ANALISIS HUBUNGAN ANTARA DESKRIPTOR, REFERENSI, DAN SITASI UNTUK MEMBANGUN STRUKTUR KOLEKSI DOKUMEN YANG INHEREN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS HUBUNGAN ANTARA DESKRIPTOR, REFERENSI, DAN SITASI UNTUK MEMBANGUN STRUKTUR KOLEKSI DOKUMEN YANG INHEREN"

Transkripsi

1 ANALISIS HUBUNGAN ANTARA DESKRIPTOR, REFERENSI, DAN SITASI UNTUK MEMBANGUN STRUKTUR KOLEKSI DOKUMEN YANG INHEREN Zainal A. Hasibuan * dan Mustangimah ** ABSTRACT There are many characteristics can be used to identify a document which cover characteristics of the documents, cited documents, and citing documents This research explored the inherent structure of a document collection as one of main components of information retrieval system. The characteristics examined are: descriptors, references (cited documents), and citations (citing documents). Three independent variables were studied: co-descriptor, bibliographic coupling, and co-citation. A test collection was constructed by searching on a single descriptor "information retrieval" in the CD-ROM version of Education Resource Information Clearinghouse (ERIC), covering the period 1981 through Descriptors were extracted from ERIC; cited and citing documents associated with the test collection were derived from Social Sciences Citation Index (SSCI), covering the period 1981 through Three hypothesis were tested in this study, that are: (1) the higher the frequency of co-descriptors between documents, the higher the frequencies of their bibliographic coupling and co-citation; (2) the higher the frequency of bibliographic coupling between documents, the higher the frequencies of their co-citation and co-descriptors; and (3) the higher the frequency of co-citation between documents, the higher the frequencies of their co-descriptors and bibliographic coupling. The results showed that all of three hypothesis are supported statistically and there is a significant linear relationship among the observed variables. It is mean that there is a significant relationship among descriptors, references, and citation, so that it can be used to construct the inherent structure of document collection in order to improve information retrieval system performance. ABSTRAK Terdapat beberapa karakteristik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu koleksi dokumen yang meliputi karakteristik yang dimiliki oleh dokumen yang bersangkutan, dokumen yang disitir (cited documents), dan dokumen yang menyitir (citing documents). Penelitian ini bertujuan untuk menggali struktur koleksi dokumen yang inheren yang merupakan salah satu komponen dalam sistem temu kembali informasi. Diamati 3 (tiga) karakteristik dokumen, yaitu deskriptor, referensi (cited documents), dan sitasi (citing documents). Variabel yang diamati adalah ko-deskriptor (co-descriptor), pasangan bibliografi (bibliographic coupling), dan ko-sitasi (co-citation). Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengukur keeratan hubungan dua variabel di antara ketiga variabel tersebut. Sebagai koleksi uji digunakan dokumen yang ditemukan dari penelusuran dengan menggunakan deskriptor "information retrieval" pada basis data Education Resource Information Clearinghouse (ERIC) versi CD-ROM periode tahun 1981 sampai dengan tahun Deskriptor diambil dari basis data ERIC; adapun referensi dan sitasi ditelusur dengan menggunakan basis data Social Sciences Citation Index (SSCI) periode tahun 1981 sampai dengan tahun Ada 3 (tiga) hipotesis yang diuji dalam penelitian ini yaitu: (1) semakin tinggi frekuensi ko-deskriptor maka akan semakin tinggi frekuensi pasangan bibliografi dan frekuensi ko-sitasi, (2) semakin tinggi frekuensi pasangan bibliografi maka akan semakin tinggi frekuensi ko-sitasi dan frekuensi ko-deskriptor, dan (3) semakin tinggi frekuensi ko-sitasi maka akan semakin tinggi frekuensi ko-deskriptor dan frekuensi pasangan bibliografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga hipotesis tersebut didukung secara statistik dan ada hubungan linear yang signifikan di antara variabel-variabel yang diamati. Ini berarti ada hubungan yang signifikan antara deskriptor, referensi, dan sitasi sehingga hal tersebut dapat digunakan untuk membangun struktur koleksi dokumen yang inheren dalam rangka meningkatkan unjuk kerja sistem temu kembali informasi. PENDAHULUAN Siatem temu kembali informasi (Information Retrieval System) merupakan sistem yang kompleks. Sistem tersebut terdiri dari 3 (tiga) komponen utama yaitu dokumen, kueri pemakai, dan fungsi penyesuaian (matching function), di mana masing-masing komponen tersebut berpengaruh terhadap unjuk kerja sistem. Usaha untuk memperbaiki unjuk kerja sistem berkaitan dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas masing-masing komponen. * Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia ** Pusat Pengembangan Teknologi Informasi dan Komputasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional 1

2 Dokumen merupakan salah satu komponen utama dalam sistem temu kembali informasi. Kandungan informasi dokumen biasanya direpresentasikan dalam bentuk istilah indeks atau kata kunci yang merupakan pintu gerbang menunju subjek dokumen. Indeks atau kata kunci dapat dapat berupa kata atau istilah dalam bahasa alamiah (natural language), yaitu bahasa yang digunakan dalam dokumen, atau istilah dalam kosa kata terkendali (controlled vocabulary) seperti tesaurus. Deskriptor merupakan representasi subjek dokumen yang ditentukan oleh indekser atau pakar subjek menggunakan kosa kata terkendali. Pencarian dokumen berdasarkan deskriptor dilakukan dengan mempertimbangkan kandungan subjek koleksi dokumen. Hal ini dilakukan dengan menggunakan deskriptor sebagai input atau kueri. Beberapa dokumen yang mempunyai subjek yang sama mempunyai deskriptor yang sama, sehingga akan ditemukan secara bersama-sama dengan deskriptor tersebut. Deskriptor yang digunakan bersama oleh dua atau lebih dokumen disebut sebagai ko-deskriptor (co-descriptor). Pendekatan lain untuk menemukan dokumen yang relevan dalam suatu sistem temu kembali informasi adalah menggunakan referensi yang disitir oleh suatu dokumen, yang dikenal dengan pencarian berdasarkan sitasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan nama pengarang, tahun terbit, judul, dan komponen lain yang mewakili dokumen yang disitir. Pencarian berdasarkan sitasi ini didasarkan pada pertimbangan adanya jaringan yang menghubungkan antara dokumen yang disitir dan dokumen yang menyitir. Beberapa dokumen yang menyitir dokumen yang sama memberikan indikasi adanya hubungan tertentu di antara dokumen-dokumen tersebut yang mengarah pada hubungan subjek. Jika 2 (dua) dokumen menyitir paling sedikit satu dokumen yang sama maka dikatakan bahwa kedua dokumen tersebut merupakan pasangan bibliografi (bibliographic coupling). Pasangan bibliografi ini merupakan indikasi adanya hubungan antara kedua dokumen tersebut. Di samping itu, beberapa dokumen yang secara bersama-sama disitir oleh suatu dokumen juga memberikan indikasi adanya hubungan tertentu di antara dokumendokumen tersebut. Jika 2 (dua) dokumen disitir oleh paling sedikit satu dokumen yang terbit kemudian, dikatakan bahwa kedua dokumen tersebut merupakan ko-sitasi (co-citation). Kositasi ini merupakan indikasi adanya hubungan antara kedua dokumen tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggali struktur koleksi dokumen yang inheren sebagai suatu usaha untuk meningkatkan unjuk kerja sistem temu kembali informasi, dengan mengkaji karakteristik yang dimiliki oleh sekumpulan dokumen. Secara lebih spesifik penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara ko-deskriptor, pasangan bibliografi, dan ko-sitasi. Ada 3 (tiga) hipotesis yang diuji dalam penelitian ini yaitu: semakin tinggi frekuensi ko-deskriptor maka akan semakin tinggi frekuensi pasangan bibliografi dan frekuensi ko-sitasi, semakin tinggi frekuensi pasangan bibliografi maka akan semakin tinggi frekuensi ko-sitasi dan frekuensi ko-deskriptor, dan semakin tinggi ko-sitasi maka akan semakin tinggi frekuensi ko-deskriptor frekuensi dan frekuensi pasangan bibliografi. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengukur keeratan hubungan dua variabel di antara ketiga variabel tersebut. TINJAUAN LITERATUR Dalam beberapa sistem temu kembali informasi, dokumen disimpan dalam bentuk surogat informasi seperti abstrak dan indeks (Pao, 1989: 98). Salah satu jenis indeks adalah indeks subjek yang menggambarkan topik atau subjek yang dibahas dalam dokumen. Deskriptor merupakan salah satu bentuk indeks, yaitu indeks yang ditentukan berdasarkan kosa kata terkendali. Jenis indeks yang lain adalah indeks sitasi yang menggambarkan dokumen melalui dokumen lain yaitu melalui referensi dan sitasi. Indeks tersebut merupakan titik akses vital yang menghubungkan dokumen dengan pencarian informasi. 2

3 Metode pencarian yang populer adalah pencarian dengan menggunakan deskriptor atau kata kunci. Akan tetapi berdasarkan asumsi bahwa seorang pengarang atau penulis menyitir hasil karya pengarang atau penulis lain menunjukkan adanya hubungan antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir, maka pencarian berdasarkan sitasi merupakan upaya yang logis untuk menemukan dokumen yang relevan (Bonzi, 1982; Harter, 1986; Harter et al., 1993; Pao, 1986). Dengan demikian maka pencarian berdasarkan deskriptor dan pencarian berdasarkan sitasi merupakan metode pencarian yang bersifat komplementer dalam sistem temu kembali informasi (Chapman dan Subramanyam, 1981; Pao, 1986, 1989, 1993; McCain, 1989). Jika 2 (dua) dokumen menyitir paling sedikit satu dokumen yang sama maka dikatakan bahwa kedua dokumen tersebut terkapling secara bibliografi. Frekuensi pasangan bibliografi (bibliographic coupling) yaitu jumlah referensi yang dimiliki bersama oleh pasangan dokumen menunjukkan kekuatan pasangan (Kessler, 1963). Selanjutnya Kessler (1965) menunjukkan adanya hubungan yang erat (r=0,9) antara pasangan bibliografi dengan indeks subjek. Kemudian Vladut and Cook (1984) menunjukkan bahwa teknik pasangan bibliografi merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan hubungan semantik antar publikasi ilmiah. Tidak seperti pasangan bibliografi yang menghubungkan dokumen sumber, ko-sitasi menghubungkan dokumen yang disitir. Ko-sitasi didefinisikan sebagai 2 (dua) dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh paling sedikit satu dokumen yang terbit kemudian. Frekuensi atau kekuatan ko-sitasi adalah jumlah dokumen yang menyitir 2 (dua) dokumen sebelumnya secara bersama. Dua dokumen mempunyai kekuatan ko-sitasi yang tinggi apabila semakin banyak dokumen yang terbit kemudian yang menyitir kedua dokumen tersebut. Ko-sitasi dapat digunakan untuk menggambarkan spesialisasi (Small, 1973, 1980, 1987) dan dapat digunakan untuk menggambarkan keterhubungan subjek dalam koleksi dokumen (McCain, 1991). Pola ko-sitasi berubah dari waktu ke waktu sebagaimana berubahnya minat dalam suatu komunitas ilmiah. Sebagaimana pasangan bibliografi, kositasi dapat digunakan untuk mengukur kedekatan subjek antar dokumen (Small, 1973, 1980, 1987). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan basis data Education Resource Information Clearinghouse (ERIC) versi CD-ROM tahun 1981 sampai dengan Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa dalam jangka waktu 5 tahun dapat diperoleh dokumen yang disitir dan dokumen yang disitir dalam jumlah yang cukup. Sebagai langkah awal, dilakukan penelusuran dengan kata kunci information retrieval dalam ruas (field) deskriptor. Penelusuran dibatasi untuk jenis dokumen yang termasuk dalam kategori artikel jurnal. Dokumen yang diperoleh dari penelusuran ini digunakan sebagai koleksi uji. Deskriptor untuk masing-masing dokumen dalam koleksi uji adalah semua deskriptor yang terdapat dalam ruas deskriptor. Selanjutnya dilakukan penelusuran untuk mendapatkan data bibliografi dokumen yang disitir dan dokumen yang menyitir masing-masing dokumen dalam koleksi uji. Penelusuran dokumen yang disitir (referensi) dilakukan menggunakan basis data Social Science Citation Index (SSCI) versi CD-ROM pada kurun waktu yang sama. Adapun penelusuran dokumen yang menyitir (sitasi) dilakukan menggunakan basis data Social Science Citation Index (SSCI) versi CD-ROM pada kurun waktu tahun 1981 sampai dengan tahun Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa dokumen dalam koleksi uji telah mendapatkan waktu yang cukup untuk disitir oleh dokumen lain yang terbit pada waktu selanjutnya. Setiap dokumen dalam koleksi uji dipasangkan satu sama lain. Selanjutnya diamati 3

4 variabel-variabel ko-deskriptor, pasangan bibliografi, dan ko-sitasi dari setiap pasangan dokumen tersebut. Ko-deskriptor adalah descriptor yang digunakan bersama oleh dua dokumen atau lebih, setelah deskriptor information retrieval dieliminasi. Hasil perhitungan masing-masing variabel disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t dan korelasi antar variabel diukur menggunakan koefisien korelasi Pearson. Kedua hal tersebut dilakukan dengan menggunakan paket program SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Koleksi Uji Tabel 1 menunjukkan karakteristik koleksi uji secara global. Jumlah dokumen dalam koleksi uji adalah 504 dengan jumlah deskriptor sebanyak Dilihat dari referensinya (dokumen yang disitir), terdapat 208 (41,27%) dokumen yang tidak memiliki daftar referensi atau tidak dapat ditemukan dalam basis data SSCI, 296 (58,73%) dokumen memiliki paling sedikit satu referensi, dan jumlah total referensi sebanyak dokumen. Dalam hal ini jumlah referensi bervariasi antara satu dokumen dengan dokumen lain dan terdapat ketidaklengkapan dan ketidakseragaman dalam penulisan referensi. Selanjutnya bila dilihat dari sitasinya (dokumen yang menyitir), terdapat 120 (23,8%) dokumen yang tidak memiliki sitasi (dokumen yang menyitir), 384 (74,2%) memiliki paling sedikit satu sitasi, dan jumlah total sitasi sebanyak dokumen. Hal ini berarti 23,8% koleksi uji tidak pernah disitir oleh dokumen lain dalam kurun waktu yang ditetapkan dalam penelitian ini. Ko-deskriptor Jumlah pasangan dokumen yang diperoleh dari koleksi uji sebanyak pasangan. Berdasarkan ko-deskriptornya, terdapat 40,256 (31,76%) pasangan dokumen yang tidak memiliki ko-deskriptor dan (68,74%) pasangan dokumen memiliki paling sedikit satu ko-deskriptor. Frekuensi ko-deskriptor bervariasi antara 1 sampai dengan 13 dan sebagian besar pasangan dokumen yaitu sebanyak 43,343 (34,20%) hanya memiliki satu ko-deskriptor. Adapun distribusi pasangan dokumen berdasarkan frekuensi ko-deskriptor selengkapnya tercantum pada Tabel 2 Pasangan Bibliografi Pasangan bibliografi terjadi apabila suatu pasangan dokumen paling sedikit memiliki satu referensi yang sama. Dengan demikian maka dalam pasangan dokumen dimana salah satu atau kedua dokumen tidak mempunyai referensi, otomatis pasangan dokumen tersebut tidak memiliki pasangan bibliografi. Seperti telah dikemukakan pada bagian terdahulu bahwa banyaknya dokumen dalam koleksi uji yang memiliki paling sedikit referensi adalah 296 dokumen. Dari jumlah tersebut, terdapat pasangan dokumen yang diharapkan memiliki pasangan bibliografi. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebanyak (97,47%) tidak memiliki pasangan bibliografi dan hanya sebanyak (2,53%) yang memiliki pasangan bibliografi, dengan frekuensi atau kekuatan pasangan bibliografi bervariasi antara 1 sampai dengan 18. Karakteristik ini menunjukkan bahwa referensi memberikan kontribusi yang lemah terhadap pemasangan dokumen. Adapun distribusi pasangan dokumen berdasarkan kekuatan pasangan bibliografi selengkapnya tercantum pada Tabel 3. Ko-sitasi Ko-sitasi terjadi apabila suatu pasangan dokumen disitir secara bersama-sama oleh paling sedikit satu dokumen yang terbit kemudian. Dengan demikian maka dalam pasangan dokumen dimana salah satu atau kedua dokumen tidak mempunyai sitasi atau tidak pernah 4

5 disitir oleh dokumen lain, otomatis pasangan dokumen tersebut tidak memiliki ko-sitasi. Seperti telah dikemukakan pada bagian terdahulu bahwa banyaknya dokumen dalam koleksi uji yang memiliki sitasi adalah 384 dokumen. Dari jumlah dokumen tersebut, terdapat 73,536 pasangan dokumen yang diharapkan memiliki ko-sitasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebanyak (96,74%) tidak memiliki ko-sitasi dan hanya sebanyak (3,26%) yang memiliki ko-sitasi dengan frekuensi bervariasi antara 1 sampai dengan 28. Karakteristik ini menunjukkan bahwa sitasi memberikan kontribusi yang lemah terhadap pemasangan dokumen. Adapun distribusi pasangan dokumen berdasarkan frekuensi ko-sitasi selengkapnya tercantum pada Tabel 4. Hubungan Antar Variabel Nilai-nilai ko-deskriptor, pasangan bibliografi, dan ko-sitasi bervariasi untuk setiap pasangan dokumen. Pasangan dokumen yang memiliki nilai tinggi untuk salah satu variabel, belum tentu memiliki nilai tinggi untuk kedua variabel yang lain. Misalnya pasangan dokumen yang memiliki frekuensi ko-deskriptor yang tinggi belum tentu memiliki frekuensi pasangan bibliografi dan ko-sitasi yang tinggi juga. Untuk menguji hipotesis pertama, diambil nilai 7 sebagai nilai batas frekuensi kodeskriptor yang tinggi, dan diperoleh 87 pasangan dokumen. Tabel 5 menunjukkan daftar pasangan dokumen yang mempunyai frekuensi ko-deskriptor tinggi dan nilai kedua variabel lain yang bersesuaian. Dari tabel tersebut terlihat bahwa pasangan dokumen yang memiliki frekuensi ko-deskriptor yang tinggi tidak otomatis memiliki frekuensi yang tinggi untuk pasangan bibliografi dan ko-sitasi. Misalnya pasangan dokumen [366;400] memiliki frekuensi tertinggi tetapi tidak memiliki pasangan biblkiografi dan ko-sitasi. Rata-rata frekuensi pasangan bibliografi dan ko-sitasi pada kelompok pasangan dokumen tersebut adalah masing-masing 0,47 dan Nilai tersebut lebih besar daripada nilai rata-rata untuk keseluruhan pasangan dokumen yang memiliki pasangan bibliografi dan ko-sitasi. Dengan uji t pada taraf nyata 0,01 dan derajat bebas 86 memberikan nilai t sebesar 2,92 dan 3,11 masing-masing untuk pasangan bibliografi dan ko-sitasi. Hal ini berarti bahwa pasangan dokumen yang mempunyai frekuensi ko-deskriptor tinggi cenderung mempunyai frekuensi pasangan bibliografi dan ko-sitasi yang tinggi. Hasil ini mendukung hipotesis pertama yang menyatakan bahwa semakin tinggi frekuensi ko-deskriptor maka semakin tinggi juga frekuensi pasangan bibliografi dan ko-sitasinya. Selanjutnya untuk menguji hipotesis kedua, diambil nilai 4 sebagai nilai batas frekuensi pasangan bibliografi yang tinggi dan diperoleh 64 pasangan dokumen. Tabel 6 menunjukkan daftar pasangan dokumen yang mempunyai frekuensi pasangan bibliografi tinggi dan nilai kedua variabel lain yang bersesuaian. Nilai rata-rata ko-sitasi dan ko-deskriptor pada kelompok pasangan dokumen tersebut masing-masing 2,34 dan 2,88. Nilai tersebut lebih besar daripada nilai rata-rata untuk keseluruhan pasangan dokumen yang memiliki ko-sitasi dan ko-deskriptor. Dengan uji t pada taraf nyata 0,01 dan derajat bebas 63 memberikan nilai t sebesar 5,29 dan 7,70 masing-masing untuk ko-sitasi dan ko-deskriptor. Hal ini berarti bahwa pasangan dokumen yang mempunyai frekuensi pasangan bibliografi tinggi cenderung mempunyai frekuensi ko-sitasi dan ko-deskriptor yang tinggi. Hasil ini mendukung hipotesis kedua yang menyatakan bahwa semakin tinggi frekuensi pasangan bibliografi maka semakin tinggi juga frekuensi ko-sitasi dan ko-deskriptornya. Selanjutnya untuk menguji hipotesis ketiga, diambil nilai 5 sebagai nilai batas frekuensi ko-sitasi yang tinggi dan diperoleh 64 pasangan dokumen. Tabel 7 menunjukkan daftar pasangan dokumen yang mempunyai frekuensi ko-sitasi tinggi dan nilai kedua variabel lain yang bersesuaian. Dalam hal ini nilai rata-rata ko-deskriptor dan pasangan bibliografi pada kelompok pasangan dokumen tersebut masing-masing 3,69 dan 1,98. Nilai tersebut lebih besar daripada nilai rata-rata untuk keseluruhan pasangan dokumen yang memiliki ko- 5

6 deskriptor dan pasangan bibliografi. Dengan uji t pada taraf nyata 0,01 dan derajat bebas 63 memberikan nilai t sebesar 9,84 dan 4,75 masing-masing untuk ko-deskriptor dan pasangan bibliografi. Hal ini berarti bahwa pasangan dokumen yang mempunyai frekuensi ko-sitasi tinggi cenderung mempunyai frekuensi ko-deskriptor dan pasangan bibliografi yang tinggi. Hasil ini mendukung hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa semakin tinggi frekuensi kositasi maka semakin tinggi juga frekuensi ko-deskriptor dan pasangan bibliografinya. Untuk mengetahui kekuatan hubungan antara dua variabel digunakan analisis korelasi yaitu koefisien korelasi Pearson. Analisis korelasi ini didasarkan pada pasangan dokumen yang mempunyai nilai lebih besar dari nol untuk kedua variabel yang dimaksud. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi koefisien korelasi tersebut dilakukan pengujian hipotesis H0: ρ = 0 versus H1: ρ > 0 dengan uji t. Adapun hasil analisis korelasi dan pengujian hipotesis tercantum pada Tabel 8. Dari Tabel 8 terlihat bahwa nilai p untuk setiap pasangan dua variabel lebih kecil dari 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa pada taraf nyata 0,001 terdapat korelasi yang signifikan antara dua variabel. Dengan demikian maka terdapat korelasi yang positif antara kodeskriptor dan pasangan bibliografi, ko-deskriptor dan ko-sitasi, serta pasangan bibliografi dan ko-sitasi. Seperti telah dikemukakan pada bagian terdahulu bahwa ko-deskriptor, pasangan bibliografi, dan ko-sitasi berkaitan dengan subjek dokumen, maka deskriptor, referensi, dan sitasi dapat digunakan untuk membangun struktur yang inheren untuk merepresentasikan subjek dokumen dalam usaha untuk meningkatkan unjuk kerja sistem temu kembali informasi. KESIMPULAN Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara deskriptor, referensi, dan sitasi. Semakin tinggi frekuensi ko-deskriptor maka akan semakin tinggi frekuensi pasangan bibliografi dan frekuensi ko-sitasi, semakin tinggi frekuensi pasangan bibliografi maka akan semakin tinggi frekuensi ko-sitasi dan frekuensi ko-deskriptor, dan semakin tinggi ko-sitasi maka akan semakin tinggi frekuensi ko-deskriptor frekuensi dan frekuensi pasangan bibliografi. Selain itu ada hubungan linear yang signifikan di antara codeskriptor, pasangan bibliografi, dan ko-sitasi. Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara deskriptor, referensi, dan sitasi sehingga hal tersebut dapat digunakan untuk membangun struktur koleksi dokumen yang inheren dalam rangka meningkatkan unjuk kerja sistem temu kembali informasi. DAFTAR PUSTAKA 1. Bonzi, Susan. (1982). Characteristic of a literature as predictors of relatedness between cited and citing works, Journal of the American Society for Information Science, 33, 4, Borko, Harold. (1977). Toward a theory of indexing, Information Processing and Management, 13, 6, Braam, R. R., Moed, H. & van Raan, A. F. J. (1991). Mapping of science by combined cocitation and word analysis. I. Structural aspects. Journal of the American Society for Information Science, 42, 4, Braam, R. R., Moed, H. & van Raan, A. F. J. (1991). Mapping of science by combined cocitation and word analysis. II. Dynamical aspects. Journal of the American Society for Information Science, 42, 4, Chapman, J and K. Subramanyam. (1981). Citation search strategy. National Online Meeting, Griffiths, A., Luckhurst, H. C., & Willett, P. (1986). Using inter-document similarity 6

7 information in document retrieval system. Journal of the American Society for Information Science, 37, 1, Harter, S. P. (1986). Online Information Retrieval: Concepts, Principles, and Techniques. Academic Press, Orlando, FL. 8. Harter, S. P., Nisonger, T. E. & Aiwei Weng. (1993). Semantic relationships between cited and citing articles in library and lnformation science journals. Journal of the American Society for Information Science, 44, 9, Kessler, M. M. (1963). Bibliographic coupling between scientific papers. American Documentation, 14, Kessler, M. M. (1965). Comparison of the results of bibliographic coupling and analytic subject indexing. American Documentation, 16, Kwok, K. L. (1985). A probabilistic theory of indexing and similarity measure based on cited and citing documents. Journal of the American Society for Information Science, 36, 5, Leydesdorff, L., & Zaal, R. (1987/1988). Co-words and citations relations between document sets and environments. Informetrics, McCain, K. W. (1986). Co-cited author mapping as a valid representation of intellectual structure. Journal of the American Society for Information Science, 37, 3, McCain, K. W. (1989). Descriptor and citation retrieval in the medical behavioral sciences literature: Retrieval overlaps and novelty. Journal of the American Society for Information Science, 40, 2, McCain, K. W. (1991). Core journal networks and co-citation maps: new bibliometric tools for serials research and managements. Library Quarterly, 61, 3, Pao, M. L. (1986). Comparing retrievals by keywords and citation. Proceeding of the 7th National Online Meeting, Pao, M. L. & Worthen, D. B. (1989). Retrieval effectiveness by semantic and citation searching. Journal of the American Society for Information Science, 40, 4, Pao, M. L. (1993). Term and citation retrieval: A field study. Information Processing and Management, 29, 1, Salton, G. (1971). Automatic indexing using bibliographic citations. Journal of Documentation, 27, 2, Shaw, W. M. Jr. (1985). Critical thresholds in co-citation graphs. Journal of the American Society for Information Science, 36, 1, Shaw, W. M. Jr. (1986). An investigation of document partition. Information Processing and Management, 22, 1, Shaw, W. M. Jr. (1990). An investigation of document structures. Information Processing and Management, 26, 3, Small, H. (1973). Co-citation in the scientific literature: A new measure of the relationship between two documents. Journal of the American Society for Information Science, 24, 4, Small, H. (1980). Co-citation Context Analysis and the Structure of Paradigms. Journal of Documentation, 36, 3, Small, H. (1987). The Significance of Bibliographic References. Scientometric, 12, Trivison, D. (1987). Term co-occurrence in cited/citing journal articles as a measure of document similarity. Information Processing and Management, 23, 3, Vladutz, G & J. Cook. (1984). Bibliographic coupling and subject relatedness. Proceeding ASIS 47th Annual Meeting:

8 Tabel 1. Karakteristik Koleksi Uji Dokumen: Jumlah dokumen 504 Jumlah dokumen yang memiliki paling sedikit satu referensi 296 Jumlah pasangan dokumen yang mungkin 126,756 Deskriptor: Jumlah total deskriptor 5,580 Jumlah pasangan dokumen yang mempunyai paling sedikit satu co deskriptor 85,500 Referensi (dokumen yang disitir): Jumlah total referensi 5,248 Jumlah pasangan dokumen yang mempunyai paling sedikit satu pasangan bibliografi 1,106 Sitasi (dokumen yang menyitir): Jumlah dokumen yang mempunyai paling sedikit satu dokumen yang menyitir 384 Jumlah total dokumen yang menyitir 2,384 Jumlah pasangan dokumen yang mempunyai paling sedikit satu ko-sitasi 2,394 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Ko-deskriptor. Frekuensi Pasangan dokumen ko-deskriptor Jumlah Persentase , , , , , , , , , , , ,00 Total Rata-rata 1,19 8

9 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pasangan Bibliografi. Frekuensi Pasangan dokumen pasangan bibliografi Jumlah Persentase , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Total ,00 Rata-rata 0,04 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Ko-sitasi. Frekuensi Pasangan dokumen ko-sitasi Jumlah Persentase Total Rata-rata 0,05 9

10 Tabel 5. Kelompok pasangan dokumen dengan frekuensi ko-deskriptor tinggi No. Pasangan dokumen Kodesk Pasangan bibliografi Kositasi No. Pasangan dokumen Kodesk Pasangan bibliografi Kositasi 1. (366:400) (239:454) (140:153) (248:448) (366:438) (248:455) (400:438) (253:256) (230:231) (253:383) (363:392) (253:393) (424:445) (253:414) (438:453) (256:422) (163:164) (256:454) (239:240) (261:269) (253:422) (269:301) (268:269) (269:302) (269:332) (281:348) (313:422) (287:307) (321:500) (288:494) (412:420) (301:302) (424:438) (314:448) (424:448) (315:363) (424:460) (315:392) (443:444) (315:422) (94:165) (315:424) (120:371) (315:452) (139:143) (322:422) (139:301) (332:494) (139:332) (348:494) (143:301) (361:424) (143:332) (361:448) (149:269) (385:392) (149:284) (385:468) (149:288) (392:399) (149:494) (393:422) (164:230) (396:483) (165:272) (397:502) (165:340) (414:422) (165:396) (421:452) (165:483) (422:452) (172:173) (434:452) (173:453) (438:445) (198:348) (455:497) (230:239) (482:487) (230:253) (76:106) (230:256) (93:165) (239:256) (93:94) (239:422) Rata-rata 7,62 1,17 0,47 10

11 Tabel 6. Kelompok pasangan dokumen dengan frekuensi pasangan bibliografi tinggi No. Pasangan dokumen Pasangan bibliografi Kodesk Kositasi No. Pasangan dokumen Pasangan bibliografi Kodesk Kositasi 1. (25,74) (144,349) (30,162) (69,391) (74,180) (25,180) (5,28) (45,301) (127,162) (5,45) (13,14) (5,120) (139,196) (329,363) (196,237) (272,396) (30,127) (329,340) (7,237) (37,440) (139,143) (165,183) (337,429) (139,261) (45,139) (45,302) (5,44) (139,436) (5,139) (37,301) (143,196) (139,301) (139,237) (37,196) (120,371) (269,332) (120,144) (436,457) (5,15) (359,457) (5,100) (30,120) (335,359) (317,440) (7,139) (45,143) (301,317) (37,139) (7,196) (260,277) (162,284) (120,451) (162,489) (5,436) (45,196) (45,440) (45,261) (196,301) (44,139) (301,442) (30,296) (301,440) (28,44) Rata-rata 6,20 2,88 2, (15,44)

12 Tabel 7. Kelompok pasangan dokumen dengan frekuensi ko-sitasi tinggi No. Pasangan Kositasi bibliografi desk dokumen sitasi bibliografi desk Pasangan Ko- No. Pasangan Ko- Pasangan Ko- dokumen 1. (145:168) (363:381) (140:153) (14:156) (13:14) (14:135) (14,140) (306:500) (14,153) (15:44) (5:28) (15:28) (13:140) (501:502) (13:153) (168:445) (197:222) (94:164) (5:44) (154:301) (363:392) (156:392) (93:94) (69:263) (25:74) (69:363) (28:44) (350:501) (361:363) (5:301) (164:165) (259:306) (69:153) (8:168) (144:168) (338:359) (14:69) (14:361) (13:69) (165:183) (69:140) (14:363) (144:145) (153:419) (94:165) (306:501) (139:301) (69:260) (143:301) (44:301) (500:502) (28:301) (306:502) (69:392) (135:153) (69:121) (500:501) (139:143) (5:15) (44:143) (135:361) (69:156) (139:261) Rata-rata 7,87 1,98 3, (69:277) Tabel 8. Koefisien korelasi Pearson (ρ) antar dua variabel dan hasil pengujian hipotesis terhadap ρ Variabel ρ n p Ko-deskriptor vs Pasangan bibliografi 0, ,0001 Ko-deskriptor vs Ko-sitasi 0, ,0001 Pasangan bibliografi vs Co- sitasi 0, ,0001 Keterangan: n: jumlah pasangan dokumen yang mempunyai nilai tidak nol untuk kedua variabel p: nilai peluang 12

MEMAHAMI METODE ANALISIS PASANGAN BIBLIOGRAFI (BIBLIOGRAPHIC COUPLING) DAN KO-SITASI (CO-CITATION) SERTA MANFAATNYA UNTUK PENELITIAN KEPUSTAKAAN

MEMAHAMI METODE ANALISIS PASANGAN BIBLIOGRAFI (BIBLIOGRAPHIC COUPLING) DAN KO-SITASI (CO-CITATION) SERTA MANFAATNYA UNTUK PENELITIAN KEPUSTAKAAN Lentera Pustaka 2 (1): 58-69, 2016 Copyright 2016, ISSN: 2302-4666 print/ 2540-9638 online Available Online at: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/lpustaka MEMAHAMI METODE ANALISIS PASANGAN BIBLIOGRAFI

Lebih terperinci

FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 ANALISIS KEKUATAN PASANGAN BIBLIOGRAFI (BIBLIOGRAPIC COUPLING) DAN KOSITASI (CO-CITATION) PADA IMA JOURNAL OF APPLIED MATHEMATICS, IMA JOURNAL OF MANAGEMENT MATHEMATICS, DAN IMA JOURNAL OF MATHEMATICAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat banyak. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat banyak. Perkembangan ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan sekarang ini menimbulkan berbagai dampak yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat banyak. Perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. Pengertian lain menurut Koswara (2003, 3) bahwa:

BAB II KAJIAN TEORITIS. Pengertian lain menurut Koswara (2003, 3) bahwa: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Jurnal Ilmiah Jurnal ilmiah sejak tahun 1665 sudah dikenal dalam lingkungan akademik. Jurnal ilmiah berisi data dan informasi yang bersifat ilmiah. Pengertian jurnal ilmiah menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan sebagai salah satu pusat sumber informasi bagi masyarakat luas. Siap menampung serta mengelola sumber-sumber informasi tersebut sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. BAB I PENDAHULUAN Bab I (satu) ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah penelitian, keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS

PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya Kendal Payak, Kotak Pos

Lebih terperinci

Indexing dan Bahasa Penelusuran

Indexing dan Bahasa Penelusuran LOGO Indexing dan Bahasa Penelusuran Sugeng Priyanto Indexing Definisi : sebuah proses untuk melakukan pengindeksan terhadap kumpulan dokumen yang akan disediakan sebagai informasi kepada pemakai. Proses

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PENGINDEKSAN SUBYEK. Pengindeksan kata Derivative indexing. 1. Pengindeksan konsep Assignment indexing

PERKEMBANGAN PENGINDEKSAN SUBYEK. Pengindeksan kata Derivative indexing. 1. Pengindeksan konsep Assignment indexing PERKEMBANGAN PENGINDEKSAN SUBYEK 1. Pengindeksan konsep Assignment indexing Bahasa indeks Indexing language (Controlled vocabulary atau kosakata terkendali Pengindeksan kata Derivative indexing Bahasa

Lebih terperinci

PENERAPAN SEMANTIC SEARCHING BERBASIS ONTOLOGI PADA PERPUSTAKAAN DIGITAL

PENERAPAN SEMANTIC SEARCHING BERBASIS ONTOLOGI PADA PERPUSTAKAAN DIGITAL PENERAPAN SEMANTIC SEARCHING BERBASIS ONTOLOGI PADA PERPUSTAKAAN DIGITAL i SKRIPSI S U L H A N 041401025 PROGRAM STUDI S-1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Aplikasi Aljabar Vektor pada Sistem Temu-balik Informasi (Information Retrieval System)

Aplikasi Aljabar Vektor pada Sistem Temu-balik Informasi (Information Retrieval System) Aplikasi Aljabar Vektor pada Sistem Temu-balik Informasi (Information Retrieval System) IF3 Aljabar Geometri Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB Rinaldi Munir - IF3 Aljabar Geometri

Lebih terperinci

Teddy Mantoro.

Teddy Mantoro. Teddy Mantoro teddy@ieee.org No Jabatan Dosen Dosen Tetap 2014 Dosen Tetap 2015 Dosen Tetap 2016 Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 GURU BESAR 369 2 371 1,8 250 1,3 2 LEKTOR KEPALA 1736 9,4 1783 8,5 1375 6,9

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Performance Audit, Performance Accountability

ABSTRACT. Keywords: Performance Audit, Performance Accountability ABSTRACT The purpose of this research to identify, describe and explain the influence of Performance Audit Application on Local Government Performance Accountability. This research uses descriptive method

Lebih terperinci

Bernadus Very Christioko Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Universitas Semarang. Abstract

Bernadus Very Christioko Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Universitas Semarang. Abstract IMPLEMENTASI SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI Studi Kasus: Dokumen Teks Berbahasa Indonesia (IMPLEMENTATION OF INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM Case Study: Text Document in Indonesian Language) Bernadus Very

Lebih terperinci

Sumber Informasi Biomedis. dr. Diani Puspa Wijaya MMedEd Blok Introduksi 1.1

Sumber Informasi Biomedis. dr. Diani Puspa Wijaya MMedEd Blok Introduksi 1.1 Sumber Informasi Biomedis dr. Diani Puspa Wijaya MMedEd Blok Introduksi 1.1 1 Sumber informasi biomedis Text book Berisi prinsip dasar subjek pengetahuan yg disusun secara komprehensif dan sistematis 3

Lebih terperinci

Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosa Kata Terkendali dalam Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Teks

Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosa Kata Terkendali dalam Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Teks Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosa Kata Terkendali dalam Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Teks Jonner Hasugian Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Abstract Language or vocabularies play important

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Management Control System, Intellectual Capital, Simple regression Method. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Management Control System, Intellectual Capital, Simple regression Method. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study was conducted to determine how is the process of control management system, intellectual capital existence the relationship between the implementation of management control systems

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Dokumen Proses terjadinya atau terciptanya dokumen bermula dari adanya komunikasi manusia dengan manusia lainnya. Komunikasi berlangsung karena ada informasi yang disampaikan

Lebih terperinci

READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA

READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA STUDI KOMPARASI STRATEGI SNOWBALL THROWING DAN READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI SRIMULYO I TAHUN 2015/2016 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagaisalah

Lebih terperinci

Panduan Penelusuran Jurnal Elektronik T E E A L (The Essential Electronic Agricultural Library)

Panduan Penelusuran Jurnal Elektronik T E E A L (The Essential Electronic Agricultural Library) Panduan Penelusuran Jurnal Elektronik T E E A L (The Essential Electronic Agricultural Library) Sub Bidang Penelusuran Informasi Bidang Pengembangan Layanan Pustaka Perpustakaan IPB 2007 Panduan Penelusuran

Lebih terperinci

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Oleh: Baiti Nur Atika dan Yani Kusmarni 1 ABSTRAK Skripsi ini berjudul Hubungan Antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilakukan sebanyak tiga tahap analisis sampai terbentuk peta MDS. Tahapan tersebut adalah analisis subjek, analisis co-words, dan analisis multivariat (HCA

Lebih terperinci

Search Engine. Text Retrieval dan Image Retrieval YENI HERDIYENI

Search Engine. Text Retrieval dan Image Retrieval YENI HERDIYENI Search Engine Text Retrieval dan Image Retrieval YENI HERDIYENI 14 JUNI 2008 Search engine atau mesin pencari merupakan bagian dari teknologi inte rnet yang sangat penting untuk pencarian informasi. Dewasa

Lebih terperinci

Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang ANALISIS SITIRAN TERHADAP TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG TAHUN 2010 2012 Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2

Lebih terperinci

Publikasi Karya Ilmiah

Publikasi Karya Ilmiah Publikasi Karya Ilmiah Sosialisasi Peraturan Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat pada Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 1 Desember 2014 Dr. Ir. T.M.A. Ari Samadhi Prodi Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang xi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dewasa ini membuat perubahan perilaku dalam pencarian informasi yang berdampak bagi lembagalembaga yang bergerak

Lebih terperinci

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini berjudul Studi Korelasional Antara Culture Shock dan Penyesuaian Diri Bidang Akademik pada Mahasiswa Papua Tahun Pertama di Universitas X Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

Ilmu Perpustakaan vs Ilmu Informasi. Ida F Priyanto Perpustakaan Universitas Gadjah Mada

Ilmu Perpustakaan vs Ilmu Informasi. Ida F Priyanto Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Ilmu Perpustakaan vs Ilmu Informasi Ida F Priyanto Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Isu-isu pembahasan 1 Definisi, Kesamaan, dan perbedaan LS dan IS 2 Perkembangan LS dan IS 3 Keilmuan LS dan IS 4

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Word: Management Control Systems, Effectiveness Sales, Sales Targets. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key Word: Management Control Systems, Effectiveness Sales, Sales Targets. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The main focus of the Management Control System is to control all activities of the company's operations. Effect of Management Control Systems in the company can be seen from the sales that always

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: management control system, knowledge management, resource-based view theory. vii

ABSTRACT. Key words: management control system, knowledge management, resource-based view theory. vii ABSTRACT Knowledge has become one of the most important asset in organization in this information era, because knowledge has tremendous influence in determining the progress of an organization. This is

Lebih terperinci

LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN 1. Indeks Artikel tahun 1999 2003 2. Indeks Artikel tahun 2007 2007 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Albert Einstein percaya bahwa ilmu pengetahuan tidaklah lebih dari suatu penyempurnaan

Lebih terperinci

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS 1 ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS by Yuda Ardi Saputra *, Erni Mustakim **, Syaifuddin Latif *** Bandar Lampung City Email: Yudaardisaputra@gmail.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA Hubungan Kemampuan Membaca... (Fajar Deany Subekti) 995 HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA RELATIONSHIP BETWEEN READING SKILLS AND MATH STORIES PROBLEM SOLVING

Lebih terperinci

ANALISIS SITIRAN JURNAL KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI (Trisakti, Universitas Maranatha, UKI Atmajaya)

ANALISIS SITIRAN JURNAL KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI (Trisakti, Universitas Maranatha, UKI Atmajaya) ANALISIS SITIRAN JURNAL KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI (Trisakti, Universitas Maranatha, UKI Atmajaya) Anne Parlina, Sjaeful Afandi, Rima Octavia Abstrak Analisis sitiran adalah cabang dari bibliometrika

Lebih terperinci

Modul VIII PERPUSTAKAAN

Modul VIII PERPUSTAKAAN Modul VIII KATALOG ONLINE BAHAN PERPUSTAKAAN Setelah mempelajari materi ini, mendiskusikan, dan latihan mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, fungsi, manfaat, kelebihan, kekurangan serta prosedur pembuatan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: risiko pengendalian, sistem pengendalian intern, pengujian substantif atas saldo persediaan.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: risiko pengendalian, sistem pengendalian intern, pengujian substantif atas saldo persediaan. ABSTRAK Sistem persediaan yang sangat kompleks menuntut seorang auditor untuk mampu memahami sistem pengendalian intern yang diterapkan oleh klien. Dengan demikian, auditor dapat menetapkan resiko pengendalian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Information Retrieval system, Generalized Vector Space Model. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Information Retrieval system, Generalized Vector Space Model. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Information retrieval (IR) system adalah sistem yang secara otomatis melakukan pencarian atau penemuan kembali informasi yang relevan terhadap kebutuhan pengguna. Kebutuhan pengguna, diekspresikan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM CONTENT-BASED IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN KODE FRAKTAL DARI DOKUMEN CITRA TESIS ARIF RAHMAN NIM :

PEMBANGUNAN SISTEM CONTENT-BASED IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN KODE FRAKTAL DARI DOKUMEN CITRA TESIS ARIF RAHMAN NIM : PEMBANGUNAN SISTEM CONTENT-BASED IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN KODE FRAKTAL DARI DOKUMEN CITRA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BAHASA ALAMIAH DAN KOSA KATA TERKONTROL DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBASIS TEKS

PENGGUNAAN BAHASA ALAMIAH DAN KOSA KATA TERKONTROL DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBASIS TEKS PENGGUNAAN BAHASA ALAMIAH DAN KOSA KATA TERKONTROL DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBASIS TEKS JONNER HASUGIAN Staf Pengajar pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra USU 1. Pendahuluan

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Bisnis

Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Bisnis SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014 Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Bisnis Meirani Harsasi 1, Radeswandri 2 Fakultas Ekonomi, Universitas Terbuka, Jakarta rani@ut.

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The main objective of this research was to determined whether there was influence of the implementation of Good Corporate Governance (GCG) was measured using the GCG implementation score published

Lebih terperinci

APLIKASI SEARCH ENGINE PAPER/KARYA ILMIAH BERBASIS WEB DENGAN METODE FUZZY RELATION ABSTRAK: Banyaknya jumlah paper yang dikoleksi sebuah lembaga

APLIKASI SEARCH ENGINE PAPER/KARYA ILMIAH BERBASIS WEB DENGAN METODE FUZZY RELATION ABSTRAK: Banyaknya jumlah paper yang dikoleksi sebuah lembaga APLIKASI SEARCH ENGINE PAPER/KARYA ILMIAH BERBASIS WEB DENGAN METODE FUZZY RELATION ABSTRAK: Banyaknya jumlah paper yang dikoleksi sebuah lembaga pendidikan setiap tahun akan bertambah. Seiring dengan

Lebih terperinci

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kepribadian Tipe D dan perilaku hidup sehat pada pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Rumah Sakit X Kota Bandung. Alat ukur yang digunakan

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The study was conducted at PT. Semangat Sejahtera Bersama located in Tangerang. The purpose of this study was to determine the adequacy and application of Management Control Systems to determine

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi (TI) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu memberikan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak perkembangan

Lebih terperinci

QUERY EXPANSION DENGAN MENGGABUNGKAN METODE RUANG VEKTOR DAN WORDNET PADA SISTEM INFORMATION RETRIEVAL

QUERY EXPANSION DENGAN MENGGABUNGKAN METODE RUANG VEKTOR DAN WORDNET PADA SISTEM INFORMATION RETRIEVAL QUERY EXPANSION DENGAN MENGGABUNGKAN METODE RUANG VEKTOR DAN WORDNET PADA SISTEM INFORMATION RETRIEVAL Susetyo Adi Nugroho () Abstrak: Salah satu metode yang sering digunakan dalam mengukur relevansi dokumen

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER Chindy Avilla Romadhina, M. Sulthon Masyhud, Muhtadi Irvan 1) Program Studi PGSD, FKIP, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dari analisis yang dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas website, uji validitas dan reabilitas,

Lebih terperinci

Bab 1. KONSEP DASAR SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI

Bab 1. KONSEP DASAR SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI Bab 1. KONSEP DASAR SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI Tipe Sistem Informasi Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrieval System - IRS) merupakan salah satu tipe sistem informasi. Selain Sistem Temu

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan digital merupakan aplikasi praktis yang mengelola koleksi berbagai macam dokumen dalam bentuk digital dan dapat diakses melalui komputer. Melalui aplikasi

Lebih terperinci

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk melengkapi syarat - syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Balanced Scorecard (BSC) is a performance measurement system that not only measure performance through the financial perspective, but through nonfinancial perspective as well. Balanced Scorecard

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Sitiran Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang dimaksud dengan sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau

Lebih terperinci

CHARACTERISTICS OF ARTICLE AND CHARACTERISTICS OF CITATION IN THE JURNAL BAHASA DAN SENI

CHARACTERISTICS OF ARTICLE AND CHARACTERISTICS OF CITATION IN THE JURNAL BAHASA DAN SENI available at http://ejournal.unp.ac.id/index.php/komposisi ISSN 1411-3732 Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Volume XV Nomor 1 Maret 2014 Hal. 65-79 CHARACTERISTICS OF ARTICLE AND CHARACTERISTICS

Lebih terperinci

ANALISIS SITIRAN JURNAL PADA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN TAHUN 2014 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

ANALISIS SITIRAN JURNAL PADA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN TAHUN 2014 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISIS SITIRAN JURNAL PADA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN TAHUN 2014 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO Zakaria Guninda *), Rukiyah, Lydia Christiani Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

Kata Kunci: Sekolah Engagement, metode deskriptif, Convenience sampling.

Kata Kunci: Sekolah Engagement, metode deskriptif, Convenience sampling. Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menentukan Sekolah Keterlibatan siswa reguler SMP Inklusi "X" di kota Bandung. Judul penelitian ini adalah "Studi Deskriptif Tentang Sekolah Keterlibatan siswa reguler

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: motivation, compensation, achievement of sales targets. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: motivation, compensation, achievement of sales targets. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Problems in meticulous in this thesis is how big the influence of compensation on employee motivation in the achievement of sales target on the sale of PT Mitra Bandung Consortium. The study aims

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: biaya promosi, dan volume penjualan

ABSTRAK. Kata-kata kunci: biaya promosi, dan volume penjualan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya promosi terhadap peningkatan volume penjualan di CV. Aneka Jasa Motor Bandung. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

Lebih terperinci

Penelusuran Informasi. Antonius Rachmat C., S.Kom, M.Cs (Kepala Perpustakaan UKDW)

Penelusuran Informasi. Antonius Rachmat C., S.Kom, M.Cs (Kepala Perpustakaan UKDW) Penelusuran Informasi Antonius Rachmat C., S.Kom, M.Cs (Kepala Perpustakaan UKDW) Outline Latar Belakang Sumber informasi Akses Informasi (e-journal EBSCO) Penggunaan Mendeley Latar Belakang Mahasiswa

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Audit Report Lag, Type of Industry, Company Age, Audit Opinion, Public Accounting Firm Reputation

ABSTRACT. Keywords: Audit Report Lag, Type of Industry, Company Age, Audit Opinion, Public Accounting Firm Reputation ABSTRACT The financial statements are very important in making economic decisions. One of the qualitative characteristics of the financial statements is relevance that can be assessed from the timeliness

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Deferred tax expense, tax planning, and earnings management. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Deferred tax expense, tax planning, and earnings management. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this study is to determine how much influence the deferred tax expense and tax planning for earnings management practices either partially or simultaneously. Samples used in this

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin canggihnya teknologi di bidang komputasi dan telekomunikasi pada masa kini, membuat informasi dapat dengan mudah didapatkan oleh banyak orang. Kemudahan ini

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tes Secara harfiah kata tes berasal dari kata bahasa prancis kuno: testum yang berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia, dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI (Studi Kasus Pada Perusahaan Bordir Zahrein Collection Sukamenak) Oleh : ASEP SUGIANTO 093403089 (Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword: management accounting control system, horizontal control, and team performance. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword: management accounting control system, horizontal control, and team performance. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The health care sector provides many challenges for academics, one of these is related to issues of control in hospital. The researcher distinguish between horizontal and vertical control. Horizontal

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr.

HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr. HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER SKRIPSI Oleh Rizqi Fitria Prakasiwi NIM 052110101053

Lebih terperinci

Keywords: Information Systems Salaries and Wages, Salaries and Wages Accuracy

Keywords: Information Systems Salaries and Wages, Salaries and Wages Accuracy ABSTRACT Payroll and remuneration systems is one of the largest and most important component in the accounting information system. Payroll and wage system must be designed to comply with government regulations

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs UNIT SEKOLAH BARU (USB) SAGULUNG BATAM

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs UNIT SEKOLAH BARU (USB) SAGULUNG BATAM SIMBIOSA, 5 (2): 84-90 HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs UNIT SEKOLAH BARU (USB) SAGULUNG BATAM THE CORRELATION BETWEEN SELF-CONCEPT AND STUDENTS OUTCOMES ON LEARNING

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA FAKULTAS ILMU PSIKOLOGI LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA FAKULTAS ILMU PSIKOLOGI LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA FAKULTAS ILMU PSIKOLOGI LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI Nama : Ryo Irianto Soewarto NIM : 200910515005 Judul : Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Keterlibatan Kerja Pada

Lebih terperinci

Definisi. Company Logo

Definisi. Company Logo TEMU BALIK INFORMASI Definisi Cara sistematik mencari kembali seluruh atau sebagian informasi ilmiah yang pernah dihasilkan/ditulis/diterbitkan mengenai subjek tertentu untuk jangka waktu tertentu dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS SKRIPSI LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS SKRIPSI LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS SKRIPSI LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL vii DAFTAR LAMPIRAN... viii

Lebih terperinci

Analisis dan Pengujian Kinerja Korelasi Dokumen Pada Sistem Temu Kembali Informasi

Analisis dan Pengujian Kinerja Korelasi Dokumen Pada Sistem Temu Kembali Informasi Jurnal Integrasi, vol. 6, no. 1, 2014, 21-25 ISSN: 2085-3858 (print version) Article History Received 10 February 2014 Accepted 11 March 2014 Analisis dan Pengujian Kinerja Korelasi Dokumen Pada Sistem

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN RAGAM BAHASA INDONESIA STANDAR DAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGUASAAN RAGAM BAHASA INDONESIA STANDAR DAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGUASAAN RAGAM BAHASA INDONESIA STANDAR DAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL ILMIAH (Survei pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI

Lebih terperinci

Pengujian Kerelevanan Sistem Temu Kembali Informasi

Pengujian Kerelevanan Sistem Temu Kembali Informasi Pengujian Kerelevanan Sistem Temu Kembali Informasi Ari Wibowo / 23509063 Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Batam Jl. Parkway No 1 Batam Center, Batam wibowo@polibatam.ac.id Abstrak Sistem

Lebih terperinci

NUR AFNI SIN

NUR AFNI SIN THE EFFECT OF USING TEXT MAPPING STRATEGY TOWARDS STUDENTS READING COMPREHENSION ON NARRATIVE TEXT OF THE SECOND YEAR STUDENTS AT MA DARUL ULUM TANDUN ROKAN HULU Thesis Submitted as a Partial Fulfillment

Lebih terperinci

ABSTRACT A DECADE OF ACCOUNTING RESEARCH IN INDONESIA

ABSTRACT A DECADE OF ACCOUNTING RESEARCH IN INDONESIA ABSTRACT A DECADE OF ACCOUNTING RESEARCH IN INDONESIA The present research aimed to assess and reveal the trend of accounting research published in Indonesia. A content analysis and citation analysis were

Lebih terperinci

ABSTRACT Effect of Employee Competence And Physical Work Environment On Employee Performance at Green House Property.

ABSTRACT Effect of Employee Competence And Physical Work Environment On Employee Performance at Green House Property. ABSTRACT Effect of Employee Competence And Physical Work Environment On Employee Performance at Green House Property. The purpose of this study was to determine the effect of employee competence and physical

Lebih terperinci

Nur Fitriyana dan Marfuatun, M. Si. Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Nur Fitriyana dan Marfuatun, M. Si. Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER II SMA N 1 PENGASIH TAHUN AJARAN 2015/2016 THE EFFECTIVENESS

Lebih terperinci

Penelusuran Informasi (Information Retrieval)

Penelusuran Informasi (Information Retrieval) Introduction to Information Retrieval Penelusuran Informasi (Information Retrieval) Sumber: CS276: Information Retrieval and Web Search Pandu Nayak and Prabhakar Raghavan Taufik Fuadi Abidin Link Analysis

Lebih terperinci

POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal

POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal Pola J. Perpus. rujukan Pert. sumber Vol. acuan 22 No. pada 2 Oktober jurnal... 2013: 45-49 POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman globalisasi ditandai dengan suatu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Ilmu pengetahuan dapat mengalami penyempurnaan atau ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada permulaan dasawarsa 1960-an, beberapa perpustakaan di negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris telah menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk

Lebih terperinci

METLIT 6 LITERATUR REVIEW SITASI ATAU PENYITIRAN

METLIT 6 LITERATUR REVIEW SITASI ATAU PENYITIRAN METLIT 6 LITERATUR REVIEW SITASI ATAU PENYITIRAN SITASI ATAU PENYITIRAN Sitasi (citation) di dalam penulisan ilmiah sangat penting. Dalam penulisan ilmiah penulis memerlukan bahan pustaka (literatur review)

Lebih terperinci

Oleh : ARI TRISNAWANDI NPM

Oleh : ARI TRISNAWANDI NPM PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI (Studi Kasus Pada Perusahaan Bordir Fahmi Collection Sumelap Tasikmalaya) Oleh : ARI TRISNAWANDI NPM. 093403076 (Jurusan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN PENGGUNAAN BAHAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI BAHAN RUJUKAN. Noer Aida ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN PENGGUNAAN BAHAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI BAHAN RUJUKAN. Noer Aida ABSTRAK Majalah Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi ISSN 2087-5665 BETA GAMMA TAHUN 2014 Vol. 5 No. 1 Februari 2014 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN PENGGUNAAN BAHAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI

Lebih terperinci

PENELUSURAN PUSTAKA. The known is finite, the unknown infinite; intelectually we stand upon an islet in the

PENELUSURAN PUSTAKA. The known is finite, the unknown infinite; intelectually we stand upon an islet in the PENELUSURAN PUSTAKA The known is finite, the unknown infinite; intelectually we stand upon an islet in the midst of an illimitable ocean of inexplicability. Our business is to reclaim a little more land.

Lebih terperinci

ANALISIS KOLABORASI INTERDISIPLINER PENELITI BIDANG PERTANIAN : STUDI KASUS PENELITIAN BADAN LITBANG PERTANIAN TAHUN VIVIT WARDAH RUFAIDAH

ANALISIS KOLABORASI INTERDISIPLINER PENELITI BIDANG PERTANIAN : STUDI KASUS PENELITIAN BADAN LITBANG PERTANIAN TAHUN VIVIT WARDAH RUFAIDAH 1 ANALISIS KOLABORASI INTERDISIPLINER PENELITI BIDANG PERTANIAN : STUDI KASUS PENELITIAN BADAN LITBANG PERTANIAN TAHUN 2004-2006 VIVIT WARDAH RUFAIDAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

PENELUSURAN EJOURNAL Institut Teknologi Bandung. Yoka Adam N. / Bagian Layanan Referensi dan Pemanduan

PENELUSURAN EJOURNAL Institut Teknologi Bandung. Yoka Adam N. / Bagian Layanan Referensi dan Pemanduan PENELUSURAN EJOURNAL Institut Teknologi Bandung Yoka Adam N. / Bagian Layanan Referensi dan Pemanduan Standar Nasional Indonesia SNI 7330:2009 Perpustakaan PerguruanTinggi 5.7 Materi Perpustakaan Elektronik

Lebih terperinci

Pengantar Penelitian TI

Pengantar Penelitian TI Pengantar Penelitian TI Metodologi Penelitian Pertemuan 1 Rakhmat Arianto, S.ST., M.Kom 1. Pengantar Penelitian 1 1.1. Definisi Penelitian Definisi Penelitian Research (Inggris) dan recherche (Prancis)

Lebih terperinci

Tingkat Pemahaman Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data Palembang Terhadap Konsep Aset, Kewajiban Dan Ekuitas

Tingkat Pemahaman Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data Palembang Terhadap Konsep Aset, Kewajiban Dan Ekuitas Tingkat Pemahaman Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data Palembang Terhadap Konsep Aset, Kewajiban Dan Ekuitas Novita Maya Sari (novita.maya1991@gmail.com) Betri Sirajuddin (betri.sirajuddin@facebook.com)

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH IKLAN TV OLI TOP 1 TERHADAP MINAT MEMBELI MASYARAKAT PERUMNAS SIMALINGKAR MEDAN

ANALISIS PENGARUH IKLAN TV OLI TOP 1 TERHADAP MINAT MEMBELI MASYARAKAT PERUMNAS SIMALINGKAR MEDAN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH IKLAN TV OLI TOP 1 TERHADAP MINAT MEMBELI MASYARAKAT PERUMNAS SIMALINGKAR MEDAN OLEH: IHSAN AHMED MUSTAFA 070502201 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

Analisis dan Pengujian Kinerja Korelasi Dokumen Pada Sistem Temu Kembali Informasi

Analisis dan Pengujian Kinerja Korelasi Dokumen Pada Sistem Temu Kembali Informasi Analisis dan Pengujian Kinerja Korelasi Dokumen Pada Sistem emu Kembali Informasi Ari Wibowo Program Studi eknik Multimedia dan Jaringan, Politeknik Negeri Batam E-mail : wibowo@polibatam.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB III. METODE DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran

BAB III. METODE DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran 1 BAB III METODE DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini akan dievaluasi bagaimana motivasi pemanfaatan jurnal online Sciencedirect oleh mahasiswa pascasarjana S2 di Perpustakaan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Indonesia dan Institut Teknologi Bandung Tahun (Tesis). Depok:

DAFTAR PUSTAKA. Indonesia dan Institut Teknologi Bandung Tahun (Tesis). Depok: DAFTAR PUSTAKA Arwendria. 2002. Pemanfaatan Teknik Descriptive Multivariate Data Analytic untuk Mengungkapkan Struktur Literatur Bidang Teknik Mesin: analisis cowords terhadap skripsi mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: Perception of compensation systems, employee motivation

ABSTRACT. Key words: Perception of compensation systems, employee motivation ABSTRACT Development in technology and information era has impact on changing the way companies in doing business and change behavior, consumer preferences and demands. The key to success for the company

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PENGADILAN NEGERI KLAS 1B RABA BIMA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PENGADILAN NEGERI KLAS 1B RABA BIMA JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen) Volume 16, No. 1, Januari Juni (Semester I) 2016, Halaman 15-28 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Hubungan antara Pengetahuan Siswa Tentang Konsep Ekologi dengan Ecological Footprint Berdasarkan Gender (Studi Korelasional di SMA Jakarta)

Hubungan antara Pengetahuan Siswa Tentang Konsep Ekologi dengan Ecological Footprint Berdasarkan Gender (Studi Korelasional di SMA Jakarta) Hubungan antara Pengetahuan Siswa Tentang Konsep Ekologi dengan Ecological Footprint Berdasarkan Gender (Studi Korelasional di SMA Jakarta) Relationship between Student s Knowledge about Ecological Concepts

Lebih terperinci

REM KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK TAMAN KARYA MADYA TEKNIK KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Wiwit Winarto

REM KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK TAMAN KARYA MADYA TEKNIK KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Wiwit Winarto REM KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK TAMAN KARYA MADYA TEKNIK KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Wiwit Winarto E-mail: wiwit.winarto90@gmail.com Subagyo ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

Lebih terperinci

ABSTRACT THE INFLUENCE OF EXPERIENCE ON AUDITORS QUALITY MATERIAL EVIDENCE IN AUDIT ASSIGNMENT

ABSTRACT THE INFLUENCE OF EXPERIENCE ON AUDITORS QUALITY MATERIAL EVIDENCE IN AUDIT ASSIGNMENT ABSTRACT THE INFLUENCE OF EXPERIENCE ON AUDITORS QUALITY MATERIAL EVIDENCE IN AUDIT ASSIGNMENT Information of financial statement are important in corporate world, because through this information of financial

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai stages of faith pada pemimpin kelompok sel mahasiswa di gereja X Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik

Lebih terperinci