PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH"

Transkripsi

1 ISSN : Newsletter Tim Redaksi : Pelindung : Ir. M. Tassim Billah, MSc Penasehat : Agus Sunarya, SE, MM Ir. Budi Waryanto, MSi Ir. Bayu Mulyana, MM Ir. Dewa Ngakan Cakrabawa, MM Penanggung Jawab : A. Prasetyanto Wibowo, SH V O L U M E 1 1 N O B U L A N J U L I Redaksi : Dedi Triyono PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH Editor : Eko Nugroho, S.Kom, MM Dra. P.Hanny Muliany, MM Dra. Laelatul Hasanah, Msi Dian Prasetyorini, SE Redaktur Pelaksana : Evita Wahyu Puspitasari, S.Kom Sekretariat : Marwati Agus Suparmi Redaksi menerima tulisan maupun saran dan kritik untuk Newsletter Pusdatin Kirimkan ke alamat redaksi : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Jl. Harsono RM No. 3 Gd. D Lantai IV Pasar Minggu Jakarta Telp : , Fax : newsletter@pertanian.go.id Caption describing picture Peserta Pelatihan or graphic. Petugas Survei Konversi Bawang Merah Di Mataram - Nusa Tenggara Barat Daftar Isi : Pelatihan Petugas Survei Konversi Bawang Merah. (1) Pertemuan Tim Penanggung Jawab Respon Isu/Laporan (SMS Center, Forum Konsultasi dan Tanggap Respon) Kementerian Pertanian...(3) Pelatihan Uji Petik Produktivitas Kakao di Luwu Utara Sulawesi Selatan...(6) Aplikasi Domain Anything.id...(7) Sinkronisasi Angka Ramalan Hortikultura Tahun (8) Survei Karkas Unggas dan Aneka Ternak Di Jawa Barat..(10) Bawang merah merupakan salah satu dan produksi yang dilaporkan pun berbeda komoditi sayuran unggulan yang sejak lama cukup telah diusahakan oleh petani secara intensif. lapangan. Dari hasil evaluasi pelaksanaan Komoditi ini menjadi sumber pendapatan pengukuran produktivitas dan produksi di dan lapang, membuka kesempatan kerja yang signifikan mayoritas dengan kenyataan petugas di kecamatan memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap melaporkan data produksi bawang merah perkembangan ekonomi wilayah (Badan dalam bentuk hasil umbi basah dengan daun. Litbang Pertanian, 2006). Padahal berdasarkan produksi bawang Pengumpulan dan pelaporan data buku merah pedoman, yang harus produktivitas, luas panen dan produksi dilaporkan adalah dalam bentuk hasil umbi bawang merah yang tepat dan akurat kering panen dengan daun. Kesulitan dalam menjadi karena pengukuran produktivitas dan produksi ini menggambarkan kondisi dan ketersediaaan karena tidak ada angka konversi bawang bawang merah nasional. Namun beberapa merah yang baku dari bentuk hasil produksi petugas di lapangan belum melaporkan data umbi basah dengan daun ke umbi kering bawang merah sesuai dengan bentuk hasil panen dengan daun. sangat penting produksi yang telah ditentukan berdasarkan Buku Pedoman Pengumpulan Dalam rangka meningkatkan akurasi Data data bawang merah khususnya di wilayah Hortikultura, sehingga angka produktivitas sentra, Pusat Data dan Sistem Informasi

2 H A L A M A N 2 Lanjutan Berita Pelatihan Petugas Survei... Kegiatan Praktek Pelatihan Petugas Survei Konversi Bawang Merah Pertanian (Pusdatin) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura dan BPS RI mengembangkan metode konversi bawang merah dari bentuk hasil produksi umbi basah dengan daun ke umbi kering panen dengan daun. Metode yang telah diujicobakan sejak tahun 2013 di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah ini kini diujicobakan kembali di wilayah sentra bawang merah di Luar Jawa yaitu Provinsi NTB. Tujuan dari ujicoba metode ini adalah untuk memperoleh kesergaman metode konversi bawang merah yang akan diimplementasikan di tingkat nasional. Metode konversi ini pada dasarnya mengadopsi metode ubinan bawang merah yang telah disepakati oleh BPS dan Direktorat Jenderal Hortikultura. Pada tahun 2014 Pusdatin melakukan ujicoba metode konversi bawang merah di dua kabupaten sentra bawang merah di NTB yaitu Kabupaten Bima dan Kab. Lombok Timur. Alokasi Blok Sensus dan plot sampel dihitung berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2013 yang telah dilaksanakan BPS RI. Blok Sensus berjumlah 30 dan tersebar di 6 kecamatan di Kab. Bima serta 3 Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur. Dalam ujicoba ini Pusdatin melibatkan 20 orang petugas pengelola data hortikultura dari Dinas Pertanian TPH Provinsi NTB, Dinas Pertanian Kabupaten Bima, Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur serta petugas pengumpul data tingkat kecamatan di 2 Bima dan Lombok Timur. Sebelum melakukan pengumpulan data di lapangan, para petugas tersebut dilatih melalui Pelatihan Petugas Survei Konversi Bawang Merah Tahun 2014 agar dapat melaksanakan pengumpulan data sesuai dengan metode yang telah disusun oleh Pusdatin dengan periode survei yang telah disepakati yaitu Triwulan III (Juli - September). Pelatihan ini telah dilaksanakan pada tanggal Mei 2014 di Hotel Lombok Raya Mataram dengan lokasi praktek lapang berada di Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur. Ir. H. HusniFachri, MM, Kepala Dinas Pertanian TPH Provinsi NTB pada saat pembukaan menyampaikan dalam sambutannya, Dinas Pertanian TPH Provinsi NTB menyambut baik kegiatan ini dan siap bekerjasama dalam pelaksanaannya. Karena kegiatan SurveiKonversi Bawang Merah ini sangat penting dalam upaya perbaikan kualitas data yang selain menghasilkan angka konversi juga dapat memperoleh angka produktivitas bawang merah. Sebagaimana diketahui, data produktivitas bawang merah tidak diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan melainkan dihitung dari produksi dibagi luas panen sehingga data produktivitas yang ada tidak dapat digunakan untuk pembanding data produksi. Pelaksanaan pelatihan petugas survei dibagi ke dalam dua sesi, yaitu pemberian teori di dalam kelas dan praktek lapang. Pemberian teori difokuskan di hari pertama, hari kedua diisi dengan praktek lapang, sedangkan hari ketiga diisi dengan pengalokasian sampel, pendistribusian kuesioner serta peralatan survei, dan evaluasi pelaksanaan pelatihan. Kedua sesi ini dipandu oleh dua orang instruktur dari Pusdatin yaitu Ir. Anna Astrid Susanti, M.Si dan Roydatul Zikria, S.Si. Selain Kepala Dinas Pertanian TPH Provinsi NTB, Pelatihan juga dihadiri oleh Ir. M. Tassim Billah, M.Sc (Kepala Pusdatin), Dr. Leli Nuryati, M.Sc (Kepala Sub Bidang Data Hortikultura dan Perkebunan, Pusdatin) dan Sigit Nurwanta, SP (Kasubag Program dan Pelaporan, Distan TPH Provinsi NTB). ( Roydatul) Kegiatan Praktek Pelatihan Petugas Survei Konversi Bawang Merah

3 PERTEMUAN TIM PENANGGUNG JAWAB RESPON ISU/ LAPORAN (SMS CENTER, FORUM KONSULTASI DAN TANGGAP RESPON) KEMENTERIAN PERTANIAN H A L A M A N 3 SMS Center Memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat luas dibidang pertanian melalui SMS, yang dapat dijawab oleh pihak yang berkompeten di bidangnya. Gambar 1. Cover Tayangan Pertemuan Tim Penanggung jawab Respon Isu/Laporan Tim Penanggung Jawab Respon Isu/Laporan di Kementerian Pertanian, merespon isu atau pertanyaan dari masyarakat melalui media internet pada aplikasi SMS Center, Forum Konsultasi dan Tanggap Respon. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menjadwalkan koordinasi tim penanggung jawab sebanyak dua kali dalam satu tahun. Pertemuan koordinasi pertama Tim Penanggung Jawab Respon Isu/Laporan Kementan dilaksanakan pada tanggal 06 Mei 2014 bertempat di Ruang Rapat Pusdatin Gedung D lantai 4. Pada pertemuan ini, dibuka oleh Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Bapak Ir. M. Tassim Billah, MSc. Pada pemaparannya, bapak Kapusdatin memberikan arahan agar SMS yang masuk dari masyarakat harus segera dijawab, jika belum mendapatkan jawaban usahakan jawab terlebih dahulu dengan ucapan terima kasih, hasil Presentase menjawab sms yang masuk sudah bagus dan meningkat 100% setiap minggunya dibanding tahun - tahun sebelumnya, bagi tim penjawab harus dengan seksama menjawab pertanyaan atau isu yang berkembang di masyarakat dikarenakan sudah ada pasal pada Undang - undang KIP berisi tentang hukuman bagi yang salah memberikan informasi ke masyarakat, dan terakhir diberitahukan kepada seluruh tim penjawab agar senantiasa memonitoring semua aplikasi layanan pada Kementan baik itu SMS Center, Forum Konsultasi dan Tanggap Respon. Gambar 2. Alur Kerja Layanan SMS Center Kementerian Pertanian Laporan perkembangan Pertanyaan yang masuk dari masyarakat melalui sms center periode Januari s.d April 2014 hampir 100% dapat dijawab oleh Tim Penjawab SMS Center Kementan. Berikut detail table dan bagan laporan Jumlah SMS yang diterima dan SMS yang dibalas periode 01 Januari s.d 30 April 2014 Gambar 3. Laporan Jumlah SMS yang Diterima Periode 01 Januari s.d. 30 April 2014 SMS Center Kementerian Pertanian

4 H A L A M A N 4 Lanjutan Berita Pertemuan Tim Penanggung Jawab... Gambar 4. Laporan Jumlah SMS yang Diterima dan Dijawab Periode Bulan Januari s.d. April 2014 SMS Center Kementerian Pertanian Untuk mempermudah tim penjawab yang dari tahun ke tahun selalu ada perubahan, maka dibuat- kan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam menjawab pertanyaan pada aplikasi SMS Center. Gambar 5. Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam menjawab pertanyaan pada Aplikasi SMS Center Kementerian Pertanian

5 Lanjutan Berita Pertemuan Tim Penanggung Jawab... H A L A M A N 5 Nomor SMS CENTER Kementerian Pertanian akan diganti dengan Short Code 4 Digit dengan Nomor 2106 yang memiliki arti Hari Krida Pertanian, Nomor SMS 4 Digit ini dapat digunakan oleh seluruh Eselon yang ada di Kementerian Pertanian. Selain di SMS Center, masyarakat juga sering bertanya pada aplikasi layanan Forum Konsultasi (Forkon) Kementerian Pertanian. Jumlah pertanyaan pada forkon tidak sebanyak pertanyaan yang masuk ke SMS Center. Adapaun Laporan jumlah pertanyaan pada aplikasi Forkon periode Januari s.d April 2014 sebagai berikut : Gambar 6. Laporan Jumlah Pertanyaan Forum Konsultasi Periode Bulan Januari s.d. April 2014 Forum Konsultasi Kementerian Pertanian Pada Forum Konsultasi ini, masyarakat langsung menuliskan pertanyaan pada bagian sektor Pertanian yang diinginkan. Tim Penjawab akan langsung menjawab pertanyaan tersebut. Jika pertanyaan tersebut tidak relevan di bagian itu, maka tim penjawab akan mengarahkan langsung sesuai dengan tema pertanyaan dari masyarakat ke bagian yang bersangkutan. Gambar 7. Aplikasi Layanan Forum Konsultasi Kementerian Pertanian Aplikasi Layanan masyarakat di Kementerian Pertanian ada juga aplikasi untuk menanggapi isu yang berkembang di masyarakat yaitu dengan aplikasi tanggap respon. Mulai awal tahun 2014 ini, aplikasi tanggap respon tidak dimunculkan/di non aktifkan sementara di website Kementerian Pertanian. Tanggap Respon ini akan dimunculkan kembali di website kementan jika ada tanggapan/ respon terhadap isu yang berkembang di masyarakat sebagai bentuk jawaban yang konkrit dari Kementerian Pertanian dalam menanggapi isu - Isu yang beredar di masyarakat. Dari hasil diskusi pertemuan tim penjawab sms center, forum konsultasi dan tanggap respon tersebut, ada beberapa saran positif yang perlu dikembangkan. Salah satunya perlu dikembangkanya

6 H A L A M A N 6 Lanjutan Berita Pertemuan Tim Penanggung Jawab... aplikasi layanan sms center versi mobile yang dapat mempermudah dan mempercepat Tim Penjawab mengetahui adanya sms yang masuk dari masyarakat dan dapat segera langsung menjawabnya. Usulan Positif tersebut akan segera direalisasikan untuk kedepannya demi kelancaran dan efesiensi waktu dalam memeberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat. ( Hani) Tim Penanggung Jawab Respon Isu/Laporan SMS Center, Forkon dan Tanggap Respon Kementerian Pertanian PELATIHAN UJI PETIK PRODUKTIVITAS KAKAO DI LUWU UTARA - SULAWESI SELATAN Peserta Pelatihan Uji Petik Produktivitas Kakao Di Luwu Utara - Sulawesi Selatan Dalam rangka peningkatan kualitas data statistik perkebunan rakyat khususnya komoditas kakao, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, Badan Litbang Pertanian, dan BPS mengembangkan metode survei pengukuran produktivitas kakao atau lebih dikenal dengan uji petik produktivitas kakao. Metode yang diujicobakan pada Tahun 2014 di Provinsi Sulawesi Selatan ini, mengukur langsung produksi kakao di kebun petani terpilih dan melakukan wawancara dengan petani untuk mendapatkan informasi tambahan terkait kebun kakao yang dimilikinya. Metode ini pada dasarnya mengadopsi metode survei yang telah dilakukan di BPS dengan sedikit penyesuaian berdasarkan karakteristik komoditi kakao. Dalam ujicoba metode uji petik ini, Pusdatin melibatkan 10 orang petugas lapang yang berasal dari Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan di Kabupaten Pinrang, Kabupaten Bulukumba, serta Kabupaten Bone untuk melaksanakan survei produktivitas kakao di masing-masing kabupaten selama periode April Oktober Para petugas perlu mendapat pelatihan agar dalam pelaksanaan survei sesuai dengan metode yang telah disusun oleh Pusdatin. Pelatihan ini telah diadakan oleh Pusdatin pada tanggal April 2014 di Hotel Bukit Indah, Luwu Utara. Syamsul Sair, Staf Ahli Bupati Luwu Utara Bidang Ekonomi dan Pembangunan saat pembukaan menyampaikan dalam sambutannya, Kegiatan uji petik ini penting, sebagai penambah kapabilitas petugas daerah dan juga berguna bagi perbaikan data kakao yang ada. Sebagaimana diketahui, data produktivitas kakao diperoleh dari perhitungan luas tanaman menghasilkan dan produksi sehingga data produktivitas yang ada tidak dapat digunakan untuk pembanding data produksi. Pelaksanaan pelatihan sendiri dibagi kedalam dua sesi, yaitu pemberian teori didalam kelas dan praktek lapang. Pemberian teori difokuskan di hari pertama dan ketiga, sementara praktek lapang dilakukan pada hari kedua. Kedua sesi ini dipandu oleh seorang instruktur dari Pusdatin, Rhendy Kencanaputra dan dibantu oleh panitia yang dipimpin staf Pusdatin, Anna Astrid. Selain Staf Ahli Bupati, pada saat pembukaan kegiatan juga dihadiri

7 Lanjutan Berita Pelatihan Uji Petik Produktivitas... H A L A M A N 7 oleh Pejabat dari Pusdatin, DR. Leli Nuryati dan dari Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Ibu Satri Mulia Arsjad. ( Rhendy) Aktivitas Peserta Pelatihan Uji Petik Produktivitas Kakao Di Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan APLIKASI DOMAIN ANYTHING.ID Sejak awal penggunaannya domain.id hanya dapat digunakan oleh publik dalam bentuk Domain Tingkat Dua (DTD). Saat ini terdapat sebelas DTD.id, yaitu: co.id, biz.id, web.id, my.id, or.id, sch.id, ac.id, desa.id, net.id, go.id dan mil.id. Dalam perkembangannya, seiring dengan pemanfaatan internet yang semakin pesat di Indonesia, publik merasa perlu untuk dapat menggunakan Domain Tingkat Tinggi (DTT).id secara langsung, tanpa diturunkan terlebih dahulu menjadi DTD. Berbagai usulan disampaikan ke Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) secara langsung maupun tidak langsung, lisan maupun tertulis. Secara internasional, penggunaan DTT secara langsung oleh publik biasa disebut dengan istilah "anything.id". Di Indonesia, permintaan penggunaan domain anything.id sudah banyak diajukan oleh publik melalui berbagai saluran dan media yang tersedia. Permintaan-permintaan ini hadir dari kalangan usaha, organisasi nirlaba, hingga personal. Bahkan pemerintah Republik Indonesia merasa perlu untuk menggunakan domain anything.id. Secara global, kebanyakan negara di dunia telah menggunakan DTT-nya masing-masing untuk kepentingan publik. Data dari berbagai negara menunjukkan, pertumbuhan DTD mengalami stagnasi, sedangkan DTT terus berkembang pesat seiring perkembangan internet di Negara - negara tersebut. Di sisi lain, pembukaan pendaftaran anything.id oleh ICANN di awal 2012 menandai

8 H A L A M A N 8 Lanjutan Berita Aplikasi Domain... semakin beragamnya gtld yang akan menyerbu dunia maya mulai 2014 mendatang. Tujuan dibukanya DTT baru anything.id adalah untuk memenuhi permintaan publik dan pemerintah. Pengguna nama domain anything.id dari lembaga pemerintahan dapat menggunakannya untuk program kerja tertentu, sehingga dapat secara efisien dan efektif dipublikasikan. Untuk lingkup Kementerian Pertanian sendiri dengan telah diluncurkannya penggunaan Domain Tingkat Tinggi (DTT), maka beberapa contoh penggunaannya dapat seperti: kementan.id, ketahananpangan.id, balaikarantina.id, bptp.id, gernaskakao.id atau yang lainnya. Untuk menghindari penyalahgunaan atau penggunaan nama domain oleh pihak yang lain yang dapat mengakibatkan kesalahpahaman di masyarakat, maka Kementerian Komunikasi dan Informatika berinisiatif untuk melakukan pemesanan nama domain lingkup instansi pemerintah. Nama domain yang dipesan tersebut bisa untuk digunakan sendiri atau agar tidak digunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan, selain itu nama domain yang sudah dipesan bisa digunakan dengan mengajukan permohonan penggunaan sesuai ketentuan yang berlaku.surat Permohonan penggunaan domain yang sudah dipesan harus ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian ditujukan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika. Saat ini sosialisasi dan pendataan nama domain DTT dikoordinasikan melalui Pusdatin. ( Eko) SINKRONISASI ANGKA RAMALAN HORTIKULTURA TAHUN 2014 Kapusdatin membuka Acara Sinkronisasi Angka Ramalan Hortikultura Sinkronisasi angka hortikultura selama ini telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Pembahasan angka hortikultura juga melibatkan Dinas Pertanian dan BPS tingkat provinsi di seluruh Indonesia. Angka hortikultura yang dihasilkan dirilis dalam bentuk Angka Sementara (ASEM) dan Angka Tetap (ATAP) dengan lag waktu n - 1. Sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan data hortikultura dan untuk mendukung kebijakan terkait pembangunan sub sektor hortikultura, maka diperlukan adanya angka ramalan hortikultura. Angka ramalan hortikultura diharapkan dapat menjadi suatu sistem peringatan dini (early warning system) bagi para pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan di sub sektor hortikultura. Sinkronisasi Angka Ramalan (ARAM) Hortikultura dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 5 s.d. 6 Juni 2014 di Asean Hotel, Medan. Adapun tujuan dari penyelenggaraan Sinkronisasi adalah menyusun Rancangan ARAM Hortikultura tahun 2014 untuk produksi bawang merah, cabai besar dan cabai rawit tingkat nasional. Pertemuan ini dihadiri oleh petugas pengelola data hortikultura dari Dinas Pertanian dan BPS tingkat provinsi seluruh Indonesia, Direktorat Jenderal Hortikultura, Pusdatin dan BPS Pusat. Sinkronisasi Angka Ramalan Hortikultura dibuka oleh Kepala Sub Bidang Data Hortikultura dan Perkebunan Pusdatin mewakili Kepala Pusdatin. Dalam arahannya disampaikan tentang kualitas data hortikultura saat ini yang disinyalir masih belum akurat karena hanya berdasarkan laporan petugas

9 Lanjutan Berita Sinkronisasi Angka Ramalan... H A L A M A N 9 Fungsional Statistisi Memaparan Hasil Penyusunan Rancangan ARAM Holtikultura pengumpul data tingkat kecamatan. Selain itu pelaporan data juga belum tepat waktu. Hal ini menyebabkan penetapan Angka Sementara (ASEM) dan Angka Tetap (ATAP) Hortikultura memiliki lag n - 1, artinya data yang dipublikasikan pada tahun berjalan adalah data tahun sebelumnya. Untuk perencanaan dan pengambilan kebijakan sub sektor hortikultura diperlukan data pada tahun berjalan. Oleh karena itu disusun Angka Ramalan (ARAM) Hortikultura sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas data hortikultura. Untuk saat ini hasil penyusunan ARAM Hortikultura difokuskan pada komoditas bawang merah, cabai besar dan cabai rawit yang beberapa tahun terakhir telah menjadi pemicu gejolak inflasi di Indonesia. Hasil penyusunan ARAM Hortikultura masih merupakan Rancangan Angka Ramalan karena hanya menggunakan data series tahun 2007 s.d dan belum menggunakan data tahun berjalan (tahun 2014). Untuk menghasilkan ARAM Hortikultura tahun 2014 diperlukan data produksi bulan Januari - Maret Oleh karena itu diharapkan petugas pengelola data hortikultura tingkat provinsi dapat mendorong petugas kabupaten/kota agar segera melengkapi laporan SPH - SBS triwulan I Selanjutnya Kepala Bagian Evaluasi dan Perencanaan Ditjen Hortikultura mempresentasikan upaya yang telah dilakukan oleh Ditjen Hortikultura dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas data hortikultura. Penyusunan ARAM Hortikultura merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan ketersediaan data terkini, cepat dan akurat sebagai bahan monitoring kebijakan sub sektor hortikultura pada tahun berjalan. Untuk tahap awal penyusunan ARAM Hortikultura masih mencakup tiga komoditas, yaitu bawang merah, cabai besar dan cabai rawit. Pada masa mendatang diharapkan dapat ditambahkan dengan komoditi jeruk yang saat ini merupakan komoditi yang banyak diimpor, sementara produksi dalam negeri sebenarnya masih dapat ditingkatkan. Pada sesi berikutnya Kepala Sub Direktorat Statistik Hortikultura BPS mempresentasikan pemasukan data bawang merah dan cabai melalui SPH - SBS untuk periode bulan Januari s.d. Maret 2014 (triwulan I tahun 2014). Dari hasil pengolahan data dengan SIM - SPH diketahui bahwa pemasukan data untuk komoditas sayuran dan buah - buahan semusim (termasuk bawang merah dan cabai) masih sangat rendah, yaitu hanya 54,87%. Jika hanya mempertimbangkan provinsi sentra produksi utama komoditas bawang merah dan cabai, maka ada 18 provinsi sentra, yaitu : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Gorontalo. Rata - rata pemasukan data SPH-SBS triwulan I 2014 dari ke-18 provinsi tersebut mencapai 58,79%, dimana 10 provinsi telah mencapai lebih dari 50%. Untuk provinsi - provinsi di Pulau Jawa pemasukan data SPH - SBS sudah mencapai lebih dari 98%. Pemaparan hasil penyusunan Rancangan ARAM Hortikultura disampaikan oleh fungsional statistisi Pusdatin. Rancangan ARAM Hortikultura disusun berdasarkan series data produksi bulanan tahun 2007 s.d. Pra ATAP 2013 dengan hasil sebagai berikut : produksi bawang merah tahun 2014 sebesar kuintal, cabai besar kuintal, dan cabai rawit kuintal. Selain itu untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman petugas pengelola data hortikultura terhadap metode ARAM Hortikultura, maka petugas pengelola data dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah juga mempresentasikan hasil penyusunan ARAM Hortikultura tingkat provinsi untuk ketiga komoditas tersebut.

10 H A L A M A N 10 Lanjutan Berita Sinkronisasi Angka Ramalan... Petugas Pengolah Data Hortikultura dari Dinas Pertanian, BPS, Ditjen Horti dan Pusdatin Jika sampai batas waktu yang telah ditetapkan pemasukan data triwulan I 2014 dari provinsi sentra produksi bawang merah dan cabai masih kurang dari 90%, maka Rancangan ARAM Hortikultura tahun 2014 merupakan Angka Prognosa yang tidak dipublikasikan, tetapi dapat digunakan di internal pemerintahan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan. Oleh karena itu diharapkan petugas pengelola data hortikultura tingkat provinsi segera berkoordinasi dengan petugas kabupaten/kota untuk melengkapi data SPH - SBS triwulan I tahun 2014 selambatlambatnya pada akhir bulan Juni Hal ini ditegaskan kembali oleh Kepala Pusdatin dalam penutupan acara Sinkronisasi ARAM Hortikultura. ARAM Hortikultura tahun 2014 masih diolah untuk level nasional, belum merupakan penjumlahan dari ARAM level provinsi. Mengingat ARAM level provinsi sangat diperlukan untuk dasar perumusan kebijakan sub sektor hortikultura maka direncanakan pada tahun 2015 dapat disusun ARAM Hortikultura tingkat nasional yang merupakan penjumlahan ARAM level provinsi. Dengan demikian setiap provinsi diminta untuk berperan aktif dalam menghasilkan ARAM produksi bawang merah, cabai besar dan cabai rawit masing - masing provinsi. Tahun 2014 pertemuan Sinkronisasi ARAM Hortikultura hanya dilakukan 1 kali. Untuk semakin meningkatkan kualitas data hortikultura, maka pada tahun 2015 direncanakan akan dilakukan 3 kali pertemuan, yaitu Sinkronisasi Angka Prognosa, Sinkronisasi ARAM I dan Sinkronisasi ARAM II Hortikultura. Pengolahan Angka Prognosa hanya melibatkan data tahun - tahun sebelumnya, ARAM I melibatkan data tahun - tahun sebelumnya dan triwulan I tahun berjalan, sedangkan ARAM II melibatkan data tahun - tahun sebelumnya dan semester I tahun berjalan. Terkait dengan rencana penyusunan ARAM Hortikultura menggunakan hasil pengukuran produktivitas hortikultura, masih perlu dilakukan pembahasan lebih rinci sampai sejauh mana hasil pengukuran produktivitas hortikultura yang telah dilakukan BPS selama ini dapat dijadikan acuan untuk penyusunan ARAM Hortikultura. Kepala Pusdatin menyarankan agar pengukuran produktivitas hortikultura lebih difokuskan pada provinsi sentra produksi bawang merah, cabai besar dan cabai rawit, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan NTB. Selain itu juga dapat dipertimbangkan hasil survei struktur ongkos usaha tani yang dilakukan BPS tahun 2014 sebagai acuan untuk validasi hasil pengukuran produktivitas hortikultura. ( Anna) SURVEI KARKAS UNGGAS DAN ANEKA TERNAK DI JAWA BARAT Metode pengumpulan data peternakan yang selama ini menjadi acuan para pengelola data peternakan di daerah maupun di pusat difokuskan pada data pokok populasi dan produksi. Khusus data produksi daging, baik untuk perhitungan produksi daging ternak besar, ternak kecil, unggas maupun aneka ternak, metode yang digunakan merupakan hasil perkalian antara jumlah ternak yang dipotong secara tercatat dan tidak tercatat (unregistered) dengan parameter berat karkas ditambah dengan berat jeroan serta daging variasi. Data pemotongan ternak secara reguler dapat dikumpulkan dengan

11 Lanjutan Berita Survei Karkas Unggas... H A L A M A N 11 menggunakan formulir yang diisi oleh petugas di daerah yang berasal dari tempat - tempat pemotongan ternak. Parameter karkas untuk masing - masing jenis ternak tidak seragam disesuaikan dengan karakteristik masing - masing. Sebagai misal, parameter karkas ternak besar diperoleh dari persentase pengukuran/penimbangan sapi potong yang masuk ke RPH terhadap berat badan ternak yang telah disembelih setelah dikurangi kulit (dikuliti), isi perut (jeroan), kaki bagian bawah serta kepalanya. Sedangkan karkas unggas dan aneka ternak adalah seluruh daging dan tulang yang telah mengalami pemisahan leher, kepala, bulu dan kaki (lutut hingga jari - jari dan bagian jeroannya). Data parameter karkas yang digunakan oleh para petugas di daerah dalam rangka melakukan estimasi produksi daging merupakan parameter hasil survei beberapa tahun yang lalu. Berdasarkan kondisi tersebut, pada tahun 2014 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian bekerjasama dengan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan berupaya melakukan kajian parameter karkas ternak unggas dan aneka ternak. Melalui studi lapang ke wilayah sentra ternak sebagai angka pembaruan (updating) terhadap data karkas yang ada saat ini. Pada survei ini telah dilakukan pemotongan/ penyembelihan dan pencatatan pada formulir SKK14 - S seperti tabel dibawah ini : PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN KUESIONER SURVEI KONVERSI KARKAS UNGGAS DAN ANEKA TERNAK BLOK I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Provinsi Kabupaten/Kota Kecamatan Desa Nama Responden Alamat Usaha... SKK14-S 1. Jenis Ternak (i) 2. Varietas Umur (minggu) 4. Jenis Kelamin 1. Jantan 2. Betina 5. Berat Hidup (kg),,,,, 6. Berat (kg) KETERANGAN BLOK IV. KETERANGAN TERNAK YANG DIPOTONG NOMOR URUT TERNAK BLOK V. PRODUKSI HASIL PEMOTONGAN Status Usaha Perusahaan -1 Rumah Tangga Usaha/Peternak -2 Lainnya (.) -3 a. Karkas,,,,, b. Kulit/Bulu Basah,,,,, 8. Nomor Responden Telepon/HP Responden Fasilitas Timbangan Ternak Ada -1 Tidak -2 I c. Darah,,,,, d. Jeroan Kotor,,,,, 1. Nama Pencacah 2. Tanggal Pelaksanaan 3. Tanda Tangan Pencacah BLOK II. IDENTITAS PENCACAH BLOK III. CATATAN e. Jeroan Bersih,,,,, f. Lemak,,,,, g. Kaki Bawah,,,,, h. Kepala & Leher,,,,, Keterangan: (i). Jenis Ternak 1. Ayam Buras 5. Burung Puyuh 2. Ayam Ras Petelur 6. Burung Merpati 3. Ayam Ras Pedaging 7. Kelinci 4. Itik/Bebek Jika ditemukan bakal telur pada ayam betina, maka dimasukkan ke Jeroan Bersih. Sampel ternak unggas dan aneka ternak di Kabupaten Bogor berdasarkan pemilihan sampel (SKK14-DP) yaitu ayam buras berada di desa Cihideung Ilir kecamatan Ciampea, ayam ras pedaging di Desa Sinarsari kecamatan Dramaga, ayam ras petelur Kelurahan Pakansari Kecamatan Cibinong, Desa Laladon kecamatan Ciomas serta aneka ternak yaitu kelinci di Desa Pasir Eurih Kecamatan Tamansari. Sementara di Kabupaten Sukabumi ternak sampel terpilih untuk ayam buras di Desa Tenjolaya Kecamatan Cicurug, ayam ras pedaging di Desa Bojongkokosan Kecamatan Parung kuda, Ayam ras petelur Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug, Itik di Desa Pondok Kaso Tengah Kecamatan Cidahu dan Burung Puyuh di Desa Nanggerang Kecamatan Cicurug. Pelaksanaan pemotongan di Kabupaten Bogor meliputi ayam buras sebanyak 4 ekor, ayam ras pedaging sebanyak 3 ekor, ayam ras petelur sebanyak 3 ekor, itik/bebek sebanyak 4 ekor, burung merpati sebanyak 10 ekor dan kelinci sebanyak 10 ekor. Pemotongan ternak unggas dan aneka ternak di Kabupaten Sukabumi meliputi ayam buras sebanyak 3 ekor, ayam ras pedaging sebanyak 4 ekor, ayam ras petelur sebanyak 4 ekor, itik/bebek

12 H A L A M A N 12 Lanjutan Berita Survei Karkas Unggas... sebanyak 4 ekor, burung puyuh sebanyak 15 ekor. Adapun tahapan untuk memperoleh karkas yang dilakukan pada survei ini adalah sebagai berikut : 1. Unggas (Ayam ras pedaging, ayam ras petelur, ayam buras, itik/bebek, burung puyuh dan merpati). Unggas ditimbang untuk mendapatkan berat hidup, dan catat pada formulir SKK14 - S Blok IV no.5 Kemudian unggas disembelih dengan tahapan penyembelihan secara halal Setelah itu, darah ditiriskan dengan membalikan posisi kepala di bawah agar darah keluar/menetes hingga habis Unggas yang telah dikeluarkan darahnya kemudian ditimbang kembali. Tahapan ini untuk mengetahui berat darah dari unggas tersebut. Pengurangan antara Berat hidup dengan berat setelah darah ditiriskan merupakan berat darah yang dicatat pada formulir SKK14 - S Blok V no 6c Proses pencabutan bulu dengan cara mencelupkan kedalam air panas pada suhu derajat. Biarkan 1-2 menit. Ini merupakan proses memanaskan kulit agar bulu ayam mudah dicabut. Pencucian cepat, air bersih dan tidak terlalu dingin. Kemudian dikeluarkan jeroannya. Timbang berat jeroan kotor dan catat pada formulir SKK14 - S Blok V no.6d Timbang Karkas utuh tanpa jeroan, dan catat pada formulir SKK14 - S Kaki bawah dan kepala sampai ujung batang leher dipotong Timbang berat kaki bawah, dan catat pada formulir SKK14 - S Blok V no. 6.g Timbang berat kepala dan leher, dan catat pada formulir SKK14 - S Blok V.6.h 2. Kelinci Kelinci ditimbang untuk mendapatkan berat hidup, dan catat pada formulir SKK14 - S Blok IV no.5 Kemudian kelinci disembelih dengan tahapan penyembelihan secara halal Setelah itu, darah ditiriskan dengan membalikan posisi kepala di bawah agar darah keluar/menetes hingga habis Kelinci yang telah dikeluarkan darahnya kemudian ditimbang kembali. Tahapan ini untuk mengetahui berat darah dari kelinci tersebut. Pengurangan antara Berat hidup dengan berat setelah darah ditiriskan merupakan berat darah yang dicatat pada formulir SKK14 - S Blok V no 6c Proses pembersihan bulu kelinci dengan cara melepas dari bagian dalam kearah luar. Kemudian keluarkan jeroannya. Timbang berat jeroan kotor dan catat pada formulir SKK14 - S Blok V no.6d Timbang Karkas utuh tanpa jeroan, dan catat pada formulir SKK14 - S Kaki bawah dan kepala sampai ujung batang leher dipotong Timbang berat kaki bawah, dan catat pada formulir SKK14 - S Blok V no. 6.g Timbang berat kepala dan leher, dan catat pada formulir SKK14 - S Blok V.6.h. ( Hanny) Praktek Melakukan Tahapan Untuk Memperoleh Karkas Unggas

PEDOMAN SURVEI KARKAS

PEDOMAN SURVEI KARKAS PEDOMAN SURVEI KARKAS PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas karunia dan rahmat-nya

Lebih terperinci

STATISTIK PENDUDUK PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

STATISTIK PENDUDUK PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 STATISTIK PENDUDUK 1971-2015 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 Statistik Penduduk 1971-2015 Ukuran Buku : 27 Cm x 19 Cm (A4) Jumlah Halaman : 257 halaman Naskah : Pusat

Lebih terperinci

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014 DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 1 Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2010 2014 Komoditas Produksi Pertahun Pertumbuhan Pertahun

Lebih terperinci

RUMUSAN PERTEMUAN SINKRONISASI DAN KOORDINASI DATA STATISTIK PERKEBUNAN TAHAP I TAHUN 2010 DI HOTEL THE HILLS BUKITTINGGI TANGGAL 30 JUNI 3 JULI 2010

RUMUSAN PERTEMUAN SINKRONISASI DAN KOORDINASI DATA STATISTIK PERKEBUNAN TAHAP I TAHUN 2010 DI HOTEL THE HILLS BUKITTINGGI TANGGAL 30 JUNI 3 JULI 2010 RUMUSAN PERTEMUAN SINKRONISASI DAN KOORDINASI DATA STATISTIK PERKEBUNAN TAHAP I TAHUN 2010 DI HOTEL THE HILLS BUKITTINGGI TANGGAL 30 JUNI 3 JULI 2010 1. Pertemuan Sinkronisasi dan Koordinasi Data Statistik

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 54/8/52/Th.IX, 3 Agustus 215 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 214 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 2,65 RIBU TON, CABAI

Lebih terperinci

FORUM KOMUNIKASI STATISTIK DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN 2016

FORUM KOMUNIKASI STATISTIK DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN 2016 FORUM KOMUNIKASI STATISTIK DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN 2016 Percepatan Pelaporan Data Daging Di RPH Surakarta, 6-8 April 2016 OUTLINE A. DATA PETERNAKAN B. PENGUMPULAN DATA RPH/TPH C. PERCEPATAN DATA

Lebih terperinci

RILIS HASIL AWAL PSPK2011

RILIS HASIL AWAL PSPK2011 RILIS HASIL AWAL PSPK2011 Kementerian Pertanian Badan Pusat Statistik Berdasarkan hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) 2011 yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia mulai 1-30

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal.  [20 Pebruari 2009] I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris dengan kondisi daratan yang subur dan iklim yang menguntungkan. Pertanian menjadi sumber mata pencaharian sebagian penduduk dan berkontribusi

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KANTOR PUSAT KEMENTERIAN PERTANIAN GEDUNG D JALAN HARSONO RM NOMOR 3 RAGUNAN PASAR MINGGU, JAKARTA SELATAN KODE POS 12550 TELEPON

Lebih terperinci

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun

Lebih terperinci

SISTEM PERCEPATAN PENGELOLAAN DATA PETERNAKAN

SISTEM PERCEPATAN PENGELOLAAN DATA PETERNAKAN SISTEM PERCEPATAN PENGELOLAAN DATA PETERNAKAN Disampaikan Pada Acara Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian Tahun 2016 Solo, 7 April 2016 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 No. 53/08/19/Th.XIII, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 3.686,00 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 3.099,80 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR

Lebih terperinci

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN Volume VI Nomor 3 Tahun 2014 BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL - KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 Buletin Triwulanan EKSPOR IMPOR

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.55/08/64/Th.XVIII, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 6.774,20 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 6.268,40

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO Seuntai Kata S ensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali

Lebih terperinci

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN Volume V Nomor 4 Tahun 2013 BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 Buletin Triwulanan EKSPOR IMPOR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2015 No. 04/11/Th.IX, 2 November 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2015 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada Oktober 2015 tercatat 100,63 atau mengalami penurunan sebesar

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 No. 46/08/34/Th.XVII, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 17,76 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 3,17 RIBU TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 No. 46/08/75/TH. IX, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 Produksi Cabai Besar Sebesar 3.012 Kwintal, Cabai Rawit Sebesar 117.719 Kwintal, Dan Bawang Merah Sebesar

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 No.50/08/71/Th.IX, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 5.451 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 8.486 TON DAN BAWANG MERAH SEBESAR 1.242 TON

Lebih terperinci

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN Volume V Nomor 3 Tahun 2013 BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 Buletin Triwulanan EKSPOR IMPOR

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 No. 54/08/51/Th. III, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 20,35 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 28,44 RIBU TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No.32/08/TH XVII, 4 Agustus 2014 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI ACEH TAHUN 2013 TAHUN 2013, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 424.272 KUINTAL,

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013 No. 5/8/19/Th.XII, 4 Agustus 214 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 213 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 3.635,6 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 3.35,7 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR TON A.

Lebih terperinci

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN Volume VI Nomor 2 Tahun 2014 BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL - KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 Buletin Triwulanan EKSPOR IMPOR

Lebih terperinci

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN Volume VI Nomor 4 Tahun 2014 BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL - KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 Buletin Triwulanan EKSPOR IMPOR

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG DINAS PEPERTANIAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERTANIAN Jl. Raya Soreang Km 17 Bandung Telp. (022) 5891703 Fax (022) 5891703 e-mail distan@bandungkab.go.id website www.distan.bandungkab.goid

Lebih terperinci

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN Volume VI Nomor 1 Tahun 2014 BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL - KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 Buletin Triwulanan EKSPOR IMPOR

Lebih terperinci

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 1 I. Aspek Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2009 2013 Komoditas

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016. BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI No.81/10/21/Th. XI, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016. Pada September 2016 NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat 97,02

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH MALUKU UTARA TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH MALUKU UTARA TAHUN 2014 No. 46/08/82/Th.XIV, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH MALUKU UTARA TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 4.130 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 5.174 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT

PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT No. 55/08/21/Th. VIII, 1 Agustus 2013 PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT TAHUN 2012, PRODUKSI CABAI BESAR BESAR 2.235 TON DAN CABAI RAWIT SEBESAR 1.023 TON A. CABAI BESAR Produksi cabai besar segar dengan

Lebih terperinci

REKAPITULASI PEMANTAUAN RISIKO PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012

REKAPITULASI PEMANTAUAN RISIKO PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012 REKAPITULASI PEMANTAUAN RISIKO PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012 Eselon-I : SEKRETARIAT JENDERAL Eselon-II : PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN No./output KEGIATAN/KELUARAN KEGIATAN TITIK

Lebih terperinci

Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan : **) Angka sangat sementara ***) Angka sangat sangat sementara

Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan : **) Angka sangat sementara ***) Angka sangat sangat sementara Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian B u l e t i n ISSN : 1412-4343 PDB Sektor Pertanian Volume 12, Nomor 2, Juni 2013 Dari Redaksi Pembaca Yth., Kinerja perekonomian suatu sektor

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2016

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter - Bank Indonesia, Pusat Kebijakan Ekonomi

Lebih terperinci

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN Volume VII Nomor 1 Tahun 2015 BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL - KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 Buletin Triwulanan EKSPOR IMPOR

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN JUNI 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN JULI 2016

LAPORAN BULANAN JUNI 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN JULI 2016 LAPORAN BULANAN PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN JUNI 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN JULI 2016 KATA PENGANTAR Laporan Bulanan

Lebih terperinci

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor), Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sektor ini memiliki share sebesar 14,9 % pada

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, BAWANG MERAH, DAN MANGGA PROVINSI ACEH TAHUN 2011

PRODUKSI CABAI BESAR, BAWANG MERAH, DAN MANGGA PROVINSI ACEH TAHUN 2011 No.36/8/12/I, 1 Agustus 212 PRODUKSI CABAI BESAR, BAWANG MERAH, DAN MANGGA PROVINSI ACEH TAHUN 211 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 3.179 KUINTAL, BAWANG MERAH SEBESAR 26.4 KUINTAL, DAN MANGGA SEBESAR 27.544

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2017 No.23/05/36/ Th.XI, 2 Mei 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) APRIL 2017 SEBESAR 98,69 ATAU NAIK 0,51

Lebih terperinci

No. 05/08/81 Th. III, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 1.890,6 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 2.917,6 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR 542,9

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. 2,89 2,60 2,98 3,35 5,91 6,20 Makanan Tanaman Perkebunan 0,40 2,48 3,79 4,40 3,84 4,03. Peternakan 3,35 3,13 3,35 3,36 3,89 4,08

I PENDAHULUAN. 2,89 2,60 2,98 3,35 5,91 6,20 Makanan Tanaman Perkebunan 0,40 2,48 3,79 4,40 3,84 4,03. Peternakan 3,35 3,13 3,35 3,36 3,89 4,08 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sub sektor peternakan merupakan bagian dari sektor pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan. Pengembangan sub sektor peternakan perlu untuk dilakukan karena sub

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGGARA Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun

Lebih terperinci

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN Volume V Nomor 2 Tahun 2013 BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 Buletin Triwulanan EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 No. 39/08/THXVIII.3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 501.893 KUINTAL, CABAI RAWIT SEBESAR 528.704 KUINTAL, DAN BAWANG MERAH SEBESAR

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 05/01/51/Th. IX, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. DESEMBER 2014, NTP BALI TURUN SEBESAR 2,04 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan Desember

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 48/08/73/Th. VIII, 3 Agustus 2015 ANGKA TETAP PRODUKSI HORTIKULTURA KOMODITAS STRATEGIS NASIONAL TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT DAN BAWANG MERAH DI SULAWESI

Lebih terperinci

KEGIATAN BIMTEK PEMANFAATN E-FORM HORTIKULTURA TAHUN 2014

KEGIATAN BIMTEK PEMANFAATN E-FORM HORTIKULTURA TAHUN 2014 http://pusdatin.setjen.pertanian.go.id ISSN : 1411-9196 Newsletter Tim Redaksi : Pelindung : Ir. M. Tassim Billah, MSc Penasehat : Agus Sunarya, SE, MM Ir. Budi Waryanto, MSi Ir. Bayu Mulyana, MM Ir. Dewa

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016 Disampaikan pada acara : Pramusrenbangtannas Tahun 2016 Auditorium Kementerian Pertanian Ragunan - Tanggal, 12 Mei 201 KEBIJAKAN OPERASIONAL DIREKTORATJENDERALHORTIKULTURA

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT DAN BAWANG MERAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT DAN BAWANG MERAH No. 39/8/36/Th.VIII, 4 Agustus 214 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT DAN BAWANG MERAH TAHUN 213, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 58,41 RIBU KUINTAL, CABAI RAWIT SEBESAR 42,31 RIBU KUINTAL DAN BAWANG MERAH

Lebih terperinci

RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN I LATAR BELAKANG Dalam rangka pencapaian target RPJMN 2015-2019 bidang perumahan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015 No.02/01/36/ Th.X, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) DESEMBER 2015 SEBESAR 107,45 ATAU

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 22/03/21/Th.XI 1 Maret PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI Pada Februari NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar 0,27 persen dibanding

Lebih terperinci

KEADAAN KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA MARET, 2015

KEADAAN KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA MARET, 2015 No. 56/ 10/ 94/ Th.IX, 1 Oktober 2015 KEADAAN KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA MARET, 2015 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN MARET 2015 MENCAPAI 28,17 PERSEN Persentase, penduduk Miskin di Papua selama enam bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2017 No. 33/06/36/ Th.XI, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) MEI 2017 SEBESAR 98,86 ATAU NAIK 0,17

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dukungan Data yang akurat dan tepat waktu sangat diperlukan. dan telah dilaksanakan serta merupakan indikator kinerja pembangunan

KATA PENGANTAR. Dukungan Data yang akurat dan tepat waktu sangat diperlukan. dan telah dilaksanakan serta merupakan indikator kinerja pembangunan KATA PENGANTAR Dukungan Data yang akurat dan tepat waktu sangat diperlukan dalam mengambil kebijakan setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan yang

Lebih terperinci

Statistik Tanaman Holtikultura Kabupaten Pinrang 2016 i Statistik Pemotongan Ternak Kabupaten Pinrang 2016 i STATISTIK PEMOTONGAN TERNAK KABUPATEN PINRANG 2016 Nomor Publikasi : 73153.007 Katalog BPS :

Lebih terperinci

ISSN OUTLOOK KAPAS 2015 OUTLOOK KAPAS

ISSN OUTLOOK KAPAS 2015 OUTLOOK KAPAS ISSN 1907-1507 OUTLOOK KAPAS 2015 OUTLOOK KAPAS Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian i 2015 OUTLOOK KAPAS

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016 No. 05/01/Th. XX, 3 Januari 2017 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 10,70 PERSEN Pada bulan September 2016, jumlah penduduk miskin (penduduk

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 46/08/32/Th. XVII, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014 TAHUN 2014, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 253.296 TON, CABAI

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2017 No.69/09/21/Th. XII, 2 Oktober 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERKEMBANGAN NILAI TUKAR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI No.54/08/21/Th. XII, 1 Agustus 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JULI 2017 Pada Juli 2017 NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat 96,73 mengalami

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah "Ayam kampung" semula

PENDAHULUAN. Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah Ayam kampung semula I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ayam kampung merupakan salah satu jenis ternak unggas yang telah memasyarakat dan tersebar di seluruh pelosok nusantara. Bagi masyarakat Indonesia, ayam kampung sudah bukan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2016 No. 55/10/Th.X, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2016 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada September 2016 tercatat 100,15 atau mengalami penurunan sebesar

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013 No.50/08/71/Th.VIII, 4 Agustus 2014 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 2.826 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 8.461 TON DAN BAWANG MERAH SEBESAR 1.354 TON

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MEI 2017 No. 31/06/Th.XI, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MEI 2017 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada Mei 2017 tercatat 94,95 atau mengalami kenaikan sebesar 0,05 persen dibanding

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KKkkkKEPULAUAN RIAU No.59/09/21/Th. XII, 4 September 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2017 Pada Agustus 2017 NTP di Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah Nilai Tukar Petani (NTP) Oktober 2017 Sebesar 101,01 Atau Naik 0,32 Persen. Rata-rata harga gabah kualitas GKG di Tingkat

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh)

Lebih terperinci

Rencana Aksi Pengembangan Industri Unggulan Provinsi Buku Peta Jalan Pengembangan Kompetensi Inti Industri Daerah

Rencana Aksi Pengembangan Industri Unggulan Provinsi Buku Peta Jalan Pengembangan Kompetensi Inti Industri Daerah PEDOMAN PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK PADA RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN KABUPATEN/KOTA DI KAWASAN BARAT INDONESIA Surabaya, 13 Maret 2008 pkl. 09.00 21.00 WIB 1. Latar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting karena selain sebagai penghasil komoditi untuk memenuhi kebutuhan pangan, sektor pertanian juga

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH No. 46/8/15/Th.IX, 3 Agustus 215 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 214, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 36.715 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 6.764 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR 4.836 TON

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DKI JAKARTA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DKI JAKARTA Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. oleh kelompok menengah yang mulai tumbuh, daya beli masyarakat yang

I. PENDAHULUAN. oleh kelompok menengah yang mulai tumbuh, daya beli masyarakat yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 241 juta dengan ditandai oleh kelompok menengah yang mulai tumbuh, daya beli masyarakat yang meningkat dan stabilitas ekonomi yang

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali

Lebih terperinci

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI LAMPUNG No. 04/05/18/Th. VIII, 2 Mei 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP Provinsi Lampung April 2014 untuk masing-masing sub sektor tercatat sebesar

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL STUDI PRODUKTIVITAS HORTIKULTURA TAHUN Badan Pusat Statistik Jakarta

LAPORAN HASIL STUDI PRODUKTIVITAS HORTIKULTURA TAHUN Badan Pusat Statistik Jakarta LAPORAN HASIL STUDI PRODUKTIVITAS HORTIKULTURA TAHUN 008 Badan Pusat Statistik Jakarta BAB I PENDAHULUAN 11 LATAR BELAKANG Pengembangan hortikultura pada saat sekarang telah memberikan titik cerah pada

Lebih terperinci

KEADAAN KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA SEPTEMBER 2015

KEADAAN KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA SEPTEMBER 2015 KEADAAN KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA SEPTEMBER 2015 No. 04/ 01/ 94/ Th.VIII, 4 Januari 2016 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2015 MENCAPAI 28,40 PERSEN Persentase, penduduk Miskin di Papua selama enam

Lebih terperinci

A. CABAI BESAR C. BAWANG MERAH

A. CABAI BESAR C. BAWANG MERAH No. 44/08/94/ Th. III, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 Produksi Cabai Besar Sebesar 3.089 Ton, Cabai Rawit Sebesar 3.649 Ton, Dan Bawang Merah Sebesar 718

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH No. 45/08/Th.XIX, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 7.418 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 3.606 TON DAN BAWANG MERAH SEBESAR 474 TON A.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Perencanaan Strategi Informasi 4.1.1 Departemen Pertanian Unit organisasi Departemen Pertanian dapat dilihat pada Gambar 4.1. Struktur Organisasi Departemen

Lebih terperinci

LAPORAN KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. pada

LAPORAN KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. pada PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. Diponegoro No. 60. Telp 321715-3221645 FAX (0536) 3229161 PALANGKA RAYA (73112) LAPORAN KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013 No. 46/08/34/Th.XVI, 4 Agustus 2014 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 17,13 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 3,23 RIBU TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2. DAFTAR ISI Halaman Penjelasan Umum...1 Perkembangan PDB Indonesia dan PDB Sektor Pertanian Triwulan IV Tahun 2012-2013...5 Kontribusi Setiap Lapangan Usaha Terhadap PDB Indonesia Tahun 2012-2013...8 Kontribusi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MARET 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MARET 2016 No. 04/04/Th.X, 1 April 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MARET 2016 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada Maret 2016 tercatat 99,31 atau mengalami penurunan sebesar 0,56 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA APRIL 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA APRIL 2016 No. 04/05/Th.X, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA APRIL 2016 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada April 2016 tercatat 98,62 atau mengalami penurunan sebesar 0,69 persen

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013 No. 46/8/13/Th.XVII, 4 Agustus 214 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 213 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 6.981 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 7.12 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR 42.791 TON

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2017 No. 37/07/36/ Th.XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) JUNI 2017 SEBESAR 100,19 ATAU NAIK

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI No. 12/02/21/Th. XI, 1 Februari PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI Pada Januari NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar 0,11 persen dibanding

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 58/11/Th. XI, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Provinsi Papua Barat Triwulan III 2017 ITK Papua Barat Triwulan III 2017

Lebih terperinci

Statistik Ketenagakerjaan Sektor Pertanian Tahun 2013 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL - KEMENTERIAN PERTANIAN 2013

Statistik Ketenagakerjaan Sektor Pertanian Tahun 2013 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL - KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 Statistik Ketenagakerjaan Sektor Pertanian Tahun 2013 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL - KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 Staistik Ketenagakerjaan Sektor Pertanian Tahun 2013 Ukuran

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2016

RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2016 Tekanan Inflasi di Bulan Oktober 2016 Cukup Terkendali

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2. DAFTAR ISI Halaman Penjelasan Umum...1 Perkembangan PDB Indonesia dan PDB Sektor Pertanian Triwulan II Tahun 2014...5 Kontribusi Setiap Lapangan Usaha Terhadap PDB Indonesia Triwulan II Tahun 2014...6

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2015 SEBESAR 103,01

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2015 SEBESAR 103,01 No. 71/12/34/Th.XVII, 1 Desember 2015 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2015 SEBESAR 103,01 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada November 2015,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Sumber daya alam tersebut merupakan faktor utama untuk tumbuh kembangnya sektor pertanian

Lebih terperinci