BERITA RESMI STATISTIK

Transkripsi

1 BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 54/8/52/Th.IX, 3 Agustus 215 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 214 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 2,65 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 64,1 RIBU TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR 117,51 RIBU TON A. CABAI BESAR Produksi cabai besar segar dengan tangkai tahun 214 sebesar 2,65 ribu ton. Dibandingkan tahun 212, terjadi peningkatan poduksi sebesar 14,25 ribu ton (227,78 persen). Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan produktivitas sebesar 3,61 ton per hektar (136,42 persen) dan luas panen sebesar 884 hektar (136,42 persen) dibandingkan tahun 213. B. CABAI RAWIT Produksi cabai rawit segar dengan tangkai tahun 214 sebesar 64,1 ribu ton. Dibandingkan tahun 213, terjadi peningkatan produksi sebesar 35,9 ton (121,29 persen). Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan produktivitas sebesar 5,85 ton per hektar (11,31 persen) dan peningkatan luas panen sebesar 285 hektar (5,22 persen) dibandingkan tahun 213. C. BAWANG MERAH Produksi umbi bawang merah dengan daun tahun 214 sebesar 117,51 ribu ton. Dibandingkan tahun 213, produksi meningkat sebesar ton (13,52 persen). Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya luas panen sebesar hektar (19,46 persen) meskipun produktivitas menurun sebesar,75 ton per hektar (7,33 persen) dibandingkan tahun PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 21 tentang Hortikultura, pasal 1 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura (tanaman hias). Data produksi tanaman hortikultura yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini hanya mencakup produksi dari tiga komoditas strategis yaitu cabai besar, cabai rawit, dan bawang merah. Data produksi yang disajikan merupakan angka tetap yang dikumpulkan dari laporan per bulan dalam tahun 214. Berita Resmi Statistik No. 54/8/52/Th.IX, 3 Agustus 215, Agustus 212 1

2 Produksi ( Ribu ton) 2. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA HORTIKULTURA Pengumpulan data produksi dan luas panen hortikultura dilakukan oleh Kepala Cabang Dinas (KCD)/Mantri Tani/Petugas Pengumpul Data Tingkat Kecamatan dengan metode perkiraan pengamatan lapang. Pengumpulan data menggunakan daftar register kecamatan dan daftar isian Statistik Pertanian Hortikultura (SPH). Daftar nama kecamatan yang digunakan keadaan pada bulan Desember 213 dengan jumlah kecamatan sebanyak 116 kecamatan. Pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran isian dokumen SPH dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Hasilnya diserahkan kepada BPS Kabupaten/Kota untuk diolah. Validasi data dilakukan dalam forum sinkronisasi hasil pencatatan dan pengolahan baik di tingkat kabupaten/kota, dan provinsi maupun tingkat nasional. 3. PRODUKSI CABAI BESAR Produksi cabai besar Nusa Tenggara Barat tahun 214 sebesar 2,65 ribu ton (Gambar 1), mengalami peningkatan sebesar 14,25 ribu ton (222,78 persen) dibandingkan tahun 213. Peningkatan produksi cabai besar tahun 214 tersebut terjadi baik di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa, masing-masing sebesar,58 ribu ton dan,31 ribu ton. Gambar 1 Produksi Cabai Besar Menurut Wilayah Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, Tahun ,23 2, ,57 5,53 7,18 6,4 5,61,87 1,42 Pulau Lombok Pulau Sumbawa NTB Berita Resmi Statistik No. 55/8/52/Th.II, 4 Agustus 214Berita Resmi Statistik No. 53/8/Th. XV, 1 Agustus 2

3 Persentase produksi cabai besar pada tahun 214 menurut wilayah di Pulau Lombok sebesar 93,11 persen dan di Pulau Sumbawa sebesar 6,89 persen. Dalam periode (Tabel 1), produksi tertinggi di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa terjadi pada tahun 214 yaitu masing-masing sebesar 19,23 ribu ton dan 1,42 ribu ton. Luas panen tertinggi di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa terjadi pada tahun 214, yaitu seluas hektar dan 394 hektar. Produktivitas tertinggi untuk Pulau Lombok terjadi pada tahun 214 sebesar 16,9 ton per hektar, sedangkan untuk produktivitas tertinggi di Pulau Sumbawa pada tahun 213 sebesar 1,7 ton per hektar. Kenaikan produksi cabai besar pada tahun 214 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Lombok Timur mencapai 121,45 ribu ton. Sementara itu, penurunan produksi yang relatif besar terjadi di Kabupaten Sumbawa sebesar 1,3 ribu ton. produksi cabai besar per triwulan dari tahun 212 ke tahun 214 disajikan pada Tabel 2. Pada periode tahun , peningkatan produksi cabai besar terjadi pada semua triwulan. Peningkatan pada triwulan I mencapai 45,45 persen, triwulan II mencapai 386,74 persen, triwulan III 383,82 persen dan triwulan IV mencapai 137,47 persen. Tabel 1 Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Wilayah Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, Tahun Uraian Pulau Lombok (141) (15,83) ,59 Pulau Sumbawa , ,3 Nusa Tenggara Barat (786) (1,94) ,78 Pulau Lombok (2) (3,44) ,49 Pulau Sumbawa , ,14 Nusa Tenggara Barat (2) (,31) ,42 Pulau Lombok 11,29 9,84 16,9 (1,45) (12,84) 7,6 71,72 Pulau Sumbawa 8,96 1,7 3,61 1,11 12,37 (6,46) (64,14) Nusa Tenggara Barat 11,5 9,87 13,48 (1,18) (1,68) 3,61 36,58 Keterangan: - Bentuk hasil produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai - Cabai besar terdiri dari cabai merah besar, cabai hijau besar,cabai merah keriting, dan cabai hijau keriting Berita Resmi Statistik No. 54/8/52/Th.IX, 3 Agustus 215, Agustus 212 3

4 Luas Panen (hektar) Tabel 2 Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Triwulan, Tahun Uraian Triwulan I (145) (1,21) 58 45,45 Triwulan II (53) (38,16) ,74 Triwulan III , ,82 Triwulan IV (138) (5,35) ,47 Triwulan I (6) (3,) 82 42,27 Triwulan II (24) (12,5) ,86 Triwulan III (16) (6,27) ,14 Triwulan IV , ,82 Triwulan I 7,11 6,58 6,73 (,53) (7,43),51 2,28 Triwulan II 6,87 4,85 9,72 (2,1) (29,33) 4,87 1,47 Triwulan III 7,32 7,81 1,71,5 6,81 2,9 37,11 Triwulan IV 8,85 7,39 7,25 (1,46) (16,54) (,14) (1,83) Keterangan: - Bentuk hasil produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai - Cabai besar terdiri dari cabai merah besar, cabai hijau besar, cabai merah keriting, dan cabai hijau keriting luas panen cabai besar pada tahun 212 dan 213 (Gambar 2) menunjukkan pola yang menurun pada triwulan II dan meningkat pada triwulan selanjutnya. Sedangkan luas panen cabai besar pada tahun 214 menunjukkan peningkatan pada triwulan I sampai III kemudian menurun pada triwulan IV. 9 8 Gambar 2 Pola Luas Panen Cabai Besar, Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Berita Resmi Statistik No. 55/8/52/Th.II, 4 Agustus 214Berita Resmi Statistik No. 53/8/Th. XV, 1 Agustus 2

5 Produksi (Ribu ton) 4. PRODUKSI CABAI RAWIT Produksi cabai rawit tahun 214 (Gambar 3) sebesar 64,1 ribu ton, mengalami peningkatan sebanyak 35,9 ribu ton (121,29 persen) dibandingkan tahun 213. Kenaikan produksi cabai rawit dari tahun 213 ke tahun 214 terjadi di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa yaitu sebesar sebesar 35 ribu ton (15,95 persen) dan,82 ribu ton (1,43 persen). Persentase produksi cabai rawit tahun 214 sebesar 9,91 persen di Pulau Lombok dan 9,9 persen di Pulau Sumbawa. Hal ini menunjukkan bahwa sejak tahun , Pulau Lombok masih menjadi sentra produksi cabai rawit Nusa Tenggara Barat (Tabel 3). Produksi cabai rawit tertinggi di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa terjadi pada tahun 214 yaitu sebesar 58,2 ribu ton dan 5,82 ribu ton. Luas panen tertinggi di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa terjadi pada tahun 214 yaitu seluas 5,32 ribu hektar dan 425 hektar. Produktivitas tertinggi di Pulau Lombok terjadi pada tahun 214 yaitu sebesar 1,94 ton per hektar, sedangkan produktivitas tertinggi di Pulau Sumbawa terjadi pada tahun 213 yaitu sebesar 14,31 ton per hektar. Gambar 3 Produksi Cabai Rawit Menurut Wilayah Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, Tahun ,2 64, ,19 23,19 28,93 28, ,74 5,74 5,82 Pulau Lombok Pulau Sumbawa NTB Kenaikan produksi cabai rawit pada tahun 214 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Lombok Timur mencapai 31,27 ribu ton. Sementara penurunan produksi cabai rawit yang relatif besar pada tahun 214 terjadi di Kabupaten Sumbawa mencapai,34 ribu ton. Berita Resmi Statistik No. 54/8/52/Th.IX, 3 Agustus 215, Agustus 212 5

6 Tabel 3 Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Wilayah Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, Tahun Uraian Pulau Lombok (3.62) (13,5) ,95 Pulau Sumbawa , ,43 NTB (773) (2,6) ,29 Pulau Lombok , ,16 Pulau Sumbawa , ,99 NTB , ,22 Pulau Lombok 6,28 4,59 1,94 (1,7) (27,3) 6,35 138,41 Pulau Sumbawa 8,73 14,31 13,69 5,57 63,84 (,62) (4,32) NTB 6,46 5,3 11,15 (1,16) (17,96) 5,85 11,31 Keterangan: Bentuk hasil produksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai Cabai rawit terdiri dari cabai rawit merah dan cabai rawit hijau Tabel 4 Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Triwulan, Tahun Uraian Triwulan I (97) (23,66) ,79 Triwulan II (4.894) (63,91) ,5 Triwulan III , ,94 Triwulan IV , ,24 Triwulan I ,14 (169) (14,72) Triwulan II , ,51 Triwulan III ,62 7 2,32 Triwulan IV ,83 15,51 Triwulan I 3,34 1,64 3,81 (1,7) (5,79) 2,17 64,86 Triwulan II 8,27 1,73 2,87 (6,53) (79,2) 1,14 13,74 Triwulan III 2,87 3,79 8,44,92 32,2 4,65 162,1 Triwulan IV 3,24 3,62 8,12,37 11, ,95 Keterangan: Bentuk hasil produksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai Cabai rawit terdiri dari cabai rawit merah dan cabai rawit hijau 6 Berita Resmi Statistik No. 55/8/52/Th.II, 4 Agustus 214Berita Resmi Statistik No. 53/8/Th. XV, 1 Agustus 2

7 Luas Panen (hektar) produksi cabai rawit per triwulan dari tahun 211 ke tahun 213 disajikan pada Tabel 4. Pada periode tahun , penurunan terjadi pada triwulan I sebesar 97 ton (23,66 persen) dan pada triwulan II turun sebesar 4,89 ribu ton (63,91 persen). Akan tetapi, pada triwulan III dan IV mengalami peningkatan masing-masing sebesar 3,9 ribu ton (35,66 persen) dan 1,94 ribu ton (2,31 persen). Gambar 4 menunjukkan bahwa luas panen cabai rawit selama periode 211 mengalami peningkatan dari triwulan ke triwulan berikutnya. Sedangkan pada tahun 212, pola luas panen cabai rawit menunjukkan penurunan pada triwulan II dan triwulan IV, sementara luas tanam pada triwulan III meningkat. Pola luas panen pada tahun 213 dan 214 mengalami peningkatan hampir pada setiap triwualn kecuali pada triwulan II tahun 213 yang menunjukkan penurunan pada triwulan II dan peningkatan pada triwulan-triwulan berikutnya. Gambar 4 Pola Luas Panen Cabai Rawit, Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV PRODUKSI BAWANG MERAH Produksi bawang merah tahun 214 sebesar 117,51 ribu ton, mengalami peningkatan sebanyak 15,88 ribu ton (13,52 persen) dibandingkan pada tahun 213. Peningkatan produksi terjadi di Pulau Sumbawa sebesar 14,72 ribu ton atau sebesar 13,57 persen sedangkan di Pulau Lombok mengalami penurunan sebesar 1,17 ribu ton atau sebesar 12,88 persen (Gambar 5). Persentase produksi bawang merah Nusa Tenggara Barat tahun 214 menurut wilayah Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa masing-masing sebesar 7,77 persen dan 92,23 persen. Produksi dan luas panen tertinggi di Pulau Lombok dicapai pada tahun 212, dimana produksi mencapai 9,83 ribu ton dan luas panen mencapai 1,36 ribu hektar. Luas panen tertinggi di Pulau Berita Resmi Statistik No. 54/8/52/Th.IX, 3 Agustus 215, Agustus 212 7

8 Produksi (Ribu ton) Sumbawa dicapai pada tahun 212 seluas 1,35 ribu hektar, sedangkan luas panen tertinggi dicapai pada tahun 212 yaitu seluas 1,98 ribu hektar. Sementara produktivitas tertinggi untuk Pulau Lombok yaitu sebesar 7,52 ton per hektar, sedangkan Pulau Sumbawa sebesar 11,39 ton per hektar dicapai pada tahun 213 (Tabel 5). Gambar 5 Produksi Bawang Merah Menurut Wilayah Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, Tahun ,16 93,72 18,44 1,99 11,63 117, ,83 7,91 9,8 Pulau Lombok Pulau Sumbawa NTB Produksi bawang merah mengalami peningkatan di semua kabupaten/kota. Kenaikan produksi bawang merah pada tahun 213 yang tertinggi terjadi di Kabupaten Bima. produksi bawang merah per triwulan dari tahun 212 ke tahun 214 ditunjukkan pada Tabel 6. Pada periode , peningkatan produksi terjadi pada triwulan I sebesar 3,8 ribu ton (78,3 persen), triwulan III sebesar 2,66 ribu ton (5,92 persen) dan triwulan IV sebesar 22,8 ribu ton (123,86 persen). Sementara itu, penurunan produksi terjadi pada triwulan II sebesar 11,92 ribu ton (34,5 persen). 8 Berita Resmi Statistik No. 55/8/52/Th.II, 4 Agustus 214Berita Resmi Statistik No. 53/8/Th. XV, 1 Agustus 2

9 Tabel 5 Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Wilayah Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa, Tahun Uraian Pulau Lombok (1.919) (19,53) ,88 Pulau Sumbawa , ,57 NTB , ,52 Pulau Lombok (32) (22,3) ,63 Pulau Sumbawa (2.754) (25,8) ,15 NTB (3.56) (24,78) ,46 Pulau Lombok 7,26 7,52 7,45, (,7) (,91) Pulau Sumbawa 8,3 11,39 1,53 3,9 37,24 (,86) (8,19) NTB 8,19 1,95 1,2 2,76 33,7 (,75) (7,33) Keterangan: Bentuk hasil produksi bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun Tabel 6 Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Triwulan, Tahun Uraian Triwulan I (3.676) (48,32) ,3 Triwulan II ,45 (11.919) (34,5) Triwulan III , ,92 Triwulan IV (24.45) (57,84) ,86 Triwulan I (56) (54,37) ,15 Triwulan II ,84 (939) (27,15) Triwulan III (818) (17,77) 88 21,35 Triwulan IV (2.298) (59,52) 2 127,96 Triwulan I 7,39 8,36 8,31,98 13,25 (,5) (,58) Triwulan II 6,44 1,12 9,16 3,68 57,14 (,96) (9,49) Triwulan III 7,13 11,85 1,35 4,72 66,23 (1,5) (12,68) Triwulan IV 1,95 11,4 11,2,45 4,11 (,2) (1,76) Keterangan: Bentuk hasil produksi bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun Berita Resmi Statistik No. 54/8/52/Th.IX, 3 Agustus 215, Agustus 212 9

10 Luas Panen (hektar) luas panen bawang merah pada tahun 212 terus meningkat pada setiap triwulan. Pola luas panen pada tahun 213 dan 214 menunjukkan peningkatan dari triwulan I sampai triwulan III kemudian mengalami penurunan pada triwulan IV. Sedangkan pola luas panen pada tahun 214 (Gambar 6). Gambar 6 Pola Luas Panen Bawang Merah, Tahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Berita Resmi Statistik No. 55/8/52/Th.II, 4 Agustus 214Berita Resmi Statistik No. 53/8/Th. XV, 1 Agustus 2

11 Kabupaten/Kota Tabel 7 Produksi Cabai Besar, Cabai Rawit, dan Bawang Merah Menurut Provinsi Tahun (Ton) CabaiBesar CabaiRawit BawangMerah Absolut (%) Absolut (%) Absolut (%) (9) (1) (11) (12) (13) 1 LOMBOK BARAT , , ,34 2 LOMBOK TENGAH , , , 3 LOMBOK TIMUR , , ,54 4 SUMBAWA , , ,63 5 DOMPU , , ,4 6 BIMA , , ,94 7 SUMBAWA BARAT , ,14 8 LOMBOK UTARA , ,93 9 MATARAM , ,36 1 KOTA BIMA , ,22 PULAU LOMBOK , , ,88 PULAU SUMBAWA NUSA TENGGARA BARAT , , , , , ,52 Keterangan: Bentuk hasil produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai Bentuk hasil produksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai Bentuk hasil produksi bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun Berita Resmi Statistik No. 54/8/52/Th.IX, 3 Agustus 215, Agustus