HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK SDN 1 SELAT TENGAH. Oleh: ABSTRAK

Transkripsi

1 SULUH Jurnal Bimbingan Konseling, Agustus 2016, Volume 2 Nomor 2 (1-5) HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK SDN 1 SELAT TENGAH Oleh: ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar Matematika di SDN-1 Selat Tengah. Metode penelitian yaitu kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif korelasional. Jumlah populasi penelitian dari kelas I sampai VI sebanyak 360 orang peserta didik dan jumlah sampel penelitian khususnya di kelas IV berjumlah 52 orang peserta didik. Teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan angket dan dokumentasi, Sedangkan teknik analisis data menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kemandirian belajar dengan prestasi belajar Matematika peserta didik di SDN-1 Selat Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan nilai rxy = 0,358 yang berlaku pada sampel. Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Kata Kunci: Kemandirian Belajar, Prestasi Belajar PENDAHULUAN Pendidikan merupakan upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan. Peningkatan kualitas pendidikan harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa mengesampingkan nilainilai luhur sopan santun dan etika serta didukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai. Implikasinya adalah telah disusunya UU No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa Tujuan pendidikan Nasional adalah untuk berkembangannya potesni peserta didik agar menajadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak, sehat berilmu, capak, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokrasi serta tanggung jawab. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tersebut, pemerintah menyelenggarakan pendidikan baik yang formal maupun nonformal. Di lembaga pendidikan formal terdapat jenjang pendidikan yang berkelanjutan, yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik. Jenjang pendidikan formal tersebut terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Dalam 1

2 pendidikan ada istilah beljar. Menurut Muhibbin Syah (2010:141). Prestasi prestasi adalah tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Oemar Hamalik (2001:159) dalam bukunya menyatakan tentang manfaat prestasibelajar merupakan: Keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik setelah melakukan kegiatan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pada dasarnya cara pembalajaran matematika sanggat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar peserta didik, karena adanya perbedaan cara belajar dan perkembangan kognitif anak usia, sekolah dasar yang pada umumnya mengalami kesulitan dalam memahami matematika yang bersifat abstrak. Prestasi Belajar Matematika merupakan suatu penilaian terhadap suatu kecakapan nyata yang dimiliki peserta didik dalam mempelajari materi pembelajaran. Reza Zulfa Kusuma (2013:18) Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang memberikan kontribusi positif tercapainya masyarakat yang cerdas dan bermartabat melalui sikap logis dan berfikir logis. Tentunya ini disebabkan oleh banyak faktor yang timbul baik dari dalam maupun dari luar peserta didik. Masalah kurang optimalnya peserta didik dalam meningkatkan prestasi belajar matematika tersebut juga terjadi pada peserta didik kelas IV di SDN-1 Selat Tengah. Permasalahan yang di lihat adalah kurangnya kemandirian belajar peserta didik terutama pada proses belajar mengajar di dalam kelas. Peneliti memilih kelas IV sebagai objek penelitian karena berdasarkan informasi dan data yang peneliti peroleh dari pihak sekolah, sebagaian besar peserta didik kelas IV sekitar memiliki kemandiran belajar yang kurang dalam proses belajar sehingga mempengaruhi prestasi belajar mereka. Rendahnya prestasi belajar peserta didik diketahui melalui data dan informasi yang dilakukan oleh peneliti pada wali kelas IV di SDN-1 Selat Tengah. Menurut informasi yang diperoleh, bahwa terdapat peserta didik yang bekerjasama bila mengerjakan ulangan, kesulitan mengerjakan tugastugas mandiri dari mata pelajaran matemaika peserta didik saling ketergantungan dengan teman dalam mengerjakan tugas-tugas dari pendidik, serta kesulitan dalam mengambil keputusan yang tepat untuk dirinya dalam hal belajar. Selain itu juga terdapat pesera didik yang lebih senang mengerjakan kegiatan yang lain diluar pelajaran dari pada memperhatikan pelajaran karena mereka kurang memahami pembagi dan perkalian dalam bentuk pecahan dan mengganggap remeh sehingga hal terebut berpengaruh terhadap perstasi belajarnya. Standar nilai yang telah ditetapkan oleh sekolah tersebut yaitu 6 (enam). Rendahnya prestasi belajar pesera didik kelas IV SDN-1 Selat Tengah Kuala Kapuas ini dilihat dari nila ulangan harian maupaun nilai yang dilihat dari buku rapot. Oleh karena itu, untuk menghasilkan peserta didik yang 2

3 berkualitas dan berprestasi, perlu adanya motivasi dari unsur yang terlibat yaitu peserta didik, sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat dalam upaya meningkakan kemandirian belajar peserta didik. Berdasarkan hal diatas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji penelitian tersebut, sehingga peneliti merumuskan judul untuk diteliti Hubungan Kemandirian Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik Di SDN 1 Selat Tengah. METODE PENELITIAN Motode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Nana Sudjana (Siti Fatimah Utaminingsih 2014:39) berpendapat bahwa Metode deskriptif korelasional adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa sekarang seperti membuat prediksi. Sedangkan Menurut Suharsimi Arikunto (2006:270) menyatakan bahwa Penelitian korelasi berjutuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan antar variabel dan apabila ada, beberapa eratnya hubungan antara variabel serta berarti atau tidak hubungan dan variabel itu. Ridwan (Sari Narulita 2014:28) Populasi merupakan obejek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitan. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 360 orang. Pada penelitian ini penentuan besarnya sampel berpedoman dengan pendapat Arikunto (Nurdin 2012:27) mengatakan bahwa: apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10 15% atau 20 25% atau lebih. Karena jumlah populasi penelitian ini lebih dari 100 yaitu sebanyak 52 orang maka seluruh anggota populasi di jadikan sampel atau yang disebut penelitian populasi. Instrumen teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan dokumentasi dan Angket. M.Iqbal Hasan (Siti Fatimah Utaminingsih 2014:44) Angket adalah teknik pengumpul data dengan menyerahkan atau mengirim daftar petanyaan untuk diisi oleh responden. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka hipotesis penelitian terlebih dahulu dinyatakan kedalam bentuk hipotesis statistik sebagai berikut: Table 1 Pengujian Hipotesis No VARIABEL X Y X 2 Y 2 XY

4 Berdasarkan hasil penelitian dan uji hipotesis maka diskripsi data pada kemandirian belajar peserta didik Kelas IV SDN 1 Selat Tengah berada pada kategori tinggi dengan persentase 26,92%, untuk kategori sedang sebesar 34,62%, dan untuk kategori rendah sebesar 38.46%. Untuk deskripsi data prestasi belajar Matematika peserta didik kelas IV SDN 1 Selat Tengah berada pada kategori tinggi 19,23%, untuk kategori sedang 36,54%, dan untuk kategori rendah sebesar 44,23%. Hal ini menunjukkan bahwa kemandirian belajar dan prestasi belajar Matematika peserta didik kelas IV SDN 1 Selat Tengah berada pada kategori sedang. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan koefisien x tingkat kemandirian belajar peserta didik terhadap prestasi belajar matematika pada peserta didik kelas IV SDN-1 Selat Tengah Kuala Kapuas. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan menggunakan rumus kolerasi produk momenct diperoleh 0,358. Besarnya hubungan kemandirian belajar peserta didik terhadap prestasi belajar marematika pada peserta didik kelas IV SDN-1 Selat Tengah Kuala Kapuas yaitu rxy = 0,358 dilihat dari persentase kemandirian belajar peserta didik terhadap prestasi belajar matematikan pada peserta didik termasuk dalam kategori sedang. DAFTAR PUSTAKA Muhibin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Margono, S Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta Rineka Cipta. Omar Hamalik Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Reza Zulfa Kusuma Pengaruh Kemandirian Dalam Belajar Peserta didik Terhadap prestasi Balajar Matematika. Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. 4

5 Rusman Model-Model Pembelajaran Edisi Kedua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sari Narulita Pengaruh Minat Dan Percaya Diri Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas V SDN-2 Selat Dalam. Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Siti Fatimah Utamingsih Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Lingkungan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas V SDN-2 Selat Dalam. Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, (2013), Buku pedoman Penulisan Skripsi, Palangka Raya: Tim Penulis. Yamin Martin Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Referensi Yamin Martin Strategi & Metode Dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Referensi 5