Jeffry Gagah Satria Frigatanto

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jeffry Gagah Satria Frigatanto"

Transkripsi

1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 03 BANTARBOLANG KECAMATAN BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jeffry Gagah Satria Frigatanto jeffrygsf@gmail.com Abstrak: Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah metode discovery pada pembelajaran matematika sifat-sifat bangun ruang dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa,bagaimana metode discovery dapat meningkatkan motivasi dalam pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun ruang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar dan motivasi siswa. Hasil siklus I, rata-rata kelasnya 65,33% dengan siswa tuntas 11 (60%) dan siklus II rata-rata kelas 77,33% dengan siswa tuntas 15 (86,66%). Kata Kunci : Hasil Belajar, Motivasi, Discovery. PENDAHULUAN Standar Nasioal Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa matematika merupakan kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang berfungsi untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan mandiri. Selain itu dalam Standar Isi Matematika Kelas V SD dijelaskan bahwa tujuan pengajaran matematika di sekolah dasar adalah menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung dan kemampuan peserta didik yang dapat dialihgunakan serta membentuk sikap logis, kritis, cermat, dan kreatif. Kajian inti Matematika di SD mencakup aritmatika (berhitung), pengantar aljabar, geometri, pengukuran, dan kajian data. Pada pembelajaran matematika khususnya materi Sifat-Sifat Bangun Ruang Kelas V SD Negeri 03 Bantarbolang Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang mendapatkan nilai rendah, hanya beberapa siswa saja yang mendapatkan nilai tinggi. Padahal pembelajaran dikatakan berhasil apabila seorang siswa mampu menguasai materi yang diberikan guru, dengan tingkatan penguasaan materi telah mencapai 80% atau lebih. Dari pengalaman mengajar dikelas V SD Negeri 03 Bantarbolang Kecamatan Bantarbolang Kabupaten 1

2 Pemalang, pada materi sifat-sifat bangun ruang masih banyak siswa yang memperolah nilai dibawah KKM. Berdasar latar belakang itulah, penulis memandang perlu melakukan perbaikan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Matematika materi sifat-sifat bangun ruang melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rumusan masalah penelitian ini adalah 1) bagaimanakah melalui metode discovery pada materi sifat-sifat bangun ruang dapat meningkatkan prestasi hasil belajar dan motivasi peserta didik Kelas V SDN 03 Bantarbolang Kecamatan bantarbolang, 2) bagaimanakah metode discovery dapat meningkatkan motivasi pembelajaran sifat-sifat bangun ruang di SD Negeri 03 Bantarbolaang Kecamatan Bantarbolang, dan 3) bagaimanakah metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi peserta didik kelas V SDN 03 Bantarbolang. Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan hasil belajar dan motivasi peserta didik pada aspek kognitif materi sifat-sifat bangun ruang melalui metode discovery. 2) mendeskripsikan hasil belajar dan motivasi siswa pada aspek afektif materi sifat-sifat bangun ruang melalui metode discovery. 3) mendeskripsikan hasil belajar dan motivasi peserta didik pada aspek psikomotor sifat-sifat bangun ruang melalui metode discovery. Manfaat penelitian berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas ini, terdapat dua manfaat diantaranya, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1) manfaat teoritis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah manfaat yang diambil untuk pemahaman teori tentang peningkatan hasil belajar matematika materi sifat-sifat bangun ruang melalui metode discovery yang diharapkan nantinya guru dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. 2) manfaat praktis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah manfaat yang secara langsung dapat diambil oleh pihak-pihak yang terkait yaitu peserta didik, guru, peneliti dan sekolah. Adapun manfaat bagi peserta didik antara lain : 1) siswa memperoleh pembelajaran matematika yang aktif, kreatif, dan menyenangkan, dan 2) meningkatkan hasil belajar siswa. Manfaat penelitian bagi guru, diantaranya : 1) menambah pengalaman dalam menggunakan metode pembelajaran inovatif yang pada umumnya jarang digunakan oleh guru SD, 2) memperoleh acuan dalam menentukan strategi belajar yang tepat dan sesuai terutama dalam menerapkan metode, dan media dalam proses belajar mengajar, 3) memperoleh pengalaman profesional dalam pembelajaran dengan metode discovery, dan 4) memperoleh 2

3 materi untuk menulis penelitian tindakan kelas mengenai kesulitan belajar siswa. Selain itu penelitian ini juga bermanfaat bagi sekolah, yaitu : 1) memberikan masukan bagi sekolah dalam usaha perbaikan proses pembelajaran guru, dan 2) menghasilkan kualitas peserta didik dan lulusan yang siap bersaing. LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Prestasi Belajar Menurut Wahyuningsih, (2009:301), prestasi belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai dan diperoleh peserta didik yang mengikuti program belajar mengajar sesuai tujuan yang ditetapkan. Prestasi belajar kemampuan seseorang dalam pencapaian berpikir yang tinggi. Prestasi belajar harus memiliki tiga aspek, yaitu kognitif, affektif dan psikomotor. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya pada seorang anak dalam pendidikan baik yang dikerjakan atau bidang keilmuan. Prestasi belajar adalah hasil pencapaian maksimal menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap sesuatu yang dikerjakan, dipelajari, difahami, dan diterapkan. Sedangkan menurut Sardiman (2000:45), prestasi belajar diartikan sebagai tingkat keterkaitan peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai hasil evaluasi yang dilakukan guru. Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu. Pengertian Belajar Menurut Sagala S, (2011:11) belajar merupakan komponen ilmu pendidikan baik yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit ( tersembunyi ). Slameto, (2010 : 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses perubahan suatu tingkah laku pada individu. Akan tetapi perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah dan jenuh tidak dapat disebut sebagai proses belajar. Menurut Sudjana,(2009:22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan Menurut Purwanto, (2011:34) hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa 3

4 akibat belajar. Perubahan itu diupayakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses belajar dapat melibatkan aspek kogmitif, afektif, dan psikomotor. Pada belajar kognitif, prosesnya mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan berpikir (cognitive), pada belajar afektif mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan merasakan (afektive), sedang belajar psikomotor memberikan hasil belajar berupa ketrampilan (psychomotoric) Purwanto, (2011:42). Secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa setelah ia memperoleh pengalaman didalam proses belajar mengajar. Metode Discovery Menurut Winataputra, 2008:3.19, belajar penemuan (discovery learning) merupakan salah satu model pembelajaran / belajar kognitif yang dikembangkan oleh Bruner. Belajar penemuan adalah proses belajar di mana guru harus menciptakan situasi belajar yang problematis, menstimulus peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan, mendorong peserta didik mencari jawaban sendiri, dan melakukan eksperimen. Pembelajaran discovery pada akhirnya dapat meningkatkan penalaran dan kemampuan untuk berpikir secara bebas dan melatih ketrampilan kognitif peserta didik dengan cara menemukan dan memecahkan masalah yang ditemui dengan pengetahuan yang telah dimiliki dan menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna dalam dirinya. Dalam pembelajaran discovery kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedimikian rupa sehingga peserta didik dapat menemukan konsep-konsep dan prinsipprinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep, peserta melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip. Metode discovery diartikan sebagai prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorang, memanipulasi objek sebelum sampai pada generalisasi. Sedangkan Bruner menyatakan bahwa anak harus berperan aktif di dalam belajar. Lebih lanjut dinyatakan, aktifitas itu perlu dilaksanakan melalui suatu cara yang disebut discovery. Discovery yang dilaksanakan peserta didik dalam proses belajarnya, diarahkan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip. Discovery ialah proses mental di mana peserta didik mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Proses mental yang dimaksud 4

5 antara lain: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Dengan teknik ini peserta didik dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi. Dengan demikian pembelajaran discovery ialah suatu pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan berdiskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri. Kerangka Berpikir Pada pembelajaran matematika umumnya guru hanya menggunakan metode konvensional, sehingga pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran masih abstrak. Oleh karena itu, guru harus dapat mengubah paradigma pembelajaran yang efektif melalui metode pembelajaran yang inovatif. Metode discovery memungkinkan peserta didik menemukan sendiri informasi-informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ini berarti pengaruh terhadap peranan guru sebagai penyampai informasi ke arah peran guru sebagai pengelola interaksi belajar mengajar di kelas. Ditandai pula metode penemuan tidak lepas dari adanya keterlibatan peserta didik dalam interaksi belajar mengajar. Melalui metode penemuan ini, peserta didik dapat mengembangkan minatnya dalam pembelajaran. Hal ini ditandai dengan aktifitas dan antusias peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu melalui metode discovery dapat membimbing dapat membimbing peserta didik untuk menemukan dan menyelidiki sendiri konsep yang dipelajari, sehingga pemahaman peserta didik bertahan lama. Alhasil prestasi peserta didik dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran Matematika akan meningkat. Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut. 5

6 Kondisi awal Guru: Belum menggunakan metode discovery dalam pembelajaran Siswa : Hasil evaluasi siswa rendah Tindakan Menggunakan metode discovery Siklus I Kondisi Akhir Evaluasi siswa meningkat Siklus II Hipotesis Tindakan Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir Karya I.G.A. K Wardani 2006 Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, dirumuskan hipotesis tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut. Melalui metode discovery dalam pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun ruang, prestasi belajar peserta didik kelas V SD Negeri 03 Bantarbolang Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang akan meningkat. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. Selama 2 bulan yaitu bulan Februari sampai dengan April Penelitian ini adalah penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( Action Research) dan diadakan dikelas sehingga disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto (2006) adalah merupakan suatu studi yang sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dan tindakantindakan tersebut. Menurut Arikunto (PTK), 2006:16), secara garis besar tindakan kelas terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu: perencanaan, 6

7 pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapaun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut: Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Refleksi perencanaan SIKLUS II pelaksanaan pengamatan? Gambar 3.1 Skema Tahapan Siklus dalam PTK Subjek penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V SD Negeri 03 Bantarbolang Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang Tahun 2014/2015, yang berjumlah 23 orang peeserta didik, yang terdiri atas peserta didik laki-laki 14 siswa dan 9 peserta didik perempuan. Sebagian besar orang tuanya bekerja sebagai petani sehingga tidak memperhatikan pendidikan anaknya. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu menggunakan teknik analisis kuantitatif, dan kualitatif. Dan setelah data diperoleh kemudian data dianalisis dan hasil analisis pada siklus pertama dipakai untuk siklus berikutnya, dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik. Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan kelas ini data yang diperoleh yaitu dengan cara teknik tes dan non tes. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti menggunakan tes tertulis. Tes tertulis dalam bentuk essay yang diberikan pada tiap kali pertemuan. Data yang diperoleh dari tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode discovery. Untuk cara non tes, observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas 7

8 peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar dan motivasi peserta didik dalam menggunakan metode discovery. Indikator keberhasilan pembelajaran dinyatakan bahwa pembelajaran dikatakan berhasil apabila nilai prestasi peserta didik 67 lebih dar 80% atau 19 peserta didik dari 23 peserta didik. Dengan demikian pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan berhasil. Penelitian ini akan direncanakan dalam dua siklus dan setiap siklusnya terdiri dua kali pertemuan dan dilakukan dengan tiap-tiap siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu 1) perencanaan (planning), 2) tindakan/pelaksanaan (acting), 3) observasi, dan 4) refleksi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dan prestasi belajar sebelum tindakan, dapat diperoleh informasi sebagai data awal. Bahwa dari 23 speserta didik kelas V SD Negeri 02 Bantarbolang terdapat 12 peserta didik yang nilai prestasi belajarnya masih belum mencapai batas ketuntasan minimal (KKM), yaitu 67. Setelah dilakukan pemeriksaan dan analisa pada lembar pekerjaan peserta didik, ternyata sebagian besar peserta didik masih belum dapat menyebutkan sifat-sifat bangun ruang dengan benar. Tabel 2.1 Frekuensi Nilai Pra Siklus SD Negeri 03 Bantarbolang No Interval nilai Frekuensi Prosentase Kategori ,82% Tuntas 2 < ,18% Belum Tuntas Jumlah 23 8

9 Tuntas 7 Tidak tuntas Nilai Peserta Didik Gambar 4.1 Grafik Nilai Pra Siklus Dari data di atas, dapat dilihat bahwa tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pembelajaran masih rendah dan belum mencapai ketuntasan belajar. Terbukti dari 23 peserta didik kelas V SD Negeri 03 Bantarbolang, terdapat 12 peserta didik tidak mencapai KKM dengan rata-rata hasil belajar 52,18%, artinya hanya 11 (47,82%) peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM yaitu 67. Rendahnya hasil belajar matematika tersebut dimungkinkan oleh persepsi peserta didik terhadap pelajaran matematika bahwa pelajaran matematika itu sulit dan membosankan. Untuk mengubah persepsi peserta didik terhadap pelajaran matematika dari anggapan itu sulit dan membosankan menjadi matematika itu mudah, mengasyikkan dan menyenangkan perlu peran guru. Mengingat materi pembelajaran matematika itu bersifat abstrak maka cara yang dipandang efektif adalah dengan menggunakan alat peraga. Dengan alat peraga pesrta didik menjadi lebih aktif, pembelajaran lebih mengasyikkan dan menyenangkan sehingga peserta didik bergairah dalam mengikuti pembelajaran matematika. Siklus I Perencanaan Setelah peneliti merumuskan masalah, langkah selanjutnya adalah menentukan rencana tindakan untuk memperbaiki proses pembelajaran agar 9

10 hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang dapat meningkat. Tindakan yang peneliti lakukan antara lain : 1) menentukan waktu pelaksanaan tindakan pada siklus I selama dua kali pertemuan, 2) membuat rencana pembelajaran siklus I, 3) menyiapkan alat peraga gambar model bangun ruang yang akan digunakan dalam pembelajaran, 4) menyiapkan lembar kerja siswa, 5) menyiapkan lembar observasi, dan 6) menyiapkan lembar evaluasi. Pelaksanaan Pada kegiatan inti, guru menunjukkan model-model bangun ruang, melakukan tanya jawab tentang nama-nama bangun ruang tersebut, peserta didik menunjukkan kembali nama-nama bangun ruang melalui model, Guru membagi kelompok siswa secara heterogen terdiri 3-4 anak lalu membagikan lembar kerja siswa dan menjelaskan cara pengerjaannya, Peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang (prisma segitiga dan segiempat), guru membimbing peserta didik untuk menemukan sendiri konsep sifat-sifat bangun ruang prisma segitiga dan segiempat, guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk membacakan hasil diskusi, guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok, guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi, guru membimbing peserta didik meluruskan kesalahan dan memberi motivasi dan guru menekankan kembali materi dengan tanya jawab. Observasi Dari pelaksanaan Siklus I, guru (peneliti) secara kolaboratif dengan teman sejawat dan kepala sekolah melaksanaan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah yang telah dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi yang telah disiapkan dalam kegiatan ini. Observer ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan rencana pembelajaran yang telah disusun serta mengetahui seberapa besar pembelajaran yang dilaksanakan dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas V SD Negeri 03 Bantarbolang Kecamatan Bantarbolang. Oleh karena itu pengamatan tidak hanya ditunjukan pada aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, nnamun juga pada aspek 10

11 tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran, termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan. Refleksi Data yang diperoleh melalui observasi dan hasil belajar siswa dikumpulkan untuk diananlisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pembelajaran, diketahui bahwa pada siklus I diketahui sebanyak 8 peserta didik dibawah rentang 67 atau 34,78% artinya belum tuntas, sedangkan sebanyak 15 peserta didik diatas rentang atau 65,22% artinya sudah tuntas, padahal pembelajaran dikatakan berhasil harus mencapai 85 %. Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini: Tabel 2.2 Frekuensi Nilai Setelah Tindakan Siklus I SD Negeri 03 Bantarbolang No Interval nilai Frekuensi Prosentase Kategori ,22% Tuntas 2 < ,78% Belum Tuntas Jumlah Tuntas 7 Tidak tuntas Gambar 4.2 Grafik Nilai Siklus I Kelemahan yang terdapat pada siklus I yaitu adanya guru belum memaksimalkan penggunaan metode discovery sedangkan peserta didik belum 11

12 memahami sifat-sifat bangun ruang dengan tepat. Dengan permasalahan tersebut, maka disiklus II guru harus lebih memaksimalkan penggunaan metode discovery dengan alat peraga gambar model-model bangun ruang dan peserta didik agar lebih aktif dalam menyebutkan sifat-sifat bangun ruang dengan alat peraga gambar model-model bangun ruang. Siklus II Perencanaan Berdasarkan hasil obsevasi dan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus I, dapat diperoleh bahwa pembelajaran pada siklus I belum berhasil walaupun sudah ada peningkatan baik nilai rata-rata kelas maupun prestasi peserta didik. Oleh karena itu, peneliti menyusun kembali rencana pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun sesuai dengan perbaikan dari siklus I pada pelaksanaan pembelajaran siklus II yaitu dengan menambah soal latihan pada saat pembelajaran, menggunakan waktu yang efektif dan memberikan bimbingan pada kegiatan kelompok. Observasi Pada tahap observasi guru kolaborasi (observer) telah melaksanakan observasi terhadap apa yang terjadi selama pembelajaran. Observer ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan rencana pembelajaran yang telah disusun serta mengetahui seberapa besar pembelajaran yang dilaksanakan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik kelas V SD Negeri 03 Bantarbolang Kecamatan Bantarbolang. Oleh karena itu pengamatan tidak hanya ditunjukan pada aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran, termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan. Refleksi 12

13 Data yang diperoleh melalui observasi dan hasil belajar peserta didik dikumpulkan untuk dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pembelajaran, diketahui bahwa pada siklus II sudah menunjukan keberhasilan dalam pembelajaran, diketahui sebanyak 2 peserta didik dibawah rentang 67 atau 11,76% belum tuntas, sedangkan sebanyak 21 speserta didik diatas rentang atau 88,24% sudah tuntas dan diatas 80%, maka dalam siklus II peneliti sudah berhasil dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini : Tabel 2.3 Frekuensi Nilai Setelah Tindakan Siklus II SD Negeri 03 Bantarbolang No Interval nilai Frekuensi Prosentase Kategori ,24% Tuntas 2 < ,76% Belum Tuntas Jumlah Tuntas 7 Tidak tuntas Siklus II Gambar 4.3. Grafik Nilai Siklus II Dari data di atas, terlihat bahwa pembelajaran siklus II berakhir dengan hasil yang memuaskan karena ada peningkatan presentase tingkat ketuntasan belajar secara signifikan, yaitu dari 64,71% menjadi 88,24%. Dengan pencapaian 13

14 tersebut di atas maka pembelajaran siklus II dinyatakan telah berhasil karena telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan alat peraga gambar model-model bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik. PEMBAHASAN TIAP SIKLUS DAN ANTAR SIKLUS Pra Siklus Dari tabel frekuensi sebelum tindakan dapat dilihat, bahwa peserta didik yang memperoleh nilai dengan kategori tuntas hanya 11 peserta didik atau 47,82%, sedangkan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori belum tuntas sebanyak 12 peserta didik atau 52,18%. Dan motivasi anak untuk bertanya hanya 8 anak. Sedangkan yang 15 anak passive. Siklus I Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I dengan pembelajaran menggunakan alat peraga gambar model-model bangun ruang, diperoleh data hasil penilaian prestasi belajar Matematika meningkat seperti yang yang terlihat pada tabel diatas. Dari data tabel tersebut dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan siklus I, peserta didik yang memperoleh nilai dengan kategori tuntas mengalami kenaikan yaitu semula 11 atau 47,82%, meningkat menjadi 15 atau 65,22%, sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai dengan kategori belum tuntas mengalami penurunan yaitu yang semula 12 peserta didik atau 52,18% menurun menjadi 8 peserta didik atau 34,78%. Berdasarkan indikator keberhasilan pembelajaran dinyatakan bahwa pembelajaran dikatakan berhasil apabila nilai prestasi peserta didik 67 lebih dar 80% atau 19 peserta didik dari 23 peserta didik. Dengan demikian, walaupun peserta didik yang tuntas meningkat tetapi karena siswa yang tuntas belum mencapai 19 peserta didik, maka pembelajaran siklus 1 belum dikatakan berhasil. Siklus II Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II dengan pembelajaran menggunakan alat peraga gambar model bangun ruang, diperoleh data hasil penilaian prestasi belajar Matematika meningkat seperti yang yang terlihat pada tabel diatas. Dari data tabel tersebut dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan 14

15 tindakan siklus II, peserta didik yang memperoleh nilai dengan kategori tuntas mengalami kenaikan yaitu semula 15 atau 65,22%, meningkat menjadi 21 atau 88,24%, sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai dengan kategori belum tuntas mengalami penurunan yaitu yang semula 8 peserta didik atau 35,29% menurun menjadi 2 peserta didik atau 11,76%. Berdasarkan indikator keberhasilan pembelajaran dinyatakan bahwa pembelajaran dikatakan berhasil apabila nilai prestasi peserta didik 67 lebih dari 80% atau 19 dari 23 peserta didik. Dengan demikian pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan berhasil. Peningkatan kemampuan menyebutkan sifat-sifat bangun ruang menggunakan metode discovery melalui alat peraga gambar model bangunbangun ruang pada peserta didik kelas V SD Negeri 03 Bantarbolang kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang dari sebelum tindakan, tindakan siklus I, dan tindakan siklus II dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini: No Tabel 3.1 Perbandingan Nilai Sebelum tindakan, siklus I,dan siklus II Uraian SD Negeri 03 Bantarbolang Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Keterangan 1 Jumlah siswa yang tuntas Meningkat 2 Jumlah siswa yang tidak tuntas Menurun 3 Nilai rata-rata kelas 59,71 71,18 81,47 Meningkat Dari tabel diatas dapat kita lihat kelas bahwa jumlah peserta didik yang tuntas semula 11 peserta didik pada waktu sebelum tindakan meningkat menjadi 15 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 21 pada siklus II. Sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas semula 12 peserta didik sebelum tindakan menurun menjadi 8 peserta didik pada siklus I dan menurun lagi menjadi 2 pada siklus II. Kemudian nilai rata-rata kelas yang semula 59,71 pada waktu sebelum tindakan meningkat menjadi 71,18 dan meningkat lagi menjadi 81,47 pada siklus II. 15

16 Tuntas Tidak tuntas 30 Rata-rata kelas Pra siklus Siklus I Siklus II Gambar 5.1 Grafik Rekapitulasi Nilai Prestasi Belajar Peserta Didik Berdasarkan uraian diatas terlihat bahwa pembelajaran materi sifat-sifat bangun ruang dengan metode discovery menggunakan alat peraga gambar model-model bangun ruang sudah berhasil, hal ini ditandai dengan meningkatnya aktivitas dan prestasi peserta didik dalam penilaian. Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa penggunaan metode discovery dengan alat peraga gambar model-model bangun ruang dapat meningkatkan kemampuan menyebutkan sifat-sifat bangun ruang pada kelas V SD Negeri 03 Bantarbolang Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil hasil penelitian kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dapat disimpulkan bahwa metode discovery dengan menggunakan alat peraga gambar model-model bangun ruang dalam pembelajaran matematika 16

17 dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas V SD Negeri 03 Bantarbolang Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2014/2015 pada materi sifat-sifat bangun ruang. Saran Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan, kemampuan menciptakan kondisi belajar yang merangsang agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dari hasil hasil penelitian yang diperoleh, penulis menyampaikan saran sebagai berikut : Guru hendaknya mempersiapkan secara cermat fasilitas belajar yang memadai, memberikan penjelasan materi secara pelan, rinci, sabar, dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa, serta melibatkan peserta didik dalam proses discovery, mengaktifkan peserta didik melalui tanya jawab, dan mengaktifkan peserta didik dalam diskusi. Peserta didik hendaknya ikut berperan aktif dalam pembelajaran, mengerjakan tugas-tugas dari guru, selalu bekerjasama saat kerja kelompok, dan meningkatkan hasil prestasi belajar. Sekolah hendaknya mengupayakan pengadaan alat peraga dalam pembelajaran pada mata pelajaran matematika khususnya dan alat peraga pembelajaran pada mata pelajaran umumnya. Agar dapat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika serta pemberdayaan penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran. Disamping itu, karena terbukti Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, penulis menyarankan kepada rekan-rekan guru untuk mempelajari dan menerapkan PTK dikelasnya masing-masing. Pemahaman PTK dapat didiseminasikan melalui berbagai pertemuan tatap muka seperti rapat guru, forum Pemantapan kerja Guru (PKG), forum musyawarah guru mata pelajaran atau melalui Pertemuan kelompok Kerja Guru (KKG). 17

18 DAFTAR PUSTAKA Afandi, Muhamad Cara Efektif Menulis Karya Ilmiah. Bandung: Alfabeta Boediono Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. BSNP Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Djamarah, S.B. dan Aswan, Z Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Hamzah B Uno Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Pujiati Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika SMP, Materi Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMP jenjang Dasar. Yogyakarta: Depdiknas Purwanto Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar Sagala, S Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Slameto Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudiyono, Anas Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo persada Syamsuddin, Makmun Psikologi kependidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja Wardani, I.G.A.K, dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka 18

Inayatul Uliya

Inayatul Uliya PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR PENJUMLAHKAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI 02 KEBON GEDE KECAMATAN

Lebih terperinci

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI MATHEMATICAL INVESTIGATION SISWA KELAS V SD SD NEGERI 032 SEI GARO KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR Mufarizuddin,M.Pd. 1 1 STKIP Tuanku Tambusai, Bangkinang

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / 2012 Nugroho Adi Prayitno SMP AL ISLAH SEMARANG D fish Adi R@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran discovery (penemuan) adalah model mengajar yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran discovery (penemuan) adalah model mengajar yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Model Pembelajaran Discovery Model pembelajaran discovery (penemuan) adalah model mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa, sehingga siswa memperoleh pengetahuan

Lebih terperinci

Rinendah Sihwinedar 16

Rinendah Sihwinedar 16 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL) PADA SISWA KELAS III SDN REJOAGUNG 01 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Rinendah Sihwinedar

Lebih terperinci

Bambang Supriyanto 36

Bambang Supriyanto 36 PENERAPAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI B MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS LINGKARAN DI SDN TANGGUL WETAN 02 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MINIATUR HEWAN PADA MATERI RANTAI MAKANAN SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN 3 PALAR, TRUCUK, KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN Nurhaidah, Japet Ginting, Suhermi Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK ERIKA NADAPDAP Guru SMP Negeri 1 Patumbak Email : seriussembiring@gmail.com

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2) Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-217 123 Upaya Meningkatkan Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas XII di

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 218 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERWARNA PADA SISWA

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara Media Bina Ilmiah51 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN (Make a Match) PADA POKOK BAHASAN GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA TETANGGA KELAS VI

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi

Lebih terperinci

Oleh Mike Akta Buana. Absatrak. Kata Kunci : Keaktifan dan Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Oleh Mike Akta Buana. Absatrak. Kata Kunci : Keaktifan dan Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS VI SD N 74/VII MANDIANGIN Oleh Mike Akta Buana Absatrak Kata Kunci : Keaktifan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII Puji Sumiati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Berdasarkan pengalaman PPL selama 4 bulan.

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Berdasarkan pengalaman PPL selama 4 bulan. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, di kelas II. Lokasi ini dipilih

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 SENTOLO Nurul Arum Sulistyowati FKIP, Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIIF SMP N 2 SRANDAKAN Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA DAN GERAK MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIA SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER Kanti Sukowati 9 Abstrak. Ilmu

Lebih terperinci

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Alis Suryanti Guru SDN 1 Purwosari Kec. Padangratu E-mail: Alissurnyanti@gmail.com

Lebih terperinci

Yayuk Jatining Rahayu 4

Yayuk Jatining Rahayu 4 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN PANGKAT DAN AKAR PANGKAT DUA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO Yayuk Jatining Rahayu

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Sialang Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan tahun pelajaran 2013/2014

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Paryitno 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 prayitno@gmail.com

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BENTUK GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (THE USE FIGURE DRAWING TO INCREASE LEARNING STUDENT S ACHIEVEMENT) Dita Ade Vian Perdana (ditaadevianperdana@yahoo.com)

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Nursinar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan nursinar613@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan karena

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi. PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA POKOK BAHASAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN UPAYA PELESTARIAN KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FARIDA A 210

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek 78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS VIII-5 SMP NEGERI 30 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP

Lebih terperinci

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK 131 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SIMEULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SITI ARFAH, S.Pd 1 Oleh: ABSTRAK

Lebih terperinci

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2)

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2) PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT BENDA KELAS III SEMESTER GANJIL DI SDN 1 DAWUAN KECAMATAN SUBOH KABUPATEN SITUBONDO TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester genap tahun pelajaran 2009-2010,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL SD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel : Jurnal Handayani Vol. 5 (2) Juni 2016 MENINGKATKAN SIKAP BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIII-2 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SMP NEGERI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang berjudul; Peningkatan hasil Belajar Matematika Materi Bilangan Romawi Dengan Menggunakan Metode Inquiry Kelas IV MI Al- Hidayah Margorejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU Oleh : Abstrak Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan aktifitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Finisica Dwijayati Patrikha Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS III SDN 12 BOTUMOITO KECAMATAN BOTUMOITO KABUPATEN BOALEMO rahma@gmail.com Lukman

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Triyatno 1, John Sabari 2 1 Mahasiswa Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

Kata Kunci : Hasil Belajar, Matematika, Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Kata Kunci : Hasil Belajar, Matematika, Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS III DI SDN CIPAYUNG 01 CIBINONG KAB BOGOR Rusi Rusmiati Aliyyah PGSD, FKIP Universitas

Lebih terperinci

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar   1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:

Lebih terperinci

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN Oleh: Raras Dwi Asri 11144100129 Pendidikan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI SD Negeri Kedungpatangewu, Kecamatan Kedungwuni,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA KELAS VIIC SEMESTER 2 SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rosmian Situmorang Guru IPS SMPN 1 Lubuk Pakam Surel : rosmian.situmorang@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru 20 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati

Lebih terperinci

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI DASAR MENGENAL JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SD NEGERI 1 PADAMARA 1

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD )

JURNAL PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD ) JURNAL PUBLIKASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SDN 01 ALASTUWO POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BENTUK SOAL CERITA MELALUI METODE POLYA TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima Sitti Rahmah 1 1 SMPN 6 Kota Bima Email: 1 sittirahmah@gmail.com

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo Dosen Pembimbing : Intan Sari Rufiana Siti Munawaroh Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII G SEMESTER 2 SMP NEGERI 2 TOROH GROBOGAN 1 Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2 Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas V/a Sekolah Dasar Negeri 001 Pulau Bangkinang Seberang dengan jumlah siswa sebanyak

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd * dan Anantakie Sulistiawati.A** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP EDUSCOPE, Vol. 1 No. 1 Juli 2015 ISSN : 2460-4844 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP Rumini SD Negeri Tanjungrejo rumini@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Aqib (2014: 18) PTK merupakan cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas ( Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok

Lebih terperinci

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki. Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif, untuk kemantapan rasional dalam pelaksanaan tugas, serta memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI. Riharno

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI. Riharno Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI SD Negeri 01 Tengeng Kulon Kec. Siwalan Kab. Pekalongan Abstrak

Lebih terperinci

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 ISSN 2354-614X Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) Kodiran Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai derajat. Sarjana S-1 PROGRAM STUDI S-1 PGSD NASKAH PUBLIKASI. Oleh : Erlinda Dwi Miswara

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai derajat. Sarjana S-1 PROGRAM STUDI S-1 PGSD NASKAH PUBLIKASI. Oleh : Erlinda Dwi Miswara PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD N 1 SANGGRAHAN PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD SRI RAHAYU Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR Oleh: Venny Eka Putri vennyekaputri882@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah Dasar Negeri 165 Pekanbaru yang berjumlah 38 orang siswa, dengan jumlah

Lebih terperinci

Daenah. Kata Kunci: Tujuan Pembelajatan, Kooperatif, Model Jigsaw, Minat, Hasil Belajar PENDAHULUAN

Daenah. Kata Kunci: Tujuan Pembelajatan, Kooperatif, Model Jigsaw, Minat, Hasil Belajar PENDAHULUAN PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE KOOPERATIF (JIGSAW) PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG ENERGI DAN PENGGUNAANNYA DI KELAS IV SD NEGERI SEPANJANG JAYA II TAHUN 2015 Daenah ABSTRAK

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitria@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 216 ISSN 2477-224 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA SD Negeri

Lebih terperinci

YENY SURYA DEWI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

YENY SURYA DEWI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD N 2 LOGEDE KARANGNONGKO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 JOURNAL PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS PENGESAHAN ARTIKEL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS.2 DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO

Lebih terperinci