komponen terkecil kalimat yang tidak bisa dipisahkan lagi.
Konsep dan Notasi Bahasa Teori Bahasa Bahasa adalah kumpulan kalimat. Kalimat adalah rangkaian kata. Kata adalah komponen terkecil kalimat yang tidak bisa dipisahkan lagi. Contoh : Si Kucing kecil menendang
Lebih terperinciKonsep dan Notasi Bahasa. Istiqomah, S.Kom
Konsep dan Notasi Bahasa Istiqomah, S.Kom Konsep dan Notasi Bahasa Hirarky Chomsky Diagram Keadaan Notasi BNF Diagram Sintaks (1) Hirarky Chomsky Tata Bahasa (grammar) bisa didefinisikan sebagai kumpulkan
Lebih terperinciMK. PEMROGRAMAN SISTEM Semester/SKS : 6/3 COMPILER. Jurusan Sistem Komputer S1 Universitas Gunadarma
MK. PEMROGRAMAN SISTEM Semester/SKS : 6/3 COMPILER Jurusan Sistem Komputer S1 Universitas Gunadarma Aspek Kompilasi Programmer dengan High Level Languange (HLL) vs. Komputer dengan Machine Language Untuk
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]
TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] Teori Bahasa Teori bahasa membicarakan bahasa formal (formal language), terutama untuk kepentingan perancangan kompilator (compiler) danpemroses naskah (text processor).
Lebih terperinciBab III Semantik. Konsep Semantik Bahasa Pemrograman (Semantik Analisis)
Bab III Semantik Konsep Semantik Bahasa Pemrograman (Semantik Analisis) Dari pembahasan bab-bab terdahulu maka kita ketahui bahwa proses ini merupakan proses kelanjutan dari proses kompilasi sebelumnya,
Lebih terperinciPendahuluan [6] FINITE STATE AUTOMATA. Hubungan RE & FSA [5] Finite State Diagram [6] 4/27/2011 IF-UTAMA 1
FINITE STATE AUTOMATA Pertemuan 9 & 10 Dosen Pembina : Danang Junaedi 1 Pendahuluan [6] Bahasa formal dapat dipandang sebagai entitas abstrak, yaitu sekumpulan string yang berisi simbol-simbol alphabet
Lebih terperinciTujuan perancangan bhs program
Tujuan perancangan bhs program Komunikasi dengan manusia Pencegahan dan deteksi kesalahan Usability Efektifitas pemrograman Compilability (mengurangi kompleksitas,mis:penggunaan bracket) Efisiensi dengan
Lebih terperinciTeknik Kompilasi Dosen: Utami Dewi W.,S.Kom
Teknik Kompilasi Dosen: Utami Dewi W.,S.Kom Sebuah kompilator akan sering menemui program yang mengandung kesalahan. Oleh karena itu, kompilator harus memiliki strategi yang dapat dilakukan untuk menangani
Lebih terperinciTeori Himpunan. Matematika Dasar untuk Teori Bahasa Otomata. Operasi pada Himpunan. Himpunan Tanpa Elemen. Notasi. Powerset & Cartesian Product
Teori Himpunan Matematika Dasar untuk Teori Bahasa Otomata Teori Bahasa & Otomata Semester Ganjil 2009/2010 Himpunan adalah sekumpulan entitas tidak memiliki struktur sifatnya hanya keanggotaan Notasi
Lebih terperinciFINITE STATE AUTOMATA
Otomata & Teori Bahasa FINITE STATE AUTOMATA www.themegallery.com Contents 2 3 4 Finite State Automata Implementasi FSA Deterministic Finite Automata (DFA) Non-deterministic Finite Automata (NFA) Finite
Lebih terperinciTeori Bahasa Formal dan Automata
Teori Bahasa Formal dan Automata Pertemuan 5 Semester Genap T.A. 2017/2018 Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs. T. Informatika - ITERA REVIEW Apa perbedaan antara NFA dan ϵ-nfa? Apa yang dimaksud dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sederhana adalah kelas bahasa reguler (regular languages). Bahasa reguler dapat dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam hierarki kelas-kelas bahasa menurut Chomsky, kelas bahasa yang paling sederhana adalah kelas bahasa reguler (regular languages). Bahasa reguler dapat dengan tepat
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A11. 54401/ Teori dan Bahasa Otomata Revisi 2 Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : Februari 2014 Jml Jam kuliah dalam
Lebih terperinciMODEL KOMPILATOR FUNGSI UMUM BAGIAN KOMPILATOR. Dosen Pengampu: Utami Dewi Widianti,S.Kom
MODEL KOMPILATOR FUNGSI UMUM BAGIAN KOMPILATOR Dosen Pengampu: Utami Dewi Widianti,S.Kom (1) Program Sumber Deretan simbol berupa huruf, digit, atau simbol tertentu seperti +, -, dan, Program sumber memuat
Lebih terperinciTeori Bahasa Formal dan Automata
Teori Bahasa Formal dan Automata Pertemuan 9 Semester Genap T.A. 2017/2018 Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs. T. Informatika - ITERA POKOK BAHASAN Grammar Grammar secara Formal Context Free Grammar Terminologi
Lebih terperinciTeknik Kompilasi II TEKNIK KOMPILASI. Ernastuti & Sulistyo P 1/52. Ernastuti & Sulistyo
TEKNIK KOMPILASI P 1/52 MATERI Teknik Kompilasi II 2/52 Pendahuluan Tujuan Pembelajaran : 1. Mahasiswa memahami cara kerja serta proses yang terjadi pada sebuah Compiler 2. Mahasiswa memahami konsep pembuatan
Lebih terperinciKONSEP DASAR BAHASA PASCAL
KONSEP DASAR BAHASA PASCAL Sejarah Singkat Bahasa PASCAL Dikembangkan awal tahun 70-an oleh NICLAUS WIRTH di Technical University, Zurich Swiss. Nama PASCAL diambil dari nama seorang ahli matematika bangsa
Lebih terperinciPSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR
1 PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR Siti Mukaromah, S.Kom TEKNIK PENYAJIAN ALGORITMA Teknik Tulisan Structure English Pseudocode Teknik Gambar Structure Chart HIPO Flowchart 2 PSEUDOCODE Kode
Lebih terperinciTata Bahasa Kelas Tata Bahasa. Konsep Bahasa (1)
Tata Bahasa Kelas Tata Bahasa Risnawaty 2350376 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Page 1 Konsep Bahasa (1) String(kata) adalah suatu deretan berhingga dari simbol-simbol. Panjang string
Lebih terperinciTeori Bahasa dan Otomata
Teori Bahasa dan Otomata Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono Web : http://pakhartono.wordpress.com/ E-mail : pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org Teknik Informatika [Gasal 2009 2010]
Lebih terperinciTEKNIK KOMPILASI. Muhamad Nursalman Ilmu Komputer FPMIPA - UPI
TEKNIK KOMPILASI Muhamad Nursalman Ilmu Komputer FPMIPA - UPI Daftar Isi Bab I Pendahuluan Bab II Analisis Leksikal Bab III Analisis Sintaktik Bab IV Syntax Directed Translation Bab V Intermediate Code
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. dirancang dan selanjutnya dapat diketahui gambaran dan kemampuan sistem secara
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem merepresentasikan daftar kebutuhan sistem yang akan dirancang dan selanjutnya dapat diketahui gambaran dan
Lebih terperinciDeterministic Finite Automata
CSG3D3 Teori Komputasi Deterministic Finite Automata Agung Toto Wibowo Ahmad Suryan Yanti Rusmawati Mahmud Dwi Sulistiyo Kurniawan Nur Ramadhani Said Al Faraby Dede Rohidin KK Intelligence, Computing,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA SINTAKS
BAB 4 ANALISA SINTAKS 41 BAB IV ANALISA SINTAKS TUJUAN PRAKTIKUM 1) Memahami dan mengerti tugas analisa sintaks. 2) Memahami dan mengerti predictive parsing. 3) Memahami dan mengerti parsing Table M. TEORI
Lebih terperinci1, 2, 3
Penerapan Algoritma Depth First Search (DFS) Dinamis Untuk Menentukan Apakah Sebuah String Diterima Oleh Bahasa Reguler yang Didefinisikan Nondeterministic Finite Automata (NFA) Muhammad Ihsan, Ilden Abi
Lebih terperinciOperasi FA dan Regular Expression
CSG3D3 Teori Komputasi Operasi FA dan Regular Expression Agung Toto Wibowo Ahmad Suryan Yanti Rusmawati Mahmud Dwi Sulistiyo Kurniawan Nur Ramadhani Said Al Faraby Dede Rohidin KK Intelligence, Computing,
Lebih terperinciFTIK / PRODI TEKNIK INFORMATIKA
Halaman : 1dari 12 LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI Tim SOP dan JUKNIS Prodi IF Mira Kania Sabariah, S.T., M.T Ka Prodi TeknikInformatika Halaman : 2dari 12 DAFTAR ISI Lembar Pengesahan... 1 Daftar
Lebih terperinciTeknik Kompiler 6. oleh: antonius rachmat c, s.kom
Teknik Kompiler 6 oleh: antonius rachmat c, s.kom Analisis Sintaks (Parser) Analisis Sintaks bergantung pada bahasa pemrograman masing-masing. Karena masing-masing bahasa pemrograman memiliki bentuk sintaks
Lebih terperinciKONSEP GRAMMAR DAN BAHASA
KONSEP GRAMMAR DAN BAHASA Konsep Dasar 1. Dalam pembicaraan grammar, anggota alfabet dinamakan simbol terminal atau token. 2. Kalimat adalah deretan hingga simbol-simbol terminal. 3. Bahasa adalah himpunan
Lebih terperinciFINITE STATE MACHINE / AUTOMATA
FINITE STATE MACHINE / AUTOMATA BAHASA FORMAL Dapat dipandang sebagai entitas abstrak, yaitu sekumpulan string yang berisi simbol-simbol alphabet Dapat juga dipandang sebagai entitasentitas abstrak yang
Lebih terperinciTeori Bahasa dan Operasi Matematis.
Teori Bahasa dan Operasi Matematis http://www.brigidaarie.com Terminologi Bahasa Manfaat bahasa adalah sebagai media komunikasi yang menggunakan sekumpulan simbol dan dikombinasikan menurut aturan sintaksis
Lebih terperinciKOMPILASI. Assembler Bahasa Rakitan Bahasa Mesin Compiler (Kompilator) Bahasa Tingkat Tinggi Bahasa tingkat rendah
KOMPILASI Translator (penerjemah) adalah sebuah program yang menerjemahkan sebuah program sumber ( source program) menjadi program sasaran ( target program) Proses translasi suatu program dari bentuk syntax
Lebih terperinciTeknik Informatika PERTEMUAN 2. TEORI BAHASA & OTOMATA Imam Riadi, M.Kom Shofwatul Uyun, M.Kom. Teknik Informatika
TEORI BAHASA FST UIN SUKA TEORI BAHASA (PENDAHULUAN) PERTEMUAN 2 Teori bahasa membicarakan bahasa formal (formal language), terutama untuk kepentingan perancangan kompilator (compiler) dan pemroses naskah
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR
TEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR PERKULIAHAN Jumlah pertemuan minimal 13 kali dan maksimal 15 kali sudah termasuk dengan ujian tengah semester (UTS) PENILAIAN ABSEN 10% (Minimal kehadiran 80% dari jumlah
Lebih terperinciALGORITMA PEMROGRAMAN 1C SEMANTIKS
ALGORITMA PEMROGRAMAN 1C SEMANTIKS Indah Wahyuni PENDAHULUAN Parser tidak mengetahui symbol-simbol. Untuk mengenali makna dari simbolsimbol tersebut maka compiler memanggil routin semantics. Membutuhkan
Lebih terperinciTeori Bahasa dan Otomata 1
Teori Bahasa dan Otomata 1 KATA PENGANTAR Teori Bahasa dam Otomata merupakan matakuliah wajib yang harus diambil oleh seluruh mahasiswa jurusan Teknik Indonesia di lingkungan Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia.
Lebih terperinciPendahuluan. Push Down Atomata. Perbedaan FA dan PDA [7] 4/25/2012 IF-UTAMA 1. Grammar-machine equivalence [3] Latar belakang munculnya konsep PDA
Push Down Automata Pendahuluan Latar belakang munculnya konsep PDA [1 & 3] Terdapat context-free languages yang tidak regular, contoh {0 n 1 n 0=
Lebih terperinciNon-deterministic Finite Automata Dengan -Move
Non-deterministic Finite Automata Dengan -Move Terdapat jenis otomata baru yang disebut NFA dengan -move ( disini bisa dianggap sebagai empty). Pada NFA dengan -move (transisi ), diperbolehkan merubah
Lebih terperinciMODUL 4: Nondeterministic Finite Automata
MODUL 4: Nondeterministic Finite Automata Slide dari 2 FA DENGAN NONDETERMINISME Disamping ini merupakan FA dari suatu bahasa regular dalam {,} * dengan ekspresi regular (+) *. p, q s, u r t Slide 2 dari
Lebih terperinciDasar Teori Bahasa & Grammar
Dasar Teori Bahasa & Grammar Dasar Teori Bahasa Grammar & Bahasa Klasifikasi Noam Chomsky Teori Bahasa Teori bahasa membicarakan bahasa formal (formal language), terutama untuk kepentingan perancangan
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KBKF43102 TEORI BAHASA DAN AUTOMATA S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UPI YPTK PADANG LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran Semester (RPS) ini telah disahkan
Lebih terperinciStruktur Data. PDE - Struktur Data 1
Struktur Data Copyright@Ihsan Jatnika PDE - Struktur Data 1 Objektif Mengetahui maksud struktur data dan menjelaskan penggunaannya dalam pemrograman Mengetahui operasi yang terkait dengan struktur data
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]
TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] Tata Bahasa Bebas Konteks Bila pada tata bahasa regular terdapat pembatasan pada ruas kanan atau hasil produksinya, maka pada tata bahasa bebas konteks/ context free grammar,
Lebih terperinciFase-fase proses sebuah kompilasi
Fase-fase proses sebuah kompilasi Penganalisa Leksikal membaca program sumber, karakter demi karakter. Sederetan (satu atau lebih) karakter dikelompokkan menjadi satu kesatuan mengacu kepada pola kesatuan
Lebih terperinciPenerapan Graf Transisi dalam Mendefinisikan Bahasa Formal
Penerapan Graf Transisi dalam Mendefinisikan Bahasa Formal Abdurrahman Dihya R./13509060 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciPertemuan 4 ELEMEN-ELEMEN BAHASA PEMROGRAMAN
Pertemuan 4 ELEMEN-ELEMEN BAHASA PEMROGRAMAN I. Elemen-Elemen Dalam Bahasa Pemrograman Berikut adalah elemen-elemen pada bahasa pemrograman: Berikut adalah element-element pada bahasa pemrograman: 1. Aturan
Lebih terperinciPraktikum 2 Data File pada AWK
Praktikum 2 Data File pada AWK Tujuan Pembelajaran Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan data file dalam bahasa pemrograman awk. Dasar Teori Kebanyakan program komputer bekerja dengan file. Hal ini
Lebih terperinciAnalisis Sintaksis (syntactic analyzer atau parser)
Analisis Sintaksis (syntactic analyzer atau parser) pohon (tree) suatu graph terhubung yang tidak sirkuler, memiliki satu buah simpul (atau vertex / node) yaitu akar (root) dan dari akar ini memiliki lintasan
Lebih terperinciSEMANTIK Syntax mendefinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa.
SEMANTIK Syntax mendefinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa. Semantik mendefinisikan arti dari program yang benar secara syntax dari bahasa tersebut. Semantik suatu bahasa membutuhkan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN STMIK UBUDIYAH INDONESIA SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2013/2014
SATUAN ACARA PERKULIAHAN STMIK UBUDIYAH INDONESIA SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2013/2014 MATA KULIAH FAKULTAS JURUSAN / JENJANG : TEKNIK KOMPILASI : Fakultas Ilmu Komputer : Teknik Informatika PROSES
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Semester Penempatan
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Bobot Kredit Semester Penempatan Penanggung Jawab Mata Kuliah : Teknik kompilasi : Non-Reguler : 3 SKS : I : Fathiah, ST. M. Eng. Pertemua
Lebih terperinciTEORI BAHASA & OTOMATA (PENGENALAN KOMPILASI) PERTEMUAN VI Y A N I S U G I Y A N I
TEORI BAHASA & OTOMATA (PENGENALAN KOMPILASI) PERTEMUAN VI Y A N I S U G I Y A N I MATERI PERTEMUAN V & VI PENGENALAN KOMPILASI - BAHASA PEMROGRAMAN - TRANSLATOR - MODEL KOMPILATOR - ANALISIS LEKSIKAL
Lebih terperinciTeknik Kompiler 12. oleh: antonius rachmat c, s.kom
Teknik Kompiler 12 oleh: antonius rachmat c, s.kom Code Generator Source code Front End Intermedate Code Code Optimizer Intermedate Code Code Generator Target Program Symbol Table Code Generation Persyaratan
Lebih terperinci