ANALISIS KANDUNGAN TEKNOLOGI DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK DAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA SURABAYA PLAZA HOTEL
|
|
- Sukarno Djaja Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS KANDUNGAN TEKNOLOGI DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK DAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA SURABAYA PLAZA HOTEL M.Myrza.A, Udisubakti Ciptomulyono. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya ; Abstrak Hotel sebagai salah satu komponen pariwisata memiliki peran penting dalam perkembangan pariwisata baik karena pemanfaatan untuk penunjang pariwisata ataupun dalam bisnis. Tujuan penelitian ini untuk mengukur kandungan teknologi dan mengetahui kontribusi komponen teknologi yang dimiliki oleh Surabaya Plaza Hotel(SPH). Penelitian ini menggunakan pendekatan teknometrik yang membandingkan antara kondisi suatu objek amatan dengan benchmarking agar dapat diketahui nilai gap yang ada. Teknometrik menginvestigasi empat elemen teknologi yaitu technoware, humanware, inforware dan orgaware serta menghitung nilai TCC(Technology Contribution Coefficient). Metode ANP(Analytic Network Process) digunakan dalam proses pembobotan dalam penentuan kriteria pengukuran yang digunakan dalam metode teknometrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen inforware memiliki bobot terbesar dan bobot terkecil pada elemen technoware. Perhitungan TCC menunjukkan gap teknologi terbesar pada elemen technoware dan usulan perbaikan yang dapat diberikan yaitu SPH dapat terus melanjutkan proses bisnis yang dilakukan dengan disertai program yang inovatif. Kata Kunci: Analytical Network Process, hotel, pengukuran teknologi, teknometrik. Abstract A hotel has an important role in the development of the tourism due to its function as tourism supporting facility and also the business conducted by the public. This research aims to assest the technological content and acknowledge the technological component contribution of the Surabaya plaza Hotel (SPH). This research is proposed to utilize technometric approach allows us to compares the research object condition with its benchmarking to find the existing gap. Technometric investigate four technological components, which is technoware,humanware,inforware and orgaware and also calculate the value of TCC(Technology Contribution Coefficient). The ANP(Analytical Network Process) method is used on the weighting process to decide the measurement criteria which will be used on technometric method. The research concludes that the biggest weight is the inforware element, while the smallest weight is the technoware element. The TCC calculation shows that the biggest technological gap is on the technoware element, and the suggested improvement recommended to SPH is to continue conducting the existing business process supported with innovative program. Key words : Analytical Network Process, hotel, technology measurement, technometric 1
2 1. Pendahuluan Hotel sebagai salah satu komponen pariwisata memiliki peran penting dalam perkembangan pariwisata suatu daerah karena saling bersaing untuk mendapatkan pelanggan demi mendapatkan keuntungan. Keberadaan suatu hotel juga memiliki dampak yang cukup luas dengan banyaknya tenaga kerja yang diserap, banyaknya bisnis lain yang terkait industri perhotelan dan pajak serta devisa yang masuk ke suatu daerah (Disparta Jatim dalam Anshori, 2010). Data yang ada mengatakan bahwa tingkat penghuni kamar pada hotel berbintang di Indonesia terus mengalami peningkatan dari yaitu 48,78% pada tahun 2008, 49,73% pada tahun 2009, dan 50,61% pada tahun Sedangkan data PDB (Pendapatan Domestik Bruto) Indonesia untuk bidang hotel dan restoran tahun turut berperan besar dalam devisa negara yang berada pada peringkat ke tiga(bps, 2010). Dengan pertumbuhan serta manfaat yang diberikan, industri perhotelan menjadi sektor yang diperhatikan oleh pemerintah untuk dikembangkan dan diberdayakan. Pesatnya pertumbuhan hotel mendorong ke persaingan yang ketat, sehingga hotel berbintang lebih banyak melakukan inovasi baik dalam produk, layanan dan fasilitas yang dimiliki. Dalam industri perhotelan, terdapat inovasi, informasi dan teknologi yang menjadi faktor yang menyusun keunggulan kompetitif sebuah hotel. Sedangkan menurut Winston dalam Ham (2005) dikatakan bahwa informasi yang dipadukan dengan pengembangan teknologi, telah menjadi faktor kritis untuk bisnis terutama di industri perhotelan. Salah satu industri perhotelan yang ada di Surabaya adalah Surabaya Plaza Hotel (SPH) yang merupakan hotel dengan level bintang empat yang semua kamarnya termasuk kategori mewah (suite). Adapun SPH merupakan hotel pertama dan satu-satunya di Surabaya yang mendeklarasikan sebagai hotel bebas rokok, berkomitmen dalam pengembangan teknologi, hotel yang terletak di pusat kota tepatnya di pusat area perbelanjaan, bisnis distrik, kantorkantor pemerintahan dan fasilitas hiburan, serta merupakan hotel terdekat dari pusat pertemuan terbesar (Grand City Surabaya) sehingga merupakan hotel yang sangat ideal bagi pelaku bisnis maupun wisatawan. Dalam menjalankan proses bisnisnya, SPH tentunya menginginkan agar dapat memenangkan persaingan yang ada agar dapat mengembangkan hotelnya menjadi hotel yang lebih baik lagi baik secara internal ataupun eksternal. Inovasi dan daya saing menjadi kata kunci di dalam pengembangan hotel terutama kaitannya dengan teknologi karena segala macam produk dan jasa yang ditawarkan pihak hotel tidaklah lepas dari peran teknologi yang dimiliki. Dan dalam menghadapi persaingan global yang tidak menentu, sangat dibutuhkan penggunaan teknologi yang optimal sehingga dapat membantu terwujudnya inovasi yang dilakukan karena jika tidak, maka perusahaan akan tidak memiliki daya saing yang baik sehingga akan ditinggal oleh konsumen yang berujung pada kerugian yang didapatkan. Dalam menggunakan teknologi yang ada, diperlukan pengukuran dari teknologi yang digunakan agar dapat diketahui komponen mana saja dari teknologi yang dirasa masih kurang optimal agar dapat dievaluasi dan ditingkatkan. Teknometrik merupakan salah satu metode pengukuran teknologi yang digunakan untuk mengevaluasi kontribusi komponen teknologi, yang mana keempat komponen tersebut yaitu technoware, humanware, inforware, dan orgaware. Adapun contoh penggolongan keempat komponen tersebut di dalam hotel seperti pada technoware (pendingin yang digunakan, lift, komputer,dll), humanware (pengalaman, ketrampilan, pengetahuan,dll), inforware (bagaimana prosedur dalam pelaksanaan instruksi yang diberikan, metode, proses,dll) dan orgaware (bagaimana pengaturan organisasi yang ada terhadap proses bisnis yang dijalankan, dll). Dalam metode teknometrik dibutuhkan perusahaan benchmarking agar bisa didapatkan nilai perbandingan antara komponen teknologi perusahaan existing dan benchmarking sehingga bisa diketahui nilai gap yang ada. Hotel Mercure merupakan perusahaan benchmarking yang digunakan karena selain memiliki kualitas layanan yang baik seperti kebersihan kamar yang terjaga, adanya kamar pengantin, grandballroom yang multifungsi, layanan berbasis keramahan kekeluargaan (beritajatim, 1 Maret 2011), hotel Mercure juga memiliki keunggulan pada letaknya yang strategis yaitu di tengah kota sehingga banyak konsumen yang mempertimbangkan hotel Mercure sebagai salah satu tujuan hotel untuk dikunjungi. Teknometrik dapat dilakukan untuk mendapatkan kondisi existing serta gap (perbedaan) dari teknologi yang ada di SPH dan 2
3 Mercure, yang berujung pada pengukuran seberapa besar kontribusi teknologi yang digunakan. Dan juga, untuk menentukan bobot kriteria pada metode teknometrik digunakan metode ANP (Analytic Network Process) yang menggunakan expert judgement di dalam proses penentuannya. Dari hasil pengukuran teknologi nantinya dapat digunakan sebagai usulan perbaikan yang sesuai dengan kebutuhan SPH agar dapat meningkatkan daya saing dari industri perhotelan itu sendiri. 2. Metodologi Penelitian Metode penelitian ini dibagi menjadi empat tahap yaitu sebagai berikut: Tahap Persiapan Merupakan tahapan mengidentifikasi atau mengangkat permasalahan yaitu bagaimana kontribusi teknologi atau Technology Contribution Coefficient (TCC) di Surabaya Plaza Hotel dalam menjalankan proses bisnis dan menganalisis nilai tersebut sebagai acuan perbaikan pada komponen teknologi yang ada. Sehingga diperoleh tujuan penelitian yaitu mendefinisikan komponen teknologi yang telah ada pada SPH, mengukur nilai TCC dan melakukan usulan perbaikan berdasarkan penilaian ataupun audit teknologi dengan perusahaan benchmarking. Studi yang akan dijadikan dasar meliputi studi literature dan studi lapangan. Tahap Pengumpulan Data Pada tahapan ini data yang diambil berupa data primer. Data primer yang diambil didapatkan dari wawancara dan penyebaran kuisioner kepada narasumber yang dianggap kompeten dalam menjawab kondisi eksisting dan permasalahan yang terjadi pada Surabaya Plaza Hotel. Tahap Analisa dan Kesimpulan Tahap analisa dan kesimpulan merupakan tahap akhir dari rangkaian tahap dalam penelitian ini. Dalam tahap ini akan dilakukan analisa terhadap hasil-hasil pengolahan data yang telah dilakukan. Dari hasil analisa inilah kemudian dapat ditarik kesimpulan. Selain itu juga dapat diberikan saran/masukan terhadap perusahaan yang bersangkutan ataupun kepada peneliti selanjutnya. 3. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bagian ini dijelaskan mengenai proses dan hasil dari pengumpulan dan pengolahan data. Data dikumpulkan dari proses wawancara dan penyebaran kuisioner. Dari data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah berdasarkan metodologi penelitian yang sudah ditetapkan sebelumnya. 3.1 Proses Bisnis Perusahaan Secara umum proses bisnis yang dimiliki oleh SPH terdiri dari pembagian departemen itu sendiri, yang mana terdiri dari sales & marketing yang melakukan promosi secara langsung ataupun tidak langsung, food & beverage yang melakukan penediaan dan pelayanan produk sera servis kepada tamu, front office yang melakukan proses layanan check-in/out bagi tamu, engineering yang melakukan layanan perbaikan peralatan yang rusak ataupun hanya maintenance, house keeping yang melakukan persiapan, pengecekan dan pembersihan kamar tamu, marco s club yang melakukan maintenance dalam hal sarana pendukung sepert sauna,spa,gym,dll, general affair yang melakukan penjagaan keamanan hotel di seluruh area dan yang terakhir finance accounting yang melakukan pengecekan pada pembayaran yang dilakukan oleh tamu hotel. Tahap Pengolahan Data Pada tahap ini akan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara lebih detail pengolahan data untuk penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pembobotan kriteria dengan metode ANP 2. Pengukuran komponen teknologi dengan metode teknometrik dan THIO plot diagram. 3
4 Gambar 3.1 Proses Bisnis SPH 4
5 3.2 Pengumpulan Data Berdasarkan uraian proses bisnis perusahaan, langkah awal yang dilakukan untuk pengukuran kontribusi teknologi di perusahaan adalah mengidentifikasi elemen-elemen untuk masing-masing komponen teknologi, yaitu technoware, humanware, inforware, dan orgaware. Identifikasi dilakukan melalui studi literatur dan brainstorming dengan pihak perusahaan yang benar-benar memahami proses bisnis yang terjadi. Setelah dilakukan identifikasi terhadap elemen-elemen dari masing-masing komponen teknologi, dilakukan penyusunan dan penyebaran kuesioner. Terdapat dua macam kuesioner yang disebarkan, yaitu: 1. Kuesioner pengukuran teknologi, yang ditujukan untuk mendapatkan penilaian bagi elemen-elemen dalam setiap komponen teknologi. Penilaian dilakukan terhadap perusahaan dan state-of-the-art untuk perusahaan sejenis berdasarkan skor yang ada. Yang dimaksud dengan state-of-the-art adalah perusahaan dengan tingkat komponen teknologi tertinggi (ideal). 2. Kuesioner ANP, yang ditujukan untuk mendapatkan penilaian bobot kepentingan dan bobot ketergantungan bagi komponen teknologi serta elemen-elemen di dalamnya. Bobot kepentingan dinilai dengan menggunakan skala tingkat sedangkan bobot ketergantungan dinilai dengan menggunakan skala 0 sampai dengan 1. Nilai 0 menyatakan tidak ada saling mempengaruhi antara komponen teknologi/elemen, dan nilai 1 menyatakan komponen teknologi/elemen yang satu mutlak mempengaruhi komponen teknologi/elemen yang lain. Tabel 3.1 pembobotan elemen teknologi elemen weight technoware humanware inforware orgaware inconsistency ratio Sedangkan teknometrik digunakan untuk mengukur besar kontribusi komponen teknologi, yaitu technoware, humanware, inforware, dan orgaware. Pada tabel 3.2, 3.3, 3.4, 3.5 berikut menunjukan besar kontribusi kompone teknologi di SPH terhadap proses bisnis yang dilakukan. Tabel 3.2 Perhitungan TCC SPH (technoware) Tabel 3.3 Perhitungan TCC SPH (humanware) 3.3 Pengolahan Data Technology Contribution Coefficient Data-data yang diperoleh diolah dengan menggunakan pendekatan ANP dan metode teknometrik. ANP digunakan untuk memperoleh bobot prioritas komponen teknologi, serta elemen didalamnya yang mana terdapat hubungan ketergantungan. Pada tabel 3.1 ditunjukan bobot prioritas komponen teknologi berdasarkan perhitungan dengan metode ANP. 5
6 Tabel 3.4 Perhitungan TCC SPH (inforware) Tabel 3.5 Perhitungan TCC SPH (orgaware) Teknometrik THIO plot diagram Setelah besar kontribusi dan bobot prioritas setiap komponen teknologi diketahui, maka didapatkan hasil pengukuran kontribusi komponen teknologi yang disajikan pada gambar Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil yaitu : 1. Berdasarkan pengukuran kandungan teknologi pada Surabaya Plaza Hotel dan Hotel Mercure sebagai benchmarking dengan metode pembobotan ANP dan pendekatan teknometrik untuk mengukur kontribusi komponen maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut : Elemen technoware pada proses bisnis yang dimiliki memiliki bobot sebesar dan merupakan elemen dengan bobot yang terkecil. Komponen elemen technoware yang paling penting yaitu house keeping dengan bobot sebesar sedangkan kontribusi komponen yang paling kecil yaitu finance accounting dengan bobot sebear Elemen humanware pada proses bisnis yang dimiliki memiliki bobot sebesar Komponen elemen humanware yang paling penting yaitu owner dengan bobot sebesar sedangkan kontribusi komponen yang paling kecil yaitu finance accounting dengan bobot sebear Elemen inforware pada proses bisnis yang dimiliki memiliki bobot sebesar dan merupakan elemen dengan bobot yang terbesar. Komponen elemen inforware yang paling penting yaitu inforware sebagai pondasi humanware dengan bobot sebesar sedangkan kontribusi komponen yang paling kecil yaitu inforware atribut technoware dengan bobot sebear Elemen orgaware pada proses bisnis yang dimiliki memiliki bobot sebesar Komponen elemen orgaware yang paling penting yaitu work organization dengan bobot sebesar sedangkan kontribusi komponen yang paling kecil yaitu modification of work dengan bobot sebear Gambar 3.2 THIO diagram 6
7 2. Berdasarkan hasil analisis gap antara nilai TCC dari Surabaya Plaza Hotel dan Hotel Mercure didapatkan bahwa selisih paling besar terdapat pada elemen technoware dengan nilai sebesar Berdasarkan hasil penelitian yang ada maka usulan perbaikan yang dapat diberikan yaitu pihak Surabaya Plaza Hotel dapat terus melanjutkan proses bisnis yang dilakukan disertai dengan program yang inovatif. 5. Saran Saran yang bisa diberikan peneliti untuk penelitian selanjutnya yaitu : 1. Penelitian selanjutnya sebaiknya melibatkan expert judgement yang memahami kondisi existing perusahaan dengan benchmarking, jadi bukan hanya kondisi existing saja yang dimengerti sehingga didapatkan nilai yang lebih objektif dalam menentukan data-data yang akan mempengaruhi penilaian. 2. Penelitian selanjutnya sebaiknya membuat nilai penilaian pada kuisioner teknometrik dengan nilai yang sama untuk kriteria yang satu dengan yang lainnya, sehingga bisa didapatkan perhitungan yang lebih maksimal. 3. Penelitian selanjutnya sebaiknya melibatkan metode pendekatan teknometrik dengan skala yang lebih luas seperti perusahaan internasional agar didapatkan nilai benchmarking yang lebih kompetitif. 6. Daftar Pustaka Alkadri, Riyadi, S., Muchide, Siswanto dan Fathoni Manajemen Teknologi untuk Pengembangan Wilayah : Konsep Dasar, Contoh Kasus dan Implikasi Kebijakan. Edisi revisi, Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi, Pengkajian Wilayah, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta. Anshori, Y Manajemen Strategi Hotel. Edisi Kedua. Putra Media Nusantara, Surabaya Badan Pusat Statistik Tingkat Hunian Kamar pada Hotel Berbintang. Available online : < diakses pada 23 Februari Beritajatim, Mercure Tingkatkan Layanan Pada Tamu. Available online : < hp/1/ekonomi/ /94175/ Mercure Tingkatkan Layanan pada Tamu> diakses pada 19 Juli Ciptomulyono, U., Handayani Implementasi Pendekatan ANP dalam Metode Teknometrik untuk Analisa Kandungan Teknologi (Studi Kasus : PT.Platinum Ceramics Industri). Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Google Pengantar perhotelan. Available onlilne : < perhotelan> diakses pada 23 Februari Ham, S., Kim, W.G., Jeong, S Effect of Information Technology on Performance in Upscale Hotels.Hospitality Management 24, p Industri pariwisata dan perhotelan Available online : <industri%20perhotelan/pariwisata% 20%20TOURISM%20%20Industri%20Par iwisata%20&%20perhotelan> diakses pada 23 Februari Khalil, T.M., Management of Technology : The Key to Competitivness and Wealth Creation. McGraw-Hill Book Publishing. Boston. Kusumaningtys, D Implementation of Technology Assessment in Air Traffic Control at Juanda Airport Using Technometric Approach. Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Lee, J.W., Kim, S.H Using Analytic Network Process and Goal Programming for Interdependent Information System Project Selection. Computer and Operation Research. Vol.27, p
8 Pradana, A.H Analisis Kandungan Teknologi Sentra Industri Kerajinan Kuningan dengan Pendekatan Teknometrik untuk Penyusunan Prioritas Pembinaan Teknologi di Desa Bejijong Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Tugas Akhir JurusanTeknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Prawestri, E.D Implementasi Metode Teknometrik untuk Menganalisis Kandungan Teknologi pada PT.Iglas (PERSERO). Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Saaty, T. L., Theory and Applications of The Analytic Network Process. Pittsburg: RWS Publications. Saaty, T.L Fundamental of Analytic Network Process. ISAHP. Kobe, Japan. Smith, R., Sharif, N., Understanding and Acquiring Technology Assets for Global Competition. Technovation 27, p
Keywords: Technology management, Technometric, Technologi Contribution Coefficient (TCC), Analytical Hierarchi Process (AHP).
ASSESMENT TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI PRESS TOOL DI PT. KENZA PRESISI PRATAMA DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK Akbar Arsyad, Udisubekti Cipto Mulyono, Haryono Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI SOPHISTICATED TECHNOLOGY MELALUI PENDEKATAN TEKNOMETRIK UNTUK STRATEGI BERSAING (STUDI KASUS : PT PETROKIMIA GRESIK)
ANALISIS PERFORMANSI SOPHISTICATED TECHNOLOGY MELALUI PENDEKATAN TEKNOMETRIK UNTUK STRATEGI BERSAING (STUDI KASUS : PT PETROKIMIA GRESIK) Rina Sandora*, Udisubakti Ciptomulyono**, Hari Supriyanto*** Pascasarjana
Lebih terperinciPENILAIAN TINGKAT KONTRIBUSI TEKNOLOGI DI PT. WIRASINDO SANTAKARYA MENGGUNAKAN METODE TEKNOMERIK
PENILAIAN TINGKAT KONTRIBUSI TEKNOLOGI DI PT. WIRASINDO SANTAKARYA MENGGUNAKAN METODE TEKNOMERIK Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Industri Fakultas
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperinciPENILAIAN TEKNOLOGI MENGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN TEKNOMETRIK DI DEPARTEMEN PRODUKSI
PENILAIAN TEKNOLOGI MENGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN TEKNOMETRIK DI DEPARTEMEN PRODUKSI Didik Eko Cahyono 1, Hana Catur Wahyuni 2 Abstract: Company that will conduct business development needs
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya serap tenaga kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia, terutama ditinjau dari segi jumlah unit usaha dan daya serap tenaga kerja. Berdasarkan
Lebih terperinciANALISA TINGKAT KECANGGIHAN HUMANWARE DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK DI PABRIK GULA CANDI BARU, SIDOARJO
ANALISA TINGKAT KECANGGIHAN HUMANWARE DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK DI PABRIK GULA CANDI BARU, SIDOARJO Hana Catur Wahyuni, Udisubakti Ciptomulyono, Hari Supriyanto Jurusan Teknik Industri ITS Email :
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
75 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari serangkaian perhitunganperhitungan dan analisa-analisa yang telah dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada. Disamping itu disampaikan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
EVALUASI KINERJA PEMASOK BERDASARKAN ADAPTASI DARI DICKSON S VENDOR SELECTION CRITERIA DENGAN PENDEKATAN TERINTEGRASI DEMATEL DAN ANP (STUDI KASUS: Online Shop X) Rizky Amelia 1) dan Suparno 2) 1) Program
Lebih terperinciPENGUKURAN TEKNOLOGI APLIKASI SISTEM INFORMASI DENGAN TEKNOMETRIK (INFORWARE) BERBASIS COBIT PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAMAL
PENGUKURAN TEKNOLOGI APLIKASI SISTEM INFORMASI DENGAN TEKNOMETRIK (INFORWARE) BERBASIS COBIT PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAMAL Rangga Romi Putra 1,*), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1,2) program Studi
Lebih terperinciANALISIS PERUMUSAN STRATEGI BISNIS GABUNGAN TRAVEL AGENT DAN CAFÉ PT. ABC DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE AHP DAN SWOT
ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI BISNIS GABUNGAN TRAVEL AGENT DAN CAFÉ PT. ABC DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE AHP DAN SWOT Citra Cahyawati 1) dan M. Yusak Anshori 2) 1) Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciMEKANIKA Volume 8 Nomor 2, Maret 2010
158 PENILAIAN TINGKAT KANDUNGAN TEKNOLOGI (TECHNOLOGY CONTENT ASSESSMENT) PENGECORAN BAJA DI CV. X DAN CV. Y DENGAN METODE AHP DAN TECHNOLOGY CONTRIBUTION COEFFICIENT (TCC) Taufiq Rochman 1, Wakhid A.
Lebih terperinciPENILAIAN TEKNOLOGI UNTUK MENENTUKAN POSISI TEKNOLOGI 2 INDUSTRI PEMBUAT SKOP DENGAN METODE TEKNOMETRIK
PENILAIAN TEKNOLOGI UNTUK MENENTUKAN POSISI TEKNOLOGI 2 INDUSTRI PEMBUAT SKOP DENGAN METODE TEKNOMETRIK Retno Indriartiningtias 1, Resta Amijaya, dan Widi Nugroho Laboratorium Manajemen Industri Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki tempat-tempat menarik untuk pariwisata, salah satunya adalah kota Bandung. Bandung memiliki cukup banyak pilihan objek wisata, seperti wisata
Lebih terperinciAnalisis Kontribusi Komponen Teknologi Pada UKM Keripik Buah Di Kota Batu
Analisis Kontribusi Pada Keripik Buah Di Kota Batu Analysis of Contributions Component Technology In SME Fruit Chips In Batu City Sigit Prayitno 1) *, Imam Santoso 2), Usman Effendi 2) 1) Alumni Jurusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Surabaya semakin agresif membangun sektor pariwisatanya, hal ini terkait dengan perubahan visi-misi kota yang ditetapkan sejak 2005. Menyadari tentang arah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. Pemerintah Indonesia
Lebih terperinciANALISIS KONTRIBUSI TEKNOLOGI PADA INDUSTRI ( Studi Kasus : Industri Kecil dan Menengah (IKM) Komponen Elektronika)
ANALISIS KONTRIBUSI TEKNOLOGI PADA INDUSTRI ( Studi Kasus : Industri Kecil dan Menengah (IKM) Komponen Elektronika) TESIS Karya Tulis ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini telah mengubah struktur ekonomi sesuai dengan pola umum yang terjadi di negara-negara berkembang, yaitu semakin kecilnya peran
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TEKNOMETRIK (HUMANWARE) UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DI SURABAYA PLAZA HOTEL
IMPLEMENTASI TEKNOMETRIK (HUMANWARE) UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DI SURABAYA PLAZA HOTEL Hardianto Chandra 1 dan Mohamad Yusak Anshori 2 alwaysbehappiness@gmail.com 1 ; gm@sby.pphotels.com
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)
ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) Ema Dwi Saputri 1) dan Putu Artama Wiguna 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri pariwisata sebagai bagian dari sektor ekonomi yang merupakan salah satu industri
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri pariwisata sebagai bagian dari sektor ekonomi yang merupakan salah satu industri terbesar dan terpesat dalam pembangunanya di dunia. Sementara itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu industri yang memiliki pertumbuhan pembangunan yang cepat. Saat ini sektor pariwisata banyak memberikan kontribusi terhadap
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.
PENENTUAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN PELAKSANA PROYEK Chintya Ayu Puspaningtyas, Alvida Mustika Rukmi, dan Subchan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD
ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD Seno Adi Andini Pasca Sarjana Teknik Industri Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo 60111 Surabaya Pesawat udara
Lebih terperinciAnalisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 26-31 ISSN 2302 934X Quality Engineering & Management Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality
Lebih terperinciNo. KuisionerdanLangkahKerja Ya Tidak
ICQ Internal Control Questionaire Pelayanan Jasa L-1 1. Perusahaan SecaraUmum No. KuisionerdanLangkahKerja Ya Tidak 1. Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang digambar jelas yang dapat memperjelas
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
ANALISIS KANDUNGAN TEKNOLOGI DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK DAN AHP DI INSTALASI RADIODIAGNOSTIK RSU HAJI SURABAYA SEBAGAI DASAR STRATEGI KEBIJAKAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Abdul Rachman*, UdiSubakti Ciptomulyono**
Lebih terperinciUniversitas Bakrie LAMPIRAN
LAMPIRAN Lampiran 1 : Susunan Hirarki AHP pada Balanced Scorecard 106 Lampiran 2 : Susunan Hirarki dan Bobot dari setiap perspektif, sasaran strategis, dan KPI Balanced Scorecard pada software expert choice
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika dikembangkan secara serius dan berkelanjutan. Pariwisata memerlukan banyak sektor lain untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang banyak memiliki keindahan alam yang menakjubkan, mulai dari laut hingga gunung. Indonesia juga negara kepulauan yang memiliki
Lebih terperinciPERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis ini adalah tulisan saya sendiri, dan tidak ada gagasan atau karya ilmiah siapapun yang saya ambil secara tidak jujur. Bahwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi,tingkat ketergantungan antar bangsa tidak dapat dihindari. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi mendorong terjadinya
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dari hasil perancangan metode, alat pengukuran kinerja dan hasil pengukuran kinerja yang sudah dilakukan beserta saran sebagai masukan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah bidang komunikasi pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang komunikasi pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis
Lebih terperinciIMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG
Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2014, Hal. 161-167 JURNAL AKUNTANSI INDONESIA IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG Abstract
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepulauan yang terbesar di dunia yang memiliki kira-kira dua puluh delapan ribu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini industri pariwisata adalah industri yang mengalami perkembangan pertumbuhan yang sangat pesat dan cepat. Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang terbesar
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA)
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA) Zulvino Arfianto*, Udisubakti Ciptomulyono**. *Mahasiswa Program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang berpotensi untuk dijadikan objek pariwisata. Perkembangan industri pariwisata Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta di samping dikenal sebagai sebutan kota perjuangan, pusat kebudayaan dan pusat pendidikan juga dikenal dengan kekayaan potensi pesona alam dan budayanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan, bahkan dapat dipercaya sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan pendapatan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah
Lebih terperinciPengukuran Performansi di PT XYZ dengan MBCfPE pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juni 2013 Pengukuran Performansi di PT XYZ dengan MBCfPE pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan
Lebih terperinciMengukur Kapabilitas Teknologi Industri Kecil Batik (Studi Kasus Batik Komar Bandung)
Performa (2010) Vol. 9, No.2: 11-18 Mengukur Kapabilitas Teknologi Industri Kecil Batik (Studi Kasus Batik Komar Bandung) Retno Indriartiningtias * Bidang Minat Manajemen Industri, Universitas Trunojoyo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu kota budaya yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu kota budaya yang menjadi daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) provinsi D.I Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional khas Yogyakarta yang kental akan budaya nya dan keramah tamahan, yang di kemas sedemekian
Lebih terperinciINTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA
INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA Helmi Wahyudi A 1, Udisubakti Ciptomulyono 2 1 Mahasiswa Magister
Lebih terperinciPengukuran Performansi Di PT XYZ dengan MBCfPE Pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Pengukuran Performansi Di PT XYZ dengan MBCfPE Pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi menuntut organisasi untuk berinovasi guna menghadapi tuntutan perubahan dan berupaya menyusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menambah pendapatan dan devisa negara itu sendiri. Salah satunya kota
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu aset sebuah negara, karena jika sebuah negara memiliki sektor pariwisata yang bagus dan maju maka hal tersebut menambah pendapatan dan
Lebih terperinciPEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS
PEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS Dino Caesaron 1), Leksani B. R. 2 ) Program Studi Teknik Industri-Universitas
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ)
EVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ) Rista Dwi Novianto 1) dan Suparno 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang keahlian Manajemen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel merupakan suatu industri yang dikelola oleh seseorang atau suatu badan usaha, yang bergerak dalam bidang jasa yang menyediakan tempat akomodasi. Hotel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian. Dengan bertambahnya hotel baru di Jakarta menjadikan persaingan bisnis
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian Dengan bertambahnya hotel baru di Jakarta menjadikan persaingan bisnis pada bidang hospitality Industry. Jakarta sebagai ibukota negara merupakan pasar yang
Lebih terperinciPendekatan Fungsional
Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal Faktor Produk Lingkungan Jauh Lingkungan Industri Pendekatan Fungsional Pendekatan Rantai Nilai Faktor Kesesuaian Pakai Faktor Kualitas Desain Lingkungan Eksternal
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara asalnya di
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
EVALUASI STRATEGI PADA MISI PENUNJANG PROSES BELAJAR MENGAJAR YANG INOVATIF PADA PRASARANA DI MMT-ITS DENGAN PENDEKATAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) Gogor Arif Handiwibowo e-mail: gogor@mmt.its.ac.id
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perjalananan wisatawan dunia mencapai 1 miliar pada tahun 2012. Menurut Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai Kuta adalah salah satu daerah tujuan wisata yang terletak di Kecamatan Kuta. Daerah ini merupakan sebuah daerah tujuan wisata bagi wisatawan baik domestik maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari tiap individu. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas
121 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas penunjang bagi masyarakat itu sendiri. Fasilitas penunjang yang di maksud,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata memiliki potensi cukup besar dalam usaha meningkatkan devisa negara. Pariwisata menjadi suatu kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan tidak
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Dra. Waty Tjakra & Associates (WTA) didirikan pada tanggal 7 Februari 2000 Dra. Waty Tjakra,Al.,BKP.,SH.,MH
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Penulis mengadakan objek penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hotel 88 adalah salah satu bagian hotel group dari PT. Waringin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel 88 adalah salah satu bagian hotel group dari PT. Waringin Hospitality yang tersebar di beberapa kota besar Indonesia dan salah satunya terletak pada jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor pembangunan yang mendatangkan devisa bagi negara adalah pariwisata. Di samping itu pariwisata juga merupakan industri yang besar yang dibangun dari
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM :
PENGUKURAN KINERJA SUPPY CHAIN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCOR DAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SURABAYA SKRIPSI Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK
IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT Yustina Meisella Kristania Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB
PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB Moses L. Singgih 1, Sri Gunani Partiwi 2 dan Arum S. Dani 3 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciPenerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg
Prosiding INSAHP5 Semarang,14 Mei 2007 ISBN :... Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg Evi Yuliawati Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya merupakan kota dengan perkembangan bisnis yang pesat dan cukup signifikan. Pembangunan infrastruktur yang terkait dengan sarana dan prasarana penunjang perekonomian
Lebih terperinciJournal of Information System
11 Analisis Proses Monitoring, Evaluasi dan Penilaian Pengendalian Internal (MEA02) Tata KelolaTeknologi Informasi Berdasarkan Kerangka Kerja COBIT 5 Pada PT. Telkom Johar Semarang Analysis Of Process
Lebih terperinciLOGO. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC. Peneliti Tugas Akhir : Rachman Tri Fridian (
LOGO Pengambilan Keputusan Strategi Pemasaran Terbaik Menggunakan Metode ANP (Analitic Network Process) dan TOPSIS (Technique for Others Reference by Similarity to Ideal Solution) (Studi Kasus : TELKOM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Paragdima tersebut disebut customer relationship management (CRM) dasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, tetapi dalam pemasaran modern seperti ini paragdima
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL SUSTAINABLE DEVELOPMENT DECISION-MAKING UNTUK UKM BATIK DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN ANP
PENGEMBANGAN MODEL SUSTAINABLE DEVELOPMENT DECISION-MAKING UNTUK UKM BATIK DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN ANP Puspita Dewi Widayat 1, *), Moses L. Singgih 2) dan Udisubakti Ciptomulyono C 3) Jurusan Teknik
Lebih terperinciKURIKULUM MAGISTER MANAJEMEN
KURIKULUM MAGISTER MANAJEMEN Kurikulum berikut ini berlaku sejak perkuliahan tahun akademik 2012 dengan beban 47 kredit (pada masa sebelumnya, beban studi mahasiswa adalah 46 kredit). 1. Beban Studi Beban
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini, terutama setelah berlakunya pasar bebas, menyebabkan perusahaan
Lebih terperinciAndi Sultan Warafakih 1, Endang Chumaidiyah 2, Rio Aurachman 3
ANALISIS KANDUNGAN TEKNOLOGI 3G PADA LAYANAN TELKOMSEL FLASH DENGAN METODE TEKNOMETRIK DI PT. TELKOMSEL JAKARTA SELATAN ANALYSIS OF CONTENT TECHNOLOGY 3G FOR TELKOMSEL FLASH SERVICES USING TECHNOMETRIC
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015
MODEL PENILAIAN KONTRAKTOR PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE AHP (ANALYTIC HIERARCHY PROCESS) STUDI KASUS : PROYEK PERUMAHAN DEVELOPER XYZ Silvia Fransiska 1) dan Indung Sudarso 1) 1) Program
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KINERJA CRA (CUSTOMER RELATION ASSISTANCE) DI PT. BANK X
ANALISIS EFEKTIVITAS TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KINERJA CRA (CUSTOMER RELATION ASSISTANCE) DI PT. BANK X Eduart Wolok Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo Surabaya
Lebih terperinciSTRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI JABATAN UNDERWRITING STAFF PADA PT ASURANSI MSIG INDONESIA
STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI JABATAN UNDERWRITING STAFF PADA PT ASURANSI MSIG INDONESIA Diandra Rizko Siswanto, Lindawati Kartika Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen - Institut Pertanian
Lebih terperinciMODEL ANALYTICAL NETWORK PROCESS UNTUK PEMILIHAN TEKNOLOGI DATA CENTER (STUDI KASUS PPID-DISPENDIK JATIM)
MODEL ANALYTICAL NETWORK PROCESS UNTUK PEMILIHAN TEKNOLOGI DATA CENTER (STUDI KASUS PPID-DISPENDIK JATIM) Ethanty Paramita Nugrahini 5208100052 JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT
Lebih terperinciANALISA PROSES BISNIS
ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORE CARD BERBASIS ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA PT. MULIAOFFSET PACKINDO
PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORE CARD BERBASIS ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA PT. MULIAOFFSET PACKINDO Catur yuliantono 1, Rindra Yusianto 2, Tita Talitha 3 Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi di Indonesia menimbulkan pentingnya peran internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat Indonesia, baik dari kalangan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DENGAN QFD (Studi Kasus: PT PLN (Persero) APJ Surabaya Utara Unit Pelayanan Kenjeran) Rian Sahib, Haryono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pekembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam tipe kamar dengan potongan harga, pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam dunia bisnis tumbuh secara pesat, dari beberapa sektor bisnis favorit, pariwisata termasuk salah satunya dan hal ini mendorong perkembangan bidang
Lebih terperinciPEMODELAN DAN PENGUKURAN INOVASI DI PT MASPION II DIVISI ELEKTRONIK LIS 2
Prosiding Seminar Nasional Manaemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 PEMODELAN DAN PENGUKURAN INOVASI DI PT MASPION II DIVISI ELEKTRONIK LIS 2 Moses L. Singgih dan Ivana Natalia
Lebih terperinciDAFTAR GAMBAR. 1.1 Latar Belakang
12 DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 1.1. Kerangka Teknologi ATLAS... 1 2. Gambar.1.2. Diagram Keterkaitan... 4 3. Gambar 1.3. Alur Penelitian... 7 4. Gambar 2.1. Proses Input dan Output... 8 5. Gambar 2.2. Skema
Lebih terperinci021 31930108 9 marketing@cdmione.com P erkembangan sektor pariwisata di Bali dalam lima tahun terakhir sangat luar biasa. Indikasinya adalah meningkatnya jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Bali.
Lebih terperinciMODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI DI SEBUAH PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS
MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI DI SEBUAH PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS Guntur Gantara dan Udisubakt Ciptomulyono Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Studi
Lebih terperinciSISTEM PENILAIAN KINERJA DOSEN PNS.Dpk DI LINGKUNGAN KOPERTIS WIL II MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERACHY PROCESS (AHP) 1Dona Yuliawati dan 2Wasilah
Jurnal Informatika, Vol. 12, No. 2, Desember 2012 Dona Yuliawati SISTEM PENILAIAN KINERJA DOSEN PNS.Dpk DI LINGKUNGAN KOPERTIS WIL II MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERACHY PROCESS (AHP) 1Dona Yuliawati
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin pesat yang mengakibatkan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri pariwisata dunia semakin pesat yang mengakibatkan tingginya tingkat persaingan, terlebih dengan adanya globalisasi yang menimbulkan pergeseran
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGUKURAN ASPEK TEKNOLOGI PADA INDUSTRI KREATIF KERAJINAN SANGKAR BURUNG DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK
NASKAH PUBLIKASI PENGUKURAN ASPEK TEKNOLOGI PADA INDUSTRI KREATIF KERAJINAN SANGKAR BURUNG DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Audit Energi dengan Pendekatan Metode MCDM-PROMETHEE untuk Konservasi serta Efisiensi Listrik di Rumah Sakit Haji Surabaya Thoriq Rizkani Adiprama dan Udisubakti
Lebih terperinciABSTRACT. THE ROLE OF MANAGEMENT CONTROL IN SUPPORTING PERFORMANCE MANAGER PROFIT CENTER (case study PT. Future Investama)
ABSTRACT THE ROLE OF MANAGEMENT CONTROL IN SUPPORTING PERFORMANCE MANAGER PROFIT CENTER (case study PT. Future Investama) An organization comprises a group of people working together to achieve certain
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier
ABSTRAK. Teknologi dewasa ini perkembangannya sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang pesat ini tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang.
Lebih terperinci