PERKEMBANGAN PENGINDEKSAN SUBYEK. Pengindeksan kata Derivative indexing. 1. Pengindeksan konsep Assignment indexing
|
|
- Liana Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERKEMBANGAN PENGINDEKSAN SUBYEK 1. Pengindeksan konsep Assignment indexing Bahasa indeks Indexing language (Controlled vocabulary atau kosakata terkendali Pengindeksan kata Derivative indexing Bahasa alami Natural language (Kosakata bebas, kata kunci atau keywords) 2. Pengindeksan pralaras Pre-coordinated indexing Pengindeksan pascalaras Post-coordinated indexing Skema di atas menunjukkan perkembangan yang telah terjadi dalam bidang pengindeksan subyek. Di kolom kiri tercantum metode pengindeksan (no. 1 dan 2) dan sarana yang dulu lazim digunakan, sedangkan sebelah kanan metode dan sarana yang lebih mutakhir. Semua metode dan sarana di atas hingga kini masih dipakai, termasuk yang lama. Pilihan metode dan sarana tergantung dari situasi dan kondisi lembaga informasi atau perpustakaan, dan fungsi serta format indeks yang sedang dibuat. Indeks yang tercetak misalnya, masih tetap menggunakan pengindeksan pra-koordinasi dengan kosa kata terkendali seperti tajuk subyek atau deskriptor (istilah indeks) dari tesaurus. Katalog subyek OPAC pada umumnya menerapkan pengindeksan konsep dengan kosa kata terkendali. Tapi ada pula OPAC yang menerapkan kedua-duanya, yaitu pengindeksan konsep maupun kata (keywords). PENGINDEKSAN KONSEP Assignment indexing atau concept indexing Pada tahap ke-1 dari proses pengindeksan, yaitu pada tahap analisis, pengindeks (indexer) mempelajari isi dokumen untuk mengidentifikasi KONSEP-KONSEP penting yang dibahas dalam dokumen. Kemudian pada tahap penerjemahan, ia menggunakan bahasa indeks (seperti bagan klasifikasi atau daftar tajuk subyek) untuk menetapkan notasi, tajuk subyek, atau deskriptor, yang dapat mewakili konsep-konsep tsb. (to assign = memberikan, menetapkan). Dalam assignment indexing atau concept indexing pengindeks tidak sekedar mengambil katakata yang ditemukannya dalam dokumen, tetapi harus mengenali konsep-konsep yang berada di belakang kata-kata tsb. Dengan demikian pemakai atau penelusur sistem temu balik informasi dapat menemukan kembali (retrieve) semua dokumen tentang konsep tertentu, meskipun istilah yang ia gunakan untuk konsep tsb. berbeda dari istilah yang digunakan penyusun dokumen atau istilah yang digunakan dalam sistem temu kembali tsb. untuk konsep tsb. Ciri-ciri: Menggunakan bahasa indeks atau kosa kata terkendali (controlled vocabulary) Gangguan atau noise akibat adanya sinonim dan homonim teratasi Hubungan antar konsep terlihat lewat acuan lihat juga atau see also, sistem penunjukan lain, atau karena subyek yang berhubungan ditempatkan berdekatan dalam urutan sistematis Penelusuran dapat diperluas/dipersempit (komprehensif vs spesifik) Irma U. Aditirto/ KKI/ Perkembangan pengindeksan 1
2 Memerlukan kemampuan intelektual dan sebab itu tidak dapat dikerjakan secara mekanis (oleh komputer)) PENGINDEKSAN KATA Derivative indexing Pengindeks mengambil kata/istilah sebagaimana adanya dari judul dokumen, abstrak dokumen atau teks seluruh dokumen. (to derive = mengambil atau memperoleh dari). Juga disebut term indexing atau keyword indexing. Ciri-ciri: Menggunakan bahasa dokumen, jadi bahasa alami (natural language) atau kosa kata tak terkendali Ada gangguan atau noise akibat sinonim dan homonim Hubungan antar subyek tidak terlihat/diperlihatkan Mudah dikerjakan, tidak memerlukan kemampuan intelektual Dapat dikerjakan secara mekanis oleh komputer Tabel pada halaman 5 secara lebih mendetil memperlihatkan perbedaan antara assignment indexing dan derivative indexing. PENGINDEKSAN PRALARAS (PRA-KOORDINASI) Pre-coordinate indexing Perbedaan utama antara pengindeksan pralaras dengan pascalaras terletak pada cara subyek majemuk diindeks. Ciri utama: Penggabungan konsep-konsep untuk menyatakan suatu subyek majemuk dilakukan pada tahap pengindeksan (tahap input). Disebut pre-coordinate, pra-koordinasi atau pralaras sebab koordinasi atau penggabungan istilah indeks untuk deskripsi indeks dilakukan pada tahap masukan atau input, jadi sebelum (= pra- ) penelusuran dilakukan. Terutama digunakan untuk indeks tercetak seperti dalam majalah indeks dan abstrak, bibliografi nasional, indeks majalah, dan juga katalog subyek perpustakaan yang belum berbentuk OPAC. Bahasa indeks yang cocok untuk pengindeksan pra-koordinasi adalah daftar tajuk subyek. Ciri: 1. Subyek majemuk diperlakukan sebagai satu kesatuan 2. Pembentukan subyek majemuk dikerjakan pada tahap pengindeksan (input) 3. Perlu urutan sitiran (citation order) agar pengindeksan taat azas 4. Pendekatan terhadap subyek bersifat linear Masalah: 1. Urutan sitiran tidak dapat memuaskan semua pemakai 2. Dokumen berisi informasi yang multi-dimensional bila disajikan secara linear hanya dapat didekati dari salah satu unsurnya Masalah ini timbul karena sistem pralaras adalah sistem satu tempat atau one-place system. Konsep primer atau faset yang disebut atau di-cite pertama menjadi titik temu, konsep lain Irma U. Aditirto/ KKI/ Perkembangan pengindeksan 2
3 tersembunyi. Pendekatan bersifat linear. Meskipun demikian sistem seperti ini tetap diperlukan, juga dalam abad komputer, sebab: 1. Pertimbangan ekonomis: sangat berguna apabila dalam indeks, bibliografi atau katalog untuk pendekatan subyek tiap dokumen akan diwakili oleh satu entri subyek saja. 2. Pertimbangan praktis: dokumen hanya bisa ditempatkan di satu tempat, meskipun isinya multi-dimensional Contoh: Topik: Klasifikasi peta di perpustakaan khusus di Australia PERPUSTAKAAN KHUSUS PETA KLASIFIKASI AUSTRALIA Topik: Konstruksi jembatan dengan beton bertulang JEMBATAN KONSTRUKSI BETON BERTULANG Topik: Kiat pemasaran jamu di lingkungan masyarakat kota JAMU PEMASARAN MASYARAKAT KOTA Konsep-konsep yang sudah diterjemahkan menjadi tajuk subyek disusun menurut urutan sitasi (urutan faset). PENGINDEKSAN PASCALARAS (PASCA-KOORDINASI) Post-coordinate indexing Ciri utama: Penggabungan konsep-konsep untuk menyatakan subyek majemuk dilakukan pada tahap penelusuran (output). Disebut post-coordinate, pasca - koordinasi, sebab koordinasi atau penggabungan istilah indeks dilakukan pada tahap penelusuran. Pada tahap pengindeksan (= tahap masukan atau input) dokumen di-indeks dengan menggunakan istilah-istilah indeks yang mewakili konsep-konsep tunggal. Pada tahap output (= penelusuran) penelusur menggabungkan istilah-istilah indeks sesuai dengan subyek yang dicarinya. Penggabungan ini tidak memerlukan urutan sitasi, karena pendekatan terhadap subyek majemuk dalam sistem pasca-koordinasi bersifat multidimensional. Bahasa indeks yang sesuai untuk sistem pasca-koordinasi adalah tesaurus. Ciri: 1. Pada tahap masukan konsep-konsep tunggal di-indeks 2. Tidak diperlukan urutan sitasi 3. Penggabungan atau kombinasi konsep dilakukan oleh penelusur pada tahap penelusuran 4. Pendekatan bersifat multidimensional 5. Sistem pasca-koordinasi baru bisa efektif apabila diterapkan dalam sistem berbantuan komputer Contoh: Topik: Klasifikasi peta di perpustakaan khusus di Australia. KLASIFIKASI PETA PERPUSTAKAAN KHUSUS AUSTRALIA Irma U. Aditirto/ KKI/ Perkembangan pengindeksan 3
4 Topik: Konstruksi jembatan dengan beton bertulang KONSTRUKSI JEMBATAN BETON BERTULANG Topik: Kiat pemasaran jamu di lingkungan masyarakat kota PEMASARAN JAMU MASYARAKAT KOTA Deskriptor yang dipilih oleh pengindeks pada tahap pengindeksan tidak disusun menurut suatu urutan sitasi. Penggabungan atau kombinasi deskriptor dilakukan pada tahap penelusuran oleh penelusur sesuai dengan kebutuhannya, juga tanpa mengikuti suatu urutan sitasi. Perbandingan pendekatan sistem pra-laras dan pasca-laras: PENDEKATAN LINEAR VS MULTI-DIMENSIONAL Irma U. Aditirto/ KKI/ Perkembangan pengindeksan 4
5 Sistem berbahasa indeks (Kosa kata terkendali) (Assignment indexing) Sistem berbahasa alami (Derivative indexing) 1. Titik temu ditetapkan oleh pengindeks 1. Titik temu ditetapkan oleh komputer 2. Cantuman akan terkelompok di bawah lebih sedikit istilah 3. Pengelompokan dilakukan di bawah sejumlah istilah terbatas dan cakupan istilah jelas 4. Istilah yang menjadi titik temu ditentukan oleh manusia dan sebab itu tidak terlepas dari subyektivitas dan kemungkinan kekeliruan 5. Hubungan antar istilah ditunjukkan dan dapat dimanfaatkan 6. Bahasa indeks relatif statis. Penambahan istilah baru pada daftar tajuk subyek atau tesaurus harus melalui proses yang memerlukan banyak waktu. 7. Lazim dipakai dalam pangkalan data dan katalog tradisional 8. Memerlukan upaya intelektual pada tahap pengindeksan 9. Presisi (ketepatan) biasanya tinggi, dan gangguan (noise) rendah 2. Cantuman tersebar pada lebih banyak kata /istilah 3. Istilah diambil dari dokumen, merupakan bahasa alami, jumlahnya tergantung dokumen, cakupan istilah tidak selalu jelas 4. Komputer menetapkan titik temu dengan konsisten. Cantuman pasti dapat ditemukan lewat istilah yang ada dalam judul, atau bagian lain dari dokumen yang diindeks 5. Hubungan antar istilah tidak ditunjukkan, kecuali apabila ada upaya khusus. Berarti pengindeksan tidak bersifat otomatis lagi, dan memerlukan kemampuan intelektual 6. Istilah-istilah mencerminkan perkembangan mutakhir bidang subyek ybs. Bersifat dinamis. 7. Banyak ditemukan dalam pangkalan data berteks lengkap (full-text databases) 8. Memerlukan upaya intelektual pada tahap penelusuran 9. Agak banyak dokumen yang tidak relevan ikut terjaring 10. Tidak perlu mencari pada sinonim-sinonim 10. Semua sinonim dan variasi kata perlu ditelusuri untuk memperoleh hasil komprehensif 11. False drops relatif sedikit 11. Cenderung menghasilkan lebih banyak false drops sebab ada kata/istilah dengan lebih dari satu arti 12. Menggunakan istilah yang di-prekoordinasikan bila untuk menyatakan konsep tertentu perlu lebih dari satu kata 12. Kombinasi kata tidak dikendalikan sehingga dapat menyebabkan false drops. (misalnya perpustakaan sekolah dan sekolah perpustakaan ) Irma U. Aditirto/ KKI/ Perkembangan pengindeksan 5
3. Pengindeksan Dokumen
3. Pengindeksan Dokumen Dasar-Dasar Dokumentasi (Modul 3) by Yuni Nurjanah Page 1 Bahasa Indeks (bhs sehari-hari dunia pusdokifo), adalah: Bahasa sehari yang digunakan oleh unit informasi untuk memeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin berharganya nilai sebuah informasi dan semakin
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin berharganya nilai sebuah informasi dan semakin banyaknya sumber-sumber informasi, maka semakin meningkat pula kebutuhan manusia untuk dapat
Lebih terperinciIndexing dan Bahasa Penelusuran
LOGO Indexing dan Bahasa Penelusuran Sugeng Priyanto Indexing Definisi : sebuah proses untuk melakukan pengindeksan terhadap kumpulan dokumen yang akan disediakan sebagai informasi kepada pemakai. Proses
Lebih terperinciPRALARAS (PRECOORDINATION) VS PASCALARAS (POSTCOORDINATION) DALAM TAJUK SUBJEK DAN KATALOG SEBAGAI TITIK AKSES. Vivit Wardah Rufaidah
PRALARAS (PRECOORDINATION) VS PASCALARAS (POSTCOORDINATION) DALAM TAJUK SUBJEK DAN KATALOG SEBAGAI TITIK AKSES Vivit Wardah Rufaidah Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jalan Ir. H. Juanda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan sebagai salah satu pusat sumber informasi bagi masyarakat luas. Siap menampung serta mengelola sumber-sumber informasi tersebut sehingga dapat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Definisi Database Database atau sering kita kenal basis data merupakan sekumpulan data yang tersusun dan tersimpan rapi dalam computer, dan dapat diolah maupun dimanipulasi dengan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI BAHASA INDEKS
IMPLEMENTASI BAHASA INDEKS PADA SENAYAN LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM (SLiMS) Oleh : Danang Dwijo Kangko LATAR BELAKANG Hampir 50% Petugas perpustakaan tidak menggunakan tajuk subjek dalam katalog dan pangkalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat banyak. Perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan sekarang ini menimbulkan berbagai dampak yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat banyak. Perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciKONSTRUKSI TESAURUS KORUPSI DENGAN PENDEKATAN LITERARY WARRANT
KONSTRUKSI TESAURUS KORUPSI DENGAN PENDEKATAN LITERARY WARRANT ARYA PANDU PRAKASA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA 2008 KONSTRUKSI TESAURUS KORUPSI DENGAN PENDEKATAN LITERARY WARRANT
Lebih terperinciTAJUK SUBYEK. Oleh: Gatot Subrata, S.Kom
TAJUK SUBYEK Oleh: Gatot Subrata, S.Kom Abstrak: Analis subyek adalah kegiatan menganalisa subyek atau pokok bahasan dari suatu bahan pustaka secara konseptual dan menterjemahkan dalam notasi sehingga
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Literatur
13 BAB II Tinjauan Literatur II.1 Pengindeksan Subjek Upaya untuk melakukan pengorganisasian informasi mulai muncul sejak makin berkembangnya sumber-sumber informasi, pesatnya laju perkembangan teknologi
Lebih terperinciANALISIS SUBJEK VERBAL
ANALISIS SUBJEK VERBAL B. Mustafa mus@ipb.ac.id atau mustafa_smada@yahoo.com P endekatan subjek dalam era elektronik menjadi cara yang utama dalam mencari informasi. Mesin-mesin pencari informasi di internet
Lebih terperinciKATALOGISASI. M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Perpustakaan Sekolah 18 April 2018
KATALOGISASI M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Perpustakaan Sekolah 18 April 2018 Pengertian Katalog perpustakaan : Suatu daftar yang berisi keteranganketerangan lengkap atau komprehensif dari suatu bahan pustaka
Lebih terperinciPenggunaan Bahasa Alamiah dan Kosa Kata Terkendali dalam Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Teks
Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosa Kata Terkendali dalam Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Teks Jonner Hasugian Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Abstract Language or vocabularies play important
Lebih terperincioleh: HETTY GULTOM, S.Sos.
Analisis Subjek Bahan Pustaka oleh: HETTY GULTOM, S.Sos. PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 1 4 Analisis Subjek Bahan Pustaka oleh: Hetty Gultom, S.Sos. (Pustakawan Universitas Sumatera
Lebih terperinciPANDUAN PENULISAN PROPOSAL
PANDUAN PENULISAN PROPOSAL A. BAGIAN AWAL 1. Halaman Sampul Luar Pada halaman sampul luar berisi komponen : a. Judul Penelitian/Proposal dan mengandung didalamnya tempat penelitian dilaksanakan. b. Tulisan
Lebih terperinciSISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN
Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 22 SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2001 1 Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi (TI) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu memberikan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak perkembangan
Lebih terperinciTES. Pustakawan Dalam Pengelolaan Database. Atas bantuan Bapak/Ibu/Sdr saya. 2. Nama BapakIbu/Sdr tidak perlu dicantumkan.
LAMPIRAN 1 TES Dengan hormat, Dengan segala kerendahan hati, saya mohon bantuan Bapak/Ibu/Sdr untuk mengisi tes ini yang berkaitan dengan judul penelitian saya Analisis Kemampuan Pustakawan Dalam Pengelolaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perpustakaan jika si pencari informasi di perpustakaan belum mengetahui
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tajuk Subjek Ada beberapa alat temu balik informasi yang diketahui termasuk salahsatunya katalog subjek. Katalog subjek merupakan alat temu kembali informasi di perpustakaan
Lebih terperinciPENGINDEKSAN TUNTAS BERBASIS KURIKULUM. Mochammad Asrukin
PENGINDEKSAN TUNTAS BERBASIS KURIKULUM Mochammad Asrukin Pustakawan Universitas Negeri Malang. Alamat instansi Jl. Surabaya No. 6 Malang. Telp. 0341-571035 Abstrak: Kurikulum merupakan perangkat pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan
9 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Katalog Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan ketersediaan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan memerlukan suatu
Lebih terperinciMODUL 4 SARANA TEMU KEMBALI TERBITAN BERSERI
MODUL 4 SARANA TEMU KEMBALI TERBITAN BERSERI Sarana temu kembali dapat berupa: 1. Susunan koleksi dokumen. 2. Katalog perpustakaan yang dapat berbentuk kartu, buku, lembaran kertas, OPAC dll. KATALOG TERBITAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seluruh dunia menjadi sebuah fenomena yang sangat mengejutkan dalam satu abad
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer di dalam lingkungan kehidupan masyarakat di seluruh dunia menjadi sebuah fenomena yang sangat mengejutkan dalam satu abad terakhir ini. Hal
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHASA ALAMIAH DAN KOSA KATA TERKONTROL DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBASIS TEKS
PENGGUNAAN BAHASA ALAMIAH DAN KOSA KATA TERKONTROL DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBASIS TEKS JONNER HASUGIAN Staf Pengajar pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra USU 1. Pendahuluan
Lebih terperinciPETUNJUK RINGKAS CARA PENGINDEKSAN MAJALAH DAN MONOGRAF ANALITIK
Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 10 PETUNJUK RINGKAS CARA PENGINDEKSAN MAJALAH DAN MONOGRAF ANALITIK Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciRAGAM BAHAN PUSTAKA. UMUM: Mencakup semua bidang ilmu pengetahuan KHUSUS: khusus yang hanya mencakup salah. menurut bagian-bagian dan seksi-seksi
TAJUK SUBJEK RAGAM BAHAN PUSTAKA UMUM: Mencakup semua bidang ilmu pengetahuan KHUSUS: khusus yang hanya mencakup salah satu cabang ilmu pengetahuan yang terinci menurut bagian-bagian dan seksi-seksi Prinsip
Lebih terperinci2.2 Tujuan dan Fungsi Katalog Tujuan Katalog Semua perpustakaan mempunyai tujuan agar koleksi yang dimiliki
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Katalog Pengatalogan ( cataloging ) berasal dari kata katalog yang berarti suatu daftar bahan pustaka yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan yang disusun secara sistematis,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengkonversikan tulisan / teks ke dalam bentuk ucapan dengan menggunakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aplikasi Text-to-Speech ( TTS ) merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk mengkonversikan tulisan / teks ke dalam bentuk ucapan dengan menggunakan pemodelan
Lebih terperinciKEGIATAN UTAMA DI PERPUSTAKAAN
PUST2290 1.1 P KEGIATAN UTAMA DI PERPUSTAKAAN erpustakaan merupakan tempat yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat yang membutuhkannya. Informasi dapat diperoleh dari berbagai jenis bacaan yang
Lebih terperinciKATALOGISASI. M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Katalogisasi Desember 2017
KATALOGISASI M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Katalogisasi Desember 2017 Pengertian KATALOG??? Pengertian KATALOGISASI??? Pengertian Katalog perpustakaan : Suatu daftar yang berisi keteranganketerangan lengkap
Lebih terperinciPEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X
PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X Iin Fridayani Veronika Purba 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif dipilih karena peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciPENELUSURAN PUSTAKA. The known is finite, the unknown infinite; intelectually we stand upon an islet in the
PENELUSURAN PUSTAKA The known is finite, the unknown infinite; intelectually we stand upon an islet in the midst of an illimitable ocean of inexplicability. Our business is to reclaim a little more land.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Sebagai bagian dari pengetahuan, ilmu pengetahuan lebih bersifat
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA KONSTRUKSI TESAURUS EKONOMI ISLAM DENGAN PENDEKATAN LITERARY WARRANT SKRIPSI MUHAMMAD RAMDHANI
UNIVERSITAS INDONESIA KONSTRUKSI TESAURUS EKONOMI ISLAM DENGAN PENDEKATAN LITERARY WARRANT SKRIPSI MUHAMMAD RAMDHANI 0606090575 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DEPOK JULI
Lebih terperinciSeminar Pendidikan Matematika
Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Zaman globalisasi ditandai dengan suatu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Ilmu pengetahuan dapat mengalami penyempurnaan atau
Lebih terperinciPengolahan Data Buku Perpustakaan dengan Sistem Otomasi
Yunus Abdul Halim Pengolahan Data Buku Perpustakaan dengan Sistem Otomasi Prepare - kebutuhan konsumen - sifat pelayanan - SDM - Standarisasi Pelaksanaan - Pemilahan - tulis diskripsi, katalogisasi, klasifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Universitas Negeri Medan (UNIMED merupakan salah satu perguruan tinggi, memiliki tiga landasan perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh seluruh civitas akademika
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI. Nanik Arkiyah
PERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI Nanik Arkiyah A. PENGANTAR Sistem temu kembali informasi di perpustakaan merupakan unsur yang sangat penting. Tanpa sistem temu kembali,
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH
Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 26 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Oleh: Sulastuti Sophia Pusat Perpustakaan dan PenyebaranTeknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2002
Lebih terperinciJASA PENELUSURAN INFORMASI
Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 14 JASA PENELUSURAN INFORMASI Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian BOGOR 2000 1 Seri Pengembangan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI WEB SERVICE PADA APLIKASI KAMUS BAHASA INDONESIA
IMPLEMENTASI WEB SERVICE PADA APLIKASI KAMUS BAHASA INDONESIA Makalah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Diajukan oleh : Fauzan Natsir Husni Thamrin, M.T., Ph. D Aris
Lebih terperinciPanduan Penelusuran Jurnal Elektronik T E E A L (The Essential Electronic Agricultural Library)
Panduan Penelusuran Jurnal Elektronik T E E A L (The Essential Electronic Agricultural Library) Sub Bidang Penelusuran Informasi Bidang Pengembangan Layanan Pustaka Perpustakaan IPB 2007 Panduan Penelusuran
Lebih terperinciSistem Informasi di Perpustakaan
Modul 1 Sistem Informasi di Perpustakaan PENDAHULUAN Ir. Yuyu Yulia, S.IP., M.Si. M odul ini disajikan sebagai pengantar materi pokok Pengolahan Materi Pustaka. Dalam modul ini, akan dipelajari terlebih
Lebih terperinciTemu Kembali Informasi dengan keyword (Studi deskriptif tentang sistem temu kembali informasi dengan controlled vocabulary
Temu Kembali Informasi dengan keyword (Studi deskriptif tentang sistem temu kembali informasi dengan controlled vocabulary pada field judul, subyek, dan pengarang di Perpustakaan Universitas Airlangga)
Lebih terperinciSTANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERPUSTAKAAN
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERPUSTAKAAN Pembuatan perencanaan pembinaan dan pengembangan perpustakaan setiap awal tahun akademik : 1 Menyusun rencana kebijakan Ketua/ Sekretaris Program Studi
Lebih terperinciCheck List Kesiapan Thesis/Skripsi. No Bagian Deskripsi Checklist Plagiarisme Berikan screen shoot hasil checking aplikasi
Check List Kesiapan Thesis/Skripsi PASTIKA SEBELUM MENGHADAP KE DOSEN PEMBIMBING SUDAH MENGECEK DAFTAR DIBAWAH INI No Bagian Deskripsi Checklist Plagiarisme Berikan screen shoot hasil checking aplikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu unsur pendukung akademik penting yang tidak dapat terlepas dari kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pendidikan,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di
BAB IV PEMBAHASAN Layanan penelusuran informasi koleksi di Perpustakaan Nasional RI merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di perpustakaan. Karena layanan penelusuran merupakan
Lebih terperinciSISTEM PENCARIAN PASAL-PASAL PADA KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TF-IDF. Abstrak
SISTEM PENCARIAN PASAL-PASAL PADA KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TF-IDF Muh. Alfarisi Ali¹, Moh. Hidayat Koniyo², Abd. Aziz Bouty³ ¹Mahasiswa Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS. 4.1 Pemahaman Literasi Informasi
BAB 4 ANALISIS Penelitian ini melibatkan 12 (dua belas) orang pustakawan sebagai informan yang merupakan instruktur dalam kegiatan OBM tahun 2007. Mereka terdiri dari tiga orang pustakawan perpustakaan
Lebih terperinciEVALUASI OPAC BERDASARKAN KRITERIA IFLA
EVALUASI OPAC BERDASARKAN KRITERIA IFLA (STUDI PADA OPAC PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG) Oleh : SETIAWAN, S.Sos ( Pustakawan Pertama) UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2013 0 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciPenjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang
Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang A. Persyaratan Umum I. PERSYARATAN Persyaratan umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai
Lebih terperinciKERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN TERKAIT DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI
KERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN TERKAIT DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI Kerjasama perpustakaan adalah kerjasama antara dua perpustakaan atau sistem perpustakaan atau lebih dengan tujuan menyediakan
Lebih terperinciPerpustakaan sekolah
Standar Nasional Indonesia Perpustakaan sekolah Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Misi... 2 4 Tujuan... 3 5 Koleksi...
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN
Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 34 PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2005 Seri Pengembangan
Lebih terperinciPELAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN SISTEM JARINGAN
PELAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN SISTEM JARINGAN Oleh : Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. rahman@ipb.ac.id atau a.saleh@eudoramail.com Pendahuluan Dalam dunia yang semakin terbuka,
Lebih terperinciPENELUSURAN PANG KALAN DATA TEKS BIDANG BIOLOGI
ezlrtikel PENELUSURAN PANG KALAN DATA TEKS BIDANG BIOLOGI Siti Elly Faisholyah S«d 8'~ 'D~ 44«'l~ g'~ fla44 44«'l~ '7'«4t fla119 g'~.f!'jp'j Siti Elly Faisholyah (Penelusuran pangkalan data teks bidang
Lebih terperinciOPAC Perpustakaan ITS Surabaya SKRIPSI
Uji Recall and Precision Sistem Temu Kembali Informasi OPAC Perpustakaan ITS Surabaya SKRIPSI Disusun oleh Nisaa Putri Lestari NIM: 070810048 PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN DEPARTEMEN INFORMASI
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Crawler Definisi Focused Crawler dengan Algoritma Genetik [2]
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini dibahas teori mengenai focused crawler dengan algoritma genetik, text mining, vector space model, dan generalized vector space model. 2.1. Focused Crawler 2.1.1. Definisi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Data Mining adalah proses yang mempekerjakan satu atau lebih teknik pembelajaran komputer (machine learning) untuk menganalisis dan mengekstraksi pengetahuan (knowledge)
Lebih terperinciTAJUK SUBYEK BAHAN PUSTAKA
TAJUK SUBYEK BAHAN PUSTAKA Makalah Disampaikan Dalam Rangka Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Negeri Malang (UM) Untuk
Lebih terperinciPENULISAN NASKAH BUKU PELAJARAN. Asep Herry Hernawan Laksmi Dewi Hj. Permasih
PENULISAN NASKAH BUKU PELAJARAN Asep Herry Hernawan Laksmi Dewi Hj. Permasih Pengertian Buku pelajaran adalah buku yang digunakan dalam proses pembelajaran, memuat bahan ajar yang tersusun secara sistematis
Lebih terperinciPerpustakaan perguruan tinggi
Standar Nasional Indonesia Perpustakaan perguruan tinggi ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Misi... 3
Lebih terperinciOTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN
Publish 2016 OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Informasi telah berkembang
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN ANTARA DESKRIPTOR, REFERENSI, DAN SITASI UNTUK MEMBANGUN STRUKTUR KOLEKSI DOKUMEN YANG INHEREN
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA DESKRIPTOR, REFERENSI, DAN SITASI UNTUK MEMBANGUN STRUKTUR KOLEKSI DOKUMEN YANG INHEREN Zainal A. Hasibuan * dan Mustangimah ** ABSTRACT There are many characteristics can be used
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan sebagai lembaga penyedia informasi, sudah sejak lama memiliki sarana penelusuran informasi yaitu dengan menggunakan katalog sebagai sarana temu balik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin canggihnya teknologi di bidang komputasi dan telekomunikasi pada masa kini, membuat informasi dapat dengan mudah didapatkan oleh banyak orang. Kemudahan ini
Lebih terperinciINDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX
INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX Wahyu Hidayat 1 1 Departemen Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Terapan, Telkom University 1 wahyuhidayat@telkomuniversity.ac.id
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan
Lebih terperinciPanduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2
Panduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2 Revisi Panduan : 24 Maret 2015 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1. Persiapan Untuk dapat melakukan pemasukan data bibliografi dan
Lebih terperinciPedoman Penelusuran Jurnal Elektronik LanTEEAL (The Essential Electronic Agricultural Library) Oleh: Azizah
Pedoman Penelusuran Jurnal Elektronik LanTEEAL (The Essential Electronic Agricultural Library) Oleh: Azizah Pendahuluan LanTEEAL 2.0 adalah versi terbaru dari The Essential Electronic Agricultural Library
Lebih terperinciPerpustakaan sekolah SNI 7329:2009
Standar Nasional Indonesia Perpustakaan sekolah ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Misi... 2 4 Tujuan...
Lebih terperinciPERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE
PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE Data Warehouse Definisi : Data Warehouse adalah Pusat repositori informasi yang mampu memberikan database berorientasi subyek untuk informasi yang bersifat historis yang mendukung
Lebih terperinciMANFAAT NOMOR PANGGIL DALAM KEGIATAN PERPUSTAKAAN
Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 6 MANFAAT NOMOR PANGGIL DALAM KEGIATAN PERPUSTAKAAN Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian BOGOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proposisi adalah pernyataan yang dapat ditentukan nilai kebenarannya, bernilai benar atau salah tetapi tidak keduanya. Sedangkan, Kalkulus Proposisi (Propositional
Lebih terperinciPanduan Penggunaan dan Akses
ProQuest Panduan Penggunaan dan Akses Cara Masuk Ke ProQuest ProQuest dapat di akses melalui website ukrida, user id dan password dapat menghubungi perpustakaan. ProQuest menyediakan beberapa Interface
Lebih terperinciRINGKASAN * Pengertian Ringkasan * Tujuan Membuat Ringkasan * Cara Membuat Ringkasan
RINGKASAN DAN ABSTRAK MEMBUAT RINGKASAN MEMBUAT ABSTRAK RINGKASAN * Pengertian Ringkasan * Tujuan Membuat Ringkasan * Cara Membuat Ringkasan ABSTRAK * Pengertian Abstrak * Manfaat Abstrak * Jenis Abstrak
Lebih terperinciBerikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan.
TAHAPAN PENELUSURAN INFORMASI Oleh Arief Surachman Berikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan. Pemakai Kebutuhan Pencatatan Analisa Penelusuran
Lebih terperinciPengenalan Algoritma & Struktur Data. Pertemuan ke-1
Pengenalan Algoritma & Struktur Data Pertemuan ke-1 Apa itu Struktur Data? PROGRAM ALGO RITMA STRUKTUR DATA Algoritma.. deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah yang tersusun secara logis 1. Ditulis
Lebih terperinciKATALOGISASI : bagian dari kegiatan pengolahan bahan perpustakaan Sri Mulyani
KATALOGISASI : bagian dari kegiatan pengolahan bahan perpustakaan Sri Mulyani A. PENDAHULUAN Pengolahan bahan pustaka merupakan salah satu kegiatan pokok dalam rangkaian kegiatan perpustakaan. Kegiatan
Lebih terperinciPenjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang
Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang A. Persyaratan Umum I. PERSYARATAN Persyaratan umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai
Lebih terperinciDefinisi. Company Logo
TEMU BALIK INFORMASI Definisi Cara sistematik mencari kembali seluruh atau sebagian informasi ilmiah yang pernah dihasilkan/ditulis/diterbitkan mengenai subjek tertentu untuk jangka waktu tertentu dan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN
Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 32 PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN Oleh Surya Mansjur Sulastuti Sophia Akhmad Syaikhu Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
Lebih terperinciSumber Informasi. Sugeng Priyanto LOGO
Sumber Informasi Sugeng Priyanto LOGO Materi Kuliah Temu Balik Informasi D3 Perpustakaan dan Informasi Undip 2012 Fakta dan Data Fakta adalah kenyataan yang ada, baik yang material (material thing) maupun
Lebih terperinciModul VI BIBLIOGRAFI
Modul VI FORMAT STANDAR DATA BIBLIOGRAFI Setelah mempelajari materi ini, mendiskusikan, dan latihan mahasiswa dapat membuat deskripsi bibliografi bahan pustaka berdasarkan standar format MARC dan Dublin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
58 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian sebagai suatu bentuk kegiatan ilmiah harus dilakukan dengan sistematis, teratur dan tertib, agar penelitian dapat berlangsung demikian, diperlukan suatu metode penelitian.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source
digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source Digilib Versi Rumah Cerdas Intikom Perpustakaan POLTEKKES Surakarta lebih memilih menggunakan Aplikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan
Lebih terperinciPEMBUATAN INDEKS ARTIKEL SURAT KABAR BERANOTASI MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCES 2010 DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG
PEMBUATAN INDEKS ARTIKEL SURAT KABAR BERANOTASI MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCES 2010 DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG Uci Oktaviani 1, Marlini 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan
Lebih terperinciKompetensi Pustakawan Pengolahan. Qudussisara Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Qudussisara Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh Abstrak Perpustakaan adalah tempat menyimpan informasi baik tercetak maupun non-cetak. Perpustakaan juga sebagai sarana pembelajaran menemukan sumber daya
Lebih terperinciPERMASALAHAN DALAM MENGUMPULAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT
PERMASALAHAN DALAM MENGUMPULAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT Dra. FATHMI, SS Pustakawan Utama fathmi60@gmail.com disampaikan pada Lokakarya Pustakawan Gedung Teater Perpusnas 3 April 2017 TIM PENILAI PUSAT
Lebih terperinciSTRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1
STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1 Perpustakaan perguruan tinggi sebagai unit pelaksana teknis yang membantu perguruan tinggi dalam
Lebih terperinciLAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN 1. Indeks Artikel tahun 1999 2003 2. Indeks Artikel tahun 2007 2007 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Albert Einstein percaya bahwa ilmu pengetahuan tidaklah lebih dari suatu penyempurnaan
Lebih terperinciKUESIONER TEBUKA PENDUKUNG PENELITIAN
LAMPIRAN 1 No Soal: KUESIONER TEBUKA PENDUKUNG PENELITIAN KOMPETENSI PUSTAKAWAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA PADA LAYANAN REFERENSI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ANDALAS Petunjuk Pengisian
Lebih terperinci1. Sorot icon Winisis yang terdapat dilayar computer kemudian klik 2 kali maka akan muncul layar seperti berikut
Pemasukan Data PANDUAN PEMASUKAN DATA/DOKUMEN PADA WINISIS Sri Rahayu I. Pendahuluan Pemasukan data atau entri data/dokumen merupakan sebagian dari proses katalogisasi atau pengatalogan, dalam pemasukan
Lebih terperinciSistem manajemen mutu Persyaratan
SNI ISO 9001-2008 Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional SNI ISO 9001-2008 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1
Lebih terperinciPokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1
Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Oleh: Ir. Abdul R. Saleh, M.Sc dan Drs. B. Mustafa, M.Lib. 2 PENDAHULUAN Perguruan tinggi merupakan salah satu subsistem dari sistem pendidikan
Lebih terperinci