PENGEMBANGAN PROTOTYPE KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS CASE BASED REASONING BAGI PENINGKATAN AKSESIBILITAS UMKM DALAM PERMODALAN USAHA
|
|
- Hamdani Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN PROTOTYPE KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS CASE BASED REASONING BAGI PENINGKATAN AKSESIBILITAS UMKM DALAM PERMODALAN USAHA Ikang Achmad Mubarok, Naning Aranti Wesiani, dan Ahmad Rusdiansyah Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60 ; ; Abstrak Peningkatan kiprah UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) didalam perekonomian negara dirasa semakin penting. Namun salah satu kendala yang seringkali dihadapi UMKM dalam memperbesar usahanya adalah keterbatasan modal usaha walaupun seringkali pemerintah maupun lembaga keuangan menawarkan kredit-kredit khusus yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM. Akan tetapi karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan dalam menghadapi permasalahan permodalan membuat UMKM tidak memiliki aksesibilitas yang cukup dalam mendapatkan modal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan sebuah Knowledge Management System (KMS) yang bisa diakses secara luas oleh para pelaku UMKM dengan harapan mampu meningkatkan aksesibilitas UMKM dalam permodalan usaha. Perumusan isi dari KMS tersebut utamanya didapatkan dari mencari solusi permasalahan yang timbul mengenai permodalan usaha dengan mendapatkan kembali kasus-kasus yang telah ada dan yang memiliki kemiripan atau pada konsep Knowledge Management disebut sebagai metode Case Based Reasoning. Selain itu, karena keluaran dari penelitian ini berupa sistem berbasis aplikasi web, maka dalam mendesain tampilan sistem digunakan metode QFD (Quality Function Deployment) agar mampu menterjemahkan kebutuhan pengguna. Harapannya keberadaan KMS ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh UMKM guna meningkatkan peranan dan kontribusinya dalam perekonomian negara. Kata kunci : Knowledge Management System, Case Based Reasoning, Quality Function Deployment, UMKM, Permodalan Usaha I. PENDAHULUAN Peran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian negara dari waktu ke waktu sangat dirasa penting untuk ditingkatkan. Didalam krisis perekonomian yang pernah menghantam Indonesia tahun telah memberikan pembuktian nyata bahwa sektor UMKM jauh lebih handal didalam menghadapi krisis dibandingkan perusahaan besar yang terpaksa melakukan PHK terhadap ribuan karyawannya. Melihat peran strategis tersebut, maka akan sangat disayangkan jika sektor UMKM tidak dikelola dan diberdayakan secara optimal oleh pemerintah. Berdasarkan data yang ada, dapat dikatakan bahwa UMKM menjadi tumpuan dan harapan bagi perkembangan perekonomian negara, akan tetapi para pelaku UMKM itu sendiri seringkali menghadapi kendala dalam mengembangkan usaha mereka. Berikut ini merupakan informasi lain yang menjelaskan permasalah yang dihadapi oleh UMKM. Kendala tersering UMKM yang ada di lapangan yaitu mengenai keterbatasan aksesibilitas UMKM terhadap sumber-sumber dana untuk memperoleh hingga memperbesar modal []. Dalam pemberdayaanny, KUMKM masih dihadapkan pada berbagai kendala dan permasalahan yang memerlukan solusi atau pemecahannya terutama berkaitan dengan masih lemahnya aksesibilitas KUMKM terhadap sumberdaya produktif, seperti permodalan [2]. Dari berbagai kendala yang dihadapi dalam pengembangan atau pemberdayaan UMKM, masalah kesulitan akses terhadap permodalan merupakan salah satu masalah yang selama lebih dari tiga puluh tahun belum dapat dipecahkan [3]. Permasalahan utama yang dihadapi UMKM, diantaranya ialah sulitnya mengakses kepada pelayanan permodalan [4]. Permasalahan yang paling sering timbul dalam usaha pengembangan pada sebagian besar UMKM salah satunya adalah lemahnya struktur permodalan dan kurangnya akses untuk menguatkan struktur modal tersebut [5]. Pada penelitian ini, yang menjadi pembahasan atas permasalahan yang sering dihadapi oleh pihak UMKM adalah mengenai aksesibilitas terhadap permodalan usaha. Hal ini bisa disebabkan karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka terhadap penanganan permasalahan permodalan baik itu pada saat pengajuan modal, pemenuhan persyaratan dan pengelolaan modal. Salah satu kebutuhan yang dirasa cukup penting dan mendesak untuk menangani permasalahan diatas adalah keberadaan suatu Knowledge Management System (KMS) yang diwujudkan melalui media website atau suatu portal yang bisa diakses oleh para pelaku UMKM yang khusus dirancang guna meningkatkan aksesibilitas UMKM dalam permodalan usaha. Media tersebut dipilih karena dimasa yang akan datang teknologi
2 2 informasi akan menjadi kebutuhan utama bagi pelaku UMKM [6]. Knowledge management adalah sebuah proses yang membantu suatu organisasi dalam mengidentifikasi, memilih, mengatur, menyebarkan, dan mentransfer informasi penting dan keahlian yang merupakan bagian dari memori organisasi [7]. Upaya dalam menciptakan suatu knowledge management system (KMS) tersebut juga akan mendukung peraturan pemerintah UU RI no.20 tahun 2008 tentang UMKM bab V penumbuhan iklim usaha pasal 0 aspek informasi usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat () huruf c [8]. Melalui rancangan sistem ini, para pelaku UMKM dapat memperoleh berbagai informasi dan data terkait dengan kasus-kasus permodalan serta beberapa program pemerintah maupun lembaga keuangan tentang bantuan modal usaha beserta dengan deskripsi, persyaratan maupun informasi penting lainnya. Selain itu didalam sistem tersebut akan ada semacam media sharing informasi antar UMKM baik itu mengenai brainware, software maupun hardware yang dapat menunjang aktifitas atau operasional UMKM dengan harapan mampu meningkatkan kapabilitas UMKM sehingga dapat meningkatkan aksesibilitasnya terhadap permodalan usaha. Perumusan isi dari KMS ini utamanya didapatkan dari mencari solusi permasalahan yang timbul dalam kasus permodalan usaha dengan mendapatkan kembali kasus-kasus yang telah ada dan yang memiliki kemiripan atau pada konsep knowledge management disebut sebagai metode case based reasoning. Secara dinamis, KMS ini pun akan terus di-update termasuk didalamnya terdapat expert yang akan berperan dalam penggunaan sistem pakar sebagai narasumber dengan menggunakan informasi serta pengalaman yang dimiliki sebagai pelaku lembaga pemerintahan yang bertugas untuk menangani permasalahan UMKM yang dihadapi khususnya dalam hal permodalan usaha. Harapannya, keberadaan KMS ini pada akhirnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh UMKM guna meningkatkan peranan dan kontribusinya dalam perekonomian negara. Batasan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, penelitian ini dilakukan pada sepuluh kampung usaha unggulan binaan Disperdagin Kota Surabaya, merupakan rancangan prototype knowledge management system bagi UMKM dalam permasalahan aksesibilitas terhadap permodalan usaha, responden di kategorikan menjadi dua elemen antara lain expert (berasal dari Disperdagin), pengelola UMKM (pelaku usaha sepuluh kampung unggulan), responden yang mengisi kuisioner atau diwawancarai harus dalam keadaan sadar dan dapat berkomunikasi. Sedangkan asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam menjawab pertanyaan dan memberikan penilaian, responden berpikir rasional dan objektif. II. METODOLOGI PENELITIAN II. Tahap Identifikasi Pada tahapan ini akan dilakukan proses identifikasi terhadap penelitian yang akan dilakukan meliputi studi literatur, studi lapangan, proses identifikasi dan perumusan masalah, serta identifikasi metode analisis penelitian. II.2 Tahap Eksplorasi Knowledge dan Perancangan Sistem Tahap ini merupakan tahap dilakukannya pemenuhan terhadap kebutuhan knowledge dalam sistem dan melakukan perancangan sistem. II.2. Eksplorasi Knowledge Tahap ini dimulai dengan mengidentifikasi aktoraktor yang ada dalam sistem antara lain expert, knowledge worker dan knowledge developer. Setelah itu akan dilakukan pendataan terhadap kendala permodalan usaha yang dihadapi oleh objek amatan. Data tersebut diperoleh melalui wawancara dengan para pelaku usaha objek amatan. Setelah permasalahan telah terkumpul maka dilakukan identifikasi knowledge penanganan masalah dari pihak expert untuk dijadikan kasus awal dalam sistem. II.2.2 Case Based Reasoning Metode Case Based Reasoning adalah proses dalam mengingat suatu kasus lampau, lalu menggunakannya kembali dan mungkin mengadaptasikannya dalam kasus baru [9]. Case based reasoning memiliki beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah proses retrieve yaitu pencarian knowledge penanganan permasalahan UMKM objek amatan mengenai permodalan usaha. Task ini dimulai dengan pendeskripsian satu atau sebagian masalah dan berakhir apabila telah ditemukan knowledge penanganan yang paling sesuai. Caranya dengan menggunakan uji similaritas untuk satu kasus baru yang ingin dicari solusinya, lalu akan dilakukan pencocokan dengan dua puluh empat kasus yang dijadikan initial knowledge pada sistem repositori dengan cara melakukan perhitungannya sampai didapatkan nilai similaritas. Perhitungan dilakukan secara manual dan perlu dilakukan karena akan dijadikan pembanding dengan hasil yang ditunjukkan oleh sistem repositori nantinya. Tahap berikutnya adalah reuse yaitu menggunakan kembali knowledge tersebut sebagai solusi dari masalah yang timbul. Tahap berikutnya adalah revise, dimana dalam menangani perkembangan permasalahan baru maka repository akan beradaptasi dengan solusi baru yang sesuai dan meninjau kembali kesesuaian solusi tersebut atas permasalahan. Apabila solusi tersebut sesuai dengan permasalahan yang baru, maka solusi tersebut akan diverifikasi terlebih dahulu oleh seorang expert dan selanjutnya dimasukkan dalam case based sebagai proses retain atau menyimpan bagian-bagian dari pengalaman tersebut yang mungkin berguna untuk memecahkan masalah di waktu yang akan datang. II.2.3 Perancangan Prototype Knowledge Management System Pada tahap ini akan dilakukan perancangan sistem yang berbasis aplikasi web sebagaimana yang menjadi target luaran dari penelitian ini. Perancangan diawali dengan menentukan entitas-entitas dalam sistem lalu dilakukan identifikasi kebutuhan sistem berdasarkan pada kebutuhan setiap entitas. Setelah itu dilakukan penentuan hak akses pengguna sistem beserta alur operasionalnya masing-masing agar sistem dapat berjalan secara efektif. Pada penelitian ini, juga diterapkan konsep QFD (Quality Function Deployment) untuk menentukan kebutuhan akan tampilan sistem bagi pengguna agar hasil rancangan mampu menjadi user friendly.
3 3 Akhir pada tahap ini adalah melakukan evaluasi terhadap sistem khususnya terhadap penerapan metode Case Based Reasoning dan Quality Function Deployment yang digunakan dalam penelitian. II.3 Tahap Analisis dan Intepretasi Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis kondisi eksisting, analisis serta evaluasi implementasi sistem, dan analisis penggunaan konsep QFD dalam perancangan tampilan sistem. Sedangkan interpretasi dimaksudkan untuk menjelaskan dan memahami data secara lebih detail dibandingkan dengan teori yang telah didapatkan sebelumnya sebagai modal utama untuk melakukan evaluasi dan perbaikan. II.4 Tahap Kesimpulan dan Saran Pada tahap ini akan dilakukan penarikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta memberikan saran bagi penelitian selanjutnya. III. EKSPLORASI KNOWLEDGE III. Permasalahan Permodalan Berdasarkan hasil brainstorming dengan expert dan melihat kondisi lapangan, permasalahan mengenai permodalan dapat dikategorikan menjadi tiga bagian antara lain permasalahan pengajuan modal, permasalahan pemenuhan persyaratan dan permasalahan pengelolaan modal. III.2 Identifikasi Permasalahan UMKM Objek Amatan dalam Permodalan usaha Berikut ini adalah contoh kendala yang dialami oleh salah satu UMKM objek amatan berdasarkan kategori permasalahan permodalan yang telah didefinisikan sebelumnya (tabel ). Tabel Contoh Kendala UMKM Objek Amatan IDENTIFIKASI PERMASALAHAN NAMA UMKM NO Pengajuan Modal Pemenuhan Persyaratan Pengelolaan Modal Kampung Paving 2 Tidak mengetahui prosedur peminjaman mulai dari pengajuan hingga pencairan Ketidakjelasan status dana hibah Tidak berani mengajukan kredit karena tidak ada jaminan Bunga terlalu tinggi Pembukuan keuangan usaha tercampur dengan urusan rumah tangga Di fasilitasi alat produksi oleh disperindag tetapi tidak ada modal untuk bahan baku, kenapa tidak dialirkan modal saja Berharap adanya perantara yang Persyaratan pengajuan Sistem pembayaran yang menyulitkan 3 dapat memfasilitasi dalam proses pinjaman yang relatif banyak bagi pelaku usaha kecil peminjaman modal Berdasarkan pengumpulan informasi kendala tersebut, diketahui bahwa masing-masing kategori memiliki berbagai kendala yang berbeda. Selanjutnya adalah penentuan permasalahan yang dilakukan dengan mencari suatu kata kunci permasalahan yang dapat representatif terhadap berbagai kendala yang sejenis untuk masing-masing kategori. Berikut ini contoh penentuan permasalahan beserta kode masing-masing yang kemudian akan digunakan untuk mempermudah dalam perancangan sistem (tabel 2). Tabel 2 Contoh Kodifikasi Penentuan Permasalahan III.3 Identifikasi Knowledge Penanganan Permasalahan Pada bagian ini, akan dipaparkan knowledge penanganan berupa solusi expert terhadap berbagai permasalahan dalam bentuk kumpulan kasus permodalan dari objek amatan.kasus permodalan usaha yang didapatkan berjumlah 24 kasus yang akan menjadi kasus awal dalam sistem.berikut merupakan contoh salah satu kasus permodalan usaha dalam sistem (tabel 3). Kategori Kendala yang dialami Permasalahan Solusi Kategori Kode Kendala yang dialami Kode Permasalahan Kode Pengelolaan Modal Tabel 3 Contoh Kasus Permodalan KASUS 3 Pengajuan Modal Tidak ada perantara yang dapat memfasilitasi dalam proses peminjaman modal Perantara Proses Peminjaman Disperdagin telah menyediakan tenaga pendamping untuk membantu kelompok usaha yang salah satunya sebagai perantara dalam proses peminjaman Fasilitas tersebut diberlakukan untuk kelompok usaha, bukan untuk pelaku usaha secara perorangan Bagi kelompok usaha yang menginginkan program pendamping tersebut dapat mengajukan langsung ke Disperdagin kota Surabaya III.4 Case Based Reasoning Perhitungan nilai similaritas, yaitu perhitungan dengan cara menentukan kesamaan dari index yang diinputkan dengan cara, kasus yang dijadikan acuan dikalikan dengan bobot dari index tersebut. Rumus umumnya yaitu: ssssssssssssssssssss = KP3 Pembukuan keuangan usaha tercampur dengan urusan rumah tangga (bbbbbbbbbb nnnnnnnnnn ssssssssssssssssssss) jjjjjjjjjjh bbbbbbbbbb Nilai bobot ini diberikan sebagai gambaran seberapa penting index tersebut dalam penentuan solusi dari kasus yang sama. Index yang dimiliki oleh tiap-tiap kasus antara lain kategori dan kendala yang dialami. Untuk keduanya, memiliki nilai bobot 6 yang artinya adalah index ini sangat menentukan jenis permasalahan.tahap selanjutnya setelah penentuan bobot adalah penentuan tingkat similaritas dari tiap-tiap index. K33 Tidak memiliki pembukuan K34 keuangan Sistem pembayaran yang menyulitkan bagi pelaku usaha K35 kecil Tidak mengetahui peran Bank Indonesia dalam proses pinjaman modal ke bank Masuk ke dalam daftar hitam Bank Indonesia Tidak mengetahui konsekuensi apabila pinjaman tidak terbayar Pendapatan tidak pasti sehingga khawatir pinjaman tidak terbayar K36 K37 K38 K39 Pembukuan Keuangan Sistem Pembayaran Peran Bank Indonesia Pinjaman Tidak Terbayar P2 P22 P23 P24
4 4 IV. PERANCANGAN PROTOTYPE KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM IV. Perancangan Sistem Repository Pada penelitian ini yang akan berperan sebagai expert dan admin adalah pihak Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Surabaya selaku salah satu lembaga yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan UMKM. Sedangkan user adalah kesepuluh pelaku UMKM objek amatan. Berikut ini adalah daftar kebutuhan sistem beserta penjelasan keterangan mengenai hak akses masing-masing entitas (tabel 4). Tabel 4 Kebutuhan Fungsional Sistem Kebutuhan Sistem Menu Log In Menu Profile Menu Pencarian Menu Forum Konsultasi Menu Download Menu Berita/Artikel Menu Informasi UMKM Menu Approval Menu Pengaturan Pengguna Menu Kontak Menu Log Out Keterangan Fungsi untuk expert dan admin memasukan user id dan password saat log in Tampilan yang menjelaskan profil dari website Fungsi bagi setiap pengguna dalam mencari peluang akses modal yang tersedia dan fungsi bagi expert untuk menambah, menghapus, merevisi informasi akses modal Fungsi bagi pengguna untuk menemukan solusi permasalahan dengan mencari kasus-kasus terdahulu yang sejenis dan fungsi bagi expert untuk menambah, menghapus, merevisi kasus Media forum komunikasi antar pengguna dengan expert untuk melakukan tanya jawab mengenai permasalahan yang belum termuat dalam data case Media sharing data file (.doc,.pdf,.xls,.jpeg) yang dapat di lihat, upload, dan download oleh setiap pengguna Media sharing berita/artikel (.doc) yang dapat dilihat dan diupload oleh setiap pengguna Media sharing resource information antar UMKM melalui masing-masing profil UMKM Fungsi bagi expert untuk menyetujui pertanyaan dan jawaban pada menu forum konsultasi online, resource information, berita/artikel, solusi baru dalam kasus permodalan, data file pada menu download yang akan ditampilkan dalam sistem Fungsi bagi admin untuk melakukan input dan edit user Fungsi bagi setiap pengguna untuk melihat contact person dalam sistem ini agar dapat dihubungi secara langsung diluar sistem Fungsi bagi setiap pengguna untuk log out dari account masing-masing dalam sistem IV.2 Quality Function Deployment QFD dapat didefinisikan sebagai konversi permintaan customer ke dalam quality characteristic dan pengembangan suatu rancangan akhir produk (finished product) secara sistematis yang didapat dari hubungan antara permintaan konsumen dengan karakteristik produk untuk tiap komponen dan proses yang nantinya akan dilakukan [0]. Tahapan yang akan dilakukan pada penerapan konsep QFD ini secara umum terdiri dari tahap pengumpulan Voice of Customer, tahap penyusunan HOQ (House of Quality) dan tahap analisis dan implementasi berupa penyusunan konsep. Atribut tampilan sistem yang digunakan antara lain estetika, kemudahan penggunaan, pembaharuan informasi, interaktif, kelengkapan informasi, ketepatan informasi dan ketersediaan. Tabel 5 Rekapitulasi Kuisioner Responden No Atribut Average Estetika Kemudahan Penggunaan Pembaharuan Informasi Interaktif Kelengkapan Informasi Ketepatan Informasi Ketersediaan IV.2.2 House of Quality HOQ (House of Quality) merupakan sebuah matrix yang digunakan dalam QFD yang mana matrix tersebut menampilkan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh customer (Voice of Customer) serta respon teknis dari pihak penyusun untuk dapat mewujudkan keinginan dan kebutuhan tersebut []. Berikut ini merupakan respon teknis dari setiap atribut (tabel 6) yang akan diolah pada HOQ. Tabel 6 Respon Teknis dari Setiap Atribut No Atribut Estetika Kemudahan Penggunaan Pembaharuan Informasi Interaktif Kelengkapan Informasi Ketepatan Informasi Ketersediaan Respon Teknis Penggunaan angka Penggunaan warna Sistem keamanan jaringan Concurrency Network Intensiveness Sistem keamanan jaringan Berdasarkan hasil HOQ, dari kedelapan respon teknis tersebut dilakukan perhitungan dengan menggunakan prinsip pareto untuk mendapatkan pilihan respon teknis yang akan menjadi pedoman perancangan tampilan sistem. Respon teknis terpilih antara lain penggunaan text, penggunaan bahasa pada interface software, desain layout umum dan penggunaan warna. IV.2. Voice of Customer Berikut ini merupakan rekapitulasi hasil pengisian kuisioner pada tahap voice of customer (tabel 5). IV.2.3 Penyusunan Konsep
5 5 Hasil dari penyusunan konsep ini akan menjadi pedoman dalam perancangan tampilan sistem. Penyusunan konsep dilakukan berdasarkan respon teknis yang telah ditentukan dari hasil penyusunan HOQ. Berikut adalah contoh penyusunan konsep dari respon teknis penggunaan text (tabel 7). Tabel 7 Penyusunan Konsep No Respon Teknis No Konsep Ide Pesan yang diberikan harus singkat dan jelas 2 Pesan tersebut harus sederhana, spesifik, komprehensif, dan jelas Desain dari detail informasi 3 berdasarkan pada pengetahuan dan pengalaman pengguna 4 Menyampaikan pesan dengan persetujuan pihak yang berhubungan Pesan harus bersifat konstruktif 5 (membangun) dan tidak mengkritisi Pesan harus menunjukkan bahwa 6 pengguna berada dalam alur yang benar Menggunakan pesan yang konsisten 7 sesuai dengan pilihan tindakan yang diambil 8 Menghindari penggunaan kalimat negatif 9 Menggunakan penggunaan kata atau istilah secara konsisten IV.3 Perancangan Tampilan Sistem Perancangan tampilan sistem dilakukan pada setiap menu yang menjadi kebutuhan pada masing-masing entitas. Dasar bagi peneliti dalam melakukan perancangan tampilan ini adalah menggunakan respon teknis beserta konsep ide yang merupakan hasil dari penggunaan metode QFD (Quality Function Deployment). Penentuan konsep ide dilakukan melalui brainstorming dengan pihak expert dan pendekatan prinsip HCI (Human Computer Interaction) [2]. IV.4 Evaluasi Perancangan Prototype Knowledge Management System Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara kerja sistem berdasarkan fungsi dari CBR (Case Based Reasoning) apakah sudah bisa memenuhi siklus CBR yaitu retrieve, reuse, revise, retain. Setelah itu akan dilakukan evaluasi tampilan sistem dari perspektif pengguna untuk menguji hasil penggunaan konsep QFD melalui kuisioner. Hasil dari evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem dapat memenuhi kriteria dari setiap siklus CBR dan calon pengguna menyatakan bahwa sistem telah memenuhi setiap kriteria dalam pertanyaan yang disajikan pada kuisioner. V. ANALISIS DAN INTEPRETASI V. Analisis Kondisi Eksisting Kondisi existing merupakan kondisi sebelum diimplementasikannya sistem yang menjadi target luaran penelitian ini. Selama penelitian ini berlangsung, fakta dilapangan menunjukan bahwa permasalahan yang terpenting adalah mengenai ketidaktahuan para pelaku usaha terhadap informasi-informasi yang berkembang mengenai permodalan usaha, sehingga para pelaku usaha terutama sektor usaha kecil merasa sulit untuk menyelesaikan masalah tersebut secara mandiri. Disisi lain, pihak pemerintah sebenarnya teleh mengupayakan sedemikian rupa untuk membantu segala macam permasalahan yang salah satunya mengenai permodalan.pemerintah merasa kesulitan untuk mengakomodir seluruh permasalahan yang dialami oleh para pelaku UMKM yang jumlahnya sangat banyak apabila harus mengadakan penyuluhan satu per satu berhubung tenaga kerja yang dimiliki terbatas. Pada saat ini, Disperdagin belum memiliki media untuk sharing pengetahuan dengan para pelaku UMKM binaan terlebih dengan UMKM yang belum menjadi binaannya. Mekanisme yang digunakan adalah dengan melakukan rapat evaluasi mingguan dengan para pendamping UMKM. Dalam rapat tersebut baru akan terjadi proses transfer knowledge antar para pendamping maupun dengan staff Disperdagin selaku expert. Para pendamping akan melemparkan pertanyaan pada forum tersebut apabila UMKM binaannya mengalami suatu kasus permasalahan. Hasil dari pembahasan tersebut selanjutnya akan disampaikan para pendamping kepada pelaku UMKM yang bersangkutan. Setelah pembahasan kasus permasalahan selesai dan menemukan solusi yang tepat, tidak ada prosedur standar untuk mendokumentasikan kasus tersebut. Sehingga mungkin saja ketika kasus tersebut terulang, tidak semua pendamping UMKM memiliki catatan mengenai solusi penanganannya. V.2 Analisis dan Evaluasi Implementasi Sistem Pada penelitian ini, akan dibuat suatu rancangan sistem yang dapat membantu para pelaku UMKM secara langsung melakukan pencarian solusi penanganan terhadap kendala-kendala yang mereka alami. Solusi penanganan yang termuat dalam sistem merupakan hasil dokumentasi dari kasus-kasus yang terdahulu sehingga dapat dimanfaatkan kembali pada kasus-kasus yang akan datang. Selain itu, sistem ini berbasis aplikasi web sehingga dapat diakses oleh siapapun dan kapanpun selama terdapat koneksi internet. Sistem ini berisi berbagai pilihan menu mengenai informasi permodalan dan hal-hal lain yang terkait. Menu utama dalam sistem ini adalah menu pencarian dan forum konsultasi. Pada menu pencarian terjadi transfer knowledge dari tacit knowledge ke explicit knowledge yang disebut externalization dan menu forum konsultasi sebagai sarana knowledge sharing antar pelaku UMKM dan expert, dalam siklus KMS proses ini disebut socialization yaitu perubahan dari tacit knowledge ke tacit knowledge. Pada sistem ini juga disediakan informasi tentang berita/artikel, download data dan profil UMKM, proses ini disebut combination yaitu merubah eksplisit ke eksplisit dengan tampilan yang lebih baik. Dengan memahami pengetahuan yang ditampilkan dalam sistem harapannya akan terjadi transfer knowledge pada pengguna dari explicit knowledge ke tacit knowledge, dalam KMS proses ini disebut internalization. Secara garis besar berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan dari sistem usulan, Kelebihan dari sistem tersebut antara lain, a) Mampu menyimpan knowledge secara spesifik dan komperhensif dalam hal permodalan usaha dan mampu menampilkan knowledge yang dibutuhkan secara cepat
6 6 dengan melakukan pencarian yang terstruktur dalam sistem b) Tersedianya forum konsultasi sebagai sarana diskusi atau sharing knowledge dan konsultasi terhadap kasuskasus permasalahan baru c) Tersedia sharing informasi terkait dengan berita/artikel, profil UMKM, data/file pendukung mengenai permodalan usaha Kekurangan dari sistem ini antara lain, a) Informasi yang terkandung dalam sistem hanya terfokus pada permodalan usaha sebagaimana topik penelitian ini b) Belum dilakukan integrasi dengan sistem lain yang digunakan oleh lembaga-lembaga lain terutama perihal permodalan usaha VI. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :. Pada penelitian ini telah didaptkan rancangan prototype knowledge management system berbasis case based reasoning yang dapat digunakan untuk solusi penanganan pada berbagai kasus permodalan usaha bagi UMKM dengan melakukan pencarian terhadap atau dengan kata lain menggunakan konsep sistem pakar kasus-kasus terdahulu yang paling mirip atau sesuai 2. Prototype knowledge management system yang telah dirancang telah memenuhi konsep knowledge management system antara lain externalization, socialization, cobination dan internalization 3. Pada prototype knowledge management system yang telah dirancang telah memenuhi beberapa kriteria dalam siklus CBR yaitu retrieve, reuse, revise, retain. 4. Melalui penggunaan metode QFD (Quality Function Deployment), maka perancangan tampilan sistem dapat dilakukan secara efektif berdasarkan kebutuhan pengguna DAFTAR PUSTAKA [] Respita, Elsha Surya Analisis Dampak Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Perkembangan UMKM dan Penyebab Kendala UMKM dalam Mengakses KUR (Studi Kasus BRI Unit Margonda Depok). Skripsi Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor [2] Kamarudding, Asep Himpunan Abstrak Hasil Penelitian Koperasi dan UKM. Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya UKMK [3] Panggabean, Riana Kerjasama Bank, Koperasi dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Mendukung Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya UKMK. [4] Local Governance Support Program Praktek-Praktek Yang Baik Dalam Pemberdayaan UKM. Direktorat Jendral Pemerintahan Umum Departemen Dalam Negeri, Jakarta. [5] Setyari. 20. Dinamika Pengembangan UMKM di Indonesia. [6] Mukhyi, Mohammad Abdul,. Mujiyana Penerapan Teknologi Sistem Informasi dan Teknologi Tepat Guna Pada Usaha Kecil Menengah. Jawa Barat. Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen. [7] Turban, Efraim dan Linda Volonino Information Technology for Management. John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd. [8] Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia (Online). Dapat diakses : (terakhir diakses tanggal 25 Mei 202). [9] Watson, Ian Applying Knowledge Management. USA: Elseiver. [0] Yulismatun, Friska Pengembangan Model Integrasi KANO-QFD Untuk Optimasi Kepuasan Konsumen. Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS Surabaya. [] Cohen, Lou.995. Quality Function Deployment How to Make QFD Work for You. Addison-Wesley Publishing Company. Canada [2] Wickens C.D An Introduction to Human Factor Engineering 2nd Edition [Book]. Person Educational Inc. New Jersey UCAPAN TERIMA KASIH Pada penelitian ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada kepada Ibu Naning Aranti Wesiani ST., MM., dan Bapak Dr.Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng yang telah membimbing peneliti dalam proses penyelesaian penelitian ini serta segenap pegawai Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya dan pelaku usaha dari kesepuluh kampung unggulan Surabaya yang telah memberi dukungan dan membantu kelancaran terselesaikannya penelitian.
PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI
PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI Edo Agung Wibowo Rendi Saputro, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Magister Management Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadikan suatu informasi tersebut berguna bagi setiap individu yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, perkembangan teknologi sudah semakin pesat dan informasi yang ada di sekitar kita juga semakin banyak. Maka dengan adanya informasi tersebut dapat
Lebih terperinciPerancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas
Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Oleh : Rozy Fatahurrohman 2509100088 Dosen Pembimbing : Arief Rahman, S.T, M.T 197706212002121002
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL
PERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL Wulan Ayu & Ilham Perdana JURNAL ABSTRAK Saat ini, seiring dengan perkembangan teknologi
Lebih terperinciPengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm
Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm M. Junaidi Hidayat *1), Lukmandono 2), Ni Luh Putu Hariastuti 3) 1) Jurusan Desain Produk, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Lebih terperinciANALISIS DAN PENINGKATAN KUALITAS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)
ANALISIS DAN PENINGKATAN KUALITAS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Luluk Suryani 1), Daniel O. Siahaan 2), dan Indung Sudarso 3) 1) dan 3) Magister
Lebih terperinciGambar 7. Tahapan Proses penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alur Penelitian Secara umum, metode penelitian yang digunakan tersusun dalam suatu diagram alur penelitian yang dapat disajikan Gambar 7. Diagram alur tersebut memperlihatkan
Lebih terperinciRANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT
RANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT Murien Nugraheni Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Warungboto, Janturan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah atau sering disebut UKM adalah sebuah istilah yang mengacu kepada jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih mencapai Rp 200.000.000 tidak
Lebih terperinciTabel 3. 4 Hasil kuesioner permasalahan pada aplikasi JC147
sebagai common problem, dimana permasalahan tersebut merupakan permasalahan-permasalahan overall yang sering dialami pengguna ketika berinteraksi dengan intra.gmfaeroasia.co.id/jobcard. Pada bagian ini
Lebih terperinciPURWARUPA PEMBELAJARAN MANDIRI SISTEM APLIKASI AKUNTANSI UMKM BERBASIS WEB DALAM PEMBERDAYAAN USAHA MASYARAKAT JAWA TENGAH
PURWARUPA PEMBELAJARAN MANDIRI SISTEM APLIKASI AKUNTANSI UMKM BERBASIS WEB DALAM PEMBERDAYAAN USAHA MASYARAKAT JAWA TENGAH Heru Lestiawan, M Kom 1*, Mahmud, SE, MM 2 1 Program Studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciGambar 4.22 Layar Tambah Instruktur Admin
270 Gambar 4.22 Layar Tambah Instruktur Admin Layar ini merupakan layar Tambah Instruktur untuk admin yang telah melakukan login. Layar ini berisi formulir pengisisan data-data diri instruktur. Tombol
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada saat melakukan sebuah penelitian, metodologi penelitian sangat penting sebagai pengumpul data yang akurat. Metode penelitian juga berguna untuk menyusun tahapan tahapan
Lebih terperinciANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI
ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI Veronika Dewi Puspitayani dan Aris Tjahyanto Program Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini setiap perusahaan yang bergerak dibidang minuman dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin ketat dengan perubahan-perubahan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem dan teknologi informasi sebagai aspek teknis dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem dan teknologi informasi sebagai aspek teknis dalam pengembangan berbagai aplikasi dan mekanisme berbasis informasi memberikan new core competency dalam penerapannya
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PERTUMBUHAN BALITA BERBASIS WEB DENGAN METODE CASE BASED REASONING
ISSN : 2338-4018 SISTEM PAKAR PERTUMBUHAN BALITA BERBASIS WEB DENGAN METODE CASE BASED REASONING Mukhammad Shaid (sahid48@gmail.com) Wawan Laksito YS (wlaksito@yahoo.com) Yustina Retno Utami (yustina.retno@gmail.com)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Proses metodologi penelitian ini adalah merupakan langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari proses pengumpulan data hingga pembuatan dokumentasi Tugas Akhir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat, salah satunya pada bidang komputer. Komputer memegang peranan penting dalam mempermudah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PERKUATAN MODAL BERGULIR BAGI KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (KUMKM) PROVINSI JAWA TIMUR
ISSN 1858-4667 JURNAL LINK VOL 20/No. 1/Maret 2014 IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PERKUATAN MODAL BERGULIR BAGI KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (KUMKM) PROVINSI JAWA TIMUR Achmad Zakki Falani,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari knowledge management system maintenance hardware dan software berbasis web pada Universitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud
Lebih terperinciPERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL
PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL Saufik Luthfianto, Siswiyanti Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal Email : saufik34@yahoo.com
Lebih terperinciSISTEM ADMINISTRASI KOPERASI SIMPAN PINJAM KOPKAR SEJAHTERA UPY MENGGUNAKAN MULTI INTERFACE. Oleh: MUHAMMAD NASHIR 1 AHMAD RIYADI 2 ABSTRAK
SISTEM ADMINISTRASI KOPERASI SIMPAN PINJAM KOPKAR SEJAHTERA UPY MENGGUNAKAN MULTI INTERFACE Oleh: MUHAMMAD NASHIR 1 AHMAD RIYADI 2 1 Mahasiswa S1-Program Studi Teknik Informatika, Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu kita menganalisis sistem yang sedang berjalan di perusahaan yang
Lebih terperinciANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BPK-RI BERDASARKAN BAKU MUTU ISO 9001:2000
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BPK-RI BERDASARKAN BAKU MUTU ISO 9001:2000 Rakhmat Dwi Cahyono dan Aries Tjahyanto Manajemen Teknologi Informasi Program Studi
Lebih terperinciDOKUMEN SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMESANAN ONLINE PENGGUNAAN LAPANGAN FUTSAL UNTUK GOOL FUTSAL SURABAYA
DOKUMEN SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMESANAN ONLINE PENGGUNAAN LAPANGAN FUTSAL UNTUK GOOL FUTSAL SURABAYA Pendahuluan 1.1. Tujuan Dokumen ini berisi tentang spesifikasi kebutuhan perangkat
Lebih terperinciSoftware User Manual. E-Learning. Panduan Bagi Dosen dan Mahasiwa
Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Dosen dan Mahasiwa DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 1. DOSEN 4 1.1 Materi Kuliah 4 1.1.1. Menampilkan Daftar Materi Kuliah 4 1.1.2. Menambah Daftar Materi Kuliah 5 1.1.3.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Riau atau yang sering disebut dengan Sekretariat Bakorluh Provinsi Riau adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan
Lebih terperinciRatna Kencana Ekasari LOGO.
Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan pada Plasa Telkom Sidoarjo dengan Menggunakan Integrasi Metode Service Quality dan Quality Function Deployment (QFD) Ratna Kencana Ekasari 9110 201 504 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan atau knowledge merupakan sumber inovasi yang dibutuhkan oleh organisasi maupun perusahaan untuk bertahan dan berkembang [1], [2]. Supaya efektif dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat dalam segala bidang. Banyak perusahaan besar atau instansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi informasi mengalami kemajuan yang pesat dalam segala bidang. Banyak perusahaan besar atau instansi menggunakan
Lebih terperinciPENERAPAN CASE BASED REASONING DALAM MENDUKUNG PENYELESAIAN KASUS
PENERAPAN CASE BASED REASONING DALAM MENDUKUNG PENYELESAIAN KASUS Emha Taufiq Luthfi STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl. Ring Road Utara Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta E-mail : emha_tl@yahoo.com ABSTRAKSI
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai perancangan lemari ini untuk digunakan oleh peserta didik di TK Kanisius Pingitan. Berikut ini adalah tahapan penelitian yang dilakukan. 3.1. Tahapan Penelitian
Lebih terperinciRima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan ABSTRAK
IMPLEMENTASI CASE BASE REASONING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KESEHATAN UNTUK PENANGANAN DINI PADA KECELAKAAN DENGAN METODE HERBAL Studi Kasus Dalam Rumah Tangga Rima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah hal yang sangat penting dalam suatu negara, terutama dalam meningkatkan pendapatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Indonesia
Lebih terperinciVol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X CASED BASED REASONING UNTUK PEMILIHAN KEGIATAN ORGANISASI MAHASISWA
CASED BASED REASONING UNTUK PEMILIHAN KEGIATAN ORGANISASI MAHASISWA Oleh: Arif Rohmadi* *)Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada Abstrak Organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jumlah Mesin Bagian Online Produksi Key Facility
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Manufaktur merupakan suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan, dan tenaga kerja dalam suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang
Lebih terperinciPERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI
PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI Edo Agung Wibowo Rendi Saputro, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Magister Management Teknologi
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO APLIKASI KONVERSI XML DATABASE SKRIPSI BERBASIS WEB. Rizky Yandhika.
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO APLIKASI KONVERSI XML DATABASE SKRIPSI BERBASIS WEB Rizky Yandhika Email : holy_4ngel91@yahoo.co.id ABSTRAK P Extensible Markup Language (XML) adalah suatu set aturan untuk
Lebih terperinciSISTEM PENGELOLAAN FILE-FILE PROYEK BERBASIS WEB PADA PT. MITRA INTI PRANATA
SISTEM PENGELOLAAN FILE-FILE PROYEK BERBASIS WEB PADA PT. MITRA INTI PRANATA Dimas Ikhsan Fadlillah Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, (021) 534 5830, dimyaz3@yahoo.com Sarah Adila Binus University,
Lebih terperinciImplementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance )
Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance ) Sudirman 1,2, Sharyanto 1 Department of Information Science, Faculty of Computer Science and Information Technology,
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI KONSELING MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING. Syaiful Hendra 1*, Sri Kusumadewi 2
PERANCANGAN APLIKASI KONSELING MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING Syaiful Hendra 1*, Sri Kusumadewi 2 1 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Adhi Guna Jl. Undata No 3 Palu, Sulawesi Tengah
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menunjukkan aplikasi persewaan buku yang telah berjalan dan dapat
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada implementasi menunjukkan penerapan dari hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat. Dengan demikian pada implementasi ini menunjukkan
Lebih terperinciPERANCANGAN MANAJEMEN PENGETAHUAN TEKNIK PEMASANGAN TIANG LISTRIK TEGANGAN MENENGAH MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING
PERANCANGAN MANAJEMEN PENGETAHUAN TEKNIK PEMASANGAN TIANG LISTRIK TEGANGAN MENENGAH MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING Fathoni Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Lebih terperinciE-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN BOOTSTRAP FRAMEWORK SKRIPSI. Disusun oleh : ISHA SINETRIA PRIBADI NPM
E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN BOOTSTRAP FRAMEWORK SKRIPSI Disusun oleh : ISHA SINETRIA PRIBADI NPM. 0934010142 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN USER MANUAL. Sistem Informasi Deputi Bidang Pembiayaan
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN USER MANUAL Sistem Informasi Deputi Bidang Pembiayaan (Portal Website Publik) 1 Daftar Isi DAFTAR ISI... 2 DAFTAR GAMBAR... 3
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS
IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS Jono Jurusan Teknik Industri, Universitas Widya Mataram Yogyakarta Jl. Ndalem Mangkubumen Kp. III/237 Yogyakarta
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENGUJIAN DAN KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL METHOD, KANO MODEL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi Kasus : Balai Pengamanan Fasilitas
Lebih terperinciPERBAIKAN UNSTRUCTURED DATABASE SISTEM PEMBELIAN PT. X UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PERUSAHAAN
PERBAIKAN UNSTRUCTURED DATABASE SISTEM PEMBELIAN PT. X UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PERUSAHAAN Bernardo Nugroho Yahya Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dijelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup, sumber data, dan sistematika pembahasan yang digunakan pada pembuatan aplikasi.
Lebih terperinciPERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENGELOLAAN LOGISTIK DALAM PENANGANAN BENCANA
PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENGELOLAAN LOGISTIK DALAM PENANGANAN BENCANA Naning Aranti Wessiani, Ahmad Rusdiansyah, dan M. Chasby Siddiq Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciMANAJEMEN INTERNET CONTENT DAN INTEGRASI APLIKASI UNTUK MENDUKUNG ENTERPRISE INFORMATION PORTAL EKSEKUTIF
MANAJEMEN INTERNET CONTENT DAN INTEGRASI APLIKASI EMAIL UNTUK MENDUKUNG ENTERPRISE INFORMATION PORTAL EKSEKUTIF D. Faroq Romdhoni 1, Rengga Asmara 2, Arif Basofi 2 Mahasiswa 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik
Lebih terperinciAPLIKASI WAREHOUSE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP & MYSQL
APLIKASI WAREHOUSE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP & MYSQL Sri Rahardjo, Leli safitri Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok 16424 srirahardjo1904jco@gmail.com,
Lebih terperinciPENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol,.1, September 21 pp. 6- PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Nickxon Tandy 1, Jabbar M Rambe 2,
Lebih terperinciAPLIKASI PEMBERIAN KREDIT PADA BANK KALBAR PEMANGKAT MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING
APLIKASI PEMBERIAN KREDIT PADA BANK KALBAR PEMANGKAT MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING SANDY KOSASI Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Pontianak Jln. Merdeka No. 372 Pontianak, Kalimantan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PEGAWAI BERBASIS WEB DENGAN METODE WATERFALL PADA SMA AISYIYAH 1 PALEMBANG
SISTEM INFORMASI PEGAWAI BERBASIS WEB DENGAN METODE WATERFALL PADA SMA AISYIYAH 1 PALEMBANG Nia Oktaviani Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Palembang E-mail: niaoktaviani@binadarma.ac.id,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. merancang tampilan e-commerce. Dengan fitur-fitur yang sederhana seperti
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis web E-Commerce generator merupakan suatu web yang memilki sistem untuk merancang tampilan e-commerce. Dengan fitur-fitur yang sederhana seperti pemilihan template
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya penggunaan internet oleh masyarakat yang ditandai dengan melonjaknya costumer maupun pebisnis. Yang mendorong munculnya suatu tuntutan pelayanan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang manual, yaitu dengan melakukan pembukuan untuk seluruh data dan
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Saat ini, sistem peminjaman dan pengembalian buku yang dilakukan di perpustakaan SMA Karya Pembangunan 2 Bangun masih menggunakan
Lebih terperinciTEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
PERANCANGAN APLIKASI UNTUK MENDIAGNOSA AWAL GANGGUAN PADA KEHAMILAN DENGAN PENDEKATAN SISTEM PAKAR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S.Kom) Pada Program Teknik
Lebih terperinciPoliteknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I merupakan salah satu unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang menyelengarakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman ini perkembangan teknologi informasi yang berhubungan dengan internet sudah berkembang dengan pesat, setiap lapangan pekerjaan pasti mempunyai sistem yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menerangkan langkah-langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari proses pengumpulan data hingga tahap presentasi Tugas Akhir. Berikut adalah alur
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 2 1.3 Batasan Masalah...
Lebih terperinciKata kunci: Case based reasoning, repository, intra.gmf-aeroasia.co.id/jobcard
TROUBLESHOOTING MANDIRI DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INTRA.GMF-AEROASIA.CO.ID/JOBCARD DENGAN METODE CASE BASED REASONING (CBR), STUDI KASUS: PT. GMF AERO ASIA Rizky Arizona, Naning Aranti Wessiani Jurusan
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Website merupakan salah satu media penyedia informasi yang efektif dan efisien. Media ini didukung oleh teknologi jaringan yang menyebabkan salah satu sisi penggunanya
Lebih terperinciRancang Bangun Aplikasi Perangkat Bergerak Layanan Pemesanan Barang (Studi Kasus Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya )
A783 Rancang Bangun Aplikasi Perangkat Bergerak Layanan Pemesanan Barang (Studi Kasus Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya ) Shoffi Izza Sabilla, Sarwosri, dan Erma Suryani Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia informasi juga menyebabkan cepatnya pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya dunia informasi dari bidang teknologi sangat berpengaruh terhadap manusia, organisasi dan perusahaan serta penyebaran informasi. Dari perkembangan dunia
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
52 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Merupakan tahap identifikasi terhadap alur sistem yang terjadi dalam proses promosi yang ada pada DISBUDPAR Bandung. Proses analisis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT United Tractors,Tbk perwakilan Bandung merupakan distributor peralatan berat terbesar dan terkemuka di Indonesia, menyediakan produk-produk dari merek ternama
Lebih terperinciPEMBUATAN KATALOG ONLINE LAYANAN JASA BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PERIKLANAN PENYEDIA LAYANAN JASA
PEMBUATAN KATALOG ONLINE LAYANAN JASA BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PERIKLANAN PENYEDIA LAYANAN JASA Abidatul Izzah 1), Selvia Ferdiana Kusuma2 2) #1,2 Teknik Informatika Politeknik Kediri, Kediri 1abidatul.izzah90@
Lebih terperincidapat diakses melalui salah satu menu yang berkaitan dengan komponen pada halaman administrator.
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Internet telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam berbagai bidang kehidupan. Kemajuan ilmu dan teknologi telah mengakibatkan semakin meluasnya pemanfaatan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN MOBIL PADA RENTAL BERBASIS WEB
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 308~312 308 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN MOBIL PADA RENTAL BERBASIS WEB Mari Rahmawati AMIK BSI Karawang e-mail: mari.mrw@bsi.ac.id
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis sistem dilakukan dengan mendeskripsikan sistem, kebutuhan sistem dan arsitektur aplikasi pelayanan perlengkapan, sedangkan untuk bagian perancangan sistem meliputi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Pengertian Knowledge Secara umum, terdapat dua jenis pengetahuan yaitu pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit. Pengetahuan tacit adalah pengetahuan
Lebih terperinciSistem Informasi Kepegawaian Pada Kantor Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Provinsi Papua Berbasis Web
Sistem Informasi Kepegawaian Pada Kantor Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Provinsi Papua Berbasis Web Mursalim Tonggiroh 1, Nur Imamul Hakim 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Dalam pembangunan sistem, penelitian menggunakan model Software Development Life Cycle). Model-model yang digunakan pada SDLC yaitu : a) Waterfall, b)
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen-Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PENGEMBANGAN WEBSITE PEMASARAN PADA PT. PROLINK INTIDATA NUSANTARA
Lebih terperinciBAB III DATA METODE PENELITIAN. berupa perangkat keras dan perangkat lunak. a. Sistem operasi windows 8.1.
BAB III DATA METODE PENELITIAN 1.1 Alat Alat yang digunakan untuk membuat website dalam penelitian ini berupa perangkat keras dan perangkat lunak. 1.1.1 Perangkat Keras a. Laptop b. Mouse 1.1.2 Perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah merupakan suatu kebutuhan primer yang berfungsi sebagai tempat manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Semula rumah untuk tempat tinggal dibangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini perkembangan teknologi informasi (IT) telah berkembang dengan pesat, dengan banyak membawa perubahan-perubahan besar yang berpengaruh pada dunia bisnis.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Didalam analisis ini akan menjelaskan apa saja proses yang terjadi di SMP Negeri 2 Wanayasa dan mendeskripsikan persoalan yang
Lebih terperinciRancang Bangun Aplikasi Kurikulum Untuk Mendukung Manajemen Mutu Belajar Mengajar Perguruan Tinggi Studi Kasus ITS
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Rancang Bangun Aplikasi Kurikulum Untuk Mendukung Manajemen Mutu Belajar Mengajar Perguruan Tinggi Studi Kasus ITS Umar Hasan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil perancangan alat pemberi peringatan kerusakan lampu utama sepeda motor dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : a. Perancangan telah menghasilkan
Lebih terperinciPENERAPAN CLOUD COMPUTING PADA WEBSITE PEMESANAN KAMAR KOST DENGAN MODEL LAYANAN SOFTWARE AS A SERVICE
PENERAPAN CLOUD COMPUTING PADA WEBSITE PEMESANAN KAMAR KOST DENGAN MODEL LAYANAN SOFTWARE AS A SERVICE Anggit Dwi Hartanto 1), Fitria Utami 2) 1,2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta email : anggit@amikom.ac.id
Lebih terperinciAnalisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pelaporan Proyek Pada PT Icon Indonesia
Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pelaporan Proyek Pada PT Icon Indonesia Jati Putra 1) STMIK IBBI Jalan Sei Deli No. 18 Medan Email: h4t4k4@gmail.com Abstrak Pada perusahaan kontraktor seperti
Lebih terperinciTUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG 1329040112 PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebutuhan Internet merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global. Tidak ada satu pun orang, kelompok atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet.
Lebih terperinciSISTEM BERBASIS KASUS UNTUK PENANGANAN MAHASISWA BERMASALAH (STUDI KASUS : TEKNIK INFORMATIKA UII)
SISTEM BERBASIS KASUS UNTUK PENANGANAN MAHASISWA BERMASALAH (STUDI KASUS : TEKNIK INFORMATIKA UII) Chanifah Indah Ratnasari Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Islam Indonesia
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA MMT-ITS DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL, KANO DAN QFD
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA MMT-ITS DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL, KANO DAN QFD Fitria Fardiana, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA Rony Prabowo, SE. ST. MT Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, email : rony_prabowomt@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan pengelola Rumah Sakit Umum Dr. Slamet Garut merupakan suatu lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1. Identifikasi Masalah Dari hasil wawancara dengan Tim Aset dan Tim Pengadaan Divisi TI Bank Indonesia, penulis mendapatkan beberapa masalah pada tata cara pencatatan
Lebih terperinciANALISIS DAN PENGEMBANGAN WEBSITE PADA PT. TIRTA TAMA BAHAGIA (STUDI KASUS : 83 PELANGGAN DI JAKARTA BARAT)
ANALISIS DAN PENGEMBANGAN WEBSITE PADA PT. TIRTA TAMA BAHAGIA (STUDI KASUS : 83 PELANGGAN DI JAKARTA BARAT) Yally Pertiwi 0800768070 ABSTRAK PT. Tirta Tama Bahagia saat ini telah menggunakan website untuk
Lebih terperinciCase-Based Reasoning Untuk Diagnosa Penyakit Respirologi Anak Menggunakan Similaritas Simple Mathcing Coefficient
17 Case-Based Reasoning Untuk Diagnosa Penyakit Respirologi Anak Menggunakan Similaritas Simple Mathcing Coefficient Tursina Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Jl. Ahmad
Lebih terperinciKnowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ
Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ Dimas Setiawan 1, Dana Indra Sensuse 2 1,2 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Kampus UI Depok Indonesia 1 dimas_setiawan.mailbox@yahoo.com
Lebih terperinciPERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No.1, Mei 201 pp. 0- PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Hady Widjaya 1, Rosnani Ginting 2, Aulia Ishak 2 Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Social network (Media Sosial) adalah layanan media informasi di internet maka dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini sudah memasuki dunia perdagangan, sebuah informasi menjadi penting untuk mempromosikan suatu bentuk barang atau makanan. Social network
Lebih terperinci