BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Disain Penelitian RANCANGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Perencanaan 1. RPP 2. Lembar observasi 3.

Transkripsi

1 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Disain Penelitian RANCANGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Refleksi Tidak berhasil/tidak berhasil Perencanaan 1. RPP 2. Lembar observasi 3. Evaluasi SIKLUS I Pengamatan 1. Lembar penilaian ranah afektif siswa. 2. Lembar aktivitas guru. Pelaksanaan 1. Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang. 2. Guru membagikan teks percakapan kepada masingmasing peserta didik. Perencanaan 1. RPP 2. Teks percakapan 3. Lembar observasi 4. Evaluasi Refleksi SIKLUS II Pengamatan 1. Lembar penilaian ranah afektif siswa. 2. Lembar aktivitas guru. Pelaksanaan 1. Guru membagikan teks percakapan 2. Guru memerintahkan peserta didik untuk membacakan teks percakapan di depan kelas. 3. Guru memerintahkan peserta didik untuk Berhasil/tidak berhasil Laporan Gambar 2. Prosedur Pelaksanaan PTK Sumber: di kembangkan di Arikunto, dkk

2 36 Ada empat tahap prosedur penelitian yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. 1. Tahap Perencanaan Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi pada suatu peristiwa. menyusun tes hasil belajar siswa dari rumusan masalah hasil studi pendahuluan, peneliti membuat rencana tindakan yang akan dilakukan. Tindakan itu berupa pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model Kooperatif Skript, model ini dapat membantu hasil belajar siswa. Kegiatan itu dimulai dengan merumuskan rancangan tindakan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan model Kooperatif Skript yaitu dengan kegiatan sebagai berikut: a. Mengkaji silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester genap. Sebelum menyusun skenario pembelajaran, penulis perlu terlebih dahulu mengkaji silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester genap. Pengkajian dilakukan terhadap mata pelajaran, alokasi waktu dan indikator pencapaian yang diharapkan harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran. b. Menyiapkan perangkat pembelajaran. Menyusun rencana tindakan berupa model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hal ini meliputi: (1) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (2) Indikator pembelajaran (3) Tujuan

3 37 pembelajaran, (4) Memilih dan menetapkan materi, (5) Memilih dan menetapkan media/sumber belajar, dan (6) Evaluasi. c. Memilih buku pegangan. d. Menyiapkan media pembelajaran. e. Menyusun lembar observasi kegiatan Guru. f. Menyusun lembaran observasi aktivitas siswa. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Tindakan adalah sesuatu yang dilakukan secara sadar dan terkendali,yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana. Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan tindakan, terlebih dahulu peneliti menentukan jadwal penelitian, kemudian melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan rencana yang telah disusun. Tahap ini merupakan implementasi atas penerapan isi rancangan PTK sebagai berikut: a. Guru membuka pelajaran dengan berdo a, refleksi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Guru membagi peserta didik untuk berpasangan c. Guru membagikan wacana atau materi setiap peserta didik untuk dibaca dan membuat ringkasan. d. Guru dan peserta didik menetapkan siapa yang pertama yang berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.

4 38 e. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya, sementara pendengar: 1). Menyimak, mengoreksi dan mengajukan gagasan pokok yang kurang lengkap. 2). Membantu menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan meteri sebelumnya atau dengan meteri lainnya. f. Bertukar peran, yaitu peran yang sebelumya sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. g. Membuat kesimpulan bersama-sama antara peserta didik dengan guru. h. Penutup. 3. Tahap Pengamatan Pengamatan berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Kegiatan pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini adalah tindakan perilaku yang dimunculkan siswa pada setiap pembelajaran dan pengaruhnya dalam proses pembelajaran tersebut. Dalam melakukan pengamatan atau observasi dan evaluasi, peneliti dibantu oleh satu orang Observer. 4. Tahap Refleksi Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Pada tahap ini peneliti

5 39 melakukan perenungan atau refleksi dari hasil pengamatan yang didapat untuk kemudian ditafsirkan dan dianalisis sehingga dapat ditentukan apakah perlu tindakan lanjutan atau tidak. PTK ini direncanakan dilakukandalam beberapa siklus, yaitu satu siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan. Seandainya indicator keberhasilan pada siklus I belum mencapai sasaran dan tujuan, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II, fokus dan tindakan adalah memperbaiki permasalahan yang muncul pada siklus I.apabila kriteria keberhasilan pada siklus I tidak mencapai sasaran, penelitian tetap dilanjutkan pada siklus II dengan materi yang baru untuk melihat apakah kriteria keberhasilan yang dicapai lebih baik pada siklus I. B. Pendekatan dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kemmis, penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka. Maka penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Penelitian ini cocok digunakan karena kajian penelitian ini bersifat reflektif. 1 Penelitian Tindakan Kelas (classroon action research) memiliki peranan 1 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2012, hal 24.

6 40 yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila di implementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik, artinya pihak yang terlibat dalam PTK (pendidik) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalahmasalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah. 2 Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, di mana uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata. Peneliti merupakan instrumen yang utama dalam pengumplan data, proses sama pentingnya dengan produk. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif, karena penelitian ini berinteraksi dengan subjek penelitian secara alamiah, maksudnya penelitian ini berjalan sesuai dengan jalannya proses pembelajaran. Dengan cara mengadakan pengamatan, melakukan penelitian secara sistematis dan menarik kesimpulan sebagai mana layaknya penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data dari hasil observasi yang akan memberikan jawaban tentang hasil belajar siswa setelah menggunakan model Kooperatif Skript. 3 C. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 07 Pasar Salido Pesisir Selatan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan atas pertimbangan guru dan kepala sekolah 2 Kunandar, 2008, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, Hal 2 3 Emzir, 2012, Analisis Data, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, Hal 23

7 41 ini memiliki wawasan yang terbuka dan mau menerima pembaharuan terutama dalam usaha-usaha untuk meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran peserta didik. Para siswa kelas V SDN 07 Pasar Salido Pesisir Selatan belajar Bahasa Indonesia dengan efektif dan tidak ada yang tidur-tiduran di kelas. Sekolah ini terletak pada dataran rendah, kira-kira 20 km di atas permukaan jalan raya. Di sekitar lingkungan sekolah terdapat tempat tinggal masyarakat dan ditumbuhi oleh pohon. Pada umumnya, guru yang mengajar di sekolah ini masih banyak yang datang dari luar daerah dimana tempat sekolah berada. D. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia diukur dengan menggunakan indikator keterampilan menyimak peserta didik. Adapun indikator keberhasilan keterampilan menyimak peserta didik dalam PTK ini adalah: 1. Keterampilan menyimak peserta didik dalam aspek mendengar meningkat dari 30% menjadi 82,50%. 2. Keterampilan menyimak peserta didik dalam aspek memahami meningkat dari 25% menjadi 77,50% Diharapkan bahwa muara dari peningkatan keterampilan menyimak peserta didik itu dapat mendorong penguasaan materi pembelajaran oleh peserta didik. Oleh karena itu, untuk memperkuat data tentang peningkatan keterampilan menyimak peserta didik tersebut, maka diadakan tes hasil belajar yang berupa tes akhir siklus. Adapun

8 42 indikator keberhasilan hasil belajar peserta didik pada proses pembelajaran bahasa Indonesia diukur dengan menggunakan indikator kriteria ketuntasan minimum (KKM). KKM pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN 07 Pasar Salido Pesisir Selatan adalah 78. Kongkritnya, indikator keberhasilan untuk mengukur kemajuan hasil belajar siswa adalah apabila persentase peserta didik yang mencapai KKM minimal 70%. E. Jenis Dan Sumber Data Jika ditinjau dari sifat data, jenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif merupakan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan dan hasil pembelajaran yang berupa informasi tentang keterampilan menyimak peserta didik dalam aspek mendengarkan dan keterampilan menyimak peserta didik dalam aspek memahami. Data kuantitatif merupakan hal-hal yang mendukung penjelasan data kualitatif. Jika ditinjau dari sumber data maka data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan dan hasil pembelajaran yang berupa informasi tentang keterampilan menyimak peserta didik dalam aspek mendengar, keterampilan dalam aspek memahami. Data sekunder merupakan hal-hal yang mendukung penjelasan data primer. Secara rinci, sumber data primer dan data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari: 1. Data primer

9 43 Data primer adalah data utama yang diperoleh dari: a. Siswa-siswi kelas V SDN 07 Pasar Salido Pesisir Selatan tahun ajaran 2016/2017. b. Guru kelas V SDN 07 Pasar Salido Pesisir Selatan tahun ajaran 2016/2017. c. Observer untuk melihat apakah kegiatan pembelajaran sesuai dengan rancangan RPP yang telah disusun. 2. Data sekunder Data sekunder merupakan data pendukung dalam penelitian, namun data sekunder juga sangat dibutuhkan dalam penelitian. Data sekunder ini didapat dari: daftar nilai hasil belajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia peserta didik kelas V SDN 07 Pasar Salido Pesisir Selatan tahun ajaran 2016/2017. F. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik untuk pengunpulan data dalam proses pelaksanaan tindakan PTK. Menurut Wardhani, dkk. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, catatan harian guru, siswa, dan dokumentasi. Adapun teknik pengumpulan data data dalam penelitian ini dapat dilihat pada di bawah ini: 1. Teknik observasi Penelitian ini yang diobservasi adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran dan observasi keterampilan menyimak peserta didik.

10 44 Observai ini memakai lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi keterampilan menyimak yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan guru dan keterampilan menyimak peserta didik yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia, dan mempertimbangkan bobot kualifikasi yang ada pada setiap deskriptor. 2. Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur ataupun mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran Bahasa Indonesia melalui model Kooperatif Skript. Tes dilaksanakan pada setiap akhir siklus. 3. Catatan lapangan Catatan lapangan digunakan untuk melihat aktivitas guru dan kemampuan peserta didik selama kegiatan pembelajaran melalui model Koopertif Skript berlangsung. 4. Teknik dokumentasi Dokumentasi dilksanakan untuk membuktikan data terhadap kegiatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. Foto digunakan untuk melengkapi data lapangan apabila terjadi hal-hal yang terlepas dari pengamatan peneliti pada saat observasi. G. Instrument Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrument untuk mengumpulkan data yaitu:

11 45 1. Lembar observasi keterampilan menyimak peserta didik Lembar observasi keterampilan menyimak peserta didik digunakan untuk mendapatkan informasi atau data tentang peningktan keterampilan mmenyimak peserta didik melalui model Kooperatif Skript, khususnya keterampilan siswa dalam bertanya, keterampilan siswa dalam berdiskusi dan keterampilan siswa dalam mempresentasikan. 2. Lembar observasi kegiatan pengajaran guru Lembar observasi kegiatan guru dalam pengajaran digunakan untuk mengamati berlangsungnya proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan model Kooperatif Skript. Dengan berpedoman pada lembar observasi ini, observer mengamati apa yang terjadi dalam pembelajaranyang berlangsung. 3. Tes hasil belajar Tes hasil belajar digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar pada setiap siklus. 4. Catatan lapangan Dilakukan untuk mencatat segala kegiatan peserta didik dan guru selama pembelajaran berlangsung. 5. Kamera Digunakan untuk mendokumenttasikan kegiatan guru dan peserta didik selama pemebalajaran berlangsung.

12 46 H. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Terkait dengan analisis kuantitatif, maka teknik analisis data kuantitatif tersebut digunakan untuk menganalisis data kuantitatif dalam beberapa hal berikut ini: 1. Teknik analisis data aktivitas guru Data pengelolaan pembelajaran oleh guru adalah data hasil observasi pelaksanaan pembelajaran aspek guru yyang digunakan untuk melihat proses dan perkembangan guru dalam mengelola pembelajaran yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Kemudian data tersebut dianalisis dengan teknik persentase. Untuk mendapatkan persentase aktivitas guru dalam pembelajaran skor dari semua aspek dalam proses pembelajaran dihitung dengan rumus: persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan total skor maksimal 16. Rumus yang digunakan adalah: penentuan skor = jumlah skor yang diperoleh jumlah skor maksimal x 100% Jumlah skor = jumlah deskriptor x kualifikasi Pelaksanaan kegiatan guru dalam mengelola proses pembelajaran dikatakan baik jika guru melakukan aspek yang diamati pada proses pembelajaran dan diperoleh persentase besar sama 75%. Setelah didapatkan persentase kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada setiap pertemuan, persentase tersebut dihitung rata-ratanya persiklus.

13 47 2. Teknik analisis data keterampilan siswa Analisis lembar keterampilan siswadalam proses pembelajaran dan mendukung data tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Kooperatif Skript. Analisis terhadap keterampilan peserta didik adalah dengan menggunakan persentase yang didapat melalui lembar observasi peserta didik, yakni untuk melihat proses dan perkembangan keterampilan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun aspek dan iindikator yang dinilai disesuaikan dengan langkahlangkah pembelajaran dengan menggunakan model Kooperatif Skript sebagai berikut: a. Peserta didik memiliki keterampilan dalam mendengarkan. b. Peserta didik memiliki keterampilan dalam memahami Rumus yang digunakan adalah: P% = Jumlah siswa yang melakukan indikator keterampilan jumlah siswa seluruhnya x 100% Keterangan: P% = persentase siswa yang aktif melakukan indikator keterampilan Kriteria keberhasilan: 80% - 100% = sangat baik 70% - 79% = Baik 60% - 69% = cukup 59% = kurang Peningkatan keterampilan menyimak peserta didik melalui model

14 48 Kooperatif Skript dapat dikatakan baik apabila keterampilan masingmasing indikator di atas berada pada rentang nilai dengan persentase 70% - 79%. 3. Teknik analisis data dan hasil belajar peserta didik Data nilai peserta didik diseleksi dan dikelompokkan, sehingga akan diperoleh data hasil tes tertulis dari peserta didik. Setealah data diperoleh, dilakukan pengolahan data sebagai berikut: a. Penghitungan persentase ketuntansan belajar Untuk melihat ketuntasan belajar, dilihat dari besarnya penguasaan peserta didik terhadap pokok bahasan dari materi yang diberikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, dan dengan mengacu pada rumus sebagai berikut: P= F = x 100% N Keterangan: P = Persentase hasil yang diperoleh F = Skor ketuntasan yang diperoleh N = jumlah skor maksimum b. Perhitungan rata-rata nilai peserta didik dilakukan dengan rumus berikut ini: X= x i N Keterangan: X = rata-rata nilai peserta didik xi= jumlah nilai peserta didik N= Jumlah peserta didik Pada tahap akhir, peningkatan hasil belajar peserta didik dari

15 49 setiap siklus dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui model Kooperatif Skript dibandingkan agar dapat terlihat peningkatannya. Datahasil belajar yang diperoleh peserta didik dikatakan meningkat apabila hasil belajar yang diperoleh dari hasil tes akhir siklus II lebih tinggi daripada hasil tes akhir siklus I dan di atas KKM yang ditetapkan di sekolah ini (yakni 78), dengan target jumlah persentase peserta didik yang mencapai KKM minimal 78%.