Tunas Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Mei 2016, Volume 1 Nomor 2, (1-7) ISSN :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tunas Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Mei 2016, Volume 1 Nomor 2, (1-7) ISSN :"

Transkripsi

1 MENINGKATKAN DISIPLIN GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (PAK) DALAM MENGGUNAKAN RPP SEBAGAI PEDOMAN PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI GUGUS VI DAN VIII KOTA PALANGKA RAYA Oleh : Anne, S.PAK ABSTRAK Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan judul: Meningkatkan Disiplin (PAK) Dalam Menggunakan RPP Sebagai Pedoman Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik Di Gugus VI Dan VIII Kota Palangka Raya adalah sebagai berikut:1)menjelaskan langkah-langkah membimbing guru yang kurang disiplin menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai perangkat pembelajaran. 2)Membuktikan bahwa guru yang mengajar dengan menggunakan Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP) dapat meningkatkan disiplin guru. Hasil penelitian adalah bahwa dari 18 (delapan belas) orang guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) di Gugus VI dan Gugus VIII Kota Palangka Raya yang dilaksanakan supervisi oleh Pengawas ada 3 orang (PAK) Sangat Disiplin dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran di kelas berpedoman pada RPP yang dibuatnya atau 16,67% dengan Kriteria penilaian Sangat Baik ; dan ada 15 orang (PAK) Disiplin dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran di kelas berpedoman pada RPP yang dibuatnya atau 83,33% dengan Kriteria penilaian Baik. Hal ini membuktikan bahwa dengan dilakukan supervisi akademik oleh Pengawas di Gugus VI dan Gugus VIII Kota Palangka Raya dapat meningkatkan disiplin guru dalam menggunakan RPP sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran. Kata Kunci : Disiplin guru, Pedoman, Supervisi Akademik PENDAHULUAN pembelajaran adalah untuk : Secara idealnya diharapkan mempermudah, memperlancar dan kepada guru yang profesional mengajar meningkatkan hasil proses belajar harus menggunakan media mengajar; dengan menyusun rencana pembelajaran yang lengkap. Mengingat pembelajaran secara profesional, tugas guru di sekolah melakukan proses sistematis dan berdaya guna, maka guru pembelajaran yang mampu akan mampu melihat, mengamati, menumbuhkan anak berpikir kritis, menganalisis, dan memprediksi kreatif, inovatif, cakap menyelesaikan masalah dan memiliki naluri yang program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana. tinggi. Tujuan rencana pelaksanaan Anne, S.PAK * Guru SDN Palangkaraya 1

2 Sementara itu, fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar ( kegiatan pembelajaran ) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien. Komponen-komponen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menurut permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses terdiri dari : 1)Identitas Mata Pelajaran; 2)Standar Kompetensi; 3)Kompetensi Dasar; 4)Indikator Pencapaian Kompetensi; 5)Tujuan Pembelajaran; 6)Materi Ajar; 7)Alokasi waktu; 8)Metode Pembelajaran; dan 9)Kegiatan Pembelajaran. Jumlah Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) di Gugus VI dan Gugus VIII Kota Palangka Raya sebanyak 18 (delapan belas) orang berdasarkan pengamatan satu tahun terakhir bahwa guru-guru mengajar kurang disiplin menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai media untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, tetapi seringkali ke ruang kelas hanya membawa buku pegangan guru, daftar absen guru/buku nilai, hanya sebagian orang guru yang memakai RPP. Hal ini dapat dilihat kesadaran guru sangat kurang disiplin dan dapat dinilai sebagai berikut: ada 3 orang (PAK) Sangat Disiplin dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran di kelas berpedoman pada RPP yang dibuatnya ada 3 orang Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) atau 16,67% dan ada 15 orang (PAK) Disiplin dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran di kelas berpedoman pada RPP yang dibuatnya atau 83,33%. Salah satu alasan bahwa sebagai guru yang profesional mengajar harus menyediakan perangkat mengajar seperti Program tahunan, Program semester, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Jika semuanya dapat dipenuhi oleh guru maka diharapkan kepada guru yang selama ini kurang disiplin, dapat menggunakan perangkat mengajar setelah dilakukan pembinaan akan terjadi perubahan untuk melengkapi perangkat mengajar di Gugus VI dan gugus VIII Kota Palangka Raya agar pendidikan dapat berhasil dengan baik secara khusus pada mata pelajaran Pendidikan agama. Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Menjelaskan Bagaimana Langkah- Langkah Supervisi Akademik Pengawas Untuk Pembinaan Guru Menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sebagai Pedoman Pembelajaran Di Gugus VI Dan VIII Kota Palangka Raya 2. Membuktikan Bahwa Supervisi Akademik Pengawas Dapat Meningkatkan Disiplin Guru Dalam Menggunakan Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP) Sebagai Pedoman Pembelajaran Di Gugus VI Dan VIII Kota Palangka Raya Anne, S.PAK * Guru SDN Palangkaraya 2

3 METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilaksanakan di Gugus VI Dan VIII Kota Palangka Raya. GUGUS VI SDN-11 LANGKAI SEBAGAI GUGUS INTI. Gugus VI terdiri dari 7 (tujuh) sekolah yaitu: 1)SDN-11 Langkai adalah sebagai Sekolah Inti; 2)SDN-1 Langkai adalah sekolah Imbas, 3)SDN-4 Langkai adalah sekolah Imbas; 4)SDN-5 Langkai adalah sekolah Imbas; 5)SDN-7 Langkai adalah sekolah Imbas; 6)SDN- 8 Langkai adalah sekolah Imbas; dan 7) SDN-9 Langkai adalah sekolah Imbas. Gugus VIII terdiri dari 7 (tujuh) sekolah yaitu: 1)SDN-6 Pahandut adalah sebagai Sekolah Inti; 2)SDN-2 Langkai adalah sekolah Imbas, 3)SDN- 5 Pahandut adalah sekolah Imbas; 4)SDN-3 Panarung adalah sekolah Imbas; 5)SDN-6 Panarung adalah sekolah Imbas; 6)SDN-7 Panarung adalah sekolah Imbas; dan 7)SDS Muhammadiyah adalah sekolah Imbas. Subjek penelitian Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) adalah Guru di Gugus VI dan VIII Kota Palangka Raya dengan jumlah guru sebanyak 18 (delapan belas) orang guru yang terdiri 2 orang laki-laki dan 16 orang guru perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa: Teknik Supervisi Melalui Lembar Pengamatan/Observasi dan angket. Lembar instrumen observasi terdiri dari 13 (tiga belas) instrumen yang diberikan kepada Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) di Gugus VI dan VIII Kota Palangka Raya untuk dijawab dan diobservasi oleh guru observer dengan jujur. Dari jawaban guru observer Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) di Gugus VI dan VIII Kota Palangka Raya tersebut akan dianalisis dengan menggunakan rumus Prosentase (%). Adapun 13 (tiga belas) instrumen observasi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kesesuaian indentitas RPP yang disusun oleh Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK). 2. Guru Melakukan Pemetaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Untuk Mata Pelajaran Yang Diampunya 3. Tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi sudah tepat. 4. Guru menyertakan informasi yang tepat dan mutakhir di dalam Perencanaan dan Pelaksaan Pembelajaran (RPP) yang disusunnya. 5. Ketepatan tujuan pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran yang diajarkan. 6. Ketepatan Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) dalam memilih metode yang sesuai dengan materi pembelajaran yang diajarkan. 7. Ketepatan Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan metode pembelajaran. 8. Ketepatan Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang diajarkan. Anne, S.PAK * Guru SDN Palangkaraya 3

4 9. (PAK) menggunakan sumber belajar yang relevan dengan materi pembelajaran yang diajarkan. 10. (PAK) menggunakan berbagai teknik penilaian. 11. (PAK) sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan yaitu melaksanakan apessepsi, kegiatan inti dan penutup. 12. (PAK) disiplin membuat RPP sebagai pedoman melaksanakan proses kegiatan pembelajaran di kelas. 13. (PAK) Disiplin dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran di kelas berpedoman pada RPP yang dibuatnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk analisis data dari hasil instrumen observasi kepada 18 (delapan belas) orang Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) dapat dilihat pada sajian data secara terperinci diuraikan oleh peneliti. Kesesuaian Indentitas RPP yang disusun oleh Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK). Setelah dilaksanakan penilaian Sangat Baik sebanyak 18 orang guru atau 100%, jawaban dengan kriteria penilaian Baik sebanyak 0 Guru Melakukan Pemetaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Untuk Mata Pelajaran Yang Diampunya. Setelah dilaksanakan penilaian Sangat Baik sebanyak 16 orang guru atau 88,89%, jawaban dengan kriteria penilaian Baik sebanyak 2 orang guru atau 11,11%, Cukup sebanyak 0 orang guru atau 0%, Kurang Baik sebanyak 0 orang guru atau 0%, jawaban dengan kriteria penilaian Sangat Kurang Baik sebanyak 0 Tujuan Pembelajaran Dengan Kompetensi Dasar Dan Standar Kompetensi Sudah Tepat. Setelah sebanyak 15 orang guru atau 83,33%, Baik sebanyak 3 orang guru atau 16,67%, jawaban dengan kriteria Guru Menyertakan Informasi Yang Tepat Dan Mutakhir Di Dalam Perencanaan dan Pelaksaan Pembelajaran (RPP) yang Disusun. Anne, S.PAK * Guru SDN Palangkaraya 4

5 Sangat Baik sebanyak 17 orang guru atau 94,44%, jawaban dengan kriteria penilaian Baik sebanyak 1 orang guru atau 5,56%, jawaban dengan Ketepatan Tujuan Pembelajaran Sesuai Dengan Materi Pembelajaran Yang Diajarkan. Setelah dilaksanakan penilaian Sangat Baik sebanyak 14 orang guru atau 77,78%, jawaban dengan kriteria penilaian Baik sebanyak 4 orang guru atau 22,22%, Cukup sebanyak 0 orang guru atau 0%, Kurang Baik sebanyak 0 orang guru atau 0%, jawaban dengan kriteria penilaian Sangat Kurang Baik sebanyak 0 Ketepatan Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) Dalam Memilih Metode Yang Sesuai Dengan Materi Pembelajaran Yang Diajarkan. Setelah sebanyak 15 orang guru atau 83,33%, Baik sebanyak 3 orang guru atau 16,67%, jawaban dengan kriteria Ketepatan Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) Dalam Menyusun Langkah-Langkah Pembelajaran Yang Sesuai Dengan Metode Pembelajaran. Setelah sebanyak 16 orang guru atau 88,89%, Baik sebanyak 2 orang guru atau 11,11%, jawaban dengan kriteria Ketepatan Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) Dalam Memilih Dan Menggunakan Media Pembelajaran Yang Sesuai Dengan Materi Pembelajaran Yang Diajarkan. Setelah sebanyak 17 orang guru atau 94,44%, Baik sebanyak 1 orang guru atau 5,56%, jawaban dengan kriteria Anne, S.PAK * Guru SDN Palangkaraya 5

6 (PAK) Menggunakan Sumber Belajar Yang Relevan Dengan Materi Pembelajaran Yang Diajarkan. Setelah sebanyak 12 orang guru atau 66,67%, Baik sebanyak 6 orang guru atau 33,33%, jawaban dengan kriteria (PAK) Menggunakan Berbagai Teknik Penilaian. Setelah dilaksanakan penilaian Sangat Baik sebanyak 15 orang guru atau 83,33%, jawaban dengan kriteria penilaian Baik sebanyak 3 orang guru atau 16,67%, Cukup sebanyak 0 orang guru atau 0%, Kurang Baik sebanyak 0 orang guru atau 0%, jawaban dengan kriteria penilaian Sangat Kurang Baik sebanyak 0 (PAK) Sudah Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran Diawali Dengan Kegiatan Pendahuluan Yaitu Melaksanakan Apersepsi, Kegiatan Inti Dan Penutup. Sangat Baik sebanyak 16 orang guru atau 88,89%, jawaban dengan kriteria penilaian Baik sebanyak 2 orang guru atau 11,11%, jawaban dengan (PAK) Disiplin Membuat RPP Sebagai Pedoman Melaksanakan Proses Kegiatan Pembelajaran Di Kelas. Sangat Baik sebanyak 6 orang guru atau 33,33%, jawaban dengan kriteria penilaian Baik sebanyak 12 orang guru atau 66,67%, jawaban dengan (PAK) Disiplin Dalam Melaksanakan Proses Kegiatan Pembelajaran Di Kelas Berpedoman Pada RPP Yang Dibuatnya Sangat Baik sebanyak 3 orang guru atau 16,67%, jawaban dengan kriteria penilaian Baik sebanyak 15 orang guru atau 83,33%, jawaban dengan Anne, S.PAK * Guru SDN Palangkaraya 6

7 KESIMPULAN Kesimpulan dalam penelitian Tindakan sekolah sebagai berikut: 1. Bagaimana Langkah-Langkah Supervisi Akademik Pengawas Untuk Pembinaan Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) adalah sebagai berikut: 1)Melalui rapat sekolah bersama-sama dengan Pengawas dan Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) menentukan kapan dilaksanakan supervisi. 2)Menyusun jadwal supervisi. 3)Melaksanakan supervisi kelas. 4) Menyampaikan hasil supervisi kepada Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) setelah supervisi dilaksanakan. 5)Bersama dengan guru Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) merencanakan tindak lanjut. 2. Supervisi Akademik Pengawas Dapat Meningkatkan Disiplin Guru Dalam Menggunakan Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP) Sebagai Pedoman Pembelajaran Di Gugus VI Dan VIII Kota Palangka Raya. Hal ini terbukti Guru Disiplin dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran di kelas berpedoman pada RPP yang dibuatnya setelah dilaksanakan supervisi akademik oleh pengawas diperoleh data bahwa ada 3 orang (PAK) Sangat Disiplin dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran di kelas berpedoman pada RPP yang dibuatnya atau 16,67% dengan Kriteria penilaian Sangat Baik ; dan ada 15 orang (PAK) yang Disiplin dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran di kelas berpedoman pada RPP yang dibuatnya atau 83,33% dengan Kriteria penilaian Baik. DAFTAR PUSTAKA Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. Piet A. Sahertian, Konsep Dasar & Teknik Superpisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta: Jakarta. Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjamin Mutu Pendidikan Kementrian Pendidikan Nasional, Supervisi Akademik, Suplemen Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah. Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjamin Mutu Pendidikan Kementrian Pendidikan Nasional, Tindakan Penelitian Sekolah, Suplemen Materi Pelatihan Penguatan kemampuan Kepala Sekolah. Anne, S.PAK * Guru SDN Palangkaraya 7

TEKNIK SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU MELALUI OBSERVASI KELAS DI SDN-3 MENTENG PALANGKA RAYA.

TEKNIK SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU MELALUI OBSERVASI KELAS DI SDN-3 MENTENG PALANGKA RAYA. TEKNIK SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU MELALUI OBSERVASI KELAS DI SDN-3 MENTENG PALANGKA RAYA Oleh : Rusiaty * Abstrak Masalah dalam penelitian ini apakah kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai tanggung jawab dalam penyelengaraan pendidikan di sekolahnya, untuk menghantarkan sekolah menjadi sekolah

Lebih terperinci

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU SD NEGERI 49 CAKRANEGARA

OPTIMALISASI PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU SD NEGERI 49 CAKRANEGARA ABSTRAK OPTIMALISASI PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU SD NEGERI 49 CAKRANEGARA HARUN Kepala SD Negeri 49 Cakranegara Supervisi akademik adalah merupakan salah satu cara

Lebih terperinci

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik PENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU NON PNS DALAM PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DI SD NEGERI CABEAN 2 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Al Munawar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Empat Balai Kecamatan Kuok tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Empat Balai Kecamatan Kuok tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas Vsekolah dasar negeri 005 Empat Balai Kecamatan Kuok tahun pelajaran 2013/2014 dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan dalam 2 bulan sejak dilakukannya surat izin penelitian dari pihak IAIN Palangka Raya yakni tanggal 13

Lebih terperinci

PELAKSANAAN IN HOUSE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PELAKSANAAN IN HOUSE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PELAKSANAAN IN HOUSE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA CORINORITA Guru SMP Negeri 32 Pekanbaru corinorita09@gmail.com ABSTRAK Salah satu yang menunjang

Lebih terperinci

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KELAS DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA CD FLASH ANIMATION MELALUI SUPERVISI DENGAN TEKNIK DEMONSTRATION TEACHING DI SDN PEMBATAAN KECAMATAN MURUNG PUDAK Suzy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd * dan Anantakie Sulistiawati.A** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Juni Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan

Lebih terperinci

SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP. Ena Suprapti

SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP. Ena Suprapti Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas ISSN 2087-3557 SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP SD Negeri Kaliwadas 01 Adiwerna

Lebih terperinci

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34 HALAMAN 1 / 34 1 2 3 4 5 Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit Waktu Pengembangan g Silabus 6 7 8 9 Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah Pengembangan Silabus Contoh Model HALAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Supervisi merupakan tahapan proses yang sangat penting bagi suatu organisasi dalam mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program yang telah direncanakan demi tercapainya

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK SDN 1 SELAT TENGAH. Oleh: ABSTRAK

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK SDN 1 SELAT TENGAH. Oleh: ABSTRAK SULUH Jurnal Bimbingan Konseling, Agustus 2016, Volume 2 Nomor 2 (1-5) http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/suluh HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK SDN

Lebih terperinci

PERBEDAAN KINERJA ANTARA GURU PNS DENGAN NON PNS DI SD NEGERI SE-DESA PUTATSARI NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PERBEDAAN KINERJA ANTARA GURU PNS DENGAN NON PNS DI SD NEGERI SE-DESA PUTATSARI NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan PERBEDAAN KINERJA ANTARA GURU PNS DENGAN NON PNS DI SD NEGERI SE-DESA PUTATSARI NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Lebih terperinci

Andes Fuady Dharma Harahap

Andes Fuady Dharma Harahap UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA KOMPUTER Andes Fuady Dharma Harahap

Lebih terperinci

Nur Isnaini Taufik Pengawas SMA/SMK Dinas Pendidikan Kab. Ogan Komering Ulu Prov. Sumatera Selatan

Nur Isnaini Taufik Pengawas SMA/SMK Dinas Pendidikan Kab. Ogan Komering Ulu Prov. Sumatera Selatan PENGGUNAAN SUPERVISI INDIVIDUAL PENDEKATAN KOLABORATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA Nur Isnaini Taufik Pengawas SMA/SMK Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV/a SDN 005 Padang Luas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar dengan jumlah siswa 15 yang terdiri dari 8

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian 17 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti akan menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK TEAM TRAINING THREE AND ONE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP

PENERAPAN TEKNIK TEAM TRAINING THREE AND ONE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP PENERAPAN TEKNIK TEAM TRAINING THREE AND ONE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP H. Bahtarudin Sekolah Dasar Negeri Bangkiling Banua Lawas Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

Model Pengembangan Mutu Pembelajaran Melalui Pendampingan Terhadap Guru (Technical Assistance) dengan Melibatkan Pengawas dan Guru Inti.

Model Pengembangan Mutu Pembelajaran Melalui Pendampingan Terhadap Guru (Technical Assistance) dengan Melibatkan Pengawas dan Guru Inti. Lampiran X: Suplemen Implementasi Model Model Pengembangan Mutu Pembelajaran Melalui Pendampingan Terhadap Guru (Technical Assistance) dengan Melibatkan Pengawas dan Guru Inti. A. Pendahuluan 1. Latar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 15 Pekanbaru. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA DENGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM DAN MEDIA BENDA KONKRET SISWA KELAS III SDN BARENG 3 KECAMATAN SAWAHAN KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SD PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SD Novi Lailatul Hikmah 158620600192/Semester 6/Kelas A4/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL KELAS V SDN 70 BANDA ACEH Syarifah Habibah (Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum pendidikan nasional yang berlaku saat ini sudah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum pendidikan nasional yang berlaku saat ini sudah mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum pendidikan nasional yang berlaku saat ini sudah mengalami perubahan yang berulangkali. Kurikulum yang berlaku di Indonesia mulai dari kurikulum 1984,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran Fikih di MIS Raudhatul Ulum Kabupaten Lamandau. dilaksanakan selama 2 (dua) bulan, yaitu tanggal 15 Februari 2015

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran Fikih di MIS Raudhatul Ulum Kabupaten Lamandau. dilaksanakan selama 2 (dua) bulan, yaitu tanggal 15 Februari 2015 A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Waktu Penelitian Adapun alokasi waktu yang diperlukan peneliti pada saat pengumpulan data di lapangan tentang pengelolaan pembelajaran pada pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57 Dumbo Raya Kota Gorontalo. Waktu penelitian dilaksanakan selama

Lebih terperinci

93 LAMPIRAN-LAMPIRAN

93 LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN-LAMPIRAN 93 94 CV ( Curriculum Vitae) Daftar Riwayat Hidup 1. Identitas Diri Nama Lengkap Jenis Kelamin Agama Nama Ayah Nama Ibu : Sri Wahyuningsih : Perempuan : Islam : Satijan : Taryanti Tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisa lepas dari kegiatan administrasi. Oleh karena itu setiap sekolah harus

BAB I PENDAHULUAN. bisa lepas dari kegiatan administrasi. Oleh karena itu setiap sekolah harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan dan kemajuan pendidikan dilembaga formal baik sekolah maupun madrasah, terlebih perguruan tinggi tidak bisa lepas

Lebih terperinci

TUNAS Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Desember 2016, Volume 2 Nomor 1 (21-25)

TUNAS Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Desember 2016, Volume 2 Nomor 1 (21-25) TUNAS Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Desember 2016, Volume 2 Nomor 1 (21-25) http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/tunas PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHAREUNTUK MENINGKATKAN

Lebih terperinci

aantara lain tape recorder dan radio. Alat peraga visual adalah alat peraga 3. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat Peraga

aantara lain tape recorder dan radio. Alat peraga visual adalah alat peraga 3. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat Peraga 17 peraga audio visual. Alar peraga audio adalah alat peraga yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja. Yang termasuk jenis alat peraga ini aantara lain tape recorder dan radio. Alat peraga visual adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian Tinjauan Pustaka akan didiskripsikan tentang teori peningkatan kinerjaruru, teori supervisi kunjungan kelas, PTS melalui supervisi kunjungan kelas, kajian penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT Anifa Alfia Nur Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract Tugas akhir ini bertujuan untuk mendapat gambaran tentang tingkat kompetensi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU (PENYUSUNAN RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU (PENYUSUNAN RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU (PENYUSUNAN RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK Endah Yanuarti SMK Muhammadiyah Tepus e-mail: endahyanuarti22@yahoo.co.id Abstrak Penelitian Tindakan Sekolah ini merupakan

Lebih terperinci

DIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 309

DIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 309 DIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 309 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN IPS DENGAN METODE JIGSAW MELALUI SUPERVISI AKADEMIK BERKELANJUTAN BAGI GURU KELAS TINGGI SD BINAAN 04 KECAMATAN PANCUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik, dalam kegiatan interaksi ini tidaklah dilakukan dengan sembarangan dan di luar kesadaran,

Lebih terperinci

Penerapan Strategi I-Care berbantuan E-Modul untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung

Penerapan Strategi I-Care berbantuan E-Modul untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Penerapan Strategi I-Care berbantuan E-Modul untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Yuyun Dila Saputra () SMP Negeri Blitar, Email: yuyundila89@gmail.com ABSTRAK Pada pembelajaran

Lebih terperinci

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

12 Media Bina Ilmiah ISSN No 12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RPP BERBASIS PAIKEM MELALUI WORKSHOP PADA SMP BINAAN KOTA MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Tempat Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran Bahasa Indoensia untuk kelas V semester 1

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Tempat Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran Bahasa Indoensia untuk kelas V semester 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran Bahasa Indoensia untuk kelas V semester 1 dilaksanakan di SDN Jambean 03 UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Margorejo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK).Metode penelitian tindakan kelas ini bersifat kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas I SDN Adinuso 02, kecamatan Subah Kabupaten Batang. Adapun dipilihnya

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN PAPAN FLANNEL PADA ANAK KELOMPOK A DI TAMAN KANAK-KANAK JURANGJERO II KLATEN TAHUN 2012

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN PAPAN FLANNEL PADA ANAK KELOMPOK A DI TAMAN KANAK-KANAK JURANGJERO II KLATEN TAHUN 2012 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN PAPAN FLANNEL PADA ANAK KELOMPOK A DI TAMAN KANAK-KANAK JURANGJERO II KLATEN TAHUN 2012 JURNAL PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 109

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 109 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 109 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI SUPERVISI KLINIS BAGI GURU KELAS I, DAN I SD NEGERI KARANGTURI KECAMATAN LASEM Teguh Riyanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional Indonesia. Sukmadinata (2010:3) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional Indonesia. Sukmadinata (2010:3) menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen yang utama dalam pendidikan. Kurikulum inilah yang bisa menentukan arah pencapaian tujuan pendidikan nasional Indonesia. Sukmadinata

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang 171 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Baca Tulis al-qur an di Madrasah Tsanawiyah al-junaidiyah

Lebih terperinci

Kondang Liliawati ABSTRAK. Kata kunci: kinerja guru, media pembelajaran, supervisi,sd Negeri 1 Temon

Kondang Liliawati ABSTRAK. Kata kunci: kinerja guru, media pembelajaran, supervisi,sd Negeri 1 Temon PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK BAGI GURU KELAS SD NEGERI 1 TEMON SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Kondang Liliawati ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Kata Kunci: Numbered Heads Together (NHT), media mading, motivasi belajar, hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Numbered Heads Together (NHT), media mading, motivasi belajar, hasil belajar siswa. PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA MADING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PERANAN TOKOH

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi MERENCANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KTSP Pertemuan XI Desain Pembelajaran STAI SMQ Bangko Kompetensi Dasar Mahasiswa memahami perencanaan program pembelajaran dalam rangka implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu bangsa yang sedang membangun seyogyanya menjadikan sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, karena pendidikan dapat meningkatkan

Lebih terperinci

Jurnal Publikasi Ilmiah

Jurnal Publikasi Ilmiah PENINGKATAN MOTIVASI DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 BARENG KLATEN TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Jurnal Publikasi Ilmiah Diajukan Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Disain Penelitian RANCANGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Perencanaan 1. RPP 2. Lembar observasi 3.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Disain Penelitian RANCANGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Perencanaan 1. RPP 2. Lembar observasi 3. 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Disain Penelitian RANCANGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Refleksi Tidak berhasil/tidak berhasil Perencanaan 1. RPP 2. Lembar observasi 3. Evaluasi SIKLUS I Pengamatan 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman saat ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan negara yang telah maju. Pendidikan mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Akan tetapi, banyak peserta didik, orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sains yang semula berasal dari bahasa Inggris science. Kata science sendiri berasal

BAB I PENDAHULUAN. sains yang semula berasal dari bahasa Inggris science. Kata science sendiri berasal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa Inggris science. Kata science sendiri berasal dari kata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI MTs NEGERI KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI MTs NEGERI KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI BAB IV ANALISIS DATA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI MTs NEGERI KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI Bab ini merupakan analisis data yang penulis peroleh dari lapangan. Oleh karena itu, dalam analisis

Lebih terperinci

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 4 No 2 September 2017 ISSN (p) (e)

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 4 No 2 September 2017 ISSN (p) (e) PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MENYUSUN RPP SDN KALAPADUA KECAMATAN CIBOGO KABUPATEN SUBANG TAHUN 2017 UJEN JAENUDIN, S.Pd.SD NIP. 196302021984101004 ABSTRAK

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi KEMAMPUAN GURU IPA KELAS VII DALAM PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN RPP BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang, laki-laki berjumlah 8

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA MINIATUR PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN-1 LANGKAI PALANGKARAYA

UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA MINIATUR PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN-1 LANGKAI PALANGKARAYA UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA MINIATUR PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN-1 LANGKAI PALANGKARAYA Oleh : Ichyatul Afrom, M.Pd.* dan Husni Mubarak ** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BENTUK SOAL CERITA DI KELAS V SDN 8 RINDINGALLO KABUPATEN TORAJA UTARA Theresyam Kabanga Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) mengemukakan PTK

Lebih terperinci

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGELOLA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BERBASIS PAIKEM DI SD NEGERI 2 GROBOGAN, KECAMATAN GROBOGAN, KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER I TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah: BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Model Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluasi dengan model CIPP. Komponen evaluasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Konteks (context)

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Setelah Guru Menjelaskan Dengan Menggunakan Media Miniatur Bangun Ruang

Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Setelah Guru Menjelaskan Dengan Menggunakan Media Miniatur Bangun Ruang Tugas Mata kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Setelah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SD N 2 WATUGEDE KEMUSU BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Hasil dari penelitian dan pengembangan adalah modul pembelajaran biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan

Lebih terperinci

2015 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG

2015 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan formal yang berfungsi memberikan kepada siswa bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan dasar, yang dewasa ini

Lebih terperinci

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman. BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 1 Juli-Desember 2017

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 1 Juli-Desember 2017 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI DENGAN TEKNIK KUNJUNGAN ANTAR KELAS DI SDN HABAU KECAMATAN BANUA LAWAS Muryadi Sekolah Dasar Negeri Habau Banua Lawas

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) 1. Periksalah kelengkapan Perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai metode penelitian, model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan, lokasi dan waktu penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang yang terbagi atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran 2015-2016 dengan

Lebih terperinci

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

Jeffry Gagah Satria Frigatanto PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 03 BANTARBOLANG KECAMATAN BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

KETENTUAN PENDAFTARAN CALON PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MADRASAH IBTIDAYAH NEGERI LANGKAI PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KETENTUAN PENDAFTARAN CALON PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MADRASAH IBTIDAYAH NEGERI LANGKAI PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KETENTUAN PENDAFTARAN CALON PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MADRASAH IBTIDAYAH NEGERI LANGKAI PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 A. SYARAT-SYARAT PENDAFTARAN 1. Beragama Islam 2. Mengisi formulir pendaftaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cimanggu II Kec. Cisalak, Kab.Subang, yang berlokasi di Jalan Raya Patrol Cimanggu

Lebih terperinci

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN METODE COOPERATIVE SECRIPT DI SDN GELAM 1

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN METODE COOPERATIVE SECRIPT DI SDN GELAM 1 UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN METODE COOPERATIVE SECRIPT DI SDN GELAM 1 MUFIDATUL INSIYAH 158620600125/6/A3/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mufidatul.insiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kuok dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 13 perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kuok dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 13 perempuan. BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 010 Pulau Terap Kecamatan Kuok dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 12 laki-laki

Lebih terperinci

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian 10 BAB III PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus 2011 pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. 3.1.2. Tempat Penelitian Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu akan mencakup kebutuhan hidup baik individu maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu akan mencakup kebutuhan hidup baik individu maupun sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pengajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing para pelajar/siswa didalam kehidupan, yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas perkembangan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan. sejarah di SMA Negeri 2 Ende, dapat diambil kesimpulan antara lain :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan. sejarah di SMA Negeri 2 Ende, dapat diambil kesimpulan antara lain : 120 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pembelajaran sejarah sejarah di SMA Negeri 2 Ende, dapat diambil kesimpulan antara lain : 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Panduan Magang, FISIP UM Palangkaraya Tahun 2015

Panduan Magang, FISIP UM Palangkaraya Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan berlangsung kontinu (terus menerus sepanjang hayat) ke arah membina manusia/anak didik menjadi insan paripurna,

Lebih terperinci