BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan. sejarah di SMA Negeri 2 Ende, dapat diambil kesimpulan antara lain :
|
|
- Sri Yuliani Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 120 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pembelajaran sejarah sejarah di SMA Negeri 2 Ende, dapat diambil kesimpulan antara lain : 1. Dalam proses penyusunan perencanaan pembelajaran, guru sejarah melihat dan mengkaji bahwa materi sejarah kelas XI SMA yang ditampilkan dalam kurikulum KTSP relevan dengan keberadaan situs Bung Karno di Ende. Kesesuaian ini dapat dilihat pada indikator dan tujuan pembelajaran yang ada dalam panduan KTSP untuk mendukung sistem pendidikan nasional sesuai dengan mengembangkan potensi lingkungan sekitar, sehingga oleh guru dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik sehingga guru mengemas pembelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Ende dengan memanfaatkan potensi di sekitar lingkungan sekolah yakni situs Bung Karno. Materi pembelajaran sejarah yang relevan dengan keberadaan situs Bung Karno terdapat pada kelas XI semester 2 terutama pada KD 2.2 Menganalisis Hubungan antara perkembangan paham-paham baru dan transformasi social dengan kesadaran pergerakan kebangsaan, dengan materi pelajaran kebijakan keras pemerintah Hindia Belanda terhadap pergerakan kebangsaan Indonesia. Pemanfaatan situs Bung Karno sebagai media dalam pembelajaran sangat membantu guru dalam meningkatkan pemahaman peserta didik akan tujuan pembelajaran karena relevan dengan materi pembelajaran yang
2 121 tertuang di dalam silabus. Walaupun dalam pelaksanaannya masih ditemukan banyak kendala, namun tujuan dari pembelajaran sejarah untuk menjawabi indikator yang telah dibuat oleh guru dapat terwujud dengan baik. 2. Pelaksanaan pembelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Ende dengan memanfaatkan situs Bung Karno sebagai media pembelajaran, telah berjalan sesuai dengan langkah-langkah dalam perencanaan pembelajaran. Guru dalam langkah-langkah pembelajaran bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi peserta didik dalam mengamati, mengumpulkan informasi, dan mengolah informasi. Pembelajaran sejarah mengacu pada peserta didik agar memahami pada proses mengidentifikasi, memahami, dan mendeskripsikan akan peristiwa-peristiwa penting dan perjuangan para tokoh pergerakan kebangsaan yang mengakibatkan munculnya kebijakan keras pemerintah Hindia Belanda dan memaknai nilai-nilai yang terkandung dari perjuangan dan pemikiran para tokoh pergerakan kebangsaan Indonesia. Pada pelaksanaan pembelajaran sejarah di kelas XI SMA Negeri 2 Ende, peserta didik dapat mengidentifikasi dan memahami serta mendeskripsikan hasil diskusi dalam bentuk laporan tugas kelompok dan individu. Kesadaran sejarah dan semangat nasionalisme akan tumbuh dalam diri peserta didik ketika mereka memahami maksud dan tujuan dari pembelajaran dengan media situs Bung Karno. 3. Evaluasi pembelajaran sejarah merupakan tahapan akhir dari proses pembelajaran. Pembelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Ende dengan menggunakan media situs Bung Karno diakhiri dengan kegiatan evaluasi. Kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru sejarah bertujuan untuk mengukur sejauh mana
3 122 pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran sejarah. Kegiatan evaluasi yang dilaksanakan oleh guru yakni berupa tes lisan dan pemberian tugas rumah. Tes lisan diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran dan guru menilai jawaban yang diberikan oleh peserta didik. Selain tes lisan, guru juga memberikan tugas rumah yang harus dikerjakan oleh peserta didik dan dikumpulkan pada keesokan harinya sehingga guru dapat memberikan penilaian sekaligus mengukur pemahaman peserta didik akan materi yang telah dipelajari. Evaluasi yang dijelaskan diatas merupakan penilaian terhadap peserta didik dalam aspek kognitif. Selain aspek kognitif, guru juga memberikan penilaian dari aspek afektif atau sikap. Aspek sikap yang dinilai mencakup pada tingkat keseriusan peserta didik, kemandirian, kesopanan, kejujuran, dan lain sebagainya. Dari hasil evaluasi yang guru lakukan terhadap peserta didik terkait dengan pembelajaran yang menggunakan media situs Bung Karno, peserta didik dapat mengerjakan dan menjawab setiap pertanyaan dan indikator yang guru berikan. Sedangkan dari aspek sikap, peserta didik terlihat sopan, jujur, mandiri, dan semakin bersemgat mempelajari sejarah perjuangan bangsa. 4. Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Ende meliputi beberapa aspek yakni aspek guru, peserta didik, dan waktu. Aspek guru dalam menjalankan pembelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Ende adalah pemahaman tentang model yang digunakan dalam pembelajaran itu sendiri. Guru dituntut untuk mampu mengemas proses pembelajaran yang menggunakan situs Bung Karno dengan sebaik mungkin sehingga langkah-langkah pembelajaran dapat berjalan semestinya. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
4 123 media situs Bung Karno sesungguhnya bertujuan selain untuk menjawabi indikator, juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran sejarah serta pemahaman peserta didik akan materi dan tujuan serta manfaat dari pembelajaran itu sendiri. Namun kemampuan peserta didik yang tidak sama menyebabkan sebagian kecil peserta didik kurang serius dalam mengikuti proses pembelajaran yang dapat berdampak pada pemahaman akan materi pelajaran dan tujuan dari pembelajaran sejarah dengan menggunakan situs Bung Karno. Selain itu juga pemanfaatan waktu pelajaran sejarah berdurasi 3 jam juga menjadi salah satu faktor kendala pelaksanaan pembelajaran sehingga langkah-langkah dalam pembelajaran kurang berjalan dengan baik. Selanjutnya jadwal kunjungan ke situs Bung Karno sangat terbatas juga menjadi kendala dalam memanfaatkan situs Bung Karno sebagai media pembelajaran. Walaupun banyak kendala yang dihadapi, guru tetap berusaha dan menajalankan pembelajaran di situs Bung Karno dengan tujuan agar dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dimana peserta didik mampu mengidentifikasi, memahami, dan mengkaji setiap peristiwa masa lampau yang bermuara pada tumbuhnya kesadaran sejarah dalam diri peserta didik sesuai dengan tujuan dan fungsi pembelajaran sejarah itu sendiri. B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan dari penelitian pembelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Ende, maka timbulah konsekuensi logis berupa implikasi sebagai berikut: Guru sejarah di SMA Negeri 2 Ende melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media situs Bung Karno. Keberadaan situs Bung Karno di Ende
5 124 ternyata dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran karena sangat relevan dengan materi pembelajaran sejarah serta mampu menumbuhkan minat dan kesadaran sejarah serta rasa nasionalisme dalam diri peserta didik. Keberadaan situs Bung Karno merupakan peninggalan sejarah bangsa Indonesia. Situs Bung Karno merupakan jejak sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia dan tidak terlepas dari perjuangan Bung Karno selama masa pergerakan. Sepak terjang Bung Karno selama masa pergerakan dengan pemikiran-pemikirannya serta semangatnya yang tidak pernah luntur walaupun berada di tempat pengasingan perlu dipelajari, dipahami oleh peserta didik dan nilai-nilai perjuangannya perlu ditanamkan dan diamalkan dalam diri peserta didik. Situs Bung Karno di kabupaten Ende merupakan salah satu asset yang dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan karena mimiliki nilai historis. Selain memiliki nilai historis, situs Bung Karno juga mempunyai fungsi edukatif. Hal ini dikarenakan keberadaan situs Bung Karno sangat relevan dengan materi sejarah yang terdapat dalam silabus dan kurikulum KTSP. Wujud pemanfaatan situs Bung Karno yang memiliki nilai historis dan fungsi edukatif oleh guru sejarah SMA Negeri 2 Ende adalah dengan menjadikan situs Bung Karno sebagai media pembelajaran. Pembelajaran sejarah menggunakan media situs Bung Karno dilaksanakan melalui kunjungan pada jam pelajaran dan melaksanakan pembelajaran di situs dengan mengacu pada langkah-langkah pembelajaran yang telah dibuat di dalam RPP. Pelaksanaan pembelajaran dengan media situs Bung
6 125 Karno dapat berjalan dengan baik karena adanya kerja sama dan saling mendukung antara guru, peserta didik dan pengelola situs itu sendiri. Sehingga materi pembelajaran dapat dipahami dengan baik dan tujuan dari pembelajaran sejarah dapat tercapai. Pemanfaatan situs Bung Karno sebagai media pembelajaran sejarah perlu diterapkan oleh sekolah-sekolah di kabupaten Ende pada khususnya dan pulau Flores pada umumnya. Hal ini dikarenakan situs Bung Karno memiliki nilai historis dan fungsi edukatif serta relevan dengan materi pelajaran sejarah. Selain itu juga, dengan memanfaatkan situs Bung Karno sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan minat dan pengetahuan peserta didik terhadap pelajaran sejarah dan, materi sejarah, dan tujuan pembelajaran sejarah. Kaitannya dengan pemanfaatan situs Bung Karno sebagai media pembelajaran, tergantung pada guru dalam mengkreasikan dan mengemasnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh guru itu sendiri. Sebab, pembelajaran dapat berjalan dengan baik apabila guru mampu mengarahkan peserta didik untuk membangun pemahaman terkait dengan materi pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang dibuat dalam perencanaan pembelajaran. Pemahaman peserta didik akan menjadi lebih baik jika peserta didik tidak hanya mempelajari materi di dalam kelas melainkan dapat menemukan langsung di lapangan.
7 126 C. Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dari penelitian terhadap pembelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Ende, maka diajukan beberapa saran antara lain : 1. Kepada guru Guru merupakan komponen terpenting dalam pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Tugas guru adalah menyusun perencanaan pembelajaran dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menempatkan posisi guru sebagai fasilitator. Guru seyogyanya mengemas perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran secara sistematis dan pemilihan model serta metode harus memperhatikan dengan alokasi waktu yang diberikan dalam menjalankan pembelajaran. Dalam penyusunan RPP, karakter siswa yang diharapkan dan dicantumkan ke dalam RPP harus sesuai dengan materi dari pembelajaran itu sendiri. Sumber belajar seperti buku sumber yang diggunakan harus dicantumkan juga dengan nama pengarang serta judul buku sumber tersebut. 2. Peserta didik Peserta didik sebagai generasi bangsa perlu mengetahui dan memahami serta memaknai sejarah bangsa. Oleh karena itu, mempelajari sejarah tidak harus berada dalam pengawasan dan guru melainkan dapat dilakukan sendiri dengan memanfaatkan situs sejarah yang ada di lingkungan sekitar. Karena dengan belajar sejarah maka akan menumbuhkan kesadaran
8 127 sejarah dan rasa cinta terhadap tanah air yang diawali dengan cinta terhadap peninggalan sejarah di lingkungan sekitar. Cinta terhadap peninggalan sejarah di lingkungan sekitar dapat dilakukan dengan mempelajari, mamahami nilai yang terkandung didalamnya dan memaknainya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Kepala sekolah 1) Untuk meningkatkan sikap profesional guru, kepala sekolah perlu mengintensifkan pembinaan dan supervisi kepada guru berkaitan dengan persiapan mengajar maupun pelaksanaan pembelajaran. 2) Mendorong guru untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penggunaan media pembelajaran. 3) Memberikan kemudahan, fasilitas dan subsidi dana kepada guru yang malaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media situs Bung Karno. 4. Pemerintah Keberadaan situs Bung Karno di kabupaten Ende merupakan asset daerah yang sangat bernilai dalam aspek pendidikan dan menjadi destinasi pariwisata. Sebagai tempat peninggalan sejarah yang memiliki nilai historis dan fungsi edukatif, maka sangat baik dan bernilai ketika dimanfaatkan sebagai sumber maupun media pembelajaran sejarah. Oleh karena itu, perlu perhatian dan dukungan pemerintah sehingga pemanfaatan situs Bung Karno dalam pembelajaran sejarah dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Bentuk dukungan yang diharapkan adalah mempermudah jadwal kunjungan ke situs itu sendiri dengan membuka jadwal kunjungan dalam sepekan kecuali hari
9 128 libur nasional. Hal ini sehingga memudahkan guru dalam mengkreasikan dan mengemas pembelajaran sejarah dengan memanfaatkan media situs Bung Karno.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi kurikulum khusus keagamaan dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan jaman dan arus globalisasi yang tak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman dan arus globalisasi yang tak terbendung, masa lampau dan sejarah bangsa mulai termarjinalkan yang berdampak pada lunturnya kesadaran
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemahaman guru Sejarah Kebudayaan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penanaman nilainilai moral dalam pembelajaran biologi di SMA, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah dengan terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah sebagai catatan masa lalu manusia selalu memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita yang hidup pada masa kini, dengan belajar sejarah akan menyadarkan
Lebih terperinciMelaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan
Lebih terperinciKompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi
MERENCANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KTSP Pertemuan XI Desain Pembelajaran STAI SMQ Bangko Kompetensi Dasar Mahasiswa memahami perencanaan program pembelajaran dalam rangka implementasi
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)
Lebih terperinciPEDOMAN PRAKTIKUM.
PEDOMAN PRAKTIKUM 1 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SEJARAH Oleh : SUPARDI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
Lebih terperinciSOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34
HALAMAN 1 / 34 1 2 3 4 5 Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit Waktu Pengembangan g Silabus 6 7 8 9 Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah Pengembangan Silabus Contoh Model HALAMAN
Lebih terperinciSILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)
SILABUS DAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) Disunting dan dikembangkan oleh Pirdaus Widyaiswara LPMP Sumsel Perencanaan Proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
Lebih terperinciPENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS
PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS A. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
Lebih terperinciMENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciNo Item Penilaian Keterangan/ Bukti Fisik
INSTRUMEN KOMPONEN/BIDANG MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN No Item Penilaian Keterangan/ Bukti Fisik 1. Muatan KTSP terdiri atas: (1) M (2) M (3) M (4) M (5) M (6) M (7) M (8) M Sekolah melaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika di SMA Negeri 1 Klaten dapat disampaikan berikut.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Aspek-aspek Pengembangan Silabus Hasil penelitian tentang pengembangan silabus dan penilaian hasil belajar matematika di SMA Negeri 1 Klaten
Lebih terperinciContoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN
Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : 085 255 989 455 Website : http://bit.ly/rppkita Terima kasih! PERANGKAT PEMBELAJARAN PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP Melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di sekolah dasar merupakan langkah awal untuk mencapai keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan mengembangkan kemampuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dalam mengajar. Ketersediaan bahan ajar pada setiap satuan pendidikan diatur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahan ajar merupakan hal dasar yang harus dimiliki oleh tiap satuan pendidikan. Setiap guru diwajibkan untuk memiliki bahan ajar sebagai acuan dalam mengajar.
Lebih terperinciPANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN. Pusat Kurikulum - Balitbang Depdiknas
PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN 1 PENGEMBANGAN SILABUS 1. Landasan Pengembangan Silabus 2. Pengertian Silabus 3. Pengembang Silabus 4. Prinsip Pengembangan Silabus 5. Tahapan Pengembangan Silabus
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan evaluatif melalui model Goal
III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan evaluatif melalui model Goal Oriented Evaluation (Arikunto.2007:35) yang berorientasi pada tujuan untuk mengevaluasi
Lebih terperinciPANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN
PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 1 PENGEMBANGAN SILABUS 1. Landasan Pengembangan Silabus 2. Pengertian Silabus 3. Pengembang Silabus 4. Prinsip Pengembangan Silabus
Lebih terperinciI. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dapat digolongkan menjadi dua yaitu: tenaga pendidik (guru) dan tenaga
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia dan dipandang sebagai kebutuhan dasar bagi masyarakat yang ingin maju. Komponen-komponen
Lebih terperinciSALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) 1. Periksalah kelengkapan Perangkat
Lebih terperinciSTANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007
STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah
Lebih terperinciSTANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007
STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB)
SILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB) Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA Kelas : XI Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan, dan pendapat
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 G. URAIAN PROSEDUR KEGIATAN 18 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iis Teguh Lestari, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mata pelajaran sejarah merupakan salah satu aspek penting yang harus diajarkan kepada peserta didik baik dari tingkat pendidikan dasar maupun menengah. Dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah standar yang diberi nama Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemerintah mengembangkan berbagai cara untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah dengan melakukan standarisasi di berbagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action
Lebih terperinciPengembangan Silabus
Pengembangan Silabus Pegertian Landasan Prinsip pengembangan Unit Waktu Pengembangan Silabus Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah-langkah Pengembangan Silabus Contoh Silabus Rencana
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data MAN Purwodadi adalah Madrasah Aliyah Negeri yang terletak di kabupaten Grobogan jawa tengah, tepatnya di jalan diponegoro no. 22 Purwodadi. Sekolah tersebut
Lebih terperinci2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik dan pendidik melalui sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (PERMENDIKBUD No 103 tahun 2015 pasal 1).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Bangsa akan menjadi maju jika pendidikan diperhatikan dengan serius oleh para pemegang
Lebih terperinciSERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Panduan Penyusunan KTSP jenjang Dikdasmen BSNP Landasan & Acuan Penyusunan & Pengembangan KTSP UU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang besar adalah bangsa menghargai jasa para pahlawan. Pernyataan yang sudah cukup umum didengar tersebut tersirat bahwa sejarah memerankan peran yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Lokasi penelitian di SMA Negeri 5 Surakarta Jl.Letjen Sutoyo No.18, Surakarta. Alasan peneliti memilih SMA Negeri 5 Surakarta sebagai
Lebih terperinci1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) A. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP B. Melaksanakan kurikulum berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang kompeten dalam menghadapi perkembangan dan kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam mewujudkan sumber daya manusia yang kompeten dalam menghadapi perkembangan dan kemajuan teknologi serta modernisasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab VI, penulis dapat menarik kesimpulan dan saran yang kiranya dapat bermanfaat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan bahwa Pengelolaan Pembelajaran Mata Pelajaran Leadership Life
147 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Pengelolaan Pembelajaran Mata Pelajaran Leadership Life Skills
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Tujuan pembelajaran 1. Mahasiswa dapat menyusun silabus mata pelajaran sesuai dengan ketentuan standar isi 2. Mahasiswa dapat menyusun RPP untuk pembelajaran teori Jasa Boga dan Patiseri 3. Mahasiswa dapat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki
PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki A. Pendahuluan Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kelanjutan dari kurikulum tahun 2004
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi menulis merupakan salah satu kompetensi yang digunakan dalam proses pembelajaran, selain kompetensi membaca, kompetensi berbicara, dan kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang mempunyai objek
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mata pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang mempunyai objek manusia yang memfokuskan pada aspek kehidupan di masa lampau. Pelajaran sejarah di Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persoalan budaya dan karakter bangsa Indonesia kini menjadi sorotan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persoalan budaya dan karakter bangsa Indonesia kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotan itu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai tulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam menyerap materi pendidikan. Guru sebagai fasilitator, menyampaikan ilmunya melalui bentuk-bentuk ajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini memerlukan adanya reformasi berkelanjutan dalam merencanakan dan menyelenggarakan pendidikan di masa depan. Perubahan yang dimaksud
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yaitu penerapan model pembelajaran debat telah mampu meningkatkan
147 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diperoleh kesimpulan umum yaitu penerapan model pembelajaran debat telah mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam
Lebih terperinciKEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit waktu Pengembang Silabus Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah-langkah Pengembangan Silabus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini menjadikan motivasi pemerintah untuk selalu memperbaiki sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta perkembangan zaman sangat begitu cepat, bahkan cenderung tidak terkendali. Perkembangan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Semakin terampil seseorang berpikir, semakin jelas dan cerah jalan pikirannya. Kemampuan ini
Lebih terperinciTerima kasih telah mengunjungi
PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS A. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
Lebih terperinci2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.
I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan
Lebih terperinciPANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. Pendahuluan Dalam rangka mengimplementasikan program pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan
Lebih terperinciSIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarakan hasil penelitian dan pembahasan terhadap pembelajaran bahasa Indonesia kelas X di SMA Negeri 1 Surakarta dan SMA Negeri 3 Surakarta pada Kurikulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman menuntut adanya upaya peningkatan mutu pendidikan. Hal ini sejalan dengan terus dikembangkannya kurikulum pendidikan di Indonesia. Menurut
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Faktor apa yang menyebabkan timbulnya kesulitan belajar siswa bidang studi SKI Belajar adalah hal yang menyenangkan dan kadang-kadang sedikit membosankan tergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas dan mampu mempercedaskan kehidupan bangsa. Seperti yang diamanatkan
Lebih terperinciBAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN
BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN Dalam bab ini diuraikan proses pengembangan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman yang telah
Lebih terperinciPengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar
Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum 2013 Catatan Pengantar Pembelajaran K13 Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran
129 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi siswa
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti tahap perencanaan di SMAN 1 Ngunut? Setiap kegiatan pasti memiliki
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SILABUS
PENGEMBANGAN SILABUS Afid Burhanuddin, M. Pd. Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit waktu Pengembang Silabus Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah-langkah Pengembangan Silabus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, karena pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan IPA di sekolah menengah diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia dapat dilakukan secara formal,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia dapat dilakukan secara formal, non-formal, maupun informal. Pendidikan mengacu pada tujuan yang sama yaitu membentuk karakter sumber daya manusia
Lebih terperinciPENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS
PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS A. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
Lebih terperinciSERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Panduan Penyusunan KTSP jenjang Dikdasmen BSNP KURIKULUM 2013? (Berbasis Scientific Approach)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciRPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:
A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Nilai-nilai akhlak yang ditemukan dalam mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Umum Nilai-nilai akhlak yang ditemukan dalam mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar Negeri Pemurus Baru Banjarmasin yang bersumber dari Isi Pengembangan Silabus
Lebih terperinciRAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP PPT 3.1-1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berimplikasi pada semua guru yang memiliki tanggung jawab untuk. atas diantaranya adalah siswa harus memiliki kemampuan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlakunya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah berimplikasi pada semua guru yang memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan siswa dalam mencapai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Data Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat diskripsi secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Silakan pilih menu Unit waktu Pengembang Silabus Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah-langkah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (School Action Research),
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (School Action Research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah proses di sekolah.
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih dua setengah bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juli sampai dengan 17 September 2014. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia harus disertai dengan revolusi mental yang sedang gencar dibicarakan saat ini. Karena dengan perbaikan
Lebih terperinciBagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar
Teknik Pengembangan Bahan Ajar dan Perangkat Pembelajaran oleh: Pujianto *) Disarikan dari Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar, Depdiknas:2006 Mengapa perlu bahan ajar? Siswa memiliki karakteristik
Lebih terperinciPeraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun 2007 tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENILAIAN PENDIDIKAN Penilaian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Berdasarkan : Permendikbud no. 22/2016 Tentang Standar Proses endidikan Dasar &
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI RUPA)
PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI RUPA) A. Pendahuluan Secara prinsip, silabus sebagai acuan pengembangan RPP dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
165 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Bab ini memaparkan kesimpulan hasil penelitian secara keseluruhan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Kesimpulan ini merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penjelasan definisi operasional dari variabel penelitian ini untuk menghindari berbagai macam penafsiran yang berbeda. Variabel penelitian ini adalah 1.
Lebih terperinciPENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED
PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED PENGEMBANGAN KBM Menurut BSNP: Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan
Lebih terperinci