PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016.

Transkripsi

1 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI No.81/10/21/Th. XI, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER Pada September 2016 NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat 97,02 mengalami penurunan sebesar 0,41 persen dibanding NTP pada Agustus NTP subsektor Tanaman Pangan tercatat sebesar 96,84; NTP subsektor Hortikultura sebesar 101,57; NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 77,44 NTP subsektor Peternakan sebesar 103,79 dan NTP subsektor Perikanan sebesar 108,96. Pada September 2016 di Provinsi Kepulauan Riau tercatat inflasi perdesaan sebesar 0,11 persen yang dipicu oleh naiknya harga Bahan Makanan; Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau; Perumahan; dan Sandang. Grafik 1 Perkembangan Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor Agustus-September Tanaman Pangan 100 Hortikultura Tanaman Perkebunan Rakyat Peternakan 40 Perikanan 20 Gabungan 0 Agustus'16 September'16 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.81/10/21/Th. XI, 3 Oktober

2 Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Tabel 1 Nilai Tukar Petani di Provinsi Kepulauan Riau Menurut Subsektor Agustus dan September 2016 (2012=100) Subsektor Bulan Agustus 2016 September 2016 Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 2. Hortikultura c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 3. Tanaman Perkebunan Rakyat c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 4. Peternakan c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 5. Perikanan c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) Umum c. Nilai Tukar Petani (NTP) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 120,43 122,76 98,10 122,16 121,01 100,94 96,82 123,19 78,60 117,68 112,85 104,27 128,89 118,06 109,17 116,44 119,52 97,42 106,08 119,15 123,04 96,84 122,96 121,06 101,57 95,45 123,26 77,44 117,19 112,92 103,79 128,79 118,19 108,96 116,06 119,62 97,02 105,70-1,06 0,22-1,29 0,66 0,04 0,62-1,42 0,05-1,47-0,41 0,06-0,47-0,08 0,11-0,19-0,33 0,08-0,41-0,35 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Kepulauan Riau pada September 2016, tercatat Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami penurunan sebesar 0,41 persen dibanding Agustus 2016, atau turun dari 97,42 menjadi 97,02. Penurunan NTP sebesar 0,41 persen disebabkan pada bulan ini indeks yang diterima (It) petani mengalami penurunan sebesar 0,33 persen sedangkan indeks yang dibayar (Ib) petani justru mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen. Nilai NTP sebesar 97,02 disebabkan indeks yang diterima petani (indeks harga hasil produksi pertanian) sebesar 116,06 lebih kecil daripada indeks yang dibayar petani (indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian) sebesar 119,62. Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.81/10/21/Th. XI, 3 Oktober

3 Dari lima subsektor yang menyusun NTP Provinsi Kepulauan Riau selama September 2016 tercatat empat subsektor mengalami penurunan NTP, yaitu: sub sektor Tanaman Pangan sebesar 1,29; subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,47 persen; subsektor Peternakan sebesar 0,47 persen; dan sub sektor Perikanan mengalami penurunan NTP sebesar 0,19 persen. 1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan perkembangan harga dari beragam komoditas hasil pertanian yang dihasilkan petani. Pada September 2016 di Provinsi Kepulauan Riau nilai indeks yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,33 persen dibandingkan dengan Agustus 2016, yaitu turun dari 116,44 menjadi 116,06. Dari lima subsektor yang menyusun NTP Provinsi Kepulauan Riau pada bulan ini tercatat empat subsektor mengalami penurunan It, yaitu: subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,06 persen ; subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,42 persen; subsektor peternakan sebesar 0,41 persen dan subsektor Perikanan sebesar 0,08 persen Sedangkan subsektor yang mengalami kenaikan It adalah subsektor Hortikultura sebesar 0,66 persen. 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada September 2016 di Provinsi Kepulauan Riau tercatat indeks harga yang dibayar (Ib) petani mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen dibandingkan dengan Agustus 2016, atau naik dari 119,52 menjadi 119,62. Dari lima subsektor yang menyusun NTP Provinsi Kepulauan Riau pada bulan ini tercatat semua subsektor mengalami kenaikan Indeks yang dibayar petani (Ib) yaitu: subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,22 persen; subsektor Hortikultura sebesar 0,04 persen; subsektor Tanaman Perkebunan rakyat sebesar 0,05 persen; subsektor Peternakan sebesar 0,06 persen dan subsektor Perikanan sebesar 0,11 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.81/10/21/Th. XI, 3 Oktober

4 3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) di Provinsi Kepulauan Riau pada September 2016 mengalami penurunan sebesar 1,29 persen dibanding keadaan Agustus 2016 yaitu turun dari 98,10 menjadi 96,84. Turunnya NTP subsektor Tanaman Pangan pada bulan ini disebabkan turunnya indeks yang diterima petani sebesar 1,06 persen sedangkan indeks yang dibayar petani justru mengalami kenaikan sebesar 0,22 persen, sehingga indeks yang diterima petani menjadi lebih kecil dibandingkan indeks yang dibayar petani. Turunnya indeks yang diterima petani sebesar 1,06 persen disebabkan oleh turunnya harga komoditi ketela pohon sebesar 3,09 persen. Sedangkan indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,22 persen yang disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,23 persen dan naiknya indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,18 persen. Tabel 2 Perkembangan Indeks Yang Diterima Petani dan Indeks Yang Dibayar Petani Menurut Subsektor di Provinsi Kepulauan Riau Agustus dan September 2016 (2012=100) 1. Tanaman Pangan Kelompok dan Sub kelompok Bulan Persentase Agustus 2016 September 2016 Perubahan (1) (2) (3) (4) a. Indeks Diterima Petani 120,43 119,15-1,06 - Padi 116,33 116,33 0,00 - Palawija 121,17 119,66-1,25 b. Indeks Dibayar Petani 122,76 123,04 0,22 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 124,68 124,97 0,23 - Indeks BPPBM 112,65 112,85 0,18 2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani 122,16 122,96 0,66 - Sayur-sayuran 123,47 124,08 0,50 - Buah-buahan 117,47 118,92 1,24 - Tanaman Obat 124,79 126,81 1,62 b. Indeks Dibayar Petani 121,01 121,06 0,04 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 124,85 124,88 0,03 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.81/10/21/Th. XI, 3 Oktober

5 - Indeks BPPBM 110,58 110,65 0,06 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani 96,82 95,45-1,42 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 96,82 95,45-1,42 b. Indeks Dibayar Petani 123,19 123,26 0,05 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 125,44 125,53 0,07 - Indeks BPPBM 111,02 110,96-0,05 4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani 117,68 117,19-0,41 - Ternak Besar 122,06 121,60-0,38 - Ternak Kecil 105,37 105,44 0,06 - Unggas 118,18 116,81-1,17 - Hasil Ternak 127,80 128,19 0,30 b. Indeks Dibayar Petani 112,85 112,92 0,06 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 124,21 124,41 0,17 - Indeks BPPBM 105,11 105,07-0,03 5. Perikanan a. Indeks Diterima Petani 128,89 128,79-0,08 - Penangkapan 129,04 128,73-0,24 - Budidaya 128,20 129,04 0,65 b. Indeks Dibayar Petani 118,06 118,19 0,11 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 123,39 123,56 0,14 - Indeks BPPBM 110,03 110,11 0,07 b. Subsektor Hortikultura (NTP-H) Pada September 2016 Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura (NTP-H) mengalami kenaikan sebesar 0,62 persen atau naik dari 100,94 menjadi 101,57. Naiknya Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura( NTP-H) pada bulan ini disebabkan kenaikan indeks yang diterima petani sebesar 0,66 persen lebih tinggi jika dibandingkan kenaikan pada indeks yang dibayar petani sebesar 0,04 persen. Naiknya indeks yang diterima petani (It) pada sub sektor Hortikultura sebesar 0,66 persen disebabkan oleh naiknya harga pepaya sebesar 13,54 persen; cabai rawit sebesar 8,68 persen; cabai merah sebesar 8,67 persen; kangkung sebesar 5,29 persen dan bayam sebesar 4,91 persen. Sedangkan naiknya indeks yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,04 persen diakibatkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,03 persen dan Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.81/10/21/Th. XI, 3 Oktober

6 naiknya indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,06 persen. c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) Nilai Tukar Petani untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr) di Provinsi Kepulauan Riau pada September 2016 mengalami penurunan sebesar 1,47 persen atau turun dari 78,60 menjadi 77,44. Turunnya NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat disebabkan penurunan indeks yang diterima petani sebesar 1,42 persen sedangkan indeks yang dibayar petani justru mengalami kenaikan sebesar 0,05 persen. Turunnya indeks yang diterima petani (It) sebesar 1,42 persen disebabkan oleh turunnya harga lada/merica sebesar 3,47 persen; cengkeh sebesar 2,97 persen; kelapa sawit sebesar 1,42 persen dan karet sebesar 1,30 persen. Sedangkan naiknya indeks yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,05 persen disebabkan oleh nominal kenaikan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,07 persen lebih besar dibandingkan nominal penurunan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,05 persen. d. Subsektor Peternakan (NTP-Pt) Nilai Tukar Petani subsektor Peternakan (NTP-Pt) pada September 2016 di Provinsi Kepulauan Riau mengalami penurunan sebesar 0,47 persen atau turun dari 104,27 menjadi 103,79. Turunnya NTP-Pt pada bulan ini disebabkan penurunan indeks yang diterima peternak sebesar 0,41 persen, sedangkan indeks yang dibayar peternak justru mengalami kenaikan sebesar 0,06 persen. Turunnya indeks yang diterima peternak (It) sebesar 0,41 persen disebabkan oleh turunnya harga itik sebesar 3,18 persen; ayam buras sebesar 2,59 persen; ayam ras pedaging sebesar 97 persen. Sedangkan naiknya indeks yang dibayar peternak (Ib) sebesar 0,06 persen disebabkan Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.81/10/21/Th. XI, 3 Oktober

7 kenaikan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,17 persen sedangkan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami penurunan sebesar 0,03 persen. e. Subsektor Perikanan (NTN) NTPi Nilai Tukar Petani subsektor perikanan (NTP-Pi) pada September 2016 mengalami penurunan sebesar 0,19 persen atau turun dari 109,17 menjadi 108,96. Turunnya NTP subsektor Perikanan disebabkan penurunan indeks yang diterima nelayan sebesar 0,08 persen sedangkan indeks yang dibayar nelayan justru mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen. Penurunan disebabkan oleh indeks yang diterima nelayan (It) sebesar 0,08 persen turunnya harga ikan kuwe/bebara sebesar 3,29 persen; tenggiri sebesar 2,66 persen;; cumi-cumi sebesar 2,52; belanak sebesar 1,94 persen dan kerapu sebesar 1,88 persen. Sedangkan naiknya indeks yang dibayar nelayan (Ib) sebesar 0,11 persen disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,14 persen dan naiknya indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,07 persen. 4. Perbandingan antar Provinsi Dari 33 Provinsi yang menyusun NTP Nasional pada September 2016 tercatat 21 provinsi mengalami kenaikan Nilai Tukar Petani dan 12 Provinsi mengalami penurunan Nilai Tukar Petani. Kenaikan Nilai Tukar Petani terbesar pada bulan September 2016 Provinsi Jambi dan Provinsi Riau terjadi di Provinsi Sumatera Utara, masing-masing sebesar 1,50 persen; 1,43 persen dan 1,15 persen. Sedangkan penurunan Nilai Tukar Petani terbesar pada bulan September ini terjadi di Provinsi Lampung, Provinsi Maluku dan Provinsi Sulawesi Tengah masing-masing sebesar 1,15 persen; 0,74 persen dan 0,53 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.81/10/21/Th. XI, 3 Oktober

8 5. Indek Harga Konsumen Perdesaan Tabel 3 Perkembangan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi Kepulauan Riau Menurut Kelompok Pengeluaran September 2016 (2012=100) Ket. : Subkelompok Konsumsi Rumah Tangga Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan IHK September 2015 IHK Desember 2015 IHK Agustus 2016 IHK September 2016 Inflasi September 2016 *) Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.81/10/21/Th. XI, 3 Oktober Inflasi Tahun Kalender 2016 **) Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Pendidikan, Rekreasi & Olah raga Transportasi dan Komunikasi 120,31 125,36 113,44 116,83 115,84 112,64 110,89 126,40 121,21 125,63 116,44 117,55 117,33 113,73 111,06 126,49 *) Persentase perubahan IHK September 2016 terhadap Bulan sebelumnya 124,48 132,47 122,65 118,80 119,47 116,51 112,41 118,80 **) Persentase perubahan IHK September 2016 terhadap Bulan Desember Tahun sebelumnya ***) Persentase perubahan IHK September 2016 terhadap September tahun sebelumnya 124,61 132,68 122,84 119,04 119,88 116,38 112,10 118,64 Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada September 2016 di Provinsi Kepulauan Riau tercatat inflasi sebesar 0,11 persen yang disebabkan naiknya indeks subkelompok Bahan Makanan sebesar 0,16 persen; Makanan Jadi sebesar 0,15 persen; subkelompok Perumahan sebesar 0,20 persen; subkelompok Sandang sebesar 0,34 persen. Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Tabel 4 Nilai Tukar Petani Provinsi dan Persentase Perubahannya September 2016 (2012=100) 0,11 0,16 0,15 0,20 0,34-0,11-0,27-0,13 IT IB NTP Indeks % Perb Indeks % Perb Rasio % Perb (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 118,22 0,23 124,31 0,72 95,10 126,56 1,98 125,57 0,47 100,79 120,77 1,30 123,47 0,60 97,81 124,72 1,65 125,85 0,50 99,11 123,10 1,91 123,97 0,47 99,30 116,35-0,06 123,62 0,42 94,11 116,86 1,21 125,50 0,60 93,12 127,25-0,54 123,14 0,62 103,34 120,65 0,44 119,95 0,55 100,58 116,06-0,33 119,62 0,08 97,02 119,71 0,20 119,32 0,39 100,33 132,17 0,35 126,90 0,15 104,15 125,57 0,69 124,48 0,24 100,88 2,81 5,61 5,50 1,26 2,17 2,33 0,94-6,20-0,49 1,50 0,70 1,15 1,43-0,47 0,60-1,15-0,10-0,41-0,19 0,20 0,44 3,57 5,84 8,29 1,89 3,49 3,33 1,10-6,14

9 DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua 130,42 134,06 123,67 131,14 130,46 123,65 117,07 119,81 116,10 121,29 118,73 122,76 130,29 123,42 130,93 129,44 126,57 126,33 124,58 117,50 0,29 1,26 0,69 1,14 0,85 0,84 0,66 0,68 0,74 0,72-0,56 0,05-0,15 0,36-0,28 1,11-0,56 0,00-0,18 0,56 123,33 126,71 123,08 122,06 121,94 121,19 123,46 122,67 119,87 122,96 123,90 123,69 124,25 123,23 123,99 119,19 124,68 121,84 124,01 122,18 0,02 0,25 0,46 0,40 0,15-0,06 0,06 0,19 0,08 0,21-0,20 0,58 0,21 0,53-0,31 0,49 0,19-0,14-0,06 0,32 105,75 105,80 100,47 107,44 106,99 102,03 94,82 97,67 96,86 98,64 95,82 99,24 104,86 100,15 105,60 108,60 101,52 103,68 100,46 96,17 0,27 1,01 0,22 0,74 0,69 0,91 0,60 0,48 0,66 0,51-0,36-0,53-0,35-0,17 0,03 0,62-0,74 0,13-0,12 0,24 Nasional 126,87 0,18 123,07 0,24 103, Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.81/10/21/Th. XI, 3 Oktober