BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Akan tetapi, banyak peserta didik, orang tua dan guru yang mengeluhkan pembelajaran matematika. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan rumit sehingga tidak diminati oleh siswa. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman siswa terhadap pelajaran matematika, kurang variatifnya metode yang digunakan guru, serta kurangnya pemahaman orang tua dalam membimbing anak-anak mereka dalam belajar matematika. Belajar matematika di sekolah dasar diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak awal karena sebagai pondasi kemampuan berpikir sistematis, kritis, analitis, logis, dan kreatif serta menumbuhkan kemampuan bekerja sama. Selain itu diharapkan peserta didik memiliki kemampuan untuk mengelola, memperoleh, serta memanfaatkan informasi untuk dapat bertahan dan mengembangkan dinamika kehidupan yang kompetitif untuk semua bidang. Belajar matematika tidak terlepas dari ciri matematika itu sendiri, yaitu memiliki objek kejadian yang abstrak dan berpola pikir deduktif dan konsisten. Di samping itu matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (Depdikbud, 1996). Belajar matematika di SD tentunya lebih menekankan aspek: (1) bilangan, (2) geometri dan pengukuran, (3) pengolahan data. Ketiga aspek tersebut kemudian dijabarkan lagi menjadi standar kompetensi dan kompetensi dasar yang diterjemahkan dan diaplikasikan menjadi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Menurut (BSNP 2006:417) menjelaskan bahwa, mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek bilangan, geometri dan pengukuran, serta pengolahan data. Dalam kenyataannya, pembelajaran matematika tetaplah pembelajaran yang abstrak dan rumit bagi 1

2 2 peserta didik. Kebanyakan dari mereka selalu mengeluhkan kesulitan-kesulitan yang berbeda-beda. Banyak peserta didik yang tidak mengerti penjelasan guru yang berakibat pada motivasi siswa berkurang sehingga hasil belajarpun akan tidak maksimal. Hal tersebut berkesinambungan dengan motivasi belajar siswa yang rendah. Hal ini secara sepintas dapat dilihat saat pembelajaran, dimana siswa kurang memiliki semangat dan tampak malas-malasan. Guru hanya menjelaskan secara verbal saja dalam membantu peserta didik, sehingga soal-soal pemecahan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan matematika akan semakin abstrak dan sulit dipahami. Guru tampak hanya mentransfer ilmu saja dalam pembelajaran, tanpa memperhatikan apa yang dialami siswa, bagaimana kondisi siswa, apa yang diharapkan siswa dalam pembelajaran. Guru juga tampak ingin materinya segera selesai untuk memenuhi target materi. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis di SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga diperoleh data berupa nilai ulangan harian matematika penulis masih relatif rendah. Hasil tersebut didapatkan berdasarkan analisa daftar nilai siswa kelas 5 SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga serta persediaan media yang masih kurang dan penggunaan model pembelajaran yang masih kurang tepat yaitu hanya menggunakan model ceramah. Adapun rincian nilai siswa kelas 5 SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga dapat dilihat pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Siswa Kelas 5 SD Negeri Sidorejo Lor 02 Salatiga No KKM Ketuntasan Frekwensi Persentase (% ) 1 70 Tuntas 8 33% 2 < 70 Tidak Tuntas 16 67% Jumlah % Rata-rata 67,04 Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa hasil ulangan harian siswa kelas 5 pada mata pelajaran matematika masih berada di bawah KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Dari jumlah 24 siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa atau 33 % sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 16 siswa atau 67 % dengan rata-rata nilai 67,04.

3 3 Suryanto (2000: 109) menyatakan salah satu penyebab kesulitan murid dalam belajar matematika ialah sifat objek yang abstrak. Materi pembelajaran matematika terdapat faktor penyulit dari dalam matematika tersebut, yakni keabstrakan objek materi pelajaran. Selanjutnya Soedjadi (1999:5) menyatakan, keabstrakan objek-objek matematika perlu diupayakan agar diwujudkan secara konkrit, sehingga akan mempermudah siswa untuk memahaminya. Hal ini perlu adanya penyesuaian urutan sajian bahan ajar dengan perkembangan intelektual siswa, mengingat objek kajian matematika sebenarnya adalah abstrak. Berdasarkan permasalahan di atas guru perlu menerapkan berbagai metode dan pembelajaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika. Metode yang digunakan oleh penulis untuk mengatasi masalah di atas adalah Pembelajaran Matematika Realistik. Menurut Evi Soviawati (2011:1) Pembelajaran matematika realistik adalah pemanfaatan realitas dan lingkungan yang dipahami peserta didik untuk memperlancar proses pembelajaran matematika, sehingga mencapai tujuan pendidikan matematika secara lebih baik dari pada yang lalu. Oleh karena itu, Pembelajaran Matematika Realistik dapat digunakan sebagai alat untuk membantu guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran supaya motivasi belajar dan hasil belajar yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Pembelajaran Matematika Realistik dapat membantu siswa untuk membangun pengetahuan mereka sendiri. Pembelajaran Matematika Realistik juga membantu siswa untuk berpikir secara ilmiah karena dituntut untuk berpikir secara logis, rasional dan mendalam. Pengalaman-pengalaman bermakna dan berkesan akan dialami siswa dalam proses menemukan sehingga membuat siswa akan lebih mudah memahami apa yang dipelajarinya. Pembelajaran Matematika Realistik yang bersifat nyata diharapkan dapat bermakna bagi siswa. Dengan demikian pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi belajar dan bermuara pada tingkat hasil belajar siswa yang lebih baik pada mata pelajaran Matematika.

4 4 Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis akan mengadakan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika dengan Menerapkan Pembelajaran Matematika Realistik di Kelas 5 Semester II SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/ Identifikasi Masalah Dengan mencermati pada latar belakang masalah tersebut di atas maka teridentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Guru mendominasi pembelajaran dengan ceramah dengan tujuan mengejar target materi untuk diselesaikan. 2. Guru kurang menguasai berbagai metode dan cara untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. 3. Siswa kurang diberi pengalaman belajar secara langsung yang berkesan dan bermakna. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah Pembelajaran Matematika Realistik dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas 5 semester II SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan Pembelajaran Matematika Realistik di kelas 5 Semester II SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/ Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis. Ada pun manfaat penelitian diuraikan sebagai berikut:

5 5 1. Manfaat Teoretis Sebagai referensi dalam upaya meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan Pembelajaran Matematika Realistik di kelas 5 semester II SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga tahun pelajaran 2013/ Manfaat Praktis a) Sekolah Menjadi tambahan pengetahuan bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam proses belajar mengajar matematika yang bermuara pada peningkatan kualitas pembelajaran. b) Guru Mengembangkan kemampuan guru dalam menggunakan pembelajaran matematika realistik dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar. c) Siswa Memberikan pengalaman dan pengetahuan mengenai cara belajar matematika yang menyenangkan untuk dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar.