PEMODELAN DAN PENGUKURAN INOVASI DI PT MASPION II DIVISI ELEKTRONIK LIS 2

Transkripsi

1 Prosiding Seminar Nasional Manaemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 PEMODELAN DAN PENGUKURAN INOVASI DI PT MASPION II DIVISI ELEKTRONIK LIS 2 Moses L. Singgih dan Ivana Natalia Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya moses@ie.its.ac.id; Ivananatalia@lycos.com ABSTRAK Inovasi merupakan kunci sukses karena dapat meningkatkan performansi perusahaan. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran inovasi dengan metode adopsi dari Pengukuran fleksibilitas supply chain. Langkah awal yang dilakukan yaitu identifikasi input, output, enis inovasi dan dibuat model hubungannya serta pengukuran score tiap elemen inovasi. Kemudian dilakukan perhitungan gap berbobot untuk dapat mengetahui enis inovasi mana yang perlu ditingkatkan dan bagaimana caranya. Pada PT Maspion II Divisi Elektronik Lis 2 didapatkan input inovasi adalah R&D, QC, pemimpin, mesin baru, training, konsumen, dan produk lain. Jenis inovasi yang telah dilakukan adalah produk baru, produk, proses dan adopsi teknologi. Dan output inovasi yaitu peningkatan pendapatan, peningkatan produktivitas, peningkatan pengusaan pasar dan hak paten. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan bahwa gap terbobot terbesar untuk enis inovasi adalah adopsi teknologi yang disebabkan oleh gap yang besar. Sedangkan gap terbobot terbesar untuk ouput inovasi adalah pendapatan. Hal ini teradi karena tuuan utama pelaksanaan inovasi di PT Maspion adalah peningkatan pendapatan. Kata kunci : Pengukuran inovasi, model hubungan, gap terbobot, studi kasus PENDAHULUAN Dewasa ini persaingan bisnis semakin keras, apalagi dengan adanya globalisasi dan semakin meningkatnya teknologi. Salah satu strategi untuk memenangkan persaingan yaitu dengan melakukan inovasi. Inovasi yang terus-menerus merupakan kunci keberhasilan. Inovasi uga berkaitan dengan produktivitas, bahkan memiliki hubungan yang positif. Dengan kata lain, inovasi dapat meningkatkan produktivitas, meskipun dampaknya tidak langsung terlihat. Dalam peningkatan inovasi, suatu perusahan perlu mengetahui apa saa usaha yang telah dilakukan yang berkaitan dengan inovasi dan apa hasilnya, kemudian melakukan strategi pengembangan. Beberapa pengukuran inovasi yang telah dilakukan antara lain dengan menggunakan empat indikator inovasi yaitu R&D, paten, investasi pada mesin dan tenaga ahli ( Wulong Gu dan Jianmin Tang, 2001). Pengukuran tersebut hanya menghasilkan indeks inovasi tetapi tidak terlihat bagaimana pola hubungan antara input dan output inovasi, selain itu uga tidak mempertimbangkan faktor lain. Sedangkan Mark Roger (1998) melakukan pengukuran inovasi dengan pendekatan ekonometri, untuk itu harus terlebih dahulu dilakukan identifikasi input dan output inovasi. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran inovasi dengan menggunakan metode hasil adopsi dari Pengukuran Fleksibilitas Supply Chain (Puawan, 2003). Di sini

2 Prosiding Seminar Nasional Manaemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 sebelum melakukan pengukuran harus terlebih dahulu dibuat model hubungan antar elemen inovasi. Kelebihan metode ini adalah tidak hanya mengukur apakah inovasi yang dilakukan efektif namun uga dapat memberikan masukan bagaimana meningkatkan inovasi dengan melihat pola hubungan antar elemen inovasi. Adapun studi kasus dilakukan di Maspion II Divisi Elektronik Lis 2. Divisi ini dipilih karena produk elektronik merupakan produk PT Maspion yang paling laku di pasar dan memiliki peluang terbesar untuk dilakukan inovasi. INOVASI Inovasi adalah sesuatu yang baru dalam perusahaan, yang dapat memberikan nilai tambah pada perusahaan. Inovasi berawal dari sebuah ide yang kemudian diaplikasikan dalam bentuk nyata berupa produk, teknologi, proses produksi, bentuk organisasi dan sebagainya. Kriteria keberhasilan suatu inovasi mengarah pada segi ekonomis (komersial) bukan secara teknis (Burgelman, 1988). Sebuah inovasi yang berhasil akan membuat tingkat pengembalian modal (investasi) bertambah, dengan kata lain hasil yang didapat lebih besar dari biaya pengadaan inovasi tersebut. Manaemen inovasi meliputi usaha meningkatkan keelian melihat peluang inovasi, mengembangkan budaya organisasi sehingga perusahaan menadi lebih inovatif, meningkatkan pengelolaan proyek-proyek inovatif dan struktur yang mendorong tumbuhnya inovasi (Graynor, 1996). PEMODELAN INOVASI Data yang digunakan adalah data sekunder, hasil wawancara dan pengisian kuisioner yang dilakukan oleh pihak yang benar-benar memahami inovasi yang ada di perusahaan. Responden kuisioner ada 2 yaitu Manaer PPIC dan Manaer Teknik yang uga berperan sebagai R&D. Dari hasil wawancara dan pengamatan, didapatkan bahwa input inovasi di PT Maspion II adalah R&D, pemimpin, mesin baru, training, konsumen, dan produk pesaing. Jenis inovasi yang telah dilakukan adalah produk baru, produk, proses dan adopsi teknologi. Dan output inovasi yaitu peningkatan pendapatan, peningkatan produktivitas, peningkatan pengusaan pasar dan hak paten. Setelah identifikasi input, output dan enis inovasi maka dilakukan penentuan kualitas hubungan antar elemen inovasi melalui data kuisioner dan wawancara. Kualitas hubungan dinyatakan dengan angka satu hingga tiga, dimana angka satu menunukkan hubungan lemah, dua merupakan hubungan sedang dan angkat tiga menyatakan bahwa kedua elemen memiliki hubungan yang kuat, sedangkan bila tidak berhubungan sama sekali maka diberi nilai nol. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2 Kemudian dilakukan pemodelan hubungan antara input, output dan enis inovasi seperti terlihat pada Gambar 1. Tabel 1. Rekap Score Hubungan Antara Input dan Jenis Inovasi Jenis inovasi Input inovasi Adopsi baru teknologi R&D Pemimpin Mesin baru A-8-2

3 Prosiding Seminar Nasional Manaemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 Tabel 1. Rekap Score Hubungan Antara Input dan Jenis Inovasi (Lanutan) Jenis inovasi Input inovasi Adopsi baru teknologi Training pesaing Tabel 2. Rekap Score Hubungan Antara Output dan Jenis Inovasi Jenis inovasi Output inovasi baru Adopsi teknologi Pendapatan tivitas Penguasaan pasar Paten R&D baru Pendapatan Pemimpin Mesin baru tivitas Training Penguasaan pasar Konsumen pesaing Adopsi teknologi Paten PENGUKURAN INOVASI = Hubungan kuat = Hubungan sedang = Hubungan lemah Gambar 1. Model hubungan input-enis-output inovasi Langkah awal dalam pengukuran inovasi dengan menggunakan metode hasil adopsi dari pengukuran fleksibilitas supply chain adalah menentukan score tiap elemen inovasi yaitu input, enis dan output inovasi. Penentuan score dilakukan dengan menganalisa hasil wawancara, data sekunder dan data dari kuisioner. Score yang diberikan berupa nilai 1 sampai 5, dengan nilai satu adalah terburuk dan nilai 5 adalah A-8-3

4 Prosiding Seminar Nasional Manaemen Teknologi III terbaik. Pemakaian skala 1 sampai 5 ini dituukan untuk memudahkan perhitungan. Rekap score inovasi dapat dilihat pada Tabel 3, 4, dan 5. Menghitung Ratio Kepentingan Tabel 3. Score Input inovasi Input Inovasi Score sekarang R&D 4 Pemimpin 5 Mesin baru 3 Training 1 Konsumen 3 lain 4 Tabel 4. Score inovasi Jenis inovasi Score baru Adopsi teknologi 1 Tabel 5. Score Output inovasi Output Inovasi Score sekarang Pendapatan 5 tivitas 4 Penguasaan pasar 4 Paten 3 Ratio kepentingan adalah ratio antara score total dan kemungkinan score maksimum, dapat pula dikatakan sebagai perbandingan kondisi saat ini dengan kondisi harapan. Semakin besar nilai ratio kepentingan maka semakin bagus karena semakin mendekati harapan. Nilai ideal untuk ratio kepentingan yaitu 1, kondisi ini tercapai bila semua input dan enis inovasi telah maksimal. Setelah dikatahui score tiap elemen inovasi maka langkah selanutnya adalah menghitung ratio kepentingan dengan menggunakan rumus : n visi i1 n... (1) v s i1 max i Dimana : Untuk hubungan input dan enis inovasi = ratio kepentingan vi = score untuk input i si = kualitas hubungan antara input dan enis inovasi Untuk hubungan enis inovasi dan output = ratio kepentingan vi = score untuk enis inovasi i = kualitas hubungan antara output dan enis inovasi si A-8-4

5 Prosiding Seminar Nasional Manaemen Teknologi III Nilai vmax menunukkan score maksimum yang mungkin dicapai dan range nilai (score) yang dipakai adalah dari 1 (minimum) sampai 5 (maksimum). Pada penelitian ini harapan sama dengan nilai maksimum yang dapat dicapai dan asumsi semua input dan enis inovasi dapat terus dikembangkan hingga mencapai maksimum, sehingga nilai vmax untuk semua input dan enis inovasi adalah 5. Oleh karena itu persamaan (1) dapat ditulis : n visi i1... (2) n 5 s i1 Menghitung bobot i Bobot yang dimaksud yaitu bobot untuk enis inovasi dan output inovasi. Bobot enis inovasi dapat dikatakan sebagai nilai kepentingan relatif suatu inovasi dibandingkan dengan enis inovasi yang lain, demikian pula dengan bobot output inovasi. Menghitung bobot dilakukan dengan menggunakan rumus : W... (3) Hasil perhitungan ratio kepentingan dan bobot ada pada Tabel 6 dan Tabel 7. Tabel 6. Bobot Jenis Inovasi Score hubungan Jenis inovasi Mesin Bobot R&D Pemimpin Training Konsumen baru pesaing baru Adopsi teknologi Score input Tabel 7. Bobot Output Inovasi Score hubungan Output inovasi baru Adopsi teknologi Bobot Pendapatan tivitas Penguasaan pasar Paten Score enis inovasi A-8-5

6 Prosiding Seminar Nasional Manaemen Teknologi III Menghitung gap terbobot Gab terbobot yaitu selisih score harapan dan sekarang dikalikan dengan bobot. Tuuan perhitungan gab terbobot yaitu untuk menentukan prioritas perbaikan. Menghitung gap terbobot dilakukan dengan menggunakan rumus : WG W E C )... (4) ( Dimana : WG = gap terbobot output/ enis inovasi ke- W = bobot dari output/ enis inovasi ke- E = score harapan untuk output/ enis inovasi ke- C = score sekarang untuk output/ enis inovasi ke- Rekap hasil perhitungan gap terbobot dapat dilihat pada Tabel 8 dan Tabel 9. Tabel 8. Gap Terbobot Jenis Inovasi Jenis inovasi Bobot Score sekarang Score harapan Gap Gap terbobot baru Adopsi teknologi Tabel 9. Gap Terbobot Output Inovasi Output inovasi Bobot Score sekarang Score harapan Gap Gap terbobot Pendapatan tivitas Penguasaan pasar Paten ANALISA Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa input yang paling berpengaruh terhadap inovasi adalah pemimpin, R&D dan produk lain. Peran serta pemimpin sangat besar karena pemimpin adalah orang yang memegang kendali dan dapat mempengaruhi bawahannya, ika pemimpinnya merupakan orang yang terbuka terhadap inovasi dan selalu mendukung pelaksanaannya bahkan memotivasi untuk terus melakukan inovasi maka tentunya para pekera uga akan terpacu untuk melakukan inovasi dan inovasi dalam perusahaan tersebut akan beralan dengan lancar. Sedangkan R&D merupakan bagian perusahaan yang berkaitan erat dengan inovasi, perusahaan yang inovatif uga ditentukan oleh kemampuan R&D-nya untuk memunculkan ide-ide baru. Jadi syarat utama R&D adalah kreatif. Sedangkan produk lain berfungsi sebagai bahan perbandingan dan sumber inspirasi. Output yang paling diharapkan dari pelaksanaan inovasi adalah peningkatan pendapatan, bahkan untuk memotivasi adanya inovasi produk, pemimpin memberikan target omzet. Dari hasil perhitungan gap terbobot seperti terlihat pada Tabel 8, didapatkan bahwa yang memiliki gap terbobot terbesar untuk enis inovasi adalah adopsi teknologi. Gap terbobot yang besar, memiliki dua kemungkinan penyebab yaitu bobot yang besar atau gap yang besar. Dalam hal ini adopsi teknologi memiliki gap yang sangat besar yaitu 4, sedangkan bobotnya ustru sebenarnya yang terkecil dibanding dengan enis A-8-6

7 Prosiding Seminar Nasional Manaemen Teknologi III inovasi yang lain. Hal ini menunukkan bahwa inovasi yang perlu ditingkatkan adalah adopsi teknologi. Gap terbobot terbesar untuk output inovasi adalah pendapatan yang disebabkan oleh bobot yang besar. Hal ini berkaitan pula dengan visi dan misi perusahaan serta sikap pemimpin, bahwa hasil yang diharapkan dari pelaksanaan inovasi adalah peningkatan penualan sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan penguasaan pasar. Dari Gambar 5.1 Model inovasi terlihat bahwa pendapatan dan penguasaan pasar berkaitan dengan inovasi produk baru dan produk, itulah sebabnya mengapa selama ini inovasi di PT Maspion khususnya Divisi Elektronik Lis 2 difokuskan pada pembuatan produk baru dan produk. KESIMPULAN Salah satu alternatif pengukuran inovasi adalah dengan menggunakan metode adopsi dari pengukuran fleksibilitas suply chain. Kelebihan metode ini adalah tidak hanya mengukur apakah inovasi yang dilakukan efektif namun uga dapat memberikan masukan bagaimana meningkatkan inovasi dengan melihat pola hubungan antar elemen inovasi. Langkah yang dilakukan adalah pembuatan model hubungan antar elemen inovasi kemudian perhitungan gap terbobot dengan terlebih dahulu menghitung ratio kepentingan dan bobot. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa gap terbobot terbesar untuk enis inovasi adalah adopsi teknologi dengan nilai sebesar 0,865, yang disebabkan oleh gap yang besar, sehingga dapat dikatakan bahwa inovasi teknologi yang dilakukan masih sangat kurang, olah sebab itu perlu ditingkatkan lagi. Sedangkan gap terbobot terbesar untuk ouput inovasi adalah pendapatan dengan nilai sebesar 0,261. Berbeda dengan adopsi teknologi, nilai yang besar ini disebabkan oleh bobot yang besar karena peningkatan pendapatan merupakan tuuan utama yang ingin dicapai dari pelaksanaan inovasi. Jika perbaikan difokuskan pada inovasi yang masih kurang maka inovasi yang perlu ditingkatkan adalah adopsi teknologi dan untuk itu perlu meningkatkan penelitian yang berkaitan dengan teknologi. Salah satu ukuran performansi perusahaan adalah teknologi yang dipakai, selain itu teknologi yang baik tentunya akan menghasilkan kualitas produk yang baik pula. Jadi peningkatan teknologi merupakan hal penting. Namun ika perbaikan difokuskan pada peningkatan pendapatan maka perlu diadakan penelitian pasar yang lebih baik agar inovasi produk baru dan produk dapat lebih terarah. DAFTAR PUSTAKA Ambler, Tim. (2000). Does measurement kill innovation?. URL: Amidon, Debra. (2000). Knowledge Innovation Litmus Test. <URL: Amidon, Debra.( 1999). State-of-the-Art. <URL: Archibald, David. (2003). Idea. <URL: A-8-7

8 Prosiding Seminar Nasional Manaemen Teknologi III Branson, Richard. (1998). Definition of Innovation. <URL: Burgelman, Robert A. (1988). Innovation. Irwin, Illionis. Strategic Management of Technology and Gilgeous, Vic. (1997). Operations and The Management of Change. Prentice Hall, Harlow. Graynor, Gerad. (1996). Handbook of Technology Management. McGraw Hill, New York. Gu, Wulong dan Jianmin Tang. (2001). A New Perspective on the Canadian Manufacturing Innovation-Productivity Linkage. URL: Houghton Mifflin Company. (2003). Definition of Innovation. The American Heritage Dictionary of the English Language, Third Edition copyright 1992 <URL: ucing_risk_workshop.sum_99/tsldooz.htm> Khalil, Tarek. (2000). Management of techology. McGraw Hill, Boston. Peter Haapaniemi (2002) Innovation: Closing the Implementation Gap URL: /pdfs/accenture.pdf Puawan, 1.N. (2003). Assesing Supply Chain Flexibility : A Conceptual Framework and Case Study. Rogers, Mark. (1998). The Definition and Measurement of Innovation. URL: Schumpter, Joseph. (1997). The Oslo Manual: Proposed Guidelines for Collecting and Interpreting Technological Innovation Data. OECD, Paris. Smith, Keith. (2002). Measurement of Innovation in Europe: Concepts, Experience and Result. URL: pdf Sumodiningrat, Gunawan. (1996). Ekonometrika : Pengantar. BPFE, Yogyakarta. Tanadi Santoso. (2003). Kreativitas Kunci Pembuka Sukses Perusahaan. SWA, 30 April. Wonnacott, Ronald J. dan Thomas H. Wonnacott.(1979).Econometrics 2 nd ed. John Wiley & Sons. A-8-8