ANALISIS EFEKTIVITAS TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KINERJA CRA (CUSTOMER RELATION ASSISTANCE) DI PT. BANK X

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS EFEKTIVITAS TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KINERJA CRA (CUSTOMER RELATION ASSISTANCE) DI PT. BANK X"

Transkripsi

1 ANALISIS EFEKTIVITAS TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KINERJA CRA (CUSTOMER RELATION ASSISTANCE) DI PT. BANK X Eduart Wolok Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo Surabaya ABSTRAK Semakin banyaknya berdiri perusahan perbankan di tanah air ini membuat persaingan bisnis perbankan semakin ketat. Sehingga upaya peningkatan pelayanan terhadap pelanggan pun setiap saat selalu diperbaruhi dan ditingkatkan. Peningkatan pelayanan ini dilakukan baik dengan merelease produk perbankan yang semakin bervariasi maupun dengan peningkatan kapabilitas pelaku bisnis. Karyawan CRA sebagai ujung tombak pelaku bisnis perbankan sangat vital perannya di sini sehingga kapabilitasnya perlu selalu terus ditingkatkan. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang efektivitas training bagi peningkatan kinerja CRA. Analisa efektivitas training bagi peningkatan kinerja CRA ini dimulai dengan performance appraisal CRA sebelum training oleh service officer. Kemudian dilakukan training dan dilakukan penilaian performansi yang kedua kali. Dari kedua penilaian ini akan diperoleh hasil seberapa besar peningkatan kinerja karyawan setelah melalui training. Pendekatan yang diambil dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Analythical Hierachy Process. Sistem disederhanakan menjadi struktur hirarki dengan level paling tinggi adalah tujuan penelitian ini, diikuti dengan kriteria performansi yang diukur, pada level di bawahnya ada karyawan CRA yang diteliti, dan level dasar yaitu hasil yang diperoleh yaitu hasil penilaian performansi sebelum dan sesudah training. Kata kunci : analisis, efektifitas, training, kinerja. PENDAHULUAN Era globalisasi telah membawa perubahan besar pada perkembangan dunia. Saat ini Negara-negara telah membuka batasan yuridisnya untuk menggapai hubungan yang lebih terbuka dan saling menguntungkan. Salah satu efek positifnya adalah semakin pesatnya perkembangan teknologi, mulai dari teknologi kebutuhan personal sampai teknologi untuk kebutuhan industri. Penggunaan teknologi di bidang industri tersebut diyakini akan dapat meningkatkan produktivitas serta efisiensi operasi organisasi. Upaya perusahaan yang sangat intensif tersebut berimplikasi pada investasi dana dalam jumlah yang cukup besar pula untuk programpelatihan atau pengembangan sumber daya manusia. Kegiatan pelatihan menjadi konsekuensi logis dari di saat teknologi baru hendak dipakai dalam proses-proses industri. Komitmen tinggi perusahaan pada isu pengembangan SDM di dorong oleh keyakinan bahwa program pelatihan dapat menghasilkan Long-lasting process improvement. Hasil tersebut akhirnya mempermudah perusahaan dalammemperoleh financial benefit dan bahkan kemampuan bersaing. Studi yang dilakukan Tall dan Hall (1998) mengindikasikan bahwa melalui kombinasi teknik pelatihan yang benar dengan persiapam dan komitmen tinggi, perusahaan dapat merancang tahapanperbaikan secara dramatis dalam proses kerja dan mencapai a greater competitive advantage.

2 Namun demikian ternyata pelatihan tidak hanya dipergunakan untuk proses industri yang baru mengenalkan teknologi baru, tetapi dapat juga digunakan untuk peningkatan kinerja dari kinerja yang telah ada. Ide ini akan semakin bermanfaat untuk industri atau bisnis non manufacturing dimana keunggulan kompetitifnya lebih ditentukan oleh kompetensi-kompetensi yang sifatnya intangible. Dengan membandingkan appraisal performance karyawan sebelum pelatihan dan setelah pelatihan akan dapat dilihat pengaruh keseluruhan pelatihan terhadap peningkatan kompetensi karyawan. Di bisnis perbankan hal ini sangat dibutuhkan terutama untuk karyawankaryawan yang menjadi ujung tombak bisnis, yaitu yang melayani langsung nasabah perbankan. Karena seperti industri jasa lainnya nasabah yang terpuaskan akan cenderung memiliki loyalitas pada perusahaan dan itulah sebenarnya tujuan dari bisnis perusahaan dan dalam membangun image perusahaan di mata pelanggannya. Sekarang ini di PT. Bank X masih belum menerapkan system untuk mengevaluasi sejauh mana training yang telah dilakukan benar-benar efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan terutama pada bagian CRA. METODE Penelitian ini akan memecahkan masalah yang sangat berhubungan dengan kepuasan customer, sehingga keakuratan akan menjadi point yang sangat penting untuk keberhasilan mencapai tujuannya, sehingga perlu disusun langkah-langkah sistematis dalam penyusunan maupun proses penelitiannya. Untuk tujuan tersebut perlu disusun metodologi penelitian yang dapat menjamin arah penelitian ini. Secara ringkas metodologi penelitian ini dapat diilustrasikan dalam diagram metode penelitian pada Gambar 1, yang penjelasannya sebagai berikut. I. Tahap Awal Penelitian Tahap awal penelitian dibagi atas tahap perumusan masalah, identifikasi tujuan, studi lapangan dan kepustakaan. Tahap 1 : Perumusan Masalah Masalah yang diangkat oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Analisis Efektivitas Training Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan CRA (Customer Relation Assistance) Di Perusahaan Perbankan. Masalah ini diangkat dengan alasan bahwa kinerja CRA sangat berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis perbankan, karena CRA merupakan komponen perbankan yang langsung berhubungan dengan nasabah perbankan yang menjadi urat nadi bagi kehidupan bank. Tahap 2 : Identifikasi Tujuan Penelitian Dengan penelitian ini peneliti bertujuan mengidentifikasi titik-titik lemah konpetensi karyawan CRA melalui analisa performance appraisal, untuk selanjutnya dengan mengadakan training yang sesuai dapat memperbaiki kompetensi tersebut. A-32-2

3 PERUMUSAN MASALAH IDENTIFIKASI TUJUAN TAHAP AWAL STUDI LAPANGAN & KEPUSTAKAAN PENENTUAN JABATAN YANG DINILAI PERANCANGAN MODEL PENYUSUNAN KRITERIA PENILAIAN TAHAP PENGUMPULAN DATA PERANCANGAN KUISIONER PERFORMANCE APPRAISAL SEBELUM TRAINING MENENTUKAN KRITERIA-KRITERIA YANG LEMAH SEBELUM TRAINING IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TRAINING TAHAP PENGOLAHAN DATA PELAKSANAAN TRAINING EVALUASI TRAINING PELAKSANAAN PEKERJAAN SETELAH TRAINING PERFORMANCE APPRAISAL SETELAH TRAINING MENENTUKAN KRITERIA-KRITERIA YANG LEMAH SETELAH TRAINING ANALISA DAN ITERPRESTASI HASIL TAHAP AKHIR KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Gambar 1. Diagram alir Metodologi penelitian Tahap 3 : Studi Lapangan dan Kepustakaan Peneliti berusaha sedapat mungkin memahami permasalah yang ada demi keakuratan dan manfaat penelitian ini. Untuk itu dilakukan studi lapangan yang A-32-3

4 mencakup pemahan tentang kondisi kerja sistem kerja, system pengharkatan dan sebagainya dengan maksud semakin mendekatkan proses penelitian dengan tujuan penelitian. Sedangkan studi kepustakaan dilakukan sebagai referensi pemecahan dan pendekatan masalah dengan teknik yang ada yang sudah terbukti hasilnya melalui pengalaman maupun pengujian. II. Tahap Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data ini merupakan tahap paling penting. Data yang tidak akurat akan menghasilkan penelitian yang tidak akurat pula. Sehingga peneliti berusaha mendapat data yang valid dari sumber yang dapat dipercaya pula. Tahap pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, yaitu wawancara dengan pihak perbankan dari tingkat manager area, manager, SQA ( Service Quality Ansurance), QC ( Quality Control), maupun pihak CRA sendiri dengan maksud untuk memperoleh informasi umum yang sebanyak-banyaknya. Selain wawancara juga dilakukan dengan membuat kuisioner yang diberikan kepada penilai kompetensi karyawan CRA. Tahap 1 : Penentuan Jabatan yang Diteliti Bagian karyawan yang diteliti dalam penelitian ini adalah CRA ( Customer Relation Assistance) dengan alasan komponen ini sangat vital bagi keberhasilan bisnis perbankan dan ada criteria komptensi yang mudah diamati. Sedang penilainya ada dua bagian yaitu SQA yang menilai khusus mutu pelayanan yang diberikan, dan QC yang menilai mutu kompetensi lain yang berhubungan tidak langsung dengan pelayanan nasabah. Penilai dari SQA dan QC adalah dipilih seorang yang expert dengan artian sangat paham dengan tugas, peran dan tanggung jawab CRA dan sangat mengenal karyawan CRA yang dinilai. Tahap 2 : Perancangan Model Perancangan model dimaksudkan untuk mendekati permasalahan dengan cara yang mudah difahami, yaitu dengan membagi permasalahan menjadi elemenelemennya, dikelompokkan menurut level dan fungsinya dalam pemecahan masalah, kemudian dibentuk dalam suatu hirarki. Dengan membentuk model ini komponen masalah dapat dipahami dengan lebih sederhana dan lebih jelas. Bagian teratas model adalah goal dari penelitian ini yaitu adanya perbaikan kompetensi dengan pelaksanaan training yang sesuai dengan peningkatan kompetensi. Kemudian diikuti dengan beberapa training yang memungkinkan dan relevan dengan peningkatan performansi karyawan. Dan seterusnya sampai level terbawah adalah kemungkinan hasil dari training training tersebut. Tahap 3 : Penyusunan Kriteria Penilaian Ada beberapa criteria yang akan menjadi poin penilaian dari kompetensi CRA yang dapat disebutkan beberapa di bawah ini. Sedangkan criteria selengkapnya akan diberikan oleh bagian perbankan selama penelitian berlangsung nanti. Kompetensi yang dinilai diantaranya adalah : Integritas dan Disiplin Orientasi Pelayanan Komunikasi Kerjasama Kelompok Bekerja di Bawah Tekanan Potensi dan Pengembangan Diri Tahap 4 : Perancangan Kuisioner Kuisioner akan berisi pertanyaan multiple choice, yang akan memuat semua informasi yang menggambarkan tingkat kompetensi karyawan di masing-masing criteria kompetensi yang diusulkan. A-32-4

5 III. Tahap Pengolahan Data Data yang didapatkan dari pengumpulan data akan diolah untuk mendapatkan informasi informasi yang diperlukan. Tahap 1 : Performance Appraisal Sebelum Training Setelah kuisioner yang berisi penilaian kompetensi di berikan dan dilakukan pengisian oleh tim penilai yaitu SQA dan QC akan didapat nilai masing-masing kompetensi untuk masing-masing karyawan. Tahap 2 : Menentukan Kriteria-kriteria yang Lemah Sebelum Training Dari hasil performance appraisal akan dapat ditentukan poin-poin kompetensi mana saja yang rata-rata lemah untuk semua karyawan. Tahap 3 : Identifikasi kebutuhan Training Dengan mengetahui poin-poin kompetensi yang lemah dapat dianalisa kebutuhan akan training jenis apa yang kira-kira sesuai dengan beberapa alternative training. Tahap 4 : Pelaksanaan Training Beberapa alternative training yang diusulkan dapat dilaksanakan untuk memperbaiki nilai appraisal performance yang telah ada menjadi lebih baik. Training harus dilakukan secara efektif bagi peningkatan kemampuan karyawan dan bukan hanya sekedar kegiatan rutinitas mingguan atau bulanan saja. Tahap 5 : Evaluasi Training Evaluasi training dilakukan untuk melihat apakah training dilaksanakan dengan efektif atau tidak. Bagaimana minat dan sikap peserta training juga perlu dievaluasi. Karena sangat banyak training yang tidak menghasilkan apa-apa karena kurangnya inisiatif dari peserta training. Tahap 6 : Pelaksanaan Pekerjaan Setelah Training Setelah training karyawan diberi kesempatan untuk menerapkan pengetahuan, pengalaman, dan hal-hal baru yang di dapat selama training hingga menunjukkan ketrampilan menerapkan hal-hal baru tersebut. Tahap 7 : Performance Appraisal Setelah Training Performance appraisal kedua ini dilakukan setelah karyawan yang dinilai terbiasa melakukan hal-hal baru tersebut. Penilaian yang tergesa-gesa akan mengurangi hasil dari penilaian karena hasil dari training belum bisa diterapkan dengan baik oleh karyawan. Tahap 8 : Menentukan Kriteria-kriteria yang Masih Lemah Setelah Training Dengan melakukan tahap ini akan dapat ditentukan sekaligus pencapaian dari training yang dilakukan, apakah dapat dicapai peningkatan kompetensi karyawan secara berarti ataukah hanya sebagian kecil peniingkatan yang sebenarnya tidak menambah nilai lebih apapun. IV. Tahap Akhir Penelitian Tahap akhir penelitian ini terdiri atas tahap analisa dan interpretasi hasil, dan tahap Kesimpulan dan rekomendasi Penelitian Tahap 1 : Analisa dan Interprestasi Hasil Hasil yang diperoleh dari penelitian ini masih memerlukan penjelasan sehingga dapat dipahami oleh siapapun yang membaca dan akan menggunakan penelitian ini. Hasil pengolahan data yang masih mentah akan dapat mengurangi maksud dan tujuan penelitian tanpa penjelasan dan analisa hasil yang baik. A-32-5

6 Tahap 2 : Kesimpulan dan Rekomendasi Dari keseluruhan kegiatan penelitian ini akan disimpulkan apakah maksud dan tujuan penelitian dapat tercapai atau tidak dan apakah penelitian ini dapat direkomendasikan penggunaanya pada aplikasi di berbagai bidang perbankan atau bidang bisnis lainnya. HASIL DAN DISKUSI Hasil penelitian ini dapat dijabarkan dalam beberapa hal berikut ini : I. Pembuatan Struktur Hirarkhi Pembuatan struktur hirarki ini dilakukan dengan meletakkan system yang diteliti dalam hirarki yang tersetruktur. Dalam puncak hirarki adalah tujuan pembuatan hirarki. Ini akan menjadi pedoman untuk menilai hirarki dibawahnya. Pada level yang lebih bawah disini adalah criteria yang diberikan. Criteria ini harus dinilai tingkat kepentingan berdasarkan hirarki diatasnya. Hirarki di bawahnya dalah pelaku, dalam penelitian ini adalah karyawan CRA. Berdasarkan criteria yang diberikan akan ada penilaian performansi karyawan CRA berdasarkan untuk masing-masing criteria. Pada level paling bawah hirarki dalam penelitian ini adalah hasil yang diinginkan. Dalam ini adalah tingkat peningkatan nilai karyawan sebelum training dan sesudah training GOAL INTEGRITAS DAN DISIPLIN ORIENTASI PELAYANAN KERJASAMA KELOMPOK KOMUNIKASI BEKERJA DI BAWAH TEKANAN INISIATIF DAN KEMANDIRIAN POTENSI PENGEMBANGAN DIRI ADHELIA IRWIN RENY RINA TRIYURI DIAN YOVITA THERESIA TITIS FARIDA YENNI YOKE SEBELUM TRAINING SETELAH TRAINING Gambar 2. Struktur Hirarki Analisa Efektifitas Training II. Penentuan Bobot Elemen-elemen Penelitian dengan AHP Penentuan bobot elemen-elemen penelitian ini dilakukan dengan metode AHP (Analithical Hierarchy Process) yang teringkas dalam tiga langkah berikut ini : Perbandingan berpasangan antar elemen penelitian dalam satu level hirarki Pembobotan elemen penelitian, dan Penentuan tingakat konsistensi A-32-6

7 Hasil pembobotan tersebut ditampilkan dalam diagram berikut ini : ADHELIA 0.08 IRWIN Integritas dan 0.07 Disiplin RENY Orientasi RINA Pelayanan TRIYURI Kerjasama 0.08 GOAL Kelompok 0.10 DIAN SEBELUM TRAINING Komunikasi 0.17 YOVITA SESUDAH TRAINING Bekerja di bawah tekanan THERESIA Inisiatif dan TITIS Kemandirian FARIDA Potensi dan 0.08 Pengembangan Diri 0.10 YENNI 0.08 YOKE 0.09 Gambar 3. Hasil Akhir perhitungan dengan AHP A-32-7

8 II. Penilaian Performansi Karyawan CRA (Performance Appraisal) Dalam penelitian ini dilakukan beberapa penilaian oleh pihak Bank X, yang penilainya adalah pejabat yang sangat memahami operasi bisnis perbankan. Pejabat itu adalah pejabat service officer. Bebarapa penilaian yang dilakukan adalah : Penilaian tingkat kepentingan criteria, yang menunjukkan seberapa penting criteria itu ditinjau dari bisnis perbankan. Criteria dengan bobot tertinggi berarti paling penting bagi bisnis perbankan. Penilaian performansi karyawan CRA untuk masing-masing criteria. Di sini ada 12 orang karyawan CRA yang dinilai. Hasil pembobotan penilaian dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.1 Hasil Pembobotan Penilaian Performansi CRA dan Tingkat Kepentingan Kriteria. KRITERIA FORMANSI CRA BOBOT PENILAIAN PERFORMANSI CRA SEBELUM TRAINING SKOR PENILAIAN PER- BOBOT TINGKAT KE- PENTINGAN KRITERIA Integritas dan disiplin Orientasi pelayanan Kerjasama kelompok Komunikasi Bekerja di bawah Tekanan Inisiatif dan kemandirian Potensi dan pengembangan diri 0.10 JUMLAH III. Identifikasi Kebutuhan Training Dengan melihat bobot tingkat kepentingan criteria dan hasil penilaian performansi CRA dapat diidentifikasi adanya suatu kebutuhan peningkatan kemampuan CRA terutama untuk criteria-kriteria dengan prioritas tinggi yaitu integritas dan disiplin dan komunikasi perlu adanya peningkatan yang signifikan, juga criteria bekerja di bawah tekanan yang mempunyai prioritas tingkat kedua tetapi di realitasnya paling tidak dikuasai oleh CRA. Sebuah training dengan tema-tema yang relevan dengan criteria performansi ini perlu dilakukan secara konsisten untuk peningkatan pelayanan bisnis perbankan terutama untuk Bank X di masa-masa yang akan datang. IV. Hasil Peningkatan Penilaian Performansi CRA Setelah Training Dengan melihat hasil penilaian performansi CRA sebelum dan sesudah training dapat dilihat tingkat efektifitas training untuk masing-masing kriteria. Tabel 1. Peningkatan Penilaian Performansi Kriteria Kriteria Performansi Nilai Keterangan Sebelum Training Setelah Training Integritas dan Disiplin Meningkat Orientasi Pelayanan Kerjasama Kelompok Meningkat A-32-8

9 Komunikasi Bekerja di Bawah Tekanan Meningkat Inisiatif dan Kemandirian Meningkat Potensi dan Pengembangan Diri Meningkat Dari tabel terlihat bahwa training yang dilakukan oleh PT. Bank X efektif untuk peningkatan kriteria integritas dan disiplin, kerjasama kelompok, bekerja di bawah tekanan, inisiatif dan kemandirian, dan potensi pengembangan diri. KESIMPULAN Dari serangkaian langkah-langkah penelitian ini dari mulai perumusan masalah, penetapan tujuan, sampai analisa dan interpretasi hasil dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Metode evaluasi efektivitas training bagi CRA di Bank X dilakukan melalui penilaian performansi CRA sebelum training, penentuan tingkat kepentingan kriteria performansi, perbandingan tingkat kepentingan kriteria, penilaian performansi CRA setelah training, dan menentukan efektivitas training bagi masing-masing kriteria 2. Pelaksanaan training di Bank X sangat efektif bagi peningkatan performansi karyawan CRA untuk kriteria integritas dan disiplin, kerjasama kelompok, bekerja di bawah tekanan, dan potensi pengembangan diri. 3. Perlu adanya metode baru pelaksanaan training di Bank X untuk meningkatkan kriteria orientasi pelayanan dan komunikasi, mengingat begitu pentingnya kriteria ini bagi bisnis perbankan. DAFTAR PUSTAKA Gibson, J.L. Ivancevic, J.M., Donnelly, J.H Organisasi dan Manajemen. Jakarta. Penerbit Erlangga. Irianto, Jusuf Manajemen Pelatihan. Surabaya. Penerbit Insan Cendikia. Hardjana, A.M Training SDM yang Efektif. Yogyakarta. Penerbit Kanisius. Permadi, bambang, S.E. Analiytic Hierarchi Process AHP. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat antar Universitas Studi Ekonomi. Universitas Indonesia. Hasil. Rao, T.V. Penilaian Prestasi Kerja Teori dan Praktek. Seri Manajemen No PT. Pustaka Binaman Pressindo A-32-9

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. oleh Deny Irawan NIM:

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. oleh Deny Irawan NIM: PERANCANGAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN BERDASARKAN KOMPETENSI SPENCER DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus Di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cash Outlet Medan USU) TUGAS SARJANA Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini memunculkan persaingan yang begitu ketat dalam dunia bisnis. Perusahaan yang dulu hanya bersaing di tingkat lokal, regional atau

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX Vita Rias Prastika 1*, Ahmad Mubin 2*, Shanty Kusuma Dewi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya sejumlah tuntutan yang tidak bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman era globalisasi, persaingan yang begitu berat mendorong setiap organisasi untuk memperbaiki kualitas usaha dalam mencapai tujuan organisasi yaitu untuk mencapai

Lebih terperinci

RACHMAT TRIMULYA TUGAS AKHIR

RACHMAT TRIMULYA TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR APLIKASI DIMENSI SERVICE QUALITY (SERVQUAL) DALAM MENGUKUR TINGKAT KINERJA (PERFORMANCE) PADA LAYANAN BANK (Studi kasus di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Sukoharjo) Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kondisi persaingan saat ini semakin kompetitif. Hal ini menuntut perusahaan atau organisasi untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam mencapai peningkatan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. ABC, TBK Andreas Tri Panudju, Andi Hasryningsih Asfar, Fitri Fauziah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian akhir dari laporan penelitian ini, akan disampaikan beberapa kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan. 5.1 Kesimpulan Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 80 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir (Flow Chart) Metode penelitian merupakan suatu langkah-langkah sistematis yang akan menjadi acuan dalam penyelesaian masalah (Sugiyono, 2004). Secara umum metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan tersendiri bagi bank dalam memberikan pelayanan yang baik.bank. sehingga kepuasan nasabah dapat terpenuhi.

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan tersendiri bagi bank dalam memberikan pelayanan yang baik.bank. sehingga kepuasan nasabah dapat terpenuhi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak bank ingin selalu dianggap baik oleh nasabah karena nasabah akan menjadi pelanggan setia terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Disamping itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia bisnis yang semakin maju di era globalisasi merupakan salah satu dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak perusahaan yang saling berlomba-lomba

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK Widhy Wahyuni Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ( ITATS ) Jl. Arief Rahman Hakim 100, Surabaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan di Dapur Geulis yang merupakan salah satu restoran di Kota Bogor. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi bauran pemasaran

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB Moses L. Singgih 1, Sri Gunani Partiwi 2 dan Arum S. Dani 3 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motor dan mobil dengan konsep utama adalah look new & wet look. Atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. motor dan mobil dengan konsep utama adalah look new & wet look. Atas dasar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang King merupakan perusahaan jasa yang menfokuskan diri pada perawatan motor dan mobil dengan konsep utama adalah look new & wet look. Atas dasar konsep ini, kami berusaha

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa beberapa materi yang ada di kamus kompetensi saat ini tidak terdapat pada materi yang ada dalam form penilaian saat ini sehingga perlu

Lebih terperinci

PENETAPAN KRITERIA HARGA BIAYA ANGKUT TRANSPORTASI BAHAN BAKAR SOLAR SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN

PENETAPAN KRITERIA HARGA BIAYA ANGKUT TRANSPORTASI BAHAN BAKAR SOLAR SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN Penetapan Kriteria Harga Biaya Angkut Transportasi Bahan Bakar Solar... (Sopiah dkk) PENETAPAN KRITERIA HARGA BIAYA ANGKUT TRANSPORTASI BAHAN BAKAR SOLAR SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kecanggihan teknologi informasi saat ini memberikan pengaruh kepada banyak bidang, utamanya bisnis. Perkembangan sistem teknologi informasi ini telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Metodologi penelitian adalah salah satu cara dalam penelitian yang menjabarkan tentang seluruh isi penelitian dari teknik pengumpulan data sampai pada

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kinerja Pelayanan Frontliner Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke masyarakat serta memberikannya jasa bank lainnya. 1 Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke masyarakat serta memberikannya jasa bank lainnya. 1 Sedangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga keuangan, yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikannya

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 2 AGUSTUS 2016 PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Muhammad Yusuf Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Email : yusuf@akprind.ac.id ABSTRAK Pemilihan lokasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain. Perubahan-perubahan tersebut muncul

BAB I PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain. Perubahan-perubahan tersebut muncul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang terjadi saat ini memberikan perubahan yang cukup signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, diantaranya dalam bidang sosial, ekonomi, budaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan, maka upaya penyempurnaan dalam semua aspek. penyelenggaraan urusan kredit terus diupayakan oleh semua pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan, maka upaya penyempurnaan dalam semua aspek. penyelenggaraan urusan kredit terus diupayakan oleh semua pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan perkembangan tuntutan kualitas pelayanan yang diinginkan, maka upaya penyempurnaan dalam semua aspek penyelenggaraan urusan kredit terus diupayakan oleh

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: kinerja individual, efektivitas penggunaan SIA, kepercayaan, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen

ABSTRAK. Kata Kunci: kinerja individual, efektivitas penggunaan SIA, kepercayaan, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen Judul : Pengaruh Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi Informasi, Kepercayaan, Kemampuan Teknik Personal dan Dukungan Manajemen Terhadap Kinerja Individual Pada Bank Perkreditan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis yang telah dikembangkan di DISKOMINFO JABAR,

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis yang telah dikembangkan di DISKOMINFO JABAR, BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis yang telah dikembangkan di DISKOMINFO JABAR, dimulai dari penentuan arsitektur pengukuran, penentuan tujuan strategis, dan merancang KPI untuk setiap sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terutama berlaku di sektor jasa keuangan di mana deregulasi telah

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terutama berlaku di sektor jasa keuangan di mana deregulasi telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era tekanan kompetitif matang dan intensif. banyak perusahaan yang memfokuskan usaha mereka untuk mempertahankan basis pelanggan setia. hal ini terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ditengah dinamisme lingkungan bisnis pada era globalisasi sekarang ini membuat persaingan bisnis antar perusahaan dalam mendapatkan pangsa pasar semakin ketat. Banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN LAYANAN (STUDI KASUS DI PT BANK OCBC NISP CABANG PEMUDA SURABAYA)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN LAYANAN (STUDI KASUS DI PT BANK OCBC NISP CABANG PEMUDA SURABAYA) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN LAYANAN (STUDI KASUS DI PT BANK OCBC NISP CABANG PEMUDA SURABAYA) Nito Prabowo Arifianto Jurusan Manajemen Industri Magister Manajemen Teknologi, Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan kegiatan yang memiliki peran besar dalam aktivitas bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang menuju arah yang

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS Endang Widuri Asih 1 1) Jurusan Teknik Industri Institut Sains

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, antara lain adalah

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, antara lain adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan saat ini merupakan pembangunan yang berkesinambungan dalam berbagai bidang, meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan saat ini sangat berperan dalam kemajuan negara dan. kemakmuran masyarakat. Perbankan di Indonesia pesat sekali

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan saat ini sangat berperan dalam kemajuan negara dan. kemakmuran masyarakat. Perbankan di Indonesia pesat sekali BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan saat ini sangat berperan dalam kemajuan negara dan kemakmuran masyarakat. Perbankan di Indonesia pesat sekali perkembanganya, kapasitas perbankan sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di era globalisasi ini menuntut setiap perusahaan untuk memiliki keunggulan kompetitif. Hal tersebut akan tercapai jika didukung oleh sumber

Lebih terperinci

TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh :

TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh : TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh : Akhmad Arif NRP : 9109 201 505 Latar Belakang Pesaing pesaing Pesaing

Lebih terperinci

Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X

Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X 1 Andre Wardhana, 2 Dewi Shofi, 3 Asep Nana 1,2,3 Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di 45 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di Provinsi Lampung yaitu Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung,

Lebih terperinci

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan dengan tugas utama yaitu menghimpun dana dan menyalurkan dana ke masyarakat. Sebagai lembaga keuangan yang memiliki tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang pesat membawa dampak terhadap tatanan kehidupan umat manusia. Perubahan yang cepat dan mendasar terjadi dalam kehidupan di segala

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Customer Orientation of Service Employee (COSE) dan Relationship Benefit

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Customer Orientation of Service Employee (COSE) dan Relationship Benefit BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini didasari atas penelitian terdahulu mengenai pengaruh Customer Orientation of Service Employee (COSE) dan Relationship Benefit terhadap kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia industri sangat ketat, khususnya dalam industri sepatu, hanya perusahaan yang memiliki sistem distribusi dan produksi yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan industri pengolahan kelapa sawit saat ini meningkat dengan sangat cepat. Terutama industri pabrik kelapa sawit yang ada di wilayah Sumatera

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Hal ini juga mengharuskan setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diserahkan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. diserahkan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini persaingan bisnis semakin ketat dan mendorong perusahaan untuk memberikan yang lebih kepada pelanggannya daripada yang diberikan pesaing. Mutu

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Endang Wahyuningsih 1) 1) Komputerisasi Akuntansi, STMIK AKAKOM Jl. Raya Janti 143 Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan dalam kegiatan perusahaan. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan sangat tergantung

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Branding Space Jogja adalah salah satu PT yang bergerak di bidang penjualan rumah. Banyaknya rumah dan kriteria dari setiap rumah yang berbeda- beda yang ditawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad informasi sekarang ini, modal intelektual dan modal sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad informasi sekarang ini, modal intelektual dan modal sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad informasi sekarang ini, modal intelektual dan modal sumber daya manusia menjadi aset yang paling kritis di banyak perusahaan. Informasi dan pengetahuan adalah

Lebih terperinci

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv viii xv xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saing ditengah arus global yang semakin pesat. dengan azas tata kelola perbankan yang baik (good banking corporate

BAB I PENDAHULUAN. saing ditengah arus global yang semakin pesat. dengan azas tata kelola perbankan yang baik (good banking corporate BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan tata kelola perbankan modern sekarang ini, setiap perusahaan dihadapkan dengan kebutuhan meningkatkan kemampuan menciptakan nilai (value

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada. Adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Kondisi tersebut dipengaruhi dengan adanya sistem pasar global dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Kondisi tersebut dipengaruhi dengan adanya sistem pasar global dimana BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan bisnis jasa khususnya perbankan saat ini berubah dengan sangat cepat. Kondisi tersebut dipengaruhi dengan adanya sistem pasar global dimana tingkat persaingannya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perkembangan teknologi yang begitu pesat, secara langsung mempengaruhi pola pikir masyarakat dan budaya hidup yang serba praktis dan modern.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik persaingan dengan kompetitor lokal maupun asing. Hal tersebut dapat dilihat dengan ada-nya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Balai Metrologi sebagai salah satu UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, merupakan instansi yang berwenang

Lebih terperinci

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai 45 METODA PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian Semakin ketatnya persaingan produk agroindustri pangan merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman diikuti juga dengan semakin banyaknya perusahaan yang tumbuh dan bersaing dengan perusahaan yang telah lebih dulu ada. Setiap pemilik perusahaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD Didien Suhardini dan Citra Kurniawan Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat di mana setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. Didalam

Lebih terperinci

SISTEM PENILAIAN KINERJA DOSEN PNS.Dpk DI LINGKUNGAN KOPERTIS WIL II MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERACHY PROCESS (AHP) 1Dona Yuliawati dan 2Wasilah

SISTEM PENILAIAN KINERJA DOSEN PNS.Dpk DI LINGKUNGAN KOPERTIS WIL II MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERACHY PROCESS (AHP) 1Dona Yuliawati dan 2Wasilah Jurnal Informatika, Vol. 12, No. 2, Desember 2012 Dona Yuliawati SISTEM PENILAIAN KINERJA DOSEN PNS.Dpk DI LINGKUNGAN KOPERTIS WIL II MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERACHY PROCESS (AHP) 1Dona Yuliawati

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang 1 Bab I Pendahuluan Dalam bab I ini akan dijelaskan latar belakang yang mendasari munculnya ide pembuatan rancangan IT Governance dengan mengacu pada kerangka kerja COBIT. Disamping itu akan dibahas juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X

PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X Perancangan Dashboard Kinerja Perusahaan... (Sarosa dkk) PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X Yoang Enggaling Sarosa *, Syamsuri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. persaingan yang ketat di dunia bisnis. Ketatnya persaingan bisnis tersebut

I. PENDAHULUAN. persaingan yang ketat di dunia bisnis. Ketatnya persaingan bisnis tersebut I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan perdagangan bebas telah menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di dunia bisnis. Ketatnya persaingan bisnis tersebut menuntut pelaku bisnis untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah saat ini mengalami kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah saat ini mengalami kemajuan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syariah saat ini mengalami kemajuan yang luar biasa. Adanya regulasi dan kebijakan pemerintahan yang mendukung perbankan syariah, menimbulkan

Lebih terperinci

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini sektor industri mempunyai peran yang sangat penting di dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini sektor industri mempunyai peran yang sangat penting di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sektor industri mempunyai peran yang sangat penting di dalam pembangunan perekonomian Indonesia di mana sektor industri ini merupakan prioritas untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dalam Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan PT Image yang bergerak dalam bidang supplier mesin digital printing yang berlamat di jl. Bandengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. a. Jenis kelamin Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN. a. Jenis kelamin Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengujian Data 1. Identitas responden a. Jenis kelamin Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Skor Jenis Kelamin F % 1 Pria 14 50 2 Wanita 14 50 Jumlah 28

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini permintaan kredit melalui Bank sudah berkembang dengan sangat pesat. Kredit bukan hanya digunakan bagi masyarakat golongan menengah ke bawah saja melainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan dunia industri saat ini berkembang dengan pesat dan kompetitif. Salah satu usaha yang dilakukan oleh industri untuk bisa bersaing di jaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang sangat pesat, dimana negara-negara di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang sangat pesat, dimana negara-negara di seluruh dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia menuju era globalisasi membawa perubahan di bidang ekonomi yang sangat pesat, dimana negara-negara di seluruh dunia baik industri maupun

Lebih terperinci

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC TESIS MM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA BLITAR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JAMHARI KASA TARUNA NRP 9106 201 307 DOSEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di industri jasa penerbangan membuat bisnis layanan semakin berat untuk dihadapi. Upaya PT Garuda Indonesia dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang plastic packaging berbahan baku

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang plastic packaging berbahan baku 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Selama ini, diasumsikan bahwa perbaikan dan perubahan organisasi tergantung pada analisis internal dan eksternal, gambaran proses bisnis, persiapan program

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

STRATEGI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN FASILITAS GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA

STRATEGI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN FASILITAS GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA STRATEGI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN FASILITAS GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA Heni Hendayaningsih*, Ria A. A. Soemitro**, dan Tri Joko Wahyu Adi** *Mahasiswa program Magister

Lebih terperinci

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Analisis Keputusan TIP FTP UB

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Analisis Keputusan TIP FTP UB ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Analisis Keputusan TIP FTP UB Pokok Bahasan Proses Analisis Bertingkat 2 Pendahuluan AHP merupakan sebuah metode untuk membuat urutan alternatif keputusan dan memilih

Lebih terperinci

ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD

ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD Seno Adi Andini Pasca Sarjana Teknik Industri Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo 60111 Surabaya Pesawat udara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perubahan zaman yang begitu cepat, setiap instansi / perusahaan otomatis harus siap menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan akan sulit untuk dapat bersaing,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang sebelumnya telah dijabarkan yaitu untuk mengetahui bagaimana efektivitas layanan prima dalam meretensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Era globalisasi yang ditandai dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pihak penyedia jasa dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pihak penyedia jasa dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi sekarang ini, pihak penyedia jasa dituntut untuk menyediakan dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabahnya. Seperti pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan pada bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang permasalahan diadakannya penelitian mengenai audit, rumusan masalah yang terjadi didalam melakukan penelitian, batasan

Lebih terperinci

NUR HAYATI NIM : D

NUR HAYATI NIM : D TUGAS AKHIR ANALISIS PENENTUAN FAKTOR YANG PALING BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN OPERSIONAL DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus Di PP. Burung Mas, Solo) Diajukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Oleh: Hot Pangihutan Sianturi NRP: 9108.201.416

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Frontliner yang berarti garis depan ini begitu populer, akrab di telinga masyarakat yang rajin berinteraksi dengan bank. Frontliner merupakan istilah umum untuk Customer Service

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia 69 3. METODE PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan, maka perlu disusun langkah-langkah penyelesaian masalah sebagai berikut : Keterangan flowchart : 1. Survey Pendahuluan Studi litaratur dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena merupakan bagian dari fungsi manajemen. Di dunia bisnis maupun di organisasi sektor publik, termasuk

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Lestari Retnawati 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri seperti industri telekomunikasi, transportasi, perbankan dan perhotelan

BAB I PENDAHULUAN. industri seperti industri telekomunikasi, transportasi, perbankan dan perhotelan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi menyebabkan Industri jasa yang terdiri dari berbagai macam industri seperti industri telekomunikasi, transportasi, perbankan dan perhotelan berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian masalah, pencarian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PDF created with pdffactory trial version

DAFTAR ISI. PDF created with pdffactory trial version DAFTAR ISI ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN...xi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...1-1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci